BAB IV METODE ANALISIS

dokumen-dokumen yang mirip
Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Tinjauan RAM BAB III TINJAUAN RAM

BAB III. EVALUASI DATA KEANDALAN

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL TA. SURAT PENGAKUAN...ii. SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN...iii HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN MOTTO HALAMAN PERSEMBAHAN

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS KESESUAIAN TERHADAP DOKUMEN SAE ARP4761

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL ANALISIS AVAILABILITY PESAWAT C-130 HERCULES

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian perawatan Jenis-Jenis Perawatan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)...

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 6

PERFORMANCE ASSESSMENT

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN LEMBAR PENGAKUAN PERSEMBAHAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

4.1.7 Data Biaya Data Harga Jual Produk Pengolahan Data Penentuan Komponen Kritis Penjadualan Perawatan

ANALISIS KEANDALAN APU GTCP85 STUDI KASUS PESAWAT BOEING /400/500 MILIK GARUDA INDONESIA

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2884

Sumbu X (horizontal) memiliki range (rentang) dari minus takhingga. ( ) hingga positif takhingga (+ ). Kurva normal memiliki puncak pada X

3 BAB III LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data stagnasi mesin yang dicatat oleh perusahaan. Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diharapkan, membutuhkan informasi serta pemilihan metode yang tepat. Oleh

Dewi Widya Lestari

Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan)

Usulan Kebijakan Preventive Maintenance Subsistem Kritis Engine T700 dengan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)

Oleh: Gita Eka Rahmadani

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: produksi pada departemen plastik

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Universitas Bina Nusantara

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN...

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA CONTINUES SOAP MAKING

Pengukuran dan Peningkatan Kehandalan Sistem

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT. ADINA MULTI WAHANA

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Evaluasi Keandalan Sistem Mesin Kontrol Bahan Bakar Pada Pesawat Boeing 737 Classic Garuda Indonesia

ANALISIS KERUSAKAN LINER PADA MUD PUMP IDECO T-800 TYPE TRIPLEX PUMP BERDASARKAN RELIABILITY, AVAILABILITY, DAN METODE FAULT TREE ANALYSIS DI PT.

OPTIMASI JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN PADA MESIN TENUN UNIT SATU DI PT KSM, YOGYAKARTA

Seminar Nasional IENACO ISSN: USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT.

Studi Implementasi RCM untuk Peningkatan Produktivitas Dok Apung (Studi Kasus: PT.Dok dan Perkapalan Surabaya)

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: X Yogyakarta, 3 November 2012

ANALISIS INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS MESIN TRIMMING UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN

BAB II LANDASAN TEORI

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 5, NO. 2, DESEMBER 2003:

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

USULAN KEBIJAKAN PERAWATAN MESIN CETAK GOSS UNIVERSAL DENGAN METODE RELIABILITY AVAILABILITY MAINTAINABILITY (RAM) ANALYSIS DAN

SISTEM MANAJEMEN PERAWATAN UNIT MMU PUMP DAN OIL SHIPPING PUMP

Kata Kunci : Availability, Cost of Unreliability, Key Performance Indicator, Maintainability, Reliability, Reliability Block Diagram

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

T U G A S A K H I R. Diajukan guna melengkapi sebagai syarat. Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) DISUSUN OLEH : : Puguh Mursito adi

KEANDALAN DATA CENTER BERDASARKAN SISTEM TIER CLASSIFICATIONS. Irham Fadlika

Sistem Manajemen Maintenance

BAB I PENDAHULUAN I.1

KETERANGAN SELESAI PENELITIAN...

PENENTUAN JADWAL PERAWATAN MESIN POMPA MELALUI ANALISIS KEANDALAN PADA PDAM GUNUNG LIPAN, SAMARINDA SEBERANG, KALIMANTAN TIMUR

TESIS ANALISA PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN KRITIS PADA ALAT INTRUMENTASI QCS SCANNER TYPE DI PT. PABRIK KERTAS TJIWI KIMIA

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 4793

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU

PENERAPAN PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MENINGKATKAN RELIABILITY PADA BOILER FEED PUMP PLTU TARAHAN UNIT 3 & 4 TUGAS SARJANA

Penjadwalan Predictive Maintenance dan Biaya Perawatan Mesin Pellet di PT Charoen Pokphand Indonesia - Sepanjang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. merupakan mesin paling kritis dalam industri pengolahan minyak sawit. Pabrik

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiii

Penjadwalan Maintenance Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance II (RCM II) pada Mesin Pendingin Sabroe Di PT. SMART Tbk.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan manufaktur menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan berusaha

OPTIMASI PREVENTIVE MAINTENANCE DENGAN PSO (PARTICLE SWARM OPTIMIZATION) PADA SEMI LEAN SOLUTION PUMP 107-JC DI PABRIK I PT.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2014

Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU Paiton Unit 3)

Fida Faishal*, Budhi Handoko, Yeny Krista Franty. Departemen Statistika, FMIPA Universitas Padjdjaran *

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University 1

BAB II LANDASAN TEORI

KAJIAN RELIABILITAS DAN AVAILABILITAS PADA SISTEM KOMPONEN PARALEL

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN

PERENCANAAN PREVENTIVE MAINTENANCE KOMPONEN CANE CUTTER I DENGAN PENDEKATAN AGE REPLACEMENT (Studi Kasus di PG Kebon Agung Malang)

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN PENCEGAHAN PADA PERALATAN SUB UNIT SINTESA UNIT UREA DI PT X MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO

ANALISIS INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS UNIT MESIN STITCHING UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN DAN MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA PERALATAN SEKSI PENGGILINGAN E

ANALISIS TINGKAT KENDALAN DAN PENENTUAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN MESIN POMPA DISTRIBUSI PADA PDAM TIRTA MUARE ULAKAN SAMBAS

OPTIMASI PERAWATAN STONE CRUSHER MENGGUNAKAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM)

ANALISIS RELIABILITY DAN SAFETY INTEGRITY LEVEL (SIL) PADA SYNTHESIS GAS COMPRESSOR 103-J DI PABRIK I PT PETROKIMIA GRESIK

SISTEM PEWRAWATAN TERPADU (INTEGRATED MAINTENANCE SYSTEM)

Bab I Pendahuluan Pada bab ini berisi mengenai latar belakang masalah penelitian yang dilakukan, merumuskan masalah yang menjadi permasalahan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) F-312

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2521

Transkripsi:

BAB IV METODE ANALISIS IV.1 Pendahuluan Implementasi analisis RAM saat ini menjadi bagian penting dan tak terpisahkan dalam suatu industri modern, mulai dari proses desain, produksi maupun operasionalnya. Begitupun dalam sistem militer, banyak negara-negara maju sudah mengimplementasikan RAM untuk mencapai kesuksesan misinya. Salah satu institusi militer yang sudah menerapkan RAM systems adalah Departement of Defence (DOD) USA, yang menjadi salah satu referensi dalam tesis ini. Sistem pemeliharaan Pesawat C-130 Hercules selama ini terus-menerus mengalami perubahan, disesuaikan dengan kondisi dan kendala yang dihadapi. Hal ini bisa dilihat dari BP3A terakhir yang menjadi acuan dalam sistem pemeliharaan Pesawat C-130 Hercules. Dari BP3A ini dapat disimpulkan bahwa ada dua pola perubahan mendasar dalam kebijakan sistem pemeliharaan Pesawat C-130 Hercules. Pertama, bahwa TNI AU tidak lagi menerapkan secara keseluruhan format sistem pemeliharaan yang dikeluarkan oleh Lockheed. Pola perubahan yang kedua, adanya pergeseran konsep pemeliharaan khususnya komponen, dari Hard Time ke On Condition. Indikasi dari kedua perubahan ini ditandai dengan banyaknya overhoul (Time Between Overhoul/TBO) komponen pesawat yang berubah dari ketetapan awal yang ditentukan oleh pabrik. Pada bab 4 ini akan diuraikan langkah-langkah dalam metode analisis RAM yang bermuara kepada efektifitas tingkat pencapaian operasional Pesawat C-130 Hercules ditinjau dari aspek sistem pemeliharaannya. Skenario model dikembangkan dalam analisis dimaksudkan untuk menemukan tingkat paling efektif dari sistem pemeliharaan (level maintenance), dan bukan untuk merubah format sistem pemeliharaan yang ada saat ini. Untuk mendukung analisis, digunakan metode RAM yang meliputi reliability block diagram (RBD), Markov analisis, Downtime analisis, Fault Tree Analysis (FTA), serta dilengkapi dengan penilaian (cluster assesment) dan analisis SWOT. Analisis Optimalisasi Tingkat Operasional (Availability) Pesawat C-130 Hercules -45-

