Solusi dan Penyelesaian. Kombinatorik. (b)

dokumen-dokumen yang mirip
Solusi dan Penyelesaian. Persamaan Lingkaran. Solusi 6. (a) m = 8 (b) m = ±2 (c*) m = 1 (d*) m > 10. (b) di luar lingkaran (c) di dalam lingkaran

L/O/G/O KOMBINATORIK. By : ILHAM SAIFUDIN

KOMBINATORIKA SEDERHANA

1.Tentukan solusi dari : Rubrik Penskoran :

Aturan Pencacahan MATERI MATEMATIKA SMA KELAS XI MIA PERMUTASI SAPTANA SURAHMAT. Penyusun : Sub-pokok Bahasan:

U n KOMBINATORIAL. A 1 atau A 2 atau... atau A n adalah (n 1 + n n n ). Dengan kata lain

BAB 2 PELUANG RINGKASAN MATERI

PELUANG. n cara yang berbeda. Contoh 1: Ali mempunyai 2 celana dan 3 baju yang berbeda. Berapa stelan celana dan baju berbeda yang dipunyai Ali?

Peluang Aturan Perkalian, Permutasi, dan Kombinasi dalam Pemecahan Masalah Ruang Sampel Suatu Percobaan Peluang Suatu Kejadian dan Penafsirannya

STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH (PROBLEM SOLVING STRATEGIES) EDDY HERMANTO

Pendahuluan. abcdef aaaade a123fr. erhtgahn yutresik ????

BAHAN AJAR HARRY DWI PUTRA MATEMATIKA SMA KELAS XI SEMESTER 2

DEFINISI Kombinatorial adalah cabang matematika untuk menghitung jumlah penyusunan objek-objek tanpa harus mengenumerasi semua kemungkinan susunannya.

DEFINISI Kombinatorial adalah cabang matematika untuk menghitung jumlah penyusunan objek-objek tanpa harus mengenumerasi semua kemungkinan susunannya.

8/29/2014. Kode MK/ Nama MK. Matematika Diskrit 2 8/29/2014

KOMBINATORIKA DAN PELUANG. Jika n adalah bilangan asli, maka n factorial, ditulis n! diartikan sebagai

BAB III KOMBINATORIK

SOAL-SOAL LATIHAN PELUANG

SOAL BRILLIANT COMPETITION 2013

6. PELUANG A. Kaidah Pencacahan 1. Aturan perkalian

UKD-4 PELUANG 11 IPA 3 Jumat, 22 Sept 2017

a. Ruang Sampel dan Titik Sampel Dalam himpunan ruang sampel disebut Semesta S = 1, 2, 3, 4,5, 6

Kombinatorial. Matematika Diskrit Pertemuan ke - 4

Pembahasan Contoh Soal PELUANG

Permutasi & Kombinasi. Dr.Oerip S Santoso MSc

Kombinatorika Muhammad Saiful Jumat, 27 Januari 2017 ComLabs C, SMA Negeri 2 Bandung

PERMUTASI & KOMBINASI

Permutations, Combinations, and Probability Jadug Norach Agna Parusa. Copyright 2014 Bimbingan Belajar Merlion BBMerlion.com

KOMBINATORIAL. /Nurain Suryadinata, M.Pd

Kombinatorial dan Peluang Diskret Matematika Diskret (TKE072107) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed

PROBABILITAS (KEMUNGKINAN/PELUANG) PENDAHULUAN PENGERTIAN PROBABILITAS HUKUM PROBABILITAS

II. KONSEP DASAR PELUANG

B. Aturan Permutasi ATURAN PENCACAHAN 11/20/2015. B. Aturan Permutasi

HIMPUNAN MAHASISWA MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA SEKIP UTARA UNIT III BULAKSUMUR P.O.

Bab 4. Koefisien Binomial

KOMBINATORIKA. Berapa banyak cara menyusun sebuah bilangan yang terdiri dari empat buah angka yang tidak mengandung angka yang berulang?

