LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN. : Stimulasi Brain Gym pada Anak ADHD (Studi Kasus pada Anak ADHD)
|
|
- Widyawati Hadiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 88 Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN Nama peneliti Judul : Agustina Sihombing : Stimulasi Brain Gym pada Anak ADHD (Studi Kasus pada Anak ADHD) Tujuan : Untuk mengetahui gambaran Stimulasi senam otak (Brain Gym) pada Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). Manfaat : Hasil penelitian ini dapat memberi wawasan dan pengetahuan tentang penerapan maupun pelaksanaan brain gym pada anak ADHD sehingga dapat diterapkan oleh orang tua kepada anaknya secara mandiri. Setelah mendapat penjelasan dari peneliti terkait penelitian ini dengan tujuan dan manfaat tersebut diatas. Saya menyatakan (*) setuju/tidak setuju berpartisipasi dalam penelitian ini tanpa paksaan dari pihak manapun. Segala sesuatu terkait data yang saya berikan adalah benar adanya. Getasan, April 2016 (*) Setuju/Tidak Setuju Nama Orangtua/Wali
2 89 Lampiran 2 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI PARTISIPAN Nama Peneliti : Agustina Sihombing Judul Penelitian : Stimulasi Brain Gym pada Anak ADHD (Studi Kasus pada Anak ADHD) Saya adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui gambaran stimulasi brain gym pada anak ADHD dengan tipe kombinasi. Partisipasi anak dari Bapak/Ibu dan juga orang tua dalam penelitian ini adalah bersifat sukarela dan tidak ada paksaan dari pihak manapun. Terkait dengan pelaksanan penelitian ini, partisipasi anak dari bapak/ibu adalah mengikuti pelaksanaan stimulasi brain gym. Peneliti akan menjaga kerahasiaan identitas dan data yang partisipan berikan. Informasi yang partisipan berikan akan saya simpan seaman mungkin. Getasan, April 2016 Peneliti Partisipan (Agustina Sihombing) Nama Orangtua/Wali
3 90 Lampiran 3 LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN BRAIN GYM No. Pelaksanaan Ya Tidak Keterangan Tahap Persiapan a. Membuat kontrak dengan partisipan (orangtua anak ADHD) b. Mempersiapkan alat dan tempat senam otak (brain gym) Tahap Orientasi a. Mengucapkan salam b. Memperkenalkan diri ke partisipan c. Menanyakan nama anak d. Kontrak waktu dengan anak kurang lebih 30 menit e. Pelatih menjelaskan tujuan pelaksanaan senam otak f. Menanyakan kesiapan anak Tahap Kerja Hal-hal yang harus dilakukan sebelum melakukan gerakan brain gym a. Tahap PACE E (Energetis), anjurkan anak minum air secukupnya (ini dilakukan di tahap orientasi pada anak) C (Clear), melakukan pijat saklar otak selama 30 detik P (Posititf), melakukan gerakan kiat rileks selama 2 menit A (Aktif), melakukan gerakan silang kurang lebih selama 2 menit dengan hitungan (2x8)
4 Tahap Inti (Gerakan brain gym) Pelatih memberikan gerakangerakan brain gym: 1) Gerakan The Elephant 2) Gerakan Lazy eight s 3) Gerakan The Thinking Cap 4) Gerakan Space Buttons 5) Gerakan Balance Buttons 6) Gerakan The Active Arms 7) Gerakan The Gravitational Glider 8) Gerakan The Energyc Yawn Tahap Terminasi Evaluasi a. Pelatih memberikan pujian kepada anak atas keberhasilan melakukan brain gym b. Pelatih menanyakan perasaan anak setelah melakukan brain gym Kontrak selanjutnya a. Pelatih membuat kesepakatan dengan anak untuk melakukan brain gym di waktu dan tempat selanjutnya Sumber: Dennison PE & Dennison GE. (2002). Brain Gym
5 92 Lampiran 4 SKALA PENILAIAN PERILAKU ANAK HIPERAKTIF (SPPAHI) Petunjuk Pengisian : Di bawah ini ada butir-butir masalah perilaku pada anak umumnya. Silahkan isi tiap butir menurut perilaku anak/ murid pada enam bulan terakhir. Pada setiap butir, tanyakan diri anda Berapa banyak masalah ini terjadi dalam enam bulan terakhir?, dan beri tanda (x) pada salah satu jawaban yang paling tepat. Jika sama sekali tidak dan sangat jarang, anda dapat memberi tanda (x) pada jawaban a. Sama sekali tidak (sangat jarang). Jika selalu demikian, anda dapat memberi tanda (x) pada jawaban d.selalu. Anda dapat memberi tanda (x) pada jawaban b.kadang-kadang untuk kadang-kadang dan jawaban c.sering untuk seringkali. Mohon semua butir diisi. 1. Sering sulit mempertahankan perhatian pada waktu melaksanakan tugas atau kegiatan bermain. 2. Sering berlari-lari atau memanjat secara berlebihan pada situasi yang tidak sesuai untuk hal tersebut.
6 93 3. Gagal menyelesaikan sesuatu yang telah dimulai. 4. Gagal memberi perhatian kepada hal-hal kecil atau ceroboh dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah, pekerjaan, atau kegiatan lainnya. 5. Sering seolah-olah tidak memperhatikan orang pada waktu diajak berbicara. b. Kadang-kadang d. Selal 6. Sering terlambat dalam menyelesaikan tugas di sekolah (mencatat, menyalin, mengerjakan soal). 7. Kemampuan sosialisasi buruk 8. Sering lupa tentang sesuatu yang di pelajari.
