5.1 Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN I LAMPIRAN II LAMPIRAN III... 70

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "5.1 Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN I LAMPIRAN II LAMPIRAN III... 70"

Transkripsi

1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN I LAMPIRAN II LAMPIRAN III BAB I PENDAHULUAN

2 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi dan melakukan interaksi. Tanpa adanya bahasa, manusia akan sulit untuk melakukan komunikasi dan interaksi satu dengan yang lainnya. Dengan adanya bahasa, maka manusia dapat saling memahami satu dengan yang lainnya, hal tersebut dikarenakan bahasa merupakan alat yang digunakan oleh manusia untuk mengutarakan maksud dan tujuannya kepada sesamanya, sehingga terjadi kesepemahaman diantara manusia. Kata bahasa yang dalam bahasa Inggris disebut language berasal dari bahasa latin yaitu lingua, kata lingua sendiri berasal dari kata lingu yang berarti lidah. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat terlepas dari bahasa. Karena begitu pentingnya bahasa dalam kehidupan kita, membuat para ahli bahasa mencoba mendefinisikan apa itu bahasa. Menurut Keraf (1984:1), Bahasa adalah alat komunikasi anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Keraf juga menyatakan bahwa Bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbolsimbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer (2005:1). Seperti yang kita ketahui, bahasa sebagai salah satu bagian dari budaya, saat ini sudah menjadi sebuah sains dan telah banyak kajian-kajian yang dilakukan oleh para ahli mengenai bahasa sehingga terjadi perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat didalam bahasa. Salah satu bagian yang berkembang pesat dalam bahasa yaitu mengenai tata bahasa. Tata bahasa merupakan salah satu ilmu yang berkembang pesat mengikuti perkembangan zaman. Ilmu tata bahasa telah ada sejak zaman Yunani kuno. Pada saat itu, pengertian tata bahasa adalah seni menulis. Pengertian ini sesuai dengan pengertian tata bahasa yang dinyatakan oleh Lyons

3 (1995:131) menyatakan bahwa, istilah tata bahasa berasal dari bahasa Yunani kuno yang dalam bahasa aslinya disebut dengan grammatiké téchné yang artinya adalah seni menulis. Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu tata bahasa juga berkembang mengikuti perubahan zaman. Perkembangan zaman yang semakin lama semakin modern, membuat generasi-generasi penerus melanjutkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah ada, termasuk ilmu tata bahasa. Tata bahasa yang pada awalnya diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang seni menulis, berkembang menjadi lebih luas lagi. Ilmu ini tidak lagi hanya ilmu yang mempelajari tentang seni menulis saja, akan tetapi meluas menjadi ilmu yang mempelajari kaidah-kaidah yang mengatur penggunaan bahasa. Menurut Keraf (1984:28), Tata bahasa adalah suatu himpunan dari patokan-patokan umum berdasarkan struktur bahasa meliputi bidang-bidang tata bunyi (fonologi), tata bentuk (morfologi) dan tata kalimat (sintaksis). Sedangkan menurut Yongxin dan Budianto dalam bukunya yang berjudul Intisari Tata Bahasa Mandarin (2005:1) berpendapat bahwa, Tata bahasa merupakan suatu kaidah pembentukan kalimat dengan kata yang ada. Tanpa adanya tata bahasa, tidak akan muncul bahasa. Jadi dapat kita simpulkan bahwa perkembangan zaman membawa perubahan pada ilmu pengetahuan seperti halnya ilmu pengetahuan dalam bidang bahasa. Sebuah bahasa dibentuk oleh kalimat-kalimat yang kita tuturkan maupun tuliskan, dan kalimat tersebut merupakan susunan dari kata per kata yang dibentuk berdasarkan aturan-aturan yang ada sehingga dapat dimengerti. Chaer (2007:240) menyatakan bahwa, Kalimat merupakan susunan kata-kata yang teratur yang berisi pikiran yang lengkap. Adanya kesinambungan antara bahasa, kalimat, dan kata membentuk aturan-aturan yang menjadikan ketiga unsur ini tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Bahasa tidak akan ada tanpa adanya kalimat, begitu juga

4 dengan kalimat. Kalimat tidak akan ada tanpa adanya kata. Maka hubungan diantara ketiga unsur ini sangat erat kaitannya. Dalam sebuah bahasa, kata memiliki fungsi yang sangat signifikan untuk membentuk alat interaksi tersebut. Menurut Bloemfield melalui Chaer (2007:240) mengutarakan bahwa, Kata adalah satuan bebas terkecil (a minimal free form). Dalam pengertian yang lebih luas, dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) mendefinisikan bahwa, Kata adalah elemen terkecil dalam sebuah bahasa yang diucapkan atau dituliskan dan merupakan realisasi kesatuan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa, konversasi atau bahasa, morfem atau kombinasi beberapa morfem yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas, unit bahasa yang dapat berdiri sendiri dan terdiri dari satu morfem atau beberapa morfem gabungan. Dalam bahasa Mandarin, Kata sendiri diklasifikasikan menjadi beberapa jenis kata, diantaranya: kata benda, kata bilangan, kata kerja, kata sifat, kata keterangan, kata ganti, kata depan, kata sambung dan kata bantu (Yongxin dan Budianto: 2005). Beberapa jenis kata tersebut memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing. Kesalahan dalam menggunakan kata tersebut akan membuat kalimat yang dibentuk menjadi rancu dan kehilangan makna. Dalam bahasa Mandarin, salah satu kata yang sulit dipahami cara penggunaanya adalah kata depan. Menurut Yongxin dan Budianto (2005:39), Kata depan adalah kata yang diletakkan di depan kata benda, kata ganti atau frasa, membentuk frasa kata depan, yang bersama-sama menyatakan arah, obyek, waktu, tempat dan suatu tindakan. Beberapa kata depan yang sering digunakan dalam bahasa Mandarin yaitu: 在 zài, 从 cóng, 自 zì, 朝 cháo, 往 wǎng, 给 gěi, 把 bǎ, 被 bèi, 叫 jiào, 让 ràng, 跟 gēn, 和 hé, 同 tóng, 到 dào, 对 duì, 对于 duì yú, 关于 guān yú, 按照 àn zhào dan lain-lain.

5 Kebanyakan para pelajar terutama pelajar asing melakukan kesalahan dalam menggunakan kata depan dikarenakan oleh adanya kesulitan tersendiri terutama dalam memahami makna dan cara menggunakan kata depan tersebut. Kata depan 在 zài, merupakan salah satu kata depan yang sulit untuk dikuasai para pelajar terutama pelajar asing yang sedang mempelajari bahasa Mandarin. Kata depan ini memiliki beberapa arti, diantaranya adalah: di, pada, dalam, sedang dan ada. Pada umumnya para pelajar kurang memahami kapan dari masingmasing pengertian kata tersebut digunakan. Berikut adalah contoh penggunaan kata depan 在 zài: 他现在在学校上课 Tā xiànzài zài xuéxiào shàngkè Dia sekarang di sekolah belajar Dia belajar disekolah sekarang. 在 会仪 中 他 提出 意见 Zài huìyì zhōng tā tíchū yìjiàn Dalam rapat dalam dia mengajukan pendapat Dalam rapat dia mengajukan pendapat. Pada contoh penggunaan kata depan 在 zài diatas, pengertian kata 在 zài pada kalimat pertama adalah di, sementara pengertian kata 在 zài pada kalimat kedua adalah dalam. Pada umumnya para pelajar asing merasa kesulitan dalam menguasai kata depan tersebut dikarenakan makna dari kata depan tersebut lebih dari satu. Sehingga ketika para pelajar asing diminta untuk menerjemahkan ataupun membuat kalimat dengan menggunakan kata depan 在 zài, sering sekali terjadi kesalahan pada kalimat yang mereka terjemahkan ataupun yang mereka buat.

