PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP MINAT STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

dokumen-dokumen yang mirip
SUYUT ADIN FEBRIANTO NPM

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN KECURANGAN AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

PENGARUH LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP ORIENTASI KARIR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI DALAM MENGEMUKAKAN DAN MEMPERTAHANKAN PENDAPAT PADA SISWA KELAS

Kata Kunci : Layanan Informasi Karir, Pemilihan Karir

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN TATA TERTIB SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII SMP N 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEDISIPLINAN KERAPIHAN BERSERAGAM PADA SISWA KELAS XII IPS 1 SMA NEGERI 1 COLOMADU TAHUN PELAJARAN

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN EFIKASI DIRI SISWA KELAS XI SMA N 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Oleh : Octavena Mellinda Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Maret.

Tyas Siti Syarifah ( ) Pembimbing :Lydia Ersta K. Prodi BK FKIP UNSIRI ABSTRAK

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MEDIA FILM TERHADAP EFIKASI DIRI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

MEITA RULY HANGESTI SARI NIM:

Kata Kunci: Layanan Penguasaan Konten, Motivasi Berwirausaha

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN BIMBINGAN KARIER DENGAN PERKEMBANGAN BAKAT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 ARJOSARI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TERHADAP PEMAHAMAN POTENSI DIRI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KALIKOTES KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN. rinci (Nana Syaodih, 2007:287). Penelitian ini menggunakan pendekatan

hlm (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, ( Bandung : Alfabeta, 2009 ),

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN INFORMASI TERHADAP PENGURANGAN RASA INFERIORITAS SISWA KELAS VII MTs NEGERI GEMOLONG TAHUN PELAJARAN

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK ROLE PLAYING

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PERENCANAAN KARIR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 NGADILUWIH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN OUTBOND

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECENDERUNGAN MENCONTEK PADA SISWA KELAS XI IPS MAN 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

Titis Fitri Putri Astuti ( ) Pembimbing : Dra. Sri Hartini, M.Pd. Prodi BK FKIP UNISRI ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH LAYANAN INFORMASI MELALUI MEDIA FILM TERHADAP KREATIVITAS VERBAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP PEMAHAMAN KEPRIBADIAN SISWA KELAS X UNTUK PERENCANAAN KARIER DI SMK TUNAS HARAPAN JAKARTA

PENGARUH LAYANAN INFORMASI TERHADAP PENINGKATAN EFIKASI DIRI SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 KARANGMALANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 WERU SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah cara teratur untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DENGAN ANAK TERHADAP PENYESUAIAN SOSIAL PADA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 32 Agar bisa mendapatkan data

PENGARUH PENERAPAN METODE BRAINSTORMING

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengeliminasi faktor lain yang bisa mengganggu. 1. kalinya. Rancangan ini dapat digambarkan sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan metode kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, yaitu sebuah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN X O

BAB III METODE PENELITIAN. memecahkan suatu masalah yang diselidiki. Berdasarkan metode pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang banyak dituntut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis kegiatan penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ARVITA MAYASARI A

ABSTRAK. Kata Kunci: pemilihan kompetensi keahlian akuntansi, persepsi peluang kerja, dukungan orang tua ISSN

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi. Diajukan oleh: DEWI TRI UTAMI A

KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP PERENCANAAN PEMILIHAN JURUSAN SISWA KELAS X A TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI KRADENAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

ABSTRAK. : Ice breaking, Motivasi diri siswa dalam mengikuti pelajaran. matematika

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP TINGKAT KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS VIII DI UPTD SMP NEGERI 2 CAMPUR DARAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhui sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB III METODE PENELITIAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDY BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Metro pada tahun 2014.

