VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG

dokumen-dokumen yang mirip
V. KEGIATAN DAN PERMASALAHAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG

STRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA NOVRI HASAN

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung

VII. STRATEGI DAN PROGRAM PEMBERDAYAAN PENGUSAHA MIKRO KONVEKSI

VII. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PEDOMAN SISTEM KERJA LATIHAN DAN KUNJUNGAN BAB I PENDAHULUAN

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN SISTEM INTEGRASI SAWIT-SAPI DI KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I PENDAHULUAN

RUMUSAN RAPAT KOORDINASI PANGAN TERPADU SE KALTIM TAHUN 2015

I PENDAHULUAN. sektor peternakan merupakan salah satu bagian dari sektor pertanian yang perlu

72 VII. STRATEGI PROGRAM PEMBERDAYAAN

I. PENDAHULUAN. peternakan. Keberhasilan pembangunan peternakan sangat ditentukan oleh

PENDAHULUAN. Latar Belakang. subsektor peternakan. Suatu negara dapat dikatakan sistem

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat Ruang Lingkup Penelitian... 9

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. Perumusan visi dan misi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

VII. Pola Hubungan dalam Lembaga APKI di Kecamatan Kahayan Kuala Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah

BAB I. PENDAHULUAN A.

I. PENDAHULUAN. pasokan sumber protein hewani terutama daging masih belum dapat mengimbangi

PELATIHAN TEKNIK BUDI DAYA TERNAK BABI DI DESA ENONETEN, KECAMATAN AMANUBAN SELATAN TIMOR TENGAH SELATAN I. PENDAHULUAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Peternakan sapi potong merupakan salah satu sektor penyedia bahan

PENDAHULUAN. Latar Belakang

KELEMBAGAAN AGRIBISNIS PADA DESA BERBASIS KOMODITAS PERKEBUNAN

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR PUSTAKA. Pascasarjana IPB. Bogor

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara

1) Pencarian dan sewa lahan yang digunakan untuk tempat penggemukan sapi. BAB V RENCANA AKSI. 5.1 Kegiatan

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya

pestisida dan permodalan (Sisfahyuni, 2008).

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB VIII STRATEGI DAN PERENCANAAN PROGRAM

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

STRATEGI DAN PERENCANAAN PROGRAM BERDASARKAN ANALISIS HARVARD DAN PEMBERDAYAAN LONGWE

BAB IV VISI MISI SASARAN DAN TUJUAN

Model-Model Usaha Agribisnis. Rikky Herdiyansyah SP., MSc

Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (PAM BM) 1. Pedoman umum

BAB III METODE KAJIAN

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2012 STUDI KONSOLIDASI USAHATANI SEBAGAI BASIS PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN

METODE KAJIAN. Tabel 1. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kajian Pengembangan Masyarakat di Kelurahan Campaka Kecamatan Andir Kota Bandung

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP.09/MEN/2002 TENTANG INTENSIFIKASI PEMBUDIDAYAAN IKAN

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar ini mencakup pengertian yang digunakan untuk menunjang dan

Renstra BKP5K Tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RENCANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

PROGRAM PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PENGELOLAAN HUTAN BERBASIS MASYARAKAT (PHBM)

EVALUASI KINERJA PENYULUH DAN PENENTUAN PENGEMBANGAN STRATEGI KINERJA PENYULUH PERTANIAN ORGANIK ATAS DASAR FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL KOTA BATU

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mayoritasnya bermatapencarian sebagai petani.

WALIKOTA Pekanbaru DR. Firdaus, ST, MT secara resmi melantik dan mengukuhkan Pengurus

STRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA NOVRI HASAN

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR RENCANA KERJA ( RENJA )

DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014

Renja BP4K Kabupaten Blitar Tahun

I. PENDAHULUAN. A. Maksud dan Tujuan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat

BAB III METODOLOGI KAJIAN

BAB VI REFLEKSI HASIL PENDAMPINGAN BERSAMA KELOMPOK TANI

2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Luwu Timur dan Kabupaten Mamuju Utara di Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sub sektor perkebunan sebagai bag ian dari. pengolahan ekonomi potensial menjadi kekuatan ekonomi nyata.

