PENGADILAN AGAMA LAMONGAN

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L A K I P ) PENGADILAN AGAMA LAMONGAN

RIVIU DOKUMEN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Tahun 1945 yang telah diamandemen dinyatakan bahwa Kekuasaan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012

PENGADILAN AGAMA BANGLI

DOKUMEN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA KAB. MALANG TAHUN

DOKUMEN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA KAB. MALANG TAHUN

PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG

PENGADILAN NEGERI MEDAN (NIAGA, HAM, PHI, PERIKANAN DAN TIPIKOR) JL. PENGADILAN NO.8 MEDAN

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KERJA

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA WONOSARI NOMOR : W12-A4/0199/HM.00/I/2014 TENTANG

KODE KRITERIA PENILAIAN WEBSITE PENGADILAN TK. BANDING DAN PENGADILAN TK. PERTAMA

PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) Tahun 2015 s.d. 2019

KATA PENGANTAR. Madiun, 13 Pebruari 2013 Ketua Pengadilan Agama Kab. Madiun, TTD. Drs. H. AMAM FAKHRUR, SH.,MH. NIP

BAB II PERE CA AA DA PE ETAPA KI ERJA

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA. NOMOR: 0017/Dj.A/SK/VII/2011

PENGADILAN AGAMA MAGELANG Jl. Sunan Giri, Kel. Jurangombo Selatan Kec. Magelang Selatan, Kota Magelang, Jawa Tengah Telp/Fax. (0293) /

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Kepada Yth. Ketua Pengadilan Agama Se Jawa Tengah

No MENU KODE A INFORMASI YANG WAJIB DIUMUMKAN SECARA BERKALA A1 Informasi Profil dan Pelayanan Dasar Pengadilan 1

MAHKAMAH AGUNG RI DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA

KATA PENGANTAR. Dengan mengacu pada peraturan menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

KATA PENGANTAR. Tabanan, 04 Januari 2017 Pengadilan Agama Tabanan, Drs. Zainal Arifin, M.H. NIP

KATA PENGANTAR. sebagaimana diatur dalam Intruksi Presiden R.I. Nomor 7 Tahun 1999 tentang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

MAKLUMAT PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PENGADILAN AGAMA LABUHA

1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik; 2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;;

PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG JL. BY PASS KM 24 ANAK AIR PADANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Assalamu alikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

RIVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA LAMONGAN

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN A. KEBIJAKAN UMUM PERADILAN. Laporan Tahunan Pengadilan Agama Kotabumi

KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT

BAB I PENDAHULUAN. LAKIP Tahun 2012 Pengadilan Agama Kabupaten Madiun

PENGADILAN AGAMA RANTAUPRAPAT

PENGADILAN AGAMA PRAYA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGADILAN NEGERI DENPASAR

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA NGANJUK Nomor : W13-A22/25/OT.00/SK/I/2015

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA LAMONGAN Nomor : W13-A7/2/OT.00/SK/I/2016

SOP PERMINTAAN INFORMASI

8. Peraturan Pemerintah Nomor : 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Kebumen Tahun 2013

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

PENGADILAN AGAMA PRAYA

JALAN MERDEKA LINGKUNGAN I NOMOR 497, SEKAYU. : : WEBSITE TELEPON/ FAKSIMILI : /

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PENGADILAN AGAMA LAMONGAN

2. Indikator Kinerja Utama

Kata Pengantar. Bojonegoro, 30 Desember 2011 Ketua Pengadilan Agama Bojonegoro, H. MOCH. THA IF AS, S.H. NIP

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGADILAN NEGERI DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Pengadilan Agama Banyuwangi Tahun 2016 Halaman 1

RENCANA STRATEGIS TAHUN PENGADILAN AGAMA SAROLANGUN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 PENGADILAN AGAMA SOLOK. Jl. KAPTEN BAHAR HAMID LAING KOTA SOLOK

BAB I Pendahuluan. A. Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

PENGADILAN AGAMA NGAWI

BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

B A B P E N D A H U L U A N

C. Pengelolaan Keuangan BAB IV PENUTUP Kesimpulan... 73

KATA PENGANTAR. Nganjuk, 28 Pebruari 2015 Ketua Pengadilan Agama Nganjuk. Drs. H. ADNAN QOHAR, S.H.,M.H NIP

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA KEBUMEN

Kabupaten Sanggau merupakan bagian dari Propinsi Kalimantan Barat yang. pada awalnya mempunyai luas wilayah km² berdasarkan Undang-Undang Nomor

EXECUTIVE SUMMARY ( IKHTISAR EKSEKUTIF )

Pengadilan Agama Bangkalan

LKjIP TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012

PENGADILAN AGAMA SERUI

Sasaran Strategis I Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel. Indikator Kinerja Target Realisasi

menjadi kewenangan Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA SUBANG

PENGADILAN NEGERI GIANYAR TAHUN

RENCANA KINERJA TAHUN 2013

PENGADILAN AGAMA DEMAK

PENETAPAN KINERJA. Pengadilan Agama Tulungagung Tahun c. Prosentase pendaftaran perkara permohonan kasasi 100%

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA SANGGAU NOMOR: W14-A4/113.a/OT.01/I/2017. Tentang PENETAPAN REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA SANGGAU

PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LkjIP) PENGADILAN AGAMA BULUKUMBA TAHUN 2015

PENGADILAN AGAMA SRAGEN KLAS IB

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN PENGADILAN AGAMA MOJOKERTO AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L A K I P ) TAHUN 2011

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

PENGADILAN AGAMA SRAGEN KLAS IB

RL/LAKIP 2011/PTA Samarinda-2012

REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA KEBUMEN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

Jalan Majapahit No. 58 Mataram Telp. (0370)621876,639395, Fax Website :

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

PENGADILAN AGAMA KLAS 1B

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

Transkripsi:

PENGADILAN AGAMA LAMONGAN

KATA PENGANTAR Sehubungan dengan usaha penguatan akuntabilitas kinerja sebagaimana diatur dalam Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Instansi Pemerintah, dan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia, maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun ini sesuai dengan Sistem Akuntabilitas. Laporan ini adalah Laporan Akuntabilitas Pengadilan Agama Lamongan Tahun untuk Kementerian/Lembaga (LAKIP di lingkungan Pemerintah Pusat), yang berisi tentang informasi pertanggungjawaban kinerja tugas pokok dan fungsi dalam rangka pencapaian visi, misi dan sasaran yang telah ditetapkan oleh Pengadilan Agama Lamongan tahun beserta uraiannya yang meliputi kegiatan Pengadilan Agama Lamongan tahun. Semoga laporan ini dapat bermanfaat sebagai perbaikan kinerja kami di tahun yang akan datang dengan potensi yang ada dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Peradilan Agama, serta berguna bagi semua pihak terkait. Lamongan, 30 Januari 2014 Panitera/Sekretaris Pengadilan Agama Lamongan, H. Syaifuddin Latief, S.H. NIP. 19570105 197903 1 001 LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman i

DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Ikhtisar Eksekutif Bab I Pendahuluan 1 A. Latar Belakang 1 B. C. D. Tugas Pokok dan Fungsi Struktur Organisasi Sistematika Penyajian 4 7 8 Bab II Perencanaan dan Perjanjian 9 A. Rencana Strategis Tahun 2010 s/d 2014 1. Visi dan Misi 2. Tujuan dan Sasaran Strategis 3. Program Utama dan Kegiatan Pokok B. Rencana Tahun 18 C. Perjanjian (Dokumen Penetapan ) Tahun 19 Bab III Akuntabilitas 22 A. Pengukuran 22 B. C. Analisis Akuntabilitas Akuntabilitas Keuangan 24 40 BAB IV Penutup 42 A. Simpulan 42 B. Saran 43 LAMPIRAN 1. Struktur Organisasi Pengadilan Agama Lamongan 2. Indikator Utama 3. Penetapan Tahun 4. Rencana Tahun 2014 5. Matriks Rencana Strategis Tahun 2010-2014 6. SK Tim Penyusunan LAKIP PA Lamongan Tahun i ii iii 9 9 11 12 vi vii ix xi xiii xv LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman ii

IKHTISAR EKSEKUTIF Pengadilan Agama sebagai salah satu Kekuasaan Kehakiman sudah tidak dapat diragukan keberadaannya sebagaimana tercantum dalam pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang telah diamandemen. Sebagai salah satu kekuasaan kehakiman, Pengadilan Agama harus selalu berusaha untuk menjadi pengadilan yang menerapkan prinsip-prinsip peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan, adil, efektif, efisien, transparan dan akuntabel. Prinsip Pengadilan yang terbuka (transparan) merupakan salah satu prinsip pokok dalam sistem peradilan di dunia. Keterbukaan merupakan kunci lahirnya akuntabilitas (pertanggungjawaban). Melalui keterbukaan (transparansi), hakim dan pegawai Pengadilan akan lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Sebagai pelaksanaan dari prinsip keterbukaan dan akuntabilitas tersebut disusunlah Laporan Akuntabilitas Pengadilan Agama Lamongan. Seluruh Program Kerja Pengadilan Agama Lamongan disusun berdasarkan sasaran dan target kinerja yang telah ditetapkan dengan mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru 2010-2035 Mahkamah Agung Republik Indonesia. Secara umum, tingkat realisasi terhadap target kinerja pada Pengadilan Agama Lamongan pada tahun adalah sebagai berikut : NO SASARAN SETRATEGIS 1 Meningkatnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel INDIKATOR a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan b. Persentase perkara yang diselesaikan c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan d. Persentase Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu. TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 76% 75,6% 99,5% 99,8% 99,8% 91,3% 91,3% LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman iii

2 Peningkatan Administrasi perkara yang efektif, efisien, dan akuntabel e. Persentase Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang mendapatkan layanan Posbakum f. Persentase Perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling. g. Persentase putusan yang diunggah (upload) ke website. h. Persentase Pelayanan Meja Informasi i. Persentase Minutasi Berkas Perkara a. Persentase penyelesaian administrasi penerimaan perkara. b. Persentase perkara yang disidangkan 0% 0% 0% 0% 95% 99,9% 105,1% 84% 83,4% 99,3% 3 Meningkatnya penyelesaian perkara melalui mediasi 4 Meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada hukum melalui tindakan penegakan hukum dibidang peradilan c. Persentase penyelesaian administrasi putusan perkara. d. Persentase penyampaian salinan putusan kepada para pihak tepat waktu. e. Persentase akta cerai yang diterbitkan f. Persentase proses penyerahan akta cerai kepada para pihak. Persentase mediasi yang diselesaikan Persentase putusan yang tidak diajukan upaya hukum: - Banding 99,8% 99,8% - Kasasi 80% 83,3% 104,1% - Peninjauan Kembali LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman iv

5 Meningkatnya pelaksanaan Pengawasan internal yang efektif dan efisien 6 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti * : x = Capaian (%) 80% 0% 0% 0% 0% Dengan demikian realisasi pada akhir tahun menunjukkan bahwa ada 15 (lima belas) indikator kinerja yang telah dapat dicapai dengan hasil baik, sedangkan 6 (enam) indikator tidak tercapai yaitu : 1. Persentase perkara yang diselesaikan. 2. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan. 3. Persentase perkara bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu. 4. Persentase perkara yang disidangkan. 5. Persentase putusan yang tidak diajukan upaya hukum Banding. 6. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti. Sedangkan 3 realisasi indikator kinerjanya 0% karena tidak ada kegiatan yaitu : 1. Persentase perkara bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan yang mendapatkan layanan POSBAKUM. 2. Persentase Perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling. 3. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti. Dan dapat menjadi bahan perbaikan untuk tahun 2014. LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman v

