BAB II PERENCANAAN KINERJA

dokumen-dokumen yang mirip
MATRIKS RENCANA STRATEGIS DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROV. JAWA TIMUR TAHUN

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB. V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, PENDANAAN INDIKATIF. kependudukan diwujudkan melalui 6 (enam) program prioritas utama

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI JAWA TIMUR

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI JAWA TIMUR

INDIKATOR KINERJA UTAMA

MATRIKS RENCANA STRATEGIS DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROV. JAWA TIMUR TAHUN

KATA PENGANTAR. Surabaya, Juli 2016 KEPALA DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI JAWA TIMUR

KATA PENGANTAR. Surabaya, Juni 2017 KEPALA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TIMUR

BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TIMUR YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. 4.1 Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur BAB IV PENUTUP 4.1 KESIMPULAN

2. Meningkatnya Hubungan Industrial yang Harmonis; 3. Menurunnya Persentase Penduduk Miskin.

Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur BAB IV PENUTUP 4.1 KESIMPULAN

Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur BAB IV PENUTUP 4.1 KESIMPULAN

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

BAB II PROGRAM KERJA. Dinas Tenaga Kerja merupakan instansi teknis yang melaksanakan salah

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Ketenagakerjaan. 4. Pembentukan kelembagaan SKPD bidang ketenagakerjaan di daerah.

Terwujudnya Masyarakat Tenaga Kerja Kabupaten Bandung yang Mandiri, Produktif, Profesional dan Berdaya Saing

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN SOSIAL WALIKOTA MADIUN,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Ketenagakerjaan. ketenagakerjaan.

LAMPIRAN XIV PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Januari 2010

INDIKATOR KINERJA UTAMA

PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2015

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI BUPATI MADIUN,

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN. pembangunannya adalah mereka kelompok masyarakat yang belum bekerja

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

Perluasan Lapangan Kerja

2. Pembinaan (pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi, dan pelaporan) penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang ketenagakerjaan skala daerah.

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH

TUGAS DAN FUNGSI DINAS KETENAGAKERJAAN DAN TRANSMIGRASI

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 DINAS TENAGA KERJA DAN MOBILITAS PENDUDUK ACEH

Tabel IV.B.12.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Ketenagakerjaan tahun 2010

PROGRAM/ KEGIATAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROV. NTB. Seleksi Daerah Calon Kompetitor Indonesia Skills competition.

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN. Visi Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia adalah

N. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

MATRIKS RENSTRA DINSISNAKERTRANS KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN

BAB 23 PERBAIKAN IKLIM KETENAGAKERJAAN

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Berdirinya Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

URUSAN WAJIB KETENAGAKERJAAN

U R A I A N JUMLAH PENDAPATAN 4,595,130, BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 56,014,733, BELANJA LANGSUNG 61,151,826,750.00

provinsi. provinsi. 3. Penanggungjawab. penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang. provinsi. ketenagakerjaan skala

IKHTISAR EKSEKUTIF. Target Realisasi Kategori Penilaian (1) (2) (3) (4) (5) (6) Indikator Kinerja. Persentase. pencari kerja

N. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. Laporan Monitoring dan Evaluasi Peningkatan Kualitas dan Produktivitas

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PENAJAM PASER UTARA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

Realisasi s.d Semester I

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 84 TAHUN 2008

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KEPALA SUB BAGIAN UMUM, KEUANGAN, DAN ASET

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI PAPUA

BAB II PERENCANAAN KINERJA

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KETENAGAKERJAAN

PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2014

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2012

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Umum Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya

CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROV. NTB REVISI AWAL

CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROV. NTB REVISI AWAL

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

PROFIL DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

RENCANA KERJA TAHUN 2017

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur BAB I PENDAHULUAN

BAB IV P E N U T U P

WALIKOTA KEDIRI NOMOR 28 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2016

Terwujudnya Masyarakat Tenaga Kerja Kabupaten Bandung yang Mandiri, Produktif, Profesional dan Berdaya Saing

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 27 NOMOR 27 TAHUN 2008

INDIKATOR KINERJA UTAMA ESELON II

BAB 23 PERBAIKAN IKLIM KETENAGAKERJAAN

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

Persentase Pencapaian Rencana. Rencana-(Realisasi-Rencana) Rencana

terwujudnya masyarakat tenaga kerja Kabupaten Bandung yang, mandiri, produktif, profesional dan berdaya saing.