6 Kurangnya penguasaan pada makna kata merupakan salah satu rintangan besar yang dihadapi oleh para pelajar dalam mempelajari bahasa asing. Kata depan 在 zài tidak selalu berdiri sendiri, ada beberapa jenis kata yang dapat mengikuti kata depan tersebut, misalnya seperti kata lokatif 中 zhōng, 里 lǐ dan 内 nèi. Ketiga kata yang mengikuti kata depan 在 zài tersebut memiliki makna yang sama, akan tetapi penggunaannya berbeda sesuai dengan ketentuan yang ada. Oleh sebab itu, diperlukan pemahaman yang baik saat menggunakan kata-kata tersebut. Apabila kata depan 在 zài ditambahkan dengan ketiga kata loktif tersebut, maka akan membentuk kata depan yang harus dibubuhi dengan kata ataupun frasa diantara kedua jenis kata tersebut. Kata depan 在 zài yang diikuti oleh kata lokatif 中 zhōng, 里 lǐ atau 内 nèi dan diantara kedua jenis kata tersebut dibubuhi dengan kata atau frasa disebut dengan frasa preposisi atau frasa depan. Menurut Ramlan (1987:178), Frasa preposisi adalah frasa yang terdiri dari kata depan sebagai penanda, diikuti kata atau frasa aksisnya. Frasa preposisi 在 中 zài...zhōng, 在 里 zài...lǐ dan 在 内 zài...nèi memiliki makna yang sama, akan tetapi memiliki perbedaan saat menggunaakan masing-masing dari ketiga kata tersebut. Hal tersebutlah yang sering sekali membuat para pelajar terutama pelajar asing melakukan kesalahan dalam menggunakan ketiga frasa preposisi tersebut. Frasa preposisi 在 中 zài...zhōng, 在 里 zài...lǐ dan 在 内 zài...nèi memiliki arti yang sama yaitu: dalam.../ di dalam.... Diantara kata 在 zài dan kata 中 / 里 / 内 zhōng/lǐ/nèi selalu dibubuhi kata ataupun frasa yang sesuai dengan fungsi dari masing-masing gabungan kedua jenis kata tersebut sehingga membentuk frasa preposisi. Dalam menggunakan

7 ketiga frasa preposisi tersebut, ada ketentuan yang telah ditetapkan, yaitu: 在 中 zài...zhōng digunakan untuk menyatakan lokasi, ruang lingkup, proses, tindakan yang sedang terjadi, kondisi dan keadaan, 在 里 zài...lǐ digunakan untuk menyatakan lokasi dan ruang lingkup, sedangkan 在 内 zài...nèi digunakan untuk menyatakan batas waktu. Maka apabila kalimat yang dibentuk dari ketiga frasa preposisi tersebut digunakan diluar dari ketentuan yang telah ditetapkan, maka kalimat tersebut akan menjadi salah. Kesalahan inilah yang sering sekali dilakukan oleh pelajar asing terutama pelajar Indonesia yang sedang mempelajari bahasa Mandarin. Berikut adalah contoh kesalahan dalam mengunakan frasa preposisi 在 中 zài...zhōng, 在 里 zài...lǐ dan 在 内 zài...nèi dalam kalimat bahasa Mandarin: 你 的 要求 正 在 考虑 里 nǐ de yāoqiú zhèng zài kǎolǜ lǐ kamu kepunyaan permintaan sedang di pertimbangan dalam Permintaan kamu sedang dalam pertimbangan. Kalimat di atas merupakan contoh kalimat yang salah ( ), kesalahan yang terjadi terlihat dengan jelas. Sesuai dengan ketentuan dalam menggunakan ketiga frasa preposisi tersebut, frasa preposisi 在 里 zài...lǐ tidaklah tepat apabila digunakan dalam kalimat tersebut, karena kalimat tersebut merupakan kalimat yang menyatakan proses. Pada kalimat tersebut, frasa preposisi yang tepat yang seharusnya digunakan adalah 在 中 zài...zhōng. Maka kalimat yang benar ( ) adalah sebagai berikut:

8 你 的 要求 正 在 考虑 中 nǐ de yāoqiú zhèng zài kǎolǜ zhōng kamu kepunyaan permintaan sedang di pertimbangan dalam Permintaan kamu sedang dalam pertimbangan. Ketidaktahuan para pelajar akan ketentuan dalam menggunakan ketiga frasa preposisi tersebut adalah hal yang paling utama yang menimbulkan kesalahan dalam membuat kalimat. Kesalahan yang sama juga terjadi pada contoh kalimat berikut ini. 在 这 几 天 中, 又 传来 了 令 人 Zài zhè jǐ tiān zhōng yòu chuánlái le lìng rén Di ini beberapa hari dalam, kembali tersebar telah membuat orang 振奋 的 消息 zhènfèn de xiāoxī mengobarkan semangat yang berita Dalam beberapa hari ini, telah tersebar kembali berita yang membuat orang mengobarkan semangat. Kesalahan pada contoh kalimat pertama terjadi kembali pada kalimat di atas. Pada kalimat tersebut, frasa preposisi yang digunakan adalah frasa preposisi 在 中 zài...zhōng. Kalimat tersebut merupakan kalimat yang menyatakan batas waktu. Oleh sebab itu, frasa preposisi 在 中 zài...zhōng tidaklah tepat untuk digunakan pada kalimat tersebut. Pada kalimat di atas, frasa preposisi yang tepat yang seharusnya digunakan adalah frasa preposisi 在 内 zài...nèi. Maka kalimat yang benar ( ) adalah:

9 在 这 几 天 内, 又 传来 了 令 人 Zài zhè jǐ tiān nèi yòu chuánlái le lìng rén Di ini beberapa hari dalam, kembali tersebar telah membuat orang 振奋 的 消息 zhènfèn de xiāoxī mengobarkan semangat yang berita Dalam beberapa hari ini, telah tersebar kembali berita yang membuat orang mengobarkan semangat. Selain ketidaktahuan para pelajar akan ketentuan dalam menggunakan ketiga frasa preposisi tersebut, arti yang sama diantara ketiga frasa preposisi tersebut juga merupakan salah satu hal yang membingungkan para pelajar. Disamping itu, pengaruh bahasa ibu juga memiliki dampak yang sangat besar dan merupakan salah satu penyebab para pelajar melakukan kesalahan dalam menggunakan ketiga frasa preposisi tersebut. Oleh sebab itu, penguasaan yang baik akan fungsi dan kegunaan dari frasa preposisi 在 中 zài...zhōng, 在 里 zài...lǐ dan 在 内 zài...nèi merupakan kunci untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam menggunakan ketiga frasa preposisi tersebut. Dalam bahasa Mandarin, selain ketiga frasa preposisi tersebut, masih ada frasa preposisi yang juga merupakan gabungan antara kata depan 在 zài dan kata lokatif lainnya, yaitu: kata lokatif 上 shàng dan 下 xià. Penulis tidak mengangkat kedua frasa preposisi tersebut dikarenakan pengertian dari kedua frasa preposisi tersebut berbeda dengan frasa preposisi 在 中 zài...zhōng, 在 里 zài...lǐ dan 在 内 zài...nèi, terutama pada kata lokatif dari kedua frasa preposisi tersebut. Dalam bahasa Indonesia, pengertian kata lokatif 上 shàng adalah atas sedangkan kata lokatif 下 xià adalah bawah. Apabila kata depan 在 zài diikut i oleh kata lokatif 上 shàng atau 下 xià maka akan membentuk frasa preposisi yang sama dengan frasa