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Peradilan Agama adalah salah satu pelaku kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan yang beragama Islam mengenai perkara tertentu sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor : 50 tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. Kekuasaan Kehakiman di lingkungan Peradilan Agama dilaksanakan oleh Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama yang berpuncak pada Mahkamah Agung sebagai Pengadilan Negara Tertinggi. Pengadilan Agama Lamongan adalah Pengadilan Agama Tingkat Pertama kelas 1A merupakan Yurisdiksi dari Pengadilan Tinggi Agama Surabaya. Pengadilan Agama Lamongan terletak di Jl. Panglima Sudirman No.738 B Lamongan yang mempunyai yurisdiksi 477 Kelurahan/Desa dari 27 kecamatan, dengan luas wilayah 1.782,05 Km² dan jumlah penduduk 1.179.059 jiwa. Dasar Hukum berdirinya Pengadilan Agama Lamongan adalah Staatblad 1882 No. 152 Jo STBL tahun 1937 nomor 116 dan 610. Sejak berdirinya Pengadilan Agama Lamongan belum memiliki kantor yang permanen dan baru pada tahun anggaran 1979/1980 dengan dana proyek APBN dibangunlah balai sidang Pengadilan Agama Lamongan terletak di Jl. Veteran Lamongan seluas 150m2 dan pada tahun anggaran 1983/1984 mendapat proyek perluasan seluas 100m2. Pada tahun 1996/1997 mendapatkan ijin sewa tanah dari Pemerintah Daerah Kabupaten Lamongan seluas 525m2. Di atas tanah tersebut telah dibangun 2 buah bangunan yakni, Balai Sidang dengan ukuran 8 x 5 m = 40 m2 dan ruang Hakim 12 x 5 m = 60 m2 dana tersebut diperoleh dari APBN tahun anggaran 1997 /1998, dan sejak tanggal 1 Maret 1998 sudah difungsikan. LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman 1

Pada tahun 2006 Pengadilan Agama Lamongan mendapat Dana dari DIPA Mahkamah Agung RI yakni, Pengadaan Tanah seluas 2500 m2 yang terletak di Jl. Panglima Sudirman No. 738 B Kecamatan Deket Kabupaten Lamongan dengan Sertifikat Hak pakai No. 11 dan 12. Kemudian tahun 2007 mendapat bangunan Gedung Pengadilan Agama Lamongan dari DIPA Mahkamah Agung RI tahun 2007 dengan bangunan berlantai dua. Dan kemudian tahun 2008 mendapat dari DIPA Mahkamah Agung RI yakni, pembangunan prasarana dan sarana lingkungan gedung Pengadilan Agama Lamongan yaitu berupa, pemagaran keliling dan pemasangan paving. Gedung Pengadilan Agama Lamongan yang terletak di Jl. Panglima Sudirman No. 738 B Kecamatan Deket Kabupaten Lamongan diresmikan pada tanggal 16 Juli 2008 oleh Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Prof. Dr. H. Bagir Manan, S.H., MCL. Gedung kantor ini telah sesuai dengan Prototype Gedung Pengadilan Agama Kelas 1A. Sehubungan dengan pindahnya Pengadilan Agama Lamongan ke gedung yang baru, tanah seluas 525m2 milik Pemerintah Kabupaten Lamongan ditarik kembali oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan dan Pengadilan Agama Lamongan telah mengusulkan bangunan yang berdiri di atas tanah tersebut dihibahkan kepada Pemerintah Kabupaten Lamongan. Wilayah Yuridiksi Pengadilan Agama Lamongan Kelas IA meliputi 27 Kecamatan yaitu : 1. Kecamatan Babat 2. Kecamatan Bluluk 3. Kecamatan Brondong 4. Kecamatan Deket 5. Kecamatan Glagah 6. Kecamatan Kalitengah 7. Kecamatan Karangbinangun 8. Kecamatan Karanggeneng 9. Kecamatan Kedungpring 10. Kecamatan Kembangbahu LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman 2

11. Kecamatan Lamongan 12. Kecamatan Laren 13. Kecamatan Maduran 14. Kecamatan Mantup 15. Kecamatan Modo 16. Kecamatan Ngimbang 17. Kecamatan Paciran 18. Kecamatan Pucuk 19. Kecamatan Sambeng 20. Kecamatan Sarirejo 21. Kecamatan Sekaran 22. Kecamatan Solokuro 23. Kecamatan Sugio 24. Kecamatan Sukodadi 25. Kecamatan Sukorame 26. Kecamatan Tikung 27. Kecamatan Turi Secara Astronomis Kabupaten Lamongan terletak pada Bujur 1120 4 s.d. 1120 33 Bujur Timur dan Lintang 60 51 s.d. 70 23 Lintang Selatan. Secara Geografis Kabupaten berbatasan sebagai berikut : 1. Sebelah Utara dengan Laut Jawa. 2. Sebelah Timur dengan Kabupaten Gresik. 3. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Jombang dan Kabupaten Mojokerto. 4. Sebelah Barat dengan Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban. Sebagai satuan kerja dari lembaga negara Mahkamah Agung RI. menurut Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Instansi Pemerintah, berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi serta peranannya dalam pengelolaan sumberdaya, anggaran maupun kewenangan dalam melayani pencari keadilan. Untuk itulah Pengadilan Agama Lamongan menyusun Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun. LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman 3

B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara-perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam dibidang perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah dan ekonomi syari ah, sebagaimana diatur dalam pasal 49 Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 tentang Peradilan Agama. Untuk melaksanakan tugas pokok dan wewenang tersebut, Pengadilan Agama mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Memberikan pelayanan teknis yustisial dan administrasi kepaniteraan bagi perkara tingkat pertama serta penyitaan dan eksekusi; 2. Memberikan pelayanan dibidang administrasi perkara banding, kasasi dan peninjauan kembali serta administrasi peradilan lainnya; 3. Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur di lingkungan Pengadilan Agama (umum, kepegawaian dan kecuali biaya perkara); keuangan 4. Memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang Hukum Islam pada Instansi Pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta sebagaimana diatur dalam pasal 52 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama; 5. Memberikan pelayanan penyelesaian permohonan pertolongan pembagian harta peninggalan diluar sengketa antara orang-orang yang beragama Islam yang dilakukan berdasarkan hukum Islam sebagaimana diatur dalam pasal 107 ayat (2) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama; 6. Melaksanakan tugas-tugas pelayanan lainnya seperti memberikan pertimbangan hukum agama, pelayanan riset/penelitian, pengawasan terhadap advokat/penasehat hukum dan sebagainya, dan; 7. Memberikan istbat kesaksian rukyat hilal dalam penentuan awal bulan pada tahun hijriyah. LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman 4

Disamping itu dalam rangka terwujudnya pelayanan yang prima kepada para pencari keadilan di Pengadilan Agama Lamongan, maka dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada Standart Operasional Prosedur (SOP), yang telah didiskusikan oleh bagian yang terkait dengan analisa beban kerja yang tertuang dalam Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama Lamongan Nomor : W13-A17/76/OT.01.3/SK/I/, tanggal 3 Januari sebegai implementasi dari Undang-Undang No.25/2009 tentang Pelayanan Publik yang muatannya antara lain sebagai berikut : 1. Kejelasan proses kerja untuk setiap proses kerja ; 2. Kejelasan tugas, tanggung jawab, target dan pengukuran terhadap hasil kerja dari setiap posisi ; 3. Kejelasan wewenang yang diberikan atau yang dimiliki oleh setiap posisi untuk mengambil keputusan ; 4. Kejelasan resiko dan dampak yang akan muncul bila tugas dan tangung jawab tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya ; 5. Tersedianya sistem pengelolaan organisasi ; 6. Profesionalisme personel peradilan dalam melaksanakan tugas dan tangung jawab utama harus memiliki keterampilan menggunakan sistemsistem yang dibangun. Kondisi-kondisi tersebut diatas secara bertahap akan membawa organisasi menjadi organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing) yang menjadi salah satu tujuan Reformasi Birokrasi. Dalam Standar Operasional (SOP) tersebut, telah diatur Standar Operasional Prosedur tentang : 1. Penerimaan Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama ; 2. Pencatatan/Registrasi perkara masuk, PMH dan PHS ; 3. Pendaftaran perkara dengan pembayaran cuma-cuma (Prodeo) ; 4. Pemanggilan para pihak berperkara, saksi/saksi ahli ; 5. Pemanggilan para pihak berperkara, saksi/saksi ahli, melalui Kementerian Luar Negeri, Media Massa dan Delegasi ; LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman 5

6. Tata persidangan ; 7. Penyelesaian perkara melalui mediasi ; 8. Penyelesaian perkara oleh Majelis Hakim ; 9. Penyampaian Salinan Putusan ; 10. Pengambilan Salinan Putusan, Penetapan dan atau Akta Cerai oleh pihak berperkara; 11. Penembalian Sisa Panjar Biaya Perkara ; 12. Proses pemberkasan perkara dan minutasi ; 13. Publikasi putusan ; 14. Pengarsipan berkas perkara ; 15. Sita Jaminan, Sita Eksekusi, Eksekusi Riil dan Eksekusi Lelang ; 16. Permohonan Banding ; 17. Permohonan Perkara Kasasi ; 18. Permohonan Perkara Peninjauan Kembali ; 19. Penanganan Pengaduan Masyarakat ; 20. Pelayanan Legalisasi Produk Pengadilan Agama pada Direktorat Administrasi Peradilan Agama. Bahwa untuk menjalankan fungsi tersebut sebaik-baiknya, maka Pengadilan Agama Lamongan telah menyusun standar pelayanan peradilan pada Pengadilan Agama Lamongan dengan surat keputusan Ketua Pengadilan Agama Lamongan Nomor : W13-A7/604/OT.01.3/SK/III/ tanggal 5 Maret. Standar Pelayanan Peradilan pada Pengadilan Agama Lamongan tersebut disusun berdasarkan Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI. Nomor : 026/KMA/SK/II/ tanggal 9 Februari. LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman 6

C. STRUKTUR ORGANISASI Pengadilan Agama yang merupakan Pengadilan Tingkat Pertama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam di bidang : perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah dan ekonomi syari ah, sebagaimana diatur dalam pasal 49 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama. Struktur Organisasi (Susunan) Pengadilan Agama terdiri dari Pimpinan, Hakim Anggota, Panitera, Sekretaris, dan Jurusita. 1. Pimpinan Pengadilan Agama terdiri dari seorang Ketua dan seorang Wakil Ketua. 2. Hakim adalah Pejabat yang melaksanakan tugas kekuasaan kehakiman. 3. Pada setiap Pengadilan Agama ditetapkan adanya Kepaniteraan yang dipimpin oleh seorang Panitera. 4. Dalam melaksanakan tugasnya Panitera Pengadilan Agama dibantu oleh seorang Wakil Panitera dan 3 (orang) Panitera Muda yaitu Panitera Muda Hukum, Panitera Muda Gugatan dan Panitera Muda Permohonan. Disamping itu Panitera juga dibantu oleh beberapa orang Panitera Pengganti dan beberapa orang Jurusita/Jurusita Pengganti. 5. Pada setiap Pengadilan Agama ditetapkan adanya Sekretariat yang dipimpin oleh oleh seorang Sekretaris. 6. Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris dibantu oleh seorang Wakil Sekretaris dan 3 (orang) Kasubag. Yaitu Kasubag Kepegawaian, Kasubag. Keuangan, dan Kasubag. Umum. 7. Panitera Pengadilan Agama merangkap Sekretaris Pengadilan Agama. LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman 7

