II. MENDESKRIPSIKAN DATA 13 Desember 2005

dokumen-dokumen yang mirip
IV. TEST UNTUK DATA NOMINAL DAN ORDINAL 14 Desember 2005

Memulai SPSS dan Mengelola File

Statistik Deskriptif untuk Data Nominal dan Ordinal

BELAJAR SPSS. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan cara menginstal terlebih dahulu software SPSS

BAB 8 ANALISIS STUDI DESKRIPTIF DAN DATA DASAR. Bab ini menjelaskan secara lebih mendalam jenis studi deskriptif

BAB 14 UJI DESKRIPTIF, VALIDITAS DAN NORMALITAS DATA

STATISTIKA DESKRIPTIF

Bhina Patria

SPSS FOR WINDOWS BASIC. By : Syafrizal

I. PENGENALAN SOFTWARE (SPSS) UNTUK ANALISIS DATA 13 Desember 2005

STATISTIK DESKRIPTIF

Analisis Perbandingan Rata-rata: Independent-Sample T Test

Mendesain Tabel Statistik Secara Profesional

STATISTIK DESKRIPTIF

MODUL V REGRESI, KORELASI, ANALISIS VARIAN, VALIDITAS DAN RELIABILITAS

BAB I STATISTIK DESKRIPTIF

MEMBACA HASIL ANALISIS DENGAN SPSS

SPSS 10: Transformasi Data. Transformasi Data

Distribusi Frekuensi dan Statistik Deskriptif Lainnya

ANGKET UJI COBA PENELITIAN MINAT SISWA KELAS V SD GUGUS 2 KECAMATAN GALUR TERHADAP PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA VOLI. Nama :... Kelas :...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Langkah-Langkah Perhitungan Berikut diberikan data penjualan mobil Bima selama tahun 2000:

MODUL 5 ANALISIS DISKRIMINAN

BAB IV PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP AKHLAK ANAK DI DESA MAJALANGU KECAMATAN WATUKUMPUL KABUPATEN PEMALANG

Pengantar Pengolahan Data Statistik Menggunakan SPSS 22. Isram Rasal ST, MMSI, MSc


PAIRED-SAMPLES T TEST

statistik deskriptif

ANALISIS BIVARIAT DATA KATEGORIK DAN NUMERIK Uji t dan ANOVA

MODUL 2. TABULASI DATA. TABULASI DATA Pembuatan Tabel Frekwensi. Perintah Statistik

MODUL 1 UJI DATA ( 1 ) ANALISIS MISSING VALUE & OUTLIER

CHI-SQUARE: GOODNESS OF FIT TEST

Crosstab dan Chi-Square: Analisis Hubungan Antarvariabel Kategorikal

STATISTIK DESKRIPTIF. Statistics. Strategi Membaca

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

ANALISIS DATA EKSPLORATIF MODUL 4 PENGANTAR MINITAB

ANALISIS DATA EKSPLORATIF MODUL 2 ORGANISASI DAN MENGGUNAKAN DATA DALAM SPSS

UJI NONPARAMETRIK. Gambar 6.1 Menjalankan Prosedur Nonparametrik

UJI NORMALITAS DATA DAN VARIANS. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE Parepare, 2009

MODUL 3 ANALISIS FAKTOR

Mengolah Data Bidang Industri

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Perhitungan Uji Keseragaman & Keseragaman Data Menggunakan Excel Nama. Dicatat Oleh: Waktu Penyelesaian (detik)

BAB 10 ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA

Membuat File Database & Tabel

Prediksi Harga Saham dengan ARIMA

HASIL PENGOLAHAN DATA DENGAN PERANGKAT SPSS

Bagian 1. Angket Uji Coba Rekapitulasi Data Uji Coba Instrumen Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN INSTRUMEN UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Tahap pertama yang paling penting dalam mengoperasikan SPSS adalah

Membuat File Database & Tabel

PENGENALAN APLIKASI STATISTICAL PRODUCT AND SERVICE SOLUTIONS (SPSS)

Aplikasi di Bidang Politik

MODUL 6 ANALISIS CLUSTER

LAPORAN PRAKTIKUM 8 & 9 STATISTIKA TENTANG UJI HIPOTESIS (Z OR T) DAN UJI RERATA (STUDENT T)

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISI DATA

Dua sampel independen, tidak terikat, tidak

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian

STATISTIK DESKRIPTIF. Abdul Rohman, S.E

LAMPIRAN III. Output SPSS

TIPS dan TRIK BASIC TABEL

Rancangan Percobaan dengan SPSS 13.0 (Untuk kalangan sendiri)

Menu SPSS untuk Persiapan Data

Nomor Case Penunjuk Sel Heading Variable Kotak-kotak Variabel

Modul Pembelajaran SPSS (Statistical Package for the Social Sciences)

