Jurnal Mangrove dan Pesisir IX (1), Februari 2009: ISSN: PENGARUH ARUS TERHADAP TEGANGAN DAN BENTUK KELENGKUNGAN MODEL TRAMMEL NET

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBAGIAN KEKENDURAN PADA TRAMMEL NET: PENGARUHNYA TERHADAP KOMPOSISI DAN KERAGAMAN HASIL TANGKAPAN SUGENG HARTONO

HASAN BASRI PROGRAM STUDI

HUBUNGAN ANTARA BENTUK KASKO MODEL KAPAL IKAN DENGAN TAHANAN GERAK Relationship Between Hull Form of Fishing Vessel Model and its Resistance

Bentuk baku konstruksi jaring tiga lapis (trammel net)

B.1. Menjumlah Beberapa Gaya Sebidang Dengan Cara Grafis

BAB III BAHAN DAN METODE

3.2.1 Spesifikasi alat tangkap Bagian-bagian dari alat tangkap yaitu: 1) Tali ris atas, tali pelampung, tali selambar

1. Mendeskripsikan proses pelolosan ikan pada tiga jenis BRD yaitu TED super shooter, square mesh window dan fish eye

BAB I VEKTOR GAYA DAN RESULTAN SISTEM GAYA

Uji Kompetensi Semester 1

Bentuk baku konstruksi jaring tiga lapis (trammel net ) induk udang

METODE PENELITIAN. Simulasi putaran/mekanisme pisau pemotong tebu (n:500 rpm, v:0.5 m/s, k: 8)

BAB I GAYA PADA BIDANG DATAR

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

APLIKASI TURUNAN ALJABAR. Tujuan Pembelajaran. ) kemudian menyentuh bukit kedua pada titik B(x 2

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012

Bentuk baku konstruksi jaring insang banyar

BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK

BAB IV KONSTRUKSI RANGKA BATANG. Konstruksi rangka batang adalah suatu konstruksi yg tersusun atas batangbatang

Bab 3 (3.1) Universitas Gadjah Mada

ABSTRAK Desty Maryam. Pengaruh kecepatan arus terhadap komponen desain jaring millenium (percobaan dengan prototipe dalam flume tank

SAMBUTAN. Jakarta, Nopember Kepala Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Bentuk baku konstruksi jaring insang permukaan multifilamen lemuru

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

PENGARUH KECEPATAN ARUS DAN MESH SIZE TERHADAP DRAG FORCE DAN TINGGI JARING GOYANG PADA PERCOBAAN DI FLUME TANK MUHAMMAD RIFKI SKRIPSI

Pengaruh Panjang Tali Pada Bandul Matematis Terhadap Hasil Perhitungan Percepatan Gravitasi Bumi ARTIKEL. Oleh: Yunus Erdamansyah NIM

TINJAUAN PUSTAKA. mata jaring ke arah panjang atau ke arah horizontal (mesh length) jauh lebih

Bentuk baku konstruksi jaring insang dasar monofilamen bawal putih

Tegangan Dalam Balok

MEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB II LANDASAN TEORI

BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA

V. Medan Magnet. Ditemukan sebuah kota di Asia Kecil (bernama Magnesia) lebih dahulu dari listrik

BAB IV INTERPRETASI KUANTITATIF ANOMALI SP MODEL LEMPENGAN. Bagian terpenting dalam eksplorasi yaitu pengidentifikasian atau

BAB XI PERSAMAAN GARIS LURUS

HUBUNGAN ANTARA SUDUT PEMAKUAN DAN BEBAN TEKAN AKSIAL SEJAJAR SERAT PADA SAMBUNGAN BERHIMPIT PAPAN KAYU

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran Mata Jaring. Judul desain. Ukuran Utama Kapa; Gross Tonase; Nama Alat tangkap; Kode klasifikasi;

Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol

Bentuk baku konstruksi jaring insang dasar monofilamen

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

BAB II PELENGKUNG TIGA SENDI

BAB IV METODE PENELITIAN

METODE FLOATING OBJECT UNTUK PENGUKURAN ARUS MENYUSUR PANTAI

FISIKA XI SMA 3

Bentuk baku konstruksi jaring insang pertengahan multifilamen tanpa saran

TINJAUAN TERHADAP SIKLOID TERBALIK TERKAIT MASALAH BRACHISTOCHRONE

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 205. Torsi. Pertemuan - 7

KINEMATIKA GERAK 1 PERSAMAAN GERAK

MEKANIKA BESARAN. 06. EBTANAS Dimensi konstanta pegas adalah A. L T 1 B. M T 2 C. M L T 1 D. M L T 2 E. M L 2 T 1

Selain besaran pokok dan turunan, besaran fisika masih dapat dibagi atas dua kelompok lain yaitu besaran skalar dan besaran vektor

Keep running VEKTOR. 3/8/2007 Fisika I 1

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

KODE SOAL A (NO ABSEN GANJIL) SOAL ULANGAN FORMATIF II Nama : MATA PELAJARAN : FISIKA Kelas / No Absen :.../...

Gambar solusi 28

Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

Bab IV Analisis dan Pengujian

BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA

PENGARUH KECEPATAN ARUS TERHADAP DINAMIKA JARING KEJER PADA PERCOBAAN DI FLUME TANK

PUSAT MASSA DAN TITIK BERAT

Kata kunci : Floating cage net, Elemen hingga, Beban arus, Respon tegangan, Deformasi.

v adalah kecepatan bola A: v = ωr. Dengan menggunakan I = 2 5 mr2, dan menyelesaikan persamaanpersamaan di atas, kita akan peroleh: ω =

BAB II KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Jawaban Soal OSK FISIKA 2014

BAB I TEGANGAN DAN REGANGAN

BAB III PERANCANGAN ALAT. Sistem pengendali tension wire ini meliputi tiga perancangan yaitu perancangan

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika

PENELITIAN MEKANISME STALL AKIBAT PERKEMBANGAN GELEMBUNG SEPARASI PADA SAYAP NACA 0017 SECARA EKSPERIMEN Dl TEROWONGAN ANGIN SUBSONIK

MENJUMLAH VEKTOR. No Besaran Skalar Besaran Vektor

STUDI PERUBAHAN PANJANG BENANG JARING Polyamide (PA) YANG DIRENDAM DIDALAM AIR TAWAR DAN AIR LAUT OLEH TRI RAHMADHANI

PERUBAHAN KUAT MEDAN MAGNET SEBAGAI FUNGSI JUMLAH LILITAN PADA KUMPARAN HELMHOLTZ

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2. TINJAUAN PUSTAKA Sifat Jaring. Raharjo (1978) yang diacu oleh Robinson (1981) menyebutkan bahwa selama

Bab III Elastisitas. Sumber : Fisika SMA/MA XI

SOAL TRY OUT FISIKA 2

1. a) Kesetimbangan silinder m: sejajar bidang miring. katrol licin. T f mg sin =0, (1) tegak lurus bidang miring. N mg cos =0, (13) lantai kasar

HASAN BASRI PROGRAM STUDI

LAPORAN PRAKTIKUM GERAK PADA BIDANG MIRING. (Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Fisika Dasar I) Dosen Pengampu : Drs.Suyoso, M.Si.

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

SANGAT RAHASIA. 30 o. DOKUMEN ASaFN 2. h = R

ANGKA UKUR. Angka ukur diletakan di tengah-tengah garis ukur. Angka ukur tidak boleh dipisahkan oleh garis gambar. Jadi boleh ditempatkan dipinggir.

Pembebanan Batang Secara Aksial. Bahan Ajar Mekanika Bahan Mulyati, MT

Geometri pada Bidang, Vektor

BAB III BAHAN DAN METODE

AWAL GERAK BUTIR SEDIMEN

1. Tujuan 1. Mempelajari hukum Newton. 2. Menentukan momen inersia katrol pesawat Atwood.

LENDUTAN (Deflection)

a menunjukkan jumlah satuan skala relatif terhadap nol pada sumbu X Gambar 1

SIMULASI DAN PERHITUNGAN SPIN ROKET FOLDED FIN BERDIAMETER 200 mm

FUNGSI. Berdasarkan hubungan antara variabel bebas dan terikat, fungsi dibedakan dua: fungsi eksplisit dan fungsi implisit.