D. SISTEMATIKA PENYAJIAN Laporan Akuntabilitas ini menggambarkan pencapaian kinerja Pengadilan Agama Lamongan selama tahun sebagai acuan untuk perbaikan kinerja dimasa mendatang. Laporan Akuntabilitas ini disusun dengan sistematika sebagai berikut : Kata Pengantar Executive Summary (Ikhtisar Eksekutif) Daftar Isi BAB I : PENDAHULUAN, menguraikan latar belakang, tugas pokok dan fungsi, serta sistematika penyajian. BAB II : PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA, terdiri dari rencana strategis 2010-2014, rencana kinerja tahunan, dan perjanjian kinerja yaitu dokumen penetapan kinerja tahun. BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA, uraian dari pengukuran kinerja adalah perbandingan antara target dan realisasi kinerja, dan analisis akuntabilitas kinerja tentang pencapaian sasaransasaran organisasi dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja. BAB IV : PENUTUP, antara lain kesimpulan dan saran. BAB V : LAMPIRAN, yaitu Struktur Organisasi, Indikator Utama, rencana kinerja tahun 2014, dan matriks rencana strategis 2010-2014, serta SK Tim Penyusunan Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah. LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman 8

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010 S/D 2014 Rencana Strategis Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2010 2014 merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk mencapai efektivitas dan efisiensi. Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Agama Lamongan diselaraskan dengan arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2010 2014, sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. 1. Visi dan Misi Visi Pengadilan Agama Lamongan adalah Terwujudnya Kesatuan Hukum dan Aparatur Pengadilan Agama Lamongan yang Profesional, Efektif, Efisien dan Akuntabel menuju Badan Peradilan Indonesia yang Agung. Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Agama Lamongan menetapkan misi yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu : 1. Menjaga kemandirian Aparatur Pengadilan Agama; 2. Meningkatkan kualitas pelayanan hukum yang berkeadilan, kredibel dan transparan; 3. Meningkatkan pengawasan dan pembinaan; 4. Mewujudkan kesatuan hukum sehingga diperoleh kepastian hukum bagi masyarakat. LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman 9

Atas dasar visi dan misi tersebut di atas, maka Mahkamah Agung R.I. telah telah mencanangkan Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru Pembaharuan Peradilan Tahun 2010 2035. Ada 10 Karakter untuk mencapai Badan Peradilan Yang Agung yaitu : 1. Melaksanakan fungsi kekuasaan kehakiman secara efektif. 2. Didukung pengelolaan anggaran berbasis kinerja secara mandiri yang dialokasikan secara proporsional dalam APBN. 3. Memiliki struktur organisasi yang tepat dan manajemen organisasi yang jelas dan terukur. 4. Melaksanakan manajemen dan administrasi yang sederhana, cepat, tepat waktu, biaya ringan, proporsional, dan adil. 5. Mengelola sarana dan prasarana dalam rangka mendukung lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan kondusif bagi penyelenggaraan peradilan. 6. Mengelola dan membina sumber daya manusia yang kompeten dengan kriteria obyektif, sehingga tercipta aparat peradilan yang berintegritas dan profesional. 7. Didukung pengawasan perilaku, administrasi, dan keuangan yang efektif. 8. Berorientasi pada pelayanan publik yang prima. 9. Memiliki manajemen informasi yang menjamin akuntabilitas, kredibilitas, dan transparansi. 10. Berbasis teknologi informasi (TI) terpadu untuk mewujudkan peradilan yang modern. Dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi tersebut ada 8 (delapan) program prioritas Pembaruan di Lingkungan Peradilan Agama yaitu : 1. Penyelesaian Perkara yang tepat waktu. 2. Manajemen SDM yang terencana dan terlaksana dengan baik. 3. Pengelolaan Website demi keterbukaan informasi publik. 4. Meja Informasi untuk memberikan pelayanan informasi di gedung pengadilan. 5. Pelayanan Publik yang prima. LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman 10

6. Implementasi SIADPA Plus sebagai outomasi Pola Bindalmin. 7. Justice For All yang terdiri dari Perkara Prodeo, Sidang Keliling dan Pos Bantuan Hukum (Posbakum). 8. Pengawasan. Kedelapan program tersebut harus diaplikasikan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di Pengadilan Agama Lamongan. 2. Tujuan dan Sasaran Strategis Berdasarkan visi dan misi yang ditetapkan tersebut di atas maka Pengadilan Agama Lamongan menetapkan tujuan organisasi yang akan dicapai hingga tahun 2014 adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya pelayanan hukum yang berkeadilan, kredibel dan transparan kepada masyarakat pencari keadilan. 2. Terwujudnya aparat Pengadilan Agama Lamongan yang profesional, efektif, efisien, dan akuntabel. 3. Meningkatnya pengawasan intern dalam rangka peningkatan pelayanan hukum kepada masyarakat pencari keadilan. 4. Terwujudnya kesatuan hukum sehingga diperoleh kepastian hukum bagi masyarakat. Berdasarkan Tujuan tersebut di atas, Pengadilan Agama Lamongan menetapkan sasaran strategis sebagai berikut : NO. SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Meningkatnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan b. Persentase perkara yang diselesaikan c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan d. Persentase Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu. e. Persentase Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang mendapatkan layanan Posbakum f. Persentase Perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling. 76% LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman 11

2. Peningkatan Administrasi perkara yang efektif, efisien, dan akuntabel 3. Meningkatnya penyelesaian perkara melalui mediasi 4 Meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada hukum melalui tindakan penegakan hukum dibidang peradilan 5. Meningkatnya pelaksanaan Pengawasan internal yang efektif dan efisien 6. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. g. Persentase putusan yang diunggah 95% (upload) ke website. h. Persentase Pelayanan Meja Informasi i. Persentase Minutasi Berkas Perkara b. Persentase penyelesaian administrasi penerimaan perkara. c. Persentase perkara yang disidangkan 84% d. Persentase penyelesaian administrasi putusan perkara. e. Persentase penyampaian salinan putusan kepada para pihak tepat waktu f. Persentase akta cerai yang diterbitkan g. Persentase proses penyerahan akta cerai kepada para pihak Persentase mediasi yang diselesaikan Persentase putusan yang tidak diajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi 80% - Peninjauan Kembali Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti 80% 3. Program Utama dan Kegiatan Pokok Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara-perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam dibidang perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah dan ekonomi syari ah, sebagaimana diatur dalam pasal 49 Undangundang Nomor 3 tahun 2006 tentang Peradilan Agama. Prinsip pengadilan yang terbuka (transparan) merupakan salah satu prinsip pokok dalam sistem peradilan di dunia. Keterbukaan merupakan kunci lahirnya akuntabilitas (pertanggungjawaban). Melalui keterbukaan (transparansi), hakim dan pegawai pengadilan akan lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Sebagai wujud dari prinsip keterbukaan tersebut Mahkamah Agung telah menerbitkan Surat Keputusan Mahkamah Agung Nomor : 144/KMA/SK/VIII/2007 LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman 12

tentang keterbukaan informasi di Pengadilan. Bahwa sebagai pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2010 tentang Layanan Informasi, Mahkamah Agung telah menerbitkan Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 1-144/KMA/SK/I/ Tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan. Sebagai tindak lanjut dari Surat Keputusan Nomor : 1-144/KMA/SK/20011 tersebut Pengadilan Agama Lamongan telah menyediakan meja informasi dan meja pengaduan. Bahwa untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap badan peradilan maka perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kualitas terhadap kualitas pelayanan publik sesuai dengan amanat dalam UUD 1945, UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan berbagai peraturan terkait lainnya. Bahwa berdasarkan UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelyanan Publik, maka tiap-tiap lembaga Negara yang menyelenggarakan pelayanan publik wajib menyusun standar pelayanan publik. Bahwa untuk menjalankan fungsi tersebut sebaik-baiknya, maka Pengadilan Agama Lamongan telah menyusun standar pelayanan peradilan pada Pengadilan Agama Lamongan dengan surat keputusan Ketua Pengadilan Agama Lamongan Nomor : W13-A7/604/OT.01.3/SK/III/ tanggal 5 Maret. Standar Pelayanan Peradilan pada Pengadilan Agama Lamongan tersebut disusun berdasarkan Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI. Nomor : 026/KMA/SK/II/ tanggal 9 Februari. Dalam Keputusan Ketua Pengadilan Agama Lamongan tentang Standar Pelayanan Peradilan pada Pengadilan Agama Lamongan tersebut telah diatur Standar Pelayanan Perkara Permohonan, Standar Pelayanan Perkara Gugatan, Standar Pelayanan Gugatan Kelompok (Class Action), Standar Pelayanan Administrasi Persidangan. Dengan adanya standar pelayanan peradilan pada pengadilan agama tersebut diharapkan terjadi peningkatan kualitas pelayanan hukum yang berkeadilan, kredibel dan transparan. Sesuai pula dengan perkembangan Teknologi Informasi Pengadilan Agama Lamongan telah memiliki web site dengan alamat : palamongan.net yang dapat diakses oleh masyarakat pencari keadilan maupun oleh masyarakat pemerhati pengadilan. LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman 13

Sesuai dengan standar yang diharapkan Mahkamah Agung RI. Maka menu yang ada di website Pengadilan Agama Lamongan (palamongan.net) telah disesuaikan dengan standar tersebut yaitu berisi menu-menu sebagai berikut : A. Informasi yang Wajib Diumumkan Secara Berkala oleh Pengadilan A.1. lnformasi Profil dan Pelayanan Dasar Pengadilan A.1.1. Profil pengadilan a. Fungsi, tugas dan yurisdiksi pengadilan; b. Struktur organisasi pengadilan c. Alamat, telepon, faksimili, dan situs resmi pengadilan (ket: situs resmi diganti dengan alamat email) d. Daftar nama pejabat dan hakim di pengadilan e. Profil singkat pejabat Struktural f. Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) di pengadilan tersebut yang telah diverifikasi dan dikirimkan oleh KPK A.1.2. Prosedur beracara untuk setiap jenis perkara yang menjadi kewenangan pengadilan. A.1.3. Biaya yang berhubungan dengan proses penyelesaian perkara serta seluruh biaya. A.1.4. Agenda sidang pada pengadilan tingkat pertama (khusus untuk pengadilan tingkat pertama). A.2. lnformasi yang Berkaitan dengan Hak Masyarakat A.2.1. Hak-hak para pihak yang berhubungan dengan peradilan: a. Hak mendapat bantuan hukum; b. Hak atas biaya perkara cuma-cuma; c. Hak-hak pokok dalam proses persidangan. A.2.2. Hak-hak pelapor dugaan pelanggaran hakim dan pegawai. A.2.3. Tata cara pengaduan dugaan pelanggaran yang dilakukan hakim dan pegawai A.2.4. Tata cara memperoleh pelayanan informasi, tata cara mengajukan keberatan terhadap pelayanan informasi serta nama dan nomor kontak pihak-pihak yang bertanggung jawab atas pelayanan informasi dan penanganan keberatan terhadap pelayanan informasi; A.2.5. Hak-hak pemohon informasi dalam pelayanan informasi; A.2.6. Biaya untuk memperoleh salinan informasi. A.3. lnformasi Program Kerja, Kegiatan, Keuangan, dan Pengadilan LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman 14

