SIFAT-SIFAT DASAR FUNGSI KARAKTERISTIK DARI DISTRIBUSI CAUCHY

dokumen-dokumen yang mirip
KARAKTERISASI SEBARAN CAUCHY

SIFAT-SIFAT DASAR FUNGSI KARAKTERISTIK

KETERBAGIAN TAK HINGGA SEBARAN RIEMANN ZETA

KONVOLUSI DISTRIBUSI EKSPONENSIAL DENGAN PARAMETER BERBEDA

KONVOLUSI DARI PEUBAH ACAK BINOMIAL NEGATIF

KARAKTERISASI SEBARAN BINOMIAL NEGATIF

: D C adalah fungsi kompleks dengan domain riil

ANALISIS AKIBAT INTEGRAL CAUCHY Ricky Antonius, Helmi, Yudhi INTISARI

Peubah acak X yang berdistribusi normal dengan rataan sebagai: 2 ) X ~ N(,

Pengantar Statistika Matematik(a)

PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL TUNDA LINIER ORDE 1 DENGAN METODE KARAKTERISTIK

KETERBAGIAN TAK HINGGA DISTRIBUSI LOG-GAMMA DAN APLIKASINYA DALAM PEMBUKTIAN RUMUS PERKALIAN GAUSS DAN RUMUS LEGENDRE

digunakan untuk menyelesaikan persamaan yang nantinya akan diperoleh dalam

DISTRIBUSI ERLANG DAN PENERAPANNYA. Rini Kurniasih 1, Getut Pramesti 2 Mahasiswi Pendidikan Matematika FKIP UNS, Dosen Pendidikan Matematika FKIP UNS

PENURUNAN METODE NICKALLS DAN PENERAPANNYA PADA PENYELESAIAN PERSAMAAN KUBIK

MA3081 STATISTIKA MATEMATIKA We love Statistics

MODEL PARTISIPASI PEMILIH MASYARAKAT KABUPATEN DHAMASRAYA PADA PEMILU 2014 DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK BAYESIAN

0. Pendahuluan. 0.1 Notasi dan istilah, bilangan kompleks

INTEGRASI NUMERIK DENGAN METODE KUADRATUR GAUSS-LEGENDRE MENGGUNAKAN PENDEKATAN INTERPOLASI HERMITE DAN POLINOMIAL LEGENDRE

MA3231. Pengantar Analisis Real. Hendra Gunawan, Ph.D. Semester II, Tahun

EKSISTENSI BAGIAN IMAJINER PADA INTEGRAL FORMULA INVERSI FUNGSI KARAKTERISTIK

BEBERAPA DISTRIBUSI KHUSUS DKINTINU DIKENAL

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang mendukung dalam

Dwi Lestari, M.Sc: Konvergensi Deret 1. KONVERGENSI DERET

PENDUGAAN PARAMETER DISTRIBUSI BETA DENGAN METODE MOMEN DAN METODE MAKSIMUM LIKELIHOOD

DASAR-DASAR TEORI PELUANG

Peubah Acak dan Distribusi Kontinu

7. RESIDU DAN PENGGUNAAN. Contoh 1 Carilah titik singular dan tentukan jenisnya dari fungsi berikut a. f(z) = 1/z

Kata Kunci: Model Regresi Logistik Biner, metode Maximum Likelihood, Demam Berdarah Dengue

KARAKTERISASI GRAF POHON DENGAN BILANGAN KROMATIK LOKASI 3

PERBANDINGAN KUASA WILCOXON RANK SUM TEST DAN PERMUTATION TEST DALAM BERBAGAI DISTRIBUSI TIDAK NORMAL

VARIABEL KOMPLEKS SUMANANG MUHTAR GOZALI KBK ALJABAR & ANALISIS

11. Konvolusi. Misalkan f dan g fungsi yang terdefinisi pada R. Konvolusi dari f dan g adalah fungsi f g yang didefinisikan sebagai.

MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD PADA LAJU TAMAT MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS

ANALISIS REGRESI KUANTIL

Fungsi dan Limit Fungsi 23. Contoh 5. lim. Buktikan, jika c > 0, maka

= + atau = - 2. TURUNAN 2.1 Definisi Turunan fungsi f adalah fungsi yang nilainya di setiap bilangan sebarang c di dalam D f diberikan oleh

SIFAT KELENGKAPAN RUANG METRIK BERNILAI KOMPLEKS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGKONSTRUKSIAN BILANGAN TIDAK KONGRUEN

THE EFFECT OF DELAYED TIME OF OSCILLATION IN THE LOGISTIC EQUATION

BUKU DIKTAT ANALISA VARIABEL KOMPLEKS. OLEH : DWI IVAYANA SARI, M.Pd

ANALISIS REGRESI LOGISTIK DENGAN METODE PENDUGA BAYES UNTUK MENENTUKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

UJI KONVERGENSI. Januari Tim Dosen Kalkulus 2 TPB ITK

Matematikawan Abad XVII-XIX yang Membuat Perubahan. Hendra Gunawan 2016

PENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINIER DENGAN METODE MODIFIKASI BAGI DUA

KALKULUS MULTIVARIABEL II

Fungsi Peubah Banyak. Modul 1 PENDAHULUAN

Analisis Riil II: Diferensiasi

BAB III PEMODELAN PERSAMAAN INTEGRAL PADA ALIRAN FLUIDA

DISTRIBUSI WAKTU BERHENTI PADA PROSES PEMBAHARUAN. Sudarno Jurusan Matematika FMIPA UNDIP. Abstrak

Integral Kompleks (Bagian Kedua)

PENENTUAN UKURAN CONTOH DAN REPLIKASI BOOTSTRAP UNTUK MENDUGA MODEL REGRESI LINIER SEDERHANA

BAB 3 REVIEW SIFAT-SIFAT STATISTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK

TERAPAN INTEGRAL. Bogor, Departemen Matematika FMIPA IPB. (Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus I Bogor, / 22

Distribusi Probabilitas : Gamma & Eksponensial

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan, kedokteran, teknik mesin, software komputer, bahkan militer

Penggunaan Statistik Tataan untuk Menentukan Median Contoh Acak dari Distribusi Eksponensial

REALISASI POSITIF STABIL ASIMTOTIK SISTEM LINIER DISKRIT DENGAN POLE KONJUGAT KOMPLEKS

MAT 602 DASAR MATEMATIKA II

PERBANDINGAN MODEL MALTHUS DAN MODEL VERHULST UNTUK ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN

MA3231 Analisis Real

Pengantar Statistika Matematik(a)

KALKULUS MULTIVARIABEL II

KALKULUS MULTIVARIABEL II

Penentuan Momen ke-5 dari Distribusi Gamma

LIMIT DAN KEKONTINUAN

BAHAN AJAR STATISTIKA DASAR Matematika STKIP Tuanku Tambusai Bangkinang 4. BEBERAPA DISTRIBUSI PELUANG DISKRET

ANALISIS ESTIMASI PARAMETER REGRESI KUANTIL DENGAN METODE BOOTSTRAP

PENCARIAN AKAR-AKAR PERSAMAAN NONLINIER SATU VARIABEL DENGAN METODE ITERASI BARU HASIL DARI EKSPANSI TAYLOR

RUANG TOPOLOGI LEMBUT KABUR

Learning Outcomes Sebaran Kontinu Nilai Harapan dan Ragam Beberapa Sebaran Kontinu. Peubah Acak Kontinu. Julio Adisantoso.

