PENGUKURAN PRODUKTIVITAS MESIN GTS ( SPEED COUNT ) DENGAN PENDEKATAN RATIO UNTUK PROSES PITA CUKAI DI PERUM PERURI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan memiliki serta

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

RANCANG BANGUN SISTEM AUTOMATIC TRANSFER SWITCH DAN AUTOMATIC MAINS FAILURE PADA GENERATOR SET 80 KVA DENGAN DEEP SEA ELECTRONIC 4420

Pertemuan 5 A. Tujuan 1. Standar Kompetensi : Mempersiap kan pekerjaan pengoperasian peralatan elektronik video

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit atau satuan kerja Humas, atau Public Relations. eksternal, tetapi juga dengan publik internalnya, sehingga terjalin

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

ANALISIS BEBAN KERJA PEGAWAI DI SEKSI VERSAIGAMONANG DEVISI DEPRODUGAMONANG PERUM PERURI KARAWANG

UNIVERSITAS GADJAH MADA LABORATORIUM FISIKA MATERIAL DAN INSTRUMENTASI No. Dokumen : IKO/FM.003/VCF PETUNJUK OPERASIONAL VACUM CHAMBER FURNACE JK-1200

RANCANG BANGUN PENCATAT HASIL PRODUKSI PADA INDUSTRI METAL PRINTING MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

METODE PENELITIAN HASIL DAN BAHASAN a. Proses Bisnis yang Sedang Berjalan

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS BERBASIS SISTEM SCADA

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi Penelitian Pengumpulan Bahan Penelitian. Dalam penelitian ini bahan atau materi dikumpulkan melalui :

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. PRAKATA... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL...

OLEH : NAMA : SITI MALAHAYATI SARI KELAS : EL-3E NIM :

INSTRUKSI KERJA ALAT OIL BATH MEMMERT ONE 7-45

LAMPIRAN. LAMPIRAN 1 - Wawancara dengan pihak PT. Panasonic Manufacturing Indonesia. Departemen Finance and Accounting

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan

Rancang Bangun Alat Pengocok Bahan Kimia Otomatis (Automatic Chemical Shaker) Berbasis Mikrokontroler ATMega16

IK UJI TARIK BAJA INTRUKSI KERJA

INSTRUKSI KERJA. Penggunaan Komputer Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB IV PENGUJIAN ALAT

Hall. Sumber dari internet :


BAB III REALISASI DAN PERANCANGAN

NO NAMA BARANG SPESIFIKASI JUMLAH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini merupakan penjelasan dari rangkaian power supply:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem dan Definisi Sistem

BAB IV PENGUJIAN ALAT. elektrikal dan sipil dapat dikontrol melalui PLC sebagai kontrollernya.

PROTOTIPE KUNCI REM CAKRAM SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN PENGENDALI JARAK JAUH BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

Tujuan : Setelah mengikuti diklat ini, diharapkan peserta dapat : - Mengetahui jenis-jenis peripheral komputer serta fungsinya

Prototype Sistem Pengisian Dus Otomatis dengan Robotik Berbasis PLC (Programmable Logic Controller)

Standard Operating Procedure PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA

Output Device (Perangkat Keluaran)

SIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL SYSTEM

BAB I PENDAHULUAN. tersebut menjadikan perusahaan-perusahaan lebih giat dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Berikut ini contoh jenis-jenis peripheral dengan berbagai tugasnya:

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT DAN SISTEM

Seminar Nasional IENACO ISSN

MODUL 2 PERANCANGAN POLA PRODUK PENGECORAN

PENDETEKSI LOGAM UNTUK INDUSTRI MAKANAN BERBASIS PLC. Oleh : Atmiasri dan Sagita Rochman*)

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB III PERANCANGAN SISTEM. menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SIMULASI SISTEM PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS

Hal. 126 dari 137

Tipe-tipe Sistem Informasi

Rancangan Welding Fixture Pembuatan Rangka Produk Kursi

Hilman Herdiana Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung ABSTRAK

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (secara hardware).hasil implementasi akan dievaluasi untuk mengetahui apakah

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis OEE (Overall Equipment Effectiveness) pada Mesin Discmill di PT Tom Cococha Indonesia

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN. pengontrol agar dapat bekerja secara otomatis. Terdapat tiga switch menjalankan

Mesin frais CNC TU-3A

1. Mengaktifkan fungsi Record - Klik kanan pada layar,monitor akan menampilkan Taskbar (Lihat gambar 1) Gambar 1

PENGARUH KAPASITOR BANK TERHADAP OUTPUT DARI GENERATOR INDUKSI 1 FASA

USER MANUAL UKM PANGAN AWARD Kementerian Perdagangan TIM PENYUSUN SUBDIT PENGEMBANGAN PRODUK LOKAL DIREKTORAT PERDAGANGAN DALAM NEGERI

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III FUNGSI BAGIAN PLC. Processor. Catu Daya. Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC

MANUAL PROSEDUR. Pemeliharaan Alat Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN DIGITAL PADA PRAKTIKUM MESIN KND-100M CNC

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBUATAN SIMULASI MESIN PRES SIL OLI

BAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan kegiatan. Setiap hari, bahkan disetiap saat, teknologi dapat

BAB IV PENGATURAN DAN PENGUJIAN

Daftar Isi. Daftar Gambar

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

PERBAIKAN WORKSTATION DI PT. YUSHIRO INDONESIA UNTUK MENGURANGI RESIKO KELUHAN MUSKULOSKELETAL

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB IV PENGOPERASIAN DATA LOGGER

LAMPIRAN. Tabel.1. Tabel Daftar Komponen. Nama komponen Jenis komponen Jumlah komponen

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

ANALISIS ATAS PENERAPAN PERHITUNGAN, PENYETORAN, SERTA PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN 22 DAN PAJAK PENGHASILAN 23 STUDI KASUS PERUM PERURI

PERURI: BUMN Pencetak Uang Rupiah yang Andal Mencetak Dokumen Sekuriti) Karawang, 4 Juni 2015

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Purwarupa Sistem Kunci Kombinasi Berbasis Sidik Jari dan Sensor Passive Infrared Receiver

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

MANUAL PROSEDUR. Pemeliharaan Alat Laboratorium Komputer Teknik Mesin

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

BAB 4 RENCANA IMPLEMENTASI

BAB IV PENGUJIAN ALAT

MEDIA PEMBELAJARAN PENGENALAN MATA UANG RUPIAH DI SD THERESIANA 02 SEMARANG

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB 1 PENDAHULUAN. karena itu semakin banyak organisasi baik swasta maupun pemerintahan dan lembaga

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN UJI COBA. penempatan yang cocok untuk IP Camera tersebut. penempatan IP Camera ini sangat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

USER MANUAL BOOK. TM Nail House Management System. Admin & Nailist Interface. Salman Inovasi

SISTEM PENGAMAN BRANKAS UANG MESIN ATM BANK OTOMATIS BERBASIS ATMega 8535

Transkripsi:

