BUSINESS DIGITAL PRINTING (Cuci Cetak Foto)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BUSINESS DIGITAL PRINTING (Cuci Cetak Foto)"

Transkripsi

1 Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan Medan, Desember 2009 BUSINESS DIGITAL PRINTING (Cuci Cetak Foto) Dosen Pembimbing: Dr. Budi Utomo SP, MP Oleh: Azmi Pradipto Alpin Anhar Devi Sinaga DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

2 PENDAHULUAN Latar Belakang Bagi orang-orang yang suka mengabadikan sebuah moment dalam bentuk foto, baik foto diri sendiri atau keluarga, teman, keindahan alam, moment-moment acara penting lainnya, tentu sangat terpuaskan dengan hadirnya kamera digital dan handphone berkamera, apalagi resolusi produk-produk digital tersebut sudah semakin tinggi sehingga hasil cetaknya juga semakin baik. Dengan semakin murahnya harga kamera digital dan handphone berkamera, maka semakin banyak masyarakat dari berbagai strata, baik di kota maupun desa yang mampu membelinya. Bagi yang jeli melihat celah, hal ini semakin membuka sebuah peluang bisnis baru, yaitu bisnis cetak foto digital. Digital printing adalah salah satu usaha yang memanfaatkan teknologi printing melalui sistem Mini Infus yang telah terintegrasi dengan mesin printing untuk memproduksi foto dengan biaya murah. Lingkup kerjanya mulai dari mendesain hingga mencetak ke media kertas. Kelebihan dari digital printing adalah desain sablonnya bisa seperti foto sehingga konsumen bisa membawa file fotonya sendiri lalu dicetak di media yang dipilih. Proses pembuatannya juga sangat cepat, antara menit. Memulai suatu bisnis merupakan suatu impian bagi setiap orang, apalagi jika telah memiliki modal dan tekad yang kuat untuk menjadi seorang pebisnis dan memiliki kemampuan tersendiri yang berkaitan dengan bisnis yang akan di jalankan. Usaha cuci cetak foto digital mudah untuk dilakukan karena selain tidak memerlukan keahlian khusus, usaha cuci cetak foto juga bisa dilakukan dengan modal yang kecil. Bisnis cuci cetak foto juga bisa dikembangkan agar memperoleh keuntungan yang lebih banyak. Usaha cetak foto digital ini juga bisa dilakukan beberapa inovasi. Komputer yang digunakan juga bisa dirakit agar bisa melayani jasa ringtone dan MP3. Dan ini merupakan sebuah nilai tambah. Usaha bisnis digital printing dapat dilakukan diwaktu luang asalkan dalam usahanya memakai seorang tenaga kerja. Tujuan Untuk memberikan gambaran umum dari usaha cuci cetak foto yang nantinya bisa dikembangkan dengan usaha lain yang berhubungan sehingga memberikan keuntungan.

3 ANALISIS OPERASIONAL Dalam mengembangkan bisnis cetak foto digital ini yang perlu diperhatikan adalah pemilihan lokasi yang strategis, misalnya di mal atau di lingkungan yang banyak didatangi oleh orang ataupun disekitar sekolah atau kampus yang banyak mahasiswa dan remaja, apalagi jika baru memulai merintis usaha di bidang ini. Adapun tahapan yang perlu dilakukan dalam membuka usaha digital printing antara lain : 1. Tahap Persiapan a. Penentuan lokasi usaha Penentuan lokasi berdasarkan hasil survey lokasi yang sesuai dari segi aksesibilitas (ramai dikunjungi oleh banyak orang) b. Penyewaan tempat Dipilih tempat dengan ukuran minimal 3 x 5 m dan harga yang sesuai c. Penyediaan sarana dan prasarana Pembelian sarana (komputer, printer, scanner, dan lainya) dan prasarana yang mendukung usaha d. Desain ruangan semenarik dan seindah mungkin 2. Tahap Operasional a. Perekrutan tenaga kerja Tenaga kerja memiliki keahlian dalam mengoperasikan computer dan mendesain grafis b. Promosi Promosi dilakukan untuk menarik hati konsumen sehingga menjadi pelanggan. Promosi dilakukan misalnya dengan membagikan brosur, atau potongan harga untuk cetak foto digital selama masa promosi. Selain itu, jika ada pelanggan yang mencetak foto dalam jumlah banyak, bisa diberikan harga khusus.

