171 Lampiran 1: Food Recall Questionaire FORM RECALL MAKANAN 3X24 JAM (Untuk Mengukur Tingkat Konsumsi Makanan Atlet PSBL Langsa) Nama Responden (Atlet) :... Hari ke : (1) (2) (3) Tanggal :... Waktu Makan Nama Makanan Bahan Makanan Zat Gizi Jumlah Jenis URT Gram Karbohidrat Protein Lemak Pagi Selingan Siang Selingan Malam
172 CARA KERJA MELAKUKAN RECALL MAKANAN 3X24 JAM 1. Setiap atlet sepakbola diwawancarai tentang nama makanan yang dikonsumsi selama 24 jama sebelumnya, mulai dari makan pagi-siang-malam serta makanan selingan. 2. Setelah nama makanan diketahui, selanjutnya diperinci apa saja jenis bahan makanan yang digunakan pada menu makanan yang dikonsunsumsinya 3. Jumlah setiap jenis bahan makanan yang digunakan di tanyakan dalam satuan atau Ukuran Rumah Tangga (URT) 4. Peneliti melakukan konversi setiap jenis bahanan makanan dari satuan URT menjadi satuan Gram, sehingga dapat dihitung kandungan zat gizinya. 5. Perhitungan kandungan zat gizi bahan makanan menggunakan program atau sistem Food Processor, sehingga diketahui jumlah (dalam satuan gram) setiap jenis zat gizi: karbohidrat, protein dan lemak. 6. Perhitungan jumlah energi yang terkandung pada setiap zat gizi bahan makanan menggunakan standar yang ditetapkan Widya Karya Pangan dan Gizi (2004), yaitu : a. Karbohidrat dan Protein = setiap 1 gram setara dengan 4 kalori b. Lemak = setiap 1 gram setara dengan 9 kalori 7. Setelah diperoleh data kandungan energi (kalori) dan protein (gram) untuk setiap atlet sepakbola PSBL, dibandingkan dengan angka kebutuhan normal atlet sepakbola, yaitu : a. Energi : 4.500 Kkalori b. Protein : 60 gram Catatan: dilakukan selama 3 hari (3 x 24 jam) secara berturut-turut
173 PENGARUH KARAKTERISTIK, KEBIASAAN DAN KONSUMSI PANGAN TERHADAP KEBUGARAN ATLET SEPAKBOLA PSBL LANGSA A. Karakteristik 1. Nama Respoonden (Atlet) :... 2. Tgl.lahir/Umur :... Tahun 3. Berat Badan :...kg 4. Tinggi Badan :...cm B. Kebiasaan a. Apakah saudara merokok selama menjadi atlet sepakbola a. Sering (> 3 kali seminggu) b. Jarang (1-3 kali seminggu) c Tidak pernah b. Apakah saudara minum alkohol selama menjadi atlet sepakbola a. Sering (> 3 kali seminggu) b. Jarang (1-3 kali seminggu) c Tidak pernah c. Formulir Tes Kebugaran (Untuk Mengukur Tingkat Kebugaran Atlet PSBL Langsa) No Komponen Tes Kebugaran Teknik pengukuran Hasil Ukur 1 Kekuatan: a. Otot lengan dan bahu Hand dynamometer cm b. Otot Punggung Back dynamometer cm c. Otot Tungkai Leg dynamometer cm 2 Daya Tahan Otot: a. Otot Perut Sit-Ups kali b. Otot Lengan dan Bahu Push-Ups kali c. Otot Tungkai Squal Jumps.kali 3 Kecepatan Lari 50 meter detik 4 Kelincahan Shuttle- Run detik 5 Kelenturan Flexometer. cm
174 6 Daya ledak Otot Tungkai Vertical Jumps. cm 7 Daya Tahan : Pernafasan Lari 15 menit (Vo 2 max) Kg... Vo 2 /kg CARA KERJA MELAKUKAN PENGUKURAN KEBUGARAN 1. Pengukuran Kekuatan Otot d. Kekuatan otot lengan dan bahu dengan menggunakan alat hand dynamometer. Caranya adalah orang yang dites kebugarannya menekan hand dynamometer dengan kedua tangannya secara bersama-sama, kemudian pada alat akan terlihat angka atau nilai dalam satuan centimeter yang menunjukkan kekuatan otot lengan dan bahu. Tes ini biasanya dilakukan 2 kali kesempatan dan digunakan nilai tertinggi. e. Kekuatan otot punggung dengan menggunakan alat back dynamometer. Caranya adalah orang yang dites kebugarannya dalam posisi berdiri, panggul rapat ke dinding, badan dibungkukkan ke depan. Kedua tangan lurus memegang back dynamometer sehingga menuju kepada sikap berdiri tegak. Pada alat akan terlihat angka atau nilai dalam satuan centimeter yang menyatakan kekuatan otot punggung. f. Kekuatan otot tungkai dengan menggunakan alat leg dynamometer. Caranya adalah orang yang dites kebugarannya memakai pengikat pinggang, kemudian berdiri dengan membengkokkan kedua lututnya hingga bersudut 45 derajat, lalu ikat pinggang dikaitkan pada leg dynamometer, lalu berusaha sekuat-kuatnya meluruskan kedua tungkainya, pada saat sudah maksimum melururkan kedua tungkainya, lalu lihat jarum alat yang menunjukkan kekuatan daya tahan otot tungkai dalam posisi berdiri, panggul rapat ke dinding, badan dibungkukkan ke depan. Kedua tangan lurus memegang back dynamometer sehingga menuju kepada sikap berdiri tegak. Pada alat akan terlihat angka atau nilai dalam satuan centimeter yang menyatakan kekuatan otot tungkai.
