BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

BAB III PROSES PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian Quasi Eksperiment.

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan data-data yang diperoleh dari hasil

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : X MIA 6 (kelas Eksperimen)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu

PDF created with FinePrint pdffactory trial version YUK BELAJAR NIHONGO

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : BAHASA JEPANG PEMINATAN b. Semester : Genap c. KompetensiDasar : 3.5 dan 4.5

Berapa Harganya? いくらですか

Bab 3. Analisis Data. Analisis tersebut akan penulis jabarkan menjadi dua sub bab, yakni analisis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

KISI KISI SOAL POSTTEST. Kompetensi Dasar 毎日の生活

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

Pergi kemana? どこへ行きますか

PENGGUNAAN UNGKAPAN BAHASA JEPANG TULIS (Studi kasus pada mahasiswa Jurusan Jepang Univ.Darma Persada)

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Mengapa perlu melakukan pekerjaan dengan aman?

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006:160). Sehingga penelitian

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab 3. Analisis Data. Bab ini berisikan tentang hasil analisis yang telah penulis lakukan pada bulan Maret

BAB 3 PENGGUNAAN KATA HAI DALAM KOMIK KOBO-CHAN

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

Bab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna

BAB III METODE PENELITIAN. dari tahap perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data, sampai pada. tahap pengambilan kesimpulannya (Sutedi, 2005:45).

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

ANALISIS KARAKTER DAN KONFLIK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BOCCHAN KARYA NATSUME SOUSEKI. Mei Ambar Sari*

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. responden, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: mitra tutur, ungkapan yang digunakan responden disesuaikan dengan

LAMPIRAN Data kalimat yang menggunakan aisatsu hyougen

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Bahasa Jepang b. Semester : 1 c. Kompetensi Dasar : 3.3 dan 4.3

BAB 3 ANALISIS DATA. mencoba untuk menganalisis permasalahan-permasalahan yang telah saya temukan

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

BAB II GAMBARAN UMUM ANOMATOPE TENTANG GITAIGO BAHASA JEPANG

KEBUTUHAN BERTINGKAT TOKOH UTAMA DALAM NOVEL OKEI MELALUI PENDEKATAN PSIKOLOGI HUMANISTIK ABRAHAM MASLOW

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meirina Andreany, 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

L. Dewi Indah, S.Pd P. Agama Kristen Katolik Mey Supartini, S.Pd. Drs. Agus S. Martono, S.Pd Biologi / P. Lingkungan Hidup Dra. Hj.

BAB I PENDAHULUAN. ide, atau perasaan tersebut dapat secara harfiah atau metaforis, secara langsung atau tidak

BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA. pemahaman mahasiswa terhadap Kotowari Hyōgen. Proses pengumpulan data

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Proses Perancangan dan Pembuatan Video Tutorial Pembelajaran Huruf

ANALISIS PENGGUNAAN STRATEGI PENOLAKAN TIDAK LANGSUNG DALAM BAHASA JEPANG OLEH MAHASISWA BAHASA JEPANG STBA YAPARI ABA BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mempelajari suatu bahasa ada 4 keterampilan berbahasa, dalam bahasa

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

Bab 5. Ringkasan. Karya sastra, baik puisi, drama, maupun prosa, selalu mengalami perkembangan

BAB I. Pada perang dunia II tahun 1945 Jepang mengalami kekalahan yang. setelah pasca perang dunia II diantaranya kekurangan pangan yang

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015

3. Bahasa Jepang

BAB 4 KESIMPULAN. Universitas Indonesia

PENERAPAN HUKUMAN DALAM CERPEN OSHIIRE NO BOUKEN KARYA FURUTA TARUHI DAN TABATA SEIICHI

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Keyword : Speech Act, Refusal,Keigo

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya,

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd

(Asari-chan buku no: 25, halaman: 70) い~じゃないの あさりがみてるんだから. Terjemahan: Ibu: Masa bertengkar gara-gara televisi?

