BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. responden yang terdiri atas lima Kantor Akuntan Publik dan 4 Universitas Negeri dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. berasal dari jawaban responden terhadap daftar pernyataan yang dituangkan

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika siswa kelas VIII MTs Ma arif NU Bacem Tahun Ajaran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

DUKUNGAN SOSIAL. Item-Total Statistics

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. suatu sebaran dikatakan tidak normal apabila p<0,05.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

Validitas & Reliabilitas (Sert)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. wilayah Semarang dan masih aktif sampai sekarang serta bersedia untuk mengisi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus

BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PERSEPSI SEKURITI, PERSEPSI PRIVASI, PERSEPSI INTEGRITAS, PERSEPSI KOMPETENSI TERHADAP KEPERCAYAAN PELANGGAN DALAM BELANJA ONLINE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini

BAB IV HASIL PENELITIAN. Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh metode pembelajaran kooperatif Team Assisted

BAB IV HASIL PENELITIAN

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KREATIVITAS DAN INOVASI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA INDUSTRI KREATIF DI KOTA MEDAN. : Laki-Laki Perempuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Item

BAB IV HASIL PENELITIAN. adalah untuk mengetahui perbedaan antara model pembelajaran kooperatif tipe

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Untuk memperoleh hasil yang memuaskan sesuai dengan tujuan dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan Make a Match

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Hasil dan Bahasan. dan pembahasan mengenai hasil analisis data. Pada penelitian aktual peneliti membagikan 40 kuesioner tambahan, penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

BAB IV HASIL PENELITIAN

HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. lingkaran, dan dilanjutkan dengan langkah-langkah berikut ini: siswa, setiap siswa mendapatkan 1 kartu.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. lanjut yang disajikan dalam Tabel 4.1. berikut ini: Tabel 4.1. Data kuesioner yang disebar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner. Data yang digunakan untuk mengukur pengaruh persepsi Wajib Pajak atas

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. Tabel 4.1. Penyebaran Kuesioner KAP. PUBLIK 1 Bayudi Watu dan rekan Benny, Tonny, Frans dan 10 10

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan

Transkripsi:

64 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Sampel Penelitian Data pada penelitian ini diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang terdiri atas lima Kantor Akuntan Publik dan 4 Universitas Negeri dan Swasta di kota Makassar. Pendistribusian kuesioner dilakukan dengan mendatangi secara langsung KAP dan Universitas yang menjadi lokasi pengambilan sampel dan membagikannya kepada responden. Proses pendistribusian hingga pengumpulan data dilakukan kurang lebih selama 2 minggu yaitu dari tanggal 28 Maret hingga 7 April 2011. Kuesioner yang dibagikan melebihi jumlah sampel penelitian yang ditentukan sebelumnya 91 sampel yakni sebanyak 141 eksemplar. Adapun rincian pendistribusian kuesioner tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.1 Daftar KAP dan Universitas serta Distribusi Kuesioner No. Nama KAP dan Universitas Jumlah Kuesioner 1 Drs. Thomas, Blasius, Widartoyo & Rekan 8 2 Drs. Rusman Thoeng, M.Com, BAP 7 3 Drs. Daniel Hassa & Rekan 3 4 Drs. Usman & Rekan 5 5 Drs. Harly Weku 3 6 FE Universitas Hasanuddin 40 7 FE Universitas Negeri Makassar 30 8 FE Universitas Muslim Indonesia 25 9 FE Universitas Atmajaya 20 Total Kuesioner 141 Sumber : Data Primer, diolah 2011 64

