BAB 1 PENDAHULUAN Kesehatan dan lingkungan sosial yang baik perlu diperhatikan bagi orangtua untuk anak-anak mereka. Kesehatan dan lingkungan sosial terhubung dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat membawa kita ke arah positif atau negatif. Berkembangnya teknologi untuk memproduksi berbagai makanan, minuman dan obat-obatan berbahan kimia, akan berbahaya jika dikonsumsi berlebihan atau tidak sesuai dosis yang tepat. Terlebih jika seorang ibu hamil tidak dapat menghindari kebiasaan mengkonsumsi rokok, alkohol, atau narkoba saat janin masih dalam kandungannya. Hal ini tidak boleh dianggap sepele karena akan menghambat pertumbuhan janin yang nantinya dapat lahir menjadi bayi yang cacat atau mengalami gangguan tertentu. Bagan 1.1. Bagan Penyebab Gangguan Kesulitan Belajar (Sumber: Koleksi Penulis) 1
1.1 Latar Belakang Masalah Anak yang terlahir dengan kelebihan atau berkebutuhan khusus saat ini tak jarang ditemukan di sekitar kita. Salah satu masalah kesulitan belajar pada anak, yang mulai banyak dibicarakan pada masa sekarang adalah ganguan pemusatan perhatian yang diberi istilah ADHD (Attention Deficit Hiperactivity Disorder). Bagan 1.2. Bagan Fakta Mengenai ADHD (Sumber: Koleksi Penulis) ADHD merupakan gangguan serius yang harus ditangani oleh berbagai bidang profesi dalam membantu dan memberi solusi untuk penyembuhan mereka. Banyak yayasan dan sekolah khusus dibangun pemerintah sebagai wadah pendidikan serta tempat penyedia sarana terapi bagi anak-anak yang mengalami ADHD. Adapun beberapa cara penyembuhan yang diutamakan sesuai kesanggupan orang tua, yaitu : - Rehabilitasi Medis : Fisioterapi, Sensory Integration Therapy, Occupational Therapy, Terapi akademis. - Medis : Pemberian obat-obatan berbahan kimia. - Terapi alternatif : Diet gula, Hipnotherapy, Neurobiofeedback, Brain Gym, Terapi Balur, dll. Kegiatan dari setiap penyembuhan memiliki program berbeda-beda. Untuk menentukan penyembuhan apa yang sebaiknya diberikan kepada anak 2
berkebutuhan khusus, dilakukan beberapa tes psikologi, Pengambilan Anamnesa, Pengambilan data, Skoring dan Interpretasi. 1.2 Batasan Masalah Penyembuhan anak-anak berkebutuhan khusus dengan metode Brain Gym merupakan batasan masalah saya dalam menjalani tugas akhir ini. Brain Gym adalah melakukan gerakan-gerakan tubuh yang dipercaya dapat memberikan dampak bagi perkembangan dan petumbuhan otak yang optimal. Dengan melakukan gerakan Brain Gym dipercaya dapat mengaktikan potensi belahan otak (hemisfer) kanan dan kiri, sehingga terjadi integrasi / kerjasama antar keduanya. Kasus kasus yang dapat dikonsultasikan dengan Brain Gym salah satunya adalah ADHD. ADHD ( Attention Deficit Hiperactivity Disorder) merupakan salah satu gangguan neurologis atau kelainan otak dimana syaraf-syaraf di dalam otak tidak tumbuh dengan baik. Hal ini menyebabkan anak menjadi hiperaktif dan sulit fokus. ADHD terdeteksi pada anak berumur 3-7 tahun. Pada awalnya, sulit dideteksi, mereka terlihat seperti anak biasa yang baru berkembang atau bahkan jika dites intelegensinya akan mencapai nilai di atas rata-rata anak normal. Terjadi pula tumpang tindih antara gejala-gejala, ciri-ciri dan kebiasaan mereka. Namun, pemilihan Brain Gym bagi anak ADHD dilandasi dengan alasan bahwa anak ADHD memiliki kesulitan fokus dan selalu bersikap hiperaktif. Kedua ciriciri ini dapat dilatih dengan gerak Brain Gym / senam otak dengan gerakan yang menyenangkan untuk anak-anak usia 4-6 tahun dimana dalam usia ini mereka mendapat terapi untuk melatih persepsi visual (bentuk, ruang) dan koordinasi visual motorik. Tes tersebut disebut tes kecerdasan Wechsler Primary Preschool Scale of Intelligence (WPPSI) serta tes Frostig. 1 1 Farah T. Suryawan, Naskah artikel, PENGELOLAAN ATTENTION DEFICIT AND HYPERACTIVITY DISORDERS DIPANDANG DARI SUDUT PSIKOLOGI,2006, hlm.3. 3