10 preposisi 在 中 zài...zhōng, 在 里 zài...lǐ dan 在 内 zài...nèi, akan tetapi memiliki perbedaan dalam pengertian. Berdasarkan fungsinya, frasa prposisi 在 上 zài...shàng dan 在 下 zài...xià dibagi menjadi dua bagian, yaitu: menyatakan lokasi dan menyatakan syarat. Ketika menyatakan lokasi, pengertian 在 上 zài...shàng adalah di atas dan 在 下 zài...xià adalah di bawah. Sedangkan ketika menyatakan syarat, frasa preposisi 在 上 zài...shàng memiliki pengertian yang sama dengan frasa preposisi 在 中 zài...zhōng, 在 里 zài...lǐ dan 在 内 zài...nèi, yaitu: dalam. Pengertian dalam pada frasa preposisi 在 上 zài...shàng sendiri adalah untuk menyatakan suatu bidang tertentu. Berikut ini adalah contoh kalimat dalam menggunakan frasa preposisi 在 上 zài...shàng pada saat menyatakan syarat: 在经济上, 美国是一个强盛的国家 Zài jīngjì shàng měiguó shì yī ge qiángshèng de guójiā Di ekonomi dalam Amerika merupakan satu buah kuat dan makmur yang negara Dalam bidang ekonomi, Amerika merupakan sebuah negara yang kuat dan makmur. Pada penelitian ini, penulis membatasi objek penelitiannya hanya pada siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA W.R. Supratman 2 Medan. Penulis memilih SMA W.R. Supratman 2 Medan dikarenakan sekolah tersebut telah memiliki standar yang baik pada bidang studi bahasa Mandarin. Hal tersebut dibuktikan dengan seringnya siswa-siswi memenangkan kompetisi dalam bidang bahasa Mandarin, seperti: lomba pidato, lomba mambaca koran bahasa Mandarin dengan fasih, dan lain sebagainnya. Siswa-siswi juga aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaran bahasa Mandarin diluar jam sekolah, seperti: mengikuti kursus bahasa Mandarin, mengikuti seminar-seminar bahasa Mandarin, mengikuti kompetisi-kompetisi

11 bahasa Mandarin dan lain sebagainya. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan penulis kepada Kepala Sekolah SMA W.R. Supratman 2 Medan, Bapak Yong King Hung, B.Sc, S.Pd, MMPd. Sekolah tersebut telah memiliki sistem pengajaran yang baik pada mata pelajaran bahasa Mandarin. Sekolah juga memiliki fasilitas yang memadai untuk mendukung proses belajarmengajar pada bidang studi tersebut, diantaranya: dengan disediakannya laboratorium bahasa, layar proyektor untuk pengajaran di dalam kelas, perpustakaan yang memiliki berbagai jenis buku bahasa Mandarin dan lain-lain. Hal tersebut dilakukan demi meningkatkan taraf kemampuan dan penguasaan yang baik dalam bidang bahasa Mandarin. Disamping itu, berdasarkan Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN SM), SMA W.R. Supratman 2 Medan telah memperoleh akreditasi A dengan nilai 96,75 dan melampaui perguruan Tionghua lainnya. Dalam penelitian ini, penulis juga mewawancarai guru bidang studi bahasa Mandarin SMA W.R. Supratman 2 Medan, Bapak Supandi Wijaya, B.A. Berdasarkan pernyataanya, sistem pengajaran bahasa Mandarin di SMA W.R. Supratman 2 Medan memiliki standar yang telah disesuaikan dengan standar pengajaran pelajar asing oleh guru-guru di Tiongkok. Pengajaran bahasa Mandarin di SMA W.R. Supratman 2 Medan memiliki tahapan-tahapan yang pada akhirnya siswa-siswi dapat menguasai bahasa tersebut dengan baik. Berdasarkan silabus atau rencana pengajaran bahasa Mandarin pada sekolah SMA W.R. Supratman 2 Medan, tahap-tahap pengajaran siswa-siswi dimulai dari pengajaran Hànyǔ Pīnyīn atau pelafalan dalam bahasa Mandarin, pengajaran Shēngdìao atau nada dalam bahasa Mandarin, membuat kalimat sederhana, dilanjutkan dengan pengajaran percakapan sehari-hari yang diikuti dengan pengajaran mengenai tata bahasa, sampai dengan pangajaran kalimat yang komplit dengan struktur kalimat yang baik

12 dan benar. Pada tahapan-tahapan rencana pengajaran tersebut, banyak dijumpai pengajaran mengenai tata bahasa Mandarin, termasuk pengajaran mengenai frasa preposisi. SMA W.R. Supratman 2 Medan memiliki siswa-siswi dengan jumlah total 350 orang. Jumlah tersebut dibagi menjadi 8 kelas, yakni: kelas X dibagi menjadi 3 kelas, kelas XI dibagi menjadi 3 kelas dan kelas XII dibagi menjadi 2 kelas. Jumlah siswa-siswa pada tiap-tiap kelas ± 40 orang. Penulis memilih siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA W.R. Supratman 2 Medan dikarenakan siswa-siswi telah mempelajari frasa preposisi terkhusus frasa preposisi 在 中 zài...zhōng, 在 里 zài...lǐ dan 在 内 zài...nèi. Selain itu, siswa-siswi kelas XI IPA 1 juga memiliki taraf kemampuan yang cukup baik dan merata dalam bidang studi bahasa Mandarin. Melihat banyaknya siswa-siswi SMA yang telah mempelajari frasa preposisi dalam bahasa Mandarin, akan tetapi belum mampu menguasainya dengan baik, terutama pada frasa preposisi 在 中 zài...zhōng, 在 里 zài...lǐ dan 在 内 zài...nèi, maka diharapkan melalui penelitian ini masalah yang dihadapi dapat dipecahkan dan bermanfaat bagi siswa-siswi yang telah mempelajari bahasa Mandarin, sehingga kesalahan dalam menggunakan frasa preposisi 在 中 zài...zhōng, 在 里 zài...lǐ dan 在 内 zài...nèi dapat dihindari. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:

13 1. Kesalahan apa saja yang dilakukan siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA W.R. Supratman 2 Medan dalam menggunakan frasa preposisi 在 中 zài...zhōng, 在 里 zài...lǐ dan 在 内 zài...nèi dalam kalimat bahasa Mandarin? 2. Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kesalahan dalam menggunakan frasa preposisi 在 中 zài...zhōng, 在 里 zài...lǐ dan 在 内 zài...nèi dalam kalimat bahasa Mandarin pada siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA W.R. Supratman 2 Medan? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA W.R. Supratman 2 Medan dalam menggunakan frasa preposisi 在 中 zài...zhōng, 在 里 zài...lǐ dan 在 内 zài...nèi dalam kalimat bahasa Mandarin. 2. Memaparkan faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan dalam menggunakan frasa preposisi 在 中 zài...zhōng, 在 里 zài...lǐ dan 在 内 zài...nèi dalam kalimat bahasa Mandarin pada siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA W.R. Supratman 2 Medan.

