20 BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Lokasi penanaman variabel bebas Kadar kalium air kelapa variabel terikat Lokasi penanaman kelapa (dataran tinggi dan dataran rendah) dapat mempengaruhi kadar kalium dalam air kelapa.
21 B. Hipotesa Ho : Tidak ada perbedaan kadar kalium pada air kelapa hijau (Cocos viridis) di dataran tinggi dan dataran rendah. Ha : Ada perbedaan kadar kalium pada air kelapa hijau (Cocos viridis) di dataran tinggi dan dataran rendah. C. Variabel Dalam penelitian ini terdapat dua macam variabel yaitu : 1. Variabel bebas : Lokasi penanaman. 2. Variabel terikat : Kadar kalium air kelapa hijau (Cocos viridis). D. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik karena dalam penelitian ini tidak terdapat perlakuan terhadap sampel, dan hanya menjelaskan keadaan dari sampel, yaitu tentang kadar kalium air kelapa hijau (Cocos viridis) yang 21 tumbuh pada tempat berbeda kemudian menganalisa perbedaan kadar kaliumnya. E. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kota Semarang. Pemeriksaan sampel secara kualitatif dilakukan di Laboratorium Kimia Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang, sedangkan pemeriksaan sampel secara kuantitatif dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan
22 Semarang. Waktu penelitian dimulai pada bulan Desember 2006 sampai dengan Juni 2007. F. Sampel Sampel dalam penelitian ini diambil secara purposif, yaitu dataran tinggi dan dataran rendah yang banyak ditanami pohon kelapa dalam (berbuah sesudah usia 6 tahun) dengan warna buah kelapa hijau (Cocos viridis) dengan varietas typica dan memenuhi syarat ketinggian yaitu Nglerep, terletak pada ketinggian antara 500->1000 m di atas permukaan laut (Chaldun, Ahmad. 1994) dan dataran rendah yang memenuhi syarat yaitu Tlogosari, terletak pada ketinggian antara 0-100 m di atas permukaan laut (Chaldun, Ahmad. 1994). Dari masing-masing daerah tersebut dipilih tiga buah pohon kelapa hijau (Cocos viridis) yang berusia produktif yaitu antara 15-20 tahun, dan dari setiap pohon diambil dua buah kelapa muda yang berusia ± 6 bulan. G. Prosedur Penelitian 5. Bahan Dan Alat Reagen yang digunakan adalah HNO3 pa, HNO3 1 : 1, HClO4 pa, H2SO4 pa, alkohol, asam tartrat 5%, aquades dan aqubides. Alat yang digunakan adalah spektrofotometer serapan atom, tabung reaksi, rak tabung reaksi, hot plate, pipet tetes, cawan porselen, pipet volume 50,0 ml, beker glass 200 ml, labu ukur (100 ml dan 50 ml), batang pengaduk. 5. Pengambilan Air Kelapa dan Penanganannya
23 Air kelapa yang digunakan dalam penelitian ini adalah air kelapa muda segar dari kelapa hijau. Kelapa hijau diambil dari dataran tinggi (Nglerep) dan dataran rendah (Tlogosari) dengan usia buah yang relatif sama, yaitu ± 6 bulan. Sebelum dilakukan pemeriksaan, sabut buah kelapa dikupas terlebih dahulu untuk memudahkan mengambil air kelapa. Setelah itu air kelapa disaring dan dimasukkan ke wadah untuk kemudian segera diperiksa. 6. Pemeriksaan Laboratorium a. Persiapan Sampel Sebelum dianalisa sampel dimurnikan dulu dari kemungkinan adanya zat-zat pengganggu reaksi dengan cara sebagai berikut : 1) Dipipet 50,0 ml sampel, lalu diletakkan ke dalam beker glass ditambah 5 ml HNO3 pa dan kemudian dipanaskan di atas kompor dalam kamar asam hingga uap coklatnya habis dan volumenya tinggal ± 10 ml, kemudian didinginkan. 2) Dimasukkan ke labu ukur 50,0 ml ditepatkan sampai tanda batas dengan aquabides, kemudian dihomogenkan. 3) Sampel siap digunakan untuk analisa. (Mary Ann H. Francis, Lenore S. Clesceri, Arnold E. Greenberg, Andrew D. Eaton, 1998). b. Analisa Kualitatif
