PERANCANGAN ULANG TATA LETAK MENGGUNAKAN TRAVEL CHART PADA BAGIAN PRODUKSI DI PT. CAHAYA KAWI ULTRA POLYINTRACO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco (PT. CAKUP) terletak di Jl. Eka Surya Gg.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Lampiran 1 KUESIONER TERBUKA

Oleh : Hariadi NIM :

USULAN PERBAIKAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEDICATED STORAGE DI PT. CAHAYA KAWI ULTRA POLYINTRACO

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Lampiran 2. Flow Process Chart Pembuatan Matras Spring Bed

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan yang selanjutnya dinamakan sebagai stasiun kerja. Waktu yang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN ALGORITMA BLOCPLAN DAN ALGORITMA CRAFT DI CV. ABC HARDWARE INDUSTRY

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PENGGUNAAN EXPECTANCY THEORY DALAM UPAYA MENGUKUR MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI PT. CAHAYA KAWI ULTRA POLYINTRACO

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GRAPH BASED CONSTRUCTION DAN ALGORITMA CRAFT DI PT.

USULAN PERBAIKAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI PADA PT. BLUESCOPE LYSAGHT INDONESIA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

KUESIONER TERBUKA. "Perencanaan Desain Produk Spring Bed PT Ocean Centra Furnindo"

BAB I PENDAHULUAN. massal. Sejumlah pekerjaan perakitan dikelompokkan ke dalam beberapa pusat

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA BLOCPLAN DAN ALGORITMA CORELAP PADA PT. VOLTAMA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS DENGAN METODE GRAFIK DAN ALGORITMA CRAFT PADA PT. PRIMA INDAH SANITON

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

Tabel Allowance Rekomendasi ILO

PERANCANGAN TATA LETAK GUDANG PRODUK DAUN PINTU DENGAN METODE SHARED STORAGE DI PT. PUTRA FLORA RIMBA TANI

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PIPA DENGAN PENDEKATAN METODE LEAN SIX SIGMA PADA PT. INVILON SAGITA. TUGAS SARJANA

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk

Universitas Sumatera Utara

Usulan Perbaikan Tata Letak Pabrik dengan Menggunakan Systematic Layout Planning (SLP) di CV. Arasco Bireuen

BAB I PENDAHULUAN. meliputi pengaturan tataletak fasilitas produksi seperti mesin-mesin, bahan-bahan,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN

PENGGUNAAN MODEL SUPPLY CHAIN OPERATIONS REFERENCES (SCOR) DALAM PENGUKURAN KINERJA SUPPLY CHAIN PADA PT. GUNA KEMAS INDAH

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PIPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (STUDI KASUS PT. SINAR UTAMA NUSANTARA)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PERENCANAAN KEBUTUHAN KAPASITAS PRODUKSI PADA PT. BANDAR BUNDER IRA RUMIRIS HUTAGALUNG

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

ANALISIS PERANCANGAN TATA LETAK DAN FASILITAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI PADA OLT. METAL WORKS SKRIPSI. Oleh: Victor

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PENERAPAN LEAN MANUFACTURING UNTUK MEREDUKSI TIME WASTE PADA PROSES PRODUKSI DI PT. APINDOWAJA AMPUH PERSADA TUGAS SARJANA

PENENTUAN UMUR EKONOMIS ELECTRICAL DISCHARGE MACHINE (EDM) UNTUK KEBIJAKAN REPLACEMENT PADA PT. SARANA BERSAMA SEJAHTERA

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PERBAIKAN RANCANGAN PRODUK SPRING BED DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN DESIGN FOR MANUFACTURING

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN. ini tentunya dapat dilakukan dengan cara mengatur layout pabrik sedemikian rupa

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri di Indonesia sekarang ini semakin pesat. Hal ini

PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE TABU SEARCH PADA LANTAI PABRIK PADA PD. ANEKA INDUSTRI DAN JASA (PDAIJ) SUMATERA UTARA.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

TUGAS SARJANA. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Untuk Mengikuti Sidang Tugas Sarjana. Oleh LIA MARETTY P. NIM.

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

PERENCANAAN AKTIVITAS DISTRIBUSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRP (DISTRIBUTION RESOURCE PLANNING) UNTUK EFISIENSI BIAYA DISTRIBUSI TUGAS SARJANA

PENERAPAN PENJADWALAN PRODUKSI PADA PEMBUATAN PERAKITAN DAUN PINTU DI PRODUCTION TRAINING CENTRE

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

ANALISIS BIAYA PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN ABC (ACTIVITY BASED COSTING) DI PT GUNA KEMAS INDAH YETTY E PANGGABEAN NIM

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DI PT GOLD COIN INDONESIA DENGAN METODE STORAGE AND RETREIVAL

Perancangan Tata Letak

PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS DENGAN PENDEKATAN GROUP TECHNOLOGY BERDASARKAN RANK ORDER CLUSTERING (ROC) DAN ALGORITMA

PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS DENGAN PENDEKATAN GROUP TECHNOLOGY BERDASARKAN RANK ORDER CLUSTERING (ROC) DAN ALGORITMA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. pengaturan tataletak fasilitas produksi. Pengaturan tataletak lantai produksi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PERANCANGAN TATALETAK TEKNOLOGI KELOMPOK DENGAN MENGGUNAKAN METODE BASED SORTED ALGORITHM DAN SIMILARITY COEFFICIENT PADA PT. BAJA PERTIWI INDUSTRI

Analisis Aliran Proses Produksi Dengan Menggunakan Pendekatan Lean Manufacturing Di PT. Charoen Pokphand Indonesia

PERANCANGAN TATA LETAK BENGKEL JAT AKIBAT PERLUASAN BENGKEL SKRIPSI

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PENERAPAN BULLWHIP EFFECT DALAM MODEL PERSEDIAAN Q DENGAN PENDEKATAN HADLEY WITHIN PADA RANTAI PASOK PT. BUDI RAYA PERKASA TUGAS SARJANA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PENINGKATAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI DENGAN METODE ACTIVITY BASED MANAGEMENT (STUDI KASUS PT. TOBA SURIMI INDUSTRIES)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PERANCANGAN RUANG PENGERINGAN SERAT SABUT KELAPA DI UD. PUSAKA BAKTI

SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) PERTEMUAN #3 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

Transkripsi:

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK MENGGUNAKAN TRAVEL CHART PADA BAGIAN PRODUKSI DI PT. CAHAYA KAWI ULTRA POLYINTRACO TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh DAMEYANTI N. SITANGGANG 040403018 DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 Dameyanti N.Sitanggang : Perancangan Ulang Tata Letak Menggunakan Travel Chart Pada Bagian Produksi Di Pt. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2009 USU Repository 2008

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK MENGGUNAKAN TRAVEL CHART PADA BAGIAN PRODUKSI DI PT. CAHAYA KAWI ULTRA POLYINTRACO TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh DAMEYANTI N. SITANGGANG 040403018 Disetujui Oleh : Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II (Prof. Dr. Ir. Sukaria Sinulingga, M. Eng) (Ir. Ukurta Tarigan, MT) DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan berkat, kasih, dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Sarjana ini dengan baik. Adapun tugas sarjana ini diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan studi pada Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Tugas Sarjana ini berjudul Perancangan Ulang Tata Letak Menggunakan Travel Chart pada Bagian Produksi di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco. Tugas Sarjana ini merupakan sarana bagi penulis untuk melakukan studi terhadap salah satu permasalahan nyata dalam perusahaan. Penulis menyadari bahwa Tugas Sarjana ini belum sepenuhnya sempurna dan masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan Tugas Sarjana ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga Tugas Sarjana ini bermanfaat bagi pembaca. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENULIS Medan, Januari 2009

UCAPAN TERIMA KASIH Selama menyelesaikan Tugas Sarjana ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih terutama kepada : 1. Ibu Ir. Rosnani Ginting, MT, selaku Ketua Departemen Teknik Industri yang telah memberikan izin pelaksanaan Tugas Sarjana ini dan dukungan serta perhatian yang diberikan kepada penulis. 2. Bapak Prof. DR. Ir. Sukaria Sinulingga, M. Eng, selaku Dosen Pembimbing I atas bimbingan, pengarahan, dan masukan yang diberikan dalam penyelesaian Tugas Sarjana ini. 3. Bapak Ir. Ukurta Tarigan, MT, selaku Dosen Pembimbing II atas bimbingan, pengarahan, dan masukan yang diberikan dalam penyelesaian Tugas Sarjana ini. 4. Bapak Zulchairil Harahap, selaku Manajer Personalia dan Bapak Chairil, selaku Manajer Produksi serta PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco yang telah memberikan izin dan membantu selama melakukan penelitian di perusahaan tersebut. 5. Kedua orang tua penulis, Bapak Ir. T. Sitanggang dan Ibu M. br. Haloho beserta adik-adik penulis, b coz (cepat slesaikan kulny...), Gong Xi (ttp smgt tuk kul!) n Cibez (yg mkin putih selalu...) dan sluruh keluarga besarq yang telah memberikan dukungan sepenuhnya dan doa untuk kelancaran dalam penulisan laporan ini.

