BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Penulis mengambil beberapa jurnal, skripsi dan makalah yang berkaitan dengan kalimat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Penulis mengambil beberapa jurnal, skripsi dan makalah yang berkaitan dengan kalimat"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penulis mengambil beberapa jurnal, skripsi dan makalah yang berkaitan dengan kalimat tanya dalam bahasa Mandarin maupun bahasa Indonesia, sebagai berikut: Xing (1987) dalam jurnal yang berjudul Bahasa Mandarin Modern Kalimat Tanya Total dan Parsial mengatakan bahwa kalimat tanya yang terdapat dalam bahasa Mandarin terdiri atas tiga macam, yaitu 是非疑问句 (shì fēi yí wèn jù), 特指问句 (tè zhǐ wèn jù), 选择问句 (xuǎn zé wèn jù). Peng (2006) dalam jurnal yang berjudul Struktur Peraturan dalam Kalimat Tanya Total menjelaskan bahwa dalam bahasa Mandarin modern selain kalimat tanya parsial, kalimat tanya yang lain dapat digolongan sebagai kalimat xuan zhe/ kalimat pilihan. Wang (2007) dalam jurnal yang berjudul Analisis Jenis-Jenis Kalimat Tanya Bahasa Mandarin menjelaskan bahwa kalimat tanya merupakan salah satu golongan yang terbagi berdasarkan dari nada berbicara. Jika dibandingkan dengan kalimat berita, seru dan perintah, perbedaan terbesar terletak pada intonasi nada. Naswar (2011) dalam skripsi yang berjudul Kemampuan Menerapkan Struktur Kalimat Tanya Bahasa Indonesia Kelas V SD Inpres Bateballa Kabupaten Bantaeng menjelaskan bahwa dalam pembentukan kalimat tanya dapat menambahkan partikel-kah yang bertujuan untuk memperluas kalimat dan membuat kalimat lebih formal. Dwiyatna (2011) dalam makalah yang berjudul Kalimat Tanya menjelaskan bahwa kalimat tanya berfungsi untuk meminta jawaban berupa penjelasan, untuk menggali informasi,

2 untuk klarifikasi atau konfirmasi, dan juga menyatakan bahwa kalimat tanya dalam bahasa Indonesia terdiri atas empat jenis, yaitu kalimat tanya klarifikasi dan konfirmasi, kalimat tanya retoris, kalimat tanya tersamar dan kalimat tanya biasa. Tandy (2011) dalam skripsi yang berjudul Analisis Kontrastif Kalimat Tanya Bahasa Inggris dan Bahasa Mandarin menjelaskan bahwa jenis kalimat tanya dalam bahasa Mandarin terbagi atas lima, yaitu 是非疑问句 (shì fēi yí wèn jù), 特指问句 (tè zhǐ wèn jù), 反问句 (fǎn wèn jù), 选择问句 (xuǎn zé wèn jù), 正反问句 (zhèng fǎn wèn jù), dan jenis kalimat tanya dalam bahasa Inggris juga terbagi atas lima jenis, yaitu yes/no question, kata tanya question words, pertanyaan negatif, pertanyaan pilihan, pertanyaan penegas. Ririn (2011) dalam skripsi yang berjudul Analisis Kontrastif Kata Tanya dalam kalimat Bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa bahasa Indonesia memiliki beberapa jenis kata tanya, di antaranya adalah apa, siapa, di mana, mengapa, kapan dan bagaimana, yang biasanya disingkat 5W+1H, dan kata tanya dalam bahasa Mandarin, di antaranya adalah 谁 (shéi), 什么 (shěnme), 哪儿 (nǎr), 怎么样 (zěnmeyàng), 为什么 (wèishěnme). 2.2 Konsep Konsep dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:588) adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain. Oleh karena itu, adapun konsep penelitian ini adalah mengenai: Analisis Kontrastif Tarigan (1992:229) menjelaskan bahwa analisis kontrastif adalah, kegiatan

3 membandingkan struktur Bl dengan B2 dengan langkah-langkah membandingkan struktur Bl dengan B2, memprediksi kesulitan belajar dan kesalahan belajar, menyusun bahan pengajaran, dan mempersiapkan cara-cara menyampaikan bahan pengajaran. Menurut Sofa (2008) dalam artikelnya yang berjudul Hakikat Analisis Kontrastif mengatakan bahwa analisis kontrastif merupakan suatu prosedur kerja yang mempunyai empat langkah kerja, yaitu membandingkan struktur bahasa pertama dan bahasa kedua, memprediksi kesulitan belajar dan kesalahan berbahasa, memilih bahan pengajaran, dan menentukan cara penyajian bahan secara tepat dalam rangka mengefisiensikan dan mengefektifkan bahasa kedua. Beliau juga mengatakan bahwa analisis kontrastif sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran bahasa yang menggunakan metode perbandingan, yaitu membandingkan antara unsur yang berbeda dengan unsur yang sama. Meskipun demikian titik berat analisis kontrastif ditekankan pada unsur-unsur kebahasaan yang berbeda Kalimat Kalimat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:494) adalah satuan bahasa yang relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun pontesial terdiri atas klausa. Menurut Kushartanti (2005: ) kalimat dikelompokan dalam lima kriteria, yaitu (1) jumlah dan macam klausa, (2) struktur internal klausa, (3) jenis tanggapan yang diharapkan, (4) sifat hubungan pelaku dan perbuatan, dan (5) ada atau tidaknya unsur ingkar di dalam predikat utama Kalimat Tanya Kalimat tanya adalah kalimat yang isinya menanyakan sesuatu atau seseorang. Jika ingin

4 mengetahui jawaban terhadap suatu masalah atau keadaan kalimat yang digunakan merupakan kalimat tanya (Bambang, 1995:183). Berdasarkan reaksi jawaban yang diharapkan, Chaer ( 2006:350) membedakan kalimat tanya sebagai berikut: 1. Kalimat tanya yang meminta pengakuan atau jawaban ya atau tidak/ bukan. 2. Kalimat tanya yang meminta keterangan mengenai salah satu unsur kalimat. 3. Kalimat tanya yang meminta alasan. 4. Kalimat tanya yang meminta pendapat atau buah pikiran orang lain. 5. Kalimat tanya yang menyungguhkan Kalimat Tanya Bahasa Indonesia Ramlan (1995:33-34) dalam buku yang berjudul Ilmu Bahasa Indonesia: Sintaksis dijelaskan bahwa kalimat tanya dalam bahasa Indonesia berfungsi untuk menanyakan sesuatu. Kalimat tanya memiliki pola intonasi yang berbeda dengan pola intonasi kalimat berita. Perbedaannya terutama terletak pada nada akhirnya. Pola intonasi kalimat berita bernada akhir turun, sedangkan pola intonasi kalimat tanya bernada akhir naik, dan partikel tanya-kah dapat ditambahkan pada bagian kalimat yang ditanyakan kecuali pada subjek. Disamping itu, partikel kah ada kecederungan untuk meletakkan bagian kalimat yang ditanyakan itu di awal kalimat.

5 Irwan (2008:94-98) Dalam buku yang berjudul Bahasa Indonesia 2 untuk SMK/MAK Semua Program Keahlian dijelaskan bahwa kalimat tanya dalam Bahasa Indonesia memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Intonasi yang digunakan merupakan intonasi tanya. 2. Dapat pula mempergunakan partikel tanya kah, atau apakah. 3. Sering mempergunakan kata tanya yang dapat digabung dengan partikel kah. Kalimat tanya berisi permintaan untuk mendapatkan informasi, klarifikasi dan konfirmasi. Berdasarkan ragam atau jenis kalimat tanya dapat dibagi atas empat yaitu: Kalimat Tanya Total Kalimat tanya total adalah kalimat tanya yang meminta informasi mengenai seluruh isi pertanyaannya (Irwan, 2008:94-98). Ciri-ciri kalimat tanya total adalah: a. menggunakan partikel kah. b. jawaban menggunakan ya atau tidak Contoh kalimat: 13. Apakah kamu seorang murid Jawaban dari contoh kalimat di atas adalah ya atau tidak Dalam kalimat tanya total, kata apa, apakah, bukankah dan haruskah sebagai pembentuk kalimat tanya selalu terletak di awal kalimat (Ramlan, 1995:35-36). Contoh kalimat: 14. Apa Ahmad pergi