BAB IV REDUKSI BIAS PADA PENDUGAAN

BAB II LANDASAN TEORI

PENGGUNAAN METODE LYAPUNOV UNTUK MENGUJI KESTABILAN SISTEM LINIER

FUNGSI EVANS, SIFAT-SIFAT DAN APLIKASINYA PADA PELACAKAN NILAI EIGEN DARI MASALAH STURM-LIOUVILLE

FUNGSI DELTA DIRAC. Marwan Wirianto 1) dan Wono Setya Budhi 2)

Gambar 1. Gradien garis singgung grafik f

SOLUSI POSITIF DARI PERSAMAAN LEONTIEF DISKRIT

(MS.2) KEKONVERGENAN BARISAN FUNGSI TURUNAN BERORDE FRAKSIONAL

Matematika I: APLIKASI TURUNAN. Dadang Amir Hamzah. Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I / 70

METODE PSEUDO ARC-LENGTH DAN PENERAPANNYA PADA PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN NONLINIER TERPARAMETERISASI

PENENTUAN RAINBOW CONNECTION NUMBER PADA HASIL OPERASI CARTESIAN PRODUCT TERHADAP GRAF LINGKARAN DAN GRAF BIPARTIT LENGKAP DENGAN GRAF LINTASAN

SIMULASI Kendalan (Reliability Simulation)*

BAB II LANDASAN TEORI

Ekspektasi Satu Peubah Acak Kontinu

MA3081 STATISTIKA MATEMATIKA We love Statistics

Ekspektasi Satu Peubah Acak Diskrit

PENERAPAN METODE ADAMS-BASHFORTH-MOULTON ORDE EMPAT UNTUK MENENTUKAN SOLUSI PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER HOMOGEN ORDE TIGA KOEFISIEN KONSTAN

Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN

Pengantar Proses Stokastik

PERBANDINGAN METODE BLACK SCHOLES DAN SIMULASI MONTE CARLO DALAM PENENTUAN HARGA OPSI EROPA

INTEGRAL. disebut integral tak tentu dan f(x) disebut integran. = X n+1 + C, a = konstanta

PENDUGAAN PARAMETER MODEL AUTOREGRESSIVE PADA DERET WAKTU

BAGIAN KEDUA. Fungsi, Limit dan Kekontinuan, Turunan

7.1. Residu dan kutub Pada bagian sebelumnya telah kita pelajari bahwa suatu titik z 0 disebut titik singular dari f (z)

Bab 2 Fungsi Analitik

Beberapa Pertidaksamaan Tipe Ostrowski

DASAR-DASAR TEORI RUANG HILBERT

Transkripsi:

Jurnal Matematika UNAND Vol. 5 No. 2 Hal. 94 11 ISSN : 233 291 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND SIFAT-SIFAT DASAR FUNGSI KARAKTERISTIK DARI DISTRIBUSI CAUCHY NAZHMAL HUDA Program Studi Magister Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Kampus UNAND Limau Manis Padang, Indonesia, email : nazhma.el.huda@gmail.com Abstrak. Pada paper ini diberikan fungsi karakteristik dari distribusi Cauchy. Selanjutnya, dengan menggunakan analisis diberikan proposisi yang menjelaskan sifat-sifat dasar fungsi karakteristik dari distribusi Cauchy. Kata Kunci: Distribusi Cauchy, fungsi karakteristik, sifat dasar fungsi karakteristik 1. Pendahuluan Distribusi Cauchy berasal dari penelitian yang dilakukan oleh matematikawan selama lebih dari tiga abad. Penelitian tersebut berawal dari kurva yang dipelajari oleh Pierre de Fermat pada tahun 163 yang kemudian dipelajari oleh Sir Isac Newton, Gottfried Leibniz, Christian Huygens, Luigi Guido Grandi (173), dan Maria Gaenata Agnesi (1748). Akhirnya, pada tahun 1853, Augustin Louis Cauchy memperkenalkan distribusi Cauchy baku dengan fungsi kepadatan peluang, f(x) = π 1 (1 + x 2 ) 1 dengan x R [2]. Secara umum, distribusi Cauchy merupakan distribusi peluang kontinu yang dinotasikan dengan X Cauchy(a, b), dimana X adalah peubah acak dan a, b adalah parameter, memiliki fungsi kepadatan peluang sebagai berikut. f X (x) = b π(b 2 + (x a) 2 ), (1.1) untuk setiap < x <, < a <, dan b > [3]. Distribusi Cauchy tidak memiliki nilai harapan, variansi, skewness, kurtosis, dan fungsi pembangkit momen, tetapi hanya memiliki fungsi karakteristik sebagai pencirinya [3]. Fungsi karakteristik dari suatu peubah acak X dinotasikan dengan ϕ X (t) dan didefinisikan sebagai ϕ X (t) = E[e itx ], (1.2) dimana e itx = cos(tx) + i sin(tx) dan i adalah bilangan imajiner [1,2]. Definisi fungsi karakteristik hampir sama dengan definisi fungsi pembangkit momen. Perbedaannya hanya pada keberadaan bilangan imajiner yang menunjukkan bahwa ruang lingkup fungsi karakteristik adalah ruang kompleks sedangkan fungsi pembangkit momen terbatas pada ruang riil saja. Dengan kata lain, fungsi karakteristik lebih 94