ISSN : Uji Chi-Square pada Statistika dan SPSS Ari Wibowo 5)

ANALISIS DATA EKSPLORATIF MODUL 3 TABEL KONTIGENSI DALAM SPSS

LAMPIRAN 1 ANGKET FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKADEMIK SEBELUM UJI COBA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMA Muhammadiyah I Pringsewu pada semester genap

Independent Sample T Test

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

MODUL 1 SAMPLE t-test

Menu-Menu SPSS untuk Persiapan Data bukan

KUESIONER PENELITIAN

LATIHAN SPSS I. A. Entri Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional yang dimaksud yaitu untuk menghindari kesalahan

PROSEDUR MENGUJI DISTRIBUSI NORMAL MELALUI UJI KAI KUADRAT DI SPSS

Skala Kontrol Diri. No. Pernyataan SS S TS STS. 1. Ketika saya sangat marah, saya akan bertindak hati-hati

Lampiran 1 Kuesioner Dukungan Sosisal Suami. SKALA DUKUNGAN SOSIAL SUAMI Identitas Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pekerjaan : Alamat :

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar

KORELASI. Alat hitung koefisien korelasi Pearson (data kuantitatif dan berskala rasio) Kendall, Spearman (data kualitatif dan berskala ordinal)

Modul Pembelajaran SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) dan Harvard Graphic

TIPS dan TRIK GENERAL TABEL

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ANALISIS DATA KOMPARATIF (T-Test)

DATA LAMPIRAN LAMPIRAN A SKALA SELF EFFICACY

STMIK STIKOM BALIKPAPAN 1 CHI SQUARE

MATERI PERTEMUAN KE 3 SABTU, 5 APRIL 2014 EXPLORER. Buka kembali contoh soal pada pertemuan kedua minggu kemarin sbb:

PENGANTAR. Hormat Saya, (Suprapti Ningsih)

1. Langkah Uji Validitas di SPSS 11.5

Lampiran 1 DAFTAR KUESIONER. Petunjuk Pengisian

FORMAT LAPORAN MODUL V DISTRIBUSI SAMPLING

Variabel Pelayanan Purna Jual

MATERI PERTEMUAN KE 3 EXPLORER. Buka kembali contoh soal pada pertemuan kedua minggu kemarin sbb:

BAB II Metode sampling

BAB 11 STATISTIK INDUKTIF Uji t

ANGKET PENELITIAN PENGARUH TATA RUANG PERPUSTAKAAN STMIK POTENSI UTAMA MEDAN TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA

Multiple Box-Plot dengan Program Minitab dan SPSS

BAB III METODE PENELITIAN

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 1. Nama : NPM : Kelas : Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Kelapa Dua

Transkripsi:

II. MENDESKRIPSIKAN DATA 13 Desember 2005 1 Analisis Deskriptif Tujuan dari analisis deskritif adalah memberikan gambaran ringkas tentang suatu data. Data bisa berupa data categorical atau data non-categorical. Meringkas data dalam bentuk angka statistik (Statistics) dapat dilakukan dengan beberapa cara berdasarkan: 1. Letak pusat data: persentase, mean, median, mode 2. Variasi data: rentang (range), standar deviasi, percentile Untuk mendapatkan angka statistik (Statistics) seperti yang disebutkan diatas, kita dapat menggunakan fungsi Analyze Descriptive Statistics Frequencies (lihat gambar 2.1a.). Gambar 2.1a. Menu Frequencies Dalam kotak dialog Frequencies, kita dapat membuat pilihan Statistics dengan langkahlangkah sebagai berikut: 1. Sorot variabel yang akan dideskripsikan, lalu klik pada tanda í untuk memasukkan variabel tersebut ke dalam kotak dibawah Variable(s): (lihat gambar 2.1b.) 2. Pilih Display frequency tables di kotak dialog Frequencies untuk menampilkan persentase dari suatu kategori untuk data categorical, misalnya persentase jumlah responden di setiap kabupaten (var: kab), persentase ibu nifas yang menerima kapsul vitamin A (var: vaprogpp). Biasanya command/perintah ini sudah aktif secara otomatis (set as a default) pada saat kita menggunakan menu Frequencies (lihat

gambar 2.1b.). Kemudian klik OK. Hasil analisis atau output SPSS berupa tabel frekuensi dapat dilihat pada output 2.1. 2 Gambar 2.1b. Menampilkan Tabel Frekuensi Output 2.1. Frequency Table Statistics N Program of giving VA capsule to postpartum Code of mother district 980 988 8 0 Program of giving VA capsule to postpartum mother Total No Yes Sometimes Total 9 Cumulative Frequency Percent Percent Percent 205 20.7 20.9 20.9 730 73.9 74.5 95.4 45 4.6 4.6 0.0 980 99.2 0.0 8.8 988 0.0

