PEDOMAN KNAPPP 02:2007 Persyaratan Umum Akreditasi Pranata Litbang

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

K A T A P E N G A N T A R

PEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNSUR KEGIATAN PENGEVALUASIAN PENGELOLAAN LABORATORIUM BESERTA JENIS PEKERJAANYA

KAN-G-XXX Nomor terbit: 1 Mei 2013

KAJIAN INTEGRASI STANDAR SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 DAN PEDOMAN KNAPPP 02 BAGI INSTITUSI RISET DI INDONESIA

PERSYARATAN SERTIFIKASI F-LSSM

PERSYARATAN MANAJEMEN LABORATORIUM PENGUJIAN SESUAI ISO/IEC : 2005

LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM

BAB III LANDASAN TEORI

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

PRANATA LITBANG BALAI PENELITIAN TANAH PANDUAN MUTU PRANATA LITBANG

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan

Kepemimpinan & Komitmen

PIAGAM INTERNAL AUDIT

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU

INFORMASI SERTIFIKASI ISO 9001

MANUAL PROSEDUR TINDAKAN KOREKTIF DAN PENCEGAHAN

KOMITMEN DAN KEBIJAKAN DALAM MEMBANGUN K3 PERTEMUAN #4 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

INFORMASI SERTIFIKASI ISO 9001

Persyaratan umum pengoperasian berbagai lembaga inspeksi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA,

PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2013, No BAB I PENDAHULUAN

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL

Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

Pertama : Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi ini merupakan acuan bagi Lembaga Sertifikasi Profesi untuk pembentukan tempat uji kompetensi.

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober Oleh

Manual Mutu. Jurusan Keperawatan. Jurusan S1 Keperawatan

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya

Pendahuluan 12/17/2009

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN MUTU TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

Menimbang. Mengingat. Menetapkan

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

KRITERIA PENILAIAN STANDAR 2 : Tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN MUTU PUSKESMAS DAN KESELAMATAN PASIEN

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

Sistem manajemen mutu Persyaratan

Terbitan Nomor : 4 Desember 2012

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG PENGAWASAN TAHAPAN PENCALONAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

Standar Pengabdian Masyarakat STIKES HARAPAN IBU

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Standar Penelitian STIKES HARAPAN IBU

LAMPIRAN 6. PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas)

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

Lampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA

Persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi

Rekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008

CODES OF PRACTICE. Dokumen: Codes of Practice Edisi / Rev: 1 / 2 Tanggal: 03 April 2017 Hal : Hal 1 dari 7

KEBIJAKSANAAN BIDANG IPTEK

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN FASILITAS DAN KEGIATAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR

BUKU PETUNJUK PENGISIAN DOKUMEN ONLINE AIMA KE 7

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

Kebijakan Manajemen Risiko

Dr. Taswan, SE, MSi STANDAR 2. TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN, DAN PENJAMINAN MUTU

BAB II LANDASAN TEORI

PPMI ( Pusat Penjaminan Mutu )

SALINAN BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 25 TAHUN 2011 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG

Komite Akreditasi Nasional

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI

DP INFORMASI KAN MENGENAI PROSEDUR AKREDITASI JANUARI 2004

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007

CODES OF PRACTICE. 1. Pendahuluan

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

-1- LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

MANUAL MUTU. Laboratorium Biosains Universitas Brawijaya Malang Batch PDF Me

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KABUPATEN BENER MERIAH

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

J udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan

AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL (AMAI)

LAMPIRAN 1 SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 22 TAHUN 2011

Daftar Periksa Audit SMM ISO 9001:2008. Memeriksa Ada struktur organisasi

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

Transkripsi:

