BAB 1 PENDAHULUAN. karena itu semakin banyak organisasi baik swasta maupun pemerintahan dan lembaga
|
|
- Agus Budiono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat. Oleh karena itu semakin banyak organisasi baik swasta maupun pemerintahan dan lembaga lainnya yang berlomba-lomba menerapkan teknologi pada sistem mereka, guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja mereka. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai merupakan salah satu instansi pemerintahan yang memanfaatkan kemajuan teknologi informasi guna meningkatkan kualitas pelayanan mereka. Namun demikian, penerapan teknologi informasi membutuhkan modal yang tidak sedikit, disamping banyaknya hambatan, baik sebelum penerapan dan selama berjalannya sistem tersebut, serta pengendalian yang berkesinambungan terhadap teknologi informasi tersebut. Salah satu sistem yang diterapkan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk memudahkan pelayanan mereka adalah Sistem Aplikasi Impor, dimana sistem ini merupakan otomatisasi dari KEP-07/BC/2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Tatalaksana Kepabeanan Di Bidang Impor, yang berguna untuk memudahkan penyelesaian impor barang. Penerapan Sistem Aplikasi Impor diharapkan dapat meningkatkan pelayanan terhadap dokumen impor yang lebih mudah dan cepat; meningkatkan kelancaran arus barang; memudahkan dalam pengumpulan data serta pembentukan sistem informasi lainnya dan data statistik; memudahkan pengawasan pabean agar lebih efektif dan
2 2 efisien. Dimana sistem ini digunakan disebagian besar kantor pelayanan yang sudah terkomputerisasi. Untuk mengetahui apakah pengendalian dalam Sistem Aplikasi Impor sudah diterapkan dan berjalan dengan baik, maka dilakukan audit sistem informasi atas sistem aplikasi tersebut. Dengan demikian dapat digambarkan skripsi ini akan dilakukan pembahasan dan analisa terhadap temuan audit yang didapatkan untuk menghasilkan rekomendasi dalam meningkatkan Sistem Aplikasi Impor. 1.2 Ruang Lingkup Ruang Lingkup audit pada Sistem Aplikasi Impor dibatasi pada: 1. Evaluasi Aplikasi Impor pada penggunaan media transfer disket 2. Evaluasi sistem informasi dibatasi pada pengendalian Umum (Meliputi: Information System Management, System Development Management, Data Administration, Quality Assurance Management, Security Administration, Operation Management) dan pengendalian Aplikasi (Meliputi: Boundary Control, Input Control, Process Control, Communication Control, Database Control, Output Control) 1.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan 1. Mengetahui baik dan buruknya pengendalian yang sedang diterapkan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai 2. Mendeteksi kelemahan dan kekurangan dalam penerapan sistem pengendalian Aplikasi.
3 3 3. Memberikan masukan untuk mengurangi masalah yang muncul pada Sistem Aplikasi Impor pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Manfaat 1. Dengan audit sistem informasi ini diharapkan membantu pihak manajemen dalam memberikan suatu gambaran mengenai Sistem Aplikasi Impor apakah sesuai dengan Kep-07/BC/2003 tentang petunjuk pelaksanaan tatalaksana kepabeanan dibidang impor, sehingga diharapkan dapat mengurangi resiko yang akan timbul. 2. Memberikan gambaran kepada para pembaca mengenai auditing, khususnya pada audit Sistem Informasi Impor. 1.4 Metodologi Metode yang digunakan dalam evaluasi Sistem Aplikasi Impor adalah: 1. Studi Pustaka Dengan mengumpulkan data dan informasi yang berhubungan dengan pengendalian aplikasi yang bersumber pada buku-buku referensi, artikel, dan informasi dari beberapa situs internet yang dapat dipercaya kebenarannya. 2. Studi Lapangan Studi Lapangan dilakukan dengan: 1. Melakukan peninjauan langsung ke Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, dan Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Jakarta
4 4 2. Melakukan wawancara pada Kepala EDP Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, dan Kepala EDP Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Jakarta 3. Menyebarkan kuesioner pada Staf EDP Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, dan Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Jakarta 4. Melakukan review dokumentasi pada dokumen-dokumen yang ada dan laporan yang dihasilkan 5. Melakukan testing / uji coba pada Sistem Aplikasi Impor yang sedang berjalan 3. Metode Audit Metode Audit yang akan kami lakukan adalah Audit Through The Computer. 4. Metode Analisis Metode analisis yang digunakan yaitu dengan melakukan perbandingan teori, pengamatan cara kerja sistem, dan mengolah hasil kuesioner, wawancara, testing, dan review dokumentasi berdasarkan kriteria yang ada. 1.5 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan dalam skripsi ini dibagi menjadi beberapa bab, yaitu: BAB 1: PENDAHULUAN Dalam bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang penulisan skripsi, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metodologi penelitian yang digunakan serta sistematika penulisan.
