197 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis penerapan model Visualization, Auditory, Kinesthetic (VAK) dengan multimedia dalam peningkatan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV SD Negeri Gadungrejo tahun ajaran 2015/2016 diperoleh simpulan yaitu sebagai berikut: 1. Penerapan model VAK dengan multimedia dalam peningkatan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV SD Negeri Gadungrejo tahun ajaran 2015/2016 dilaksanakan dengan langkah-langkah yaitu: (a) Langkah persiapan, mempersiapkan perangkat dan menyajikan tampilan slide gambar, suara berupa lagu gubahan, ataupun video cerita, kepada siswa; (b) Langkah penyampaian, menyampaikan materi pelajaran melalui tampilan slide berupa kata-kata, gambar, video, dan memberikan kesempatan siswa untuk bertanya; (c) Langkah pelatihan, mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan siswa dengan melakukan suatu kerja dengan multimedia berupa permainan dan diskusi kelompok; dan (d) Langkah penampilan hasil, menampilkan keterampilan yang didapat dari kegiatan permainan dan diskusi dengan mempresentasikannya di depan kelas. Berdasarkan hasil observasi terhadap guru dalam penerapan model VAK dengan multimedia siklus I mencapai persentase 82,25%, siklus II sebesar 92,25%, dan siklus III sebesar 94,50 %. Hasil observasi penerapan model VAK dengan multimedia terhadap siswa pada siklus I mencapai persentase 72,50%, siklus II 84,50%, dan siklus III 92,50%. 2. Penerapan model VAK dengan multimedia dapat meningkatkan hasil belajar IPS tentang masalah sosial pada siswa kelas IV dengan di SD Negeri Gadungrejo tahun ajaran 2015/2016, dibuktikan dengan adanya peningkatan pada setiap siklusnya dari ketuntasan hasil belajar siswa. Persentase ketuntasan hasil belajar IPS pada siklus I mencapai persentase 69,23%, siklus II 93,75%, dan pada siklus III 95%. 197
198 3. Kendala dan solusi pelaksanaan penerapan model VAK dengan multimedia dalam peningkatan hasil belajar IPS tentang masalah sosial pada siswa kelas IV SD Negeri Gadungrejo tahun ajaran 2015/2016 berasal dari siswa dan guru. Kendala yang ditemui berasal dari siswa yaitu: (a) sebagian siswa tidak berani bertanya mengenai materi pembelajaran yang belum dipahami; dan (b) siswa belum berani menyimpulkan sendiri materi pembelajaran. Dari kendala tersebut peneliti memberikan solusi berupa: (a) siswa dimotivasi lagi agar lebih aktif dan percaya diri dalam bertanya; dan (b) siswa lebih percaya diri dan tidak merasa malu untuk menyampaikan kesimpulan materi pembelajaran secara mandiri. Kendala dari guru yaitu: (a) guru belum melaksanakan pembelajaran sesuai waktu yang telah ditentukan, (b) guru kurang memotivasi siswa untuk aktif bertanya dan belum memberikan kesempatan siswa untuk menanyakan hal yang belum jelas, (c) guru belum bisa membuat siswa untuk menyampaikan kesimpulan secara mandiri. Dari kendala tersebut peneliti memberikan solusi berupa: (a) guru seharusnya memanfaatkan waktu dengan efektif, agar kegiatan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan, (b) guru seharusnya lebih teliti supaya tidak lupa memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal yang belum jelas tentang materi yang dibahas, dan (c) guru lebih memberikan kesempatan atau waktu berpikir kepada siswa untuk berani menyimpulkan materi pembelajaran. B. Implikasi Berdasarkan kajian teori dan hasil analisis pembelajaran melalui penerapan model Visualization, Auditory, Kinesthetic (VAK) dengan multimedia dalam peningkatan hasil belajar IPS tentang masalah sosial pada siswa kelas IV SD Negeri Gadungrejo tahun ajaran 2015/2016, maka implikasi dalam upaya peningkatan pembelajaran ini yaitu sebagai berikut. 1. Implikasi Secara Teoretis Pada penelitian ini terdapat empat langkah model VAK dengan multimedia: (a) Langkah persiapan, mempersiapkan perangkat dan
