BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Hasil observasi dan Kondisi Real Pembelajaran Matematika di SD Negeri 2 Metro Pusat.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dirancang, maka pelaksanaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa melalui pembelajaran dengan metode bermain model Scramble.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model siklus. Dalam penelitian ini terdapat empat tahap yang digunakan, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi/pengamatan, dan (4) refleksi. Tahap perencanaan adalah tahap di mana peneliti menentukan dan menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Tahap kedua, yaitu tahap tindakan di mana tahap tindakan merupakan tahap implementasi atau penerapan isi rancangan/perencanaan mengenai tindakan di kelas. Selanjutnya tahap ketiga, yaitu observasi/pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Pengamatan biasanya dilakukan ketika tindakan sedang berlangsung. 4.1.1 Pelaksanaan Siklus I Kegiatan penelitian pada siklus ini akan dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. Setiap pertemuan dilaksanakan selama 2 x 35 menit berdasarkan kondisi awal yang ada di SD penelitian. Tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur penelitian, yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi dan tahap refleksi. Untuk lebih rincinya, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut: 4.1.1.1 Perencanaan Tujuan dari kegiatan ini untuk merencanakan dan mempersiapkan segala sesuatu yang akan dilaksanakan pada saat pelaksanaan tindakan. Kegiatan yang dilakukan peneliti antara lain menyusun penyusunan perangkat pembelajaran, perencanaan tindakan, observasi tindakan, serta refleksi. Untuk lebih rincinya, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut: 1) Rencana Persiapan Perangkat Pembelajaran Sebelum dilaksanakan tindakan siklus I pertemuan 1,2 dan 3 peneliti terlebih dahulu melakukan beberapa tahap perencanaan antara lain sebagai berikut: (1) Membuat skenario pembelajaran (2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (terlampir) dengan menggunakan metode inkuiri pada pertemuan 1, 2 dan 3 memuat 35

materi tentang soal mengurutkan bilangan bulat (3) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) (4) Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan, antara lain media muatan dan papan flanel (5) Membuat lembar evaluasi (6) Membuat lembar observasi untuk guru dan siswa, serta mengadakan pembagian tugas antara peneliti dan observer. Peneliti sebagai pelaksana tindakan dan observer pada penelitian ini adalah teman sejawat yang dalam hal ini guru dan teman sejawat; (7) Membuat lembar wawancara untuk observer (lampiran 5 halaman) (8) Mempersiapkan alat untuk dokumentasi, berupa Kamera digital; (9) Melakukan penataan ruang kelas dan menyiapkan media muatan yang akan digunakan ketika kegiatan pembelajaran. 2) Rencana Pelaksanaan dan Observasi Rencana pelaksanaan tindakan kelas disesuaikan dengan kondisi yang ada pada SD tempat penelitian dilaksanakan. Sebelum tindakan dilaksanakan, peneliti telah mengkonsultasikan dengan guru kelas IV tentang waktu pelaksaan tindakan kelas. Selanjutnya peneliti menyusun rencana pelaksanaan tindakan dengan membuat jadwal pertemuan siklus I. Tabel 6 adalah jadwal pertemuan tindakan pada siklus I. Pertemuan ke- Tabel 6. Jadwal Pertemuan Tindakan Siklus I Hari, Tanggal Pukul Materi 1 Kamis, 14 Maret 2013 07.15-09.00 WIB 2 Selasa, 19 Maret 2013 07.15-09.00 WIB 3 Kamis, 21 Maret 2013 07.15-09.00 WIB Menjumlahkan bilangan bulat Menjumlahkan bilangan bulat Menjumlahkan bilangan bulat 36 Observer yang direncanakan dalam penelitian ini adalah guru kelas IV dan teman sejawat. Teman sejawat dalam penelitian tindakan kelas ini merupakan rekan guru peneliti di SDN Sidomulyo. Tujuan perencanaan kegiatan observasi ini adalah untuk mengarahkan observer pada penelitian yang akan dilakukan. Perencanaan observasi ini peneliti memberikan petunjuk tentang pengisian lembar observasi terhadap siswa, lembar observasi siswa, lembar wawancara, serta kamera yang akan digunakan untuk mendokumentasikan pembelajaran.

37 3) Rencana Refleksi Peneliti merencanakan refleksi setelah pertemuan tiap siklus dilakukan. Tempat pelaksanaan refleksi ini direncanakan di ruang perpustakaan SD Negeri Sidomulyo. Tujuan rencana refleksi ini agar peneliti dapat mengetahui kendala yang ada pada setiap pertemuan. Refleksi ini akan dilakukan dengan teman sejawat dan guru kelas IV. Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan, kemudian peneliti menentukan solusi yang tepat untuk mengatasi kendala yang telah ditemukan selanjutnya diperbaiki pada siklus berikutnya. 4.1.1.2 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan siklus I dibagi menjadi 3 pertemuan sesuai jadwal yang telah disusun pada tahap perencanaan tindakan. Adapun deskripsi Matematika mengenai pembelajaran pada setiap pertemuan siklus I diuraikan sebagai berikut: 1) Pertemuan 1 Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan 1 ini dilaksanakan sesuai jadwal pelajaran matematika kelas IV pada hari Kamis, 14 Maret 2013 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit yaitu dimulai pada pukul 07.15 08.25, pada tahap ini peneliti melaksanakan tindakan dari rancangan yang telah dibuat, tahap kegiatan pelaksanaan terdiri atas 3 kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Skenario pembelajaran siklus I pertemuan I pada lampiran. Berikut tahapan pembelajaran yang dilakukan peneliti sesuai skenario yaitu: Kegiatan awal pembelajaran dilakukan selama kurang lebih 10 menit. Guru memulainya dengan salam pembuka kemudian siswa bersama guru mengawali pembelajaran dengan berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas. Guru mengabsen kehadiran siswa. Kegiatan selanjutnya yaitu menyampaikan acuan yang isinya penyampaian informasi tentang kegiatan dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai setelah pembelajaran berlangsung. Kegiatan awal ini diakhiri dengan penyampaian apersepsi dengan kegiatan bernyanyi bersama yang berjudul bilangan bulat. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan inti yang berlangsung selama 40 menit. Kegiatan inti dilaksanakan selama 40 menit, mulai pukul 07.25 WIB sampai dengan 08.05.