5 5 BAB 2: LANDASAN TEORI Dalam bab ini dibahas tentang dasar-dasar teori umum dan teori khusus yang berhubungan dengan topik yang sedang dibahas. BAB 3: GAMBARAN UMUM SISTEM YANG BERJALAN Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang perusahaan secara umum, struktur organisasi perusahaan terkait, sistem dan prosedur yang sedang berjalan. BAB 4: EVALUASI TERHADAP SISTEM APLIKASI IMPOR PADA KANTOR PELAYANAN BEA DAN CUKAI JAKARTA Bab ini membahas tentang tujuan audit, program audit untuk mempelajari pengendalian dan efektivitas sistem informasi pada Aplikasi Impor, sehingga kami dapat menentukan resiko dan menyampaikan rekomendasi kepada auditee. BAB 5: SIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran berdasarkan teori dan analisa selama kami melakukan audit.
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan sistem informasi berbasis komputerisasi yang semakin pesat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem informasi berbasis komputerisasi yang semakin pesat pada saat ini telah menghasilkan berbagai kemudahan bagi pengguna sistem informasi tersebut,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam hal ini, General Ledger merupakan salah satu komponen utama yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat mengharuskan setiap perusahaan memiliki sistem informasi yang dapat mendukung seluruh kegiatan operasinya agar dapat berjalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi pengaksesan, pengolahan, dan pendayagunaan informasi dalam volume yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan globalisasi di dunia khususnya di negara Indonesia sangatlah cepat, terutama di bidang teknologi informasi. Teknologi informasi merupakan suatu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dapat dilakukan dengan cara tunai dan kredit, tetapi consumen lebih cenderung. untuk memilih secara kredit daripada secara tunai.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat secara makro sangat berkaitan erat dengan laju pertumbuhan ekonomi negara bersangkutan. Demikian juga yang terjadi di Indonesia.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berharap dengan dilakukannya komputerisasi terhadap proses bisnis, akan ada
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa sekarang ini, perkembangan teknologi semakin berkembang pesat. Ini membuat perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam persaingan bisnis harus mengikuti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. adalah supermarket atau perusahaan retail. distributor maupun perusahaan manufaktur.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini kebutuhan akan informasi yang cepat, tepat, dan akurat sangat penting. Oleh sebab itu, perusahaan-perusahaan baik kecil maupun besar harus mulai melakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Peran teknologi informasi di era globalisasi ini dinilai sangat penting bagi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peran teknologi informasi di era globalisasi ini dinilai sangat penting bagi proses bisnis pada suatu perusahaan. Dengan adanya dukungan teknologi informasi pada perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas yang dilaksanakan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, dunia berkembang semakin pesat. Kemajuan dan pembaharuan dapat ditemukan di berbagai bidang. Seiring dengan perkembangan itu, masyarakat
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P- 28/BC/2007 TENTANG STANDAR AUDIT DI BIDANG KEPABEANAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhan informasi. Banyak bidang yang telah memanfaatkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem informasi ini menjadi suatu hal yang primer bagi kebutuhan pemenuhan kebutuhan informasi. Banyak bidang yang telah memanfaatkan sistem informasi sebagai sarana
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI TENTANG NOMOR : KEP-14/BC/1999
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : KEP-14/BC/1999 TENTANG PAST RECORD IMPORTIR DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI Menimbang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menyambut era globalisasi, semua instansi berusaha untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menyambut era globalisasi, semua instansi berusaha untuk mengikuti perubahan yang terjadi, terutama dalam penerapan teknologi informasi. Penerapan teknologi informasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, peranan teknologi informasi sangat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, peranan teknologi informasi sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan bisnis. Dengan adanya teknologi informasi dapat memberikan efektivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tingkat ketergantungan dunia bisnis terhadap teknologi informasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat ketergantungan dunia bisnis terhadap teknologi informasi (TI) semakin lama semakin tinggi. Setiap perusahaan membutuhkan teknologi untuk membantu operasional