199 menyajikan tampilan slide gambar, suara berupa lagu gubahan, ataupun video cerita, kepada siswa; (b) Langkah penyampaian, menyampaikan materi pelajaran melalui tampilan slide berupa kata-kata, gambar, video, dan memberikan kesempatan siswa untuk bertanya; (c) Langkah pelatihan, mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan siswa dengan melakukan suatu kerja dengan multimedia berupa permainan dan diskusi kelompok; dan (d) Langkah penampilan hasil, menampilkan keterampilan yang didapat dari kegiatan permainan dan diskusi dengan mempresentasikannya di depan kelas. Langkah tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Chandra (2013) bahwa langkah model VAK yaitu: (a) Langkah persiapan (kegiatan pendahuluan) berupa memotivasi siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran; (b Lahap penyampaian, yaitu penyampaian dengan gaya belajar visual, dan penyampaian dengan gaya belajar auditory; (c) Langkah pelatihan yaitu mengintegrasi dan menyerap pengetahuan serta keterampilan baru dengan menerapkan gaya belajar kinesthetic; dan (d) Langkah penampilan hasil yaitu membantu siswa dalam menerapkan dan memperluas pengetahuan maupun keterampilan baru. Akan tetapi, terdapat perbedaan pada penelitian yang dilakukan oleh Sunaryo (2014). Perbedaan tersebut terletak pada semua langkah pembelajaran. Langkah pada penelitian Sunaryo (2014) yaitu: (a) pembentukan kelompok yang beranggotakan 4-5 orang, (b) identifikasi topik pembelajaran, (c) pelaksanaan penelitian topik, (d) persiapan laporan akhir, (e) presentasi penelitian, dan (f) evaluasi. 2. Implikasi Secara Praktis Dalam penerapan model pembelajaran Visualization, Auditory, Kinesthetic (VAK) dengan multimedia yang harus diperhatikan supaya mendapatkan hasil yang maksimal yaitu: (a) langkah penyampaian materi, guru memberikan kesempatan siswa menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan materi maupun yang belum mereka pahami; (b) langkah pelatihan, guru memberikan bimbingan pada saat siswa melakukan permainan maupun
200 diskusi kelompok; dan (c) langkah penampilan hasil, guru memberikan kesimpulan kepada siswa mengenai materi yang telah dibahas. Berdasarkan hasil analisis pada penelitian tindakan kelas ini, terdapat beberapa hal yang harus dihindari ketika menerapkan model VAK dengan multimedia pada saat pelaksanaan dan hasil yang diharapkan dapat maksimal. Beberapa hal tersebut yaitu: (a) memperhatikan poin-poin materi yang akan disampaikan; (b) sebelum hari pelaksanaan tindakan harus mengecek media power point yang akan ditampilkan meliputi kata-kata materi yang mudah dipahami siswa, gambar materi yang jelas, dan video pembelajaran yang berkaitan dengan materi dengan suara yang terdengar oleh siswa; (c) penyediaan LKS dan kartu gambar seri untuk pelatihan, meliputi pembagian gambar seri pada setiap kelompok beserta perekat di belakang gambar seri tersebut; dan (d) jangan melupakan perangkat pendukung untuk media pembelajaran seperti, laptop dan speaker. C. Saran Berkaitan dengan hasil analisis penerapan model Visualization, Auditory, Kinesthetic (VAK) dengan multimedia, simpulan, dan implikasi, maka peneliti mengajukan beberapa saran yaitu sebagai berikut. 1. Bagi Siswa a. Sebaiknya memperhatikan penjelasan materi oleh guru dan aktif pada saat pembelajaran dalam menerapkan model VAK dengan multimedia agar hasil belajar IPS tentang masalah sosial dapat meningkat. b. Sebaiknya memperhatikan arahan guru dalam pembelajaran yang menerapkan model VAK dengan multimedia, sehingga kemampuannya untuk menyerap materi pembelajaran dapat berkembang. 2. Bagi Guru a. Penerapan model VAK dengan multimedia terbukti dapat meningkatkan hasil belajar IPS di kelas IV pada materi masalah sosial. Oleh karena itu, guru hendaknya dapat menerapkan model VAK dengan multimedia pada materi yang lain.
201 b. Keberhasilan penelitian ini dapat digunakan guru sebagai dasar dalam menerapkan model VAK dengan multimedia pada mata pelajaran lainnya. 3. Bagi Sekolah a. Penerapan model VAK dengan multimedia dapat dijadikan sebagai alternatif pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. b. Sebaiknya sekolah melengkapi sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan pembelajaran agar lebih bervariatif dalam menerapkan model VAK dengan multimedia untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. 4. Bagi Peneliti Lain Keberhasilan penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar dalam mengembangkan penelitian yang menerapkan model VAK dengan multimedia pada mata pelajaran lainnya.