38 Dalam kegiatan inilah pembelajaran yang menggunakan metode inkuiri berbantuan media muatan dilakukan. Berikut uraian langkah-langkah penerapannya: 1) Guru menceritakan tentang perhitungan bilangan bulat (langkah inkuiri 1) 2) Guru membimbing siswa untuk merumuskan masalah berdasarkan cerita tentang operasi bilangan bulat (langkah inkuiri 1) 3) Siswa membentuk kelompok yang beranggotakan 3 anak dengan bimbingan guru 4) Guru membimbing siswa untuk merencanakan pemecahan masalah 5) Siswa bersama kelompoknya mencari sumber atau bahan yang diperlukan untuk memecahkan masalah tentang bilangan bulat (langkah inkuiri 2) 6) Guru memfasilitasi media muatan untuk memecahkan masalah tentang bilangan bulat (langkah inkuiri 2) 7) Siswa bersama kelompoknya mencari jawaban atas permasalahan tentang penjumlahan bilangan bulat dengan bantuan media muatan(langkah inkuiri 3) 8) Siswa mencatat semua penemuannya di LKS yang disediakan guru (langkah inkuiri 3) 9) Guru membimbing kelompok yang kurang dapat menemukan jawaban atas permasalahan yang diajukan (langkah inkuiri 3) 10) Guru bersama siswa melakukan pengamatan tentang hal-hal penting dari penjumlahan bilangan bulat dan membantu mengumpulkan data-data tentang bilangan bulat (langkah inkuiri 3). 11) Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kerja mereka di depan kelas atau ditulis di papan tulis (langkah inkuiri 4) 12) Guru bersama siswa mencocokan hasil kerja kelompoknya dengan jawaban yang benar (langkah inkuiri 4) 13) Guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan berdasarkan data dan menemukan sendiri konsep tentang bilangan bulat (langkah inkuiri 4) 14) Guru menganalisis jawaban siswa tentang penjumlahan bilangan bulat bilangan bulat (langkah inkuiri 5) 2) Pertemuan 2 Pada pertemuan 2 ini tindakan dilaksanakan sesuai jadwal pelajaran Matematika kelas IV pada hari Selasa 19 Maret 2013 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit, pada tahap ini peneliti melaksanakan tindakan dari rancangan yang telah dibuat, tahap kegiatan

39 pelaksanaan terdiri atas 3 kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Skenario pembelajaran siklus I pertemuan 2 pada lampiran. Berikut tahapan pembelajaran yang dilakukan peneliti sesuai skenario yaitu: Kegiatan awal pembelajaran dilakukan selama kurang lebih 10 menit. Guru memulainya dengan salam pembuka kemudian siswa bersama guru mengawali pembelajaran dengan berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas. Guru mengabsen kehadiran siswa. Kegiatan selanjutnya yaitu menyampaikan acuan yang isinya penyampaian informasi tentang kegiatan dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai setelah pembelajaran berlangsung. Kegiatan awal ini diakhiri dengan penyampaian apersepsi dengan bernyanyi bersama sambil bertepuk tangan. Kegiatan awal pun selesai dilanjutkan dengan kegiatan inti yang berlangsung selama 40 menit. Kegiatan inti dilaksanakan selama 40 menit, mulai pukul 07.25 WIB sampai dengan 08.05. Dalam kegiatan inilah pembelajaran yang menggunakan media muatan dilakukan. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan inti yang berlangsung selama 40 menit. Kegiatan inti dilaksanakan selama 40 menit, mulai pukul 07.25 WIB sampai dengan 08.05. Dalam kegiatan inilah pembelajaran yang menggunakan metode inkuiri berbantuan media muatan dilakukan. Langkah pembelajaran pada siklus 1 pertemuan ke 2 ini masih sama dengan siklus 1 pertemuan 1. 3) Pertemuan 3 Pada pertemuan 3 ini tindakan dilaksanakan sesuai jadwal pelajaran Matematika kelas IV pada hari Kamis, 21 Maret 2013 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit, pada tahap ini dilaksanakan evaluasi untuk mengukur keberhasilan siswa setelah dilaksanakan KBM menggunakan metode inkuiri dan media muatan. 4.1.1.3 Observasi Pengamatan proses dilakukan pada langkah-langkah penggunaan metode inkuiri berbantuan media muatan. Pada pelaksanaannya ada beberapa siswa yang gaduh dan bermain sendiri. Pada pelaksanaannya mengalami kendala yaitu siswa ada yang berbicara sendiri ketika guru melakukan demonstrasi di depan.. Masih ada siswa yang belum memperhatikan penjelasan guru, karena bagi siswa media muatan baru pertama kali siswa menggunakannya. Penerapannya ada kendala yaitu siswa ribut saat guru menjelaskan di

