BAB IV AUDIT THERMOGRAPHY PERMATA BANK. Tujuan dengan pendekatan HSE (Health Safety and Environment)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV AUDIT ELEKTRIKAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kuliah Kerja Praktek adalah sebuah mata kuliah yang mengharuskan

BAB II DESKRIPSI GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (PT ASTRA INDONESIA)

BAB IV ANALISA DAN PERENCANAAN SISTEM INSTALASI LISTRIK

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PERANCANGAN INSTALASI PENERANGAN

PEKERJAAN PANEL. INSTALASI P-PLN MCCB 3P, 63 A Accessories & Termination Box Panel PEKERJAAN MDP

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. side) A unit 10 yang diambil oleh pihak CBM ( condition based maintenance) termography infrared sebanyak 2 buah.

BAB IV HASIL PERANCANGAN DIAGRAM SATU GARIS SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

Percobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)

EVALUASI POWER PLANT UNTUK PEMASTIAN KEHANDALAN SISTEM OPERASIONAL LOKATOR DI KAMAL BANDARA SOEKARNO HATTA TANGERANG

SKRIPSI PERENCANAAN SISTEM INSTALASI LISTRIK PADA GEDUNG TALAVERA SUITE JAKARTA

Percobaan 8 Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)

Percobaan 5 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan

Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel

BAB I PENDAHULUAN. yang terjangkau, hal yang terpenting adalah keselamatan, keamanan dan

BAB III PERENCANAAN INSTALASI LISTRIK GEDUNG CLUBHOUSE. penulisan ini adalah perencanaan instalasi sebuah Gedung Clubhouse.

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK

ARINA ALFI FAUZIA

BAB IV PEMILIHAN KOMPONEN DAN PENGUJIAN ALAT

MEMASANG INSTALASI PENERANGAN SATU PASA

BAB III. CIRCUIT BREAKER DAN FUSE (SEKERING)

BAB III SISTEM KELISTRIKAN DI GEDUNG PT.STRA GRAPHIA TBK

DTG1I1. Bengkel Instalasi Catu Daya dan Perangkat Pendukung KWH METER DAN ACPDB. By Dwi Andi Nurmantris

Oleh Asep Sodikin 1), Dede Suhendi 2), Evyta Wismiana 3) ABSTRAK

PRAKTIKUM INSTALASI PENERANGAN LISTRIK SATU FASA SATU GRUP

PENYELESAIAN MASALAH CHEST FREEZER AQUA

PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PANEL UTAMA LISTRIK GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR

BAB III PERANCANGAN DIAGRAM SATU GARIS RENCANA SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Umum

BAB I PENDAHULUAN. lama semakin pesat. Seiring dengan itu konsumsi daya listrik pun semakin besar.

INSTALASI CAHAYA. HASBULLAH, S.Pd. MT TEKNIK ELEKTRO FPTK UPI

PERANCANGAN INSTALASI LISTRIK PADA BLOK PASAR MODERN DAN APARTEMEN DI GEDUNG KAWASAN PASAR TERPADU BLIMBING MALANG JURNAL JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Oleh Maryono SMK Negeri 3 Yogyakarta

1 BAB I PENDAHULUAN. adalah mengenai kesehatan, keselamatan, dan lingkungan kerja (health, safety and

BAB IV ANALISA POTENSI UPAYA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (JAKARTA)

LAPORAN KERJA PRAKTEK PERANCANGAN DAN PENGUJIAN LOW VOLTAGE

TUGAS AKHIR EVALUASI PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK PADA BANGUNAN KANTOR 25 LANTAI. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat

SISTEM KELISTRIKAN GEDUNG RUANG BELAJAR POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

KOMPONEN INSTALASI KOMPONEN UTAMA

BAB III KEBUTUHAN GENSET

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kelistrikan

BAB III ALAT PENGUKUR DAN PEMBATAS (APP)

BAB V ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

Kata Kunci Proteksi, Arrester, Bonding Ekipotensial, LPZ.

