KARYA ILMIAH TENTANG BISNIS BISNIS LAUNDRY

dokumen-dokumen yang mirip
PELUANG BISNIS LOUNDRY KILOAN ABSTRAK

PELUANG USAHA LAUNDRY

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS LAUNDRY KILOAN

PELUANG BISNIS USAHA LAUNDRY ON KILO. Oleh: NAMA : ACHMAD BUKHORI KELAS : S1 SI 2C NIM :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan jumlah kendaraan roda empat dari tahun ke tahun terus

Berikut beberapa persiapan jika Anda ingin menjalankan bisnis Laundry ini:

Company Profile. Keunggulan Shantika Nabilla

PELUANG BESAR DENGAN SISTEM PROFESIONAL. kiloslaundryblog.wordpress.com (021)

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan para manajer dalam sebuah organisasi, agar tujuan yang telah

tertentu makanan yang merupakan kebutuhan pokok justru dianjurkan untuk dikurangi. Adapun mencuci pakaian tidak memiliki kasus ini.

BAB I PENDAHULUAN. bersangkutan. Untuk itu, kegiatan bisnis tersebut harus dapat memberikan kepuasan

POTENSI BERBISNIS KOST-KOSTAN DI KOTA YOGYAKARTA

PELUANG BISNIS LAUNDRY

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bisnis laundry kiloan adalah salah satu bisnis di bidang jasa yang

I. PENDAHULUAN. untuk terus mengoptimalkan kegiatan usahanya sebagai upaya memenangkan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. 1. Nama Perusahaan :Dyscha Laundry. 2. Bidang Usaha :Pelayanan Jasa. 3. Jenis Jasa :Layanan Cuci dan Setrika Pakaian

PELUANG BISNIS ALA GEROBAK

Merintis Usaha Warnet

PROPOSAL FRANCHISE MACHO BARBER

BAB I PENDAHULUAN. Jasa laundry merupakan salah satu bentuk jasa yang sangat. berkembang pesat di era sekarang, apalagi di kota-kota besar seperti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Green Laundry Sejarah Green Laundry

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Semarang, Januari : 175/TL-PPL/X/2016 : Penawaran Kerjasama Paket Laundry. Kepada Yth Bapak/Ibu Pimpinan di Tempat

BAB I PENDAHULUAN. Nama Perusahaan : CV. Waroenk Asia Solusindo Logo Perusahaan : Waroenk Laundry

Auto Care Center. -Menyediakan layanan yang terjangkau tanpa mengurangi kualitas layanan

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS USAHA LAUNDRY

BAB I. Dengan adanya kemajuan dan perubahan tersebut secara tidak langsung. menuntut kita untuk dapat mengimbanginya dalam kehidupan sehari-hari.

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS

BAB III GAMBARAN UMUM POLARIS LAUNDRY SYARIAH. 1. Sejarah dan perkembangan Laundry Syariah

Peluang Bisnis USAHA LAUNDRY

BAB 1. Pendahuluan. Laundry atau binatu, adalah merupakan suatu jasa pencucian pakaian yang pada

BISNIS RUMAH MAKAN STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Muhamad Amirudin Fauzi / S1TI2M

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS RUMAH MAKAN. Mannasye Arundika

BISNIS WARUNG KOPI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Nur cholis / S1TI2M

BAB I PENDAHULUAN. tengah persaingan.perusahaan harus mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Kewirausahaan 3. Hal-Hal Yang Hrs Disiapkan dalam mengembangkan Usaha. Mustika Sari, SE, MMTr. Modul ke: Fakultas Fasilkom

KARYA ILMIAH PELUANG USAHA BISNIS FOTO COPY

BUSINESS DIGITAL PRINTING (Cuci Cetak Foto)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Strategi yang dapat dilakukan yang pertama dengan melakukan inovasi program

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada kepuasan serta loyalitas konsumen. Loyalitas yang. akan loyal terhadap rumah makan tersebut.

Proposal Kerjasama Usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Sektor pariwisata termasuk ke dalam kelompok industri terbesar di dunia.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengadu nasib di daerah lain, ataupun pekerjaan yang dipindah tugaskan ke. ingin memperbaiki nasibnya menjadi lebih baik.

PELUANG BISNIS USAHA PHOTO COPY

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS. Judul : Kreatifitas Desain Kaos dan Baju

I. PENDAHULUAN. Gambar 1. Grafik Pertumbuhan Populasi Manusia Tahun Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup dan kemajuan perusahaan jasa itu sendiri.