4 Dalam menjalankan bisnis digital printing, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mempertahankan usaha ditengah banyaknya persaingan usaha yang sama, yaitu : 1. Harga. Pada prinsipnya pelanggan pasti memilih yang murah (kalau ada yang murah tidak perlu yang mahal. Oleh karena itu, harga yang ditetapkan sebaiknya sesuai atau lebih murah dari pada yang ada di pasaran. 2. Kualitas. Pada prinsipnya, biarpun murah tapi tidak murahan, artinya kualitas cetak bisa di banggakan. Agar tetap bertahan maka kualitas hasil cetakan harus baik. 3. Pasar. Ada 2 pasar, pertama pasar low end-medium (orang mementingkan harga tapi kualitas lumayan), dan kedua pasar high class (kualitas lebih penting dari harga). Dalam hal ini perlu ditentukan bentuk pasar yang ingin diterapkan dalam usaha. 4. Pelayanan. Mencari pelanggan sangatlah susah, jadi jangan siakan dengan pelayanan buruk. Pelanggan akan lari ketempat yang lebih bersahabat baginya. Agar usaha tetap bertahan dan berkembang dan memberikan keuntungan yang lebih lagi maka perlu dilakukan strategi pengembangan usaha. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan menambah inovasi pelayanan, seperti : Menambah jasa layanan, yaitu : ringtone dan MP3 Penjualan bingkai foto Penambahan media cuci cetak, misalnya dengan media plastik Dan lain-lain

5 ANALISIS BIAYA Perkiraan modal awal dalam bisnis digital printing ini adalah Rp dengan rincian sebagai berikut : 2 unit komputer Pentium 4 = Rp unit scanner = Rp Bluotooht dan carider = Rp unit printer inkjet = Rp Meja dan Kursi = Rp Tenaga kerja/tahun = Rp Sewa tempat (1 tahun) = Rp Kertas foto/tahun = Rp Operasional/tahun = Rp Refill tinta printer/tahun = Rp Total Biaya adalah = Rp Dalam menentukan apakah usaha layak dilakukan maka dilakukan analisis data. Untuk memudahkan dalam menganalisis maka segala biaya dikumulatifkan menjadi biaya tahunan, oleh karena itu biaya untuk keperluan bulanan dikalikan dengan 12 bulan untuk penghitungan biaya tahunan. Berdasarkan penghitungannya maka total biaya yang diperlukan dalam setahun adalah Rp Dengan biaya kertas foto 1000 dan anggap tinta 500 total 1500 maka hasil cetakan foto ukuran 10R/ A4 dijual dengan harga 7500/ lembar. Dalam hal ini maka keuntungan dari tiap lembar adalah Dengan target penjualan adalah 20 lembar/hari maka: 20 x Rp 7500 x 30 hari= Rp Untuk omzet, dalam sebulan bisa mencapai Rp 4,5 juta. Sedangkan pengeluaran atau biaya operasional bulanannya antara lain: gaji karyawan 1 orang Rp 800 ribu, biaya refill tinta Rp 75 rb, biaya kertas Rp 400 rb, biaya listrik Rp 100 ribu. Jadi total pengeluarannya dalam sebulan sekitar Rp 1,5 juta. Dengan demikian keuntungan bersihnya sekitar (omzet-pengeluaran) : 4,5 juta 1,5 juta = 3 juta.

6 Analisis usaha "DIGITAL PRINTING" Uraian A Sarana produksi Volume Harga satuan (Rp) Biaya (Rp) komputer 2 PC 5,000,000 10,000,000 printer 1 buah 700, ,000 scanner 1 buah 450, ,000 meja 2 buah 100, ,000 kursi plastik 10 buah 30, ,000 Blutooth 1 buah 50,000 50,000 B C Carider 1 buah 50,000 50,000 11,750,000 Peralatan Logistik (mistar, gunting, plastik, dan lain-lain) 1 paket 50,000 50,000 50,000 Lain-lain sewa tempat 1 tahun 10,000,000 10,000,000 10,000,000 D Gaji bulanan gaji tenaga kerja 1 orang 12 bulan 800,000 9,600,000 9,600,000 E Biaya Bulanan Refill tinta 12 bulan 75, ,000 Kertas foto 12 bulan 400,000 4,800,000 Listrik 12 bulan 100,000 1,200,000 6,900,000 Total biaya 38,300,000 Penjualan dan keuntungan

