KNOWLEDGE MANAGEMENT SEBAGAI SALAH SATU JEMBATAN PENGEMBANGAN INSTITUSI UNGGULAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODEL PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK PENYUSUNAN TUGAS AKHIR BERBASIS TEKNOLOGI MOBILE MENGGUNAKAN J2ME (STUDI KASUS STMIK SUBANG)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laurence (Tiwana: 2002) knowledge didefinisikan sebagai berikut :

01/10/2010. Pertemuan 1. Process. People. Technology

DAFTAR ISI. A. Kantor Pelayanan Pajak Pratama... 7

21/09/2011. Pertemuan 1

BAB II LANDASAN TEORI

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Siklus Knowledge Management. Pertemuan 2

Sharing vision mempunyai penekanan membangun dan mengasah kemampuan. analisis setiap individu. Oleh karena itu, data dan informasi kondisi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perubahan yang begitu cepat dan persaingan yang semakin ketat menuntut

Arsitektur Knowledge Management

BAB II LANDASAN TEORI. Pengetahuan disimpan di dalam otak individu atau di-encode (diubah dalam

Sistem E-Learning Berbasis Knowledge Management Pada SMK Generasi Madani Cibinong

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dengan sangat cepat. Di masa krisis yang melanda seperti saat ini, banyak

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Perangkat Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management Tools) Rani Puspita D, M.Kom

KNOWLEDGE MANAGEMENT PENGERTIAN DAN MANFAATNYA PADA ORGANISASI. Oleh :

KNOWLEDGE MANAGEMENT DALAM ORGANISASI BISNIS. Tugas Mata Kuliah. Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan. Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Oleh:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I Pendahuluan. Latar Belakang. Kondisi Operasi Pabrik PT Pupuk Kaltim

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Penangkapan dan Kodifikasi Pengetahuan. Rani Puspita D, M.Kom

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penerapan Knowledge Management Pada Organisasi/

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Data, Informasi, dan Pengetahuan

Dunamis Program Overview The Importance of Knowledge Transfer

01/10/2010. Pertemuan 4

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis five forces Porter, analisis fungsional, dan analisis

LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Penyebaran Pengetahuan dan Communities of Practice. Rani Puspita D, M.Kom

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Mulia Group didirikan pada tahun 1965 oleh keluarga Joko S. Tjandra. Pada

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EKSTERNALISASI KNOWLEDGE DI LABORATORIUM FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

Driving Forces of Knowledge Management

PERANGKAT MANAJEMEN PENGETAHUAN

Contributing Knowledge to Electronic Knowledge Repositories: An Empirical Investigation

E - LEADERSHIP : KONSEP DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN

BAB 3 PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI

KNOWLEDGE MANAGEMENT: TINJAUAN PEMBERDAYAAN PADA PERUSAHAAN UMUMNYA

Taryana Suryana. M.Kom

PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT DI HONDA

TINJAUAN JURNAL HUBUNGAN KNOWLEDGE SHARING BEHAVIOR DAN INDIVIDUAL INNOVATION CAPABILITY

PENERAPAN IT BALANCE SCORECARD UNTUK PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI SMK MEDIKACOM BANDUNG

Knowledge Management Tools

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kompetitif dewasa ini

Perubahan Paradigma Fungsi Perpustakaan bagi Perguruan Tinggi

BAB 1 PENDAHULUAN. membawa perubahan yang begitu pesat didalam segala bidang. Hal ini terlihat jelas

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Berbagi pengetahuan merupakan hal penting bagi organisasi yang

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sangat penting bagi kunci sukses sebuah organisasi. Pengetahuan

Pertemuan 6. Tujuan Pembelajaran

PROSES PENCIPTAAN PENGETAHUAN DI PT. ASURANSI JASA INDONESIA LATAR BELAKANG

Meningkatkan Keunggulan Kompetitif Melalui Knowledge Management

Knowledge Management Solution untuk Divisi Operasional: Studi Kasus PT. XYZ

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen pengetahuan (knowledge management) merupakan proses

Knowledge Management: Konsep dan Metodologi

Bab III Analisis Faktor Knowledge Management

RANCANGAN FRAMEWORK KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK PENGELOLAAN PARKIR BERDASARKAN KNOWLEDGE MANAGEMENT TRIAD

Manajemen Pengetahuan Knowledge Management

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

BAB I PENDAHULUAN. membantu memenuhi kebutuhan informasi seluruh karyawan perusahaan.