IV.2 Penilaian Sistem Pemeliharaan Pesawat C-130 Hercules Sistem Pemeliharaan Pesawat C-130 Hercules tentunya berbeda dengan sistem pemeliharaan yang diterapkan pada pesawat-pesawat komersiil (airlines). Meskipun dalam filosofi pemeliharaan sama, akan tetapi dalam pelaksanaan maupun strateginya tentu banyak perbedaan. Hal ini disebabkan oleh kondisi, tujuan dan definisi misi yang berbeda. Indikator perbedaan penerapan sistem pemeliharaan bisa dilihat dari 7 faktor : a. Organisasi sumber daya pemeliharaan (Organization of Maintenance Resources) b. Prosedur pemeliharaan (Maintenance procedures) c. Peralatan dan alat uji (Tools and test equipment) d. Personil (seleksi, pelatihan dan motivasi) e. Petunjuk dan manual Pemeliharaan (Maintenance instructions and manual) f. Spares provisioning g. Logistik Berangkat dari ketujuh indikator sistem pemeliharaan tersebut di atas, menjadi titik tolak untuk melakukan suatu penilaian (assesment). Penilaian penting untuk melihat kondisi nyata yang ada secara obyektif sebelum melakukan suatu optimasi untuk meningkatkan efektifitas sistem pemeliharaan. Filosofi strategi pemeliharaan yang mencakup ketujuh indikator di atas menjadi bagian penting dalam menentukan dan mengukur tingkat operasional/keefektifan (availability) dari suatu sistem pesawat. Karakteristik availability tergantung kepada karakteristik reliability (yaitu F(t), f(t), R(t) dan r(t)), dan karakteristik maintainability (yaitu MTTR, MTBM dan MDT). Gabungan dari keefektifan fungsional (misalnya kapasitas dan kecepatan) dan availability akan membentuk keefektifan sistem secara keseluruhan. Sedangkan faktor biaya (cost) dalam aktifitas pemeliharaan sangat penting untuk memberikan keseimbangan dan penekanan tertentu kepada tiap-tiap indikator di atas. Analisis Optimalisasi Tingkat Operasional (Availability) Pesawat C-130 Hercules -46-

IV.3 Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data Pengumpulan data berasal dari record maintenance maupun hasil wawancara dengan personil operasi dan pemeliharaan. Data yang tersedia untuk di analisis, memang jauh dari yang diharapkan. Hal ini disebabkan sistem record kegagalan komponen/sistem masih belum berjalan dengan baik. Data kegagalan komponen didapatkan dari kombinasi antara catatan jam terbang pesawat dengan riwayat kerusakan dan penggantian komponen tiap pesawat. Formasi pesawat yang masih operasional (available) adalah 23 pesawat dengan tingkat kesiapan 8 sampai 9 pesawat, maka diambil 5 pesawat sebagai sample (n), sehingga sample size (N). Dengan asumsi bahwa sample 5 pesawat dapat mewakili populasi tingkat kesiapan yang dicapai selama ini. Analisis dilakukan terhadap 101 komponen yang terbagi dalam 16 subsistem pesawat, sebagian besar data berhasil didapatkan data kegagalannya (failure). Sedangkan data down time dan manhours seluruhnya didapatkan dari hasil wawancara dengan personil pemeliharaan Skadron Teknik/Depo Pemeliharaan dan personil operasional/skadron Udara. Berdasarkan BP3A, komposisi jumlah komponen (400), sistem (27), dan subsistem (67), menjadi prioritas pemeliharaan Pesawat C-130 Hercules (Ref.11). Akan tetapi karena sebagian besar komponen masuk dalam kategori On Condition (OC), sehingga dalam pelaksanaannya hanya 6 major component yang dicatat usia komponennya. Penentuan komponen yang akan dianalisis, ditentukan berdasarkan daftar sukucadang kritis dan Minimum Equipment List (MEL). Data kegagalan komponen Pesawat C-130 Hercules yang ter-record dengan baik adalah : a. Berdasarkan Time Change Item (TCI) yang dilakukan terhadap 6 komponen utama yang sampai saat ini masih dicatat usia komponennya (FH Component) di satuan operasional Skadron Udara b. Berdasarkan riwayat pesawat yang berisi gangguan dan kerusakan komponen yang ada pada tiap-tiap pesawat (per Tail Number) Analisis Optimalisasi Tingkat Operasional (Availability) Pesawat C-130 Hercules -47-