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu

Bab 1. Pendahuluan. Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm

MAKNA SYAIR LAGU SAKURA DALAM DUA LAGU J-POP BERJUDUL SAKURA KARYA NAOTARO MORIYAMA DAN KENTARO KOBUCHI

DAYA ILOKUSI TINDAK TUTUR DIREKTIF LANGSUNG DALAM CERITA ANAK OSHIIRE NO BOUKEN KARYA FURUTA TARUHI DAN TABATA SEIICHI NASKAH JURNAL

BAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial masyarakat yang digunakan di berbagai negara sangat beragam.

KOUTOU RENSHUU DALAM PEMBELAJARAN KAIWA (BERBICARA)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sebuah sistem dari simbol vokal yang arbiter yang

Bab 2. Landasan Teori

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

Bab 5. Ringkasan. Bahasa merupakan media untuk menyampaikan ( 伝達 ) suatu makna kepada

BAB 2. Landasan Teori

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan pengumpulan data Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada mahasiswa tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini sesuai dengan masalahnya yaitu Efektifitas Penggunaan Film Bisu terhadap Kemampuan Menulis (Sakubun) Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI. Kemudian dilakukan pengumpulan data yang bertujuan untuk melihat tingkat perbedaan kemampuan menulis karangan mahasiswa pada mata kuliah Chukyuu Sakubun II antara mahasiswa yang menggunakan film bisu yang merupakan kelompok eksperimen dengan mahasiswa yang tanpa menggunakan film bisu yang merupakan kelompok kontrol. Dalam penelitian ini dibagi ke dalam tiga tahapan penelitian, dengan masingmasing kelompok dilakukan perbandingan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol, mulai dari persiapan pelaksanaan penelitian, pelaksanaan penelitian, hingga pada pembahasan hasil penelitian. Untuk lebih rincinya dalam bab ini akan dibahas : 1. Tahap Perencanaan Dalam tahap perencanaan ini, sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan konsultasi terlebih dahulu terhadap dosen pembimbing mengenai rencana pembelajaran yang akan dilakukan saat penelitian. Setelah itu mempersiapkan bahan- 52

53 bahan dan instrumen penelitian berupa materi pembelajaran, media yang akan dipakai, serta soal yang akan diberikan pada siswa sebagai tes sumatif. a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajar(RPP) menjadi acuan peneliti dalam menyampaikan materi pada saat proses penelitian. RPP juga menjadi bahan perkiraan masalah berupa konsep, istilah, kosakata yang sulit, tata bahasa dan sebagainya yang dianggap sulit oleh peserta (terlampir). b. Media Pembelajaran Media pembelajaran pada penelitian ini adalah film bisu. Film yang digunakan adalah film yang diproduksi sendiri dan sudah disesuaikan dengan materi pada tiap bab yang menjadi bahan penelitian. Adapun dalam pelaksanaannya sebagai berikut: 1) Pertemuan Pertama Judul : 手紙 Seorang mahasiswa bahasa Jepang di salah satu Perguruan Tinggi di sebuah kota besar sedang mengerjakan tugasnya. Tiba- tiba saja ia rindu kepada sang kekasih yang berada jauh darinya. Akhirnya, untuk mengobati rasa rindunya, ia memutuskan untuk mengirim surat pada sang kekasih. Dalam suratnya, dia menceritakan keadaannya saat itu dan pengalamannya pergi ke kota Bandung. Ia melihat- lihat lukisan di sepanjang Jalan Braga, melihat Gedung Merdeka dan Gedung Sate, wisata kuliner dan berbelanja.

