BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen yang didukung dengan studi pustaka. B. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di laboraturium Kimia Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jl.Wonodri Sendang Raya 2-A Semarang, sedangkan untuk pembacaan SSA dilakukan di Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Jl. Ki Mangunsarkoro No. 6 Semarang. Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai April C. Obyek penelitian Sampel penelitian yang digunakan adalah buah nanas muda dan masak yang diperoleh dari pasar Karangayu Semarang Jl. Jendral Soedirman Semarang. Sampel yang digunakan sebanyak 3 buah nanas muda dengan ciriciri kulit berwarna hijau kekuningan dan 3 buah nanas masak dengan ciri ciri kulit berwarna kuning kemerahan. Buah nanas dikupas, dicuci bersih dan dipotong - potong lalu diblender sampai halus kemudian ditimbang dan didestruksi dengan asam nitrat dan di analisa kadar kaliumnya dengan analisa kualitatif dan kuantitatif. 20

2 21 D. Kerangka Konsep Kerangka konsep penetapan kadar kalium pada nanas muda dan masak adalah sebagai berikut : Buah nanas muda Kadar kalium Buah nanas masak E. Hipotesa Hipotesa yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Ha : Ada perbedaan kadar kalium antara buah nanas muda dan masak. Ho : tidak ada perbedaan kadar kalium antara buah nanas muda dan masak F. Variabel penelitian Variabel bebas Variabel terikat : Buah nanas muda dan masak : Kadar kalium G. Alat dan bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah nanas muda dan masak, aquades, methanol, H 2 SO 4 pekat, asam tartrat (H 2 C 4 H 4 O 6 ), asam nitrat pekat (HNO 3 ), dan asam perklorat (HC1O 4 ). Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah spektrofotometer serapan atom (SSA), pipet volume (1,0 ml dan 10,0 ml), Beker glass (500 ml),

3 22 labu ukur (50 ml dan 500 ml), neraca analitik, lampu UV, corong, labu keidal, kompor listrik, statif, klem, kertas saring, botol sampel, pengaduk dan cawan porselin. H. Prosedur Kerja Prosedur penelitian ini terdiri dari : 1. Preparasi sampel untuk penetapan kadar kalium. a) Buah nanas muda. 3 buah nanas muda dikupas dan dihilangkan dari matanya lalu masing-masing dipotong. Diambil ½ bagian nanas yang sudah dipotong, kemudian sampel diblender sampai halus. b) Buah nanas masak 3 buah nanas masak dikupas dan dihilangkan matanya lalu masing-masing dipotong. Diambil ½ bagian nanas yang sudah dipotong bagian, kemudian sampel diblender sampai halus. 2. Proses destruksi secara basah Dari preparasi sampel ditimbang sebanyak 5,0 gram nanas muda dan masak lalu dimasukkan ke dalam labu kjeldahl ditambah 5 ml asam nitrat pekat dan aquadest sebanyak 25 ml kemudian dipanaskan sampai jernih. Dinginkan lalu dipindahkan ke dalam labu ukur 50 ml dan ditambah aquadest sampai tanda batas, dikocok setelah itu disaring.

4 23 3. Pengulangan Ulangi pembuatan sampel buah nanas muda dan masak seperti langkah nomor 2 sebanyak 3 kali. 4. Analisa kadar kalium A. Analisa kualitatif kalium pada buah nanas muda dan masak a) Filtrat sampel + reaksi nyala memberikan nyala api berwarna ungu Reaksi : 2 ml sampel diuapkan (Residu) + 2 tetes H 2 SO 4 pekat + 2 ml metanol, dibakar nyala api berwarna ungu. b) 2 ml filtrat sampel + larutan asam tartat terjadi endapan putih. Reaksi : K + + H 2 C 4 H 4 O 6 KH 2 C 4 H 4 O 6 Putih + H + c) 2 ml sampel + larutan asam perchlorat terjadi endapan putih. Reaksi : K + + HC1O 4 KC1O 4 Putih + H + B. Analisa kuantitatif kalium a) Filtrat setelah didestruksi dimasukan ke dalam labu ukur 50 ml dan tambah aquadest sampai tanda batas, dikocok setelah itu disaring (larutan A). b) Dari larutan A diambil sebanyak 5,0 ml kemudian dimasukan ke dalam labu ukur 100 ml dan ditambah aquadest sampai tanda batas (larutan B).

