V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk mengetahui

DAFTAR KUESIONER. 1. Umur Responden : 2. Jenis Kelamin : a. Pria b. Wanita (silang salah satu) 3. Lama bekerja : 4.

IV. PROFIL PERUSAHAAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. untuk mengetahui pengaruh motivasi dan lingkungan kerja non fisik terhadap

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. Profil responden disajikan untuk memberikan gambaran dan juga analisa

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB V PEMBAHASAN MASALAH. karyawan. Jenis-jenis kompensasi yang dibahas adalah kompensasi finansial baik

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil keseluruhan penelitian yang dilakukan oleh penulis

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.

Lampiran 1. : Permohonan pengisian kuesioner penelitian

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK ANGGOTA DAN RELASI GENDER DALAM KOWAR

II. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI KERJA PEGAWAI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian. penelitian skripsi dengan judul Pengaruh Beban Kerja, Kompensasi,

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL...viii Latar belakang Identifikasi Masalah...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian 7

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Motivasi Berprestasi terhadap Kinerja Karyawan

III. METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap pegawai untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kerja dan target yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat

SIKAP PETANI TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembangnya dunia usaha, organisasi atau perusahaan berusaha untuk lebih

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam era globalisasi dan perdagangan

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor

BUKU KERJA PRAKTIKA KOMPUTER UNTUK RISET PASAR DAN PENJUALAN Semester Ganjil 2015/2016

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada

BAB III METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Rumah Makan Waroeng Steak & Shake

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab V. Kesimpulan Dan Saran

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

KUESIONER PENELITIAN. Saya adalah Silvia Anggraeny (NIM : ),Mahasiswa Universitas Esa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

KUESIONER PENELITIAN PERANAN ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI PELANGGAN PADA PT. ASKES (PERSERO) KANTOR REGIONAL V JAWA BARAT

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN. Pada tanggal 26 Juni 2005 J.Co Donuts hadir dengan berbagai varian donatnya. J.Co

LAMPIRAN 1 KUESIONER LEMBAR KUESIONER PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PRESTASI KERJA. (Diisi oleh karyawan PO. MULYA SARI PRATAMA CIANJUR)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. frekuensi berkunjung di Toko Mas Kerbau Weleri. Penyebaran. umum responden berdasarkan umur mereka:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan kepada pegawai di sepuluh

BAB IV HASIL PENELITIAN Kriteria Responden Penelitian. dahulu agar responden yang terpilih benar-benar mengenal organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi perekonomian seperti saat ini, kenyataannya bahwa banyak

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i. KATA PENGANTAR.ii. Daftar Isi...iv. Daftar Gambar...xi. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah...

DAFTAR ISI. ABSTRAK. i. KATA PENGANTAR.. ii. DAFTAR ISI. v. DAFTAR TABEL. viii. DAFTAR GAMBAR xiii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah 1

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Perbandingan Fear of Success dengan Jenis Kelamin. Gender

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Daan Mogot KM 18 Kav. 10 No.1. Jakarta Barat. PT. Atri Distribusindo adalah

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan analisis

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada karyawan bagian finishing

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen

Lampiran Hubungan anda dengan atasan diluar pekerjaan tergolong erat. Keterangan: 1:Sangat tidak setuju 3:Biasa saja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menunjukkan tabel gambaran umum responden pada penelitian ini: Tabel 4.1. Gambaran Umum Responden

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini sangat banyak merek mobil yang digunakan di Indonesia.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR LAMPIRAN... viii

KARAKTERISTIK KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Perekonomian di Indonesia pada saat sekarang ini masih berjalan dengan berbagai

HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR. 1. Validitas dan Reliabilitas Dimensi Jarak Kekuasaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pemahaman mengenai hasil penelitian. Penelitian ini membahas

BAB V ANALISA HASIL. serta pekerjaan. Berikut merupakan uraian dari beberapa karakteristik tersebut Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

BAB V. Kesimpulan Dan Saran Budaya Organisasi di Rumah Sakit BP Batam. Budaya Organisasi yang kuat di RS BP adalah :

Lampiran 1. Bobot Score Perspektif Kinerja Balanced Scorecard

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdiri dari berbagai macam individu yang berasal dari berbagai status yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. membuktikan diri sebagai Bimbingan belajar terbaik dan terbesar di Indonesia.

Survey Kepuasan Pegawai PT. ANUGRAH KURNIA ABADI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pemberian Motivasi pada Yayasan Pendidikan Islam SMK

DAFTAR ISI. ABSTRAK..i. KATA PENGANTAR ii. DAFTAR ISI..v. DAFTAR TABEL..viii. DAFTAR GAMBAR.xi. DAFTAR LAMPIRAN..xii BAB I PENDAHULUAN.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Kata kunci : kepuasan kerja, motivasi kerja. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian mengenai Pengaruh Sistem Informasi Operasional Processing

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang sangat dikenal oleh seluruh masyarakat di Indonesia maupun di dunia.

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI

BAB I PENDAHULUAN. Di jaman sekarang ini banyak perusahaan yang berusaha untuk memenangkan

Transkripsi:

V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN 5.1 Karakteristik Responden Karyawan Harian Jurnal Bogor yang menjadi responden pada penelitian ini berjumlah 35 orang. Dari 35 orang tersebut, peneliti mendeskripsikan empat karakteristik responden antara lain: umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan status menikah. 5.1.1 Umur Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui selang umur responden berkisar antara 21-45 tahun. Responden yang berumur di bawah 30 tahun berjumlah 21 orang (60%) dan responden yang berumur di atas 30 tahun berjumlah 14 orang (40%). Data tersebut tersaji pada Tabel 4. Tabel 4. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Umur, Tahun 2009 Karyawan Umur Jumlah (orang) Persentase(%) <30 21 60 >30 14 40 Total 35 100 Komposisi karyawan tersebut merupakan hal positif bagi kemajuan Harian Jurnal Bogor dimana jumlah karyawannya yang berada pada usia produktif lebih besar persentasenya dibandingkan usia produktif. 5.1.2 Jenis Kelamin Dilihat dari jenis kelamin, sebagian besar responden pada penelitian ini adalah pria dengan persentase sebesar yaitu sebanyak 26 orang, sedangkan responden wanita berjumlah 9 orang. Data berdasarkan jenis kelamin tersaji pada Tabel 5. 48

Tabel 5. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Tahun 2009 Karyawan Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase(%) Pria 26 74,3 Wanita 9 25,7 Total 35 100 Karyawan Harian Jurnal Bogor didominasi oleh pria, hal ini berkaitan dengan jenis pekerjaan utama yang memang diperlukan keahlian khusus dan tenaga yang prima seperti pendistribusian Jurnal Bogor ke agen serta pelanggan. Pekerjaan yang didominasi wanita ialah pada bagian administrasi dan urusan dalam lainnya karena umumnya sifat wanita lebih teliti dalam bekerja. 5.1.3 Tingkat Pendidikan Berdasarkan tingkat pendidikan, sebagian besar responden merupakan lulusan SMA sebanyak 19 orang (54,3%) dan Perguruan Tinggi sebanyak 16 orang (45,7%). Data tersaji pada Tabel 6. Tabel 6. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Tahun 2009 Karyawan Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase(%) SMA 19 54,3 PT 16 45,7 Total 35 100 Mayoritas karyawan Harian Jurnal Bogor merupakan lulusan SMA dan Perguruan Tinggi. Lulusan SMA banyak terdapat pada level staf dan perguruan tinggi banyak terdapat pada level manajer. 49

