ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP RETURN ON ASSET (Sensus Pada Emiten Sektor Perbankan Yang Terdaftar di BEI) Oleh :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. (BEI) sampai tahun 2011, sektor perbankan ini mengalami fluktuasi pada harga

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian tentu dibutuhkan metode yang tepat untuk dapat mencapai

LAMPIRAN. Daftar perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kriteria No Kode Nama Perusahaan 1 2 3

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh variabel

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mengambil keputusan-keputusan penting bagi kelangsungan perusahaan,

Tabel 3.1 Daftar Populasi Perusahaan Perbankan

BAB 3 METODE PENELITIAN. menggunakan metode pengujian statistik. Penelitian analisis komparatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Perbankan Tahun

Gayatry, Ayu Dwi Determinan Struktur Modal Pada Perusahaan Non Keuangan Kompas 100 Periode Skripsi. FE Universitas Indonesia.

LAMPIRAN DAFTAR NAMA PERBANKAN. Nama Bank

Daftar Populasi dan Proses Seleksi Sampel Kriteria No Kode Nama Bank

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan event study yang dilakukan dengan cara

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN BANK YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2012 DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN Z-SCORE

BAB I PENDAHULUAN. kepemilikan perusahaan kepada masyarakat/publik (go public).

LAMPIRAN. Daftar Perusahaan yang Termasuk dalam Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006). Sampel yang

DAFTAR POPULASI BANK YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA) DAN BOPO TERHADAP HARGA SAHAM (Sensus Pada Emiten Sektor Perbankan Yang Terdaftar di BEI)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan. Tabel 4.1.

LAMPIRAN. No. Peneliti Judul Variabel Kesimpulan. Ukuran. perusahaan. Corporate. Governance, Ukuran. Leverage,

Daftar Penentuan Sampel Penelitian

PERANAN ANALISIS METODE Z-SCORE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan mulai dari tahap persiapan penelitian sampai dengan penyusunan

I. PENDAHULUAN. saham yang beredar ataupun harga yang bergerak di pasar (Darmadji dan Fakhruddin:

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CAMEL

KLASIFIKASI ITEM PENGUNGKAPAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka sebagai alat analisis keterangan mengenai apa yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan perekonomian suatu negara. Meningkatnya kinerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Efek Indonesia pada tahun Adapun objek yang diteliti ialah volume

BAB IV GAMBARAN UMUM. profitabilitas (ROA), ukuran perusahaan (SIZE), capital adequacy ratio

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN DAFTAR INDIKATOR GOOD CORPORATE GOVERNANCE. No. Pilar Indikator

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang dibutuhkan, menetapkan sumber-sumber informasi, teknik yang

BAB 4 PEMBAHASAN. Pembahasan dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian.

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel independen/bebas dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan

Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas Risiko Kredit. (23 Mei 2012).

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Jalan Raya Gajayana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. website Bursa Efek Indonesia dan

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan perbankan yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia tahun 2010

LAMPIRAN 1 DAFTAR NAMA PERUSAHAAN PERBANKAN SAMPEL. Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode No. Kode Nama Perusahaan Perbankan

Nama : Audia Elfika Wardhani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survey

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti kunjungi adalah pusat referensi di pojok Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian in, penulis ingin mengetahui apakah corporate social

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. yang sahamnya terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun bank. (Gooneratne and Hoque, 2012, p.

BAB I PENDAHULUAN. perbankan yang merupakan bisnis jasa saat ini berada dalam persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan adanya sebuah bank. perekonomian mendapatkan manfaat berupa

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian yang bersifat explanatory research.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki fungsi sebagai Financial Intermediary yaitu. mendapatkan keuntungan dapat dihitung dengan menggunakan rasio keuangan,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Pojok BEI Universitas Islam Negeri Maulana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Riyadi : 2006) (Kasmir : 2011)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KECUKUPAN MODAL DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP RENTABILITAS (Sensus pada Sektor Perbankan Bursa Efek Indonesia)

DAFTAR PENGUNGK APAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL (SOCIAL DISCLOSURE)