7 94 9. Menghindari, enggan, atau mengalami kesulitan melaksanakan tugas-tugas yang membutuhkan ketekunan yang berkesinambungan (seperti menyelesaikan pekerjaan sekolah atau pekerjaan rumah). 10. Membutuhkan bimbingan penuh untuk dapat menyelesaikan tugas. 11. Mengalami kesulitan bermain atau melaksanakan kegiatan dengan tenang di waktu senggang. 12. Mudah terangsang dan impusif (bertindak tanpa berpikir). 13. Sering melontarkan jawaban secara terburu-buru terhadap pertanyaan yang belum selesai ditanyakan.
8 Meninggalkan tempat duduk di kelas atau situasi lain di mana diharapkan untuk tetap duduk diam. 15. Mengalami kesulitan untuk antri atau menunggu giliran dalam bermain atau situasi kelompok. 16. Sering perhatiannya mudah terpecah atau terbagi. 17. Mudah tersinggung dan terganggu oleh orang lain. 18. Tidak mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik tanpa bantuan orang lain. 19. Tidak dapat mengikuti perintah secara berurutan.
9 Tidak dapat mengikuti perintah secara berurutan. 21. Perhatiannya mudah beralih ketika diberi petunjuk untuk mengerjakan sesuatu. 22. Perhatiannya sering mudah dialihkan oleh rangsangan dari luar. 23. Sering ceroboh atau tidak teliti dala menyelesaikan tugas. 24. Tidak pernah bias diam, tidak mengenal lelah. 25. Sering menghilangkan benda-benda yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas atau kegiatan lain (seperti tugas sekolah: pensil, buku, peralatan atau alat bermain).
10 Sering tidak mendengarkan pada waktu diajak berbicara secara langsung. 27. Sering gagal menyelesaikan tugas. 28. Selalu dalam keadaan siap gerak atau aktifitasnya seperti digerakan oleh mesin. 29. Sulit dikendalikan pada saat di mall atau sedang berbelanja. 30. Sering menyela atau memaksakan diri terhadap orang lain (misalnya memotong, menyelak percakapan atau mengganggu permainan). 31. Sering usil, mengganggu anak lain di dalam kelas.
11 Terlalu aktif atau aktifitasnya berlebihan. 33. Tidak mampu mengikuti petunjuk dan gagal menyelesaikan tugas sekolah (tidak disebabkan oleh tingkah laku/ sikap menentang atau kegagalan untuk memahami petunjuk). 34. Tidak bias duduk diam (kaki dan tangannya tidak bias diam, atau selalu bergerak). 35. Sering bengong pada waktu melaksanakan tugas.
12 99 Total nilai :. Cutoff Score : Pemeriksa Orang tua > 30 Pemeriksa Guru > 29 Pemeriksa Dokter > 22 Anak dengan skor SPPAHI lebih besar dari Cutoff Score dinyatakan sebagai berisiko tinggi mengalami Gangguan pemusatan Perhatian/ Hiperaktivitas atau Attention Deficit Hyperactifity Disorder (ADHD). Sumber : Saputro, Dwidjo. (2007). Skala Penilaian Perilaku Anak Hiperaktif (SPPAHI). Jakarta: CV Sagung Seto.
13 100 Lampiran 5 PANDUAN WAWANCARA I Orangtua: 1. Ceritakan bagaimana tanggapan bapak/ibu mengenai jalannya pelaksanaan brain gym pada anak ADHD? 2. Menanyakan berapa kali senam otak/brain gym diberikan pelatih kepada anak ADHD? 3. Ceritakan apakah ada perubahan pada anak bapak/ibu sebelum dan setelah diberikan brain gym? 4. Jika ada perubahan, apakah bapak/ibu bersedia menerapkan brain gym untuk dijadikan solusi baru dalam menangani anak ADHD? 5. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan oleh orang tua saat anak diberikan brain gym? 6. Apa saran dari bapak/ibu dalam pelaksanaan pemberian brain gym pada anak ADHD?
14 101 PANDUAN WAWANCARA II Pelatih: 1. Menanyakan nama dan pekerjaan! 2. Sebelum memberikan senam otak pada anak ADHD yang sekarang, Apakah anda tahu tentang anak ADHD? 3. Bagaimna perasaan anda setelah mengajarkan senam otak pada anak yang megalami gangguan perkembangan? 4. Ceritakan bagaimana jalannya pelaksanaan brain gym pada anak ADHD yang telah dilaksanakan kurang lebih 3 minggu ini? 5. Hal apa saja yang mempengaruhi keberhasilan dan menghambat pelaksanaan brain gym pada anak ADHD? 6. Apakah sarana dan prasarana pelaksaanaan brain gym pada anak ADHD sudah memadai? 7. Hal apa yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan brain gym pada anak ADHD? 8. Menurut anda bagaimana respon anak setelah diberikan brain gym? 9. Menurut anda apakah brain gym efektif dilakukan pada anak ADHD? 10. Bagaimna saran anda mengenai pelaksanaan brain gym pada anak ADHD?
