I. PENDAHULUAN. Gambar 1. Grafik Pertumbuhan Populasi Manusia Tahun Sumber:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "I. PENDAHULUAN. Gambar 1. Grafik Pertumbuhan Populasi Manusia Tahun Sumber:"

Transkripsi

1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan populasi manusia dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan seiring dengan kemajuan zaman. Pada awalnya pertumbuhan populasi manusia relatif lambat, tetapi dengan bertambahnya individu yang bereproduksi, maka pertumbuhan populasi manusiapun turut meningkat. Populasi manusia meningkat sedikitnya setiap hari. Hal ini merefleksikan fakta bahwa pertumbuhan populasi dunia sangat tajam sesuai dengan pertumbuhan eksponen, yaitu tingkat pertumbuhan yang ditentukan oleh perbedaan antara jumlah orang yang lahir per tahun dan jumlah orang yang mati per tahun. 1 Gambar 1. Grafik Pertumbuhan Populasi Manusia Tahun Sumber: Gambar 1 menunjukkan bahwa grafik batang terus mengalami peningkatan. Memasuki awal tahun 1950, terjadi peningkatan populasi manusia yang cukup tinggi, yaitu sebesar 2,5 miliar atau sekitar 34 persen, kemudian diikuti oleh tahun 1970-an sebesar 4 miliar atau sekitar 37,5 persen dan tahun 2000 yang meningkat cukup signifikan, yaitu 6,3 miliar atau sekitar 36,50 persen. Selain pertumbuhan populasi yang terus meningkat, angka kematian manusia juga menunjukkan peningkatan yang relatif tinggi. Pada tahun 1950, angka kematian manusia mencapai 45 juta penduduk. Dapat terlihat juga pada tahun 2000-an terjadi peningkatan angka kematian hingga 68 juta penduduk atau rata-rata sebesar 33,8 persen seperti yang terlihat pada Gambar 2 di bawah ini. 1

2 Immortality increase Gambar 2. Grafik Peningkatan Angka Kematian Penduduk Dunia Tahun Sumber: Persentase pertumbuhan populasi manusia dengan tingkat kematian penduduk mempunyai angka yang hampir sama jumlahnya (berdekatan), dengan kata lain pertumbuhan populasi manusia yang terus meningkat, akan diikuti juga oleh tingkat kematian manusia yang tinggi pula. Berdasarkan hal itulah, maka pandangan dan kepedulian masyarakat dunia terhadap kesehatan mulai tumbuh. Kepedulian masyarakat akan kesehatan tersebut, memiliki imbas pada meningkatnya permintaan akan produk-produk yang memiliki nilai tambah bagi tubuh manusia khususnya produk makanan dan minuman. Kemajuan teknologi dan informasi saat ini menyebabkan banyaknya perubahan ke arah yang lebih praktis dan efisien. Dampak dari perubahan tersebut dapat dilihat pada perubahan gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat, khususnya dalam mengkonsumsi makanan dan minuman. Saat ini banyak makanan yang dibuat dalam bentuk cepat saji ataupun dikemas dalam sebuah kemasan, begitu pula halnya pada produk-produk minuman yang saat ini mulai banyak disajikan dalam sebuah kemasan. Kepadatan aktifitas masyarakat dengan intensitas kegiatan yang tinggi terutama di kota-kota besar, membawa arah pola konsumsi masyarakat terhadap air minum menjadi lebih praktis terkait dengan efektifitas dan efisiensi waktu yang digunakan. Oleh sebab itu, keberadaan produk-produk minuman yang disajikan dalam kemasan menjadi lebih memasyarakat. Selain hal di atas, kemudahan memperoleh produk dan selalu tersedia pada saat dibutuhkan 2

3 merupakan faktor yang menyebabkan air minum dalam kemasan (AMDK) berkembang pesat. Menurut data dari Asosiasi Produsen Air Minum dalam Kemasan Indonesia (Aspadin), penjualan AMDK pada tahun 2003 mencapai 7,1 miliar per tahun dan dalam kurun waktu satu tahun kemudian meningkat sebesar 14,28 persen atau 8,1 miliar liter. Mulai 2004 hingga tahun 2006 terjadi peningkatan yang stabil setiap tahunnya, yaitu sebesar 1 miliar liter per tahun. Memasuki tahun 2007 dan 2008 kembali mengalami peningkatan berturut-turut sebesar 22,77 persen dan 10,48 persen seperti yang terlihat pada Tabel 1 di bawah ini. Tabel 1. Perkembangan Volume Penjualan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Indonesia Tahun Volume Penjualan Tahun Pertumbuhan (%) (Miliar Liter) ,1 31, ,1 14, ,1 12, ,1 10, ,4 22, ,7 10,48 Sumber : Aspadin ( ) Bisnis AMDK sampai saat ini terus berkembang. Bukti nyatanya adalah dengan makin banyaknya merek-merek produk AMDK yang terus bermunculan baik besar, menengah, maupun kecil. Terdapat beberapa perusahaan besar AMDK dengan merek dagang Aqua, Vit, dan Ades yang telah menguasai pasar. Menurut Asosiasi Produsen Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (Aspadin), saat ini ada 480 perusahaan AMDK, tetapi yang berproduksi hanya 350 dengan 165 diantaranya tergabung dalam Aspadin. Kini ada kurang lebih 600 merek AMDK yang aktif. Perkembangan jumlah perusahaan AMDK di Indonesia akan ditampilkan pada Gambar 3 berikut ini. 3

4 Jumlah Perusahaan Gambar 3. Perkembangan Jumlah Perusahaan AMDK di Indonesia Sumber: Aspadin ( Total penjualan AMDK diperkirakan lebih dari 3 triliun rupiah per tahun. Dari angka tersebut, ternyata merek Aqua dan VIT menguasai pangsa pasar sebesar 45 persen, lalu 30 persennya oleh merek-merek lain seperti Ades, Total, Club, 2-Tang dan Oasis. Sementara itu, 25 persen sisanya diperebutkan oleh ratusan merek yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. 2 Berkembangnya AMDK dengan dicirikan oleh bermunculannya berbagai merek AMDK, menghadapkan masyarakat untuk ingin lebih menggali lagi manaat dari AMDK selain pertimbangan kepraktisan, daya guna, dan efektifitas waktu. Masyarakat mengharapkan adanya penggalian nilai tambah dari AMDK. Dari harapan masyarakat tersebut, dapat terlihat bahwa terjadi perubahan kebutuhan masyarakat dari sekedar mengkonsumsi AMDK menjadi keinginan mengkonsumsi AMDK untuk mendapatkan nilai tambah yang diberikan produk tersebut. Salah satu nilai tambah yang dapat digali dari mengkonsumsi AMDK adalah asupan oksigen tambahan. Nilai tambah ini dipandang penting karena pertimbangan penurunan kualitas lingkungan seperti pencemaran air dan polusi udara. Keadaan ini dapat membuat kandungan oksigen yang terkandung di udara maupun air akan semakin berkurang. Dampaknya adalah tubuh kita tidak mendapatkan oksigen yang cukup. Berangkat dari hal di atas, maka terjadi perkembangan dari AMDK beroksigen atau disebut air minum kemasan beroksigen. Air minum kemasan beroksigen merupakan salah satu alternatif pilihan bagi masyarakat guna 2 Aspadin,