5.1.4 Status Menikah Berdasarkan hasil penelitian responden yang berstatus sudah menikah terdiri dari 19 orang (54,3%) dan yang belum menikah sebanyak 16 orang (45,7%). Data tersaji pada Tabel 7. Tabel 7. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Status Pernikahan, Tahun 2009 Jenis Kelamin Jumlah (orang) Karyawan Persentase(%) Belum Menikah 16 45,7 Menikah 19 54,3 Total 35 100 5.2 Motivasi Kerja Responden 5.2.1 Motivasi Kerja Karyawan Jurnal Bogor Motivasi kerja sangat berperan penting dalam kegiatan oparsional suatu perusahaan. Indikator pada penelitian ini mencakup hubungan dengan atasan (X1), hubungan sesama rekan kerja (X2), peraturan dan kebijakan perusahaan (X3), kondisi kerja (X4), kompensasi kerja (X5), penunjang kesehatan (X6). Skor total tertinggi motivasi kerja karyawan yang berasal dari penilaian 29 pertanyaan pada kuesioner yang diisi oleh karyawan semua bagian di Jurnal Bogor diperoleh seorang karyawan dengan skor sebesar 145 dan skor terendah diperoleh seorang karyawan dengan nilai 57. Nilai tersebut dapat dilihat pada Lampiran 2. Skor motivasi kerja terendah diperoleh salah seorang karyawan Jurnal Bogor, hal ini terjadi karena karyawan tersebut tidak nyaman dengan lingkungan internal di kantor sehingga menurunnya motivasi kerja kayawan tersebut. Skor tertinggi diperoleh salah satu karyawan Jurnal Bogor, hal ini terjadi karena karyawan tersebut memiliki kemampuan yang baik dalam bekerja sama dengan semua karyawan dan perusahaan selaku klien serta memiliki minat yang tinggi terhadap perkembangan media cetak. 50

Jika dilihat skor motivasi tiap bagian seperti yang tertera pada Tabel 8, dapat diketahui bahwa Bagian Redaksi memperoleh skor motivasi tertinggi kemudian diikuti oleh Bagian Marketing, Bagian Promosi, Bagian Sirkulasi dan Bagian Administrasi. Tabel 8. Nilai Motivasi Kerja Tiap Bagian Bagian Skor Motivasi Rata-rata Sirkulasi 113,2 Promosi 113,3 Marketing 120,2 Administrasi 112,1 Redaksi 121,5 Rata-rata 116,1 Skor rata-rata pada Bagian Sirkulasi sebesar 113,2, hal ini menunjukkan bahwa motivasi kerja karyawan Bagian Sirkulasi tergolong tinggi. Karyawan memiliki tugas untuk mendistribusikan Harian Jurnal Bogor ke wilayah-wilayah sekitar Bogor yang telah ditentukan oleh perusahaan. Pekerjaan tersebut dilakukan dengan baik oleh karyawan Jurnal Bogor terbukti dengan terjalinnya komunikasi yang baik dengan agen dan distributor tiap wilayah serta melakukan komunikasi dengan rekan kerja dan manajer tentang pendistribusian Harian Jurnal Bogor. Bagian Promosi memiliki skor rata-rata motivasi kerja sebesar 113,3. Skor tersebut memperlihatkan bahwa karyawan pada Bagian Promosi memiliki motivasi kerja yang tinggi. Karyawan Bagian Promosi menjalankan tugas yang diberikan perusahaan yaitu menjalin kerjasama dengan perusahaan yang memasang iklan (klien) maupun instansi pemerintah dengan menyelenggarakan kegiatan yang bersifat promosi guna memberikan informasi kepada masyarakat luas. Bagian Promosi terbentuk pada awal tahun 2009, hal tersebut yang memotivasi karyawan untuk bekerja secara maksimal untuk mencapai tujuan perusahaan. Pertemuan antar karyawan dengan manajer Bagian Promosi setiap satu seminggu sekali bertujuan untuk saling memberikan pendapat dan melakukan evaluasi tentang tugas yang telah dan akan dikerjakan. 51

Bagian Marketing memiliki skor rata-rata motivasi kerja sebesar 120,2 yang berarti bahwa karyawan pada Bagian Marketing memiliki motivasi kerja yang tinggi. Bagian Marketing memiliki tugas yang sangat penting bagi kemajuan perusahaan yaitu menjalin kerjasama dengan perusahaan untuk memasang iklan pada Harian Jurnal Bogor. Hal tersebut memotivasi karyawan Bagian Marketing untuk selalu berusaha aktif dalam membentuk kerjasama dengan suatu perusahaan. Skor rata-rata motivasi kerja karyawan pada Bagian Administrasi sebesar 112,2 yang berarti bahwa motivasi kerja karyawan pada bagian ini tergolong tinggi. Bagian Administrasi merupakan bagian yang memiliki nilai Motivasi kerja karyawan terendah dibandingkan bagian lain yang ada dalam perusahaan Jurnal Bogor. Hal ini terjadi karena beberapa karyawan pada Bagian Administrasi kurang nyaman dengan kebijakan perusahaan Jurnal Bogor terhadap peraturan yang diterapkan kepada karyawan. Bagian Redaksi memiliki skor rata-rata motivasi kerja karyawan yang tertinggi yaitu sebesar 121,5. Hal itu terbukti dari kinerja karyawan yang selalu maksimal terkait dengan tugas pada bagian ini yaitu menyajikan berita dengan akurat dan cepat. Setiap karyawan wajib memberikan informasi yang berguna untuk memenuhi kebutuhan pembaca. Motivasi karyawan Jurnal Bogor dapat disimpulkan tinggi hal tersebut terlihat dari skor rata-rata pada tiap Bagian di Jurnal Bogor. Hal tersebut mendorong karyawan dari dalam dirinya atau dari sisi perusahaan untuk bekerja keras, bekerja sama dengan sesama rekan kerja, dan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dalam upaya mencapai tujuan perusahaan maupun tujuannya sendiri. Bagian Promosi, Sirkulasi dan Administrasi merupakan Bagian yang memiliki nilai motivasi di bawah rata-rata. Hal tersebut mendorong manajemen perusahaan Jurnal Bogor agar memperhatikan ketiga Bagian tersebut, khususnya Bagian Promosi yang baru terbentuk agar memberikan pengarahan terhadap tugas yang akan dilaksanakan. 52

5.2.2 Indikator-indikator yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Karyawan Indikator motivasi kerja sangat berperan penting dalam peningkatan motivasi kerja karyawan. indikator motivasi kerja pada penelitian ini mencakup hubungan dengan atasan (X1), hubungan sesama rekan kerja (X2), peraturan dan kebijakan perusahaan (X3), kondisi kerja (X4), kompensasi kerja (X5), penunjang kesehatan (X6). Hasil rataan skor persepsi karyawan Jurnal Bogor terhadap indikator-indikator motivasi kerja dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Rataan Skor Persepsi Karyawan Jurnal Bogor Tentang Indikator-indikator Motivasi Kerja Indikator-indikator Motivasi Kerja Rataan Skor* Hubungan dengan atasan (X1) 4,03 Hubungan sesama rekan kerja (X2) 3,82 Peraturan dan kebijakan perusahaan (X3) 3,80 Kondisi kerja (X4) 4,37 Kompensasi kerja (X5) 3,82 Penunjang kesehatan (X6) 4,35 Total rataan skor 3,86 * 1: sangat rendah, 2: rendah, 3: cukup tinggi, 4: tinggi, 5: sangat tinggi Rataan skor mengenai persepsi karyawan Jurnal Bogor tentang indikator motivasi kerja adalah 3,86. Skor ini menunjukkan bahwa secara umum karyawan sudah cukup tinggi hubungannya terhadap indikator motivasi kerja yaitu dengan rataan skor 4,03 untuk hubungan dengan atasan, 3,82 untuk hubungan sesama rekan kerja, 3,80 untuk peraturan dan kebijakan, 4,37 untuk kondisi kerja, 3,82 untuk kompensasi kerja, dan penunjang kesehatan memiliki skor 4,35. Apabila dibandingkan antar indikator-indikator tersebut kondisi kerja menempati peringkat paling tinggi yaitu dengan rataan skor 4,37 hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan peralatan dan sarana yang ada di Jurnal Bogor sudah lengkap. Karyawan juga merasa puas dengan pembagian kerja yang diatur oleh atasan. Karyawan merasakan kondisi kerja yang fleksibel karena perusahaan menyadari bahwa pekerjaan yang 53