Volume 2 No.1 Januari 2017 Website : www.journal.unsika.ac.id Email : barometer_ftusk@staff.unsika.ac.id PENGUKURAN PRODUKTIVITAS MESIN GTS ( SPEED COUNT ) DENGAN PENDEKATAN RATIO UNTUK PROSES PITA CUKAI DI PERUM PERURI 1 Kusnadi, 2 Dene Herwanto 1, 2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Singaperbangsa Karawang 1 tikuk.kusnadi@yahoo.com, 2 deneherwanto@yahoo.com I N F O A R T I K E L Diterima : 14 November 2016 Direvisi : 15 Desember 2016 Disetujui : 21 Januari 2017 Kata Kunci : Produktivitas dan Pendekatan Ratio A B S T R A K Selain mencetak uang rupiah Republik Indonesia, Perusahaan juga mencetak beberapa produk sekuriti, seperti cetakan kertas berharga non-uang, contohnya pita cukai hasil tembakau, paspor, perangko, materai dan benda pos berharga lainnya, security seals, ijasah, STTB, airline ticket, dokumen perbankan, stiker kaset, stiker video dan CD, serta berbagai jenis stiker, dan juga logam nonuang, seperti stempel tera, stempel cetak, medali, key holder, piagam, lencana, tropi, printing roll. Untuk mengevaluasi produktivitas pada mesin GTS khususnya pada bagian Verifikasi Pita Cukai maka perlu dilakukan tingkat pengukuran produktivitas secara baik dan benar, karena ukuran tingkat produktivitas ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan penambahan fasilitas mesin produksi dan tenaga kerja yang akan mendukung aktivitas perusahaan. Pokok masalah yang dibahas dalam hal ini adalah bagaimana mengukur tingkat produktivitas mesin GTS pada proses produksi Pita Cukai dengan pendekatan rasio. Metode pengukuran produktivitas yang digunakan adalah dengan pendekatan rasio, di mana langkah-langkah dalam hal ini mengacu pada langkah-langkah pendekatan rasio yaitu perbandingan antara efektivitas dan efisiensi. Adapun nilai efektivitas (keluaran) berupa waktu standar kerja mesin GTS dan nilai efisiensi (masukan) berupa jumlah produksi aktual mesin. PENDAHULUAN Cara termudah untuk menuliskan paper Anda agar sesuai dengan format penulisan Jurnal Rekayasa Sistem dan Industri adalah dengan menuliskan paper Anda pada template ini. Proses produksi merupakan hal yang sangat penting dalam perushaaan manufaktur, oleh sebab itu perlu diadakan sebuah perencanaan dan pengawasan secara kontinyu dan terus menerus. Adanya perencanaan produksi akan memberikan suatu kemudahan dalam melaksanakan proses produksi pada perusahaan. Proses produksi adalah aktivitas bagaimana membuat produk jadi dari bahan baku yang melibatkan mesin, energi, pengetahuan, teknis, dan lain-lain (Baroto, 2002:13). Perusahaan mempunyai legalitas sebagai pencetak uang resmi negara Republik Indonesia dan kertas berharga lainnya. Hal tersebut ditunjang dengan pengalaman dan kelengkapan sarana mesin cetak yang modern serta mempunyai jaringan dengan lembaga-lembaga pemerintah, baik di dalam maupun di luar negeri. Di dalam tugasnya sebagai Perusahaan yang bergerak di bidang percetakan uang Republik Indonesia, Perusahaan menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan Bank Indonesia. PERUM PERURI sebagai BUMN satu-satunya yang dipercaya oleh negara untuk mencetak uang rupiah (baik uang kertas maupun uang logam) bagi Republik Indonesia (sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2006). Selain mencetak uang rupiah Republik Indonesia, Perusahaan juga mencetak beberapa produk sekuriti, seperti cetakan kertas berharga non-uang, contohnya pita cukai hasil tembakau, paspor, perangko, materai dan benda pos berharga lainnya, security seals, ijasah, STTB, airline ticket, dokumen perbankan, stiker kaset, stiker video dan CD, serta berbagai jenis stiker, dan juga logam non-uang, seperti stempel tera, stempel cetak, medali, key holder, piagam, lencana, tropi, printing roll. Untuk menciptakan segala jenis produk uang kertas, uang logam, kertas berharga non-uang, dan logam non-uang yang berkualitas dan mampu menjawab setiap tuntutan yang ada. Perusahaan sadar harus memiliki suatu sistem handal yang mampu untuk mengelola proses pemproduksian uang kertas, uang logam, kertas berharga non-uang, dan logam non-uang mulai dari pengolahan bahan baku hingga menjadi sebuah produk uang kertas, uang logam, kertas berharga non-uang dan logam non-uang yang berkualitas tinggi sehingga siap untuk diedarkan. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, peneliti mengajukan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Mengukur tingkat produktivitas dan efektivitas mesin GTS dalam proses akhir pita cukai 2. Merancang sistem kerja mesin GTS dengan pendekatan ratio. METODE PENELITIAN Penelitian ini mengumpulkan data secara umum dan data tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung melalui pengamatan, pencatatan, pengukuran, maupun wawancara langsung dengan narasumber terpercaya. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil pencatatan, pengukuran, penyelidikan, maupun kegiatan-kegiatan lain yang dilakukan oleh pihak lain atau instansi-instansi yang terkait 29