Q fr sh Laundry Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. selalu efektif dan efisien dalam segala kegiatan. Banyaknya jasa pencucian

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Peluang Bisnis. Usaha Sepatu Wanita. Oleh : Dinda Ayu Kusumaningtyas ( )

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. sementara itu bagi wanita yang bertempat tinggal di kota-kota yang lumayan besar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Cara Memanfaatkan Peluang Bisnis Di Bulan Ramadhan

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS VOUCHER PULSA ISI ULANG

PRESENTASI SIDANG PENULISAN ILMIAH ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN JASA LAUNDRY PLACE LAUNDRA PUTRI SEKAR GERDANIA

Persiapan yang wajib diperhatikan para calon pengusaha warung kopi :

PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Berdirinya Usaha Famous Laundry,

PELUANG USAHA WARUNG MAKAN PRASMANAN

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Analisis Cluster

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS KOST

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis dalam sektor jasa saat ini terus berkembang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin maju dan berkembang berdampak pada

MENJALANKAN BISNIS KULINER

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan utama pengelolaan lingkungan hidup adalah

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat

diproduksi terbatas itu menjadi nilai tersendiri yang membanggakan. Nah, gaya yang menempel pada atribut bikinan sendiri itu biasanya memang banyak

MAKALAH LINGKUNGAN BISNIS Food Delivery Order

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BELAJAR MENCIPTAKAN PENGHASILAN ONLINE

MAKALAH LINGKUNGAN BISNIS Toko online

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semakin berkembangnya masyarakat modern seringkali dikaitkan dengan

FULL MANAGEMENT PROPOSAL WARALABA

KARYA ILMIAH tentang PELUANG BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. I.I Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. hotel terhadap pelanggannya misalnya fasilitas kolam renang, restoran, fitness center,

Company Profile. Visi

Bisnis Warung Kelontong Modal Kecil

SIMPULAN. pemaparan model bisnis dan strategi pengembangan bisnis yang akan dijalankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar. jasa yang lebih menarik dan dibutuhkan oleh masyarakat sehingga menghasilkan income

BAB 1 PENDAHULUAN. Intensitas persaingan yang semakin meningkat menuntut suatu perusahaan

TIPS-TIPS MENJADI MARKETING. Pertemuan 14 Manajemen Pemasaran

6.1. Strategi yang telah dilakukan AXIS

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hiudp masyarakat yang

Avia Mina Business Plan

BAB I PENDAHULUAN. M-DAG / PER / 3 /2016 tentang ketentuan Umum Pasal 1, perdagangan adalah

BAB I PENDAHULUAN. mengakses internet entah itu sekedar mengakses facebook mereka atau

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BISNIS ONLINE TAS CANTIK

Gambar 1. Produksi Perikanan Tangkap, Tahun (Ribu Ton) Sumber: BPS Republik Indonesia, Tahun 2010

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh. menggarap pelanggan-pelanggan potensial baru.

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai suatu kinerja superior (Sofjan Assauri: 2013). Keberhasilan suatu

Transkripsi:

KARYA ILMIAH TENTANG BISNIS BISNIS LAUNDRY TOMY DWI CAHYONO 08.11.2155 S1 TI-6E S1-JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011

Abstrak Pada zaman modern seperti saat ini, sebagian orang memilih cara yang serba instan dan tidak perlu susah payah mengeluarkan tenaga. Salah satunya adalah laundry, sekarang banyak mahasiswa yang memilih untuk mencucikan pakaiannya di tempat laundry. Alasannya mungkin karena sibuknya kuliah atau banyak kegiatan di luar kampus yang membuat kita tidak ada waktu untuk hanya sekedar mencuci. Apalagi kalau cuaca sedang tidak mendukung, seperti musim penghujan. Sehingga membuat sebagian orang sekarang banyak yang tertarik berbisnis laundry. Cukup banyak yang tertarik dengan Bisnis Laundry Kiloan saat ini, mungkin bisnis plan untuk bisnis laundry kilon kecil-kecilan ini bisa dijadikan referensi tambahan. Bisnis laundry kiloan merupakan bisnis yang mengandalkan jasa. Sehingga sangat penting untuk berorientasi pada kepuasan pelanggan. Mendapatkan pelanggan yang loyal merupakan suatu keberhasilan bagi bisnis ini. Perlu untuk di ketahui fundamental dari bisnis laundry kiloan ini secara professional. Apa saja jasa yang akan diberikan, siapa saja target customernya, siapa saja yang menjadi pemilik, berapa biaya yang dibutuhkan. Marketing Plan Perlu untuk dilakukan survey kecil-kecilan terhadap pangsa pasarnya seperti profesi penduduk disekitar lokasi, umur, penghasilan rata-rata, pendidikan, karakteristik konsumen. Survey bisa dilakukan secara langsung dan juga berdasar data-data sekunder untuk melihat seberapa besar pangsa pasar bisnis ini, dan mencari kemungkinan untuk di kembangkan. Bisnis ini paling baik berlokasi yang dekat dengan kos-kosan mahasiswa, rumah sewa karyawan/ karyawati, salon, juga perumahan. Pricing Strategy Perlu juga diamati apakah pangsa pasar yang ada berorientasi pada kualitas produk atau pada harga. Bandingkan pula dengan harga kompetitor. Penetapan harga yang terlalu rendah belum tentu baik, karena tidak semua orang perduli dengan harga yang murah selain itu keuntungan menjadi sangat tipis. Salah salah malah dibilang murahan. Lebih baik memberikan harga rata-rata dengan kualitas baik. Operational Plan Pahami Target Konsumen Kita Alat-Alat Loundry Bahan Kimia untuk Dry Clean Karyawan Biaya Listrik, Air, dan Kebersihan