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan teknologi informasi merupakan salah satu alternatif
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi informasi merupakan salah satu alternatif yang sangat diandalkan oleh perusahaan dalam menghadapi tantangan yang semakin ketat dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. selesai. Seperti hal yang diungkapkan Córdoba (2007, p74-89), Current
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Evaluasi merupakan kegiatan yang terencana dilakukan secara berkesinambungan. Evaluasi bukan hanya merupakan kegiatan akhir atau penutup dari suatu sistem tertentu,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tetap bertahan atau bahkan mampu unggul di lingkup persaingan yang ada.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sudah sewajarnya bagi suatu perusahaan untuk mengikuti perkembangan zaman maupun kemajuan teknologi. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat tetap bertahan atau bahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Perkembangan teknologi dan perekonomian pada era globalisasi yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi dan perekonomian pada era globalisasi yang bergerak cepat, mengakibatkan semakin tingginya persaingan diantara perusahaan perusahaan bisnis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia informasi saat ini semakin cepat memasuki berbagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia informasi saat ini semakin cepat memasuki berbagai bidang, sehingga banyak perusahaan yang berusaha meningkatkan usahanya terutama dalam bidang bisnis.
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P- 11/BC/2008 TENTANG STANDAR AUDIT KEPABEANAN DAN AUDIT CUKAI DIREKTUR JENDERAL
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. saat ini, jumlah transaksi dan tuntutan terhadap pengolahan data serta informasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dan persaingan industri yang pesat pada saat ini, jumlah transaksi dan tuntutan terhadap pengolahan data serta informasi secara tepat dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam dunia usaha akhir-akhir ini semakin ketat dan kemajuan di bidang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi saat ini, menyebabkan persaingan yang terjadi dalam dunia usaha akhir-akhir ini semakin ketat dan kemajuan di bidang teknologi juga berlangsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Dunia teknologi informasi semakin pesat, banyak perkembangan yang dilakukan dengan bantuan teknologi informasi. Perkembangan tersebut meliputi banyaknya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya mobilitas fasilitas elektronik dan on-line menyebabkan setiap
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan penggunaan teknologi informasi sekarang ini menuntut fasilitas yang serba elektronik dan on-line. Banyak hal yang ditawarkan dari fasilitas elektronik dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri ekspor dan impor saat ini telah mengalami kemajuan secara signifikan. Perkembangan serta pertumbuhan tersebut harus diikuti dengan fungsi pengawasan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam kegiatan sehari-hari di semua bidang. Seluruh elemen masyarakat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, teknologi informasi merupakan salah satu penunjang utama dalam kegiatan sehari-hari di semua bidang. Seluruh elemen masyarakat membutuhkan fasilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada bidang teknologi sistem informasi dan manajemen. Dua ilmu yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dipadukan menjadi satu cara dalam menjalankan kegiatan suatu pekerjaan. Khususnya pada bidang teknologi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bisa dipungkiri lagi bahwa kebutuhan kita akan berbagai informasi menjadi sesuatu yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Abad informasi telah menyentuh kehidupan manusia di berbagai bidang. tidak bisa dipungkiri lagi bahwa kebutuhan kita akan berbagai informasi menjadi sesuatu yang bersifat
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P - 40/BC/2010 TENTANG DATABASE NILAI PABEAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P - 40/BC/2010 TENTANG DATABASE NILAI PABEAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 35 Peraturan Menteri Keuangan
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 EVALUASI TERHADAP SISTEM APLIKASI IMPOR PADA KANTOR PELAYANAN
Lebih terperinciPEMBEBASAN BEA MASUK ATAS IMPOR BARANG UNTUK KEPERLUAN OLAHRAGA YANG DIIMPOR OLEH INDUK ORGANISASI OLAHRAGA NASIONAL
