IMPLEMENTASI METODE WORK SAMPLING GUNA MENGUKUR PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI CV.SINAR KROM SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
Pengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement)

PENGUKURAN BEBAN KERJA TENAGA KERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING (Studi Kasus di PT. XY Yogyakarta)

Kebutuhan Pegawai Pelayanan Kemahasiswaan Perguruan Tinggi xxx di Batam Menggunakan Work Sampling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Lakukan Pekerjaanmu secara Efektif & Efisien

MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 1 ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA (MOTION AND WORK MEASUREMENT)

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI ACARA 1 PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN JAM HENTI

Pengukuran Waktu Work Sampling TEKNIK TATA CARA KERJA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

EPSIKER LABORATORY 2016

PERTEMUAN #13 UJI PETIK PEKERJAAN (WORK SAMPLING) TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

Seminar Nasional IENACO ISSN: APLIKASI METODE WORK SAMPLING UNTUK MENGHITUNG WAKTU BAKU DAN KAPASITAS PRODUKSI PADA INDUSTRI KERAMIK

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

ERGONOMI & APK - I KULIAH 9: PENGUKURAN WAKTU KERJA (LANJUTAN)

ANALISIS PENGUKURAN KERJA

Analisis Efisiensi Operator Pemanis CTP dengan Westing House System s Rating

ANALISIS BEBAN KERJA OPERATOR FINISHING SORTIR DENGAN METODE WORK SAMPLING (STUDI KASUS DI PT. XZY) ABSTRAK

PERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI UNTUK MENGURANGI BALANCE DELAY GUNA MENINGKATKAN OUTPUT PRODUKSI

PENENTUAN WAKTU BAKU PRODUKSI KERUPUK RAMBAK IKAN LAUT SARI ENAK DI SUKOHARJO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... ABSTRACT...

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

ERGONOMI & APK - I KULIAH 8: PENGUKURAN WAKTU KERJA

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI BPPT URIP MAKASAR PT. H. KALLA MELALUI OPTIMALISASI METODE KERJA, SOP, PERALATAN DAN SKILL

BAB II LANDASAN TEORI

PERENCANAAN JUMLAH OPERATOR PRODUKSI DENGAN METODE STUDI WAKTU (STUDI KASUS PADA INDUSTRI PENGOLAHAN PRODUK LAUT)

BAB II LANDASAN TEORI. Pengukuran waktu ini akan berhubungan dengan usaha-usaha untuk

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

WORK SAMPLING STUDI KASUS PEKERJAAN BERTENDER PADA SEBUAH CAFE TUTI SARMA SINAGA ST MEILITA TRYANA SEMBIRING, ST

MENGUKUR PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN SEVEN ELEVEN MANGGA DUA

ANALISIS WAKTU STANDAR PELAYANAN DAN PRODUKTIVITAS PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE WORK SAMPLING

Perhitungan Waktu Baku Menggunakan Motion And Time Study

PENGUKURAN WAKTU KERJA

practicum apk industrial engineering 2012

#9_WORK SAMPLING ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. selesai sesuai dengan kontrak. Disamping itu sumber-sumber daya yang tersedia

PENENTUAN KEBUTUHAN JURU MASAK DI SKADIK 502 WINGDIKUM DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS

BAB III LANDASAN TEORI

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA INDUSTRI KECIL PEMBUATAN KOTAK KARTON MELALUI PERBAIKAN DESAIN FASILITAS KERJA

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA. tutorial 7. work sampling

BAB 3 LANDASAN TEORI

Lamp n (menit) x/n

Hasil rancangan dan pembuatan pembungkus roti yang ergonomis adalah panjang pembungkus, lebar pembungkus. Dan penentukan waktu baku.