termasuk juga di dalamnya adalah laporan-laporan penyelidikan atau laporan kegiatan dari suatu studi instansi yang ada. a. Elemen Keluaran Pada elemen keluaran merupakan efektivitas dari pengukuran produktivitas yang akan dilakukan. Total produksi aktual mesin Jam kerja mesin Waktu yang tersedia Jml prod dalam 1 b. Elemen Masukan Dalam pengukuran produktivitas adapun data elemen masukan yang diperlukan adalah sebagai berikut : Jumlah aktual mesin GTS Total Produksi n periode Rata 2 Produksi = n periode c. Menghitung Efektivitas, Efisiensi dan Produktivitas Efektivitas Mesin =J.K/hari x H.K/hari x jml prod/ Efisiensi Mesin = Jumlah produksil actual/minggu efektivitas mesin/minggu Efektivitas mesin spinning Efisiensi mesin spinning HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pengertian Tentang Mesin GTS Mesin hitung kertas GTS ini salah satu mesin hitung buatan Jerman. Mesin GTS ini berfungsi untuk menghitung suatu kertas dalam jumlah yang banyak. Mulai dari 1 lembar hingga lebih dari 500 lembar kertas yang ingin dihitung sesuai dengan settingan dan kebutuhan yang di inginkan. Mesin ini dapat menghitung jenis kertas mulai dari ukuran A5 hingga A0. Prinsip kerja mesin ini ialah mempermudah kinerja operator dalam menghitung kertas dalam jumlah yang banyak. 2. Bagian-Bagian Pada Mesin GTS 1. BASE FRAME 2. Layar LCD Monitor 3. Lampu Sinyal 4. Pan Air Sliding Table 5. Size Adjustment 6. Main Swich 7. Push Button Start/ Stop 8. Tombol Emergency 3. Keuntungan Penggunaan Mesin GTS Menggunakan Tegangan 220 Volt. Cocok digunakan untuk menghitung kertas dengan jumlah banyak. Memiliki tingkat akurasi hitungan yang tinggi. Meringankan pekerjaan operator, tanpa harus menghitung manual. Perawatan yang mudah. 4. Prinsip Kerja Mesin GTS Simpan Matrial (Kertas) tepat simetris yang terlihat pada gambar. Maka secara otomatis sensor akan bekerja. Angin akan keluar dari lubang Pan Table untuk meringankan beban Matrial (Kertas). Disaat itu ke dua Clamping Plate akan turun menjepit kertas yang akan di proses. Setelah kertas dijepit oleh ke dua Clamping Plate, maka turun lah ke dua Counting Disk. Saat ke dua Counting Disk turun menempel di Matrial (Kertas), maka bekerjalah Motor untuk memutarkan Counting Disk. Disaat Counting Disk berputar Vacuum Pump pun bekerja, Vacum Pump menyedot angin melalui lubanglubang yang ada di bagian bawah Cuonting Disk. Kemudian disalurkan melalui Selang Vacum dan dialirkan ke Filter Vacuump Pump. Layar LCD Monitor akan menampilkan hasil hitungan dari lembar pertama hingga lembar terakhir. Apabila hasil hitungan Matrial (Kertas) tersebut Klop, maka pada layar LCD Monitor akan menampilkan angka yang sama dari hasil hitungan ke dua Counting Disk tersebut, misalkan angka 500-500. Dan Layar LCD Monitor akan berwarna Hijau pada angka tersebut. Dan Lampu Sinyal pun akan menyala berwarna Hijau. Apabila hasil hitungan Matrial (Kertas) tersebut tidak Klop. Misalkan maka pada layar LCD Monitor akan menampilkan angka berbeda dari hasil hitungan ke dua Counting Disk tersebut, misalkan angka 500-499. Dan Layar LCD Monitor akan berwarna Merah pada angka tersebut. Dan Lampu Sinyal pun akan menyala berwarna Merah. Gambar 1. Bagian-Bagian Pada Mesin GTS 30