65 No. Tabel 4.2 Ikhtisar Distribusi dan Pengembalian Kuesioner Keterangan Jumlah Kuesioner Persentase 1 Distribusi kuesioner 141 100% 2 Kuesioner yang tidak kembali 2 1,41% 3 Kuesioner yang kembali 139 98,58% 4 Kuesioner yang cacat 5 3,54% 5 Kuesioner yang dapat diolah 134 92,22% n sampel = 134 Responden Rate = (134/141) x 100% = 95,03% Sumber : Data Primer, diolah 2011 Dari keseluruan kuesioner yang kembali, tidak semuanya digunakan dalam tahap analisis. Setelah dilakukan proses penyuntingan, terdapat lima kuesioner yang gugur karena tidak lengkap atau tidak diisi. 4.1.1 Karakteristik Akuntan Publik Dari 26 responden akuntan publik, berdasarkan perbedaan gender terdapat 19 orang (73,07%) yang berjenis kelamin laki-laki, dan 9 orang (26,93%) responden yang berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan lamanya bekerja sebagai akuntan, 4 orang (15,38%) yang sudah berprofesi sebagai akuntan lebih dari 5 tahun, 5 orang (19,23%) berprofesi sebagai akuntan lebih dari 3 tahun, dan 17 orang (65,38%) baru berprofesi sebagai akuntan lebih dari 2 tahun. 65

66 Berdasarkan jenjang pendidikan tinggi, 20 orang (76,92%) berpendidikan S1 dan 6 orang (23,07%) yang berpendidikan S2 dan tidak ada satu orang responden pun yang berpendidikan S3. 4.1.2 Karakteristik Mahasiswa Akuntansi Dari 108 mahasiswa akuntansi yang menjadi responden, 40 orang (37,03%) responden yang berjenis kelamin laki-laki dan 68 orang (62,96%) yang berjenis kelamin perempuan. Sedangkan berdasarkan angkatan terdaftar di universitas yaitu sebanyak 17 orang (15,75%) mahasiswa laki-laki angkatan 2007, 23 orang (21,29%) laki-laki angkatan 2008, 27 orang (25%) mahasiswi perempuan angkatan 2007, dan sebanyak 41 orang (37,96%) mahasiswi angkatan 2008. Dari semua respondan tersebut telah ditentukan bahwa mereka adalah mahasiswa yang telah melulusi mata kuliah pengantar bisnis dan pengauditan sebagai sumber awal bagi mahasiswa dalam mempelajari pemahaman tentang etika bisnis maupun etika profesi akuntansi. 4.2 Uji Kualitas Data 4.2.1 Uji Validitas Data Pengujian validitas data dalam penelitian ini dilakukan secara statistik dengan menggunakan pendekatan validitas konstruk metode Pearson Correlation dengan alat analisis berupa Statistical Product and Service Solution 17 (SPSS.17). Dasar pengambilan keputusan valid tidaknya butir-butir pertanyaan dalam kuesioner adalah: 66

67 a) Kuesioner r hitung (koefisien korelasi) harus positif dan lebih besar dari r tabel (Product Moment Pearson) b) Nilai r hitung untuk masing-masing butir pertanyaan bisa dilihat langsung pada output uji validitas pada kolom correct item total correlation yang diperoleh dari hasil uji dua arah dengan alpha 5 % (interval kepercayaan 95%) c) Besarnya nilai r tabel diperoleh dari tabel daftar nilai kritis Pearson produk momen dengan menentukan D F (Degree of Fredoom) = n 1 = 134 1 = 133. Sehingga pada alpha sebesar 0,05 diperoleh r tabel sebesar 0,1422. Hasil yang diperoleh dari pengujian ini disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Corrected No. Item-Total r Tabel Kevalidan Pernyataan Correlation 1 EB1 0.108 0.1422 Tidak Valid 2 EB2 0.080 0.1422 Tidak Valid 3 EB3 0.079 0.1422 Tidak Valid 4 EB4 0.212 0.1422 Valid 5 EB5 0.234 0.1422 Valid 6 EB6 0.143 0.1422 Valid 7 EB7 0.041 0.1422 Tidak Valid 8 EB8 0.335 0.1422 Valid 9 EB9 0.467 0.1422 Valid 10 EB10 0.351 0.1422 Valid 11 EB11 0.305 0.1422 Valid 12 EB12 0.365 0.1422 Valid 13 EB13 0.347 0.1422 Valid 14 EB14 0.299 0.1422 Valid 15 EB15 0.292 0.1422 Valid 16 EB16 0.403 0.1422 Valid 67