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA, DAN TRANSMIGRASI

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS TENAGA KERJA

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Biro Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2013

BAB III ISU STRATEGIS BIDANG KETENAGAKERJAAN, KETRANSMIGRASIAN DAN KEPENDUDUKAN

BUAPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 28 TAHUN 2006 TENTANG

RINGKASAN RENCANA KERJA (RENJA) DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA TANGERANG TAHUN 2015

GUBERNUR MALUKU PERATURAN GUBERNUR MALUKU NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG

Transkripsi:

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA DISNAKERTRANSDUK PROV. JAWA TIMUR Untuk mewujudkan agenda dan prioritas pembangunan di Jawa Timur berdasarkan visi, misi dan agenda pokok pembangunan Jawa Timur, maka ditetapkan Visi Disnakertransduk Prov. Jawa Timur : Terwujudnya Ketenagakerjaan, Ketransmigrasian dan Kependudukan yang Maju, Berdaya Saing, Produktif, Kompetitif dan Sejahtera. Untuk mencapai visi tersebut, disusun Misi Disnakertransduk Prov. Jawa Timur sebagai berikut : 1. Membina dan mengembangkan tenaga kerja yang menyeluruh dan terpadu untuk meningkatkan kompetensi dan kemandirian kerja ; 2. Meningkatkan pelayanan penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja melalui pemberdayaan potensi ekonomi daerah serta mengisi peluang kerja di dalam dan ke luar negeri ; 3. Meningkatkan kesejahteraan pekerja dan perlindungan tenaga kerja, serta memfasilitasi terlaksananya hubungan industrial yang dinamis dan dialogis ; 4. Memberikan perlindungan dan pengakuan hak hak dasar kependudukan ; 5. Mengarahkan dan menempatkan penduduk sesuai dengan daya dukung alam dan daya tampung lingkungan. Tujuan : Di Bidang Ketenagakerjaan : 1. Mewujudkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi untuk mengisi kesempatan kerja dalam dan luar negeri. Indikator kinerja tujuannya adalah persentase peningkatan lulusan pelatihan yang memiliki keterampilan atau kompetensi. II - 1

2. Mewujudkan penempatan tenaga kerja di dalam dan luar negeri. Indikator kinerja tujuannya adalah persentase penempatan pencari kerja melalui AKL (Antar Kerja Lokal), AKAD (Antar Kerja Antar Daerah), AKAN (Antar Kerja Antar Negara). 3. Mewujudkan pengembangan kesempatan kerja usaha mandiri dan padat karya produktif. Indikator kinerja tujuannya adalah persentase tenaga kerja di sektor informal yang mampu belajar usaha dan mempunyai pendapatan tetap (usahanya tetap eksis). 4. Mewujudkan hubungan industrial yang harmonis dan perbaikan syarat kerja. Indikator kinerja tujuannya adalah persentase penurunan kasus-kasus perselisihan hubungan 5. Mewujudkan peningkatan perlindungan hak-hak dasar pekerja / buruh, termasuk pekerja perempuan dan anak. Indikator kinerja tujuannya adalah persentase penurunan kasus-kasus ketenagakerjaan. Di Bidang Kependudukan : 6. Mewujudkan tertib administrasi kependudukan dan perlindungan terhadap hak-hak penduduk terkait kepemilikan dokumen kependudukan. Indikator kinerja tujuannya adalah persentase kepemilikan e-ktp dengan NIK (Nomor Induk Kependudukan) Tunggal melalui perekaman data e-ktp. Di Bidang Ketransmigrasian : 7. Mewujudkan kemandirian dan integrasi transmigran dan masyarakat sekitarnya melalui tahap penyesuaian, pemantapan dan pengembangan di permukiman transmigrasi yang layak huni, layak usaha, layak berkembang dan layak lingkungan. Indikator kinerja tujuannya adalah (1) persentase penempatan transmigran di daerah penempatan transmigrasi (Kepala Keluarga), dan (2) persentase transmigran yang berhasil meningkatkan taraf ekonomi dan sosialnya. II - 2

