DAFTAR PUSTAKA. Pascasarjana IPB. Bogor

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR PUSTAKA. Pascasarjana IPB. Bogor"

Transkripsi

1 94 DAFTAR PUSTAKA Bappenas. (2004). Tata Cara Perencanaan Pengembangan Kawasan untuk Percepatan Pembangunan Daerah. Direktorat Pengembangan Kawasan Khusus dan Tertinggal. Jakarta. Badan Perencanaan Pembangunan. Dan BPS Kabupaten Tebo. (2006). Tebo Dalam Angka 2006, Badan Pusat Statistik. Tebo. Colleta and Cullen. (2000). Violent Conflict and The Transformation of Social Capital. Washington DC. Darmajanti. (2004). Kehidupan Berorganisasi Sebagai Modal Sosial Komunitas. Artikel Jurnal Masyarakat No. 11. Jakarta. Daryanto, Arief. (2004). Penguatan Kelembagaan Sosial Ekonomi Masyarakat Sebagai Modal Sosial Pembangunan Dalam Agrimedia. Volume 9. Bogor.IPB. Dubois And Miley, (1992). Social Work An Empowering Profession. Allyn And Bacon. Boston. Effendi. M. (2001). Hubungan Dinamika Kelompok Tani Terhadap Penerapan Teknologi Tanaman Sayuran Dataran Rendah (TSDR) di Wilayah Kerja YBPP Teritip Kota Balikpapan. Tesis Program Pasca Sarjana IPB Bogor. Gunardi, Sarwititi, Ninuk, P. Djuara P. Lubis. (2007). Pengantar Pengembangan Masyarakat. Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor. Handoko, Hani T. (1987). Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia. BPFE Yogyakarta. Yogyakarta. Ife, Jim. (2002). Community Development : Community Based Alternatives in an Age of Globalizations. Pearson Education. Australia. Kartasasmita, Ginanjar. (1996). Pembangunan Untuk Rakyat Memadukan Pertumbuhan dan Pemerataan. Pustaka Cidesindo. Jakarta. Koentjaraningrat. (1997). Kebudayaan, Mentalitas Dalam Pembangunan. Gramedia. Jakarta. Kolopaking, M. Lala dan Fredian Tonny. (2007) Pengembangan Masyarakat dan Kelembagaan Pembangunan. Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor Mikkelsen, Britha. (2003). Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya-upaya Pemberdayaan. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta Moleong, J. Lexy. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif edisi Revisi. Remaja Rosda Karya. Bandung. Nasdian, F.T. dan Dharmawan, Arya. (2007). Sosiologi Untuk Pengembangan Masyarakat. Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor

2 95 Polak, JBAFM. (1966). Sosiologi : Suatu Buku Pengantar Ringkas. Balai Buku Ichtiar, Jakarta Rangkuti, F. (2002). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Rubin, Herbert dan Irene S. Rubin. (1992). Community Organizing and Development. Mac Milian Publishing Company, New York. Saharudin. (2000). Modal Sosial Organisasi Akar Rumput dan Pengembangan Masyarakat. Tesis. Universitas Indonesia. Jakarta. Soekanto, Soerjono. (2005), Sosiologi Suatu Pengantar, Raja Grafindo Persada. Jakarta. Soeprapto, Herry. Dan Abidin Zainal (2006), Cara Tepat Penggemukan Sapi Potong, Agromedia Pustaka. Jakarta. Subroto, Gatot. (2001) Analisis SWOT Tinjauan Awal Pendekatan Manajemen (Sebuah Pengenalan Inovasi Program pada Sekolah Kejuruan). Suharto, Edi. (2006), Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Refika Aditama. Bandung. Sugiyono. (2005). Memahami Penelitian Kuantitatif, Bandung, Alfabeta Sumpeno. (2002). Capacity Building, Persiapan dan Perencanaan. Chatholic Relief Service. Jakarta Sumodiningrat. (1999). Membangun Perekonomian Rakyat. Pustaka Belajar. Yokyakarta. Syaukat, Yusman dan Sutara, H. (2007). Pengembangan Ekonomi Berbasis Lokal. Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor. Syahyuti. (2003). Transpormasi Kelembagaan Tradisional Untuk Menunjang Ekonomi Kerakyatan di Pedesaan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Deptan. Bogor Vitayala, Aida, (1986). Menggerakkan Masyaraat Lewat Penyuluhan, LPPM, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

3 96

4 Lampiran 1 : Peta Desa Giriwinangun Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo 97

5 98 Lampiran 2 INSTRUMEN PENELITIAN KUISIONER STRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG DESA GIRIWINANGUN KECAMATAN RIMBO ILIR KABUPATEN TEBO Kuisioner untuk Anggota Kelompok Karakteristik Responden : Nama :... Umur :... Tempat/tgl lahir :... Jenis kelamin :... Pendidikan :... Pekerjaan :... Alamat :... Karakteristik Usahatani 1. Sudah berapa lama melakukan kegiatan usaha berkebun karet? tahun tahun tahun tahun lebih 2. Sudah berapa lama melakukan kegiatan pemeliharaan ternak? tahun tahun tahun tahun lebih 3. Apakah pekerjaan ini melibatkan anggota keluarga? 1. tidak melibatkan 2. melibatkan sebagian anggota keluarga 3. melibatkan seluruh anggota keluarga 4. lainnya Berapa luas kebun yang dimiliki? 1. 0,5 2 hektar 2. 2,5 5 hektar 3. lainnya Berdasarkan luas kebun yang dimiliki, berapa hasil karet yang di dapat tiap minggu? kg kg 3. diatas 200 kg 4. lainnya Hasil karet biasanya dijual kemana? 1. kepada toke pengumpul 2. kepada pasar lelang karet desa 3. lainnya Berapa jumlah ternak sapi yang dimiliki sekarang? ekor ekor 3. lainnya Bila ingin menjual hasil produksi ternak sapi dijual kemana? 1. kepada toke 2. kepada blantik 3. lainnya Bagaimana perkembangan usahatani kebun dan ternak sampai saat ini? 1. terus naik 2. terus turun 3. lainnya Berapa penghasilan yang didapat dari hasil usaha kebun dan ternak setiap bulan (bila dirata-rata)? ribu 1 juta 2. 1 juta 2 juta 3. lainnya Apakah kelompok membantu pemasaran? 1. tidak 2. membantu 3. sangat membantu 4. lainnya Pernahkah ada pembayaran yang macet dari toke atau blantik (tengkulak sapi) saat penjualan hasil usahatani? 1. tidak pernah 2. pernah 3. lainnya Siapakah yang mempelopori usaha berkebun karet ini?

6 99 1. masyarakat sendiri 2. pemerintah melalui program transmigrasi 3. lainnya Siapakah yang mempelopori usaha pemeliharaan ternak ini? 1. masyarakat sendiri 2. pemerintah melalui program transmigrasi 3. lainnya Bagaimana cara pemeliharaan ternak yang dilakukan? 1. dikandangkan 2. digembalakan dikebun 3. lainnya Sudahkah saudara/bapak memanfaatkan lahan kebun dan sumberdaya untuk kepentingan ternak yang dipelihara? 1. sudah 2. belum 3. sudah tapi tidak maksimal 4. lainnya... Jejaring sosial 1. Apakah pernah melibatkan pihak luar selain anggota keluarga dalam usahatani? 1. tidak pernah 2. pernah 3. lainnya Pernahkah bekerjasama dengan pihak lain dalam usaha tani? 1. pihak swasta 2. kelompok tani lain 3. pemerintah 4. lainnya Jika pernah dalam bidang apa saja? 1. usaha kebun karet 2. usaha ternak 3. lainnya Menurut anda kira-kira siapa saja atau lembaga apa saja yang bisa diajak untuk menjadi mitra usaha? 1. Koperasi 2. lembaga keuangan bank 3. lainnya Jika ada kerjasama dalam hal apa saja yang dibutuhkan? 1. Modal usahatani 2. pemasaran 3. pembibitan lainnya Apakah anda sering berkomunikasi dengan sesama anggota kelompok? 1. sering 2. jarang sekali 3. ada, bila perlu 4. lainnya Apakah sesama anggota kelompok tani di desa ini memiliki kegiatan bersama? 1. memiliki 2. tidak memiliki 3. lainnya Jika iya, apakah kelompok tersebut berjalan aktif dan memberikan manfaat bagi anda? 1. tidak berjalan 2. berjalan 3. aktif dan bermanfaat 4.lainnya... Kepercayaan 1. Bagaimana untuk memulai suatu kerjasama di antara anggota kelompok? 1. berdasarkan kebutuhan bersama 2. berdasarkan bantuan 3. lainnya Atas dasar apakah kerjasama dilakukan? 1. berdasarkan kebutuhan bersama 2. berdasarkan bantuan 3. lainnya Apakah faktor kedekatan/kerabat berpengaruh/menentukan kerjasama yang dijalin? 1. berpengaruh 2. tidak berpengaruh 3. lainnya Apakah anda mempercayai mereka sebatas hubungan kelompok tani atau lebih dari itu? 1. sebatas kelompok tani 2. lebih dari sebatas hubungan kelompok 3. lainnya Apakah anggota yang lain saat diajak kerjasama pernah mengecewakan anda? 1. tidak pernah 2. pernah mengecewakan 3. lainnya... Modal 1. Dari mana anda mendapatkan modal untuk melaksanakan usahatani? 1. bantuan pemerintah 2. pinjaman ke bank 3. lainnya Pernahkah ada bantuan modal atau bibit dari pihak lain?