68 17 EB17 0.445 0.1422 Valid 18 EB18 0.305 0.1422 Valid 19 EB19 0.242 0.1422 Valid 20 EB20 0.266 0.1422 Valid 21 EB21 0.226 0.1422 Valid 22 EB22 0.448 0.1422 Valid 23 EP1 0.412 0.1422 Valid 24 EP2 0.375 0.1422 Valid 25 EP3 0.484 0.1422 Valid 26 EP4 0.588 0.1422 Valid 27 EP5 0.481 0.1422 Valid 28 EP6 0.391 0.1422 Valid 29 EP7 0.400 0.1422 Valid 30 EP8 0.153 0.1422 Valid 31 EP9 0.525 0.1422 Valid 32 EP10 0.281 0.1422 Valid 33 EP11 0.502 0.1422 Valid 34 EP12 0.491 0.1422 Valid 35 EP13 0.174 0.1422 Valid 36 EP14 0.419 0.1422 Valid 37 EP15 0.173 0.1422 Valid 38 EP16 0.360 0.1422 Valid 39 EP17 0.526 0.1422 Valid 40 EP18 0.515 0.1422 Valid 41 EP19 0.420 0.1422 Valid Sumber : Data Kuesioner, diolah 2011 Pada tabel hasil uji validitas data, terdapat 4 item pernyataan yang tidak valid. Pernyataan tersebut yaitu EB1, EB2, EB3 dan EB7. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi positif tapi tidak lebih besar daripada r-tabel, maka pernyataan tersebut tidak dimasukkan dalam uji reliabilitas, normalitas dan hipotesis. Sehingga 68

69 diperlukan pengujian validitas data selanjutnya dengan menghilangkan item yang tidak valid tersebut. Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Lanjutan Corrected Item- No. Total r Tabel Kevalidan Pernyataan Correlation 1 EB4 0.194 0.1422 Valid 2 EB5 0.241 0.1422 Valid 3 EB6 0.149 0.1422 Valid 4 EB8 0.350 0.1422 Valid 5 EB9 0.495 0.1422 Valid 6 EB10 0.344 0.1422 Valid 7 EB11 0.279 0.1422 Valid 8 EB12 0.387 0.1422 Valid 9 EB13 0.367 0.1422 Valid 10 EB14 0.310 0.1422 Valid 11 EB15 0.287 0.1422 Valid 12 EB16 0.416 0.1422 Valid 13 EB17 0.466 0.1422 Valid 14 EB18 0.342 0.1422 Valid 15 EB19 0.249 0.1422 Valid 16 EB20 0.281 0.1422 Valid 17 EB21 0.246 0.1422 Valid 18 EB22 0.439 0.1422 Valid 19 EP1 0.441 0.1422 Valid 20 EP2 0.425 0.1422 Valid 21 EP3 0.501 0.1422 Valid 22 EP4 0.619 0.1422 Valid 23 EP5 0.496 0.1422 Valid 24 EP6 0.386 0.1422 Valid 25 EP7 0.426 0.1422 Valid 26 EP8 0.141 0.1422 Tidak Valid 69

70 27 EP9 0.534 0.1422 Valid 28 EP10 0.243 0.1422 Valid 29 EP11 0.511 0.1422 Valid 30 EP12 0.504 0.1422 Valid 31 EP13 0.142 0.1422 Tidak Valid 32 EP14 0.413 0.1422 Valid 33 EP15 0.135 0.1422 Tidak Valid 34 EP16 0.344 0.1422 Valid 35 EP17 0.529 0.1422 Valid 36 EP18 0.522 0.1422 Valid 37 EP19 0.413 0.1422 Valid Sumber : Data Kuesioner, diolah 2011 Pada uji validitas kedua ini, ditemukan masih ada pernyataan yang tidak valid yaitu pernyataan EP8, EP13 dan EP15 yang ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi positif tapi tidak lebih besar daripada r-tabel. Sehingga diperlukan pengujian validitas data selanjutnya dengan menghilangkan item yang tidak valid tersebut sampai seluruh item benar-benar valid. Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Lanjutan Corrected Item- No. Total r Tabel Kevalidan Pernyataan Correlation 1 EB4 0.189 0.1422 Valid 2 EB5 0.255 0.1422 Valid 3 EB6 0.146 0.1422 Valid 4 EB8 0.343 0.1422 Valid 5 EB9 0.525 0.1422 Valid 6 EB10 0.362 0.1422 Valid 7 EB11 0.264 0.1422 Valid 8 EB12 0.418 0.1422 Valid 70