Tabel 2.1 Matriks Hubungan Antara Misi dan Tujuan No MISI TUJUAN INDIKATOR 1. Membina dan mengembangkan tenaga kerja yang menyeluruh dan terpadu untuk meningkatkan kompetensi dan kemandirian kerja. 2. Meningkatkan pelayanan penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja melalui pemberdayaan potensi ekonomi daerah serta mengisi peluang kerja di dalam dan ke luar negeri. 3. Meningkatkan kesejahteraan pekerja dan perlindungan tenaga kerja dalam segala aspek serta memfasilitasi terlaksananya hubungan industrial yang dinamis dan dialogis. 4. Memberikan perlindungan dan pengakuan hak-hak dasar kependudukan. 5. Mengarahkan dan menempatkan penduduk sesuai dengan daya dukung alam dan daya tampung lingkungan. Mewujudkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi untuk mengisi kesempatan kerja dalam dan luar negeri. - Mewujudkan penempatan tenaga kerja di dalam dan luar negeri. - Mewujudkan pengembangan kesempatan kerja usaha mandiri dan padat karya produktif. - Mewujudkan hubungan industrial yang harmonis dan perbaikan syarat kerja. - Mewujudkan peningkatan perlindungan hak-hak dasar pekerja/buruh, termasuk pekerja perempuan dan anak. Mewujudkan tertib administrasi kependudukan dan perlindungan terhadap hak-hak penduduk terkait kepemilikan dokumen kependudukan. Mewujudkan kemandirian dan integrasi transmigran dan masyarakat sekitarnya melalui tahap penyesuaian, pemantapan dan pengembangan di pemukiman transmigrasi yang layak huni, layak usaha, layak berkembang dan layak lingkungan. Persentase peningkatan lulusan pelatihan yang memiliki keterampilan atau kompetensi. Persentase penempatan pencari kerja melalui AKL (Antar Kerja Lokal), AKAD (Antar Kerja Antar Daerah), AKAN (Antar Kerja Antar Negara). Persentase tenaga kerja di sektor informal yang mampu belajar usaha dan mempunyai pendapatan tetap (usahanya tetap eksis). Persentase penurunan kasuskasus perselisihan hubungan Persentase penurunan kasuskasus ketenagakerjaan. Persentase kepemilikan e-ktp dengan NIK (Nomor Induk Kependudukan) Tunggal melalui perekaman data e-ktp. 1. Persentase penempatan transmigran di daerah penempatan transmigrasi (Kepala Keluarga). 2. Persentase transmigran yang berhasil meningkatkan taraf ekonomi dan sosialnya. Sasaran strategis dan Indikator Kinerja Utama : Di Bidang Ketenagakerjaan : 1. Meningkatnya tenaga kerja yang terampil/kompeten. Indikator kinerja utamanya adalah persentase peningkatan lulusan pelatihan yang memiliki keterampilan atau kompetensi. II - 3

2. Meningkatnya tenaga kerja yang dimagangkerjakan. Indikator kinerja utamanya adalah persentase peningkatan calon tenaga kerja yang dimagangkerjakan di dalam negeri dan luar negeri. 3. Meningkatnya produktivitas kerja. Indikator kinerja utamanya adalah persentase pertumbuhan produktivitas perusahaan/ukm yang diberi bimbingan konsultasi produktivitas. 4. Meningkatnya pelayanan pelatihan dan produktivitas. Indikator kinerja utamanya adalah (a) hasil survey IKM pelayanan pelatihan, (b) hasil survey IKM kepuasan pengguna tenaga kerja eks siswa UPT PK dan (c) hasil survey IKM pelayanan produktivitas. 5. Meningkatnya penempatan tenaga kerja di sektor formal. Indikator kinerja utamanya adalah (a) persentase penempatan pencari kerja, dan (b) pengembangan jejaring informasi lowongan kerja, melalui : persentase perusahaan anggota aktif PLKT (Pusat Layanan Karir Terpadu), dan persentase peningkatan mitra kerja jejaring bursa kerja. 6. Meningkatnya pelayanan penempatan tenaga kerja. Indikator kinerja utamanya adalah (a) hasil survei IKM pelayanan penempatan tenaga kerja, dan (b) hasil survei IKM pelayanan TKI (Tenaga Kerja Indonesia). 7. Meningkatnya perluasan lapangan kerja di sektor formal. Indikator kinerja utamanya adalah persentase tenaga kerja di sektor informal yang mampu belajar usaha dan mempunyai pendapatan tetap (usahanya tetap eksis). 8. Menurunnya perselisihan hubungan Indikator kinerja utamanya adalah persentase penurunan kasus perselisihan HI (hubungan industrial). 9. Meningkatnya perbaikan syarat kerja dan kesejahteraan pekerja. Indikator kinerja utamanya adalah (a) persentase peningkatan upah pekerja, (b) persentase peningkatan Peraturan Perusahaan (PP), dan (c) persentase peningkatan Perjanjian Kerja Bersama (PKB). 10. Meningkatnya pelayanan pembinaan hubungan Indikator kinerja utamanya adalah hasil survei IKM pelayanan pembinaan hubungan II - 4