(A) 3 (B) 5 (B) 1 (C) 8

PENGGUNAAN TURUNAN IKA ARFIANI, S.T.

MENGETAHUI KOEFISIEN GESEK STATIK DAN KINETIS MELALUI KONSEP GERAK MELINGKAR BERATURAN

TRAINING CENTER OLIMPIADE INTERNASIONAL

MENENTUKAN PERCEPATAN BENDA PADA SUDUT YANG BERBEDA

Transkripsi:

Jurnal Mangrove dan Pesisir IX (1), Februari 2009: 38-47 ISSN: 1411-0679 PENGARUH ARUS TERHADAP TEGANGAN DAN BENTUK KELENGKUNGAN MODEL TRAMMEL NET Gondo Puspito Lab. Teknologi Alat Penangkapan Ikan Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, FPIK - IPB Diterima 17 Juli 2008 Disetujui 15 September 2008 ABSTRACT This study tried to find out the influence of current to tension and curve shape of a trammel net model. The tension of trammel net was mainly caused by tension of net and float line. The tension of net and float line were caused by hydrodynamic forces. Drag force F Dn of net was formulated by F Dn = - 0,000205 V 1,64 ( -90) 2 + 2,11 V 1,63. Lift force F Ln of net was calculated by equation of F Ln = (0,243V 1,97 /45) for 0 o 45 o, F Ln = [(0,911V 1,79-0,243V 1,97 )/22,5 ]( - 45) + 0,243V 1,97 (45 o 67,5 o ) and F Ln = - (0,911V 1,79 /22,5)( - 67,5) + 0,911V 1,79 (67,5 o 90 o ). While the equations for determining hydrodynamic force of float line were F Df = F Df90 sin 2 + F Df0 cos 2 (F Df90 and F Df0 are drag force of float line with attack angles = 0 and 90 o to current direction), F Lf = F Lfmax (sin 90 / s - ) 2,5 for 0 s and F Lf = F Lfmax (cos 90 /(90 - s )( - s )) 1,5 ( s 90). Angles and s were attack angle and maximum angle. Mathematical calculation by using these equations gave satisfactory result. The tension and curve shape of trammel net model obtained from calculation were almost similar with those of experiment. Key words: Tension, sinker line, net, float line, towing, drag force, lift force, attack angle, maximum angle, and hydrodynamic force. PENDAHULUAN 1 Trammel net yang dioperasikan secara aktif sangat dipengaruhi oleh 2 macam gaya, yaitu gaya hidrodinamika dan gesek. Gaya hidrodinamika disebabkan oleh gerakan jaring dan tali pelampung terhadap arus, sedangkan gaya gesek disebabkan oleh gesekan antara tali pemberat dengan permukaan dasar perairan. Penelitian ini mencoba memecahkan hanya pengaruh arus terhadap tegangan dan bentuk kelengkungan model trammel net. Penentuan tegangan pada kedua ujung model trammel net diukur pada kedua ujung tali pelampung -- diperlukan untuk penyesuaian terhadap kekuatan perahu penarik, ukuran alat, jumlah jaring dan arah penarikan. Adapun penentuan bentuk kelengkungan model trammel net dapat digunakan untuk memperkirakan luas wilayah dasar perairan yang disapu jaring selama operasi penangkapan. Tegangan pada kedua ujung tali pelampung model trammel net akibat arus disebabkan oleh gaya hidrodinamika yang mengenai seluruh bagian alat, kecuali tali pemberat. Gaya hidrodinamika tersebut terdiri atas drag F D dan lift F L yang bekerja tegak lurus antara satu dengan lainnya. Telp: Email: Besarnya tegangan pada ke-2 ujung tali pelampung sangat tergantung pada sudut hadang antara tali pelampung dengan arah arus, kecepatan arus V dan persentase penenggelaman Ps pelampung (Pode, 1951). Persentase penenggelaman merupakan perbandingan antara bagian pelampung yang berada di dalam air dengan badan pelampung secara keseluruhan. Peningkatan sudut hadang akan menyebabkan nilai drag F D dan lift F L meningkat. Penelitian untuk menentukan drag F D atau lift F L yang disebabkan oleh pergerakan sebuah bidang telah dilakukan oleh Tauti (1934), Miyazaki (1964a) dan Miyazaki and Takahashi (1964a) serta Miyazaki (1964b). Penentuan gaya drag F D atau gaya lift F L seutas tali yang diletakkan menghadang arus diteliti oleh Miyazaki dan Takahashi (1964b) dan Miyazaki (1964c dan 1964d). Namun demikian, tidak ada informasi mengenai gaya drag F D atau gaya lift F L ketika suatu alat terdiri atas banyak elemen -- membentuk berbagai sudut hadang terhadap arus. Penelitian ini bertujuan untuk: Menentukan persamaan-persamaan yang menerangkan tahanan jaring dan tali pelampung akibat arus untuk digunakan pada penentuan tegangan dan bentuk kelengkungan model trammel net secara