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SEMARANG SMP NEGERI SATU ATAP AMBARAWA LATIHAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Soal Babak Penyisihan OMITS 2008

PAKET TRY OUT UN MATEMATIKA IPA

PELUANG. Permutasi dengan beberapa elemen yang sama: Dari n obyek terdapat n

Kombinatorial. Oleh: Panca Mudjirahardjo. Definisi dan tujuan. Kombinatorial adalah cabang matematika yang mempelajari pengaturan objek-objek

Bab 11 PELUANG. Contoh : 5! = = 120

MODUL PELUANG MATEMATIKA SMA KELAS XI

Bab IV. Pengantar Peluang. Pengantar Peluang. Eksperimen. Aturan Menghitung Kombinasi Permutasi. Keluaran Eksperimen

KOMBINATORIAL STRUKTUR DISKRIT K-1. Program Studi Teknik Komputer Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

ARTIKEL. Bagaimana menentukan rumus pasangan Triple Phytagoras. Markaban Januari 2015 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

peluang Contoh 6.1 Ali mempunyai 2 celana dan 3 baju yang berbeda. Berapa stelan celana dan baju berbeda yang dipunyai Ali? Matematika Dasar Page 46

UJIAN NASIONAL SMK/MAK Tahun Pelajaran 2014/2015

KUMPULAN SOAL OSP MATEMATIKA SMP PEMBINAAN GURU OLIMPIADE DISUSUN: DODDY FERYANTO

BAB 2 PELUANG. Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat peluang dalam pemecahan masalah.

BAB X Pokok Bahasan PELUANG

BAB 2 PELUANG. Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat peluang dalam pemecahan masalah.

METHODIST-2 EDUCATION EXPO 2016

2. Suku-suku sejenis Suku-suku sejenis adalah suku-suku yang mempunyai variabel dan bilangan pangkat dari variabel tersebut sama.

OPERASI HIMPUNAN. (Minggu ke-10 dan 11)

Teori Bilangan. Contoh soal : 1. Buktikan bahwa untuk setiap berlaku. Jawaban : a. Petama, kita uji untuk. Ruas kiri sama dengan.

PROBABILITAS MODUL PROBABILITAS

1. Jika diketahui pernyataan p benar dan q salah, maka pernyataan di bawah ini yang benar adalah.

SELEKSI TINGKAT PROPINSI MATEMATIKA SMA/MA

LEMBAR AKTIVITAS SISWA PELUANG

Peluang. Hazmira Yozza Izzati Rahmi HG Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas LOGO

Perhatikan segitiga siku-siku CDE : Lsegitiga CDE = DE. CD. = ½. 2x. 2x = 2x 2 =

1. Nilai dari log 3 2 log 6 =. a. 3 b. 1 c. 0 d. 1 e. 3

6.3 PERMUTATIONS AND COMBINATIONS

SOAL OSN MATEMATIKA SMP TINGKAT KABUPATEN 2012

CHAPTER 7 DISCRETE PROBABILITY

Lampiran 1. Kuesioner

Learning Outcomes Pencacahan Permutasi Kombinasi Sebaran Bola dalam Keranjang Kesimpulan. Kombinatorika. Julio Adisantoso.

Standar Kompetensi: Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat peluang dalam pemecahan masalah.

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMP Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Matematika Tahun Ajaran 2017/2018

Matematika SMA IPS MATA PELAJARAN. Mata Pelajaran : Matematika Jenjang : SMA/MA Program Studi : IPS

MINGGU KE VIII & IX DISTRIBUSI DESCRETE

PEMBINAAN MENGHADAPI OLIMPIADE MATEMATIKA TINGKAT SMA

KOMBINATORIK. Disampaikan dalam kegiatan: PEMBEKALAN OSN-2010 SMP STELA DUCE I YOGYAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp.

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp.

Solusi Pengayaan Matematika Edisi 14 April Pekan Ke-2, 2006 Nomor Soal:

Statistika Psikologi 1

PERSAMAAN KUADRAT. . rumus 1. Ada beberapa bentuk khusus persamaan kuadrat yaitu : : persamaan kuadrat murni

KETIDAKSAMAAN. A. Pengertian

LOMBA MATEMATIKA NASIONAL KE-26

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2005 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA TAHUN 2006

KATA PENGANTAR. Salatiga, Juni Penulis. iii

SELEKSI TINGKAT PROPINSI MATEMATIKA SMA/MA

Bab 1. Faktorisasi Suku Aljabar. Standar Kompetensi. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus.