7 Produksi per-hari 150,000 rupiah Produksi per-bulan 30 kali Pendapatan per-bulan ,000 4,500,000 Pendapatan per-tahun 12 4,500,000 54,000,000 B/C Ratio tahun ke-1 B/C Ratio tahun ke-2,3,4, dst (Pendapatan pertahun / total biaya) 1,41 (Pendapatan pertahun/ biaya D+E+F) 2 Pay Back Period Pay Back Period = (Nilai Investasi / kas masuk bersih) x 1 tahun = ( /( x12)) x 1 tahun = 1,06 tahun (1 tahun 1 bulan) Berdasarkan hal ini maka break even point akan tercapai awal tahun ke 2 Tahun Biaya Total (Ct) Penerimaan total (Bt) (jutaan rupiah) (jutaan rupiah) Thn Biaya Total (Ct) Penerimaan total (Bt) PF PF (Ct) PF (Bt) NPV (jutaan rupiah) (jutaan rupiah) (1) (2) (3) (4) (5)=(2)(4) (6)=(3)(4) (7)=(6)(5) NPV(i=0,18) 13.32

8 Thn Biaya Total (Ct) Penerimaan total (Bt) PF PF (Ct) PF (Bt) NPV (jutaan rupiah) (jutaan rupiah) (1) (2) (3) (4) (5)=(2)(4) (6)=(3)(4) (7)=(6)(5) NPV(i=0.36 ) (7.34) Tahun Biaya Total (Ct) Penerimaan total (Bt) PF PF (Ct) PF (Bt) NPV (jutaan rupiah) (jutaan rupiah) (1) (2) (3) (4) (5) = (2)(4) (6) = (3)(4) (7)=(6)(5) NPV(i=0.40) (10.31) Tahun Biaya Total (Ct) Penerimaan total (Bt) PF PF (Ct) PF (Bt) NPV (jutaan rupiah) (jutaan rupiah) (1) (2) (3) (4) (5) = (2)(4) (6) = (3)(4) (7) = (6)(5) NPV(i=0.50) (16.20)

9 Net Presen Value (NPV) NPV i PFt Bt PFt Ct di mana t 1,2,3,... n Di mana: NPV = Nilai bersih sekarang PFt = Discount factor atau faktor nilai sekarang = (1+i)-t Bt = Benefit (aliran kas masuk pada periode-t) Ct = Biaya total i = Interest (tingkat suku bunga bank yang berlaku) t = Periode waktu Perhitungan bunga bank = 18% PF = (1+i) ^ -t = (1+0.18) ^ -t maka keuntungan ekonomis dari usaha DIGITAL PRINTING adalah 13,32 juta Karena NPV > 0 maka investasi tersebut layak dipertimbangkan Benefit / Cost Ratio (B/C ratio) BCR i PF PF t t B C t t = 133,42/120,10 = 1,11 Manfaat ekonomi investasi ini adalah 1.11 kali lebih besar daripada nilai biaya total pada tkt suku bunga 18%. artinya setiap Rp 1 yang diinvestasikan akan memberi hasil sebesar Rp Karena BCR > 1 maka investasi layak secara ekonomis. Internal Rate of Return (IRR) IRR i NPV 1 1 x i2 i1 NPV1 NPV2

10 Berdasarkan nilai NPV NPV(i=0.18) = > 0 NPV(i=0.36) = (7,34) < 0 NPV(i=0.40) = (10,31) < 0 NPV(i=0.50) = (16,20) < 0 Maka NPV = 0 terletak antara interest 18 dan 36 % IRR = i1 + NPV x (i2 - i1) NPV1 - NPV2 IRR = 0, ,32 x 0,18 0,36 13,32 (-7,34) = 0, ,32 x 0,18 20,66 IRR = 0,2960 (29,60%) Karena pada interest rate = 29.60% nilai NPV = 0, berarti IRR > suku bunga yang berlaku 18%, berarti proyek ini layak secara ekonomis

11 PENUTUP Demikianlah gambaran usaha digital printing ini kami buat sebagai suatu alternatif usaha yang ingin dilakukan khususnya dalam usaha cuci cetak foto. Semoga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pemilik modal dan pihak yang ingin bekerjasama untuk menanamkan modal sebagai bimbingan teknis dalam pengelolaan usaha cuci cetak foto. Berdasarkan penghitungan tentang studi kelayakan bisnis dengan nilai NPV > 0, B/C Ratio > 0, dan IRR yang membuat NPV = 0 maka analisis biaya yang telah ditentukan juga layak untuk melakukan usaha.