FUNGSI : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian yang meliputi tanaman pangan, peternakan dan perikanan darat b.

PEMBAHASAN UMUM Visi, Misi, dan Strategi Pengelolaan PBK

1 of 8 7/31/17, 9:02 AM

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 52 TAHUN 2002 TENTANG

PENERAPAN TEKNOLOGI MIKOTRIDERM BERBASIS 3 in 1 DALAM PEMBIBITAN KARET RAKYAT

BAB III Tahapan Pendampingan KTH

VII. FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENGEMBANGAN PERKEBUNAN KARET

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROGRAM DALAM MENGATASI KETIMPANGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KUBE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN. Proses perencanaan program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan

VII. RANCANGAN PROGRAM PENGUATAN KAPASITAS LMDH DAN PENINGKATAN EFEKTIVITAS PHBM

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2015

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penentuan Responden Data yang dikumpulkan meliputi:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

METODE KAJIAN. Tipe Dan Aras Kajian. Tipe Kajian

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

III. METODE PENELITIAN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. yang keduanya tidak bisa dilepaskan, bahkan yang saling melengkapi.

I. PENDAHULUAN. berkesinambungan untuk menciptakan keadaan yang dapat menyediakan berbagai

LAPORAN PELATIHAN BUDI DAYA DAN PENDAMPINGAN DEMOPLOT USAHA SAPI POTONG DI DESA NOEMUKE, KECAMATAN AMANUBAN SELATAN, KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Plan), Rencana Kinerja (Performace Plan) serta Laporan Pertanggungjawaban

ABSTRAK BAB 1. PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman hayati yang tinggi. Apabila dimanfaatkan secara bijaksana akan

ARAHAN PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT PETANI JERUK SIAM BERDASARKAN PERSPEKTIF PETANI DI KEC. BANGOREJO KAB. BANYUWANGI

VIII. ARAHAN PENGELOLAAN KEGIATAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Lingkup Kegiatan Adapun ruang lingkup dari kegiatan ini yaitu :

PENGENALAN TEKNIK USAHATANI TERPADU DI KAWASAN EKONOMI MASYARAKAT DESA PUDAK

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI D

I. PENDAHULUAN. Permintaan pangan hewani terutama daging sapi meningkat cukup besar

Transkripsi:

78 VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG 7.1. Perumusan Strategi Penguatan Kelompok Tani Karya Agung Perumusan strategi menggunakan analisis SWOT dan dilakukan melalui diskusi kelompok terfokus (FGD) dengan pengurus, anggota kelompok, PPL Pertanian perkebunan, PPL Peternakan dan Aparat Desa Giriwinangun. Diskusi dipimpin oleh ketua kelompok yaitu Bapak Sarino. Melalui kuisioner SWOT dikaji dan identifikasi Potensi yang digali peneliti ditawarkan kepada para peserta diskusi untuk mendapatkan tanggapan. Tanggapan dari peserta diskusi berbentuk persetujuan ataupun penolakan. Faktor yang telah disepakati bersama dalam diskusi dimasukkan ke dalam matriks SWOT dengan bantuan peneliti sebagai fasilitator. Sebagian besar peserta diskusi berpendapat bahwa masalah yang paling mendesak untuk ditangani adalah masalah (1) Kapasitas sumberdaya manusia rendah (2) Kemampuan Manajemen dan usaha anggota kelompok tani Karya Agung Dari permasalahan yang ada, para peserta diskusi terfokus mengusulkan alternatif pemecahan masalah menurut pendapat mereka masing-masing. Alternatif pemecahan masalah kemudian di inventarisir dan dimasukkan ke dalam alternatif rancangan strategi dalam matriks SWOT dengan bantuan pengkaji sebagai fasilitator. Berdasarkan hasil analisis dalam FGD menghasilkan 15 alternatif strategi, kemudian yang paling penting dan sangat dibutuhkan diringkas dan dirumuskan menjadi 3 strategi prioritas untuk dapat mengatasi permasalahan yang telah disepakati sebelumnya yaitu pertama, strategi peningkatan kapasitas sumberdaya manusia. Kedua, strategi pengembangan manajemen kelompok dan ketiga, strategi pengembangan usaha anggota kelompok tani Karya Agung. 7.1.1. Strategi Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Manusia Strategi peningkatan kapasitas sumberdaya manusia ditempuh dengan menggunakan alternatif strategi dalam matriks analisis SWOT, yaitu : 1. Menguatkan kapasitas SDM kelompok dengan mengusulkan bimbingan, pendampingan dan pelatihan usaha peningkatan produksi (WO-1).