7 pernah 2. tidak pernah 3. lainnya jika pernah dari siapa bantuan itu didapat? 1. pemerintah daerah/pusat 2. swasta/bank 3. lainnya Jika anda mengalami kesulitan keuangan kemana anda biasanya meminjam uang? 1. bank 2. toke 3. koperasi 4. lainnya Apakah kelompok turut membantu permodalan atau kesulitan ekonomi anda? 1. tidak 2. membantu 3. pernah membantu 4. lainnya Apakah sesama anggota kelompok tani biasanya saling membantu apabila ada kesulitan modal? 1. saling membantu 2. tidak saling membantu 3. lainnya... Keuntungan 1. Bagaimana standar harga yang ditetapkan dalam penjualan karet? 1. ditetapkan pemerintah 2. ditetapkan oleh pembeli 3. lainnya Siapa yang biasanya menentukan kadar karet kering (K3) karet? 1. pembeli 2. penjual 3. lainnya Bagaimana standar harga yang ditetapkan dalam penjualan ternak sapi? 1. berdasarkan berat sapi 2. berdasarkan harga pasaran 3. lainnya Apakah harga ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama dengan orang lain diluar kelompok? 1. tidak 2. iya 3. terkadang 4. lainnya Apakah pendapatan yang selama ini dihasilkan memenuhi kebutuhan hidup anda? 1. memenuhi 2. tidak memenuhi 3. lainnya... Sumber daya 1. Berapa orang tenaga kerja yang dibutuhkan dalam berkebun karet dan pemeliharaan ternak sehari-hari? 1. 1 orang 2. 2 orang 3. 3 orang 4. lainnya Apakah sumber daya alam di sekitar desa mendukung usaha anda? 1. mendukung 2. tidak mendukung 3. saling mendukung 4. lainnya Apakah dalam pengembangbiakan melalui IB memerlukan jasa petugas lapangan ternak? 1. memerlukan 2. tidak 3. lainnya Bagaimana kendala yang dirasakan untuk melakukan peremajaan karet tua? 1. modal 2. pemeliharaan 3. bibit 4. lainnya Apakah hasil sampingan (kotoran) ternak dijual? Atau dimanfaatkan untuk pupuk kebun? 1. untuk pupuk kebun karet 2. dijual kepada orang yang mencari 3. dibuang dan tidak dimanfaatkan 4. lainnya... Karakteristik Anggota (pengetahuan dan ketrampilan) 1.Darimana awal mulanya pengetahuan berkebun? 1. dari PPL 2. pembinaan dinas terkait 3. pengalaman dari jawa 4. lainnya... 2.Darimana awal mulanya pengetahuan memelihara ternak? 1. dari PPL 2. pembinaan dinas terkait 3. pengalaman dari jawa 4. lainnya...

8 101 3.Jika ada model teknologi baru apakah anda atau anggota lain akan saling berbagi kemampuan mengelola kebun tersebut? 1. akan berbagi kemampuan 2. tidak berbagi 3. lainnya... 4.Apakah pihak PPL atau Dinas terkait pernah mengajari teknologi berkebun karet dan pemeliharaan, pengembangbiakan ternak dan kewirausahaan pada kelompok tani di desa ini? 1. pernah 2. belum pernah 3. seringkali 4. lainnya Apakah anda dan anggota kelompok tani lain pernah mendapatkan pelatihan dari pihak lain? 1. pernah 2. tidak pernah 3. lainnya Jika pernah selain dari pemerintah, dari siapa? 1. dari LSM 2. lembaga Swasta 3. lainnya... Faktor eksternal Kebijakan 1. Adakah program pemerintah atau dinas terkait yang mendorong perkembangan bagi ternak sapi ditawarkan di desa ini? 1. ada 2. tidak ada 3. pernah ada lainnya Bila ada, dalam bentuk apa kegiatan program pengembangan ternak? 1. bantuan modal 2. bantuan bibit 3. penggemukan 4. lainnya Adakah program pemerintah atau dinas terkait yang mendorong peremajaan karet tua ditawarkan di desa ini? 1. ada 2. tidak ada 3. ada tapi masih kurang 4. lainnya dalam bentuk apa program yang ditawarkan pemerintah? 1. bantuan modal 2. bantuan bibit super 3. pembinaan 4. lainnya Bagaimana peran serta dukungan anggota kelompok? 1. baik 2. sangat mendukung 3. kurang mendukung 4. lainnya Masalah-masalah apa yang dihadapi dalam pelaksanaan usahatani? 1. peremajaan karet 2. pengembangan ternak 3. lainnya Bagaimana cara mengatasi masalah tersebut? 1. perlu bantuan pemerintah 2. usaha mandiri 3. kelompok kuat 4.lainnya Menurut pendapat anda kebijakan atau program yang seperti apa yang cocok untuk penguatan kelompok tani di wilayah ini? 1. program pembinaan usaha 2. program bantuan bergulir 3. lainnya... Bimbingan PPL dan pemasaran 1. Adakah PPL melakukan pembinaan dan bimbingan terhadap usaha kebun karet dan ternak? 1. ada 2. tidak ada 3. rutin melakukan pembinaan 4. lainnya Menurut anda apakah bimbingan dan pembinaan yang dilakukan PPL sesuai dengan kebutuhan usahatani kebun dan ternak? 1. sangat dibutuhkan 2. tidak dibutuhkan 3. lainnya Selama menggeluti usaha kebun dan ternak, terasa sulitkah memasarkan hasilnya? 1. tidak 2. kesulitan 3. lainnya...

9 102 Data keluarga : No Nama Status (suami/ istri/anak/) usia Pendidikan Utama Pekerjaan Sampingan ket Penguasaan kebun/lahan No Jenis Luas Status keterangan Penguasaan ternak sapi No Jenis Banyak Status keterangan Hasil produksi usahatani (kebun dan ternak) No Uraian Jumlah Keterangan T o t a l Keuntungan No Uraian Jumlah Keterangan T o t a l Kendala-kendala yang dihadapi Dalam usahatani, proses Produksi dan pemasaran :

10 103 Lampiran 3 KUISIONER STRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG DESA GIRIWINANGUN KECAMATAN RIMBO ILIR KABUPATEN TEBO Kuisioner untuk pengurus / kelompok Nama : Umur : tahun Jenis kelamin : 1. laki-laki 2. perempuan Pendidikan terakhir : 1. tidak tamat SD 2. tamat SD 3. Tamat SLTP Pelatihan ketrampilan yang Pernah diikuti : Modal awal yang dimiliki : Lama menjalankan usaha : I. PERMASALAHAN 4.Tamat SMA Pengembangan manajemen dan usaha kelompok tani 5. Sarjana 1. Bagaimana peran kelompok dalam menfasilitasi usahatani anggota? 1. besar 2. lemah 3. lainnya Apa sumber pendapatan utama anggota kelompok tani Karya Agung? 1. Kebun Karet 2. Ternak sapi 3. lainnya Apa sumber pendapatan tambahan anggota kelompok tani Karya Agung? 1. Kebun Karet 2. Ternak sapi 3. lainnya Apakah sesama kelompok tani memiliki aturan khusus yang disepakati bersama? 1. ada 2. tidak 3. lainnya Bagaimana aturan tersebut dijalankan? 1. dipatuhi anggota 2. kurang dipatuhi 3. tidak dipatuhi 4. lainnya Didapat darimana ketrampilan berkebun karet selama ini? 1. Dari PPL 2. Pengalaman 3. lainnya Didapat darimana ketrampilan beternak sapi selama ini? 1. Dari PPL 2. Pengalaman 3. lainnya Selama ini berjalankah pertemuan rutin kelompok? 1. berjalan baik 2. kadang-kadang 3. tidak berjalan 4. lainnya Adakah kelompok memfasilitasi saling tukar pengalaman dan pengetahuan dalam usahatani (kebun dan ternak)? 1. ada 2. tidak ada 3. pernah beberapa kali 4. lainnya Bagaimana kondisi kelompok secara umum saat ini? 1. kuat 2. lemah 3. lainnya Apakah kelompok memfasilitasi permodalan anggota dalam usaha kebun & ternak? 1. ada usaha kelompok 2. tidak ada usaha kelompok 3. lainnya Darimana mendapatkan pakan rumput untuk ternak yang dipelihara? 1. lahan sendiri 2. menanam rumput 3. dicari disekitar desa 4. lainnya Adakah penanaman rumput dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pakan? 1. ada 2. tidak ada 3. lainnya...