12 DAFTAR PUSTAKA Anonim Kiat Memulai Usaha Digital Printing. Diakses dari Ismail Merintis Bisnis Cetak Foto Digital, Ismail Dapat Untung 6 Jutaan Sebulan. Jakarta. Diakses dari

BUSINESS WARNET & GAME ONLINE. Dosen Pembimbing: Dr. Budi Utomo SP, MP. Oleh:

BUSINESS WARNET & GAME ONLINE. Dosen Pembimbing: Dr. Budi Utomo SP, MP. Oleh: Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan Medan, Desember 2009 BUSINESS WARNET & GAME ONLINE Dosen Pembimbing: Dr. Budi Utomo SP, MP Oleh: Rika Andriyani Purba 061201025 Yasinta Reolina Silitonga 061201037 Devanand

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Usaha Kecil Menengah (UKM) pengolahan pupuk kompos padat di Jatikuwung Innovation Center, Kecamatan Gondangrejo Kabupaten

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ

STUDI KELAYAKAN BISNIS. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ STUDI KELAYAKAN BISNIS Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ http://adamjulian.web.unej.ac.id/ PENDAHULUAN Arti Studi Kelayakan Bisnis??? Peranan Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan Bisnis memerlukan

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran 21 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Studi kelayakan pengembangan bisnis merupakan suatu analisis mendalam mengenai aspek-aspek bisnis yang akan atau sedang dijalankan, untuk mengetahui apakah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penurunan produktivitas hutan alam telah mengakibatkan berkurangnya suplai hasil hutan kayu yang dapat dimanfaatkan dalam bidang industri kehutanan. Hal ini mendorong

Lebih terperinci

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada METODE PERBANDINGAN EKONOMI METODE BIAYA TAHUNAN EKIVALEN Untuk tujuan perbandingan, digunakan perubahan nilai menjadi biaya tahunan seragam ekivalen. Perhitungan secara pendekatan : Perlu diperhitungkan

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

Mata Kuliah - Kewirausahaan II- Mata Kuliah - Kewirausahaan II- Modul ke: Analisa Investasi dalam Berwirausaha Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id Evaluasi

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari 47 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari sampai dengan Februari 2011. 3.2 Bahan dan alat Bahan yang di

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Berdasarkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui kelayakan pengembangan usaha pengolahan komoditi kelapa, dampaknya terhadap

Lebih terperinci

A. Kerangka Pemikiran

A. Kerangka Pemikiran III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Penelitian ini mengkaji studi kelayakan pendirian industri pengolahan keripik nangka di kabupaten Semarang. Studi kelayakan dilakukan untuk meminimumkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Sudi Mampir di Kecamatan Bone Pantai Kabupaten Bone Bolango. Waktu penelitian adalah bulan April sampai

Lebih terperinci

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha ANALISIS BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA MAKALAH ARTI PENTING DAN ANALISIS DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS OLEH ALI SUDIRMAN KELAS REGULER 3 SEMESTER 5 KATA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014. II. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014. Tempat Pengambilan sampel harga pokok produksi kopi luwak dilakukan di usaha agroindustri

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi

III. METODOLOGI. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi 23 III METODOLOGI Penelitian ini dilakukan dalam empat tahapan penelitian yaitu tahap pengumpulan data dan informasi, tahap pengkajian pengembangan produk, tahap pengkajian teknologi, tahap uji coba dan

Lebih terperinci

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI

PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI MATERI KULIAH 4 PERTEMUAN 6 FTIP - UNPAD METODE MEMBANDINGKAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI Ekivalensi Nilai dari Suatu Alternatif Investasi Untuk menganalisis

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele phyton, serta untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana BAB V RENCANA AKSI Bagian ini akan membahas mengenai rencana bisnis dan rencana aksi. Rencana bisnis yang akan dibahas terdiri dari lima bagian yaitu misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran,

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian dilakukan di perkebunan jambu biji UD. Bumiaji Sejahtera milik Bapak Imam Ghozali. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di industri pembuatan tempe UD. Tigo Putro di Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan menggunakan jenis data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber data secara langsung.