A.3.1. Ringkasan informasi tentang program dan/atau kegiatan yang sedang dijalankan pengadilan yang sekurang-kurangnya terdiri atas: a. Nama program dan kegiatan b. Penanggung jawab, pelaksana program dan kegiatan serta nomor telepon dan /atau alamat yang dapat dihubungi c. dan/atau capaian program dan kegiatan d. Jadwal pelaksanaan program dan kegiatan e. Sumber dan jumlah anggaran yang digunakan, yang setidaknya meliputi Daftar isian Penggunaan Anggaran (DIPA). A.3.2. Ringkasan Laporan Akuntabilitas lnstansi Pemerintah (LAKIP) A.3.3. Ringkasan laporan keuangan yang sekurang-kurangnya terdiri atas: a. Rencana dan laporan realisasi anggaran b. Neraca laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku A.3.4. Ringkasan daftar aset dan inventaris A.3.5. lnformasi tentang pengumuman pengadaan barang dan jasa sesuai dengan peraturan perundang-undangan terkait A.4. lnformasi Laporan Akses lnformasi A.4.1. Ringkasan laporan akses informasi yang sekurang-kurangnya terdiri atas: a. Jumlah permohonan informasi yang diterima b. Waktu yang diperlukan dalam memenuhi setiap permohonan c. Jumlah permohonan informasi yang dikabulkan baik sebagian atau seluruhnya dan permohonan informasi yang ditolak d. Alasan penolakan permohonan informasi A.5. Informasi Lain A.5.1. Informasi tentang prosedur peringatan dini dan prosedur evakuasi keadaan darurat di setiap kantor pengadilan (ket. Diganti dengan informasi terkait dengan pengunjung website) - "Data Pengunjung ada di kiri bawah Menu" B. Informasi Wajib Diumumkan Secara Berkala oleh Mahkamah Agung C. lnformasi yang Wajib Tersedia setiap saat dan dapat diakses oleh publik LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman 15

C.1. Umum : Seluruh Informasi lengkap yang termasuk dalam kategori informasi yang wajib diumumkan secara berkala oleh pengadilan dan MA sebagaimana dimaksud bagian II.A dan II.B di atas 2 C.2. lnformasi tentang Perkara dan Persidangan C.2.1. Seluruh putusan dan penetapan pengadilan, baik yang berkekuatan hukum tetap maupun yang belum berkekuatan hukum tetap (dalam bentuk fotokopi atau naskah elektronik, bukan salinan resmi) C.2.2. lnformasi dalam Buku Register Perkara - selengkapnya liat di menu-menu perkara C.2.3. Data statistik perkara, antara lain: jumlah dan jenis perkara C.2.4. Tahapan suatu perkara dalam proses penanganan perkara C.2.5. Laporan penggunaan biaya perkara C.3. lnformasi tentang Pengawasan dan Pendisiplinan C.3.1. Jumlah, jenis, dan gambaran umum pelanggaran yang ditemukan pengawas atau yang dilaporkan oleh masyarakat serta tindak lanjutnya C.3.2. Langkah yang tengah dilakukan pengadilan dalam pemeriksaan dugaan pelanggaran yang dilakukan hakim atau pegawai yang telah diketahui publik (misalnya sudah dimuat dalam media cetak atau elektronik) C.3.3. Jumlah hakim atau pegawai yang dijatuhi disiplin beserta jenis pelanggaran dan jenis hukuman disiplin yang dijatuhkan C.3.4. Inisial nama dan unit / satuan kerja hakim atau pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin, jenis pelanggaran dan bentuk hukuman disiplin yang dijatuhkan C.3.5. Putusan Majelis Kehormatan Hakim C.4. lnformasi tentang Peraturan, Kebijakan dan Hasil Penelitian C.4.1. Peraturan MA, Keputusan Ketua dan wakil Ketua MA, Surat Edaran MA yang telah disahkan atau ditetapkan. C.4.2. Naskah seluruh peraturan MA, Keputusan Ketua dan Wakil Ketua MA dan Surat Edaran MA Yang telah disahkan atau yang ditetapkan yang mengikat dan atau berdampak penting bagi publik, sekurang-kurangnya terdiri atas: a. Dokumen pendukung seperti naskah akademis, kajian atau pertimbangan yang mendasari terbitnya peraturan, keputusan atau kebijakan tersebut, dalam hal dokumen tersebut memang dipersiapkan. b. LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman 16

Masukan-masukan dari berbagai pihak atas usulan peraturan, pekutusan dana kebijakan tersebut, dalam hal tersedia; c. risalah rapat dalam proses pembentukan peraturan, keputusan dan kebijakan tersebut dalam tahap setelah draft awal sudah disiapkan didiskusikan lebih awal; d. rancangan peraturan, keputusan atau kebijakan tersebut; dan e. Tahap kewenangan dalam peraturan perundang-undangan. C.4.3. Pertimbangan atau nasihat hukum yang diberikan MA sesuai dengan kewenangan dalam peraturan perundang-undangan. C.4.4. Rencana strategis dan rencana kerja pengadilan C.4.5. Daftar serta hasil - hasil penelitian yang dilakukan C.4.6. lnformasi dan kebijakan yang disampaikan oleh pejabat pengadilan dalam pertemuan yang terbuka untuk umum C.5. lnformasi tentang organisasi, Administrasi, Kepegawaian dan Keuangan C.5.1. Pedoman pengelolaan organisasi administrasi, personel dan keuangan pengadilan. C.5.2. Standar dan Maklumat Pelayanan Pengadilan. C.5.3. Profil hakim dan pegawai yang meliputi: a. nama; b. riwayat pekerjaan; c. posisi; d. riwayat pendidikan; e. Penghargaan yang diterima (apabila ada). C.5.4. Data Statistik kepegawaian, yang meliputi, antara lain, jumlah, komposisi dan penyebaran hakim dan pegawai C.5.5. Anggaran pengadilan maupun unit pelaksana teknis serta laporan keuangannya C.5.6. Surat-surat perjanjian yang dibuat pengadilan dengan pihak ketiga berikut dokumen pendukungnya, C.5.7. Surat-menyurat pimpinan atau pejabat pengadilan dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, kecuali yang bersifat rahasia. C.5.8. Agenda kerja pimpinan pengadilan atau satuan kerja. C.6. lnformasi lain a. Penggunaan Bahasa lnggris b. Penggunaan bahasa asing non Inggris LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman 17

B. RENCANA KINERJA TAHUN Adapun Rencana Pengadilan Agama Lamongan Tahun adalah sebagai berikut : SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET Meningkatnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan b. Persentase perkara yang diselesaikan 76% c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan d. Persentase Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu. e. Persentase Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang mendapatkan layanan Posbakum Peningkatan Administrasi perkara yang efektif, efisien, dan akuntabel Meningkatnya penyelesaian perkara melalui mediasi Meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada hukum melalui tindakan penegakan hukum dibidang peradilan Meningkatnya pelaksanaan Pengawasan internal yang efektif dan efisien Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. f. Persentase Perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling. g. Persentase putusan yang diunggah 95% (upload) ke website. h. Persentase Pelayanan Meja Informasi i. Persentase Minutasi Berkas Perkara a. Persentase penyelesaian administrasi penerimaan perkara. b. Persentase perkara yang disidangkan 84% c. Persentase penyelesaian administrasi putusan perkara. d. Persentase penyampaian salinan putusan kepada para pihak tepat waktu. e. Persentase akta cerai yang diterbitkan f. Persentase proses penyerahan akta cerai kepada para pihak. Persentase mediasi yang diselesaikan Persentase putusan yang tidak diajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi 80% - Peninjauan Kembali Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti 80% Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman 18

C. PERJANJIAN KINERJA (DOKUMEN PENETAPAN KINERJA) TAHUN PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA PENGADILAN AGAMA LAMONGAN PENETAPAN KINERJA TAHUN Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : H. Syaifuddin Latief. S.H. Jabatan : Panitera/Sekretaris Pengadilan Agama Lamongan Selanjutnya disebut pihak pertama Nama : Dra. Hj. Nawal Buchori, S.H. Jabatan : Ketua Pengadilan Agama Lamongan Selaku atasan langsung pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua. Pihak pertama pada tahun ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama. Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi. Pihak Kedua Ketua Pengadilan Agama Lamongan Lamongan, 14 Januari Pihak Pertama Panitera/Sekretaris Pengadilan Agama Lamongan Dra. Hj. Nawal Buchori. S.H. H. Syaifuddin Latief. S.H. NIP. 19480514 197701 2 001 NIP. 19570105 197903 1 001 LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman 19

PENETAPAN KINERJA Unit Kerja Tahun Anggaran : : Pengadilan Agama Lamongan SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET Meningkatnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan b. Persentase perkara yang diselesaikan 76% c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan Peningkatan Administrasi perkara yang efektif, efisien, dan akuntabel Meningkatnya penyelesaian perkara melalui mediasi Meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada hukum melalui tindakan penegakan hukum dibidang peradilan Meningkatnya pelaksanaan Pengawasan internal yang efektif dan efisien Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. d. Persentase Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu. e. Persentase Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang mendapatkan layanan Posbakum f. Persentase Perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling. g. Persentase putusan yang diunggah 95% (upload) ke website. h. Persentase Pelayanan Meja Informasi i. Persentase Minutasi Berkas Perkara a. Persentase penyelesaian administrasi penerimaan perkara. b. Persentase perkara yang disidangkan 84% c. Persentase penyelesaian administrasi putusan perkara. d. Persentase penyampaian salinan putusan kepada para pihak tepat waktu. e. Persentase akta cerai yang diterbitkan f. Persentase proses penyerahan akta cerai kepada para pihak. Persentase mediasi yang diselesaikan Persentase putusan yang tidak diajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi 80% - Peninjauan Kembali Persentase pengaduan yang 80% ditindaklanjuti Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti Pengadilan Agama Lamongan pada tahun Anggaran mendapat 2 (dua) dana DIPA dari Mahkamah Agung RI yang pertama untuk Eselon 01 Badan LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman 20

Urusan Administrasi sebesar Rp. 5.937.786.000,- dan untuk Eselon 04 Direktorat Jendral Badan Peradilan Agama sebesar Rp. 10.585.000,- belanja pada TA untuk Eselon 01 Badan Urusan Administrasi adalah sebesar Rp 5.888.600.680,- atau 99,17% dari anggarannya, yaitu sebesar Rp. 5.937.786.000,-. Sedangkan belanja pada TA untuk Eselon 04 Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama adalah sebesar Rp 7.785.000,- atau 74,14% dari anggarannya, yaitu sebesar Rp. 10.585.000,-. LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman 21

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN KINERJA Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Agama tahun dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya. Hasil pengkuran terhadap tingkat capaian kinerja Pengadilan Agama Lamongan dapat diilustrasikan dalam tabel sebagai berikut : Tabel Pengukuran Pengadilan Agama Lamongan Tahun NO SASARAN SETRATEGIS 1 Meningkatnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel INDIKATOR a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan b. Persentase perkara yang diselesaikan c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan d. Persentase Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu. e. Persentase Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang mendapatkan layanan Posbakum f. Persentase Perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling. g. Persentase putusan yang diunggah (upload) ke website. h. Persentase Pelayanan Meja Informasi TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 76% 75,6% 99,5% 99,8% 99,8% 91,3% 91,3% 0% 0% 0% 0% 95% 99,9% 105,1% LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman 22

