BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI Pada bab ini, dipaparkan tentang konsep, penelitian peneliti sebelumnya, dan landasan teori yang digunakan sebagai landasan bagi penulis dalam penelitian. 2.1 Konsep Dalam sebuah penelitian pasti terdapat konsep bagi penulis untuk dapat menjadi dasar dalam meneliti. Konsep merupakan penjelasan tentang variabel-variabel dalam sebuah judul penelitian. Jadi sesuai dengan judul dari penelitian ini, maka pertama-tama penulis akan menjelaskan tentang kalimat dan kata keterangan. Penulis akan menguraikan hal-hal apa saja yang berkaitan dengan kalimat dan kata keterangan dalam Bahasa Mandarin. 2.1.1 Kalimat Kalimat merupakan susunan kata, gabungan kata atau frasa yang mempunyai ketentuan sesuai dengan kaidah tata bahasa. Kalimat adalah susunan kata-kata yang teratur yang berisi pikiran yang lengkap. Menurut Chaer (2001: 240), kalimat adalah lafal yang tersusun dari dua buah kata atau lebih yang mengandung arti.
Dalam tata bahasa tradisional, kalimat-kalimat dibedakan mejadi tipe-tipe yang berbeda. Menurut fungsinya, kalimat dibagi menjadi 4, yaitu (1) kalimat pernyataan, (2) kalimat pertanyaan, (3) kalimat seru, dan (4) kalimat perintah. Menurut kekompleksan strukturnya, kalimat dibagi menjadi 2, yaitu kalimat tunggal dan kalimat majemuk. 2.1.2 Kata Keterangan Kata keterangan adalah kata yang digunakan untuk memberi penjelasan pada kalimat lain, yang sifatnya tidak menerangkan keadaan atau sifat (Chaer, 2008:162). Sedangkan menurut Yongxin (2005:32), kata keterangan adalah kata yang menyatakan tindakan, tingkah laku, perubahan waktu, lingkup, kualitas, dan keadaan. Kata keterangan dapat menerangkan kata kerja dan kata sifat tetapi tidak dapat menerangkan kata benda, misalnya: dapat mengatakan bù qù ( 不去 ) = tidak pergi, tetapi tidak dapat mengatakan bù lăo shī ( 不老师 ) = tidak guru. Bù ( 不 ) = kata keterangan, lăo shī ( 老师 ) = kata benda sedangkan qù ( 去 ) = kata kerja. 2.2 Tinjauan Pustaka Kata keterangan merupakan kata yang sangat sering digunakan dalam kalimat. Sudah ada beberapa peneliti yang meneliti tentang kata keterangan, khususnya kata keterangan pengulangan zài ( 再 ) dan yòu ( 又 ).
Di Cina sendiri sudah ada beberapa peneliti yang meneliti kata keterangan pengulangan zài ( 再 ) dan yòu ( 又 ). Pu Xi Ming dengan judul penelitian Fu Ci Zai He You de Yu Yong Yi Yi Fen Xi (1993). Pu Xi Ming memaparkan tentang perbedaan makna yang dimiliki kata keterangan pengulangan zài ( 再 ) dan yòu ( 又 ), serta menjelaskan fungsi dari kata keterangan pengulangan zài ( 再 ) dan yòu ( 又 ). Penelitian ini lebih menitikberatkan terhadap makna dari kata keterangan pengulangan zài ( 再 ) dan yòu ( 又 ). Shi Yi Yao dengan judul penelitian Zai Yu Yi Fen Xi Yi Ping Bi Jiao Zai He You (1996). Shi Yi Yao memaparkan tentang makna dari kata keterangan pengulangan zài ( 再 ) dan yòu ( 又 ), yaitu ada tujuh makna kata keterangan pengulangan zài ( 再 ) dan yòu ( 又 ). Makna tersebut adalah menyatakan pengulangan, kelanjutan, penambahan, menyatakan tingkat yang lebih baik, tingkat yang lebih besar, kegiatan yang sudah terjadi, dan penegasan. Penelitian ini sangat membantu penulis untuk melihat makna dari kata keterangan pengulangan zài ( 再 ) dan yòu ( 又 ). Li Hong Qi dengan judul penelitian Mu Yu Wei Ying Yu Zhe Xi de Zai He You de Kao Cha (2002). Li Hong Qi menganalisis tentang bagaimana penggunaan zài ( 再 ) dan yòu ( 又 ) yang dipengaruhi oleh bahasa ibu, yaitu Bahasa Inggris. Li Hong Qi meneliti cara proses belajar menggunakan zài ( 再 ) dan yòu ( 又 ) yang dipengaruhi oleh bahasa ibu, yaitu Bahasa Inggris. Wang Min Ning dengan judul penelitian Qian Xi Fu Ci Zai (2005). Wang Min Ning memaparkan tentang zài ( 再 ) yang memiliki fungsi sebagai kata keterangan waktu,