11 Adakah kelompok turut menggerakkan usaha penyediaan pakan ternak? 1. ada 2. kadang-kadang 3. tidak ada 4. lainnya... Pengembangan usaha 1. Adakah bimbingan dari PPL peternakan dalam usaha pengembangan ternak? 1. ada 2. tidak ada 3. lainnya Adakah bimbingan PPL dalam pengelolaan kebun karet dan hasilnya? 1. ada 2. tidak ada 3. lainnya Apa yang menjadi kendala dalam usaha pengelolaan kebun saat ini? 1. penurunan hasil akibat karet tua 2. serangan penyakit/jamur 3. lainnya Apa yang menjadi kendala dalam pengembangan ternak? 1. faktor pemenuhan pakan 2. perawatan 3.tidak ada jaringan kerjasama 4. lainnya Bagaimana pengaturan waktu untuk usaha kebun dan ternak? 1. lebih banyak waktu dikebun 2. lebih banyak mengurus ternak 3. membutuhkan waktu sama banyak 4. lainnya Apakah kelompok yang kuat berperan dalam pengembangan usaha? 1. ya 2. tidak lainnya Jika kelompok berperan mengapa? 1. sebagai wadah saling berbagi informasi 2. terjalin kerjasama usaha 3. lainnya Dengan kondisi juga mengelola kebun, berapa ideal kemampuan peternak memelihara ternak? ekor ekor ekor 4. lainnya Program apa yang diharapkan untuk pengembangan kebun karet? 1. peremajaan 2. bantuan pupuk 3. lainnya Program apa yang diharapkan untuk pengembangan ternak? 1. bantuan pemerintah 2. penguatan kelompok usaha 3. lainnya Apakah hasil yang didapat dari pengembangan ternak membantu pendapatan? 1. ya 2. tidak 3. lainnya Seberapa manfaat hasil yang diharapkan dari kebun? 1. memenuhi kebutuhan pokok 2. memenuhi kebutuhan selain makan 3. lainnya Seberapa manfaatnya hasil yang diharapkan dari ternak? 1. memenuhi kebutuhan pokok 2. memenuhi kebutuhan selain makan 3. lainnya Untuk pengembangan usaha ternak apa membutuhkan pinjaman modal? 1. ya 2. tidak 3. lainnya Bila membutuhkan biasanya di dapat dari mana? 1. bantuan pemerintah 2. bantuan sesama peternak 3. lainnya... Jaringan kerjasama 1. Apa bentuk kelompok usaha yang dijalani anggota kelompok tani? 1. usaha kebun dan ternak 2. usaha kebun 3. lainnya Apakah kelompok berperan aktif dalam usahatani anggota? 1. tidak berperan 2. berperan 3. lainnya Bagaimana sifat keanggotaan kelompok? 1. sukarela 2. wajib 3. lainnya...

12 Apa tujuannya? 1. memajukan usaha 2. kerukunan sosial 3. lainnya Apa bentuk kegiatannya? 1. menjalin kerjasama pengembangan 2. pemecahan masalah anggota 3.pemasaran 4. lainnya Apa bentuk bantuan yang sudah pernah diterima dari pihak luar? 1. pinjaman bergulir 2. pelatihan 3. pendampingan 4. lainnya Darimana bantuan berasal? 1. Pemerintah 2. Swasta 3. LSM 4. lainnya Siapa yang menentukan bentuk bantuan? 1. pemberi bantuan 2. partisipatif/usulan peternak 3. lainnya Apa saja jaringan kerjasama yang dimiliki? 1. pengelolaan kebun 2. pengembangbiakan ternak 3. pemasaran 4. lainnya Apakah pernah mengajukan kredit ke bank? 1. pernah 2. belum 3. lainnya Apa bentuk kerjasama sesama anggota kelompok? 1. pengembangan ternak 2. pengelolaan kebun 3. pemasaran 4.lainnya Apa kerjasama anggota kelompok dengan pengurus berjalan baik? 1. ya 2. tidak 3. tidak ada komunikasi 4. lainnya... Sumberdaya Manusia 1. Berapa jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam usaha pengelolaan kebun? 1. seorang 2. dibantu oleh anggota keluarga lainnya 3. lainnya Berapa jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam usaha ternak? 1. seorang 2. dibantu oleh anggota keluarga lainnya 3. lainnya Apa pendidikan terakhir anggota kelompok? 1. SD 2. SLTP 2. SMA 4. sarjana 5. lainnya Bagaimana anggota kelompok tani memperoleh ketrampilan? 1. pengalaman 2. bimbingan PPL 3. lainnya Adakah pembagian tugas pada kelompok? 1. ada 2. tidak ada 3. lainnya Adakah anggota berperan dalam kegiatan-kegiatan kelompok? 1. ada 2. tidak 3. lainnya Apa usaha yang pernah dilakukan untuk meningkatkan kemampuan berkebun dan beternak? 1. tidak ada 2. pelatihan 3. saling berbagi pengalaman 4. lainnya Apa anggota dan pengurus kelompok pernah mendapatkan pelatihan manajemen? 1. pernah 2. belum pernah 3. lainnya Apakah anggota kelompok telah mengenal teknologi tepat guna dalam pengembangan ternak? 1. belum mengenal 2. telah mengenal 3. lainnya Apakah telah mengenal pengolahan hasil sampingan yang saling membutuhkan antara kebun dan ternak? 1. belum 2. sudah 3. lainnya Apakah peternak mengetahui cara mengatasi penyakit baik dalam berkebun dan pemeliharaan ternak sapi? 1. tidak tahu 2. tahu 3. lainnya...

13 Apakah sesama anggota kelompok tani di desa ini memiliki kegiatan bersama? 1. tidak 2. ada 3. lainnya Apakah kelompok tani memiliki forum khusus untuk berkomunikasi? 1. memiliki 2. tidak 3. lainnya Topik apakah yang sering dikomunikasikan? 1. masalah kebun 2. masalah ternak 3. lainnya... Etika kelompok 1. Apakah sesama kelompok tani memiliki aturan khusus yang disepakati bersama dalam pemeliharaan menghasilkan produksi? 1. tidak 2. memiliki 3. lainnya Siapakah yang membuat aturan tersebut? 1. musyawarah kelompok 2. pengurus 3. lainnya Sanksi apakah yang akan diberikan apabila ada yang tidak menaati peraturan tersebut? 1. diberi peringatan 2. dikeluarkan dari anggota kelompok 3. lainnya Apakah di daerah ini terdapat persaingan antar anggota kelompok? 1. ada 2. tidak ada 3. kadang-kadang saja 4. lainnya Jika iya, persaingan seperti apa? 1. dalam pengelolaan kebun 2. pemasaran 3. pemeliharaan ternak 4.lainnya Apakah diantara anggota kelompok terdapat semangat saling asah asih asuh? 1. ada 2. tidak ada 3. kadang-kadang 4. lainnya Apa hambatan anggota tani ternak untuk bersatu sebagai kelompok? 1. pembagian waktu anggota 2. pembagian kerja 3. lainnya...