5 memenuhi kebutuhan akan produk yang lebih spesifik dari air minum dalam kemasan lazimnya. Keberadaan air minum beroksigen diharapkan dapat menambah keragaman produk air minum dalam kemasan, sehingga masyarakat memiliki banyak pilihan dalam mengkonsumsi air minum dalam kemasan. Sebagaimana yang kita ketahui selama ini, oksigen dimanfaatkan untuk metabolisme dalam tubuh melalui saluran pernafasan. Oksigen masuk ke dalam tubuh melalui perantara hidung, tenggorokan, hingga sampai paru-paru, yang selanjutnya akan didistribusikan ke seluruh tubuh, termasuk untuk metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Kebutuhan masyarakat akan suplai oksigen dan manfaat suplai oksigen bagi tubuhlah yang merupakan salah satu faktor penyebab berkembangnya industri air minum beroksigen di Indonesia. PT Tirta Alam Semesta adalah salah satu produsen air minum dalam kemasan beroksigen dengan merek produknya AirOx. AirOx diharapkan dapat mengisi pangsa pasar dari air minum kemasan biasa melalui penawaran karakteristik produknya yang lebih spesifik. AirOx adalah produk perpaduan sempurna antara air dengan oksigen. AirOx diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan manusia akan air minum, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan manusia akan oksigen dalam tubuh. Bogor merupakan daerah yang sesuai sebagai basis produksi dari air minum mineral. Daerah ini mampu menyediakan pasokan bahan baku air yang melimpah karena berada pada kondisi geografis dataran tinggi. Hal ini menjadikan daerah ini sebagai salah satu daerah penghasil sumber mata air mineral. Bogor memiliki pasar yang baik untuk wilayah pemasaran selain beberapa kota besar lainnya seperti Jakarta, Bekasi, Tangerang dan Bandung. Bogor merupakan kota berkembang yang memiliki tingkat kesadaran dan kepedulian akan kesehatan yang sudah membaik. Ini dapat memberikan kontribusi yang bagus bagi perusahaan seperti yang dikatakan oleh Senior Marketing Support PT Tirta Alam Semesta bahwa perilaku masyarakat bogor, ketersediaan sarana dan prasarana, serta pendapatan rata-rata masyarakat bogor dapat membawa dampak kemajuan bagi perusahaan. 5

6 1.2 Perumusan Masalah Di industri air minum kemasan beroksigen, AirOx tergolong produk pendatang baru jika dibandingkan dengan tiga produk pendahulunya, yaitu Super O 2, Cleo, dan Hexagonal. Namun, seiring dengan perkembangannya, AirOx telah mampu meraup sebagian kecil dari pangsa pasar yang bergerak di industri air minum dalam kemasan beroksigen (lihat Tabel 4). Oleh sebab itu, AirOx dituntut untuk mampu bersaing dengan merek-merek produk lainnya yang sejenis termasuk melengkapi kekurangan-kekurangan pada produk-produk tersebut. Terbukanya peluang pasar di industri air minum kemasan beroksigen, menyebabkan munculnya produk-produk sejenis dari pendatang baru yang berusaha mengincar pasar potensial di industri air minum dalam kemasan beroksigen. Adapun beberapa merek yang telah bergerak pada industri air minum dalam kemasan beroksigen dapat dilihat pada Tabel 2 dibawah ini. Tabel 2. Beberapa Merek Air Minum Kemasan Beroksigen Yang Bergerak Pada Industri AMDK Beroksigen No. MEREK PERUSAHAAN 1. Super O 2 * PT. Royal Kekaltama Beverages 2. Cleo * PT. Sariguna Primatirta 3. Hexagonal PT. Central Java Drinking Water 4. AirOx PT. Tirta Alam Semesta 5. Hydroxygen Plus PT. Mega Tirta Abadi 6. Actimo PT. Anggada Binatama Perkasa 7 SPIRIT PT. Reka Tamtama 8. Oxyfine PT. Panfila Indosari 9. HiO 2 PT. Triusaha Mitraraharja 10. Sport O PT. Central Java Drinking Water 11. Viozz Tantamida Water Corp. 12. High Tech Hydro Canal Tech. Sumber: (data diolah) Ket: *) Produk-produk yang menguasai pangsa pasar di industri air minum dalam kemasan beroksigen Beberapa perusahaan dengan masing-masing merek produknya yang terdapat pada Tabel 2 di atas, berupaya mencari celah pasar dengan bermain dalam pasar yang sama dengan produk pendahulunya. Celah pasar yang diperebutkan oleh beberapa merek tersebut adalah sisa pangsa pasar yang tidak dikuasai (diacuhkan) oleh dua merek besar yang menguasai pangsa pasar di industri air minum dalam kemasan beroksigen ini, yaitu Super O 2 dan Cleo. Data tahun 2008 pada Tabel 4 menunjukkan bahwa Super O 2 dan Cleo masing-masing memiliki penguasaan pangsa pasar sebesar 44,30 persen dan 20,15 persen. 6

7 Kemudian diikuti oleh Hexagonal sebesar 10,77 persen dan AirOx sebesar 8,12 persen. Sisanya sebesar 16,66 persen dikuasai oleh beberapa merek produk, diantaranya Hydroxygen plus sebesar 2,57 persen, Spirit sebesar 1,33 persen, Oxyfine sebesar 1,04 persen, Actimo sebesar 0,78 persen, dan 10,94 persen lagi diperebutkan oleh puluhan merek produk pendatang baru di industri air minum dalam kemasan beroksigen dengan persentase rata-rata penguasaan pangsa pasar sebesar 0,5 persen per merek produk dengan jumlah sebaran merek sebanyak 55 merek untuk seluruh wilayah Indonesia. 3 Berdasarkan data penguasaan pangsa pasar tersebut, dapat terlihat bahwa terjadi tingkat persaingan yang tinggi diantara merek-merek produk yang bergerak pada sisa pangsa pasar yang tidak dikuasai oleh Super O 2 dan Cleo, yaitu antara Hexagonal, AirOx, dan beberapa merek produk pendatang baru lainnya terutama Hydroxygen plus, Spirit, Oxyfine, dan Actimo yang juga termasuk pesaing utama dari AirOx. Tingginya tingkat persaingan antara para produsen di level bawah, menyebabkan beberapa pesaing utama AirOx terus melakukan efisiensi usaha yang semakin kuat, sehingga persentase pertumbuhan pangsa pasarnya memungkinkan untuk bertambah besar lagi. Hexagonal terus melakukan perbaikan pada kualitas produk yang ditawarkan melalui perbaikan teknologi. Dalam proses pengolahan airnya, Hexagonal menggunakan bio-resonance water yang berfungsi untuk mempertahankan kandungan oksigen di dalam air dalam waktu yang lebih lama. Untuk Hydroxygen plus, Spirit, Oxyfine, dan Actimo terus melakukan efisiensi usaha melalui promosi secara gencar-gencaran di berbagai media publik, bahkan untuk Oxyfine telah menggunakan media televisi sebagai wadah promosinya. Beberapa hal di atas merupakan langkah-langkah pesaing utama untuk menghadapi tingginya persaingan para produsen dilevel bawah. Dalam menghadapi tingginya persaingan tersebut, PT Tirta Alam Semesta telah melakukan beberapa strategi pemasaran yang diharapkan dapat meningkatkan volume penjualan AirOx dan penguasaan pangsa pasar bagi perusahaan. Strategi pemasaran yang selama ini diterapkan perusahaan, dilakukan mulai memasuki awal tahun 2004 hingga sekarang dimana memasuki tahun 3 7