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPS / KEAGAMAAN TAHUN PELAJARAN 2007/2008

Pembahasan Olimpiade Matematika SMA Tingkat Kabupaten Tahun 2014

SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA TINGKAT SMP PART 2. Departemen Matematika - Wardaya College MMXVIII-XII

PELUANG. Standar kompetensi : Menggunakan aturan statistika, kaidah, pencacahan, dan sifatsifat peluang dalam pemecahan masalah

1. 10 orang finalis suatu lomba kecantikan akan dipilih secara acak 3 yang terbaik. Banyak cara pemilihan tersebut ada cara.

PERMUTASI. Yaitu : penyusunan obyek-obyek yang ada ke dalam suatu urutan tertentu.

MATEMATIKA EBTANAS TAHUN 1992

BAB 2 LANDASAN TEORI

LEMBAR SOAL National Math Olympiad 3 RD PDIM UB 2014

SOAL MATEMATIKA - SMP

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN MGMP MATEMATIKA SMP PROVINSI DKI JAKARTA SMPN... JAKARTA

SOAL: MATEMATIKA Kelas : XII Mipa

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPS / KEAGAMAAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

SELEKSI TINGKAT PROPINSI MATEMATIKA SMA/MA

FAQ ALJABAR SMP KELAS 7

Transkripsi:

Solusi dan Penyelesaian Kombinatorik # Ralat Soal Soal 17. (b) (a 2b + c) 2 Soal 30. Peluang Jevon bisa mengerjakan Bagian A Solusi Solusi 1. (a) 4500 (b) 5832 Solusi 16*. 1152 Solusi 2. (a) 2240 (b*) 2296 (c) 96 Solusi 17. (a) x 4 8x 3 + 24x 2 32x + 16 (b) a 2 + 4b 2 + c 2 4ab 4bc + 2ac Solusi 3. (a) 3885 (b*) 3967 Solusi 18. (a) 2160 (b) 20 (c*) 15 (d*) 0 Solusi 4. (a) 20160 (b) 5040 (c*) 15120 Solusi 19. (a) 1326 (b) 1 (c) 8 17 663 Solusi 5. (a) 16 (b) 84 Solusi 20. (a) 2 28 (b) 17 1105 Solusi 6. (a) 12 (b*) 192 Solusi 21. 8 13 Solusi 7. (a) 4500 26 3 (b) 9000 5 3 Solusi 8. (a) 720 (b) 400 (c*) 420 Solusi 9. (a) 12 (b) 60 Solusi 22. (a) 1 36 (b) 1 6 (c*) 1 6 Solusi 23. 1 3 Solusi 24*. 5 72 Solusi 10. (a) 99 100 (b*) 50 98 99 (c) 33 50 98 Solusi 25. (a) 4 (b) 7 15 Solusi 11. (a) 120 (b) 25 (c*) 60 Solusi 26. (a) 343 (b*) 960 15 Solusi 12. 56 Solusi 27. (a) 1 8 (b) 3 8 Solusi 13. 252 Solusi 28. (a) 3 15 (b*) 8 16 Solusi 14. (a) 9! (b) 8! 2 (c) 7! 2 Solusi 29. 0,72 (d*) 9! 7! 3! Solusi 30. 0,06 Solusi 15. (a) 720 (b) 144 (c*) 480 Mathematics is not just solving for x, it s also figuring out (wh)y. 1