Sifat-sifat Dasar Fungsi Karakteristik Distribusi Cauchy 95 bersifat umum daripada fungsi pembangkit momen. Oleh karena itu, suatu distribusi bisa saja tidak memiliki fungsi pembangkit momen, tetapi fungsi karakteristiknya selalu ada. Hal inilah yang berlaku pada distribusi Cauchy. Adapun fungsi karakteristik memiliki sifat-sifat dasar sebagai berikut. Proposisi 1.1. [2] Misalkan ϕ X (t) adalah fungsi karakteristik dari peubah acak X. Maka ϕ X () = 1. Proposisi 1.2. [2] Fungsi karakteristik ada untuk sebarang sebaran. Proposisi 1.3. [2] Misalkan X suatu peubah acak. Maka fungsi karakteristik dari X adalah ϕ X (t). Proposisi 1.4. [2] Fungsi karakteristik ϕ X (t) adalah kontinu seragam. Proposisi 1.5. [2] Misalkan X suatu peubah acak. Maka fungsi karakteristik dari p + qx adalah e ipt ϕ X (qt). Proposisi 1.6. [2] Fungsi karakteristik ϕ X (t) dari peubah acak X bernilai riil jika dan hanya jika peubah acak X mempunyai sebaran yang simetrik terhadap ordinat x =, yaitu P (X > x) = P (X < x) untuk x =. Bentuk umum distribusi Cauchy diperoleh melalui sejarah yang panjang dan tidak lepas dari jasa para matematikawan. Hingga saat ini, masih banyak peneliti yang tertarik meneliti distribusi Cauchy ini. Untuk itu, pada tulisan ini dibahas tentang sifat-sifat dasar fungsi karakteristik dari distribusi Cauchy. 2. Sifat-Sifat Dasar Fungsi Karakteristik dari Distribusi Cauchy Pada bagian ini, diberikan suatu teorema tentang fungsi karakteristik dari distribusi Cauchy yang dinyatakan sebagai berikut. Teorema 2.1. [3] Jika X adalah peubah acak berdistribusi Cauchy dengan parameter a dan b, dinotasikan dengan X Cauchy(a, b), maka peubah acak tersebut memiliki fungsi karakteristik ϕ X (t) = e iat e b t. Mengacu pada kajian sifat-sifat dasar fungsi karakteristik oleh Lucas [2], maka fungsi karakteristik dari distribusi Cauchy memenuhi karakterisasi atau sifat-sifat dasar fungsi karakteristik sebagai berikut. Proposisi 2.2. Fungsi karakteristik dari distribusi Cauchy adalah ϕ X (t) = e iat e b t. Maka ϕ X () = 1. Bukti. Dengan mensubstitusikan t = pada fungsi karakteristik dari distribusi Cauchy, diperoleh ϕ X (t) = e ia() e b = 1 Proposisi 2.3. Jika ϕ X (t) adalah fungsi karakteristik dari peubah acak X yang berdistribusi Cauchy maka fungsi karakteristik dari peubah acak X adalah ϕ X (t).