Analisa Penetapan Upah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar di PT. Semen Tonasa

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

BAB III LANDASAN TEORI

Analisis Beban Kerja dan Jumlah Pekerja pada Kegiatan Pengemasan Tepung Beras

PENGUKURAN WAKTU. Nurjannah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Dalam menjalankan proses ini permasalahan yang dihadapi adalah tidak adanya informasi tentang prediksi kebutuhan material yang diperlukan oleh produks

MINIMALISASI BOTTLENECK PROSES PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINE BALANCING

Devi Agustian, Danar Susilo Wijayanto, dan Budi Harjanto

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. pekerjaan yang dijalankan dalam sistem kerja terbaik.

Lampiran-1. Perhitungan Kapasitas Normal

PENYESUAIAN DAN KELONGGARAN TEKNIK TATA CARA KERJA II

practicum apk industrial engineering 2012

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Studi Gerak dan Waktu Studi gerak dan waktu terdiri atas dua elemen penting, yaitu studi waktu dan studi gerakan.

Peningkatan Produktivitas Kerja Dengan Menggunakan Metode Work Sampling Pada Industri Batu Bata (Studi Kasus Pada UD. Amin Jaya Kota Langsa)

Nama : Johanes Susanto NIM : Tugas online #4 TKT313 Metodologi Penelitian. Work Sampling

By: Amalia, S.T., M.T. PENGUKURAN WAKTU KERJA: METODE PENGUKURAN LANGSUNG

Lampiran Perhitungan Uji Keseragaman dan Kecukupan Data

BAB III METODE PENELITIAN. mulai dari bulan Maret 2016 sampai dengan bulan April pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian ini.

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA. tutorial 8 STOPWATCH

PENENTUAN WAKTU STANDAR DAN JUMLAH TENAGA KERJA OPTIMAL PADA PRODUKSI BATIK CAP (STUDI KASUS: IKM BATIK SAUD EFFENDY, LAWEYAN)

By: Amalia, S.T., M.T. PENGUKURAN KERJA: METODE PENGUKURAN LANGSUNG

BAB 2 LANDASAN TEORI

DEBRINA PUSPITA ANDRIANI, ST., M.ENG.

BAB 3 LANDASAN TEORI

PENENTUAN WAKTU STANDAR PROSES PEMOTONGAN DAN PENGHALUSAN KAYU PADA PEMBUATAN FURNITURE KAYU JATI

II. TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Teoritis Beban Kerja

UNIVERSITAS INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 2 Tinjauan Pustaka

ANALISA WAKTU BAKU PROSES PEMASANGAN INTERIOR UNIT MODEL GRAND LIVINA DI SECTION CHASSIS LINE DEPARTEMEN TRIM CHASSIS PT. NISSAN MOTOR INDONESIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN ALAT PENGEPRES SINGKONG YANG ERGONOMIS DI UKM PENYEDIA BAHAN BAKU PEMBUATAN MAKANAN RINGAN