79 2. Meningkatkan pengetahuan anggota kelompok dengan memanfaatkan bimbingan Petugas Penyuluh Lapangan (WO-2). 3. Meningkatkan kapasitas kelompok agar dapat mensiasati mahalnya harga pupuk dengan akses pupuk bersubsidi melalui kelompok dan pemanfaatan pupuk organik dari kotoran sapi (WT-1). 4. Kelompok mengusulkan bimbingan dan pendampingan dari PPL agar mampu mengatasi serangan penyakit ternak sapi dan pohon karet (WT-4). Alternatif strategi peningkatan kapasitas sumberdaya manusia yang didapat ada 4 alternatif, maka dipilih satu strategi prioritas yang diputuskan dan diinginkan bersama oleh kelompok tani Karya Agung. Strategi yang mereka pilih adalah alternatif pertama (WO-1) yaitu Menguatkan kapasitas sumberdaya manusia kelompok dengan mengusulkan bimbingan, pendampingan dan pelatihan usaha peningkatan produksi. 7.1.2. Strategi Pengembangan Manajemen Kelompok Tani Strategi Pengembangan kemampuan manajemen kelompok tani Karya Agung ditempuh dengan menggunakan alternatif strategi dalam matriks analisis SWOT, yang terdiri dari : 1. Meningkatkan ketrampilan dan penguatan kelompok dengan mengusulkan program pelatihan manajemen bagi pengurus kelompok (ST-3). 2. Meningkatkan ketrampilan dan penguatan kelompok untuk menekan biaya produksi serta mengatasi serangan penyakit dan memenangkan persaingan (SO-4). 3. Meningkatkan kemampuan membangun kerjasama dengan penguatan kelompok untuk dapat mengakses kredit lunak dari bank dan pemasaran yang menguntungkan (WO-3). 4. Mengatasi turunnya harga karet dengan meningkatkan produksi usaha kebun dan ternak sapi (ST-2). Berdasarkan kebutuhan dan keinginan bersama kelompok tani Karya Agung untuk mengembangkan manajemen kelompok tani maka alternatif strategi Pengembangan manajemen kelompok yang mereka pilih adalah alternatif pertama (ST-3) yaitu Meningkatkan ketrampilan dan penguatan kelompok dengan mengusulkan program pelatihan manajemen bagi pengurus kelompok.