6 15. Bukankah anak-anak sudah bangun Partikel kah yang berbentuk klitika dan bersifat manasuka dapat menegaskan kalimat interogratif. Apabila partikel kah dipakai dalam kalimat deklaratif, -kah mengubah kalimat tersebut menjadi kalimat interogratif. Apabila dipakai dalam kalimat interogratif sudah ada kata tanya seperti apa, di mana, dan bagaimana, maka kah bersifat manasuka, menjadikan kalimatnya lebih formal dan sedikit lebih halus. Apabila dipakai dalam kalimat tidak kata tanya tetapi intonasinya adalah intonasi interogratif, maka kah akan memperjelas kalimat itu sebagai kalimat interogratif (Alwi, 2003: ). Contoh kalimat: 16. Diakah yang akan datang (Bandingkan: Dia yang akan datang.) 17. Apakah ayahmu sudah datang 18. Haruskah aku yang mulai dahulu Kalimat Tanya Parsial Kalimat tanya parsial adalah kalimat tanya yang hanya meminta informasi sebagian dari pertanyaan itu (Irwan, 2008:94-98). Ciri-ciri kalimat tanya parsial adalah mempergunakan kata tanya tertentu, misalnya: siapa, mengapa, apa, bagaimana, dll. Fungsi tiap kata tanya: Jenis-jenis kata tanya Kegunaan 1. Siapa Untuk menanyakan mengenai orang yang berfungsi sebagai subjek kalimat. 2. Apa Untuk menanyakan mengenai benda mati yang berfungsi sebagai subjek ataupun objek kalimat. 3. Dimana Untuk menanyakan tempat.

7 4. Kapan Untuk menanyakan waktu. 5. Mengapa Digunakan untuk menanyakan sebab terjadinya sesuatu. 6. Bagaimana Digunakan untuk menanyakan keadaan atau cara melakukan perbuatan. Sama halnya dengan kalimat total, kalimat parsial juga bisa menggunakan partikel kah, kecuali pada kata tanya mengapa tidak dapat menggunakan partikel kah. Contoh: 19. Mengapa kamu tidak datang ke sekolah 19 a*mengapakah kamu tidak datang ke sekolah Kata tanya siapa, apa, dimana, bagaimana terletak di depan kalimat ataupun di belakang kalimat, sedangkan kata tanya mengapa dan kapan teletak di depan kalimat (Ramlan, 1995:37-41). Contoh: 20. Siapa nama anak itu atau nama anak itu siapa 21. Apa yang sedang dilakukan anak itu atau anak itu sedang apa 22. Bagaimana nasib anak itu atau nasib anak itu bagaimana 23. Kapan ayah berangkat ke Jakarta 24. Mengapa dia menangis Kalimat Tanya Retorik Kalimat tanya retorik ialah kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban atau tidak mengharuskan ada jawaban. Kalimat tanya retorik cenderung bersifat pernyataan hanya untuk mencari perhatian atau bermaksud memberi semangat, gugahan atau kritik. Kalimat tanya retorik sering digunakan dalam pidato-pidato atau orasi (Irwan, 2008:94-98). Ciri-ciri kalimat tanya retorik:

8 1. Berbentuk pertanyaan dan penegasan, terkadang mengunakan kata tanya. 2. Tidak memerlukan jawaban. 3. Orang yang bertanya dan yang ditanya sama-sama mengetahui jawabannya. Contoh kalimat: 25. Apakah semua manusia memerlukan uang Tidak memerlukan jawaban karena setiap manusia pasti memerlukan uang untuk menjalani kelangsungan hidup Kalimat Tanya Tersamar Kalimat tanya tersamar adalah kalimat yang berisi pertanyaan yang diajukan secara tidak langsung bukan untuk menggali informasi, klarifikasi dan konfirmasi melainkan mengandung maksud-maksud lain (Irwan, 2008:94-98). Beberapa model kalimat tanya tersamar antara lain: 1. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan memohon. Contoh: 26. Sudikah anda mampir ke rumah saya 2. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan meminta. Contoh: 27. Dapatkah anda membantu saya hari ini 3. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan mengajak. Contoh: 28. Siapkah anda berangkat sekarang 4. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan merayu.

9 Contoh: 29. Siapa yang menolak berteman dengan orang sebaik kamu 5. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan menyindir (mengkritik, mencela, mengejek). Contoh: 30. Memang ya pekerjaannya luar biasa sulit sehingga kamu bisa menyelesaikannya dengan cepat. Pekerjaan semudah ini tidak bisa diselesaikan dengan benar Kalimat Tanya Bahasa Mandarin Kalimat tanya adalah kalimat yang memiliki maksud bertanya, memiliki intonasi bertanya dan struktur kalimat tanya. (Huang, 2007:98-100). Menurut Huang dalam bukunya yang berjudul 现代汉语 (Bahasa Mandarin Modern) mengatakan bahwa kalimat tanya dalam bahasa Mandarin terbagi atas lima, yaitu 是非问句 (shì fēi wèn jù) atau Kalimat Tanya Total Jawaban dari kalimat tanya ini merupakan ya, tidak, benar ataupun dengan menganggukan atau menggeleng kepala. Ada beberapa ciri-ciri yang termasuk kalimat tanya ini: 1. Kalimat tanya ini dapat menggunakan partikel 吧 (ba) atau 啦 (la). Ciri-ciri kalimat tanya ini adalah menambahkan partikel 吧 (ba) atau 啦 (la) di akhir kalimat dan diikuti oleh simbol. Kalimat tanya ini digunakan apabila, penanya kurang percaya akan jawaban dari penjawab, juga merupakan kalimat tanya keraguan. Pada kalimat tanya ini, intonasi yang digunakan adalah intonasi datar. Contoh:

10 30. 你明天能来吧 nǐ míngtiān néng lái ba kamu besok bisa datang partikel kata tanya Apakah kamu bisa datang besok 2. Kalimat tanya ini tidak boleh mempergunakan partikel 呢 (ne). Contoh: 31* 你还要吃饭吗呢 nǐ hái yào chī fàn ma ne kamu masih mau makan nasi partikel kata tanya Apakah kamu masih mau makan partikel kata tanya Kalimat di atas merupakan contoh kalimat yang salah, karena pada kalimat tanya ini tidak diperbolehkan menggunakan partikel 呢 (ne). 31a. 你还要吃饭吗 nǐ hái yào chī fàn ma kamu masih mau makan nasi partikel kata tanya Apakah kamu masih mau makan Kalimat di atas merupakan contoh kalimat yang benar. 3. Kalimat tanya ini boleh menggunakan partikel kata tanya 的 / 了 / 呢 + 吗 (de / le / ne + ma ). Pada kalimat ini orang yang bertanya, mengira bahwa semua masalah yang dipertanyakan adalah kenyataan. Contoh:

11 32. 你是昨天来的吗 nǐ shì zuótiān lái de ma kamu adalah kemarin datang kata bantu kepunyaan Apakah kamu yang datang kemarin partikel kata tanya 4. Kalimat tanya ini dapat menggunakan partikel 吗 (ma). Partikel 吗 (ma) selalu diletakkan pada akhir kalimat dan diakhiri dengan tanda. Partikel 吗 (ma) ini digunakan apabila Penanya ingin mengetahui jawaban dari pertanyaan yang ditanya. Contoh: 33. 你是印尼人吗 nǐ shì Yīnní rén ma kamu adalah Indonesia orang partikel kata tanya Apakah kamu orang Indonesia 5. Kalimat tanya ini juga boleh tidak menggunakan partikel 吗 (ma) atau menghilangkan partikel 吗 (ma). Partikel 吗 (ma) jika dihilangkan dalam kalimat tanya, maka dalam pengucapan kalimat tanya tersebut harus memiliki penekanan intonasi interogratif. Contoh: 34. 你真要带我走 nǐ zhēn yào dài wǒ zǒu kamu sungguh ingin membawa saya pergi Apakah kamu sungguh ingin membawa saya pergi

12 6. Kalimat tanya ini yang menggunakan partikel 好 / 行 / 可以 / 对 + 吗 (hǒo / xíng/ kě yǐ / duì+ ma). Jawaban yang diberikan dari kalimat tanya ini adalah berupa persetujuan dan menolak persetujuan. Contoh: 35. 我可以借你的笔吗 wǒ kěyǐ jiè nǐ de bǐ ma saya boleh meminjam kamu kata bantu kepunyaan pensil partikel kata tanya Bolehkah saya meminjam pensil kamu 特指问句 (tè zhǐ wèn jù) atau Kalimat Tanya Parsial Jenis kalimat tanya ini memiliki kemiripan dengan kalimat tanya sebelumnya, yaitu memerlukan partikel-partikel dan diakhiri tanda. Penanya mengharapkan jawaban yang lengkap atas pertanyaan yang ditanya, dengan menggunakan penekanan intonasi yang tinggi dalam bertanya. Ada beberapa ciri-ciri kalimat ini yaitu: 1. Partikel 吗 (ma) dalam jenis kalimat ini tidak dapat digunakan. Karena partikel kata bantu tanya seperti 哪儿 / 什么 / 谁 / 怎样 dan 怎么 (nǎr/ shěn me/shéi/zěn yàng dan zěn me) berfungsi untuk menanyakan. Contoh: 36* 你要去哪儿吗 nǐ yào qù Nǎr ma kamu ingin pergi Kemana partikel kata tanya Kemana kamu akan pergi Kalimat di atas merupakan contoh kalimat yang salah.