PEMBEBASAN BEA MASUK ATAS IMPOR BARANG UNTUK KEPERLUAN OLAHRAGA YANG DIIMPOR OLEH INDUK ORGANISASI OLAHRAGA NASIONAL Homepage http://www.beacukai.go.id DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI TUGAS: Merumuskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kinerja (performance) menjadi isu dunia saat ini, terutama di negaranegara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja (performance) menjadi isu dunia saat ini, terutama di negaranegara berkembang. Hal tersebut terjadi antara lain sebagai konsekuensi tuntutan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Audit sistem informasi ini memiliki tujuan untuk menciptakan Good
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman yang serba modern ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maju dengan pesat sehingga dapat menyebabkan terjadinya perpaduan antar dua bidang ilmu,
Lebih terperinci2.5 Audit Pengertian audit secara umum Jenis Audit Audit Sistem Informasi Definisi Audit Sistem Informasi
8 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... i LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... ii LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
16 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa perkembangan Teknologi Informasi yang demikian pesat, dampaknya mulai dirasakan pada seluruh aspek kehidupan. Hadirnya internet telah menciptakan berbagai
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1. PENDAHULUAN Bab I ini digunakan untuk menjelaskan latar belakang, rumusan masalah berdasarkan latar belakang, tujuan penelitian, ruang lingkup kajian, sumber data, dan sistematika penyajian dari
Lebih terperinciUniversitas Bina Nusantara EVALUASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA SUMBER MANDIRI
Universitas Bina Nusantara Jurusan Komputerisasi Akuntansi - Fakultas Ilmu Komputer Skripsi EVALUASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA SUMBER MANDIRI Ristianto 0700686050 Herny 0700693346 Devi Nathalia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada saat ini perkembangan teknologi komputer sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari dimana masyarakat semakin banyak memanfaatkan komputer
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memiliki perencanaan dan strategi dalam menjalankan kegiatan usahanya. Perusahaan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketatnya persaingan antara perusahaan mendorong setiap perusahan untuk memiliki perencanaan dan strategi dalam menjalankan kegiatan usahanya. Perusahaan sangat memerlukan
Lebih terperinciPER - 11/BC/2011 PENERAPAN SECARA PENUH (MANDATORY) PERALIHAN PELAYANAN DAN PENGAWASAN KEMUDAHAN IMP
PER - 11/BC/2011 PENERAPAN SECARA PENUH (MANDATORY) PERALIHAN PELAYANAN DAN PENGAWASAN KEMUDAHAN IMP Contributed by Administrator Monday, 28 March 2011 Pusat Peraturan Pajak Online PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
Lebih terperinciNOMOR : KEP-03/BC/2003 NOMOR : 01/DAGLU/KP/I/2003 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN TERTIB ADMINISTRASI IMPORTIR
KEPUTUSAN BERSAMA DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DAN DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 11/BC/2012 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 11/BC/2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN MONITORING TINDAK LANJUT HASIL AUDIT
Lebih terperinciP - 44/BC/2009 DAFTAR KODE STANDAR INTERNASIONAL YANG DIGUNAKAN UNTUK PENGISIAN PEMBERITAHUAN PABEAN
P - 44/BC/2009 DAFTAR KODE STANDAR INTERNASIONAL YANG DIGUNAKAN UNTUK PENGISIAN PEMBERITAHUAN PABEAN Contributed by Administrator Monday, 23 November 2009 Pusat Peraturan Pajak Online PERATURAN DIREKTUR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perdagangan internasional memegang peranan penting dalam sejarah pembangunan di Negara berkembang, tak terkecuali di Indonesia. Perdagangan internasional merupakan
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-14/BC/2008 TENTANG URAIAN TUGAS AUDITOR, KETUA AUDITOR, PENGENDALI TEKNIS AUDIT,
Lebih terperinciPENGENALAN AUDIT SISTEM INFORMASI. Titien S. Sukamto
PENGENALAN AUDIT SISTEM INFORMASI Titien S. Sukamto AUDIT SISTEM INFORMASI Menurut Ron Weber (1999) Merupakan proses pengumpulan dan penilaian bukti-bukti untuk menentukan apakah sistem komputer dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan teknologi yang makin meluas di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem informasi di dunia saat ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan teknologi yang makin meluas di
Lebih terperinci: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : KEP - 02 / BC / 1997 TENTANG
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : KEP - 02 / BC / 1997 TENTANG BENTUK DAN ISI BUKTI PEMBAYARAN BEA MASUK, CUKAI, DENDA ADMINISTRASI, DAN BUNGA YANG DIBAYAR MELALUI BENDAHARAWAN PENERIMA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang serba elektronik dan online. Banyak hal yang ditawarkan dari fasilitas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan penggunaan teknologi informasi sekarang ini menuntut fasilitas yang serba elektronik dan online. Banyak hal yang ditawarkan dari fasilitas elektronik dan online.