2 Peningkatan Administrasi perkara yang efektif, efisien, dan akuntabel i. Persentase Minutasi Berkas Perkara a. Persentase penyelesaian administrasi penerimaan perkara. b. Persentase perkara yang disidangkan 84% 83,4% 99,3% 3 Meningkatnya penyelesaian perkara melalui mediasi 4 Meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada hukum melalui tindakan penegakan hukum dibidang peradilan 5 Meningkatnya pelaksanaan Pengawasan internal yang efektif dan efisien 6 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. c. Persentase penyelesaian administrasi putusan perkara. d. Persentase penyampaian salinan putusan kepada para pihak tepat waktu. e. Persentase akta cerai yang diterbitkan f. Persentase proses penyerahan akta cerai kepada para pihak. Persentase mediasi yang diselesaikan Persentase putusan yang tidak diajukan upaya hukum: - Banding 99,8% 99,8% - Kasasi 80% 83,3% 104,1% - Peninjauan Kembali Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti * : x = Capaian (%) 80% 0% 0% 0% 0% LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman 23

B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA Capaian kinerja Pengadilan Agama Lamongan dapat dijelaskan sebagai berikut : Dalam tahun anggaran, Pengadilan Agama Lamongan telah menetapkan 6 (enam) sasaran yang akan dicapai. Keenam sasaran tersebut selanjutnya diukur dengan mengaplikasikan 21 (dua puluh satu) indikator kinerja. pada akhir tahun menunjukkan bahwa ada 15 (lima belas) indikator kinerja yang telah dapat dicapai dengan hasil baik, sedangkan 6 (enam) indikator tidak tercapai yaitu : 1. Persentase perkara yang diselesaikan. 2. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan. 3. Persentase perkara bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu. 4. Persentase perkara yang disidangkan. 5. Persentase putusan yang tidak diajukan upaya hukum Banding. 6. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti. Sedangkan 3 realisasi indikator kinerjanya 0% karena tidak ada kegiatan yaitu : 1. Persentase perkara bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan yang mendapatkan layanan POSBAKUM. 2. Persentase Perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling. 3. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti. SASARAN 1: Meningkatnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan Sasaran 1 Indikator ke-1 Utama Meningkatnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel Indikator Persentase sisa perkara yang diselesaikan 100 % 100 100 % 100 Sisa perkara tahun = 701 perkara Sisa perkara tahun yang telah diputus pada tahun = 701 perkara = 701/701 x = LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman 24

Indikator Utama = 100/100 x = Persentase sisa perkara yang diselesaikan pada tahun telah mencapai target sebesar. Hal ini menunjukkan bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Agama Lamongan berjalan dengan baik dan lancar sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai di tahun berikutnya. Adapun tingkat penyelesaian sisa perkara pada tahun adalah sebagai berikut : Sisa perkara tahun 2011 = 590 Sisa perkara tahun 2011 yang telah diputus pada tahun = 590 perkara = 590/590 x = Indikator Utama = 100/100 x = Dengan demikian, Indikator Utama tahun sama dengan tahun. b. Persentase Perkara yang diselesaikan. Sasaran 1 Indikator ke-2 Utama Meningkatnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel Indikator Persentase Perkara yang diselesaikan Perkara masuk tahun = 2.897 perkara 76 % 76% 100 76 % 75,6% 99,5 Perkara tahun yang diputus pada tahun = 2.190 perkara = 2.190/2.897 x = 75,6% Indikator Utama = 75,6/76 x 100 = 99,5% Perkara masuk pada tahun adalah sebanyak 2.897 perkara, dalam tahun Majelis Hakim Pengadilan Agama Lamongan telah memutus perkara tahun sebanyak 2.190 perkara. dari Indikator utama untuk penyelesaian perkara tahun adalah 75,6%. Dengan demikian untuk Indikator ini belum mencapai target yang telah ditetapkan (76%) hal ini karena banyaknya perkara yang dimana Tergugat/Termohon tidak diketahui alamatnya (Ghoib). berikut : Adapun tingkat penyelesaian perkara pada tahun adalah sebagai LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman 25

Perkara masuk tahun = 2.919 perkara Perkara tahun yang diputus pada tahun = 2.218 perkara = 2.218/2.919 x = 76% Indikator Utama = 76/76 x 100 = Dengan demikian, Indikator Utama tahun dibandingkan dengan tahun mengalami penurunan sebanyak 0,4%. c. Persentase Perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan. Sasaran 1 Indikator ke-3 Utama Indikator Meningkatnya Persentase penyelesaian Perkara perkara yang yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan 99,7% 99,7 99,8% 99,8 Perkara putus lebih dari 6 bulan diakhir tahun = 5 Perkara masuk Juli s.d. Juni = 2.925 perkara Perkara putus tidak lebih dari 6 bulan = 2.925 5 = 2.920 = 2.886/2.891 x = 99,8% Indikator Utama =99,8/100 x 100 = 99,8% Dengan demikian untuk indiktor kinerja belum mencapai target, dimana seharusnya seluruh perkara diputus sebelum 6 bulan. Adapun tingkat penyelesaian perkara putus lebih dari 6 bulan pada tahun adalah sebagai berikut : Perkara putus lebih dari 6 bulan = 9 Perkara masuk Juli 2011 s.d. Juni = 2.704 perkara Perkara putus tidak lebih dari 6 bulan = 2.704 9 = 2.695 = 2.695/2.704 x = 99,7% Indikator Utama =99,7/100 x = 99,7% Dengan demikian, Indikator Utama tahun dibandingkan dengan tahun mengalami kenaikan sebanyak 0,1%. LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman 26

d. Persentase Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu. Sasaran 1 Indikator ke-4 Utama Meningkatnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel Indikator Persentase Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu Perkara Prodeo yang masuk = 46 perkara Jumlah perkara prodeo yang diputus = 42 perkara = 42/46 x = 91,3% 100 91,3% 91,3 Indikator Utama = 91,3/100 x = 91,3% Dengan demikian untuk indiktor kinerja utama belum mencapai target, dimana seharusnya seluruh perkara prodeo harus diselesaikan tepat waktu. Adapun jumlah perkara bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu pada tahun adalah sebagai berikut : Perkara Prodeo yang masuk = 24 perkara Jumlah perkara prodeo yang diputus = 24 perkara = 24/24 x = Indikator Utama = 100/100 x 100 = Dengan demikian, Indikator Utama tahun dibandingkan dengan tahun mengalami penurunan sebanyak 8,7%. e. Persentase Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang mendapatkan layanan Posbakum Sasaran 1 Indikator ke-5 Utama Meningkatnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel Indikator Persentase Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang mendapatkan layanan Posbakum Jumlah Pemohon POSBAKUM = 0 pemohon 100 0% 0 LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman 27

Jumlah Pemohon POSBAKUM yang dilayani = 0 perkara = 0/0 x 100 = 0% Indikator Utama = 0/100 x 100 = 0% Kegiatan POSBAKUM Pengadilan Agama Lamongan pada tahun tidak ada dikarenakan tidak ada anggaran POSBAKUM pada DIPA Tahun. Dengan demikian, Indikator Utama tahun tidak mencapai target karena tidak ada kegiatan. Adapun presentase perkara bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan yang mendapatkan layanan POSBAKUM pada tahun adalah sebagai berikut : Jumlah Pemohon POSBAKUM = 2514 pemohon Jumlah Pemohon POSBAKUM yang dilayani = 2514 perkara = 2514/2514 x 100 = Indikator Utama = 100/100 x = f. Persentase kegiatan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan yang mendapatkan layanan sidang keliling Sasaran 1 Indikator ke-6 Utama Meningkatnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel Indikator Persentase kegiatan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan yang mendapatkan layanan sidang keliling Perkara sidang keliling = 0 Jumlah perkara sidang keliling yang putus = 0 = 0/0 x = 0% 0% 0 0% 0 Indikator Utama = 0/100 x = 0% Adapun jumlah kegiatan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan yang mendapatkan layanan sidang keliling pada tahun adalah sebagai berikut : Perkara sidang keliling = 0 Jumlah perkara sidang keliling yang putus = 0 = 0/0 x = 0% Indikator Utama = 0/100 x = 0% LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman 28

Dengan demikian, Indikator Utama tahun sama dengan tahun yaitu 0% karena tidak ada kegiatan. g. Persentase putusan yang diunggah (upload) ke website Sasaran 1 Indikator ke-7 Utama Meningkatnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel Indikator Persentase putusan yang diunggah (upload) ke website. Perkara putus tahun = 2.891 perkara Putusan yang diupload di website = 2.889 putusan = 2.889/2.891 x = 99,9% 95% 91,8% 96,6 95% 99,9% 105,1 Indikator Utama = 99,9/95 x 100 = 105,1% Pada tahun Pengadilan Agama Lamongan telah memutus sebanyak 2.891 perkara, sedangkan jumlah putusan tahun yang diunggah (upload) ke Website Mahkamah Agung RI adalah sebanyak 2.889 perkara atau sebanyak 99,9%. Dengan demikian untuk Indikator ini telah melebihi target yang telah ditetapkan (95%). Adapun jumlah Persentase putusan yang diunggah (upload) ke website pada tahun adalah sebagai berikut : Perkara putus tahun = 2.808 perkara Putusan yang diupload di website = 2.578 putusan = 2.578 /2.808 x 100 = 91,8% Indikator Utama = 91,8/95 x 100 = 96,6% Dengan demikian, Indikator Utama tahun dibandingkan dengan tahun mengalami kenaikan sebanyak 8,5%. h. Persentase Pelayanan Meja Informasi Sasaran 1 Indikator ke-8 Utama Meningkatnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel Indikator Persentase Pelayanan Meja Informasi 100 100 LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman 29

Jumlah permohonan informasi = 237 permohonan Jumlah informasi yang dilayani = 237 permohonan = 237/237 x = Indikator Utama = 237/237 x 100 = Selama tahun Pengadilan Agama Lamongan telah melayani sebanyak 237 permohonan informasi melalui meja informasi yang tersedia di Pengadilan Agama Lamongan. Seluruh permohonan informasi ini telah dapat dilayani oleh Pengadilan Agama Lamongan. Dengan demikian untuk indikator ini telah mencapai target yaitu. Adapun Pelayanan Meja Informasi pada tahun adalah sebagai berikut : Jumlah permohonan informasi = 551 permohonan Jumlah informasi yang dilayani = 551 permohonan = 551/551 x = Indikator Utama = 551/551 x 100 = Dengan demikian, Indikator Utama tahun sama dengan tahun. i. Persentase Minutasi Berkas Perkara Sasaran 1 Indikator ke-9 Utama Meningkatnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel Indikator Persentase Minutasi Berkas Perkara 100 100 Jumlah perkara putus = 2.891 perkara Jumlah putusan yang telah diminutasi = 2.891 perkara = 2.891/2.891 x = Indikator Utama = 100/100 x = Berdasarkan Pola Bindalmin dan Buku II Pedoman Teknis Administrasi dan Teknis Peradilan Agama selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak putusan diucapkan berkas perkara harus sudah diminutasi. Berkas perkara yang telah diminutasi, dijahit dan disegel dengan kertas yang dibubuhi stempel Pengadilan Agama sebagai pengaman. LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman 30