15 102 Lampiran 6 Surat Ijin Penelitian Dari Fakultas Ilmu Kesehatan
16 103 Lampiran 7 TABEL KATEGORISASI Tema Kategori Tema Subkategori Tema Pelatih Ibu Partisipan Lingkungan, Sarana yang Mendukung dan Pelatih Mempengaruhi Pelaksanaan Stimulasi Senam Otak (Tema 1) Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan stimulasi senam otak Supaya berhasil ngajarin senam otak sama anak ADHD itu yah lingkungannya harus nyaman biar anaknya enggak lari kesana kemari. (P3, B22, ) Selama ini sarananya sangat mendukung. Misalnya deketin barang yang anak itu mau pas melakukan senam. Jadinya kan perhatian anak itu gak kemana-mana lagi kak. (P3,
17 104 B28, ) Trik-triknya itu sih yang penting pelatihnya harus pintar menarik perhatian anak itu dan juga harus sabar. (P3, B30, ) Anak Semakin Respon Anak saat Awal pertemuan anak belum mau Mau Mengikuti Pelaksanaan Stimulasi mengikuti gerakan inti senam otak, Senam Saat Senam otak tetapi dihari selanjutnya anak mau. Pelaksanaan (P3, B34, B35, ). Stimulasi Senam Otak (Tema 2) Peningkatan jumlah gerakan Inti yang bisa dilakukan an.n menunjukkan adanya respon yang baik pada anak (P1, Observasi Peneliti). Pengaruh Perubahan Anak ADHD Menurut Pelatih senam otak itu Belum ada perubahan yang Senam Otak Setelah diberikan efektif dilakukan sama anak ADHD, tampak pada an.n setelah
18 105 Pada Anak Stimulasi Senam Otak soalnyakan senam otak itu bisa diberikan senam otak. (P2, ADHD mengurangi perilaku hiperaktifnya. B102, ). (Tema 3) Misalnya dilakukan terus menerus juga bisa menambah fokusnya. (P3, B42, ) Perubahan skor SPPAHI yang diisi oleh orangtua dan Guru. (P1, lembar SPPAHI) Perilaku anak yang mau mengikuti senam otak tiap pertemuannya semakin meningkat. (P1,Observasi Peneliti)
Pedologi. Attention Deficit and Hyperactivity Disorder (ADHD) Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi
Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI Pedologi Attention Deficit and Hyperactivity Disorder (ADHD) Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id ADHD (Attention Deficit Hyperactive
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yaitu dengan metode pendekatan studi kasus (case study). Menurut Susilo Rahardjo & Gudnanto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan manusia merupakan perubahan. yang bersifat progresif dan berlangsung secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan manusia merupakan perubahan yang bersifat progresif dan berlangsung secara berkelanjutan. Keberhasilan dalam mencapai satu tahap perkembangan akan
Lebih terperinciMemahami dan membantu anak-anak yang mengalami ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
Memahami dan membantu anak-anak yang mengalami ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) Oleh: H i d a y a t Apakah itu "ADHD"? Sebelumnya para orang tua dan guru menggambarkan anak-anak yang mudah
Lebih terperinciII. Deskripsi Kondisi Anak
I. Kondisi Anak 1. Apakah Anak Ibu/ Bapak termasuk mengalami kelainan : a. Tunanetra b. Tunarungu c. Tunagrahita d. Tunadaksa e. Tunalaras f. Tunaganda g. Kesulitan belajar h. Autisme i. Gangguan perhatian
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Dengan menggunakan
BAB IV METODE PENELITIAN 4. 1 Rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Dengan menggunakan rancangan penelitian two group pre and post test control group design (Pocock, 2008)
Lebih terperinciANAK ADHD PERSISTILAHAN DISORDER. DIOTAK KECIL. OTAK KECIL. 1. ADHD= ATTENSION DEFISIT AND HYPERACTIVITY 2. ADD= ATTENSION DEFISIT DISORDER.
ANAK ADHD PERSISTILAHAN 1. ADHD= ATTENSION DEFISIT AND HYPERACTIVITY DISORDER. 2. ADD= ATTENSION DEFISIT DISORDER. 3. MINIMAL BRAIN DISORDER=KETIDAKBERESAN DIOTAK KECIL. 4. MINIMAL BRAIN DEMAGE =KERUSAKAN
Lebih terperinciPedologi. Attention-Deficit Hyperactivity Disorder Kesulitan Belajar. Yenny, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi
Modul ke: Pedologi Attention-Deficit Hyperactivity Disorder Kesulitan Belajar Fakultas Psikologi Yenny, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Gangguan attention-deficit hyperactivity
Lebih terperinciPenyuluhan Perkembangan Anak Usia Dini dan Anak Hyperactive Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan. Chr Argo Widiharto, Suhendri, Venty.
Penyuluhan Perkembangan Anak Usia Dini dan Anak Hyperactive Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan Chr Argo Widiharto, Suhendri, Venty Abstrak Kesibukan orangtua yang bekerja berdampak pada kurang diperhatikannya
Lebih terperinciADD/ADHD & PEMBELAJARANNYA. Tim Dosen Hidayat dan Musjafak
ADD/ADHD & PEMBELAJARANNYA Tim Dosen Hidayat dan Musjafak 1 ADD (Attention Deficit Disorder): Kurang pemusatan perhatian Impulsivitas ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder): Kurang pemusatan perhatian
Lebih terperinciLEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN. Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi
75 Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Nama : Veny C Pelamonia NIM : 462012021 Adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Keperawatan Universitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bagan 1.1. Bagan Penyebab Gangguan Kesulitan Belajar (Sumber: Koleksi Penulis)
BAB 1 PENDAHULUAN Kesehatan dan lingkungan sosial yang baik perlu diperhatikan bagi orangtua untuk anak-anak mereka. Kesehatan dan lingkungan sosial terhubung dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
Lebih terperinciMimi M Lusi/Astrid L. Seminar AD/HD. Universitas Bina Nusantara
Mimi M Lusi/Astrid L. Seminar AD/HD Universitas Bina Nusantara Jakarta/ Senin,24 Juni 2013 Disabilitas, apa itu? 1. Bukan handicap dan bukan impairment 2. Disabilitas = akibat ketidakmampuan / kekurangmampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah individu yang masih bergantung pada orang dewasa dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah individu yang masih bergantung pada orang dewasa dan lingkungannya, artinya membutuhkan lingkungan yang dapat memfasilitasi dalam memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah PAUD adalah pendidikan yang cukup penting dalam mengembangkan bakat anak dan bahkan menjadi landasan atau pondasi yang kuat untuk mewujudkan generasi yang cerdas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anngi Euis Siti Sa'adah, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ADHD merupakan kependekan dari attention deficit hyperactivity disorder, (Attention = perhatian, Deficit = berkurang, Hyperactivity = hiperaktif, dan Disorder
Lebih terperinciThe Cause of Children Concentration Low Level for 4 th -5 th Years Old in Kindergarten Kemala Bhayangkari 1 Pekanbaru.