14 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Diharapkan melalui hasil penelitian ini, para pengajar bahasa Mandarin dapat menerapkan metode pengajaran tata bahasa Mandarin dengan lebih baik dan tepat sasaran terutama pada frasa preposisi 在 中 zài...zhōng, 在 里 zài...lǐ dan 在 内 zài...nèi. Dengan demikian, para pelajar bahasa Mandarin mampu menguasai frasa preposisi 在 中 zài...zhōng, 在 里 zài...lǐ dan 在 内 zài...nèi baik dalam pengertian maupun penggunaan serta mampu mengaplikasikannya dengan baik dan benar didalam kehidupan seharihari Manfaat Praktis Diharapkan melalui penelitian ini, para pembaca dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai frasa preposisi 在 中 zài...zhōng, 在 里 zài...lǐ dan 在 内 zài...nèi serta membantu para pembaca apabila ingin melakukan penelitian lebih lanjut. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Dalam penelitian ini, penulis membatasi ruang lingkup penelitian pada kesalahan penggunaan frasa preposisi 在 中 zài...zhōng, 在 里 zài...lǐ dan 在 内 zài...nèi dalam kalimat bahasa Mandarin yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA W.R. Supratman 2 Medan. BAB II

BAB I PENDAHULUAN. Tata bahasa merupakan suatu komponen terpenting yang terdapat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Tata bahasa merupakan suatu komponen terpenting yang terdapat dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tata bahasa merupakan suatu komponen terpenting yang terdapat dalam bahasa suatu suku bangsa. Tata bahasa juga memegang peranan penting dalam keutuhan suatu kalimat.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Berdasarkan penelitian yang telah pernah dilakukan sebelumnya, terdapat beberapa

TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Berdasarkan penelitian yang telah pernah dilakukan sebelumnya, terdapat beberapa TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Berdasarkan penelitian yang telah pernah dilakukan sebelumnya, terdapat beberapa penelitian yang memiliki kesamaan dan kaitan yang erat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian peneliti sebelum :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian peneliti sebelum : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya Berikut ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian peneliti sebelum : Febe Belandina dari Universitas Indonesia dengan judul penelitiannya Konjungsi 和 he,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian peneliti sebelumnya:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian peneliti sebelumnya: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya Berikut ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian peneliti sebelumnya: Di indonesia penelitian mengenai kata bantu aspek juga 了 (le), 着 (zhe), dan 过 (guo)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia bahasa memiliki peranan yang sangat penting yaitu sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. manusia bahasa memiliki peranan yang sangat penting yaitu sebagai alat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat berupa sistem lambang bunyi suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Di dalam kehidupan manusia bahasa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lambang bunyi suara, yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Ritonga,2002:1).

BAB 1 PENDAHULUAN. lambang bunyi suara, yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Ritonga,2002:1). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan suatu alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa lambang bunyi suara, yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Ritonga,2002:1). Bahasa pun tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dalam berinteraksi dengan sesama manusia. Alat yang. yang diungkapkan oleh para ahli bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dalam berinteraksi dengan sesama manusia. Alat yang. yang diungkapkan oleh para ahli bahasa. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahluk sosial membutuhkan suatu alat untuk berkomunikasi dalam berinteraksi dengan sesama manusia. Alat yang digunakan ialah bahasa. Kata bahasa

Lebih terperinci

manusia, sebab bahasa adalah satu bentuk alat komunikasi yang menyebabkan

manusia, sebab bahasa adalah satu bentuk alat komunikasi yang menyebabkan Bahasa adalah satu komponen yang sangat penting dalam kehidupan manusia, sebab bahasa adalah satu bentuk alat komunikasi yang menyebabkan manusia bisa saling berinteraksi. Gorys (1994: 1) memberikan pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kata adalah unit terkecil di dalam bahasa yang mempunyai arti. Kata sering digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Kata adalah unit terkecil di dalam bahasa yang mempunyai arti. Kata sering digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kata adalah unit terkecil di dalam bahasa yang mempunyai arti. Kata sering digunakan untuk membentuk sebuah kalimat. Di dalam bahasa Indonesia ada beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem komunikasi yang berfungsi sebagai pengantar

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem komunikasi yang berfungsi sebagai pengantar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan sistem komunikasi yang berfungsi sebagai pengantar pesan yang ingin disampaikan pembicara kepada pendengar atau orang yang di tujukan. Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman, kesalahan dalam berbahasa secara baik. yang banyak terjadi di tengah kaum awam ataupun di kalangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman, kesalahan dalam berbahasa secara baik. yang banyak terjadi di tengah kaum awam ataupun di kalangan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan zaman, kesalahan dalam berbahasa secara baik yang banyak terjadi di tengah kaum awam ataupun di kalangan yang berpendidikan masih sering

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Penelitian tentang kata keterangan derajat bahasa Mandarin hěn ( 很 ) dan tǐng ( 挺 ) Telah banyak dilakukan baik di China maupun di Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Dalam berinteraksi dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Dalam berinteraksi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Dalam berinteraksi dan berkomunikasi diantara sesamanya selalu harus menggunakan bahasa. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia pasti membutuhkan bahasa sebagai alat berkomunikasi atau berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. manusia pasti membutuhkan bahasa sebagai alat berkomunikasi atau berinteraksi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia pada dasarnya adalah makhluk yang tidak dapat hidup sendiri. Sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup berdampingan dengan orang lain. Setiap kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu alat komunikasi bagi manusia untuk. orang lain baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Menurut Oxford Learner's

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu alat komunikasi bagi manusia untuk. orang lain baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Menurut Oxford Learner's BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu alat komunikasi bagi manusia untuk menyampaikan sesuatu yang ada dalam pikiran manusia dan berinteraksi dengan orang lain baik dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Oleh karena itu, bahasa adalah alat yang digunakan manusia

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Oleh karena itu, bahasa adalah alat yang digunakan manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahluk sosial membutuhkan alat untuk berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu, bahasa adalah alat yang digunakan manusia untuk menjalin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Zhang Wei ( 张巍 ), skripsi (2002) : 汉语同素逆序词类型和和成因探析 (Han Yu Tong Su Ni Xu Ci Lei Xing He Cheng Yin Tan Xi). Skripsi ini membahas tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya terjadi pada orang-orang awam yang belum mengecap ilmu

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya terjadi pada orang-orang awam yang belum mengecap ilmu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Para ahli bahasa selalu mengimbau agar pemakai bahasa senantiasa berusaha menggunakan bahasa yang baik dan benar. Ini menunjukkan bahwa masih sering ditemukan kesalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang kegiatannya pasti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang kegiatannya pasti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang kegiatannya pasti membutuhkan peranan individu lain untuk dapat hidup bermasyarakat yang damai dan sejahtera. Untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. umat manusia. Tanpa adanya bahasa, maka maksud atau pesan seorang manusia. tidak mungkin bisa disampaikan kepada manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. umat manusia. Tanpa adanya bahasa, maka maksud atau pesan seorang manusia. tidak mungkin bisa disampaikan kepada manusia lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa merupakan sarana komunikasi yang penting yang digunakan oleh umat manusia. Tanpa adanya bahasa, maka maksud atau pesan seorang manusia tidak mungkin bisa disampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan ragam bahasa adalah bentuk atau wujud bahasa yang ditandai oleh ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. dengan ragam bahasa adalah bentuk atau wujud bahasa yang ditandai oleh ciri-ciri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbiter konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Penelitian yang berkaitan dengan kata keterangan sudah banyak dilakukan di China khususnya oleh para peneliti bahasa. Namun di Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain berarti kita berkomunikasi dengan orang lain (Effendi,1995:1).