BAB II LANDASAN TEORI

WORK SAMPLING. Modul Work Sampling Praktikum Genap 2011/2012 I. TUJUAN PRAKTIKUM

Pengukuran Waktu (Time Study) Jam Henti

PERBAIKAN SISTEM PRODUKSI DI PT. X DENGAN MEMPERHATIKAN LINTASAN PERAKITAN DAN TATA LETAK FASILITAS

BAB 1 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

IMPLEMETASI METODE WORK SAMPLIG GUA MEGUKUR PRODUKTIVITAS TEAGA KERJA DI CV.SIAR KROM SEMARAG Dwi urul Izzhati 1, Dhieka Anendra 2 1 Fakultas Teknik, Universitas Dian uswantoro, Semarang 50131 E-mail : dwinurul@dosen.dinus.ac.id ABSTRAK Didalam era persaingan bebas seperti sekarang, perusahaan dituntut untuk selalu berkembang agar dapat terus bertahan dalam menjalankan usahanya. Tidak dapat dipungkiri bahwa persaingan yang terjadi juga merupakan salah satu pemicu agar setiap perusahaan selalu meningkatkan produktivitasnya. Peningkatan produktivitas ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan melakukan pengukuran produktivitas kerja. Demikian pula halnya dengan CV. SIAR KROM SEMARAG yang merupakan home industry yang bergerak dibidang jasa pelapisan krom dan poles, dimana pada perusahaan tersebut belum ada keseimbangan beban kerja dengan pekerjaan yang ada. Oleh karena itu untuk membuat keputusan lebih lanjut yang berkaitan dengan pengukuran kerja perlu diketahui bagian dari waktu operator untuk menjalankan aktivitas dan waktu untuk menganggur (idle). Setelah dilakukan penelitian dan pengamatan secara langsung di lapangan diketahui bahwa jumlah tenaga kerja produktif sebesar 68,96% dan tenaga kerja non produktif 31,04%. Dari hasil tersebut diketahui jumlah tenaga kerja ideal adalah 3 orang. Kata kunci : Work Sampling, Produktivitas, Waktu Baku 1. PEDAHULUA Untuk meningkatkan produktivitas kinerja karyawan banyak hal yang bisa dilakukan. Pada negara-negara berkembang pengertian produktivitas kerja akan selalu dikaitkan dan diarahkan pada segala usaha yang dilakukan dengan menggunakan sumber daya manusia yang ada. Produktivitas pada dasarnya akan berkaitan erat pengertiannya dengan sistem produksi, yaitu sistem dimana faktor-faktor semacam : 1)Tenaga kerja/direct atau indirect labor, 2) Modal/capital berupa mesin, perlatan kerja, bahan baku, bangunan pabrik dan lain-lain. Dikelola dalam suatu cara yang terorganisir untuk mewujudkan barang (finished good product) atau jasa (service) secara efektif dan efisien. Penghayatan akan arti produktivitas secara mendalam akan menyadarkan kita tentang kemampuan serta segala kelemahan yang dipunyai. Aktivitas Kerja tenaga kerja secara sederhana dapat digambarkan dalam bagan input-output berikut : Tenaga Kerja Kegiatan Produktif Proses nilai tambah (nilai fungsional dan ekonomis) Kegiatan onproduktif Idle / delays Produk / Jasa Gambar 1: Bagan Input-output Dalam Kinerja Karyawan CV. Sinar Krom Sumber: Studi Gerak dan Waktu, Sritomo Penelitian kerja dan analisa metoda kerja pada dasarnya akan memusatkan perhatiannya pada bagaimana suatu macam pekerjaan akan diselesaikan. Dalam menyelesaikan suatu pekerjaan operator kerja tidak bisa terlepas dari kelonggarankelonggaran tertentu yang akan menambah waktu menganggur dari operator tersebut. Suatu ketika operator melakukan aktivitas kerjanya dan ada saat-saat tertentu operator menganggur. Oleh karena itu untuk membuat keputusan lebih lanjut yang berkaitan dengan pengukuran kerja perlu diketahui bagian dari waktu operator untuk menjalankan aktivitas dan waktu menganggur (idle). Masalah pokok yang dihadapi oleh CV. Sinar Krom Semarang adalah belum adanya keseimbangan beban kerja tenaga kerja bagian produksi dengan pekerjaan yang dihadapi, sehingga perlu mengukur kinerja tenaga kerja produktif dan non produktif menggunakan metode Work Sampling. IFRM 568