13 36a. 你要去哪儿 nǐ yào qù Nǎr kamu ingin pergi Kemana Kemana kamu akan pergi Kalimat di atas merupakan contoh kalimat yang benar 2. Partikel kata bantu tanya seperti 哪儿 / 什么 / 谁 / 怎样 dan 怎么 (nǎr/ shěn me/shéi/zěn yàng dan zěn me) hanya dapat dipergunakan pada kalimat tanya jenis ini, partikel tersebut juga bisa dibuat menjadi sebuah kalimat pendek misalnya: 为什么 / 什么事 / 做什么 等 ( wèi shěn me/ shěn me shì/ zuò shěn me, dll). Contoh : 37. 谁叫他来的 Shéi jiào tā lái de Siapa menyuruh dia datang kata bantu kepunyaan Siapa yang menyuruhnya datang 3. Partikel seperti 呢 atau 啊 (ne atau a) digunakan pada akhir kalimat tanya. Kedua partikel ini bertujuan memberikan penekanan intonasi dalam kalimat tanya. Contoh: 38. 你怎么不进去说呢 nǐ Zěnme bù jìnqù shuō ne kamu Kenapa tidak masuk berbicara partikel kata tanya Kenapa kamu tidak masuk kedalam untuk berbicara 4. Ada satu jenis kalimat tanya khusus yang akhirannya hanya menambahkan objek dengan 呢 (ne). Contoh:

14 39. 书呢 shū ne buku partikel kata tanya Mana bukunya 正反问句 (Zhēng Fǎn Wèn Jù) Kalimat Tanya Negatif Kalimat tanya ini tidak terdapat dalam bahasa Indonesia sehingga diperlukan penjelasan yang lebih lengkap dan lebih jelas. Kalimat tanya ini selalu diikuti dengan partikel 不 (bù), dan partikel tersebut biasanya diapit oleh dua predikat. Kalimat tanya ini terbagi atas 3 susunan yang menjadi cirinya, yaitu 1. Pada susunan pertama partikel 不 (bù) diapit di antara dua predikat., V+ 不 +V( 喜 欢不喜欢 ) (xǐ huān bù xǐ huān). Contoh: 40. 你喜欢不喜欢这件衣服 nǐ xǐhuān bù xǐhuān zhè jiàn yīfu kamu suka tidak suka ini sebuah baju Apakah kamu suka baju ini atau tidak 2. Pada susunan kedua cuma terdapat satu predikat, predikat kedua dihilangkan.,v+ 不 ( 来不 )(lái bù). Contoh : 41. 明天他来不 míngtiān tā lái bù besok dia datang tidak Apakah dia besok datang atau tidak

15 3. Pada susunan ketiga, kita mengatakan kalimat yang ingin disampaikan lalu menambahkan partikel seperti 是不是 (shì bú shì), 行不行 (xíng bù xíng), 好 不好 (hǎo bù hǎo) atau partikel sejenis. Contoh: 42. 以前他是老师, 是不是 yǐqián tā shì lǎoshī, Shìbùshì dulu dia adalah guru, Bukankah Bukankah dulu dia seorang guru Selain itu, kalimat tanya ini terdapat tiga ciri-ciri yaitu: 1. Selain menggunakan partikel 不 (bù), kalimat tanya ini juga menggunakan partikel 没有 (méi yóu). Contoh: 43. 你去过美国没 nǐ qù guò Měiguó méiyóu kamu pergi pernah Amerika partikel kata tanya Apakah kamu pernah pergi ke Amerika 2. Partikel 吗 (ma) tidak boleh digunakan dalam jenis kalimat tanya ini, karena partikel 不 (bù) dan 没有 (méi yóu) telah menyatakan kalimat tanya. 3. Partikel 呢 (ne) dan 啊 (a) dapat digunakan untuk bertujuan memberikan penekanan intonasi dalam kalimat tanya 选择问句 (xuǎn zé wèn jù) Kalimat Tanya Memilih

16 Kalimat tanya jenis ini juga tidak terdapat dalam bahasa Indonesia, sehingga diperlukan penjelasan yang lebih jelas agar mudah dimengerti. Kalimat tanya ini diapit oleh konjungsi ( 是 ) 还是 (shì... bú shì) dan merupakan kalimat tanya untuk memilih. Contoh: 44. 他去市场还是去学校 tā qù shìchǎng háishì qù xuéxiào dia pergi pasar atau pergi sekolah Apakah dia pergi ke pasar atau pergi ke sekolah Dari contoh nomor 44 dapat dilihat bahwa kalimat ini mengunakan predikat dan objek lebih dari satu kali. Kalimat tanya ini merupakan kalimat tanya berbentuk pilihan, yaitu dengan memilih salah satu jawaban yang diinginkan. Jadi jawaban dari contoh nomor 44 tersebut adalah kemungkinan dia pergi ke pasar dan ada kemungkinan dia pergi ke sekolah. Adapun ciri-ciri dari kalimat tanya ini adalah: 1. Partikel 呢 (ne), 啊 (a) dapat digunakan dalam kalimat tanya ini. Partikel 呢 (ne), 啊 (a) digunakan bertujuan untuk memberikan penekanan intonasi dalam kalimat tanya. 2. Jawaban dari kalimat jenis ini adalah memilih pertanyaan yang diberikan, jawaban yang diberikan ada yang berupa penolokan atau persetujuan. 3. Penggunaan tanda diletakan pada akhir kalimat, sebab nada yang dihasilkan oleh konjungsi ini merupakan nada datar. 4. Pada kalimat tanya ini parikel 吗 (ma) tidak diperbolekan digunakan, karena dalam kalimat tanya ini, konjungsi ( 是 )... 还是 (shì... hái shì) yang berfungsi untuk menanyakan.

17 反问句 (fǎn wèn jù) atau Kalimat Retorik Kalimat tanya ini merupakan kalimat penegasan pada umumnya telah mengambarkan dengan jelas maksud yang dipertanyakan. Kalimat ini tidak memerlukan jawaban atas pertanyaan yang ditanyakan. Dalam kalimat tanya ini terdapat bentuk negatif maupun bentuk positif., bentuk kalimat negatif menjelaskan maksud positif dan bentuk positif menjelaskan maksud negatif. Contoh: Kalimat negatif 45. 谁不会干 shéi bú huì gàn siapa/tidak/dapat/melakukan/ Siapa tidak dapat melakukannya Kalimat positif 46. 谁会干 shéi huì gàn siapa/dapat/melakukan/ Siapa yang dapat melakukannya Maksud positif 表示谁都会干 biǎoshì shéi dōu huì gàn. maksud/ siapa/ semua/dapat/melakukan. Maksud semua bisa melakukan (+) Maksud negatif 表示没有人会干 biǎoshì méi yóu rén huì gàn. maksud/tidak/ada/orang/dapat/melakukan. Maksud semua tidak dapat melakukan (-) Ciri-ciri dari kalimat tanya ini adalah penggunaan partikel 哪儿 啊 (nǎr...a), 不 是 吗 (bú shì...ma), 怎这 (zěn me), 这么 (zhè me), 谁 (shéi). Contoh: Kalimat tanya tanpa jawaban. 47. 他哪儿不知道 tā ǎr n bù zhī dà o dia/partikel kata tanya/ tidak/mengetahui/ Apakah dia tidak mengetahuinya Penegasan arti/tidak memerlukan jawaban 他应该知道 tā yīnggāi zhīd à o. dia/ seharusnya/mengetahui. Seharusnya dia mengetahuimya. Pada kalimat ini sering menggunakan kata adverbial 难道 (nan dao). Penggunaan abverbial 难道 (nán dào) bertujuan untuk menegaskan sesuatu hal. Contoh: 48. 你难道就这样不管吗 nǐ nándào jiù zhèyàng bù guǎn ma