80 7.1.3. Strategi Pengembangan Usaha Anggota Kelompok Tani Karya Agung Strategi Pengembangan usaha anggota kelompok tani Karya Agung ditempuh dengan menggunakan alternatif strategi dalam matriks analisis SWOT, yaitu : 1. Dengan Sumberdaya alam mendukung kelompok dapat mengakses kebijakan pemerintah melalui program bantuan peremajaan karet dan memanfaatkan peluang program bantuan ternak sapi bergulir (SO-1). 2. Mengakses bantuan kredit dari lembaga keuangan untuk meningkatkan usaha ternak sapi dan karet (SO-2). 3. Meningkatkan pengetahuan anggota kelompok agar dapat meningkatkan produksi karet dan pemasaran (WT-2). 4. Mengakses kebijakan pemerintah dalam peremajaan karet dan pengembangan populasi ternak sapi serta efektifitas lahan (WO-4). Berdasarkan kebutuhan dan keinginan bersama kelompok tani Karya Agung untuk mengembangkan usahanya maka alternatif strategi Pengembangan usaha anggota kelompok tani Karya Agung adalah alternatif keempat (WO-4) yaitu Mengakses kebijakan pemerintah dalam peremajaan karet dan pengembangan populasi ternak sapi serta efektifitas lahan. 7.2. Rancangan Program 7.2.1. Bimbingan, Pendampingan dan Pelatihan Usaha Peningkatan Produksi 1. Latar belakang Para petani yang bergerak pada usaha kebun karet dan ternak sapi yang tergabung pada kelompok tani Karya Agung mengalami permasalahan rendahnya sumberdaya manusia dengan tingkat pendidikan yang rendah. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anggota kelompok dalam masalahmasalah teknis produksi yang sering menjadi penyebab rendahnya produktifitas usaha. penguasaan teknologi produksi perlu dikembangkan kearah yang lebih baik. Dengan lahan yang dimiliki relatif luas seharusnya pendapatan petani dari usahanya dapat lebih ditingkatkan. Untuk itulah peran kelompok yang baik dan kuat dibutuhkan, terlebih lagi pada saat ini pemerintah daerah pada sektor perkebunan menjalankan kebijakan peremajaan karet untuk meningkatkan produksi karet, di sektor

81 peternakan juga tengah dijalankan kebijakan pemberian bantuan bergulir ternak sapi. Kedua kebijakan program yang ada ini berkaitan dengan usaha anggota kelompok. Untuk dapat mengakses kebijakan program pemerintah maka diperlukan penguatan kapasitas sumberdaya manusia kelompok tani agar program bantuan yang ada bisa diraih oleh petani, hingga sesuai dengan prinsip pengembangan masyarakat bahwa program berjalan baik dan berkelanjutan karena sumberdaya manusia yang baik. Program ini merupakan program yang berdasarkan partisipasi serta aspirasi dari para anggota kelompok. Pelaksanaan program diarahkan untuk melakukan penguatan kelompok tani agar dapat meningkatkan pendapatan, kondisi sosial ekonomi secara mandiri dan berkelanjutan. 2. Tujuan a. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anggota dalam hal meningkatkan produksi usaha kebun dan ternak dan penanggulangan penyakit. b. Meningkatkan ketrampilan agar mutu hasil produksi karet dapat lebih baik dan dapat mengembangkan populasi ternak sapi serta akses pemasaran yang menguntungkan c. Meningkatkan kerjasama diantara sesama anggota dan pengurus. d. Mewujudkan kelompok yang kuat dan mandiri secara berkelanjutan. 3. Penanggungjawab kegiatan : Dinas Peternakan dan Perikanan, Dinas Perkebunan 4. Waktu pelaksanaan : Dijadwalkan bulan Februari s/d Maret 2009 5. Sumber pendanaan : APBD Kabupaten Tebo Tahun 2009 dan swadaya 6. Lokasi : Jln. Ambarawa, kelompok tani Karya Agung 7. Materi Berdasarkan usulan anggota kelompok tani Karya Agung sesuai dengan kebutuhan yang mereka rasakan materi pelatihan diharapkan terdiri dari : a. Materi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan anggota, cara tepat pengolahan hasil produksi karet yang dapat menghasilkan mutu tinggi dan pemberatasan penyakit jamur akar pada pohon karet.

