BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Metode Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuasi eksperimen (eksperimen semu). Populasi tidak dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I I METODOLOGI 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 3.1 Desain Eksperimen Pretest-Postest Control Group Design R Q1 X Q2 R Q3 Q4

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN)

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3.1 menjelaskan bahwa dalam desain ekperimen menggunakan dua kelompok penelitian yaitu kelompok eksperimen (O1dan O2) dan

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri atas 7

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

O 1 X O O 3 O 4

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data, (6) uji instrumen, (7) teknik analisis data dan pengujian hipotesis. yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Kelas Eksperimen O 1 X O 2. Kelas Kontrol O 3 O 4. Sugiyono (2010)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Eksperimental (Ekperimental Research). Pembelajaran secara penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembelajaran secara penelitian kuasi atau pembelajaran secara penelitian semu yaitu dengan menggunakan seluruh subjek dalam kelompok yang utuh (intract group) untuk diberi perlakuan (treatment). Menurut Slameto (2011: 42) pembelajaran secara eksperimen semu yaitu penelitian yang mendekati percobaan sungguhan dimana tidak mungkin mengadakan kontrol, memanipulasikan semua variabel yang relevan. Harus ada kompromi dalam menentukan validitas internal dan eksternal sesuai dengan batasan-batasan yang ada. Menurut Endang Mulyatiningsih (2011: 87) Kuasi eksperimen bertujuan memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi semua variabel yang relevan. Kuasi eksperimen untuk mengetahui pengaruh percobaan/perlakuan terhadap karakteristik subjek yang diinginkan oleh peneliti. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penggunaan model pembelajaran examples non examples terhadap hasil belajar PKn, pokok bahasan Organisasi di Lingkungan Sekolah dan Masyarakat. Penelitian eksperimen semu ini menggunakan seluruh subjek dalam kelompok belajar yaitu siswa kelas V SD Kanisius Cungkup Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga untuk diberikan perlakuan (Treatment). Model penelitian ini ada 3 langkah yaitu: 1. Memberi pretest untuk mengukur variable terikat sebelum treatment atau perlakuan. 2. Memberi pos-test untuk mengukur variable terikat setelah perlakuan. 31

32 3. Membandingkan hasil pre-test dan hasil pos-test apakah terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran examples non examples dengan pembelajaran seperti biasa. 3.1.2. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di kelas V SD Kanisius Cungkup Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan jumlah 25 siswa. Pada semester II Tahun Pelajaran 2011/2012. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-April tahun 2012 perincian dapat dilihat pada tabel berikut : Waktu Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 Persiapan Pelaksanaan Analisis Data Penyusunan Laporan 3.2. Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau objek, yang mempunyai variasi antara orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain Hatch dan Farhady (Sugiyono, 2010: 132). Menurut Slameto (2011: 57) variabel penelitian didefinisikan sebagai faktor yang apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi. Sementara itu,

33 Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini ada 2 Jenis Variabel, yaitu Variabel Model Pembelajaran examples non examples dan Variabel Hasil Belajar. a. Variabel Model Pembelajaran Examples non Examples Variabel model pembelajaran examples non examples adalah variabel yang diteliti pengaruhnya atau variabel yang diduga memberikan suatu pengaruh. Model pembelajaran examples non examples adalah model pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran yang sesuai dengan materi kemudian siswa dalam kelompok menganalisis gambar, hal tersebut bertujuan untuk memudahkan siswa dalam memahami suatu konsep dari suatu materi yang dipelajari. b. Variabel Hasil Belajar Variable hasil belajar adalah variabel yang keberadannya tergantung pada variabel model pembelajaran examples non examples. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang terjadi pada individu sebagai akibat dari pengalamannya selama proses belajar. 3.2.1. Definisi Operasional Model pembelajaran examples non examples menurut peneliti adalah suatu pembelajaran yang dilakukan siswa dengan menghadirkan contoh kongkrit berupa gambar-gambar dari suatu materi yang dipelajari siswa. Sehingga siswa dapat belajar suatu materi dengan lebih jelas dan mudah dipahami dan akan membuat siswa tidak menjadi jenuh atau bosan dalam mengikuti pelajaran. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang terjadi pada individu karena melakukan interaksi dengan lingkungan (belajar) dan perubahan tingkah laku yang dimaksud meliputi tiga ranah yaitu kognitif, afektif, psikomotorik dan perubahan tersebut merupakan perubahan ke arah positif dalam penelitian ini perubahan tingkah laku yang dimaksud yaitu pemahaman konsep terhadap materi PKn mata pelajaran organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model pembelajaran examples non examples untuk melihat pengaruh hasil belajar PKn siswa kelas V di SD Kanisius Cungkup Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga, melalui tes hasil