2. METODE PEELITIA 2.1 Produktivitas Kerja Produktivitas kerja didefinisikan sebagai perbandingan (rasio) antara output per input. Dengan diketahui nilai (indeks) produktivitas, maka akan diketahui pula seberapa efisien pula sumber-sumber input telah berhasil dihemat (Sritomo,2003). Output Produktivitas Input (measureable) Input (invisible) Agar supaya produktivitas meningkat, perlu diupayakan proses produksi bisa memberikan kontribusi sepenuhnya terhadap kegiatan-kegiatan produktif yang berkaitan dengan nilai tambah, dan berusaha menghindari atau meminimalkan langkahlangkah kegiatan yang tidak produktif. 2.2 Metode Work Sampling Sampling atau dalam bahasa asingnya sering disebut dengan Work Sampling, Ratio Delay Study, atau Random Observation Method adalah suatu Teknik untuk mengadakan sejumlah besar pengamatan terhadap aktivitas kerja dari mesin, proses atau pekerja/ operator. Pengukuran kerja dengan metode sampling kerja ini seperti halnya dengan pengukuran kerja jam henti ( stop-watch time study) diklasifikasikan sebagai pengukuran kerja langsung, karena pelaksanaan kegiatan pengukuran harus secara langsung ditempat kerja yang diteliti (Sutalaksana, 2000). 2.2.1 Prosedur Pelaksanaan Sampling Kerja Metoda Sampling Kerja sangat cocok digunakan dalam melakukan pengamatan atas pekerjaan yang sifatnya tidak berulang dan yang memiliki siklus, waktu yang relatif panjang. Pada dasarnya prosedur pelaksanaanya cukup sederhana, yaitu melakukan pengamatan aktivitas kerja untuk selang waktu yang diambil secara acak terhadap suatu atau lebih mesin/ operator dan kemudian mencatatnya apakah mereka ini dalam keadaan bekerja atau menganggur (idle). Frekwensi pengamatan tergantung pada jumlah pengamatan yang diperlukan dan waktu yang tersedia untuk pengumpulan data yang direncanakan, apabila frekuensi yang diambil terlalu padat dan sulit sekali dilaksanakan maka frekwensi pengamatan per hari bisa dikurangi dengan konsekwensi penyelesaian pengamatan akan lebih lama lagi ( Sritomo, 2003 ). 2.3 Waktu Kerja Waktu kerja didapatkan melalui pengukuran waktu kerja dengan mengamati dan mencatat waktu-waktu kerjanya baik setiap elemen ataupun siklus dengan menggunakan alat-alat yang telah disiapkan. 2.3.1 Waktu Siklus Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada umumnya akan diselesaikan dalam waktu yang sama persis. Sehingga waktu siklus adalah harga akan sedikit berbeda dari siklus-siklus kerja sekalipun operator bekerja pada kecepatan normal dan uniform, tiap-tiap elemen dalam siklus yang berbeda tidak selalu rata-rata dari sub group dibagi harga banyaknya sub group yang terbentuk. Rumus waktu siklus : X1 Ws (1) 2.3.2 Waktu ormal (Wn) Waktu ormal didapat jika operator bekerja secara wajar (tidak cepat dan tidak lambat). Ketidaknormalan dari waktu kerja yang terjadi bisa diakibatkan oleh operator yang bekerja secara kurang wajar yaitu bekerja dalam tempo atau kecepatan yang tidak sebagaimana mestinya. Untuk menormalkan waktu kerja yang diperoleh dari hasil pengamatan, maka hal ini dilakukan dengan mengadakan penyesuaian yaitu dengan cara mengalikan waktu pengamatan rata-rata (bisa waktu siklus atau waktu tiap-tiap elemen) dengan waktu faktor penyesuaian/ rating P Rumus Waktu ormal (Wn) : IFRM 569