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yang

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH TEKNIK BEHAVIORISTIK TERHADAP KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN PADA SISWA KELAS IX SMP N 1 GONDANGREJO, KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP TINGKAT INFERIORITAS SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pijakan dari serangkaian pelaksanaan kegiatan dalam penelitian. Memilih

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tempat penelitian dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kampar

BAB III METODE PENELITIAN. atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN

PBAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP MINAT STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: WAHYU SURYO WIDIYANTORO NPM. 12500034 ABSTRAK Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pemberian layanan informasi karir terhadap minat studi lanjut pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Dalam penelitian ini sampling diambil menggunakan cara undian, dimana peneliti membuat undian sejumlah kelas yang kemudian undian tersebut diundi, kelas yang keluar menjadi sampel yang nantinya akan mengisi angket. Dalam penelitian ini sampel yang di peroleh adalah kelas VIII A yang berjumlah 30 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, observasi dan dokumentasi. Metode angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang minat studi lanjut, observasi dilakukan untuk mengamati perilaku siswa, sedangkan metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang sekolah dan nama responden. Teknik analisis data dengan t-tes. Berdasarkan hasil analisis data secara statistik tentang pengaruh layanan informasi karir terhadap minat studi lanjut pada siswa Kelas VIII SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 diperoleh t hitung sebesar 10,495. Selanjutnya nilai t hitung tersebut dikonsultasikan dengan t tabel dengan db = (N 1) = (30 1) = 29 pada taraf signifikansi 5% = 2,045. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil t hitung = 10,495 lebih besar dari t tabel pada taraf signifikansi 5% = 2,045. Berdasarkan hasil analisis data di atas, maka hipotesis menyatakan bahwa: Ada Pengaruh Layanan informasi karir terhadap minat studi lanjut pada siswa Kelas VIII SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 terbukti kebenarannya pada taraf signifikansi 5%. Kata Kunci: layanan informasi karir, minat studi lanjut 1

2

PENDAHULUAN Masa remaja adalah saat meningkatnya pengambilan keputusan mengenai masa depan. Kemampuan untuk membuat keputusan yang tepat tidaklah menjamin bahwa keputusan yang diambil akan selalu dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, keleluasaan pengalaman juga ikut berperan. Kemantapan pengambilan keputusan yang tepat adalah berfikir kritis, di dalamnya terkandung pengertian mengenai makna suatu masalah secara lebih mendalam, berfikiran terbuka terhadap pendekatan dan pandangan yang berbeda-beda, dan menetapkan untuk diri sendiri hal-hal yang akan diyakini atau dilakukan. Siswa SMP untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang sekolah lanjutan tingkat atas, membutuhkan suatu proses pengambilan keputusan. Mereka perlu dibantu atau dibimbing dalam mengambil keputusan yang sangat penting dan sulit. Suatu keputusan yang khusus menentukan masa depannya sehubungan dengan karir yang dicita-citakan tidaklah bisa langsung dapat diputuskan segera, tetapi melalui suatu proses pengambilan keputusan. Keputusan yang mantap dalam memilih sekolah yang akan di pillihnya memerlukan sebanyak-banyaknya informasi, pengetahuan, pertimbangan dan di dalamnya terkandung suatu harapan dan keyakinan atas apa yang telah diputuskan. Mengambil keputusan, sekolah mana yang menjadi pilihannya SMA atau SMK, dapat dihindari manakala siswa memiliki sejumlah informasi yang memadai yang berhubungan dengan dunia karirnya. Siswa membutuhkan bantuan bimbingan dari guru pembimbing yang ada di sekolah, guna memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang memadai tentang berbagai kondisi dan karakteristik diri. Kekurangtahuan dan kekurang pahaman tersebut sering membuat mereka kehilangan kesempatan, salah pilih sekolah, Agar siswa terhindarkan dari permasalahan tersebut siswa perlu dibekali dengan informasi keadaan dirinya, informasi mengenai pendidikan lanjutan, dan informasi mengenai prospek lapangan pekerjaan di sekolah yang menjadi pilihannya. Pengembangan diri di SMP difasilitasi dengan adanya guru, 3