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT Mekar Unggul Sari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan alasan

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Peralatan Penelitian 3.3 Metode Penelitian 3.4 Pengumpulan Data

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Peralatan Penelitian 3.3 Metode Penelitian 3.4 Pengumpulan Data 13 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pengambilan data lapang penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2011. Tempat penelitian berada di dua lokasi yaitu untuk kapal fiberglass di galangan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, yang merupakan suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI

BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI 5.1 PENDAHULUAN Pengembangan usaha pelayanan jasa pengeringan gabah dapat digolongkan ke dalam perencanaan suatu kegiatan untuk mendatangkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data VI METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Wisata Agro Tambi, Desa Tambi, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN BAB 5 ANALISIS KEUANGAN 5.1. Ekuitas Ekuitas adalah modal kepemilikan yang diinvestasikan dalam suatu usaha. Vraniolle merupakan badan perorangan dengan modal yang berasal dari pemilik. Ekuitas modal pemilik

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit

METODE PENELITIAN. yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit III. METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat kuantitatif, yang banyak membahas masalah biayabiaya yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit yang diterima, serta kelayakan

Lebih terperinci

BAB 6 ASPEK KEUANGAN

BAB 6 ASPEK KEUANGAN BAB 6 ASPEK KEUANGAN Mengelola keuangan suatu usaha bukan hanya dilakukan oleh usaha yang besar saja, tetapi usaha kecil dan menengah juga harus melakukan pengelolaan keuangan dengan baik dan benar. Karena

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penentuan lokasi penelitian berdasarkan pada potensi hutan rakyat yang terdapat di desa/kelurahan yang bermitra dengan PT. Bina Kayu Lestari Group.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: town house, pasar, teknis, NPV, BCR, IRR, PBP

ABSTRAK. Kata kunci: town house, pasar, teknis, NPV, BCR, IRR, PBP ABSTRAK Town house merupakan salah satu investasi yang diminati dengan membidik pasar wisatawan asing yang berkunjung ke Bali. Town house adalah kompleks perumahan dengan unit terbatas disertai fasilitas

Lebih terperinci

USAHA PHOTOCOPY SURYA JAYA

USAHA PHOTOCOPY SURYA JAYA ANALISIS KELAYAKAN KELANGSUNGAN Nama NPM : 23209891 Jurusan USAHA PHOTOCOPY SURYA JAYA Pembimbing : Chrisilla Yunisia de Fretes : Akuntansi : Istichanah, SE., MMSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA COUNTER CULTURE. Nama : Imashita Dwi Anjani NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Susilowati Dyah K,SE.

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA COUNTER CULTURE. Nama : Imashita Dwi Anjani NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Susilowati Dyah K,SE. STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA DISTRO F&D COUNTER CULTURE Nama : Imashita Dwi Anjani NPM : 19210393 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Susilowati Dyah K,SE.,MM Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pembentukan

Lebih terperinci

VII. ANALISIS FINANSIAL

VII. ANALISIS FINANSIAL VII. ANALISIS FINANSIAL Usaha peternakan Agus Suhendar adalah usaha dalam bidang agribisnis ayam broiler yang menggunakan modal sendiri dalam menjalankan usahanya. Skala usaha peternakan Agus Suhendar

Lebih terperinci

5.3.1 Pengamatan Sistem Produksi WTP

5.3.1 Pengamatan Sistem Produksi WTP III. METODOLOGI 5.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di sekitar Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat selama tiga bulan dari Agustus sampai Oktober 2010. 5.2 ALAT DAN BAHAN Alat-alat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Defenisi Operasional Konsep dasar dan defenisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk memperoleh data dan melakukan analisis sehubungan dengan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pada bab ini dijelaskan mengenai pengumpulan dan pengolahan data untuk menganalisa kelayakan investasi yang dilakukan oleh CV. Utama Karya Mandiri. Data ini digunakan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan peternakan sapi perah di CV. Cisarua Integrated Farming, yang berlokasi di Kampung Barusireum, Desa Cibeureum, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia selain kebutuhan pokok adalah kebutuhan akan papan yaitu rumah

BAB I PENDAHULUAN. manusia selain kebutuhan pokok adalah kebutuhan akan papan yaitu rumah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi oleh setiap manusia selain kebutuhan pokok adalah kebutuhan akan papan yaitu rumah (tempat tinggal),

Lebih terperinci

TUGAS PENGANTAR EKONOMI PRODUKSI ANALISIS USAHA JAHIT ARYAN TAILOR

TUGAS PENGANTAR EKONOMI PRODUKSI ANALISIS USAHA JAHIT ARYAN TAILOR TUGAS PENGANTAR EKONOMI PRODUKSI ANALISIS USAHA JAHIT ARYAN TAILOR Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi Produksi Perikanan dan Kelautan Disusun Oleh: Ludfi Dwi 230110120120 Sofan