Dari jumlah putusan sebanyak 2.808 perkara, Pengadilan Agama Lamongan pada tahun telah dapat menyelesaikan minutasi berkas perkara sebanyak 2.808 berkas perkara, yang berarti indikator kinerja telah memenuhi target yaitu realisasi 100 %. Adapun tingkat penyelesaian minutasi berkas perkara pada tahun adalah sebagai berikut : Jumlah perkara putus = 2.808 perkara Jumlah putusan yang telah diminutasi = 2.808 perkara = 2.808/2.808 x = Indikator Utama = 100/100 x = Dengan demikian, Indikator Utama tahun sama dengan tahun. SASARAN 2 : Peningkatan Administrasi perkara yang efektif, efisien, dan akuntabel. a. Persentase penyelesaian administrasi penerimaan perkara. Sasaran 2 Indikator ke-1 Utama Peningkatan Administrasi perkara yang efektif, efisien, dan akuntabel Indikator Persentase penyelesaian administrasi penerimaan perkara Jumlah perkara masuk = 2.897 perkara 100 100 Jumlah penyelesaian administrasi perkara masuk = 2.897 perkara = 2.897/2.897 x = Indikator Utama = 100/100 x 100 = Perkara masuk oleh Pengadilan Agama Lamongan adalah sebanyak 2.897 perkara. Seluruh proses administrasi perkara dalam penerimaan perkara telah diselesaikan secara baik sesuai dengan Pola Bindalmin dan Standar Operasional Prosedur Pengadilan Agama Lamongan yaitu mulai dari menerima surat gugatan/permohonan membuat SKUM, memasukkan dalam buku jurnal dan induk keuangan perkara, memasukkan dalam buku register perkara. Adapun tingkat penyelesaian administrasi penerimaan perkara pada tahun adalah sebagai berikut : Jumlah perkara masuk = 2.919 perkara LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman 31

Jumlah penyelesaian administrasi perkara masuk = 2.919 perkara = 2.919/2.919 x = Indikator Utama = 100/100 x 100 = Dengan demikian, Indikator Utama tahun sama dengan tahun. b. Persentase perkara yang disidangkan Sasaran 2 Indikator ke-2 Utama Peningkatan Administrasi perkara yang efektif, efisien, dan akuntabel Indikator Persentase perkara yang disidangkan 84 % 84,9 % 101 84 % 83,4 % 99,3 Jumlah perkara masuk = 2.897 perkara Jumlah perkara diperiksa = 2.416 perkara = 2.416/2.897 x 100 = 83,4% Indikator Utama = 83,4/84 x 100 = 99,3% Perkara masuk oleh Pengadilan Agama Lamongan adalah sebanyak 2.897 perkara. Sebanyak 2.416 perkara telah diperiksa oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama sedangkan sebanyak 481 perkara belum diperiksa oleh Majelis Hakim karena baru dapat diperiksa pada tahun, dan perkara ini adalah perkara yang Tergugat/Termohonnya tidak diketahui alamatnya (Ghoib) dan perkara yang masuk di akhir tahun. Persentase perkara yang dapat diperiksa oleh Pengadilan Agama Lamongan adalah 83,4 % yang berarti untuk indikator ini telah mendekati target, yaitu 84%. Adapun tingkat perkara yang disidangkan pada tahun adalah sebagai berikut : Jumlah perkara masuk = 2.919 perkara Jumlah perkara diperiksa = 2.479 perkara = 2.479/2.919 x 100 = 84,9% Indikator Utama = 84,9/84 x 100 = 101% Dengan demikian, Indikator Utama tahun dibandingkan dengan tahun mengalami penurunan sebanyak 1,7%. LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman 32

c. Persentase penyelesaian administrasi putusan perkara Sasaran 2 Indikator ke-3 Utama Peningkatan Administrasi perkara yang efektif, efisien, dan akuntabel Indikator Persentase penyelesaian administrasi putusan perkara Jumlah perkara diputus = 2.891 perkara 100 100 Jumlah penyelesaian administrasi perkara diputus = 2.891 perkara = 2.891/2.891 x = Indikator Utama = 100/100 x 100 = Pengadilan Agama Lamongan dapat memutus perkara sebanyak 2.891 perkara. Seluruh proses administrasi putusan perkara telah diselesaikan secara baik sesuai dengan Pola Bindalmin dan Standar Operasional Prosedur Pengadilan Agama Lamongan yaitu mulai dari memasukkan dalam buku jurnal dan menutup buku jurnal dan dan memasukkan dalam induk keuangan perkara, menerimakan sisa panjar biaya perkara kepada para pihak dan memasukkan dalam buku register perkara, yang berarti Persentase penyelesaian administrasi putusan perkara telah mencapai target yaitu. Adapun tingkat perkara penyelesaian administrasi putusan perkara pada tahun adalah sebagai berikut : Jumlah perkara diputus = 2.808 perkara Jumlah penyelesaian administrasi perkara diputus = 2.808 perkara = 2.808/2.808 x = Indikator Utama = 100/100 x 100 = Dengan demikian, Indikator Utama tahun sama dengan tahun. d. Persentase penyampaian salinan putusan kepada para pihak tepat waktu Sasaran 2 Indikator ke-4 Utama Peningkatan Administrasi perkara yang efektif, efisien, dan akuntabel Indikator Persentase penyampaian salinan putusan kepada para pihak tepat waktu Jumlah perkara yang diputus = 2.891 perkara 100 100 LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman 33

Jumlah salinan putusan yang disampaikan = 2.891 perkara = 2.891/2.891 x = Indikator Utama = 100/100 x 100 = Berdasarkan pasal 64 A Undang-undang Nomor 50 tahun 2009 tentang perubahan kedua atas undang-undang nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama dinyatakan bahwa Pengadilan wajib menyampaikan salinan putusan kepada para pihak dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak putusan diucapkan. Dalam tahun Pengadilan Agama Lamongan telah memutus perkara sebanyak 2.891 perkara. Seluruh perkara ini telah disampaikan salinannya kepada para pihak. Adapun tingkat penyampaian salinan putusan kepada para pihak tepat waktu pada tahun adalah sebagai berikut : Jumlah perkara yang diputus = 2.808 perkara Jumlah salinan putusan yang disampaikan = 2.808 perkara = 2.808/2.808 x = Indikator Utama = 100/100 x 100 = Dengan demikian, Indikator Utama tahun sama dengan tahun. e. Persentase akta cerai yang diterbitkan Sasaran 2 Indikator ke-5 Utama Peningkatan Administrasi perkara yang efektif, efisien, dan akuntabel Indikator Persentase akta cerai yang diterbitkan 100 100 Jumlah cerai talak yang telah diikrarkan = 884 perkara = 1.768 akta cerai untuk suami/isteri. Jumlah cerai gugat yang telah berkekuatan hukum tetap = 1.584 perkara = 3.168 akta cerai untuk suami/isteri. Jumlah akta cerai yang diterbitkan = Akta Cerai sebanyak 2.468 perkara perceraian = 4.936 akta cerai untuk suami/isteri. = (1.768 + 3.168)/4.936 x = Indikator Utama = 100/100 x 100 = LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman 34

Pengadilan Agama Lamongan pada tahun telah dapat memutus perkara cerai gugat sebanyak 1.681 perkara dan memutus perkara cerai talak sebanyak 1.032. Perkara cerai gugat yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap adalah sebanyak 1.584 dan telah diterbitkan akta cerai sebanyak 3.168 akta cerai untuk suami/isteri. Sedangkan putusan cerai talak yang telah diikrarkan adalah sebanyak 884 dan telah diterbitkan akta cerai sebanyak 1.768 akta cerai untuk suami/isteri. Adapun tingkat akta cerai yang diterbitkan pada tahun adalah sebagai berikut : Jumlah cerai talak yang telah diikrarkan = 883 perkara = 1.766 akta cerai untuk suami/isteri. Jumlah cerai gugat yang telah berkekuatan hukum tetap = 1.535 perkara = 3.070 akta cerai untuk suami/isteri. Jumlah akta cerai yang diterbitkan = Akta Cerai sebanyak 2.418 perkara perceraian = 4.836 akta cerai untuk suami/isteri. = (1.766 + 3.070)/4.836 x = Indikator Utama = 100/100 x 100 = Dengan demikian, Indikator Utama tahun sama dengan tahun. f. Persentase proses penyerahan akta cerai kepada para pihak Sasaran 2 Indikator ke-6 Utama Peningkatan Administrasi perkara yang efektif, efisien, dan akuntabel Indikator Persentase proses penyerahan akta cerai kepada para pihak Jumlah yang meminta akta cerai = 4.936 akta cerai 100 100 Jumlah akta cerai yang diserahkan = 4.936 akta cerai = 4.936/4.936 x = Indikator Utama = 100/100 x 100 = Dalam tahun Pengadilan Agama Lamongan telah menerbitkan akta cerai sebanyak 2.468 perkara. Karena Akta Cerai ini untuk suami isteri maka ada 4.936 akta cerai. Selama tahun ini ada 4.936 akta cerai yang telah diserahkan kepada para pihak yang datang ke Pengadilan Agama untuk LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman 35

mengambil Akta Cerai, yang berarti telah akta cerai telah diserahkan kepada para pihak. Sedangkan untuk akta cerai yang belum diambil oleh para pihak, Pengadilan Agama Lamongan telah memberitahukan kepada para pihak melalui surat untuk mengambilnya di Pengadilan Agama Lamongan. Adapun tingkat proses penyerahan akta cerai kepada para pihak pada tahun adalah sebagai berikut : Jumlah yang meminta akta cerai = 4.836 akta cerai Jumlah akta cerai yang diserahkan = 4.836 akta cerai = 4.836/4.836 x = Indikator Utama = 100/100 x 100 = Dengan demikian, Indikator Utama tahun sama dengan tahun. SASARAN 3: Meningkatnya penyelesaian perkara Melalui Mediasi Persentase mediasi yang diselesaikan Sasaran 3 Indikator ke-1 Utama Meningkatnya penyelesaian perkara Melalui Mediasi Indikator Persentase mediasi yang diselesaikan 100 100 Jumlah perkara yang dimediasi = 586 perkara Jumlah mediasi yang diselesaikan = 586 perkara 586/586 x = Indikator Utama = 100/100 x = Perkara yang dimediasi oleh Pengadilan Agama Lamongan adalah sebanyak 586 perkara. Sedangkan jumlah mediasi yang diselesaikan oleh Pengadilan Agama Lamongan pada tahun adalah sebanyak 586 perkara. Persentase perkara yang berhasil dimediasi oleh Pengadilan Agama Lamongan adalah 100 % yang berarti untuk indikator ini telah mencapai target, yaitu 100 % dari target yang telah ditetapkan. Adapun jumlah persentase mediasi yang diselesaikan pada tahun adalah sebagai berikut : Jumlah perkara yang dimediasi = 700 perkara Jumlah mediasi yang diselesaikan = 700 perkara LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman 36

700/700 x = Indikator Utama = 100/100 x = Dengan demikian, Indikator Utama tahun sama dengan tahun. SASARAN 4 : Meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada hukum melalui tindakan penegakan hukum dibidang peradilan - Persentase putusan yang diajukan upaya hukum Banding Sasaran 4 Indikator ke-1 Utama Meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada hukum melalui tindakan penegakan hukum dibidang peradilan. Indikator Persentase putusan yang tidak diajukan upaya hukum banding Perkara yang diputus tahun = 2.891 perkara 99,6% 99,6 99,8% 99,8 Perkara putus yang diajukan upaya hukum Banding = 6 Perkara putus yang tidak diajukan upaya hukum banding = 2.891-6 = 2.885 = 2.885/2.891 x = 99,8% Indikator Utama = 99,8/100 x = 99,8% indikator kinerja untuk kegiatan putusan yang tidak diajukan upaya hukum banding belum mencapai target karena ada upaya hukum banding sebanyak 6 perkara. Diharapkan dapat mengindikasikan pencari keadilan pada tingkat pertama yang dapat menerima putusan oleh majelis hakim tingkat pertama dan berdasarkan laporan yang diterima tahun sebelumnya. Maka capaian kinerja upaya hukum yang tidak mengajukan banding adalah 99,8%. Adapun tingkat perkara putus yang tidak diajukan upaya hukum banding pada tahun adalah sebagai berikut : Perkara yang diputus tahun = 2.808 perkara Perkara putus yang diajukan upaya hukum Banding = 10 Perkara putus yang tidak diajukan upaya hukum banding = 2.808-10 = 2.798 = 2.798/2.808 x 100 = 99,6% Indikator Utama = 99,6/100 x 100 = 99,6% Dengan demikian, Indikator Utama tahun dibanding tahun mengalami kenaikan sebanyak 0,2%. LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman 37