24 Tujuan dilakukan analisa kualitatif kalium adalah untuk mengetahui ada tidaknya kalium dalam air kelapa. Analisa kualitatif terhadap kalium dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1) Reaksi nyala memberikan warna ungu. 2) Filtrat sampel + larutan asam tartrat 5%, terjadi endapan putih. 3) Filtrat sampel + larutan asam perchlorat pekat, terjadi endapan putih. c. Analisa Kuantitatif Tujuan dari analisa kuantitatif kalium adalah untuk mengetahui kadar kalium dalam suatu bahan. Metode yang digunakan untuk penetapan kadar kalium adalah spektrofotometer serapan atom (SSA). Prinsip dari metode ini adalah absorbsi energi radiasi elektromagnetik oleh atom. Kadar kalium dari air kelapa dapat diketahui dengan manganalisa filtrat sampel pada spektrofotometer serapan atom dengan panjang gelombang 766,5 nm (Khopkar, S. M., 2003), baku seri kalium 0 ; 0,10 ;0,25 ;0,50 ;1,0 ;2,0 ppm, dan blanko aquabides : HNO3 1 : 1 (100 : 1). H. Teknik Pengumpulan Data Data yang diperoleh merupakan data primer hasil penetapan kadar kalium pada air kelapa hijau (Cocos viridis) yang ditanam di dataran tinggi Nglerep dan dataran rendah Tlogosari. Data identifikasi kualitatif diperoleh dengan melakukan serangkaian reaksi kimia spesifik untuk kalium. Data
25 kandungan kalium air kelapa diperoleh dengan melakukan penetapan kadar menggunakan metode spektrofotometer serapan atom. I. Analisa Data Skala data penetapan kadar kalium pada air kelapa hijau (Cocos viridis) di dataran tinggi dan dataran rendah adalah ratio. Untuk mengetahui adanya perbedaan kadar kalium pada air kelapa hijau (Cocos viridis) di dataran rendah dan dataran tinggi, maka data tersebut diolah secara statistik dengan menggunakan uji t independent. J. Definisi Operasional 1. Kalium adalah salah satu golongan logam alkali yang mempunyai rumus atom K, berat atom 39,102, nomor atom 19, titik lebur 63,380C, dan titik didih 7590C, dimana dalam penelitian ini adalah kalium pada air kelapa hijau yang kadarnya dapat diketahui melalui penetapan kadar kalium dengan metode spektrofotometri serapan atom yang mempunyai satuan mg/l dan skala datanya ratio. 2. Air kelapa hijau adalah bagian dari buah kelapa hijau (Cocos viridis) yang berupa cairan dan mempunyai peran yang penting pada proses pematangan buah dan perkecambahan, mempunyai kandungan gizi berupa vitamin, unsur makro dan unsur mikro yang salah satunya adalah kalium. 3. Dataran tinggi adalah tanah datar yang luas dan tingginya antara 2001500 meter di atas permukaan laut, salah satu daerah di Kota Semarang
26 yang memenuhi kriteria ini adalah Nglerep yang terletak pada ketinggian antara 500->1000 meter di atas permukaan laut. 4. Dataran rendah adalah wilayah daratan yang tingginya 0-200 m di atas permukaan laut, dan lapisan-lapisan tanahnya horizontal, salah satu daerah yang memenuhi kriteria ini adalah Tlogosari yang terletak pada ketinggian antara 0-100 meter di atas permukaan laut. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah air kelapa hijau (Cocos viridis) yang diambil dari pohon kelapa dalam yang tumbuh di dataran