54 2) Pertemuan Kedua Judul : 自分の悪い経験 Setiap orang mempunyai kebiasaan buruk. Begitu pula dengan orang yang menjadi peran utama pada film ini. Dia mempunyai kebiasaan terlambat bangun. Karena Dia tidur larut setiap malam, Dia selalu terlambat dalam menjalankan aktivitasnya di pagi hari. Terkadang Dia baru tertidur menjelang pagi. Suatu hari, Dia mempunyai janji penting dengan dosen yang berhubungan dengan skripsinya, tetapi karena terlambat ia diusir keluar dari ruangan. Karena kejadian itu, Dia bertekad untuk selalu bangun pagi. Salah satu cara agar Dia dapat bangun pagi adalah dengan memasang jam weker sebanyak mungkin di sekeliling tempat tidurnya. 3) Pertemuan Ketiga Judul : 最近のニュースです Suatu hari saat sedang duduk di bangku taman, ada seorang wanita cantik berjalan dihadapanku. Karena sangat terpana oleh kecantikannya, aku tidak bisa mengeluarkan sepatah katapun. Setelah sekian lama hanya bisa melihatnya saja, aku memberanikan diri untuk berkenalan dengannya. Akhirnya aku bisa berkenalan dengannya dan mendapatkan nomor handphonenya. Sampai hari yang menyedihkan itu datang, hari itu tanggal 7 Mei 2010. Seperti biasa, aku membawa kertas tissu itu kemanapun aku pergi. Tapi, tiba-

55 tiba saat aku mencium kertas tissu itu untuk ke seribu kalinya, kertas itu robek dan nomor Hp yang ada di atasnya pun ikut terkoyak. Dunia serasa gelap gulita, dan yang paling aku sesali adalah kenapa aku tidak menyimpan nomornya dan menelefonnya dari kemarin. Karena kejadian itu aku tidak bisa menghubunginya, dan pada saat bertemu dengannya lagi, ia sudah menjadi milik orang lain. 4) Pertemuan Keempat Judul : 寿司の作り方 Saat sedang mengerjakan tugas dan melihat kalender, tiba- tiba aku teringat bahwa jumat ini adalah (hari istimewa seseorang di sekitarmu). Aku ingin memberikan hadiah spesial untuknya. Lalu aku ingat bahwa dia sangat menyukai masakan Jepang. Akhirnya aku memutuskan untuk membuatkannya Sushi. Tapi, aku tidak bisa membuat Sushi. Dan aku ingat ada kedai Sushi di dekat rumahku. Keesokan harinya, aku pergi ke kedai Sushi tersebut dan meminta tolong kepada pemiliknya untuk mengajarkanku membuat Sushi. Ternyata membuat Sushi itu gampang- gampang susah. Bahan- bahannya nasi, nori, chicken katsu, kani, keju, mayonese, dan saus teriyaki. Cara membuatnya, pertama kita taruh nori di atas sushimaki dan beri nasi di atasnya. Ratakan nasinya di atas nori. Lalu, dibalik dan taruh chicken katsu, keju dan kani di atasnya, gulung dengan menggunakan sushimaki. Terakhir, potong- potong menjadi 4 bagian lalu sajikan dengan saus teriyaki dan mayonese di atasnya.(terlampir)

56 2. Tahap Pelaksanaan Eksperimen dilaksanakan sebanyak empat kali pertemuan dalam kurun waktu empat minggu berturut- turut. Eksperimen ini dilaksanakan di gedung FPBS UPI dengan jumlah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol masing- masing 20 orang. a. Pertemuan Pertama Proses penelitian dilaksanakan pertama kali pada tanggal 22 April 2010 sesuai dengan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun oleh peneliti. Pada penelitian ini materi yang dibahas adalah materi Bab 6 dengan tema 手紙 (surat). Pada tahap awal, peneliti menjelaskan kosa kata dan pola kalimat baru yang nantinya akan dipakai dalam proses mengarang. Peneliti juga memberikan contoh kalimat untuk membantu siswa dalam penggunaan kosa kata dan pola kalimat yang tepat. Kosa kata あおぐ いだく えがく かせぐ かつぐ くだく そそぐ たたく つなく とんでもない みっともない もったいない おもいがけない ありがたい Pola kalimat ~ものの, ~から~にかけて, ~も~ば~も, Vたものだ Tujuan pembelajaran kali ini adalah agar siswa dapat menulis ±5 kosa kata,±3 pola kalimat, dan ±400 huruf(1 lembarげんこうようし ) dalam waktu 40 menit sesuai dengan tema film dan atau tema karangan pada saat itu.