39 Pengaruh Arus Terhadap Tegangan dan Bentuk matematis, dan membuktikan apakah perhitungan matematis dapat menggambarkan tegangan dan bentuk kelengkungan model trammel net yang sebenarnya. PROSEDUR PENELITIAN Drag F Dn dan Lift F Ln Jaring. Gambar 1 menunjukkan jaring yang terpasang pada kerangka dan posisi pengukurannya terhadap arah arus. Kerangka atas terbuat dari papan berukuran 143 15 1,5 (cm), sedangkan kerangka samping masing-masing terdiri atas papan berbentuk sayap pesawat model NACA 001 dengan panjang 91 cm, lebar 9 cm dan tebal terbesar 0,9 cm. 65 cm Arus Load cell Gambar 1: Posisi jaring pada Kerangka dan Posisinya Terhadap Arus Jaring yang diuji -- pembentuk model trammel net - - berukuran 120 46,5 (cm) dihubungkan ke papan kerangka dengan 2 utas benang jahit. Jaring yang digunakan terbuat dari benang PA multifilament 210D/2 dengan diameter benang 0,385 mm, tipe simpul Weaver s knot, ukuran mata 16,4 cm, dan rasio penggantungan primer 29,3%. Jaring dialiri arus berbagai kecepatan dengan sudut hadang = 90; 67,5; 45; 22,5; dan 0 o. Selanjutnya kerangka tanpa jaring dengan sudut = 0 dan 90 o juga dialiri arus. Tegangan diukur dengan load cell. Drag F Df dan Lift F Lf Tali Pelampung. Tali pelampung tersusun atas 12 pelampung karet sintetis berbentuk elips. Panjang pelampung 7,60 cm, sisi 2,94 cm, tengah 3,65 cm dan lubang 0,6 cm. Ke-12 pelampung dihubungkan dengan benang jahit dan dihubungkan ke papan dengan batang besi (Gambar 2). Jarak antar pelampung 2,20 cm. Pada pengujian, pelampung ditenggelamkan pada kedalaman 1,33 cm (36%), 1,83 cm (50%), 2,33 cm (64%), dan 3,65 cm (100%). Pengukuran drag dan lift tali pelampung dilakukan pada sudut hadang = 0 o, 15 o, 30 o, 45 o, 60 o, 75 o, dan 90 o dengan kecepatan arus 30 cm/detik. Load cell Arus Gambar 2: Posisi Tali Pelampung Pada Kerangka dan Sudut Hadang Yang Dibentuk.