3 Code of district pandeglang cirebon bangkalan Total Cumulative Frequency Percent Percent Percent 358 36.2 36.2 36.2 333 33.7 33.7 69.9 297 30.1 30.1 0.0 988 0.0 0.0 Interpretasi output 2.1: Table Statistics menjelaskan tentang jumlah data point (N) yang ada/valid untuk diproses pada variabel vaprogpp (N = 980) dan kab (N= 988). Sedangkan jumlah data point yang hilang (missing value) adalah delapan (8) pada variabel vaprogpp dan nol (0) pada variabel kab. Tabel Program of Giving Vitamin A capsule to Postpartum mother dan tabel Code of district merupakan tabel frekuensi. Cara menginterprestasikan isi tabel: Kolom pertama berisi kategori dari variabel categorical. Contoh untuk variabel kabupaten, terdiri dari 3 kategori: Pandeglang, Cirebon dan Bangkalan. Kolom kedua (Frequency): menunjukkan jumlah data yang valid (N) dari tiap kategori. Contoh: jumlah responden di kabupaten Pandeglang = 358. Kolom ketiga (Percent): menunjukkan persentase dari jumlah data valid per kategori dibagi dengan jumlah total data. Contoh: pada tabel Program of Giving Vitamin A capsule to Postpartum mother, jumlah ibu yang tidak menerima program vitamin A postpartum adalah 205/988 x 0% = 20,7% Kolom keempat ( Percent): menunjukkan hal yang sama dengan Percent jika tidak ada data yang hilang (missing value), seperti di tabel Code of district. Jika ada data yang hilang, maka Percent menunjukkan persentase jumlah data valid per kategori dibagi dengan jumlah total data valid. Contoh: pada tabel Program of Giving Vitamin A capsule to Postpartum mother, valid percent dari ibu yang tidak menerima program vitamin A postpartum adalah 205/980 x 0% = 20,9% Kolom kelima (Cumulative Percent): baris pertama menunjukkan Percent dari kategori pertama, baris kedua menunjukkan kumulatif dari Percent kategori pertama dengan Percent kategori kedua dan seterusnya hingga pada akhirnya mencapai jumlah 0%. Contoh: pada tabel Program of Giving Vitamin A capsule to Postpartum mother, Cumulative Percent di baris pertama adalah 20.9 dan pada baris kedua adalah 20.9 + 74.5 = 95.4 dan pada baris terakhir adalah 95.4 + 4.6 = 0%.

3. Untuk mendeskripsikan data non-categorical berdasarkan letak pusat data (mean, median, mode) dan variasi data (standar deviasi, percentile, maksimum, minimum), klik Statistics dalam kotak dialog Frequencies. Dalam kotak dialog Statistics pilih angka statistik yang diperlukan untuk mendeskripsikan data. (lihat gambar 2.1c.), kemudian klik Continue OK. Hasil analisis dapat dilihat pada output 2.2. 4 Gambar 2.1c. Kotak Dialog Statistics Output 2.2. Ringkasan dari data non-categorical Statistics N Nilai HAZ (tinggi menurut Umur ibu umur) anak (dalam tahun) 961 988 27 0-1.2976 28.06-1.3600 27.00 1.30968 6.499 8.04 33-5.18 17 2.86 50-2.8880 20.00.3500 37.00