Bagian B Penyelesaian Penyelesaian 2b. Perhatikan bahwa ketika digit terakhir (satuan) dari bilangan tersebut adalah 0, maka digit pertamanya (ribuan) bisa 9 kemungkinan (1 sampai 9). Namun, ketika digit terakhirnya bukan 0 (2, 4, 6, 8), maka digit pertamanya hanya bisa 8 kemungkinan (1 sampai 9, dikurangi angka yang menjadi digit terakhir). Jadi akan dibagi menjadi 2 kasus. Kasus I : Digit terakhirnya 0 Banyak bilangan yang memenuhi adalah 9 8 7 1 = 504 Kasus II : Digit terakhirnya 2, 4, 6, 8 Banyak bilangan yang memenuhi adalah 8 8 7 4 = 1792 Jadi, total ada 1792 + 504 = 2296 bilangan. Penyelesaian 3b. Perhitungan akan dibagi menjadi 4 kasus. Kasus I : 8764 8760 Banyaknya bilangan yang memenuhi adalah 1 1 1 5 = 5 Kasus II : 8759 8700 Banyaknya bilangan yang memenuhi adalah 1 1 6 7 = 42 Kasus III : 8699 8000 Banyaknya bilangan yang memenuhi adalah 1 7 8 7 = 392 Kasus IV : 7999 1000 Banyaknya bilangan yang memenuhi adalah 7 9 8 7 = 3528 Jadi, total ada 5 + 42 + 392 + 3528 = 3967 bilangan. (Catatan : Proses pengerjaannya mirip dengan Soal 3a, tapi dibalik.) Penyelesaian 4c. Menghitung banyaknya susunan kata dari TUTORIAL dimana kedua huruf T tidak berdekatan sama dengan menghitung banyaknya susunan kata yang bisa dibentuk jika tidak ada aturan khusus, lalu dikurangi dengan banyak susunan kata dimana huruf T berdekatan. Banyaknya susunan kata jika tidak ada aturan khusus = 8! : 2! = 20160 Banyaknya susunan kata dimana huruf T berdekatan = 7! = 5040 Jadi, total ada 20160 5040 = 15120 susunan kata. Penyelesaian 6b. Perhatikan gambar di bawah ini. 1 2 3 4 5 6 7 8 Perhatikan juga bahwa huruf vokal dari kata HIRAGANA adalah I, A, A, A, dan huruf konsonannya adalah H, R, G, N. Karena semua huruf vokal tidak boleh berdekatan, maka susunan kata yang bisa dibentuk adalah ketika huruf vokalnya berada di posisi 2, 4, 6, 8 (huruf konsonan mengisi posisi 1, 3, 5, 7) atau huruf vokalnya berada di posisi 1, 3, 5, 7 (huruf konsonan mengisi posisi 2, 4, 6, 8). Kasus I : Huruf vokal berada di posisi 2, 4, 6, 8 Banyak kemungkinan letak masing-masing huruf konsonan = 4! = 24 Banyak kemungkinan letak masing-masing huruf vokal = 4! 3! = 4 Total ada 24 4 = 96 susunan kata. Mathematics is not just solving for x, it s also figuring out (wh)y. 2

Kasus II : Huruf vokal berada di posisi 1, 3, 5, 7 Banyak kemungkinan letak masing-masing huruf konsonan = 4! = 24 Banyak kemungkinan letak masing-masing huruf vokal = 4! 3! = 4 Total ada 24 4 = 96 susunan kata. Jadi, total ada 96 + 96 = 192 susunan kata. (Catatan : Gunakan prinsip permutasi dimana terdapat unsur yang sama dalam menghitung letak masingmasing huruf.) Penyelesaian 8c. Perhatikan bahwa ketika digit terakhir (satuan) dari bilangan tersebut adalah 0, maka digit pertamanya (ribuan) bisa 6 kemungkinan (2, 3, 5, 6, 7, 8). Namun, ketika digit terakhirnya bukan 0 (2, 6, 8), maka digit pertamanya hanya bisa 5 kemungkinan (2, 3, 5, 6, 7, 8, dikurangi angka yang menjadi digit terakhir). Jadi akan dibagi menjadi 2 kasus. Kasus I : Digit terakhirnya 0 Banyak bilangan yang memenuhi adalah 6 5 4 1 = 120 Kasus II : Digit terakhirnya 2, 6, 8 Banyak bilangan yang memenuhi adalah 5 5 4 3 = 300 Jadi, total ada 120 + 300 = 420 bilangan. Penyelesaian 10b. Perhatikan bahwa juru bicara satu dengan yang lainnya jabatannya sama, sehingga kedua posisi juru bicara dianggap sama. 100 Banyaknya cara memilih ketua = C 1 = 100 Banyaknya cara memilih juru bicara = C 2 99 = 99 98 99 98 Jadi, total ada 100 = 50 98 99 cara memilih ketua dan 2 juru bicara. 2 2 Penyelesaian 11c. Perhatikan bahwa harus ada minimal 2 anak laki-laki yang terpilih, jadi ada 2 kasus. Kasus I : Terpilih 2 anak laki-laki dan 1 anak perempuan Banyaknya cara memilih ketiga anak tersebut adalah C 5 2 C 5 1 = 50 Kasus II : Terpilih 3 anak laki-laki Banyaknya cara memilih ketiga anak tersebut adalah C 5 3 = 10 Jadi, total ada 50 + 10 = 60 cara memilih ketiga anak dimana terdapat minimal 2 anak laki-laki. Penyelesaian 14d. Menghitung banyaknya susunan duduk dimana E, F, G tidak duduk berdekatan sama dengan menghitung banyaknya susunan duduk jika tidak ada aturan khusus, lalu dikurangi dengan banyak susunan duduk dimana E, F, G duduk berdekatan. Banyaknya susunan duduk jika tidak ada aturan khusus = 9! Banyaknya susunan duduk dimana E, F, G duduk berdekatan = 7!3! Jadi, total ada 9! 7!3! susunan duduk. Penyelesaian 15c. Menghitung banyaknya susunan duduk dimana P dan S tidak duduk berdekatan sama dengan menghitung banyaknya susunan duduk jika tidak ada aturan khusus, lalu dikurangi dengan banyak susunan duduk dimana P dan S duduk berdekatan. Perhatikan juga bahwa N, O, P, Q, R, S, dan U duduk mengelilingi sebuah meja bundar. Banyaknya susunan duduk jika tidak ada aturan khusus = 6! = 720 Banyaknya susunan duduk dimana P dan S duduk berdekatan = 5! 2! = 240 Jadi, total ada 720 240 = 480 susunan duduk. Mathematics is not just solving for x, it s also figuring out (wh)y. 3