PERANCANGAN MODEL SISTEM KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA LEMBAGA PERGURUAN TINGGI

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. 4.1 Kondisi Impelementasi Manajemen Pengetahuan, Implementasi Manajemen Inovasi dan Kinerja Perguruan Tinggi Swasta

Bab IV Perancangan Arsitektur Knowledge Management System

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sistem dan teknologi informasi sebagai aspek teknis dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI

1. Mengetahui komponen kunci komunitas praktik. 2. Menyebutkan fase utama dalam siklus hidup komunitas

TUGAS INDIVIDU PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI (KASUS: DINAS SOSIAL PROVINSI DKI JAKARTA) GHITA YASANINGTHIAS P

Prototip dan Penyebaran CKO dan struktur penghargaan

01/10/2010. Pertemuan 3

PERANCANGAN MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM DI PERGURUAN TINGGI DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD

IMPLEMENTASI KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA KLPM-PTS: PEMBENTUKAN SHARING CULTURE ANTAR ANGGOTA KLPM-PTS DI INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. competitive advantage dalam persaingan bisnis. Penerapan sistem teknologi

Dosen Pendidikan Teknik Mesin JPTK FKIP UNS 3) Dosen Pendidikan Teknik Sipil/Bangunan JPTK FKIP UNS

BAB IV PERANCANGAN. IV.2 Komponen Knowledge Management System Framework

PENERAPAN MANAJEMEN PENGETAHUAN DI PT UNITED TRACTORS,

Pengolahan Kekayaan Sumber Daya Intelektual Menggunakan Teknologi Knowledge Management

BAB 1 PENDAHULUAN. Di beberapa tahun terakhir ini Knowledge Management (KM) menjadi salah satu

PENILAIAN KMS PADA BEBERAPA PERGURUAN TINGGI UNTUK MENDUKUNG ROADMAP KMS

05/10/2010. Pertemuan 5

PERANCANGAN MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM STUDI KASUS SISTEM PENERIMAAN MAHASISWA BARU DI STMIK LIKMI

Teknik Informatika S1

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan informasi menjadi sangat penting dan. kebutuhan pokok bagi setiap orang. Bagi masyarakat, banyak aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap organisasi dunia saat ini dihadapkan dengan adanya suatu dinamika

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang begitu pesat hal ini ditandai dengan munculnya industri baru

MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto

ANALISA DAMPAK KNOWLEDGE MANAGEMENT TERHADAP PERFORMA ORGANISASI STUDI KASUS PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA

BAB III ANALISIS III.1 Interaksi Sosial sebagai Dasar Knowledge Management

Bab I PENDAHULUAN. Alvin Toffler (1990) membagi sejarah peradaban manusia dalam tiga gelombang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