40 depan, karena banyak siswa yang ingin menebak jumlah bilangan yang ditempelkan oleh guru sehingga suasana di kelas menjadi ramai. Berdasarkan data tersebut disimpulkan bahwa langkah-langkah penggunakan media muatan belum mencapai indikator kinerja yang ditetapkan. Untuk melihat data lebih rinci lihat rekapitulasi lembar observasi siklus I pertemuan pertama pada lampiran. 4.1.1.4. Refleksi Tahap refleksi merupakan tahapan lanjut dari observasi. Tahap observasi menghasilkan berbagai macam data meliputi data hasil pengamatan oleh observer, data hasil wawancara, serta data hasil dokumentasi pelaksanaan tindakan. Data-data tersebut dianalisis dan dipahami dalam tahap refleksi ini untuk menyimpulkan tindakan yang telah dilaksanakan. Analisis data dimulai dengan mereduksi data, memilih data, serta merangkum data pokok yang penting. Adapun data pokok pada refleksi ini meliputi langkah guru dalam penggunaan media muatan, kendala-kendala yang terjadi saat penggunaan media muatan, proses belajar siswa dalam penggunaan media muatan serta tes hasil belajar siswa. Berikut ini uraian refleksi pada pertemuan pertama, kedua, dan ketiga: Berdasarkan hasil pengamatan observer serta wawancara pada pertemuan pertama pada langkah penggunaan metode inkuiri berbantuan media muatan serta proses belajar siswa direfleksi data bahwa tahapan penggunaan metode inkuiri berbantuan media muatan yang dilaksanakan guru mengalami beberapa kendala yaitu: Adapun beberapa permasalahan ataupun kendala yang menghambat jalannya pembelajaran yaitu: (1) Pada saat demonstrasi didepan kelas, siswa ada yang ribut sendiri karena ingin tahu dan ada yang diam saja walaupun guru sudah memberikan pertanyaan-petanyaan tentang fakta yang ada dalam peragaan; (2) Pada saat dilakukan demonstrasi guru belum menguasai secara optimal media muatan karena terlihat kaku sehingga penyampaiannya kurang menarik perhatian siswa; (3) Pada saat mengerjakan LKS siswa yang paling mendominasi adalah siswa yang pintar saja dan saat siswa sedang menuliskan jawabannya di LKS siswa yang tidak bertindak menjadi penulis malah ribut sendiri; (4) Dalam kegiatan diskusi siswa masih banyak yang kebingungan tidak tahu cara mengerjakannya akibatnya siswa selalu bertanya; (5) Ketika diberi pertanyaan oleh guru, kadang dalam menjawab siswa acuh tak acuh dan menjawabnya seenaknya; (6) Siswa masih sering lupa antara muatan

41 negatif dan muatan positif sehingga dalam mengerjakan tidak urut dan terbalik-balik urutannya. (7) Siswa berusaha mencontek saat mengerjakan soal evaliasi; (8) siswa ribut saat menukarkan LKS nya dengan teman; (9) siswa berebut untuk dibimbing guru ketika ada soal yang kurang jelas dalam LKS; (10) Beberapa siswa tidak tepat waktu dalam mengumpulkan lembar jawab. Berdasarkan uraian refleksi di atas, disimpulkan bahwa penggunaan media muatan dalam pembelajaran operasi hitung bilangan bulat mengalami kendala. Berikut ini adalah kendala yang terjadi pada siklus I: 1. Siswa berebut melihat media muatan ketika guru demosntrasi di depan. 2. Siswa sering tertukar antara media muatan negatif dan positif. 3. Siswa ribut saat menukarkan LKS nya dengan kelompok lain. 4. Siswa berebut ingin dibimbing guru ketika ada soal yang kurang jelas dalam LKS. 5. Siswa malu dan takut ketika mendapat giliran maju untuk mempresentasikan hasil LKS di depan kelas. 6. Tidak semua siswa ikut mengerjakan LKS karena lembar jawab kelompok hanya ada satu setiap kelompok. 7. Beberapa siswa tidak tepat waktu dalam mengumpulkan evaluasi karena keterbatasan waktu yang ada. 8. Siswa yang pandai lebih cepat mengerjakan, sehingga sering mengganggu teman yang belum selesai. 9. Siswa berebut maju ketika guru menyuruh siswa mengerjakan di depan menggunakan media muatan. 10. Ada beberapa siswa yang terlihat individual ketika disuruh untuk berdiskusi. Berdasarkan 10 kendala tersebut, untuk pertemuan siklus II guru bersama peneliti merumuskan tindakan-tindakan sebagai upaya perbaikan untuk meningkatkan pembelajaran matematika bilangan pecahan sebagai berikut: 1. Guru lebih menguasai kelas dan sekreatif mungkin ketika sedang demonstrasi,agar siswa memperhatikan. 2. Guru memberikan penjelasan tentang media muatan negatif dan positif secara berulang-ulang agar siswa semakin paham materi tersebut. 3. Guru yang menentukan dan mengatur siswa saat hasil diskusi akan ditukar.