18 kamu adverbial jadi begini tidak mengatur partikel kata tanya Apakah kamu hanya diam tidak mau peduli Ad apun keunikan kalimat tanya ini adalah kalimat tanya ini dapat digunakan pada semua jenis kalimat dengan hanya menambahkan tanda yang diletakan pada akhir kalimat. Kalimat tanya ini lebih banyak digunakan pada kalimat tanya 是非问句 (shì fēi wèn jù) dan 特指问句 (tè zhǐ wèn jù) daripada kalimat tanya 选择问句 (xuǎn zé wèn jù) dan 正反问句 (zhēng fǎn wèn jù), Contoh: 我怎么不可以用 wǒ zěn me bù kě yǐ yòng = 特指问句 (tè zhǐ wèn jù) 2.3 Landasan Teori Adapun landasan teori yang dipakai oleh penulis adalah teori sintaksis struktural. Sintaksis adalah cabang ilmu tata bahasa tentang hubungan antara kata dengan kata atau dengan satuan yang lebih besar (frase, klausa, kalimat) dalam bahasa (Moeliono, 2000:26). Di dalam sintaksis dipelajari ilmu tata kalimat. Kalimat adalah satuan bahasa yang relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun pontensial terdiri atas klausa. Dalam kaidah pembentukan kalimat dalam bahasa Mandarin adalah dengan kata yang ada. Misalkan tiga kata: 我们 (wǒmen), 学习 (xuéxí), 汉语 (hànyǔ), maka hanya akan mengungkapkan satu makna tunggal. Jadi dengan menuruti kaidah tata bahasa Mandarin, ketiga kata tersebut disusun menjadi 我们学习汉语 (wǒmen xuéxí hànyǔ), baru akan mempunyai makna tertentu. Kalimat tanya adalah kalimat yang isinya menanyakan sesuatu atau seseorang. Dalam bahasa Indonesia kalimat tanya terbagi atas empat jenis, yaitu (1) kalimat tanya total, (2) kalimat tanya parsial, (3) kalimat tanya retorik, dan (4) kalimat tanya tersamar, sedangkan dalam bahasa Mandarin kalimat tanya terbagi atas lima jenis yaitu: (1) 是非问句 (shì fēi wèn

19 jù) atau kalimat tanya total, (2) 特指问句 (tè zhǐ wèn jù) atau kalimat tanya parsial, (3) 正反 问句 (zhēng fǎn wèn jù), (4) 选择问句 (xuǎn zé wèn jù), (5) 反问句 (fǎn wèn jù) atau kalimat tanya retorik.

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Fungsi bahasa adalah sebagai sarana komunikasi antara sesama, sarana

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Fungsi bahasa adalah sebagai sarana komunikasi antara sesama, sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi antara suatu kelompok masyarakat dengan masyarakat yang lainnya. Fungsi bahasa adalah sebagai sarana komunikasi antara sesama, sarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari, sehingga interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat tidak

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari, sehingga interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai alat komunikasi sangat penting dalam kehidupan manusia sehari-hari, sehingga interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat tidak akan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Zhao (1998) dalam jurnal yang berjudul 汉日语疑问代词的用法与比较 ( 上 )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Zhao (1998) dalam jurnal yang berjudul 汉日语疑问代词的用法与比较 ( 上 ) BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penulis mengambil beberapa jurnal, skripsi dan makalah yang berkaitan dengan kalimat tanya dalam bahasa Mandarin maupun bahasa Indonesia,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Penelitian yang berkaitan dengan kata keterangan sudah banyak dilakukan di China khususnya oleh para peneliti bahasa. Namun di Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem komunikasi yang berfungsi sebagai pengantar

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem komunikasi yang berfungsi sebagai pengantar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan sistem komunikasi yang berfungsi sebagai pengantar pesan yang ingin disampaikan pembicara kepada pendengar atau orang yang di tujukan. Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu alat komunikasi bagi manusia untuk. orang lain baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Menurut Oxford Learner's

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu alat komunikasi bagi manusia untuk. orang lain baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Menurut Oxford Learner's BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu alat komunikasi bagi manusia untuk menyampaikan sesuatu yang ada dalam pikiran manusia dan berinteraksi dengan orang lain baik dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Dalam berinteraksi dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Dalam berinteraksi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Dalam berinteraksi dan berkomunikasi diantara sesamanya selalu harus menggunakan bahasa. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2007:100), bahasa adalah sistem lambang bunyi

BAB I PENDAHULUAN. Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2007:100), bahasa adalah sistem lambang bunyi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan sosial manusia. Manusia tergolong mahkluk sosial, dengan demikian kemampuan berbahasa menjadi penting dalam kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia bahasa memiliki peranan yang sangat penting yaitu sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. manusia bahasa memiliki peranan yang sangat penting yaitu sebagai alat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat berupa sistem lambang bunyi suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Di dalam kehidupan manusia bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tata bahasa merupakan suatu komponen terpenting yang terdapat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Tata bahasa merupakan suatu komponen terpenting yang terdapat dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tata bahasa merupakan suatu komponen terpenting yang terdapat dalam bahasa suatu suku bangsa. Tata bahasa juga memegang peranan penting dalam keutuhan suatu kalimat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya terjadi pada orang-orang awam yang belum mengecap ilmu

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya terjadi pada orang-orang awam yang belum mengecap ilmu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Para ahli bahasa selalu mengimbau agar pemakai bahasa senantiasa berusaha menggunakan bahasa yang baik dan benar. Ini menunjukkan bahwa masih sering ditemukan kesalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dalam berinteraksi dengan sesama manusia. Alat yang. yang diungkapkan oleh para ahli bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dalam berinteraksi dengan sesama manusia. Alat yang. yang diungkapkan oleh para ahli bahasa. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahluk sosial membutuhkan suatu alat untuk berkomunikasi dalam berinteraksi dengan sesama manusia. Alat yang digunakan ialah bahasa. Kata bahasa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian peneliti sebelumnya:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian peneliti sebelumnya: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya Berikut ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian peneliti sebelumnya: Di indonesia penelitian mengenai kata bantu aspek juga 了 (le), 着 (zhe), dan 过 (guo)

Lebih terperinci

BAB II. KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI. digunakan untuk menganalisis masalah dalam penelitian ini.

BAB II. KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI. digunakan untuk menganalisis masalah dalam penelitian ini. BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI Dalam Bab ini berisi tentang konsep, tinjauan pustaka dan juga teori yang digunakan untuk menganalisis masalah dalam penelitian ini. 2.1 Konsep Konsep

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI

BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI Pada bab ini, dipaparkan tentang konsep, penelitian peneliti sebelumnya, dan landasan teori yang digunakan sebagai landasan bagi penulis dalam penelitian.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. di tulis oleh mahasiswa- mahasiswa di Cina yang berupa skripsi dan jurnal- jurnal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. di tulis oleh mahasiswa- mahasiswa di Cina yang berupa skripsi dan jurnal- jurnal BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI Dalam bab dua penulis menuliskan tentang hasil penelitian terdahulu yang di tulis oleh mahasiswa- mahasiswa di Cina yang berupa skripsi dan jurnal- jurnal

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Penelitian tentang kata keterangan derajat bahasa Mandarin hěn ( 很 ) dan tǐng ( 挺 ) Telah banyak dilakukan baik di China maupun di Indonesia,

Lebih terperinci

BAB II. Kajian tentang pola kalimat shi de sudah banyak diteliti di. Cina.Pola shi de sangat menarik minat para ahli bahasa.