6. Penghuni Cempaka XIII no. 10, Ame&Apau (thnx bt persahabatan slama ini), Cakcuks (saksi detik2 trakhir perjuangan skripsiq selain komq...tanpa dirimu, ka2k mungkin gk kuat, SEMANGAT!!!), chiko, bou Kozt sekeluarga n yg lainnya 7. Sahabat-sahabat penulis, Anita, Lidia, LIJ (Yetti, Val, Wenni, k Ageth, k Bella), Juana, Desima, Erna, Mariaty, Misna, NDT, Ade, Maya, Venisa, yang telah membantu dan memberikan motivasi kepada penulis, serta seluruh teman-teman penulis stambuk 2004 yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu. 8. Mas Bowo, Bang Mijo, Kak Dina, Bu Ani atas bantuan dan tenaga yang telah diberikan dalam memperlancar penyelesaian Tugas Sarjana ini. 9. Rekan-rekan sekerja di Laboratorium Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan (Nando, Yuri, Fikri, Ilham, Alfen, Tohap, Herman, Nuel) atas masukan dan pinjaman buku yang membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Sarjana ini. Kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan laporan ini dan tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, penulis ucapkan terima kasih. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Medan, Januari 2009 PENULIS

DAFTAR ISI BAB HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... RINGKASAN... i ii iii iv vi xii xiv xvii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang Permasalahan... I-1 1.2. Rumusan Permasalahan... I-2 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian... I-3 1.4. Pembatasan Masalah dan Asumsi Penelitian... I-4 1.5. Sistematika Penulisan Tugas Akhir... I-5 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN... II-1 2.1. Sejarah Perusahaan... II-1 2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha... II-2

DAFTAR ISI (Lanjutan) BAB HALAMAN 2.3. Organisasi dan Manajemen... II-3 2.3.1. Struktur Organisasi PT. CAKUP... II-3 2.3.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab... II-5 2.3.3. Tenaga Kerja dan Jam Kerja Perusahaan... II-9 2.3.3.1. Tenaga Kerja... II-9 2.3.3.2. Jam Kerja... II-12 2.3.4. Sistem Penggajian dan Pengupahan dan Fasilitas Yang Digunakan... II-13 2.3.4.1. Tunjangan... II-14 2.3.4.2. Fasilitas... II-14 2.4. Proses Produksi... II-15 2.4.1. Bahan... II-15 2.4.1.1. Bahan Baku... II-15 2.4.1.2. Bahan Tambahan... II- 18 2.4.1.3. Bahan Penolong... II- 19 2.4.2. Uraian Proses Produksi... II-19 2.4.2.1. Pembuatan Sandaran Spring Bed... II-20 2.4.2.2. Pembuatan Matras Spring Bed... II-21 2.4.2.3. Pembuatan Divan Spring Bed... II-23

DAFTAR ISI (Lanjutan) BAB HALAMAN 2.5. Mesin dan Peralatan... II-24 2.5.1. Mesin Produksi... II-24 2.5.2. Peralatan... II-27 2.5.3. Utilitas... II-28 2.5.4. Safety and Fire Protection... II-29 2.5.5. Waste Treatment... II-29 2.5.6. Maintenance... II-29 BAB III LANDASAN TEORI... III-1 3.1. Pengertian Tata Letak Pabrik... III-1 3.2. Prinsip Dasar dalam Tata Letak Pabrik... III-2 3.3. Jenis Persoalan Tata Letak... III-5 3.4. Tipe Tata Letak, Pola Aliran dan Ukuran Jarak... III-7 3.4.1. Tipe Tata Letak... III-7 3.4.2. Pola Aliran Bahan... III-10 3.4.3. Jarak Rectilinear... III-16 3.5. Pemindahan Bahan (Material Handling) dan Pengaruhnya Terhadap Tata Letak Pabrik... III-16 3.5.1. Pengertian Umum Pemindahan Bahan... III-16 3.5.2. Tujuan Utama Kegiatan Pemindahan Bahan... III-17

DAFTAR ISI (Lanjutan) BAB HALAMAN 3.5.3. Minimisasi Material Handling... III-19 3.6. Muther s Systematic Layout Planning Procedure... III-19 3.6.1. Activity Relationship Chart (ARC)... III-21 3.6.2. Diagram Hubungan Ruangan... III-25 3.7. Travel Chart... III-26 3.8. Quant System (QS)... III-30 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN... IV-1 4.1. Jenis Penelitian... IV-1 4.2. Objek Penelitian... IV-1 4.3. Pengumpulan Data... IV-3 4.4. Pengolahan Data... IV-4 4.4.1. Perhitungan Momen Perpindahan Awal... IV-6 4.4.2. Pembuatan ARC (Activity Relationship Chart)... IV-7 4.4.3. Pembuatan Diagram Hubungan antar Departemen... IV-7 4.4.4. Perancangan Alternatif Layout... IV-7 4.4.5. Perhitungan Momen Perpindahan Tiap Alternatif... IV-7 4.5. Analisa Pemecahan Masalah... IV-8 4.6. Kesimpulan dan Saran... IV-8

DAFTAR ISI (Lanjutan) BAB HALAMAN BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA... V-1 5.1. Pengumpulan Data... V-1 5.1.1. Struktur Produk... V-1 5.1.2. Proses Produksi... V-3 5.1.3. Hari Kerja Efektif Tahun 2009... V-7 5.1.4. Luas Departemen di Lantai Produksi... V-9 5.1.5. Jarak Antar Departemen... V-12 5.1.6. Jumlah Produksi Spring... V-13 5.1.7. Frekuensi Aliran Perpindahan Material... V-14 5.2. Pengolahan Data... V-21 BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH... 6.1.Analisis... VI-1 VI-1 6.1.1. Analisis Kondisi Awal pada Lantai Produksi... VI-1 6.1.2. Analisis Hasil Rancangan... VI-2 6.1.2.1. Analisis Hasil Rancangan dengan SLP (Systematic Layout Planning)... VI-2 6.1.2.1.1. Analisis Hasil Rancangan Alternatif I... VI-2