Lebih terperinci

Kewirausahaan. Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur

Kewirausahaan. Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur Kewirausahaan Modul ke: Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha Fakultas Fakultas Teknik Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Program Studi Arsitektur www.mercubuana.ac.id I. Pentinnya Studi Kelayakan Usaha

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS RUMAHAN DENGAN JASA KOMPUTER

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS RUMAHAN DENGAN JASA KOMPUTER KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS RUMAHAN DENGAN JASA KOMPUTER Nama : Anjar Pra Syuhada Kelas : S1-SI-12 NIM : 11.12.6214 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAK Karya tulis ini dibuat dengan tujuan untuk memberi

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si Aspek Keuangan Dosen: ROSWATY,SE.M.Si PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Definisi dan Batasan Operasional Untuk memperjelas dan menghindari kesalahpamaham mengenai pengertian tentang istlah-istilah dalam penelitian ini maka dibuat definisi dan batasan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali pada tanggal 16 Desember 2015 sampai 29 Januari 2016. B. Desain Penelitian Metode dasar

Lebih terperinci

TUGAS KARYA ILMIAH Peluang Bisnis Studio Photo Mini. OLEH Nama : Awaluddin NIM : Kelas : S1-TI-2D STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

TUGAS KARYA ILMIAH Peluang Bisnis Studio Photo Mini. OLEH Nama : Awaluddin NIM : Kelas : S1-TI-2D STMIK AMIKOM YOGYAKARTA TUGAS KARYA ILMIAH Peluang Bisnis Studio Photo Mini OLEH Nama : Awaluddin NIM : 10.11.3815 Kelas : S1-TI-2D STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Abstrak Dengan modal yang kecil,sekarang kita dapat membuat usaha sendiri

Lebih terperinci

Bab VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana

Bab VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Bab VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Agenda furniture membutuhkan dana dengan rincian sebagai berikut: Tabel 6.1 Kebutuhan Dana no Komponen Investasi Jumlah Total 1 Aktiva Tetap A. Mobil Pick Up 112.000.000

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha pengembangan kerupuk Ichtiar merupakan suatu usaha yang didirikan dengan tujuan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Melihat dari adanya peluang

Lebih terperinci

MAKALAH MEMULAI BISNIS DIGITAL PRINTING

MAKALAH MEMULAI BISNIS DIGITAL PRINTING MAKALAH MEMULAI BISNIS DIGITAL PRINTING Tugas Matakuliah Kuliah Bisnis Oleh: Jati Arif Hidayat NIM. 11.11.5103 TEKNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA TAHUN 2012 Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan. Menggambar alat. Memilih bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan. Menggambar alat. Memilih bahan yang akan digunakan Lampiran 1. Flowchart penelitian Mulai Merancang bentuk alat - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan Menggambar alat Memilih bahan yang akan digunakan Mengukur bahan yang akan digunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. METODE PENELITIAN Nilai tambah yang tinggi yang diperoleh melalui pengolahan cokelat menjadi berbagai produk cokelat, seperti cokelat batangan merupakan suatu peluang

Lebih terperinci

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Analisis kelayakan finansial dilakukan untuk mengetahui kelayakan pembesaran ikan lele sangkuriang kolam terpal. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam aspek finansial

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 17 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Proyek adalah suatu kegiatan yang mengeluarkan uang atau biaya-biaya dengan harapan akan memperoleh hasil yang secara logika merupakan wadah

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dian Layer Farm yang terletak di Kampung Kahuripan, Desa Sukadamai, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Uji Lanjut Ortogonal Kekerasan Sumber keragaman

Lampiran 1. Hasil Uji Lanjut Ortogonal Kekerasan Sumber keragaman LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil Uji Lanjut Ortogonal Kekerasan Sumber keragaman db JK KT F hit F 0.05 F0.01 Perlakuan 3 13,23749 4,412497 48,60917 4,06618 7,590984 Linier 1 12,742 12,74204 140,3695 5,317645*

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung. 22 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah usaha ternak sapi perah penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.