34 belajar siswa yaitu dengan pembelajaran secara konvensional kemudian diberikan pretes setelah itu perlakuan diberikan dengan penggunaan model pembelajaran examples non examples dan diberikan postes. Dari kedua perlakuan tersebut akan nampak pengaruh penggunaan model pembelajaran examples non examples terhadap hasil belajar PKn siswa kelas V di SD Kanisius Cungkup Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. 3.3. Subjek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Kanisius Cungkup yang terletak di pesisiran Kota Salatiga. Tepatnya Di Yayasan Kanisius Sekolah Dasar Kanisius Cungkup Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga Alamat: Jalan Raden Patah No. 1 Salatiga, 50711 Telp (0298) 316570 dengan jumlah 25 orang siswa yaitu 11 laki-laki dan 14 perempuan. Materi pelajaran PKn yaitu Organisasi di Lingkungan Sekolah dan Masyarakat. 3.4. Desain Eksperimen dan Prosedur Penelitian 3.4.1. Desain Eksperimen Dalam penelitian ini desain yang digunakan adalah One Group Pre- Test-Post Test yang hanya memiliki dua set data hasil pengukuran yaitu pre-test (O1) dan pengukuran post-test (O2). Desain nya adalah sebagai berikut. Tabel 3.2 Desain One Group Pre-test-Post Test O1 X O2 ( Endang Mulyatiningsih 2011: 98) Keterangan: O1: Hasil rata-rata (sebelum diberi perlakuan) X: Treatment (perlakuan) O2: Hasil rata-rata (sesudah diberi perlakuan) (O2-O1): Untuk melihat pengaruh positif sesudah dan sebelum diberi treatment.

35 Pada desain ini peneliti memberikan pretest pada siswa kelas V SD Kanisius Cungkup Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga yang diteliti, kemudian peneliti memberikan perlakuan tertentu (Treatment) yaitu menerapkan model pembelajaran examples non examples dengan menggunakan media gambar. Setelah itu diberikan postes untuk kedua kalinya untuk mengetahui perubahan setelah diberi treatment, Apakah Terdapat Pengaruh positif Penggunaan Model Pembelajaran Examples Non Examples Terhadap Hasil Belajar PKn Siswa Kelas V di SD Kanisius Cungkup Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. 3.4.2. Prosedur Penelitian a. Memilih subjek penelitian yaitu SD Kanisius Cungkup Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. b. Menyusun kisi-kisi yang dikembangkan dalam instrument pre-test dan posttest. c. Menguji cobakan instrument pre-tes dan post-test pada kelas uji coba. d. Memberikan pre-test pada kelas V SD Kanisius Cungkup Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. e. Menganalisis hasil pre-test pada kelas V SD Kanisius Cungkup Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. f. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran examples non examples di kelas V SD Kanisius Cungkup kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. g. Menghitung perbedaan antara hasil pre-test dan post-test SD Kanisius Cungkup Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. h. Membandingkan perbedaan untuk menentukan apakah penggunaan model pembelajaran examples non examples berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Kanisius Cungkup Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. i. Menghitung dan menganalisis data dengan menggunakan bantuan softwear SPSS (Statistikal Produck and Service Solution).

36 3.4.Teknik, Instrumen dan Proses Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti ada tiga yaitu observasi, tes dan dokumentasi. Observasi adalah cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mangamati individu atau kelompok secara langsung. Tes adalah sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban atau sejumlah pertanyan yang harus diberikan tanggapan dan jawaban dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan seseorang untuk mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes (Djemari Mardapi, 2008: 67). Sedangkan dokumentasi adalah bukti yang sudah dilakukan oleh peneliti selama melakukan penelitian. Instrumen penelitian ini berupa lembar observasi yang disusun sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran examples non examples. Tes hasil belajar berbentuk soal-soal pilihan ganda. Dokumentasi berupa foto-foto selama proses pembelajaran. Proses pengumpulan data meliputi lembar observasi, Pemberian Tes dan Dokumentasi. Lembar obervasi yang digunakan untuk menilai peneliti selama melakukan proses mengajar dan kegiatan siswa selama proses belajar, untuk mengetahui tingkah laku siswa misalnya selama waktu belajar kegiatan diskusi kelompok dalam menerapkan model pembelajaran examples non examples, tingkah laku guru pada waktu mengajar dan keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Pemberian tes dilakukan sebelum perlakuan dan setelah diberikan perlakuan. Kemudian tes tersebut dikerjakan oleh siswa, selanjutnya hasil pekerjaan siswa dikumpulkan oleh peneliti untuk kemudian dikoreksi dan diberikan skor. Skor dari hasil pekerjaan siswa yang kemudian akan dijadikan data dalam penelitian ini. Proses dokumentasi dilakukan pada saat guru mengajar dan kegiatan siswa dalam melaksanakan proses belajar yang sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran examples non examples. Kisi-kisi soal tes untuk mengukur hasil belajar (lihat lampiran 14). Selain kisi-kisi soal test yang digunakan dalam tes hasil belajar dibuat juga kisikisi tindakan model pembelajaran examples non examples dalam pembelajaran PKn kelas V di SD Kanisius Cungkup Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga

37 Semester II tahun pelajaran 2011/2012. Menurut peneliti tujuan dari kisi-kisi tindakan adalah agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Adapun kisi-kisi tindakan (lihat lampiran 15). 3.6. Proses Analisis Data 3.6.1. Analisis Pendahuluan Analisis pendahuluan dilakukan untuk mengetahui pemenuhan syarat instrumen penelitian yang berupa soal pengukuran pretest dan postest. Analisis dilakukan dalam tiga tahap, seperti: Analisis kesukaran soal, analisis validitas dan analisis reliabilitas. Menurut Sudjana (1989: 149) analisis kesukaran soal terdiri dari soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Butir soal bertujuan untuk memperoleh soal yang baik sehingga dapat memperoleh gambaran tentang prestasi siswa yang sebenarnya. Analisis kesukaran soal bertujuan untuk dapat membedakan soal-soal kategori mudah, sedang, dan sukar. Untuk membedakan siswa yang mempunyai kemampuan rendah dan siswa mempunyai kemampuan tinggi. Untuk mengetahui hasil analisis kesukaran soal item instrumen digunakan rumus berikut. I = Keterangan : I = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal. B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal. N = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan. Sedangkan Kriteria tingkat kesukaran soal menurut Cece Rakhmat dan Didi Suherdi, (2001: 192) adalah sebagai berikut. 0,00 0,30 adalah soal sukar 0,31 0,70 adalah soal sedang 0,71 1,00 adalah soal mudah

38 Menurut Sugiyono (2011: 173) Validitas instrumen (tes) instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Menurut Sudjana (1989: 12) Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Instrumen dikatakan valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Menurut Sugiyono, (2009: 315) suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien Corrected Item-Total Correlation 0,20. Menurut Sekaran (Duwi Priyanto, 2010: 97) uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur dan dapat digunakan pedoman nilai koefisien adalah sebagai berikut. 0,6 tidak dapat diterima 0,7<α 0,8 dapat diterima 0,8<α 0,9 reliabilitas baik α>0,9 reliabilitas sempurna 3.6.1.1. Hasil Analisis Kesukaran Soal Item Instrumen Peneliti memberikan soal Pretest dan soal postest untuk kelas uji coba. (lampiran 16 dan 17) dengan jumlah soal 40 pertanyaan bentuk soal pilihan ganda dengan komposisi soal pretest 17 soal mudah, 13 soal sedang dan 10 soal sukar. Sedangkan dengan komposisi soal postest 17 soal mudah, 12 soal sedang dan 11 soal sukar. Peneliti memberikan soal tersebut kepada 13 orang siswa dengan menggunakan pembelajaran secara konvensional untuk pretest dan model pembelajaran examples non examples untuk soal postest yang digunakan peneliti untuk uji instrumen. Setelah diperiksa, dengan menggunakan rumus maka hasilnya dapat di lihat pada lampiran 18. Hasil analisis tingkat kesukaran soal Konvensional dan Eksperimen (lampiran 18). Dari kategori soal ternyata banyak soal yang tergolong mudah, sedang dan sedikit yang tergolong sukar. Analisis tingkat kesukaran pembelajaran secara konvensional (lampiran 19) dapat diketahui kategori soal yaitu tergolong soal sedang dan mudah. Sedangkan analisis tingkat kesukaran model