KNOWLEDGE MANAGEMENT SEBAGAI SALAH SATU JEMBATAN PENGEMBANGAN INSTITUSI UNGGULAN Maimunah 1 Augury El Rayeb 2 Siti Salbiah 3 Email : zzahra_2020@yahoo.com, gury.mail@gmail.com ABSTRAKSI Setiap organisasi perlu mengembangkan kemampuan atau keunggulan bersaingnya agar dapat bertahan, bersaing dan mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan baik. Sumber daya yang dibutuhkan untuk berlangsungnya itu tidak semata-mata dari sumber daya tradisional seperti sumber daya alam, tenaga kerja dan melainkan juga dari sumber daya takwujud (intangible resources), yaitu pengetahuan (intelectual capital). Untuk memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari pengetahuan yang dimiliki dan untuk mengetahui pengetahuan apa yang harus dimiliki, suatu organisasi harus mengelola pengetahuannya melalui knowledge management (KM). Dengan KM secara sadar organisasi mengidentifikasi pengetahuanpengetahuan yang dimiliki, dan memanfaatkannya untuk meningkatkan kinerja dan menghasilkan inovasi. Suatu Institusi saat ini diharapkan bisa berkompetisi dan mempunyai daya saing untuk menjadi Institusi yang unggulan. Untuk itu diperlukan metodologi knowledge management. Knowledge management adalah kemampuan untuk menciptakan dan mempertahankan nilai yang lebih besar dari kompetensi institusi intinya (core institutional competencies). Aset institusi ini adalah aset yang menentukan jenis tenaga kerja, informasi, keterampilan dan struktur organisasi yang diperlukan. Meskipun institusi telah memiliki produk andalan dan teknologi yang tercanggih, tetapi akhirnya perlu disadari bahwa sumber yang berkelanjutan (sustainable resources) dari keuntungan daya saing kompetitif (competitive advantage) adalah pengetahuan dan pengalaman. Karena pengetahuan dan pengalaman mampu untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan mengaplikasikan pengetahuan mengenai semua hal tersebut untuk mencapai tujuan bisnis. Dengan demikian knowledge management dapat dijadikan suatu aset berharga bagi suatu institusi. Kata kunci : knowledge management, sustainable resources, competitive advantage. PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan zaman saat ini mendorong orang untuk mendapatkan kemudahan-kemudahan dalam melakukan aktivitas untuk mencapai suatu tujuan yang 1. Dosen Jurusan Manajemen Informatika, AMIK Raharja Informatika Jl. Jend Sudirman No.40 Modern Cikokol-Tangerang Telp 5529692 2. Dosen Jurusan Sistem Komputer, STMIK Raharja Jl. Jend Sudirman No.40 Modern Cikokol-Tangerang Telp 5529692 3. Mahasiswi Jurusan Manajemen Informatika, AMIK Raharja Informatika Jl. Jend Sudirman No.40 Modern Cikokol-Tangerang Telp 5529692 80 Vol.2 No.1 - September 2008

telah di tetapkan. Komputer dijadikan alat yang dapat mengubah sistem kerja. Inovasi pada saat ini sangat diperlukan, karena hanya dengan inovasi suatu perusahaan dapat berdaya saing Dalam inovasi ini, ide diciptakan dan diaplikasikan. Tetapi yang lebih penting dari pengelolaan adalah penciptaan sistem untuk terciptanya ide dan kemudian diaplikasikan. Oleh karena itu penting pula diperhatikan adalah strategi dan kepemimpinan. Memperhatikan hal tersebut suatu institusi memerlukan suatu budaya organisasi/institusi (corporate culture) yang dapat menciptakan ide dan menjabarkannya ke dalam aplikasi. Semua itu dapat menjadi landasan bagi strategi perusahaan untuk berdaya saing. Untuk menyusun suatu model inovasi di Indonesia perlu diketahui bagaimana situasi beberapa budaya institusi yang diarahkan untuk inovasi dan strategi kemitraan seperti apa yang dilakukan dalam penciptaan inovasi. Knowledge adalah penggabungan antara pengalaman, nilai, informasi kontekstual, pandangan dan intuisi para pakar yang membangun lingkungan dan kerangka evaluasi dan juga gabungan pengalaman dan informasi baru. Knowledge timbul dan diaplikasikan dalam pemahaman pemikiran mereka. Dalam institusi knowledge bukan hanya kumpulan atau gudang dokumen, tetapi juga terkait dengan rutinitas, praktek, proses dan nilai institusi/organisasi. Alasan terpenting kenapa knowledge management adalah: 1. Di masa depan institusi akan menjadi knowledge intensif dari pada capital intensif, karena hanya knowledge yang dapat berubah secara radikal, sehingga lingkungan yang berubah cepatpun dapat diantisipasi oleh knowledge. 2 Knowledge yang membawa kualitas ke dalam produk dan jasa yang ditawarkan oleh institusi tersebut. 3. Knowledge management akan mengarah ke perubahan institusi. Yang sangat kritis adalah kecenderungan sosial yaitu keinginan masyarakat, perkembangan politikekonomi, pengelolaan, dan sebagainya. Apabila hal tersebut tidak dapat dikelola di institusi tersebut, maka institusi harus mengarah ke perubahan. Beberapa konsep yang bernilai dan sangat berhubungan dengan knowledge adalah: a. Aset knowledge. Knowledge mengenai pasar, produk, t eknologi, dan organisasi yang dimiliki oleh perusahaan atau perlu dimiliki oleh perusahaan. b. Tacit dan Explicit/Implicit knowledge tampak dalam dua bentuk: tacit dan explicit. Tacit knowledge adalah hasil dari subyektifitas, belajar dari pengalaman, dan seringnya tidak didokumentasikan. Explicit knowledge berhubungan dengan obyektif, rasional dan teknis dari knowledge, dan hal ini banyak yang terdokumentasi. Vol.2 No.1 - September 2008 81