Lebih terperinci

ANALISA INVESTASI USAHA PADA PROYEK WARNET X BOUNCE

ANALISA INVESTASI USAHA PADA PROYEK WARNET X BOUNCE ANALISA INVESTASI USAHA PADA PROYEK WARNET X BOUNCE Nama : RITA MARIANI CAROLIN NPM : 20207953 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Kebutuhan

Lebih terperinci

METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengumpulan Data

METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengumpulan Data 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2012. Tempat penelitian dan pengambilan data dilakukan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Blanakan, Kabupaten Subang. 3.2 Alat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN Upaya yang dapat ditempuh untuk meningkatkan produksi minyak bumi, salah satunya dengan menerapkan teknologi Enhanched Oil Recovery (EOR) pada lapangan

Lebih terperinci

BAB 5 PROYEKSI KEUANGAN

BAB 5 PROYEKSI KEUANGAN BAB 5 PROYEKSI KEUANGAN 5.1 Asumsi Dasar dan Informasi Proyeksi keuangan merupakan perencanaan keuangan perusahaan untuk masa mendatang. Dalam perhitungan proyeksi keuangannya SpeedZ Racing menggunakan

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI Nama : Dedik Fahrudin NPM : 11212796 Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen LATAR BELAKANG Studi kelayakan terhadap suatu usaha

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

METODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian. III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti, serta penting untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 10 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Wangunjaya Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan selama satu

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Agrifarm, yang terletak di desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN KELANGSUNGAN PADA USAHA JASA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN KELANGSUNGAN PADA USAHA JASA LINA AULINA 14210027 MANAJEMEN EKONOMI 2013 ANALISIS STUDI KELAYAKAN KELANGSUNGAN PADA USAHA JASA FOTOCOPY MENTARI PAGI Latar Belakang Masalah Kemajuan dl dalam bidang tk teknologi juga sudah dh berkembang

Lebih terperinci

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian dan pengembangan usaha yang

Lebih terperinci

worth, disingkat EUAW), atau jumlah ekivalent kapital

worth, disingkat EUAW), atau jumlah ekivalent kapital Evaluasi biaya kapital/modal pada awal periode, atau jumlah nilai sekarang (Present Worth disingkat PW) atau nilai bersih pada awal periode (net present value disingkat NVP), atau nilai pada awal periode

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. dan data yang diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yaitu

BAB IV METODE PENELITIAN. dan data yang diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yaitu BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis/Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif karena dalam pelaksanaannya meliputi data, analisis dan interpretasi tentang arti

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Restoran Pastel and Pizza Rijsttafel yang terletak di Jalan Binamarga I/1 Bogor. Pemilihan tempat penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Usaha Mi Ayam Bapak Sukimin yang terletak di Ciheuleut, Kelurahan Tegal Lega, Kota Bogor. Lokasi penelitian diambil secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Domba Tawakkal, yang terletak di Jalan Raya Sukabumi, Desa Cimande Hilir No.32, Kecamatan Caringin, Kabupaten

Lebih terperinci

MODUL 13 PPENGANTAR USAHATANI: KELAYAKAN USAHATANI 1. PENDAHULUAN SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT

MODUL 13 PPENGANTAR USAHATANI: KELAYAKAN USAHATANI 1. PENDAHULUAN SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT PPENGANTAR USAHATANI: KELAYAKAN USAHATANI Silvana Maulidah, SP, MP Lab of Agribusiness Analysis and Management, Faculty of Agriculture, Universitas

Lebih terperinci

Pendekatan Perhitungan Biaya, Pendapatan & Analisis Kelayakan Usahatani

Pendekatan Perhitungan Biaya, Pendapatan & Analisis Kelayakan Usahatani Pendekatan Perhitungan Biaya, Pendapatan & Analisis Kelayakan Usahatani Pendekatan Analisis biaya dan Pendapatan Pendekatan nominal (nominal approach) Pendekatan nilai yang akan datang (Future value approach)

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. ANALISIS KELAYAKAN PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SAMPAH (PLTSa) DI KOTA MEDAN

TUGAS AKHIR. ANALISIS KELAYAKAN PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SAMPAH (PLTSa) DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR ANALISIS KELAYAKAN PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SAMPAH (PLTSa) DI KOTA MEDAN Diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Pendidikan Sarjana Ekstensi (PPSE) Teknik Elektro

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN III. 1. KERANGKA PEMIKIRAN Terbatasnya sumber daya minyak dan kemampuan kapasitas produksi minyak mentah di dalam negeri telah menjadikan sekitar 50% pemenuhan bahan bakar nasional