11. Meningkatnya K3 yang kondusif. Indikator kinerja utamanya adalah (a) persentase penurunan kasus kecelakaan kerja, dan (b) persentase peningkatan perusahaan yang mendapat penghargaan K3, meliputi kecelakaan nihil (zero accident) dan SMK3 (Sistem Manajemen K3). 12. Meningkatnya kepesertaan jamsostek aktif. Indikator kinerja utamanya adalah kepesertaan jamsostek aktif : tenaga kerja dan perusahaan. 13. Meningkatnya lingkungan kerja yang aman, higienis dan nyaman, serta tenaga kerja yang sehat, selamat dan produktif. Indikator kinerja utamanya adalah (a) persentase pengujian kualitas udara emisi dan ambien, dan (b) persentase pemeriksaan lingkungan kerja dan tenaga kerja. 14. Meningkatnya pelayanan K3. Indikator kinerja utamanya adalah hasil survei IKM pelayanan K3. Di Bidang Kependudukan : 15. Meningkatnya angka kepemilikan dokumen kependudukan. Indikator kinerja utamanya adalah persentase kepemilikan e-ktp dengan NIK (Nomor Induk Kependudukan) Tunggal melalui perekaman data e-ktp. Di Bidang Ketransmigrasian : 16. Meningkatnya realisasi pemberangkatan transmigrasi. Indikator kinerja utamanya adalah persentase penempatan transmigran di daerah penempatan transmigrasi (Kepala Keluarga). 17. Meningkatnya kemandirian transmigran. Indikator kinerja utamanya adalah persentase transmigran yang berhasil meningkatkan taraf ekonomi dan sosialnya. II - 5

Tabel 2.2 Matriks Hubungan Antara Tujuan dan Sasaran TUJUAN SASARAN Uraian Indikator Uraian Indikator 1 Mewujudkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi untuk mengisi kesempatan kerja dalam dan luar negeri. % peningkatan lulusan pelatihan yang memiliki keterampilan atau kompetensi. 1 Meningkatnya tenaga kerja yang terampil/ kompeten. 2 Meningkatnya tenaga kerja yang dimagangkerjakan. % peningkatan lulusan pelatihan yang memiliki keterampilan/kompetensi. % peningkatan calon tenaga kerja yang dimagangkerjakan di dalam negeri dan luar negeri. 3 Meningkatnya produktivitas kerja. % pertumbuhan produktivitas perusahaan/ UKM yg diberi bimbingan konsultasi produktivitas. 4 Meningkatnya pelayanan pelatihan dan produktivitas. - Hasil survey IKM pelayanan pelatihan. - Hasil survey IKM pelayanan produktivitas. 2.1 Mewujudkan penempatan tenaga kerja di dalam dan luar negeri. % penempatan pencari kerja melalui AKL (Antar Kerja Lokal), AKAD (Antar Kerja Antar Daerah), AKAN (Antar Kerja Antar Negara). 1 Meningkatnya penempatan tenaga kerja di sektor formal. - % penempatan pencari kerja. - Pengembangan jejaring informasi lowongan kerja, melalui : % perusahaan anggota aktif PLKT (Pusat Layanan Karir Terpadu), dan % peningkatan mitra kerja jejaring bursa kerja. 2 Meningkatnya pelayanan penempatan tenaga kerja. - Hasil survey IKM pelayanan penempatan tenaga kerja. - Hasil survey IKM pelayanan TKI (Tenaga Kerja Indonesia). 2.2 Mewujudkan pengembangan kesempatan kerja usaha mandiri dan padat karya produktif. % tenaga kerja di sektor informal yang mampu belajar usaha dan mempunyai pendapatan tetap (usahanya tetap eksis). 1 Meningkatnya perluasan lapangan kerja di sektor informal. % tenaga kerja di sektor informal yang mampu belajar usaha dan mempunyai pendapatan tetap (usahanya tetap eksis). II - 6