40 Jurnal Mangrove dan Pesisir, IX (1): 38-47 Tegangan dan Bentuk Kelengkungan Model Trammel Net. Susunan peralatan di atas flume tank diilustrasikan pada Gambar 3. Adapun konstruksi model trammel net diterangkan pada Gambar 4. Pada bagian dalam kerangka dibentuk segititiga berukuran 120 120 (cm) dengan benang karet. Sisi segitiga yang sejajar arus menjadi sumbu y dan lainnya sumbu x. Pada sisi miring segitiga diberi tanda pada setiap jarak 20 cm sebagai titik pengukuran. Posisi titik ukur 1 Puspito berada pada ujung sumbu y. Lorong flume tank yang menjadi tempat ujicoba berukuran 15 2 1,20 (m) dengan ketinggian air 100 cm. Pada pengujian, ujung bergerak tali pelampung terkait ke load cell yang berada di atas lori ditempatkan pada setiap titik pengukuran dan dialiri dengan arus berkecepatan 19,5 cm/detik. Tegangan diukur dengan load cell dan bentuk kelengkungan model direkam dengan kamera. FLUME TANK Papan Titik ukur Lori + load cell Arus Rel flume tank Tali penarik Penampang atas model trammel net Rel Tali karet Gambar 3: Current meter Motor penarik Susunan Peralatan untuk Menentukan Tegangan dan Bentuk Kelengkungan Trammel Net 120 cm 46,5 cm Gambar 4: Konstruksi Model Trammel Net HASIL DAN PEMBAHASAN Drag F Dn dan Lift F Ln Jaring. Studi mengenai hubungan antara tahanan jaring terhadap arus telah dipelajari oleh Miyatake (1927), Miyamoto et. all, (1952), Miyamoto dan Nomura (1953), dan Tauti (1934). Nilai tahanan

41 Pengaruh Arus Terhadap Tegangan dan Bentuk sangat ditentukan oleh sudut antara jaring dengan arus. Persamaan yang menggambarkan hubungan antara kecepatan arus V dengan tahanan dituliskan pada Tabel 1. Tabel 1: Persamaan drag F Dn dan lift F Ln kerangka+jaring dan kerangka pada berbagai sudut hadang. No Kerangka + jarring Kerangka ( o ) Drag F Dn Lift F Ln Drag F Dn Lift F Ln 1. 0 0,61 V 1,55 0,082 V 1,95 0,071 V 1,66 0,0094 V 2,51 2. 22,5 1,25 V 1,64 0,100 V 2,10 - - 3. 45 1,46 V 1,66 0,243 V 1,97 - - 4. 67,5 2,32 V 1,61 0,911 V 1,79 - - 5. 90 1,99 V 1,64 0,106 V 2,10 0,108 V 1,69 0,0184 V 2,51 Drag F Dn. Pada Gambar 5 berdasarkan Tabel 1 didapatkan persamaan drag hasil perhitungan, yaitu F Dn = -0,0089( - 90) 2 + 90,0 (10 cm/detik), F Dn = -0,0279( - 90) 2 +278,7 (20 cm/detik), F Dn = -0,0543( - 90) 2 +540,2 (30 cm/detik), F Dn = -0,0870( - 90) 2 +863,7 (40 cm/detik), dan F Dn = -0,1260( - 90) 2 +1243,2(50 cm/detik). Penyederhanaannya menjadi F Dn = - a ( -90) 2 +b. Hubungan antara kecepatan arus V dengan a dan b digambarkan dengan persamaan a = 0,000205 V 1,64 dan b = 2,11 V 1,63. Oleh karena itu, persamaan untuk menghitung drag menjadi F Dn = - 0,000205 V 1,64 ( -90) 2 + 2,11 V 1,63. Perhitungan Eksperimen V = 50 cm/det. V = 40 cm/det. V = 30 cm/det. V = 20 cm/det. V = 10 cm/det. Gambar 5: Perbandingan Antara Drag Jaring Hasil Perhitungan dan Eksperimen Lift F Ln. Cara penghitungan lift sama dengan drag. Nilai lift = 0 pada = 0 dan 90 o. Dari Gambar 6, ada 3 persamaan berdasarkan interval sudut. F Ln = (0,243V 1,97 /45) untuk 0 o 45 o, F Ln = (0,911V 1,79-0,243V 1,97 )/22,5 ]( - 45) + 0,243V 1,97 (45 o 67,5 o ) dan F Ln = - (0,911V 1,79 /22,5)( - 67,5) + 0,911V 1,79 (67,5 o 90 o ).