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS DIGITAL PRINTING DISUSUN OLEH DEDE AGUS MULYADI 10.11.4502 S1 TI 2M STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010/2011 Abstrak Teknologi komputer dan printer yang ada sekarang, telah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah pengusaha pengrajin batu alam di Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon. Penelitian ini menganalisis kelayakan usaha

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. (2012) penelitian deskriptif adalah metode pencarian fakta dengan interpretasi

METODE PENELITIAN. (2012) penelitian deskriptif adalah metode pencarian fakta dengan interpretasi III. METODE PENELITIAN Penelitian tentang analisis kelayakan usahatani salak nglumut di Gapoktan Ngudiluhur dilakukan di Desa Kaliurang, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan milik Bapak Sarno yang bertempat di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan, penulis akan menyampaikan beberapa hal yang berhubungan dengan proses pengerjaan penelitian ini. Antara lain berkenaan dengan latar belakang penelitian, identifikasi

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015/2016 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015/2016 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015/2016 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MATA KULIAH/KELAS : Perencanaan dan Evaluasi Usaha Peternakan Klas D HARI / TANGGAL : Jum at, 8 Januari 2016, WAKTU: 09.20-11.10

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam BAB VI ASPEK KEUANGAN Dalam aspek ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi dari perusahaan Saru

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Metode Kelayakan Investasi Evaluasi terhadap kelayakan ekonomi proyek didasarkan pada 2 (dua) konsep analisa, yaitu analisa ekonomi dan analisa finansial. Analisa ekomoni bertujuan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA Lampiran... 75

BAB V PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA Lampiran... 75 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN... ii SURAT KETERANGAN PERBAIKAN/REVISI LAPORAN TUGAS AKHIR iii LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR... iv ABSTRAK... v UCAPAN TERIMAKASIH... vi DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

Lebih terperinci

EKONOMI TEKNIK. Alternatif Ekonomi Investasi Net Present Value (NPV)

EKONOMI TEKNIK. Alternatif Ekonomi Investasi Net Present Value (NPV) EKONOMI TEKNIK Alternatif Ekonomi Investasi Net Present Value (NPV) Pengantar Salah satu manfaat dari ekonomi teknik adalah mengevaluasi beberapa alternatif investasi pemilihan investasi Metode evaluasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanankan selama 3 bulan, yaitu mulai bulan Juli - September 2010. Objek yang dijadikan sebagai lokasi penelitian adalah usaha

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan 38 Lampiran 1. Flow Chart pelaksanaan penelitian. Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan sesuai

Lebih terperinci

III. PELAKSANAAN TUGAS AKHIR

III. PELAKSANAAN TUGAS AKHIR 26 III. PELAKSANAAN TUGAS AKHIR A. Lokasi, Waktu dan Pembiayaan 1. Lokasi Kajian Kajian tugas akhir ini dengan studi kasus pada kelompok Bunga Air Aqua Plantindo yang berlokasi di Ciawi Kabupaten Bogor.

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Alat Penelitian

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Alat Penelitian 27 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini didahului dengan penelitian awal dan survei lapangan di PPN Kejawanan, Kota Cirebon, Jawa Barat pada awal bulan Maret 2012. Selanjutnya

Lebih terperinci

TINJAUAN KELAYAKAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN NET PRESENT VALUE METHOD DAN INTERNAL RATE OF RETURN METHOD

TINJAUAN KELAYAKAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN NET PRESENT VALUE METHOD DAN INTERNAL RATE OF RETURN METHOD TINJAUAN KELAYAKAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN NET PRESENT VALUE METHOD DAN INTERNAL RATE OF RETURN METHOD Andreas Y. H. Aponno NRP : 9221035 Pembimbing : V. Hartanto, Ir., M.Sc. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN

Lebih terperinci

ANALISIS MASALAH. kayu akan memberikan keartistikan tersendiri. Hal ini mendorong. timbulnya berbagai industri baru untuk memenuhi tuntutan dari

ANALISIS MASALAH. kayu akan memberikan keartistikan tersendiri. Hal ini mendorong. timbulnya berbagai industri baru untuk memenuhi tuntutan dari II. ANALISIS MASALAH A. PRINSIP ANALISIS 1. Perumusan Masalah Dengan semakin berkembangnya zaman, maka tingkat kebutuhan manusia akan kenyamanan dan keindahan rumah menjadi penting, karena aktifitas maupun

Lebih terperinci