tingkat, kata sifat, dan sebagai pelengkap. Dalam penelitiannya hanya menitikberatkan fungsi zài ( 再 ) sebagai keterangan waktu. Kou Ming Rui dan Li Wen Qi dengan judul penelitian Yue Nan Xue Sheng Xue Xi Han Yu Pin Lu Fu Ci Zai He You (2008). Kou Ming dan Li Wen Qi meneliti kesalahan mahasiswa Vietnam dalam menggunakan kata keterangan pengulangan zài ( 再 ) dan yòu ( 又 ). Penelitian tersebut menghasilkan tiga bentuk kesalahan penggunaan kata keterangan pengulangan zài ( 再 ) dan yòu ( 又 ), yaitu kesalahan kelebihan penggunaan kata keterangan zài ( 再 ) dan yòu ( 又 ), kesalahan letak, dan kesalahan pemilihan kata antara zài ( 再 ) dan yòu ( 又 ). Li Qun dan Bi Shu Lin dengan juduk penelitian Fu Ci You de Yu Qi Yong Fa (2008). Dalam penelitian tersebut, Li Qun dan Bi Shu Lin memaparkan penggunaan kata keterangan pengulangan yòu ( 又 ), tetapi hanya dibatasi terhadap penggunaan yang menyatakan penegasan. Penelitian ini bermanfaat bagi penulis untuk dapat melihat penggunaan kata keterangan pengulangan yòu ( 又 ). Liu Jian Hua dengan judul penelitiannya Fu Ci Hai, Ye, You, Zai de Yu Yong Fen Xi (2010). Liu Jian Hua menjelaskan tentang penggunaan kata keterangan hái ( 还 ), yĕ ( 也 ), yòu ( 又 ) dan zài ( 再 ), serta perbedaan dari kata keterangan tersebut. Liu Jian Jua memaparkan tentang penggunaan hái ( 还 ), yĕ ( 也 ), yòu ( 又 ) dan zài ( 再 ) yang merupakan kata keterangan pengulangan ditinjau dari segi pragmatiknya. Zhang Yi dengan judul penelitian Fu Ci You He Zai de Dui Bi Fen Xi Zhen Dui Dui Wai Han Yu Jiao Xue Zhong Chang Jian Wen Ti de Jie Shi (2010). Zhang yi memaparkan bagaimana perbedaan penggunaan kata keterangan pengulangan zài ( 再 ) dan yòu ( 又 ) dalam
proses belajar mengajar bagi pembelajar Bahasa Mandarin. Dalam penelitiannya, Zhang Yi juga memberikan saran bagaimana dalam proses belajar mengajar menjelaskan penggunaan kata keterangan pengulangan zài ( 再 ) dan yòu ( 又 ). Zhu Dong Ping dengan judul penelitian Zai, Hai Chong Fu Yi Yu Dong Ci Xing Ci Yu de You Jie Wu Jie (2010). Dalam penelitian tersebut, Zhu Dong Ping memaparkan pola atau struktur dari kata keterangan zài ( 再 ) dan hái ( 还 )dalam kalimat Bahasa Mandarin. Penelitian ini membantu penulis untuk melihat pola atau struktur penggunaan kata keterangan pengulangan zài ( 再 ). 2.3 Landasan Teori Landasan teori menjadi dasar penulis untuk dapat berpijak dalam sebuah penelitian. Landasan teori yang digunakan penulis untuk membahas kata keterangan dalam penelitian ini adalah teori tata bahasa, khususnya dalam hal penjenisan kata. Apabila berbicara mengenai kata keterangan pengulangan zài ( 再 ) dan yòu ( 又 ), berarti ikut juga berbicara mengenai tata bahasa. Berbicara mengenai tata bahasa berarti juga berbicara mengenai teori tata bahasa itu sendiri. Jadi, dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori tata bahasa yang memaparkan dan mendeskripsikan pengertian dari tata bahasa dan penjenisan kata.