57 b. Pertemuan kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada tangal 29 April 2010. Pada pertemuan kedua materi yang dibahas adalah materi Bab 7 dengan tema 自分の経験 (kebiasaan diri sendiri). Sebelum peneliti masuk ke tema pembelajaran saat itu, peneliti melakukan tes kecil, yaitu dengan meminta siswa membuat kalimat dari kosa kata dan pola kalimat yang telah dipelajari minggu sebelumnya. Hal ini dilakukan agar siswa tidak lupa dengan materi yang sudah dipelajari minggu sebelumnya. Pada tahap awal, peneliti menjelaskan kosa kata dan pola kalimat baru yang nantinya akan dipakai dalam proses mengarang. Peneliti juga memberikan contoh kalimat untuk membantu siswa dalam penggunaan kosa kata dan pola kalimat yang tepat. Kosa kata のぞく はふぐ ふさぐ ふせぐ ほどく またぐ まねく うなずく, おいつく おちつく おめでたい あさい あらい えらい かゆい Pola Kalimat Nにつれて, Nによって, Nとして, きっかけ Tujuan pembelajaran kali ini adalah agar siswa dapat menulis ±5 kosa kata,±3 pola kalimat, dan ±400 huruf(1 lembarげんこうようし ) dalam waktu 40 menit sesuai dengan cerita film dan atau tema karangan pada saat itu. c. Pertemuan ketiga Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tangal 6 Mei 2010. Pada pertemuan ketiga materi yang dibahas adalah materi Bab 8 dengan tema 最近のニュース (kejadian akhir- akhir ini). Sebelum peneliti masuk ke tema pembelajaran saat itu, seperti

58 biasa peneliti melakukan tes kecil, yaitu dengan meminta siswa membuat kalimat dari kosa kata dan pola kalimat yang telah dipelajari minggu sebelumnya. Hal ini dilakukan agar siswa tidak lupa dengan materi yang sudah dipelajari minggu sebelumnya. Pada tahap awal, peneliti menjelaskan kosa kata dan pola kalimat baru yang nantinya akan dipakai dalam proses mengarang. Peneliti juga memberikan contoh kalimat untuk membantu siswa dalam penggunaan kosa kata dan pola kalimat yang tepat. Kosa Kata かがやく, かたむ, くっつく, ささやく, ちかづく, つまずく, ふりむく, おもいつく, むす, かくす, きつい, きよい, くどい, にくい, にぶい Pola Kalimat Nにとって, ~からといって, ~どころか, ~はず / わけ. d. Pertemuan keempat Pertemuan keempat yang juga merupakan penelitian terakhir dilaksanakan pada tangal 9 Mei 2010. Pada pertemuan keempat materi yang dibahas adalah materi Bab 9 dengan tema~ 方. Peneliti mengambil tema 寿司の作り方 (cara membuat sushi)sebagai tema film bisu pada pertemuan ini dikarenakan sushi adalah salah satu makanan dari Jepang yang cukup terkenal. Dan mengingat cara pembuatannya pun tidak serumit masakan lainnya. Sehingga diharapkan akan dapat membantu proses penulisan siswa. Sebelum peneliti masuk ke tema pembelajaran saat itu, seperti biasa peneliti melakukan tes kecil, yaitu dengan meminta siswa membuat kalimat dari kosa kata dan pola kalimat yang telah dipelajari minggu