Total waktu pengukuran x % work x rating faktor Wn (2) Total unit output yang dihasilkan selama kegiatan sampling kerja 2.3.3 Waktu Baku (Wb) Waktu normal untuk suatu elemen operasi kerja adalah semata-mata untuk menunjukan bahwa searang operator yang berkualitas baik akan bekerja menyelesaikan pekerjaan pada kecepatan/tempo kerja yang normal. Waktu baku adalah sama dengan waktu normal kerja dengan waktu longgar. Pertimbangan waktu longgar antara lain : a. Kelonggaran waktu untuk kebutuhan personal (Personal Allowance) b. Kelonggaran waktu untuk melepaskan lelah (Fatique Allowance) c. Kelonggaran waktu karena keterlambatan-keterlambatan (Delay Allowance) Rumus Waktu Baku (Wb) : 100% Wb Wnx (3) 100% %All 2.4 Test Keseragaman Data Perubahan pada sistem kerja adalah sesuatu yang wajar karena bagaimanapun juga sistem kerja tidak dipertahankan terus menerus pada keadaan yang sama. Keadaan sistem yang berubah dapat diterima, asalkan perubahannya adalah yang memang sepantasnya. Akibat waktu penyelesaian yang dihasilkan sistem selalu berubah-ubah namun juga mesti dalam batas kewajaran. Tugas mengukur adalah mendapatkan data seragam ini. Karena ketidak seragaman dapat datang tanpa disadari maka diperlukan suatu alat yang dapat mendeteksi. Batas batas kontrol yang dibentuk dari data merupakan batas seragam tidaknya data. Data yang dikatakan, yaitu berasal dari sistem sebab yang sama bila berada diantara kedua batas kontrol, dan tidak seragam, yaitu berasal dari sistem sebab yang berbeda jika berada diluar batas kontrol dibuatlah test keseragaman data. BKA p k BKB p k 2.5 Test Kecukupan Data p(1 p) n p(1 p) n (4) Untuk mengetahui apakah data yang kita kumpulkan sudah cukup, harus dilakukan test kecukupan data. Idealnya sample diambil dalam jumlah yang banyak, tetapi mengingat faktor waktu, biaya, tenaga, maka hal tersebut sulit dilakukan. Oleh karena itu digunakan istilah kepastian yang diinginkan oleh pengamat berkenaan dengan sample yang diambil tersebut, (Sritomo Wignjosoebroto, 2003). Banyaknya pengamatan yang harus dilakukan dalam sampling kerja akan dipengaruhi oleh 2 faktor utama, yaitu : 1. Tingkat ketelitian ( degree of accuracy ) dan hasil pengamatan. 2. Tingkat kepercayaan ( level of convidence ) dari hasil pengamatan. Dengan asumsi bahwa terjadinya kejadian seorang operator akan bekerja atau menganggur mengikuti pola distribusi normal. Misalnya dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat ketelitian 10%, berarti bahwa sekurang-kurangnya 95 dari 100 harga rata-rata dari data yang diperoleh dari suatu elemen kerja memiliki penyimpangan tidak lebih dari 10%. Setelah data diperoleh, dilakukan pengujian kecukupan data dengan rumus-rumus sebagai berikut: 2 2 k /S (1 p) (5) Dimana : S = Tingkat ketelitian yang dikehendaki dan dinyatakan dalam desimal = Jumlah pengamatan yang harus dilakukan untuk sampling kerja P = Prosentase terjadinya kejadian yang diamati dan juga dinyatakan dalam bentuk desimal IFRM 570

k = Tingkat kepercayaan 2.6 Flow Chart Metodologi Penelitian LAGKAH PERSIAPA AWAL - Catat segala informasi dari semua fasilitas yang ingin diamati - Rencanakan jadwal waktu pengamatan berdasarkan prinsip randomisasi (aplikasi tabel angka random) PEGAMATA AWAL (PRE WORK SAMPLIG) - Laksanakan pengamatan awal sejumlah pengamatan tertentu secara acak ( pengamatan) - Hitung pengamatan awal (1%) untuk pengamatan tersebut CEK KESERAGAMA & KECUKUPA DATA p(1 p) Keseragaman Data : Batas kontrol 2 k (1 p) Common Sense: Kecukupan data ' 2 S p = + 1 HUBUGA DERAJAT KETELITIA DARI DATA PEGAMATA YAG DIPEROLEH p(1 p) Rumus:Sp k CEK BEBA KERJA WbxOIU x100% Waktu pengamatan keseluruhan AALISA KESIMPULA - Buat analisa hasil akhir yang berkaitan dengan % delay (p) - Buat analisa beban kerja tenaga kerja - Hitung jumlah tenaga kerja optimal - Tarik kesimpulan dan saran 2.7 Beban Kerja (Barnes,1980) Gambar 2: Alur Penelitian Dari hasil penelitian yang dilakukan F.W Taylor dari Amerika Serikat pada tahun 1991 diketahui beban kerja seseorang pada satu saat akan mengalami kenaikan tetapi kemudian akan mengalami penurunan hasil kerja. Secara umum hubungan antara beban kerja hasil kerja total maka terlihat pada gambar dibawah ini. Rumus Beban Kerja Wb x OIU x 100% (6) Waktu pengamatan keseluruhan IFRM 571