71 9 EB13 0.327 0.1422 Valid 10 EB14 0.326 0.1422 Valid 11 EB15 0.298 0.1422 Valid 12 EB16 0.423 0.1422 Valid 13 EB17 0.443 0.1422 Valid 14 EB18 0.362 0.1422 Valid 15 EB19 0.253 0.1422 Valid 16 EB20 0.317 0.1422 Valid 17 EB21 0.294 0.1422 Valid 18 EB22 0.457 0.1422 Valid 19 EP1 0.467 0.1422 Valid 20 EP2 0.466 0.1422 Valid 21 EP3 0.516 0.1422 Valid 22 EP4 0.623 0.1422 Valid 23 EP5 0.522 0.1422 Valid 24 EP6 0.402 0.1422 Valid 25 EP7 0.394 0.1422 Valid 26 EP9 0.539 0.1422 Valid 27 EP10 0.201 0.1422 Valid 28 EP11 0.499 0.1422 Valid 29 EP12 0.488 0.1422 Valid 30 EP14 0.390 0.1422 Valid 31 EP16 0.346 0.1422 Valid 32 EP17 0.516 0.1422 Valid 33 EP18 0.539 0.1422 Valid 34 EP19 0.419 0.1422 Valid Sumber : Data Kuesioner, diolah 2011 4.2.2 Uji Reliabilitas Data Uji reliabilitas dilakukan dengan melihat hasil dari Cronbach s Alpha Coefficient. Suatu instrumen dikatakan reliabel bila memiliki koefisien keandalan reabilitas sebesar 0,6 atau lebih. Hasil pengujian reabilitas data untuk sisa 34 pernyataan dapat dilihat pada tabel berikut : 71

72 Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Data No. Pernyataan Cronbach's Cronbach's Alpha Alpha if Item Deleted Keterangan 1 EB4 0.870 0.600 Reliabel 2 EB5 0.868 0.600 Reliabel 3 EB6 0.870 0.600 Reliabel 4 EB8 0.866 0.600 Reliabel 5 EB9 0.861 0.600 Reliabel 6 EB10 0.865 0.600 Reliabel 7 EB11 0.869 0.600 Reliabel 8 EB12 0.864 0.600 Reliabel 9 EB13 0.866 0.600 Reliabel 10 EB14 0.866 0.600 Reliabel 11 EB15 0.867 0.600 Reliabel 12 EB16 0.864 0.600 Reliabel 13 EB17 0.863 0.600 Reliabel 14 EB18 0.865 0.600 Reliabel 15 EB19 0.868 0.600 Reliabel 16 EB20 0.866 0.600 Reliabel 17 EB21 0.866 0.600 Reliabel 18 EB22 0.863 0.600 Reliabel 19 EP1 0.863 0.600 Reliabel 20 EP2 0.863 0.600 Reliabel 21 EP3 0.862 0.600 Reliabel 22 EP4 0.860 0.600 Reliabel 23 EP5 0.862 0.600 Reliabel 24 EP6 0.864 0.600 Reliabel 25 EP7 0.864 0.600 Reliabel 26 EP9 0.861 0.600 Reliabel 27 EP10 0.870 0.600 Reliabel 28 EP11 0.863 0.600 Reliabel 29 EP12 0.863 0.600 Reliabel 30 EP14 0.865 0.600 Reliabel 31 EP16 0.865 0.600 Reliabel 72