konselor di sekolah yang dilakukan dengan kegiatan bimbingan secara individu/kelompok juga diberikan bimbingan di kelas, pelayanan pengembangan diri meliputi masalah diri pribadi, kehidupan sosial, belajar dan pengembangan karir peserta didik. Layanan bimbingan di SMP bertujuan untuk membantu siswa agar dapat memenuhi tugas-tugas perkembangan yang berkaitan dengan aspek pribadi sosial, pendidikan dan karir sesuai dengan tuntutan lingkungan, dalam aspek perkembangan karir. Masalah yang dialami oleh siswa SMP Negeri 16 Surakarta, adalah memilih dan menentukan apa yang ingin dilakukan setelah menyelesaikan pendidikannya di sekolah. Apakah ia ingin meneruskan ke jenjang pendidikan selanjutnya, atau memilih untuk bekerja. Masalah pemilihan tersebut kelak dapat mengakibatkan siswa tidak mantap menentukan arah karirnya, siswa melanjutkan sekolah dengan alasan faktor tingkat ekonomi keluarga, tidak untuk mengaktualisasikan dirinya sebagai pribadi yang khas. Pribadi yang berbeda dengan orang lain sebagai alasannya. Kadang-kadang siswa hanya saling mengikuti atau mencontoh satu sama lain, terhadap pemilihan karir yang digelutinya. Efektif tidaknya layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan di sekolah tergantung pada kemampuan siswa untuk mengambil keputuan tentang karir dan menanggung segala bentuk resiko yang dihadapinya kelak. Karir bagi siswa bukan hal yang mudah untuk ditentukan pilihan yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki nantinya, untuk menentukan karir tersebut harus didasarkan pada siswa itu sendiri, siswa memahami tidaknya, minat bakat serta pengenalan karir yang ada di masyarakat. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diperlukan pemberian layanan informasi studi lanjut pada siswa Kelas VIII SMP Negeri 16 Surakarta. Layanan informasi adalah layanan bimbingan yang memungkinkan peserta didik dan pihak-pihak lain yang dapat memberikan pengaruh yang besar kepada peserta didik (terutama orang tua) menerima dan memahami informasi (seperti informasi pendidikan daninfomasi jabatan) yang dapat dipergunakan sebagai bahan 4

pertimbanganan pengambilan keputusan sehari-hari sebagai pelajar, anggota keluarga, dan masyarakat. Ada tiga alasan layanan informasi perlu diselenggarakan di sekolah. Pertama, membekali individu dengan berbagai pengetahuan. Kedua, memungkinkan individu dapat menentukan arah hidupnya. Syarat dasar untuk menentukan arah hidup adalah apabila ia mengetahui apa (informasi) yang harus dilakukan serta bagaimana bertindak secara kreatif dan dinamis. Ketiga, setiap individu adalah unik. Keunikan itu akan membawakan pengambilan keputusan dan bertindak yang berbeda-beda disesuaikan dengan masing-masing individu (Prayitno dan Erman Amti, 2004: 260). Berdasarkan ketiga alasan itu, layanan informasi merupakan kebutuhan yang amat tinggi tingkatannya. Lebih-lebih apabila diingat bahwa masa masa depan adalah abad informasi, maka barang siapa tidak memdapatkan informasi, maka ia akan tertinggal dan akan kehilangan masa depan. Adapun jenis layanan informasi dibedakan menjadi tiga yaitu 1) informasi pendidikan, 2) informasi pekerjaan, 3) informasi sosial budaya. Informasi Pendidikan merupakan informasi yang diberikan mengenai pemilihan program studi, pemilihan sekolah dan jurusannya, penyesuaian diri dengan program studi, dan penyesuaian diri dengan suasana belajar. Informasi Pekerjaan merupakan informasi yang diberikan mengenai jenis pekerjaan yang ada dimasyarakat, mengenai gradasi posisi dalam lingkup suatu jabatan, mengenai persyaratan tahap dan jenis pendidikan. Informasi Sosial Budaya merupakan informasi yang diberikan mengenai pemahaman terhadap sesama manusia mencakup semua data dan fakta mengenai tahap-tahap perkembangan serta lingkungan hidup fisik dan psikologis. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi masalahnya sebagai berikut: 1) Penerapan bimbingan karir sebagai bagian dari bimbingan dan konseling belum terlaksana sebagai layanan bimbingan bagi siswa kelas VIII dalam memantapkan keputusan untuk melanjutkan studi ke sekolah lanjutan tingkat atas. 2) Persepsi siswa tentang pentingnya layanan bimbingan 5