8 tersebut bisnis air minum dalam kemasan beroksigen semakin marak dengan ditandai oleh bermunculannya produk-produk baru yang mulai beredar dipasaran. Perusahaan telah menerapkan strategi pemasaran menggunakan strategi bauran pemasaran. PT Tirta Alam Semesta menerapkan strategi bauran pemasaran untuk produk AirOx khususnya wilayah pemasaran Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi. Strategi bauran pemasaran tersebut dibagi ke dalam empat strategi, meliputi strategi produk, strategi harga, strategi tempat, dan strategi promosi. Strategi produk dilakukan dengan menentukan kebijakan perluasan keragaman produk. Dalam hal ini, AirOx dibagi ke dalam empat ukuran kemasan, yaitu ukuran 350 ml, 600 ml, 1 galon (19 Liter), dan 1 tabung (380 Liter). Ukuran satu tabung (380 liter) akan diberikan bagi para distributor channel melalui distributor resminya (PT Mitra Anugerah Pratama Sejahtera) berikut pemasangan mesin. Strategi harga dikembangkan melalui penetapan harga bersaing yaitu sama besar dengan harga produk kompetitor utamanya (lihat Tabel 8). Strategi tempat diaplikasikan melalui perbaikan sistem distribusi dari AirOx. Sistem distribusi yang dilakukan adalah distribusi merata atau smoothing distribution melalui pembentukan distribution channel. Strategi promosi, dilakukan melalui promosi ke outlet-outlet yang dibuat di kawasan perkantoran khususnya Jakarta dan Bekasi, melakukan kegiatan promosi penjualan dengan menjadi donatur pelaksanaan event-event besar. Promosi penjualan lainnya juga ditekankan pada kegiatan hubungan masyarakat seperti direct selling ataupun sales event. Dari keempat strategi bauran pemasaran yang telah dilakukan perusahaan, maka yang menjadi strategi prioritas bagi perusahaan adalah strategi tempat atau strategi distribusi melalui penunjukan distributor tunggal dan perluasan distribution channel. Perusahaan beranggapan bahwa volume penjualan dapat terus tumbuh apabila intensitas pembelian masyarakat terhadap AirOx tinggi. Upaya meningkatkan intensitas pembelian tersebut, dilakukan melalui perluasan distribution channel dengan maksud kemudahan masyarakat untuk memperoleh AirOx. Melalui strategi ini, kebutuhan masyarakat akan air minum dalam kemasan beroksigen mudah terpenuhi. Dalam hal ini akan terjadi kesinambungan antara tujuan perusahaan dengan kebutuhan masyarakat. 8

9 Dalam melaksanakan strategi bauran pemasaran tersebut mulai tahun 2004 hingga tahun 2008, perusahaan masih belum mendapatkan hasil yang maksimal. Hal ini dapat dilihat dari volume penjualan AirOx yang menurun, target pertumbuhan penjualan per tahun yang tidak terpenuhi, dan pangsa pasar yang dikuasai oleh AirOx yang semakin berkurang seperti yang terlihat pada Tabel 3 di bawah ini. Tabel 3. Laporan Hasil Pencapaian Volume Penjualan Perusahaan Atas Target Penjualan AirOx Mulai Tahun Target % Hasil Vol. % Penj. Target Pencapaian Tahun Penjualan Pertumb. AirOx Pertumb. Dibandingkan (Dus) Penjualan (Dus) Penj. Atas Target , , , , , , , ,1 Sumber : PT Tirta Alam Semesta, 2008 dan dibandingkan dengan data distributor (data olahan) Keterangan : 1 dus = 24 Botol ukuran 600 ml +) = pencapaian target perusahaan -) = kegagalan target perusahaan Berdasarkan Tabel 3 di atas, dapat telihat bahwa memasuki tahun 2006 terjadi kenaikan yang lambat dari volume penjualan AirOx hingga tahun 2007, masing-masing sebesar 0,79 persen dan 0,14 persen. Kenaikan volume penjualan yang lambat tersebut mengakibatkan tidak tercapainya target penjualan perusahaan dimana persentase pertumbuhan volume penjualannya mengalami penurunan hingga 0,65 persen dibandingkan tahun Berdasarkan angka volume penjualan tahun 2006 dan tahun 2007, maka dapat terlihat bahwa perusahaan gagal memenuhi target penjualan AirOx yang masing-masing mengalami penurunan hingga 399 dus dan 465 dus walaupun volume penjualan pada tahun tersebut meningkat. Memasuki tahun 2008, volume penjualan AirOx mengalami penurunan yang signifikan. Tabel 3 di atas memperlihatkan bahwa persentase volume penjualan mengalami penurunan yang jauh dari target penjualan AirOx, yaitu sebesar 27,08 persen atau dus. Berdasarkan angka tersebut, dapat juga dilihat bahwa perusahaan gagal dalam memenuhi target penjualan AirOx tahun 2008 yang mengalami penurunan hingga 3081 dus. Dari Tabel 3 di atas, dapat disimpulkan bahwa perusahaan belum dapat mencapai 9