42 Jurnal Mangrove dan Pesisir, IX (1): 38-47 Puspito Gambar 6: Perbandingan antara Lift Jaring Hasil Perhitungan dan Pengujian pada Kecepatan Arus V = 10, 20, 30, 40, dan 50 cm/detik. Drag F Df dan Lift F Lf Tali Pelampung. Gambar 7 memperlihatkan drag dan lift yang bekerja pada sebuah tali pelampung akibat dialiri oleh arus. Besarnya gaya-gaya ini tergantung pada sudut hadang, kecepatan arus V dan kedalaman pelampung. Dari hasil pengukuran didapatkan beberapa persamaan yang menerangkan hubungan antara kecepatan arus V dengan drag F Df dan lift F Lf (Tabel 2). Tabel 2: Persamaan Drag untuk Sudut = 0 o (f df0) dan 90 o (f df90) pada setiap Persentase Penenggelaman ps. No. Ps F Df0 F Df90 1. 36% 0,00214 V 2,20 0,0544 V 1,88 2. 50% 0,00278 V 2,20 0,1090 V 1,88 3. 64% 0,00380 V 2,20 0,1790 V 1,88 4. 100% 0,00495 V 2,20 0,2750V 1,88 36% 50% 64% 100% F Lf F Df Kisaran sudut s 52 62 Gambar 7: Drag dan Lift yang Bekerja pada Tali Pelampung Drag F Df. Persamaan yang menjelaskan hubungan antara drag dan kecepatan arus adalah F Df = av b. Nilai a akan meningkat dengan bertambahnya persentase penenggelaman Ps dan sudut. Dari perhitungan didapatkan persamaan F Df0 = a D0 V 2,20 dan F Df90 = a Df90 V 1,88 (Tabel 2). Hubungan antara Ps dengan a D0 dan a D90 digambarkan dengan persamaan a D0 = 0,000044 Ps + 0,000664 dan a D90 = 0,00343 Ps - 0,0601. Miyazaki (1964d) menuliskan rumus untuk menentukan drag, yaitu F Df = F Df90 sin 2 + F Df0 cos 2. Lift F Lf. Persentase penenggelaman Ps 50% dijadikan acuan pada penentuan lift. Nilai a L dari ke-4 Ps harus dibagi dengan nilai a L pada Ps 50% (a L50 ). Rumusnya menjadi F Lf15 = 0,0039 V 2,05 untuk sudut = 15 o, F Lf30 = 0,0190 V 1,93 ( = 30 o ), F Lf45 = 0,0516 V 1,80 ( = 45 o ), F Lf60 = 0,0911 V 1,65 ( = 60 o ), dan F Lf75 = 0,1420 V 1,35 ( = 75 o ).

43 Pengaruh Arus Terhadap Tegangan dan Bentuk Adapun hubungan antara a L /a L50 dan Ps dijelaskan dengan persamaan a L /a L50 = 0,0341 Ps 0,686. Dari grafik yang menggambarkan hubungan antara sudut dan nilai lift hasil penelitian, selanjutnya ditentukan sudut maksimum s (Tabel 3). Perubahan nilai sudut s hanya disebabkan oleh kecepatan arus V dan bukan persentase penenggelaman Ps. Hubungan antara sudut s dan V dituliskan dalam bentuk s = 61,3-0,157 V. Sudut s dipakai untuk menghitung lift F L secara teoritis dengan persamaan F Lf = F Lfmax (sin 90/ s - ) 2,5 untuk 0 s dan F Lf = F Lfmax (cos 90 /(90 - s )( - s )) 1,5 ((s ( ( ( 90o). Penyederhanaan kedua rumus tersebut menjadi QUOTE. Hubungan antara a L dan sudut s dijelaskan pada Gambar 8. Persamaan yang didapatkan dari Ps 50% pada 45 o 60 o adalah a L = 0,00263 s 0,0667. Hubungan antara sudut dan b L pada Ps 50% dijelaskan dengan persamaan b L = 2,25 0,0100 s. Tabel 3: Nilai a L dan b L yang Baru Setelah Nilai b L Diseragamkan pada Kecepatan Arus 30 cm/detik. No. V arus s Rata- (cm/det) 36% 50% 64% 100% Rata 1 10 59 58 61 63 62,0 2 20 58 57 50 60 58,0 3 30 56 55 50 57 56,5 4 40 55 54 50 55 55,0 5 50 55 53 50 52 53,5 6 60 54 52 50 50 52,0 Gambar 8: Hubungan antara Sudut Maksimum s dengan a L. Tegangan dan Bentuk Kelengkungan Model Trammel Net. Gambar 9 menjelaskan bentuk model trammel net akibat pengaruh arus. Posisi awal model trammel net adalah sejajar dengan sumbu y dari suatu sistem koordinat empat persegi panjang. Sistem koordinat yang bergerak (X,Y) dengan titik pusat O (x a,y a ) terletak pada puncak kelengkungan. Elemen ds pada sembarang titik di sepanjang model trammel net dalam kondisi keseimbangan dibawah pengaruh 1. tegangan T dan T+dT, 2. drag F d, dan 3. lift F L. Tegangan sudut memiliki nilai negatif jika terletak pada sisi kiri kelengkungan dan positif di sisi kanan kelengkungan. Masing-masing sudut dinyatakan sebagai 1 dan 2.