82 b. Materi pengembangan dan cara tepat penggemukan sapi serta mengatasi penyakit, dan pengelolaan kotoran ternak menjadi pupuk organik yang bermanfaat bagi kebun karet. c. Materi pelatihan dan praktek inseminator swadaya, agar anggota kelompok tani dapat memiliki pengetahuan melakukan kawin suntik pada ternak sapi untuk pengembangan populasi dan mendapatkan keturunan sapi unggulan. d. Materi pelatihan cara pengolahan limbah sawit untuk dijadikan sumber pakan ternak sapi. 8. Tahap persiapan Penyusunan usulan pelatihan yang dibutuhkan oleh kelompok tani Karya Agung lengkap dengan usulan waktu dan materi yang dibutuhkan kelompok. Penyampaian pelatihan kepada Dinas Peternakan dan Perikanan, Dinas Perkebunan dan juga mengirimkan tembusan kepada Pemerintah Kabupaten Tebo (Bupati Tebo) dan Bappeda. 9. Tahap pelaksanaan Waktu pelatihan direncanakan disesuaikan dengan waktu luang para anggota kelompok tani. Karena pada pagi hari mereka dikebun maka pelatihan direncanakan siang menjelang sore hari, tiga kali setiap minggunya. Metode yang dibutuhkan oleh kelompok yaitu penyampaian materi oleh (Dinas Peternakan, Dinas Perkebunan dan Dinas pertanian), diskusi, praktek di kebun dan kandang ternak anggota kelompok tani. 7.2.2. Penguatan kelompok dengan mengusulkan program pelatihan manajemen bagi pengurus kelompok 1. Latar belakang Untuk mengatasi permasalahan rendahnya sumberdaya manusia pengurus dengan tingkat pendidikan yang rendah dan kurangnya pelatihan sehingga menyebabkan lemahnya manajemen kelompok, ditandai dengan rendahnya produktifitas, kurangnya kemampuan manajerial, kurangnya perencanaan usaha, dan tidak mampu menganalisis potensi dan peluang. Pemerintah telah berupaya mengembangkan usaha pertanian dengan melakukan pembentukan kelompok tani, sebagai wadah bagi pemerintah untuk memberdayakan petani melalui program-programnya. Namun seringkali gagal karena sumberdaya

83 manusia yang rendah dan manajemen kelompok yang lemah, pembentukan kelompok ini tidak dibarengi dengan peningkatan kemampuan individu, kelompok yang dibentuk pun kurang berjalan dan lemah. Untuk mengatasi permasalahan sumberdaya manusia pengurus, maka rencana program yang dirancang dalam diskusi kelompok terfokus bersama kelompok tani adalah menyelenggarakan pelatihan manajemen sederhana. 2. Tujuan a. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anggota dan pengurus kelompok dalam hal manajemen yaitu bagaimana mengorganisasikan kelompok untuk meningkatkan usaha kebun dan ternak. b. Agar kelompok dapat menyusun rencana dan strategi serta menganalisis potensi dan peluang yang dimiliki untuk peningkatan pendapatan. c. Pengurus dapat menjalankan fungsi pengorganisasian kelompok dengan baik dan dapat menyusun tujuan pengembangan usahatani bagi kelompok tani Karya Agung. 3. Penanggungjawab kegiatan : Dinas Peternakan dan Perikanan, Dinas Perkebunan 4. Waktu pelaksanaan : Dijadwalkan bulan April s/d Mei 2009 5. Sumber pendanaan : APBD Kabupaten Tebo Tahun 2009 6. Lokasi : Jln. Ambarawa kelompok tani Karya Agung 7. Materi Berdasarkan usulan kelompok tani Karya Agung sesuai dengan kebutuhan yang mereka rasakan materi pelatihan diharapkan terdiri dari : a. Pelatihan Manajemen kelompok yang berisi tentang cara pengelolaan, perencanaan dan pengorganisasian yang baik dan efektif secara berkelanjutan, serta peran dan tanggungjawab pengurus dan anggota. b. Materi merencanakan strategi usaha yang menguntungkan dan berorientasi produksi dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada. c. Materi cara membangun jaringan kerjasama diantara anggota dan pihak luar yang terkait dengan usaha, dan materi pengetahuan menganalisis potensi dan peluang yang ada dalam kelompok. 8. Tahap persiapan Penyusunan usulan pelatihan yang dibutuhkan oleh kelompok tani Karya Agung lengkap dengan usulan waktu dan materi yang dibutuhkan kelompok. Penyampaian