PEDOMAN 02:2007 Persyaratan Umum Akreditasi Pranata Litbang 1. Organisasi dan Lingkup Kegiatan 1.1. Organisasi 1.1.1 Pranata Litbang merupakan organisasi yang kegiatan intinya adalah penelitian dan pengembangan, baik yang memiliki landasan hukum sendiri maupun yang merupakan unit kerja dari organisasi yang memiliki landasan hukum yang telah ditetapkan. 1.1.2 Organisasi induk Pranata Litbang tidak harus merupakan organisasi litbang. Jika Pranata Litbang merupakan bagian dari organisasi induk, maka kedudukannya dalam struktur organisasi induk harus jelas dan dapat dibuktikan dengan dokumen tertulis. 1

1. Organisasi dan Lingkup Kegiatan 1.1. Organisasi 1.1.3 Jika Pranata Litbang merupakan bagian dari organisasi induk dan hanya berfungsi sebagai koordinator sejumlah unit litbang, maka pranata litbang harus memiliki kewenangan untuk mengoptimalisasikan kinerja dan mensinergikan unit atau kegiatan litbang yang berada dalam lingkup kewenangannya. 1.1.4 Pranata Litbang harus mempunyai seorang atau lebih Manajer Teknis (apapun sebutannya) yang bertanggung jawab atas substansi litbang. Manajer Teknis harus memiliki kecukupan pengetahuan, kewenangan dan sumber daya untuk menjamin keberhasilan kegiatan litbang yang berada dalam lingkup tanggung jawabnya. 1. Organisasi dan Lingkup Kegiatan 1.1. Organisasi 1.1.5 Pranata Litbang harus memiliki sistem manajemen mutu untuk mengendalikan pelaksanaan kebijakan dan sasaran mutu litbang yang ditetapkan oleh Manajemen Puncak. Manajemen Puncak harus menunjuk Manajer Mutu (apapun namanya) yang di samping tugas dan tanggung jawab yang lain harus bertanggung jawab dan memiliki kewenangan yang cukup untuk memastikan sistem manajemen mutu tersebut dapat diterapkan secara efektif dan diperbaiki secara berkelanjutan. 1.1.6 Manajer Teknis dan Manajer Mutu harus mempunyai akses langsung ke Manajemen Puncak yang membuat keputusan terhadap kebijakan atau sumber daya Pranata Litbang 2

1. Organisasi dan Lingkup Kegiatan 1.1. Organisasi 1.1.7 Pranata Litbang harus mempunyai peneliti dan staf administrasi dalam menjalankan kegiatannya. 1.1.8 Pranata Litbang harus memiliki lokasi sekretariat dalam menjalankan tugas dan kewajibannya 1. Organisasi dan Lingkup Kegiatan 1.2. Lingkup Kegiatan 1.2.1 Pranata Litbang harus memiliki kebijakan tertulis tentang ruang lingkup kegiatan litbang yang ditangani. Struktur organisasi pranata litbang harus mendukung pelaksanaan ruang lingkup kegiatan litbang tersebut secara efektif dan efisien. 1.2.2 Lingkup kegiatan litbang harus selaras dengan sumber daya yang dimiliki. 3

2. Kepemimpinan (1) 2.1 Manajemen Puncak harus menetapkan visi, misi, kebijakan dan sasaran pranata litbang. Dalam menetapkan sasaran pranata litbang, organisasi harus memperhatikan kebijakan organisasi induk dan/atau pemangku kepentingan, perkembangan iptek, kompetensi dan sumber daya yang dimiliki organisasi. 2.2 Manajemen Puncak harus mengkomunikasikan kebijakan dan wawasan pranata litbang kepada seluruh jajaran manajemen dan staf serta unit terkait/pendukung. 2. Kepemimpinan (2) 2.3 Manajemen Puncak harus membuktikan komitmen tentang pencapaian visi dan misi, serta terwujudnya pelaksanaan kebijakan yang dirumuskan dalam program pranata litbang. 2.4 Manajemen Puncak harus menyediakan sumber daya Pranata Litbang. 4