73 32 EP17 0.863 0.600 Reliabel 33 EP18 0.863 0.600 Reliabel 34 EP19 0.864 0.600 Reliabel Sumber : Data Kuesioner, diolah 2011 Berdasarkan tabel hasil uji reabilitas data, menunjukkan bahwa setiap item memiliki koefisien alpha lebih besar dari 0,6. Hal ini berarti setiap item pernyataan tersebut telah reliabel. Dapat dilihat pada tabel data yang telah diolah dengan bantuan SPSS 17.0 for windows Cronbach s Alpha bahwa masing-masing item pernyataan menunjukkan nilai reliabel rata-rata di atas 0.800, itu berarti bahwa tingkat reliabilitas data terhitung tinggi karena telah mendekati angka satu. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dibahas pada bab metodologi penelitian tentang uji reliabilitas dimana nilai reliabel yang mendekati angka 1 dikategorikan tinggi. 4.3 Hasil Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Normalitas Data Uji normalitas dimaksudkan untuk melihat sebaran distribusi data dari masing-masing variabel penelitian. Untuk selanjutnya berdasarkan distribusi tersebut akan ditentukan teknik analisis statistik yang tepat. Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan one sample Kolmogorov Smirnov test, pengujian ini dilakukan untuk mengetahui distribusi data. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data terdistribusi dengan normal, dan jika kurang dari 0,05 maka data tidak terdistribusi dengan normal (Santoso, 2001). Pada tabel 4.3 dapat dilihat hasil uji normalitas untuk item-item pernyataan. 73

74 Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data Test Statistics a EB MEAN EP MEAN Most Extreme Differences Absolute.061.141 Positive.061.141 Negative -.061 -.041 Kolmogorov-Smirnov Z.353.813 Asymp. Sig. (2-tailed) 1.000.523 Sumber : Data Kuesioner, diolah 2011 Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua nilai signifikansi uji normalitas dengan metode Kolmogorov Smirnov diperoleh lebih besar dari 0.05. Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa untuk pernyataan tentang etika bisnis hasil uji normalitas menunjukkan angka 0.353 dan untuk pernyataan mengenai etika profesi akuntansi ditunjukkan dengan angka 0.813. Angka tersebut menunjukkan bahwa semua data baik itu mengenai prinsip etika bisnis dan etika profesi akuntansi telah berdistribusi normal. 4.3.2 Uji Homogenitas Data Pengujian Homogenitas antar sampel dilakukan dengan Levene s Test for Equality of Variances. Apabila nilai probabilitas lebih besar dari taraf signifikansi maka varian antar kelompok adalah homogen. Sebaliknya jika probabilitas yang dihasilkan lebih kecil dari taraf signifikansi, maka varian antar kelompok heterogen. 74

75 Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Data Levene's Test for Equality of Variances Akuntan Publik Levene's Test for Equality of Variances Mahasiswa Akuntansi F Sig. F Sig. EB MEAN Equal variances assumed.367.550.014.906 Equal variances not assumed EP MEAN Equal variances assumed.781.385 3.318.071 Equal variances not assumed Sumber : Data Kuesioner, diolah 2011 Hasil pengujian homogenitas dari kedua kelompok sampel terhadap etika bisnis diperoleh data yaitu nilai F untuk akuntan publik sebesar 0.367 dan nilai signifikansi sebesar 0.550, sedangkan pada mahasiswa akuntansi diperoleh nilai F sebesar 0.550 dan nilai signifikansinya yaitu 0.906. Nilai signifikansi yang lebih besar dari 0.05 menunjukkan bahwa varians kedua sampel tersebut adalah homogen. Sedangkan untuk hasil uji homogenitas dari kedua kelompok sampel terhadap etika profesi akuntansi diperoleh data yaitu nilai F untuk akuntan publik sebesar 0.781 dan nilai signifikansi sebesar 0.385, sedangkan pada mahasiswa akuntansi 75

76 diperoleh nilai F sebesar 3.318 dan nilai signifikansi 0.071. Nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 menunjukkan bahwa varians kedua sampel adalah homogen. 4.4 Uji Hipotesis Hipotesis penelitian ini dinyatakan sebagai berikut : H1 : Tidak terdapat perbedaan persepsi yang signifikan antara persepsi akuntan laki-laki, akuntan perempuan, mahasiswa dan mahasiswi akuntansi di Kota Makassar terhadap etika bisnis. Pengujian untuk hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan Independent Sample T-test. Hasil pengujian disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 4.9 Hasil uji Independent-Sample T- test Responden Dipandang dari Segi Gender terhadap Etika Bisnis Profesi Rata-rata (Mean) Sig. (2-tailed) Status H 1 Akuntan Publik Laki-laki = 4.20 Perempuan = 4.12 Mahasiswa Akuntansi Laki-laki = 4.00 Perempuan = 4.05 Sumber : Data Kuesioner, diolah 2011 0.461 0.455 0.438 0.446 Diterima Diterima Dari uji hipotesis persepsi responden dipandang dari segi gender terhadap etika bisnis yang terlihat pada tabel 4.9 dapat disimpulkan bahwa untuk masingmasing kelompok responden baik itu akuntan laki-laki, akuntan perempuan, mahasiswa dan mahasiswi akuntansi tidak terdapat perbedaan persepsi terhadap etika bisnis. Hasil independent sample T-test menunjukkan nilai signifikansi untuk akuntan 76