10 target penjualan AirOx yang telah ditetapkan. Hal ini diperlihatkan dari persentase pertumbuhan volume penjualan AirOx yang semakin menurun bahkan tahun 2008 volume penjualan AirOx menurun cukup signifikan. Selain dari kondisi di atas, terjadi pula penurunan angka penguasaan pangsa pasar AirOx mulai dari tahun 2006 sampai dengan tahun Kemungkinan penyebab terjadinya penurunan tersebut dikarenakan beralihnya konsumen ke produk kompetitor yang mulai menggerogoti penguasaan pangsa pasar dari AirOx melalui pemantapan strategi pemasarannya dalam mempertahankan pangsa pasar. Pada tahun 2007, penguasaan pangsa pasar AirOx sebesar 11,35 persen. Angka ini lebih besar dibandingkan dengan angka para pesaing utamanya, seperti Hexagonal (6,32 persen), Hidroxygen plus (2,01 persen), Spirit (0,95 persen), Oxyfine (1,84 persen), Actimo (0,66 persen), dan beberapa merek lainnya (7,2 persen) sejumlah 55 merek. Namun, seiring dengan upaya menghadapi persaingan, para pesaing utama telah menerapkan strategi pemasaran yang efektif, mulai dari strategi produk, strategi harga, strategi tempat, dan strategi promosi yang dapat meningkatkan kembali penguasaan dari pangsa pasar. Maka, hasilnya pada tahun 2008 terlihat bahwa hanya ada dua merek produk yakni AirOx dan Oxyfine yang mengalami penurunan angka penguasaan pangsa pasar di tingkat produsen level bawah, masing-masing sebesar 3,23 persen dan 1,06 persen. Seperti yang terlihat pada Tabel 4 di bawah ini. Tabel 4. Urutan Penguasaan Pangsa Pasar Beberapa Merek Air Minum Kemasan Beroksigen Pada Industri AMDK Beroksigen Tahun Pangsa Pasar (%) No. Merek Tahun 2007 Tahun Super O 2 45,52 44,30 2. Cleo 24,15 20,15 3. Hexagonal 6,32 10,77 4. AirOx 11,35 8,12 5. Hidroxygen plus 2,01 2,57 6. Oxyfine 1,84 0,78 7. Spirit 0,95 1,33 8. Actimo 0,66 1,04 9. Merek lainnya 7,2 10,94 Sumber: Berdasarkan hal-hal di atas, maka PT Tirta Alam Semesta menginginkan adanya evaluasi strategi pemasaran yang dapat meningkatkan kembali volume 10

11 penjualan AirOx dan mampu bersaing dengan merek-merek kompetitornya, sehingga pada akhirnya pangsa pasar AirOx dapat kembali ditingkatkan. Pihak manajemen perusahaan menyadari bahwa dengan mengkombinasikan strategi bauran pemasaran dengan baik, maka volume penjualan dapat terus meningkat. Untuk memperoleh strategi pemasaran yang tepat, maka dibutuhkan pengevaluasian kembali strategi pemasaran perusahaan agar menghasilkan strategi yang efektif dan efisien yang langsung dapat menunjang peningkatan volume penjualan AirOx. Strategi yang tepat ini juga sangat penting bagi pengembangan skala usaha perusahaan mengingat prospek air minum kemasan beroksigen yang masih cerah. Penurunan volume penjualan tersebut juga terjadi akibat masalah yang disebut perusahaan dengan istilah dilema manajemen. Dilema manajemen yang dimaksud adalah dibatasinya ketersediaan sumberdaya perusahaan untuk melakukan promosi produk dalam upaya perluasan pangsa pasar demi meningkatkan volume penjualan. Terbatasnya ketersediaan sumberdaya tersebut dianggap perusahaan sebagai efisiensi dari biaya operasional produk yang dapat digantikan melalui perluasan distributor atau agen penyalur (distribution channel). Dilema manajemen lainnya adalah lemahnya pengarahan, pengkordinasian dan pengawasan yang dilakukan manajemen dalam proses pemasaran produk. Menurut Senior Marketing Support PT Tirta Alam Semesta, bahwa selain menentukan strategi pemasaran yang tepat, perusahaan perlu juga melakukan perbaikan-perbaikan dalam pengarahan, pengkordinasian dan pengawasan dalam proses pemasaran AirOx. Tingginya tingkat persaingan diantara berbagai merek air minum dalam kemasan beroksigen yang berada di level bawah, menurunnya angka penguasaan pangsa pasar AirOx, dilema manajemen, dan strategi bauran pemasaran yang kurang tepat menyebabkan turunnya volume penjualan AirOx sehingga perusahaan belum dapat memenuhi target penjualannya. Oleh karena itu, perusahaan perlu untuk mengevaluasi kembali strategi bauran pemasarannya agar dapat kembali meningkatkan volume penjualan AirOx. Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan yang akan dianalisa dalam penelitian ini adalah : 11

12 1. Bagaimana strategi bauran pemasaran yang dilakukan oleh PT Tirta Alam Semesta? 2. Apakah yang menjadi prioritas dari strategi bauran pemasaran yang dilakukan oleh PT Tirta Alam Semesta? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan : 1. Menuliskan strategi bauran pemasaran yang dilakukan oleh PT Tirta Alam Semesta. 2. Menganalisis prioritas dari strategi bauran pemasaran yang dilakukan oleh PT Tirta Alam Semesta. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun penelitian ini bermanfaat bagi : 1. Bagi perusahaan, diharapkan dapat berguna bagi PT Tirta Alam Semesta sebagai masukan dalam merencanakan dan menetapkan strategi pemasaran AirOx guna memperluas pangsa pasar, meningkatkan volume penjualan sekaligus menambah keuntungan perusahaan. 2. Bagi institusi, diharapkan dapat menjadikannya sebagai informasi tambahan mengenai upaya penentuan strategi pemasaran. 3. Bagi mahasiswa, diharapkan dapat menjadikannya upaya perluasan pengetahuan dan wawasan dalam bidang pemasaran dan mampu mengaplikasikannya ke dalam dunia bisnis. 4. Bagi peneliti, diharapakan penelitian ini dapat memberi informasi tambahan dan bahan studi yang relevan di masa yang akan datang. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini diutamakan pada bidang pemasaran dengan menentukan strategi pemasaran yang tepat melalui pengevaluasian strategi bauran pemasaran perusahaan guna meningkatkan penjualan AirOx. Penelitian dilakukan pada salah satu perusahaan produsen air minum kemasan beroksigen di Indonesia, yaitu PT Tirta Alam Semesta. 12

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN AIR MINUM BEROKSIGEN AIROX PADA PT TIRTA ALAM SEMESTA, BOGOR

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN AIR MINUM BEROKSIGEN AIROX PADA PT TIRTA ALAM SEMESTA, BOGOR ANALISIS STRATEGI PEMASARAN AIR MINUM BEROKSIGEN AIROX PADA PT TIRTA ALAM SEMESTA, BOGOR Oleh : ANDI MUHAMMAD FAUZAN A.14103508 PROGRAM STUDI EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

VI. STRATEGI BAURAN PEMASARAN AIROX

VI. STRATEGI BAURAN PEMASARAN AIROX VI. STRATEGI BAURAN PEMASARAN AIROX Terdapat empat faktor dalam strategi bauran pemasaran yang menjadi sasaran utama, yaitu strategi produk, strategi harga, strategi tempat, dan strategi promosi. Keempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang turut

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang turut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis di Abad ke-21 telah berkembang sangat pesat dan mengalami metamorfosis yang berkesinambungan. Tidak terkecuali di Indonesia yang ditandai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan berbagai macam keunggulan dan manfaatnya masing-masing. Salah

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan berbagai macam keunggulan dan manfaatnya masing-masing. Salah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini banyak sekali produk instan yang beredar dipasaran dengan menawarkan berbagai macam keunggulan dan manfaatnya masing-masing. Salah satu produk yang bermain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persennya air. Selain oksigen, air memiliki peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. persennya air. Selain oksigen, air memiliki peranan yang sangat penting dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupan sehari-harinya harus selalu memenuhi keperluannya untuk hidup sehat, salah satunya adalah dengan minum air mineral. Sekitar 70% tubuh

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. cepatnya pertumbuhan jumlah penduduk dan meningkatnya efek global warming.