14 107 Lampiran 4 KUISIONER SWOT STRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI Kasus Kelompok Tani Karya Agung Desa Giriwinangun Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo Provinsi Jambi DATA RESPONDEN Nama : Umur : tahun Jenis kelamin : 1. laki-laki 2. perempuan Pendidikan terakhir : 1. tidak tamat SD 2. tamat SD 3. Tamat SLTP 4.Tamat SMA 5. Sarjana FAKTOR INTERNAL Potensi lahan yang dikuasai anggota kelompok Ketrampilan dan pengalaman anggota kelompok Kemampuan membangun jaringan kerjasama Kepercayaan, jaringan, norma antara sesama anggota kelompok (modal Sosial) Bimbingan dan pendampingan Kapasitas kelompok baik pengurus dan anggota dalam melaksanakan fungsi Pengetahuan yang dimiliki kelompok tani dalam usaha (kebun dan ternak) Manajemen Kelompok Tani Karya Agung Akses pemasaran karet dan ternak FAKTOR EKSTERNAL Kebijakan Pemerintah yang ditujukan untuk pengembangan usaha kebun dan ternak Bimbingan dan pendampingan PPL kecamatan Pendidikan dan pelatihan tentang usaha peningkatan kapasitas, dengan Efektifitas lahan. Bantuan kredit dari bank Permintaan Pasar terhadap karet dan ternak sapi Akses pupuk bersubsidi bagi kelompok Kondisi harga Karet akibat krisis ekonomi dunia Serangan penyakit terhadap usahatani kebun dan ternak sapi BOBOT Keterangan : Semakin besar bobot berarti semakin penting atau berpengaruh positif terhadap penguatan kelompok tani Karya Agung. faktor internal yang mempunyai bobot tinggi menjadi kekuatan. Faktor eksternal yang berbobot tinggi menjadi peluang.

15 108 Lampiran 5 : Rata-rata Jawaban Kuisioner SWOT Faktor Internal Responden Penguatan Kelompok Tani Karya Agung Desa Giriwinangun Tahun No.Pertanyaan Bobot Penilaian Responden Rata-rata Faktor Internal Responden Baris Ket ,33 S ,41 S W ,25 S ,83 W ,16 W W ,75 W ,91 W Rata-rata kolom 5,51 Keterangan : Rata-rata baris > rata-rata kolom = Strengths (Kekuatan) Rata-rata baris < rata-rata kolom = Weaknesses (Kelemahan)

16 109 Lampiran 6 : Rata-rata Jawaban Kuisioner SWOT Faktor Eksternal Responden Penguatan Kelompok Tani Karya Agung Desa Giriwinangun Tahun No. pertanyaan Bobot Penilaian Responden Rata-rata Faktor Internal Responden Baris Ket ,33 O ,08 O O ,25 O ,66 O ,16 T ,08 T ,58 T Rata-rata kolom 6,26 Keterangan : Rata-rata baris > rata-rata kolom = Opportunities (Peluang) Rata-rata baris < rata-rata kolom = Threats (Ancaman)

17 110 Lampiran 7 PEDOMAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) Kegiatan FGD dilakukan dengan melibatkan unsur-unsur yang berkaitan dengan identifikasi permasalahan dan penyusunan rancangan strategi, antara lain : 1. Pengurus dan anggota kelompok tani Karya Agung 2. Aparat pemerintah Desa 3. PPL 4. Dinas Terkait DISKUSI Tanggal Jam Tempat Jumlah Peserta :.. :. :. :. Materi : perencanaan partisipatif program pengembangan kelompok tani 1. Penentuan topik masalah Penentuan permasalahan yang dihadapi anggota dan kelompok tani Karya Agung dalam mengembangkan usahatani kebun karet dan ternak sapi. Dalam tahap ini ditentukan bagaimana hasil analisa tentang kondisi faktual dan hasil yang telah dicapai 2. Analisis masalah Pada tahap ini secara bersama merumuskan masalah inti, sebab dan akibat permasalahan yang dihadapi kelompok tani 3. Analisis tujuan Bersama-sama dengan anggota dan pengurus kelompok tani mengidentifikasi tujuan serta sasaran yang akan dicapai. 4. Menyusun rancangan strategi dan program Setelah mengidentifikasi masalah, tujuan dan potensi yang ada pada kelompok tani, maka disusun rancangan strategi dan program penguatan kelompok tani yang disusun berdasarkan partisipasi dan kebutuhan anggota dan pengurus kelompok.

18 111 Lampiran 8 DOKUMENTASI KEGIATAN KAJIAN Gambar 1 : Kelompok tani Karya Agung saat melakukan aktivitas usaha tani dalam pengelolaan, pemasaran dan pengembangan (kebun dan ternak).

19 Gambar 2 : Proses perumusan masalah, analisis SWOT pada stakeholder, perumusan strategi dan perancangan program melalui FGD pada kelompok Tani Karya Agung. 112

STRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA NOVRI HASAN

STRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA NOVRI HASAN STRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA Kasus Kelompok Tani Karya Agung Desa Giriwinangun, Kecamatan Rimbo Ilir, Kabupaten Tebo Provinsi Jambi NOVRI HASAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT

Lebih terperinci

VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG

VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG 78 VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG 7.1. Perumusan Strategi Penguatan Kelompok Tani Karya Agung Perumusan strategi menggunakan analisis SWOT dan dilakukan melalui diskusi kelompok

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Pengembangan masyarakat merupakan suatu gerakan yang dirancang untuk meningkatkan taraf hidup keseluruhan komunitas melalui partisipasi

Lebih terperinci

Saleh, A., B. Rachman., A Gozali dan Z. Zaini Analisis Kelembagaan Sistem Integrasi Padi Ternak. Studi Kasus Provinsi Sulawesi Selatan dan

Saleh, A., B. Rachman., A Gozali dan Z. Zaini Analisis Kelembagaan Sistem Integrasi Padi Ternak. Studi Kasus Provinsi Sulawesi Selatan dan DAFTAR PUSTAKA Bappenas. 2004. Tata cara perencanaan pengembangan kawasan untuk percepatan pembangunan daerah. Direktorat pengembangan kawasan khusus dan tertinggal. Jakarta. Braun, J.V and Feldbrudge,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Dirjen PMD, Petunjuk Teknis bantuan Pengembangan Usaha Ekonomi Desa Tahun Anggaran 1995/1996. Jakarta. Dirjen PMD Depdagri

DAFTAR PUSTAKA. Dirjen PMD, Petunjuk Teknis bantuan Pengembangan Usaha Ekonomi Desa Tahun Anggaran 1995/1996. Jakarta. Dirjen PMD Depdagri DAFTAR PUSTAKA Adi, Isbandi Rukminto, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas:Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis, Lembaga Penerbit FE UI, Jakarta, 2001. Daryanto, Arief,

Lebih terperinci

STRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA NOVRI HASAN

STRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA NOVRI HASAN STRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA Kasus Kelompok Tani Karya Agung Desa Giriwinangun, Kecamatan Rimbo Ilir, Kabupaten Tebo Provinsi Jambi NOVRI HASAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 21 III. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Strategi Kajian Batas-batas kajian atau penelitian menurut Spradly (dalam Sugiyono, 2005) terdiri dari yang paling kecil, yaitu situasi sosial (single social

Lebih terperinci

V. KEGIATAN DAN PERMASALAHAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG

V. KEGIATAN DAN PERMASALAHAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG 39 V. KEGIATAN DAN PERMASALAHAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG 5.1. Pengembangan Ternak Sapi 5.1.1. Bantuan Ternak Sapi Bergulir Pengembangan ternak sapi potong kelompok tani Karya Agung sudah dimulai sejak

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Departemen Sosial RI, Pola Pembangunan Kesejahteraan Sosial, Balatbangsos,, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Departemen Sosial RI, Pola Pembangunan Kesejahteraan Sosial, Balatbangsos,, Jakarta. 97 DAFTAR PUSTAKA Adimihardja, dan Harry Hikmah, 2004, Participatory Research Appraisal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat, Edisi Revisi, Humaniora Utama Press. Jakarta. Adi. LR. (2003), Pemberdayaan,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abbot, John Sharing The City : Community Participation in Urban Management. Erthscan Publiication Ltd, London.