BAB II. Kajian tentang pola kalimat shi de sudah banyak diteliti di. Cina.Pola shi de sangat menarik minat para ahli bahasa. BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Kajian tentang pola kalimat shi de sudah banyak diteliti di Cina.Pola shi de sangat menarik minat para ahli bahasa. Di Indonesia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian peneliti sebelum :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian peneliti sebelum : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya Berikut ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian peneliti sebelum : Febe Belandina dari Universitas Indonesia dengan judul penelitiannya Konjungsi 和 he,

Lebih terperinci

国家意识 生活经验 (Kesadaran bernegara, pengalaman hidup) 自然世界 儿歌 (Dunia alam nyanyian anak-anak)

国家意识 生活经验 (Kesadaran bernegara, pengalaman hidup) 自然世界 儿歌 (Dunia alam nyanyian anak-anak) 23 7 8 国家意识 生活经验 (Kesadaran bernegara, pengalaman hidup) 自然世界 儿歌 (Dunia alam nyanyian anak-anak) guratan hanzi, membaca hanzi beserta pinyin, menghubungkan kalimat dengan gambar. Keterangan Tabel 3.3:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kata adalah unit terkecil di dalam bahasa yang mempunyai arti. Kata sering digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Kata adalah unit terkecil di dalam bahasa yang mempunyai arti. Kata sering digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kata adalah unit terkecil di dalam bahasa yang mempunyai arti. Kata sering digunakan untuk membentuk sebuah kalimat. Di dalam bahasa Indonesia ada beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Oleh karena itu, bahasa adalah alat yang digunakan manusia

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Oleh karena itu, bahasa adalah alat yang digunakan manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahluk sosial membutuhkan alat untuk berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu, bahasa adalah alat yang digunakan manusia untuk menjalin

Lebih terperinci

1. Latar Belakang Rumusan Masalah 3. Tujuan Penelitian

1. Latar Belakang Rumusan Masalah 3. Tujuan Penelitian 1. Latar Belakang Pada dasarnya manusia tidak akan lepas dari penggunaan bahasa dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan menggunakan bahasa manusia akan lebih leluasa dalam berinteraksi dengan masyarakat

Lebih terperinci

SKRIPSI TOMMY TANDY NIM :

SKRIPSI TOMMY TANDY NIM : ANALISIS KONTRASTIF KALIMAT TANYA BAHASA INGGRIS DAN BAHASA MANDARIN SKRIPSI Oleh : TOMMY TANDY NIM : 070710027 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA PROGRAM STUDI S-1 SASTRA CINA MEDAN 2011

Lebih terperinci

Alrizni Nadia Febritianti Intan Yuniar Universitas Kristen Indonesia ABSTRACT

Alrizni Nadia Febritianti   Intan Yuniar Universitas Kristen Indonesia ABSTRACT ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA KETERANGAN PENGULANGAN 再 ZÀI DAN 又 YÒU DALAM BAHASA MANDARIN PADA MAHASISWA SEMESTER IV PRODI PENDIDIKAN BAHASA MANDARIN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Alrizni Nadia Febritianti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI Pada bab II ini, penulis menjabarkan hasil penelitian terdahulu yang ditulis oleh mahasiswa-mahasiswa di Cina beserta konsep, tinjauan pustaka dan landasan

Lebih terperinci

BOCORAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 UTAMA. SMA/MA PROGRAM STUDI Bahasa. BAHASA MANDARIN Rabu, 6 April 2016 (

BOCORAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 UTAMA. SMA/MA PROGRAM STUDI Bahasa. BAHASA MANDARIN Rabu, 6 April 2016 ( BOCORAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 UTAMA SMA/MA PROGRAM STUDI Bahasa BAHASA MANDARIN Rabu, 6 April 2016 (10.30 12.30) BALITBANG PAK ANANG KEMENTARIAN PAK ANANG DAN KEBUDAYAAN 2 Mata Pelajaran

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE CARA BELAJAR SISWA AKTIF (CBSA) DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI SMK BATIK 1 SURAKARTA

PENGGUNAAN METODE CARA BELAJAR SISWA AKTIF (CBSA) DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI SMK BATIK 1 SURAKARTA PENGGUNAAN METODE CARA BELAJAR SISWA AKTIF (CBSA) DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI SMK BATIK 1 SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Masalah yang ingin penulis angkat dalam perancangan aplikasi pembelajaran bahasa mandarin berbasis android adalah bagaimana merancang

Lebih terperinci

ANALISIS KONTRASTIF STRUKTUR, JENIS, DAN CIRI KALIMAT TANYA DALAM BAHASA MANDARIN DAN BAHASA INDONESIA

ANALISIS KONTRASTIF STRUKTUR, JENIS, DAN CIRI KALIMAT TANYA DALAM BAHASA MANDARIN DAN BAHASA INDONESIA ANALISIS KONTRASTIF STRUKTUR, JENIS, DAN CIRI KALIMAT TANYA DALAM BAHASA MANDARIN DAN BAHASA INDONESIA SKRIPSI Oleh : MIYANTY NIM 080710006 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

ANALISIS PENERJEMAHAN KATA KERJA KALIMAT PASIF BAHASA MANDARIN KE DALAM BAHASA INDONESIA:

ANALISIS PENERJEMAHAN KATA KERJA KALIMAT PASIF BAHASA MANDARIN KE DALAM BAHASA INDONESIA: ANALISIS PENERJEMAHAN KATA KERJA KALIMAT PASIF BAHASA MANDARIN KE DALAM BAHASA INDONESIA: KATA DEPAN BEI ( 被 ) DAN KALIMAT PASIF BAHASA MANDARIN TANPA KATA DEPAN Willy (Universitas Kristen Maranatha) Abstract

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda. Dalam menghadapi masalah ini, kegiatan penerjemahan memberikan solusi karena

BAB I PENDAHULUAN. berbeda. Dalam menghadapi masalah ini, kegiatan penerjemahan memberikan solusi karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa, baik lisan maupun tulisan merupakan alat yang penting dalam mendukung terjalinnya komunikasi antar individu. Dalam kegiatan komunikasi, tujuan dari kegiatan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Penelitian tentang penggunaan kata penghubung hǎi shì ( 还是 )dan huò zhě( 或者 )dalam kalimat bahasa Mandarin telah banyak dilakukan. Berikut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Wang Xiao Ling, jurnal (2001) :Perbandingan kata bantu bilangan dalam bahasa Mandarin dan bahasa Inggris. Jurnal ini membahas tentang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI. Ba dan Bei dalam Bahasa Mandarin Pada Mahasiswa Program Studi Sastra Cina

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI. Ba dan Bei dalam Bahasa Mandarin Pada Mahasiswa Program Studi Sastra Cina BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Juliani dalam skripsinya yang berjudul Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Depan Ba dan Bei dalam Bahasa Mandarin Pada Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI. terdiri dari hasil penelitian terdahulu yang berupa jurnal jurnal, skripsi dan tesis mengenai

BAB II KONSEP, KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI. terdiri dari hasil penelitian terdahulu yang berupa jurnal jurnal, skripsi dan tesis mengenai BAB II KONSEP, KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI Pada bab II berisi tentang konsep kajian pustaka dan landasan teori. Tinjauan pustaka terdiri dari hasil penelitian terdahulu yang berupa jurnal jurnal, skripsi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI Pada bab ini, penulis memaparkan tentang kajian pustaka atau penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, yang berkaitan dengan permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karyanya yang berjudul Universal Categories of Culture (dalam Nugroho dan

BAB I PENDAHULUAN. karyanya yang berjudul Universal Categories of Culture (dalam Nugroho dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa, sebagaimana halnya dikemukakan oleh Kluckhohn di dalam karyanya yang berjudul Universal Categories of Culture (dalam Nugroho dan Muchji, 1996: 22), merupakan

Lebih terperinci

memiliki kemampuan dasar dalam berbahasa Mandarin yaitu mendengar, berbicara, membaca dan menulis, lalu memahami budaya China agar secara

memiliki kemampuan dasar dalam berbahasa Mandarin yaitu mendengar, berbicara, membaca dan menulis, lalu memahami budaya China agar secara 32 memiliki kemampuan dasar dalam berbahasa Mandarin yaitu mendengar, berbicara, membaca dan menulis, lalu memahami budaya China agar secara bertahap dapat mempelajari budaya bahasa China sehingga mendapatinya

Lebih terperinci

Agnes Meilinda Priastuti Pendidikan Bahasa Mandarin, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya

Agnes Meilinda Priastuti Pendidikan Bahasa Mandarin, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN 还是 (háishi) DAN 或者 (huòzhě) DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN PADA MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN BAHASA MANDARIN ANGKATAN 2013 UNESA Agnes Meilinda Priastuti Pendidikan Bahasa Mandarin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain berarti kita berkomunikasi dengan orang lain (Effendi,1995:1).