Analisis Tingkat Kesehatan Perbankan Konvensional dengan Metode Risk Profile, Earnings, Capital

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. pendekatan deskriptif statistik dengan jenis penelitian adalah penelitian

LAMPIRAN I DATA SEKUNDER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN sesuai pengklasifikasian Indonesia Capital Market Directory (ICMD)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggambarkan hubungan antara variabel independen dan dependen dengan

I. PENDAHULUAN. juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung resiko atas

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan perbankan yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia tahun 2010

BAB I PENDAHULUAN. membentuk Gross Domestic Product. Perkembangan pasar modal akan

03 BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mencari atau menguji

BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN. Indonesia (BEI). Alasan pemilihan objek penelitian tersebut adalah :

BAB I PENDAHULUAN. mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam

BAB III METODE PENELITIAN. perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun melalui

JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN, Vol.2, No.1, Juni 2017, E-ISSN:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut tingkat eksplanasinya, yaitu penelitian yang bermaksud

ANALISIS KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN KECUKUPAN MODAL TERHADAP RENTABILITAS (Sensus Pada Sektor Perbankan yang Terdaftar d BEI)

BAB I PENDAHULUAN. dana kepada masyarakat untuk jangka waktu tertentu. Berbagai macam jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. tugas utamanya sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihakpihak

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan komparatif. Sumber data

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS Z-SCORE PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TAHUN 2013 Dhika Setyo Wahyu Universitas Negeri Surabaya

LAMPIRAN LAMPIRAN 1 DAFTAR INDIKATOR GOOD CORPORATE GOVERNANCE

ABSTRAK. Henry Ocky Parsaoran,Diena Noviarini Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN. dan website resmi Bank Indonesia yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi dan moneter yang melanda Indonesia saat ini. dampak yang luas terhadap sendi-sendi perekonomian dan dunia perbankan.

BAB I PENDAHULUAN. banyak pula kebutuhan dan keinginan masyarakat sehingga menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial

Transkripsi:

ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP RETURN ON ASSET (Sensus Pada Emiten Sektor Perbankan Yang Terdaftar di BEI) Oleh : RIZQI FAUZIYANSYAH NPM. 093403067 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya ABSTRACT The purpose of this study was to determine: (1) the accounts receivable turnover and return on asstes (roa) in the banking sector issuers listed on the Indonesia Stock Exchange. (2) the effect of the accounts receivable turnover return on assets (roa) in the banking sector issuers listed on the Indonesia Stock Exchange. The method used in this research is descriptive method with census approach. The data used in this study is secondary data The data collected with the study of literature through the annual financial statements in www.idx.co dipublikasiksan, id issued by the Stock Exchange Indonesia. Based on the results obtained correlation coefficient of 0.151 and a coefficient of determination of 0.023. it shows that the effect is not significant receivables turnover on return on assets in the banking sector listed companies in Indonesia Stock Exchange Keywords: Accounts Receivable Turnover and Return on Assets ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) perputaran piutang dan return on asstes (roa) pada emiten sector perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. (2) pengaruh perputaran piutang terhadap return on assets (roa) pada emiten sector perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan sensus. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan teknik pengumpulan data study kepustakaan yaitu melalui laporan keuangan