TUJUAN SASARAN Uraian Indikator Uraian Indikator 3.1 Mewujudkan hubungan industrial yang harmonis dan perbaikan syarat kerja. % penurunan kasuskasus perselisihan hubungan 1 Menurunnya perselisihan hubungan 2 Meningkatnya perbaikan syarat kerja dan kesejahteraan pekerja. % penurunan kasus perselisihan hubungan - % peningkatan upah pekerja. - % peningkatan PP (Peraturan Perusahaan). - % peningkatan PKB (Perjanjian Kerja Bersama). 3 Meningkatnya pelayanan pembinaan hubungan Hasil survey IKM pelayanan pembinaan hubungan 3.2 Mewujudkan peningkatan perlindungan hakhak dasar pekerja/ buruh, termasuk pekerja perem-puan dan anak. % penurunan kasuskasus ketenagakerjaan. 1 Meningkatnya K3 yang kondusif. - % penurunan angka kecelakaan kerja. - % peningkatan perusahaan yang mendapat penghargaan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja), meliputi kecelakaan nihil (zero accident) dan SKM3 (Sistem Manajemen K3). 2 Meningkatnya kepesertaan jamsostek aktif. % kepesertaan jamsostek aktif : tenaga kerja dan perusahaan. 3 4 Meningkatnya lingkungan kerja yang aman, higienis dan nyaman, serta tenaga kerja yang sehat, selamat dan produktif. Meningkatnya pelayanan K3. - % pengujian kualitas udara emisi dan ambien. - % pemeriksaan lingkungan kerja dan tenaga kerja. Hasil survey IKM pelayanan K3. 4 Mewujudkan tertib administrasi kependudukan dan perlindungan terhadap hak-hak penduduk terkait kepemilikan dokumen kependudukan. % kepemilikan e-ktp dengan NIK (Nomor Induk Kependudukan) Tunggal melalui perekaman data e- KTP. Meningkatnya angka kepemilikan dokumen kependudukan. % kepemilikan e-ktp dengan NIK (Nomor Induk Kependudukan) Tunggal melalui perekaman data e-ktp. II - 7

TUJUAN SASARAN Uraian Indikator Uraian Indikator 5 Mewujudkan kemandirian dan integrasi transmigran dan masyarakat sekitarnya melalui tahap penyesuaian, pemantapan dan pengembangan di pemukiman transmigrasi yang layak huni, layak usaha, layak berkembang & layak lingkungan. 1. % penempatan transmigran di daerah penempatan trans-migrasi (Kepala Keluarga). 2. % transmigran yang berhasil meningkatkan taraf ekonomi dan sosialnya. Meningkatnya realisasi pemberangkatan transmigrasi. Meningkatnya kemandirian transmigran. % penempatan trans-migran di daerah penempatan transmigrasi (Kepala Keluarga). % transmigran yang berhasil meningkatkan taraf ekonomi dan sosialnya. 2.2. PROGRAM PRIORITAS Pelaksanaan pembangunan ketenagakerjaan, ketransmigrasian dan kependudukan diwujudkan melalui 6 (enam) program prioritas utama beserta implementasi kegiatannya, yang meliputi : a. Bidang Ketenagakerjaan Terdiri dari 4 (empat) program prioritas, yakni : 1) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja. Untuk mendorong pembentukan tenaga kerja yang memiliki karakter, mampu dalam mengantisipasi perubahan teknologi dan persyaratan kerja, serta mengisi lapangan kerja di dalam maupun luar negeri melalui peningkatan kualitas SDM dan optimalisasi penyelenggaraan pelatihan di UPT Pelatihan Kerja yang akan ditingkatkan dan bertaraf internasional. Implementasi kegiatannya berupa : (1) Pendidikan kemasyarakatan produktif pada bidang peningkatan produktivitas tenaga kerja. (2) Pendidikan kemasyarakatan produktif dalam rangka pengembangan standard kompetensi kerja dan sistem sertifikasi kompetensi tenaga kerja. II - 8