59 sebelumnya. Hal ini dilakukan agar siswa tidak lupa dengan materi yang sudah dipelajari minggu sebelumnya. Pada tahap awal, peneliti menjelaskan kosa kata dan pola kalimat baru yang nantinya akan dipakai dalam proses mengarang. Peneliti juga memberikan contoh kalimat untuk membantu siswa dalam penggunaan kosa kata dan pola kalimat yang tepat. Kosa Kata こぼす しめす すごす ためす つるす てらす はがす めざす やくす よこす のろい ゆるい あやうい かしこい しつこい Pola Kalimat ~うちに, ~わけだ, ~ながら ( も ), Nさえ... 3. Pembahasan Hasil Penelitian a. Pertemuan Pertama Kelas eksperimen : Pada pertemuan pertama ini antusiasme siswa cukup baik dalam menangkap isi cerita dari film yang diputar. Kalimat yang dapat ditulis para siswa dalam waktu 40 menit cukup banyak, walaupun belum semua siswa dapat menuliskan karangannya dalam 1 lembar げんこうようし. Tetapi, para siswa sudah dapat menggunakan kosa kata dan pola kalimat yang seharusnya dipakai pada karangan saat itu. Kelas kontrol : Hasil karangan pada pertemuan ini, terlihat bahwa siswa kurang dapat mengembangkan serta menuangkan ide mereka dalam karangan dengan waktu yang sudah ditentukan (±40 menit). Ada beberapa siswa yang dapat menuliskan karangannya dalam 1 lembar げんこうようし, tetapi setelah dilihat,

60 ternyata siswa tersebut tidak memakai satupun kosa kata dan pola kalimat yang seharusnya dipakai. Agar lebih jelas perbedaan hasil skor kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dapat dilihat dengan tabel hasil rata-rata di bawah ini : Tabel 4.1 Hasi Nilai Pertemuan ke-1 Nilai Nama Kelompok Eksperimen Kelompok kontrol A. 6 6 B. 5 5 C. 5,5 5,5 D. 7,5 5,5 E. 7 5,5 F. 6 6,5 G. 7 6 H. 6 6,5 I. 8 7 J. 5,5 6 K. 7 6,5 L. 9 6,5 M. 7 5,5 N. 6,5 6 O. 6,5 6 Rata- rata 6,6 6 b. Pertemuan Kedua Kelas Eksperimen : Pada pertemuan ini lebih banyak siswa yang dapat menuliskan karangannya dalam 1 lembar penuh げんこうようし, dan siswa mulai dapat memakai pola kalimat dan kosa kata baru yang sebelumnya diberikan oleh peneliti pada tahap awal penelitian. Tetapi kosa kata dan pola kalimat yang digunakan belum tepat penggunaannya dalam kalimat.

61 Kelas Kontrol : Pada pertemuan ini nilai siswa menurun dari pertemuan sebelumnya. Siswa sudah dapat menuliskan ide mereka dalam 1 lembar penuh げんこうようし. Siswa pun sudah dapat memakai pola kalimat yang ditentukan, walaupun belum memakai kosa kata yang ada. Tetapi, sebagian siswa justru melupakan unsur yang paling penting dalam karangan, yaitu inti cerita dari karangan itu sendiri. Para siswa cenderung berputar- putar sehingga peneliti kurang dapat menangkap maksud dari cerita yang dibuat para siswa. Agar lebih jelas perbedaan hasil skor kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dapat dilihat dengan tabel hasil rata-rata di bawah ini : Tabel 4.2 Hasi Nilai Pertemuan ke-2 Nilai Nama Kelompok Eksperimen Kelompok kontrol A. 7 7 B. 6,5 4 C. 6,5 6,5 D. 7 5 E. 7,5 5,5 F. 5,5 4 G. 6 6,5 H. 6 6,5 I. 6,5 7 J. 5 6,5 K. 7 7 L. 8,5 5 M. 7,5 5,5 N. 6,5 6,5 O. 7,5 6,5 Rata- rata 6,7 5,9 Keterangan : A-O : Nama siswa