96 Nazhmal Huda Bukti. Diberikan peubah acak X berdistribusi Cauchy dengan fungsi kepadatan peluang sebagai berikut f X (x) = b π(b 2 + (x a) 2 ). Misalkan Y = X, maka diperoleh dx dy = 1 dan mutlak Jacobian J = 1. Sehingga peubah acak Y mempunyai sebaran f(y) = f X (y) J = Diperoleh sebaran dari peubah acak X adalah f( x) = b π(b 2 + ( y a) 2 ). b π(b 2 + (x a) 2 ). Fungsi karakteristik dari peubah acak X adalah ϕ X (t) = E[e it( X) ] = b π(b 2 + (x a) 2 dx. (2.1) ) Selanjutnya, nilai dari Persamaan (2.1) diperoleh dengan langkah sebagai berikut. Langkah 1. Untuk a =, b = 1, dan t. Perhatikan bahwa Fungsi e itz dz = 2πi. (2.2) 1 + z2 f : z e itz 1 + z 2 memiliki titik singular z = i dalam interior region C n. Residu untuk z = i Gambar 1. Kontur pengintegralan peubah acak X. diberikan oleh ( ) ( ) e itz e itz Res z=i 1 + z 2 = lim (z + i) z i 1 + z 2 = e t 2i.

Sifat-sifat Dasar Fungsi Karakteristik Distribusi Cauchy 97 Karena kontur terletak di bawah sumbu x maka Persamaan (2.2) sama-sama dikalikan negatif, sehingga diperoleh e itz ( ) e itz 1 + z 2 dz = 2πiRes z=i 1 + z 2 = πe t, n > 1. Pengintegralan sepanjang kontur C n dapat diperoleh sebagai berikut πe t = = e itz n n 1 + z 2 dz, 1 + x 2 dx + 1 + n 2 e 2iβ nieiβ dβ. (2.3) Hasil pengintegralan suku kedua pada sisi kanan konvergen ke nol jika n. Perhatikan bahwa n 2 e 2iβ + 1 n 2 1, sehingga 1 + n 2 nieiβ e2iβ nent sin β n 2 1 n n 2 1. Karena 1 + n 2 e 2iβ nieiβ dβ maka 1 + n 2 nieiβ e2iβ dβ lim n 1 + n 2 e 2iβ nieiβ dβ =. Untuk n pada persamaan (2.3) diperoleh 1 + x 2 dx = πe t. Langkah 2. Untuk a =, b = 1, dan t <. Dengan mengikuti Langkah 1 diperoleh 1 + x 2 dx = πet. Langkah 3. Untuk kasus umum. Berdasarkan Langkah 1 dan Langkah 2, maka Untuk pengintegralan 1 + x 2 dx = πe t. b 2 + (x a) 2 dx, terlebih dahulu substitusikan x = v + a sehingga diperoleh b 2 dx = e iat + (x a) 2 e it(v) b 2 + v 2 dv. n n 2 1 dβ = πn n 2 1,