dikerjakan oleh setiap karyawan Harian Jurnal Bogor merupakan tipe pekerjaan yang lebih banyak berhubungan dengan pekerjaan di luar kantor. Rataan skor faktor penunjang kesehatan ialah 4,35, hal ini menunjukkan bahwa karyawan menganggap penunjang kesehatan yang diberikan oleh perusahaan sudah memenuhi kebutuhan mereka. Setiap karyawan mendapatkan penggantian biaya kesehatan apabila mengalami musibah atau kecelakaan, selain itu setiap karyawan juga mendapatkan asuransi kesehatan berupa JAMSOSTEK. Kondisi hubungan dengan atasan memiliki rataan skor 4,03. Hal ini dapat diartikan bahwa karyawan Jurnal Bogor menganggap para atasan memperhatikan hubungannya dengan bawahan, dimana atasan bersikap ramah terhadap semua karyawan dan tidak merasa sungkan untuk dekat dengan bawahan di dalam maupun di luar pekerjaan. Keadaan hubungan sesama rekan kerja memiliki rataan skor 3,82. Kondisi ini dapat diartikan hubungan sesama rekan kerja terjalin cukup baik. Hal ini terlihat dari kerjasama yang dilakukan antara karyawan dari satu bagian maupun beda bagian pada saat melakukan pekerjaan. Kompensasi kerja memiliki rataan skor 3,82, hal ini dapat diartikan bahwa karyawan Jurnal Bogor menganggap upah/gaji yang diterima sudah cukup sesuai. Perusahaan Jurnal Bogor juga memberikan tunjangan berupa Tunjangan Hari Raya serta pemberian bonus pada waktu tertentu. Rataan skor variabel peraturan dan kebijakan perusahaan adalah 3,86, hal ini menunjukkan peraturan dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh pihak Jurnal Bogor cukup sesuai diterapkan pada karyawan Jurnal Bogor. Karyawan sudah merasa cukup puas dengan peraturan kerja, peraturan absen, dan peraturan lembur. Karyawan bekerja satu hari selama delapan jam dengan waktu istirahat selama satu jam. 5.2.3 Hubungan antara Indikator-indikator Motivasi Kerja dengan Motivasi Kerja Hasil analisis variabel indikator motivasi kerja (X1, X2, X3, X4, X5, X6) terhadap variabel motivasi kerja karyawan (X) didapakan dari pengolahan yang 54

menggunakan Software SPSS 13.0 (Spread sheet for statistic) for Windows dengan model uji korelasi Rank Spearman. Hasil analisis tersebut ditunjukkan pada Tabel 10. Tabel 10. Analisis Koefisien Korelasi antara Indikator-indikator Motivasi Kerja dengan Motivasi Kerja Indikator-Indikator Motivasi Kerja Koefisien Korelasi Hubungan dengan atasan (X1) 0,853 Hubungan sesama rekan kerja (X2) 0,728 Peraturan dan kebijakan perusahaan (X3) 0,882 Kondisi kerja (X4) 0,667 Kompensasi kerja (X5) 0,864 Penunjang kesehatan (X6) 0,636 Total Rataan 0,771 Hasil analisis korelasi pada Tabel 10 menunjukkan bahwa dari enam indikator yang diuji, hubungan dengan atasan memiliki koefisien korelasi 0,861, 0,688 untuk hubungan sesama rekan kerja, 0,889 untuk peraturan dan kebijakan, 0,654 untuk kondisi kerja, 0,853 untuk kompensasi kerja, dan penunjang kesehatan memiliki koefisien korelasi 0,641. Hasil uji korelasi hubungan dengan atasan adalah rs=0,858 yang berarti mempunyai hubungan yang erat atau kuat dengan motivasi kerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa indikator hubungan atasan dengan bawahan mempengaruhi motivasi karyawan Jurnal Bogor. Hasil korelasi hubungan sesama rekan kerja dengan motivasi adalah rs=0,728 dimana kondisi yang terjadi di Jurnal Bogor menunjukkan hubungan erat. Nilai tersebut menggambarkan bahwa hubungan sesama rekan kerja mempengaruhi motivasi kerja karyawan Jurnal Bogor. Hasil uji korelasi peraturan dan kebijakan perusahaan adalah rs=0,882 dimana kondisi ini menunjukkan hubungan yang kuat atau erat dengan motivasi kerja karyawan. Nilai tersebut menggambarkan indikator mempengaruhi motivasi kerja karyawan. 55

Hasil uji korelasi kondisi kerja adalah rs=0,662 yang berarti mempunyai hubungan yang cukup erat dengan motivasi kerja karyawan. Indikator kondisi kerja terkait hubungannya dengan motivasi kerja cukup mempengaruhi motivasi kerja karyawan Jurnal Bogor. Hasil uji korelasi kompensasi kerja adalah rs=0,864. Hal ini menunjukkan hubungan erat atau kuat antara kompensasi kerja dengan motivasi kerja sehingga dapat dikatakan indikator ini mempengaruhi motivasi kerja karyawan Jurnal Bogor. Hasil uji korelasi penunjang kesehatan adalah rs=0,636 yang berarti mempunyai hubungan yang cukup erat terhadap motivasi kerja. Penunjang kesehatan cukup mempengaruhi motivasi kerja karyawan Jurnal Bogor dalam bekerja. Berdasarkan analisis di atas maka secara umum indikator-indikator berhubungan erat dengan motivasi kerja karyawan sehingga indikator-indikator tersebut mencerminkan adanya pengaruh dalam pembentukan motivasi kerja karyawan Jurnal Bogor. 5.2.4 Motivasi Kerja Karyawan Tiap Bagian Berdasarkan Indikator-indikator Indikator yang digunakan untuk mengukur motivasi kerja pada penelitian ini meliputi hubungan dengan atasan (X1), hubungan sesama rekan kerja (X2), peraturan dan kebijakan perusahaan (X3), kondisi kerja (X4), kompensasi kerja (X5), penunjang kesehatan (X6). Skor motivasi kerja karyawan tiap bagian berdasarkan indikatorindikator tersebut dapat dilihat pada Tabel 11. 56

Tabel 11. Nilai Motivasi Kerja Tiap Bagian Menurut Indikator Indikator Rata-rata Motivasi Kerja Sirkulasi Promosi Marketing Administrasi Redaktur Jurnal Bogor 1. Hubungan dengan atasan 18.18 20.66 22.11 18.66 22.16 20,17 2. Hubungan sesama rekan kerja 13.90 15.66 17 14.16 16.33 15,31 3. Peraturan dan kebijakan perusahaan 17.72 17.66 20.77 18 20.5 19,02 4. Kondisi kerja 19.09 14 16.88 16.5 18.33 17,51 5. Kompensasi kerja 25.45 26.66 27.44 28.5 26.83 26,82 6. Penunjang kesehatan 18.90 18.66 16 16.33 17.33 17,42 Pada Tabel 11 di atas terlihat bahwa skor hubungan dengan atasan secara keseluruhan adalah baik dimana nilai hubungan dengan atasan terendah diperoleh dari responden Bagian Sirkulasi. Hal tersebut disebabkan karena masih kurangnya komunikasi yang terjalin antara karyawan dengan Manajer pada Bagian Sirkluasi. Skor tertinggi untuk indikator hubungan dengan atasan diperoleh responden dari Bagian Redaksi karena karyawan bagian ini pada umumnya memiliki komunikasi yang baik dengan pemimpin redaksi. Setiap berita yang akan dicetak dilakukan koreksi terlebih dahulu antara pemimpin redaksi dengan karyawan redaktur. Hubungan sesama rekan kerja responden secara keseluruhan tergolong baik dimana skor hubungan sesama rekan kerja terendah diperoleh dari responden dari Bagian Sirkulasi. Hal ini terjadi karena masih kurangnya kerjasama dari karyawan bagian ini terhadap tugas yang dilaksanakan. Nilai hubungan sesama rekan 57