(3) Pendidikan kemasyarakatan produktif dalam rangka peningkatan revitalisasi dan kualitas lembaga pelatihan kerja. (4) Pendidikan kemasyarakatan produktif dalam rangka penyelenggaraan program pelatihan kerja berbasis kompetensi. (5) Penguatan sarana dan prasarana kelembagaan pelatihan bagi tenaga kerja industri hasil tembakau. (6) Pembinaan kemampuan dan keterampilan kerja masyarakat dilingkungan industri hasil tembakau dan/atau daerah penghasil bahan baku industri hasil tembakau. 2) Program Perluasan dan Penempatan Tenaga Kerja. Untuk menciptakan perluasan kesempatan kerja baik di sektor formal maupun sektor informal secara remuneratif, produktif, layak dan sejahtera, baik di dalam maupun di luar negeri, serta mendorong peningkatan pelayanan penempatan formal untuk kebutuhan pasar kerja di dalam dan luar negeri. Implementasi kegiatannya berupa : (1) Pendidikan kemasyarakatan produktif dalam rangka pembentukan Tenaga Kerja Mandiri (TKM). (2) Pendidikan kemasyarakatan produktif dalam rangka penciptaan lapangan kerja. (3) Pendidikan kemasyarakatan produktif dalam rangka penempatan tenaga kerja luar negeri. (4) Pendidikan kemasyarakatan produktif dalam rangka penempatan tenaga kerja dalam negeri. (5) Pengembangan dan peningkatan bimbingan jabatan, bursa kerja khusus, dan bursa kerja pemerintah dan swasta (BKP/BKS) melalui Pusat Layanan Karir Terpadu (PLKT). (6) Penyempurnaan peraturan dan kebijakan ketenagakerjaan agar tercipta pasar kerja yang fleksibel. II - 9

3) Program Pengembangan Hubungan Industrial dan Syarat Kerja. Untuk perbaikan syarat kerja dan sistem pengupahan, pemberdayaan lembaga hubungan industrial serta fasilitasi penyelesaian perselisihan dan pembinaan hubungan Implementasi kegiatannya berupa: (1) Pembinaan dan pengembangan syarat kerja yang harmonis. (2) Fasilitasi pencegahan dan penyelesaian permasalahan hubungan industrial secara adil, konsisten dan transparan. (3) Mendorong pembentukan dan pemberdayaan lembaga-lembaga ketenagakerjaan. (4) Pemberdayaan mediator, konsiliator dan arbiter. 4) Program Pengawasan Ketenagakerjaan dan Perlindungan Tenaga Kerja. Untuk peningkatan profesionalisme tenaga pengawas ketenagakerjaan, perlindungan tenaga kerja perempuan, tenaga kerja anak, pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja. Implementasi kegiatannya berupa : (1) Peningkatan pengawasan, perlindungan dan penegakan hukum ketenagakerjaan. (2) Pembinaan dan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja pada sektor dengan resiko kecelakaan kerja tinggi. (3) Penguatan kapasitas kelembagaan pengawasan ketenagakerjaan. (4) Peningkatan kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja, baik sektor pekerja formal maupun informal. (5) Peningkatan pencegahan terhadap eksploitasi dari berbagai bentuk pekerjaan terburuk anak dan pekerja perempuan. b. Bidang Kependudukan. 5) Program Kependudukan. 1. Untuk mendorong terakomodasinya hak-hak setiap penduduk untuk memperoleh dokumen kependudukan dan meningkatkan kuantitas kepemilikan dokumen kependudukan, mendukung perencanaan dan II - 10