tahunan yang dipublikasiksan di www.idx.co,id yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0.151 dan koefisien determinasi sebesar 0.023 hal tersebut menunjukan bahwa perputaran piutang berpengaruh tidak signifikan terhadap return on assets pada emiten sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia. Kata kunci: Perputaran Piutang dan Return On Assets 1.1 Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Dunia bisnis, merupakan dunia yang paling ramai dibicarakan diberbagai forum, baik yang bersifat nasional maupun internasional. Ramainya pembicaraan masalah ini disebabkan salah satu tolak ukur kemajuan suatu negara adalah kemajuan ekonominya dan tulang punggung kemajuan ekonomi dalam dunia bisnis. Salah satu sarana yang mempunyai peran strategis dalam menyelesaikan dan menyeimbangkan berbagai unsur pembangunan adalah perbankan. Peran yang strategis tersebut disebabkan oleh fungsi utama bank sebagai suatu wahana yang dapat menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat secara efektif dan efisien, yang dengan berdasarkan demokrasi ekonomi mendukung pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kearah taraf hidup rakyat. Perbankan yang mampu untuk bertahan dalam kondisi dengan banyaknya persaingan, dimana dengan kondisi perekonomian yang kurang kondusif adalah perbankan yang memiliki tingkat kinerja yang baik dari manajemennya, keuangan maupun yang lainnya. Dengan pengelolaan keuangan secara optimal perbankan mampu untuk mempertahankan bisnisnya terutama yang terdaftar Bursa Efek Indonesia (BEI). Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan salah satu alternatif perolehan dana yang semakin lama semakin banyak digunakan oleh perusahaan, seperti data yang didapat pada situs resmi BEI yaitu www.idx.co.id yang menunjukkan bahwa pada tahun 1988 terdapat hanya 24 perusahaan yang go public di BEI, pada tahun 1989 meningkat menjadi 43 perusahaan, pada tahun 1995 meningkat menjadi 224 perusahaan, pada tahun 1999 meningkat menjadi 288 perusahaan, pada tahun 2004 telah terdaftar 317 perusahaan, pada tahun 2010 telah terdaftar 405 perusahaan, dan data terakhir yang didapatkan per Maret 2013 terdapat 464

perusahaan yang telah terdaftar di BEI. Dari 464 perusahaan yang terdaftar di BEI, terdapat 31 perusahaan perbankan. Perusahaan khususnya bidang perbankan yang bergerak dibidang keuangan memegang peranan penting dalam memenuhi akan kebutuhan dana. Hal ini disebabkan perusahaan keuangan memang bidang utamanya adalah menyediakan fasilitas pembiayaan dana perusahaan lainya. Usaha keuangan dilaksanakan oleh perusahaan yang bergerak dibidang keuangan sering disebut lembaga keuangan. Kegiatan utama lembaga keuangan adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainya (Kasmir, 2003: 11). Pengertian bank menurut UU No.10 Tahun 1998 tentang Pokok-pokok Perbankan : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkanya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Sebagai lembaga keuangan, kegiatan bank sehari-hari tidak akan terlepas dari bidang keuangan, kegiatan yang paling pokok dari bank adalah menghimpun dana dari masyarakat luas, kemudian menyalurkan kembali kepada masyarakat melalui pinjaman atau kredit. Penyaluran dana yang dilakukan oleh bank dilakukan melalui pemberian pinjaman yang dalam masyarakat disebut kredit. Sebelum kredit diberikan, terlebih dahulu bank melakukan analisis kredit mencakup latar belakang debitur atau perusahaan prospek usahanya, jaminan yang diberikan serta faktor-faktor lainya. Tujuan analisis ini adalah agar bank yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar aman. Pemberian kredit tanpa dianalisis terlebih dahulu akan sangat membahayakan bank. Debitur dalam hal ini dapat dengan mudah memberikan data-data fiktif, sehingga mungkin saja kredit sebenarnya tidak layak, tetapi malah diberikan. Kemudian jika salah menganalisis, maka kredit yang diberikan sebenarnya tidak layak menjadi layak sehingga akan berakibat sulit untuk ditagih atau macet. Namun faktor salah analisis ini bukanlah merupakan penyebab utama kredit macet, penyebab lainya mungkin disebabkan oleh bencana alam yang memang tidak dapat dihindari oleh debitur. Pemberian kredit kepada debitur bagi pihak bank merupakan piutang karena akan tertagih pada saat tertentu. Seperti yang dikemukakan Indriyo Gitosudarmo (2002: 81) Menyatakan bahwa piutang adalah merupakan aktiva atau kekayaan perusahaan yang timbul akibat dari dilaksanakannya penjualan kredit. Oleh karena itu piutang akan tertagih pada saat tertentu, akan timbul lagi akibat penjualan kredit dan seterusnya.