Dimana : Wb OIU = Waktu Baku = Output Identifikasi Unit Penetuan waktu pengamatan berdasarkan tabel bilangan acak : Rumus : (Permulaan waktu efektif +( Bilangan acak x selang waktu) (7) Angka random Maksimum (ARM) diperoleh dengan rumusan : Waktu Kerja Efektif ARM (8) Waktu Antar Kunjungan 3. HASIL DA PEMBAHASA 3.1 Menentukan Waktu Antar Kunjungan Waktu antar tiap kunjungan adalah 20 menit, hari kerja efektif adalah 7 jam ( 8 jam kerja 1 jam istirahat ), maka angka random maksimumnya adalah : ARM Waktu Kerja Efektif Waktu Antar Kunjungan (7 x 60 menit) 21 20 Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka kunjungan perhari tidak lebih dari 21 kali. Jika dalam satu hari dilakukan 10 kali kunjungan maka dengan bantuan tabel acak dapat ditentukan saat saat kunjungan tersebut. Waktu kunjungan tidak dilakukan pada saat saat tertentu yang dapat diketahui dalam keadaan tidak bekerja, seperti jam jam istirahat atau hari libur, dimana pada saat tersebut tidak ada kegiatan resmi. Tabel 1: Pengamatan Heri 1 o Waktu Kunjungan Tenaga Kerja Tenaga Kerja (08.00 + (Bilangan Acak x 20 menit) Produktif on Produktif 1 08.20 3 3 2 08.40 5 1 3 09.00 5 1 4 09.40 5 1 5 10.00 5 1 6 10.20 2 4 7 10.40 2 4 8 11.00 4 2 9 11.20 4 2 10 11.40 4 2 11 13.40 5 1 12 14.00 5 1 13 14.20 3 3 14 14.40 4 2 15 15.00 4 2 JUMLAH 60 30 Bilangan Acak : 1,2,3,5,6,7,8,9,10, 11,17,18,19,20,21 Dari ke 4140 kali pengamatan frekuensi kegiatan produktif yang teramati adalah 2855, maka : a. Jumlah pengamatan : 4140 - Jumlah produktif : 2855 - Prosentase produktif : 2855 / 4140 x 100% = 68,96% IFRM 572

- Prosentas non produktif : 31,04% b. - Jumlah Menit Pengamatan : 420 x 46 = 19320 menit - Jumlah Menit Produktif : 13323 menit c. Diagram Pareto Output Identifikasi Unit Tabel 3: Output Identifikasi Unit (OIU) Frekuensi OIU Jumlah Jumlah Komulatif % OIU Komulatif % A ( Poles ) 207 207 57.5% 57.5% B ( Lapis Krom ) 153 360 42.5% 100% Total 360 100 Dari analisa pareto pada gambar 6 terlihat jenis pekerjaan yang sering dilakukan adalah A, yaitu proses pemolesan baik pemolesan besi maupun alumunium dan B adalah proses pekerjaan lapis krom yaitu sebesar 37%. 3.2 Pengujian Keseragaman Data BKA p k BKA p k p(1 p) p(1 p) Sehingga : BKA 0,28 2 BKB 0,28 2 0,28(1 0,28) 0,37 90 0,28(1 0,28) 0,18 90 Karena data pada pengamatan ke-8, ke-23, dank ke-39 diluar batas kontrol yang disebabkan karena sebab khusus ( assignable cause ), maka harus dilakukan revisi, sehingga garis pusat (p) kontrol atas dan kontrol bawah menjadi : 1285 - (44 39 41) 1161 p :100 :100 0,27 43 43 n = 3870 / 43 = 90 Sehingga : BKA 0,27 2 0,27(1 0,27) 0,36 90 0,27(1 0,27) BKB 0,27 2 0,18 90 3.3 Tes Ketelitian Data Dari hasil penelitian diketahui: a) Tingkat kepercayaan = 95% b) Tingkat ketelitian = 5% c) k = 2 d) Pekerja produktif = 2709 e) Pekerja non produktif = 1161 3870 IFRM 573