DAFTAR ISI (Lanjutan) BAB HALAMAN 6.1.2.1.2. Analisis Hasil Rancangan Alternatif II... VI-3 6.1.2.1.3. Analisis Hasil Rancangan Alternatif III... VI-5 6.1.2.2. Analisis Hasil Rancangan dengan Software QS (Quant System)... VI-6 6.2. Evaluasi Layout... VI-8 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN... VII-1 7.1. Kesimpulan... VII-1 7.2. Saran... VII-2 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR TABEL TABEL HALAMAN 2.1. Perincian Jumlah Tenaga Kerja pada PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco... II-9 2.2. Jam Kerja PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco... II-11 2.3. Spesifikasi Mesin... II-24 2.4. Spesifikasi Peralatan... II-27 3.1. Keuntungan dan Kerugian Newlayout dengan Relayout... III-2 5.1. Jumlah Hari Kerja Efektif Tahun 2009... V-7 5.2. Luas Departemen di Lantai Produksi... V-9 5.3. Nilai Koordinat Tiap Departemen... V-6 5.4. Jarak antar Departemen dalam Meter (d ij ) untuk Lantai Produksi Awal... V-13 5.5. Jumlah Produksi Spring Bed... V-14 5.6. Matriks Keterkaitan antar Departemen (x ij )... V-15 5.7. Matriks Aliran Perpindahan Material antar Departemen (r ij ) per Hari... V-21 5.8. Perhitungan Momen Perpindahan untuk Tata Letak Awal... V-23 5.9. Nilai Koordinat Tiap Departemen untuk Alternatif I... V-30 5.10. Jarak antar Departemen dalam Meter (dij) untuk Alternatif I... V-31 5.11. Nilai Koordinat Tiap Departemen untuk Alternatif II... V-33 5.12. Jarak antar Departemen dalam Meter (dij) untuk Alternatif II... V-34

DAFTAR TABEL (Lanjutan) TABEL HALAMAN 5.13. Nilai Koordinat Tiap Departemen untuk Alternatif III... V-36 5.14. Jarak antar Departemen dalam Meter (dij) untuk Alternatif III... V-37 5.15. Nilai Koordinat Tiap Departemen untuk Alternatif QS... V-42 5.16. Jarak antar Departemen dalam Meter (dij) untuk Alternatif QS... V-43 6.1. Perhitungan Momen Perpindahan/Tahun untuk Alternatif I... VI-3 6.2. Perhitungan Momen Perpindahan/Tahun untuk Alternatif II... VI-4 6.3. Perhitungan Momen Perpindahan/Tahun untuk Alternatif III... VI-5 6.4. Perhitungan Momen Perpindahan/Tahun untuk Alternatif QS... VI-7

DAFTAR GAMBAR GAMBAR HALAMAN 2.1. Struktur Organisasi PT. Cahaya Kawi Polyintraco... II-4 3.1. Product Layout... III-8 3.2. Process Layout... III-9 3.3. Fixed Position Layout... III-9 3.4. Group Technology Layout... III-10 3.5. Pola Aliran Umum... III-12 3.6. Jenis-Jenis Aliran Bahan... III-15 3.7. Contoh ARC... III-24 3.8. Contoh Diagram Hubungan Ruangan... III-25 4.1. Langkah-Langkah Penelitian... IV-2 4.2. Blok Diagram Pengolahan dan Analisis Data... IV-5 5.1. Struktur Produk Spring Bed... V-2 5.2. OPC (Operation Process Chart) Sandaran Spring Bed... V-4 5.3. OPC (Operation Process Chart) Matras Spring Bed... V-6 5.4. OPC (Operation Process Chart) Divan Spring Bed... V-8 5.5. Block Layout Lantai Produksi Awal... V-10 5.6. Koordinat (x,y) Tiap Lokasi DepartemenI... V-11 5.7. ARC (Activity Relationship Chart) antar Departemen... V-25 5.8. Diagram Hubungan (Relationship Diagram) antar Departemen... V-27 5.9. Koordinat Titik Tiap Departemen untuk Alternatif I... V-29

DAFTAR GAMBAR (Lanjutan) GAMBAR HALAMAN 5.10. Koordinat Titik Tiap Departemen untuk Alternatif II... V-32 5.11. Koordinat Titik Tiap Departemen untuk Alternatif III... V-35 5.12. Koordinat Titik Tiap Departemen untuk Alternatif QS... V-41 6.1. Block Layout Terbaik... VI-9 6.2. Flow Diagram Awal...VI-10 6.3. Flow Diagram Usulan...VI-11

RINGKASAN PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco adalah salah satu perusahaan yang memproduksi spring bed dengan merek dagang Big Land, yang berlokasi di Jalan Eka Surya Gg. Sidodadi Lingkungan XXII Kelurahan Gedung Johor, Deli Tua, Medan. Induk perusahaan ini bernama PT. Cahaya Buana Intitama yang berlokasi di daerah Bogor, Jawa Barat. Pada lantai pabrik dijumpai bahwa susunan departemen yang kurang tepat yang ditandai dengan aliran material yang tidak lancar serta jarak yang jauh antar departemen yang memiliki frekuensi perpindahan tinggi. Hal inilah yang menjadi indikator ketidakefisienan dari layout yang digunakan, terutama dalam hal pemindahan bahan. Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari tata letak lantai produksi, maka dilakukan penyusunan ulang terhadap tata letak yang telah ada dengan mempertimbangkan frekuensi perpindahan bahan antar departemen dan letak awal departemen. Adapun patokan yang dilihat dalam penentuan tata letak yang lebih baik adalah momen material handling yang lebih kecil dimana momen material handling adalah frekuensi perpindahan antar departemen yang berhubungan dikali dengan jarak antar departemen. Penyusunan tata letak yang baru dilakukan dengan menggunakan SLP (Systematic Layout Planning) dengan trial and error dan penggunaan software QS (Quant System). Cara trial and error dilakukan dengan mempertimbangkan kemungkinan pemindahan departemen yang saling berhubungan serta memperhatikan travel chart dari lantai produksi. Trial and error dilakukan sebanyak tiga kali. Penggunaan software membutuhkan data masukan berupa kondisi awal tiap departemen serta frekuensi perpindahan antar departemen. Dari hasil perancangan yang dilakukan, baik dengan trial and error maupun dengan menggunakan software, dihasilkan suatu tata letak yang lebih baik dari tata letak yang saat ini digunakan perusahaan. Dari perhitungan yang dilakukan, tata letak awal mempunyai momen material handling 2916675 meter perpindahan per tahun. Perancangan terbaik dengan trial and error menghasilkan momen material handling sebesar 2702115 meter perpindahan per tahun. Perancangan dengan menggunakan software menghasilkan momen material handling sebesar 2890572,3 meter perpindahan per tahun. Layout yang terpilih adalah dengan cara trial and error yang dapat menambah tingkat keefisienan sebesar 7,36 %.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Era globalisasi menyebabkan tingkat persaingan di dunia usaha semakin tinggi. Hal ini menuntut perusahaan untuk lebih giat dalam meningkatkan performansi perusahaan secara terus menerus dengan cara melakukan peningkatan volume produksi. Peningkatan volume produksi sebanding dengan peningkatan keuntungan perusahaan. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan volume produksi adalah proses produksi itu sendiri. Proses produksi yang efektif dan efisien akan mampu meningkatkan volume produksi sesuai dengan permintaan. Kemampuan perusahaan untuk menciptakan proses produksi yang efektif dan efisien akan mempengaruhi volume produksi, mengurangi biaya produksi, dan akhirnya dapat meningkatkan keuntungan perusahaan. Proses produksi yang efektif adalah proses produksi yang mampu mengeliminir kegiatan menunggu (delay). Proses produksi yang efisien adalah proses produksi yang mampu meminimalisasi jarak pemindahan bahan (material handling) di dalam aliran prosesnya. PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan spring bed dengan merek dagang Big Land. Spring Bed Big Land terdiri atas empat jenis, yaitu platinum pillowtop, golden, deluxe, dan silver. Perusahaan ini berproduksi berdasarkan pesanan dari konsumen (make

to order). Apabila ada permintaan konsumen langsung, maka permintaan tersebut akan dikerjakan terlebih dahulu. Berdasarkan Laporan Hasil Penelitian Rika Astri Siregar, ST, PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco memiliki tata letak bagian produksi yang masih terlihat belum efisien dimana pembatasan daerah antar tiap departemen belum terlihat dengan jelas, sehingga banyak terdapat daerah yang seolah-olah menjadi tempat penumpukan sementara (temporary stock) yang membuat jarak tempuh perpindahan material menjadi jauh. Hal ini dapat menghambat kelancaran perpindahan material di lantai produksi. Dengan demikian, perlu dilakukan suatu penelitian untuk mengidentifikasi masalah dalam susunan departemen di bagian produksi kemudian dianalisis. Selanjutnya, dapat dirancang alternatif susunan tata letak baru yang lebih baik, dimana proses perpindahan material (material handling) yang jauh dapat disederhanakan dan jarak perpindahan harus diminimumkan sehingga memudahkan aliran bahan dari suatu bagian ke bagian yang lain. 1.2. Rumusan Permasalahan Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah di dalam penelitian ini adalah: 1. Faktor apakah yang menyebabkan aliran perpindahan material pada PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco menjadi panjang? 2. Berapakah jumlah momen perpindahan material yang terjadi dengan menggunakan tata letak yang ada saat ini?