Piutang timbul dari penjualan kredit barang atau jasa. Posisi piutang dalam neraca yang merupakan bagian dari aktiva lancar, sangat mempengaruhi posisi aktiva. Piutang yang telah jatuh tempo akan ditagih untuk mendapatkan kas. Dalam penagihan piutang, berlangsung proses perubahan piutang menjadi kas. Proses tersebut akan terus berulang sepanjang piutang masih dapat ditagih. Artinya, piutang akan terus berputar. Piutang akan dikonversikan menjadi kas dalam satu periode akuntansi, yaitu satu tahun. Rasio perputaran piutang dapat digunakan sebagai alat ukur seberapa sering piutang usaha berubah menjadi kas dalam setahun. Namun pada kenyataan, tidak semua piutang yang telah jatuh tempo dapat ditagih, bahkan harus dihapus karena berbagai alasan tertentu. Padahal perusahaan memerlukan aliran kas yang cukup untuk membiayai kegiatan operasionalnya. Tujuan utama perusahaan adalah mempertahankan kelangsungan hidupnya (going concern) serta pencapaian laba yang optimal. Perusahaan dituntut untuk mampu menentukan kinerja usaha yang baik sebagai jaminan kelangsungan hidupnya. Dalam usaha pencapaian laba optimal, perusahaan membuat berbagai kebijakan. Perusahaan dapat menggunakan rasio Return On Asset (ROA) sebagai indikator mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio ini diperoleh membagikan laba bersih perusahaan dengan total aktiva. Rasio Return On Asset (ROA) menunjukkan keefisienan perusahaan dalam mengelola seluruh aktiva. Piutang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi ROA. Piutang adalah bagian dari aktiva yang perlu dikelola untuk digunakan dalam kegiatan operasi perusahaan. Perusahaan dikatakan memiliki posisi yang kuat apabila perusahaan mampu meningkatkan profitabilitasnya. Artinya, perusahaan harus meningkatkan kemampuannya dalam menghasilkan laba. Salah satunya dengan cara mengelola piutang perusahaan yang bersangkutan seefisien mungkin.untuk membantu dan mengetahui efisiensi pengelolaan piutang, maka yang perlu diperhatikan adalah tingkat profitabilitas perusahaan, salah satunya melalui penghitungan rasio Return On Asset (ROA). Efisiensi pengelolaan piutang ditandai dengan tingginya tingkat perputaran piutang. Semakin tinggi tingkat perputaran piutang menandakan ROA yang baik. Berawal dari penelitian terdahulu tersebut penulis ingin melakukan penelitian secara lebih spesifik untuk menganalisis pengaruh perputaran piutang terhadap Return On Asset (ROA). Penelitian ini dilakukan pada emiten sektor bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 1.2 Identifikasi Masalah Mengingat luasnya aspek yang dapat dihubungkan dengan judul diatas, maka masalah yang akan dibahas secara garis besar dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Bagaimana perputaran piutang dan Return On Assets (ROA) pada Emiten Bursa Efek Indonesia Sektor Perbankan?

2. Bagaimana pengaruh perputaran piutang terhadap Return On Assets (ROA) pada emiten sektor Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini akan dikaitkan dengan identifikasi masalah yang telah dikemukakan yaitu: 1. Untuk mengetahui dan menganalisis perputaran piutang dan Return On Assets (ROA) pada emiten sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk mengetahui pengaruh perputaran piutang terhadap Return On Assets (ROA) pada emiten sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode Penelitian Yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan sensus. Tabel 3.1 Operasional Variabel Variabel Definisi Indikator Skala Variabel Independen (X) Perputaran Piutang Variabel Dependen (Y) Return On Assets Tingkat perputaran piutang dapat diketahui dengan membagi jumlah penjualan bersih kredit selama periode tertentu rata-rata piutang (Bambang Riyanto:2001:90). Rasio yang menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik. Hal ini berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar memperoleh laba (Bambang Riyanto 2001: 331) - Kredit yang diberikan - ratarata piutang - Laba Sebelum Pajak - Total Asset Rasio Rasio

Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan dalam penelitian ini dilakukan melalui data sekunder yaitu diperoleh dari pihak lain dalam data yang dipublikasikan,baik melalui bukubuku literatur, sumber data dan informasi lainnya yang ada hubungannya, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan masalah yang diteliti. Adapun data diperoleh dari laporan keuangan emiten sektor perbankan yang telah dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diperoleh dari website http://www.idx.co.id yang dikeluarkan secara resmi oleh PT. Bursa Efek Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dalam angka-angka, menunjukkan nilai terhadap besaran variabel yang diwakilinya. Prosedur Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan prosedur yang standar dan sistematis untuk memperoleh data yang diperlukan. Adapun cara pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis melalui dua cara yaitu: 1. Studi Kepustakaan Cara ini dilakukan terhadap jenis data sekunder, dengan cara mempelajari buku-buku literatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, yang dimaksudkan untuk memperoleh data kepustakaan yang melandasi teori dalam menganalisis masalah yang diteliti. 2. Metode Penelusuran Online Yaitu tata cara melakukan penelusuran data melalui media online seperti internet atau media jaringan lainnya yang menyediakan fasilitas online, sehingga memungkinkan peneliti dapat memanfaatkan data atau informasi teori, secepat atau semudah mungkin dan dapat dipertanggungjawabkan secara akademis (Burhan Bungin, 2004:148). Adapun data diperoleh dari laporan keuangan perusahaan emiten sektor perbankan yang telah dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia yang diperoleh dari website www.idx.co.id yang dikeluarkan oleh PT. Bursa Efek Indonesia danyang dikeluarkan oleh setiap emiten sektor perbankan HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan

4.2.1 Perputaran Piutang & Reutrn On Assets (ROA) pada Emiten Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Berdasarkan hasil penelitian, penulis mencoba menguraikan mengenai Perputaran Piutang sebagai variable X (Independen) terhadap Return On Assets sebagai variable Y (dependen) pada Emiten Sektor Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Yang disjikan dalam tablel 4.4 : Tabel 4.4 Perputaran Piutang dan Return On Assets (ROA) Emiten Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiaTahun 2011 No Stock Nama Emiten Perputaran Piutang ROA 1 AGRO Bank Agroniaga Tbk 5.82 1,29 2 BABP Bank ICB Bumi Putera Tbk 6.52 1,71 3 BACA Bank Capital Indonesia Tbk 5.32 0,73 4 BAEK Bank Ekonomi Raharja Tbk 7.17 1,35 5 BBCA Bank Central Asia Tbk 2.90 3,56 6 BBKP Bank Bukopin Tbk 4.69 1,64 7 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk 4.50 2,49 8 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk 6.47 1,39 9 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 6.22 3,99 10 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 4.86 1,70 11 BCIC Bank Mutiara Tbk 6.69 1,85 12 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk 3.48 3,24 13 BEKS Bank Pundi Indonesia Tbk 7.76 2,86 14 BJBR Bank Jabar Banten Tbk 7.79 2,42 15 BKSW Bank Kesawan Tbk 4.06 0,43 16 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk 2.13 2,99 17 BNBA Bank Bumi Arta Tbk 6.56 1,24 18 BNGA Bank Cimb Niaga Tbk 5.49 2,63 19 BNII Bank Internasional Indonesia Tbk 5.81 1,03 20 BNLI Bank Permata Tbk 7.77 1,53 21 BSIM Bank Sinar Mas Tbk 5.89 0,93

