KONTRAK KULIAH SATUAN OPERASI II (THP 226) DISUSUN OLEH IR. RIBUT SUGIHARTO, M.SC. DR. IR. UDIN HASANUDIN, M.T. IR. MARNIZA, M.SI. JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2013
I. IDENTITAS MATAKULIAH Nama Matakuliah : Satuan Operasi Hasil Pertanian II Kode/SKS : THP 226/3(2-1) Semester : IV Status MK : Wajib MK Prasyarat : Satuan Operasi Hasil Pertanian I (THP 202) Pengajar : Kelas A: Dr. Ir. Udin Hasanudin, M.T. Ir. Ribut Sugiharto, M.Sc. Ir. Marniza, M.Si. II. MANFAAT MATA KULIAH Mata kuliah ini dirancang untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang prinsip-prinsip operasi dalam pengolahan hasil pertanian dan peranan teknologi proses dalam industri pengolahan hasil pertanian. Selanjutnya memberikan wawasan yang luas tentang operasi dalam pengolahan hasil pertanian yang meliputi evaporasi, destilasi, ektraksi, kristalisasi, pendinginan, pembekuan, ekstrusi, dan pencampuran. Mata kuliah ini juga memberikan pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi proses pengolahan hasil pertanian dan cara mengendalikannya. III. DESKRIPSI MATA KULIAH Mata kuliah Satuan Operasi Hasil Peranian II merupakan lanjutan mata kuliah Satuan Operasi Hasil Pertanian I dan mempelajari prinsip-prinsip operasi dalam pengolahan hasil pertanian yang meliputi evaporasi, destilasi, ektraksi, kristalisasi, pendinginan, pembekuan, ekstrusi, dan pencampuran. Mata kuliah juga membahas berbagai peralatan yang digunakan dalam industri hasil pertanian sesuai dengan dasar-dasar unit operasi. Praktikum dan atau responsi membahas pemecahan masalah unit operasi dalam industri hasil pertanian dan penggunakan alat unit operasi di laboratorium. IV. STANDAR KOMPETENSI Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Memahami unit operasi dalam pengolahan hasil pertaian. 2.. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi proses pengolahan hasil pertanian dan cara mengendalikannya.
3, Mampu mengintegrasikan konsep fisika, kimia, dan matematika dalam rekayasa proses pengolahan hasil pertanian dan memahami peranan unit operasi dalam pengolahan hasil pertanian. V. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR No. Kompetensi Dasar Indikator 1 Mahasiswa memahami: a. Tujuan pembelajaran dan Tata tertib perkuliahan. b. Gambaran umum dan lingkup mata kuliah Satuan Operasi Hasil Pertanian II. 2 Mahasiswa mampu menjelaskan: a. Titik didih larutan dan metode analisis titik didih. b. Metode evaporasi dan menentukan jenis peralatan yang digunakan. c. Metode analisis proses evaporasi. 3 Mahasiswa mampu menjelaskan: a. Teori dan fungsi destilasi. b. Metode dan peralatan yang digunakan untuk destilasi. c. Metode analisis proses destilasi. 4 Mahasiswa mampu menjelaskan: a. Geometry kristal dan aplikasi kristalisasi. b. Prinsip-prinsip kritalisasi. c. Desain dan peralatan kristalisasi. d. Model matematika proses kritalisasi. 5 Mahasiswa mampu menjelaskan: a. Komponen sistem pendinginan. b. Siklus pendinginan. c. Grafik hubungan entalpi dan tekanan. d. Model matematika untuk analisis pendinginan. a. Mengikuti perkuliahan dengan tertib dan seksama. b. Menjelaskan tujuan pembelajaran. c. Menjelaskan gambaran perkuliahan secara umum. a. Menghitung titik didih larutan. b. Menetukan metode evaporasi dan jenis alat yang diperlukan. c. Memperkirakan waktu dan energi untuk evaporasi. a. Menjelaskan aplikasi proses destilasi. b. Menentukan metode destilasi dan jenis alat yang diperlukan. c. Memperkirakan waktu dan energi untuk destilasi. a. Menjelaskan aplikasi kritalisasi dalam industri hasil pertanian. b. Menjelsaskan metode dan peralatan yang digunakan dalam proses kristalisasi. c. Memperkirakan waktu, energi, dan hasil proses ekstraksi. a. Menjelaskan mekanisme dan aplikasi proses pendinginan. b. Menghitung energi yang diperlukan untuk proses pendinginan. c. Memperkirakan waktu pendinginan.