BAB I PENDAHULUAN. lain berarti kita berkomunikasi dengan orang lain (Effendi,1995:1). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sumber daya bagi kehidupan bermasyarakat, karena ketika kita mendengarkan orang lain, berbicara dengan orang lain dan menulis untuk orang lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Fungsi bahasa adalah sebagai sarana komunikasi antara sesama, sarana

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Fungsi bahasa adalah sebagai sarana komunikasi antara sesama, sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi antara suatu kelompok masyarakat dengan masyarakat yang lainnya. Fungsi bahasa adalah sebagai sarana komunikasi antara sesama, sarana

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE CARA BELAJAR SISWA AKTIF (CBSA) DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI SMK BATIK 1 SURAKARTA

PENGGUNAAN METODE CARA BELAJAR SISWA AKTIF (CBSA) DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI SMK BATIK 1 SURAKARTA PENGGUNAAN METODE CARA BELAJAR SISWA AKTIF (CBSA) DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI SMK BATIK 1 SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Beberapa penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh peneliti

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Beberapa penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh peneliti BAB II 2.1 Tinjauan Pustaka KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI Beberapa penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya di Cina yang meneliti tentang kesalahan penggunaan kata depan,

Lebih terperinci

UKBM BAHASA MANDARIN PEMINATAN MAN-3.1/4.1/1/1

UKBM BAHASA MANDARIN PEMINATAN MAN-3.1/4.1/1/1 UKBM BAHASA MANDARIN PEMINATAN MAN-3.1/4.1/1/1 PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 MALANG 个人信息 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin b. Semester

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda. Dalam menghadapi masalah ini, kegiatan penerjemahan memberikan solusi karena

BAB I PENDAHULUAN. berbeda. Dalam menghadapi masalah ini, kegiatan penerjemahan memberikan solusi karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa, baik lisan maupun tulisan merupakan alat yang penting dalam mendukung terjalinnya komunikasi antar individu. Dalam kegiatan komunikasi, tujuan dari kegiatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi yang utama dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi yang utama dalam kehidupan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang utama dalam kehidupan kita sehari-hari. Sejak kita dilahirkan, orangtua sudah mengajarkan kita tentang bahasa supaya kita dapat

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI

BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI Pada bab ini, dipaparkan tentang konsep, penelitian peneliti sebelumnya, dan landasan teori yang digunakan sebagai landasan bagi penulis dalam penelitian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing, termasuk kehendak, harapan, keinginan dan hajat. Defenisi ini menekankan

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing, termasuk kehendak, harapan, keinginan dan hajat. Defenisi ini menekankan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sumber daya bagi kehidupan bermasyarakat, karena ketika kita mendengarkan orang lain, berbicara dengan orang lain dan menulis untuk orang lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memfokuskan pada pola V lai V qu (V 来 V 去 ). Ia menuliskan data kata kerja. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. memfokuskan pada pola V lai V qu (V 来 V 去 ). Ia menuliskan data kata kerja. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tata bahasa merupakan aturan pembentukan kata dalam sebuah kalimat (Fang Yuqing, 2001, hal.1). Tata bahasa juga merupakan suatu himpunan dari patokan-patokan umum berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. di tulis oleh mahasiswa- mahasiswa di Cina yang berupa skripsi dan jurnal- jurnal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. di tulis oleh mahasiswa- mahasiswa di Cina yang berupa skripsi dan jurnal- jurnal BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI Dalam bab dua penulis menuliskan tentang hasil penelitian terdahulu yang di tulis oleh mahasiswa- mahasiswa di Cina yang berupa skripsi dan jurnal- jurnal

Lebih terperinci

BAB II. KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI. digunakan untuk menganalisis masalah dalam penelitian ini.

BAB II. KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI. digunakan untuk menganalisis masalah dalam penelitian ini. BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI Dalam Bab ini berisi tentang konsep, tinjauan pustaka dan juga teori yang digunakan untuk menganalisis masalah dalam penelitian ini. 2.1 Konsep Konsep

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Penelitian tentang penggunaan kata penghubung hǎi shì ( 还是 )dan huò zhě( 或者 )dalam kalimat bahasa Mandarin telah banyak dilakukan. Berikut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI. Ba dan Bei dalam Bahasa Mandarin Pada Mahasiswa Program Studi Sastra Cina

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI. Ba dan Bei dalam Bahasa Mandarin Pada Mahasiswa Program Studi Sastra Cina BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Juliani dalam skripsinya yang berjudul Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Depan Ba dan Bei dalam Bahasa Mandarin Pada Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. system tulisan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga (2007: 90,

BAB I PENDAHULUAN. system tulisan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga (2007: 90, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah kunci pokok bagi kehidupan manusia sebagai makhluk sosial, karena dengan bahasa kita bisa berkomunikasi satu dengan yang lain. Keraf (2001:1) mengatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu, juga sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial di dalam

BAB I PENDAHULUAN. individu, juga sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial di dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah Menurut kodratnya, manusia diciptakan di samping sebagai makhluk individu, juga sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial di dalam masyarakat, manusia memerlukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Wang Xiao Ling, jurnal (2001) :Perbandingan kata bantu bilangan dalam bahasa Mandarin dan bahasa Inggris. Jurnal ini membahas tentang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. skripsi yuènán xuéshēng hànyǔ bǔyǔ xí dé piān wù fēnxī (2005) dalam jurnal

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. skripsi yuènán xuéshēng hànyǔ bǔyǔ xí dé piān wù fēnxī (2005) dalam jurnal BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Analisis kesalahan pelengkap arah pelengkap arah sudah pernah diteliti. Berikut ini akan diuraikan hasil penelitian sebelumnya. Di Cina

Lebih terperinci

PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user x

PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user x PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH KELAS XI SMA NEGERI 1 WONOGIRI LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain, misalnya isyarat, lambang lambang gambar atau kode kode tertentu lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. lain, misalnya isyarat, lambang lambang gambar atau kode kode tertentu lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah salah satu alat komunikasi yang digunakan masyarakat dalam menjalani kehidupan. Untuk berkomunikasi sebenarnya dapat juga digunakan cara lain,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Mandarin memiliki sejarah yang sangat panjang. Seiring dengan berjalannya waktu, Bahasa Mandarin terus menerus mengalami perubahan dan perkembangan. Contoh

Lebih terperinci

100. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan

100. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan 100. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan A. Latar belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat

Lebih terperinci

MR203 Bahasa Mandarin Pariwisata: S1, 2 sks, semester 3

MR203 Bahasa Mandarin Pariwisata: S1, 2 sks, semester 3 MR203 Bahasa Mandarin Pariwisata: S1, 2 sks, semester 3 Mata kuliah ini merupakan pendalaman dari mata kuliah Pengantar Bahasa Mandarin. Selesai mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu membaca

Lebih terperinci

99. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

99. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa 99. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI Pada bab II ini, penulis menjabarkan hasil penelitian terdahulu yang ditulis oleh mahasiswa-mahasiswa di Cina beserta konsep, tinjauan pustaka dan landasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari, sehingga interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat tidak