Berbisnis Laundry Coba apa yang terpikir saat menyimak angka-angka di bawah ini? Di Jakarta yang berpenduduk sekitar 8 juta atau kurang-lebih 2 juta kepala keluarga, diprediksi hanya kurang dari 0,5 % yang terjamah jasa binatu. Pada 2007 ini, ditengarai angkanya baru sedikit meningkat dibandingkan angka tahun lalu yang diperkirakan sekitar 5.000 kepala keluarga. Padahal, pergeseran gaya hidup serta tuntutan kebutuhan ekonomi menyebabkan sebagaian besar penghuni Jakarta menjadi keluarga super sibuk. Hampir semua anggota keluarga, baik suami maupun istri dituntut memiliki mobilitas tinggi dan menghabiskan sebagian besar waktunya pada aktifitas di luar rumah. Hal itu tidak ayal menyebabkan beberapa urusan di dalam rumah kurang menjadi perhatian karena setelah lelah seharian bekerja yang terpikir sesampai di rumah adalah istirahat. Pekerjaan mencuci dan menyetrika baju misalnya, kerap kali menjadi urusan yang merepotkan sehingga butuh bantuan orang lain sebab mau tidak mau penampilan yang bersih dan trendy diperlukan untuk mendukung setiap kegiatan. Maka tidak salah apabila laundry merupakan salah satu bisnis jasa yang pasti akan terus berkembang. Tidak hanya di Jakarta, di kota-kota besar lainnya pun, pasarnya cukup menggiurkan. Di Jogjakarta yang tercatat memiliki 300.000 mahasiswa dan pelajar, konon bisa menghasilkan perputaran omset tidak kurang dari Rp 1,5 miliar per bulan. Dan ini hanya dinikmati 300-an laundry. Secara garis besar, saat ini berkembang dua jenis binatu berdasarkan model penghitungan biaya. Yang terlebih dahulu ada yakni berdasarkan jumlah pakaian per potong, kemudian menyusul model laundry dengan mengitung berat cucian atau laundry kiloan yang belakangan mulai marak. Fenomena yang disebut terakhir ini cukup menarik. Sekarang bayangkan saja, misalkan 10% dari 2 juta keluarga di Jakarta dengan rata-rata terdiri 4 orang anggota bisa tergarap maka sama artinya terdapat 800.000 orang minta dilayani. Apabila setiap hari masing-masing mempunyai pakaian kotor sebanyak 1,5 kg pakaian berarti 1.200 ton siap dicuci. Itu baru sejumlah konsumen dari keluarga dan belum menghitung pangsa pasar lain seperti jutaan kamar penginapan dan hotel, masih ditambah restoran dan lain-lain. Bisa dipastikan omset yang mampu diraup mencapai triliunan rupiah per bulan. Peluang menggiurkan itulah yang ditangkap para pengusaha sehingga banyak binatu baru mulai bermunculan. Contohnya Fasolia Winda dan Litha Aprilyanti yang bekerja sama mendirikan Umi Klin. Meski baru beroperasi mulai 1 Maret 2007 tetapi bisnisnya mulai dirintis sejak bulan Januari dengan mengusung konsep laundry kiloan. Bermarkas di kompleks perumahan di kawasan Bekasi maka pasar utama yang dibidik tidak lain adalah para keluarga yang menjadi penghuni perumahan. Mengaku tidak mau membuka usaha asal jadi Winda melakukan berbagai persiapan, di antaranya survei laundry kiloan sejenis yang telah lebih dahulu ada. Menariknya jebolanfakultas