2. Kepemimpinan (3) 2.5 Manajemen Puncak harus memperhatikan kebijakan dan masukan dari staf dan pemangku kepentingan dalam menyusun program penelitian dan pengembangan pranata litbang. 2.6 Manajemen Puncak harus meningkatkan kompetensi dan kinerja litbang yang ditangani oleh organisasi. 3. Strategi Organisasi 3.1 Rencana strategis 3.1.1 Pranata Litbang harus memiliki Renstra yang sesuai dengan lingkup kegiatan litbang yang ditangani. 3.1.2 Renstra harus mencakup pengembangan kompetensi inti sesuai dengan lingkup kegiatan yang ditangani. 3.1.3 Pranata Litbang harus mempunyai sistem dan prosedur dalam penyusunan, penetapan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program kegiatan. 3.1.4 Pranata Litbang dalam menyusun renstra perlu mengacu pada Jakstranas Iptek, jakstra organisasi induk, kebutuhan pemangku kepentingan, perkembangan iptek, dan harus memperhatikan faktor lingkungan dan peraturan perundangundangan yang berlaku. 5

3.Strategi Organisasi 3.2 Pengembangan Kemitraan 3.2.1 Pranata Litbang perlu membangun jalinan kerjasama dengan institusi atau mitra lainnya. 3.2.2 Pranata Litbang dapat mendayagunakan sumber-sumber daya eksternal (outsourcing) untuk melakukan litbang. 3.2.3 Pranata Litbang yang memiliki kerjasama harus mampu menunjukkan adanya bukti kerjasama litbang. 4. Pengukuran Kinerja 4.1 Pranata Litbang perlu menetapkan, melaksanakan dan memelihara prosedur untuk mengukur dan menganalisis kinerja organisasi sesuai dengan strategi dan sasaran organisasi melalui asesmen internal. 4.2 Manajemen Puncak perlu menyelenggarakan asesmen internal minimal satu tahun sekali dengan memperhatikan visi, misi, kebijakan, tujuan dan sasaran organisasi. 6

5. Proses dan Manajemen Litbang 5.1 Pranata Litbang harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur yang terkait dengan: a) kode etik Pranata Litbang; b) pengembangan metodologi serta identifikasi proses pelaksanaan litbang; c) analisis risiko yang mungkin terjadi dalam hal keamanan, keselamatan dan kesehatan, lingkungan, ekonomi sosial, serta kekayaan intelektual. d) Penentuan metoda dan kriteria pelaksanaan, pengendalian dan pemantauan serta kecukupan kompetensi untuk memastikan keamanan dan efektivitas proses tersebut di butir b); 5. Proses dan Manajemen Litbang 5.1 Pranata Litbang harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur yang terkait dengan: e) pengendalian mutu pelaksanaan dan hasil litbang; f) pembuatan, pengelolaan, pemeliharaan, pemusnahan dan kerahasiaan rekaman atau logbook litbang; g) pelaksanaan audit internal dan kaji-ulang manajemen untuk : (1) memastikan pelaksanaan semua prosedur; (2) mengkoreksi dan menghilangkan penyebab setiap penyimpangan yang terjadi; serta (3) menilai efektifitas dan melaksanakan perbaikan secara berkelanjutan 7

5. Proses dan Manajemen Litbang 5.2 Audit internal dan kaji ulang manajemen terhadap keseluruhan sistem mutu dilakukan minimal satu tahun sekali. 5.3 Manajer Mutu bertanggungjawab atas perencanaan dan pengorganisasian audit internal sesuai persyaratan dan jadwal audit internal. Audit internal ini harus dilaksanakan oleh personel yang terlatih dan mampu, independen dari kegiatan yang diaudit. Bidang kegiatan yang diaudit, temuan audit internal dan tindakan perbaikan yang dilakukan harus direkam. Hasil temuan ketidaksesuaian audit internal yang telah diperbaiki harus diverifikasi dan direkam. 5. Proses dan Manajemen Litbang 5.4 Manajemen Puncak bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kaji ulang manajemen dengan setidaknya memperhatikan : a) Pelaksanaan keputusan kaji ulang manajemen yang terdahulu; b) Laporan dari staf manajerial c) hasil audit internal terakhir; d) umpan balik dan pengaduan dari pemangku kepentingan; e) rekomendasi tentang peningkatan kinerja. 8