Batasan masalah produk ditujukan kepada anak berumur 4-6 tahun, dikarenakan usia ini merupakan masa dimana anak sudah dapat malakukan kegiatan olah raga, menulis, barmain, mengenal warna, dan dapat berbicara dengan baik, serta memahami bahasa dari orang lain yang dihadapinya. Produk latihan koordinasi dengan metode Brain Gym ini, diberikan kepada anak ADHD yang kesembuhannya di tingkat menengah ke arah membaik. Karena, pada anak ADHD dengan tingkat parah, hanya boleh diberikan rehabilitasi medis dan pengobatan medis. 1.3 Tujuan Anak ADHD ( Attention Deficit Hiperactivity Disorder) memliliki 3 komponen yang sama atau terkadang tumpang tindih, yaitu : 1. In atensi, Sesuai dengan istilah ADHD, para penderitanya tampak mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatiannya. 2. Impulsifitas, Mereka kurang mampu melakukan suatu aktifitas secara berurutan, sulit untuk memprioritaskan kegiatan, sulit untuk mempertimbangkan atau memikirkan terlebih dahulu perilaku yang akan ditampilkannya. 3. Hiperaktifitas, tidak mampu untuk mengontrol dan melakukan koordinasi dalam aktifitas motoriknya, sehingga tidak dapat dibedakan aksi/gerakan yang penting dan tidak penting. Gerakannya terus-menerus dilakukan tanpa rasa lelah, sehingga berakibat mengalami kesulitan dalam memusatkan atensinya. Ketiga komponen ini memiliki program terapi terpisah. Hal yang paling diutamakan dalam terapi untuk anak ADHD salah satunya adalah latihan koordinasi. Kegiatan Brain Gym yang dapat melatih koordinasi otak dikombinasikan dengan kegiatan relaksasi, permainan, serta keseimbangan merupakan pemberian terapi baru yang dapat ditampilkan secara produk. Hal ini juga merupakan upaya agar anak mau melaksanakan terapi dengan cara yang berbeda. Karena anak ADHD mimiliki ciri-ciri mudah meninggalkan apa yang dikerjakannya saat ia tidak 4
mengetahui tujuan apa yang ia kerjakan. Dan kalaupun produk terlihat sulit, anak ADHD tidak mau menyentuhnya. Maka perencanaan desain produk dibuat dengan efisien dan simple agar tidak terlihat sulit, tetapi menyenangkan. 1.4 Sumber Data Sumber data diperoleh melalui wawancara psikolog perkembangan anak, dosen Pendidikan Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia, wawacara orang tua dari anak yang mengalami kesulitan belajar dikarenakan ADD/ADHD, survei lapangan ke tempat-tempat terapi anak kesulitan belajar, Klinik Tanaya- Bandung untuk melihat terapi akademis dan non-akademis yang diberikan kepada anak ADHD, Yayasan Suryakanti-Bandung untuk wawancara kepada narasumber psikolog mengenai ADHD serta uji coba sistem produk kepada anak ADHD, Twinkle Little Star Early Education Center-Jakarta untuk wawancara mengenai Brain Gym kepada narasumber dan pengamatan gerak Brain Gym. Mengumpulkan data foto dari hasil observasi, Perolehan data internet untuk memperkuat teori dan wawasan mengenai Bain Gym dan ADHD. Perolehan data melalu acara di salah satu stasiun televisi, Harmoni yang dibawakan Bpk.Wied Hari, membahas mengenai Brain Gym oleh Ibu Kartini Sapardjiman. Adapun literatur serta kepustakaan sebagai referensi sumber yang terpercaya. 1.5 Pernyataan Masalah Brain Gym pada umumnya diterapkan pada anak normal. Melaksanakan gerak Brain Gym memiliki banyak manfaat. Memberikan efek yang baik untuk anakanak terutama bermanfaat dalam mendukung kegiatan belajar-mengajar di kelas. Anak tidak mudah bosan dan anak dapat menerima informasi dengan lancar. Brain Gym dilaksanakan dengan melakukan gerakan-gerakan tertentu disertai pijatan yang dapat memperlancar peredaran darah menuju ke otak. Brain Gym hampir sama dengan melakukan senam SKJ sebelum masuk kelas. Sayangnya, pada masa sekarang Brain Gym baru hanya dilakukan di sekolah-sekolah yang memiliki program kurikulum senam ini. 5
Padahal, Brain Gym dapat bermanfaat bagi semua kalangan usia. Apalagi anakanak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian seperti ADHD. Brain Gym dapat menjadi terapi alternatif bagi anak-anak ADHD. Adanya produk yang menggunakan metode Brain Gym, dapat memungkinkan anak ADHD melakukan gerak Brain Gym secara tidak langsung. Penerapan metode Brain Gym pada produk, mengutamakan masalah anak ADHD pada koordinasi otak dan syaraf motoriknya. Sehingga bentuk produk akan dipengaruhi dengan persyaratan gerakan-gerakan Brain Gym dalam melatih koordinasi otak. 1.6 Hipotesa Pemikiran Gerak Brain Gym yang sederhana dapat diterapkan pada produk. Produk akan didesain tanpa menggunakan mesin-mesin yang rumit. Ukuran produk dapat mencakup beberapa fungsi. Produk ini dikhususkan untuk tempat-tempat yang menyediakan sarana terapi bagi anak ADHD. Hal ini akan mempengaruhi jumlah produksi dan waktu pelaksanaan produksi sesuai pemesanan. 1.7 Alternatif Gagasan Perencanaan produk Brain Gym ini sebelumnya memiliki beberapa gagasan, yaitu: - Gagas 1: Produk dapat multifungsi. - Gagas 2:Produk dapat dibongkar pasang sesuai kebutuhan. - Gagas 3:Produk terdiri dari beberapa items, yang terpisah-pisah namun memiliki satu fungsi, yaitu gerak Brain Gym dalam melatih koordinasi otak. Sehingga produksinya dapat serial. 6