No Stock Nama Emiten Perputaran Piutang ROA 22 BSWD Bank Of India Indonesia Tbk 6.66 3,10 23 BTPN Bank TabunganPensiunan Nasional Tbk 16.82 3,69 24 BVIC Bank Victoria Internasional Tbk 7.04 2,02 25 INPC Bank Artha Graha Internasional Tbk 7.80 0,65 26 MAYA Bank Mayapada Internasional Tbk 9.71 1,77 27 MCOR Bank Windu KenjtanaInternasional Tbk 9.51 0,74 28 MEGA Bank Mega Tbk 6.35 1,92 29 NISP Bank Ocbc Nisp Tbk 6.90 1,68 30 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk 5.89 2,19 31 SDRA Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 6.55 3,15 Sumber : Profil Emten Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 http: www.idx.co.id Berdasarkan tabel 4.4 bahwa Emiten Sektor Perbankan memiliki rata-rata Perputaran Piutang sebesar 6.48 kali dan yang memiliki Perputaran Piutang diatas rata-rata secara keseluruhan yaitu perusahaan BABP, BAEK, BCIC, BEKS, BJBR, BNLI, BSWD, BTPN, BVIC, INPC, MAYA, MCOR, NISP dan bank yang memiliki nilai tertinggi Perputaran Piutang. Yaitu tingkat Perputaran Piutang pada Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk sebesar 16,82 kali pertahun. Ini menunjukan bahwa rata-rata piutang pada Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk yang tertanam dalam modal kerja dapat terkumpul kembali dalam waktu sekitar 21 hari, dimana perhitungan rata-rata pengumpulan piutang ( 360 hari : Perputaran Piutang sebesar 16,82 kali). Sedangkan tingkat Perputaran Piutang terendah pada Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar 2,13 kali pertahun. Ini menunjukan bahwa rata-rata piutang pada Bank Mandiri (Persero) Tbk yang tertanam dalam modal kerja dapat terkumpul kembali dalam waktu sekitar 169 hari, dimana perhitungan rata-rata pengumpulan piutang ( 360 hari : Perputaran Piutang sebesar 2,13 kali).

. Berdasarkan table 4.3 diatas dapat dilihat bahwa Return On Asset (ROA) pada emiten sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dikatakan cukup sehat, ini dapat di lihat dari populasi 31 bank terdapat 26 bank atau sebesar 83.87 % memiliki tingkat ROA diatas 1.22% dapat dikatakan sehat, dan sisanya sebanyak 5 bank atau sebesar 16.13% memiliki tingkat ROA dibawah standar yang telah ditetapkan BI (berdasarkan table 2.1 standar tingkat ROA ). Dan nilai tertinggi, Return On Asset (ROA) pada tahun 2011 diperoleh oleh Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk sebesar 3,99 %, hal ini menandakan secara overall rasio profitabilitasnya tinggi. Nilai terendah Return On Assets (ROA) pada tahun 2011 diperoleh oleh Bank Kesawan Tbk sebesar 0,43 % hal ini menandakan secara overall rasio profitabilitasnya sangat rendah. 4.2.2 Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Return On Assets (ROA) Pada Emiten Sektor Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 1. Koefisien Korelasi Untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antara variabel X dengan variabel Y. Serta mempunyai tujuan untuk meyakinkan bahwa pada kenyatannya terdapat hubungan antara pengaruh pengawasan fungsional terhadap efektivitas pendapatan dinas. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 16.0, diketahui nilai koefisien korelasi pearson sebesar 0.151. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keeratan hubungan yang disebabkan oleh Perputaran piutang terhadap return on assets adalah sebesar 0.151. Koefisien korelasi tersebut menghasilkan angka positif, sehingga nilai tersebut berada diantara 0.00-0.199

yang dapat dilihat pada pedoman interpretasi koefisien korelasi di bab III dan angka tersebut menunjukkan terjadinya korelasi sangat rendah. 2. Koefisien Determinasi Untuk mengetahui berapa pengaruh pengawasan fungsional terhadap efektivitas pendapatan dinas, maka rumus yang digunakan adalah : Kd = r 2 X 100% Berdasarkan program SPSS 16.0 yang terdapat dalam tabel Summary dengan melihat angka R square = 0.023 X 100 % = 2.3 % hal ini berarti perputaran piutang mempengaruhi return on assets sebesar 2.3% makna dari pengaruh tersebut yaitu perubahan pada perputaran piutang akan diikuti dengan adanya perubahan pada return on asset. jika perputaran piutang naik maka return on asset cenderung mengalami penurunan, demikian pula sebaliknya jika perputaran piutang menurun maka return on assets cenderung naik. Sedangkan sisanya merupakan faktor lain yang mempengaruhi terhadap return on assets selain dari perputaran piutang sebesar 97.7% (1-2.3) hal ini menunjukan bahwa faktor yang tidak penulis teliti memiliki pengaruh yang lebih besar. Dimana diduga faktor lainya dari tingkat suku bunga kredit, jumlah kredit yang diberikan, keadaan perekonomian Negara yang kurang menentu yakni kebijakan moneter dan tingkat inflasi, dan kelemahan perusahaan dalam hal promosi atau publikasi. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri Mulyani (2007 yang mengkaji mengenai pengaruh perputaran piutang terhadap rentabilitas (ROA)). Hasil penelitian menunjukan bahwa perputaran piutang berpengaruh tidak signifikan terhadap rentabilitas (ROA).dan juga penelitian yang dilakukan