Penyelesaian 16. Perhatikan gambar di bawah ini. 1 2 3 4 5 6 7 8 Perhatikan juga bahwa masing-masing orang (baik perempuan maupun laki-laki) berbeda. Karena orang perempuan dan laki-laki duduk selang-seling, maka susunan duduk yang bisa dibentuk adalah ketika perempuannya berada di posisi 2, 4, 6, 8 (laki-laki mengisi posisi 1, 3, 5, 7) atau perempuannya berada di posisi 1, 3, 5, 7 (laki-laki mengisi posisi 2, 4, 6, 8). Kasus I : Orang perempuan berada di posisi 2, 4, 6, 8 Banyak kemungkinan letak masing-masing perempuan = 4! = 24 Banyak kemungkinan letak masing-masing laki-laki = 4! = 24 Total ada 24 24 = 576 susunan kata. Kasus II : Orang perempuan berada di posisi 1, 3, 5, 7 Banyak kemungkinan letak masing-masing perempuan = 4! = 24 Banyak kemungkinan letak masing-masing laki-laki = 4! = 24 Total ada 24 24 = 576 susunan kata. Jadi, total ada 576 + 576 = 1152 susunan kata. Penyelesaian 18c. Perhatikan bahwa binomial yang akan dijabarkan adalah (a b 2 ) 6 dan diminta untuk mencari koefisien dari a 2 b 8. Pertama, tentukan pangkat dari masing-masing suku. Diperoleh suku a pangkatnya 2 dan suku ( b 2 ) pangkatnya 4. Kedua, tentukan koefisiennya berdasarkan aturan Binomial Newton. Pilih salah satu : Jika dilihat dari pangkat suku a maka diperoleh koefisiennya C 2 6. Jika dilihat dari pangkat suku ( b 2 ) maka diperoleh koefisiennya C 4 6. Ketiga, hitung hasil kalinya. C 2 6 a 2 ( b 2 ) 4 = 15a 2 b 8 Jadi, koefisien dari a 2 b 8 adalah 15. (Catatan : C 2 6 dan C 4 6 memiliki hasil yang sama.) Penyelesaian 18d. Perhatikan bahwa binomial yang akan dijabarkan adalah (j + i 2 ) 13 dan diminta untuk mencari koefisien dari i 16 j 6. Pertama, tentukan pangkat dari masing-masing suku. Kalau suku j pangkatnya 6 maka suku i 2 pangkatnya 13 6 = 7. Akan tetapi, (i 2 ) 7 = i 14 i 16. Kalau suku i 2 pangkatnya 8 maka suku j pangkatnya 13 8 = 5. Akan tetapi, j 5 j 6. Bisa disimpulkan bahwa tidak ada suku i 16 j 6 dalam penjabaran (j + i 2 ) 13. Jadi, koefisien i 16 j 6 pada penjabaran (j + i 2 ) 13 adalah 0. Penyelesaian 22c. Perhatikan bahwa agar hasil bagi mata dadunya 1, kedua dadu yang dilempar harus memunculkan mata dadu yang sama (contoh : 1 dan 1). Banyaknya kemungkinan hal ini terjadi adalah 6. Sementara itu banyaknya kemungkinan mata dadu yang muncul adalah 6 6 = 36. Jadi, peluang mendapatkan mata dadu dimana hasil bagi kedua mata dadunya 1 adalah 6 36 = 1 6 Mathematics is not just solving for x, it s also figuring out (wh)y. 4