I PENDAHULUAN. cepatnya pertumbuhan jumlah penduduk dan meningkatnya efek global warming. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan masyarakat akan air minum terus meningkat seiring dengan cepatnya pertumbuhan jumlah penduduk dan meningkatnya efek global warming. Di sisi lain, untuk masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Industri air minum dalam kemasan (AMDK) di Indonesia saat ini memiliki peluang bisnis yang baik, dikarenakan tingkat konsumsi masyarakat akan air mineral terus mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal ini tentu akan menjadi suatu pertimbangan bagaimana suatu strategi pemasaran yang

BAB I PENDAHULUAN. hal ini tentu akan menjadi suatu pertimbangan bagaimana suatu strategi pemasaran yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keputusan pembelian menjadi suatu hal yang penting untuk diperhatikan karena hal ini tentu akan menjadi suatu pertimbangan bagaimana suatu strategi pemasaran yang akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang (www.agro.kemenperin.go.id)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang (www.agro.kemenperin.go.id) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Para pelaku bisnis barang dan jasa yang jumlahnya meningkat dengan pesat akhir-akhir ini membawa dampak yang tinggi dalam tingkat pesaingan dunia bisnis. Sikap selektif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkotaan. Sumber-sumber mata air yang ada di perkotaan tidak dapat. bahan lainnya, sehingga tidak layak dikonsumsi.

BAB I PENDAHULUAN. perkotaan. Sumber-sumber mata air yang ada di perkotaan tidak dapat. bahan lainnya, sehingga tidak layak dikonsumsi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk, kebutuhan akan air minum pun terus meningkat. Di lain pihak, kenaikan jumlah penduduk tidak selaras dengan kuantitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air minum merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling pokok.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air minum merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling pokok. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air minum merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling pokok. Pendeknya, setiap manusia yang masih hidup membutuhkan air untuk minum. Bahkan para ahli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan merupakan sesuatu yang berada disekitar manusia secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan merupakan sesuatu yang berada disekitar manusia secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan merupakan sesuatu yang berada disekitar manusia secara langsung ataupun tidak langsung dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Lingkungan dapat memberikan dampak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. [28 Februari 2011] 1 Makanan dan Minuman

I. PENDAHULUAN.  [28 Februari 2011] 1 Makanan dan Minuman I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor industri makanan, minuman, dan tembakau merupakan salah satu sub-sektor industri pengolahan non migas yang memberikan sumbangan paling besar pada Pendapatan Domestik

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Air Minum dalam Kemasan Ketika perkembangan zaman semakin menuntut segalanya harus lebih praktis, maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tingkat persaingan dunia usaha Air Minum Dalam Kemasan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tingkat persaingan dunia usaha Air Minum Dalam Kemasan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingkat persaingan dunia usaha Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Indonesia sangat ketat karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa

Lebih terperinci

Gambar I. 1 Grafik Kebutuhan AMDK Nasional Sumber: bareksa.com, 2015

Gambar I. 1 Grafik Kebutuhan AMDK Nasional Sumber: bareksa.com, 2015 Milyar Liter BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada saat ini industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Perkembangan ini ditandai dengan selalu meningkatnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. selektif dan smart dalam memilih suatu produk, sehingga mereka akan. mendapatkan kegunaan atau manfaat dari sebuah produk.

BAB 1 PENDAHULUAN. selektif dan smart dalam memilih suatu produk, sehingga mereka akan. mendapatkan kegunaan atau manfaat dari sebuah produk. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman pertumbuhan ekonomi juga semakin pesat di indonesia, sehingga banyak persaingan yang semakin ketat. Hal ini yang menuntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis air minum mineral saat ini semakin prospektif dan menguntungkan. Hal ini dikarenakan kebutuhan akan air minum terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kota-kota besar semakin mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. kota-kota besar semakin mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berjalannya waktu, jumlah penduduk Indonesia, terlebih di kota-kota besar semakin mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Sebagai akibat dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (ASPADIN), pasar industri AMDK di

BAB I PENDAHULUAN. Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (ASPADIN), pasar industri AMDK di BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) masih agresif dalam menyuntikkan modal di dalam negeri. 1 Berdasarkan data Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sudah lama sektor consumer goods diwarnai ingar-bingar produk baru

I. PENDAHULUAN. Sudah lama sektor consumer goods diwarnai ingar-bingar produk baru I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sudah lama sektor consumer goods diwarnai ingar-bingar produk baru yang dikembangkan karena tren yang berlangsung pada suatu saat. Di tahun 2003 muncul produk seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh seluruh masyarakat di Indonesia. Seperti pada kota besar, AMDK

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh seluruh masyarakat di Indonesia. Seperti pada kota besar, AMDK 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) merupakan barang yang sangat dibutuhkan oleh seluruh masyarakat di Indonesia. Seperti pada kota besar, AMDK sangat banyak digunakan

Lebih terperinci

2 Dalam dunia bisnis saat ini, aspek lingkungan sudah mulai dijadikan faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam melakukan aktivitas pemasaran. M

2 Dalam dunia bisnis saat ini, aspek lingkungan sudah mulai dijadikan faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam melakukan aktivitas pemasaran. M BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan merupakan faktor penting dalam sebuah kehidupan. Lingkungan merupakan hal yang memiliki pengaruh besar dalam sebuah kehidupan makhluk hidup. Keberadaan serta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan

BAB 1 PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat setiap perusahaan harus mampu bersaing, bertahan hidup dan bahkan terus berkembang. Salah satu hal penting yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini pemasaran berperan penting bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang bergerak dalam suatu bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada awalnya air minum dalam kemasan lebih banyak di konsumsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. pada awalnya air minum dalam kemasan lebih banyak di konsumsi untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha khususnya di bidang industri minuman yang semakin ketat, sehingga menuntut berbagai macam bentuk usaha untuk lebih kreatif dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini banyak dijumpai air leideng yang keruh karena masih banyak