The Cause of Children Concentration Low Level for 4 th -5 th Years Old in Kindergarten Kemala Bhayangkari 1 Pekanbaru. Berliana Sandra¹, Zulkifli N², Enda Puspitasari 3 Campus Bina Widya New Pekanbaru
Lebih terperinciLampiran 1. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian Pengaruh Pelaksanaan Standar Asuhan Keperawatan Halusinasi Terhadap Kemampuan Kognitif dan Psikmotor Pasien Dalam Mengontrol Halusinasi Di Ruangan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. DATA VALIDITAS & RELIABILITAS ALAT UKUR
LAMPIRAN 1. DATA VALIDITAS & RELIABILITAS ALAT UKUR Kuesioner Gaya Pengasuhan No. Item Spearman Diterima / Ditolak 1 0,304 Diterima 2 0,274 Ditolak 3 0,312 Diterima 4 0,398 Diterima 5 0,430 Diterima 6
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS Pengertian Perkembangan
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Perkembangan Anak 2.1.1 Pengertian Perkembangan Menurut Santrock dalam Soetjiningsih (2012) perkembangan adalah pola perubahan yang dimulai sejak pembuahan dan terus berlanjut
Lebih terperinciAngket 1 No Pernyataan SS S TS STS
Identitas Diri Subyek : Nama : Usia : Berat Badan : Isilah dengan memberi tanda [ ] pada pernyataan yang sesuai dengan jawaban anda. Beri Tanda [ ] bila : SS : Menunjukkan bahwa pernyataan tersebut Sangat
Lebih terperinciSTIMULASI SENAM OTAK (BRAIN GYM) PADA ANAK ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD) (STUDI KASUS PADA ANAK ADHD) SKRIPSI
STIMULASI SENAM OTAK (BRAIN GYM) PADA ANAK ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD) (STUDI KASUS PADA ANAK ADHD) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciRentang perhatian pada anak pra-sekolah sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya
TINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR ANAK Konsentrasi adalah bagaimana anak fokus dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu sehingga pekerjaan itu mampu dikerjakan dalam waktu tertentu. Kemampuan anak berkonsentrasi
Lebih terperinciPETUNJUK PENGISIAN. 4. Jawablah dengan jujur sesuai dengan keadaan diri Anda. Kerahasiaan jawaban Anda serta Identitas Anda akan di jamin sepenuhnya.
PETUNJUK PENGISIAN 1. Bacalah dengan teliti sebelum menjawab. 2. Pengisian jawaban di lakukan secara urut. Usahakan agar jangan sampai ada jawaban yang terlewat. 3. Pilih salah satu dari 4 alternatif jawaban
Lebih terperinciEFEKTIVITAS BRAIN GYM DALAM MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR PADA ANAK
EFEKTIVITAS BRAIN GYM DALAM MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR PADA ANAK SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh : ARYATI NURYANA F 100060066 FAKULTAS
Lebih terperinciPENGERTIAN. Dita Rachmayani., S.Psi., M.A dita.lecture.ub.ac.id 5/9/2017
Dita Rachmayani., S.Psi., M.A dita.lecture.ub.ac.id PENGERTIAN Barkley (Rief, 2005) CHADD (Rief, 2005) Secara Umum Gangguan developmental dalam kontrol diri, termasuk di dalamnya permasalahan dalam hal
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
77 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data dan Analisis Data 1. Faktor yang menyebabkan kesulitan belajar peserta didik mata pelajaran Matematika pada materi pembagian peserta didik kelas III MI Darussalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat mencukupi segala kebutuhannya hanya dengan. mengandalkan kemampuannya sendiri, melainkan kebutuhan manusia akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia tidak dapat mencukupi segala kebutuhannya hanya dengan mengandalkan kemampuannya sendiri, melainkan kebutuhan manusia akan dapat terpenuhi jika ada pertolongan
Lebih terperinciPOLA ASUH MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF AUD. Zumrotus Sholichati PPL PLS UNY
POLA ASUH MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF AUD Zumrotus Sholichati PPL PLS UNY 2016 085643378090 PENGERTIAN Komunikasi pada dasarnya merupakan kegiatan penyampaian pesan. Proses tersebut melibatkan dua pihak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
40 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Desain Penelitian ini adalah pre eksperimental design, yaitu desain percobaan yang tidak mencukupi semua syarat-syarat dari suatu desain percobaan sebenarnya.