Teknik Universitas Sriwijaya itu menerapkan strategi yang agak berbeda untuk pengembangan usaha. Ia mengamati bisnis laundry pada umumnya mengoperasikan usahanya dulu baru disusul pembukaan agen-agen, sehingga perkembangannya lebih lambat. Dari awal saya berkesimpulan kalau saya berdiri tanpa bantuan dari mitra-mitra, perkembangannya akan lambat sekali. Maka sebelum jalan, saya berusaha menghubungi orang-orang yang bersedia menjadi agen, ungkap mantan aktifis bidang pendekatan personal itu. Sehingga sejak awal buka, dikatakan, sudah terdapat 15 agen dan sekarang telah menjadi sekitar dua puluhan orang. Uniknya mereka ternyata bergabung tidak semata-mata gratis tetapi dibebani biaya stater pack spanduk maupun brosur. Sebab bukan hanya sebagai tempat transit, agen dituntut aktif pula melakukan penawaran jasa ini di wilayah tertentu termasuk menawarkan bentuk kerja sama ke rumah-rumah sakit, misalnya Besarnya biaya kemitraan tidak sama, tetapi tergantung bargain poweryang disesuaikan kondisi perusahaan. Artinya semakin banyak jumlah agen yang terdaftar, nilai rupiahnya juga semakin tinggi. Biaya itu sekaligus berfungsi sebagai motivator, imbuhnya. Dengan mengandalkan kekuatan jaringan seperti itu Winda serta Litha bisa berbangga karena keduanya hanya membutuhkan waktu dua minggu untuk memenuhi target mencuci 110 kg per hari. Sedangkan pada laundry yang memakai strategi konvensional dibutuhkan setahun lebih untuk bisa mencapai target 100 kg lebih per hari. Dengan modal investasi sekitar Rp 40 juta dan cukup 3 unit mesin cuci masing-masing dapat beroperasi 5 kali dalam sehari, pada bulan pertama sudah mampu menghasilkan pemasukan sekitar Rp 15 juta. Agar jasa yang ditawarkan mudah diterima oleh konsumen dua wanita kelahiran Sumatera Selatan ini berusaha membuat berbagai variasi yang fleksibel. Di samping layanan standar cuci plus setrika dengan tarif murah Rp 5.500,00 per kilo, mereka juga menawarkan paket jasa setrika pakaian dengan biaya Rp 3 ribu. Umi Klin bahkan mempunyai program system out source, pelanggan boleh mencuci sendiri pakaian kotor mereka dengan biaya Rp 3 ribu tiap setengah jam, atau sama dengan Rp 6 ribu per jam. Ada juga paket hemat keluarga dengan biaya sebesar Rp 250 ribu per bulan yang bisa dibayarkan setelah menerima gaji bulanan serta layanan antar-jemput maupun pilihan bagi konsumen apakah pakaian tersebut hendak dilipat ataukah digantung. Melihat prospek usaha yang cukup cerah istri Allan Demon itu juga sudah melirik kemungkinan kerja sama waralaba walaupun belum genap berusia setengah tahun. Disebutkan saat ini meskipun belum terdapat penawaran resmi namun paling tidak sebanyak 8 calon franchisee menyatakan berminat, dua di antaranya dari Bogor serta Bangka-Belitung. Pada dasarnya untuk bisnis laundry tidak terlalu terpengaruh lokasi. Kuncinya adalah kemampuan membentuk agen-agen di berbagai daerah. Saya tidak mau ada lebih dari satu agen di wilayah yang sama, Winda mengungkapkan keyakinannya. Walau begitu diakui pula tingkat persaingan yang terjadi cukup tinggi sehingga mengatasinya harus dengan memperkuat kualitas pelayanan termasuk cara mendekati costumer dengan sikap keramah-tamahan.

Sikap optimis juga ditambahkan Litha karena melihat celah pasar lumayan lebar, yakni banyaknya keluarga sibuk, sementara mendapatkan pembantu rumah tangga yang bisa dipercaya gampang-gampang susah. Keuntungan di Jakarta dibandingkan dengan kondisi di daerah, daya beli lebih tinggi dan kuantitas warganya lebih banyak, tukasnya. Analisa Bisnis Laundry Kiloan Investasi usaha Rp 40.000.000,- Penghasilan (Asumsi 100 kg cucian/hari) Rp 550.000,- X 30 hari Rp 16.500.000,- Biaya operasional Rp 9.000.000,- Keuntungan bersih per bulan Rp 7.500.000,- Kesimpulan: Investasi sudah kembali pada 6 bulan pertama Referensi Disadur dari MajalahPengusaha.Com: http://www.mitralaundry.com/laundry/berbisnis-laundry.html