3. Apakah terdapat layout usulan yang memiliki jumlah momen perpindahan yang lebih kecil dari layout yang digunakan perusahaan saat ini? 4. Seberapa besar pengurangan jumlah momen perpindahan material yang terjadi? 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan rancangan ulang tata letak bagian produksi yang lebih baik, yang mampu melaksanakan kegiatan perpindahan material dengan jarak minimum. Tujuan khusus dari penelitian ini antara lain: 1. Mengetahui faktor yang menyebabkan aliran perpindahan material yang panjang 2. Mengetahui jumlah momen perpindahan material tata letak yang ada saat ini berdasarkan travel chart 3. Mendapatkan usulan tata letak yang memiliki jumlah momen perpindahan material yang minimum kemudian membandingkannya dengan tata letak yang digunakan perusahaan saat ini Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Mahasiswa Menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di perkuliahan dan membandingkan antara teori yang diperoleh dengan permasalahan pada perusahaan.

2. Bagi Departemen Teknik Industri USU Menambah cakrawala dunia keilmuan, yaitu kaitan antara teoritis dengan aplikasi dan mempererat kerjasama antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik USU 3. Bagi Perusahaan Memberikan masukan bagi perusahaan untuk perbaikan layout bagian produksi dalam hal kegiatan perpindahan material. 1.4. Pembatasan Masalah dan Asumsi Penelitian Batasan-batasan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Penelitian dilaksanakan di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco yang bertempat di Jalan Eka Surya Gg. Sidodadi Lingk. XXII Kelurahan Gedung Johor, Deli Tua, Medan 2. Penelitian dilakukan pada lantai produksi 3. Penelitian dilakukan untuk menentukan rancangan ulang susunan departemen di lantai produksi dalam bentuk block layout 4. Hanya menggunakan frekuensi aliran perpindahan material sebagai dasar untuk merancang ulang tata letak 5. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan SLP (Systematic Layout Procedure) dan menggunakan software Quant System (QS) 6. Tidak dilakukan pembahasan mengenai kelayakan dari segi ekonomis setelah dilakukan perubahan susunan departemen di lantai produksi

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Kondisi perusahaan tidak berubah selama penelitian 2. Proses produksi tidak mengalami perubahan. 3. Tidak ada penambahan jenis produk dan penambahan mesin atau peralatan baru 4. Panjang aliran perpindahan material sebanding dengan biaya perpindahan material 5. Frekuensi perpindahan material sebelum dan sesudah dilakukan perbaikan tetap sama 6. Mesin dan tenaga kerja bekerja normal 1.5. Sistematika Penulisan Tugas Akhir Sistematika penulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan. Tugas akhir ini terdiri dari 7 bab. Bab I merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, pembatasan masalah dan asumsi penelitian, serta sistematika penulisan tugas akhir. Bab II merupakan gambaran umum perusahaan yang memuat secara singkat dan berbagai atribut dari perusahaan yang menjadi objek penelitian, sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang usaha, lokasi perusahaan, organisasi dan manajemen serta proses bisnis PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco. Bab III merupakan landasan teori yang merupakan landasan bagi pemecahan persoalan dan hasil studi kepustakaan lainnya yang dianggap turut

membantu dalam pemecahan masalah. Bab IV merupakan metodologi penelitian yang berisi tahapan-tahapan penelitian mulai dari persiapan hingga penyusunan laporan tugas akhir. Bab V merupakan pengumpulan dan pengolahan data yang berisi data-data primer dan sekunder yang diperoleh dari penelitian serta pengolahan data yang membantu dalam pemecahan masalah. Bab VI berisi analisis hasil pengolahan data dan pemecahan masalah dan bab VII berisi kesimpulan yang didapat dari hasil pemecahan masalah dan saran-saran yang diberikan kepada pihak perusahaan.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco (PT. CAKUP) yang didirikan pada tahun 1989 terletak di Jl. Eka Surya Gg. Sidodadi Lingk. XXII Kelurahan Gedung Johor, Deli Tua, Medan. Induk perusahaan ini bernama PT. Cahaya Buana Intitama yang bergerak di bidang manufacturing, trading, distributing dan retail dan mempunyai filosofi unggul berkarya dan puas bekerjasama. Awalnya PT. Cahaya Buana Intitama berlokasi di Sentul, Jawa Barat dan sekarang berlokasi di daerah Bogor, Jawa Barat. PT. CAKUP bergerak di bidang manufacturing, dimana perusahaan ini memproduksi spring bed dengan merek dagang Big Land. PT. Cahaya Buana Group mempunyai tekad untuk menjadi perusahaan furniture yang memimpin pasar dan memiliki citra positif serta kondusif bagi semua pihak sehingga diakui sebagai aset nasional. Big Land Spring bed yang merupakan produk dari PT. CAKUP merupakan anggota dari International Sleep Products Association (ISPA) yang merupakan lembaga bagi perusahaan- perusahaan yang memproduksi spring bed berkualitas.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha PT. CAKUP memfokuskan usahanya pada pembuatan spring bed. Spring bed yang diproduksi merupakan tempat tidur yang siap dipasarkan kepada konsumen langsung maupun distributor dengan daerah pemasaran di seluruh Sumatera Utara dengan fokus utama di daerah kota Medan, Aceh, Sibolga, Padang Sidempuan, Nias, Kisaran, Rantau Prapat, Tanjung Balai. Selain di Medan, PT. CAKUP juga memiliki kantor perwakilan di daerah- daerah lain di Indonesia meliputi Bogor, Padang, Palembang, Jakarta, dan lain- lain. Perusahaan ini berproduksi berdasarkan pesanan dari konsumen (make to order). Apabila ada permintaan konsumen langsung, maka permintaan tersebut akan dikerjakan terlebih dahulu. Spring bed Big Land terdiri atas empat jenis, yaitu : 1. Platinum Pillowtop 2. Golden 3. Deluxe 4. Silver Perbedaan dari keempat jenis spring bed ini terletak pada jenis kain yang digunakan, banyaknya sisipan yang digunakan dan ketebalan kain quilting yang dipakai.

2.3. Organisasi dan Manajemen 2.3.1. Struktur Organisasi PT. CAKUP Organisasi merupakan sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu, sedangkan struktur organisasi adalah kerangka antar hubungan dari orang-orang atau unit-unit organisasi yang masing-masing memiliki tugas, tanggung jawab dan wewenang tertentu. Dalam suatu struktur organisasi harus menunjukkan satuan-satuan organisasi dan garis wewenang sehingga terlihat jelas batasan-batasan tugas, wewenang dan tanggung jawab dari setiap personil dalam organisasi. Dengan demikian diharapkan adanya suatu kejelasan arah dan kordinasi untuk mencapai tujuan perusahaan. Struktur organisasi yang digunakan PT. CAKUP adalah berbentuk campuran lini dan fungsional. Struktur organisasi bentuk lini dapat dilihat dengan adanya pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari pimpinan tertinggi kepada unit-unit organisasi yang berada di bawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu secara langsung, serta pemberian wewenang dan tanggung jawab yang bergerak vertikal ke bawah dengan pendelegasian yang tegas melalui jenjang hirarki yang ada. Struktur organisasi fungsional dapat dilihat dengan adanya pemisahan/pembagian tugas, pendelegasian wewenang serta pembatasan tanggung jawab yang tegas pada setiap bidang yaitu produksi, personalia, dan pemasaran berdasarkan fungsinya masing-masing dalam struktur organisasinya. Hal ini dibuat sesuai dengan kebutuhan serta kelancaran dan kemajuan usaha organisasi dalam mencapai tujuan perusahaan. Struktur organisasi PT. CAKUP dapat dilihat pada Gambar 2.1.