2.3.1 Teori Tata Bahasa Sebelum membahas tentang penjenisan kata dari suatu tata bahasa, maka penulis terlebih dahulu memaparkan pengertian dari tata bahasa. Menurut Francais (dalam Alwasilah, 1992: 33), menurunkan tiga pengertian tata bahasa, yaitu: (1) seperangkat pola formal di mana kata-kata dalam suatu bahasa disusun supaya menyampaikan makna-makna yang lebih luas, (2) cabang dari ilmu lingusitik yang membahas pemerian, analisis, dan formulasi pola-pola formal dari bahasa, (3) etiket kebahasaan, maksudnya tata bahasa sudah dibayangi norma-norma sosial, sering kali mendapat kesan baik dan buruk. Sedangkan menurut Richard (2009: 2-3), tata bahasa adalah suatu pemerian atau deskripsi mengenai struktur bahasa dan cara menggabungkan unit-unit lingusitik seperti kata dan frasa untuk menghasilkan kalimat-kalimat dalam bahasa tersebut. Biasanya hal ini juga mempertimbangkan makna dan fungsi-fungsi yang dikandung oleh kalimat-kalimat tersebut dalam keseluruhan sistem tata bahasa tersebut. Pengertian lainnya juga dikemukakan oleh seorang ahli linguistik yang bernama Qi Hu Yang. Menurut Qi Hu Yang (2009: 16), yǔ fǎ yī cí yǒu liǎng gè hán y ì: y ī shì zhǐ yǔ fǎ běn shēn, jí rén men shuō hu à de guī zhí, qǔ zhě shuō shì zū cí zào jù de guī zhí, t ā shì shè huì yuē dìng sú chéng de, shì kè guān cūn zài de, chéng xì tǒng de. Y ě shì měi ge rén shǐ yòng y īng y ǔ f ǎ de rén bì xū zūn shǒu de; èr shì zhǐ yǔ fǎ zhě zuò huó zhě shì yǔ fǎ xué zhè mén xué kè. Yóu yú yǔ fǎ yán jiū zhě suō y ǒu de lǐ lùn bèi jǐng, mù dì, shì jiǎo hé fāng fǎ bù jǐn xiāng tóng. (Tata bahasa adalah satu kata yang mempunyai dua makna, yaitu pertama menunjuk pada tata bahasa itu sendiri, yaitu peraturan orang-orang berbicara, mendapat
kumpulan kata membentuk peraturan, dia adalah perjanjian masyarakat menjadi kebiasaan, yang bersifat objektif. Juga adalah setiap orang yang menggunakan tata bahasa harus mematuhinya; kedua menunjuk pada tatabahasawan atau orang yang mempelajari tata bahasa tersebut, itulah ilmu bahasa. Oleh karena itu, peneliti tata bahasa semuanya memiliki latar belakang teori, tujuan, sudut pandang dan cara tidak sepenuhnya sama). Dari semua penjelasan yang telah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa tata bahasa adalah bagian dari suatu bahasa yang memberikan cara-cara ataupun peraturanperaturan agar lebih mudah dalam mempelajari dan memahami suatu bahasa, terutama dalam membentuk kalimat-kalimat dari suatu bahasa menjadi kalimat yang baik dan benar sesuai dengan tata bahasa. 2.3.1.1 Penjenisan Kata Pengklasifikasian jenis-jenis kata dalam tata bahasa suatu bahasa dapat berbeda-beda. Menurut tata bahasa tradisional, jenis kata ada delapan, yaitu (1) Kata Benda, (2) Kata Ganti, (3) Kata Sifat, (4) Kata Kerja, (5) Kata Depan, (6) Kata Sambung, (7) Kata Keterangan, dan (8) Kata Seru. Sedangkan berdasarkan tata bahasa struktural, jenis kata dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu (1) Kata Benda (nomina substantiva), (2) Kata Kerja (verba), (3) Kata Sifat (adjectiva), dan (4) Kata Tugas (function word).