- Persentase putusan yang diajukan upaya hukum Kasasi Sasaran 4 Indikator ke-2 Utama Meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada hukum melalui tindakan penegakan hukum dibidang peradilan Indikator Persentase putusan yang tidak diajukan upaya hukum kasasi 80% 80% 100 80% 83,3% 104,1 Perkara putus yang diajukan upaya hukum banding = 6 perkara Perkara banding yang diajukan upaya hukum kasasi = 1 perkara Perkara banding yang tidak diajukan upaya hukum kasasi = 6-1 = 5 = 5/6 x = 83,3% Indikator Utama = 83,3/80 x 100 = 104,1% indikator kinerja untuk perkara banding yang tidak diajukan upaya hukum kasasi telah melebihi target 80%. Adapun tingkat perkara banding yang tidak diajukan upaya hukum kasasi pada tahun adalah sebagai berikut : Perkara putus yang diajukan upaya hukum banding = 10 perkara Perkara banding yang diajukan upaya hukum kasasi = 2 perkara Perkara banding yang tidak diajukan upaya hukum kasasi = 10-2 = 8 = 8/10 x 100 = 80% Indikator Utama = 80/80 x 100 = Dengan demikian, Indikator Utama tahun dibanding tahun mengalami kenaikan sebanyak 4,1%. - Persentase putusan yang diajukan upaya hukum Peninjauan Kembali Sasaran 4 Indikator ke-3 Utama Meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada hukum melalui tindakan penegakan hukum dibidang peradilan Indikator Persentase putusan yang tidak diajukan upaya hukum peninjauan kembali 100 100 Perkara kasasi yang diputus pada tahun = 1 perkara Perkara kasasi yang diajukan upaya peninjauan kembali = 0 LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman 38

Perkara kasasi yang tidak diajukan upaya peninjauan kembali = 1-0 = 1 = 1/1 x 100 = Indikator Utama = 100/100 x 100 = indikator kinerja untuk kegiatan putusan kasasi yang tidak diajukan upaya hukum peninjauan kembali telah mencapai target. Adapun tingkat putusan kasasi yang tidak diajukan upaya hukum peninjauan kembali pada tahun adalah sebagai berikut : Perkara kasasi yang diputus pada tahun = 3 perkara Perkara kasasi yang diajukan upaya peninjauan kembali = 0 Perkara kasasi yang tidak diajukan upaya peninjauan kembali = 3-0 = 3 = 3/3 x 100 = Indikator Utama = 100/100 x 100 = Dengan demikian, Indikator Utama tahun sama dengan tahun. SASARAN 5 : Meningkatnya pelaksanaan Pengawasan internal Yang Efektif Dan Efisien Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti Sasaran 5 Indikator ke-1 Utama Meningkatnya pelaksanaan Pengawasan internal yang efektif Indikator Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti 80% 0% 0 80% 0% 0 Jumlah pengaduan yang diterima = 0 Jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti = 0 = 0/0 x = 0% Indikator Utama = 0/80 x 100 = 0% indikator kinerja untuk kegiatan pengaduan pada tahun yang ditindaklanjuti 0% karena tidak ada pengaduan yang diterima. Adapun tingkat pengaduan yang ditindaklanjuti pada tahun adalah sebagai berikut : Jumlah pengaduan yang diterima = 0 Jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti = 0 = 0/0 x = 0% Indikator Utama = 0/80 x 100 = 0% LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman 39

Dengan demikian, Indikator Utama tahun sama dengan tahun yaitu 0% karena tidak ada pengaduan yang diterima. SASARAN 6 : Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindak lanjuti Sasaran 6 Indikator ke-1 Utama Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan Indikator Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindak lanjuti 0% 0 0% 0 Jumlah permohonan eksekusi tahun = 1 Jumlah permohonan eksekusi yang diselesaikan = 0 0/1 x 100 = 0% Indikator Utama = 0/100 x 100 = 0% indikator kinerja untuk permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindak lanjuti tidak berhasil karena masih dalam taraf anmaning dan perdamaian. Adapun tingkat permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindak lanjuti pada tahun adalah sebagai berikut : Jumlah permohonan eksekusi tahun = 1 Jumlah permohonan eksekusi yang diselesaikan = 0 0/1 x 100 = 0% Indikator Utama = 0/100 x 100 = 0% Dengan demikian, Indikator Utama tahun sama dengan tahun. C. AKUNTABILITAS KEUANGAN Biaya Operasional untuk semua kegiatan adalah bersumber dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Adapun pelaksanaan biaya operasional tersebut adalah sebagai berikut : LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman 40

a). Membuat Petunjuk Operasional Kegiatan DIPA tahun anggaran untuk Pengadilan Agama Lamongan; b). Membuat Rencana Fisik Penggunaan Anggaran DIPA tahun anggaran untuk Pengadilan Agama Lamongan; c). Melaksanakan anggaran rutin dengan memperhatikan skala prioritas, efektifitas dan efisiensi dengan berpedoman pada Rencana Fisik Tahunan dan Triwulan yaitu (1). Membuat Daftar Gaji setiap bulan untuk pegawai Pengadilan Agama Lamongan; (2). Mengajukan Surat Perintah Membayar (SPM) kepada KPPN Bojonegoro untuk gaji induk, kekurangan gaji, kekurangan tunjangan, lembur, honorhonor, Penggantian Uang Persediaan serta Belanja Modal; (3). Menatausahakan administrasi keuangan DIPA Pengadilan Agama Lamongan dengan realisasi sebagai berikut : (a) Belanja Pegawai Pagu DIPA Rp. 5.306.537.000,- DIPA Rp. 5.257.704.530,- Sisa dana DIPA Rp. 48.832.470,- Persentase DIPA 99,08 % (b) Belanja Barang Belanja Barang Es 01 Pagu DIPA Rp. 631.249.000,- DIPA Rp. 630.896.150,- Sisa dana DIPA Rp. 352.850,- Persentase DIPA 99,94% Belanja Barang Es 04 Pagu DIPA Rp. 10.585.000,- DIPA Rp. 7.785.000,- Sisa dana DIPA Rp. 2.800.000,- Persentase DIPA 74,14% (c) Belanja Modal Pagu DIPA Rp. 50.000.000,- DIPA Rp. 50.000.000,- Sisa dana DIPA Rp. NIHIL,- Persentase DIPA LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman 41

BAB IV PENUTUP A. SIMPULAN 1. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Lamongan Tahun ini menyajikan berbagai capaian strategis baik yang mencapai target maupun yang belum mencapai target. Berbagai capaian strategis tersebut tercermin dalam capaian Indikator Utama (IKU) maupun analisis kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran. 2. Secara umum hasil capaian kinerja sasaran telah dapat memenuhi target dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan ada 6 (enam) indikator tidak tercapai yaitu : a. Persentase perkara yang diselesaikan. b. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan. c. Persentase perkara bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu. d. Persentase perkara yang disidangkan. e. Persentase putusan yang tidak diajukan upaya hukum Banding. f. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti. Dan dapat menjadi bahan perbaikan untuk tahun 2014. 3. Dalam rangka terwujudnya pelayanan prima kepada pencari keadilan, di Pengadilan Agama Lamongan maka dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah didiskusikan dengan bagian terkait dengan analisa beban kerja yang tertuang dalam Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama Lamongan Nomor W13- A17/76/OT.01.3/SK/I/ tanggal 3 Januari sebagai implementasi dari Undang-Undang Nomor : 25 / 2009 tentang Pelayanan Publik dan Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama Lamongan Nomor W13- A17/604/OT.01.3/SK/III/ tanggal 5 Maret tentang Standar Pelayanan Peradilan. 4. Penyelesaian perkara pada tahun pada Pengadilan Agama Lamongan telah memenuhi target dan berhasil dengan baik, dari jumlah sisa perkara tahun LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman 42

sebanyak 701 perkara, seluruhnya telah diselesaikan (). Sedangkan untuk perkara masuk tahun sebanyak 2.897 perkara telah diselesaikan sebanyak 2.190 (75,6%), sehingga sisa perkara pada akhir tahun sebanyak 707 perkara (24,4 %); 5. Dalam hal pelaksanaan anggaran, pada dasarnya tidak terdapat hambatan dan kendala, akan tetapi ada sedikit kendala, yaitu mengenai anggaran untuk Langganan Daya dan Jasa Khusus untuk Listrik yang pagu dalam DIPA sangat kecil, tidak sesuai dengan realisasinya, dimana yang semestinya anggaran untuk pembayaran tagihan Listrik cukup digunakan selama 12 bulan akan tetapi hanya cukup digunakan selama 10 bulan, oleh karena itu anggaran Langganan Daya dan Jasa khusus untuk pembayaran tagihan Listrik perlu ditambah ; B. SARAN Mohon kepada Mahkamah Agung melalui Pengadilan Tinggi Agama Surabaya, agar : 1. Diterbitkan Surat Edaran tentang standarisasi sisa minimal perkara pada akhir tahun; 2. Diupayakan penambahan pegawai sesuai dengan beban tugas Pengadilan Agama Lamongan kelas I.A; 3. Meningkatkan alokasi dana anggaran (DIPA) untuk tahun anggaran selanjutnya karena adanya fluktuasi harga; 4. Meningkatkan alokasi dana anggaran (DIPA) untuk Langganan Daya Dan Jasa khusus untuk pembayaran tagihan Listrik, sehingga dapat menunjang kelancaran operasional baik dibidang administrasi perkara maupun dibidang administrasi umum; 5. Meningkatkan pelaksanaan Diklat Pegawai dan Bimbingan Teknis terhadap seluruh aparat Pengadilan Agama untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Profesional dan berintegritas tinggi. 6. Meningkatkan pembinaan/pengawasan ke daerah tentang pelaksanaan tugas teknis yustisial dan tugas umum. LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman 43