2.3.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Untuk menggerakkan suatu organisasi dibutuhkan personil yang memegang jabatan tertentu dalam organisasi dimana masing-masing personil mempunyai tugas dan tanggung jawab sesuai dengan jabatannya. Tanggung jawab yang diberikan harus seimbang dengan wewenang yang diterima. Uraian tugas dan tanggung jawab pada masing-masing bagian PT. CAKUP dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Direktur Tugas dan tanggung jawab direktur antara lain: a. Pemimpin tertinggi di perusahaan yang menetapkan langkah- langkah pokok dalam melaksanakan kebijakan dan sasaran- sasaran perusahaan. b. Menyetujui dan menandatangani surat- surat penting yang berkenaan dengan perusahaan. c. Bertanggungjawab atas semua kegiatan operasional perusahaan serta kontinuitas kegiatan perusahaan dan bertindak sebagai Management Representative. 2. Kepala Divisi Produksi Tugas dan tanggung jawab kepala divisi produksi antara lain: a. Bertanggung jawab atas semua kegiatan produksi di lantai pabrik dan memproduksi produk yang berkualitas. b. Bertanggung jawab sebagai Deputy Management Representative. c. Melaksanakan rencana kerja operasional pabrik agar berjalan lancar dan memenuhi target.

d. Melakukan pembinaan sumber daya manusia di lingkungan pabrik. 3. Kepala Divisi Pemasaran Tugas dan tanggung jawab kepala divisi pemasaran: a. Bertanggung jawab atas semua aktivitas keuangan perusahaan. b. Bertanggung jawab atas peningkatan kuantitas penjualan melalui strategistrategi pemasaran. 4. Kepala Divisi Finance and Accounting Tugas dan tanggung jawab kepala divisi finance and accounting: a. Bertanggung jawab atas semua aktivitas keuangan perusahaan. b. Bertanggung jawab atas semua yang berhubungan dengan pembelian barang atau bahan guna operasional perusahaan. 5. Kepala Divisi Pembelian Tugas dan tanggung jawab kepala divisi pembelian: a. Melakukan pemilihan dan evaluasi atas supplier. b. Mengawasi efektivitas dan efisiensi pembelian. c. Mengeluarkan Purchasing Order (PO). 6. Kepala Divisi Human Resources Development dan General Affair Tugas dan tanggung jawab kepala divisi human resorce development dan general affair: a. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan administrasi guna menunjang kontinuitas operasional perusahaan. b. Bertanggung jawab atas kegiatan yang berhubungan dengan sumber daya manusia dalam perusahaan.

7. Supervisor Produksi Tugas dan tanggung jawab supervisor produksi: a. Bertanggung jawab atas seluruh proses pembuatan spring bed. b. Bertanggung jawab atas pengendalian kualitas spring bed yang diproduksi. c. Bertanggung jawab atas jumlah produk yang diproduksi. 8. Supervisor Maintenance Tugas dan tanggung jawab supervisor maintenance: a. Bertanggung jawab atas seluruh kelangsungan mesin- mesin yang dioperasikan. b. Bertanggung jawab atas pemeliharaan mesin dan peralatan. 9. Supervisor Financial Tugas dan tanggung jawab supervisor financial: a. Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Divisi Finance and Accounting sehubungan dengan setiap kegiatan financial. b. Melaporkan serta membuat pembukuan atas pembayaran pajak. 10. Supervisor Accounting Tugas dan tanggung jawab supervisor accounting: a. Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Divisi Finance and Accounting sehubungan dengan setiap pembayaran pajak. b. Melaporkan serta membuat pembukuan atas setiap kegiatan pembelian.

11. Supervisor Pembelian Tugas dan tanggung jawab supervisor pembelian: a. Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Divisi Pembelian sehubungan dengan setiap kegiatan pembelian. b. Melaporkan serta membuat pembukuan atas setiap kegiatan pembelian. 12. Supervisor Keamanan Tugas dan tanggung jawab supervisor keamanan: a. Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Divisi HRD dan General affair sehubungan dengan setiap kegiatan keamanan. b. Melaporkan serta membuat pembukuan atas kegiatan keamanan. 13. Supervisor Distribusi Tugas dan tanggung jawab supervisor distribusi: a. Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Divisi HRD dan General affair sehubungan dengan setiap kegiatan distribusi. b. Melaporkan serta membuat pembukuan atas kegiatan distribusi. 14. Supervisor Gudang Tugas dan tanggung jawab supervisor gudang: a. Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Divisi Pemasaran sehubungan dengan setiap kegiatan gudang. b. Melaporkan serta membuat pembukuan atas kegiatan gudang.

15. Supervisor Transportasi Tugas dan tanggung jawab supervisor transportasi: a. Bertanggung jawab langsung kepada kepala HRD dan General affair sehubungan dengan setiap kegiatan transportasi. b. Melaporkan serta membuat pembukuan atas kegiatan distribusi 16. Supervisor Penjualan Tugas dan tanggung jawab supervisor penjualan: a. Bertanggung jawab langsung kepada kepala HRD dan General affair sehubungan dengan setiap kegiatan penjualan. b. Melaporkan serta membuat pembukuan atas kegiatan penjualan 17. Karyawan Tugas dan tanggung jawab karyawan: a. Karyawan bekerja sesuai dengan job description yang telah ditetapkan perusahaan. 2.3.3. Tenaga Kerja dan Jam Kerja Perusahaan 2.3.3.1. Tenaga Kerja PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco mempunyai tenaga kerja sebanyak 85 orang, yang terdiri dari staff dan karyawan. Yang dapat digolongkan staff pekerja pada tingkat kepala divisi dan kepala bagian (supervisor) dan yang digolongkan sebagai karyawan adalah pekerja langsung pada bagian produksi juga termasuk satpam. Status karyawan dalam perusahaan ini dibagi atas dua jenis berdasarkan frekuensi penggajiannya, yaitu:

1. Karyawan bulanan dengan gaji yang dibayar sekali dalam sebulan sesuai dengan klasifikasi skala penggajian yang dibagi- bagi dalam golongan tertentu. Yang termasuk karyawan bulanan adalah direktur sampai dengan supervisor. 2. Karyawan mingguan dengan gaji yang dibayar dua minggu sekali. Yang termasuk karyawan mingguan adalah semua karyawan baik dari karyawan gudang sampai dengan karyawan bagian accounting. Perincian jumlah tenaga kerja yang ada di PT. CAKUP dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1. Perincian Jumlah Tenaga Kerja pada PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco No Jabatan Jumlah (orang) 1 Direktur 1 2 Kepala Divisi Produksi 1 3 Kepala Divisi HRD dan General affair 1 4 Kepala Divisi Financial and Accounting 1 5 Kepala Divisi Pemasaran 1 6 Kepala Divisi Pembelian 1 7 Supervisor Gudang 1 8 Supervisor Penjualan 1 Sumber: PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco

Tabel 2.1. Perincian Jumlah Tenaga Kerja pada PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco (Lanjutan) No Jabatan Jumlah (orang) 9 Supervisor Transportasi 1 10 Supervisor Distribusi 1 11 Supervisor Keamanan 1 12 Supervisor Maintenance 1 13 Supervisor Produksi 1 14 Supervisor Pembelian 1 15 Supervisor Financial 1 16 Supervisor Accounting 1 17 Karyawan Gudang 6 18 Karyawan Penjualan 2 19 Karyawan Transportasi 2 20 Karyawan Distribusi 16 21 Karyawan Keamanan 10 22 Karyawan Maintenance 4 23 Karyawan Produksi 20 24 Karyawan Pembelian 2 25 Karyawan Financial 6 26 Karyawan Accounting 1 Total 85 Sumber : PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco

2.3.3.2. Jam Kerja Pengaturan jam kerja pada PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco berdasarkan syarat kerja umum yaitu setiap pekerja mempunyai 7-8 jam kerja per hari dan bekerja 6 hari dalam seminggu (Senin-Sabtu). Apabila waktu kerja lebih dari 8 jam per hari maka jam kerja berikutnya terhitung sebagai lembur. Pembagian jam kerja pada PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2. Jam Kerja PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco Hari Jam Kerja Keterangan 08.30-12.00 Kerja Senin-Kamis 12.00-13.00 Istirahat 13.00 17.00 Kerja 08.30 12.00 Kerja Jumat 12.00-14.00 Istirahat 14.00 17.00 Kerja 08.00-12.00 Kerja Sabtu 12.00-13.00 Istirahat 13.00-15.00 Kerja Sumber: PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco

2.3.4. Sistem Penggajian dan Pengupahan serta Fasilitas yang Digunakan Sistem penggajian dan pengupahan pada PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco dilakukan dan ditangani oleh bagian Finance and Accounting. Pengawasan sistem penggajian dan pengupahan terdiri atas : 1. Prosedur pembuatan daftar gaji 2. Prosedur pembayaran gaji 3. Prosedur distribusi gaji PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco menerapkan sistem pencatatan waktu hadir dengan menggunakan clock card dan apabila clock card tersebut rusak, maka pencatatan dilakukan secara manual oleh bagian Satpam. Sistem penggajian pada PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco bervariasi. Untuk direktur sampai dengan supervisor, dilakukan pada akhir tanggal setiap bulannya, sedangkan untuk karyawan, mulai dari karyawan gudang sampai karyawan accounting, dilakukan setiap 2 minggu sekali. Perusahaan juga memberikan upah lembur kepada karyawan yang bekerja diatas jam kerja normal dengan perhitungan sebagai berikut : 1. Untuk Hari Biasa a. Untuk satu jam lembur pertama adalah jam. b. Untuk dua jam berikutnya adalah 2 x upah per jam. 1 1 (satu setengah) x upah per 2 Dimana upah kerja lembur per jam adalah 1/160 x gaji perbulan. Gaji perbulan disesuaikan dengan UMR (Upah Minimum Regional).

2. Untuk Hari Besar/ Libur Perhitungan upah lembur bagi karyawan yang bekerja pada hari libur dan hari besar adalah 2 x gaji per hari kerja biasa. 2.3.4.1. Tunjangan Selain gaji pokok dan upah lembur di atas, perusahaan juga memberikan beberapa jenis tunjangan, yaitu: 1. Tunjangan Hari Raya (THR) Besarnya adalah tambahan satu bulan gaji bagi karyawan yang mempunyai masa kerja lebih dari satu tahun. 2. Tunjangan Selama Sakit Diberikan kepada karyawan yang sedang dalam perawatan sakit dan tidak dapat bekerja yang dapat dinyatakan dengan surat keterangan dokter. Hanya pekerja yang telah bekerja lebih dari 2 tahun yang mendapat tunjangan ini. 3. Tunjangan Insentif Diberikan dengan cara ditambahkan ke dalam upah karyawan sesuai dengan prestasi kerja yang ditunjukkan masing- masing karyawan. 2.3.4.2. Fasilitas Fasilitas lain yang diberikan perusahaan kepada karyawannya adalah: a. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) dan Asuransi Jiwa JAMSOSTEK diberikan kepada karyawan mingguan, sedangkan bagi karyawan bulanan diberikan asuransi jiwa dari Manulife. Walaupun

kecelakaan kerja sangat kecil, PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco tetap melaksanakan program keselamatan kerja bagi karyawannya melalui jasa JAMSOSTEK. b. Cuti Lamanya cuti diberikan oleh perusahaan adalah 12 hari kerja setiap tahunnya. 2.4. Proses Produksi 2.4.1. Bahan Bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan spring bed berasal dari induk perusahaan yaitu PT. Cahaya Buana Intitama yang ada di Sentul dan sebagian lagi diperoleh dari pabrik-pabrik lokal yang ada di Medan. 2.4.1.1. Bahan Baku Bahan baku merupakan semua bahan yang langsung digunakan sebagai bahan dasar serta memiliki komposisi terbesar dalam pembuatan produksi dimana sifat dan bentuknya akan mengalami perubahan. Bahan baku yang digunakan dalam memproduksi spring bed adalah: 1. Papan Tripleks Papan tripleks yang digunakan memiliki ukuran 180 x 200 x 80 cm. 2. Rangka kayu Rangka kayu yang digunakan memiliki ukuran 200 x 180 cm.

3. Kain Quilting Kain ini digunakan setelah busa dan matras. Fungsinya untuk menutup busa. Untuk matras digunakan kain quilting yang ketebalannya 3 cm sebanyak 2 x 180 x 200 cm, sedangkan untuk tabung digunakan kain quilting dengan ketebalan 0,5 cm dan panjang sebesar 200 cm. Kain quilting yang dipakai terbuat dari kain Jaquar. 4. Benang Nylon Benang ini digunakan untuk seluruh proses penjahitan baik penjahitan kain quilting maupun penjahitan tabung dan matras. Benang nylon yang digunakan untuk seluruh proses penjahitan sebanyak 24,835 cm. 5. Peluru HR-22 Peluru ini berfungsi untuk merekatkan hard pad dan rakitan per pada matras dan dipan. 6. Lateks Lateks berfungsi untuk merekatkan busa dengan kain quilting pada matras dan dipan. 7. Hard pad Hard pad merupakan pelapis rakitan per pertama yang berfungsi untuk meredam per. Hard pad yang digunakan berukuran 2 x 200 cm x 180 cm yaitu untuk bagian atas dan bawah rakitan per. 8. Kain Blacu Kain blacu digunakan sebagai penguat kain quilting pada saat proses perekatan HR-22.

9. Per Bulat Per bulat yang digunakan adalah per oval dengan diameter 2,5 mm dan tinggi sebesar 15 cm. Umur per diperkirakan sekitar 15 tahun dengan koefisien elastisitas 2,2 N/m dan pengujian dilakukan oleh pihak supplier. 10. Per Pinggir Per pinggir yang digunakan adalah per pinggir dengan diameter 3,5 mm dengan tinggi sebesar 15 cm. Umur per diperkirakan sekitar 15 tahun dengan koefisien elastisitas sebesar 2,2 N/m dan pengujian dilakukan oleh pihak supplier. Per pinggir diletakkan di sekeliling rakitan per bulat. 11. Kawat Ulir Kawat ulir yang digunakan memiliki diameter sebesar 1,4 mm yang berfungsi sebagai penghubung antara per bulat yang satu dengan per bulat lainnya dalam sebuah rakitan per. 12. Lis Kawat Ø 4,2 mm Lis kawat yang digunakan memiliki diameter 4,2 mm yang berfungsi membingkai rakitan per agar menjadi lebih kokoh. 13. Busa A II Busa yang digunakan memiliki daya fleksibilitas (density) 24 kg/m 3 dengan ketebalan 4 cm. 14. Busa S II Busa S II memiliki spesifikasi yang sama dengan busa A II, tetapi memiliki tingkat kekerasan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan busa A II.

15. Plastik Non woven Plastik ini digunakan untuk menutup bagian belakang sandaran spring bed dan bagian bawah dipan. Plastik non woven memiliki spesifikasi ketebalan sebesar 1 mm. 16. Mur Mur digunakan untuk merakit kaki sandaran. 2.4.1.2. Bahan Tambahan Selain menggunakan bahan baku juga digunakan bahan-bahan lain sebagai bahan pelengkap dalam memudahkan proses dan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan yang disebut dengan bahan tambahan. Bahan tambahan yang ditambahkan pada produk sehingga menghasilkan suatu produk akhir yang siap dipasarkan dapat berupa aksesoris atau kemasan. Bahan tambahan yang digunakan dalam proses pembuatan spring bed adalah: 1. Label Label Big Land digunakan untuk meyatakan merek dari spring bed tersebut. 2. Karton Sudut Digunakan untuk membungkus produk pada saat pengiriman. 3. Stiker Mencantumkan spesifikasi dari spring bed. 4. Isolatip Isolatip digunakan untuk merekatkan semua bahan tambahan pada spring bed.