No. Kompetensi Dasar Indikator 6 Mahasiswa mampu menjelaskan: a. Teori dan mekanisme sistem b. Sifat-sifat makanan beku. c. Analisis waktu dan laju 7 Mahasiswa mampu menjelaskan: a. Prinsip-prinsip proses ekstraksi. b. Metode dan peralatan ekstraksi. c. Analisis tahapan ekstraksi. d. Supercritical fluid extraction. 8 Mahasiswa mampu menjelaskan: a. Prinsip-prinsip dan aplikasi metode ekstruksi. b. Desain dan peralatan sistem ekstruksi. c. Effek ekstruksi terhadap bahan pangan. VI. PENDEKATAN DAN STRATEGI PEMBELAJARAN Metode perkuliahan yang diterapkan adalah ceramah dan diskusi. Praktikum atau responsi membahas pemecahan masalah operasi pengolahan secara matematik. Pada materi tertentu, peserta diberi tugas untuk didiskusikan dalam kelompok kecil dan dipresentasikan di hadapan kelas dengan menggunakan kombinasi antara student center learning dan contextual teaching and learning. Strategi pembelajaran yang digunakan menggunakan cooperatif partisipatif learning. VII. SUMBER BELAJAR a. Menjelaskan aplikasi proses b. Mengetahui efek pembekuan terhadap bahan makanan beku. c. Memperkirakan waktu dan energi yang diperlukan untuk proses a. Menjelaskan aplikasi proses ekstraksi. b. Menjelaskan metode dan jenis peralatan yang digunakan dalan proses ekstraksi. c. Memperkirakan tahapan ekstraksi. d. Menjelaskan aplikasi SFE. a. Menjelaskan aplikasi ekstrusi dalam pengolahan hasil pertanian. b. Menentukan metode ekstrusi yang sesuai. c. Menjelaskan efek ekstrusi terhadap sifat fisik dan kimia bahan pangan. Sing, R. P. dan D. R. Heldman. 2009. Introduction to Food Engineering 4th Edition. Elservier. Toledo, R. T. 2008. Fundamental of Food Process Engineering 3rd Edition. Springer. Fellows, P. 2009. Food Processing Technology: Principle and Practice 3rd Edition. Woodhead Publishing Ltd, Cambrigde.
McCabe, W.L., J.C Smith, dan P. Harriott. 2004. Unit Operation of Chemical Engineering 5th Edition. McGraw-Hill International Edition. VIII. TUGAS MAHASISWA Mahasiswa akan mendapat tugas yang berupa pekerjaan rumah yang akan dikumpul dan selanjutnya didiskusikan bersama di dalam kelas. Untuk materi tertentu mahasiswa membuat tugas operasi dalam pengolahan hasil pertanian yang kemudian dipresentasikan di depan kelas dan didiskusikan bersama-sama. IX. PENILAIAN DAN KRITERIA PEMBELAJARAN Penilaian hasil belajar mahasiswa dilakukan oleh dosen pengajar dengan cara memberi quiz, tugas dan ujian dengan bobot penilaian sebagai berikut: Praktikum : 20 % Tugas (3 kali) : 15 % Ujian (1/3) Semester (2 kali) : 45 % Ujian Akhir : 30 % Penentuan huruf mutu dilakukan dengan Penilaian Acuan Pokok (PAP) sesuai peraturan akademik Unila, yaitu: A : 76 B+ : 71.0 - < 76.0 B : 66.0 - < 71.0 C+ : 61.0 - < 66.0 C : 56.0 - < 61.0 D : 50.0 - < 56.0 E : < 50.0
X. ORGANISASI MATERI DAN JADWAL PERKULIAHAN Kuliah Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan*) Bahan Bacaan Dosen I Pendahuluan 1. Kontrak Kuliah. 2. Pengenalan dan ruang lingkup mata kuliah. II-III Evaporasi 1. Pengertian dan Faktor-faktor yang mempengaruhi proses evaporasi 2. Analisis titik didih. 3. Metode dan peralatan evaporasi. 4. Desain dan analisis metode evaporasi. IV Destilasi 1. Teori dan aplikasi proses destilasi dalam industri hasil pertanian. 2. Metode dan peralatan destilasi. 