175 2. Pengukuran Daya Tahan Otot a. Daya tahan otot perut dengan teknik sit-up, berapa kali (satuan frekuensi) kemampuan orang yang dites kebugarannya melakukan sit-up menyatakan daya tahan otot perut. b. Daya tahan otot lengan dan bahu dengan teknik push-up, berapa kali (satuan frekuensi) kemampuan orang yang dites kebugarannya melakukan push-up menyatakan daya tahan otot lengan dan bahu. c. Daya tahan otot tungkai dengan menggunakan teknik squat-jumps. Berapa kali (satuan frekuensi) kemampuan orang yang dites kebugarannya melakukan squatjumps menyatakan daya tahan otot tungkai 3. Pengukuran Kecepatan Pengukuran kecepatan dalam hal ini adalah dengan melakukan lari 50 meter. Berapa waktu (satuan detik) tempuh yang dicapai atlet menunjukkan tingkat kecepatan. 4. Pengukuran Kelincahan Pengukuran kelincahan dalam hal ini adalah dengan melakukan shuttle-run, yaitu melakukan lari 6 x 10 meter, yang dilakukan secara berulang (hilir mudik) sebanyak 6 kali dalam lintasan sepanjang 10 meter. Berapa waktu (satuan detik) tempuh yang dicapai atlet menunjukkan tingkat kelincahan 5. Pengukuran Kelenturan (Fleksibilitas) Pengukuran kelenturan (fleksibilitas) dalam hal ini adalah dengan flexometer. Caranya adalah orang yang dites kebugarannya berdiri tegak di atas alat ukur dengan kedua kaki rapat dan kedua ujung jari kaki rata dengan pinggir alat ukur. Badan dibungkukkan ke bawah, tangan lurus, bungkukkan (renggutkan) badan perlahan-lahan, kedua tangan menelusuri alat ukur dan berhenti pada jangkauan terjauh. Jarak jangkauan terjauh menunjukkan tingkat fleksibilitas dalam satuan centimeter. 6. Daya Ledak Otot
176 Pengukuran daya ledak otot dengan cara melakukan lompat vertilal (vertical jumps). Selisih terbesar (dalam satuan centimeter) antara tinggi jangkauan sesudah melompat dengan tinggi jangkauan sebelum melompat menunjukkan kekuatan daya ledak otot tungkai. 8. Pengukuran Daya Tahan Pernafasan Pengukuran daya tahan pernafasan (kardiovaskuler) dengan cara melakukan lompat vertilal lari selama 15 menit. Jarak yang ditempuh selama 15 menit menunjukkan daya tahan kardiovaskuler (satuan VO 2 max/kg). Catatan: setelah diperoleh hasil pengukuran untuk setiap jenis tes kebugaran, selanjutnya dibandingkan dengan nilai atau hasil ukur yang diharapkan dan dikelompokkan/dikategorikan menjadi : Kurang,,, Sekali dan (sesuai dengan aspek pengukuran pada Metode Penelitian) Seluruh proses pelaksanaan atau tes kebugaran dipandu oleh pelatih klub PSBL
177 Lampiran 2 : Uji Univariat < 18 tahun dan > 24 tahun 18-24 tahun Frequency Table umur Frequency Percent Percent 7 18.4 18.4 18.4 31 81.6 81.6 100.0 Percent berat badan < 61 kg >= 61 kg Frequency Percent Percent Percent 19 50.0 50.0 50.0 19 50.0 50.0 100.0 < 168 cm >= 168 cm tinggi badan Frequency Percent Percent Percent 19 50.0 50.0 50.0 19 50.0 50.0 100.0 Tidak baik status gizi Frequency Percent Percent Percent 24 63.2 63.2 63.2 14 36.8 36.8 100.0 Tidak pernah Jarang Sering kebiasaan merokok Frequency Percent Percent Percent 25 65.8 65.8 65.8 8 21.1 21.1 86.8 5 13.2 13.2 100.0