77 laki-laki sebesar 0.461 dan akuntan perempuan 0.455, sedangkan mahasiswa menunjukkan nilai signifikansi 0.438 dan mahasiswi akuntansi 0.446. Keempatnya memiliki signifikansi yang lebih besar dari taraf signifikansi 5 % sehingga hipotesis alternatif diterima oleh data. Berdasarkan nilai mean juga dapat dilihat bahwa persepsi akuntan publik lebih baik jika dibandingkan mahasiswa akuntansi terhadap etika bisnis, dapat dilihat dari nilai mean akuntan yang rata-rata lebih besar dari mahasiswa akuntansi. Jika dilakukan perbandingan antar kelompok sampel, akuntan publik laki-laki lebih tinggi tingkat pemahamannya dibandingkan akuntan publik perempuan, namun berbeda pada mahasiswa dimana mahasiswi memiliki pemahaman yang lebih baik daripada mahasiswa terhadap prinsip etika bisnis. H2 : Tidak terdapat perbedaan persepsi yang signifikan antara persepsi akuntan laki-laki, akuntan perempuan, mahasiswa dan mahasiswi akuntansi di Kota Makassar terhadap etika profesi akuntansi. Pengujian untuk hipotesis ini juga dilakukan dengan menggunakan Independent Sample T-test. Hasil pengujian disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 4.10 Hasil uji Independent Sample T-test Responden Dipandang dari Segi Gender terhadap Etika Profesi Akuntansi Profesi Rata-rata (Mean) Sig. (2-tailed) Status H 2 Akuntan Publik Laki-laki = 4.33 Perempuan = 4.19 Mahasiswa Akuntansi Laki-laki = 4.14 Perempuan = 4.02 0.316 0.323 0.339 0.441 Diterima Diterima 77

78 Sumber : Data Kuesioner, diolah 2011 Berdasarkan hasil uji hipotesis persepsi responden dipandang dari segi gender terhadap etika profesi akuntansi yang terlihat pada tabel 4.10 dapat disimpulkan bahwa untuk masing-masing kelompok responden baik itu akuntan laki-laki, akuntan perempuan, mahasiswa dan mahasiswi akuntansi tidak terdapat perbedaan persepsi terhadap etika profesi akuntansi. Hasil dari pengujian hipotesis menggunakan metode Independent Sample T-test menunjukkan nilai signifikansi untuk akuntan laki-laki sebesar 0.316 dan akuntan perempuan 0.323, sedangkan mahasiswa akuntansi nilai signifikansinya sebesar 0.339 dan mahasiswi akuntansi 0.441. Keempatnya memiliki signifikansi yang lebih besar dari taraf signifikansi 5 % sehingga hipotesis alternatif kedua diterima oleh data. Berdasarkan nilai mean juga dapat dilihat bahwa persepsi akuntan publik lebih baik jika dibandingkan mahasiswa akuntansi dalam memahami prinsip etika profesi akuntansi, dapat dilihat dari nilai mean akuntan yang lebih besar dari mahasiswa akuntansi. Jika dilakukan perbandingan antar kelompok sampel, akuntan publik laki-laki lebih tinggi tingkat pemahamannya dibandingkan akuntan publik perempuan, dan mahasiswa memiliki pemahaman yang lebih baik daripada mahasiswi terhadap prinsip etika profesi akuntansi. Belum diteliti faktor apa yang menyebabkan hal tersebut, tetapi bisa diduga ini ada kaitannya dengan yang menjadikan profesi akuntan terutama akuntan publik lebih banyak digeluti oleh kaum laki-laki daripada perempuan. 78