pelaksanaan pembangunan berkelanjutan serta peningkatan pelayanan publik. 2. Untuk mewujudkan komitmen nasional dalam rangka menciptakan sistem pengenal tunggal berupa NIK bagi seluruh penduduk Indonesia, sehingga data penduduk dapat diintegrasikan dan direlasionalkan dengan data hasil rekaman pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil dan berlaku nasional guna membangun sistem yang mampu menghimpun data kependudukan yang cepat dan akurat serta mengembangkan sarana komunikasi data, jaringan bank data dengan akses Nomor Induk Kependudukan (NIK) tunggal. Implementasi kegiatannya berupa : (1) Penataan administrasi sistem Nomor Induk Kependudukan (NIK). (2) Pembangunan dan pengembangan SIAK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan) terpadu. (3) Fasilitasi sosialisasi, koordinasi, sinkronisasi dan evaluasi kebijakan umum, dan identitas administrasi kependudukan dan catatan sipil. c. Bidang Ketransmigrasian. 6) Program Mobilitas Penduduk. 1. Untuk mendapatkan animo calon transmigran yang memiliki kemampuan, pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan dan keahlian yang dibutuhkan guna pengembangan dan pelaksanaan kegiatan di daerah penempatan. 2. Untuk menjembatani kepentingan daerah asal (pengirim) maupun daerah tujuan (penerima) yang tertuang dalam perjanjian formal (MoU). Kerja sama ini sangat bermanfaat sebagai sarana saling berbagi pengalaman (sharing of experiences), manfaat (sharing of benefits), dan saling memikul tanggung jawab pembiayaan pembangunan (sharing of burdens), terutama untuk pembangunan II - 11

dan pemeliharaan sarana dan prasarana yang menuntut skala ekonomi tertentu agar efisien untuk masing-masing daerah. Implementasi kegiatannya berupa : (1) Kerjasama antar daerah Provinsi, Kab./Kota luar Jawa. (2) Optimalisasi penempatan calon transmigran. 2.3. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2014 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA FORMULA INDIKATOR TARGET 1 Meningkatnya tenaga kerja yang terampil/kompeten. 2 Meningkatnya tenaga kerja yang dimagangkerjakan. 3 Meningkatnya produktivitas kerja. 4 Meningkatnya pelayanan pelatihan dan produktivitas. % peningkatan lulusan pelatihan yang memiliki keterampilan atau kompetensi. lulusan pelatihan yg mendapat sertifikat keterampilan atau sertifikat kompetensi thn ini - thn sebelumnya lulusan pelatihan yg mendapat sertifikat keterampilan atau sertifikat kompetensi thn sebelumnya Ket : - Sertifikat keterampilan yg dikeluarkan BLK/LP (Lembaga Pelatihan). - Sertifikat kompetensi yg dikeluarkan BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi). % peningkatan calon tenaga kerja yang dimagangkerjakan di : - Dalam negeri calon tenaga kerja yg dimagangkerjakan di dalam negeri thn ini - thn sebelumnya calon tenaga kerja yg dimagangkerjakan di dalam negeri thn sebelumnya - Luar negeri calon tenaga kerja yg dimagangkerjakan di luar negeri thn ini - thn sebelumnya calon tenaga kerja yg dimagangkerjakan di luar negeri thn sebelumnya - % pertumbuhan produktivitas perusahaan/ukm yg diberi bimbingan konsultasi produktivitas. - Hasil survey IKM pelayanan pelatihan. - Hasil survey IKM kepuasan pengguna tenaga kerja eks siswa UPT PK produktivitas perusahaan/ukm setelah bimbingan konsultasi - produktivitas perusahaan/ukm sebelum bimbingan konsultasi produktivitas tenaga kerja sebelum bimbingan konsultasi Ket : Produktivitas perusahaan/ukm = omzet penjualan x 100 30% x 100 13% x 100 30% x 100 30% tenaga kerja Nilai IKM UPT Pelatihan 81,00 UPT Pelatihan Nilai IKM UPT Pelatihan 75,00 UPT Pelatihan II - 12