c. Best Practices (praktek yang terbaik). Koleksi dari solusi yang sukses dan/atau studi kasus yang berhubungan dengnan masalah atau situasi khusus dalam industri tertentu atau dalam dunia bisnis secara umum. d. Intellectual capital (Modal intelektual). Koleksi dari knowledge, dokumen, riset dan diskusi internal yang dikumpulkan oleh organisasi bertahun tahun. e. Knowledge system. Sistem perusahaan yang luas dan komprehensif yang mengkoleksi knowledge, menyimpannya dalam database, merawat/memperbaiki (maintain) database, dan disebarluaskan knowledge nya ke users. f. Organisasi berbasis knowledge. Knowledge yang ditangkap dari suatu organisasi, disimpan dalam suatu tempat dan distrukturkan sehingga tersedia untuk pengambil keputusan dalam organisasi. g. Competitive intelligence. Berbagai kegiatan yang dilakjukan oleh perusahaan, biasanya dengan alat Teknologi Informasi, mengumpulkan informasi daya saing (mengenai pesaing, produk, dan pasar). Dukungan TI Kegiatan Knowledge Management Agar organisasi mengambil keuntungan dari knowledge management, bagian/ departemen sistem informasi harus mengadakan sistem yang mendukung KM. Kegiatan utama KM yang harus didukung adalah sebagai berikut: Knowledge identification. Menentukan informasi knowlege apa yang kritis untuk pengambilan keputusan. Knowledge discovery and analysis. Dengan menggunakan search engines, data bases dan data mining, knowledge yang tepat harus ditemukan, dianalisis, dan diletakkan dalam konteks yang tepat. Knowledge acquisition. Kebanyakan knowledge terletak pada pemikiran para pakar. Rakayasawan knowledge dan alat perangkat lunak khusus mampu untuk mengumpulkan dan mengorganisasikan knowledge tersebut agar berguna bagi lainnya. Knowledge creation via idea generation. Beberapa knowledge diciptakan dengan menggunakan teknik idea-generation. Establishment of organizational knowledge bases. Organisasi berbasis knowledge dan yang melakukan praktek terbaik (best practice) perlu untuk disimpan dalam knowledge base, yang diberi indeks dan di maintain secara tepat. Suatu organisasi berbasis knowledge tidak boleh bingung dengan knowledge base dalam sistem intelligent yang berisi knowledge terbatas digunakan untuk solusi dari masalah 82 Vol.2 No.1 - September 2008