kerja tertinggi berasal dari Bagian Marketing. Bagian Marketing mempunyai tugas utama terhadap kemajuan perusahaan karena tugas dari Bagian Marketing ialah mencari pelanggan atau konsumen yang berasal dari perusahaan komersil maupun non komersil untuk bekerjasama dalam hal pemasangan iklan di Harian Jurnal Bogor. Karyawan Bagian Marketing bekerja secara aktif dan selalu bertukar informasi satu sama lain. Skor indikator peraturan dan kebijakan perusahaan tergolong baik dimana skor terendah berasal dari Bagian Promosi. Hal ini terjadi karena karyawan pada Bagian Promosi ini masih cukup baru di dalam lingkungan internal Jurnal Bogor. Skor tertinggi untuk indikator ini diperoleh dari Bagian Marketing. Hal ini terlihat dari komitmen karyawan Bagian Marketing yang tinggi terhadap kebijakan dan peraturan yang diterapkan perusahaan Jurnal Bogor. Indikator motivasi lainnya yang secara keseluruhan tergolong baik ialah kondisi kerja dengan skor terendah diperoleh dari Bagian Promosi. Hal ini terjadi karena karyawan pada Bagian Promosi masih beradaptasi dengan kondisi kerja yang ada di lingkungan internal maupun eksternal Jurnal Bogor. Skor tertinggi diperoleh dari karyawan Bagian Sirkulasi. Hal ini ditunjukkan pekerjaan yang dilakukan karyawan Bagian Sirkulasi sesuai dengan tugas masing-masing yaitu kegiatan operasional berupa pendistribusian Harian Jurnal Bogor. Perusahaan Jurnal Bogor memberikan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan karyawan Bagian sirkulasi. Indikator motivasi kerja lainnya yang digunakan dalam penelitian ini ialah kompensasi kerja dimana skor terendah berasal dari Bagian Sirkulasi. Hal ini terjadi karena upah yang didapatkan karyawan Bagian Sirkulasi dirasakan masih kurang sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. Pekerjaan yang dilakukan karyawan pada Bagian Sirkulasi tergolong pekerjaan yang cukup berat, misalnya mendistribusikan Harian Jurnal Bogor ke semua wilayah sekitar Bogor dan dimulai dari pukul 04.30 sampai pukul 09.00, pekerjaan tersebut memerlukan kondisi badan yang selalu terjaga. Skor kompensasi kerja yang tertinggi berasal dari bagian Administrasi, hal ini ditunjukkan dari kompensasi kerja yang didapatkan sudah cukup sesuai mengingat kemampuan karyawan Bagian Administrasi memerlukan keahlian khusus untuk melaksanakan pekerjaan. 58

Indikator motivasi kerja yang terakhir ialah penunjang kesehatan dimana skor terendah berasal dari Bagian Marketing. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan Bagian Marketing merasa bahwa penunjang kesehatan yang ada di perusahaan Jurnal Bogor masih kurang memenuhi harapan dari karyawan bagian Marketing, hal itu didorong pula dengan tugas yang dilaksanakan karyawan merupakan tugas utama dalam perusahaan. Skor tertinggi untuk indikator ini berasal dari Bagian Sirkulasi. Karyawan Bagian Sirkulasi merasakan penunjang kesehatan yang didapatkan sesuai dengan risiko pekerjaan yang dilaksanakan. Hubungan sesama rekan kerja merupakan indikator yang paling rendah nilai motivasinya dibandingkan indikator lainnya. Hal ini terjadi karena di lingkungan perusahaan media umumnya setiap karyawannya berusaha menonjolkan kemampuannya masing-masing guna mendapatkan prestasi yang maksimal dan mendapatkan penawaran yang lebih baik pada perusahaan media lainnya selaku kompetitor. 5.3 Prestasi Kerja Responden 5.3.1 Prestasi Kerja Karyawan Jurnal Bogor Penilaian prestasi kerja diperlukan oleh suatu perusahaan untuk mengetahui tingkat prestasi dari karyawannya. Indikator pada penelitian ini mencakup kualitas kerja (Y1), tanggung jawab terhadap pekerjaan (Y2), kerjasama dengan rekan kerja (Y3), orientasi terhadap konsumen (Y4), dan inisiatif karyawan (Y5). Skor total tertinggi prestasi karyawan yang berasal dari penilaian 30 pertanyaan pada kuesioner yang diisi oleh karyawan masing-masing bagian diperoleh seorang manajer dengan skor sebesar 138 dan nilai terendah diperoleh seorang karyawan dengan skor 87. Skor tersebut dapat dilihat pada Lampiran 2. Skor prestasi kerja terendah diperoleh salah seorang staf Jurnal Bogor, hal ini terjadi karena karyawan tersebut tidak nyaman dengan lingkungan internal di kantor sehingga rendahnya prestasi kerja kayawan tersebut. Skor tertinggi diperoleh salah satu Manajer Jurnal Bogor, hal ini terjadi karena manajer tersebut mempunyai komitmen yang tinggi untuk menyelesaikan pekerjaan serta cekatan dalam bekerja. 59

Jika dilihat skor prestasi tiap bagian seperti yang tertera pada Tabel 12, dapat diketahui Bagian Marketing memperoleh skor prestasi tertinggi kemudian diikuti oleh Bagian Administrasi, Bagian Redaktur, Bagian Sirkulasi dan Bagian Promosi. Tabel 12. Nilai Prestasi Tiap Bagian Bagian Nilai Prestasi Rata-rata Sirkulasi 113,3 Promosi 109.6 Marketing 127.4 Administrasi 119.1 Redaksi 117 Rata-rata 117,3 Prestasi karyawan Jurnal Bogor dapat disimpulkan tinggi hal tersebut terlihat dari rata-rata skor prestasi kerja karyawan Jurnal Bogor yang memiliki nilai sebesar 117,3. Setiap pekerjaan yang diterima oleh karyawan dikerjakan dengan sungguhsungguh sehingga hasilnya tepat dan sesuai dengan target yang telah direncanakan. Hal itu terbukti dari tercapainya perencanaan pemasukan iklan pada tiap bulan di tahun 2009 yaitu sebesar 500 juta, serta kegiatan promosi dan kegiatan yang terkait dengan perusahaan Jurnal Bogor maupun konsumen. Pencapaian tersebut diperoleh dari seluruh karyawan yang terlibat dalam suatu pekerjaan memiliki komitmen tinggi untuk menyelesaikan dan berusaha mengerjakan setiap pekerjaan sesuai dengan rencana sehingga target yang sudah ditentukan dapat tercapai. Bagian promosi merupakan bagian yang memiliki nilai prestasi paling rendah. Hal ini terjadi karena Bagian Promosi merupakan bagian yang baru terbentuk pada awal tahun 2009. Pekerjaan yang dilakukan belum dapat dikatakan sesuai harapan karena karyawan pada Bagian Promosi masih melakukan adaptasi terhadap tugas yang dilaksanakan. 60

5.3.2 Indikator-indikator Penilaian Prestasi Kerja Karyawan Jurnal Bogor Indikator prestasi kerja sangat penting untuk penilaian pencapaian prestasi kerja karyawan Jurnal Bogor. Indikator pada penelitian ini terdiri dari, kualitas kerja (Y1), tanggung Jawab (Y2), kerjasama dengan rekan kerja (Y3), orientasi terhadap pembaca (Y4), dan inisiatif karyawan (Y5). Hasil rataan skor prestasi kerja karyawan Jurnal Bogor dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Rataan Skor Indikator Prestasi Karyawan Jurnal Bogor Indikator Prestasi Kerja Rataan Skor* Kualitas kerja (Y1) 4,02 Tanggung jawab terhadap pekerjaan (Y2) 3,93 Kerjasama dengan rekan kerja (Y3) 3,77 Orientasi terhadap pelanggan (Y4) 3,96 Inisiatif karyawan (Y5) 3,95 Total rataan skor 3,94 * 1: sangat rendah, 2: rendah, 3: cukup tinggi, 4: tinggi, 5: sangat tinggi Rataan skor prestasi karyawan Jurnal Bogor sudah tergolong cukup tinggi, hal tersebut ditunjukkan dari hasil rata-rata skor indikator prestasi kerja yang memiliki nilai sebesar 3,94. Apabila dibandingkan dengan kelima indikator diatas kualitas kerja memiliki rataan skor paling tinggi sebesar 4,02. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas kerja yang ada pada karyawan Jurnal Bogor sudah tergolong tinggi dan dapat terlihat dari pekerjaan yang dilaksanakan karyawan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Misalnya karyawan pada Bagian Redaksi yang bertanggung jawab terhadap isi berita di Harian Jurnal Bogor selalu memuat berita yang teraktual serta sesuai dengan harapan pembaca. Indikator tanggung jawab memiliki nilai sebesar 3,93 yang artinya bahwa tanggung jawab yang ada pada karyawan Jurnal Bogor cukup tinggi. Hal tersebut terbukti dengan cukup tingginya komitmen karyawan dengan pekerjaan yang dilakukan. Misalnya karyawan Bagian Administrasi yang bertugas untuk membuat laporan 61