DAFTAR PUSTAKA. Abbot, John Sharing The City : Community Participation in Urban Management. Erthscan Publiication Ltd, London. DAFTAR PUSTAKA Abbot, John. 1996. Sharing The City : Community Participation in Urban Management. Erthscan Publiication Ltd, London. Adi, Isbandi Rukminto. 2001. Pemberdayaan Pengembangan Masyarakat dan

Lebih terperinci

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan Keberadaan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) walaupun belum optimal telah meningkatkan akses keluarga miskin terhadap upaya peningkatan kesejahteraannya. Melalui KUBE

Lebih terperinci

pestisida dan permodalan (Sisfahyuni, 2008).

pestisida dan permodalan (Sisfahyuni, 2008). 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1. Peran Kelembagaan Pertanian Penguatan posisi tawar petani melalui kelembagaan merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendesak dan mutlak diperlukan oleh

Lebih terperinci

PENGUATAN KELOMPOK PENGRAJIN TENUN IKAT TRADISIONAL KATARINA RAMBU BABANG

PENGUATAN KELOMPOK PENGRAJIN TENUN IKAT TRADISIONAL KATARINA RAMBU BABANG PENGUATAN KELOMPOK PENGRAJIN TENUN IKAT TRADISIONAL (Studi Kasus Di Desa Hambapraing, Kecamatan Haharu, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur) KATARINA RAMBU BABANG SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Soekanto, Soerjono, 2005, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, Raja Grafindo Persada

DAFTAR PUSTAKA. Soekanto, Soerjono, 2005, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, Raja Grafindo Persada DAFTAR PUSTAKA Ali, Madekhan,2007, Orang Desa Anak Tiri Perubahan, Malang, Averroes Press Badan koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Republik Indonesia dan LembagaPenelitian Smeru, 2005, Penanggulangan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Lahirnya Kelembagaan Lahirnya kelembagaan diawali dari kesamaan karakteristik dan tujuan masing-masing orang dalam kelompok tersebut. Kesamaan kepentingan menyebabkan adanya

Lebih terperinci

BAB IX RANCANGAN PROGRAM PENGUATAN KARANG TARUNA MELALUI PROGRAM KUBE/ UEP DALAM UPAYA MEMBERDAYAKAN GENERASI MUDA

BAB IX RANCANGAN PROGRAM PENGUATAN KARANG TARUNA MELALUI PROGRAM KUBE/ UEP DALAM UPAYA MEMBERDAYAKAN GENERASI MUDA 91 BAB IX RANCANGAN PROGRAM PENGUATAN KARANG TARUNA MELALUI PROGRAM KUBE/ UEP DALAM UPAYA MEMBERDAYAKAN GENERASI MUDA Kegiatan KT dalam mengatasi permasalahan generasi muda dilaksanakan melalui kegiatan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PANEN KELOMPOK PETANI JAGUNG DI KABUPATEN ACEH TENGGARA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PANEN KELOMPOK PETANI JAGUNG DI KABUPATEN ACEH TENGGARA Lampiran 1 Questioner ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PANEN KELOMPOK PETANI JAGUNG DI KABUPATEN ACEH TENGGARA 1. Pertanyaan dalam Kuisioner ini tujuannya hanya semata-mata untuk penelitian

Lebih terperinci

Oleh: Rodianto Ismael Banunaek, peternakan, ABSTRAK

Oleh: Rodianto Ismael Banunaek, peternakan, ABSTRAK PENDEKATAN ANALISIS SWOT DALAM MANAJEMEN PEMELIHARAAN SAPI BALI PROGRAM BANTUAN SAPI BIBIT PADA TOPOGRAFI YANG BERBEDA DI KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN NTT Oleh: Rodianto Ismael Banunaek, peternakan,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner penelitian bagi petani/kelompok tani

Lampiran 1. Kuesioner penelitian bagi petani/kelompok tani LAMPIRAN 69 69 Lampiran 1. Kuesioner penelitian bagi petani/kelompok tani Dengan hormat, Perkenalkan saya Andiyono, Mahasiswa Sekolah Pascasarjana Program Studi Magister Profesional Industri Kecil Menengah,

Lebih terperinci

PROGRAM DALAM MENGATASI KETIMPANGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KUBE

PROGRAM DALAM MENGATASI KETIMPANGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KUBE PROGRAM DALAM MENGATASI KETIMPANGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KUBE Analisis Masalah Pendekatan kelompok melalui pengembangan KUBE mempunyai makna strategis dalam pemberdayaan masyarakat miskin. Melalui KUBE,

Lebih terperinci

ANALISIS PERAN WANITA DALAM RUMAH TANGGA PETANI MENDUKUNG KEBERHASILAN PROGRAM SLPTT PUAP DI BENGKULU

ANALISIS PERAN WANITA DALAM RUMAH TANGGA PETANI MENDUKUNG KEBERHASILAN PROGRAM SLPTT PUAP DI BENGKULU ANALISIS PERAN WANITA DALAM RUMAH TANGGA PETANI MENDUKUNG KEBERHASILAN PROGRAM SLPTT PUAP DI BENGKULU Umi Pudji Astuti, Eddy Makruf, dan Andi Ishak Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu Jl. Irian

Lebih terperinci

PENGENALAN TEKNIK USAHATANI TERPADU DI KAWASAN EKONOMI MASYARAKAT DESA PUDAK

PENGENALAN TEKNIK USAHATANI TERPADU DI KAWASAN EKONOMI MASYARAKAT DESA PUDAK PENGENALAN TEKNIK USAHATANI TERPADU DI KAWASAN EKONOMI MASYARAKAT DESA PUDAK 1 Hutwan Syarifuddin, 1 Wiwaha Anas Sumadja, 2 Hamzah, 2 Elis Kartika, 1 Adriani, dan 1 Jul Andayani 1. Staf Pengajar Fakultas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Data Perkembangan Koperasi tahun Jumlah

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Data Perkembangan Koperasi tahun Jumlah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi sosial negara sedang berkembang dengan membantu membangun struktur ekonomi dan sosial yang kuat (Partomo,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Pertanian sayur di Desa Nanggerang yang berkembang mulai tahun 1990- an memang tidak berlangsung lancar begitu saja, terdapat kendala-kendala yang dihadapi para petani

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :......

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :...... LAMPIRAN 50 Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama :... 2. Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :... 4. Pendidikan Terakhir :.. 5. Mata Pencaharian a. Petani/peternak

Lebih terperinci

Nasdian, Fredian Tony, 2005 Pengembangan Kelembagaan dan Modal Sosial Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian IPB dan Program

Nasdian, Fredian Tony, 2005 Pengembangan Kelembagaan dan Modal Sosial Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian IPB dan Program DAFTAR PUSTAKA Badan Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Republik Indonesia dan Lembaga Penelitian Smeru, 2001, Penanggulangan Kemiskinan, Jakarta, Lembaga Penelitian Smeru. Bantacut T, Sutrisno dan Dewi

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA JAMBI

HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA JAMBI Volume 11, Nomor 1, Hal. 31-37 ISSN 0852-8349 Januari - Juni 2009 HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA

Lebih terperinci

SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 2 September 2016 STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA KERUPUK KETELA DI KECAMATAN KEMIRI KABUPATEN PURWOREJO

SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 2 September 2016 STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA KERUPUK KETELA DI KECAMATAN KEMIRI KABUPATEN PURWOREJO STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA KERUPUK KETELA DI KECAMATAN KEMIRI KABUPATEN PURWOREJO Eko Arianto Prasetiyo, Istiko Agus Wicaksono dan Isna Windani Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Desa Tegal Arum Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo merupakan daerah yang terbentuk karena transmigrasi berasal dari Jawa pada tahun 1979. Desa Tegal Arum merupakan daerah

Lebih terperinci

METODE KAJIAN Sifat dan Tipe Kajian Komunitas Lokasi dan Waktu

METODE KAJIAN Sifat dan Tipe Kajian Komunitas Lokasi dan Waktu METODE KAJIAN Sifat dan Tipe Kajian Komunitas Rancangan penelitian yang dilakukan dalam melakukan kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Moleong (2005) penelitian kualitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Wilayah Desa Jogonayan 1. Kondisi Geografis dan Administrasi Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang.

Lebih terperinci

ARAHAN PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT PETANI JERUK SIAM BERDASARKAN PERSPEKTIF PETANI

ARAHAN PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT PETANI JERUK SIAM BERDASARKAN PERSPEKTIF PETANI Preview Sidang 3 Tugas Akhir ARAHAN PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT PETANI JERUK SIAM BERDASARKAN PERSPEKTIF PETANI DI KECAMATAN BANGOREJO, KABUPATEN BANYUWANGI Disusun: Nyimas Martha Olfiana 3609.100.049

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penentuan Responden Data yang dikumpulkan meliputi:

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penentuan Responden Data yang dikumpulkan meliputi: MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan pada tiga kecamatan di Kabupaten Belitung, Propinsi Kepulauan Bangka Belitung yaitu Kecamatran Tanjungpandan, Badau, dan Membalong pada bulan Agustus

Lebih terperinci

VI SISTEM KEMITRAAN PT SAUNG MIRWAN 6.1 Gambaran Umum Kemitraan Kedelai Edamame PT Saung Mirwan sangat menyadari adanya keterbatasan-keterbatasan.