BAB I PENDAHULUAN. lain berarti kita berkomunikasi dengan orang lain (Effendi,1995:1). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sumber daya bagi kehidupan bermasyarakat, karena ketika kita mendengarkan orang lain, berbicara dengan orang lain dan menulis untuk orang lain

Lebih terperinci

KONSTRUKSI KALIMAT KONTRAKSI DALAM BAHASA MANDARIN

KONSTRUKSI KALIMAT KONTRAKSI DALAM BAHASA MANDARIN KONSTRUKSI KLIMT KONTRKSI DLM BHS MNDRIN Yulie Neila Chandra, Gustini Wijayanti Program Studi Sastra Cina, Fakultas Sastra Ync_phoenix@yahoo.com bstrak Makalah yang bertema Konstruksi Kalimat Kontraksi

Lebih terperinci

PENTINGNYA PEMANDU WISATA BERBAHASA MANDARIN DALAM PELAYANAN KEPADA TURIS TIONGKOK DI TAMAN WISATA CANDI PRAMBANAN JAWA TENGAH LAPORAN TUGAS AKHIR

PENTINGNYA PEMANDU WISATA BERBAHASA MANDARIN DALAM PELAYANAN KEPADA TURIS TIONGKOK DI TAMAN WISATA CANDI PRAMBANAN JAWA TENGAH LAPORAN TUGAS AKHIR PENTINGNYA PEMANDU WISATA BERBAHASA MANDARIN DALAM PELAYANAN KEPADA TURIS TIONGKOK DI TAMAN WISATA CANDI PRAMBANAN JAWA TENGAH LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas Akhir sebagai Persyaratan

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN HASIL PENELITIAN TERDAHULU

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN HASIL PENELITIAN TERDAHULU BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN HASIL PENELITIAN TERDAHULU 2.1 Konsep Konsep merupakan penjelasan tentang variabel-variabel dalam sebuah judul skripsi. Konsep yang akan dipaparkan adalah hal-hal berkaitan

Lebih terperinci

第一课打招呼 Pelajaran Pertama Menyapa

第一课打招呼 Pelajaran Pertama Menyapa 第一课打招呼 Pelajaran Pertama Menyapa W: Halo teman-teman. Selamat datang di program baru "Bahasa Tionghoa Sehari-Hari"! Saya Wang Lei pembawa acara ini. "Bahasa Tionghoa Sehari-Hari" adalah program paling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara yang berbeda-beda berdasarkan dengan pendekatan teori yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara yang berbeda-beda berdasarkan dengan pendekatan teori yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk berinteraksi dengan orang lain. Setiap orang pasti akan mendefinisikan bahasa dengan cara yang

Lebih terperinci

ANALISA KESALAHAN BUKU PERCAKAPAN BAHASA MANDARIN SEHARI-HARI

ANALISA KESALAHAN BUKU PERCAKAPAN BAHASA MANDARIN SEHARI-HARI NLIS KSLHN BUKU PRCKPN BHS MNDRIN SHRI-HRI Sudono Noto Pradono 9 bstrak. Tujuan dari karya tulis ini adalah untuk menganalisa buku yang telah diterbitkan di pasaran. Penulis menganalisa sebuah buku yang

Lebih terperinci

UKBM BAHASA MANDARIN PEMINATAN MAN-3.1/4.1/1/1

UKBM BAHASA MANDARIN PEMINATAN MAN-3.1/4.1/1/1 UKBM BAHASA MANDARIN PEMINATAN MAN-3.1/4.1/1/1 PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 MALANG 个人信息 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin b. Semester

Lebih terperinci

LEMBAR INFORMASI Mata Lomba: BAHASA MANDARIN. LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA DAN ASING SISWA SMKTINGKAT NASIONAL BATAM Oktober 2015

LEMBAR INFORMASI Mata Lomba: BAHASA MANDARIN. LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA DAN ASING SISWA SMKTINGKAT NASIONAL BATAM Oktober 2015 LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA DAN ASING SISWA SMKTINGKAT NASIONAL BATAM Oktober 2015 LEMBAR INFORMASI Mata Lomba: BAHASA MANDARIN DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia terdiri atas beragam suku bangsa. Setiap suku bangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia terdiri atas beragam suku bangsa. Setiap suku bangsa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia terdiri atas beragam suku bangsa. Setiap suku bangsa memiliki bahasa daerah tersendiri yang membedakannya dari suku bangsa lainnya. Bahasa daerah mendukung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dengan kata lain, tidak ada kegiatan manusia yang tidak disertai bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dengan kata lain, tidak ada kegiatan manusia yang tidak disertai bahasa. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam keberadaan manusia sebagai makhluk yang berbudaya dan makhluk sosial, bahasa merupakan alat utama dalam mendukung segala aktivitas manusia. Dengan kata

Lebih terperinci

ANALISIS KESESUAIAN PENGGUNAAN BAHAN AJAR BAHASA MANDARIN SEKOLAH MENENGAH UMUM DENGAN KETETAPAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

ANALISIS KESESUAIAN PENGGUNAAN BAHAN AJAR BAHASA MANDARIN SEKOLAH MENENGAH UMUM DENGAN KETETAPAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ANALISIS KESESUAIAN PENGGUNAAN BAHAN AJAR BAHASA MANDARIN SEKOLAH MENENGAH UMUM DENGAN KETETAPAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Sri Haryanti Chinese Department, Faculty of Humanities, BINUS University

Lebih terperinci

melalui makna kedua kata tersebut. Analisis diartikan sebagai semacam bertujuan untuk mengetahui sesuatu yang memungkinkan dapat mengetahui inti

melalui makna kedua kata tersebut. Analisis diartikan sebagai semacam bertujuan untuk mengetahui sesuatu yang memungkinkan dapat mengetahui inti BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini dijelaskan tentang konsep, landasan teori dan tinjauan pustaka yang dipakai untuk menganalisis masalah dalam penelitian ini agar ditemukan

Lebih terperinci

5.1 Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN I LAMPIRAN II LAMPIRAN III... 70

5.1 Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN I LAMPIRAN II LAMPIRAN III... 70 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 61 5.2 Saran... 63 DAFTAR PUSTAKA... 64 LAMPIRAN I... 67 LAMPIRAN II... 68 LAMPIRAN III... 70 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. negasi, baik yang berbahasa Mandarin ataupun yang berbahasa Indonesia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. negasi, baik yang berbahasa Mandarin ataupun yang berbahasa Indonesia. BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI Bab dua berisi tentang penelitian sebelumnya yang meneliti tentang kata negasi, baik yang berbahasa Mandarin ataupun yang berbahasa Indonesia. Kemudian

Lebih terperinci

PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user x

PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user x PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH KELAS XI SMA NEGERI 1 WONOGIRI LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

Menggunakan Kalimat Tanya Secara Tertulis

Menggunakan Kalimat Tanya Secara Tertulis Menggunakan Kalimat Tanya Secara Tertulis Bahasa Indonesia Semester 3 Pertemuan 8 TKJ Provider Unijoyo Pengertian Umum Kalimat tanya ialah kalimat yang dipergunakan dengan tujuan memperoleh reaksi berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang kegiatannya pasti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang kegiatannya pasti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang kegiatannya pasti membutuhkan peranan individu lain untuk dapat hidup bermasyarakat yang damai dan sejahtera. Untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. konsep dan teori yang digunakan berkenaan dengan partikel. Dan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. konsep dan teori yang digunakan berkenaan dengan partikel. Dan sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI Pada sub bab ini dipaparkan mengenai penelitian peneliti sebelumnya, konsep dan teori yang digunakan berkenaan dengan partikel. Dan sebagai landasan bagi

Lebih terperinci

Mp3 Mandarin Lesson 8: Ulang Tahun dan Umur

Mp3 Mandarin Lesson 8: Ulang Tahun dan Umur Mp3 Mandarin Lesson 8: Ulang Tahun dan Umur (Silakan download mp3 di attachment) Conversation 1: Tanggal berapa ulang tahunmu? Xiānsheng, nín shì nǎnián chūshēng de? Tuan, tahun berapa Anda lahir? 先生您是哪年出生的?