Idle = 1161 x 100% 30% 0,3 3870 p(1 p) Sp k S.0,3 2 0,3(1 0,3) 0,0491 4,91% 3870 Tingkat ketelitian yang diambil peneliti adalah 5%, perhitungan tingkat ketelitian data adalah 4,91%. Jadi data yang diambil oleh dalam penelitian ini lebih teliti dari data yang diisyaratkan. 3.4 Pengukuran Waktu ormal ( Wn ) Pengukuran factor penyesuaian ( rating faktor ) dengan menggunakan analisa Wastinghause. Setelah dilakukannya pengamatan diketahui : Ketrampilan : Good ( C2 ) +0,03 Usaha : Good ( C2 ) +0,02 Kondisi Kerja : Average ( D ) 0,00 Konsistensi : Fair ( E ) -0,02 +0,03 Jadi p = ( 1 + 0,03 ) atau p = 1,03 Total waktu pengukuran x % work x rating faktor Wn Total unit output yang dihasilkan selama kegiatan sampling kerja 2709 (420 x 43) x x 1,03 Wn1 3870 62,29 menit/unit 207 2709 (420 x 43) x x 1,03 Wn2 3870 81,01 menit/unit 153 3.5 Pengukuran Waktu Baku ( Wb ) Allowance diasumsikan 10% 100% Wb Wnx 100% %Allowance Wb1 100% 62,29 x 69,21 menit/unit 90% 100% Wb2 81,01 x 90,01menit/unit 90% Wb total = 69,21 menit/unit + 90,01 menit/unit = 159,22 menit/unit 3.6 Beban Kerja ( Bk ) Wb x OIU Bk Total Waktu Pengamatan x 100% Wb rata-rata = 159,22 / 6 = 52,9 menit/ unit Total waktu pengamatan = 43 x 420 = 18060 menit IFRM 574

(26,54 x 360) Bk x 100% 52,9% 18060 Jadi beban kerja adalah tidak praktis, karena terlalu banyak banyak pekerja yang menganggur. 3.7 Jumlah Tenaga Kerja Yang Dibutuhkan Jika rata-rata output yang dihasilkan dalam 43 hari pengamatan pada hasil prouksi A dan B, maka tenaga kerja yang seharusnya dibutuhkan adalah : 1 1 Output Standar Unit / Menit Wb Total 159,22 Jumlah Tenaga Kerja 360 159,22 2,26 Unit / Menit 3 Orang Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka jumlah tenaga kerja ideal dalam 43 hari pengamatan adalah 3 orang tenaga kerja. 4. PEUTUP Dari hasil penelitian pengukuran produktivitas tenaga kerja bagian produksi di CV. SIAR KROM SEMARAG dengan menggunakan metode Work Sampling, adalah sebagai berikut :prosentase waktu kerja produktif dibanding dengan waktu kerja non produktif adalah 68,96% : 31,04%, Identifikasi unit jumlah produk A (jasa poles) yang dihasilkan lebih besar dibandingkan produk B ( jasa krom ), beban kerja tenaga kerja dari DAFTAR ISI [1] Barnes, Ralph M. 1980. Motion and Time Sudy Design and Measurement of Work. United States : John Wiley & Sons. [2] Dwi urul Izzhati, Analisis Kinerja Karyawan Dengan Menggunakan Metode Work Sampling (Studi Kasus: Petugas Teknisi Udinus). Artikel Ilmiah Majalah Dian Volume 9 o 1, Universitas Dian uswantoro Semarang,2009 [3] Hutabarat. 2005. Modul Diktat Analisa Perancangan Kerja. Malang : IT. [4] Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar [5] Wignjoesoebroto. 2003. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. Surabaya : Guna Widya. IFRM 575