VI SISTEM KEMITRAAN PT SAUNG MIRWAN 6.1 Gambaran Umum Kemitraan Kedelai Edamame PT Saung Mirwan sangat menyadari adanya keterbatasan-keterbatasan. VI SISTEM KEMITRAAN PT SAUNG MIRWAN 6.1 Gambaran Umum Kemitraan Kedelai Edamame PT Saung Mirwan sangat menyadari adanya keterbatasan-keterbatasan. Terutama dalam hal luas lahan dan jumlah penanaman masih

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sulawesi Selatan, meliputi empat kabupaten yaitu : Kabupaten Takalar, Bone, Soppeng, dan Wajo. Penentuan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE KAJIAN

BAB III METODE KAJIAN BAB III METODE KAJIAN 3.1. Metode dan Strategi Kajian Metode kajian adalah kualitatif dalam bentuk studi kasus instrumental, yaitu studi yang memperlakukan kasus sebagai instrumen untuk masalah tertentu.

Lebih terperinci

KAJIAN PERSEPSI DAN ADOPSI PETERNAK SAPI TERHADAP TEKNOLOGI BUDIDAYA SAPI UNGGUL DI KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU

KAJIAN PERSEPSI DAN ADOPSI PETERNAK SAPI TERHADAP TEKNOLOGI BUDIDAYA SAPI UNGGUL DI KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU KAJIAN PERSEPSI DAN ADOPSI PETERNAK SAPI TERHADAP TEKNOLOGI BUDIDAYA SAPI UNGGUL DI KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU Zul Efendi, Harwi Kusnadi, dan Andi Ishak Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

Maskun, Sumitro, 1999, Pembangunan Desa dalam Sistem Pemerintahan yang Terdesentralisasi. Bahan Presentasi pada Lokakarya Pengembangan Kapasitas

Maskun, Sumitro, 1999, Pembangunan Desa dalam Sistem Pemerintahan yang Terdesentralisasi. Bahan Presentasi pada Lokakarya Pengembangan Kapasitas DAFTAR PUSTAKA 120 Adam, Imam, 2007, Dialog Hutan Jawa, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Adimihardja, K. dan Harry Hikmat, 2001, Participatory Research Appraisal : Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat, Humaniora

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Kemitraan merupakan kerjasama antara usaha kecil dengan usaha menengah atau usaha besar disertai pembinaan dan pengembangan usaha dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan,

Lebih terperinci

dapat menghasilkan padi lebih melimpah.

dapat menghasilkan padi lebih melimpah. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Mekanisme kerja gapoktan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan konsumsi daging sapi penduduk Indonesia cenderung meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya

Lebih terperinci

1) Pencarian dan sewa lahan yang digunakan untuk tempat penggemukan sapi. BAB V RENCANA AKSI. 5.1 Kegiatan

1) Pencarian dan sewa lahan yang digunakan untuk tempat penggemukan sapi. BAB V RENCANA AKSI. 5.1 Kegiatan BAB V RENCANA AKSI 5.1 Kegiatan Untuk dapat mulai menjalankan bisnis penggemukan agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan, disusun rencana aksi sebagai acuan dalam melakukan kegiatan sekaligus

Lebih terperinci

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 122 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan Program Mengangkat Ekonomi Kerakyatan Melalui Koperasi Rukun Tetangga (RT) dalam Rangka Ketahanan Desa di Kabupaten Wonogiri, yang bertujuan untuk mempercepat

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Universitas Sumatera Utara

TINJAUAN PUSTAKA. Universitas Sumatera Utara TINJAUAN PUSTAKA Partisipasi Masyarakat Desa Hutan Masyarakat (community) adalah sekumpulan orang yang mendiami suatu tempat tertentu, yang terikat dalam suatu norma, nilai dan kebiasaan yang disepakati

Lebih terperinci

VIII. PENYUSUNAN PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN UAB TIRTA KENCANA

VIII. PENYUSUNAN PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN UAB TIRTA KENCANA 92 VIII. PENYUSUNAN PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN UAB TIRTA KENCANA 8.1. Identifikasi Potensi, Masalah dan Kebutuhan Masyarakat 8.1.1. Identifikasi Potensi Potensi masyarakat adalah segala sesuatu yang

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : Desvionita Nasrul BP

SKRIPSI. Oleh : Desvionita Nasrul BP TINGKAT ADOPSI INOVASI PENGOLAHAN LIMBAH KAKAO DALAM PAKAN TERNAK SAPI POTONG ( Studi Kasus Pada Kelompok Tani Karya Abadi Sungai Buluh, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman ) SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

PERANAN PENYULUH PERTANIAN PADA KELOMPOK TANI DI KOTA PEKANBARU

PERANAN PENYULUH PERTANIAN PADA KELOMPOK TANI DI KOTA PEKANBARU 15 PERANAN PENYULUH PERTANIAN PADA KELOMPOK TANI DI KOTA PEKANBARU Kausar \ Cepriadi ^, Taufik Riaunika ^, Lena Marjelita^ Laboratorium Komunikasi dan Sosiologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peternakan sebagai salah satu sub dari sektor pertanian masih memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia. Kontribusi peningkatan

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN UNTUK USAHATANI SAYURAN SAYURAN ORGANIK DI DUSUN BALANGAN, WUKIRSARI, CANGKRINGAN, SLEMAN

INSTRUMEN PENELITIAN UNTUK USAHATANI SAYURAN SAYURAN ORGANIK DI DUSUN BALANGAN, WUKIRSARI, CANGKRINGAN, SLEMAN JENIS VARIETAS SAYURAN : IDENTITAS RESPONDEN Nama : Alamat : 1. Usia/umur : tahun 2. Jenis Kelamin a. Laki-laki b. Perempuan 3. Pendidikan tertinggi a. SD Tamat/Tidak Tamat (*coret yang tidak perlu) b.

Lebih terperinci

MODAL SOSIAL PADA PENGUATAN KELEMBAGAAN KELOMPOK AFINITAS (Studi Kasus Program Aksi Desa Mandiri Pangan) Sofyan Nurdin K., Sitti Nurani S.

MODAL SOSIAL PADA PENGUATAN KELEMBAGAAN KELOMPOK AFINITAS (Studi Kasus Program Aksi Desa Mandiri Pangan) Sofyan Nurdin K., Sitti Nurani S. MODAL SOSIAL PADA PENGUATAN KELEMBAGAAN KELOMPOK AFINITAS (Studi Kasus Program Aksi Desa Mandiri Pangan) Sofyan Nurdin K., Sitti Nurani S. E-mail: sofyannurdinkasim@gmail.com Abstrak Penguatan kelembagaan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA THE BRILLIANT PROMTEK PROGRAM MITRA TERNAK KAMBING PEDAGING UNGGUL DENGAN MANAJEMEN PRODUKSI DAN DISTRIBUSI SEBAGAI USAHA PEMBERDAYAAN PETERNAK DI DESA CIHIDEUNG

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN SOSIAL EKONOMI PETANI JAGUNG SEBELUM DAN SETELAH ADANYA PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN MUNGKA KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

ANALISA PERBANDINGAN SOSIAL EKONOMI PETANI JAGUNG SEBELUM DAN SETELAH ADANYA PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN MUNGKA KABUPATEN LIMA PULUH KOTA ANALISA PERBANDINGAN SOSIAL EKONOMI PETANI JAGUNG SEBELUM DAN SETELAH ADANYA PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN MUNGKA KABUPATEN LIMA PULUH KOTA OLEH ELSA THESSIA YENEVA 06114052 FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan sekarang ini tidak bisa dilepaskan dari pembangunan sosial, pembangunan ekonomi dan pembangunan sumberdaya manusia. Ketiga