39 pembelajaran examples non examples (lampiran 20) dapat diketahui kategori soal yaitu tergolong soal sedang dan mudah. Berdasarkan hasil analisis kesukaran soal item instrumen dapat disimpulkan soal yang digunakan untuk penelitian tergolong soal sedang dan mudah. Terbukti siswa kelas V SD Kanisius Cungkup dengan jumlah 25 orang siswa bisa menjawab semua soal pilihan ganda yang diberikan. 3.6.1.2. Hasil Uji Validitas Uji coba item tes pre-tes, diterapkan pada 13 orang siswa kelas VI di SD Kanisius Cungkup pada tanggal 8 Maret 2012. Dari 40 item soal yang diujikan validitasnya, 22 item valid dan 18 item soal yang tidak valid. Sedangkan uji coba postest diterapkan pada 13 orang siswa kelas VI di SD Kanisius Cungkup pada tanggal 10 Maret 2012. Dari 40 item soal yang diujikan validitasnya, 22 item valid dan 18 item soal tidak valid. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada lampiran 21 untuk soal validitas pretest dan lampiran 22 untuk soal validitas postest. Soal evaluasi yang telah valid diujikan pada pre-test di kelas V (SD Kanisius Cungkup, dengan cara pembelajaran Konvensional) dan postest yang valid diujikan di kelas V (SD Kanisius Cungkup, Kelas Eksperimen model pembelajaran examples non examples). Pelaksanaan pre-tes pada kelas V (SD Kanisius Cungkup) dilaksanakan pada hari rabu 14 Maret 2012 pukul 11.00-12.10. Sedangkan posttest di kelas V (SD Kanisius Cungkup) dilaksanakan pada hari rabu, 21 Maret 2012, pukul 11.00-12.10. Hasil output uji validitas pretest dan hasil uji validitas postest ((lihat lampiran 23 dan lampiran 25). Berdasarkan hasil uji validitas instrumen dapat disimpulkan bahwa dari 40 soal pretes yang layak digunakan untuk penelitian hanya 22 soal. Begitu juga soal postes dari 40 soal yang layak digunakan hanya 22 soal.

40 3.6.1.3. Hasil Uji Reliabilitas Hasil uji reliabilitas (lampiran 24). Didapat nilai Cronbach s Alpha sebesar 0,927 untuk tingkat realibilitasnya dengan item yang berjumlah 22 semuanya valid. Maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur dalam penelitian ini reliabel. Sedangkan Hasil Uji Reliabilitas Postest (lampiran 27) diperoleh hasil (Cronbach s Alpha) yaitu 0,887 untuk tingkat realibilitasnya dengan item yang berjumlah 22 semuanya valid. Maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur dalam penelitian tersebut reliabel. Berdasarkan hasil Uji reliabilitas pretest dan hasil uji reliabilitas postest, yang telah dilakukan peneliti memperoleh hasil reliabilitas sempurna karena nilai alpha lebih dari 0,9 yaitu sebesar 0,927. Sedangkan uji reliabilitas soal Posttest yang telah dilakukan peneliti memperoleh hasil reliabilitas baik karena nilai alpa lebih dari 0,8 yaitu 0,887. 3.6.2. Analisis Lanjut Analisis lanjut digunakan untuk mengetahui uji normalitas data dan uji hipotesis dengan uji paried sample T test. Menurut Duwi Priyatno (2010: 71) Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Sedangkan Menurut Duwi Priyatno (2010: 37) Paried sample T Test digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang berpasangan (berhubungan). Maksudnya disini adalah sebuah sampel tetapi mengalami dua perlakuan yang berbeda. Menurut Teguh W (2008: 65) analisis Paried Sample T-Test merupakan prosedur yang digunakan untuk membandingkan rata-rata dua variabel dalam satu group. Artinya pula analisis ini berguna untuk melakukan pengujian terhadap dua sampel yang berhubungan atau dua sampel berpasangan.

41 3.6.2.1. Uji Normalitas Data Uji normalitas data diukur dengan menggunakan One-Sample- Kolmogorov-Smirnov Test, jika hasil α = < 0,05 data dikatakan tidak signifikan atau tidak normal, dan jika hasil α = > 0,05 maka data dikatakan signifikan atau data normal. Persyaratan data dinyatakan berdistribusi normal jika probabilitas atau p > 0,05 pada uji normalitas dengan Kolmogorov Smimov. Langkah-langkah pengujian Uji Normalitas menggunakan SPSS yaitu Analyze, Nonparametric Test, 1- Sample K-S. 3.6.2.2. Uji Hipotesis dengan Uji Paired Sample T Test Analisis tahap akhir dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian dengan uji t. Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independent secara parsial terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis penelitian dilakukan sebelum analisis Paried Sample T Test yaitu uji asumsi varian (uji levene s) untuk mengetahui apakah memiliki varian sama atau berbeda. Setelah uji asumsi varian kemudian dilakukan uji Paried Sample T Test dengan taraf signifikansi 5 % atau > 0,05 (convidence interval 95 %). Jika t hitung t tabel dan tingkat sig 0,05 maka H a diterima dan H 0 ditolak dan sebaliknya. Adapun hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah: H 0 = µ 1 = µ 2 : artinya; Tidak ada Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Examples Non Examples Terhadap Hasil Belajar PKn Siswa Kelas V di SD Kanisius Cungkup Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012. H a = µ 1 µ 2 : artinya; Ada Pengaruh Penggunaan model pembelajaran Examples Non Examples Terhadap Hasil Belajar PKn Siswa Kelas V di SD Kanisius Cungkup Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012.

42 Dimana: µ 1 = rata-rata hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Examples Non Examples. µ 2 = rata-rata hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran secara konvensional.