98 Nazhmal Huda Dengan mensubstitusikan v = bu pada pengintegralan terakhir diperoleh Oleh karena itu, b π(b 2 + (x a) 2 ) dx = b π b 2 + (x a) 2 dx = π b e ita e b t. b 2 + (x a) 2 dx = e ita e b t. Dengan demikian, diperoleh fungsi karakteristik dari peubah acak X berdistribusi Cauchy sebagai berikut. ϕ X (t) = e iat e b t. Perhatikan fungsi karakteristik dari peubah acak X dan X berturut-turut sebagai berikut. ϕ X (t) = e b t = [cos(at) + i sin(at)]e b t, (2.4) ϕ X (t) = e iat e b t = [cos(at) i sin(at)]e b t. (2.5) Berdasarkan Persamaan (2.4) dan (2.5), jelas bahwa ϕ X (t) = ϕ X (t). Proposisi 2.4. Jika peubah acak X berdistrbusi Cauchy, maka fungsi karakteristik dari peubah acak p + qx adalah e ipt ϕ X (qt). Bukti. ungsi karakteristik dari p + qx ditentukan sebagai berikut: ϕ p+qx (t) = E[e it(p+qx) ] = e ipt b π(b 2 + (x a) 2 ) dx Terlebih dahulu ditentukan nilai dari b π(b 2 + (x a) 2 ) dx dengan langkah-langkah sebagai berikut. Langkah 1. Untuk a =, b = 1, dan t. Perhatikan bahwa Fungsi e iqtz dz = 2πi. 1 + z2 f : z eiqtz 1 + z 2 memiliki titik singular z = i dalam interior region C n. Residu untuk z = i diberikan oleh ( ) ( ) e iqtz e iqtz Res z=i 1 + z 2 = lim(z i) z i 1 + z 2 = e qt 2i.

Sifat-sifat Dasar Fungsi Karakteristik Distribusi Cauchy 99 Gambar 2. Kontur pengintegralan peubah acak p + qx. Oleh karena itu, e iqtz ( ) e iqtz 1 + z 2 dz = 2πiRes z=i 1 + z 2 = πe qt, n > 1. Pengintegralan sepanjang kontur C n dapat diperoleh sebagai berikut πe qt = = e iqtz n n 1 + z 2 dz 1 + x 2 dx + 1 + n 2 e 2iβ nieiβ dβ. (2.6) Hasil pengintegralan suku kedua pada sisi kanan konvergen ke nol jika n. Perhatikan bahwa n 2 e 2iβ + 1 n 2 1, sedemikian sehingga 1 + n 2 nieiβ e2iβ ne nqt sin β n 2 n 1 n 2 1. Karena 1 + n 2 e 2iβ nieiβ dβ maka 1 + n 2 nieiβ e2iβ dβ lim n 1 + n 2 e 2iβ nieiβ dβ =. Untuk n pada Persamaan (2.6) diperoleh 1 + x 2 dx = πe qt. Langkah 2. Untuk a =, b = 1, dan t <. Dengan mengikuti Langkah 1 diperoleh 1 + x 2 dx = πeqt. n n 2 1 dβ = πn n 2 1,

1 Nazhmal Huda Langkah 3. Untuk kasus umum. Berdasarkan Langkah 1 dan Langkah 2, maka Untuk pengintegralan 1 + x 2 dx = πe q t. b 2 + (x a) 2 dx, terlebih dahulu substitusikan x = v + a sehingga diperoleh b 2 dx = eiaqt + (x a) 2 e iqt(v) b 2 + v 2 dv. Dengan mensubstitusikan v = bu pada pengintegralan terakhir diperoleh Oleh karena itu, b π(b 2 + (x a) 2 ) dx = b π b 2 + (x a) 2 dx = π b eiaqt e bq t. b 2 + (x a) 2 dx = eiaqt e bq t. Dengan demikian, diperoleh fungsi karakteristik dari p + qx Cauchy(a, b) sebagai berikut. ϕ X (t) = e iaqt e bq t. Proposisi 2.5. Fungsi karakteristik dari distribusi Cauchy, ϕ X (t) = e iat e b t, bernilai riil jika dan hanya jika peubah acak X mempunyai sebaran yang simetrik terhadap ordinat x =, yaitu P (X > x) = P (X < x) untuk x =. Bukti. Peubah acak X mempunyai sebaran yang simetrik terhadap ordinat x = jika dan hanya jika ϕ X (t) = ϕ X (t). Berdasarkan Persamaan (2.4) dan (2.5) diperoleh ϕ X (t) = [cos(at) + i sin(at)]e b t [cos(at) i sin(at)]e b t = ϕ X (t) = ϕ X (t). Dengan demikian, jelas peubah acak X tidak mempunyai sebaran yang simetrik terhadap ordinat x = sehingga fungsi karakteristik dari distribusi Cauchy tidak hanya mempunyai bagian riil. 3. Kekontinuan Seragam Fungsi Karakteristik dari Distribusi Cauchy Pada bagian ini diuraikan secara khusus kekontinuan seragam fungsi karakteristik dari distribusi Cauchy yang merupakan salah satu sifat dasar fungsi karakteristik yang telah dijelaskan sebelumnya. Kekontinuan seragam fungsi karakteristik dari distribusi Cauchy dinyatakan sebagai berikut. Proposisi 3.1. Fungsi karakteristik dari distribusi Cauchy, ϕ X (t) = e iat e b t, bersifat kontinu seragam.