BAB IV ANALISIS HASIL PEKERJAAN. Sebelum suatu instalasi listrik dinyatakan layak untuk dapat digunakan,

PANDUAN PELAKSANAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BIDANG LOMBA : COMMERCIAL WIRING [LKS SMK TINGKAT PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA] FT UNY 2014

BAB III CAPACITOR BANK. Daya Semu (S, VA, Volt Ampere) Daya Aktif (P, W, Watt) Daya Reaktif (Q, VAR, Volt Ampere Reactive)

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. monitoring daya listrik terlihat pada Gambar 4.1 di bawah ini : Gambar 4.1 Rangkaian Iot Untuk Monitoring Daya Listrik

SOAL PRAKTIK KEJURUAN

BAB III PERENCANAAN INSTALASI LISTRIK GEDUNG SERBA GUNA DAN KANTOR PEMERINTAHAN DESA CITEPOK

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN KEBUTUHAN GENSET

Oleh : Achmad Sebastian Ristianto

LKS SMK TINGKAT PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

RANCANGAN BUS BAR PERANGKAT HUBUNG BAGI (PHB) LISTRIK BANGUNAN IRADIATOR GAMMA KAPASITAS 200 kci-prfn.

BAB III KRITERIA PERENCANAAN SISTEM INSTALASI LISTRIK

BAB IV INSTALASI ELECTRICAL BTS DI PT GCI INDONESIA

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA

4.3 Sistem Pengendalian Motor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA INSTALASI LAUNDRY

UNIT I INSTALASI PENERANGAN PERUMAHAN SATU FASE

Smart Lighting Berbasis Photocell pada Low Voltage Main Distibusion Panel (Lvmdp) untuk Penghematan Energi

Institut Teknologi Padang Jurusan Teknik Elektro BAHAN AJAR SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK. TATAP MUKA XV. Oleh: Ir. Zulkarnaini, MT.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Institut Teknologi Padang Jurusan Teknik Elektro BAHAN AJAR SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK. TATAP MUKA IV. Oleh: Ir. Zulkarnaini, MT.

SMK Negeri 2 KOTA PROBOLINGGO TEKNIK KETENAGALISTRIKAN MENGENAL SISTEM PENGENDALI KONTAKTOR

BAB III METODE PENELITIAN

SOAL PRAKTIK KEJURUAN

PERANCANGAN ATS (AUTOMATIC TRANSFER SWITCH) SATU PHASA DENGAN BATAS DAYA PELANGGAN MAKSIMUM 4400VA

IDENTIFIKASI DAN PERBAIKAN KERUSAKAN TERHADAP SISTEM DETEKSI KEBAKARAN DI GEDUNG 65 INSTALASI ELEMEN BAKAR EKSPERIMENTAL

PENGERTIAN (DEFINISI) RESIKO DAN PENILAIAN (MATRIKS) RESIKO

BAB IX. PROTEKSI TEGANGAN LEBIH, ARUS BOCOR DAN SURJA HUBUNG (TRANSIENT)

MENGENAL ALAT UKUR. Amper meter adalah alat untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir dalam penghantar ( kawat )

LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR SEPTEMBER 2014 KELOMPOK TEKNOLOGI LEMBAR TUGAS PRAKTIK

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Sub pokok bahasan dan Rincian materi

BAB II LANDASAN TEORI. Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL). b. Letak titik sumber (pembangkit) dengan titik beban tidak selalu berdekatan.

BAB IV ANALISA RENCANA SISTEM DISTRIBUSI DAN SISTEM PEMBUMIAN

LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR SEPTEMBER 2015 KELOMPOK TEKNOLOGI

DASAR KONTROL KONVENSIONAL KONTAKTOR

Kelompok 7 : 1. Herianto A S Purba 2. Winner 3. Elman

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti perkembangannya.dalam kehidupan sehari hari kita tidak pernah lepas

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN KOMPONEN INSTALASI LISTRIK

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

PUIL 2000 Pada Instalasi Listrik

BAB VII PEMERIKSAAN & PENGUJIAN INSTALASI PEMANFAATAN TEGANGAN RENDAH

TES TERTULIS LEVEL : JUDUL UNIT : Memelihara Instalasi Listrik Tegangan Rendah (1) NAMA : JABATAN : UNIT KERJA : TANDA TANGAN :