84 pelatihan kepada Dinas Peternakan dan perikanan, Dinas Perkebunan dan juga mengirimkan tembusah kepada Pemerintah Kabupaten Tebo (Bupati Tebo) dan Bappeda. 9. Tahap pelaksanaan Waktu pelatihan direncanakan disesuaikan dengan waktu luang para pengurus kelompok tani. Karena pada pagi hari mereka dikebun maka pelatihan direncanakan pada menjelang sore hari, tiga kali setiap minggunya. Metode yang dibutuhkan oleh kelompok yaitu penyampaian materi oleh (Dinas Peternakan, Dinas Perkebunan dan Dinas pertanian) dan diskusi. 7.2.3. Mengakses kebijakan pemerintah dalam peremajaan karet dan pengembangan populasi ternak sapi serta efektifitas lahan. 1. Latar belakang Strategi program ini diambil dilatar belakangi oleh kondisi kebun karet para anggota Kelompok tani Karya Agung yang sudah tua rata-rata sudah sekitar 25 s/d 28 tahun, hingga butuh peremajaan dengan menggantikan pohon karet yang sudah tua dengan bibit tanaman karet baru. Dampak dari kondisi yang tengah dihadapi kelompok yaitu penurunan pendapatan dari hari ke hari karena pohon karet yang telah tua mulai berkurang produksi getah karetnya. Untuk itu mereka mencoba menyusun suatu rencana mensiasati keadaan ini, dengan menguatkan usaha ternak sapi melalui pengembangan populasi dan produksi yang dihasilkan untuk menunjang dan meningkatkan pendapatan. Untuk merealisasikannya tidak mudah, mereka harus mengatasi masalah kelemahan dan ancaman yang ada. Seperti mulai sulitnya pakan ternak, penyakit lumpuh dan bobot badan ternak yang susah gemuk, dan mengakses peluang kebijakan pemerintah. Untuk mendapatkan bantuan pemerintah kelompok tani harus berdiskusi dengan sesama anggota dan hasil yang dicapai berupa usulan permohonan proposal kelompok tani akan diserahkan kepada dinas terkait. Hal ini sejalan dengan kebijakan Dinas Perkebunan seperti disampaikan Kepala Bidang Perencanaan Program saat ditemui untuk wawancara yang memprogramkan bantuan peremajaan karet bagi petani di Kabupaten Tebo. Dinas Peternakan dan Perikanan melalui Kepala Bidang Peternakan saat ditemui wawancara juga telah memprogramkan bantuan ternak sapi bergulir bagi

85 kelompok tani yang juga bergerak di bidang peternakan sapi untuk pengembangan populasi dan peningkatan produksi daging Kabupaten Tebo. Bantuan tersebut dapat diakses melalui usulan dari bawah yang memang dibutuhkan kelompok tani dengan menyampaikan proposal kebutuhan yang diinginkan kelompok tani. 2. Kegiatan yang akan dilaksanakan Pelaksanaan program ini akan melalui beberapa kegiatan dimana pelaksanaannya akan dilaksanakan secara terpadu dan partisipatif dalam rangka penguatan kelompok menghadapi faktor-faktor internal dan eksternal. Secara internal kelompok harus mempunyai kematangan norma-norma dan aturan yang berlaku di dalam kelompok serta juga harus mempunyai hubungan baik antara anggota, secara eksternal dapat menjalin kerjasama dengan instansi terkait dan pihak-pihak yang terkait dengan akses pemasaran yang menguntungkan. Adapun rencana kegiatannya yaitu : 1) Mengakses kebijakan Pemerintah dalam peremajaan karet dan pengembangan populasi ternak sapi. 2) Melakukan Penanaman Rumput 3. Sasaran Sasaran dari program kegiatan adalah kelompok tani Karya Agung Desa Giriwinangun 1) Kegiatan mengakses kebijakan pemerintah dalam peremajaan karet dan pengembangan populasi ternak. 1. Tujuan Meningkatkan pendapatan dengan melakukan peremajaan karet dan pengembangan usaha ternak sapi potong melalui kelompok tani dan melakukan penanaman rumput. 2. Penanggungjawab Dinas Perkebunan, dan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tebo 3. Tempat pelaksanaan Kegiatan dalam program yang akan dilaksanakan sepenuhnya akan dilaksanakan di Jalan Ambarawa Desa Giriwinangun tempat kelompok tani Karya Agung. 4. Waktu Pelaksanaan direncanakan bulan Maret 2009 sampai dengan bulan Desember 2009. 5. Sumber dana APBD Kabupaten Tebo 2009.