Tabel IV.1 Pengumpulan Data Tail Flight Hours Calend Record Interval Number Start End Start End FL Hrs Cal Rec A-1317 11191.25 12368.55 29-Apr-04 28-Jul-06 1177.3 2 Years, 3 Month A-1318 7363.35 9510.15 09-Sep-04 06-Aug-06 2146.8 1 Years, 8 Month A-1319 12618.35 15222.15 05-Jan-04 19-May-06 2603.8 2 Years, 4 Month A-1320 12737.4 13590.35 25-Sep-03 22-Feb-06 852.95 2 Years, 5 Month A-1321 10366.45 12090 09-Dec-03 06-Aug-06 1723.55 2 Years, 8 Month A-1323 10484.25 11765.25 24-Mar-04 28-Jul-06 1281 2 Years, 4 Month A-1325 13402.3 14691.55 01-Feb-04 20-Jun-05 1289.25 1 Years, 4 Month A-1326 8370.1 8532 13-Aug-04 15-Feb-06 161.9 1 Years, 6 Month A-1327 20543.45 22325.4 12-Dec-03 18-Jul-06 1781.95 2 Years, 6 Month 13343.93 1446.5 Dari data flight hours 9 pesawat yang ter-record pada tabel IV.1, maka penentuan T untuk analisis reliability komponen/sistem/pesawat dari rata-rata hasil observasi yaitu 13.000 FH. Dari data kegagalan komponen (TTF) dapat ditentukan laju kegagalan dari tiap-tiap komponen (λ), berdasarkan pola distribusi dengan probability plot, apakah kegagalan masuk dalam kategori Normal, Lognormal, Eksponential, ataupun Weibull. - Data Primer/Sekunder - Penentuan Komponen/system - Penentuan Sample - Penentuan T Source Data : - Record TTF / MTTF komponen untuk menentukan jenis distribusi kegagalan - Wawancara dengan teknisi berpengalaman tentang rentang waktu MDT - Check TBO / OC - MTBF - Median Rank (MR) - Probability Plot - Penentuan distribusi - Parameter Distribusi Penetuan parameter Reliability CDF, λ (Failure Rate) Gambar IV.1 Diagram Alur Penentuan Sample dan Pengolahan Data Data kegagalan komponen (Time to Failure) dan plot distribusi peluang, selengkapnya dapat dilihat pada lampiran C. Analisis Optimalisasi Tingkat Operasional (Availability) Pesawat C-130 Hercules -48-

IV.4 Optimasi Tingkat Operasional (Availability/A0) Pesawat C-130 Hercules Optimasi didasarkan kepada hasil yang telah didapat dengan melakukan perbandingan dari beberapa skenario model yang telah dibangun. Tahapan proses analisis dan optimasi untuk menentukan tingkat operasional (availability) seperti yang digambarkan dalam alur proses di bawah ini. TTF Record λ f ( t) ( t) R( t) Existing Reliability (R K ) λ= constant * Median Rank * Probability Plot * Parameter Reliability λ, MDT Komponen FTA RBD λ, MDT subsistem, sistem Markov Model Dispatch Unavailability System Cluster Assesment SWOT Analysis Availability Operasional Skenario Model Perbandingan Availability untuk kondisi Optimum Gambar IV.2 Tahapan/Proses Penentuan Tingkat Operasional (Availability) Analisis Optimalisasi Tingkat Operasional (Availability) Pesawat C-130 Hercules -49-

Dari diagram alur diatas, tahapan atau proses penentuan availability dapat dijelaskan sebagai berikut : 4.4.1 Analisis data kegagalan dari masing-masing komponen berdasarkan MEL untuk mendapatkan karakteristik reliability seperti F(t), f(t), λ(t) dan yang terpenting adalah existing reliabilty R(t). 4.4.2 Dari data kegagalan ini pula dapat ditentukan laju kegagalan konstan λ(t) untuk proses analisis markov 4.4.3 Penentuan Mean Down Time (MDT) berdasarkan asumsi bahwa kegagalan komponen/sistem mengakibatkan install dan remove komponen. Sedangkan untuk subsistem dan sistem didapatkan dari FTA. 4.4.4 Dari kedua parameter MDT dan laju kegagalan (λ(t)) tiap komponen dapat ditentukan parameter MDT dan laju kegagalan (λ(t)) subsistem dengan menggunakan FTA, dan dilanjutkan ketahapan Sistem 4.4.5 Jika kedua parameter pada poin 4.4.4 sudah didapatkan seluruhnya, berdasarkan level komponen, subsistem dan sistem, maka dapat dilakukan dua analisis lanjutan untuk menentukan unavailability system dan operasional pesawat. 4.4.6 Skenario model dibentuk berdasarkan kepada tiga komponen yaitu dari hasil analisis pada poin 4.4.5, kemudian dilengkapi dengan cluster assesment dan analisis SWOT. 4.4.7 Dari ketiga komponen ini dapat dilakukan analisis perbandingan dari skenario model yang telah dibangun pada poin 4.4.6. Dari tahapan penentuan optimasi availability dapat diperoleh gambaran bahwa faktor variasi downtime (MDT) menjadi komponen penting dalam analisis. Minimum downtime berarti mempertinggi waktu kesiapan operasional (availabilty). Untuk mencapai kondisi ideal tersebut tentu diperlukan sistem pemeliharaan yang baik (7 indikator) dan kehandalan yang tinggi dari komponen. Inilah yang menjadi dasar pemikiran dari perhitungan dan hasil analisis dengan menggunakan metode Reliability, Availability dan Maintainability (RAM) yang akan dibahas dalam bab 5. Analisis Optimalisasi Tingkat Operasional (Availability) Pesawat C-130 Hercules -50-