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PROBLEM POSING DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN DI SMK BATIK 1 SURAKARTA

PENERAPAN METODE PROBLEM POSING DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN DI SMK BATIK 1 SURAKARTA PENERAPAN METODE PROBLEM POSING DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN DI SMK BATIK 1 SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya pada Diploma

Lebih terperinci

第二十三课. Kosa kata Hanzi Hanyupinyin Cara baca. Pelajaran. Kita pergi mencicipinya, OK? 咱们去尝尝好吗? dìèr shísān kè. ( 1 ) Kosa kata 生词 shēngcí

第二十三课. Kosa kata Hanzi Hanyupinyin Cara baca. Pelajaran. Kita pergi mencicipinya, OK? 咱们去尝尝好吗? dìèr shísān kè. ( 1 ) Kosa kata 生词 shēngcí Pelajaran 第二十三课 dìèr shísān kè Kita pergi mencicipinya, OK? 咱们去尝尝好吗? zánmen qù chángcháng hǎo ma ( 1 ) Kosa kata 生词 shēngcí Kosa kata Hanzi Hanyupinyin Cara baca 1. Pelayan ( kb ) 服务员 fúwùyuán fuwuyen

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Beberapa penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh peneliti

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Beberapa penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh peneliti BAB II 2.1 Tinjauan Pustaka KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI Beberapa penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya di Cina yang meneliti tentang kesalahan penggunaan kata depan,

Lebih terperinci

PENINGKATAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN DENGAN DIRECT METHOD DI KELAS IV SD MARSUDIRINI SURAKARTA

PENINGKATAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN DENGAN DIRECT METHOD DI KELAS IV SD MARSUDIRINI SURAKARTA PENINGKATAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN DENGAN DIRECT METHOD DI KELAS IV SD MARSUDIRINI SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya pada Diploma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memfokuskan pada pola V lai V qu (V 来 V 去 ). Ia menuliskan data kata kerja. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. memfokuskan pada pola V lai V qu (V 来 V 去 ). Ia menuliskan data kata kerja. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tata bahasa merupakan aturan pembentukan kata dalam sebuah kalimat (Fang Yuqing, 2001, hal.1). Tata bahasa juga merupakan suatu himpunan dari patokan-patokan umum berdasarkan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MENGUASAI KOSAKATA BAHASA MANDARIN MELALUI METODE JIGSAW DAN RECITATION DI SMP DHARMA PANCASILA SURAKARTA

PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MENGUASAI KOSAKATA BAHASA MANDARIN MELALUI METODE JIGSAW DAN RECITATION DI SMP DHARMA PANCASILA SURAKARTA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MENGUASAI KOSAKATA BAHASA MANDARIN MELALUI METODE JIGSAW DAN RECITATION DI SMP DHARMA PANCASILA SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

Lebih terperinci

PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 PENERAPAN METODE PERMAINAN (TTS, KARTU AKSI, DAN WHISPER RACE) DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI SDI-PK MUHAMMADIYAH DELANGGU KLATEN LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA CHINA MELALUI PENGENALAN AKSARA CHINA (HANZI) DI TK TRIPUSAKA SURAKARTA

PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA CHINA MELALUI PENGENALAN AKSARA CHINA (HANZI) DI TK TRIPUSAKA SURAKARTA PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA CHINA MELALUI PENGENALAN AKSARA CHINA (HANZI) DI TK TRIPUSAKA SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya pada Diploma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain, misalnya isyarat, lambang lambang gambar atau kode kode tertentu lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. lain, misalnya isyarat, lambang lambang gambar atau kode kode tertentu lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah salah satu alat komunikasi yang digunakan masyarakat dalam menjalani kehidupan. Untuk berkomunikasi sebenarnya dapat juga digunakan cara lain,

Lebih terperinci

PENDIDIKAN BAHASA MANDARIN ANGKATAN 2013 UNESA. jìu... DALAM KALIMAT MAJEMUK BAHASA MANDARIN PADA MAHASISWA PRODI S1

PENDIDIKAN BAHASA MANDARIN ANGKATAN 2013 UNESA. jìu... DALAM KALIMAT MAJEMUK BAHASA MANDARIN PADA MAHASISWA PRODI S1 KESALAHAN PENGGUNAAN KATA PENGHUBUNG 只有 zhǐyǒu... 才 cái... DAN 只要 zhǐyào... 就 Suci Fatimah Pendidikan Bahasa Mandarin, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya E-mail : Sucifatimah17@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. skripsi yuènán xuéshēng hànyǔ bǔyǔ xí dé piān wù fēnxī (2005) dalam jurnal

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. skripsi yuènán xuéshēng hànyǔ bǔyǔ xí dé piān wù fēnxī (2005) dalam jurnal BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Analisis kesalahan pelengkap arah pelengkap arah sudah pernah diteliti. Berikut ini akan diuraikan hasil penelitian sebelumnya. Di Cina

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK DAN FUNGSI KATA KETERANGAN BAHASA MANDARIN DAN BAHASA INDONESIA

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK DAN FUNGSI KATA KETERANGAN BAHASA MANDARIN DAN BAHASA INDONESIA PERBANDINGAN KARAKTERISTIK DAN FUNGSI KATA KETERANGAN BAHASA MANDARIN DAN BAHASA INDONESIA Yi Ying Chinese Department, Language and Culture Faculty, BINUS University Jl. Kemanggisan Ilir III No 45, Kemanggisan,

Lebih terperinci

Analisis Kesalahan Berbahasa Mandarin Mahasiswa Tingkat Akhir di Salah Satu Universitas di Jawa Barat

Analisis Kesalahan Berbahasa Mandarin Mahasiswa Tingkat Akhir di Salah Satu Universitas di Jawa Barat Analisis Kesalahan Berbahasa Mandarin Mahasiswa Tingkat Akhir di Salah Satu Universitas di Jawa Barat Diana C. Sahertian (dianasahertian@yahoo.com) Universitas Kristen Maranatha Abstract: It is important

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing, termasuk kehendak, harapan, keinginan dan hajat. Defenisi ini menekankan

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing, termasuk kehendak, harapan, keinginan dan hajat. Defenisi ini menekankan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sumber daya bagi kehidupan bermasyarakat, karena ketika kita mendengarkan orang lain, berbicara dengan orang lain dan menulis untuk orang lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan ragam bahasa adalah bentuk atau wujud bahasa yang ditandai oleh ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. dengan ragam bahasa adalah bentuk atau wujud bahasa yang ditandai oleh ciri-ciri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbiter konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA MAHASISWA JURUSAN PERHOTELAN INTERNASIONAL HOTEL MANAGEMENT SCHOOL SURAKARTA

PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA MAHASISWA JURUSAN PERHOTELAN INTERNASIONAL HOTEL MANAGEMENT SCHOOL SURAKARTA PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA MAHASISWA JURUSAN PERHOTELAN INTERNASIONAL HOTEL MANAGEMENT SCHOOL SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian

Lebih terperinci

PENGAJARAN TATA BAHASA CHINA DI UNIVERSITAS KRISTEN SURAKARTA

PENGAJARAN TATA BAHASA CHINA DI UNIVERSITAS KRISTEN SURAKARTA PENGAJARAN TATA BAHASA CHINA DI UNIVERSITAS KRISTEN SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya pada Diploma III Bahasa China FSSR Universitas

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BAHASA CHINA DENGAN MODEL ACTIVE LEARNING DI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KRISTEN SURAKARTA

PEMBELAJARAN BAHASA CHINA DENGAN MODEL ACTIVE LEARNING DI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KRISTEN SURAKARTA PEMBELAJARAN BAHASA CHINA DENGAN MODEL ACTIVE LEARNING DI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KRISTEN SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya pada

Lebih terperinci

PENERJEMAHAN KOLEKSI BENDA BERSEJARAH KE DALAM BAHASA CHINA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN PARIWISATA DI MUSEUM RADYAPUSTAKA SURAKARTA

PENERJEMAHAN KOLEKSI BENDA BERSEJARAH KE DALAM BAHASA CHINA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN PARIWISATA DI MUSEUM RADYAPUSTAKA SURAKARTA PENERJEMAHAN KOLEKSI BENDA BERSEJARAH KE DALAM BAHASA CHINA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN PARIWISATA DI MUSEUM RADYAPUSTAKA SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas Akhir sebagaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman, kesalahan dalam berbahasa secara baik. yang banyak terjadi di tengah kaum awam ataupun di kalangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman, kesalahan dalam berbahasa secara baik. yang banyak terjadi di tengah kaum awam ataupun di kalangan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan zaman, kesalahan dalam berbahasa secara baik yang banyak terjadi di tengah kaum awam ataupun di kalangan yang berpendidikan masih sering

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUASAAN POLA KALIMAT MANDARIN MAHASISWA SASTRA CHINA TINGKAT III

ANALISIS PENGUASAAN POLA KALIMAT MANDARIN MAHASISWA SASTRA CHINA TINGKAT III ANALISIS PENGUASAAN POLA KALIMAT MANDARIN MAHASISWA SASTRA CHINA TINGKAT III Natalia Erliandi, Selly, Yi Ying Binus University, Jl. KemanggisanIlir III/45, Palmerah, Jakarta Barat, 021-5327630 schulze_nath@yahoo.com,