karir untuk studi lanjut belum optimal, sehingga pengetahuan siswa tentang studi lanjutan setelah siswa menyelesaikan studinya di Sekolah Menengah Pertama (SMP) masih rendah. Berdasarkan identifikasi masalah tersebut di atas, maka masalahnya dibatasi pada Pengaruh Layanan Informasi Karir Terhadap Minat Studi Lanjut Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Memperhatikan latar belakang masalah di atas, dalam penelitian ini dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Apakah ada pengaruh layanan informasi karir terhadap minat studi lanjut pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016?. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pemberian layanan informasi karir terhadap minat studi lanjut pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 16 Surakarta. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2016 sampai dengan bulan Mei 2016. Penelitian dalam skripsi ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif jenis eksperimental. Penelitian eksperiman adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktorfaktor lain yang mengganggu (Suharsimi Arikunto, 2006: 3). Penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2014: 109). Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan obyek penelitian. Dalam hal ini populasinya adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 16 Surakarta yang terdiri 6 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 180 orang. 6

Dalam Penelitian ini peneliti mengambil sampel satu kelas dari 6 kelas VIII secara acak, yaitu siswa kelas VIII A yang berjumlah 30 siswa. Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2009: 81). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Simple Random Sampling. Simple random sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama kepada populasi untuk dijadikan sampel (Deni Darmawan, 2013 :146). Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sample dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Dalam penelitian ini sampling diambil menggunakan cara undian, dimana peneliti membuat undian sejumlah kelas yang kemudian undian tersebut diundi, kelas yang keluar menjadi sampel yang nantinya akan mengisi angket. Variabel penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang diselidiki pengaruhnya terhadap variabel dependen (variabel terikat). Dalam penelitian ini sebagai variabel bebas adalah layanan informasi karir. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang timbul sebagai akibat dari adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini sebagai variabel terikat adalah minat studi lanjut. Teknik pengumpulan data menggunakan metode angket, observasi dan dokumentasi. Angket atau questioner ialah penyelidikan mengenai suatu masalah yang dilakukan dengan jalan mengedarkan suatu pertanyaan berupa formulirformulir diajukan secara tertulis kepada sejumlah subyek untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan (respon) tertulis seperlunya. (Suharsimi Arikunto, 2006: 193). Jumlah item yang digunakan untuk mengungkap variabel kerja kelompok sebanyak 55 item. Untuk mengetahui jumlah skor seorang responden maka dibuat alternatif jawaban sebanyak 4 untuk tiap itemnya, yaitu: Sangat sesuai skor 4, Sesuai skor 3, Tidak sesuai skor 2, Sangat tidak sesuai skor 1. Sedangkan butir yang bersifat 7