42 4. Guru membimbing siswa secara bergantian, agar siswa tidak berebut ingin dibimbing. 5. Guru membimbing siswa agar berani berpendapat dan mempresentasikan hasil diskusi. 6. Siswa dalam kelompok menulis jawaban LKS pada bukunya, agar semua siswa ikut aktif dalam kelompoknya. 7. Guru memperingatkan siswa agar mengerjakan dengan tepat waktu sesuai waktu yang disediakan. 8. Siswa yang pandai diberi pengertian agar tidak mengganggu teman lain yang belum selesai 9. Siswa yang mengerjakan di depan dibuat bergantian. 10. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar meningkatkan kerjasama dengan membantu teman sekelompok yang kesulitan memahami materi. 4.1.2 Tindakan Siklus 2 Kegiatan penelitian pada siklus ini akan dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. Setiap pertemuan dilaksanakan selama 2 x 35 menit berdasarkan refleksi pada siklus I. Tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur penelitian, yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi dan tahap refleksi. Untuk lebih rincinya, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut: 4.1.2.1 Perencanaan Tujuan dari kegiatan ini untuk merencanakan dan mempersiapkan segala sesuatu yang akan dilaksanakan pada saat pelaksanaan tindakan siklus II yang berpedoman pada hasil refleksi siklus I. Kegiatan dalam perencanaan siklus II ini meliputi: 1) Persiapan Perangkat Pembelajaran Sebelum dilaksanakan tindakan siklus II pertemuan 1,2 dan 3 peneliti terlebih dahulu melakukan beberapa tahap perencanaan antara lain sebagai berikut: (1) Membuat skenario pembelajaran (2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (lampiran 10 halaman) pada pertemuan 1, 2 dan 3 memuat materi tentang soal menjumlahkan bilangan bulat (3) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) (4) Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan, antara lain media muatan dan papan flanel (5) Membuat lembar evaluasi (6) Membuat lembar observasi untuk guru dan siswa

serta mengadakan pembagian tugas antara peneliti dan observer. Peneliti sebagai pelaksana tindakan dan observer pada penelitian ini adalah teman sejawat yang dalam hal ini guru dan teman sejawat; (7) Membuat lembar wawancara untuk observer (8) Mempersiapkan alat untuk dokumentasi, berupa kamera digital; (9) Melakukan penataan ruang kelas dan menyiapkan media muatan yang akan digunakan ketika kegiatan pembelajaran. 2) Rencana Pelaksanaan Rencana pelaksanaan tindakan kelas disesuaikan dengan kondisi yang ada pada SD tempat penelitian dilaksanakan. Sebelum tindakan dilaksanakan, peneliti telah mengkonsultasikan dengan guru kelas IV tentang waktu pelaksaan tindakan kelas. Selanjutnya peneliti menyusun rencana pelaksanaan tindakan dengan membuat jadwal pertemuan siklus II. Tabel 7 adalah jadwal pertemuan tindakan pada siklus II. Pertemuan ke- 3) Rencana Observasi Tabel 7 Jadwal Pertemuan Tindakan Siklus II Hari, Tanggal Pukul Materi 1 Senin, 1 April 2013 07.15-09.00 WIB 2 Kamis, 4 April 2013 07.15-09.00 WIB 3 Senin, 8 April 2013 07.15-09.00 WIB Menjumlahkan bilangan bulat Menjumlahkan bilangan bulat Menjumlahkan bilangan bulat Peneliti merencanakan guru kelas dan dua orang teman sejawat untuk mengobservasi penelitian. Seperti pada siklus I, sebelumnya peneliti menyiapkan alat yang akan digunakan dalam penelitian meliputi lembar observasi guru, lembar observasi siswa, lembar wawancara, serta kamera digital. Tujuan dari perencanaan observasi untuk mengarahkan dan memberi tugas kepada observer dalam penelitian 4) Rencana Refleksi Peneliti merencanakan refleksi akan dilakukan oleh peneliti dan dua teman sejawat. Tempat pelaksanaan refleksi ini direncanakan di ruang perpustakaan SD Negeri Sidomulyo. Tujuan rencana refleksi ini agar peneliti dapat mengetahui kendala yang ada pada setiap pertemuan. Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan, kemudian peneliti 43

44 menentukan solusi yang tepat untuk mengatasi kendala yang telah ditemukan selanjutnya diperbaiki pada siklus berikutnya. 4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan siklus II dibagi menjadi 3 pertemuan sesuai jadwal yang telah disusun pada tahap perencanaan tindakan. Adapun deskrmatematikai mengenai pembelajaran pada setiap pertemuan siklus II diuraikan sebagai berikut: 1) Pertemuan 1 Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan 1 ini dilaksanakan sesuai jadwal pelajaran matematika kelas IV pada hari Senin, 1 April 2013 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit yaitu dimulai pada pukul 07.15 08.25, pada tahap ini peneliti melaksanakan tindakan dari rancangan yang telah dibuat, tahap kegiatan pelaksanaan terdiri atas 3 kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Kegiatan awal pembelajaran dilakukan selama kurang lebih 10 menit. Guru memulainya dengan salam pembuka kemudian siswa bersama guru mengawali pembelajaran dengan berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas. Guru mengabsen kehadiran siswa. Kegiatan selanjutnya yaitu menyampaikan acuan yang isinya penyampaian informasi tentang kegiatan dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai setelah pembelajaran berlangsung. Kegiatan awal ini diakhiri dengan penyampaian apersepsi dengan kegiatan bernyanyi bersama tentang bilangan bulat dengan versi lagu Menanam Jagung di selingi dengan Tepuk Riang (kreasi tepuk tangan). Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan inti yang berlangsung selama 40 menit. Kegiatan inti dilaksanakan selama 40 menit, mulai pukul 07.25 WIB sampai dengan 08.05. Dalam kegiatan inilah pembelajaran yang menggunakan media muatan dilakukan. Berikut uraian langkah-langkah penerapannya: 1) Guru menceritakan tentang perhitungan bilangan bulat (langkah inkuiri 1) 2) Guru membimbing siswa untuk merumuskan masalah berdasarkan cerita tentang operasi bilangan bulat (langkah inkuiri 1) 3) Siswa membentuk kelompok yang beranggotakan 5 anak dengan bimbingan guru 4) Guru membimbing siswa untuk merencanakan pemecahan masalah 5) Siswa bersama kelompoknya mencari sumber atau bahan yang diperlukan untuk memecahkan masalah tentang bilangan bulat (langkah inkuiri 2)