Tetapi dalam penelitian ini, penulis hanya menitikberatkan penjenisan kata dalam Bahasa Mandarin. Penjenisan kata dalam Bahasa Mandarin dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu 1. Kata Konkrit Kata konkrit adalah kata yang mempunyai arti yang konkrit, yang dapat berdiri sendiri menjadi bagian dari kalimat. Yang termasuk kata konkrit yaitu: a. Kata Benda Kata benda adalah kata yang menyatakan orang, benda, waktu, dan tempat, seperti kata gōng rén, xué shēng, lǎo shī, diàn huà, dan lain - lain. b. Kata Kerja Kata kerja adalah kata yang menyatakan gerakan, perubahan, keinginan, keberadaan, kemungkinan, arah, dan kepastian, seperti kata pò, tīng, xǐ huan, zài, shì, jiào, ràng, dan lain - lain. c. Kata Kerja Bantu Kata kerja bantu adalah kata kerja yang menyatakan keperluan, kemungkinan, keinginan yang dipakai untuk menerangkan kata kerja, seperti kata néng, huì, kě yǐ, yīng gǎi, kě néng dan lain - lain.
d. Kata Sifat Kata sifat adalah kata yang menyatakan sifat atau kondisi dari orang atau benda, seperti kata hǎo, huài, gāo, dǐ, kuài, màn, dan lain - lain. e. Kata Bilangan Kata bilangan adalah kata yang menyatakan jumlah dan urutan. Kata bilangan terdiri dari bilangan dasar dan bilangan tingkat, seperti kata lǐng, dì yī, zuǒ yǒu, sān f ēn zhī yī, dan lain - lain. f. Kata Bantu Bilangan Kata bantu bilangan adalah kata yang menyatakan satuan atau unit dari orang atau benda, seperti kata běn, shuāng, jìn, cì, dan lain - lain. g. Kata Ganti Kata ganti adalah kata yang digunakan untuk menggantikan kata benda, kata kerja, kata sifat, kata bilangan, dan kata keterangan, seperti kata wǒ, nǐ men, nǐ, tā, nǎr, dan lain - lain (Suparto, 2003: 21).
2. Kata Abstrak Kata abstrak tidak mempunyai arti yang konkrit dan tidak dapat berdiri sendiri menjadi bagian kalimat. Yang termasuk bagian dari kata abstrak adalah sebagai berikut: a. Kata Keterangan Dalam Bahasa Mandarin terdapat banyak jenis kata keterangan, antara lain adalah sebagai berikut: 1. Kata keterangan yang menyatakan waktu, yaitu kata cái, gāng, yĭ, jīng, jiù, zăo. 2. Kata keterangan yang menyatakan ruang lingkup, yaitu kata dōu, quán, yí gòng, zhī, jĭn jĭn. 3. Kata keterangan yang menyatakan derajat atau tingkat, yaitu kata hĕn, tài, fēi cháng, jí, tĭng, zuì. 4. Kata keterangan yang menyatakan pengulangan atau frekuensi, yaitu kata zài, yòu, hái, yĕ, cháng cháng, făn fù. 5. Kata keterangan yang menyatakan negasi dan kepastian, yaitu kata bú, méi, bié, bú yòng, yí dìng, bì rán. 6. Kata keterngan yang menyatakan nada, yaitu kata xìng kuī, jiù, nán dào, què, dăo. 7. Kata keterangan yang menyatakan keadaan, yaitu kata mĕng rán, hū rán, zhú bù, réng rán. b. Kata Depan
Kata depan adalah kata yang dugunakan di depan kata benda, kata ganti, dan gabungan kata untuk menyatakan waktu, tempat, cara, syarat atau tujuan (Suparto, 2003: 161). c. Kata Sambung Kata sambung adalah kata yang digunakan untuk menyambungkan kata, gabungan kata atau bagian kalimat (Suparto. 2003: 171). d. Partikel Partikel atau kata bantu adalah kata yang ditambahkan pada bagian belakang kata, gabungan kata atau kalimat yang berfungsi sebagai tambahan untuk menambah arti (Suparto, 2003: 181). e. Kata Seru Kata seru adalah kata yang menyatakan seruan atau bunyi respon dari panggilan (Suparto, 2003: 201). f. Kata Tiruan Bunyi Kata tiruan bunyi adalah kata yang meniru bunyi, benda atau gerakan. Kata tiruan bunyi sering disebut juga onomatope (Suparto, 2003: 207).