BAB I PENDAHULUAN. saat ini banyak dijumpai air leideng yang keruh karena masih banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam mengatasi permasalahan air bersih, melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), pemerintah telah berusaha menyediakan dan memenuhi kebutuhan air minum yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelemahan para pesaingnya dalam pasar bisnis. Di dalam keadaan ini para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. kelemahan para pesaingnya dalam pasar bisnis. Di dalam keadaan ini para pelaku BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi saat ini persaingan bisnis berkambang menjadi sangat kompetitif. Perkembangan persaingan bisnis akan menjadi pemicu para pelaku bisnis untuk tetap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan di Indonesia menghadapi persaingan yang cukup berat.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan di Indonesia menghadapi persaingan yang cukup berat. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi yang semakin canggih sekarang ini mendorong perusahaan-perusahaan di Indonesia menghadapi persaingan yang cukup berat. Perusahaan harus mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Manusia tidak bisa lepas dari kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Salah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Manusia tidak bisa lepas dari kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Salah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia tidak bisa lepas dari kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Salah satu kebutuhan primer itu adalah air. Air merupakan satu kebutuhan yang tidak mungkin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keunggulan dan manfaatnya masing-masing. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keunggulan dan manfaatnya masing-masing. Salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis menghadapi era baru dan persaingan bisnis sekarang banyak sekali produk instan yang beredar dipasaran dengan menawarkan berbagai macam keunggulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan bisnis dewasa ini menunjukkan intensitas yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan bisnis dewasa ini menunjukkan intensitas yang semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis dewasa ini menunjukkan intensitas yang semakin tinggi diberbagai bidang industri. Industri elektronik merupakan salah satu industri yang saat ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dipertahankan selamanya. Ini bukan tugas yang mudah mengingat perubahanperubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. dipertahankan selamanya. Ini bukan tugas yang mudah mengingat perubahanperubahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran pada umumnya menginginkan bahwa yang diciptakannya dapat dipertahankan selamanya. Ini bukan tugas yang mudah mengingat perubahanperubahan dapat terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam usaha untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari karakteristik produk baik mengenai penampilan, gaya, dan mutu dari produk tersebut. Perusahaan yang

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya jumlah penduduk di Indonesia pada. umumnya dan di Propinsi Banten pada khususnya, serta kondisi geografis

I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya jumlah penduduk di Indonesia pada. umumnya dan di Propinsi Banten pada khususnya, serta kondisi geografis I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya jumlah penduduk di Indonesia pada umumnya dan di Propinsi Banten pada khususnya, serta kondisi geografis wilayah yang ada di Indonesia maka industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahaan PT. AQUA Golden Mississippi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahaan PT. AQUA Golden Mississippi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahaan PT. AQUA Golden Mississippi PT. AQUA Golden Mississippi adalah sebuah perusahaan yang memproduksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mengarahkan kegiatan usahanya untuk menghasilkan produk yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mengarahkan kegiatan usahanya untuk menghasilkan produk yang dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kunci sukses perusahaan untuk memenangi sebuah persaingan adalah melalui pemasaran guna tercapainya tujuan perusahaan. Untuk mencapai tujuannya, setiap perusahaan mengarahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ekawati Rahayu Ningsih, Perilaku Konsumen, Nora Media Enterprise, Kudus, 2010, hlm

BAB I PENDAHULUAN. Ekawati Rahayu Ningsih, Perilaku Konsumen, Nora Media Enterprise, Kudus, 2010, hlm BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Preferensi konsumen dapat terbentuk melalui pola fikir konsumen yang di dasarkan oleh beberapa alasan yang mana terdapat pengalaman yang di peroleh sebelumnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak membuang-buang waktu yang ada. Kemudahan yang diinginkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak membuang-buang waktu yang ada. Kemudahan yang diinginkan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan di era globalisasi saat ini memaksa setiap pihak untuk dapat bergerak dengan cepat dan aktif. Setiap aktivitas dijalankan dengan serba cepat dan tidak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaruh terjadinya Global warming yang terjadi pada saat ini. Hal ini sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaruh terjadinya Global warming yang terjadi pada saat ini. Hal ini sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah Di era modern seperti sekarang ini banyak sekali kegiatan-kegiatan yang dilakukan manusia berdampak tidak baik bagi lingkungan. Saat ini adalah dimana terjadinya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung alkohol, dan merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung bahan makanan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi membawa konsekuensi tertentu dalam kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi membawa konsekuensi tertentu dalam kehidupan manusia, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi membawa konsekuensi tertentu dalam kehidupan manusia, termasuk aktivitas bisnis. Salah satu konsekuensi globalisasi dalam dunia bisnis adalah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Pada produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada tahun

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Pada produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada tahun I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor perindustrian telah memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian nasional. Pada produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2004-2008, kontribusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penggunaan teknologi dalam mendukung aktivitas perusahaan bukanlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penggunaan teknologi dalam mendukung aktivitas perusahaan bukanlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan teknologi dalam mendukung aktivitas perusahaan bukanlah barang baru. Teknologi dinilai mampu memberikan banyak kemudahan bagi organisasi. Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada kebutuhan akan transportasi. Kebutuhan akan transportasi ini

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada kebutuhan akan transportasi. Kebutuhan akan transportasi ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebutuhan konsumen merupakan suatu hal yang menarik untuk di teliti perkembangannya.kondisi perekonomian yang semakin membaik menyebabkan konsumen semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan salah satu upaya manusia dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan salah satu upaya manusia dalam meningkatkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan salah satu upaya manusia dalam meningkatkan kualitas hidupnya. Pembangunan suatu negara merupakan pembangunan secara nasional dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. No Industri Market Size (dalam triliun)

BAB I PENDAHULUAN. No Industri Market Size (dalam triliun) 1 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Kesehatan merupakan hal yang penting dalam menjalani hidup untuk melakukan berbagai aktivitas. Kesadaran masyarakat akan kesehatan kini semakin tinggi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menciptakan suatu persaingan yang semakin ketat. Hal ini yang menuntut. loyalitas pelanggan untuk menciptakan konsumen yang loyal.

BAB 1 PENDAHULUAN. menciptakan suatu persaingan yang semakin ketat. Hal ini yang menuntut. loyalitas pelanggan untuk menciptakan konsumen yang loyal. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Masalah perkembangan dunia saat ini berjalan dengan pesat, yang menciptakan suatu persaingan yang semakin ketat. Hal ini yang menuntut produsen untuk lebih peka, kritis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini konsumen bebas memilih produk dan merek apa yang akan dibelinya.