negatif berlaku sebaliknya. Metode angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai minat studi lanjut siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Surakarta sebelum dan setelah pemberian layanan informasi karir. Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket langsung tertutup. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 236) metode dokumentasi adalah Cara mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, raport, legger, agenda dan sebagainya. Berdasarkan pengertian tersebut maka peneliti menyimpulkan bahwa metode dokumentasi ialah suatu penyelidikan yang ditujukan pada data yang telah lalu melalui sumber dokumentasi. Adapun jenis dokumentasi dalam penelitian ini adalah dokumentasi tertulis yang berupa buku berupa data nama-nama siswa Kelas VIII SMP Negeri 16 Surakarta yang dijadikan sampel penelitian dan try out penelitian. Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti dan sistematis (Suharsimi Arikunto, 1998:28). Pengumpulan data melalui observasi dilakukan sendiri oleh peneliti pada kelas yang dijadikan sampel untuk mendapatkan gambaran secara langsung kegiatan layanan informasi karir. Berdasarkan uji coba angket minat studi lanjut yang terdiri dari 46 item pernyataan dan diujicobakan pada 28 responden yaitu siswa Kelas VII D SMP Negeri 16 Surakarta ditemukan sebanyakan 13 item pernyataan yang tidak valid antara lain item nomor 8,9,11,19,22,25,30,38,41, 44,48, 49 dan 53. Dari 13 item angket yang dinyatakan tidak valid, selanjutnya tidak disertakan dalan angket pada penelitian ini, karena 13 item pernyataan tersebut memiliki r hitung < r tabel. Berdasarkan hasil uji reliabilitas try out angket minat studi lanjut yang dianalisis menggunakan rumus Spearman Brown diperoleh nilai 0,929 masuk kategori antara 0,800-1,00 atau mempunyai reliabilitas sangat tinggi Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah t-tes yang mana untuk mengetahui 8

pengaruh pemberian layanan informasi karir terhadap minat studi lanjut pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Adapun rumus t-test yang menggunakan one group pre-test and post-test (desain 2) menurut Suharsimi Arikunto (2006: 149) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Deskripsi Data Hasil Angket Minat Studi Lanjut Sebelum Layanan Informasi Karir Berdasarkan hasil angket minat studi lanjut sebelum pemberian layanan informasi karir pada siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016 diperoleh nilai tertinggi 153 dan terendah 129 (Lihat Lampiran 11). Adapun dari analisis data diperoleh nilai mean = 139,167, median = 146 modus = 159,666 dan standar deviasi = 6,391. Deskripsi Data Hasil Angket Minat Studi Lanjut Setelah Layanan Informasi Karir Berdasarkan hasil angket minat studi lanjut setelah pemberian layanan informasi karir pada siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016 diperoleh nilai tertinggi 160 dan terendah 136 (Lihat Lampiran 12). Adapun dari analisis data diperoleh nilai mean = 146,667, median = 149,25 modus = 154,416 dan standar deviasi = 6,618. Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil analisis data secara statistik tentang pengaruh layanan informasi karir terhadap minat studi lanjut pada siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 diperoleh t hitung sebesar 10,495 (Lampiran 15). Selanjutnya nilai t hitung tersebut dikonsultasikan dengan t tabel dengan db = (N 1) = (30 1) = 29 pada taraf signifikansi 5% = 2,045. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil t hitung = 10,495 lebih besar dari t tabel pada taraf signifikansi 5% = 2,045. Berdasarkan hasil analisis data di atas, maka hipotesis menyatakan bahwa: Ada Pengaruh Layanan informasi karir terhadap minat studi lanjut pada siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 terbukti kebenarannya pada taraf signifikansi 5%. 9

Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa minat studi lanjut siswa Kelas VII A setelah diberikan layanan informasi karir mengalami peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan minat studi lanjut siswa pada pre-test nilai rata-rata sebesar 139,167 sedangkan minat studi lanjut siswa pada post-test nilai rata-rata sebesar 146,667. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa layanan informasi karir berpengaruh terhadap minat studi lanjut, hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung = 10,495 lebih besar dari t tabel pada taraf signifikansi 5% = 2,045. Menurut Slameto (2005:263) faktor yang mempengaruhi timbulnya minat dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu yang bersumber dari dalam diri (internal) individu yang bersangkutan (missal: bobot, umur, jenis kelamin, pengalaman, perasaan mampu, kepribadian) dan yang berasal dari luar diri (eksternal) mencakup lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Maka dari itu peneliti akan memberikan pengaruh eksternal berupa layanan informasi karier terhadap minat studi lanjut pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 16 Surakarta. Stuktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang yaitu komponen kognitif (cognitive), komponen afektif (affective) dan komponen konatif (conative). Proses terbentuknya sikap dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media masa, institusi atau lembaga pendidikan dan lembaga agama, serta faktor emosi dalam diri individu. Alasan peneliti menggunakan layanan informasi karier untuk meningkatkan minat studi lanjut siswa karena menurut Abdul Chamid dan Rochmanudin (2011:15) salah satu cara pembentukan minat studi lanjut pada siswa adalah dengan memberikan informasi seluas-luasnya, baik keuntungan maupun kerugian yang ditimbulkan oleh objek yang dimaksud. Informasi yang diberikan dapat berasal dari pengalaman (penjelasan langsung maupun tidak langsung), media cetak, dan media elektronik. Aspek-aspek minat menimbulkan daya ketertarikan yang 10

dibentuk oleh dua aspek yaitu kognitif, afektif, dan konatif. Aspek-aspek tersebut terdiri dari aspek persepsi,perhatian, kepercayaan, keinginan, dan tindakan. Disamping itu layanan informasi karier merupakan layanan yang diberikan berupa pengetahuan dan pemahaman sebagai tolak ukur individu dalam bertingkah laku dalam kehidupannya sehari-hari baik di masyarakat, keluarga dan sekolah, maupun menentukan masa depannya. Diperlukannya informasi bagi individu semakin penting mengingat kegunaan infomasi sebagai acuan untuk bersikap dan bertingkah laku sehari-hari, sebagai pertimbangan bagi arah pengembangan diri, dan sebagai dasar pengambilan keputusan. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini masih banyak kekurangan yaitu dimungkinkan terbatasnya jumlah sampel akan memberikan hasil yang berbeda ketika diterapkan pada jumlah sampel yang lebih besar. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data secara statistik tentang pengaruh layanan informasi karir terhadap minat studi lanjut pada siswa Kelas VIII SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 diperoleh t hitung sebesar 10,495. Selanjutnya nilai t hitung tersebut dikonsultasikan dengan t tabel dengan db = (N-1) = (30 1) = 29 pada taraf signifikansi 5% = 2,045. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil t hitung = 10,495 lebih besar dari t tabel pada taraf signifikansi 5% = 2,045. Berdasarkan hasil analisis data di atas, maka hipotesis menyatakan bahwa: Ada Pengaruh Layanan informasi karir terhadap minat studi lanjut pada siswa Kelas VIII SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 terbukti kebenarannya pada taraf signifikansi 5%. Berdasarkan dari kesimpulan penelitian diatas, maka dapat diberikan saran sebagai berikut: Bagi Kepala Sekolah yaitu pihak sekolah agar menyediakan sarana dan fasilitas yang mendukung layanan bimbingan dan konseling terutama layanan informasi karier sehingga pemberian layanan dapat dilakukan denga variatif dan inovatif. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling hendaknya selalu memperbaharui pengetahuan dan keterampilannya sesuai perkembangan 11

masalah studi lanjut ke SMK pada siswa melalui kegiatan layanan konseling kelompok agar diperoleh solusi-solusi yang tepat dalam melaksanakan tugasnya sebagai konselor sekolah yang professional. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya dapat menambah jumlah sampel penelitian agar dapat digeneralisasikan tidak hanya terbatas pada sekolah tertentu. Peneliti selanjutnya yang tertarik dengan masalah minat studi lanjut disarankan melihat faktor lain. DAFTAR PUSTAKA Abdul Chamid dan Rochmanudin, 2011. Lulus SMP/MTS?. Yogyakarta: Paramitra Publishing. Deni Darmawan, 2013. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Prayitno dan Erman Amti, 2004. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok. Padang: Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang. Slameto, 2010. Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta., 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto, 2010. Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta., 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 12