yang sangat khusus. Organisasi berbasis knowledge lebih luas, dan berisi knowl edge perusahaan yang terakumulasi untuk menyelesaikan banyak masalah. Knowledge distribution and use. Pemirsa sebagai target ditentukan dan teknologi diletakkan pada tempatnya agar mampu untuk mengirimkan knowledge apabila diperlukan. PERUMUSAN MASALAH Knowledge management merupakan suatu aset yang harus dimiliki oleh suatu institusi, untuk itu bagaimana knowledge management dapat menjadi pintu atau jembatan menuju institusi unggulan. Dengan adanya knowledge management maka suatu institusi dapat membuat strategi dan inovasi yang tepat. LANDASAN TEORI Menurut Davenport dan Prusak (2000): Knowledge adalah penggabungan antara pengalaman, nilai, informasi kontekstual, pandangan dan intuisi para pakar yang membangun lingkungan dan kerangka evaluasi dan juga gabungan pengalaman dan informasi baru. Knowledge timbul dan diaplikasikan dalam pemahaman pemikiran mereka. Dalam institusi knowledge bukan hanya kumpulan atau gudang dokumen, tetapi juga terkait dengan rutinitas, praktek, proses dan nilai Institusi/Organisasi. Menurut Davenport dan Prusak (1998) pengertian knowledge management adalah: gabungan atau integrasi pengalaman, nilai, informasi dan pendapat para pakar. Komponen yang mendukung ke knowledge adalah: 1. Kebutuhan praktis 2. Kecepatan 3. Kompleksitas 4. Evolusi 5. Knowledge adalah mengetahui apa yang anda tidak tahu Pengertian data adalah fakta (dapat ditangkap oleh panca indera). Informasi : Data diolah/diproses menjadi informasi (data + arti, tetapi all truths are only half truth) Arti dalam Informasi: 1. Kontekstualisasi (Why data dikumpulkan) 2. Kategorisasi (apa komponen kunci dari data) 3. Kalkulasi (melalui ringkasan statistik) 4. Koreksi (termasuk menemukan dan mengambil yang salah) 5. Kondensasi Condesation (meringkas dalam bentuk yang lebih concise Vol.2 No.1 - September 2008 83

Gambar 1 : hubungan knowledge, informasi dan data Mengapa knowledge management a. Inovasi pada saat ini sangat diperlukan, karena hanya dengan inovasi suatu institusi dapat berdaya saing b. Dalam inovasi ini, ide diciptakan dan diaplikasikan. Tetapi yang lebih penting dari pengelolaan adalah penciptaan sistem untuk terciptanya ide dan kemudian diaplikasikan. c. Oleh karena itu penting pula diperhatikan adalah strategi dan kepemimpinan. d. Memperhatikan hal tersebut suatu institusi memerlukan suatu budaya organisasi institusi (corporate culture) yang dapat menciptakan ide dan menjabarkannya ke dalam aplikasi. e. Semua itu dapat menjadi landasan bagi strategi institusi untuk berdaya saing. f. Untuk menyusun suatu model inovasi di Indonesia perlu diketahui bagaimana situasi beberapa budaya institusi yang diarahkan untuk inovasi dan strategi kemitraan seperti apa yang dilakukan dalam penciptaan inovasi. PEMBAHASAN Dunia teknologi informasi merupakan salah satu faktor yang penting dalam era globalisasi. Manajemen, ialah suatu cara untuk merencanakan, mengumpulkan dan mengorganisir, memimpin dan mengendalikan sumber daya untuk suatu tujuan. pengetahuan adalah data dan informasi yang digabung dengan kemampuan, intuisi, pengalaman, gagasan, motivasi dari sumber yang kompeten. Sumber pengetahuan bisa berupa banyak bentuk, contoh, koran, majalah, email, e-artikel, mailing list, e-book, kartu nama, iklan, dan manusia. pengertian manajemen pengetahuan adalah merencanakan, mengumpulkan 84 Vol.2 No.1 - September 2008