Lebih terperinciPERAN GURU DAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK HIPERAKTIF SERTA CARA MENANGANI ANAK HIPERAKTIF. Haria Mingkala Guru SDN Pembina Luwuk
PERAN GURU DAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK HIPERAKTIF SERTA CARA MENANGANI ANAK HIPERAKTIF Haria Mingkala Guru SDN Pembina Luwuk Abstrak Mendidik anak hiperaktif pun berbeda caranya dengan mendidik anak-anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan sumber kebahagiaan bagi sebagian besar keluarga sejak di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak merupakan sumber kebahagiaan bagi sebagian besar keluarga sejak di dalam kandungan. Pertumbuhan serta perkembangan anak yang normal menjadi impian setiap
Lebih terperinciBAB III ANALISIS ANAK-ANAK INDIGO
BAB III ANALISIS ANAK-ANAK INDIGO Dalam bukunya The Color Code, Hartman mengelompokkan berbagai aspek kepribadian dan perilaku ke dalam empat kategori warna yaitu merah, biru, putih dan kuning. Hartman
Lebih terperinciE-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)
Volume Nomor September 2014 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Halaman : 149-159 Meningkatkan Ketahanan Duduk Anak Hiperaktif Melalui Media Mozaik Di Kelas II SLB Hikmah Miftahul Jannnah Padang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Attention Deficit Hyperactivity Disorder, dalam pengertian secara umum berarti
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Attention Deficit Hyperactivity Disorder, dalam pengertian secara umum berarti gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktifitas dimana banyak terjadi pada anak usia
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Konsentrasi Belajar 1. Pengertian Konsentrasi Belajar Konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan mengesampingkan semua hal lain yang tidak berhubungan (Emon,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Attention Deficit Hyperactivity Disorder. disebabkan karena cedera otak ringan atau disebut Minimal Brain Damage
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) 1. Pengertian Attention Deficit Hyperactivity Disorder Penelitian pertama secara sistematis terhadap gangguan yang kini disebut
Lebih terperinciLEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Yth. Bapak/Ibu Calon Responden Penelitian Di Wilayah kerja Puskesmas Pengasih II, Kabupaten Kulon Progo
Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Yth. Bapak/Ibu Calon Responden Penelitian Di Wilayah kerja Puskesmas Pengasih II, Kabupaten Kulon Progo Assalamu alaikum Wr.Wb. Dengan Hormat, Saya yang bertanda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses belajar seumur hidup yang didapatkan baik secara formal maupun nonformal.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses belajar seumur hidup yang didapatkan baik secara formal maupun nonformal. Pendidikan berlaku untuk semua anak, tanpa memandang jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan fisik, sosial, psikologis, dan spiritual anak.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak adalah anugerah yang diberikan oleh Tuhan kepada setiap orang tua untuk dirawat dan dididik sebaik-baiknya agar kelak menjadi anak yang berguna. Anak juga dikatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ADHD merupakan istilah berbahasa Inggris kependekan dari Attention Deficit Hiperactivity Disorder (Attention = perhatian, Deficit = kekurangan, Hiperactivity
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN PARTISIPASI DALAM PENELITIAN
Lampiran 1 LEMBAR ERSETUJUAN ARTISIASI DALAM ENELITIAN (Informed Consent) Judul enelitian: engalaman erawat Dalam Memberikan Komunikasi Teraupetik ada Keluarga asien Di Ruang Rawat Inap enyakit Dalam RSUD
Lebih terperinci: PETUNJUK PENGISIAN SKALA
65 No : PETUNJUK PENGISIAN SKALA 1. Sebelum menjawab pernyataan, bacalah secara teliti 2. Pada lembar lembar berikut terdapat pernyataan yang membutuhkan tanggapan Anda. Pilihlah salah satu tanggapan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam hidup manusia, pasti akan terjadi sesuatu dalam perkembangannya, menikmati dan merasakan setiap hal yang memang sudah menjadi nasibnya. Perkembangan dan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemampuan membaca, menulis, dan berhitung (calistung) pada usia. Menurut Noor (2006) kemampuan membaca, menulis, dan berhitung
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kemampuan membaca, menulis, dan berhitung (calistung) pada usia dini akan mempengaruhi mutu pendidikan pada tingkat pendidikan dasar. Menurut Noor (2006) kemampuan
Lebih terperinciPerancangan Media Interaktif Game Edukasi Matematika Pada Siswa ADHD Kelas 6 SD di Sekolah Khusus di Surabaya Diah Fitria Sari
Perancangan Media Interaktif Game Edukasi Matematika Pada Siswa ADHD Kelas 6 SD di Sekolah Khusus di Surabaya Diah Fitria Sari 3405100129 BAB I pendahuluan Latar Belakang Masalah Jumlah penderita Slow
Lebih terperinci63 Perpustakaan Unika A. Skala Penelitian
A. Skala Penelitian 63 A 1 Skala Problem Focused Coping 64 65 Identitas diri Pendidikan Lama bekerja Usia : D3 / S1 Keperawatan :... tahun :... tahun PETUNJUK MENGERJAKAN 1. Dibawah ini terdapat sejumlah