62 c. Pertemuan ketiga Kelas Eksperimen : Pada pertemuan kali ini, hampir semua siswa dapat menulis dalam satu lembar penuh げんこうようし, walaupun kosa kata dan pola kalimat yang dipakai belum sesuai dengan harapan peneliti, tetapi siswa sudah dapat menggunakan kosa kata dan pola kalimat tersebut dengan tepat. Kelas Kontrol : Pada pertemuan ini, hasil karangan para siswa mengalami penurunan lagi. Para siswa hanya dapat menuliskan ± setengah げんこうようし, para siswa masih belum bisa memasukkan kosa kata dan pola kalimat yang sudah ditentukan dalam karangan mereka. Tetapi cerita yang ditulis sudah sesuai dengan tema karangan pada bab 8 (kejadian akhir- akhir ini) Agar lebih jelas perbedaan hasil skor kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dapat dilihat dengan tabel hasil rata-rata di bawah ini : Tabel 4.3 Hasi Nilai Pertemuan ke-3 Nilai Nama Kelompok Eksperimen Kelompok kontrol A. 6 6 B. 6,5 4 C. 6,5 6 D. 6,5 5 E. 7 5,5 F. 6,5 5,5 G. 8 5,5 H. 7,5 6,5 I. 8 4 J. 7,5 5 K. 7,5 6,5 L. 6,5 5,5 M. 8,5 6,5 N. 7,5 6

63 O. 8 5,5 Rata- rata 7,2 5,5 Keterangan : A-O : Nama siswa d. Pertemuan keempat Kelas Eksperimen : Pada pertemuan ini, para siswa kurang dapat menangkap isi cerita dari film yang diputar. Tetapi sebagian besar siswa dapat menuangkan ide mereka dalam satu lembar penuh げんこうようし. Isi cerita merupakan gabungan antara film, tema karangan dan imajinasi para siswa. Siswa sudah dapat memasukan pola kalimat dalam karangan,walaupun pada penelitian ini siswa tidak memakai kosakata yang ada. Tetapi penulisan karangan siswa sudah mengalami kemajuan, terutama dalam struktur penulisan karangan. Kelas Kontrol : Pada pertemuan ini ada kemajuan pada nilai karangan para siswa. Karangan yang ditulis pada pertemuan ini sangat menarik, hanya saja para siswa kurang memasukkan cerita ke dalam tulisan mereka, sehingga karangan yang mereka buat tidak seperti sebuah cerita, melainkan seperti buku resep masakan. Struktur karangan sudah ada kemajuan, dan sudah dapat memakai pola kalimat dengan tepat dalam tulisannya, tetapi tetap tidak memakai kosa kata yang sudah ditentukan. Agar lebih jelas perbedaan hasil skor kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dapat dilihat dengan tabel hasil rata-rata di bawah ini :

64 Tabel 4.4 Hasi Nilai Pertemuan ke-4 Nilai Nama Kelompok Eksperimen Kelompok kontrol A. 7,5 6,5 B. 7 6 C. 6,5 5,5 D. 7,5 5 E. 7,5 6,5 F. 7 5 G. 7,5 6 H. 8,5 7 I. 7 6 J. 7,5 6,5 K. 6,5 7,5 L. 8,5 6,5 M. 7,5 6,5 N. 7,5 7 O. 8,5 5,5 Rata- rata 7,5 6,2 Keterangan : A-O : Nama siswa Dari hasil pengamatan proses pembelajaran selama empat kali pertemuan, dapat diambil kesimpulan bahwa media film bisu dapat mempengaruhi kondisi kelas. Karena kemampuan menulis siswa kelas eksperimen berangsur- angsur meningkat. Untuk memperjelas kemajuan menulis para siswa selama proses penelitian berlangsung, lihatlah grafik di bawah ini :

65 8 7 6 5 4 3 2 1 0 pertemuan ke 1 Peretemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4 Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Grafik 4.1. Perkembangan Kemampuan Menulis Dapat dilihat pada grafik di atas, perkembangan kemampuan menulis mahasiswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari grafik di atas terlihat kemampuan menulis pada siswa dari kelas eksperimen yang berangsur- angsur meningkat. Sedangkan kemampuan menulis dari siswa kelas kontrol yang kurang stabil. Hal ini dapat disebabkan oleh tema karangan yang semakin sulit atau faktor lainnya yang tidak dapat peneliti simpulkan. Adapun kendalanya adalah jumlah siswa yang hadir tidak konstan di setiap pertemuannya. Sehingga menyulitkan peneliti dalam mengolah hasil penelitian. Oleh karena itu, peneliti memutuskan untuk memakai siswa yang konstan hadir dari pertemuan ke1-4 sebagai perwakilan dari para sampel, agar dapat diketahui perkembangan kemampuan menulis dari tiap siswanya. B. Analisis Data Dari hasil pelaksanaan eksperimen diperoleh data dari masing-masing kelompok eksperimen yang terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk diolah. Untuk