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari, sehingga interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai alat komunikasi sangat penting dalam kehidupan manusia sehari-hari, sehingga interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat tidak akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia terdiri atas beragam suku bangsa. Setiap suku bangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia terdiri atas beragam suku bangsa. Setiap suku bangsa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia terdiri atas beragam suku bangsa. Setiap suku bangsa memiliki bahasa daerah tersendiri yang membedakannya dari suku bangsa lainnya. Bahasa daerah mendukung

Lebih terperinci

第一课打招呼 Pelajaran Pertama Menyapa

第一课打招呼 Pelajaran Pertama Menyapa 第一课打招呼 Pelajaran Pertama Menyapa W: Halo teman-teman. Selamat datang di program baru "Bahasa Tionghoa Sehari-Hari"! Saya Wang Lei pembawa acara ini. "Bahasa Tionghoa Sehari-Hari" adalah program paling

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain manusia selalu menggunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain manusia selalu menggunakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Saat berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain manusia selalu menggunakan bahasa. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Zhao (1998) dalam jurnal yang berjudul 汉日语疑问代词的用法与比较 ( 上 )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Zhao (1998) dalam jurnal yang berjudul 汉日语疑问代词的用法与比较 ( 上 ) BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penulis mengambil beberapa jurnal, skripsi dan makalah yang berkaitan dengan kalimat tanya dalam bahasa Mandarin maupun bahasa Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karyanya yang berjudul Universal Categories of Culture (dalam Nugroho dan

BAB I PENDAHULUAN. karyanya yang berjudul Universal Categories of Culture (dalam Nugroho dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa, sebagaimana halnya dikemukakan oleh Kluckhohn di dalam karyanya yang berjudul Universal Categories of Culture (dalam Nugroho dan Muchji, 1996: 22), merupakan

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN HASIL PENELITIAN TERDAHULU

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN HASIL PENELITIAN TERDAHULU BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN HASIL PENELITIAN TERDAHULU 2.1 Konsep Konsep merupakan penjelasan tentang variabel-variabel dalam sebuah judul skripsi. Konsep yang akan dipaparkan adalah hal-hal berkaitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dengan kata lain, tidak ada kegiatan manusia yang tidak disertai bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dengan kata lain, tidak ada kegiatan manusia yang tidak disertai bahasa. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam keberadaan manusia sebagai makhluk yang berbudaya dan makhluk sosial, bahasa merupakan alat utama dalam mendukung segala aktivitas manusia. Dengan kata

Lebih terperinci

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA CHINA MELALUI KEGIATAN GUIDING DENGAN WISATAWAN BERBAHASA CHINA DI MUSEUM RADYA PUSTAKA

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA CHINA MELALUI KEGIATAN GUIDING DENGAN WISATAWAN BERBAHASA CHINA DI MUSEUM RADYA PUSTAKA PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA CHINA MELALUI KEGIATAN GUIDING DENGAN WISATAWAN BERBAHASA CHINA DI MUSEUM RADYA PUSTAKA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan mencapai

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA PENILAIAN CAKUPAN MATERI BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA MANDARIN KELAS X PROGRAM PILIHAN

LEMBAR KERJA PENILAIAN CAKUPAN MATERI BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA MANDARIN KELAS X PROGRAM PILIHAN LEMBAR KERJA PENILAIAN CAKUPAN MATERI BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA MANDARIN KELAS X PROGRAM PILIHAN 1. Memahami wacana lisan dialog sederhana tentang Identitas Diri 1.1 Mengidentifikasi bunyi Hanyu Pinyin

Lebih terperinci

名字 : 罗美玲 专业 : 中文系 论文题目 : 含数词的汉语四字成语的感情色彩与功能分类考察

名字 : 罗美玲 专业 : 中文系 论文题目 : 含数词的汉语四字成语的感情色彩与功能分类考察 摘要 名字 : 罗美玲 专业 : 中文系 论文题目 : 含数词的汉语四字成语的感情色彩与功能分类考察 中国人一直很保留自己的文化, 使中国文化能继续存在到今天, 例如成语 汉语学习者想要掌握好汉语, 就要了解汉语的成语, 因为中国人习惯在口语和书面语中使用成语 因此, 作者的研究关于含数词的汉语四字成语 本论文采用定量描述方法 在本论文中, 作者描述了每一个汉语四字成语含数词的意义 从汉语四字成语含数词的意义作者可以分类含数词的汉语成语感情色彩与功能

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN DENGAN METODE FUN LEARNING BAGI SISWA KELAS IV DI SDI-PK MUHAMMADIYAH DELANGGU KABUPATEN KLATEN

PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN DENGAN METODE FUN LEARNING BAGI SISWA KELAS IV DI SDI-PK MUHAMMADIYAH DELANGGU KABUPATEN KLATEN PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN DENGAN METODE FUN LEARNING BAGI SISWA KELAS IV DI SDI-PK MUHAMMADIYAH DELANGGU KABUPATEN KLATEN LAPORAN TUGAS AKHIR DiajukanuntukMemenuhiSebagianPersyaratanMencapai

Lebih terperinci

METODE PENGAJARAN MILE WENHUABAN DI MAHA VIHARA DAN PUSDIKLAT BUDDHA MAITREYA SURABAYA 泗水天宝弥勒佛院弥勒文化班教学手段

METODE PENGAJARAN MILE WENHUABAN DI MAHA VIHARA DAN PUSDIKLAT BUDDHA MAITREYA SURABAYA 泗水天宝弥勒佛院弥勒文化班教学手段 METODE PENGAJARAN MILE WENHUABAN DI MAHA VIHARA DAN PUSDIKLAT BUDDHA MAITREYA SURABAYA 泗水天宝弥勒佛院弥勒文化班教学手段 Novi Yulianita & Elisa Christiana, B.A., M.A., M.Pd. Program Studi Sastra Tionghoa Universitas Kristen

Lebih terperinci

Abstrak. :Jovita Priatnawati

Abstrak. :Jovita Priatnawati Abstrak Nama Program Studi Judul :Jovita Priatnawati :S1 Sastra China :Analisis Pemahaman Mahasiswa Tingkat Atas Jurusan Bahasa Mandarin terhadap Tata Bahasa Mandarin Klasik yang Digunakan dalam Bahasa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penulis mengambil beberapa jurnal, skripsi, disertasi dan bahan pustaka lainnya yang berkaitan dengan analisis kontrastif, adverbial

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya. Woodruff ( dalam Amin, 1987 ),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya. Woodruff ( dalam Amin, 1987 ), BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep 2.1.1 Pengertian Konsep Secara umum konsep adalah suatu abstraksi yang menggambarkan ciri-ciri umum sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya. Woodruff ( dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat untuk berkomuniksai yang tak pernah lepas dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat untuk berkomuniksai yang tak pernah lepas dalam BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat untuk berkomuniksai yang tak pernah lepas dalam kehidupan sehari-hari kita. Dengan bahasa kita dapat menyampaikan maksud, pikiran, akal,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain menggunakan bahasa lisan maupun bahasa tulis yang tujuannya

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain menggunakan bahasa lisan maupun bahasa tulis yang tujuannya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan alat untuk berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu, bahasa adalah alat yang digunakan sebagai sarana interaksi dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI Pada bab ini, penulis memaparkan tentang kajian pustaka atau penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, yang berkaitan dengan permasalahan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. : Para mahasiswa dapat mengetahui bagaimana mempelajari Bahasa Tionghoa. Sub pokok bahasan dan rincian materi

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. : Para mahasiswa dapat mengetahui bagaimana mempelajari Bahasa Tionghoa. Sub pokok bahasan dan rincian materi SATUAN ACARA PERKULIAHAN Kode & Nama Mata Kuliah Tujuan umum : Pengenalan Bahasa Tionghoa : Para mahasiswa dapat mengetahui bagaimana mempelajari Bahasa Tionghoa. Tujuan 1. mengetahui tentang Bahasa Tionghoa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bunyi, suara yang dihasilkan oleh alat ucap. Oleh karena itu dapat disimpulkan

BAB I PENDAHULUAN. bunyi, suara yang dihasilkan oleh alat ucap. Oleh karena itu dapat disimpulkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa lambang bunyi, suara yang dihasilkan oleh alat ucap. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah

Lebih terperinci

1. Latar Belakang Rumusan Masalah 3. Tujuan Penelitian

1. Latar Belakang Rumusan Masalah 3. Tujuan Penelitian 1. Latar Belakang Pada dasarnya manusia tidak akan lepas dari penggunaan bahasa dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan menggunakan bahasa manusia akan lebih leluasa dalam berinteraksi dengan masyarakat

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA MAHASISWA JURUSAN PERHOTELAN INTERNASIONAL HOTEL MANAGEMENT SCHOOL SURAKARTA

PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA MAHASISWA JURUSAN PERHOTELAN INTERNASIONAL HOTEL MANAGEMENT SCHOOL SURAKARTA PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA MAHASISWA JURUSAN PERHOTELAN INTERNASIONAL HOTEL MANAGEMENT SCHOOL SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Hasil Penelitian Peneliti Sebelumnya. Ada beberapa penelitian yang terkait yang dapat dijadikan penulis sebagai bahan referensi untuk meneliti penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Penulis mengambil beberapa jurnal, skripsi dan makalah yang berkaitan dengan kalimat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Penulis mengambil beberapa jurnal, skripsi dan makalah yang berkaitan dengan kalimat BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penulis mengambil beberapa jurnal, skripsi dan makalah yang berkaitan dengan kalimat tanya dalam bahasa Mandarin maupun bahasa Indonesia,

Lebih terperinci

ANALISIS KENDALA PEMBELAJARAN KATA BANTU BILANGAN BAHASA MANDARIN BESERTA SOLUSINYA

ANALISIS KENDALA PEMBELAJARAN KATA BANTU BILANGAN BAHASA MANDARIN BESERTA SOLUSINYA ANALISIS KENDALA PEMBELAJARAN KATA BANTU BILANGAN BAHASA MANDARIN BESERTA SOLUSINYA Rosemary Sylvia Chinese Department, Bina Nusantara University, Jl. Kemanggisan Ilir III No. 45, Kemanggisan/Palmerah,

Lebih terperinci

ANALISIS PENERJEMAHAN KATA KERJA KALIMAT PASIF BAHASA MANDARIN KE DALAM BAHASA INDONESIA:

ANALISIS PENERJEMAHAN KATA KERJA KALIMAT PASIF BAHASA MANDARIN KE DALAM BAHASA INDONESIA: ANALISIS PENERJEMAHAN KATA KERJA KALIMAT PASIF BAHASA MANDARIN KE DALAM BAHASA INDONESIA: KATA DEPAN BEI ( 被 ) DAN KALIMAT PASIF BAHASA MANDARIN TANPA KATA DEPAN Willy (Universitas Kristen Maranatha) Abstract

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: kata ulang, kata kerja, penerjemahan, bahasa Mandarin, bahasa Indonesia. vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: kata ulang, kata kerja, penerjemahan, bahasa Mandarin, bahasa Indonesia. vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Nama : Desyani Herliani Irawan Program Studi: S1 Sastra China Judul :ANALISIS BENTUK KATA ULANG KATA KERJA BAHASA MANDARIN POLA V ZHE V ZHE (V 着 V 着 ) DAN V LAI V QU (V 来 V 去 ) BESERTA POLA PENERJEMAHANNYA

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PROBLEM POSING DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN DI SMK BATIK 1 SURAKARTA

PENERAPAN METODE PROBLEM POSING DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN DI SMK BATIK 1 SURAKARTA PENERAPAN METODE PROBLEM POSING DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN DI SMK BATIK 1 SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya pada Diploma

Lebih terperinci

ANALISA KESALAHAN BUKU PERCAKAPAN BAHASA MANDARIN SEHARI-HARI

ANALISA KESALAHAN BUKU PERCAKAPAN BAHASA MANDARIN SEHARI-HARI NLIS KSLHN BUKU PRCKPN BHS MNDRIN SHRI-HRI Sudono Noto Pradono 9 bstrak. Tujuan dari karya tulis ini adalah untuk menganalisa buku yang telah diterbitkan di pasaran. Penulis menganalisa sebuah buku yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bahasa, karena bahasa merupakan suatu alat untuk menjalin komunikasi dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. bahasa, karena bahasa merupakan suatu alat untuk menjalin komunikasi dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat terlepas dari penggunaan bahasa, karena bahasa merupakan suatu alat untuk menjalin komunikasi dalam lingkungan

Lebih terperinci

汉语 1. guru. subjek bersifat jamak (lebih dari satu. teman sekolah. hǎo 好!/ Apa kabar Ibu/Bpk guru (Sapaan untuk guru)

汉语 1. guru. subjek bersifat jamak (lebih dari satu. teman sekolah. hǎo 好!/ Apa kabar Ibu/Bpk guru (Sapaan untuk guru) 1 第 yī 一 你 你 好 xiè xie 谢谢 bú qi 客气 Apa kabar terima kasih terima kasih kembali 好 / Bab 1 Apa kabar shī 老师 tóng xué 同学 guru subjek bersifat jamak (lebih dari satu teman sekolah hóng 红 你 nama orang kamu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa lain atau bahasa kedua yang dikenal sebagai pengetahuan yang baru.

BAB I PENDAHULUAN. bahasa lain atau bahasa kedua yang dikenal sebagai pengetahuan yang baru. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang diperoleh setiap manusia sejak lahir. Pada saat seorang anak dilahirkan, anak tersebut belum memiliki kemampuan untuk berbicara

Lebih terperinci

Perbandingan Lingkungan Bahasa Informal Hebei Normal University dan Universitas Kristen Petra Dalam Pembelajaran Bahasa Tionghoa

Perbandingan Lingkungan Bahasa Informal Hebei Normal University dan Universitas Kristen Petra Dalam Pembelajaran Bahasa Tionghoa Perbandingan Lingkungan Bahasa Informal Hebei Normal University dan Universitas Kristen Petra Dalam Pembelajaran Bahasa Tionghoa 河北师范大学与彼得拉基督教大学的课外语境作为汉语学习的对比研究 Margaretha Monika Utama, Elisa Christiana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA,KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Tinjauan pustaka terdiri dari hasil penelitian terdahulu yang berupa jurnal jurnal,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA,KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Tinjauan pustaka terdiri dari hasil penelitian terdahulu yang berupa jurnal jurnal, BAB II TINJAUAN PUSTAKA,KONSEP, DAN LANDASAN TEORI Pada bab II berisi tentang tinjauan pustaka, konsep dan landasan teori. Tinjauan pustaka terdiri dari hasil penelitian terdahulu yang berupa jurnal jurnal,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. kuno Dinasti Han yang disebut dengan Ma Wang Dui pada tahun Di tengah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. kuno Dinasti Han yang disebut dengan Ma Wang Dui pada tahun Di tengah BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Andri Wang penulis buku Dao De Jing-Lao Zi yang merupakan buku pertama yang diterjemahkan secara utuh dan komplit dari manuskrip