Lebih terperinciLAMPIRAN A. A-1 Skala Penelitian Awal Konformitas A-2 Skala Penelitian Awal Tingkah Laku Menolong
LAMPIRAN 64 65 LAMPIRAN A A-1 Skala Penelitian Awal Konformitas A-2 Skala Penelitian Awal Tingkah Laku Menolong 66 Kelas : L/P : Pekerjaan Orangtua: No. Absen : SKALA PSIKOLOGI Petunjuk Pengisian : 1.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nur Aliyyah, 2014
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsentrasi merupakan suatu usaha seseorang untuk memusatkan perhatiannya terhadap apa yang dilakukan. Kosentrasi berguna bagi seseorang dalam menyelesaikan semua
Lebih terperinciPROPOSAL TERAPI AKTIVITAS STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI A. Latar belakang Pada pasien gangguan jiwa dengan dengan kasus skizofrenia selalu diikuti dengan gangguan persepsi sensori, halusinasi. Terjadinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tidak semua anak berbakat punya perilaku layaknya anak-anak normal. Ada juga diantara mereka memiliki
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tidak semua anak berbakat punya perilaku layaknya anak-anak normal. Ada juga diantara mereka memiliki gangguan autisme atau pemusatan perhatian (hiperaktif).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan Nasional, anak usia dini adalah anak usia 0 (Sejak Lahir) sampai usia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional, anak usia dini adalah anak usia 0 (Sejak Lahir) sampai usia 6 tahun. Secara alamiah perkembangan
Lebih terperinciFAKTOR PENYEBAB PERILAKU INTERAKTIF SISWA KELAS I DAN UPAYA PENANGANAN DI SMKN 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015
FAKTOR PENYEBAB PERILAKU INTERAKTIF SISWA KELAS I DAN UPAYA PENANGANAN DI SMKN 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SK RIPS I Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinci1 KUESIONER PENELITIAN UNTUK PERAWAT
Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN UNTUK PERAWAT Hubungan Pengetahuan Perawat tentang Komunikasi Terapeutik terhadap Perilaku Perawat saat Berkomunikasi dengan Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi
Lebih terperinciADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) Kuliah 8 Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi
ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) Kuliah 8 Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi DEFINISI ADHD Ialah : anak yang memiliki kesulitan memusatkan perhatian dan mempertahankan fokus pada tugas yang sedang
Lebih terperinciPanduan Observasi. No. Indikator Hal Yang diamati 1. Guru PAI sebagai membimbing, menuntun, member tauladan, dan membina. disampaikan.
LAMPIRAN LAMPIRAN Panduan Observasi No. Indikator Hal Yang diamati 1. Guru PAI sebagai membimbing, menuntun, member tauladan, dan membina 1 Memperhatikan bagaimana cara guru PAI mengajar anak tunagrahita
Lebih terperinciIDENTITAS Nomor : / G. 40 / 07 (Diisi oleh peneliti) Usia : Jenis kelamin :
69 IDENTITAS Nomor : / G. 40 / 07 (Diisi oleh peneliti) Usia : Jenis kelamin : PETUNJUK PENGISIAN Berikut ini terdapat sejumlah pertanyaan untuk mendapatkan gambaran tentang aktivitas sosial anda. Anda
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN
LAMPIRAN KUESIONER KEMANDIRIAN Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan dengan berbagai kemungkinan jawaban. Saudara diminta untuk memilih salah satu dari pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan
Lebih terperinciLAMPIRAN 2. Pedoman Wawancara Observasi Awal. 1. Berapakan jumlah petugas pendaftaran pasien rawat jalan?
LAMPIRAN 2 Pedoman Wawancara Observasi Awal 1. Berapakan jumlah petugas pendaftaran pasien rawat jalan? 2. Apakah pendidikan terakhir bapak/ibu saudara? 3. Apakah kunjungan pasien berobat rawat jalan banyak
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
46 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA YANG ANAKNYA DIRAWAT DI RUANG ICU RSUD DR PIRNGADI MEDAN PENELITI : MUHAMMAD ADIUL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dennison (2002) mengatakan bahwa Brain Gym adalah serangkaian gerak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Senam sangat erat kaitannya dengan gerakan. Setiap hari, tubuh manusia pasti selalu bergerak walau hanya sebentar. Limbangan (2012) mengungkapkan bahwa ketika manusia
Lebih terperinciTERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI SENSORI
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI SENSORI 1. Pengertian TAK stimulasi sensori adalah TAK yang diadakan dengan memberikan stimulus tertentu kepada klien sehingga terjadi perubahan perilaku. 2. Bentuk
Lebih terperinciKUESIONER ORIENTASI MASA DEPAN DALAM BIDANG PERNIKAHAN
LAMPIRAN 1 KUESIONER ORIENTASI MASA DEPAN DALAM BIDANG PERNIKAHAN Kuesioner ini terdiri dari sekelompok pertanyaan yang berhubungan dengan pendapat dan pemikiran Saudara mengenai pernikahan di masa mendatang.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. memberikan intervensi pada sasaran penelitian. Eksperimen yang dilakukan