5. Proses dan Manajemen Litbang 5.5 Temuan kaji ulang manajemen dan tindakan yang dilakukan harus direkam, dan dilaksanakan dalam jangka waktu yang disepakati. 5.6 Pranata Litbang harus memelihara dan menjamin kelaikan sarana litbang yang dimiliki. 5.7 Pranata Litbang harus memiliki prosedur untuk memastikan kelayakan dan kemampuan sumber daya eksternal yang terkait dengan kegiatan litbang. 5.8 Pranata Litbang mempunyai sumber daya informasi yang dapat menunjang pelaksanaan kegiatan litbang antara lain: a) perpustakaan; b) situs web (website); c) basis data (data base) hasil litbang. 5. Proses dan Manajemen Litbang 5.9 Pranata Litbang yang memperoleh data hasil uji sendiri atau dari pihak lain untuk pemenuhan standar tertentu dan kebutuhan pemangku kepentingan harus: a) Menjamin bahwa semua instrumen yang akan digunakan, diverifikasi atau dikalibrasi secara berkala; b) memiliki metode pengujian dan metode pengukuran; c) memiliki tata cara verifikasi instrumen jika digunakan di lapangan. 9

6. Manajemen KI dan Hasil Litbang 6.1 Pranata Litbang harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur yang terkait dengan pengelolaan, perlindungan dan diseminasi hasil litbang termasuk KI yang digunakan oleh pihak lain, atau KI pihak lain yang digunakan oleh pranata litbang (codified&tacit). 6.2 Pranata Litbang harus memiliki dan memelihara kebijakan dan prosedur kepemilikan KI yang terkait dengan pelaksanaan kemitraan atau dengan pendanaan oleh pihak lain. 7. Manajemen Pelanggan dan Pemangku Kepentingan 7.1 Pranata Litbang harus memiliki kebijakan dan prosedur yang terkait dengan: a) Penetapan tingkat pelayanan terhadap pelanggan dan pemangku kepentingan (service level agreement); b) kerahasiaan yang berkaitan dengan kepentingan pengguna jasa litbang; c) penanganan keluhan dan perselisihan dengan pelanggan dan pemangku kepentingan. 10

7. Manajemen Pelanggan dan Pemangku Kepentingan 7.2 Pranata Litbang perlu memperhatikan jaminan asuransi dan/atau pertanggunggugatan terhadap kegiatan litbang yang mengandung risiko tinggi, kecuali kalau ditanggung oleh pemerintah atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. 7.3 Pranata Litbang harus: a) mempunyai sumber pendanaan yang memadai untuk melakukan kegiatan litbang yang berasal dari pranata litbang sendiri, organisasi induknya atau pihak lain; b) meningkatkan kemandirian melalui ketersediaan dana yang diperoleh dari hibah dan/atau jasa pelayanan iptek 8. Manajemen Kompetensi 8.1 Pranata Litbang harus memiliki kebijakan dan prosedur: a) rekruitmen, pemeliharaan dan pengembangan kompetensi tenaga litbang; b) pemeliharaan dan pengembangan sarana dan prasarana litbang; c) pemilihan sumber daya eksternalguna menunjang kegiatan litbang 8.2 Pranata Litbang perlu memiliki kebijakan dan prosedur dalam mengatasi kesenjangan antara kompetensi pranata litbang dengan perkembangan iptek (competency gaps). 11

STRUKTUR DOKUMENTASI SISTEM MUTU PANDUAN MUTU PROSEDUR INSTRUKSI KERJA FORMULIR/DOKUMEN PENDUKUNG/REKAMAN 23 TERIMA KASIH 12