Lebih terperinci

PENGUATAN KELOMPOK PENGRAJIN TENUN IKAT TRADISIONAL KATARINA RAMBU BABANG

PENGUATAN KELOMPOK PENGRAJIN TENUN IKAT TRADISIONAL KATARINA RAMBU BABANG PENGUATAN KELOMPOK PENGRAJIN TENUN IKAT TRADISIONAL (Studi Kasus Di Desa Hambapraing, Kecamatan Haharu, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur) KATARINA RAMBU BABANG SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF. Participatory Action Research (PAR). Metodologi tersebut dilakukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF. Participatory Action Research (PAR). Metodologi tersebut dilakukan dengan BAB III METODE PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF A. Pendekatan Penelitian untuk Pemberdayaan Metode yang dipakai untuk pendampingan ini adalah metodologi Participatory Action Research (PAR). Metodologi tersebut

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PENDAPATAN ANTARA PETERNAK MITRA DAN PETERNAK MANDIRI AYAM BROILER DI KABUPATEN BUNGO. SKRIPSI. Oleh : ELSYE DILLA ANGRIANI

PERBANDINGAN PENDAPATAN ANTARA PETERNAK MITRA DAN PETERNAK MANDIRI AYAM BROILER DI KABUPATEN BUNGO. SKRIPSI. Oleh : ELSYE DILLA ANGRIANI PERBANDINGAN PENDAPATAN ANTARA PETERNAK MITRA DAN PETERNAK MANDIRI AYAM BROILER DI KABUPATEN BUNGO. SKRIPSI Oleh : ELSYE DILLA ANGRIANI 06 164 001 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG, 2011 PERBANDINGAN

Lebih terperinci

BAB IV KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN SISTEM PERTANIAN

BAB IV KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN SISTEM PERTANIAN BAB IV KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN SISTEM PERTANIAN 23 Gambaran penelitian yang dimuat dalam bab ini merupakan karakteristik dari sistem pertanian yang ada di Desa Cipeuteuy. Informasi mengenai pemerintahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada bab ini, peneliti akan membahas hasil penelitian sesuai dengan rumusan masalah penelitian yakni efektifitas pengembalian dana pinjaman kelompok

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sub sektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sub sektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan sub sektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan pertanian secara keseluruhan, dimana sub sektor ini memiliki nilai strategis dalam pemenuhan kebutuhan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KUESIONER. Diisi oleh peneliti Nomor Responden : Hari/tanggal Pengisian : Parthogi S S

LAMPIRAN I KUESIONER. Diisi oleh peneliti Nomor Responden : Hari/tanggal Pengisian : Parthogi S S LAMPIRAN 60 61 LAMPIRAN I KUESIONER Diisi oleh peneliti Nomor Responden : Hari/tanggal Pengisian : KUESIONER Assalamualaikum wr.wb Saya adalah mahasiswa Institut Pertanian Bogor, Fakultas Ekologi Manusia,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data 13 BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kegiatan ini dibatasi sebagai studi kasus pada komoditas pertanian sub sektor tanaman pangan di wilayah Bogor Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALIH FUNGSI LAHAN PANGAN MENJADI KELAPA SAWIT DI BENGKULU

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALIH FUNGSI LAHAN PANGAN MENJADI KELAPA SAWIT DI BENGKULU ABSTRAK FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALIH FUNGSI LAHAN PANGAN MENJADI KELAPA SAWIT DI BENGKULU : KASUS PETANI DI DESA KUNGKAI BARU Umi Pudji Astuti, Wahyu Wibawa dan Andi Ishak Balai Pengkajian Pertanian Bengkulu,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan perkebunan karet terluas di dunia, meskipun tanaman tersebut baru terintroduksi pada tahun 1864. Hanya dalam kurun waktu sekitar 150

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 24 METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Pemikiran Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GN-RHL), yang telah dilaksanakan sejak tahun 2003, dalam penerapannya dijumpai berbagai kendala dan hambatan.

Lebih terperinci

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at:

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: Lampiran 1. Peta Sebaran Perkebunan Karet di Kecamatan Cikalongkulon Lampiran 2. Peta Potensi Perkebunan Karet Rakyat di Kecamatan Cikalongkulon Lampiran 3. Peta Sebaran Perkebunan Karet Rakyat di Kecamatan

Lebih terperinci

VII. RANCANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MISKIN

VII. RANCANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MISKIN VII. RANCANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MISKIN 7.1. Latar Belakang Rancangan Program Kemiskinan di Desa Mambalan merupakan kemiskinan yang lebih disebabkan oleh faktor struktural daripada faktor

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Kaliduren Estates yang berlokasi di Perkebunan Tugu/Cimenteng, Desa Langkap Jaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi.

Lebih terperinci

PENGANTAR. Latar Belakang. merupakan keharusan untuk memenuhi kebutuhan pangan, papan, dan bahan

PENGANTAR. Latar Belakang. merupakan keharusan untuk memenuhi kebutuhan pangan, papan, dan bahan PENGANTAR Latar Belakang Pembangunan pertanian, perikanan, dan kehutanan yang berkelanjutan merupakan keharusan untuk memenuhi kebutuhan pangan, papan, dan bahan baku industri; memperluas lapangan kerja

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian yang sempat menjadi isu utama pembangunan bangsa di Era Orde Baru kini menjadi sedikit terpinggirkan sebagai dampak perkembangan teknologi industri. Lahan-lahan

Lebih terperinci

NO RESPONDEN : PEWAWANCARA :

NO RESPONDEN : PEWAWANCARA : KUISIONER KULIAH LAPANGAN SOSIOLOGI PEDESAAN TAHUN 2011/2012 Kata Pengantar NO RESPONDEN : PEWAWANCARA : Kami adalah mahasiswa jurusan sosiologi fakultas ilmu sosial dan ilmu politik (FISIP) Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pukul 20:09 WIB] 1 [diakses pada hari Rabu, 04 Mei 2011,

BAB I PENDAHULUAN. pukul 20:09 WIB] 1  [diakses pada hari Rabu, 04 Mei 2011, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan yang dilakukan saat ini, menempatkan unsur kelembagaan sebagai salah satu faktor penting untuk menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan dalam

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN 29 III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di lokasi pencadangan pembangunan HTR di Kawasan Hutan Produksi Terusan Sialang yang secara administratif terletak di Kecamatan

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI KARET RAKYAT DI KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN (Studi Kasus : Kelurahan Langgapayung, Kecamatan Sungai Kanan)

STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI KARET RAKYAT DI KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN (Studi Kasus : Kelurahan Langgapayung, Kecamatan Sungai Kanan) STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI KARET RAKYAT DI KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN (Studi Kasus : Kelurahan Langgapayung, Kecamatan Sungai Kanan) Fritz Mesakh Tarigan Silangit *), Tavi Supriana **),

Lebih terperinci

KELAYAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SILO JAGUNG di GAPOKTAN RIDO MANAH KECAMATAN NAGREK KABUPATEN BANDUNG

KELAYAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SILO JAGUNG di GAPOKTAN RIDO MANAH KECAMATAN NAGREK KABUPATEN BANDUNG LAMPIRAN 83 Lampiran 1. Kuesioner kelayakan usaha KUESIONER PENELITIAN KELAYAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SILO JAGUNG di GAPOKTAN RIDO MANAH KECAMATAN NAGREK KABUPATEN BANDUNG SEKOLAH PASCASARJANA

Lebih terperinci

Diarsi Eka Yani. ABSTRAK

Diarsi Eka Yani. ABSTRAK KETERKAITAN PERSEPSI ANGGOTA KELOMPOK TANI DENGAN PERAN KELOMPOK TANI DALAM PEROLEHAN KREDIT USAHATANI BELIMBING (Kasus Kelompok Tani di Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Depok) Diarsi Eka Yani

Lebih terperinci

Lingkup Kegiatan Adapun ruang lingkup dari kegiatan ini yaitu :

Lingkup Kegiatan Adapun ruang lingkup dari kegiatan ini yaitu : PROJECT DIGEST NAMA CLUSTER : Ternak Sapi JUDUL KEGIATAN : DISEMINASI INOVASI TEKNOLOGI pembibitan menghasilkan sapi bakalan super (bobot lahir > 12 kg DI LOKASI PRIMA TANI KABUPATEN TTU PENANGGUNG JAWAB

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2011

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2011 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Peternakan adalah kegiatan membudidayakan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi. Peternakan merupakan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA Statistik Perbankan Indonesia. Volume 4, nomor 1. Desember 2005, Jakarta

DAFTAR PUSTAKA Statistik Perbankan Indonesia. Volume 4, nomor 1. Desember 2005, Jakarta DAFTAR PUSTAKA Bank Indonesia. 2001. Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI). Direktorat Penelitian Dan Pengaturan Perbankan Bank Indonesia, Jakarta. 2005. Statistik Perbankan Indonesia. Volume 4,