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penenlitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen, karena peneliti memberikan intervensi pada sasaran penelitian. Eksperimen yang dilakukan dalam penelitian
Lebih terperinciPERAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MEMBANTU ANAK HIPERAKTIF. 0leh: Anita Fitriya
PERAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MEMBANTU ANAK HIPERAKTIF 0leh: Anita Fitriya Anita_fitriya@yahoo.com Abstrak Pada dasarnya permasalahan yang dihadapi oleh anak itu biasanya berkaitan dengan gangguan
Lebih terperinciSATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I
SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I 1. Topik Permasalahan : Tidak mampu menolak ajakan teman 2. Bidang Bimbingan : Pribadi 3. Kompetensi Dasar : Siswa dapat menemukan masalah yang dihadapi dan belajar
Lebih terperinciPROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA
LAMPIRAN - LAMPIRAN PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA A. Pedoman Wawancara PEDOMAN WAWANCARA UNTUK ORANG TUA PESERTA DIDIK MANAJEMEN PEMBELAJARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anak normal maupun anak yang memiliki kebutuhan khusus. Hal ini diperkuat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menerima pendidikan di segala jenjang merupakan hak semua orang, baik anak normal maupun anak yang memiliki kebutuhan khusus. Hal ini diperkuat dengan adanya
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Jiwa Daerah Provsu Medan. Oleh. Sulastri Pasaribu
Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi Terhadap Kemampuan Komunikasi Pada Pasien Isolasi Sosial di Ruang Cempaka Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan
Lebih terperinciBUKU 4 MENDENGARKAN (DALAM MEMFASILITASI) TEKNIK BERTANYA/ MENDENGARKAN
(DALAM MEMFASILITASI) 1 61 1 62 BAB 3 Teknik Bertanya/ Mendengarkan (Dalam Memfasilitasi) Banyak orang berpikir bahwa yang paling diperlukan fasilitator adalah keterampilan berbicara di depan orang banyak.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada siswanya. Kerapkali guru tidak menyadari bahwa jebakan rutinitas seperti duduk, diam,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku siswa tentu tidak bisa dipisahkan dari kebiasaan pembelajaran di sekolah, karena itu seorang guru harus peduli terhadap apa yang dialami serta perubahan
Lebih terperinciLAMPIRAN-LAMPIRAN 69
LAMPIRAN-LAMPIRAN 69 Lampiran 1 FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Pengaruh Senam Otak terhadap Peningkatan Daya Ingat Lansia di Panti Werdha Karya Kasih Mongonsidi Medan Oleh Paula Angelina
Lebih terperinciLEMBAR KISI-KISI OBSERVASI TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA KELAS IV
67 Lampiran 1. Panduan Observasi LEMBAR KISI-KISI OBSERVASI TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA KELAS IV Jumlah siswa : No Aspek yang di amati 1 Kegiatan belajar mengajar 2 Ketepatan waktu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian dan Fungsi Bank 2.1.1. Pengertian Bank Mendengar kata bank bukan suatu hal yang asing bagi kita. Dengan menyebut kata bank setiap orang selalu mengaitkannya dengan
Lebih terperinciLEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
90 Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth. Calon responden penelitian Di Ruang Mawar RSUD Dr. Hardjono Ponorogo Dengan hormat, Saya sebagai mahasiswa Program Diploma III Keperawatan
Lebih terperinciLAMPIRAN I. Verbatim (Bahasa Indonesia) Subjek JP. S : Iya, tidak apa-apa kak, saya juga punya waktu luang dan tidak ada kesibukan
LAMPIRAN I Verbatim (Bahasa Indonesia) P : Peneliti S : Subjek Subjek JP P : Assalamu alaikum, selamat pagi S : Wa alaikum salam, pagi.. P : Sebelum nya kakak mintaa maaf dik, mungkin mengganggu waktunya
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (INDEPTH INTERVIEW) Adapun pertanyaan yang disusun dalam melakukan Indepth Interview untuk
PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (INDEPTH INTERVIEW) Adapun pertanyaan yang disusun dalam melakukan Indepth Interview untuk menggali informasi dari informan adalah : 1. Bisakah ibu menceritakan bagaimana ibu
Lebih terperinciMembangun Ketrampilan Memfasilitasi
Membangun Ketrampilan Memfasilitasi Fasilitasi menjelaskan proses membawa satu kelompok melalui cara pembelajaran, atau berubah dengan cara yang mendorong semua anggota kelompok tersebut, untuk berpartisipasi.
Lebih terperinciLETTER OF CONSENT. Dengan ini, saya yang bertanda tangan di bawah ini
LAMPIRAN LETTER OF CONSENT Dengan ini, saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Usia : Alamat : Menyatakan bersedia dengan sukarela untuk Membantu peneliti dalam menyusun penelitiannya yg berjudul
Lebih terperinciLampiran 1. Panduan wawancara. Perilaku kesehatan ibu hamil yang menderita malaria pada suku Amungme di Timika
Lampiran 1. Panduan wawancara Perilaku kesehatan ibu hamil yang menderita malaria pada suku Amungme di Timika Daftar pertanyaan 1. Siapa nama Ibu? 2. Berapa umur Ibu? 3. Sejak kapan dan tinggal disini?
Lebih terperinciSaya berharap bahwa dengan Paket CD ini anda mendapatkan sesuatu yang mudah dalem meningkatkan kecerdasan anda.