5 24 c) Larutan B dibaca kadarnya dengan alat spektrofotometer serapan atom ( AAS-FLAME AA 700) kemudian dibaca absorbansinya dengan panjang gelombang 766,5 nm. d) Blanko yang digunakan adalah aquadest dan standart kalium, baku seri : 0,00 ppm; 0,01 ppm; 0,10 ppm; 0,20ppm; 0,30 ppm; 0,40 ppm; 0,50 ppm; 1,00 ppm; 2,00 ppm; dan 5,0 ppm. 5. Perhitungan kadar kalium : a) Kadar kalium A = a x b x c = ε x b x c Keterangan : A= Absorbansi a = absorbansivitas molar ( jika C dalam mg/i ) b = ketebalan larutan c = kosentrasi dalam larutan ε = koefisien ekstingsi molar ( jika C dalam mol/1) b) Persamaan garis lurus absorbasinya baku seri kalium dan kosentrasi baku seri kalium. Y A b s o r b a n s i k a r i u m Y = b x + a B a k u s e r i k a l i u m X Keterangan : Y = Absorbansi kalium

6 25 X = konsentrasi kalium a = titik potong ( intersep ) b = lereng ( slope ) c) Kadar kalium dalam sampel per gram ( mg/l ) Mg/Kg = x Kadar dalam AAS x x P g 1000 I. Analisa data Data yang diperoleh adalah data primer yaitu berupa hasil penetapan kadar kalium pada buah nanas muda dan masak. Data disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis secara statistik menggunakan uji T. J. Definisi operasional Kalium adalah salah satu unsur logam alkali yang menpunyai rumus atom K; berat atom 39,102 ; nomor atom 19; titik lebur 63,38 0 C; dan titik didih C. Kadar kalium ditetapkan dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Buah nanas (Ananas Comosus (L) Merr ) adalah buah yang berwarna kuning, rasa asam dan manis yang berkhasiat sebagai peluruh kencing. Buah dapat dipanen sekitar 5 6 bulan setelah berbunga untuk buah nanas masak,, kulit buah berwarna kuning kemerahan, daging buah berwarna kuning. Sedangkan untuk nanas muda 3-4 bulan setelah berbunga, warna kulit buah berwarna hijau kekuningan, daging buah berwarna kuning sedikit putih,

7 26 selain itu buah nanas mengandung vitamin A dan vitamin C, kalsium, fosfor, magnesium, besi, natrium, kalium, sukrosa dan enzim Bromelain,. Spektofotometri Serapan Atom yang disingkat dengan SSA adalah suatu teknik atau metode analisa kimia sebagai penentuan kadar unsur-unsur logam dan semi logam yang terdapat di dalam sempel (terutama pada kadar yang terendah yaitu ppm dan ppb) dengan dasar analisis absorpsi energi radiasi elektromagnetik oleh atom.

8 27 DAFTAR PUSTAKA Basset, J., R. C. Denney, G.H Jeffrey, J. Mendhom Buku Ajar Vogel Kimia Analisa Kuantitatif Anorganik. Jakarta : EGC. Basuki B Purnomo Dasar- dasar Urologi. Malang : FK Universitas Brawijaya. Evelyn C pearce Anatomi dan Fisiologi untuk paramedist, Jakarta ; Gramedia. Kartosapoetra, G.Marsetyo., Med Ilmu Gizi. Cetakan kelima. Jakarta : PT. ASD Mahasatya. Khopkar, S.M Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI Press. Lisdiana, dkk Budidaya Nanas Pengolahan dan Pemasaran. Bogor : PT. Pustaka utama Nursalam Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem perkemihan. Jakarta : Salemba Medika. Robert E. Olson, Harry P. Broquist, C. O. Chicester, William J. Darby, Albert C. Kolbye Jr., Richard M. Stalvey Pengetahuan Gizi Mutakhir Mineral. Jakarta : Gramedia. Sastrohamidjojo, Hardjono Spektroskopi. Yogyakarta. Liberty. Setiawan Dalimartha Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Bogor : Trobus Agriwidya. Winarno, F. G Kimia Pangan dan Gizi Cetakan XI. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Wulandari, I Perbedaan Kadar Kalium Pada Daun Tempuyung ( Sonchus orvensis) Berdasarkan Lama Perebusan Dan Perendaman dengan Air Mendidih. KTI Unimus. Semarang.