BAB IV ANALISA PERANCANGAN INSTALASI DAN EFEK EKONOMIS YANG DIDAPAT

PERENCANAAN SISTEM PENDISTRIBUSIAN TEGANGAN RENDAH DENGAN MENGGUNAKAN MAGNETIK KONTAKTOR (APLIKASI KAMPUS PROKLAMATOR II UNIVERSITAS BUNG HATTA)

BAB II LANDASAN TEORI

Risk Analysis : Severity & Likelihood

Transkripsi:

BAB IV AUDIT THERMOGRAPHY PERMATA BANK 4. Tujuan Audit Thermography Tujuan dengan pendekatan HSE (Health Safety and Environment) Tujuan dari audit ini adalah mengidentifikasi bahaya kelistrikan yang tidak normal atau bermasalah pada gedung cabang Bank Permata yang dapat membahayakan keselamatan manusia, aset dan gedung secara menyeluruh dengan parameter visual check dan foto thermography infra red, serta memberikan solusi yang tepat pada masalah tersebut. Action Plan untuk tujuan audit Thermography antara lain: Tabel 4. Action Plan Tujuan dengan pendekatan HSE (Health Safety and Environment) No Action Plan Mengecek kondisi semua panel aktif secara visual serta mendokumentasikan dengan foto digital. Mengecek kondisi semua panel serta mengambil gambar dengan foto 2 termografik infra merah 3 Mengecek kondisi kabel utama dengan foto termografik infra merah. 4 Mengecek kondisi stop kontak yang digunakan. Tujuan Engineering Mengecek sistem instalasi listrik pada gedung apakah sudah sesuai dengan standar PUIL dan kaidah-kaidah kelistrikan. Action Plan untuk tujuan Engineering ini antara lain: 29

30 Tabel 4.2 Action Plan Tujuan Engineering No Action Plan Mengambil gambar thermography pada kabel power utama. 2 Mengambil gambar thermography pada KWH meter. 3 Mengambil gambar thermography pada panel utama 4 Mengambil gambar thermography pada panel bantu. 5 Mengambil gambar thermography pada stop kontak. 6 Mengencangkan terminasi bila ada yang kendor pada panel listrik. 4.2 Parameter Audit Thermography Dalam proses Audit Thermography dibutuhkan acuan untuk menentukan peralatan/instalasi listrik yang digunakan masih layak digunakan atau tidak. 4.2. Klasifikasi Temuan Thermography Infra red Berikut ini merupakan acuan dalam menentukan temuan thermography infra red. Tabel 4.3 Klasifikasi Temuan Thermography Infra red NO EQUIPMENT MAYOR MINOR OBSERVASI Transformator > 80ºC 75ºC 80ºC 70ºC 75ºC 2 Kabel NYY, NYM > 50ºC 46ºC 50ºC 4ºC 45ºC 3 ACB > 70ºC 6ºC 70ºC 50ºC 6ºC 4 MCCB > 70ºC 6ºC 70ºC 50ºC 6ºC 5 MCB > 70ºC 6ºC 70ºC 50ºC 6ºC 6 Coil Contactor, Relay > 60ºC 50ºC 60ºC 4ºC 50ºC 7 Terminal kabel CB, Fuse, dll > 50ºC 4ºC 50ºC 36ºC 4ºC 8 Bus bar > 80ºC 75ºC 80ºC 70ºC 75ºC 9 HRC Fuse > 85ºC 75ºC 85ºC 70ºC 75ºC 0 Capasitor > 55ºC 50ºC 55ºC 45ºC 50ºC 4.2.2 Klasifikasi Temuan Audit Berikut ini merupakan acuan dalam menentukan temuan audit.