A. Elemen Keluaran (Efektivitas) Pada elemen keluaran merupakan efektivitas dari pengukuran produktivitas yang akan dilakukan hanyalah data di bawah ini : a. Waktu Standar Kerja Mesin GTS Adapun jumlah kerja untuk mesin GTS sendiri adalah seperti yang tercantum pada tabel di bawah ini : Tabel.1 Jumlah Waktu Standar Kerja Mesin GTS H.K Waktu No Kegiatan Mesin / Hari Hari / Minggu / Bulan / Tabel 2. Jumlah Produksi Aktual Mesin GTS Periode Mei 2016 sampai Juni 2016 No Bulan Minggu Produksi Aktual (lembar/minggu) Minggu ke-1 2,890,090 1 Mei-16 Minggu ke-2 3,100,500 Minggu ke-3 4,150,550 Minggu ke-4 3,505,000 Minggu ke-1 2,950,880 2 Juni-16 Minggu ke-2 3,200,250 Minggu ke-3 4,220,190 Minggu ke-4 3,450,560 Total Produksi Actual 27,468,020 1 2 J.K Normal Set Up Mesin General Cleaning Pergantian Disc 30 16 112 480 30 1 7 30 Total 15 105 450 Maka dari tabel di atas dapat diketahui seberapa besar hasil produksi dan waktu produksi mesin GTS dengan cara sebagai berikut : Hasil Produksi Total produksi aktual mesin Jam kerja mesin 3.433.503 lembar/minggu 105 /minggu 32700 lembar/ Waktu Produksi Waktu yang tersedia Jml prod dalam 1 15 32.700 lembar/ 0,005 /lembar B. Elemen Masukan (Efisiensi) Dalam pengukuran produktivitas adapun data elemen masukan yang diperlukan adalah sebagai berikut : a) Jumlah Aktual Produksi Mesin GTS Adapun jumlah aktual untuk produksi mesin GTS di Perum Peruri selama periode Mei 2016 sampai Juni 2016 dapat dilihat ditabel di bawah ini : Maka dari tabel diatas dapat diketahui jumlah rata-rata aktual produksi perminggu adalah sebagai berikut : Rata2 Produksi = (Total Produksi n periode)/(n periode) Rata2 Produksi = 27.468.020/(8 minggu) = 3.433.503 lembar/minggu C. Perhitungan Efektivitas, Efisiensi dan Produktivitas 1. Perhitungan Efektivitas Mesin GTS Untuk menentukan seberapa besar tingkat efektivitas yang dihasilkan oleh mesin GTS selama periode Mei sampai Juni tahun 2016 di Perum Peruri adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Efektivitas Mesin = J.K/hari x H.K/hari x jml prod/ = 15 /hari *30 hari *32700 lembar/ Efektivitas Mesin = 14.715.011 lembar/bulan Efektivitas Mesin = Maka untuk tingkat efektivitas mesin GTS untuk tiap 1 unit mesin di Perum Peruri mampu menghasilkan jumlah produksi 3.678.753 lembar perminggunya. 2. Perhitungan Efisiensi Mesin GTS Adapun tingkat efisiensi mesin GTS untuk periode Mei sampai Juni tahun 2016 di PERUM PERURI adalah dengan cara : Efisiensi Mesin = Periode Mei 2016 Efisiensi mesin = Jumlah produksil actual/minggu efektivitas mesin/minggu 2.890.090 lembar /mingu = 0,7856 = 78,56% lembar per minggu 100% Efisiensi mesin = X (3.678.753 lembar 78,56% /minggu) Efisiensi mesin = 4.682.729 lembar/minggu Adapun untuk langkah perhitungan pada minggu-minggu selanjutnya seperti pada contoh perhitungan diatas. Periode Juni 2016 2.950.880 lembar/minggu Efisiensi mesin = Efisiensi mesin = 0,8021 = 80,21% lembar per minggu 100% Efisiensi mesin = X (3.678.753 lembar 80,21% /minggu) 31