79 Hasil penelitian ini selaras dengan hasil penelitian Murtanto dan Marini (2003) serta Martadi dan Suranta (2006) dimana hasil penelitiannya menemukan tidak ada perbedaan yang signifikan antara persepsi akuntap publik laki-laki dan perempuan serta mahasiswa dan mahasiswi akuntansi terhadap etika bisnis dan etika profesi akuntansi. Namun hasil penelitian di atas berbeda dengan hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Ekayani dan Putra (2003) yang menemukan adanya perbedaan signifikan antara akuntan dan mahasiswa akuntansi terhadap etika bisnis dan juga penelitian oleh Winarna dan Retnowati (2003) dimana penelitiannya menemukan adanya perbedaan yang signifikan antara akuntan dan mahasiswa terhadap etika profesi akuntansi. Ada banyak faktor yang belum dianalisis secara pasti mengenai faktor yang berpengaruh terhadap perbedaan hasil penelitian tersebut. Perbedaan lokasi penelitian dan karakteristik responden dimasing-masing wilayah mungkin menjadi salah satu faktor adanya perbedaan pada hasil penelitian terhadap persepsi. Namun peneliti yakin masih ada faktor lain yang berpengaruh namun belum diteliti lebih mendalam terhadap sama dan beda dari hasil penelitian tersebut terhadap etika bisnis dan etika profesi akuntansi. Hasil penelitian ini juga mendukung teori gender dengan pendekatan struktural yang dikemukakan Umar (2010: 21) dan bertentangan dengan teori gender yang ada pada pendekatan sosialisasi gender. Pendekatan struktural menyatakan karena pekerjaan membentuk perilaku melalui struktur reward, laki- laki dan perempuan akan memberi respon yang sama pada lingkungan jabatan yang sama. Jadi 79

80 pendekatan struktural memprediksikan bahwa laki-laki dan perempuan yang mendapat pelatihan dan jabatan yang sama akan menunjukkan prioritas etis yang sama pula. Hal ini tentu dapat terlihat pada hasil penelitian yang menunjukkan tidak ada perbedaan hasil yang signifikan pada setiap kelompok sampel terkait persepsinya terhadap kode etik baik itu etika bisnis maupun etika profesi akuntansi. Teori ini juga dapat menjadi faktor penyebab tidak adanya perbedaan yang signifikan pada persepsi antara kelompok sampel tersebut. Dari hasil penelitian ini dapat diasumsikan bahwa auditor membuat keputusan berdasarkan bukti-bukti, sehingga sensitivitas mereka terhadap informasi atau situasi etis akan didasarkan pada relevansi dan pengamatan terhadap informasi etis yang terungkap, sehingga standar keputusan yang layak untuk sampai pada dinyatakannya judgement auditor mungkin akan sama meskipun auditor tersebut lakilaki ataupun perempuan. Muthmainnah (2006) dalam penelitiannya menyatakan bahwa informasi atau bukti diperiksa hanya jika informasi atau bukti tersebut penting atau relevan dengan judgement. Karenanya, auditor akan sensitif dalam memeriksa informasi yang relevan dengan keputusan, tanpa melihat perbedaan gender. Mahasiswa sebagai calon akuntan publik pada masa selanjutnya diharapkan mampu memahami dan menginternalisasi pengetahuan akan kode etik yang berlaku di dunia bisnis maupun di dunia profesi itu sendiri. Tidak adanya perbedaan 80

81 signifikan dalam memandang etika bisnis dan etika profesi akuntansi antara mahasiswa dan akuntan diharapkan dapat menjadi modal awal bagi mahasiswa untuk mempersiapkan diri sebelum terjun langsung menjalankan profesi tersebut. Dengan meningkatkan penanaman pahaman etis bagi mahasiswa melalui kurikulum pendidikan, misalnya menghadirkan mata kuliah etika bisnis dan profesi tidak hanya bagi mahasiswa pendidikan profesi akuntansi tetapi juga bagi mahasiswa akuntansi pada umumnya mungkin dapat menjadi solusi alternatif untuk menekankan betapa pentingnya memahami kode etik sebagai bekal profesional nantinya. 81