BAB I PENDAHULUAN. ini konsumen bebas memilih produk dan merek apa yang akan dibelinya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi dan pasar bebas diwarnai dengan munculnya berbagai jenis produk dengan berbagai merek yang bersaing merebut konsumen. Dalam hal ini konsumen bebas

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA INDUSTRI AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) DI INDONESIA OLEH SARIFAH H

ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA INDUSTRI AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) DI INDONESIA OLEH SARIFAH H ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA INDUSTRI AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) DI INDONESIA OLEH SARIFAH H01400104 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan luas perairan 5,8 juta kilometer persegi dan garis pantai 50 ribu mil kedua

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan luas perairan 5,8 juta kilometer persegi dan garis pantai 50 ribu mil kedua 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dengan luas perairan 5,8 juta kilometer persegi dan garis pantai 50 ribu mil kedua terpanjang di dunia, Indonesia merupakan lahan subur bagi rumput laut. Di perairan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman modern ini perkembangan industri musik sangat pesat, khususnya

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman modern ini perkembangan industri musik sangat pesat, khususnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman modern ini perkembangan industri musik sangat pesat, khususnya di Indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa industri musik dapat memberikan pengaruh

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia masih terus berupaya untuk meningkatkan kegiatan perekonomian. Hal ini dapat berdampak bagi kemajuan ekonomi Indonesia yang dapat dilihat dari semakin berkembangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (beranda.miti.or.id)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (beranda.miti.or.id) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan produksi makanan dan minuman di Indonesia saat ini menunjukkan dampak yang cukup positif dibandingkan beberapa tahun ke belakang. Hal ini dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki

BAB I PENDAHULUAN. cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini industri di setiap negara tumbuh dan berkembang dengan cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki pasar membuat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Grafik Pertumbuhan PDB Sumber: Badan Pusat Statistik Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Grafik Pertumbuhan PDB Sumber: Badan Pusat Statistik Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, pada tahun 2012 ekonomi Indonesia mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seluruh makhluk hidup di dunia sangat membutuhkan air untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seluruh makhluk hidup di dunia sangat membutuhkan air untuk dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seluruh makhluk hidup di dunia sangat membutuhkan air untuk dapat menunjang kehidupan mereka, salah satunya adalah manusia. Kandungan air pada tubuh manusia jumlahnya

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air Minum Dalam Kemasan saat ini merupakan salah satu produk. instan yang beredar dipasaran dengan menawarkan berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. Air Minum Dalam Kemasan saat ini merupakan salah satu produk. instan yang beredar dipasaran dengan menawarkan berbagai macam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Minum Dalam Kemasan saat ini merupakan salah satu produk instan yang beredar dipasaran dengan menawarkan berbagai macam keunggulan dan manfaatnya. Dengan adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan Negara yang potensial dalam memasarkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan Negara yang potensial dalam memasarkan suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan Negara yang potensial dalam memasarkan suatu barang atau jasa bagi banyak perusahaan lokal ataupun perusahaan asing. Seiring dengan berkembangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat mempertahankan pangsa pasarnya. Karena melihat kondisi. konsumen yang setiap saat dapat berubah membuat produsen berlomba

BAB I PENDAHULUAN. dapat mempertahankan pangsa pasarnya. Karena melihat kondisi. konsumen yang setiap saat dapat berubah membuat produsen berlomba BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Melihat perkembangan saat ini banyak perusahaan bersaing agar dapat mempertahankan pangsa pasarnya. Karena melihat kondisi konsumen yang setiap saat dapat berubah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Priestley, seorang ilmuwan dari Amerika Serikat menemukan bahwa CO2 yang

BAB I PENDAHULUAN. Priestley, seorang ilmuwan dari Amerika Serikat menemukan bahwa CO2 yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sejalan dengan semakin pesatnya pertumbuhan dan perubahan ekonomi serta kegiatan bisnis, maka dibutuhkan strategi untuk menarik dan mempertahankan konsumen dan pelanggan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. urbanisasi dan peningkatan pendapatan, serta tren kebugaran dan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. urbanisasi dan peningkatan pendapatan, serta tren kebugaran dan kesehatan BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Konsumsi susu cair di Indonesia berpotensi terus tumbuh ditopang urbanisasi dan peningkatan pendapatan, serta tren kebugaran dan kesehatan (duniaindustri.com,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) bertumbuh semakin pesat, karena

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) bertumbuh semakin pesat, karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Bisnis Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) bertumbuh semakin pesat, karena kebutuhan akan air minum terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk. Perusahaan

Lebih terperinci

GAMBAR 1.1 PRODUK PT. COCA COLA Sumber :

GAMBAR 1.1 PRODUK PT. COCA COLA Sumber : BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian PT. Ades Waters Indonesia Tbk, didirikan dengan nama PT. Alfindo Putrasetia di tahun 1985. Nama Perseroan telah diubah beberapa kali terakhir di tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya bergerak di bidang pertanian dan perkebunan karena Negara

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya bergerak di bidang pertanian dan perkebunan karena Negara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu Negara yang sebagaian penduduknya bergerak di bidang pertanian dan perkebunan karena Negara Indonesia mempunyai lahan perkebunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang efektif sangat dibutuhkan setiap perusahaan untuk menunjang. keahlian manajemen perusahaan dalam bidang pemasaran.

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang efektif sangat dibutuhkan setiap perusahaan untuk menunjang. keahlian manajemen perusahaan dalam bidang pemasaran. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha sebagai upaya untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. Posisi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1. Data populasi sapi perah dan produksi susu

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1. Data populasi sapi perah dan produksi susu I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perkembangan gaya hidup masyarakat pada saat ini tak terkecuali masyarakat Indonesia yang lebih mengutamakan kesehatan maka banyak produk kesehatan yang menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan dinamis kondisi dan sosial telah mengubah secara drastis minat beli konsumen. Dengan semakin banyaknya pilihan produk, konsumen telah memiliki

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia pada umumnya dewasa ini sangat cepat berubah demikian

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia pada umumnya dewasa ini sangat cepat berubah demikian Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian dunia pada umumnya dewasa ini sangat cepat berubah demikian pesatnya, terlebih pada era globalisasi ini perubahan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat dan semakin banyaknya tekanan persaingan, banyak perusahaan. berjuang untuk dapat terus bertahan di dalam menghadapi segala

BAB I PENDAHULUAN. ketat dan semakin banyaknya tekanan persaingan, banyak perusahaan. berjuang untuk dapat terus bertahan di dalam menghadapi segala BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kegiatan bisnis sekarang ini dimana persaingan bisnis semakin ketat dan semakin banyaknya tekanan persaingan, banyak perusahaan berjuang untuk dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memuaskan kebutuhan konsumen atau pelanggannya akan barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang, termasuk dalam bidang industri. Perkembangan industri menyebabkan persaingan dalam memasarkan produk yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di pasar untuk membeli produknya. merek yang mapan, sehingga telah memiliki kekuatan pasar. Di tengah

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di pasar untuk membeli produknya. merek yang mapan, sehingga telah memiliki kekuatan pasar. Di tengah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring semakin cerdasnya konsumen dan semakin bertambahnya pilihan produk yang tersedia di pasar, menimbulkan persaingan yang semakin ketat pada sisi produsen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maksimal untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang bersifat heterogen.