44 Jurnal Mangrove dan Pesisir, IX (1): 38-47 Puspito F DD y /2+ T A F LL (-) Y d d Sisi kiri T + dt F D O (x a,y a) /2- M X T S(+) S(+) 1(+) x F L 2(-) 45 o ds (+) Sisi kanan d 0 B T + Gambar 9: Bentuk Kelengkungan dan Gaya-gaya yang Bekerja pada Elemen ds pada Sisi Kiri dan Kanan Puncak Kelengkungan Model Trammel Net Akibat Dialiri Arus (1). Pemecahan sisi kiri puncak kelengkungan Keseimbangan gaya dan geometri elemen ds dijelaskan oleh persamaan berikut (Pode, 1951 dan Kawakami, 1981). Diketahui bahwa: dan 1. 2 dan 3 Mengingat d sangat kecil, maka persamaan 1 dan 2 menjadi:. 4 dan 5 Pembagian antara persamaan 5 dengan 6 akan menghasilkan persamaan berikut.. 6. 7 Integrasi persamaan 7 pada kondisi T = T o untuk = 0 o menghasilkan persamaan berikut. Substitusi persamaan 8 ke 6 menghasilkan persamaan berikut.. 8. 9 Selanjutnya, substitusi persamaan 9 kedalam persamaan 3 dan 4 menghasilkan:

45 Pengaruh Arus Terhadap Tegangan dan Bentuk dan 10 11 Terakhir, 2 persamaan berikut didapatkan. dan 12 13 (2). Pemecahan sisi kanan puncak kelengkungan Kondisi keseimbangan gaya-gaya yang bekerja pada elemen ds adalah: dan 14. 15 Mengingat T = T o untuk = 0, maka sebagai akibatnya: dan 16. 17 Pembagian antara persamaan 16 dengan 17 memberikan hasil berikut:. 19 Integrasi persamaan 19 akan menghasilkan persamaan:. 20 Substitusi persamaan 20 kedalam persamaan 17 mengakibatkan:. 21 Substitusi persamaan 21 kedalam persamaan 3 dan 4 akan menghasilkan dx dan dy. Selanjutnya, nilai x dan y dapat ditentukan dengan persamaan 12 dn 13. Koordinat kelengkungan dan tegangan pada kedua ujung tali pelampung model trammel net dapat dihitung secara numerik setiap = 0,1 o dengan persentase penenggelaman 50%. Perhitungan didasarkan atas persamaan 3 sampai dengan persamaan 21. Tegangan T 1 pada ujung bergerak model trammel net didapatkan dari rumus T 1 = T e / cos ( - 1 ). T e adalah tegangan yang diperoleh dari penelitian. Penentuan tegangan dan bentuk tali ris pelampung model trammel net ternyata hanya dapat dilakukan mulai dari titik ukur 4. Bentuk kelengkungan model trammel net ketika ujung bergeraknya berada pada titik 2 dan 3 sangat tidak stabil. Pelampung yang berada dekat dengan puncak kelengkungan selalu bergerak turun-naik. Akibatnya, perekaman data sangat sulit dilakukan. Gambar 10 menjelaskan tegangan T 1 trammel net yang didapat dari eksperimen dan perhitungan. Gambar 11 mengilustrasikan bentuk kelengkungan model trammel net. Tegangan dan bentuk kelengkungan yang didapat dari penelitian relatif sama dengan bentuk kelengkungan yang dihasilkan dari perhitungan. Dengan demikian, tegangan dan bentuk kelengkungan model trammel net yang dialiri arus dapat diperkirakan dengan perhitungan matematis.