Sifat-sifat Dasar Fungsi Karakteristik Distribusi Cauchy 11 Bukti. Misalkan ϕ X (t) = e iat e b t dan h = s t dimana s > t, maka akan ditunjukkan bahwa untuk setiap ε > terdapat δ > sedemikian sehingga ϕ X (s) ϕ X (t) = e ias e b s e iat e b t < ε untuk s t < δ. Perhatikan bahwa ϕ X (s) ϕ X (t) = e ias e b s e iat e b t = ia(s t) + b( s t ) a2 b 2 (s 2 t 2 ) iab(s s t t ) +... 2 [ = (s t) ia + b a2 b 2 (s + t) + iab( s t ) +...] 2 Jadi, untuk h, ϕ X (h+t) ϕ X (t), dan s t. Hal ini menunjukkan δ bergantung pada ε, dimana ϕ X (h + t) ϕ X (t) < ε untuk s t < δ. 4. Kesimpulan Distribusi Cauchy merupakan distribusi peluang kontinu yang hanya memiliki satu penciri yaitu fungsi karakteristik. Fungsi karakteristik dari distribusi Cauchy dinyatakan sebagai ϕ X (t) = e iat e b t. Adapun sifat-sifat dasar fungsi karakteristik dari distribusi Cauchy adalah (1) Fungsi karakteristik dari distribusi Cauchy saat t = adalah 1. (2) Jika ϕ X (t) = e iat e b t adalah fungsi karakteristik dari peubah acak X yang berdistribusi Cauchy maka fungsi karakteristik dari peubah acak X adalah ϕ X (t) = e iat e b t. (3) Jika X adalah suatu peubah acak berdistrbusi Cauchy, maka fungsi karakteristik dari p + qx adalah ϕ p+qx (t) = e ipt ϕ X (qt). (4) Distribusi Cauchy tidak menyebar simetrik terhadap ordinat x =, sedemikian sehingga fungsi karakteristik dari distribusi Cauchy tidak hanya bernilai riil. (5) Fungsi karakteristik dari distribusi Cauchy adalah kontinu seragam. Daftar Pustaka [1] Churchill, R. V. dan J. W. Brown. 1996. Complex Variables and Applications, Sixth Edition. McGraw-Hill, Inc, Singapore [2] Lukacs, E. 197. Characteristic Functions, Second Edition. Griffin, London. [3] Oktasari, L., D. Devianto, dan Maiyastri. 215. Penentuan Konvolusi Distribusi Cauchy dengan Menggunakan Fungsi Karakteristik. Prosiding Semnas Mat-PMat STKIP PGRI Sumatera Barat. [4] Stigler, S. M. 1974. Studies in the History of Probability and Statistics XXXIII. Cauchy and the Witch of Agnesi: An Historical Note on the Cauchy Distribution. Biometrika, Vol. 61 : 375 38