45 6) Guru memfasilitasi media muatan untuk memecahkan masalah tentang bilangan bulat (langkah inkuiri 2) 7) Siswa bersama kelompoknya mencari jawaban atas permasalahan tentang penjumlahan bilangan bulat dengan bantuan media muatan(langkah inkuiri 3) 8) Siswa mencatat semua penemuannya di LKS yang disediakan guru (langkah inkuiri 3) 9) Guru membimbing kelompok yang kurang dapat menemukan jawaban atas permasalahan yang diajukan (langkah inkuiri 3) 10) Guru bersama siswa melakukan pengamatan tentang hal-hal penting dari penjumlahan bilangan bulat dan membantu mengumpulkan data-data tentang bilangan bulat (langkah inkuiri 3). 11) Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kerja mereka di depan kelas atau ditulis di papan tulis (langkah inkuiri 4) 12) Guru bersama siswa mencocokan hasil kerja kelompoknya dengan jawaban yang benar (langkah inkuiri 4) 13) Guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan berdasarkan data dan menemukan sendiri konsep tentang bilangan bulat (langkah inkuiri 4) 14) Guru menganalisis jawaban siswa tentang penjumlahan bilangan bulat bilangan bulat (langkah inkuiri 5) Kegiatan akhir berlangsung selama 20 menit. Guru menyampaikan kesalahan dan kesulitan yang dialami oleh siswa dan dilanjutkan dengan menyimpulkan materi. Kemudian guru memberikan lembar soal evaluasi kepada siswa berupa 10 soal, siswa disuruh mengerjakan pada kertas yang disediakan. Guru menutup pelajaran dengan memberikan salam dan kreasi tepuk bersama. 2) Pertemuan 2 Pada pertemuan 2 ini tindakan dilaksanakan sesuai jadwal pelajaran Matematika kelas IV pada hari Kamis, 4 April 2013 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit, pada tahap ini peneliti melaksanakan tindakan dari rancangan yang telah dibuat, tahap kegiatan pelaksanaan terdiri atas 3 kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Berikut tahapan pembelajaran yang dilakukan peneliti yaitu:

46 Kegiatan awal pembelajaran dilakukan selama kurang lebih 10 menit. Guru memulainya dengan salam pembuka kemudian siswa bersama guru mengawali pembelajaran dengan berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas. Guru mengabsen kehadiran siswa. Kegiatan selanjutnya yaitu menyampaikan acuan yang isinya penyampaian informasi tentang kegiatan dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai setelah pembelajaran berlangsung. Kegiatan awal ini diakhiri dengan penyampaian apersepsi dengan bernyanyi bersama sambil bertepuk tangan. Kegiatan awal pun selesai dilanjutkan dengan kegiatan inti yang berlangsung selama 40 menit. Kegiatan inti dilaksanakan selama 40 menit, mulai pukul 07.25 WIB sampai dengan 08.05. Dalam kegiatan inilah pembelajaran yang menggunakan media muatan dilakukan. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan inti yang berlangsung selama 40 menit. Kegiatan inti dilaksanakan selama 40 menit, mulai pukul 07.25 WIB sampai dengan 08.05. Dalam kegiatan inilah pembelajaran yang menggunakan metode inkuiri berbantuan media muatan dilakukan. Langkah pembelajaran pada siklus 2 pertemuan ke 2 ini masih sama dengan siklus 2 pertemuan 1. 3) Pertemuan 3 Pada pertemuan 3 ini tindakan dilaksanakan sesuai jadwal pelajaran Matematika kelas IV pada hari Senin, 8 April 2012 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit, pada tahap ini peneliti melaksanakan tindakan dari rancangan yang telah dibuat. Pada tahap ini dilaksanakan evaluasi untuk mengukur keberhasilan siswa setelah dilaksanakan KBM menggunakan metode inkuiri dan media muatan. 4.1.2.3 Observasi Pengamatan proses dilakukan pada langkah-langkah penggunaan metode inkuiri berbantuan media muatan. Pada pelaksanaannya disiklus 2 ada beberapa siswa yang gaduh dan bermain sendiri pada siklus 2 sudah lebih berkurang daripada siklus 1. Dengan metode inkuiri berbantuan media muatan ketrampilan siswa dalam menyelesaiakan soal menggunakan media muatan sudah mengalami peningkatan dibandingkan siklus 1. Siswa sudah dapat mengerjakan secara urut dan dapat mengidentifikasi setiap langkah. Kecepatan siswa dalam mengerjakan pun juga sudah mengalami peningkatan. Sedangkan dari sudut pandang guru, dalam melaksanakan pembelajaran sudah baik dan lancar serta