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA FORMULA INDIKATOR TARGET 5 Meningkatnya penempatan tenaga kerja di sektor formal. - Hasil survey IKM pelayanan Nilai IKM pelayanan produktivitas 81,15 produktivitas. - % penempatan pencari kerja. pencari kerja yg ditempatkan x 100 60,00% - Pengembangan jejaring informasi lowongan kerja : - % perusahaan anggota aktif PLKT pencari kerja yg mendaftar perusahaan anggota aktif PLKT yg menginformasikan lowongan kerja x 100 perusahaan anggota PLKT 80,00% 6 Meningkatnya pelayanan penempatan tenaga kerja. - % peningkatan mitra kerja jejaring bursa kerja. Hasil survey IKM : - Pelayanan penempatan tenaga kerja. mitra kerja jejaring bursa kerja thn ini - thn sebelumnya mitra kerja jejaring bursa kerja thn sebelumnya Ket : PLKT = Pusat Layanan Karir Terpadu Nilai IKM pelayanan penempatan tenaga kerja. x 100 20,00% 80,00 7 Meningkatnya perluasan lapangan kerja di sektor informal. 8 Menurun perselisihan hub. 9 Meningkatnya perbaikan syarat kerja & kesejahteraan pekerja. - Pelayanan TKI (Tenaga Kerja Indonesia). % tenaga kerja di sektor informal yang mampu belajar usaha & mempunyai pendapatan tetap (usahanya tetap eksis). % penurunan kasus perselisihan hub. Industrial. Nilai IKM pelayanan TKI. 76,50 tenaga kerja di sektor informal yg mampu belajar usaha & mempunyai pendapatan tetap x 100 97,00% tenaga kerja yg mendapat pembinaan di sektor informal Selisih kasus perselisihan HI thn ini 15,00% dengan thn sebelumnya x 100 kasus perselisihan HI tahun sebelumnya - % peningkatan upah pekerja. rata-rata UMK thn ini - rata-rata UMK thn sebelumnya x 100 10,00% rata-rata UMK thn sebelumnya - % peningkatan Peraturan Peraturan Perusahaan (PP) thn ini - thn Perusahaan (PP). sebelumnya Peraturan Perusahaan (PP) thn x 100 35,00% - % peningkatan Perjanjian Kerja Bersama (PKB). sebelumnya Perjanjian Kerja Bersama (PKB) thn ini - thn sebelumnya Perjanjian Kerja Bersama (PKB) thn sebelumnya 27,00% 10 Meningkatnya pelayanan pembinaan hubungan Hasil survey IKM pelayanan pembinaan hubungan Nilai IKM pelayanan pembinaan hubungan 81,25 11 Meningkatnya K3 yang kondusif. - % penurunan kasus kecelakaan kerja. Selisih kasus kecelakaan kerja thn ini dengan thn sebelumnya x 100 kasus kecelakaan kerja thn sebelumnya 17,00% II - 13

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA FORMULA INDIKATOR TARGET - % peningkatan perusahaan yg mendapat penghargaan K3 (Kesehatan & Keselamatan Kerja) : perusahaan yg mendapat penghargaan K3 thn ini - thn sebelumnya perusahaan yg mendapat penghargaan K3 thn sebelumnya x 100 12 Meningkatnya kepesertaan jamsostek aktif. - Kecelakaan Nihil (Zero Accident). - SMK3 (Sistem Manajemen K3). - % kepesertaan jamsostek aktif : - Orang (tenaga kerja). pekerja yg menjadi peserta jamsostek aktif pekerja yg menjadi peserta jamsostek 25,00% 25,00% x 100 40,00% 13 Meningkatnya lingkungan kerja yang aman, higienis dan nyaman, serta tenaga kerja yang sehat, selamat dan produktif. - Perusahaan. perusahaan yg menjadi peserta jamsostek aktif x 100 67,00% perusahaan peserta jamsostek - % pengujian kualitas udara emisi dan ambien. - % pemeriksaan lingkungan kerja & tenaga kerja. perusahaan yg diuji kualitas udara emisi & ambien perusahaan yg meminta pengujian kualitas udara emisi & ambien perusahaan yg diperiksa lingkungan kerja & tenaga kerja perusahaan yg meminta pemeriksaan lingkungan kerja & tenaga kerja x 100 96,00% x 100 95,00% 14 Meningkatnya pelayanan K3. Hasil survey IKM pelayanan K3. Nilai IKM pelayanan K3. 78,50% 15 Meningkatnya angka % kepemilikan e-ktp dengan penduduk yg telah melakukan perekaman 100% kepemilikan dokumen NIK (Nomor Induk data e-ktp kependudukan. Kependudukan) Tunggal melalui penduduk yg wajib perekaman data e-ktp x 100 perekaman data e-ktp. 16 Meningkatnya realisasi % penempatan transmigran di transmigran yg ditempatkan pemberangkatan transmigrasi. daerah penempatan transmigrasi transmigran yg siap berangkat x 100 70,00% (Kepala Keluarga). 17 Meningkatnya kemandirian % transmigran yg berhasil transmigran yg mampu meningkatkan 35,00% transmigran. meningkatkan taraf ekonomi dan pendapatannya sosialnya. transmigran yg ditempatkan x 100 Ket. : Kriteria keberhasilan transmigran : - Pendapatan meningkat. - Kondisi tempat tinggal bertambah baik. II - 14