Paket CD Brain Booster-Kecerdasan, Konsentrasi, Daya Ingat dan Kreativitas ini adalah Produk Best Seller, anda dapat memilih audio sesuai dengan kebutuhan anda dalam meningkatkan kemampuan otak. Ada 5
Lebih terperinciEndra Handiyana Mahir Closing Tanpa Pusing jjjj
Mahir Closing Tanpa Pusing jjjj MAHIR CLOSING TANPA PUSING Setelah Anda selesai menangani keberatan yang timbul maka saatnya Anda menutup penjualan. Dalam menutup penjualan, lakukan dengan sebaik-baiknya,
Lebih terperinciJASSI_anakku Volume 17 Nomor 1, Juni 2016
Pengaruh Metode Senam Otak Melalui Gerakan Arm Activation Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Anak Cerebral Palsy Spastic Di SLB D YPAC Bandung Nera Insan N, Nia Sutisna Departemen Pendidikan
Lebih terperinciLAMPIRAN C ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN
LAMPIRAN C ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN SKALA KEMANDIRIAN BELAJAR DAN SKALA DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dengan hormat, Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Rojoimo. SD Negeri 1 Rojoimo terletak di Desa Mirombo Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo. SD Negeri
Lebih terperinciKATA PENGANTAR KUESIONER. Dalam rangka memenuhi persyaratan pembuatan skripsi di Fakultas
LAMPIRAN I KATA PENGANTAR KUESIONER Dengan hormat, Dalam rangka memenuhi persyaratan pembuatan skripsi di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, maka tugas yang harus dilaksanakan adalah mengadakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembangnya saat ini pendidikan anak usia dini. baik dalam aspek fisik-motorik, kognitif, bahasa, moral dan agama, sosial
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Potensi dan kemampuan dasar anak usia dini sudah dimulai sejak usia 0-6 tahun, masa ini merupakan masa emas yang hanya datang sekali seumur hidup dan tidak
Lebih terperinciMATERI DAN PROSEDUR. Pertemuan I : Pre-Session
MATERI DAN PROSEDUR Pertemuan I : Pre-Session 1. Sesi 1 : Penjelasan tentang program intervensi Tujuan : - Membuat partisipan paham tentang terapi yang akan dilakukan - Memunculkan motivasi pada diri partisipan
Lebih terperinciSTRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP1) PADA KLIEN DENGAN KEHILANGAN DAN BERDUKA. No. MR : 60xxxx RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor
Lampiran 1 STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP1) PADA KLIEN DENGAN KEHILANGAN DAN BERDUKA Nama klien : Ny. M Ruangan : Nakula No. MR : 60xxxx RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien
Lebih terperinciLAMPIRAN A. Autistic Social Skill Profile (ASSP) Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN A Autistic Social Skill Profile (ASSP) RAHASIA No. SKALA PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013/2014 Dengan Hormat, Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan
Lebih terperinciATTENTION DEFICIT/HYPERACTIVITY. Ade Rahmawati S. M.Psi
ATTENTION DEFICIT/HYPERACTIVITY DISORDER Ade Rahmawati S. M.Psi History Penjelasan mengenai ADHD telah ada sejak 100 thn yg lalu 1902 simptoms overactivity pertama kali digambarkan oleh George Still, dokter
Lebih terperinciFORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI BLUD PUSKESMAS KECAMATAN KEBON JERUK JAKARTA BARAT
FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI BLUD PUSKESMAS KECAMATAN KEBON JERUK JAKARTA BARAT OLEH: SABRINA ADELINA ENGELINE NIM: 2014.33.075 Saya
Lebih terperinciInformed Consent PENJELASAN PENELITIAN UNTUK BERPARTISIPASI SEBAGAI RESPONDEN
Informed Consent PENJELASAN PENELITIAN UNTUK BERPARTISIPASI SEBAGAI RESPONDEN Judul Penelitian Nama Peneliti : Hubungan Lama Permainan Game Online Dengan Gangguan Pola Tidur Pada Mahasiswa Poso Di Salatiga
Lebih terperinciLampiran 1. Uji validitas dan reliabilitas. Hasil try out Penyesuaian diri
Lampiran 1 Uji validitas dan reliabilitas Hasil try out Penyesuaian diri No Uji Validitas Keterangan 1 0.382 Diterima 2 0.362 Diterima 3 0.232 Ditolak 4 0.411 Diterima 5 0.317 Diterima 6 0.324 Diterima
Lebih terperinciLEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. hospitalisasi pada anak di RSUP Haji Adam Malik Medan.Penelitian ini
65 Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bernama Haryati Oktavia Simatupang/111101120adalah mahasiswi Fakultas Keperawatan.Saat ini saya sedang melakukan penelitian mengenai Peran perawat
Lebih terperinciPenyesuaian Diri Menantu Perempuan Mean empirik: 49,67 SD Empirik: 6,026 SD: 6/5 x : 7,2312
Penyesuaian Diri Menantu Perempuan Mean empirik: 49,67 SD Empirik: 6,026 SD: 6/5 x 6.026 : 7,2312 Perhitungan: M+ 0.5 SD = 49,67 + 0.5 (7,2312) = 53,2856 M+1,5 SD = 49,67 + 1,5 (7,2312) = 60,5168 M+2,5
Lebih terperinci#### Selamat Mengerjakan ####
Apakah Anda Mahasiswa Fak. Psikolgi Unika? Ya / Bukan (Lingkari Salah Satu) Apakah Anda tinggal di rumah kos / kontrak? Ya / Tidak (Lingkari Salah Satu) Apakah saat ini Anda memiliki pacar? Ya / Tidak
Lebih terperinciMENANGANI KELUHAN PELANGGAN
MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SEBAB-SEBAB UTAMA DARI KELUHAN PELANGGAN : 1. 2.... 3.... TUNGGU DULU Hati-hati dengan tipe pelanggan ini: Pencari Keuntungan. Tujuannya bukan untuk memenuhi keluhan yang disampaikan
Lebih terperinciMODUL STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI DENGAR OLEH ANNISETYA ROBERTHA M. BATE
Lampiran 8 MODUL STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI DENGAR OLEH ANNISETYA ROBERTHA M. BATE 2009.33.032 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Lebih terperinciSURAT PERSETUJUAN RESPONDEN (Informed Consent) Saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Umur :
SURAT PERSETUJUAN RESPONDEN (Informed Consent) Saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Umur : Saya telah mendapatkan penjelasan dari peneliti, oleh karena itu saya bersedia menjadi responden dalam
Lebih terperinci