Efisiensi mesin = 4.586.401 lembar /minggu Adapun untuk langkah perhitungan pada minggu-minggu selanjutnya seperti pada contoh perhitungan di atas. Maka untuk tingkat efisiensi mesin yang diperoleh dari perhitungan di atas selama 2 (dua) bulan lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3. Hasil Perhitungan Efisiensi Mesin GTS Periode Mei - Juni 2016 No Bulan Minggu Hasil Efisiensi Lembar/minggu Minggu ke-1 4682730 1 Mei 2016 2 Juni 2016 Minggu ke-2 4364918 Minggu ke-3 3260727 Minggu ke-4 3860991 Minggu ke-1 4586402 Minggu ke-2 4228937 Minggu ke-3 3206723 Minggu ke-4 3921911 Efisiensi Rata-rata Mesin 4,014,167 Maka dari tabel hasil perhitungan efisiensi untuk mesin GTS pada proses produksi Pita Cukai didapatkan efisiensi rata-rata per minggu adalah sebesar 4.014.167 lembar. 3. Perhitungan Produktivitas Mesin GTS Adapun tingkat produktivitas mesin GTS di PERUM PERURI pada periode Mei 2016 - Juni 2016 adalah sebagai berikut dengan persamanaa : Periode Mei 2016 Efektivitas mesin spinning Efisiensi mesin spinning 4.682.730 lembar/minggu 0,7856 Adapun untuk perhitungan produktivitas pada minggu-minggu berikutnya adalah sama seperti pada cara perhitungan pada minggu ke-1. Periode Juni 2016 3.678.753 lembar /minggu 4.586.401 lembar /minggu 0,8021 Adapun untuk perhitungan produktivitas pada minggu-minggu berikutnya adalah sama seperti pada cara perhitungan di atas. Maka untuk lebih jelasnya tingkat produktivitas mesin per minggunya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4. Hasil Perhitungan Produktivitas Mesin GTS Selama Periode Mei 2016 Juni 2016 No Bulan Minggu Produktivitas 1 Mei-16 2 Juni-16 Minggu ke-1 0.7856 Minggu ke-2 0.8428 Minggu ke-3 1.1282 Minggu ke-4 0.9528 Minggu ke-1 0.8021 Minggu ke-2 0.8699 Minggu ke-3 1.1472 Minggu ke-4 0.938 Produktivitas Rata-rata Mesin 1 Maka nilai rata-rata produktivitas mesin GTS per minggunya adalah sebesar 1. 4. Analisis Produktivitas Mesin GTS Adapun hasil analisis dari perhitungan produktivitas dengan pendekatan rasio dimana membandingkan antara keluaran (efektivitas) dengan masukan (efisiensi) pada mesin GTS untuk proses produksi Pita Cukai di PERUM PERURI pada periode Mei sampai Juni tahun 2016 adalah sebagai berikut di bawah ini Gambar 2. Grafik Produktivitas Mesin Selama Periode Mei 2016 - Juni 2016 Maka dari grafik diatas menunjukan adanya kenaikan dan penurunan pada tingkat produktivitas kerja mesin GTS khususnya dalam proses pembuatan Pita Cukai pada tiap minggunya, adapun kenaikan produktivitas yang terjadi adalah pada periode 3 dan priode 7 yang sebelumnya mengalami penurunan. Sedangkan terjadinya kenaikan yang ada pada tingkat produktivitas seperti yang terlihat jelas pada grafik diatas, adalah disebabkan karna banyak faktor diantaranya menurut (J.Ravianto, 1985:19) adalah sebagai berikut : Produktivitas (P) naik apabila Input (I) turun dan Output (O) tetap. 32