86 6. Kegiatan yang akan dilaksanakan Pelaksanaan program melalui beberapa kegiatan-kegiatan dalam rangka pemberdayaan dan penguatan kelompok tani merupakan suatu upaya peningkatan produktifitas kelompok, dimana pelaksanaan dilaksanakan secara terpadu. Melakukan peremajaan kebun secara bertahap, sebagian kebun dilakukan peremajaan dan sebagian lagi dipertahankan untuk pendapatan petani dan mensiasati penurunan pendapatan dengan melakukan pengembangan ternak sapi. Berdasarkan hal diatas maka program ini diawali dengan kegiatan pendampingan teknis dan penggugahan kesadaran akan pentingnya kelompok untuk dapat memecahkan masalah-masalah yang mereka hadapi. 7. Tahapan kegiatan a. Persiapan Kegiatan ini diawali dengan mengumpulkan pengurus dan anggota kelompok tani Karya Agung membahas tentang penguatan kelompok tani untuk meningkatkan usaha tani anggotanya. Berdasarkan informasi dari Dinas terkait dan PPL pertanian perkebunan serta PPL peternakan bahwa ada kebijakan dari pemerintah daerah untuk membantu peningkatan pendapatan petani melalui program peremajaan karet dan bantuan ternak sapi bergulir untuk meningkatkan produksi dan populasi. Mengakses program tersebut harus melalui kelompok yang berjalan aktif, dengan mengajukan proposal yang diketahui oleh seluruh anggota. Jadi akses untuk meningkatkan penghasilan adalah meremajakan sebagian karet petani yang sudah tua secara bertahap dan sebagian lain dipertahankan sebagai pendapatan petani. Untuk menambah pendapatan agar meningkat akibat penurunan pendapatan dari kebun, mereka juga bersepakat untuk lebih mengembangkan usaha ternak sapi. Agar dapat terwujud mereka memutuskan untuk meningkatkan kapasitas sumberdaya kelompok tani yang mereka miliki guna mengakses program pemerintah tersebut. b. Pelaksanaan 1. Mengevaluasi kinerja pengurus bila diperlukan akan melakukan re-organisasi kepengurusaan kelompok 2. Menjadikan kelompok sebagai wadah saling tukar informasi, meningkatkan kapasitas individu yaitu meningkatkan pengetahuan dan wawasan berpikir para