keuangan perusahaan serta membuat laporan penagihan kepada perusahaan yang memasang iklan diselesaikan dengan tepat waktu. Rataan skor pada indikator kerjasama dengan rekan kerja ialah 3,77 yang berarti bahwa kerjasama dengan rekan kerja yang dilakukan karyawan Jurnal Bogor cukup tinggi. Semua karyawan dari satu bagian maupun beda bagian saling bekerjasama dengan bertukar informasi dan saling membantu antar karyawan guna menyelesaikan tugas yang dilakukan, contohnya kerjasama yang dilakukan antara karyawan Bagian Marketing dengan karyawan Bagian Promosi yaitu saling bertukar informasi tentang perusahaan yang bekerjasama dengan Jurnal Bogor dalam pemasangan iklan. Orientasi terhadap pelanggan memiliki rataan skor sebesar 3,96 yang berarti orientasi terhadap pelanggan yang telah terbentuk pada karyawan Jurnal Bogor cukup tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan terjaganya komunikasi antara karyawan Jurnal Bogor dengan perusahaan selaku pemasang iklan maupun masyarakat selaku pembaca. Misalnya karyawan Bagian Sirkulasi yang mendistribusikan Harian Jurnal Bogor langsung kepada pembaca atau konsumen. Rataan skor pada indikator terakhir prestasi kerja yaitu inisiatif karyawan adalah sebesar 3,94, yang artinya inisiatif yang ada pada karyawan Jurnal Bogor cukup tinggi. Hal itu terbukti dengan inovasi yang dilakukan karyawan Jurnal Bogor terkait dengan isi berita dan desain koran pada Harian Jurnal Bogor guna memenuhi kebutuhan pembaca. Kerjasama dengan rekan kerja merupakan indikator yang paling rendah dibandingkan indikator lainnya. Kerjasama yang dilakukan oleh karyawan hanya sebatas pertukaran informasi dan terjadi pada saat tertentu, misalnya saat diadakan kegiatan perusahaan. 5.3.3 Hubungan antara Indikator Prestasi Kerja dengan Prestasi Kerja Karyawan Jurnal Bogor Hasil analisis indikator prestasi kerja (Y1, Y2, Y3, Y4, Y5, Y6) dengan variabel prestasi kerja karyawan (Y) didapatkan dengan menggunakan Software SPSS 13.0 (Spread sheet for statistic) Windows dengan model uji korelasi Rank Spearman. Hasil analisis ditunjukkan pada Tabel 14. 62

Tabel 14. Analisis Koefisien Korelasi antara Indikator Pretasi Kerja dengan Prestasi Kerja Indikator Prestasi Kerja Koefisien Korelasi Kualitas kerja (Y1) 0,906 Tanggung jawab terhadap pekerjaan (Y2) 0,844 Kerjasama dengan rekan kerja (Y3) 0,776 Orientasi terhadap pelanggan (Y4) 0,789 Inisiatif karyawan (Y5) 0,868 Total rataan skor 0,836 Hasil analisis korelasi pada Tabel 14 menunjukkan bahwa dari lima indikator prestasi kerja yang diuji untuk kualitas kerja memiliki koefisien korelasi 0,906, 0,844 untuk tanggung jawab terhadap pekerjaan, 0,776 untuk kerjasama dengan rekan kerja, 0,789 untuk orientasi terhadap pelanggan, dan 0,868 untuk inisiatif karyawan. Hasil uji korelasi kualitas kerja adalah rs=0,906 yang berarti mempunyai hubungan yang sangat erat atau sangat kuat dengan prestasi kerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa indikator kualitas kerja sangat mempengaruhi prestasi karyawan Jurnal Bogor. Hal itu terbukti dengan manajemen Jurnal Bogor memberikan pelatihan untuk semua karyawan guna memberikan tambahan ilmu untuk kemajuan Jurnal Bogor. Hasil korelasi tanggung jawab dengan prestasi adalah rs=0,844 dimana kondisi yang terjadi di Jurnal Bogor menunjukkan hubungan erat. Jadi dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa tanggung jawab terhadap pekerjaan mempengaruhi prestasi kerja karyawan Jurnal Bogor. Tugas yang diberikan manajer kepada masing-masing karyawannya mempunyai target yang harus dicapai, hal tersebut yang dapat menggambarkan karyawan memiliki tanggung jawab tinggi terhadap pekerjaan yang dilakukan. Hasil uji korelasi kerjasama dengan rekan kerja adalah rs=0,776 dimana kondisi menunjukkan hubungan yang kuat atau erat dengan prestasi kerja karyawan. Nilai tersebut menggambarkan bahwa indikator tersebut mempengaruhi prestasi kerja karyawan Jurnal Bogor. Kerjasama dengan rekan kerja juga harus dilakukan seorang 63

karyawan yang bekerja di dalam suatu perusahaan, dengan hal tersebut manajer dapat menilai karyawan tersebut apakah memiliki kemampuan bekerjasama yang baik dalam suatu tim kerja dimana dengan kerjasama rekan kerja yang terjalin dapat meningkatkan prestasi seorang karyawan. Hasil uji korelasi orientasi terhadap pelanggan adalah rs=0,789 yang berarti mempunyai hubungan yang erat dengan prestasi kerja karyawan. Indikator orientasi terhadap pelanggan mempengaruhi prestasi kerja karyawan Jurnal Bogor. Menjaga hubungan serta memenuhi kebutuhan masing-masing pelanggannya penting dilakukan semua karyawan Jurnal Bogor karena hal tersebut dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan Jurnal Bogor. Hasil uji korelasi inisiatif karyawan adalah rs=0,868, hal ini menunjukan hubungan erat atau kuat dengan prestasi kerja sehingga dapat dikatakan indikator ini mempengaruhi prestasi kerja karyawan Jurnal Bogor. Inisiatif karyawan sangat dibutuhkan untuk perkembangan suatu perusahaan dengan adanya inisiatif karyawan tersebut diharapkan adanya suatu inovasi untuk kemajuan perusahaan, hal tersebut pula yang dapat meningkatkan prestasi kerja seorang karyawan. Berdasarkan analisis di atas maka secara umum indikator-indikator prestasi kerja erat hubungannya dengan prestasi kerja karyawan sehingga indikator-indikator tersebut mencerminkan adanya pengaruh dalam prestasi kerja karyawan Jurnal Bogor. 5.3.4 Prestasi Karyawan Tiap Bagian Berdasarkan Indikator Indikator yang digunakan untuk mengukur prestasi kerja pada penelitian ini meliputi kualitas kerja (Y1), tanggung jawab terhadap pekerjaan (Y2), kerjasama dengan rekan kerja (Y3), orientasi terhadap pelanggan (Y4), dan inisiatif karyawan (Y5). Nilai prestasi kerja berdasarkan indikator tersebut dapat dilihat pada Tabel 15. 64

Tabel 15. Nilai Prestasi Tiap Bagian Menurut Indikator Rata-rata Indikator Prestasi Kerja Sirkulasi Promosi Marketing Administrasi Redaktur Jurnal Bogor 1. Kualitas Kerja 31.54 29.00 34.22 32.00 32.16 32.2 2. Tanggung jawab 34.18 33.66 38.00 34.83 35.00 35.37 3. Kerjasama dengan 14.09 13.66 16.66 16.00 14.33 15.09 Rekan Kerja 4. Orientasi Pelanggan 14.72 15.33 17.11 16.00 16.16 15.86 5. Inisiatif Karyawan 18.81 18.00 21.44 20.33 19.33 19.77 Pada Tabel 15 di atas terlihat bahwa skor kualitas responden secara keseluruhan adalah baik dimana skor kualitas kerja terendah diperoleh dari responden Bagian Promosi karena masih kurangnya pengetahuan dan keterampilan karyawan sehingga tidak dapat optimal dalam bekerja, selain itu juga karena selama ini Jurnal Bogor jarang mengadakan kegiatan promosi perusahaan ke masyarakat. Skor kualitas kerja tertinggi diperoleh responden dari Bagian Marketing karena karyawan bagian ini pada umumnya memiliki ketepatan dan cermat dalam bekerja kemudian bekerja sesuai dengan apa yang telah direncanakan, misalnya Bagian Marketing mencapai target dari pemasukan iklan Rp 500 juta per bulan pada tahun 2009. Tanggung jawab responden secara keseluruhan juga tergolong baik dimana skor tanggung jawab terendah diperoleh dari responden dari Bagian Promosi. Hal ini terjadi karena kurangnya komitmen dari para karyawan dari bagian ini terhadap tugas yang telah direncanakan. Skor tanggung jawab tertinggi berasal dari Bagian Marketing. Bagian Marketing mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap kemajuan perusahaan karena tugas dari Bagian Marketing ialah mencari pelanggan atau konsumen 65

yang berasal dari perusahaan komersil maupun non komersil untuk bekerjasama dalam hal pemasangan iklan di Harian Jurnal Bogor. Bagian Marketing menjalankan tugas sesuai target yang telah ditentukan oleh Perusahaan Jurnal Bogor misalnya menjaga komunikasi dengan perusahaan yang telah bekerjasama maupun yang akan bekerjasama. Semua karyawan dari Bagian ini juga bekerja secara aktif. Skor kemampuan kerjasama responden dengan karyawan lain baik dari satu bagian maupun luar bagian secara keseluruhan tergolong baik dimana skor kemampuan kerjasama terendah berasal dari Bagian Promosi. Hal ini terjadi karena karyawan pada Bagian Promosi ini masih cukup baru di dalam lingkungan internal Jurnal Bogor jadi kerjasama yang terjalin antara karyawan dari Bagian promosi maupun luar bagian masih dapat dikatakan kurang. Skor tertinggi diperoleh dari Bagian Marketing, hal ini terlihat dari kuatnya kerjasama antara karyawan Bagian Marketing dengan karyawan dari satu bagian maupun luar bagian, misalnya kerjasama antar karyawan Bagian Marketing apabila melakukan kerjasama antara suatu perusahaan dengan Jurnal Bogor. Karyawan Bagian Marketing juga mampu bekerjasama dengan karyawan lain, misalnya memberikan informasi ke karyawan Bagian Promosi tentang klien Jurnal Bogor. Indikator prestasi lainnya yang secara keseluruhan tergolong baik ialah orientasi pelanggan dengan skor terendah diperoleh dari Bagian Sirkulasi. Hal ini terjadi karena kurangnya komunikasi karyawan Bagian Sirkulasi dengan para pelanggan yang dalam hal ini ialah para pengasong, agen maupun pengecer. Skor tertinggi diperoleh dari karyawan Bagian Marketing. Hal ini ditunjukkan dengan komunikasi yang selalu terjaga antara pihak Jurnal Bogor dengan perusahaan yang bekerjasama dalam hal pemasangan iklan dan juga dengan semakin bertambahnya jumlah perusahaan yang bekerjasama dalam hal pemasangan iklan. Indikator prestasi kerja terakhir yang digunakan dalam penelitian ini ialah inisiatif karyawan dimana skor terendah berasal dari Bagian Promosi. Hal ini terjadi karena kemampuan dari karyawan pada bagian Promosi masih kurang dalam mendesain maupun memodifikasi serta inovasi terhadap pekerjaan yang dikerjakan, misalnya kurangnya inovasi terhadap media promosi di kantor Jurnal Bogor seperti pamflet dan brosur. Skor inisiatif yang tertinggi berasal dari bagian Marketing, hal ini ditunjukkan 66

dengan kemampuan karyawan Bagian Marketing dalam melakukan inovasi terhadap pekerjaan yang dilaksanakan, misalnya apabila Manajer Bagian Marketing membuat rencana tugas yang harus dilakukan para karyawan dalam rangka mencari perusahaan untuk memasang iklan, karyawan tersebut tidak hanya beracuan kepada perusahaan yang telah ada dalam database perusahaan Jurnal Bogor tetapi karyawan berinisiatif mencari perusahaan lain untuk bekerjasama dengan Jurnal Bogor. Rendahnya indikator kualitas kerja, tanggung jawab, kerjasama dengan rekan kerja dan inisiatif karyawan pada Bagian Promosi disebabkan karena masih kurangnya pengalaman dari karyawan. Bagian Promosi belum lama terbentuk karena sebelumnya Bagian Promosi termasuk dalam Bagian Marketing, sehingga karyawan yang tergabung pada Bagian Promosi masih beradaptasi dengan tugas yang harus dilaksanakan. Rendahnya indikator orientasi pelanggan pada Bagian Sirkulasi disebabkan karena masih kurangnya kegiatan yang dilakukan karyawan Bagian Sirkulasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang terdiri dari pengasong dan agen dimana pelanggan tersebut merupakan perantara antara Jurnal Bogor dengan para pembaca. Tingginya semua indikator prestasi kerja pada Bagian Marketing disebabkan karena kemampuan serta kecermatan karyawan dalam bekerja. Karyawan Bagian Marketing menyadari pekerjaan yang dilakukan oleh Bagian ini sangat penting karena sebagian besar pemasukan untuk Jurnal Bogor berasal dari iklan dimana hal tersebut adalah tugas utama Bagian Marketing. 67

VI. HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA 6.1 Hubungan antara Karakteristik dengan Motivasi Kerja 6.1.1 Hubungan antara Umur Karyawan dengan Motivasi Kerja Komposisi umur karyawan pada penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok karyawan yang berumur di bawah 30 tahun dan kelompok karyawan yang berumur di atas 30 tahun. Berdasarkan hasil pengolahan data yang menggunakan SPSS 13 for windows dengan model uji chi-square (χ 2 ) didapatkan nilai χ 2 sebesar 94,447. Nilai tersebut menunjukkan bahwa umur karyawan memiliki hubungan dengan motivasi kerja karena nilai χ 2 hitung lebih besar dari nilai χ 2 tabel. Kelompok karyawan yang berumur di atas 30 tahun memiliki rataan skor motivasi kerja sebesar 123,21. Rataan skor kelompok karyawan yang berumur di atas 30 tahun lebih tinggi dibandingkan rataan skor pada kelompok karyawan yang berumur di bawah 30 tahun yaitu sebesar 111,66. Hal tersebut dapat dikatakan pada perusahaan Jurnal Bogor semakin tinggi usia karyawan semakin tinggi tingkat motivasinya. Berdasarkan hasil analisis data di atas maka tolak H 0 atau terima H 1 artinya terdapat hubungan antara umur dengan motivasi kerja karyawan. Hal ini dapat dikatakan bahwa umur menentukan motivasi kerja karyawan Jurnal Bogor. Jurnal Bogor merupakan perusahaan media cetak yang sedang berkembang, hal tersebut mendorong para manajer yang seluruhnya merupakan karyawan yang berumur di atas 30 tahun membentuk sistem manajemen perusahaan yang lebih baik. Berkaitan dengan motivasi karyawan, para manajer tersebut memiliki motivasi yang lebih tinggi daripada karyawan yang berumur di bawah 30 karena mempunyai target pekerjaan yang lebih tinggi. 6.1.2 Hubungan antara Jenis Kelamin Karyawan dengan Motivasi Kerja Karyawan Jurnal Bogor terdiri dari 74,7 persen karyawan pria dan 25,3 persen karyawan perempuan. Pada kelompok karyawan pria rataan skor yang didapat sebesar 117,57 dan kelompok karyawan wanita memiliki rataan skor sebesar 112,55. 68