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI TENTANG NOMOR: P- 41/BC/2010
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR: P- 41/BC/2010 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut pasal 42 Undang - Undang nomor 1 tahun 2004 tentang. pengelolaan Barang Milik Negara (BMN), Menteri/Pimpinan Lembaga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut pasal 42 Undang - Undang nomor 1 tahun 2004 tentang perbendaharaan negara menyatakan bahwa menteri keuangan mengatur pengelolaan Barang Milik Negara (BMN),
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisa Sistem Berjalan Gudang Berikat merupakan kawasan terjadinya proses impor dan ekspor barang dan juga penimbunan barang yang merupakan hasil olahan barang
Lebih terperincibdtbt.esdm.go.id Evaluasi Sistem informasi Dalam Organisasi Berdasarkan pendekatan Facilitated Risk Analysis and Assessment Process 1.
Evaluasi informasi Dalam Organisasi Berdasarkan pendekatan Facilitated Risk Analysis and Assessment Process Firmansyah Balai Pendidikan dan pelatihan Tambang Bawah Tanah 1. LATAR BELAKANG Wahyu Indra Satria
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menambah permasalahan yang dihadapi oleh manajemen suatu perusahaan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan berkembangnya jaman sejalan dengan kemajuan teknologi akan menambah permasalahan yang dihadapi oleh manajemen suatu perusahaan dalam menciptakan, menjalankan,
Lebih terperinci1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi sistem informasi saat ini terasa sangat pesat,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi sistem informasi saat ini terasa sangat pesat, hampir di semua aspek kegiatan telah menggunakan teknologi sistem informasi sebagai penunjang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dapat kita bahas melalui topik tersebut. Pada kesempatan ini, penulis ingin
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbicara mengenai kegiatan ekspor impor di Indonesia, banyak hal yang dapat kita bahas melalui topik tersebut. Pada kesempatan ini, penulis ingin membahas secara lengkap
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2005/2006
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2005/2006 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT.BAYU BUANA, Tbk
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 59/BC/2012
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 59/BC/2012 TENTANG TATA KERJA LABORATORIUM MINI BALAI PENGUJIAN DAN
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 65/PMK.04/2007 TENTANG PENGUSAHA PENGURUSAN JASA KEPABEANAN
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 65/PMK.04/2007 TENTANG PENGUSAHA PENGURUSAN JASA KEPABEANAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Era teknologi informasi yang semakin pesat membawa dampak besar bagi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era teknologi informasi yang semakin pesat membawa dampak besar bagi berbagai aspek kehidupan. Berbagai usaha dilakukan seperti perbaikan terhadap materi perkuliahan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan masing-masing (http://www.leapidea.com). Kebutuhan informasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di saat teknologi informasi mulai berkembang di zaman era globalisasi yang ditandai dengan terbukanya secara luas hubungan antar bangsa dan antar negara yang didukung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya laju pembangunan yang sedang. dilaksanakan pemerintah Indonesia dewasa ini, perkembangan teknologi,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan meningkatnya laju pembangunan yang sedang dilaksanakan pemerintah Indonesia dewasa ini, perkembangan teknologi, informasi, dan transportasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ketatnya persaingan antar perusahaan, hal ini mendorong setiap perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketatnya persaingan antar perusahaan, hal ini mendorong setiap perusahaan untuk memiliki perencanaan dan strategi dalam menjalankan kegiatan usahanya. Perusahaan sangat
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100/KMK.05/2000 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100/KMK.05/2000 TENTANG KERINGANAN BEA MASUK ATAS BARANG DAN BAHAN UNTUK PEMBUATAN KOMPONEN, PERALATAN DAN KAROSERI KENDARAAN BERMOTOR KHUSUS MENTERI
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2005 / 2006
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2005 / 2006 AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. PERDANA BANGUN PUSAKA.
