16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Keragka Pemikira Peelitia Perkembaga zama yag meutut setiap idividu baik dari segi kemampua maupu peampila. Boss Parfum yag bergerak di bidag isi ulag miyak wagi didirika utuk megambil peluag yag ada da utuk memeuhi permitaa aka miyak wagi yag murah da bermutu. Aka tetapi dalam pediria usaha isi ulag miyak wagi ii belum dilakuka aalisis terhadap kelayaka dari setiap aspek dalam usahaya. Studi Kelayaka Bisis membahas megeai kelayaka dari berbagai segi kelayaka bisis seperti aspek pasar da pemasara, aspek tekis da tekologis, aspek maajeme da operasioal, maupu aspek fiasial. Selai itu, studi kelayaka bisis memberika masuka megeai target atau pecapaia yag harus diraih utuk mempertahaka kelagsuga usaha yag didirika agar tetap berjala sesuai dega yag diharapka. Salah satu faktor yag dapat megacam kelagsuga usaha yag didirika adalah persaiga yag ketat. Seirig dega berjalaya waktu, usaha isi ulag miyak wagi telah mejamur di berbagai daerah di Bogor. Hal tersebut dapat meyebabka persaiga yag harus dihadapi oleh Boss Parfum agar dapat mempertahaka kelagsuga usahaya. Meyadari hal tersebut di atas, maka timbul keigia dari pemilik Boss Parfum utuk membuat atau melakuka sebuah studi kelayaka bisis pada usaha isi ulag miyak wagi yag dijalakaya. Harapa dibuatya sebuah aalisis tetag kelayaka yag dilakuka pada pediria usaha isi ulag miyak wagi adalah agar dapat meimbulka rasa optimis da recaa-recaa pegembaga, serta strategi yag aka atau harus dilakuka utuk memajuka usaha isi ulag miyak wagi di masa medatag da bermafaat sebagai pedoma bagi perusahaa utuk meyusu da memperbaiki usahaya ke depa, sehigga dapat memberika kotribusi positif terciptaya usaha utuk memeuhi
17 permitaa pasar yag ada. Keragka pemikira dalam peelitia ii dapat dilihat pada Gambar 1. Boss Parfum Peluag Pasar Kajia Kelayaka Aalisis Kualitatif Aalisis Kuatitatif Aspek Pasar da Pemasara, Aspek Tekis da Tekologis, Aspek Maajeme da Operasioal. Aspek Fiasial NPV IRR Net B/C atau PI BEP PBP Aalisis Sesitivitas Layak/Tidak Layak Gambar 1. Keragka pemikira peelitia
18 3.2. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di Boss Parfum Jl. R.E. Abdullah No. 1, Bogor. Pegkajia kelayaka bisis ii dilaksaaka pada bula Oktober 2009 sampai awal Jauari 2010. 3.3. Pegolaha da Aalisis Data Jeis data yag diguaka adalah data primer da sekuder yag terdiri dari data kualitatif da kuatitatif. Data primer bersumber dari hasil wawacara para persoil perusahaa. Data sekuder berasal dari studi pustaka da iformasi dari beberapa istasi da referesi-referesi laiya berupa makalah, hasil peelitia terdahulu da iteret. 3.3.1 Pegumpula Data Data da iformasi dibutuhka utuk memberika gambara da berbagai keteraga yag dapat bergua dalam peelitia. Proses pegumpula data dibagi mejadi dua tahap, yaitu pegumpula data primer da pegumpula data sekuder. Data primer diperoleh dega megguaka metode iterview atau wawacara (Lampira 1) kepada setiap persoil dalam perusahaa da megguaka metode Future Sceario (skeario masa depa). Sedagka data sekuder diperoleh dari studi pustaka da pegguaa data perusahaa yag berkaita dega peelitia. 3.3.2 Pegolaha da Aalisis Data Metode pegolaha data dilakuka secara kualitatif da kuatitatif. Aalisis kualitatif dega megaalisis kelayaka usaha dari aspek maajeme da dampak usaha. Aalisis kuatitatif dilakuka dega meghitug kelayaka usaha berdasarka aspek pasar, tekik da aspek fiasialya. Hasil aalisis tersebut dijelaska secara deskriptif yag terkait dega aspek fiasial, yaitu dega meghitug NPV, IRR, Net B/C, BEP, PBP da aalisis sesitifitas. a. Aspek Pasar da Pemasara Pegkajia megeai aspek pasar dilakuka dega megaalisis permitaa, peawara, harga, betuk pasar,
19 program pemasara, pesaig da perkiraa pejuala. Melalui aalisis aspek pasar ii dapat dilihat kodisi pasar yag terjadi da dapat diperkiraka pejuala yag mugki terjadi, yag atiya dapat memperkiraka aggara usaha. Aalisis permitaa da pesaig didapat dari literatur-literatur, baik dari berita-berita di kora, majalah, televisi, radio, maupu iteret. Meurut Umar (2003), kriteria yag harus dipeuhi dalam aspek pasar da pemasara adalah : 1) Mampu meetuka jeis pasar yag aka dipilih, baik dari sisi produse maupu dari sisi kosume. 2) Mampu melakuka aalisis utuk dapat meetuka pergeraka permitaa kosume aka produk yag aka dijual. 3) Mampu memberika iformasi tetag pagsa pasar (market share) produk tersebut. 4) Mampu meetapka bagaimaa segme, target da posisi produk yag aka dijual. 5) Mampu meetuka strategi bersaig da program pemasara melalui baura pemasara. 6) Mampu memperkiraka pejuala yag bisa dicapai perusahaa. 7) Mampu memperkiraka market share yag bisa dikuasai perusahaa. b. Aspek Tekis da Tekologis Peilaia aspek tekis dilakuka dega megaalisis apakah dari segi pembagua usaha da segi implemetasiya secara tekis dapat dilaksaaka. Berdasarka aalisis ii dapat diketahui racaga awal peaksira biaya ivestasi dari usaha ii. Hal-hal yag perlu diaalisis dari aspek tekis ii adalah : 1) Lokasi proyek, dimaa usaha aka didirika dega pertimbaga lokasi da laha usaha.