Berdasarkan hasil pengolahan data yang menggunakan SPSS 13 for windows dengan model uji chi-square (χ 2 ) didapatkan nilai χ 2 sebesar 1026,52. Nilai tersebut menunjukkan bahwa jenis kelamin memiliki hubungan dengan motivasi kerja karyawan karena nilai χ 2 hitung lebih besar dari nilai χ 2 tabel. Rataan skor kelompok karyawan pria yang lebih tinggi dibandingkan karyawan perempuan disebabkan karena pekerjaan yang ada di Jurnal Bogor cenderung merupakan pekerjaan yang memerlukan tenaga serta kekuatan fisik, misalnya pada karyawan Bagian Sirkulasi yang bekerja mendistribusikan Harian Jurnal Bogor ke daerah-daerah distribusi baik wilayah kota maupun kabupaten, hal ini juga terjadi pada karyawan Bagian Redaktur yang bekerja dari pukul 22.00 sampai pukul 01.00 untuk menyiapkan isi berita yang akan dimuat dalam Harian Jurnal Bogor. Berdasarkan hasil analisis data di atas maka tolak H 0 atau terima H 1 artinya terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan motivasi kerja karyawan. Hal ini dapat dikatakan bahwa jenis kelamin menentukan motivasi kerja karyawan Jurnal Bogor. Pekerjaan yang terdapat di Jurnal Bogor cenderung jenis pekerjaan pria dan mayoritas karyawan Jurnal Bogor adalah pria. Hal tersebut mendorong karyawan pria untuk terus meningkatkan motivasi bekerja sehingga dapat berkompetisi secara sehat dalam menyelesaikan pekerjaan. 6.1.3 Hubungan antara Tingkat Pendidikan Karyawan dengan Motivasi Kerja Pada penelitian ini karyawan Jurnal Bogor dikelompokkan menjadi dua kelompok responden yang terdiri dari 19 orang responden lulusan SMU dan 16 orang responden lulusan Perguruan Tinggi. Berdasarkan hasil pengolahan data yang menggunakan SPSS 13 for windows dengan model uji chi-square (χ 2 ) didapatkan nilai χ 2 sebesar 33,64. Nilai tersebut menunjukkan tingkat pendidikan memiliki hubungan dengan motivasi kerja karena nilai χ 2 hitung lebih besar dari nilai χ 2 tabel. Rataan skor pada karyawan lulusan SMU sebesar 116,84 dan rataan skor karyawan lulusan Perguruan Tinggi sebesar 115,62. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat motivasi karyawan lulusan SMU lebih tinggi daripada tingkat motivasi karyawan lulusan Perguruan Tinggi. 69

Berdasarkan hasil analisis data di atas maka tolak H 0 atau terima H 1 artinya terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan motivasi kerja karyawan. Hal ini dapat dikatakan bahwa tingkat pendidikan menentukan motivasi kerja karyawan Jurnal Bogor. Karyawan lulusan SMU memiliki motivasi yang tinggi agar dapat menghasilkan kualitas kerja yang tidak berbeda dengan karyawan lulusan Perguruan Tinggi. 6.1.4 Hubungan antara Status Menikah Karyawan dengan Motivasi Kerja Karyawan Jurnal Bogor terdiri dari 45,7 persen karyawan yang belum menikah dan 54,3 persen karyawan yang menikah. Kelompok karyawan yang belum menikah rataan skor yang didapat sebesar 116,11 dan kelompok karyawan yang menikah memiliki rataan skor sebesar 116,47. Berdasarkan hasil pengolahan data yang menggunakan SPSS 13 for windows dengan model uji chi-square (χ 2 ) didapatkan nilai χ 2 sebesar 2,973. Nilai tersebut menunjukkan bahwa status menikah karyawan tidak memiliki hubungan dengan motivasi kerja karena nilai χ 2 hitung lebih kecil dari nilai χ 2 tabel. Hal tersebut juga terlihat dari kecilnya perbedaan rataan skor motivasi kerja karyawan yang belum menikah dengan karyawan yang menikah. Berdasarkan hasil analisis data di atas maka terima H 0 atau tolak H 1 artinya tidak terdapat hubungan antara status menikah dengan motivasi kerja karyawan. Hal ini dapat dikatakan status menikah tidak menentukan motivasi kerja karyawan Jurnal Bogor. 6.2 Hubungan antara Karakteristik Responden dengan Prestasi Kerja 6.2.1 Hubungan antara Umur Karyawan dengan Prestasi Kerja Komposisi umur karyawan pada penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok karyawan yang berumur di bawah 30 tahun dan kelompok karyawan yang berumur di atas 30 tahun. Berdasarkan hasil pengolahan data yang menggunakan SPSS 13 for windows dengan model uji chi-square (χ 2 ) didapatkan nilai χ 2 sebesar 105,21. Nilai tersebut menunjukkan bahwa umur karyawan memiliki hubungan dengan prestasi kerja karena nilai χ 2 hitung lebih besar dari nilai χ 2 tabel. Kelompok karyawan yang berumur di atas 30 tahun memiliki rataan skor prestasi kerja sebesar 124,28. Rataan skor kelompok karyawan yang berumur di atas 30 tahun 70

lebih tinggi dibandingkan rataan skor pada kelompok karyawan yang berumur di bawah 30 tahun yaitu sebesar 114,28. Hal tersebut terjadi karena semakin tinggi usia karyawan semakin tinggi tingkat prestasinya. Berdasarkan hasil analisis data di atas maka tolak H 0 atau terima H 1 artinya terdapat hubungan antara umur dengan prestasi kerja karyawan. Hal ini dapat dikatakan bahwa umur menentukan prestasi kerja karyawan Jurnal Bogor. Karyawan yang berumur di atas 30 tahun banyak terdapat pada level manajer. Level manajer memiliki banyak pengalaman tentang pekerjaan yang dilaksanakan dibandingkan level karyawan staf, hal tersebut yang mendorong karyawan yang berumur di atas 30 tahun untuk terus meningkatkan prestasi terkait dengan jenis dan tanggung jawab pekerjaan yang lebih luas. 6.2.2 Hubungan antara Jenis Kelamin Karyawan dengan Prestasi Kerja Karyawan Jurnal Bogor terdiri dari 74,7 persen karyawan pria dan 25,3 persen karyawan perempuan. Pada kelompok karyawan pria rataan skor yang didapat sebesar 118,38 dan kelompok karyawan wanita memiliki rataan skor sebesar 118. Berdasarkan hasil pengolahan data yang menggunakan SPSS 13 for windows dengan model uji chisquare (χ 2 ) didapatkan nilai χ 2 sebesar 981,70. Nilai tersebut menunjukkan bahwa jenis kelamin memiliki hubungan dengan prestasi kerja karyawan karena nilai χ 2 hitung lebih besar dari nilai χ 2 tabel. Berdasarkan hasil analisis data di atas maka tolak H 0 atau terima H 1 artinya terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan prestasi kerja karyawan. Hal ini dapat dikatakan bahwa jenis kelamin menentukan prestasi kerja karyawan Jurnal Bogor. Karyawan pria dan perempuan di Jurnal Bogor bekerja secara maksimal dan hasilnya cukup sesuai dengan harapan. Hal tersebut menunjukkan bahwa prestasi karyawan pria dan perempuan tidak jauh berbeda. 6.2.3 Hubungan antara Tingkat Pendidikan Karyawan dengan Prestasi Kerja Pada penelitian ini karyawan Jurnal Bogor dikelompokkan menjadi dua yang terdiri dari 19 orang responden lulusan SMU dan 16 orang responden lulusan Perguruan 71