3. Desain metode destilasi. V-VI Kristalisasi 1. Teori dan aplikasi proses kristalisasi dalam industri hasil pertanian 2. Geometry kristal. 3. Prinsip-prinsip kritalisasi. 4. Desain dan peralatan kristalisasi. VII-IX Pendinginan 1. Teori dan aplikasi proses pendinginan dalam industri hasil pertanian. 2. Sistem dan Siklus proses pendinginan. 3. Grafik hubungan entalpi dan tekanan. 4. Model matematika untuk analisis pendinginan. X-XI Pembekuan 1. Teori dan aplikasi proses pembekuan dalam industri hasil pertanian. 2. Sistem 3. Sifat-sifat makanan beku. 4. Analisis waktu dan laju Sing. 2009 (543-566), Toledo. 2008 (413-428) Fellow. 2009 (278-293) McCabe. 2004 (855-920) Sing. 2009 (455-495). Toledo. 2008 (379-410) Sing. 2009 (501-534). Fellow. 2009 (418-439)
Kuliah Pokok Bahasan XII-XIV Ektraksi Sub Pokok Bahasan*) 1. Teori dan aplikasi proses ekstraksi dalam industri hasil pertanian 2. Metode dan peralatan ekstraksi. 3. Analisis tahapan ekstraksi. 4. Sub dan supercritical fluid ekstraction. Bahan Bacaan Toledo. 2008 (513-531) McCabe. 2004 (614-644) Dosen XV-XVI Ekstrusi 1. Teori dan aplikasi proses ekstrusi dalam industri hasil pertanian 2. Prinsip dasar ekstruksi. 3. Desain sistem ekstruksi. 4. Effek ekstruksi terhadap bahan pangan. Sing. 2009 (721-740) Fellows. 2009 (294-307) *) Sub pokok bahasan dapat berubah sesuai dengan perkembangan iptek terkini. XI. TATA TERTIB PERKULIAHAN 1. Mahasiswa harus telah mempersiapkan diri sebelum mengikuti kuliah/responsi. Dosen dapat memberikan quiz tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, tetapi untuk Ujian (Tengah) Semester, dosen wajib memberitahukan paling lambat 1 (satu) minggu sebelum pelaksanaan ujian. Ujian Akhir Semester akan mengikuti jadwal yang telah dibuat oleh fakultas. 2. Kehadiran dalam kuliah dan responsi adalah wajib. Mahasiswa tidak diperbolehkan mengikuti ujian akhir bila kehadiran dalam kuliah dan responsi masing-masing kurang dari 80% (13 kuliah/responsi). 3. Dosen dan mahasiswa wajib datang ke kuliah atau responsi tepat waktu. Toleransi keterlambatan adalah 10 menit, terlambat lebih dari 10 menit tidak diperbolehkan masuk kuliah. 4. Mahasiswa harus menyerahkan tugas tepat waktu dan dosen harus segera mengevaluasi (memberikan umpan balik) dan mengembalikan kepada mahasiswa segera. Keterlambatan penyerahan tugas akan mendapat pengurangan nilai 10/hari. Mahasiswa berhak mendapat berkas hasil quiz dan ujian yang telah dievaluasi. 5. Selama kuliah atau responsi berlangsung, mahasiswa dilarang berperilaku yang dapat menggangu jalanya perkuliahan/responsi. Perilaku yang dapat mengganggu meliputi: mengobrol dan berbisik-bisik di kelas, penggunaan Hand Phone di kelas,
membaca materi yang tidak sedang di ajarkan atau membaca koran di kelas, bersiap-siap untuk pergi sebelum kelas berakhir, dan selalu datang terlambat ke kelas. Mahasiswa yang melakukan hal-hal di atas akan diminta keluar dari kelas dan dianggap tidak masuk kelas, serta nilai quiz dan/atau ujian pada hari itu di anggap 0 (nol). Catatan: Penting untuk diingat bahwa tekanan (stress) yang diakibatkan oleh tekanan emosional dan/atau mental, atau gangguan psikologis lainnya bukan alasan yang sah untuk perilaku mengganggu di dalam kelas atau dalam suasana akademis lainnya.