20 2) Skala usaha/luas produksi, ditetapka utuk mecapai suatu tigkata skala ekoomis. 3) Mesi serta alat pembatu mesi, dega melihat kriteria pemilihaya. 4) Proses produksi da tata letak, termasuk bagua da fasilitas laiya. 5) Peyediaa baha baku. Meurut Umar (2003), kriteria yag harus dicapai pada aspek tekis da tekologis atara lai : 1) Mampu memilih strategi produksi, perecaaa produk da mutuya. 2) Mampu meetuka proses pemiliha tekologi yag tepat gua, sehigga kierja yag diharapka dari tekologi tersebut jelas. 3) Mampu meetuka kapasitas produksi yag optimal. 4) Mampu meetuka letak pabrik bagi idustri maufaktur atau letak usaha bagi idustri jasa. 5) Mampu meetuka tata letak di dalam pabrik atau tata letak bagi idustri jasa, seperti pada ruaga kator. 6) Mampu meetuka perecaaa operasioal. 7) Mampu megetahui bagaimaa recaa megedalika persediaa. 8) Mampu melakuka pegawasa terhadap mutu produk. c. Aspek Maajeme Tujua aalisis usaha dari aspek maajeme adalah utuk megetahui apakah pembagua da implemetasi usaha dapat direcaaka, dilaksaaka da dikedalika, sehigga pada akhirya recaa usaha dapat dikataka layak atau tidak layak. Hal yag perlu diaalisis dalam aspek maajeme adalah maajeme dalam operasi seperti betuk orgaisasi, kebutuha SDM, jumlah teaga kerja yag diguaka da sistem peggajia.
21 Meurut Umar (2003), kriteria yag harus dicapai pada aspek maajeme mecakup : 1) Perecaaa. 2) Pegorgaisasia. 3) Peggeraka. 4) Pegedalia. d. Aspek Fiasial Meurut Mulyadi (1997), dalam megaalisis aspek fiasial dapat megguaka metode : 1) NPV atau Nilai Bersih Sekarag : NPV = (1 k t Keteraga : k IO t= 1 + ) ± IO...(1) = arus kas tahua setelah pajak pada periode t = tigkat diskoto yag tepat = pegeluara kas awal = periode aalisis usaha NPV 0 : usaha layak NPV < 0 : usaha tidak layak 2) IRR atau Tigkat Pegembalia Iteral : IO =...(2) (1 IRR t t= 1 + ) Keteraga : IRR IO = arus kas tahua setelah pajak pada periode t = tigkat pegembalia iteral = pegeluara kas awal = periode aalisis usaha IRR tigkat pegembalia yag berlaku : usaha layak IRR < tigkat pegembalia yag berlaku : usaha tidak layak
22 3) Net B/C atau Rasio Keutuga/Biaya sama dega PI atau Ideks Keutuga : t= 1 (1 + k) t PI =...(3) IO Keteraga : = arus kas tahua setelah pajak pada periode t k = tigkat diskoto yag tepat IO = pegeluara kas awal = periode aalisis usaha PI 1 : usaha layak PI < 1 : usaha tidak layak 4) BEP atau Titik Impas : BEP = Biaya Tetap...(4) Harga Biaya Variabel 5) PBP atau Masa Pegembalia Ivestasi : PBP = Biaya Ivestasi Awal x 1 tahu...(5) Arus Kas Masuk PBP periode pembayara maksimum : usaha layak PBP < periode pembayara maksimum : usaha tidak layak 6) Aalisis Sesitivitas Perecaaa suatu usaha pada umumya megguaka perkiraa dalam meetuka semua biaya yag dikeluarka da peerimaa yag aka diperoleh tiap tahu oleh suatu usaha. Peubah-peubah kebijaka yag diguaka sebagai alat aalisis sesitivitas pada peelitia ii adalah perubaha biaya operasioal da peurua volume pejuala.