dan mengorganisir, memimpin dan mengendalikan data dan informasi yang telah digabung dengan berbagai bentuk pemikiran dan analisa dari macam-macam sumber yang kompeten. Bertujuan untuk membangun konsep Organizational Knowledge Management System (OKMS) di salah satu unit organisasi. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan studi literatur dan studi banding, membuat desain riset, serta melakukan pengumpulan data melalui survai, penyebaran kuesioner dan wawancara. Hasil yang diperoleh adalah dengan adanya sistem knowledge management yang akan dikembangkan pada organisasi dapat mengakomodasi kebutuhan data, informasi, dan knowledge yang dibutuhkan. Sehingga dengan mengoptimalkan fungsi knowledge Centre yang terintegrasi dengan sistem intranet, maka setiap pengguna dapat memperoleh dan menggunakan informasi serta knowledge yang dibutuhkan dengan mudah dan cepat. Disarankan agar strategi knowledge management yang akan dikembangkan harus selaras dengan strategi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan organisasi. Teori, pengembangan dan model Organizational Knowledge Management Systems (OKMS) memerlukan empat fungsi yaitu: using knowledge, finding knowledge, creating knowledge dan packaging knowledge yang akan membentuk suatu pengetahuan untuk menjawab pertanyaan mengenai : know-how, know-what dan know-why. Penelitian ini dengan metode tertentu e.g.(case-based reasoning (CBR), model-based reasoning (MBR), dan constraint-satisfaction reasoning (CSR). Secara konvensional maupun ICT yaitu Intranet dengan model knowledge sharing yang telah didesain sebelumnya untuk membangun berbagi pengetahuan dikalangan karyawan dalam organisasi. yang diharapkan dapat menghubungkan komunitas peneliti, pengelola dan pemakai yang saling berbagi pengetahuan. Hasil penelitian ini adalah model OKMS dan model knowledge sharing maupun rancangan perubahan organisasinya. Berikut ini adalah gambar knowledge organisasi Gambar 2 : knowledge organisasi Vol.2 No.1 - September 2008 85

Knowledge individual. Gambar 3 : knowledge individual Organizational knowledge management syatem Gambar 4 Organizational knowledge management system Seluruh kepala bagian/departemen menganalisa dan melakukan pemetaan kembali potensi knowledge sumber daya manusia di jajarannya. Knowledge yang perlu dianalisa adalah yang berhubungan dengan Pelaksanaan tugas pokoknya Knowledge untuk tugas pokok adalah knowledge yang disyaratkan untuk melaksanakan semua pekerjaan secara 86 Vol.2 No.1 - September 2008