87 anggota, meningkatkan kapasitas kelembagaan, yaitu membangun kelembagaan kelompok tani, menanamkan nilai-nilai kebersamaan, serta membangun normanorma atau aturan-aturan dalam usaha mereka dengan meminta bimbingan dan pendampingan dari PPL dan dinas terkait. 3. Melaksanakan pertemuan rutin secara mandiri dengan bimbingan dan pendampingan PPL dan dinas terkait setiap jadwal pertemuan rutin anggota, dan memanfaatkan wadah pengajian malam jum at sebagai pertemuan rutin. 4. Mengadakan dialog dengan Dinas Terkait 5. Mengakses program peremajaan karet dan bantuan bergulir ternak sapi berikut bibit rumput pakan ternak sebagai sarana peningkatan pendapatan anggota dengan mengajukan permohonan bantuan ke Dinas Perkebunan dan Dinas Peternakan dan Perikanan. 6. Menyiapkan sarana prasarana seperti lahan untuk penanaman bibit karet dan sarana pengembangan ternak sapi. 7. Mengajukan permohonan kepada pemerintah daerah untuk memfasilitasi mendapatkan akses pembelian pupuk urea bersubsidi untuk menunjang peremajaan karet dan penggunaan pupuk organik (dari kotoran ternak sapi). 2) Melakukan Penanaman Rumput 1. Tujuan a. ketersediaan pakan ternak sapi secara cukup dan pencarian rumput dapat dikurangi serta dapat lebih meningkatkan populasi dan pengembangan bobot ternak sapi. b. Meningkatkan pendapatan usaha tani (ternak dan kebun) anggota kelompok. 2. Pelaku : Pengurus dan anggota kelompok. 3. Tempat : Dilaksanakan di kebun anggota kelompok tani 4. Waktu : Bulan April 2009 sampai seterusnya 5. Sumber pendanaan : Swadaya kelompok 6. Persiapan Kelompok tani Karya Agung mengadakan rapat anggota untuk menginventarisir dan menyiapkan lahan yang akan ditanam rumput pakan ternak dan mengatur jadwal kebun anggota yang akan ditanam secara gotong royong secara berkelompok. Bila

88 memungkinkan meminta bantuan bibit rumput kepada Dinas Peternakan dan perikanan dengan mengajukan proposal kebutuhan bibit rumput. 7. Pelaksanaan a. Melakukan penanaman bibit rumput gajah, katria, jolondono dipinggiran kebun karet anggota, di sekitar pohon karet yang diremajakan dan lahan pekarangan guna mendukung kebutuhan pakan ternak sapi anggota. b. Meminta bimbingan dan pendampingan PPL perkebunan dan PPL peternakan untuk kelancaran dan kesuksesan program kegiatan. 7.3. Ikhtisar Berdasarkan kegiatan dan permasalahan yang dihadapi oleh kelompok tani, makan disusun analisis SWOT. Untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam penguatan kelompok tani Karya Agung untuk pengembangan usaha kebun dan ternak sapi anggota kelompok. Berdasarkan analisis SWOT maka disusun rumusan strategi yang dipilih dan dibutuhkan kelompok tani, yaitu Strategi peningkatan kapasitas SDM, strategi pengembangan manajemen kelompok dan strategi pengembangan usaha anggota kelompok tani Karya Agung. Berdasarkan rumusan strategi, bersama kelompok disusun rancangan program, menghasilkan rancangan program bimbingan, pendampingan dan pelatihan usaha peningkatan produksi, program penguatan kelompok dengan mengusulkan program pelatihan manajemen bagi pengurus, dan program mengakses kebijakan pemerintah dalam peremajaan karet dan pengembangan populasi ternak sapi serta efektifitas lahan dengan penanaman rumput. Tujuan penyusunan strategi dan program untuk memecahkan masalah kelemahan kelompok agar tercapai kemandirian kelompok, dalam menjalankan aktivitas pengembangan usaha kebun dan ternak. Rancangan program akan dilaksanakan oleh kelompok Tani Karya Agung sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dan disetujui bersama saat diskusi kelompok dilaksanakan. Kelompok mengharapkan dukungan Pemerintah Daerah untuk dapat menjalankan program, sesuai dengan kebijakan dan kegiatan yang telah disusun instansi terkait. Dengan program penguatan kelompok ini diharapkan peningkatan penghasilan dan kesejahteraan petani yang tergabung dalam kelompok tani Karya Agung dapat terwujud.

89

90