Hal ini terjadi pada minggu ke-3 dimana pada minggu ke-2 nilai Input (I) sebesar 4.364.918 menjadi 3.260.727 dan nilai Output (O) tetap yaitu pada minggu ke-2 sebesar 3.678.753 dan minggu ke-3 tetap sebesar 3.678.753. Penurunan nilai Input ini dikarenakan beberapa hal diantaranya : a. Kenaikan jumlah produksi aktual pada tiap minggunya yang sebelumnya pada 3.100.500 lembar/minggu menjadi 4.150.550 lembar/minggu yang menyababkan naiknya efisiensi dari 84,28% menjadi 112,82%. b. Nilai efektivitas mesin yang dipengaruhi oleh banyaknya produksi yang dihasilkan mesin selama 1 operasi. KESIIMPULAN Berdasarkan analisis yang dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan disimpulkan bahwa tingkat produktivitas untuk mesin GTS di PERUM PERURI mengalami kenaikan dan penurunan tiap minggunya, adapun tingkat produktivitas mesin GTS tiap minggunya selama periode Mei 2016 sampai Juni 2016 yaitu : minggu pertama 0,7856, minggu kedua 0,8428, minggu ketiga 1,1282, dan minggu keempat 0,9528 untuk periode Mei 2016, sedangkan untuk periode Juni 2016 untuk minggu pertama sebesar 0,8021, minggu kedua 0,8699, minggu ketiga 1,1472, dan minggu keempat sebesar 0,9380. Maka dari semua nilai Produktivitas selama 8 minggu (2 bulan) dimulai dari bulan Mei 2016 sampai juni 2016 didapatkan produktivitas rata-rata mesin GTS per minggunya adalah sebesar 100%. Artinya bahwa tingkat Produktivitas pada mesin GTS sudah mencapai kesempurnaan dan sesuai dengan target perusahaan yaitu 100%. DAFTAR RUJUKAN [1] Ahsyari, Agus., Manajemen Produksi: Pengendalian Produksi, Edisi 4, BPFE, Yogyakarta, 1987. [2] Daellenbach, Hans G., McNickle, Donald C., Management science, Decision making through systems thinking, Palgrave Macmilan, 2005. [3] Davis, Fred D., User acceptance of information tehcnology: Toward a unified view, Management Information System Quarterly, Volume 27, 2003, pp. 425 478. [4] Baki, B., Dereli, T., dan Baykasoglu, A., An Investigation on the Readiness of Turkish Companies for Enterprise Resource Management, Journal of Manufacturing Technology Management, Volume 15, Number 1, 2004, pp. 50 56. [5] Wiratmadja, Iwan, Govindaraju, R., Athari, N. The Development of Mobile Internet Technology Acceptance Model, 2012 IEEE 6 th International Conference on Management of Innovation & Technology, Bali, Indonesia, Juni, 2012, pp. 384 388. [6] Kusumaningrum, Endang W., Pengembangan Model Penerimaan Mobile Internet pada Telepon Seluler Bagi Pengguna Remaja Akhir. Tesis, Program Magister Teknik dan Manajemen Industri, Institut Teknologi Bandung, 2003. [7] http://www.itu.int/itu-d/ict/statistics/, diakses Oktober 2010. 33