46 Jurnal Mangrove dan Pesisir, IX (1): 38-47 Puspito Perhitungan Eksperimen Gambar 10: Tegangan T 1 model trammel net pada setiap titik pengukuran akibat dialiri arus dengan kecepatan 19,5 cm/detik. Perhitungan Eksperimen Gambar 11: Bentuk kelengkungan model trammel net akibat dialiri arus dengan kecepatan 19,5 cm/detik. KESIMPULAN Tiga kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian adalah : 1. Persamaan untuk menghitung drag F Dn dan lift F Ln jaring dirumuskan dengan F Dn =- 0,000205V 1,64 ( -90) 2 + 2,11 V 1,63 dan F Ln = (0,243V 1,97 /45) (0 o 45 o ), F Ln = [(0,911V 1,79-0,243V 1,97 )/22,5 ]( - 45) + 0,243V 1,97 (45 o 67,5 o ) dan F Ln = - (0,911V 1,79 /22,5)( - 67,5) + 0,911V 1,79 (67,5 o 90 o ); 2. Persamaan yang dapat menggambarkan tahanan hidrodinamik tali pelampung adalah F Df = F Df90 sin 2 + F Df0 cos 2, F Lf = F Lfmax (sin 90/ s - ) 2,5 untuk 0 s dan F Lf = F Lfmax (cos 90 /(90 - s )( - s )) 1,5 untuk s 90; dan 3. Tegangan dan bentuk kelengkungan model trammel net yang didapat dari hasil perhitungan secara matematis hampir sama dengan hasil penelitian. DAFTAR PUSTAKA Kawakami, T. 1981. An introduction to fishing analysis. Kouseisha Kouseikaku, Tokyo. 33-45. Miyatake. 1927. On the plane nets I. Resistance of plane nets in water. J. Imp. Fis. Inst, 23(2), Tokyo, Japan. Miyamoto, H., M. Nomura, and Y. Shimozaki. 1952. Resistance of plane net against the flow of water-ii. Effect of knot type on the resistance of net. Bull. Jp. Soc. Fish., 17(8,9), Tokyo, Japan. 39-44. Miyamoto, H. & M. Nomura. 1953. Resistance of plane net against the flow of water-ii. Effect of different shape of the mesh upon the resistance of net against the flow. Bull. Jp. Soc. Fish., 18(7), Tokyo, Japan. 327-330. Miyazaki, Y. 1964. Basic investigation on the resistance of fishing nets-(i). The resistance of wire gauges. J. Tokyo University of Fisheries, 50, Tokyo, Japan. 79-88. Miyazaki, Y. 1964. Basic investigation on the resistance of fishing nets-(vi). The resistance of plane nets placed

47 Pengaruh Arus Terhadap Tegangan dan Bentuk obliquely to the stream. J. Tokyo University of Fisheries, 50, Tokyo, Japan. 125-134. Miyazaki, Y. 1964. Basic investigation on the resistance of fishing nets-(iv). The resistance of ropes and plane nets in water. J. Tokyo University of Fisheries, 50, Tokyo, Japan.. 105-110. Miyazaki, Y. 1964. Basic investigation on the resistance of fishing nets-(v). The resistance of ropes placed obliquely to the stream. J. Tokyo University of Fisheries, 50, Tokyo, Japan.111-123. Miyazaki, Y and T. Takahashi. 1964. Basic investigation on the resistance of fishing nets-(iii). The Resistance of plane nets. J. Tokyo University of Fisheries, 50, Tokyo, Japan. pp. 95-103. Miyazaki, Y and T. Takahashi. 1964. Basic investigation on the resistance of fishing nets-(ii). The resistance of ropes. J. Tokyo University of Fisheries, 50, Tokyo, Japan. 89-94. Pode. 1951. Tables for computing the equilibrium configuration of a flexible cable in a uniform stream. Rep. David Taylor Model Basin 687, Washington. 103-157. Tauti,M.1934. The force acting onthe plane net ini motion trough the water. Bull. Jp. Soc. Fish., 3(1), Tokyo, Japan. 1-4.