66 lebih jelasnya, hasil data uji coba yang siap untuk diolah dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.5 Tabel Persiapan Perhitungan No X Y x y 1. 8,1 6,9 1,1 0,9 1,21 0,81 2. 7,6 6,6 0,6 0,6 0,36 0,36 3. 7,6 6,5 0,6 0,5 0,36 0,25 4. 7,3 6,4 0,3 0,4 0,09 0,16 5. 7,3 6,4 0,3 0,4 0,09 0,16 6. 7,1 6 0,1 0 0,01 0 7. 7,1 6 0,1 0 0,01 0 8. 7 6 0 0 0 0 9. 7 6 0 0 0 0 10. 7 5,9 0-0,1 0 0,01 11. 6,6 5,9-0,4-0,1 0,16 0,01 12. 6,4 5,9-0,6-0,1 0,36 0,01 13. 6,3 5,6-0,7-0,4 0,49 0,16 14. 6,3 5,1-0,7-0,9 0,49 0,81 15. 6,3 4,8-0,7-1,2 0,49 1,44 105 90 0 0 4,12 4,18 M 7 6 Seperti yang terlihat dari tabel 4.1 terdapat perbedaaan yang jelas antara hasil karangan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen pada pembelajaran Sakubun. Hal ini membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil karangan yang

67 menggunakan media film bisu dengan hasil karangan yang menggunakan metode ceramah. Setelah memperoleh data skor, pengolahan data dilanjutkan dengan : 1. Mencari mean kedua variabel dengan rumus berikut = Ʃ = =7 = Ʃ 2 = 90 15 =6 2. Mencari standar deviasi dari variabel X dan Y dengan rumus berikut = Ʃ =, = 0,275= 0,135 = Ʃ =, = 0,279 = 0,136 3. Mencari standar error mean kedua variabel tersebut dengan rumus berikut = =, =, =,, \\ = 0,036 SEM y = Sd y 2 1 = 0,136 15 1 = 0,136 14 = 0,136 3,74 = 0,036 4. Mencari standar error perbedaan mean X dan Y dengan rumus berikut = 2 + 2 = 0,036 2 + 0,036 2 = 0,001296+0,001296 = 0,051

68 5. Mencari nilai t hitung dengan rumus berikut =, =, = 19,61 6. Memberikan interpretasi terhadap h tersebut Dengan df/db = ( + ) -1 = (15+15) -1 = 30-1 = 29 Maka taraf signifikasinya sebagai berikut : Pada taraf signifikasi 5%, = 2,09 Pada taraf signifikasi 1%, = 2,86 Dengan demikian adalah 19,61 > 2,09 untuk 5%. Berarti > dan Hk diterima sedangkan Ho ditolak, karena adanya perbedaan yang signifikan antara hasil karangan pada siswa kelas kontrol dan hasil karangan pada kelas eksperimen setelah diberi perlakuan dengan menggunakan media film bisu. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan film bisu terhadap kemampuan menulis (Sakubun) siswa lebih berpengaruh peningkatannya dibandingkan dengan yang tidak menggunakan film bisu. Hal tersebut dapat dilihat dari perbandingan rata-rata skor menulis yang diperoleh siswa antara yang menggunakan film bisu dengan yang tidak menggunakan film bisu. Ternyata setelah dilakuakan proses penelitian sebanyak empat kali uji coba, skor ratarata kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan skor rata-rata kelompok kontrol. Selain itu, setelah melalui proses pengujian hipotesis dengan uji perbedaan dua rata-rata

69 (uji-t) terlihat bahwa nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel pada setiap kelompok uji coba. Dengan demikian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan kemampuan menulis siswa antara yang menggunakan film bisu dengan yang menggunakan metode pembelajaran ceramah pada mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI.