Sasaran Strategis I Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel. Indikator Kinerja Target Realisasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Sasaran Strategis I Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel. Indikator Kinerja Target Realisasi"

Transkripsi

1 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH MAHKAMAH AGUNG TAHUN 2016 i

2 i

3 RINGKASAN EKSEKUTIF Mahkamah Agung Republik Indonesia mempunyai kedudukan dan peran strategis dalam melaksanakan prioritas pertama RPJMN yaitu reformasi birokrasi dan tatakelola. Untuk itu, seluruh program kerja Mahkamah Agung Republik Indonesia didasarkan pada tujuan, sasaran strategis dan target kinerja yang telah ditetapkan baik pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun , Rencana Kerja Pemerintah (RKP), Kontrak Kinerja Mahkamah Agung Republik Indonesia dengan Presiden, serta Rencana Strategis (Renstra) Mahkamah Agung Republik Indonesia Tahun secara konsisten, terus menerus dan berkesinambungan. Mahkamah Agung Republik Indonesia telah menetapkan 7 (tujuh) sasaran strategis yang akan dicapai dalam tahun Ketujuh sasaran strategis tersebut selanjutnya diukur dengan mengaplikasikan 26 indikator kinerja dan 26 target kinerja. Secara umum dapat disimpulkan bahwa dari tujuh sasaran strategis yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016, terdapat enam Sasaran Strategis yang berhasil dilaksanakan dengan baik ( 100%), yaitu Sasaran Strategis: Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel, Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan, Terwujudnya sistem manajemen informasi yang terintegrasi dan menunjang sistem peradilan yang sederhana, tranparan dan akuntabel, Terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat peradilan secara optimal baik internal maupun eksternal, Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan berdasarkan parameter obyektif, sedangkan dua sasaran strategis lainnya belum sepenuhnya dilaksanakan dengan baik ( 100%), yaitu Sasaran Strategis Meningkatnya penyederhanaan proses penanganan perkara melalui pemanfaatan teknologi informasi dan Meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara akuntabel, efektif dan efisien. Secara keseluruhan, tingkat pencapaian kinerja Mahkamah Agung RI adalah sebesar 106,6%. Perincian capaian kinerja masing-masing indikator tiap sasaran strategis tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun 2016 ii

4 Sasaran Strategis I Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) Persentase sisa perkara yang diselesaikan 90% 97,97% 108,85 Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu 85% 81,90% 96,35 Persentase penurunan sisa perkara 15% 40,31% 268,73 Presentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: 1. Banding 2. Kasasi 3. Peninjauan Kembali 90% 70% 60% 99,27% 32,44% 71,45% 110,3 46,34 119,08 Persentase perkara pidana anak yang diselesaikan dengan diversi 50% 2,52% 5,04 Indeks responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan 75 77,76 103,54 Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran Strategis I 107,27 Sasaran Strategis II Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara Indikator Kinerja Target (%) Realisasi (%) Capaian (%) Persentase penyelesaian minutasi perkara sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan Persentase salinan putusan yang diterima oleh pengadilan pengaju tepat waktu 23 14,92 64,86 20 N.A N.A Persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi 5 3,84 76,8 Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran Strategis II 70,83 Sasaran Strategis III Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan Indikator Kinerja Target (%) Realisasi (%) Capaian (%) Persentase perkara prodeo yang diselesaikan ,11 Persentase perkara yang diselesaikan diluar gedung pengadilan 93 86,33 92,82 Persentase perkara permohonan (voluntair) identitas hukum Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum (Posbakum) Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran Strategis III 100,98 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun 2016 iii

5 Sasaran Strategis IV Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Persentase Putusan Perkara Perdata dan TUN yang Ditindaklanjuti (dieksekusi) 50% 99% 198% Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran Strategis IV 198 Sasaran Strategis V Terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat peradilan secara optimal baik internal maupun eksternal Indikator Kinerja Target (%) Realisasi (%) Capaian (%) Persentase pengaduan yang dapat ditindaklanjuti Persentase pengaduan yang selesai ditindaklanjuti dan dipublikasikan Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran Strategis V 100 Sasaran Strategis VI Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan berdasarkan parameter obyektif Indikator Kinerja Target (%) Realisasi (%) Capaian (%) Persentase jabatan yang sudah memenuhi standar kompetensi sesuai dengan parameter obyektif Persentase hakim yang telah memiliki sertifikasi spesialisasi keahlian Persentase pegawai yang telah mendapatkan pengembangan kompetensi Pedoman persentase SDM yang promosi dan mutasi berdasarkan parameter obyektif 90 85,25 94, ,73 110, ,19 194, ,9 101 Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran Strategis VI 125,2 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun 2016 iv

6 Sasaran Strategis VII Meningkatnya Pengelolaan Manajerial Lembaga Peradilan Secara Akuntabel, Efektif dan Efisien Indikator Kinerja Target (%) Realisasi (%) Capaian (%) Persentase terpenuhinya kebutuhan standar sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan pelayanan prima Persentase peningkatan produktifitas kinerja SDM (SKP dan penilaian prestasi kerja) Ditetapkan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung tentang Penerapan Restrukturisasi Organisasi Mahkamah Agung Persentase tercapainya target kegiatan prioritas yang mendukung pelayanan prima peradilan 75 59,63 79, ,39 115, ,44 151,6 Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran Strategis VII 99,21 Rata-rata capaian kinerja keseluruhan 114,49 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun 2016 v

7 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i RINGKASAN EKSEKUTIF... ii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Kedudukan, Wewenang dan Fungsi... 2 BAB II PERENCANAAN KINERJA MAHKAMAH AGUNG RI... 6 A. Rencana Strategis Tahun B. Perjanjian Kinerja Tahun BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN A. Capaian Kinerja Tahun B. Realisasi Anggaran BAB IV PENUTUP LAMPIRAN Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun 2016 vi

8 DAFTAR TABEL Tabel Keterangan Hal 2.1 Perjanjian Kinerja Mahkamah Agung RI Tahun Pengukuran Kinerja Mahkamah Agung RI Tahun Terwujudnya Proses Peradilan Yang Pasti, Transparan dan Akuntabel Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan Data Penyelesaian Sisa Perkara Persentase Perkara Yang Diselesaikan Tepat Waktu Beban Perkara Tahun Rerata Waktu Menyelesaikan Perkara Pada Mahkamah Agung Tahun Persentase Penurunan Sisa Perkara Data Penurunan Sisa Perkara Periode Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Perbandingan Keadaan Perkara Pengadilan Tingkat Pertama Pada Empat Lingkungan Peradilan Seluruh Indonesia Tahun Keadaan Perkara Tiap Lingkungan Pengadilan Tingkat Pertama Tahun Perbandingan Keadaan Perkara Pengadilan Tingkat Banding Empat Lingkungan Peradilan Seluruh Indonesia Tahun Keadaan Perkara Seluruh Pengadilan Tingkat Banding Tahun 2016 Dari Masing-Masing Lingkungan Peradilan Perbandingan Keadaan Perkara Pada Pengadilan Seluruh Indonesia Tahun Perbandingan Perkara Yang diterima Mahkamah Agung Tahun 2015 dan 2016 Berdasarkan Jenis Perkara dan Kewenangannya Persentase Perkara Pidana Anak Yang Diselesaikan Dengan Diversi Jumlah Perkara Pidana Anak Tahun Indeks Responden Pencari Keadilan Yang Puas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun 2016 vii

9 Terhadap Layanan Peradilan Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara Persentase Penyelesaian Minutasi Perkara Sesuai Dengan Jangka Waktu Yang Ditentukan Rerata Waktu Memutus Perkara pada Mahkamah Agung Tahun Rerata Waktu Minutasi pada Mahkamah Agung Tahun Persentase Salinan Putusan Yang Diterima Oleh Pengadilan Pengaju Tepat Waktu Persentase Perkara Yang Diselesaikan Melalui Mediasi Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan Persentase Perkara Prodeo Yang Diselesaikan Data Layanan Pembebasan Biaya Perkara di Lingkungan Peradilan Umum, Agama dan TUN Dalam 3 Tahun Terakhir Persentase Perkara Yang Diselesaikan Di Luar Gedung Pengadilan Data Layanan Sidang Isbat Nikah di Luar Negeri Sejak Data Layanan Sidang Di Luar Gedung Pengadilan di Lingkungan Peradilan Umum, Peradilan Agama dan Peradilan Militer Tahun Persentase Perkara Permohonan (Voluntair) Identitas Hukum Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu Yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum) Data Layanan Posbakum Pengadilan di Lingkungan Peradilan Umum Sejak Tahun Data Layanan Posbakum Pengadilan di Lingkungan Peradilan Agama Sejak Tahun Data Layanan Posbakum Pengadilan di Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara Sejak Tahun Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan Persentase Putusan Perkara Perdata dan TUN yang Ditindaklanjuti (dieksekusi) Data Putusan Perkara Perdata Yang Telah BHT Dan Yang Mengajukan Eksekusi Tahun 2015 Dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun 2016 viii

10 3.40 Terwujudnya Pelaksanaan Pengawasan Kinerja Aparat Peradilan Secara Optimal Baik Internal Maupun Eksternal Persentase Pengaduan Yang Dapat Ditindaklanjuti Penanganan Pengaduan Masyarakat Tahun Persentase Pengaduan Yang Selesai Ditindaklanjuti Dan Dipublikasikan Pengelompokkan LHP Hukuman Disiplin Berdasarkan Inspektorat Wilayah Hukuman Disiplin Tahun Terwujudnya Transparansi Pengelolaan SDM Lembaga Peradilan Berdasarkan Parameter Objektif Persentase Jabatan Yang Sudah Memenuhi Standar Kompetensi Sesuai Dengan Parameter Obyektif Jabatan Yang Sudah Dilakukan Fit And Proper Test Tahun Perincian Jabatan dan Formasi pada Seleksi Pimpinan Jabatan Tinggi Tahun Persentase Hakim Yang Telah Memiliki Sertifikasi Spesialisasi Keahlian Program Diklat Sertifikasi Persentase Pegawai Yang Telah Mendapatkan Pengembangan Kompetensi Diklat Non Teknis Yudisial Persentase SDM Yang Promosi dan Mutasi Berdasarkan Parameter Obyektif Pengangkatan Pejabat Fungsional Tertentu Promosi Mutasi Pegawai Non Teknis Promosi/Mutasi Tenaga Teknis Peradilan Rapat Tim Promosi Mutasi dan Rapat Pimpinan Mutasi Badilmiltun Promosi Badilmiltun Meningkatnya Pengelolaan Manajerial Lembaga Peradilan Secara Akuntabel, Efektif dan Efisien Persentase Terpenuhinya Kebutuhan Standar Sarana dan Prasarana Yang Mendukung Peningkatan Pelayanan Prima Gedung Kantor yang Telah Prototipe dan Belum Prototipe Pada 4 Lingkungan Peradilan Persentase Peningkatan Produktivitas Kinerja SDM Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun 2016 ix

11 (SKP dan Penilaian Prestasi Kerja) Penilaian Prestasi Kerja PNS Mahkamah Agung RI Tahun Realisasi Ditetapkannya Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Tentang Restrukturisasi Organisasi Mahkamah Agung Persentase Tercapai Target Kegiatan Prioritas Yang Mendukung Pelayanan Prima Peradilan Laporan Realisasi Penyerapan Anggaran Per Program Tahun Realisasi Penyerapan Anggaran Per Jenis Belanja Tahun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun 2016 x

12 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kapasitas dan kapabilitas kinerja organisasi merupakan hasil yang diharapkan pada reformasi birokrasi di area akuntabilitas. Untuk itu perlu adanya pengukuran pada tiap sasaran strategis sehingga bisa diperoleh gambaran progres kerja yang mencerminkan kinerja lembaga. Pada tahap akhir dari rangkaian proses kerja adalah pendokumentasian sebagai bentuk laporan pertanggungjawaban yang kemudian dievaluasi secara komprehensif untuk memberikan umpan balik pada perencanaan kinerja tahun berikutnya. Penyusunan LKjiP Mahkamah Agung mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, dan secara teknis berpedoman pada Peraturan Kementerian PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Peningkatan kinerja instansi pemerintah melalui tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) merupakan faktor penting dalam meningkatkan pelayanan publik. Langkah untuk mewujudkan hal tersebut telah dituangkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan yang diantaranya adalah Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi Dalam mewujudkan hal tersebut di atas, Mahkamah Agung telah berupaya semaksimal mungkin meningkatkan kualitas SAKIP untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja lembaga peradilan yang baik dan dipercaya oleh publik. Sasaran yang diinginkan dalam akuntabilitas kinerja adalah menjadikan Mahkamah Agung dan Badan Peradilan di bawahnya akuntabel dalam melaksanakan aktivitas, responsif, transparan dan dipercaya masyarakat dalam pelaksanaan penegakan hukum, yang artinya akan meningkatkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga peradilan sehingga meningkatkan kredibilitas serta citra penegakan hukum pada khususnya. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

13 B. Kedudukan, Wewenang dan Fungsi 1. Kedudukan Mahkamah Agung Mahkamah Agung sebagai Pengadilan Negara tertinggi di Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman dan Undang-Undang No. 3 Tahun 2009 Jo Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung mengatur organisasi, administrasi dan keuangan serta membawahi empat lingkungan peradilan: a. Peradilan Umum, dengan kategori: Pidana (Umum, Khusus/Korupsi), Kelautan, Perdata (Umum, Niaga/Khusus/PHI). b. Peradilan Agama. c. Peradilan Tata Usaha Negara dan Peradilan Pajak. d. Peradilan Militer. 2. Wewenang dan Fungsi Mahkamah Agung a. Wewenang 1) Kewenangan memeriksa dan memutus permohonan kasasi, sengketa tentang kewenangan mengadili dan permohonan peninjauan kembali terhadap putusan yang telah berkekuatan tetap 2) Menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang 3) Memberikan pertimbangan terhadap permohonan grasi 4) Memberi keterangan, pertimbangan dan nasihat masalah hukum kepada lembaga negara dan lembaga pemerintahan. b. Fungsi Mahkamah Agung sebagai lembaga peradilan tertinggi di Indonesia mempunyai enam fungsi utama lembaga yaitu: 1) Fungsi Peradilan (Pasal 28 Undang-undang No. 14 Tahun 1985) : a) Sebagai Pengadilan Negara Tertinggi, merupakan pengadilan kasasi yang bertugas membina kepastian dalam penerapan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

14 hukum melalui putusan kasasi dan peninjauan kembali untuk menjaga agar semua hukum dan undang-undang di seluruh wilayah negara RI diterapkan secara adil, tepat dan benar. b) Memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir : Sengketa tentang kewenangan mengadili (Pasal 33 Undang- Undang No. 14 Tahun 1985). Permohonan peninjauan kembali putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap (Pasal 34 Undang-Undang No. 3 Tahun 2009). Sengketa yang timbul karena perampasan kapal asing dan muatannya oleh kapal perang Republik Indonesia berdasarkan peraturan yang berlaku (Pasal 33 ayat (2) Undang-Undang No. 3 Tahun 2009). c) Hak uji materiil, yaitu wewenang menguji/menilai secara materiil peraturan perundang-undangan di bawah Undang-Undang tentang hal apakah suatu peraturan ditinjau dari isinya (materinya) bertentangan dengan peraturan dari tingkat yang lebih tinggi (Pasal 31A No. 3 Tahun 2009). 2) Fungsi Pengawasan (Undang-undang No. 14 Tahun 1985) Pengawasan tertinggi terhadap jalannya peradilan di semua lingkungan peradilan dengan tujuan agar peradilan yang dilakukan pengadilan diselenggarakan dengan seksama dan wajar dengan berpedoman pada azas peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan, tanpa mengurangi kebebasan dalam memeriksa dan memutus perkara. 3) Fungsi Mengatur (Pasal 79 Undang-Undang No. 14 Tahun 1985) Menerbitkan SEMA atau PERMA untuk mengatur lebih lanjut hal-hal yang diperlukan bagi kelancaran penyelenggaraan peradilan apabila terdapat hal-hal yang belum cukup diatur dalam undang-undang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

15 tentang Mahkamah Agung sebagai pelengkap untuk mengisi kekurangan atau kekosongan hukum yang diperlukan bagi kelancaran penyelenggaraan peradilan. Mahkamah Agung dapat membuat peraturan acara sendiri bilamana dianggap perlu untuk mencukupi hukum acara yang sudah diatur undang-undang. 4) Fungsi Nasihat Mahkamah Agung dapat memberi nasihat-nasihat atau pertimbanganpertimbangan dalam bidang hukum kepada Lembaga Tinggi Negara lain (Pasal 22 ayat (1) Undang-Undang No. 48 Tahun 2009). Mahkamah Agung berwenang meminta keterangan dari dan memberi petunjuk kepada pengadilan di semua lingkungan peradilan dalam rangka pelaksanaan ketentuan Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang kekuasaan kehakiman (Pasal 38 Undang-Undang No. 3 Tahun 2009). 5) Fungsi Administratif (Pasal 5 dan Pasal 9 Undang-Undang No. 49 Tahun 2009 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 2 Tahun 1986 Peradilan Umum). Mahkamah Agung mengusulkan kenaikan kelas pengadilan dan pembentukan pengadilan baru. Badan-badan Peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer dan peradilan Tata Usaha Negara) sebagaimana dimaksud Pasal 10 ayat (1) Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 secara organisatoris, administratif dan finansial saat ini dialihkan di bawah kekuasaan Mahkamah Agung. Mahkamah Agung berwenang mengatur tugas serta tanggung jawab, susunan organisasi dan tata kerja Mahkamah Agung dan Jajaran Peradilan di bawahnya (Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman). Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

16 6) Fungsi Lain-lain Berdasarkan Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 serta Pasal 39 Undang-Undang No. 3 Tahun 2009, Mahkamah Agung dapat diserahi tugas dan kewenangan lain berdasarkan undangundang. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

17 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis Tahun Rencana kinerja Mahkamah Agung menjadi landasan dan titik awal dari rangkaian kegiatan kerja yang tidak terlepas dari semangat visi Mahkamah Agung yaitu Terwujudnya Badan Peradilan Indonesia Yang Agung. Untuk mencapai visi tersebut Mahkamah Agung menetapkan misi sebagai berikut : a. Menjaga kemandirian badan peradilan. b. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan. c. Meningkatkan kualitas kepemimpinan badan peradilan. d. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan. Potensi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki dianalisa untuk menunjang perencanaan yang tepat sehingga akan mendorong peningkatan kinerja khususnya dari segi akuntabilitas. 1. Tujuan dan Sasaran Strategis a. Tujuan Strategis Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan visi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1-5 tahun. Tujuan strategis yang termuat di dalam rencana strategis adalah sebagai berikut: 1) Terwujudnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan melalui proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel. 2) Terwujudnya penyederhanaan proses penanganan perkara melalui pemanfaatan teknologi informasi. 3) Terwujudnya peningkatan akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan. 4) Terwujudnya pelayanan prima bagi masyarakat pencari keadilan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

18 b. Sasaran Strategis Untuk mendukung tercapainya tujuan dengan terukur maka Mahkamah Agung menetapkan sasaran strategis sebagai berikut : 1) Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel. 2) Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara. 3) Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan. 4) Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. 5) Terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat peradilan secara optimal baik internal maupun eksternal. 6) Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan berdasarkan parameter objektif. 7) Meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara akuntabel, efektif dan efisien. 2. Program Utama dan Kegiatan a. Program Utama Ketujuh sasaran tersebut merupakan sasaran yang akan dicapai Mahkamah Agung RI dalam tahun Untuk mewujudkan visi dan misi serta sasaran strategis, maka Mahkamah Agung mempunyai program, sebagai berikut: 1) Program Penyelesaian Perkara Mahkamah Agung. 2) Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum. 3) Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama. 4) Program Peningkatan Manajemen Peradilan Tata Usaha Negara dan Militer. 5) Program Pendidikan dan Pelatihan Mahkamah Agung. 6) Program Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

19 7) Program Sarana dan Prasarana Aparatur Negara Mahkamah Agung. 8) Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara Mahkamah Agung RI. b. Kegiatan Pokok 1) Panitera Mahkamah Agung melaksanakan dukungan di bidang teknis dan administrasi yustisial kepada majelis Hakim Agung dalam memeriksa, mengadili, dan memutus perkara. Dalam tugas dan fungsi ini mempunyai indikator kinerja outcome antara lain: perkara yang diselesaikan di Mahkamah Agung, pemberian pertimbangan grasi, pemberian fatwa. 2) Para Direktorat Jenderal (peradilan umum, agama, TUN dan militer) melaksanakan: a) Pembinaan tenaga teknis, dalam tusi ini mempunyai indikator outcome antara lain: perkara yang tidak diajukan upaya hukum banding, dan kasasi. b) Pembinaan administrasi peradilan, mempunyai indikator kinerja outcome antara lain : persentase satker yang tertib administrasi perkara dalam mengajukan banding, dan jumlah satker yang tertib administrasi perkara pada pengadilan tingkat pertama dan banding. c) Direktorat Pranata dan Tata Laksana Perkara melaksanakan tugas penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, serta penelaahan perangkat kelengkapan formal dan pengiriman berkas perkara yang telah lengkap ke Kepaniteraan, mempunyai indikator outcome: perkara yang ditindaklanjuti untuk di registrasi. 3) Badan Pengawasan sebagai pelaksana pengawasan terhadap pelaksanaan tugas (baik tugas administrasi umum dan administrasi peradilan, perencanaan dan realisasi anggaran, teknis peradilan, serta semua tugas lainnya) di lingkungan Mahkamah Agung dan jajaran peradilan di bawahnya, mempunyai indikator outcome yaitu pengaduan yang ditindaklanjuti dan temuan yang ditindaklanjuti. 4) Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan, Pelatihan Hukum dan Peradilan sebagai pelaksana pengembangan kualitas sumber daya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

20 manusia di lingkungan Mahkamah Agung dan jajaran peradilan di bawahnya, menghasilkan indikator kinerja outcome : pegawai yang lulus diklat teknis yudisial dan non yudisial, serta pejabat yang lulus fit and proper test dalam rangka promosi. Memperkuat fungsi penelitian dan pengembangan, mempunyai indikator kinerja outcome menghasilkan naskah penelitian dan pengembangan yang dijadikan kebijakan lembaga. 5) Badan Urusan Administrasi sebagai perencana, penyusunan anggaran, dan sarana dan prasarana dapat meningkatkan anggaran dan sarana maupun prasarana untuk Mahkamah Agung dan badan peradilan di bawahnya, sehingga tercapainya anggaran, sarana dan prasarana yang layak untuk Mahkamah Agung dan badan peradilan di bawahnya. Unit ini mempunyai indikator outcome website yang diakses oleh masyarakat pencari keadilan, dan alokasi anggaran yang diberikan untuk prodeo, bantuan hukum, sidang keliling maupun alokasi pemeliharaan perangkat teknologi informasi untuk menunjang proses penyelesaian perkara. B. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Perjanjian kinerja Mahkamah Agung Tahun 2016 berpedoman dan terkait langsung dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2016 dan Kebijakan Umum Mahkamah Agung RI dalam rangka penggunaan anggaran tahun Hasil reviu Renstra belum sepenuhnya disesuaikan dengan Indikator Kinerja Utama Mahkamah Agung, namun Perjanjian Kinerja Mahkamah Agung Tahun 2016 telah diselaraskan dengan sasaran-sasaran hasil reviu yang akan dicapai Mahkamah Agung RI pada tahun Perjanjian kinerja tahun 2016 telah disinkronisasikan dengan IKU tersebut serta mengembangkan sasaran-sasaran yang menjadi isu strategis Mahkamah Agung RI pada tahun 2016 serta target yang ada pada Rencana Kinerja Tahun 2016 yang telah disesuaikan, maka dapat diperinci sebagai berikut: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

21 Tabel 2.1: Perjanjian Kinerja Mahkamah Agung RI Tahun 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target 1 Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 90% b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu 85% c. Persentase penurunan sisa perkara 15% d. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: 1) Banding 90% 2) Kasasi 70% 3) Peninjauan Kembali 60% 2 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara e. Persentase Perkara Pidana Anak yang Diselesaikan dengan diversi f. Indeks responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan a. Persentase penyelesaian minutasi perkara sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan b. Persentase salinan putusan yang diterima oleh pengadilan pengaju tepat waktu c. Persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi 50% 75 23% 20% 5% 3 Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 90% b. Persentase perkara yang diselesaikan diluar gedung pengadilan 93% 4 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan 5 Terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat peradilan secara optimal baik internal maupun eksternal 6 Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan berdasarkan parameter objektif 7 Meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara akuntabel, efektif dan efisien c. Persentase perkara permohonan (voluntair) identitas hukum d. Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum (Posbakum) Persentase Putusan Perkara Perdata dan TUN yang Ditindaklanjuti (dieksekusi) a. Persentase pengaduan yang dapat ditindaklanjuti b. Persentase pengaduan yang selesai ditindaklanjuti dan dipublikasikan a. Persentase jabatan yang sudah memenuhi standar kompetensi sesuai dengan parameter objektif b. Persentase Hakim yang telah memiliki sertifikasi spesialisasi keahlian c. Persentase pegawai yang telah mendapatkan pengembangan kompetensi d. Pedoman persentase SDM yang promosi dan mutasi berdasarkan parameter objektif a. Persentase terpenuhinya kebutuhan standar sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan pelayanan prima 100% 100% 50% 100% 100% 90% 90% 50% 90% 75% Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

22 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target b. Persentase peningkatan produktifitas kinerja SDM (SKP dan Penilaian Prestasi Kerja) c. Ditetapkan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung tentang Penerapan Restrukturisasi Organisasi Mahkamah Agung d. Persentase tercapainya target kegiatan prioritas yang mendukung pelayanan prima peradilan 85% 100% 90% Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

23 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2016 A. Capaian Kinerja Tahun 2016 Capaian kinerja Mahkamah Agung tahun 2016 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran dan membandingkan capaian kinerja Mahkamah Agung tahun 2016 dengan perincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.1: Pengukuran Kinerja Mahkamah Agung RI Tahun 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) 1 Terwujudnya proses peradilan yang pasti, tranparan dan akuntabel 2 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu c. Persentase penurunan sisa perkara d. Persentase Perkara yang tidak mengajukan upaya hukum 1) Banding 2) Kasasi 3) Peninjauan Kembali e. Persentase Perkara Pidana Anak yang Diselesaikan dengan diversi f. Indeks responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan a. Persentase penyelesaian minutasi perkara sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan b. Persentase salinan putusan yang diterima oleh pengadilan pengaju tepat waktu 90% 97,97% 108,85% 85% 81,90% 96,35% 15% 40,31% 268,73 90% 99,27% 110,3 70% 32,44% 46,34 60% 71,45% 119,08 50% 2,52% 5, ,66 103,54 23% 14,92% 64,86 20% N.A N.A Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

24 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) 3 Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan 4 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan 5 Terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat peradilan secara optimal baik internal maupun eksternal 6 Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan berdasarkan parameter objektif c. Persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan b. Persentase perkara yang diselesaikan diluar gedung pengadilan c. Persentase perkara permohonan (voluntair) identitas hukum d. Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum (Posbakum) Persentase Putusan Perkara Perdata dan TUN yang Ditindaklanjuti (dieksekusi) a. Persentase pengaduan yang dapat ditindaklanjuti b. Persentase pengaduan yang selesai ditindaklanjuti dan dipublikasikan a. Persentase jabatan yang sudah memenuhi standar kompetensi sesuai dengan parameter objektif b. Persentase hakim yang telah memiliki sertifikasi spesialisasi keahlian c. Persentase pegawai yang telah mendapatkan pengembangan kompetensi d. Pedoman persentase SDM yang promosi dan mutasi berdasarkan parameter objektif 5% 3,84% 76,8 90% 100% 111,11 93% 86,33% 92,82 100% 100% % 100% % 99% % 100% % 100% % 85,25% 94,7 90% 99,73% 110,8 50% 97,19% 194,3 90% 98,9% 101 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

25 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) 7 Meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara akuntabel, efektif, dan efisien a. Persentase terpenuhinya kebutuhan standar sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan pelayanan prima b. Persentase peningkatan produktifitas kinerja SDM (SKP dan penilaian prestasi kerja) c. Ditetapkan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung tentang Penerapan Restrukturisasi Organisasi Mahkamah Agung d. Persentase tercapainya target kegiatan prioritas yang mendukung pelayanan prima peradilan 75% 59,63% 79,51 85% 98,39% 115,75 100% 50% 50% 90% 136,44% 151,6% * Capaian: Realisasi Target X 100% Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

26 Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing indikator kinerja pada tiap sasaran strategis: Sasaran 1 : Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel Sasaran ini ditetapkan untuk mengukur keberhasilan Mahkamah Agung RI dalam memberikan peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel. Sasaran ini terdiri dari enam indikator, sebagaimana digambarkan pada tabel di bawah ini: Tabel 3.2: Terwujudnya Proses Peradilan Yang Pasti, Transparan Dan Akuntabel Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) Terwujudnya proses peradilan yang pasti, tranparan dan akuntabel a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu c. Persentase penurunan sisa perkara d. Persentase perkara yang tidak mengajukan hukum 1) Banding 2) Kasasi 3) Peninjauan Kembali e. Persentase perkara pidana anak yang diselesaikan dengan diversi f. Indeks responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan 90% 97,97% 108,85 85% 81,90% 96,35 15% 40,31% 268,73 90% 70% 60% 99,27% 32,44% 71,45% 110,3 46,34 119,08 50% 2,52% 5, , Analisis atas capaian indikator-indikator kinerja sasaran ini sebagai berikut: Sasaran 1 Indikator kinerja ke - 1: Persentase sisa perkara yang diselesaikan. - Persentase sisa perkara yang diselesaikan adalah perbandingan jumlah sisa perkara yang diselesaikan dengan jumlah sisa perkara yang harus diselesaikan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

27 - Indikator ini bertujuan untuk mengetahui kinerja penyelesaian sisa perkara di tahun Sisa perkara adalah jumlah beban perkara tahun sebelumnya yang belum diputus. Tabel 3.3: Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Persentase sisa perkara 90% 97,97% 108,85% NA NA yang diselesaikan Adanya sisa perkara umumnya disebabkan karena perkara yang masuk pada akhir tahun belum diputus pada tahun berjalan sehingga menjadi beban pada tahun berikutnya, sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.4: Data Penyelesaian Sisa Perkara Jenis Permohonan Diselesaikan Tahun 2016 yang Sisa Tahun 2015 Jumlah diregister Tahun 2015 Kasasi PK Grasi HUM Kasasi PK Grasi HUM Jumlah Perdata Perdata Khusus Pidana Pidana Khusus Agama 0 0 Perdata Agama Jinayat Agama Pidana Militer TUN JUMLAH Sisa perkara tahun 2015 sebanyak perkara, dari jumlah tersebut telah diselesaikan di tahun 2016 sebanyak perkara (97,97%). Hal ini menunjukan bahwa Mahkamah Agung terus berupaya meningkatkan penyelesaian perkara. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

28 Sasaran 1 Indikator kinerja ke - 2: Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu. - Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu adalah perbandingan antara jumlah perkara yang diselesaikan tepat waktu dengan beban perkara. - Indikator ini untuk mengukur kinerja penyelesaian perkara sesuai dengan ketentuan jangka waktu penanganan perkara berdasarkan SK KMA Nomor 214/KMA/SK/XII/2014 tanggal 30 Desember 2014, yaitu 250 hari kalender terhitung mulai berkas diterima di Mahkamah Agung sampai dikirim kembali ke pengadilan pengaju. Ketentuan ini berlaku untuk perkara yang diregister mulai tahun 2015, untuk perkara yang diregister sebelum tahun 2015 masih berlaku SK KMA Nomor 138 Tahun Tabel 3.5: Persentase Perkara Yang Diselesaikan Tepat Waktu Capaian Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu 85% 81,90% 96,35% 96,39% 94% Pada tahun 2014 capaian kinerja perkara yang diselesaikan tepat waktu sebesar 94% dan pada tahun 2015 terjadi peningkatan menjadi 96,39% dan pada tahun 2016 menjadi 96,35%. Beban perkara tahun 2016 sebanyak perkara dan yang diselesaikan tepat waktu sebanyak perkara (81,90%). Tabel 3.6: Beban Perkara Tahun No Tahun Sisa Tahun Lalu Masuk Tahun ybs Jumlah Beban Perkara Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

29 Rerata waktu menyelesaikan perkara pada masing-masing jenis perkara sebagaimana tabel berikut: Tabel 3.7: Rerata Waktu Menyelesaikan Perkara Pada Mahkamah Agung Tahun 2016 No Jenis Perkara Jangka Waktu Proses Pemeriksaan (dalam bulan) > 24 Jumlah 1 Perdata Perdata Khusus Pidana Pidana Khusus Perdata Agama Pidana Militer Tata Usaha Negara Jumlah Persentase 80,75% 13,05% 5,33% 0,72% 0,15% Pada tabel tersebut di bawah menunjukkan waktu menyelesaikan perkara tahun 2016 dari bulan ke 1 sampai dengan di atas 24 bulan sebanyak perkara. Sedangkan perkara yang diselesaikan tepat waktu sebanyak perkara. Sasaran 1 Indikator kinerja ke - 3: Persentase penurunan sisa perkara. Persentase penurunan sisa perkara adalah perbandingan selisih jumlah sisa perkara tahun sebelumnya dan sisa perkara tahun berjalan dengan sisa perkara tahun sebelumnya. Tabel 3.8: Persentase Penurunan Sisa Perkara Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Persentase penurunan sisa perkara 15% 40,31% 268,73% 71,53% 206,87% Beban perkara tahun 2016 sebanyak perkara, kemudian jumlah yang diputus sebanyak perkara, sehingga sisa perkara tahun 2016 sebanyak perkara, berkurang 40,31% dibandingkan tahun 2015 yang berjumlah perkara. Rasio jumlah sisa perkara dibandingkan dengan jumlah beban perkara tahun 2016 adalah sebesar 12,69%. Rasio sisa perkara ini berkurang 8,78% dari tahun 2015 yang berjumlah 21,47%. Dengan demikian, jumlah sisa maupun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

30 persentase sisa dibandingkan jumlah beban perkara tahun 2016 mengalami penurunan yang signifikan dari tahun-tahun sebelumnya dan menjadi sisa terendah dalam sejarah Mahkamah Agung. No Tabel 3.9: Data Penurunan Sisa Perkara Periode Tahun Sisa Tahun Lalu Masuk Tahun ybs Jumlah Beban Perkara Putus Sisa Akhir Sisa vs Beban (%) , , , Sasaran 1 Indikator kinerja ke - 4: Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum. - Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum adalah perbandingan antara jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum dengan jumlah putusan perkara. - Indikator ini untuk mengukur jumlah pencari keadilan yang puas atas putusan pengadilan. Tabel 3.10: Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Indikator Kinerja Target (%) Realisasi (%) Capaian (%) Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Tingkat Banding 90 99,27 110,3 110,4 110,4 Tingkat Kasasi 70 32,44 46, ,6 Tingkat Peninjauan kembali 60 71,45 119,08 126,16 127,76 Analisis Capaian sebagai berikut: 1. Pencari keadilan yang tidak mengajukan upaya hukum banding: Sejak tahun 2014, 2015 dan 2016 capaian kinerja pencari keadilan yang tidak mengajukan upaya hukum banding berkisar 110%. Perkara yang diputus pengadilan tingkat pertama tahun 2016 sebanyak perkara, perkara yang masuk pengadilan tingkat banding tahun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

31 2016 sebanyak perkara (0,73%), maka yang tidak melakukan upaya hukum banding sebanyak perkara atau 99,27%, sehingga capaian kinerja pada perkara yang tidak mengajukan hukum pada tingkat banding di tahun 2016 adalah 99,27%. 2. Pencari keadilan yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi: Pada tahun 2014 capaian kinerja mencapai 77.6% terjadi penurunan pada tahun 2015 menjadi 74% sedangkan tahun 2016 capaian kinerja semakin menurun menjadi 46,34%. Perkara yang diputus pengadilan tingkat banding tahun 2016 menggambarkan pencari keadilan kurang puas atas putusan tingkat banding, serta mudahnya para pencari keadilan dalam mengajukan upaya hukum kasasi. Perkara yang diputus pengadilan tingkat banding tahun 2016 sebanyak perkara, perkara yang masuk pengadilan tingkat kasasi tahun 2016 sebanyak perkara atau 67,56% (perkara yang mengajukan upaya hukum kasasi), maka yang tidak melakukan upaya hukum kasasi sebanyak perkara atau 32,44%, sehingga capaian kinerja pada perkara yang tidak mengajukan hukum pada tingkat kasasi di tahun 2016 adalah 46,34% 3. Pencari keadilan yang tidak mengajukan upaya hukum peninjauan kembali: Pada tahun 2014 capaian kinerja mencapai % terjadi penurunan pada tahun 2015 menjadi % sedangkan tahun 2016 capaian kinerja semakin menurun menjadi %. Hal ini menggambarkan pencari keadilan kurang puas atas putusan tingkat kasasi, serta mudahnya para pencari keadilan dalam mengajukan upaya hukum peninjauan kembali. Tingkat peninjauan kembali jumlah perkara yang diputus tingkat kasasi tahun 2016 sebanyak perkara, perkara yang masuk Pengadilan tingkat peninjauan kembali tahun 2016 sebanyak perkara atau 28,55% (perkara yang mengajukan upaya hukum peninjauan kembali), maka yang tidak melakukan upaya hukum peninjauan kembali sebanyak perkara atau 71,45%, sehingga capaian kinerja pada perkara yang tidak mengajukan hukum pada tingkat peninjauan kembali di tahun 2016 adalah 119,08%. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

32 Berikut ini adalah keadaan perkara pada Mahkamah Agung RI pada tahun 2016: 1) Tingkat Pertama Pengadilan tingkat pertama di seluruh Indonesia selama tahun 2016 menerima sebanyak perkara, sisa perkara tahun 2015 sebanyak perkara, sehingga beban perkara yang diadili berjumlah perkara. Perkara yang telah diputus sebanyak perkara dan dicabut sebanyak perkara. Jumlah perkara yang diterima tahun 2016 menurun 15,76% dibandingkan penerimaan tahun 2015 sebanyak perkara. Jumlah perkara putus menurun 16,62%, dan jika dibandingkan dengan beban perkara rasionya adalah 94,99%. Rasio sisa perkara dibandingkan dengan beban perkara sebesar 4,58%. Tabel 3.11: Perbandingan Keadaan Perkara Pengadilan Tingkat Pertama Pada Empat Lingkungan Peradilan Seluruh Indonesia Tahun Tahun Sisa Masuk Jumlah Putus Cabut Sisa Rasio Perbandingan 9,7% -15,76% -15,14% -16,62% -45,17% 45,67% Keadaan perkara seluruh pengadilan tingkat pertama tahun 2016 dari masingmasing lingkungan peradilan sebagai berikut: Tabel 3.12: Keadaan Perkara Tiap Lingkungan Pengadilan Tingkat Pertama Tahun 2016 No Lingkungan Peradilan Sisa 2015 Masuk 2016 Jumlah Putus Cabut Sisa 1 Umum Agama Militer TUN Jumlah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

33 2) Tingkat Banding Pengadilan tingkat banding di seluruh Indonesia tahun 2016 menerima sebanyak perkara, sisa perkara tahun 2015 sebanyak perkara, sehingga jumlah beban pemeriksaan perkara sebanyak perkara. Perkara yang telah putus sebanyak perkara dan dicabut sebanyak 9 perkara. Sisa perkara pada akhir tahun 2016 sebanyak perkara. Jumlah perkara yang diterima berkurang 1,38% dari tahun 2015 yang menerima sebanyak perkara. Jumlah perkara putus menurun 29,01% dari tahun 2015 yang berjumlah perkara. Rasio jumlah perkara putus dibandingkan dengan beban perkara adalah 54,78%. Rasio jumlah sisa perkara dibandingkan dengan beban adalah 45,19%. Tabel 3.13: Perbandingan Keadaan Perkara Pengadilan Tingkat Banding Empat Lingkungan Peradilan Seluruh Indonesia Tahun Tahun Sisa Masuk Jumlah Putus Cabut Sisa Rasio Perbandingan -82,09% -1,38% -29,83% -29,01% -78,05% -30,69% Keadaan perkara seluruh pengadilan tingkat banding tahun 2016 berdasarkan perincian pada masing-masing lingkungan peradilan, sebagai berikut: Tabel 3.14: Keadaan Perkara Seluruh Pengadilan Tingkat Banding Tahun 2016 Dari Masing-Masing Lingkungan Peradilan No Lingkungan Peradilan Sisa 2015 Masuk 2016 Jumlah Putus Cabut Sisa 1 Umum Agama Militer TUN Pengadilan Pajak Jumlah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

34 3) Perbandingan Keadaan Perkara pada Pengadilan Seluruh Indonesia, sebagai berikut: Tabel 3.15: Perbandingan Keadaan Perkara Pada Pengadilan Seluruh Indonesia Tahun 2016 Tingkat Peradilan Sisa 2015 Masuk 2016 Jumlah Putus Dicabut Sisa Tk. Pertama Tk. Banding Jumlah ) Perbandingan keadaan perkara yang diterima Mahkmah Agung RI Berdasarkan Jenis Kewenangannya, sebagai berikut: Tabel 3.16: Perbandingan Perkara Yang Diterima Mahkamah Agung Tahun 2015 dan 2016 Berdasarkan Jenis Perkara dan Kewenangannya NO Jenis Perkara Masuk 2015 Jumlah Masuk2016 Kasasi Pk Grasi Hum Jumlah Kasasi Pk Grasi Hum Jumlah 2016 vs 2015 (%) 1 Perdata ,82 2 Perdata Khusus ,83 3 Pidana ,75 4 Pidana Khusus ,78 5 Perdata Agama ,77 6 Pidana Militer ,61 7 Tata Usaha Negara ,23 Total ,67 Sasaran 1 Indikator kinerja ke - 5: Persentase perkara pidana anak yang diselesaikan dengan diversi. Persentase perkara pidana melalui sistem peradilan pidana anak adalah perbandingan jumlah perkara pidana anak yang diselesaikan melalui diversi dengan jumlah perkara pidana anak. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

35 Tabel 3.17: Persentase Perkara Pidana Anak Yang Diselesaikan Dengan Diversi Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) Persentase perkara pidana anak yang diselesaikan dengan diversi 50% 2,52% 5,04 8 N.A Diversi merupakan pengalihan penyelesaian perkara anak dari proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana, sebagaimana disebut dalam Pasal 1 angka 7 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Berdasarkan pasal 2 dan 3 Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Diversi dalam Sistem Peradilan Pidana Anak, diversi diberlakukan terhadap anak yang telah berumur 12 tahun tapi belum berumur 18 tahun, atau telah berumur 12 tahun meskipun pernah kawin tetapi belum berumur 18 tahun, yang diduga melakukan tindak pidana. Hakim anak wajib mengupayakan diversi dalam hal anak didakwa melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara di bawah 7 tahun atau kepada anak yang didakwa dengan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 7 tahun atau lebih dalam bentuk surat dakwaan subsidaritas, alternatif, kumulatif, maupun kombinasi (gabungan). Diversi tidak berhasil jika salah satu atau para pihak tidak melaksanakan sepenuhnya kesepakatan diversi. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan perkara sesuai dengan hukum acara peradilan pidana anak. Tahun 2016 tercatat upaya diversi dilakukan untuk 387 perkara, dari jumlah tersebut 72 perkara gagal diselesaikan melalui diversi. Jumlah perkara pidana anak yang diselesaikan secara diversi sebanyak 315 perkara atau 2,52% dari beban perkara pidana anak ( perkara). Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

36 Tabel 3.18: Perincian Beban Perkara Pidana Anak dan Diversi Tahun 2016 No Perkara Jumlah 1. Sisa Masuk Putus Sisa Diversi Berhasil Diversi Gagal Banding Kasasi Peninjauan Kembali 2 Sasaran 1 Indikator kinerja ke - 6: Indeks responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan. Indikator kinerja ini bertujuan untuk menggambarkan indeks kepuasan masyarakat atas penyelenggaraan pelayanan publik di pengadilan. Tabel 3.19: Indeks Responden Pencari Keadilan Yang Puas Terhadap Layanan Peradilan Indikator Kinerja Target Realisasi Indeks Responden Pencari Keadilan yang puas terhadap Layanan Peradilan Capaian ,66 103,54% NA NA Indeks responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan diukur berdasarkan Peraturan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Pada tahun 2016 Mahkamah Agung melakukan survei terhadap Pencari Keadilan yang puas terhadap layanan peradilan melalui Direktorat Jenderal Peradilan Umum, Direktorat Jenderal Peradilan Agama dan Direktorat Jenderal Peradilan Militer dan TUN. Survei tersebut dilakukan melalui Akreditasi Penjaminan Mutu dan ISO yang dilakukan oleh ketiga Direktorat Jenderal terhadap empat lingkungan peradilan di bawahnya, dengan ruang lingkup yaitu: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

37 1. Prosedur layanan 2. Waktu pelayanan 3. Biaya / tarif layanan 4. Perilaku pelaksanaan pelayanan 5. Penanganan pengaduan, saran dan masukan. Terhadap ruang lingkup tersebut diberikan penilaian dengan kategori sebagai berikut: a = Sangat baik b = Baik c = Kurang baik d = Tidak baik Hasil surveinya adalah sebagai berikut: - Direktorat Jenderal Peradilan Umum melaksanakan Akreditasi Penjaminan Mutu terhadap 67 Pengadilan Tingkat Pertama dan Pengadilan Tingkat Banding dengan indeks kepuasan masyarakat Direktorat Jenderal Peradilan Agama melaksanakan ISO terhadap 50 Pengadilan Tingkat Pertama dan Pengadilan Tingkat Banding dengan indeks kepuasan masyarakat Direktorat Jenderal Peradilan Militer dan TUN melaksanakan ISO terhadap 17 Pengadilan Tingkat Pertama dan Pengadilan Tingkat Banding dengan indeks kepuasan masyarakat 72,99. Indeks kepuasan masyarakat atas layanan peradilan pada semua lingkungan peradilan adalah 77,66, angka ini berada di atas ketentuan minimal yang telah ditentukan di dalam Peraturan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 yaitu 62,51, sehingga dapat disimpulkan masyarakat puas terhadap pelayanan peradilan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

38 Sasaran 2 : Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara Sasaran ini ditetapkan untuk mengukur keberhasilan Mahkamah Agung RI dalam meningkatkan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara. Sasaran ini terdiri dari tiga indikator, sebagaimana digambarkan pada tabel di bawah ini: Tabel 3.20: Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara a. Persentase penyelesaian minutasi perkara sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan b. Persentase salinan putusan yang diterima oleh pengadilan pengaju tepat waktu c. Persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi 23% 14,92% 64,86 20% N.A N.A 5% 3,84% 76,8 Analisis atas capaian indikator-indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut: Sasaran 2 Indikator kinerja ke - 1: Persentase penyelesaian minutasi perkara sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan. Persentase penyelesaian minutasi perkara sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan yaitu perbandingan jumlah minutasi perkara yang diselesaikan tepat waktu dengan jumlah perkara perkara yang diminutasi. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

39 Tabel 3.21:Persentase Penyelesaian Minutasi Perkara Sesuai Dengan Jangka Waktu Yang Ditentukan Capaian Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase penyelesaian minutasi perkara sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan 23% 14,92% 64,86% 42% NA Ketentuan jangka waktu penanganan perkara di Mahkamah Agung berdasarkan surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor 214/KMA/SK/XII/2014 tanggal 30 Desember 2014 adalah 250 hari kalender terhitung mulai berkas diterima di Mahkamah Agung sampai perkara tersebut dikirim kembali ke pengadilan pengaju (berlaku untuk perkara yang diregister mulai tahun 2015). Jangka waktu minutasi perkara ditetapkan 98 hari kalender, jumlah ini akan berkurang jika tahapan sebelumnya melebihi jangka waktu yang ditetapkan. Pada tahun 2015 perkara yang sudah diputus secara tepat waktu sebanyak perkara dan telah diminutasi tepat waktu sebanyak perkara dengan capaian 42%. Sedangkan pada tahun 2016 perkara yang diminutasi sebanyak perkara, yang diminutasi tepat waktu sebanyak perkara sehingga realisasi sebesar 14,92% dan capaian 64,86%. Rerata waktu memutus dan minutasi perkara dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.22: Rerata Waktu Memutus Perkara pada Mahkamah Agung Tahun 2016 No Jenis Perkara Jangka Waktu Proses Pemeriksaan (dalam bulan) 1 s.d. 3 3 s.d. 6 6 s.d s.d. 24 > 24 Jumlah 1 Perdata Perdata Khusus Pidana Pidana Khusus Perdata Agama Pidana Militer Tata Usaha Negara Jumlah Persentase 80,75% 13,05% 5,33% 0,72% 0,15% Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

40 Tabel 3.23: Rerata Waktu Minutasi Pada Mahkamah Agung Tahun 2016 No Jenis Perkara Jangka Waktu Proses Minutasi (dalam bulan) 1 s.d. 3 3 s.d. 6 6 s.d s.d. 24 > 24 Jumlah 1 Perdata Perdata Khusus Pidana Pidana Khusus Perdata Agama Pidana Militer Tata Usaha Negara Jumlah Persentase 14,92% 19,75% 34,94% 28,08% 2,31% Sasaran 2: Indikator kinerja ke - 2 : Persentase Salinan Putusan Yang Diterima Oleh Pengadilan Pengaju Tepat Waktu Persentase salinan putusan yang diterima oleh pengadilan pengaju tepat waktu adalah perbandingan jumlah salinan putusan yang diterima oleh pengadilan pengaju tepat waktu dengan jumlah putusan. Tabel 3.24: Persentase Salinan Putusan Yang Diterima Oleh Pengadilan Pengaju Tepat Waktu Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat waktu 20% N.A N.A N.A NA Indikator ini tidak bisa/sulit diukur karena tidak ada pencatatan yang valid mengenai ketepatan waktu penerimaan putusan di pengadilan pengaju. Berdasarkan SK KMA Nomor 214 Tahun 2014, proses penanganan perkara hanya sampai berkas diserahkan ke pihak pengiriman (Pos Indonesia). Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

41 Sasaran 2 Indikator kinerja ke - 3: Persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi. Persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi adalah perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan melalui mediasi dengan jumlah perkara yang dilakukan mediasi. Indikator ini untuk mengukur keberhasilan penyelesaian perkara melalui mediasi. Tabel 3.25: Persentase Perkara Yang Diselesaikan Melalui Mediasi Sasaran Strategis Target Realisasi Persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi Capaian % 3,84% 76,8% 67.1% N.A Pada tahun 2016 perkara di lingkungan peradilan tingkat pertama yang diselesaikan melalui mediasi realisasinya 3,84% maka capaian kinerjanya 76.8%. Terdapat kenaikan capaian kinerja dari 67,1% di tahun 2015 menjadi 76.8% pada tahun Perkara yang diselesaikan secara mediasi pada pengadilan tingkat pertama terdiri dari: 1. Peradilan Umum (Perkara Perdata Gugatan) 2. Peradilan Agama (Perkara Perdata Gugatan) Ad 1. Jumlah perkara perdata gugatan yang masuk pada pengadilan tingkat pertama (peradilan umum) tahun 2016 sebesar perkara dan berhasil dimediasi sebesar 571 perkara (2%). Hal ini disebabkan karena pencari keadilan lebih memilih diselesaikan melalui sidang pengadilan. Ad 2. Perkara yang diterima pengadilan tingkat pertama (peradilan agama) tahun 2016 sebanyak perkara, perkara yang berhasil dimediasi tahun 2016 sebanyak perkara (5,69%). Hal ini disebabkan karena pencari keadilan lebih memilih diselesaikan melalui sidang pengadilan. Untuk lebih mengoptimalkan penyelesaian perkara melalui mediasi, Mahkamah Agung setelah hampir tiga tahun bekerja merancang revisi Perma Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan, Pokja Mediasi yang dibentuk oleh Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

42 Ketua Mahkamah Agung melalui SK KMA Nomor KMA/SK/VII/2013 tanggal 26 Juli 2013, berhasil merampungkan tugas dan tanggung jawab yang diamanatkan kepada Pokja tersebut dengan lahirnya Perma Nomor 1 Tahun 2016 tanggal 3 Februari 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan. Beberapa hal baru yang diatur dalam Perma Mediasi ini adalah mengenai ketentuan mediasi dijalankan dengan iktikad baik. Jika penggugat tidak beriktikad baik dalam mediasi, maka perkaranya dinyatakan tidak dapat diterima oleh majelis hakim. Sedangkan jika tergugat yang tidak beriktikad baik, maka ia akan dihukum untuk membayar biaya mediasi. Selain itu, aturan baru lainnya adalah mengenai kesepakatan sebagian yang dianggap sebagai keberhasilan mediasi. Jangka waktu pelaksanaan mediasi juga sekarang ditentukan menjadi 30 hari dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan sampai 30 hari berikutnya. Keterlibatan tokoh masyarakat dan kemungkinan pejabat pengadilan non-hakim untuk menjadi mediator juga diakomodasi dalam Perma ini. Perma ini diharapkan dapat meningkatkan akses terhadap keadilan bagi masyarakat melalui penyelesaian sengketa, sebagai salah satu alternatif penyelesaian sengketa yang saling menguntungkan kedua belah pihak melalui mediasi di pengadilan. Kemudian untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaan mediasi yang lebih berdaya guna dan mampu meningkatkan keberhasilan mediasi, pada tanggal 17 Juni 2016 KMA mengeluarkan SK KMA Nomor 108/KMA/SK/VI/2016 tentang Tata Kelola Mediasi di Pengadilan. SK KMA ini mengandung berbagai instrumen dan petunjuk teknis yang detail mengenai pelaksanaan mediasi. Diharapkan dengan terbitnya aturan terkait mediasi tersebut, tingkat keberhasilan mediasi dapat meningkat. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

43 Sasaran 3 : Meningkatnya Akses Peradilan Bagi Masyarakat Miskin Terpinggirkan Untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap keadilan terutama bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan, Mahkamah Agung RI berupaya keras untuk memberikan solusi yang berkeadilan bagi masyarakat pencari keadilan melalui indikator-indikator di bawah ini: Tabel 3.26: Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan Sasaran Strategis Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan Indikator Kinerja a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan b. Persentase perkara yang diselesaikan di luar gedung pengadilan c. Persentase perkara permohonan (voluntair) identitas hukum Target (%) Realisasi (%) Capaian (%) , ,33 92, Sasaran 3 Indikator kinerja ke - 1: Persentase perkara prodeo yang diselesaikan. Persentase perkara yang diselesaikan melalui pembebasan biaya / prodeo adalah perbandingan antara jumlah perkara prodeo yang diselesaikan dengan jumlah perkara prodeo. Indikator ini untuk mengukur kinerja Mahkamah Agung dalam memberikan akses untuk memperoleh keadilan bagi masyarakat tidak mampu. Tabel 3.27: Persentase Perkara Prodeo Yang Diselesaikan Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 90% 100% % 100% N.A Berdasarkan Perma Nomor 1 Tahun 2014 penerima layanan pembebasan biaya perkara adalah setiap orang atau sekelompok orang yang tidak mampu secara ekonomi dengan dibuktikan surat keterangan dari instansi yang berwenang. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

44 Layanan pembebasan biaya perkara diberikan sepanjang ketersediaan anggaran di pengadilan dan berlaku pada tingkat pertama, tingkat banding, tingkat kasasi, peninjauan kembali, eksekusi, dan sidang di luar gedung Pengadilan serta Posbakum Pengadilan; Layanan pembebasan biaya perkara meliputi perkara perdata permohonan, gugatan, dan eksekusi dalam tahun berjalan berlaku sejak perkara didaftarkan dan diterima oleh Pengadilan dan besaran pembebasan biaya perkara, meliputi biaya perkara: Perdata Permohonan maksimal sebesar Rp ,00 Perdata Gugatan maksimal sebesar Rp ,00 Banding maksimal sebesar Rp97.000,00 Kasasi maksimal sebesar Rp ,00 Peninjauan Kembali maksimal sebesar Rp ,00 Permohonan eksekusi hanya untuk panjar biaya eksekusi sebesar Rp ,00 Pada tahun 2015 capaian perkara yang diselesaikan melalui pembebasan biaya/prodeo adalah 100% dan tahun 2016 meningkat menjadi 111,11%. Realisasi indikator ini dihitung dari tiga lingkungan peradilan: 1. Peradilan Umum Jumlah perkara prodeo perkara dan dapat diselesaikan semuanya sehingga realisasi 100%. 2. Peradilan Agama Jumlah perkara prodeo perkara dan dapat diselesaikan semuanya sehingga realisasi 100%. 3. Peradilan TUN Jumlah perkara prodeo 12 perkara, dapat diselesaikan semuanya sehingga realisasi 100%. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

45 Tabel 3.28: Data Layanan Pembebasan Biaya Perkara di Lingkungan Peradilan Umum, Agama dan TUN Dalam 3 Tahun Terakhir Lingkungan Peradilan Tahun Jumlah Pengadilan Pemberi Layanan Jumlah Layanan (Perkara) Peradilan Umum Peradilan Agama Peradilan Tata Usaha Negara Sasaran 3 Indikator kinerja ke 2: Persentase perkara yang diselesaikan di luar gedung pengadilan. Persentase perkara yang diselesaikan di luar gedung pengadilan/zitting plaats adalah perbandingan antara jumlah perkara yang diselesaikan di luar gedung pengadilan dengan jumlah perkara yang seharusnya diselesaikan di luar gedung pengadilan. Indikator ini untuk mengukur kinerja Mahkamah Agung dalam memberikan kemudahan akses layanan hukum bagi masyarakat yang mengalami hambatan biaya, fisik maupun geografis dalam menjangkau lokasi kantor pengadilan. Tabel 3.29: Persentase Perkara Yang Diselesaikan Di Luar Gedung Pengadilan Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Persentase perkara yang diselesaikan di luar gedung pengadilan 93% 86,33% 92,82% 142,85% 143% Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

46 Pengadilan dapat menyelenggarakan sidang di luar gedung Pengadilan khususnya untuk jenis perkara-perkara yang pembuktiannya mudah atau bersifat sederhana, kemudian berdasarkan pada karakteristik jumlah perkara, dan keterjangkauan wilayah. Lokasi penyelenggaraan sidang di luar gedung pengadilan dapat ditetapkan melalui koordinasi antara pengadilan dengan pemerintah daerah atau instansi lain. Pengadilan Negeri, Pengadilan Agama dan Pengadilan Tata Usaha Negara dapat menyelenggarakan layanan sidang di luar gedung pengadilan secara bersama-sama sesuai dengan kebutuhan. Sidang di luar gedung Pengadilan dapat dilaksanakan secara terpadu dengan layanan Posbakum Pengadilan. Pada tahun 2014 indikator kinerja perkara yang diselesaikan melalui sidang di luar gedung pengadilan baik di dalam negeri maupun di luar negeri capaian kinerjanya 143%, tahun 2015 menjadi 142,85% dan tahun 2016 menjadi 92,82%. Pada indikator perkara yang diselesaikan melalui sidang di luar gedung pengadilan baik di dalam negeri maupun di luar terdiri dari: 1. Peradilan Umum (Perkara Perdata) 2. Peradilan Agama 3. Peradilan Militer Ad1. Jumlah perkara pada peradilan umum yang seharusnya diselesaikan melalui sidang di luar gedung pengadilan sebanyak perkara pada 83 lokasi sidang dan semuanya dapat diselesaikan sehingga realisasi 100% Ad2. Jumlah perkara pada peradilan agama yang seharusnya diselesaikan melalui sidang di luar gedung pengadilan (dalam negeri) sebanyak perkara pada 370 lokasi sidang dan semuanya dapat diselesaikan sehingga realisasi 100%. Sidang di luar gedung pengadilan selain di dalam negeri juga diselenggarakan di luar negeri pada Konsulat Jenderal Republik Indonesia, penyelenggaraannya berdasarkan SK KMA Nomor 084/KMA/SK/V/2011. Kegiatan tersebut didanai dan bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri. Adapun jenis perkara yang disidangkan adalah perkara isbat (penetapan) nikah. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

47 Tabel 3.30: Data Layanan Sidang Isbat Nikah di Luar Negeri Sejak 2014 No Tahun Waktu Pelaksanaan Kota, Negara Jumlah Perkara Disidangkan s.d. 24 Desember Tawau, Malaysia s.d. 23 Desember Tawau, Malaysia s.d. 28 September 10 s.d. 12 Oktober Kuching, Malaysia Jeddah, Arab Saudi s.d. 19 Oktober Kinabalu, Malaysia s.d. 10 November Tawau, Malaysia s.d. 7 Desember Kinabalu, Malaysia 210 Ad3. Jumlah perkara pada peradilan militer yang yang seharusnya diselesaikan melalui sidang di luar gedung pengadilan sebanyak 354 perkara dan diselesaikan sebanyak 209 (59%) perkara pada 47 lokasi sidang. Hal ini disebabkan karena biaya penyelenggaraan tinggi sementara anggaran yang tersedia terbatas sehingga tidak dapat menyelesaikan beberapa perkara yang belum selesai dalam satu kali sidang. Biaya penyelenggaraannya tinggi karena wilayah hukum masing-masing satker pengadilan militer sangat luas, dimana hanya ada 19 satker di Indonesia. Tabel 3.31: Data Layanan Sidang Di Luar Gedung Pengadilan di Lingkungan Peradilan Umum, Peradilan Agama dan Peradilan Militer Tahun No Lingkungan Peradilan Tahun Jumlah Lokasi Sidang Jumlah Perkara Diselesaikan 1 Peradilan Umum Peradilan Agama Peradilan Militer Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

48 Sasaran 3 Indikator kinerja ke - 3: Persentase perkara permohonan (voluntair) identitas hukum. Persentase perkara permohonan (voluntair) identitas hukum adalah perbandingan jumlah perkara permohonan (voluntair) identitas hukum yang diselesaikan dengan jumlah perkara permohonan (voluntair) identitas hukum yang diajukan. Tabel 3.32: Persentase Perkara Permohonan (Voluntair) Identitas Hukum Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) Persentase perkara permohonan (voluntair) identitas hukum 100% 100% Permohonan identitas hukum dilaksanakan pada lingkungan peradilan agama. Jumlah perkara permohonan identitas hukum yang diajukan sejumlah perkara dan dapat direalisasikan seluruhnya. Permohonan identitas hukum yang terpenuhi tersebut dihimpun dari 362 lokasi yang dilakukan secara terpadu antara pengadilan agama dengan pemerintah daerah dan Kementerian Agama. Sasaran 3 Indikator kinerja ke 4: Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum (Posbakum). Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum adalah perbandingan antara jumlah pencari keadilan golongan tertentu yang mendapatkan layanan bantuan hukum dengan jumlah pencari keadilan golongan tertentu. Tabel 3.33: Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu Yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum) Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum (Posbakum) Capaian (%) % 100% 100 N.A N.A Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

49 Posbakum di Pengadilan memberikan manfaat yang sangat besar bagi para pencari keadilan terutama bagi mereka yang tidak mampu karena melalui program ini masyarakat dapat memperoleh layanan hukum berupa informasi, konsultasi, dan advis hukum, serta pembuatan dokumen hukum berupa surat gugatan yang dibutuhkan dalam proses penyelesaian perkara di pengadilan. Pemberian layanan melalui Posbakum Pengadilan ini mengalami dinamika peningkatan dan penurunan jumlah layanan dari tahun ke tahun. Berikut adalah data pemberian layanan Posbakum Pengadilan sejak tahun 2014 yang dilakukan oleh pengadilan dalam lingkungan peradilan umum: Tabel 3.34: Data Layanan Posbakum Pengadilan di Lingkungan Peradilan Umum Sejak Tahun 2014 Tahun Jumlah Posbakum Jumlah Layanan Perkara Orang Orang Pada tahun 2016 pada lingkungan peradilan umum berhasil memberikan bantuan layanan hukum kepada seluruh pencari keadilan golongan tertentu, yaitu sejumlah orang. Data pemberian layanan Posbakum Pengadilan sejak tahun 2014 yang dilakukan oleh pengadilan agama/mahkamah syar iyah adalah sebagaimana tabel berikut: Tabel 3.35: Data Layanan Posbakum Pengadilan di Lingkungan Peradilan Agama Sejak Tahun 2014 Tahun Jumlah Posbakum Jumlah Pencari Keadilan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

50 Pada tahun 2016 lingkungan peradilan agama berhasil memberikan bantuan layanan hukum kepada seluruh pencari keadilan golongan tertentu, yaitu sejumlah orang. Data pemberian layanan Posbakum Pengadilan sejak tahun 2014 yang dilakukan oleh Pengadilan Tata Usaha Negara adalah sebagai berikut: Tabel 3.36: Data Layanan Posbakum Pengadilan di Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara Sejak Tahun 2014 Tahun Jumlah Posbakum Jumlah Pencari Keadilan Pada tahun 2016 jumlah lingkungan peradilan TUN berhasil memberikan bantuan layanan hukum kepada seluruh pencari keadilan golongan tertentu, yaitu sejumlah 13 orang. Semua lingkungan peradilan yang menyelenggarakan pos bantuan hukum telah berhasil memberikan bantuan layanan hukum kepada seluruh pencari keadilan golongan tertentu sehingga realisasi dari indikator ini 100%. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

51 Sasaran 4: Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan Kepatuhan terhadap putusan pengadilan dapat diukur dari jumlah putusan yang dilaksanakan tanpa adanya eksekusi. Permohonan eksekusi muncul akibat ketidakpatuhan salah satu pihak sehingga semakin sedikit permohonan eksekusi maka kepatuhan terhadap putusan pengadilan semakin tinggi. Tabel 3.37: Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan Persentase Putusan Perkara Perdata dan TUN yang Ditindaklanjuti (dieksekusi) 50% 99% 198% Sasaran 4 Indikator kinerja ke- 1: Persentase Putusan Perkara Perdata dan TUN yang Ditindaklanjuti (dieksekusi) Persentase Putusan Perkara Perdata dan TUN yang Ditindaklanjuti (dieksekusi) adalah perbandingan jumlah putusan perkara perdata dan TUN sudah berkekuatan hukum tetap yang tidak mengajukan permohonan eksekusi dengan jumlah putusan perkara perdata dan TUN yang sudah berkekuatan hukum tetap. Indikator ini untuk mengukur kepatuhan para pencari keadilan terhadap amar (isi) putusan pengadilan. Tabel 3.38: Persentase Putusan Perkara Perdata dan TUN yang Ditindaklanjuti (dieksekusi) Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase Putusan Perkara Perdata dan TUN yang Ditindaklanjuti (dieksekusi) Capaian % 99% 198% 125,33% NA Pada tahun 2015 jumlah putusan perkara perdata dan TUN yang sudah berkekuatan hukum tetap sebesar perkara, yang mengajukan eksekusi 321 perkara, maka yang patuh sebanyak perkara (94%), dengan target 75% Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

52 maka capaian kinerja 125,33%. Pada tahun 2016 jumlah putusan perkara perdata dan TUN yang sudah berkekuatan hukum tetap sebesar perkara, yang mengajukan eksekusi sebanyak 455 perkara, sehingga yang patuh sebanyak perkara (99%), dengan target 50% maka capaian kinerja 198%. Tabel 3.39: Data Putusan Perkara Perdata Yang Telah BHT dan Yang Mengajukan Eksekusi Tahun 2015 Dan 2016 Putus 2015 BHT 2015 Eksekusi 2015 Putus 2016 BHT 2016 Eksekusi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

53 Sasaran 5 : Terwujudnya Pelaksanaan Pengawasan Kinerja Aparat Peradilan Secara Optimal Baik Internal Maupun Eksternal Pengawasan merupakan salah satu faktor kunci guna meningkatan kepercayaan publik kepada pengadilan, untuk mewujudkan hal tersebut Mahkamah Agung secara terus menerus berupaya membuat kebijakan baru guna memberikan pelayanan yang ideal, efektif dan efisien yang dapat memperkuat fungsi pengawasan. Dengan adanya oknum peradilan yang terkena operasi tangkap tangan oleh KPK, Mahkamah Agung perlu melakukan evaluasi kebijakan yang ada dan menetapkan kebijakan baru yang mampu memperbaiki kondisi yang ada. Sesuai dengan amanat cetak biru dalam rangka penegakan disiplin kerja hakim dan seluruh aparat di lingkungan Mahkamah Agung dan Badan Peradilan, Mahkamah Agung menerbitkan Perma Nomor 7 Tahun 2016 dengan maksud menegakkan disiplin khususnya terhadap hakim karena sejak dikeluarkannya PP Nomor 94 Tahun 2012 tentang Hak Keuangan dan Fasilitas Hakim, terjadi penurunan disiplin hakim yang diantaranya disebabkan karena tidak ada aturan yang mewajibkan hakim untuk datang tepat waktu dan mengisi daftar hadir sehingga dengan terbitnya Perma Nomor 7 Tahun 2016 terwujudnya keseragaman penegakan disiplin baik terhadap hakim maupun non hakim. Berdasarkan SK KMA Nomor 096/KMA/SK/X/2006 tanggung jawab pengawasan hanya dibebankan kepada Ketua Pengadilan Tingkat Banding dan Ketua Pengadilan Tingkat Pertama, sehingga pengawasan melekat tidak berjalan sebagaimana mestinya, sehubungan dengan hal tersebut dalam rangka mengefektifkan pengawasan Mahkamah Agung menerbitkan Perma Nomor 8 Tahun 2016 yang memberikan tanggung jawab pengawasan, pembinaan dan pengendalian kepada setiap pemangku jabatan struktural di lingkungan Mahkamah Agung maupun seluruh jajaran peradilan di bawahnya. Dengan penetapan tanggung jawab tersebut dalam hal tidak dipenuhinya kewajiban pengawasan dan pembinaan oleh atasan langsung merupakan pelanggaran yang dapat dikenakan sanksi berupa penjatuhan hukuman disiplin. Pelaksanaan pemeriksaan dan pemberian sanksi tersebut berlaku bagi pemangku jabatan tanpa terkecuali, sehingga kepada pimpinan Mahkamah Agung pun dapat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

54 dilakukan pemeriksaan dan dijatuhi hukuman disiplin apabila berdasarkan hasil pemeriksaan terbukti adanya pelanggaran. Tabel 3.40: Terwujudnya Pelaksanaan Pengawasan Kinerja Aparat Peradilan Secara Optimal Baik Internal Maupun Eksternal Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat peradilan secara optimal baik internal maupun eksternal a. Persentase pengaduan yang dapat ditindaklanjuti b. Persentase pengaduan yang selesai ditindaklanjuti dan dipublikasikan 100% 100% 100% 100% 100% 100% Sasaran 5 Indikator kinerja ke 1 : Persentase pengaduan yang dapat ditindaklanjuti. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti adalah perbandingan antara pengaduan yang ditindaklanjuti dengan pengaduan yang diterima Mahkamah Agung dan Badan Peradilan di Bawahnya. Indikator kinerja ini untuk mengukur kinerja dalam menindaklanjuti pengaduan yang diterima Mahkamah Agung dan Badan Peradilan di Bawahnya yang dilaksanakan dan dikoordinir Badan Pengawasan. Tabel 3.41: Persentase Pengaduan Yang Dapat Ditindaklanjuti Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Persentase pengaduan yang dapat ditindaklanjuti 100% 100% 100% 100% 100% Dalam proses pencapaian target kinerja, telah dilakukan pengukuran pencapaian kinerja pertriwulan, sebagaimana tabel berikut: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

55 Tabel 3.42: Penanganan Pengaduan Masyarakat Tahun 2016 Penanganan Pengaduan Jumlah pengaduan Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Realisasi (%) Jumlah pengaduan Realisasi (%) Jumlah pengaduan Realisasi (%) Jumlah pengaduan Realisasi (%) Diperiksa Badan Pengawasan Dijawab dengan surat Delegasi Pengadilan Tk Banding Delegasi Pengadilan Tk Pertama Delegasi Internal Jumlah Dari surat pengaduan yang masuk sejumlah pengaduan, semuanya telah ditindaklanjuti, diawali dari telaah oleh Hakim Tinggi Pengawas kemudian dilanjutkan penanganan lebih lanjut dengan perincian sebagai berikut: - Diperiksa Badan Pengawasan: 247 pengaduan Dibuat SK Tim Pemeriksa oleh Kepala Badan Pengawasan, Tim Pemeriksa melakukan pemeriksaaan bertempat pada satker di mana pengaduan berasal. Hasil pemeriksaan dituangkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang disampaikan kepada Ketua kamar Pengawasan dalam bentuk surat, bila setuju dengan rekomendasi dari Tim Pemeriksa maka diteruskan kepada Ketua Mahkamah Agung dan bila disetujui maka kembali lagi ke Badan Pengawasan untuk dibuatkan surat pengantar penerbitan SK Hukuman Disiplin kepada Ditjen terkait (untuk tenaga teknis) dan kepada Sekretaris Mahkamah Agung (untuk tenaga non teknis). Tahun 2016 mengalami kenaikan sejumlah 82 pengaduan dibandingkan tahun 2015 yaitu sejumlah 165 pengaduan, hal tersebut dikarenakan adanya penambahan Hakim Tinggi dan Hakim Yustisial pada Badan Pengawasan, sebagai komitmen Badan Pengawasan dalam meningkatkan kinerjanya mengenai penyelesaian pengaduan masyarakat secara cepat, tepat dan transparan - Dijawab dengan surat: 717 pengaduan Surat pengaduan yang masuk Badan Pengawasan tidak semuanya merupakan pengaduan sesuai dengan syarat yang sudah ditentukan, tetapi ada pengaduan yang berisi subtansi dari perkara yang sedang berjalan pada peradilan tingkat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

56 pertama, Banding, Kasasi dan PK. Surat pengaduan yang berisi hal tersebut dijawab langsung dengan surat kepada yang bersangkutan. Tahun 2016 mengalami kenaikan yang signifikan sejumlah 255 pengaduan dibandingkan tahun 2015 sejumlah 462 pengaduan, hal tersebut merupakan salah satu indikasi semakin meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada Badan Pengawasan dalam menindaklanjuti pengaduan. - Delegasi Pengadilan Tk. Banding: 97 pengaduan Surat pengaduan yang masuk Badan Pengawasan dilakukan telaahan oleh Hakim Tinggi Pengawas, bila penanganan surat tersebut dapat diselesaikan dan dilakukan pemeriksaan oleh pengadilan tingkat banding maka surat tersebut didelegasikan dan hasil pemeriksaan atau LHP nya dikirim ke Badan Pengawasan untuk penyelesaian selanjutnya. - Delegasi Pengadilan Tk. Pertama: 391 pengaduan Surat pengaduan yang masuk Badan Pengawasan ditelaah oleh Hakim Tinggi Pengawas, bila penanganan surat tersebut dapat diselesaikan dan dilakukan pemeriksaan oleh pengadilan tingkat pertama maka surat tersebut didelegasikan dan hasil pemeriksaan atau LHP nya dikirim ke Badan Pengawasan untuk penyelesaian selanjutnya. - Delegasi Internal: 377 pengaduan Surat pengaduan yang masuk bukan permasalahan yang ditangani oleh Badan Pengawasan tetapi oleh satker lain seperti Ditjen atau Kepaniteraan, maka surat tersebut diteruskan oleh Badan Pengawasan kepada satker bersangkutan sesuai dengan permasalahan yang disampaikan. - Diarsipkan sejumlah 544 pengaduan Kriteria surat yang diarsipkan adalah surat yang identitas pelapor dan terlapor tidak jelas, tidak disertai data dukung dan tidak menunjuk substansi secara jelas seperti tidak menyebutkan nama pengadilan atau nomor perkara dimaksud Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

57 Sasaran 5 Indikator kinerja ke 2: Persentase pengaduan yang selesai ditindaklanjuti dan dipublikasikan. Persentase pengaduan yang selesai ditindaklanjuti dan dipublikasikan adalah perbandingan antara jumlah pengaduan yang selesai ditindaklanjuti dan dipublikasikan dengan jumlah pengaduan yang harus selesai ditindaklanjuti dan dipublikasikan. Indikator kinerja ini mengukur keberhasilan dalam menangani pengaduan yang diproses oleh Tim Pemeriksa Badan Pengawasan. Tabel 3.43: Persentase Pengaduan Yang Selesai Ditindaklanjuti dan Dipublikasikan Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase pengaduan yang selesai ditindaklanjuti dan dipublikasikan Capaian % 100% 100% 109% 100% Tahun 2016 pengaduan yang diperiksa langsung oleh Badan Pengawasan, sejumlah 247 LHP. Perbandingan LHP pengaduan yang diperiksa langsung oleh Badan Pengawasan 3 (tiga) tahun terakhir diuraikan sebagai berikut: Tahun 2014 LHP pengaduan yang diperiksa langsung oleh Badan Pengawasan sejumlah 116 LHP dibandingkan dengan tahun 2015 sejumlah 186 LHP, terjadi kenaikan sejumlah 70 LHP. Tahun 2015 yang dijatuhi hukuman disiplin sejumlah 186 LHP dibandingkan dengan tahun 2016 sejumlah 247 LHP, mengalami kenaikan sejumlah 61 LHP. Dari data di atas terlihat bahwa pada tahun 2014 s.d. tahun 2015 terjadi kenaikan sebanyak 70 LHP pengaduan yang diperiksa langsung oleh Badan Pengawasan, di mana pada tahun 2015 s.d. tahun 2016 juga terjadi kenaikan sebanyak 61 LHP, hal tersebut dikarenakan semakin efektifnya tim pemeriksa dalam melakukan pemeriksaan. Dari 247 LHP tersebut, ditutup 146 LHP karena berdasarkan hasil pemeriksaan tidak terbukti adanya pelanggaran disiplin maupun kode etik dan 101 LHP ditindaklanjuti dengan penjatuhan hukuman disiplin yang kemudian dipublikasikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

58 melalui website Badan Pengawasan, laporan tahunan Mahkamah Agung, dengan perincian berdasarkan inspektorat wilayah sebagai berikut: Tabel 3.44: Pengelompokkan LHP Hukuman Disiplin Berdasarkan Inspektorat Wilayah Wilayah I Wilayah II Wilayah III Wilayah IV Jumlah 28 LHP 44 LHP 21 LHP 8 LHP 101 LHP Dari 101 LHP tersebut yang dikenakan penjatuhan hukuman disiplin sejumlah 150 orang, yang diuraikan pada tabel berikut: Tabel 3.45: Hukuman Disiplin Tahun 2016 NO Jabatan Jenis Hukuman Disiplin Berat Sedang Ringan Jumlah Persentase 1 Hakim ,33% Hakim Ad Hoc ,67% Hakim Pajak ,67% 2 Panitera/Sekretaris ,67% 3 Wakil Panitera % 4 Wakil Sekretaris ,67% 5 Panitera Muda ,33% 6 Panitera Pengganti ,67% 7 Jurusita % 8 Jurusita Pengganti ,67% 9 Pejabat Struktural ,33% 10 Staf % JUMLAH % Perbandingan penjatuhan hukuman disiplin tiga tahun terakhir diuraikan sebagai berikut: - Tahun 2014 yang dijatuhi hukuman disiplin sejumlah 209 orang dibandingkan dengan tahun 2015 sejumlah 266 orang, terjadi kenaikan sejumlah 57 orang. - Tahun 2015 yang dijatuhi hukuman disiplin sejumlah 266 orang dibandingkan dengan tahun 2016 sejumlah 150 orang, mengalami penurunan yang signifikan yaitu sebanyak 116 orang. Dari data di atas terlihat bahwa pada tahun 2014 s.d. tahun 2015 terjadi kenaikan penjatuhan hukuman disiplin akan tetapi pada tahun 2015 s.d. tahun 2016 terjadi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

59 penurunan yang signifikan, hal tersebut dikarenakan adanya komitmen dari pimpinan Mahkamah Agung yang bertekad untuk meningkatkan pengawasan dan membasmi segala bentuk praktik-praktik yang melanggar kode etik. Disamping itu didukung oleh semakin efektifnya kegiatan pengawasan dan pembinaan yang dilaksanakan oleh Badan Pengawasan kepada Pengadilan Tingkat Pertama maupun Pengadilan Tingkat Banding. Mahkamah Agung RI menjelang akhir tahun 2016 meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Pengawasan Mahkamah Agung (SIWAS MARI), untuk menjawab amanat Undang-Undang No 14. Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan mendukung pelaksanaan PERMA Nomor 9 Tahun 2016 serta dalam rangka memberikan pelayanan penanganan pengaduan yang ideal, efektif dan efisien, dan upaya pencegahan pelanggaran serta mempercepat pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme. (pengukuran kinerjanya baru dapat dilakukan pada tahun 2017). Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

60 Sasaran 6 : Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan berdasarkan parameter objektif Tabel 3.46: Terwujudnya Transparansi Pengelolaan SDM Lembaga Peradilan Berdasarkan Parameter Objektif Sasaran Strategis Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan berdasarkan parameter objektif Indikator Kinerja a. Persentase jabatan yang sudah memenuhi standar kompetensi sesuai dengan parameter objektif b. Persentase Hakim yang telah memiliki sertifikasi spesialisasi keahlian c. Persentase pegawai yang telah mendapatkan pengembangan kompetensi d. Pedoman persentase SDM yang promosi dan mutasi berdasarkan parameter objektif Target (%) Realisasi (%) Capaian (%) 90 85,25 94, ,73 110, ,19 194, ,9 101 Sasaran 6 Indikator kinerja ke 1: Persentase jabatan yang sudah memenuhi standar kompetensi sesuai dengan parameter objektif. Persentase jabatan yang sudah memenuhi standar kompetensi sesuai dengan parameter objektif adalah perbandingan antara jabatan yang sudah memenuhi standar kompetensi sesuai dengan parameter objektif dengan semua jabatan. Indikator kinerja ini untuk mengukur pengisian jabatan baik teknis dan non teknis yang sesuai dengan standar kompetensi yang dibutuhkan. Pengisian jabatan teknis yang memenuhi standar kompetensi diukur berdasarkan fit and proper test, sedangkan jabatan non teknis diukur berdasarkan seleksi jabatan pimpinan tinggi. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

61 Tabel 3.47: Persentase Jabatan Yang Sudah Memenuhi Standar Kompetensi Sesuai Dengan Parameter Objektif Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase jabatan yang sudah memenuhi standar kompetensi sesuai dengan parameter objektif Capaian % 85,25% 94,7% 81,7% N.A Pada tahun 2016 Mahkamah Agung telah melaksanakan fit and proper test untuk jabatan tenaga teknis yang diikuti oleh 397 peserta, dan jumlah peserta yang lulus sebanyak 293 peserta. Sehingga realisasinya sebesar 73,8%, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.48: Jabatan Yang Sudah Dilakukan Fit And Proper Test Tahun 2016 Fit and Proper Test Jumlah Peserta Jumlah peserta yang lulus Realisasi (%) Keterangan Hakim Peradilan Umum Panitera Peradilan Umum Calon Wakil Ketua PA ,89 Peradilan Agama Calon Wakil Ketua PA Klas IB Peradilan Agama Calon Wakil Ketua PA Klas IB ,5 Peradilan Agama Gel II Calon Asisten Hakim Agung ,67 Peradilan Agama Calon Panitera PTA ,13 Peradilan Agama Hakim Yustisial (PP) pada Peradilan TUN kamar TUN Panitera PT TUN ,54 Peradilan TUN Panitera PTUN ,58 Peradilan TUN Jumlah ,80 Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi: Mahkamah Agung melaksanakan Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama (Eselon I.a dan II.a) untuk jabatan struktural. Jumlah formasi yang harus diisi adalah 91 Jabatan, dan sampai dengan akhir tahun 2016 terealisasi sebanyak 88 Jabatan (96,7%). Jabatan yang tidak terealisasi pada tahun 2016 sebagai berikut: 1. Sekretaris Mahkamah Agung RI: belum ditentukan pemenang. 2. Kepala Biro Umum BUA Mahkamah Agung RI: belum ditentukan pemenang. 3. Sekretaris Pengadilan Tinggi Maluku Utara: mengundurkan diri. Adapun perincian jabatan dan jumlah formasinya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

62 Tabel 3.49: Perincian Jabatan dan Formasi pada Seleksi Pimpinan Jabatan Tinggi Tahun 2016 No. Nama Jabatan Jumlah Peserta Jumlah Formasi Formasi Yang Terisi 1 Direktur Jenderal Badan Peradilan Militer dan Peradilan TUN Kepala Badan Pengawasan Inspektur Wilayah I Badan Pengawasan Inspektur Wilayah II Badan Pengawasan Inspektur Wilayah III Badan Pengawasan Direktur Pembinaan Tenaga Teknis Peradilan Umum Direktur Pembinaan Tenaga Teknis dan Administrasi Peradilan Militer Sekretaris Jenderal Direkrorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata usaha Negara Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi BUA Sekretaris Pengadilan Tingkat Banding Eselon II.a Sekretaris Pengadilan Tingkat Banding dan Pengadilan Tingkat Pertama Klas I A Khusus Eselon II.b Sekretaris Mahkamah Agung RI Kepala Biro Umum Badan Urusan Administrasi Jumlah Berdasarkan tabel-tabel di atas, maka pencapaian pada indikator persentase jabatan yang sudah memenuhi standar kompetensi sesuai dengan parameter objektif sebesar 85,25%, hasil ini merupakan akumulasi realisasi fit and proper test dan Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi. Sasaran 6 Indikator kinerja ke 2: Persentase Hakim yang telah memiliki sertifikasi spesialisasi keahlian. Persentase Hakim yang telah memiliki sertifikasi spesialisasi keahlian adalah perbandingan jumlah hakim yang lulus pelatihan sertifikasi spesialisasi keahlian dengan jumlah hakim yang mengikuti pelatihan sertifikasi spesialisasi keahlian. Indikator kinerja ini bertujuan mengukur hakim yang memiliki spesialisasi keahlian tertentu. Capaian persentase hakim yang telah memiliki sertifikasi spesialisasi keahlian tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

63 No. Tabel 3.50: Persentase Hakim Yang Telah Memiliki Sertifikasi Spesialisasi Keahlian Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase Hakim yang telah memiliki sertifikasi spesialisasi keahlian Analisis Capaian: Capaian % 99,73% 110,8% 110,58% 116,52% Tahun 2016, rencana awal jumlah hakim yang mengikuti pelatihan sertifikasi sebanyak 425 orang tetapi kemudian berubah menjadi 754 orang, karena adanya output program pendidikan dan pelatihan calon hakim terpadu yang tidak dilaksanakan di tahun 2016 sehingga anggarannya (revisi/optimalisasi) untuk menambah output peserta pelatihan sertifikasi sebanyak 329 orang. Dari 754 orang ditargetkan 90% (671 peserta) dapat lulus dan memperoleh sertifikasi spesialisasi keahlian. Dalam pelaksanaannya, pelatihan sertifikasi dihadiri 751 orang dan yang lulus sebanyak 749 orang atau sebesar 99,73% sehingga capaiannya adalah 110,8% jumlah ini meningkat dari capaian tahun ,58%. Perincian jenis dan jumlah peserta pelatihan sertifikasi dapat dilihat pada tabel berikut: Jenis Diklat Tabel 3.51: Program Diklat Sertifikasi Jumlah Peserta Semula Revisi Hadir Lulus Realisasi 1 Sertifikasi Hakim Tipikor ,16% 2 Sertifikasi Hakim Mediator ,67% 3 Sertifikasi Hakim PHI % 4 Sertifikasi Hakim PHI Ad Hoc ,22% 5 Sertifikasi Sistem Perikanan % 6 Sertifikasi Hakim Lingkungan Hidup ,50% 7 Sertifikasi Hakim Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA) ,66% 8 Sertifikasi Hakim Ekonomi Syariah ,50% Jumlah ,73% Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

64 Mahkamah Agung telah melaksanakan program diklat sertifikasi bagi Hakim khusus atau Hakim bersertifikat yang bertujuan menyiapkan Hakim yang memiliki kompetensi dan terlatih dalam menangani perkara yang memerlukan keahlian khusus seperti tindak pidana korupsi, hubungan industrial, perikanan, dan sistem peradilan pidana anak melalui pola sertifikasi. Pelatihan Ekonomi Syariah mulai tahun 2016 dilaksanakan dengan pola sertifikasi sesuai arahan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 5 Tahun 2016 tentang Sertifikasi Hakim Ekonomi Syariah. Sasaran 6 Indikator kinerja ke 3: Persentase pegawai yang telah mendapatkan pengembangan kompetensi. Persentase pegawai yang telah mendapatkan pengembangan kompetensi adalah perbandingan jumlah pegawai yang lulus diklat teknis non yudisial (diasumsikan telah mendapatkan pengembangan kompetensi dengan jumlah peserta yang mengikuti diklat teknis non yudisial. Indikator kinerja ini untuk mengukur pegawai yang telah mendapatkan pengembangan kompetensi melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan oleh Balitbang Diklat Kumdil. Capaian persentase pegawai yang telah mendapatkan pengembangan kompetensi tahun 2016 berdasarkan pegawai yang lulus diklat non yudisial, seperti pada tabel di bawah ini: Tabel 3.52: Persentase Pegawai Yang Telah Mendapatkan Pengembangan Kompetensi Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase pegawai yang telah mendapatkan pengembangan kompetensi Capaian % 97,19% 194,3% 97,19% 96,83% Jumlah peserta diklat non teknis yudisial tahun 2016 sebanyak orang, dengan jumlah peserta lulus orang (97,19%) sehingga capaiannya adalah 194,3%. Perincian jumlah peserta diklat non teknis yudisial sebagai berikut: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

65 Tabel 3.53: Diklat Non Teknis Yudisial Nama Pelatihan Jumlah Peserta Tahun 2015 Tahun 2016 Jumlah Peserta Diklat (hingga tahun 2016) Diklat Prajabatan Golongan III Diklat Prajabatan Golongan II Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Diklat Kepemimpinan Tingkat III Diklat Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Diklat Akuntansi Berbasis Akrual Diklat Pengadaan Barang dan Jasa Diklat Sertifikasi Bendahara Diklat Penyusunan LkjIP Diklat Penyusunan Angka Kredit Widyaiswara TOT Manajemen SAKIP Diklat Teknis Perencana Jumlah Peserta yang Mengikuti Diklat Sasaran 6 Indikator kinerja ke 4: Persentase SDM yang promosi dan mutasi berdasarkan parameter objektif. Persentase SDM yang promosi dan mutasi berdasarkan parameter objektif adalah persentase SDM yang dipromosi dan mutasi berdasarkan standar dan kompetensi yang berlaku. Indikator ini untuk mengukur kelayakan dan kecakapan SDM yang dipromosi dan mutasi. Capaian pada indikator ini tergambar pada tabel berikut ini: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

66 Tabel 3.54: Persentase SDM Yang Promosi dan Mutasi Berdasarkan Parameter Objektif Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) Persentase SDM yang promosi dan mutasi berdasarkan parameter objektif 90% 98,9% 101 N.A N.A Mahkamah Agung telah melakukan promosi dan mutasi bagi pegawai baik di struktural maupun fungsional. Bagi pejabat fungsional, promosi dan mutasi dilaksanakan dengan melakukan tiga kegiatan, yakni pengangkatan, kenaikan jabatan dan pengangkatan kembali. Capaian persentase pegawai yang telah mendapatkan promosi dan mutasi tahun 2016 dapat dilihat pada uraian berikut: 1. Pengangkatan Pejabat Fungsional Tertentu Mahkamah Agung Pada tahun 2016, Mahkamah Agung telah mengangkat Pejabat Fungsional Tertentu sebanyak 32 orang dari target sebanyak 50 orang dengan realisasi 64%. Hal Ini dikarenakan pengusulan untuk jabatan fungsional masih belum memenuhi persyaratan dalam pengumpulan Penetapan Angka Kredit (PAK) jabatan fungsional. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Nama Jabatan Fungsional Tertentu Tabel 3.55: Pengangkatan Pejabat Fungsional Tertentu Pengangkatan Kenaikan Jabatan Pengangkatan Kembali Jumlah Analis Kepegawaian Arsiparis Auditor Perawat Perawat Gigi Pranata Komputer Pustakawan Widyaiswara JUMLAH Pengangkatan dan Pemindahan dalam Jabatan Mahkamah Agung pada tahun 2016 telah melaksanakan mutasi dan promosi bagi pegawai, sebagai berikut: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

67 a. Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung Badan Urusan Administrasi telah melaksanakan promosi dan mutasi sebanyak 882 orang dengan perincian sebagaimana tabel di bawah ini: Tabel 3.56: Promosi Mutasi Pegawai Non Teknis Promosi/ Mutasi Pegawai Non Teknis Jumlah Target Pengangkatan CPNS-PNS 244 orang 250 orang Pengangkatan Jabatan Struktural (Eselon III dan IV) 137 orang 150 orang Kenaikan Pangkat 357 orang 500 orang Mutasi 94 orang 100 orang Pindah Melimpah 25 orang 30 orang Pemberhentian Jabatan Struktural 25 orang 20 orang Total 882 orang orang b. Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Pada tahun 2016 Ditjen Peradilan Umum melaksanakan promosi/mutasi Hakim dan Panitera dengan perincian sebagaimana tabel di bawah ini: Tabel 3.57: Promosi/Mutasi TenagaTeknis Peradilan Tenaga Teknis Jumlah Hakim Panitera Pengganti 962 Total c. Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama telah melaksanakan 5 kali Rapat Tim Promosi dan Mutasi dan Rapat Pimpinan dengan perincian sebagai berikut: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

68 Tabel 3.58: Rapat Tim Promosi Mutasi dan Rapat Pimpinan No TPM / Rapat pimpinan Jumlah 1 TPM Rapat pimpinan Rapat pimpinan TPM Rapat pimpinan 3 2 Jumlah d. Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara Berdasarkan hasil TPM bulan September 2016 telah dilakukan Mutasi Hakim TUN sebanyak 134 orang, Promosi Hakim TUN sebanyak 17 orang dan Juru Sita Pengganti sebanyak 4 orang. Tabel 3.59: Mutasi Badilmiltun No. Jabatan Jumlah MILITER 1 Hakim Sektim Bawas 1 orang 2 Hakim Militer Tinggi 2 orang 3 Hakim Tinggi Yustisial Balitbangdiklatkumdil 1 orang 4 Hakim Militer 17 orang 5 Panmud Hukum 2 orang 6 Panitera Pengganti 2 orang TUN 1 Hakim Tinggi TUN 14 orang 2 Ketua PTUN 18 orang 3 Waka PTUN 6 orang 4 Hakim PTUN 96 orang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

69 Tabel 3.60: Promosi Badilmiltun No Jabatan Lama Baru Jumlah Militer 1 Kadilmiltama Dirjen Badilmiltun 1 orang 2 Hakim Militer Utama Waka Dilmiltama 1 orang 3 Kadilmilti Hakim Militer Utama 1 orang 4 Waka Dilmilti Kadilmilti 1 orang 5 Hakim Militer Tinggi Wakadilmilti 1 orang 6 Kadilmil Hakim Militer Tinggi 3 orang 7 Kadilmil Type B Waka Dilmil Type A 2 orang 8 Hakim Militer Kadilmil Type B 4 orang 9 Hakim Militer Waka Dilmil Type B 7 orang 10 Pama Panmud/PP 3 orang 11 Pama Mabes TNI Panitera 4 orang 12 Staf PP 1 orang Tata Usaha Negara 1 Ketua PTUN Hakim Tinggi 5 orang 2 Wakil Ketua PTUN Ketua PTUN 7 orang 3 Hakim PTUN Wakil Ketua PTUN 3 orang 4 Staf PTUN Juru Sita Pengganti 4 orang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

70 Sasaran 7 : Meningkatnya Pengelolaan Manajerial Lembaga Peradilan secara Akuntabel, Efektif dan Efesien Untuk meningkatkan layanan peradilan, Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang berada dibawahnya secara berkesinambungan meningkatkan pengelolaan lembaga peradilan secara akuntabel, efektif dan efisien. Dalam upaya mewujudkan sasaran ini, diperlukan 6 indikator sebagai berikut: 1. Persentase terpenuhinya kebutuhan standar sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan pelayanan prima. 2. Persentase peningkatan produktivitas kinerja SDM (SKP dan Penilaian Prestasi Kerja). 3. Ditetapkannya Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung tentang Restrukturisasi Organisasi Mahkamah Agung. 4. Terpenuhinya Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). 5. Persentase hasil monev dan hasil review yang dijadikan feedback untuk analisa kebijakaan. 6. Persentase tercapai target kegiatan prioritas yang mendukung pelayanan prima peradilan. Tabel 3.61: Meningkatnya Pengelolaan Manajerial Lembaga Peradilan Secara Akuntabel, Efektif dan Efisien Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (%) Realisasi (%) Capaian (%) Meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara akuntabel, efektif, dan efisien a. Persentase terpenuhinya kebutuhan standar sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan pelayanan prima b. Persentase peningkatan produktivitas kinerja SDM (SKP dan Penilaian Prestasi Kerja) c. Ditetapkannya Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung tentang Restrukturisasi Organisasi Mahkamah Agung 75 59,63 79, ,39 115, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

71 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (%) Realisasi (%) Capaian (%) d. Persentase tercapai target kegiatan prioritas yang mendukung pelayanan prima peradilan ,44 151,6 Sasaran 7: Indikator kinerja ke - 1: Persentase terpenuhinya kebutuhan standar sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan pelayanan prima. Persentase terpenuhinya kebutuhan standar sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan pelayanan prima adalah perbandingan jumlah pengadilan yang memiliki gedung sesuai prototipe dengan jumlah gedung pengadilan keseluruhan. Indikator ini untuk mengukur tingkat dukungan layanan manajemen terhadap standardisasi gedung dan bangunan pengadilan atau telah memenuhi kebutuhan tata ruang layanan pengadilan (akses disabilitas, peradilan anak, ruang relaksasi/menyusui dan lain sebagainya). Tabel 3.62: Persentase Terpenuhinya Kebutuhan Standar Sarana dan Prasarana Yang Mendukung Peningkatan Pelayanan Prima Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase terpenuhinya kebutuhan standar sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan pelayanan prima Capaian (%) % 59,63% 79,50 N.A N.A Terpenuhinya kebutuhan standar sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan pelayanan prima adalah terstandarisasinya sarana dan prasarana pengadilan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan dalam pengelolaan dan penatausahaan barang milik negara yang terdiri dari tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, aset tetap lainnya, konstruksi dalam pengerjaan, aset tetap tak berwujud dan aset tetap yang tidak digunakan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

72 Jumlah pengadilan yang berada di bawah Mahkamah Agung dari 4 lingkungan badan peradilan adalah sebanyak 825 pengadilan. Dalam rencana strategis 5 tahun, Mahkamah Agung telah menetapkan 75% dari 825 pengadilan (619 pengadilan) sebagai target pemenuhan standardisasi sarana dan prasarana pengadilan yang sesuai prototipe. Standardisasi sarana dan prasarana pengadilan meliputi pemenuhan kebutuhan untuk sidang perkara pidana anak, ruang mediasi dan fasilitas bagi penyandang disabilitas. Tahun 2016 pemenuhan standardisasi sarana dan prasarana pengadilan yang sesuai prototipe telah dilaksanakan di 492 pengadilan. Maka penghitungan realisasinya adalah 59,63% dan capaiannya 79,50%. Gedung kantor pengadilan yang telah prototipe hingga tahun 2016 adalah sebagai berikut: Tabel 3.63: Gedung Kantor Yang Telah Prototipe dan Belum Prototipe Pada 4 Lingkungan Peradilan No Ruang Lingkup Peradilan Prototipe Jumlah Belum Prototipe Jumlah Pengadaan 1. Peradilan Umum Peradilan Agama Peradilan Militer Peradilan Tata Usaha Negara Jumlah Sasaran 7: Indikator kinerja ke - 2: Persentase peningkatan produktivitas kinerja SDM (SKP dan Penilaian Prestasi Kerja). Persentase peningkatan produktivitas kinerja SDM (SKP dan Penilaian Prestasi Kerja) adalah perbandingan jumlah pegawai yang memiliki nilai prestasi kerja yang sangat baik, baik dan cukup dengan jumlah pegawai yang sudah menginput SKP ke dalam aplikasi SIKEP. Indikator ini untuk mengukur kinerja sumber daya manusia yang memiliki produktivitas kinerja baik sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Mahkamah Agung. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

73 Capaian persentase produktifitas kinerja SDM dilihat dari SKP dan penilaian kinerja tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut, yaitu: Tabel 3.64: Persentase Peningkatan Produktivitas Kinerja SDM (SKP dan Penilaian Prestasi Kerja) Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) Persentase peningkatan produktivitas kinerja SDM (SKP dan Penilaian Prestasi Kerja) 85% 98,39% 115,75 114,86 91,42 Data pengukuran tersebut diperoleh dari aplikasi SIKEP yang sudah terintegrasi dengan aplikasi SIMARI. Pengisian data SKP tahun 2015 sebanyak pegawai atau 84% dari pegawai. Sementara yang belum menginput data di SKP sebanyak 8,5%. Tahun 2016, pegawai yang menginput SKP sebanyak atau 34,29% dari pegawai, dan yang belum mengisi sebanyak pegawai (65,70%). Pegawai yang memiliki nilai prestasi kerja sangat baik, baik dan cukup sebanyak pegawai (98,39%), perinciannya dapat diihat pada tabel berikut: Tabel 3.65: Penilaian Prestasi Kerja PNS Mahkamah Agung RI Tahun 2016 No Uraian Tahun Tahun Jumlah Pegawai Jumlah Penilaian Prestasi Kerja a. Sangat Baik b. Baik c. Cukup d. Kurang 19 9 e. Buruk Sudah Input Belum Input Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

74 Indikator kinerja ke - 3: Sasaran 7: Ditetapkannya Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung tentang Restrukturisasi Organisasi Mahkamah Agung Tabel 3.66: Realisasi Ditetapkannya Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Tentang Restrukturisasi Organisasi Mahkamah Agung Indikator Kinerja Target Realisasi Ditetapkannya Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung tentang Restrukturisasi Organisasi Mahkamah Agung Capaian (%) % 50% 50% 50 N.A Tujuan dari restrukturisasi organisasi Mahkamah Agung adalah menuju organisasi yang tepat ukuran dan tepat fungsi sehingga menghasilkan struktur organisasi yang ramping, fleksibel, responsif, dan efisien. Tim restrukturisasi organisasi yang dibentuk tahun 2013 berdasarkan Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung Nomor 43/SEK/SK/II/2013 telah mengusulkan 2 konsep restrukturisasi organisasi, yaitu restrukturisasi organisasi Mahkamah Agung dan restrukturisasi organisasi peradilan. Pada bulan Oktober tahun 2015 Ketua Mahkamah Agung telah menetapkan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan. Sasaran 7 Indikator kinerja ke - 4: Persentase tercapai target kegiatan prioritas yang mendukung pelayanan prima peradilan. Tabel 3.67: Persentase Tercapai Target Kegiatan Prioritas Yang Mendukung Pelayanan Prima Peradilan Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) Persentase tercapai target kegiatan prioritas yang mendukung pelayanan prima peradilan 90% 136,44% 151, Pada tahun 2016 Mahkamah Agung mempunyai kegiatan prioritas yang mendukung pelayanan prima peradilan yaitu: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

75 1. Pemberian bantuan biaya perkara Seluruh pengajuan bantuan biaya perkara dapat dipenuhi dengan perincian perkara pada Peradilan Umum, perkara pada Peradilan Agama dan 12 perkara pada Peradilan TUN. 2. Pemberian pelayanan bantuan hukum Pengadilan memiliki pos bantuan hukum untuk memberikan layanan hukum berupa informasi, konsultasi, dan advis hukum, serta pembuatan dokumen hukum yang dibutuhkan oleh pencari keadilan yang tidak mampu secara ekonomi dan/atau tidak memiliki akses pada informasi dan konsultasi hukum serta merupakan pihak yang akan/telah bertindak sebagai penggugat/ pemohon, tergugat/termohon, terdakwa, atau saksi. Layanan bantuan hukum telah terealisasi 100%. 3. Pelaksanaan sidang di luar gedung pengadilan Sidang di luar gedung pengadilan dilaksanakan pada lingkungan peradilan umum, agama dan militer, sebagai solusi bagi pencari keadilan yang memiliki hambatan biaya dan jarak untuk menjangkau lokasi pengadilan. Telah terealisasi 86,33%. 4. Pelayanan informasi Mahkamah Agung dan Badan Peradilan di bawahnya telah memiliki akses yang dapat mempermudah masyarakat pencari keadilan untuk memperoleh informasi perkara melalui website resmi dan meja informasi, dokumen dan informasi hukum melalui Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH), publikasi melaui media cetak, serta menyampaikan pengaduan terhadap proses peradilan melalui SIWAS (Sistem Informasi Pengawasan) 5. Pengadaan sarana dan prasarana yang mendukung peradilan anak, mediasi dan disabilitas. Pengadaan sarana dan prasarana yang mendukung peradilan anak, mediasi dan disabilitas ditargetkan sebanyak 171 satuan kerja dan terealisasi sebanyak 506 satuan kerja, yang terdiri dari 258 satuan kerja pada wilayah pengadaan barang I dan 248 satuan kerja pada wilayah pengadaan barang II. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

76 B. Realisasi Anggaran Realisasi Anggaran pada sasaran Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan: 1. Penyelesaian Perkara Prodeo a. Peradilan Umum Jumlah anggaran yang dialokasikan untuk pembebasan biaya perkara (prodeo) pada peradilan umum sebesar Rp untuk perkara. Jumlah perkara yang diajukan untuk mendapat pembebasan biaya sebanyak perkara dengan realisasi anggaran Rp b. Peradilan Agama Jumlah anggaran yang dialokasikan untuk pembebasan biaya perkara (prodeo) pada peradilan agama sebesar Rp (dapat membiayai perkara). Jumlah perkara yang diajukan untuk mendapat pembebasan biaya sebanyak perkara dengan realisasi anggaran sejumlah Rp ,- Adapun faktor yang menyebabkan kenaikan realisasi penyelesaian perkara prodeo adalah bahwa di dalam PERMA Nomor 1 tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum Bagi Masyarakat Tidak Mampu di Pengadilan, dimungkinkan sisa biaya panggilan untuk satuan setiap perkara dapat digunakan untuk perkara berikutnya yang menyebabkan target pembiayaan yang sudah ditentukan dapat bertambah. c. Peradilan TUN Jumlah anggaran yang dialokasikan untuk pembebasan biaya perkara (prodeo) pada peradilan TUN sebesar Rp ,- dengan realisasi anggaran sejumlah Rp ,- 2. Sidang di Luar Gedung Pengadilan a. Peradilan Umum Alokasi anggaran sidang di luar gedung pengadilan pada peradilan umum sebesar Rp , realisasi anggarannya sebesar Rp ,- Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

77 b. Peradilan Agama Alokasi anggaran sidang di luar gedung pengadilan pada peradilan agama sebesar Rp , realisasi anggarannya sebesar Rp ,- c. Peradilan Militer Alokasi anggaran melalui sidang di luar gedung pengadilan pada peradilan militer sebesar Rp realisasi anggaran sebesar Rp ,-. d. Permohonan (voluntair) identitas hukum e. Posbakum Realisasi anggaran Mahkamah Agung Tahun Anggaran 2016 dari pagu anggaran sebesar Rp ,- sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp ,- (93,90%) dengan perincian sebagai berikut: 1) Laporan Realisasi Penyerapan Anggaran Mahkamah Agung Tahun 2016 Per program: Tabel 3.68: Laporan Realisasi Penyerapan Anggaran Per Program Tahun 2016 NO PROGRAM Dukungan Manajeman dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Peningkatan Sarana dan Prasarana MA RI Penyelesaian Perkara MA RI Penigkatan Manajemen Peradilan Umum Peningkatan Manajemen Peradilan Agama Peningkatan Manajemen PAGU (Rp) REALISASI SISA ANGGARAN (Rp) (%) (Rp) (%) , , , , , , , , , , , ,20 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

78 NO 7 8 PROGRAM Peradilan Militer dan TUN Pendidikan dan Pelatihan Aparatur MA Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur MA RI PAGU (Rp) REALISASI SISA ANGGARAN (Rp) (%) (Rp) (%) , , , ,32 Jumlah , ,10 2) Laporan Realisasi Penyerapan Anggaran Mahkamah Agung Tahun 2016 Per jenis belanja. Tabel 3.69: Realisasi Penyerapan Anggaran Per Jenis Belanja Tahun 2016 NO BELANJA PAGU (Rp) REALISASI (Rp) % SISA ANGGARAN (Rp) % 1 BELANJA PEGAWAI , ,54 2 BELANJA BARANG , ,95 3 BELANJA MODAL , ,52 Pada tabel di atas dapat terlihat adanya sisa anggaran yang tidak terserap. Hal ini dikarenakan: JUMLAH , ,10 * sumber data : per 31 Desember 2016 a. Belanja Pegawai 2) Adanya self-blocking belanja pegawai sebesar Rp ,- berdasarkan Inpres Nomor 8 Tahun 2016 tentang langkah-langkah Penghematan Belanja kementerian/lembaga dalam rangka pelaksanaan APBNP 2016; 3) Sisa Tunjangan Kinerja; 4) Sisa Belanja Pegawai. b. Belanja Barang 1) Kegiatan yang kurang optimal, sehingga mempengaruhi penyerapan; 2) Target alokasi biaya perkara yang lebih dan tidak tercapai; 3) Posbakum yang terkendala dengan syarat-syarat. c. Belanja Modal: 1) Adanya self-blocking belanja modal sebesar Rp ,- berdasarkan Inpres Nomor 8 Tahun 2016 tentang langkah-langkah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

79 Penghematan Belanja Kementerian/Lembaga dalam rangka pelaksanaan APBNP 2016; 2) Adanya revisi di bulan Oktober, sehingga tidak memungkinkan waktunya untuk pelaksanaan; 3) Sisa-sisa kontrak belanja modal sehingga mempengaruhi penyerapan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

80 BAB IV PENUTUP Berbagai kebijakan yang telah diambil oleh Mahkamah Agung pada periode tahun 2016 serta program dan kegiatan yang sudah dilaksanakan telah membuktikan bahwa Mahkamah Agung bertekad kuat untuk menjaga integritas dan akuntabilitasnya sebagai lembaga yudikatif sekaligus mengemban kepercayaan publik sebagai benteng terakhir penegakan keadilan. Di bidang teknis peradilan hal ini ditunjukkan dengan kinerja yang luar biasa dalam penanganan perkara yang merupakan core business dari lembaga peradilan. Hal tersebut juga diimbangi dengan semakin meningkatnya kinerja akses terhadap keadilan dengan terbitnya beberapa regulasi dalam penanganan masalah hukum bagi perempuan dan anak, kemudahan berusaha dan gugatan sederhana (small claim court). Selain itu Mahkamah Agung tetap konsisten dalam memberikan pelayanan hukum pembebasan biaya perkara kepada masyarakat miskin, sidang keliling dan pelayanan terpadu bagi penyandang disabilitas. Di bidang Non Teknis peradilan, Mahkamah Agung juga selalu berusaha melakukan penyempurnaan dan peningkatan kinerja yang mencakup aspek SDM, Pembinaan SDM, Pengelolaan Keuangan, Aset dan Teknologi Informasi. Dari 31 Indikator Kinerja Mahkamah Agung, lebih dari 50% telah memenuhi target yang ditetapkan sebelumnya. Walaupun beberapa indikator tidak mampu mencapai target, namun secara keseluruhan hasilnya tidak terlalu jauh. Belum tercapainya target tersebut dikarenakan adanya kendala teknis atau pun prediksi yang kurang tepat terhadap suatu keadaan atau jumlah yang bersifat dinamis atau cepat berubah. Permasalahan yang mempengaruhi pencapaian target tersebut selanjutnya akan menjadi perhatian utama dalam pelaksanaan program dan kegiatan tahun berikutnya. Adapun rangkuman capaian kinerja Mahkamah Agung di tahun 2016 yang hasilnya dapat dinikmati oleh masyarakat (outcome) adalah sebagai berikut: a. Percepatan Penyelesaian Perkara Kepailitan dan PKPU. b. Pembebasan biaya perkara. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

81 c. Pelayanan hukum melalui sidang keliling. d. Penyediaan website bagi penyandang tunanetra. e. Pengaduan keluhan melalui aplikasi SIWAS. f. Inovasi peradilan (e-skum dan ATR). Mahkamah Agung berupaya untuk meningkatkan kualitas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) dengan melakukan rekomendasi dari Kementerian PAN dan RB atas LKjIP Tahun lalu, sehingga penyajian berbagai keberhasilan maupun kegagalan capaian dari perjanjian kinerja yang telah diperjanjikan yang merupakan laporan atas capaian pelaksanaan kinerja Mahkamah Agung Tahun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Mahkamah Agung Tahun 2016 ini, menggambarkan berbagai capaian strategis yang tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU), maupun analisis kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran. Kegiatan penyusunan LKjIP Tahun 2016 ini sebagai salah satu wujud komitmen dan tekad yang kuat untuk melaporkan pelaksanaan manajemen kinerja organisasi yang berorientasi pada hasil, baik berupa output maupun outcome dan juga sebagai pengejawantahan prinsip transparansi dan akuntabilitas yang merupakan pilar penting dalam pelaksanaan reformasi birokrasi dalam mewujudkan visi yang sudah ditetapkan yaitu Terwujudnya Badan Peradilan Indonesia yang Agung. Langkah strategis Mahkamah Agung sebagai Pengadilan tertinggi di Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman dan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 secara organisasi, administrasi dan finansial yang membawahi 4 (empat) lingkungan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Tata Usaha Negara dan Peradilan Militer) telah melakukan review Rencana Strategis (Renstra) Mahkamah Agung Tahun disesuaikan antara tujuan dan sasaran dengan Indikator Kinerja Utama (IKU). Berdasarkan review oleh Tim dalam Surat Keputusan Kepala Badan Pengawasan No. 13A/BP/SK/I/2016, hasil capaian kinerja sasaran yang ditetapkan secara umum dapat memenuhi target dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Meskipun demikian, berbagai pencapaian target indikator kinerja Mahkamah Agung memberikan gambaran bahwa keberhasilan capaian kinerja tersebut secara keseluruhan sangat ditentukan oleh komitmen, keterlibatan dan dukungan aktif Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

82 segenap komponen aparatur peradilan, masyarakat, dan civil society sebagai bagian integral dari pembaharuan peradilan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) diharapkan benar-benar menjadi salah satu instrument objektif yang tidak berpihak dan juga mata rantai yang tidak terpisahkan dari kesempurnaan instrumen lainnya (renstra, indikator kinerja utama, perjanjian kinerja dan evaluasi LKjIP). Dalam rangka peningkatan kinerja Mahkamah Agung, informasi capaian dan permasalahan yang dituangkan dalam laporan kinerja akan menjadi bahan perbaikan di tahun berikutnya. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

83 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 MAHKAMAH AGUNG RI No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target 1 Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 95% b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu 90% c. Persentase penurunan sisa perkara 35% d. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: 1) Banding 90% 2) Kasasi 50% 3) Peninjauan Kembali 70% 2 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara e. Persentase Perkara Pidana Anak yang Diselesaikan dengan diversi f. Indeks responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan a. Persentase penyelesaian minutasi perkara sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan b. Persentase salinan putusan yang diterima oleh pengadilan pengaju tepat waktu c. Persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi 5% 75 20% 20% 5% 3 Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 100% b. Persentase perkara yang diselesaikan diluar gedung pengadilan 90% 4 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan 5 Terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat peradilan secara optimal baik internal maupun eksternal 6 Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan berdasarkan parameter objektif a. Persentase perkara permohonan (voluntair) identitas hukum d. Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum Persentase Putusan Perkara Perdata dan TUN yang Ditindaklanjuti (dieksekusi) a. Persentase pengaduan yang dapat ditindaklanjuti b. Persentase pengaduan yang selesai ditindaklanjuti dan dipublikasikan a. Persentase jabatan yang sudah memenuhi standar kompetensi sesuai dengan parameter objektif b. Persentase Hakim yang telah memiliki sertifikasi spesialisasi keahlian c. Persentase pegawai yang telah mendapatkan pengembangan kompetensi 100% 100% 70% 100% 100% 90% 95% 90% Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

84 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target 7 Meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara akuntabel, efektif dan efisien d. Pedoman persentase SDM yang promosi dan mutasi berdasarkan parameter objektif a. Persentase terpenuhinya kebutuhan standar sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan pelayanan prima b. Persentase peningkatan produktifitas kinerja SDM (SKP dan Penilaian Prestasi Kerja) c. Ditetapkan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung tentang Penerapan Restrukturisasi Organisasi Mahkamah Agung d. Persentase tercapainya target kegiatan prioritas yang mendukung pelayanan prima peradilan 95% 60% 90% 0% 95% Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

85 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Mahkamah Agung RI Tahun

Sasaran Strategis I Terwujudnya Proses Peradilan Yang Pasti, Transparan dan Akuntabel. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)

Sasaran Strategis I Terwujudnya Proses Peradilan Yang Pasti, Transparan dan Akuntabel. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH MAHKAMAH AGUNG TAHUN 2016 i RINGKASAN EKSEKUTIF Mahkamah Agung Republik Indonesia mempunyai kedudukan dan peran strategis dalam melaksanakan prioritas pertama RPJMN

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun Pengadilan Negeri Kota Agung Kelas II www.pn-kotaagung.go.id Jl. Jendral Suprapto Komplek Pemda Tanggamus Kab. Tanggamus. Lampung info.pnkta@gmail.com

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 217 218 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGADILAN NEGERI SAUMLAKI TAHUN 217. Pengadilan Negeri Saumlaki Website : www.pn-saumlaki.go.id 1/3/218 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) PENGADILAN

Lebih terperinci

C. Pengelolaan Keuangan BAB IV PENUTUP Kesimpulan... 73

C. Pengelolaan Keuangan BAB IV PENUTUP Kesimpulan... 73 C. Pengelolaan Keuangan... 67 BAB IV PENUTUP... 73 Kesimpulan... 73 LAMPIRAN : - Pernyataan Telah Direviu - Formulir Checklist Reviu - Reviu Matrik Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Jakarta Tahun 2010-

Lebih terperinci

LKjIP 2017 PENGADILAN NEGERI PEKANBARU

LKjIP 2017 PENGADILAN NEGERI PEKANBARU i KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas ridho serta rahmat dan karunia-nya kami dapat menyelesaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Pekanbaru

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014 KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Drs. H. Thabrani,

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY ( IKHTISAR EKSEKUTIF )

EXECUTIVE SUMMARY ( IKHTISAR EKSEKUTIF ) EXECUTIVE SUMMARY ( IKHTISAR EKSEKUTIF ) Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) tahun 2017 Pengadilan Negeri Sungguminasa, merupakan LKjIP dari Renstra tahun 2015-2019. Laporan ini disusun

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.... i DAFTAR ISI... ii EXECUTIVE SUMMARY... 1-4 BAB I PENDAHULUAN..... 5 A. Latar Belakang... 5 B. Kedudukan,Tugas dan Fungsi Pengadilan Tinggi Yogyakarta... 5-7 C. Organisasi

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI SAMBAS

PENGADILAN NEGERI SAMBAS PENGADILAN NEGERI SAMBAS PENGADILAN NEGERI SAMBAS Jl. Pembangunan Sambas Kalbar 79462 Telp. 0562-392342 Fax. 0562-392323 Email: info@pn-sambas.go.id Website: www.pn-sambas.go.id D A F T A R I S I KATA

Lebih terperinci

Wassalam, Jakarta, 26 Januari 2016 Ketua. Dr. H. KHALILURRAHMAN NIP LKjIP Tahun 2015 Pengadilan Tinggi Agama Jakarta

Wassalam, Jakarta, 26 Januari 2016 Ketua. Dr. H. KHALILURRAHMAN NIP LKjIP Tahun 2015 Pengadilan Tinggi Agama Jakarta Assalamu alaikum wr. wb. Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayah Nya Laporan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) tahun 2015 Pengadilan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) 2017 PENGADILAN NEGERI SAROLANGUN Komplek Perkantoran Gunung Kembang Kabupaten Sarolangun Telp/Fax : 0745 91006 Website : www.pn-sarolangun.go.id LKjIP PENGADILAN

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO

PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO NOMOR W26-A/1237/OT.01.2/XII/2016 TENTANG REVIU RENCANA STRATEGIS PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO TAHUN 2015-2019 KETUA

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA LAMONGAN Nomor : W13-A7/2/OT.00/SK/I/2016

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA LAMONGAN Nomor : W13-A7/2/OT.00/SK/I/2016 SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA LAMONGAN Nomor : W13-A7/2/OT.00/SK/I/2016 TENTANG : REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA LAMONGAN TAHUN 2016 KETUA PENGADILAN AGAMA LAMONGAN Menimbang :

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI PENGADILAN AGAMA JAKARTA UTARA KATA PENGANTAR

REFORMASI BIROKRASI PENGADILAN AGAMA JAKARTA UTARA KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Keterpihakan Pengadilan Agama Jakarta Utara serta dukungan terhadap pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Mahkamah Agung Republik Indonesia merupakan suatu amanah yang harus diikuti

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA NGANJUK Nomor : W13-A22/25/OT.00/SK/I/2015

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA NGANJUK Nomor : W13-A22/25/OT.00/SK/I/2015 SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA NGANJUK Nomor : W13-A22/25/OT.00/SK/I/2015 TENTANG : PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA NGANJUK TAHUN 2015 KETUA PENGADILAN AGAMA NGANJUK Menimbang

Lebih terperinci

menjadi kewenangan Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan

menjadi kewenangan Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat dan karunianya kami dapat menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan

Lebih terperinci

REVIU DOKUMEN RENCANA STRATEGIS TAHUN PENGADILAN NEGERI KLAS IB LHOKSEUMAWE TAHUN 2016

REVIU DOKUMEN RENCANA STRATEGIS TAHUN PENGADILAN NEGERI KLAS IB LHOKSEUMAWE TAHUN 2016 REVIU DOKUMEN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 PENGADILAN NEGERI KLAS IB LHOKSEUMAWE TAHUN 2016 1 REVIU RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI KLAS IB LHOKSEUMAWE TAHUN 2015-2019 Dalam sistem akuntabilitas

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG JL. BY PASS KM 24 ANAK AIR PADANG

PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG JL. BY PASS KM 24 ANAK AIR PADANG PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG JL. BY PASS KM 24 ANAK AIR PADANG KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahiim Dengan memanjatkan puji serta syukur ke hadirat Allah SWT, atas berkah dan hidayahnya kami telah

Lebih terperinci

KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT

KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT Nomor: W9-A1/93/OT.01.3/I/2015 TENTANG PENETAPAN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT TAHUN 2015-2019 KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN NEGERI RANGKASBITUNG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2015-2019 RENCANA STRATEGIS KINERJA TAHUN 2015 2019 PENGADILAN NEGERI RANGKASBITUNG PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH 1 i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmatnya, sehingga kami dapat menyelesaikan Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Muara Teweh Tahun 2015-2019.

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 PENGADILAN AGAMA SOLOK. Jl. KAPTEN BAHAR HAMID LAING KOTA SOLOK

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 PENGADILAN AGAMA SOLOK. Jl. KAPTEN BAHAR HAMID LAING KOTA SOLOK PENGADILAN AGAMA SOLOK LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 PENGADILAN AGAMA SOLOK Jl. KAPTEN BAHAR HAMID LAING KOTA SOLOK PENGADILAN AGAMA SOLOK TAHUN 2012 IKHTISAR EKSEKUTIF Tersusunnya

Lebih terperinci

BAB II. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB II. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB II. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA Rencana Strategis Pengadilan Tata Usaha Negara Kupang Tahun 2010 2014 merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah diamandemen dinyatakan bahwa Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA KABANJAHE SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA KABANJAHE NOMOR : W2-A14/396/OT.00/VI/2016

PENGADILAN AGAMA KABANJAHE SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA KABANJAHE NOMOR : W2-A14/396/OT.00/VI/2016 PENGADILAN AGAMA KABANJAHE SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA KABANJAHE NOMOR : W2-A14/396/OT.00/VI/2016 TENTANG REVIU II PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA KABANJAHE KETUA PENGADILAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tabanan, 04 Januari 2017 Pengadilan Agama Tabanan, Drs. Zainal Arifin, M.H. NIP

KATA PENGANTAR. Tabanan, 04 Januari 2017 Pengadilan Agama Tabanan, Drs. Zainal Arifin, M.H. NIP KATA PENGANTAR Sehubungan dengan usaha penguatan akuntabilitas kinerja sebagaimana diatur dalam Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden

Lebih terperinci

RIVIU DOKUMEN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA LAMONGAN

RIVIU DOKUMEN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA LAMONGAN PENGADILAN AGAMA LAMONGAN RIVIU DOKUMEN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA LAMONGAN TAHUN 2010-2014 KATA PENGANTAR Sehubungan dengan usaha penguatan akuntabilitas kinerja sebagaimana diatur dalam Intruksi

Lebih terperinci

BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN

BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN 2.1. Visi Visi merupakan cara pandang jauh kedepan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama Banyuwangi. Visi Pengadilan Agama Banyuwangi mengacu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM Kantor Pengadilan Tinggi Jakarta yang terletak di Jalan Letnan Jendral Suprapto, Jakarta Pusat diresmikan pada tanggal 26 Pebruari 1983 oleh Menteri Kehakiman RI. Gedung

Lebih terperinci

REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PENGADILAN TINGGI PALANGKA RAYA TAHUN 2015 2019 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LKjIP 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Pengadilan Negeri Tangerang Jl. T.M.P Taruna Tangerang No. 7 www.pn-tangerang.go.id KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, telah tersusun

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS TAHUN PENGADILAN AGAMA SAROLANGUN

RENCANA STRATEGIS TAHUN PENGADILAN AGAMA SAROLANGUN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015 2019 PENGADILAN AGAMA SAROLANGUN KATA PENGANTAR Dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja dalam pelaksanaan pelayanan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2015

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2015 KATA PENGANTAR Upaya Peningkatan Kinerja Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum dilaksanakan melalui Penilaian Kinerja terhadap Pengadilan Negeri di seluruh Indonesia telah dimulai tahun 2014 yang lalu.

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN MAHKAMAH SYAR IYAH LHOKSUKON. Jl. Imam Bonjol No 1 Lhoksukon

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN MAHKAMAH SYAR IYAH LHOKSUKON. Jl. Imam Bonjol No 1 Lhoksukon RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2015 2019 MAHKAMAH SYAR IYAH LHOKSUKON Jl. Imam Bonjol No 1 Lhoksukon KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, telah tersusun Reviu Rencana

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI PASURUAN NOMOR :W14-U9/001/OT/SK/I/2012 TENTANG REVIU PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI PASURUAN NOMOR :W14-U9/001/OT/SK/I/2012 TENTANG REVIU PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI PASURUAN Jl. Pahlawan No. 24 Telp Fax(0343) 421030 PASURUAN SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI PASURUAN NOMOR :W14-U9/001/OT/SK/I/2012 TENTANG REVIU PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran Pengadilan Negeri Pangkajene dalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya dibidang administrasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM Kantor Pengadilan Tinggi Jakarta yang terletak di Jalan Letjen. Suprapto Cempaka Putih Jakarta Pusat diresmikan pada tanggal 26 Pebruari 1983 oleh Menteri Kehakiman RI.

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI SAMBAS

PENGADILAN NEGERI SAMBAS PENGADILAN NEGERI SAMBAS RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2010-2014 KATA PENGANTAR Bismillahirahmanirahim Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-nya,

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 26 2 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2. Pengadilan Negeri Saumlaki Website : www.pn-saumlaki.go.id /2/26 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) PENGADILAN NEGERI SAUMLAKI TAHUN

Lebih terperinci

DOKUMEN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA KAB. MALANG TAHUN

DOKUMEN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA KAB. MALANG TAHUN DOKUMEN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA KAB. MALANG TAHUN 2015-2019 PENGADILAN AGAMA KABUPATEN MALANG Jl. Panji No. 202 Kepanjen Malang Telp (0341) 397200 Faks. (0341) 395786 email. Pa.kab.malang@gmail.com

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 menetapkan

Bab I Pendahuluan. Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 menetapkan Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 menetapkan bahwa setiap lembaga pemerintah

Lebih terperinci

8. Peraturan Pemerintah Nomor : 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

8. Peraturan Pemerintah Nomor : 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA LAMONGAN Nomor : W13-A7/25/OT.00/SK/I/2015 TENTANG : PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA LAMONGAN TAHUN 2015 KETUA PENGADILAN AGAMA LAMONGAN Menimbang

Lebih terperinci

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN A. KEBIJAKAN UMUM PERADILAN. Laporan Tahunan Pengadilan Agama Kotabumi

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN A. KEBIJAKAN UMUM PERADILAN. Laporan Tahunan Pengadilan Agama Kotabumi Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN A. KEBIJAKAN UMUM PERADILAN Pengadilan Agama Kotabumi dalam melaksanakan tugas dan wewenang selalu berupaya mewujudkan peningkatan kinerja terutama dalam memberikan pelayanan

Lebih terperinci

Reviu Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016

Reviu Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 Reviu Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016 Mewujudkan Pengadilan Tinggi Palembang Yang Agung Pengadilan Tinggi Palembang Jl. Jend. Sudirman KM: 3,5 Palembang Telp: (0711) 311666,

Lebih terperinci

Assalamu alaikum wr. wb.

Assalamu alaikum wr. wb. Assalamu alaikum wr. wb. Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayah Nya Laporan Akuntabilitas Instasi Pemerintah (LAKIP) tahun 2014 Pengadilan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN PENGADILAN NEGERI

RENCANA KERJA TAHUNAN PENGADILAN NEGERI RENCANA KERJA TAHUNAN PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH TAHUN ANGGARAN 2017 Jl. Yetro Sinseng No. 08 Muara Teweh Email : pnmuarataweh1@gmail.com Website : www.pn-muarateweh.go.id K A T A P E N G A N T A R

Lebih terperinci

PENGADILAN MILITER III-17 MANADO Jln. SamRatulangi No. 16 Manado No. Telp/Fax ;

PENGADILAN MILITER III-17 MANADO Jln. SamRatulangi No. 16 Manado No. Telp/Fax ; PENGADILAN MILITER III-17 MANADO Jln. SamRatulangi No. 16 Manado No. Telp/Fax ; 0431-860179 e-mail : dilmil317manado@gmail.com RENCANA STRATEGI (RENSTRA) TAHUN 2015-2019 PENGADILAN MILITER III-17 MANADO

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA PALEMBANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA PALEMBANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA PALEMBANG PENGADILAN TATA USAHA NEGARA PALEMBANG Alamat : Kantor : Jalan Jenderal A.Yani No.67 Palembang Website : http : //www.ptun.palembang.go.id

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA KEBUMEN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA KEBUMEN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2015-2019 http://www.pa-kebumen.go.id KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, telah tersusun Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM. BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM. Pengadilan Tinggi Manado sebagai salah satu kawal depan Mahkamah Agung RI, tentunya beban tugaspun menjadi sangat berat, baik yang berkaitan dengan pembangunan sistem

Lebih terperinci

SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA 041/SEK/SK/VIII/2012

SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA 041/SEK/SK/VIII/2012 SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 041/SEK/SK/VIII/2012 TENTANG PENETAPAN REVIEW INDIKATOR KINERJA UTAMA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA BANGLI

PENGADILAN AGAMA BANGLI PENGADILAN AGAMA BANGLI LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 i KATA PENGANTAR Sehubungan dengan usaha penguatan akuntabilitas kinerja sebagaimana diatur dalam Intruksi Presiden Nomor

Lebih terperinci

Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping 1

Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping dalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya, dibidang Administrasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Intensitas tantangan dunia peradilan ke depan cenderung semakin meningkat dan komplek. Dampak dari perkembangan teknologi informasi dan tingginya tuntutan masyarakat

Lebih terperinci

A. RENCANA STRATEGIS

A. RENCANA STRATEGIS A. RENCANA STRATEGIS 2010-2014 Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategik merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun RINGKASAN EKSKUTIF Pengadilan Tinggi Agama Samarinda telah menetapkan 6 (enam) sasaran strategis yang akan dicapai dalam tahun berdasarkan Rencana Strategis (Renstra)

Lebih terperinci

Reviuw Renstra Pengadilan Agama Tebing Tinggi BAB I PENDAHULUAN

Reviuw Renstra Pengadilan Agama Tebing Tinggi BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah diamandemen menyatakan dengan tegas sifat dan karakter kekuasaan kehakiman bahwa Kekuasaan kehakiman

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO

PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO NOMOR W26-A/1236/OT.01.2/XII/2016 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO KETUA PENGADILAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) Tahun 2015 s.d. 2019

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) Tahun 2015 s.d. 2019 RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) Tahun 2015 s.d. 2019 PENGADILAN AGAMA MAGELANG Jl. Sunan Giri, Kel. Jurangombo Selatan Kec. Magelang Selatan, Kota Magelang, Jawa Tengah Telp/Fax. (0293) 3148500 / 3148400

Lebih terperinci

REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA

REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016 PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA JL. BASUKI RAHMAT NO.11, KOTA BENGKULU Website : www.pa-bengkulukota.go.id Email : info@pa-bengkulukota.go.id, pa_bengkulu@yahoo.co.id

Lebih terperinci

REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA

REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA LAKIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun2014 REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI KLATEN PENGADILAN NEGERIKLATEN KELAS IA Jl. Klaten Solo Km. 2 Klaten Jawa Tengah Telp./Fax. (0272) 323566 PENGADILAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 PENGADILAN NEGERI PUTUSIBAU PENGADILAN NEGERI PUTUSSIBAU JL. ANTASARI NO. 3 Telp. (0567) 21015-22494 PUTUSSIBAU 78711 ` BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LKjIP 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Pengadilan Negeri Tangerang Jl. T.M.P Taruna Tangerang No. 7 www.pn-tangerang.go.id KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, telah tersusun

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN TINGGI SULAWESI TENGGARA 2015 Rencana Strategi (Renstra) Tahun 2015-2019 REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2015-2019 PENGADILAN TINGGI SULAWESI TENGGARA Jl. Mayjend D.I Panjaitan No. 165

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM Kantor Pengadilan Tinggi Jakarta yang terletak di Jalan Letnan Jendral Suprapto, Jakarta Pusat diresmikan pada tanggal 26 Pebruari 1983 oleh Menteri Kehakiman RI. Gedung

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN NEGERI GUNUNG SUGIH RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2015-2019 PENGADILAN NEGERI KELAS II GUNUNG SUGIH Jl. Negara, No. 100 Gunung Sugih Telp. 0725 529858, 0725 529859, fax. 0725 529859 Website

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA SRAGEN KLAS IB

PENGADILAN AGAMA SRAGEN KLAS IB PENGADILAN AGAMA SRAGEN KLAS IB RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) HASIL REVIU TAHUN 2010-2014 PENGADILAN AGAMA SRAGEN KLAS IB Jl. Dr. SOETOMO No. 3A SRAGEN Website : www.pa-sragen.go.id Email : pa-sragen@pa-sragen.go.id

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA DEMAK

PENGADILAN AGAMA DEMAK PENGADILAN AGAMA DEMAK KELAS 1-B RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) HASIL REVIU TAHUN 2010-2014 PENGADILAN AGAMA DEMAK JL. Sultan Trenggono No. 23 Demak Telp. (0291) 6904046 Fax. (0291) 685014 1 DAFTAR ISI Kata

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI GIANYAR TAHUN

PENGADILAN NEGERI GIANYAR TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN NEGERI GIANYAR TAHUN 2015-2019 PENGADILAN NEGERI GIANYAR Jalan Ciung Wanara No. 1B Gianyar - Bali Telp./Fax. (0361 ) 943016 http://www. pn-gir.go.id Pengadilan Negeri

Lebih terperinci

Administrasi, Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Agama Brebes, merupakan lingkungan Peradilan Agama di bawah Mahkamah Agung Republik

Administrasi, Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Agama Brebes, merupakan lingkungan Peradilan Agama di bawah Mahkamah Agung Republik BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran Pengadilan Agama Brebes dalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya, dibidang Administrasi, Organisasi,

Lebih terperinci

BAB I - PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I - PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I - PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Manajemen peradilan yang baik akan terwujud apabila ditata dalam suatu sistem perencanaan yang akuntabel, yaitu perencanaan yang terukur dan dapat dipertanggungjawabkan.

Lebih terperinci

RIVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA LAMONGAN

RIVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA LAMONGAN PENGADILAN AGAMA LAMONGAN RIVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA LAMONGAN TAHUN 2010-2014 SURAT KEPUTUSAN PANITERA/SEKRETARIS PENGADILAN AGAMA LAMONGAN Nomor : W13-A7/003/OT.00/SK/I/2012 TENTANG

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017 LKJiP PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BENGKULU 2017 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017 PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BENGKULU JL R.E Martadinata No. 01, Kecamatan Kampung Melayu, Kelurahan Kandang,

Lebih terperinci

Pengadilan Tinggi Medan. Jl. Pengadilan No. 10 Medan Telp pt-medan.go.id

Pengadilan Tinggi Medan. Jl. Pengadilan No. 10 Medan Telp pt-medan.go.id Pengadilan Tinggi Medan Jl. Pengadilan No. 10 Medan Telp. 061-4518804 - 4538659 http://www. pt-medan.go.id D engan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, penyusunan Laporan Kinerja Instansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Pengadilan Negeri Muara Enim beralamat di jalan Jenderal Ahmad Yani No. 17 A Kota Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Pengadilan Negeri sebagai

Lebih terperinci

REVIU DOKUMEN RENCANA STRATEGIS

REVIU DOKUMEN RENCANA STRATEGIS REVIU DOKUMEN RENCANA STRATEGIS 2015-2019 PENGADILAN NEGERI SAROLANGUN Komplek Perkantoran Gunung Kembang Kabupaten Sarolangun Telp/Fax : 0745 91006 Website : www.pn-sarolangun.go.id KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN

Lebih terperinci

PEN NGADILAN NEGE ERI MANNA

PEN NGADILAN NEGE ERI MANNA PEN NGADILAN NEGE ERI MANNA JALAN AFFAN BACHSIN NO.109 MANNA TELP/FAX : (0739) 22894 M A N N A - B E N G K U L U S E L A T A N REVlU REN NCANA STRATEGIS (RENSTR RA) TAHUN 2015-2019 TAHUN 2015 KATA PENGATAR

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Madiun, 13 Pebruari 2013 Ketua Pengadilan Agama Kab. Madiun, TTD. Drs. H. AMAM FAKHRUR, SH.,MH. NIP

KATA PENGANTAR. Madiun, 13 Pebruari 2013 Ketua Pengadilan Agama Kab. Madiun, TTD. Drs. H. AMAM FAKHRUR, SH.,MH. NIP IKHTISAR EKSEKUTIF KATA PENGANTAR Sehubungan dengan usaha penguatan akuntabilitas kinerja sebagaimana diatur dalam Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA SANGGAU NOMOR: W14-A4/113.a/OT.01/I/2017. Tentang PENETAPAN REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA SANGGAU

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA SANGGAU NOMOR: W14-A4/113.a/OT.01/I/2017. Tentang PENETAPAN REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA SANGGAU KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA SANGGAU NOMOR: W14-A4/113.a/OT.01/I/2017 Tentang PENETAPAN REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA SANGGAU KETUA PENGADILAN AGAMA SANGGAU Menimbang : Bahwa untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM Kantor Pengadilan Tinggi Jakarta yang terletak di Jalan Letnan Jendral Suprapto, Jakarta Pusat diresmikan pada tanggal 26 Pebruari 1983 oleh Menteri Kehakiman RI. Gedung

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA MIMIKA JL. YOS SUDARSO KM 4 NAWARIPI TIMIKA PAPUA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA MIMIKA JL. YOS SUDARSO KM 4 NAWARIPI TIMIKA PAPUA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2010-2014 PENGADILAN AGAMA MIMIKA JL. YOS SUDARSO KM 4 NAWARIPI TIMIKA PAPUA BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI JAYAPURA. Jl. Tanjung Ria No. 98 Base G Website pt-jayapura.go.id Telp. (0967) Jayapura - Papua

PENGADILAN TINGGI JAYAPURA. Jl. Tanjung Ria No. 98 Base G Website pt-jayapura.go.id Telp. (0967) Jayapura - Papua PENGADILAN TINGGI JAYAPURA Jl. Tanjung Ria No. 98 Base G Website pt-jayapura.go.id Telp. (0967) 541045 Jayapura - Papua KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Tinggi Jayapura

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI SUNGAILIAT KELAS IB JL. PEMUDA NO. 12 KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA Website :

PENGADILAN NEGERI SUNGAILIAT KELAS IB JL. PEMUDA NO. 12 KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA Website : PENGADILAN NEGERI SUNGAILIAT KELAS IB JL. PEMUDA NO. 12 KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA Website : www.pn-sungailiat.go.id E-mail : pn_sungailiat@yahoo.co.id Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 7 Tahun

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KERJA BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KERJA A. RENCANA STRATEGIS Mulai tahun 2010 sampai dengan tahun 201 Mahkamah Agung RI telah mencanangkan Rencana Strategis 5 tahunan yang berarti tahun 2011 merupakan tahun

Lebih terperinci

KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG

KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG Nomor : W11.A/309/OT.01.2/I/2016 TENTANG PENETAPAN REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANGTAHUN 2015-2019 KETUA PENGADILAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. lingkungan yang terus berubah, yakni lingkungan internal dan eksternal.

KATA PENGANTAR. lingkungan yang terus berubah, yakni lingkungan internal dan eksternal. KATA PENGANTAR Suatu organisasi yang dinamis akan dihadapkan pada dua jenis lingkungan yang terus berubah, yakni lingkungan internal dan eksternal. Semakin besar organisasi tersebut, semakin kompleks kondisi

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGADILAN NEGERI DENPASAR

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGADILAN NEGERI DENPASAR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGADILAN NEGERI DENPASAR TAHUN ANGGARAN 2014 Kata Pengantar Sebagai umat beriman dan bertakwa, sudah sepatutnya kita memanjatkan puji dan syukur kehadirat

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG NOMOR :W3-A/085a/OT.01.2/I/2012

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG NOMOR :W3-A/085a/OT.01.2/I/2012 PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG Jl. By Pass Km 24 Anak Air, Batipuh Panjang, Koto Tangah Telp.(0751) 7054806 fax (0751) 40537 Website: www.pta-padang.go.id Email: admin@pta-padang.go.id PADANG 25179 SURAT

Lebih terperinci

REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA KEBUMEN

REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA KEBUMEN REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2015-2019 http://www.pa-kebumen.go.id KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, telah tersusun Reviu Rencana Strategis (Renstra)

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... i. Kata Pengantar... ii

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... i. Kata Pengantar... ii DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... i Kata Pengantar... ii BAB I Pendahuluan A. Kondisi Umum... 1 B. Potensi dan Permasalahan... 3 BAB II Visi, Misi dan Tujuan A. Visi... 11 B. Misi... 12 C. Tujuan dan Sasaran

Lebih terperinci

REVIU RENSTRA

REVIU RENSTRA PENGADILAN NEGERI PRAYA REVIU RENSTRA 2015-2019 REVIU RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI PRAYA TAHUN 2016 Jl. Diponegoro No. 2 Praya Telp. (0370) - 654082 Fax. (0370) - 653143 Kode Pos 83511 www.pn-praya.go.id

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tahun 2016 Pengadilan Tinggi Agama Mataram

KATA PENGANTAR. Tahun 2016 Pengadilan Tinggi Agama Mataram KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Alhamdulillah dengan rahmat dan inayah Allah SWT, laporan kinerja Pengadilan Tinggi Agama Mataram tahun 2016 dapat tersusun. Dalam rangka mengejawantahkan visi misi : Badan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dengan mengacu pada peraturan menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

KATA PENGANTAR. Dengan mengacu pada peraturan menteri Negara Pendayagunaan Aparatur KATA PENGANTAR Dengan mengacu pada peraturan menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi nomor 13 tahun 010,dengan tujuan sebagai usaha penguatan akuntabilitas kinerja sebagaimana

Lebih terperinci

RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTAA PUSAT

RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTAA PUSAT RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTAA PUSAT Jl. KH. Mas Mansyur/Awaluddin II No. 2 Tanah Abang Jakarta Pusat 10230 Telp. 021-31927910 Fax. 021-3161118 e-mail: pa.jakartapusat@gmail.com website: pa-jakartapusat.go.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Pengadilan Negeri Kelas II Menggala secara geografis terletak di Kota Menggala yang beralamat di Jalan Cemara Komplek Perkantoran Pemda Tuba. Wilayah hukum Pengadilan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN HASIL REVIU PENGADILAN NEGERI BANGLI. Jl. Brigjen Ngurah Rai No. 61

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN HASIL REVIU PENGADILAN NEGERI BANGLI. Jl. Brigjen Ngurah Rai No. 61 RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2015 2019 HASIL REVIU PENGADILAN NEGERI BANGLI Jl. Brigjen Ngurah Rai No. 61 KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, telah tersusun

Lebih terperinci

REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN NEGERI WONOSARI JALAN TAMAN BHAKTI NO.01 WONOSARI, GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN NEGERI WONOSARI JALAN TAMAN BHAKTI NO.01 WONOSARI, GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2015 2019 PENGADILAN NEGERI WONOSARI JALAN TAMAN BHAKTI NO.01 WONOSARI, GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA SUBANG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA SUBANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2015-2019 PENGADILAN AGAMA SUBANG REVIEW I TAHUN 2016 PENGADILAN AGAMA SUBANG Jalan Aipda K.S. Tubun No.1 Subang Telp. (0260) 411303 Fax. (0260) 411303 e-mail : pengadilanagamasubang@yahoo.co.id

Lebih terperinci

DOKUMEN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA KAB. MALANG TAHUN

DOKUMEN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA KAB. MALANG TAHUN DOKUMEN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA KAB. MALANG TAHUN 2010-2014 PENGADILAN AGAMA KABUPATEN MALANG Jl. Panji No. 202 Kepanjen Malang Telp (0341) 397200 Faks. (0341) 395786 email. Pa.kab.malang@gmail.com

Lebih terperinci