BAB I PENDAHULUAN. maksimal untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang bersifat heterogen. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya teknologi membuat perkembangan di sektor industri semakin pesat. Banyak perusahaan baru dan tentu saja hal ini menyebabkan persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti sehingga memacu para pengelola perusahaan untuk dapat berpikir secara kreatif, inovatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan bagi kelanjutan suatu perusahaan, karena jika sebuah produk dipasarkan

BAB I PENDAHULUAN. dan bagi kelanjutan suatu perusahaan, karena jika sebuah produk dipasarkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemasaran adalah faktor yang sangat penting bagi kesuksesan suatu produk dan bagi kelanjutan suatu perusahaan, karena jika sebuah produk dipasarkan dengan cara yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran adalah suatu perpaduan dari akivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran adalah suatu perpaduan dari akivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pemasaran adalah suatu perpaduan dari akivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk mengetahui kebutuhan konsumen serta mengembangkan promosi, distribusi, pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan yang harus dipenuhi oleh masyarakat sangatlah beraneka

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan yang harus dipenuhi oleh masyarakat sangatlah beraneka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan yang harus dipenuhi oleh masyarakat sangatlah beraneka ragam, antara lain kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Kebutuhan primer merupakan prioritas utama

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. 2 Keamanan Air Minum Isi Ulang. Suprihatin.

PENDAHULUAN. 2 Keamanan Air Minum Isi Ulang. Suprihatin. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air minum merupakan kebutuhan manusia yang paling penting. Sekitar tiga perempat bagian dari tubuh kita terdiri dari air, dan tidak seorang pun dapat bertahan hidup lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri pada umumnya dan agro-industri pada khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri pada umumnya dan agro-industri pada khususnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri pada umumnya dan agro-industri pada khususnya saat ini meningkat dengan pesat tiap tahunnya. Perkembangan ini berdasarkan data dari Kementerian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. A Latar Belakang Masalah... 1 B Rumusan Masalah... 5 C Tujuan Penelitian... 5 D Kegunaan Penelitian... 5

DAFTAR ISI. A Latar Belakang Masalah... 1 B Rumusan Masalah... 5 C Tujuan Penelitian... 5 D Kegunaan Penelitian... 5 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR... ii LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iii PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR... iv ABSTRAK... v ABSTRACT... vi RIWAYAT HIDUP... vii LEMBAR

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PT TIRTA ALAM SEMESTA

V. GAMBARAN UMUM PT TIRTA ALAM SEMESTA V. GAMBARAN UMUM PT TIRTA ALAM SEMESTA 5.1 Gambaran Umum Perusahaan PT Tirta Alam Semesta sebagai salah satu produsen air minum kemasan beroksigen dengan merek AirOx pertama kali didirikan oleh Bapak David

Lebih terperinci

kategori Department store, Service Quality Award Excellence 2009 dan Indonesia's Most Admired Companies 2009, semakin memperkokoh PT. X Dept.

kategori Department store, Service Quality Award Excellence 2009 dan Indonesia's Most Admired Companies 2009, semakin memperkokoh PT. X Dept. I. PENDAHULUAN Saat ini banyak strategi yang digunakan oleh perusahaan di tengah-tengah persaingan yang begitu ketat, salah satunya adalah promosi. Strategi promosi sangat dibutuhkan karena konsumen sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nilai pasar semen nasional pada semester I 2012 mencapai IDR (Indonesian

BAB I PENDAHULUAN. Nilai pasar semen nasional pada semester I 2012 mencapai IDR (Indonesian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nilai pasar semen nasional pada semester I 2012 mencapai IDR (Indonesian Rupiah) 28,5 triliun atau naik sekitar 15% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar Indonesia. Minuman Isotonik Pocari Sweat merupakan minuman Isotonik

BAB I PENDAHULUAN. pasar Indonesia. Minuman Isotonik Pocari Sweat merupakan minuman Isotonik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat sekarang ini terjadi persaingan perusahaan minuman Isotonik di pasar Indonesia. Minuman Isotonik Pocari Sweat merupakan minuman Isotonik pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. udara. Air dipergunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti memasak,

BAB I PENDAHULUAN. udara. Air dipergunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti memasak, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Air dipergunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti memasak, mencuci, mandi, membersihkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis di negara kita yang sudah berusia dari 50 tahun ini nampak cukup pesat, khususnya dalam 25 tahun terakhir. Hal ini bisa kita lihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat meningkatkan kinerja dan kualitas dari suatu bisnis sehingga mampu bertahan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv v vi ix x

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan (%)

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan (%) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia teh dikonsumsi baik disektor rumah tangga maupun bukan sektor rumah tangga seperti hotel, restoran, rumah makan, kantin dan kedai minuman. Indonesia sudah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Volume dan Nilai Ekspor Minyak Sawit Indonesia CPO Turunan CPO Jumlah. Miliar)

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Volume dan Nilai Ekspor Minyak Sawit Indonesia CPO Turunan CPO Jumlah. Miliar) 1 I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Komoditas kelapa sawit Indonesia merupakan salah satu komoditas perkebunan yang mempunyai peranan sangat penting dalam penerimaan devisa negara, pengembangan perekonomian

Lebih terperinci

Lingkungan Pemasaran

Lingkungan Pemasaran Lingkungan Pemasaran Topik Pembahasan Mempelajari pemeran lain dalam lingkungan pasar Mempelajari kekuatan2 utama yang mempengaruhi kondisi pasar Kedua hal di atas akan membentuk peluang, ancaman serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan persaingan bisnis dan meningkatnya era perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan persaingan bisnis dan meningkatnya era perkembangan teknologi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan persaingan bisnis dan meningkatnya era perkembangan teknologi yang begitu cepat, dewasa ini pemasaran memiliki peranan penting terhadap kemajuan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masyarakat di Indonesia memenuhi kebutuhan air minum dari berbagai sumber. Salah satu sumber air minum yang digunakan adalah air minum isi ulang (AMIU), yaitu air yang mengalami

Lebih terperinci

2016 MODEL KEMITRAAN BISNIS DONAT MADU CIHANJUANG

2016 MODEL KEMITRAAN BISNIS DONAT MADU CIHANJUANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi suatu negara tidak terlepas dari keikutsertaan masyarakatnya dalam melakukan sebuah usaha demi tercapainya kemakmuran dan kesejahteraan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN lndonesia dengan jumlah penduduk yang cukup besar yaitu sekitar 204,4

I. PENDAHULUAN lndonesia dengan jumlah penduduk yang cukup besar yaitu sekitar 204,4 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang lndonesia dengan jumlah penduduk yang cukup besar yaitu sekitar 204,4 juta jiwa dengan tingkat pertumbuhan sebesar 1,7% per tahun (Statistik Indonesia, 2000) merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia saat ini berjalan dengan pesat, yang menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia saat ini berjalan dengan pesat, yang menciptakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia saat ini berjalan dengan pesat, yang menciptakan suatu persaingan yang semakin ketat. Hal ini yang menuntut produsen untuk lebih peka, kritis dan

Lebih terperinci