47 melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Keterampilan guru dalam menjelaskan dengan media konkret juga semakin baik dan tidak kaku sehingga mudah dicerna oleh siswa. 4.1.2.5 Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan observer serta wawancara pada siklus 2 ini pada langkah metode inkuiri berbantuan media muatan serta proses belajar siswa direfleksi data bahwa: Dalam penerapannya penggunaan metode inkuiri berbantuan media muatan ada beberapa kendala yaitu: (1) siswa terburu-buru dalam mengerjakan LKS, sehingga dalam mengerjakan tidak maksimal; (2) ada siswa bermain-main sendiri dengan media muatan sehingga kurang serius dalam diskusi kelompok; (3) Pada saat disuruh maju kedepan kelas ada 1 orang anak yang tidak mau maju karena malu merasa sebagai anak paling besar dan tinggi di kelas. (5) Siswa yang sudah selesai ramai sendiri sehingga mengganggu teman yang belum selesai. Berdasarkan uraian refleksi di atas, disimpulkan bahwa penggunaan metode inkuiri berbantuan media muatan dalam pembelajaran operasi hitung bilangan bulat mengalami kendala. Berikut ini adalah kendala yang terjadi pada siklus 2 yaitu: 1. Dalam mengerjakan soal meskipun berdiskusi kelompok siswa masih individual sehingga kerja sama antar kelompok kurang terjalin. 2. Pada saat kegiatan diskusi kelompok ketika siswa memeragakan dengan media untuk diterapkan pada soal siswa berebut media yang disediakan. 3. Pada saat disuruh maju kedepan kelas ada anak yang tidak mau maju karena merasa menjadi siswa yang paling besar dan paling tinggi dikelasnya 4. Siswa dalam kelompok berebut ingin dibimbing guru ketika ada soal yang kurang jelas dalam LKS. 5. Beberapa siswa tidak tepat waktu dalam mengumpulkan evaluasi karena keterbatasan waktu yang ada. 6. Siswa yang pandai lebih cepat mengerjakan, sehingga sering mengganggu teman yang belum selesai. 7. Ada beberapa siswa yang terlihat individual ketika disuruh untuk berdiskusi.

48 8. Tidak semua siswa ikut mengerjakan LKS karena siswa yang intelegensi rendah hanya terlihat diam. Berdasarkan kendala peneliti memberikan solusi antara lain: 1. Dalam diskusi kelompok siswa diberi pengertian bahwa saat diskusi harus saling bekerja sama antar sesama anggota karena yang dinilai bukan siswa itu sendiri melainkan kekompakan kelompoknya baik itu pada saat peragaan maupun ketika mengerjakan meskipun LKS setiap anak satu 2. Untuk siswa yang berebut media guru melerainya dan memberi pengertian bahwa media tersebut digunakan bersama-sama dengan kelompoknya bukan untuk diri sendiri. Setiap anak gantian/bergiliran ketika melakukan peragaan. Setiap anak diberi tugas masing-masing. Misalnya ada yang menghitung, ada yang menggunakan media dan ada yang membacakan soal. 3. Anak dibimbing agar percaya diri, dan teman-temannya diberi pengertian agar tidak mengejek teman mereka ketika maju ke depan kelas; ( 4. Guru membimbing kelompok secara bergantian, sehingga tidak ada kelompok yang merasa iri. 5. Anak yang berintelegensi rendah dibimbing agar bisa menyerap pembelajaran sehingga waktu tidak terbuang sis-sia. 6. Siswa yang pandai diberi tambahan soal agar tidak mengganggu teman yang sudah selesai. 7. Siswa diberi pengertian agar dalam diskusi kelompok mampu bekerjasama dengan kelompoknya. 8. Guru membimbing siswa yang tidak mau ikut mengerjakan LKS agar aktif dalam diskusi, dan diberi motivasi dalam diskusi kelompok. Berdasarkan kekurangan-kekurangan ataupun kendala yang ditemukan dalam pelaksanaan tindakan siklus II, maka peneliti masih perlu melaksanakan tindak lanjut untuk memperbaiki proses dan hasil pembelajaran pada siklus 2 serta untuk menuntaskan siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar. Karena keterbatasan waktu dan dana, maka penelitian ini selesai pada siklus 2 ini.

4.2. Hasil Penelitian 4.2.1. Deskripsi Data 4.2.1.1 Data Siklus 1 Data yang diperoleh pada penelitian ini berupa data observasi dan hasil belajar yang telah dilakukan pada penggunaan metode inkuiri berbantuan media muatan pada mata pelajaran matematika di SD Negeri Sidomulyo Kecamatan Petanahan Kab. Kebumen Tahun 2012/2013 Data perolehan dari lembar observasi terhadap proses penggunaan metode inkuiri berbantuan media muatan memperoleh hasil sebesar 80% pada siklus 1 atau dengan predikat tinggi. Hasil belajar dianalisis dengan digambarkan dalam tabel distribusi frekuensi. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang hasil belajar yang dicapai siswa dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 8 Distribusi Frekwensi Hasil Belajar Matematika Siklus 1 Siswa Kelas IV SD Negeri Siodmulyo Semester 2/2012-2013 No Interval Frekwensi Persentase 1 92-100 1 3% 2 79-91 10 34% 3 66-78 10 34% 4 53-65 5 17% 5 40-52 3 10% 29 100% Berdasarkan tabel di atas, siswa yang mendapat nilai dengan interval 40-52 sebanyak 3 anak dengan persentase 10%, nilai 53-65 sebanyak 2 anak dengan persentase 17 %, nilai 66-78 sebanyak 10 anak dengan persentase 34 %, nilai 79-91 sebanyak 10 anak dengan persentase 34 %, dan yang mendapat nilai 92-100 sebanyak 9 anak dengan persentase 45 %. 4.2.1.2. Data Siklus 2 Data yang diperoleh pada penelitian ini berupa data observasi dan hasil belajar yang telah dilakukan pada penggunaan metode inkuiri berbantuan media muatan pada mata pelajaran matematika di SD Negeri Sidomulyo Kecamatan Petanahan Kab. 49