Lebih terperinci

Namun demikian, walaupun bahasa Mandarin dan bahasa Jepang memiliki kemiripan dalam hal aksara, akan tetapi kedua bahasa ini sebenarnya tidaklah

Namun demikian, walaupun bahasa Mandarin dan bahasa Jepang memiliki kemiripan dalam hal aksara, akan tetapi kedua bahasa ini sebenarnya tidaklah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengertian aksara berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1995: 18) adalah huruf dan sistem tanda-tanda grafis yang dipakai manusia untuk berkomunikasi

Lebih terperinci

PERANAN PEMANDU WISATA BERBAHASA CHINA DALAM PELAYANAN TAMU DI MUSEUM RADYAPUSTAKA SURAKARTA

PERANAN PEMANDU WISATA BERBAHASA CHINA DALAM PELAYANAN TAMU DI MUSEUM RADYAPUSTAKA SURAKARTA PERANAN PEMANDU WISATA BERBAHASA CHINA DALAM PELAYANAN TAMU DI MUSEUM RADYAPUSTAKA SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya pada Diploma

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN DENGAN METODE FUN LEARNING BAGI SISWA KELAS IV DI SDI-PK MUHAMMADIYAH DELANGGU KABUPATEN KLATEN

PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN DENGAN METODE FUN LEARNING BAGI SISWA KELAS IV DI SDI-PK MUHAMMADIYAH DELANGGU KABUPATEN KLATEN PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN DENGAN METODE FUN LEARNING BAGI SISWA KELAS IV DI SDI-PK MUHAMMADIYAH DELANGGU KABUPATEN KLATEN LAPORAN TUGAS AKHIR DiajukanuntukMemenuhiSebagianPersyaratanMencapai

Lebih terperinci

Kesalahan Penggunaan Kata Keterangan Negasi 不 dan 没 dalam Kalimat Bahasa Mandarin pada Mahasiswa Angkatan 2013 Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin Unesa

Kesalahan Penggunaan Kata Keterangan Negasi 不 dan 没 dalam Kalimat Bahasa Mandarin pada Mahasiswa Angkatan 2013 Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin Unesa KESALAHAN PENGGUNAAN KATA KETERANGAN NEGASI 不 dan 没 DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 PRODI PENDIDIKAN BAHASA MANDARIN UNESA Laili Laurosana Pendidikan Bahasa Mandarin, Fakultas

Lebih terperinci

汉语 1. guru. subjek bersifat jamak (lebih dari satu. teman sekolah. hǎo 好!/ Apa kabar Ibu/Bpk guru (Sapaan untuk guru)

汉语 1. guru. subjek bersifat jamak (lebih dari satu. teman sekolah. hǎo 好!/ Apa kabar Ibu/Bpk guru (Sapaan untuk guru) 1 第 yī 一 你 你 好 xiè xie 谢谢 bú qi 客气 Apa kabar terima kasih terima kasih kembali 好 / Bab 1 Apa kabar shī 老师 tóng xué 同学 guru subjek bersifat jamak (lebih dari satu teman sekolah hóng 红 你 nama orang kamu

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: kata ulang, kata kerja, penerjemahan, bahasa Mandarin, bahasa Indonesia. vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: kata ulang, kata kerja, penerjemahan, bahasa Mandarin, bahasa Indonesia. vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Nama : Desyani Herliani Irawan Program Studi: S1 Sastra China Judul :ANALISIS BENTUK KATA ULANG KATA KERJA BAHASA MANDARIN POLA V ZHE V ZHE (V 着 V 着 ) DAN V LAI V QU (V 来 V 去 ) BESERTA POLA PENERJEMAHANNYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bunyi, suara yang dihasilkan oleh alat ucap. Oleh karena itu dapat disimpulkan

BAB I PENDAHULUAN. bunyi, suara yang dihasilkan oleh alat ucap. Oleh karena itu dapat disimpulkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa lambang bunyi, suara yang dihasilkan oleh alat ucap. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN TATA BAHASA MANDARIN PADA SIARAN ACARA SUNDAY MANDARIN DI RADIO PAS FM SOLO

ANALISIS KESALAHAN TATA BAHASA MANDARIN PADA SIARAN ACARA SUNDAY MANDARIN DI RADIO PAS FM SOLO ANALISIS KESALAHAN TATA BAHASA MANDARIN PADA SIARAN ACARA SUNDAY MANDARIN DI RADIO PAS FM SOLO LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya pada Diploma

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERLITZ UNTUK MEMPERMUDAH MENGHAFAL KOSAKATA DI TAMAN KANAK-KANAK KRISTEN KALAM KUDUS SURAKARTA

PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERLITZ UNTUK MEMPERMUDAH MENGHAFAL KOSAKATA DI TAMAN KANAK-KANAK KRISTEN KALAM KUDUS SURAKARTA PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERLITZ UNTUK MEMPERMUDAH MENGHAFAL KOSAKATA DI TAMAN KANAK-KANAK KRISTEN KALAM KUDUS SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Peneliti Sebelumnya Kata kerja bantu bahasa Mandarin umumnya, kata kerja bantu néng dan hui khususnya belum pernah ada yang meneliti, terutama bagi mahasiswa jurusan

Lebih terperinci

ABSTRAK. : Analisis Pembelajaran Peribahasa dalam Bahan Ajar Bahasa China Terpadu Tingkat Dasar dan Menengah

ABSTRAK. : Analisis Pembelajaran Peribahasa dalam Bahan Ajar Bahasa China Terpadu Tingkat Dasar dan Menengah ABSTRAK Nama Program Studi Judul : Katarina Sandra : S-1 Sastra China : Analisis Pembelajaran Peribahasa dalam Bahan Ajar Bahasa China Terpadu Tingkat Dasar dan Menengah Skripsi ini membahas pembelajaran

Lebih terperinci

SKRIPSI. ditulis dan diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin

SKRIPSI. ditulis dan diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA PELENGKAP ARAH ( 趋向补语 ) 来 dan 去 PADA MAHASISWA SEMESTER IV DAN VI PENDIDIKAN BAHASA MANDARIN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SKRIPSI ditulis dan diajukan sebagai salah satu

Lebih terperinci

Pelafalan Bahasa Mandarin Generasi Tua Di Pondok Tjandra Indah 泗水 Pondok Tjandra Indah 老年华人普通话的语音

Pelafalan Bahasa Mandarin Generasi Tua Di Pondok Tjandra Indah 泗水 Pondok Tjandra Indah 老年华人普通话的语音 Pelafalan Bahasa Mandarin Generasi Tua Di Pondok Tjandra Indah 泗水 Pondok Tjandra Indah 老年华人普通话的语音 Carolina A.S. & Henny P. S. Wijaya Program Studi Sastra Tionghoa Universitas Kristen Petra, Siwalankerto

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penulis mengambil beberapa penelitian ilmiah yang berkaitan dengan aspek dalam kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia, sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA BAHASA MANDARIN MAHASISWA JURUSAN SASTRA CHINA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA BAHASA MANDARIN MAHASISWA JURUSAN SASTRA CHINA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca Bahasa Mandarin Mahasiswa Jurusan Sastra China Universitas Bina Nusantara ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA BAHASA MANDARIN MAHASISWA JURUSAN SASTRA CHINA

Lebih terperinci

ANALISIS MINAT SISWA TERHADAP PELAJARAN BAHASA MANDARIN DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 4 SURAKARTA

ANALISIS MINAT SISWA TERHADAP PELAJARAN BAHASA MANDARIN DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 4 SURAKARTA ANALISIS MINAT SISWA TERHADAP PELAJARAN BAHASA MANDARIN DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 4 SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Ahli Madya pada Diploma III

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya. Woodruff ( dalam Amin, 1987 ),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya. Woodruff ( dalam Amin, 1987 ), BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep 2.1.1 Pengertian Konsep Secara umum konsep adalah suatu abstraksi yang menggambarkan ciri-ciri umum sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya. Woodruff ( dalam

Lebih terperinci

KENDALA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN KELAS X DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR

KENDALA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN KELAS X DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR KENDALA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN KELAS X DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Ahli Madya Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain menggunakan bahasa lisan maupun bahasa tulis yang tujuannya

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain menggunakan bahasa lisan maupun bahasa tulis yang tujuannya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan alat untuk berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu, bahasa adalah alat yang digunakan sebagai sarana interaksi dalam

Lebih terperinci