178 Tidak pernah Jarang Sering kebiasaan minum alkohol Frequency Percent Percent Percent 32 84.2 84.2 84.2 3 7.9 7.9 92.1 3 7.9 7.9 100.0 < 4.500 kal >= 4.500 kal energi Frequency Percent Percent Percent 19 50.0 50.0 50.0 19 50.0 50.0 100.0 < 60 g => 60 g protein Frequency Percent Percent Percent 19 50.0 50.0 50.0 19 50.0 50.0 100.0 sekali kekuatan otot lengan dan bahu Frequency Percent Percent Percent 7 18.4 18.4 18.4 7 18.4 18.4 36.8 21 55.3 55.3 92.1 3 7.9 7.9 100.0 sekali kekuatan otot punggung Frequency Percent Percent Percent 4 10.5 10.5 10.5 11 28.9 28.9 39.5 21 55.3 55.3 94.7 2 5.3 5.3 100.0
179 sekali kekuatan otot tungkai Frequency Percent Percent Percent 15 39.5 39.5 39.5 4 10.5 10.5 50.0 19 50.0 50.0 100.0 sekali daya tahan otot perut Frequency Percent Percent Percent 12 31.6 31.6 31.6 23 60.5 60.5 92.1 3 7.9 7.9 100.0 sekali daya tahan otot lengan dan bahu Frequency Percent Percent Percent 7 18.4 18.4 18.4 9 23.7 23.7 42.1 17 44.7 44.7 86.8 5 13.2 13.2 100.0 sekali daya tahan otot tungkai Frequency Percent Percent Percent 3 7.9 7.9 7.9 10 26.3 26.3 34.2 24 63.2 63.2 97.4 1 2.6 2.6 100.0 sekali kecepatan Frequency Percent Percent Percent 14 36.8 36.8 36.8 8 21.1 21.1 57.9 14 36.8 36.8 94.7 2 5.3 5.3 100.0
180 sekali kelincahan Frequency Percent Percent Percent 12 31.6 31.6 31.6 3 7.9 7.9 39.5 19 50.0 50.0 89.5 4 10.5 10.5 100.0 sekali kelenturan Frequency Percent Percent Percent 16 42.1 42.1 42.1 20 52.6 52.6 94.7 2 5.3 5.3 100.0 sekali daya ledak otot Frequency Percent Percent Percent 7 18.4 18.4 18.4 9 23.7 23.7 42.1 19 50.0 50.0 92.1 3 7.9 7.9 100.0 sekali daya tahan pernafasan Frequency Percent Percent Percent 15 39.5 39.5 39.5 22 57.9 57.9 97.4 1 2.6 2.6 100.0 Tidak bugar Bugar Kebugaran Frequency Percent Percent Percent 15 39.5 39.5 39.5 23 60.5 60.5 100.0
181 Lampiran 3: Uji Bivariat Crosstabs umur * Kebugaran Crosstabulation umur < 18 tahun dan > 24 tahun 18-24 tahun % within umur % within umur % within umur Kebugaran Tidak bugar Bugar 6 1 7 2.8 4.2 7.0 85.7% 14.3% 100.0% 9 22 31 12.2 18.8 31.0 29.0% 71.0% 100.0% 15 23 38 15.0 23.0 38.0 39.5% 60.5% 100.0% Pearson Chi-Square Continuity Correction a Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Cases Chi-Square Tests Asy mp. Sig. Value df (2-sided) 7.679 b 1.006 5.490 1.019 7.889 1.005 7.477 1.006 38 a. Computed only f or a 2x2 table Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided).010.010 b. 2 cells (50.0%) hav e expected count less than 5. The minimum expected count is 2.76.
182 Status Gizi * Kebugaran Crosstabulation Status Gizi Tidak % within Status Gizi % within Status Gizi % within Status Gizi Kebugaran Tidak bugar Bugar 2 12 14 5.5 8.5 14.0 14.3% 85.7% 100.0% 13 11 24 9.5 14.5 24.0 54.2% 45.8% 100.0% 15 23 38 15.0 23.0 38.0 39.5% 60.5% 100.0% Pearson Chi-Square Continuity Correction a Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Cases Chi-Square Tests Asy mp. Sig. Value df (2-sided) 5.886 b 1.015 4.335 1.037 6.395 1.011 5.731 1.017 38 a. Computed only f or a 2x2 table Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided).020.017 b. 0 cells (.0%) hav e expected count less than 5. The minimum expected count is 5.53.