Kebumen Tahun 2012/2013 Data perolehan dari lembar observasi terhadap proses penggunaan metode inkuiri berbantuan media muatan memperoleh hasil sebesar 83% pada siklus 1 atau dengan sangat tinggi. Hasil belajar dianalisis dengan digambarkan dalam tabel distribusi frekuensi. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang hasil belajar yang dicapai siswa dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 9 Distribusi Frekwensi Hasil Belajar Matematika Siklus 2 Siswa Kelas IV SD Negeri Sidomulyo Semester 2/2012-2013 No Interval Frekwensi Persentase 1 96-100 10 34% 2 87-95 10 34% 3 78-86 3 10% 4 69-77 3 10% 5 60-68 3 10% 29 100% Berdasarkan tabel di atas, siswa yang mendapat nilai dengan interval 60-68 sebanyak 3 anak dengan persentase 10%, nilai 69-77 sebanyak 3 anak dengan persentase 10 %, nilai 78-86 sebanyak 3 anak dengan persentase 10 %, nilai 87-85 sebanyak 10 anak dengan persentase 34 %, dan yang mendapat nilai 96-100 sebanyak 10 anak dengan persentase 34 %. 50 4.2.2 Analisis Data Dalam penelitian ini menggunakan analisa deskriptif yaitu analisa deskriptif kualitatif dengan membandingkan nilai tes antara siklus I dan siklus II, dengan melihat nilai tertinggi, nilai terendah, dan rata-rata. Skor ini digunakan untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa. 4.2.2.1 Analisis Ketuntasan Berdasarkan temuan observasi baik observasi dari penskoran hasil belajar siswa, maupun observasi dari implementasi RPP, yang diperoleh dari proses perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan, terbukti menunjukkan ada perubahan kreativitas belajar terhadap jumlah siswa yang signifikan dengan mengembangkan hasil

belajar siswa yang di desain dengan menggunakan pendekatan pembelajaran inkuiri dalam matematika pada setiap siklusnya. Hasil observasi implementasi RPP menunjukkan, bahwa guru telah memulai pelajaran dengan mengorganisasi kelas, siswa diminta belajar secara berkelompok, guru sudah menjelaskan tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan siswa dalam proses pembelajaran, guru mengarahkan pendapat siswa, melanjutkan mempelajari suatu topic. Siswa sudah memulai siswa melaksanakan aktivitas yang telah ditentukan, aktif bekerjasama dengan teman dalam kelompok, guru memberikan jawaban masalah secara langsung kepada siswa, beberapa siswa diminta untuk menampilkan dan menjelaskan hasil pekerjaannya kepada teman-temannya sekelas, siswa lain diberi kesempatan untuk menanggapi. Guru mengajukan pertanyaan untuk membantu siswa memahami topik yang sedang dipelajari. Siswa diminta memperhatikan kembali hasil pekerjaannya dan memperbaiki, guru mengecek kembali pemahaman siswa dengan memberikan soal latihan. Siswa mengajukan permasalahan atau pertanyaan, guru menilai atau melakukan evaluasi belajar tentang materi yang dipelajari. Perbandingan hasil penelitian yang diperoleh dari keadaan, siklus 1 dan siklus 2 disajikan dalam tabel berikut ini. Tabel 10 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siklus 1 Siswa Kelas IVSD Negeri Sidomulyo Semester 2/2012-2013 No Ketuntasan Frekwensi Persentase 1 Tuntas 26 89,7% 2 Tidak Tuntas 3 10,3% Rerata 71,4 Maksimum 100,0 Minimun 40 51 Berdasarkan tabel di atas dinyatakan bahwa pada siklus 1 siswa yang tuntas belajar ada 26 siswa atau sebesar 89,7%. Sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar ada

52 3 siswa atau 10%. Nilai tertinggi pada hasil belajar siklus 1 yaitu 100, sedangkan nilai terendah yaitu 40. Rata-rata tes hasil belajar pada pertemuan tersebut sebesar 71,4. Rerata tes hasil belajar tersebut sudah mencapai indikator kinerja yang ditetapkan yaitu KKM 60. Dan, ketuntasan tes hasil belajar sudah mencapai indikator kinerja 80%. Tetapi untuk lebih memantapkan hasil penelitian maka penulis melanjutkan ke siklus 2. Adapun ketuntasan pada siklus 1 mengalami kenaikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini. 10% 90% Tuntas Tidak Tuntas Gambar 3. Diagram ketuntasan hasil belajar matematikaa siklus 1 siswa kelas 4 SDN Sidomulyo Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa 90% dari 29 anak sudah mencapai ketuntasan dalam belajar. Sedangkan 10% dari 29 siswa belum tuntas dari KKM yang telah ditetapkan yaitu 60 Perbandingan hasil ketuntasan penelitian yang diperoleh dari keadaan, siklus 2 disajikan dalam tabel 9 berikut ini Tabel 11 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siklus 2 Siswa Kelas IV SD Negeri Sidomulyo Semester 2/2012-2013 No Ketuntasan Frekwensi Persentase 1 Tuntas 29 96,7% 2 Tidak Tuntas 0 0,0% Rerata Maksimum Minimun 87,1 100,0 60