5. Plastik Mika Digunakan untuk membungkus spring bed agar tidak kotor. 6. Kartu Garansi Berfungsi memberikan jaminan produk kepada konsumen. 7. Lubang Angin Emas Lubang angin emas digunakan agar terjadi pertukaran udara pada busa sehingga busa tetap mengembang. 2.4.1.3. Bahan Penolong Bahan penolong yaitu bahan yang ikut dalam proses tetapi tidak nampak dalam produk akhir. PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco tidak menggunakan bahan penolong didalam pembuatan spring bed. 2.4.2. Uraian Proses Produksi Secara umum proses pembuatan spring bed di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco diklasifikasikan dalam 3 tahapan proses, yaitu : 1. Pembuatan Sandaran Spring Bed 2. Pembuatan Divan Spring Bed 3. Pembuatan Matras Spring Bed

2.4.2.1. Pembuatan Sandaran Spring Bed Pembuatan sandaran spring bed terbagi atas 3 bagian yaitu: 1. Tripleks dipotong secara manual dengan menggunakan gergaji tangan sesuai dengan pola yang diinginkan. Tripleks lalu dilubangi untuk tempat meletakkan kancing dengan menggunakan mesin bor. Busa dipotong mengikuti pola rangka tripleks dengan menggunakan pisau. Pada sisi-sisi busa dibuat goresangoresan yang digunakan sebagai pola didalam pemotongan kain oscar. Setelah itu, kain oscar dipotong sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. 2. Busa yang telah dipola direkatkan pada rangka sandaran menggunakan lateks. Kancing sebanyak 16 buah direkatkan dengan menggunakan benang nylon. Kemudian direkatkan lagi kain oscar yang telah diberi busa dengan menggunakan staples 3001J. Pada bagian tengah rangka yang telah di bor dipasangkan logo Big Land dengan menggunakan benang nylon. 3. Langkah terakhir adalah perekatan plastik mika dengan staples 3001 J dan pemasangan plastik produk non woven pada sisi belakang sandaran sambil meletakkan kaki sandaran denga mur sebanyak 4 buah. Kemudian dilanjutkan dengan merekatkan plastik PE pada sisi depan sandaran dengan isolatip.

2.4.2.2.Pembuatan Matras Spring bed Proses pembuatan matras spring bed terbagi atas: 1. Perakitan Per Per bulat dirakit dengan kawat lilitan membentuk balok yang berukuran 200 x 180 x 15 cm dengan menggunakan 500 buah per bulat yang berdiameter 2,5 mm dan 3 kg kawat lilitan. 2. Perakitan Kawat Lis Kemudian rakitan per tersebut ditambah dengan per pinggir 500 buah dengan diameter 3,5 mm dan diberi kawat lis dengan diameter 4,2 mm. Per pingggir ditempatkan pada sekeliling bagian luar rakitan per dengan menggunakan gun CL-73. Fungsi dari penembakan gun CL-73 ini adalah untuk menguatkan konstruksi per dan menambah kekuatan tekan. 3. Penjahitan Kain Quilting Kain polos, busa dijahit di mesin quilting untuk mendapatkan kain quilting dengan ukuran 50 x 2,1 m. 4. Pemotongan Kain quilting dipotong sesuai spesifikasi matras spring bed 6 kaki yaitu untuk matras atas dan matras bawah memiliki ukuran 2 x (200 x 180 x 3) cm dan untuk tabung 2 x (200 +180) x 1 cm. Setelah itu dilakukan pemotongan hard pad dengan ukuran luas sama dengan matras bawah dan atas. 5. Penjahitan Kain Blacu Kain blacu yang akan dijahitkan pada ujung- ujung kain quilting dipotong sebanyak 2 buah @7,6 m untuk kain quilting atas dan bawah. Kain blacu juga

dijahitkan untuk kain quilting bagian tabung. Fungsi penjahitan kain blacu ini adalah untuk menguatkan kain quilting pada saat penarikan dengan tembakan gun HR-22. Pada bagian ini juga akan meletakkan label, kartu garansi pada spring bed. 6. Perekatan Setelah rakitan per selesai selanjutnya melekatkan hard pad yang telah dipotong pada sisi atas dengan tembakan gun HR-22. Setelah itu busa dan kain quilting direkatkan dengan menggunakan lateks. Setelah selesai bagian atas matras kemudian rakitan per dibalik untuk menyelesaikan rakitan bagian bawah dan dilakukan hal yang sama seperti sebelumnya yaitu merekatkan hard pad, busa dan kain quilting. Untuk bagian tabung yaitu sekeliling bagian luar rakitan direkatkan busa dan kain quilting saja. 7. Penjahitan Lis Lis adalah kain panah emas yang akan merekatkan matras atas dan bawah dengan tabung. Kain lis dijahit dengan mesin corner bersamaan dengan memasang lubang angin emas sebanyak 4 buah. Fungsi dari lubang angin emas ini adalah untuk menambah keindahan pada matras spring bed serta memberikan sirkulasi udara sehingga busa tetap empuk. 8. Pembungkusan Langkah terakhir adalah meletakkan kartun sudut. Kartun sudut berfungsi agar sudut-sudut spring bed terlindungi pada saat distribusi karena sudutnya sangat mudah rusak. Setelah itu dibungkus dengan menggunakan plastik mika

yang direkatkan dengan menggunakan isolatip. Kemudian stiker ukuran diletakkan pada plastik mika. 2.4.2.3. Pembuatan Divan Spring Bed Proses pembuatan spring bed terbagi atas: 1. Per bulat dirakit dengan kawat lilitan membentuk balok yang berukuran 200 x 180 x 15 cm dengan menggunakan 500 buah per bulat yang berdiameter 2,5 mm dan 3 kg kawat lilitan. Kemudian rakitan per tersebut ditambah dengan per pinggir 50 buah dengan diameter 3,5 dan diberi kawat lis dengan diameter 4,2 mm. Per pingggir ditempatkan pada sekeliling bagian luar rakitan per dengan menggunakan gun CL-73. Fungsi dari penambahan ini adalah untuk menguatkan konstruksi per dan menambah kekuatan tekan. 2. Pemotongan goni bagor dengan ukuran 200 x 180 cm. kemudian kain polos yang telah melalui proses quilting dengan ukuran 50 x 2,1 m dipotong sesuai spesifikasi dipan spring bed 6 kaki yaitu 200 x 180 cm untuk matras atas dan untuk tabung 2 x (200 +180) x 15 cm. sedangkan untuk dipan bawah digunakan kain non woven hitam dengan ukuran 200 x 180 cm. Setelah itu dilakukan pemotongan hard pad dengan ukutan luas sama dengan dipan. Kegunaan hard pad ini adalah untuk melapisi dan meredam per. Pemotongan selanjutnya adalah pemotongan busa AII dan SII dengan spesifikasi 200 x 180 x 4 cm untuk matras bawah dan atas dan untuk tabung 2 x (200 + 180) x 15 cm.