LAMPIRAN 1. Struktur Organisasi Pengadilan Agama Lamongan Ketua H. Mudjito, S.H., M.H. Keterangan : ------------------ : Garis Koordinasi : Garis Tanggung Jawab Hakim 1. Drs. H. M. Nurkhan, S.H. 2. Drs. H. A Mukhsin, S.H., M.H. 3. Drs. H. Nur Khasan, S.H., M.H. 4. Dra. Hj. Dzirwah 7. Dra. Hj. Azizah Ulfah, M.H. 8. Drs. H. Gembong Edy Sujarno, M H. 9. Drs. H. Imam Rosidin, M.H. 10. Drs. H. Nuril Ihsan 11. H. Roihan, S.H. 12. Dra. Hj. Sufijati Wakil Ketua Dr. H. Akhmad Bisri Mustaqim, M.H. Panitera / Sekretaris H. Syaifuddin Latief, S.H. Wakil Panitera Wakil Sekretaris H. Imam Wahyudi, S.H. Junus Susanto, S.H. Panmud. Permohonan Panmud. Gugatan Panmud. Hukum Kasubbag.Kepegawaian Kasubbag.Keuangan Kasubbag.Umum Hj. Nur Cholidah, S.H. Hj. Kuna iyah Ningsih, S.H. Hj.Siti Zaenab M.,S.Ag. Hj. Muarofah, SH. Dartik,S.Pd.I Syafi i Rahman, S.Ag. Staf : Staf : Staf : Staf : Staf : Staf : Suwarno Agus Wibowo, Amd A. Makhtum Santoso Fatkur Rahman.,S.Ag Siti Zaimah Zainish S.,S.Pd. Sudarmadi Drs. Kayanto A. Noer Anshori., S.Psi Jawahiruddaulah Asfaq, S.HI. Khoirul Anwar., S.Ag. Suki Wawan A., S.Pd.I. Luthfi Anshori, S.H. Panitera Pengganti Supiyah, S.H. Mazir, S.Ag., M.Si. Sueb, S.H. Muhammad Sirojuddin, S.H. Jurusita / Jurusita Pengganti Suprayitno, S.Ag. Farhan Hidayat, S.HI. Novan Yahya Utama, S.Kom. LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman vi

2. Indikator Utama NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA 1. Meningkatnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel Persentase sisa perkara yang diselesaikan Persentase perkara yang diselesaikan Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan Persentase Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu. Persentase Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang mendapatkan layanan Posbakum Persentase Perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling. Persentase putusan yang diunggah (upload) ke website. Persentase Pelayanan Meja Informasi Persentase Minutasi Berkas Perkara Perbandingan antara sisa perkara yang diselesaikan dengan sisa perkara yang harus diselesaikan Perbandingan antara perkara masuk dengan perkara yang diputus Perbandingan antara perkara yang putus lebih dari 6 bulan dengan perkara masuk. (tidak termasuk sisa perkara) Perbandingan antara perkara prodeo yang masuk dengan perkara prodeo yang putus Perbandingan antara jumlah pemohon POSBAKUM dengan jumlah pemohon POSBAKUM yang dilayani Perbandingan antara perkara yang dibawa ke lokasi sidang keliling (zetting plaat) dengan jumlah perkara sidang keliling yang diputus Perbandingan antara perkara yang diputus dengan upload putusan di website Perbandingan antara pemohon informasi dengan jumlah yang dilayani Perbandingan antara perkara yang diputus dengan perkara yang diminutasi Hakim Majelis dan Panitera Hakim Majelis dan Panitera Hakim Majelis dan Panitera Hakim Majelis dan Panitera Hakim Majelis dan Panitera Hakim Majelis dan Panitera Panitera Panitera Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan. Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan. Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan. Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan. Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan. Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan. Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan. Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan. Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan. LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman vii

2. Peningkatan Administrasi perkara yang efektif, efisien, dan akuntabel 3.. Meningkatnya penyelesaian perkara melalui mediasi 4. Meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada hukum melalui tindakan penegakan hukum dibidang peradilan. 5. Meningkatnya pelaksanaan Pengawasan internal yang efektif dan efisien Persentase penyelesaian administrasi penerimaan perkara. Persentase perkara yang disidangkan Persentase penyelesaian administrasi putusan perkara. Persentase penyampaian salinan putusan kepada para pihak tepat waktu Persentase akta cerai yang diterbitkan Persentase proses penyerahan akta cerai kepada para pihak Persentase mediasi yang diselesaikan Persentase putusan yang tidak diajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti Perbandingan perkara yang diterima dengan penyelesaian administrasi penerimaan perkara Perbandingan antara perkara yang diterima dengan perkara yang diperiksa Perbandingan antara yang diputus dengan administrasi putusan perkara Perbandingan antara perkara yang diputus/diminta para pihak dengan salinan yang diserahkan kepada para pihak Perbandingan antara putusan cerai gugat yang telah berkekuatan hukum tetap dan perkara cerai talak yang telah diikrarkan dengan akta cerai yang telah diterbitkan Perbandingan antara akta cerai yang diminta oleh para pihak dengan yang disampaikan Perbandingan antara jumlah perkara yang dimediasi dengan mediasi yang selesaikan Perbandingan antara perkara putus dengan perkara perkara putus yang diajukan upaya hukum banding Perbandingan antara perkara banding dengan perkara perkara banding yang diajukan upaya hukum kasasi Perbandingan antara perkara kasasi dengan perkara perkara kasasi yang diajukan upaya hukum peninjauan kembali Perbandingan antara pengaduan yang diterima dengan yang diitindaklanjuti Panitera Panitera Panitera Panitera Panitera Panitera Hakim Majelis dan Panitera Hakim Majelis dan Panitera Hakim Majelis dan Panitera Hakim Majelis dan Panitera Ketua dan Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan. Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan. Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan. Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan. Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan. Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan. Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan. Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan. Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan. Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan. Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan. LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman viii

6. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti Perbandingan antara permohonan eksekusi dengan jumlah permohonan eksekusi yang diselesaikan Ketua dan Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan. 3. Penetapan Tahun NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Meningkatnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan b. Persentase perkara yang diselesaikan 76% c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan d. Persentase Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu. e. Persentase Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang mendapatkan layanan Posbakum f. Persentase Perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling. g. Persentase putusan yang diunggah (upload) ke website. 95% h. Persentase Pelayanan Meja Informasi i. Persentase Minutasi Berkas Perkara LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman ix

2. Peningkatan Administrasi perkara yang efektif, efisien, dan akuntabel 3. Meningkatnya penyelesaian perkara melalui mediasi 4. Meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada hukum melalui tindakan penegakan hukum dibidang peradilan 5. Meningkatnya pelaksanaan Pengawasan internal yang efektif dan efisien 6. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. a. Persentase penyelesaian administrasi penerimaan perkara. b. Persentase perkara yang disidangkan 84% c. Persentase penyelesaian administrasi putusan perkara. d. Persentase penyampaian salinan putusan kepada para pihak tepat waktu e. Persentase akta cerai yang diterbitkan f. Persentase proses penyerahan akta cerai kepada para pihak Persentase mediasi yang diselesaikan Persentase putusan yang tidak diajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi 80% - Peninjauan Kembali Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti 80% Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman x

4. Rencana Tahun 2014 NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Meningkatnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan b. Persentase perkara yang diselesaikan 76% c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan d. Persentase Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu. e. Persentase Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang mendapatkan layanan Posbakum f. Persentase Perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling. g. Persentase putusan yang diunggah (upload) ke 95% website. h. Persentase Pelayanan Meja Informasi 2. Peningkatan Administrasi perkara yang efektif, efisien, dan akuntabel i. Persentase Minutasi Berkas Perkara a. Persentase penyelesaian administrasi penerimaan perkara. b. Persentase perkara yang disidangkan 84% c. Persentase penyelesaian administrasi putusan perkara. d. Persentase penyampaian salinan putusan kepada para pihak tepat waktu e. Persentase akta cerai yang diterbitkan LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman xi

3.. Meningkatnya penyelesaian perkara melalui mediasi 4. Meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada hukum melalui tindakan penegakan hukum dibidang peradilan 5. Meningkatnya pelaksanaan Pengawasan internal yang efektif dan efisien 6. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. f. Persentase proses penyerahan akta cerai kepada para pihak Persentase mediasi yang diselesaikan Persentase putusan yang tidak diajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi 80% - Peninjauan Kembali Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti 80% Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman xii

5. Matriks Rencana Strategis 2010-2014 Visi MATRIKS RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA LAMONGAN TAHUN 2010-2014 Terwujudnya Kesatuan Hukum dan Aparatur Pengadilan Agama Lamongan yang Profesional, Efektif, Efisien dan Akuntabel menuju Badan Peradilan Indonesia yang Agung. Misi Tujuan Strategis 1. Menjaga kemandirian Aparatur Pengadilan Agama; 2. Meningkatkan kualitas pelayanan hukum yang berkeadilan, kredibel dan transparan; 3. Meningkatkan pengawasan dan pembinaan; 4. Mewujudkan kesatuan hukum sehingga diperoleh kepastian hukum bagi masyarakat. 1. Meningkatnya pelayanan hukum yang berkeadilan, kredibel dan transparan kepada masyarakat pencari keadilan. 2. Terwujudnya aparat Pengadilan Agama Lamongan yang profesional, efektif, efisien, dan akuntabel. 3. Meningkatnya pengawasan intern dalam rangka peningkatan pelayanan hukum kepada masyarakat pencari keadilan Sasaran Indikator Th. I Th. II Th. III Th. IV Th. V (2010) (2011) () () (2014) Meningkatnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan b. Persentase perkara yang diselesaikan 76% 76% 76% 76% 76% c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan d. Persentase Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang diselesaikan tepat waktu. e. Persentase Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan yang mendapatkan layanan Posbakum f. Persentase Perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling. 99% 99% 99% 99% 99% 0 0 0 0 LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman xiii

g. Persentase putusan yang diunggah (upload) ke website. 95% 95% 95% 95% 95% h. Persentase Pelayanan Meja Informasi i. Persentase Minutasi Berkas Perkara Peningkatan Administrasi perkara yang efektif, efisien, dan akuntabel a. Persentase penyelesaian administrasi penerimaan perkara. b. Persentase perkara yang disidangkan 84% 84% 84% 84% 84% c. Persentase penyelesaian administrasi putusan perkara. d. Persentase penyampaian salinan putusan kepada para pihak tepat waktu e. Persentase akta cerai yang diterbitkan f. Persentase proses penyerahan akta cerai kepada para pihak Meningkatnya penyelesaian perkara melalui mediasi Meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada hukum melalui tindakan penegakan hukum dibidang peradilan Meningkatnya pelaksanaan Pengawasan internal yang efektif dan efisien Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. Persentase mediasi yang diselesaikan Persentase putusan yang tidak diajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi 80% 80% 80% 80% 80% - Peninjauan Kembali Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti 80% 80% 80% 80% 80% Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman xiv

6. SK Tim Penyusunan LAKIP PA Lamongan Tahun KUASA PENGGUNA ANGGARAN PENGADILAN AGAMA LAMONGAN SURAT KEPUTUSAN Nomor : W13-A17/156/KU.01/SK/I/2014 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA PENGADILAN AGAMA LAMONGAN TAHUN ANGGARAN Menimbang Mengingat : 1. Bahwa dalam rangka pelaksanaan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP) pada Pengadilan Agama Lamongan Tahun Anggaran, perlu dibentuk Tim Penyusunan Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP). 2. Bahwa berdasarkan DIPA Pengadilan Agama Lamongan Tahun Anggaran 2014 Nomor : DIPA-005.01.2.401322/2014, tersedia anggaran penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP). 3. Bahwa mereka yang namanya tercantum dalam surat keputusan ini dipandang mampu dan memenuhi syarat untuk diangkat sebagai Pengarah, Penanggungjawab, Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, dan Anggota Tim Penyusunan Laporan Akuntabilitas Pemerintah (LAKIP) Pada Pengadilan Agama Lamongan Tahun. : 1. Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009. 2. Keputusan Presiden RI Nomor 42 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 72 tahun 2004. 3. DIPA Pengadilan Agama Lamongan Nomor : DIPA-005.01.2.401322/2014, tanggal 5 Desember MEMUTUSKAN : Menetapkan : Pertama : Membentuk Tim Penyusunan Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Lamongan Tahun, dengan susunan sebagai berikut : No Nama dan NIP Jabatan 1. H. Mudjito, S.H., M.H. NIP. 19610620 198203 1 001 Pengarah LAKIP Pengadilan Agama Lamongan Tahun Halaman xv Halaman xv