5 Interpretasi output 2.2: Dalam table Statistics terdapat deskripsi data HAZ (tinggi menurut umur) anak dan umur ibu (dalam tahun). N menunjukkan jumlah data valid pada masing-masing variabel mage dan chaz. Pada variabel chaz terdapat 27 data yang hilang (missing value) dan pada variabel mage tidak ada data yang hilang. menerangkan nilai rata-rata dari HAZ (tinggi menurut umur) anak dan umur ibu (dalam tahun). Jadi nilai rata-rata HAZ anak = -1,2976 SD dan nilai rata-rata umur ibu = 28,06 tahun. menerangkan data point yang letaknya tepat di tengah-tengah setelah data point dalam suatu variabel diurutkan (dari terbesar ke yang terkecil atau sebaliknya). Jadi angka median ini akan membagi data set dalam satu variabel menjadi 2 bagian sama besar. Contohnya: median -1,3600 SD menerangkan bahwa 50% dari anak yang menjadi subyek survei mempunyai HAZ -1,3600 SD ke atas dan 50% yang lainnya mempunyai HAZ 1,3600 SD ke bawah. usia ibu 27 tahun menunjukkan 50% dari ibu yang menjadi subyek survei berumur 27 tahun ke atas dan 50% yang lainnya berusia 27 tahun ke bawah. Standar deviasi (SD) menunjukkan sebaran/rentang/variasi data. Jika diasumsikan rentang usia ibu terletak pada 2 SD dari mean, dan nilai SD = 6,499, maka rentang usia ibu adalah: 28,06 ± (2 x 6,499) = 15,06 sampai 41,06 tahun. menunjukkan data point dengan nilai terbesar dalam suatu variabel. Dan menunjukkan data point dengan nilai terkecil dalam suatu variabel. Kedua nilai ini, sama halnya dengan SD, bisa digunakan untuk mendeskripsikan rentang data. Jika kita perhatikan rentang data yang dideskripsikan dengan angka minimum dan angka maksimum masih berada dalam rentang data yang dihitung dengan menggunakan mean ± 2 SD. data dapat dihitung dengan adalah data maksimum data minimum. Jika umur ibu termuda yang menjadi subyek survei adalah 17 tahun dan umur ibu tertua adalah 50 tahun, maka range umur ibu = 50-17 = 33 tahun. Percentile menunjukkan persentase subyek yang mempunyai nilai data point lebih kecil dari nilai percentile itu sendiri. Contohnya: jika percentile dari data usia ibu adalah = 20, berarti ada % ibu berusia di bawah 20 tahun. Dan jika percetile-nya = 37, berarti ada % ibu berusia di bawah 37 tahun. Split File Pada beberapa kondisi, jika kita ingin mendeskripsikan suatu data tetapi analisisnya dibagi dalam kelompok tertentu, misalnya kita ingin mendeskripsikan usia ibu dalam bentuk mean, median, standar deviasi, maximum, minimum, percentile di setiap kabupaten. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan fungsi Split File. Tekan tombol Data yang ada di layar tampilan Variable View, kemudian klik Split File. Di dalam kotak dialog Split File, pilih Compare groups, lalu sorot variabel yang akan digunakan untuk mengelompokkan hasil analisis (dalam hal ini variabel kab), klik tanda í untuk memasukkan variabel tersebut ke dalam box di bawah Group based on:. Untuk meniadakan fungsi Split File, pilih analyze all cases, do not create groups yang ada di

kotak dialog Split File. (lihat gambar 2.2a. dan gambar 2.2b.). Hasil analisis, setelah dilakukan split file, akan terpisah berdasarkan kabupaten seperti pada output 2.3. 6 Gambar 2.2a. Fungsi Split File Gambar 2.2b. Fungsi Split File

7 Output 2.3. Hasil analisis setelah split file Statistics Umur ibu (dalam tahun) pandeglang N cirebon N bangkalan N 358 0 28.71 28.00 7.7 33 17 50 20.00 39.00 333 0 27.85 27.00 6.128 27 18 45 20.00 36.00 297 0 27.51 26.00 6.078 30 18 48 20.00 35.00 Select Cases Adakalanya pula kita ingin mendeskripsikan suatu data hanya dalam kelompok tertentu saja, misalnya kita ingin mendeskripsikan usia ibu dalam bentuk mean, median, standar deviasi, maximum, minimum, percentile hanya di kabupaten Pandeglang. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan fungsi Select Cases. Tekan tombol Data yang ada di layar tampilan Variable View, kemudian klik Select Cases (letaknya tepat dibawah menu Split File). Di dalam kotak dialog Select Cases, pilih if condition is satified, lalu tekan tombol If (lihat gambar 2.3a.) untuk membuka kotak dialog berikutnya.

8 Gambar 2.3a. Fungsi Select Cases Sorot variabel yang akan digunakan untuk memilih kelompok hasil analisis (dalam hal ini variabel kab), klik tanda í untuk memasukkan variabel tersebut ke dalam box di sebelah kanannya, lalu tekan tombol =, setelah itu tekan tombol 1 jika hasil analisis yang akan kita tampilkan hanya data dari kabupaten Pandenglang saja. Klik Continue OK (lihat gambar 2.3b.). Gambar 2.3a. Fungsi Select Cases

Tampilan di layar Data View setelah fungsi Select Cases diaktifkan dapat dilihat pada gambar 2.4. Dalam hal ini hanya data dari kabupaten Pandeglang saja yang dapat dianalisa nantinya, sementara data dari kabupaten lain akan dikeluarkan dari analisa sampai fungsi Select Cases ditiadakan atau diubah. Untuk meniadakan fungsi Select Cases, pilih All Cases yang ada di kotak dialog Select Cases. 9 Gambar 2.4. Tampilan pada Data View saat fungsi Select Cases diaktifkan Hasil analisis data setelah fungsi Select Cases diaktifkan dapat dilihat di Output 2.4. Output 2.4. Hasil analisis jika fungsi Select Cases diaktifkan Statistics Umur ibu (dalam tahun) pandeglang N 358 0 28.71 28.00 7.7 33 17 50 20.00 39.00