3. Kain quilting tabung dijahitkan kekain quilting bagian atas dengan menggunakan mesin jahit biasa. 4. Pada rangka dipan atas direkatkan goni bagor dengan staples 3001 J selanjutnya per yang telah dirakit direkatkan dengan gun Bostitch. Kemudian hard pad yang telah dipotong direkatkan pada sisi atas dengan menggunakan gun HR-22. Setelah itu direkatkan busa dan kain quilting dengan menggunakan lateks. 5. Langkah terakhir adalah meletakkan label. Setelah itu dibungkus dengan plastik mika yang direkatkan dengan menggunakan staples sedangkan untuk bagian bawah dipan direkatkan kain non woven dengan staples 300 J. Lalu dipasang kaki dipan dengan skrup. 2.5. Mesin dan Peralatan Mesin yang digunakan di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco sebagian besar adalah buatan luar negeri seperti Cina, Taiwan, Jepang dan Italia. Namun ada juga yang dibeli dari dalam negeri. Teknologi yang digunakan dalam pelaksanaan proses produksi di pabrik tidaklah terotomatisasi, dimana seluruh kegiatan melibatkan tenaga manusia sebagai operator yang mendesain, mengoperasikan dan mengontrol jalannya proses produksi di pabrik. 2.5.1. Mesin Produksi Mesin-mesin dan peralatan yang digunakan diperusahaan ini dalam pembuatan spring bed dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3. Spesifikasi Mesin No Nama Spesifikasi Manfaat 1 Mesin Ram - Merk :Yamakoyo Induction Merakit per-per menjadi Motor rangka matras - Buatan : China - Power Elektormotor : 1,5 KW (2 HP) - Tegangan Elektromotor: 380 V - Fasa Elektromotor : 3 fasa - Type Belt : A 43 - Lebar Belt : 1,5 cm - Tebal Belt : 1 cm - Panjang Belt : 50 cm - Frekuensi : 50 Hz - Jumlah : 4 unit 2 Gun CL 73 - Merk : Hard Coo Merakit per pinggir - Buatan : Jepang disekeliling luar rangka - Power dari kompresor : 55-100 psi - Tegangan : 220 Volt - Jumlah : 2 unit 3 Gun HR 22 - Merk : Stanley Merekatkan rangka matras - Buatan : Jepang dengan hard pad - Power dari Kompresor : 5,5-100 psi - Tegangan : 220 V - Jumlah : 2 unit

Tabel 2.3. Spesifikasi Mesin (Lanjutan) No Nama Spesifikasi Manfaat 4 Gun Etona - Merk : Unicatch Merekatkan kain quilting pada (Staples 3001 J) 5 Kompresor angin 6 Mesin Jahit Corner - Buatan : China - Power dari kompresor : 55-100 psi - Tegangan : 220 Volt - Jumlah : 2 unit - Merk : ABAC - Buatan : Italia - Power Elektormotor : 5,5 HP - Tegangan Elektromotor: 220 V - Fasa Elektromotor : 2 fasa - Diameter Tabung : 40 cm - Panjang Tabung : 130 cm - Jumlah : 2 unit - Merk : Shiang Wang - Buatan : Taiwan - Power Elektormotor : 12,3 KW - Tegangan : 220 Volt - Fasa Elektromotor : 2 fasa - Jumlah : 2 unit sandaran Penghasil tenaga angin untuk menjalankan mesin Gun CL 73 dan HR 22 Menjahit kain quilting pada matras atas dan bawah dengan sisi tabung

Tabel 2.3. Spesifikasi Mesin (Lanjutan) No Nama Spesifikasi Manfaat 7 Mesin Bor - Merk : Makita Melubangi tempat kancing - Buatan : Jepang pada sandaran 8 Mesin Jahit Biasa - Power Elektormotor : 1 KW - Tegangan : 220 V - Fasa Elektromotor : 2 fasa - Jumlah : 2 unit - Merk : Brother - Buatan : Jepang - Power Elektormotor : 0,33 KW (0,33 HP) - Tegangan : 220 V - Jumlah : 4 unit Menjahit kain quilting pada tabung, menjahit kain quilting pada dipan, menjahit kain quilting pada matras, menjahit kain blacu, menjahit label pada spring bed. 2.5.2. Peralatan Peralatan-peralatan yang digunakan pada perusahaan saat ini dapat dilihat pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4. Spesifikasi Peralatan No Nama Spesifikasi Manfaat 1 Gergaji Jumlah : 4 Unit Memotong triplek rangka sandaran 2 Tang Potong Hit Jumlah : 4 Unit Memotong kawat 3 Alat Pelapis Kancing Jumlah : 2 Unit Melapis kancing dengan kain atau plastik 4 Palu Jumlah : 4 Unit Memukul dalam pemasangan kaki spring bed 5 Meteran Jumlah : 6 Unit Mengukur kain 6 Gunting Jumlah : 10 Unit Memotong Busa 2.5.3. Utilitas Unit utilitas merupakan penunjang bagi unit lain dalam pabrik atau merupakan saran penunjang untuk menjalankan suatu pabrik dari tahap awal sampai produk akhir. PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco mempunyai utilitas sebagai berikut : 1. Energi listrik yang diperoleh dari PLN dengan kebutuhan setiap bulan sekitar 30.000 KWH. 2. Air, untuk kebutuhan penyediaan air didapat dari PDAM Tirtanadi dengan kebutuhan tiap bulannya sekitar 100 m 3.

2.5.4. Safety and Fire Protection Pihak PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco melakukan tindakan pengamanan (safety), berupa pencegahan terhadap bahaya kebakaran yang mungkin timbul. Maka perusahaan ini melakukannya dengan memisahkan letak bahan baku yang mudah terbakar dengan sumber api. Pada perusahaan ini tindakan fire protection yang dilakukan adalah dengan memberikan penutup pada panel listrik, menyediakan racun api berupa alat pemadam api ringan, pada jarak tertentu dilantai pabrik atau pada daerah yang mudah terjadi kebakaran. 2.5.5. Waste Treatment Limbah yang dihasilkan sepanjang proses produksi berlangsung terdiri dari potongan busa, potongan kain quilting dan serpihan kawat. Limbah berupa potongan busa dan potongan kain quilting dijual kepada pedagang kecil dan masyarakat sekitar perusahaan untuk dijadikan bantal dan limbah berupa serpihan kawat dikumpulkan ditempat penampungan sementara yang selanjutnya dijual pada industri kecil dan hasil dari penjualan ini digunakan perusahaan sebagai dana kemanusiaan tambahan untuk para karyawan. 2.5.6. Maintenance Maintenance merupakan proses perawatan terhadap mesin dan alat kerja untuk mencegah terjadinya kerusakan dan kesalahaan pada saat proses produksi berlangsung yang ditujukan agar proses seluruh produksi dapat berjalan dengan biak, sehingga tidak ada hambatan yang disebabkan oleh mesin atau peralatan

yang dapat mengakibatkan cacat pada produk dan keterlambatan waktu penyelesaian produk yang berakibat pada keterlambatan waktu pengiriman. Pada perusahaan ini proses maintenance dilakukan secara berkala hanya saja frekuensinya masih sangat jarang yaitu sebulan sekali.

BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Tata Letak Pabrik Tata letak pabrik (plant layout) atau tata letak fasilitas (facilities layout) dapat didefenisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi 1. Perencanaan tata letak mencakup desain atau konfigurasi dari bagian-bagian, pusat kerja, dan peralatan yang membentuk proses perubahan dari bahan mentah menjadi barang jadi. Rekayasawan rancang fasilitas menganalisis, membentuk konsep, merancang dan mewujudkan sistem bagi pembuatan barang atau jasa. Dengan kata lain, merupakan pengaturan tempat sumber daya fisik yang digunakan untuk membuat produk. Rancangan ini umumnya digambarkan sebagai rencana lantai yaitu suatu susunan fasilitas fisik (perlengkapan, tanah, bangunan, dan sarana lain) untuk mengoptimumkan hubungan antara petugas pelaksana, aliran bahan, aliran informasi dan tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan usaha secara efisien, ekonomis dan aman 2. Merencanakan pabrik dengan tetap menggunakan bangunan yang sudah ada (existing building) atau sama sekali mendirikan bangunan pabrik yang baru (new building) akan memberikan keuntungan dan kerugian untuk masing-masing alternatif tersebut, yaitu sebagai berikut 3 : 1 Sritomo Wignjosoebroto. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, (Surabaya, 2003).hal 67 2 James M. Apple. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, (Bandung, 1990). hal 2 3 Sritomo Wignjosoebroto. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, (Surabaya, 2003).hal 86-87