3 Tabel 4.4 Klasifikasi Temuan Audit No Kategori Prioritas Keterangan Normal (A) None Kondisi sesuai dengan standar PUIL dan HSE 2 Observasi (B) Low 3 Minor (C) Medium Temuan yang tidak mempengaruhi fungsi tetapi mengurangi kesempurnaan system Temuan yang dalam jangka panjang akan mempengaruhi sistem dan merugikan 4 Mayor (D) High Temuan yang berpotensi menggagalkan sistem dan atau membahayakan manusia dan gedung 4.2.3 Batasan Pekerjaan Audit Berikut ini merupakan pekerjaan dalam melakukan audit. Tabel 4.5 Batasan Pekerjaan Audit No Item Pekerjaan Audit Aktivitas Audit PANEL MDB Foto Visual, Thermography, Visual check. 2 PANEL Lantai Foto Visual, Thermography, Visual check. 3 PANEL Lantai 2 Foto Visual, Thermography, Visual check. 4 PANEL Lantai 3 Foto Visual, Thermography, Visual check. 5 PANEL UPS Foto Visual, Thermography, Visual check. 6 COS Utama Foto Visual, Thermography, Visual check. 7 COS UPS Foto Visual, Thermography, Visual check. 8 Kabel Utama Foto Visual, Thermography, Visual check. 9 Kabel Penerangan Dan Stop Kontak Foto Visual, Thermography, Visual check. 0 Lampu Penerangan Foto Visual, Thermography, Visual check. KWH METER Foto Visual, Thermography, Visual check. 2 KAPASITOR BANK Foto Visual, Thermography, Visual check. 3 TRANSFORMATOR Foto Visual, Thermography, Visual check.

32 4.3 Analisa dan Rekomendasi dengan Pendekatan HSE (Health Safety and Environment) Berikut ini merupakan beberapa hasil audit yang berupa Thermography maupun Foto Visual Digital yang dirangkum dalam tabel di bawah ini. Tabel 4.6 Laporan Thermal Imaging No Foto Thermal Foto Visual Keterangan Rekomendasi Nama : KWH Meter Spot : MCB 25A pada MCB 25A 47.2 (Normal) perbaikan 2 Nama: Panel MDB terminasi grouping baris bawah MCB 6A suhunya mencapai 4.0 (Observasi) perbaikan namun tidak di ijinkan menambahkan beban 3 Nama : Panel MDB Spot :Terminasi terminasi grouping baris atas MCB 6A 40.7 (Observasi) perbaikan namun tidak di ijinkan menambahkan beban

33 4 5 Nama: Panel MDB terminasi grouping baris bawah MCB 6A suhunya mencapai 4.2 (Minor) Nama: Panel Lift Spot : MCB pada terminasi kabel menuju MCB 33.3 C ( Normal ) Pengencangan terminasi pada MCB grouping bawah pada Panel MDB dan perlu ditambahkan sekun kabel dan perlu ditambahkan sekun kabel perbaikan 6 Nama: COS 00A pengambilan Phasa T terminasi phasa T 58.9 C. Setelah dilakukan suhunya menjadi 46.5 C (Minor) Lakukan semua terminasi paling lambat 6 bulan kedepan dan jaga kebersihan panel 7 Nama : Panel R.Server A Spot : MCB 6A arrester 20kA 28.9 C ( Normal ) perbaikan.

34 8 Nama : Panel MDP Spot : Kabel NYY kabel NYY 2,5 mm2 MCB 20A dengan beban 7.2A suhunya mencapai 47.9 (Minor) Lakukan semua terminasi paling lambat 6 bulan kedepan dan jaga kebersihan panel 9 Nama : Panel Logo Spot : Terimnasi Timer terminasi timer dengan NYA 2 x 2,5 mm2 dan beban 8.7A suhunya mencapai 6. (Major).Ganti kabel ukuran NYM 2 x 2,5 mm2 menjadi NYM 3 x 4 mm2 0 Nama : Panel UPS Spot : Busbar terminasi busbar 22.7 C ( Normal ) perbaikan. Nama : COS UPS Spot : Timer Ket : Suhu tertinggi terminasi phasa R 28. C ( Normal ) perbaikan.

35 Berdasarkan hasil analisa didapatkan beberapa rekomendasi kondisi, antara lain :. Temuan Kategori Observasi Berikut ini merupakan hasil temuan kategori observasi dari laporan thermal imaging dan temuan ini masih aman untuk dioperasikan akan tetapi mengurangi kesempurnaan system Tabel 4.7 Temuan Kategori Observasi No Foto Thermal Foto Visual Keterangan Rekomendasi Nama: Panel MDB pada terminasi grouping baris bawah MCB 6A 4.0 (Observasi) perbaikan namun tidak di ijinkan menambahkan beban 2 Nama : Panel MDB Spot :Terminasi pada terminasi grouping baris atas MCB 6A 40.7 (Observasi) perbaikan namun tidak di ijinkan menambahkan beban 2. Temuan Kategori Minor Berikut ini merupakan hasil temuan kategori Minor dari laporan thermal imaging, dimana temuan ini harus ada yang diperbaiki, dengan melakukan semua terminasi. Perbaikan paling lambat 6 bulan, karena kalau lebih dari 6 bulan akan mempengaruhi sistem dan merugikan.