Penyelesaian 24. Perhatikan bahwa untuk mendapatkan jumlah 14, maka mata-mata dadu yang dilempar harus menunjukkan angka 6, 6, 2; 6, 5, 3; 6, 4, 4; atau 5, 5, 4. Agar memudahkan perhitungan, akan dibagi menjadi 4 kasus. Perhatikan juga bahwa ketiga dadu yang dilempar adalah dadu-dadu berbeda. Kasus I : 6, 6, 2 Banyaknya kemungkinan keluarnya mata dadu 6, 6, 2 pada pelemparan tersebut adalah 3! Kasus II : 6, 5, 3 Banyaknya kemungkinan keluarnya mata dadu 6, 5, 3 pada pelemparan tersebut adalah 3! = 6 Kasus III : 6, 4, 4 Banyaknya kemungkinan keluarnya mata dadu 6, 4, 4 pada pelemparan tersebut adalah 3! Kasus IV : 5, 5, 4 Banyaknya kemungkinan keluarnya mata dadu 5, 5, 4 pada pelemparan tersebut adalah 3! Sementara banyak kemungkinan mata dadu yang muncul dalam pelemparan 3 dadu (ruang sampel) adalah 6 6 6 = 216. Jadi, peluang jumlah ketiga mata dadunya 14 adalah 3+6+3+3 216 = 15 216 = 5 72. (Catatan : Gunakan prinsip permutasi dimana terdapat unsur yang sama dalam menghitung banyak kemungkinan keluarnya mata dadu tertentu pada masing-masing dadu.) Penyelesaian 26b. Perhatikan bahwa akan diambil 1 permen sebanyak 3 kali dengan pengembalian. Perhatikan juga bahwa harus terambil minimal 2 permen kopi. Jadi ada 2 kasus. Kasus I : Terambil 2 permen kopi dan 1 permen coklat Banyaknya cara memilih ketiga anak tersebut adalah 8 8 7 = 448 Kasus II : Terpilih 3 permen kopi Banyaknya cara memilih ketiga anak tersebut adalah 8 8 8 = 512 Jadi, total ada 448 + 512 = 960 kemungkinan cara mengambil. Penyelesaian 28b. Pertama akan dihitung banyak kemungkinan muncul minimal 1 gambar ketika 4 koin dilempar bersamasama sekali, lalu akan dicari nilai peluangnya. Menghitung banyaknya kemungkinan hasil pelemparan dimana muncil minimal 1 gambar sama dengan menghitung banyaknya kemungkinan hasil pelemparan jika tidak ada aturan khusus, lalu dikurangi dengan banyak kemungkinan hasil pelemparan dimana tidak muncul gambar (semuanya angka). Banyaknya kemungkinan hasil pelemparan jika tidak ada aturan khusus = 16 Banyaknya kemungkinan hasil pelemparan dimana tidak muncul gambar (semuanya angka) = 1 Sementara itu, banyak kemungkinan hasil pelemparan 4 koin (ruang sampel) adalah 16. Jadi, peluang muncul minimal 1 gambar dalam pelemparan 4 koin adalah 16 1 = 15. 16 16 Mathematics is not just solving for x, it s also figuring out (wh)y. 5