Lebih terperinci

BAB VIII STRATEGI DAN PERENCANAAN PROGRAM

BAB VIII STRATEGI DAN PERENCANAAN PROGRAM BAB VIII STRATEGI DAN PERENCANAAN PROGRAM Strategi dan perencanaan program disusun berdasarkan permasalahanpermasalahan yang muncul pada dan potensi yang dimiliki oleh. Program disusun oleh berdasarkan

Lebih terperinci

VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI

VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI 6.1. Proses Budidaya Ganyong Ganyong ini merupakan tanaman berimpang yang biasa ditanam oleh petani dalam skala terbatas. Umbinya merupakan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENERAPAN POLA KEMITRAAN DENGAN SISTEM GADUHAN TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI/PETERNAK DI

KUESIONER PENELITIAN PENERAPAN POLA KEMITRAAN DENGAN SISTEM GADUHAN TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI/PETERNAK DI Lampiran 1. KUESIONER PENELITIAN PENERAPAN POLA KEMITRAAN DENGAN SISTEM GADUHAN TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI/PETERNAK DI KECAMATAN PANTAI CERMIN, KAB. SERDANG BEDAGAI I. DATA RESPONDEN (PETERNAK) (Lingkari

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA BUKU BUKU

DAFTAR PUSTAKA BUKU BUKU 100 DAFTAR PUSTAKA BUKU BUKU Departemen Kesehatan RI. 1999. Indonesia Sehat 2010, Jakarta. Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang, 2006. Pedoman Pelaksanaan Desa Siaga di Kabupaten Pemalang. Dinas Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara agraris, karenanya permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara agraris, karenanya permasalahan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara agraris, karenanya permasalahan pertanian menjadi salah satu masalah pokok yang harus mendapatkan perhatian utama kebijakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Data dan Instrumentasi

METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Data dan Instrumentasi 41 METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) yaitu Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR PADA PERUSAHAAN AAPS KECAMATAN GUGUAK, KABUPATEN 50 KOTA, SUMATERA BARAT

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR PADA PERUSAHAAN AAPS KECAMATAN GUGUAK, KABUPATEN 50 KOTA, SUMATERA BARAT STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR PADA PERUSAHAAN AAPS KECAMATAN GUGUAK, KABUPATEN 50 KOTA, SUMATERA BARAT Oleh: NIA YAMESA A14105579 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar ini mencakup pengertian yang digunakan untuk menunjang dan

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar ini mencakup pengertian yang digunakan untuk menunjang dan 36 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar ini mencakup pengertian yang digunakan untuk menunjang dan menciptakan data akurat yang akan dianalisis sehubungan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2015 sampai 03 Maret 2016, bertempat di Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar.

Lebih terperinci

KELEMBAGAAN AGRIBISNIS PADA DESA BERBASIS KOMODITAS PERKEBUNAN

KELEMBAGAAN AGRIBISNIS PADA DESA BERBASIS KOMODITAS PERKEBUNAN KELEMBAGAAN AGRIBISNIS PADA DESA BERBASIS KOMODITAS PERKEBUNAN Wahyuning K. Sejati dan Herman Supriadi PENDAHULUAN Kelembagaan merupakan organisasi atau kaidah baik formal maupun informal yang mengatur

Lebih terperinci

V. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Demografi Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor Desa Citeko merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Cisarua. Desa Citeko memiliki potensi lahan

Lebih terperinci

Boks 1. Peluang Peningkatan Pendapatan Petani Karet Melalui Kerjasama Kemitraan Pemasaran Bokar Dengan Pabrik Crumb Ruber

Boks 1. Peluang Peningkatan Pendapatan Petani Karet Melalui Kerjasama Kemitraan Pemasaran Bokar Dengan Pabrik Crumb Ruber Boks 1. Peluang Peningkatan Pendapatan Petani Karet Melalui Kerjasama Kemitraan Pemasaran Bokar Dengan Pabrik Crumb Ruber Melesatnya harga minyak bumi dunia akhir-akhir ini mengakibatkan harga produk-produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebijakan pembangunan ekonomi nasional meletakkan pembangunan pertanian sebagai langkah awal yang mendasar bagi pertumbuhan industri. Diharapkan dengan sektor

Lebih terperinci

AGROVETERINER Vol.5, No.1 Desember 2016

AGROVETERINER Vol.5, No.1 Desember 2016 50 ANALISIS PERSEPSI DAN HARAPAN PETERNAK SAPI MADURA TERHADAP SISTEM BAGI HASIL TERNAK DI KECAMATAN TANAH MERAH KABUPATEN BANGKALAN Agus Widodo 1), Agung Budianto Ahmad 1), Lita Rakhma Yustinasari 2)

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Alkadri, Muchdie. Suhandojo. Tiga Pilar Pembangunan Wilayah. Penerbit BPPT. Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Alkadri, Muchdie. Suhandojo. Tiga Pilar Pembangunan Wilayah. Penerbit BPPT. Jakarta. DAFTAR PUSTAKA Alkadri, Muchdie. Suhandojo. Tiga Pilar Pembangunan Wilayah. Penerbit BPPT. Jakarta. Bappeda Bengkalis, 2005. Program Pembangunan Daerah Kabupaten Bengkalis tahun 2001-2005, Badan Perencanaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN FOTO-FOTO RISET

LAMPIRAN FOTO-FOTO RISET LAMPIRAN FOTO-FOTO RISET DENAH LOKASI PEMBUATAN TEMPE Jalan Besar Belok kiri Jalan Lurus Lokasi Pembuatan Tempe Bagian Sebelah Kiri Lokasi LIMBAH CAIR PEMBUATAN TEMPE Tempat Limbah Mengalir PROSES SINGKAT

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 30 METODOLOGI PENELITIAN Metode Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pilihan strategi studi kasus. Menurut Moleong (2005), penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

X. REKOMENDASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN BERKELANJUTAN BERBASIS PETERNAKAN SAPI POTONG TERPADU DI KABUPATEN SITUBONDO

X. REKOMENDASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN BERKELANJUTAN BERBASIS PETERNAKAN SAPI POTONG TERPADU DI KABUPATEN SITUBONDO X. REKOMENDASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN BERKELANJUTAN BERBASIS PETERNAKAN SAPI POTONG TERPADU DI KABUPATEN SITUBONDO 10.1. Kebijakan Umum Penduduk Kabupaten Situbondo pada umumnya banyak

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : VIVI MISRIANI

SKRIPSI. Oleh : VIVI MISRIANI HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DAN JUMLAH TERNAK YANG DIPELIHARA DENGAN PENDAPATAN PADA PEMBIBITAN SAPI POTONG RAKYAT DI KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN SKRIPSI Oleh : VIVI MISRIANI 07 164

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner. 4. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan. 5. Status Perkawinan : 1. Kawin 2. Belum Kawin 3. Janda/Duda

Lampiran 1 Kuesioner. 4. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan. 5. Status Perkawinan : 1. Kawin 2. Belum Kawin 3. Janda/Duda Lampiran 1 Kuesioner A. Identitas Responden 1. Nama Responden: 2. Umur Responden: 3. Alamat Usaha : 4. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan 5. Status Perkawinan : 1. Kawin 2. Belum Kawin 3. Janda/Duda

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian, pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian, pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan I. PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Pembangunan pertanian, pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan produksi menuju swasembada, memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan serta meratakan taraf hidup

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI WILAYAH KECAMATAN RENAH PAMENANG SEBAGAI SALAH SATU KAWASAN UNTUK PENGEMBANGAN SAPI POTONG DI KABUPATEN MERANGIN PROVINSI JAMBI

ANALISIS POTENSI WILAYAH KECAMATAN RENAH PAMENANG SEBAGAI SALAH SATU KAWASAN UNTUK PENGEMBANGAN SAPI POTONG DI KABUPATEN MERANGIN PROVINSI JAMBI ANALISIS POTENSI WILAYAH KECAMATAN RENAH PAMENANG SEBAGAI SALAH SATU KAWASAN UNTUK PENGEMBANGAN SAPI POTONG DI KABUPATEN MERANGIN PROVINSI JAMBI SKRIPSI Oleh : MERI ATIKANIATI 06164003 FAKULTAS PETERNAKAN

Lebih terperinci