36 Tabel 4.8 Temuan Kategori Minor No Foto Thermal Foto Visual Keterangan Rekomendasi Nama: Panel MDB pada terminasi grouping baris bawah MCB 6A 4.2 (Minor) Lakukan semua terminasi paling lambat 6 bulan kedepan dan jaga kebersihan panel 2 Nama: COS 00A pengambilan Phasa T pada terminasi phasa T suhunya mencapai 58.9 C Setelah dilakukan suhunya menjadi 46.5 C (Minor) Lakukan semua terminasi paling lambat 6 bulan kedepan dan jaga kebersihan panel 3 Nama : Panel MDP Spot : Kabel NYY pada kabel NYY 2,5 mm2 MCB 20A dengan beban 7.2A suhunya mencapai 47.9 (Minor) Lakukan semua terminasi paling lambat 6 bulan kedepan dan jaga kebersihan panel

37 3. Temuan Kategori Mayor Berikut ini merupakan hasil temuan kategori Mayor, dari laporan thermal imaging, dimana perbaikan harus dilakukan secepat mungkin, karena dapat menggagalkan sistem dan bisa membahayakan manusia dan gedung. Tabel 4.9 Temuan Kategori Mayor No Foto Thermal Foto Visual Keterangan Rekomendasi Nama : Panel Logo Spot : Terimnasi Timer terminasi timer dengan NYA 2 x 2,5 mm2 dan beban 8.7A suhunya mencapai 6. (Mayor) Ganti kabel ukuran NYM 2 x 2,5 mm2 menjadi NYM 3 x 4 mm2 4.3. Ringkasan Berikut ini merupakan hasil ringkasan dari laporan audit thermal imaging.. Temuan Audit Thermography Di bawah ini merupakan jumlah total temuan audit dari laporan thermal imaging. Tabel 4.0 Temuan Audit Thermography No Kategori Temuan Priority Total temuan Observasi Low 2 2 Minor Medium 3 3 Major High

38 2. Grafik Temuan Audit Thermography Gambar 4. Grafik temuan audit Thermography 4.4 Kategori Tingkat Resiko Gedung Tingkat resiko kebakaran gedung atau bangunan dapat menggunakan matriks resiko kebakaran gedung seperti tabel dibawah ini. Tabel 4. Matriks Resiko Kebakaran Kemungkinan (Likelihood) Sangat Ringan Keparahan (Consequences) Ringan Sedang Berat Bencana 2 3 4 5 A. Setiap saat H H E E E B. Sering M H H E E C. Banyak terjadi L M H E E D. Pernah terjadi L L M H E E. Jarang L L M H H Sumber: (S.Ramli, Manajemen Kebakaran, 200)

39 Ket : E = Resiko kebakaran sangat tinggi (Extra). H = Resiko kebakaran tinggi (High). M = Resiko kebakaran sedang (Medium). L = Resiko kebakaran rendah (Low). Bank Permata pernah terjadi kebakaran di cabang Kalimalang, sehingga masuk dalam kategori pernah terjadi kebakaran atau masuk kategori D (Pernah terjadi). Matriks yang dipakai baris D (warna hijau), yaitu (L), (L), (M), (H) dan (H), sehingga secara umum kategori yang digunakan adalah:. Nilai Mayor minimal item maka resiko gedung tersebut adalah: H, lebih dari 2 item maka ketegori E. 2. Nilai Minor minimal item atau lebih maka resiko gedung tersebut adalah: M 3. Nilai Observasi minimal item maka resiko gedung tersebut adalah: L, lebih dari satu maka ketgori M 4. Nilai Normal maka resiko gedung tersebut adalah : L Jumlah temuan panas diatas normal Bank Permata cabang Borobudur Malang adalah : - Observasi : 2 Item - Minor : 3 item - Mayor : item Dengan demikian resiko gedung Bank Permata cabang Borobudur Malang dikategorikan H = Resiko kebakaran tinggi (High).