maksimal. Jika sebuah pekerjaan memerlukan alat bantu teknologi informasi, maka penguasaan semua aspek penggunaan teknologi juga merupakan ketrampilan dan knowledge yang disyaratkan. Sikap perguruan tinggi terhadap mahasiswa adalah bagaimana perguruan tinggi memahami pentingnya pengetahuan atau kemampuan yang di miliki oleh mahasiswanya dan menghasilkan mahasiswa yang mempunyai daya saing yang unggulan. Pengelolaan knowledge management yaitu: 1. Knowledge adalah aset institusi, yang menentukan jenis tenaga kerja, informasi, keterampilan dan struktur organisasi yang diperlukan. 2. Meskipun mereka memiliki produk andalan dan teknologi yang tercanggih, tetapi akhirnya mereka menyadari bahwa sumber yang berkelanjutan (sustainable re sources) dari keuntungan daya saing kompetitif (competitive advantage) adalah pengetahuan dan pengalaman mereka. 3. Karena pengetahuan dan pengalaman mampu untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan mengaplikasikan pengetahuan mengenai semua hal tersebut untuk mencapai tujuan bisnis. Aset knowledge sebagian besar tersimpan dalam pikiran kita, yang disebut sebagai tacit knowledge. Tacit knowledge adalah sesuatu yang kita ketahui dan alami, namun sulit untuk diungkapkan secara jelas dan lengkap. Tacit knowledge sangat sulit dipindahkan kepada orang lain karena knowledge tersebut tersimpan pada pikiran masingmasing individu di dalam organisasi. Knowledge management ada untuk menjawab persoalan ini, yaitu proses mengubah tacit knowledge menjadi knowledge yang mudah dikomunikasikan dan mudah didokumentasikan, yang disebut explicit knowledge. Dokumentasi menjadi sangat penting dalam knowledge management karena tanpa dokumentasi semuanya akan tetap menjadi tacit knowledge dan knowledge itu menjadi sulit untuk diakses oleh siapapun dan kapanpun dalam organisasi.. Dari peta knowledge yang ada, selanjutnya institusi dapat melakukan pengkategorian untuk menjadikan institusi menjadi institusi yang unggulan, knowledge yang menurut Zack (1999) ada tiga yaitu: 1. Core knowledge, adalah knowledge inti yang diperlukan sebuah bisnis. Diharapkan kepada institusi dapat di praktikan dengan baik dengan dukungan pengajar yang handal dan berpengalaman dan peralatan yang di butuhkan dalam prakteknya,best practices (praktek yang terbaik). Koleksi dari solusi yang sukses dan/atau studi kasus yang berhubungan dengnan masalah atau situasi khusus dalam industri tertentu atau dalam dunia bisnis secara umum. Contohnya, jika ingin buka bengkel tentu harus mempunyai mekanik yang handal, peralatan yang lengkap, suku cadang dan lain-lain. Vol.2 No.1 - September 2008 87

2. Advanced knowledge, adalah knowledge yang membuat keunggulan bersaing sehingga sekaligus perusahaan dapat mampu berhadapan langsung dengan pesaingnya. Untuk institusi unggulan harus bisa mengimplementasikan kemampuan untuk menjadi yang lebih unggul. Contohnya, selain dapat memperbaiki kendaraan pada umumnya, sebuah bengkel yang terus mengikuti perkembangan teknologi otomotif akan dapat menangani perbaikan kendaraan masa kini yang sebagian besar sudah computerized. Dengan knowledge yang satu atau dua langkah di depan membuat pesaing akan sempoyongan untuk mensejajarkan diri. 3. Innovative knowledge, penciptaan, evolusi, tukar menukar dan aplikasi dari ide baru ke produk dan jasa yang dapat dimanfaatkan untuk: kesuksesan kinerja, vitalitas ekonomi negara, Peningkatan taraf hidup masyarakat merupakan knowledge yang membuat perusahaan dapat merubah aturan main dunia bisnis yang digeluti dan membuat perusahaan menjadi pemimpin di bidang bisnisnya. Namun ketiga kategori ini tidak bersifat tetap, perusahaan harus tetap waspada. Sebuah perusahaan yang saat ini berada pada tingkat innovative knowledge, karena adanya cara dan teknologi baru yang diterapkan pesaing dapat merosot menjadi berada di core knowledge sehingga ia kehilangan daya saing. Contoh paling aktual adalah hadirnya teknologi CDMA yang merubah peta persaingan bisnis para operator selular Inovasi pada saat ini sangat diperlukan, karena hanya dengan inovasi suatu perusahaan dapat berdaya saing Dalam inovasi ini, ide diciptakan dan diaplikasikan. Tetapi yang lebih penting dari pengelolaan adalah penciptaan sistem untuk terciptanya ide dan kemudian diaplikasikan Oleh karena itu penting pula diperhatikan adalah strategi dan kepemimpinan Memperhatikan hal tersebut suatu institusi memerlukan suatu budaya organisasi/institusi (corporate culture) yang dapat menciptakan ide dan menjabarkannya ke dalam aplikasi. Semua itu dapat menjadi landasan bagi strategi perusahaan untuk berdaya saing. Untuk menyusun suatu model inovasi di Indonesia perlu diketahui bagaimana situasi beberapa budaya institusi yang diarahkan untuk inovasi dan strategi kemitraan seperti apa yang dilakukan dalam penciptaan inovasi. 88 Vol.2 No.1 - September 2008