Berdasarkan tabel belajar ada 29 siswa atau sebesar 100%. Sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar ada 0 orang atau 0%. Nilai tertinggi pada hasil belajar siklus 2 yaitu 100, sedangkan nilai terendah yaitu 60. Rata-rata tes hasil belajar pada pertemuan tersebut sebesar 87,1. Rerata tes hasil belajar tersebut sudah mencapai indikator kinerja yang ditetapkan yaitu KKM 60. Dan, ketuntasan tes hasil belajar sudah mencapai indikator kinerja karena sudah mencapai 85 % dari indikator yang ditetapkan yaitu sebesar 80%. Hal ini membuktikan adanya peningkatan rerata hasil belajar dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 15,7. Karena keterbatasan waktu maka penelitian ini diakhiri pada siklus 2 ini. Adapun ketuntasan pada siklus 2 juga mengalami kenaikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4 dibawah ini. di atas dinyatakan bahwa pada siklus 2 siswa yang tuntas Tidak Tuntas 0% 53 Tuntas 100% Gambar 4. Diagram ketuntasan hasil belajar matematika siklus 2 siswa kelas 4 SDN Sidomulyoo Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa 100% dari 29 anak sudah mencapai ketuntasan dalam belajar sebesar 60. 4.2.2.2 Analisis Komparatif Berdasarkan hasil analisis ketuntasan di atas maka diadakan analisis komparatif ketuntasan hasil belajar antar siklus dan para siklus. Selengkapnya dapat dilihat dari tabel dan gambar di bawah ini:

54 Tabel 12 Analisiss Komparatif Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri Sidomulyo Semester 2/2012-2013 No Ketuntasan Pra Siklus Siklus 1 f % f % f Siklus 2 % 1 Tuntas 5 17,2% 26 89,7% 29 100,0% 2 Tidak Tuntas 24 82,8% 3 10,3% 0 0,0% Rerata Maksimum Minimun 65, 2 71,4 70,0 100,0 20,0 40,0 87,1 100,0 60,0 Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat bahwa ketuntasann pada pra siklus sampai siklus 2 mengalami peningkatan. Pada pra siklus siswa yang tuntas hanya 5 siswa atau 17,2 % dan 24 atau 82,8% belum tuntas. Sedangkan pada siklus 1 sebanyak 26 siswa tuntas atau 89,7% meningkat sebanyak 72,4%. Sedangkan pada siklus 2 semua siswa (29) sudah mencapai KKM atau 100% siswa tuntas, mengalami peningkatan 82,8% dari pra siklus dan 10,3% dari siklus 1. Untuk lebih mengetahui perbandingan hasil ketuntasan penelitiann yang diperoleh dari keadaan pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 disajikan dalam gambar 5 berikut ini. 100% 80% 60% 40% 20% Tidak Tuntas Tuntas 0% Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 Gambar 5. Grafik perbandingan ketuntasan hasil belajar Matematika pada pra siklus, siklus 1, dan siklus 2 siswa kelas 4 SDN Sidomulyo

55 4.3 Pembahasan Penggunaan Metode Inkuiri berbantuan Media Muatan dalam pembelajaran Operasi Hitung Bilangan Bulat telah dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Sidomulyo, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen dengan subjek penelitian 29 siswa. Secara umum pembelajaran matematika dengan media muatan pada siklus I, dan II telah terlaksana sesuai dengan langkah-langkah yang tersusun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Kendala yang dialami dalam penggunaan metode inkuiri berbantuan media muatan antara lain yaitu: (1) Saat demonstrasi siswa yang tidak ikut ribut sendiri; (2) Guru belum menguasai langkah-langkah penggunaan media muatan secara optimal sehingga penyampaiannya kurang menarik perhatian siswa; (3) Dalam berdiskusi kelompok siswa masih individual sehingga kerja sama antar kelompok kurang terjalin; (4) Saat diskusi kelompok siswa saling berebut media; (5) Ketika diberi pertanyaan oleh guru, dalam menjawab kurang serius. Berdasarkan kendala tersebut peneliti memberikan solusi yaitu: (1) Siswa perlu dilibatkan dalam kegiatan demonstrasi secara bergantian; (2) Guru berusaha memperbaiki kemampuannya dalam menggunakan media muatan; (3) Siswa diberi pengertian bahwa saat diskusi harus saling bekerja sama antar siswa dalam kelompok; (4) Guru melerainya dan memberi pengertian bahwa media tersebut digunakan bersama-sama dengan kelompoknya bukan untuk diri sendiri; (5) Guru memberikan penghargaan kepada mereka yang dapat menjawab dengan benar. Secara umum, disimpulkan bahwa pembelajaran matematika kelas IV pada materi operasi hitung bilangan bulat telah sesuai dengan langkah-langkah penggunaan media muatan. Hal ini dibuktikan dengan persentase langkah penerapan model dan proses belajar siswa mencapai 80%.