Lebih terperinci

PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 commit to user

PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 commit to user PENGGUNAAN METODE FUN LEARNING (FLASH CARD, PERMAINAN, DAN BERNYANYI) DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN DI SDK PELITA NUSANTARA KASIH SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN DENGAN METODE TRACKING DAN SLOW MOTION SPEAKING BAGI SISWA KELAS 1 SMP KRISTEN PELITA NUSANTARA KASIH SURAKARTA

PEMBELAJARAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN DENGAN METODE TRACKING DAN SLOW MOTION SPEAKING BAGI SISWA KELAS 1 SMP KRISTEN PELITA NUSANTARA KASIH SURAKARTA PEMBELAJARAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN DENGAN METODE TRACKING DAN SLOW MOTION SPEAKING BAGI SISWA KELAS 1 SMP KRISTEN PELITA NUSANTARA KASIH SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari bahasa, baik itu bahasa lisan

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari bahasa, baik itu bahasa lisan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari bahasa, baik itu bahasa lisan maupun tulisan. Secara linguistik, yang dimaksudkan dengan bahasa adalah sistem

Lebih terperinci

23. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin Untuk Paket C Program Bahasa

23. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin Untuk Paket C Program Bahasa 23. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin Untuk Paket C Program Bahasa A. Latar belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan jarak bukan suatu hambatan untuk

Lebih terperinci

METODE CERAMAH, BERKELOMPOK DAN LATIHAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN KELAS X DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR

METODE CERAMAH, BERKELOMPOK DAN LATIHAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN KELAS X DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR METODE CERAMAH, BERKELOMPOK DAN LATIHAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN KELAS X DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Ahli Madya

Lebih terperinci

PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 PENERAPAN METODE PERMAINAN (TTS, KARTU AKSI, DAN WHISPER RACE) DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI SDI-PK MUHAMMADIYAH DELANGGU KLATEN LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE BERCERITA MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL KOSAKATA BAHASA MANDARIN KELOMPOK B TK INDRIYASANA 3 SURAKARTA

PENGGUNAAN METODE BERCERITA MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL KOSAKATA BAHASA MANDARIN KELOMPOK B TK INDRIYASANA 3 SURAKARTA PENGGUNAAN METODE BERCERITA MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL KOSAKATA BAHASA MANDARIN KELOMPOK B TK INDRIYASANA 3 SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENDIDIKAN BAHASA MANDARIN ANGKATAN 2013 UNESA. jìu... DALAM KALIMAT MAJEMUK BAHASA MANDARIN PADA MAHASISWA PRODI S1

PENDIDIKAN BAHASA MANDARIN ANGKATAN 2013 UNESA. jìu... DALAM KALIMAT MAJEMUK BAHASA MANDARIN PADA MAHASISWA PRODI S1 KESALAHAN PENGGUNAAN KATA PENGHUBUNG 只有 zhǐyǒu... 才 cái... DAN 只要 zhǐyào... 就 Suci Fatimah Pendidikan Bahasa Mandarin, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya E-mail : Sucifatimah17@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Masalah yang ingin penulis angkat dalam perancangan aplikasi pembelajaran bahasa mandarin berbasis android adalah bagaimana merancang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ide, pikiran, hasrat dan keinginan kepada orang lain. Maksudnya adalah bahwa

BAB I PENDAHULUAN. ide, pikiran, hasrat dan keinginan kepada orang lain. Maksudnya adalah bahwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa sebagai alat komunikasi sangat penting dalam kehidupan seharihari,sehingga interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat tidak akan lancar apabila tanpa

Lebih terperinci

memiliki kemampuan dasar dalam berbahasa Mandarin yaitu mendengar, berbicara, membaca dan menulis, lalu memahami budaya China agar secara

memiliki kemampuan dasar dalam berbahasa Mandarin yaitu mendengar, berbicara, membaca dan menulis, lalu memahami budaya China agar secara 32 memiliki kemampuan dasar dalam berbahasa Mandarin yaitu mendengar, berbicara, membaca dan menulis, lalu memahami budaya China agar secara bertahap dapat mempelajari budaya bahasa China sehingga mendapatinya

Lebih terperinci

Alrizni Nadia Febritianti Intan Yuniar Universitas Kristen Indonesia ABSTRACT

Alrizni Nadia Febritianti   Intan Yuniar Universitas Kristen Indonesia ABSTRACT ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA KETERANGAN PENGULANGAN 再 ZÀI DAN 又 YÒU DALAM BAHASA MANDARIN PADA MAHASISWA SEMESTER IV PRODI PENDIDIKAN BAHASA MANDARIN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Alrizni Nadia Febritianti

Lebih terperinci

Kelengkapan Keluasan Kedalaman. Tidak. Tidak Sesuai. Sesuai Sesuai. Sesuai

Kelengkapan Keluasan Kedalaman. Tidak. Tidak Sesuai. Sesuai Sesuai. Sesuai LEMBAR KERJA PENILAIAN CAKUPAN MATERI BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA MANDARIN KELAS XI BAHASA Standar Kompetensi Kelas XI, Semester 1 1. Memahami wacana lisan berbentuk paparan 1.1 Mengidentifikasi bunyi Hanyu

Lebih terperinci

Mp3 Mandarin Lesson 8: Ulang Tahun dan Umur

Mp3 Mandarin Lesson 8: Ulang Tahun dan Umur Mp3 Mandarin Lesson 8: Ulang Tahun dan Umur (Silakan download mp3 di attachment) Conversation 1: Tanggal berapa ulang tahunmu? Xiānsheng, nín shì nǎnián chūshēng de? Tuan, tahun berapa Anda lahir? 先生您是哪年出生的?

Lebih terperinci

PENGENALAN BAHASA MANDARIN BAGI MAHASISWA TINGKAT 2B PROGRAM DIPLOMA IV AKUPUNKTUR POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA

PENGENALAN BAHASA MANDARIN BAGI MAHASISWA TINGKAT 2B PROGRAM DIPLOMA IV AKUPUNKTUR POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA PENGENALAN BAHASA MANDARIN BAGI MAHASISWA TINGKAT 2B PROGRAM DIPLOMA IV AKUPUNKTUR POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA Disusun oleh Camelia Soraya C9613007 Telah disetujui oleh pembimbing Pembimbing Susy Indrawati

Lebih terperinci

PENTINGNYA PEMANDU WISATA BERBAHASA MANDARIN DALAM PELAYANAN KEPADA TURIS TIONGKOK DI TAMAN WISATA CANDI PRAMBANAN JAWA TENGAH LAPORAN TUGAS AKHIR

PENTINGNYA PEMANDU WISATA BERBAHASA MANDARIN DALAM PELAYANAN KEPADA TURIS TIONGKOK DI TAMAN WISATA CANDI PRAMBANAN JAWA TENGAH LAPORAN TUGAS AKHIR PENTINGNYA PEMANDU WISATA BERBAHASA MANDARIN DALAM PELAYANAN KEPADA TURIS TIONGKOK DI TAMAN WISATA CANDI PRAMBANAN JAWA TENGAH LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas Akhir sebagai Persyaratan

Lebih terperinci