183 kebiasaan merokok * Kebugaran Crosstab kebiasaan merokok Tidak pernah Jarang Sering % within kebiasaan merokok % within kebiasaan merokok % within kebiasaan merokok % within kebiasaan merokok Kebugaran Tidak bugar Bugar 4 21 25 9.9 15.1 25.0 16.0% 84.0% 100.0% 6 2 8 3.2 4.8 8.0 75.0% 25.0% 100.0% 5 0 5 2.0 3.0 5.0 100.0%.0% 100.0% 15 23 38 15.0 23.0 38.0 39.5% 60.5% 100.0% Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Cases Chi-Square Tests Asy mp. Sig. Value df (2-sided) 17.658 a 2.000 20.001 2.000 16.557 1.000 a. 4 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.97. 38
184 kebiasaan minum alkohol * Kebugaran Crosstab kebiasaan minum alkohol Tidak pernah Jarang Sering % within kebiasaan minum alkohol % within kebiasaan minum alkohol % within kebiasaan minum alkohol % within kebiasaan minum alkohol Kebugaran Tidak bugar Bugar 10 22 32 12.6 19.4 32.0 31.3% 68.8% 100.0% 2 1 3 1.2 1.8 3.0 66.7% 33.3% 100.0% 3 0 3 1.2 1.8 3.0 100.0%.0% 100.0% 15 23 38 15.0 23.0 38.0 39.5% 60.5% 100.0% Chi-Square Tests Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Cases Asy mp. Sig. Value df (2-sided) 6.434 a 2.040 7.414 2.025 6.264 1.012 a. 4 cells (66.7%) hav e expected count less than 5. The minimum expected count is 1.18. 38
185 Konsumsi Energi * Kebugaran energi * Kebugaran Crosstabulation energi < 4.500 kal >= 4.500 kal % within energi % within energi % within energi Kebugaran Tidak bugar Bugar 14 5 19 7.5 11.5 19.0 73.7% 26.3% 100.0% 1 18 19 7.5 11.5 19.0 5.3% 94.7% 100.0% 15 23 38 15.0 23.0 38.0 39.5% 60.5% 100.0% Pearson Chi-Square Continuity Correction a Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Cases Chi-Square Tests Asy mp. Sig. Value df (2-sided) 18.614 b 1.000 15.861 1.000 21.246 1.000 18.125 1.000 38 a. Computed only f or a 2x2 table Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided).000.000 b. 0 cells (.0%) hav e expected count less than 5. The minimum expected count is 7.50.
186 Konsumsi protein * Kebugaran Crosstab protein Tidak baik % within protein % within protein % within protein Kebugaran Tidak bugar Bugar 14 5 19 7.5 11.5 19.0 73.7% 26.3% 100.0% 1 18 19 7.5 11.5 19.0 5.3% 94.7% 100.0% 15 23 38 15.0 23.0 38.0 39.5% 60.5% 100.0% Pearson Chi-Square Continuity Correction a Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Cases Chi-Square Tests Asy mp. Sig. Value df (2-sided) 18.614 b 1.000 15.861 1.000 21.246 1.000 18.125 1.000 38 a. Computed only f or a 2x2 table Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided).000.000 b. 0 cells (.0%) hav e expected count less than 5. The minimum expected count is 7.50.
187 Lampiran 4 : Uji Multivariat Logistic Regression Block 1: Method = Enter Model Summary Step 1-2 Log Cox & Snell Nagelkerke likelihood R Square R Square 11.296.648.877 Classification Table a Predicted Observ ed Step 1 Kebugaran Ov erall Percentage a. The cut v alue is.500 Tidak bugar Bugar Kebugaran Percentage Tidak bugar Bugar Correct 14 1 93.3 2 21 91.3 92.1 Step 1 a UMUR STGIZI ROKOK ALKOHOL ENERGI PROTEN Constant Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 1.185 1.827 4.036 1.045 7.281 1.928 1.850 4.153 1.048 12.852-4.375 2.004 4.311 1.032.010-2.367 1.797 5.134 1.047.009 1.575.746 4.313 1.039 5.219 1.426.813 4.219 1.041 5.183-5.749 2.691 4.754 1.033.000 a. Variable(s) entered on step 1: UMUR, STGIZI, ROKOK, ALKOHOL, ENERGI, PROTEN.