Tinggi. Berdasarkan hasil pengolahan data yang menggunakan SPSS 13 for windows dengan model uji chi-square (χ 2 ) didapatkan nilai χ 2 sebesar 35,62. Nilai tersebut menunjukkan bahwa tingkat pendidikan memiliki hubungan dengan prestasi kerja karena nilai χ 2 hitung lebih besar dari nilai χ 2 tabel. Rataan skor pada karyawan lulusan SMU sebesar 119,05 dan rataan skor karyawan lulusan Perguruan Tinggi sebesar 117,37. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat prestasi karyawan lulusan SMU lebih tinggi daripada tingkat prestasi karyawan lulusan Perguruan Tinggi. Berdasarkan hasil analisis data di atas maka tolak H 0 atau terima H 1 artinya terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan prestasi kerja karyawan. Hal ini dapat dikatakan bahwa tingkat pendidikan menentukan prestasi kerja karyawan Jurnal Bogor. Karyawan lulusan SMU banyak terdapat pada level staf dimana karyawan tersebut bekerja secara bersama untuk mencapai tujuan perusahaan dan hasilnya sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Karyawan lulusan Perguruan Tinggi banyak terdapat pada level manajer dan memiliki tanggung jawab untuk memberikan pengarahan kepada karyawan bawahannya. Hal tersebut yang mendorong prestasi karyawan lulusan SMU memiliki keinginan untuk meningkatkan prestasinya sehingga prestasi karyawan lulusan SMU lebih tinggi dibandingkan karyawan lulusan Perguruan Tinggi. 6.2.4 Hubungan antara Status Menikah Karyawan dengan Prestasi Kerja Karyawan Jurnal Bogor terdiri dari 45,7 persen karyawan yang belum menikah dan 54,3 persen karyawan yang menikah. Pada kelompok karyawan yang belum menikah rataan skor yang didapat sebesar 116,44 dan kelompok karyawan yang menikah memiliki rataan skor sebesar 120,23. Berdasarkan hasil pengolahan data yang menggunakan SPSS 13 for windows dengan model uji chi-square (χ 2 ) didapatkan nilai χ 2 sebesar 4,923. Nilai tersebut menunjukkan bahwa status menikah memiliki hubungan dengan prestasi kerja karena nilai χ 2 hitung lebih besar dari nilai χ 2 tabel. Hal tersebut juga terlihat dari perbedaan rataan skor prestasi kerja karyawan yang belum menikah dengan karyawan yang menikah. 72

Berdasarkan hasil analisis data di atas maka tolak H 0 atau terima H 1 artinya terdapat hubungan antara status menikah dengan prestasi kerja karyawan. Hal ini dapat dikatakan bahwa status menikah menentukan prestasi kerja karyawan Jurnal Bogor. Karyawan yang menikah mendapatkan dorongan untuk selalu bekerja maksimal karena karyawan tersebut mempunyai tanggung jawab yang berbeda dengan karyawan yang belum menikah yaitu tanggung jawab terhadap tanggungan keluarga. 6.3 Hubungan antara Motivasi Kerja dengan Prestasi Kerja 6.3.1 Hubungan antara Motivasi Kerja dengan Prestasi Kerja Karyawan Jurnal Bogor Hasil pengujian dengan menggunakan software SPSS 13.0 didapatkan nilai korelasi (rs) antara motivasi kerja dengan prestasi kerja sebesar 0,456 pada selang kepercayaan 94%. Jadi motivasi kerja di Jurnal Bogor berhubungan cukup erat dengan pencapaian prestasi kerja karyawannya. Hubungan yang cukup erat tersebut tercermin dari motivasi kerja yang ada pada karyawan Jurnal Bogor untuk selalu bekerja secara maksimal sesuai dengan tujuan perusahaan dan hal itu cukup mempengaruhi pencapaian prestasi kerja karyawan Jurnal Bogor. Berdasarkan hasil analisis di atas maka H 0 ditolak atau terima H 1 yaitu motivasi kerja memiliki hubungan dengan prestasi kerja karyawan Jurnal Bogor. Hubungan antara motivasi kerja dengan prestasi kerja karyawan Jurnal Bogor tidak selalu sejajar, artinya apabila motivasi kerja karyawan tinggi tidak selalu prestasi kerja tinggi. 6.3.2 Hubungan antara Indikator Motivasi Kerja dengan Prestasi Kerja Berdasarkan hasil pengujian korelasi antara indikator motivasi kerja dengan prestasi didapatkan hasil bahwa kompensasi kerja dengan nilai korelasi (rs) 0,458 merupakan indikator motivasi yang tertinggi. Hal itu menunjukkan bahwa kompensasi kerja cukup erat hubungannya dengan pencapaian prestasi kerja karyawan Jurnal Bogor, yang berarti kompensasi cukup mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 16. 73

Tabel 16. Hubungan antara Indikator Motivasi Kerja dengan Prestasi Kerja Indikator-indikator Motivasi Kerja Koefisien Korelasi Hubungan dengan atasan (X1) 0,419 Hubungan sesama rekan kerja (X2) 0,334 Peraturan dan kebijakan perusahaan (X3) 0,431 Kondisi kerja (X4) 0,300 Kompensasi kerja (X5) 0,458 Penunjang kesehatan(x6) 0,105 Kompensasi kerja merupakan indikator motivasi kerja yang paling tinggi nilai korelasi (rs) yaitu sebesar 0,458. Hal ini menunjukkan bahwa kompensasi kerja cukup erat hubungannya dengan prestasi kerja karyawan Jurnal Bogor yang berarti indikator tersebut cukup mempengaruhi prestasi kerja karyawan Jurnal Bogor. Peraturan dan kebijakan perusahaan merupakan indikator yang cukup erat hubungannya dengan pencapaian prestasi kerja karyawan Jurnal Bogor dengan nilai rs sebesar 0,431. Hal ini menunjukkan bahwa peraturan dan kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan bagi karyawan Jurnal Bogor selama ini cukup nyaman bagi karyawan Jurnal Bogor dan hal itu membuktikan bahwa indikator tersebut cukup mempengaruhi prestasi karyawan Jurnal Bogor selama ini. Hubungan cukup erat juga didapatkan antara indikator hubungan dengan atasan dengan prestasi kerja karyawan Jurnal Bogor dengan nilai korelasi (rs) sebesar 0,419. Hal ini menujukkan bahwa indikator tersebut cukup mempengaruhi pencapaian prestasi kerja karyawan. Hubungan dengan atasan cukup memotivasi karyawan Jurnal Bogor dalam melaksanakan pekerjaannya karena dengan hubungan tersebut karyawan mendapatkan pengarahan tentang pekerjaan yang dilakukan. Hubungan sesama rekan kerja memiliki nilai korelasi (rs) sebesar 0,334 yang berarti bahwa indikator hubungan sesama rekan kerja kurang erat hubungannya dengan prestasi kerja karyawan Jurnal Bogor. Hal ini menunjukkan bahwa indikator tersebut kurang mempengaruhi prestasi kerja karyawan Jurnal Bogor. 74

Kondisi kerja memiliki nilai korelasi (rs) sebesar 0,300 yang artinya hubungan antara kondisi kerja dengan prestasi kerja karyawan Jurnal Bogor kurang erat. Hal ini menunjukkan bahwa indikator tersebut kurang mempengaruhi prestasi kerja karyawan Jurnal Bogor selama ini. Nilai korelasi terendah berasal dari indikator penunjang kesehatan dengan nilai korelasi (rs) sebesar 0,105 yang berarti bahwa hubungan antara penunjang kesehatan dengan pencapaian prestasi kerja karyawan tidak mempunyai hubungannya. Hal ini menunjukkan bahwa indikator tersebut tidak mempengaruhi prestasi kerja karyawan Jurnal Bogor selama ini. Berdasarkan hasil analisis di atas disimpulkan bahwa semua indikator motivasi kerja kecuali indikator penunjang kesehatan memiliki hubungan dengan prestasi kerja karyawan Jurnal Bogor. Terjadinya peningkatan oplah dari Harian Jurnal Bogor yang terus bertambah serta pemasukan dari iklan yang selalu meningkat. Karyawan Jurnal Bogor menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. 75