oleh Warman Efendi (2008) yang mengkaji mengenai pengaruh perputaran piutang terhadap tingkat rentabilitas (rasio yang digunakan ROA) hasil penelitian perputaran pitang mempunyai pengaruh positif sebesar 53.3%. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan pada Emiten Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Total populasi penelitian sebanyak 31 bank yang dilakukan pada tahun 2011 dan pembahasan yang penulis kemukakan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari hasil perhitungan rasio keuangan yang terdiri dari Perputaran Piutang dan Return On Asesets (ROA), pada tahun 2011 diperoleh 31 Emiten Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia sangat bervariatif, ini disebabkan dari tingkat rata-rata piutang yang berbeda-beda. Tingkat Perputaran Piutang yang tertinggi diperoleh oleh Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk sebesar 16,82 kali pertahun. Dan tingkat Perputaran Piutang terendah diperoleh oleh Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar 2,13 kali pertahun. Sedangkan Return On Assets (ROA) tertinggi diperoleh oleh Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk sebesar 3,99 %. Dan Return On Assets (ROA) terendah diperoleh oleh Bank Kesawan Tbk sebesar 0,43 %. 2. Bahwa pada emiten sektor perbankan di Bursa efek Indonesia pada tahun 2011 perputaran piutang berpengaruh sebesar 2.3% terhadap return on assets dan sisanya merupakan faktor lain yang mempengaruhi terhadap return on assets selain dari perputaran piutang sebesar 97.7% (1-2.3) hal ini menunjukan bahwa faktor yang tidak penulis teliti memiliki pengaruh yang lebih besar. Dimana diduga faktor lainya dari tingkat suku bunga kredit,

jumlah kredit yang diberikan, keadaan perekonomian Negara yang kurang menentu yakni kebijakan moneter dan tingkat inflasi, dan kelemahan perusahaan dalam hal promosi atau publikasi. Hal ini berarti jika perputaran piutang naik maka return on asset cenderung mengalami penurunan, demikian pula sebaliknya jika perputaran piutang menurun maka return on assets cenderung naik. 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, penulis mencoba memberikan saran-saran yang diharapkan dapat memberi manfaat yang berguna bagi semua pihak, diantaranya yaitu: 1. Bagi Perusahaan Berdasarkan kesimpulan diketahui bahwa terdapat pengaruh tidak signifikan perputaran piutang terhadap return on assets Pada emiten sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia. maka saran yang dapat diberikan kepada perusahaan guna mengefektifkan pengumpulan piutang seperti dengan menerapkan sistem manajemen piutang yang baik adalah pengelolaan piutang sedemikian rupa sehingga kebijakan kredit dicapai secara optimal yaitu tercapainya biaya yang diakibatkan oleh kebijakan kredit dengan jangka waktu kreditnya, melaksanakan aktifitas pengumpulan piutangnya seefektif mungkin, hal ini dapat dilakukan dengan cara mengontrol pergerakan dana yang tertanam dalam piutang secara rutin, dan memperpendek jangka waktu pengumpulan piutang, mengusahakan tepat waktu administrasi penagihan piutang, menentukan besarnya risiko yang akan diterima perusahaan, memberikan potongan tunai kepada pelanggan yang membayar tepat waktu. 2. Peneliti selanjutya Sehubungan penelitian ini hanya mencakup populasi pada emiten sektor prbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia maka diharapkan bagi para peneliti selanjutnya agar memperluas objek dan subjek penelitian.