Berikut ini adalah gambar fase dari knowledge Management. Gambar 5 Knowledge Management Phases Hubungan antara teknologi informasi dan komunikasi dengan sistem adalah seperti di bawah ini: Ø Knowledge Management dapat membantu organisasi menghadapi tekanan; menghindari sesuatu yang tidak terhingga (infinite); melakukan kerja duplikasi yang mahal; dan ancaman terhadap mobilitas kerja dari para karyawan yang memegang bagian yang sangat kritis dari tacit knowledge. Ø Knowledge timbul dari pengalaman. Apabila organisasi mampu untuk mentransfer knowledge yang berhubungan dengan experiential knowledge, maka intuisi, heuristic dan metoda dapat pula ditransfer ke penerima. Ø Tacit knowledge adalah knowledge yang ada di pikiran staf yang tidak mudah untuk dikodifikasi. Ø Explicit knowledge dapat disimpan dan ditransfer secara elektronik.dengan menggunakan proses externalization, subjective tacit knowledge yang didasarkan pada pengalalaman dapat dirubah menjadi objective explicit knowledge. Tacit dan Explicit/Implicit knowledge tampak dalam dua bentuk: tacit dan explicit. Tacit knowledge adalah hasil dari subyektifitas, belajar dari pengalaman, dan seringnya tidak didokumentasikan. Explicit knowledge berhubungan dengan obyektif, rasional dan teknis dari knowledge, dan hal ini banyak yang terdokumentasi. Vol.2 No.1 - September 2008 89

Pendukung Kegiatan dan Proses Knowledge Management Teknologi pendukung: data warehousing and data marts, databases (dan khususnya database pemasaran), data mining, case-base reasoning, neural computing, Web-based search and retrieval tools, information personalization, data visualization, intranets and the Web (yang menjadi infrastruktur KM), document Management and texts retrieval, help-deesk software, and intelligent agents. Contoh: data mining akan lebih baik untuk penemuan knowledge (knowledge discovery). KESIMPULAN 1. Knowledge management dapat membantu organisasi menghadapi tekanan, menghindari sesuatu yang tidak terhingga (infinite), melakukan kerja duplikasi yang mahal, dan ancaman terhadap mobilitas kerja dari para karyawan yang memegang bagian yang sangat kritis dari tacit knowledge. 2. Masalah komersialisasi ide sangat kritis karena berhubungan dengan kreativitas. Kreativitas tersebut yang menciptakan knowledge baru. Dengan adaya knowledge management ini diharapkan Institusi dapat menjadi Institusi yang unggulan. DAFTAR PUSTAKA 1. Dalkir, K. (2005). Knowledge Management in Theory and Practice. Elsevier Butterworth-Heinemann. Oxford. 2. Davenport, T and dan Prusak, L. (2000). Working Knowledge: How Organizations Manage What They Know. Harvard Business Scholl Press. Massachusetts. 3. Figallo, C, and Nancy, R. (2002). Building the Knowledge Management Network: Best Practices, Tools, and Techniques for Putting Conversation to Work. John Wiley & Sons Inc. NewYork. 4. Ningky, M. (2008), Knowledge Management Audit - Pedoman Evaluasi Kesiapan Organisasi Pengelola Pengetahuan, Penerbit PPM, Jakarta. 5. Zack, M. (1999). Knowledge and Strategy. Butterworth-Heinemann. Oxford. 90 Vol.2 No.1 - September 2008

Vol.2 No.1 - September 2008 91