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-22/BC/2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN NOMOR POKOK DAN PENGAWASAN
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR KEP- 39/BC/2013 TENTANG PEMBAKUAN NAMA JABATAN DI LINGKUNGAN KANTOR PUSAT
Lebih terperinciTATAKERJA REGISTRASI PENGUSAHA PENGURUSAN JASA KEPABEANAN
LAMPIRAN I PERATURAN BEA DAN CUKAI TATAKERJA REGISTRASI I. PPJK 1. Melakukan registrasi user pada website Direktorat Jenderal Bea dan Cukai di alamat http//www.beacukai.go.id. 2. Mengisi dan mengirimkan
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : P- 25 /BC/2005 TENTANG
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : P- 25 /BC/2005 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-50/BC/2009 TENTANG TATALAKSANA PEMBAYARAN PENERIMAAN NEGARA DALAM RANGKA
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 7/BC/2012 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 7/BC/2012 TENTANG STANDAR AUDIT KEPABEANAN DAN AUDIT CUKAI DIREKTUR JENDERAL
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi. Program Studi Komputerisasi Akuntansi. Skripsi Sarjana Komputer
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2003 / 2004 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PERSEDIAAN PADA PT. DUTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan memasuki hampir pada semua bidang kehidupan terlebih kepada dunia bisnis,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan teknologi informasi telah berkembang pesat dan memasuki hampir pada semua bidang kehidupan terlebih kepada dunia bisnis, kesehatan dan pendidikan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. processing didukung oleh internal audit subsistem yang menyediakan data dan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem informasi keuangan merupakan bagian dari SIM yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah keuangan perusahaan. Secara umum sistem informasi keuangan memiliki
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P - 24/BC/2007 TENTANG MITRA UTAMA DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,
Menimbang: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P - 24/BC/2007 TENTANG MITRA UTAMA DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI, a. bahwa dalam rangka terwujudnya pelayanan yang cepat, efisien, pasti, responsif,
Lebih terperinciSkripsi. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang
Skripsi ANALISIS EFEKTIFITAS PENERAPAN KOMPUTERISASI SISTEM PERSEDIAAN DENGAN APLIKASI BBUILDER DISTRIBUTION SOLUTION (Studi Kasus PT. Indonesia Permai Ria Printing Enterprise, Semarang) Diajukan untuk
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI Jalan Jenderal A. Yani Telp. (021) 4897511 Jakarta 13230 Faks. (021) 4897512 Kotak Pos 108 Jakarta 10002 Website www.beacukai.go.id
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 74/PMK.01/2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 74/PMK.01/2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI MENTERI KEUANGAN, Menimbang
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1899, 2015 Keuangan. Kepabeanan. Mitra Utama. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 229/PMK.04/2015 TENTANG MITRA UTAMA KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 EVALUASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. X Thomas Okadi Candra 0600625691 Morgan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman sekarang ini telah menuntut setiap perusahaan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan zaman sekarang ini telah menuntut setiap perusahaan untuk terus mempertahankan eksistensinya di dunia bisnis. Hal tersebut wajib dilakukan dalam
Lebih terperinciKOP PERUSAHAAN. Nomor & tanggal surat Hal : Permohonan sebagai MITA. Kepada : Yth. Kepala KPU... Di...
LAMPIRAN I NOMOR : /BC/2007 Nomor & tanggal surat Hal : Permohonan sebagai MITA Kepada : Yth. Kepala KPU... Di... KOP PERUSAHAAN Sehubungan dengan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor :.../BC/2007
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi merupakan komponen penting dari sistem
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan komponen penting dari sistem informasi, selain data atau informasi, sumber daya manusia, dan organisasi. Penerapan teknologi informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Information Technology (IT) dewasa ini telah berkembang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan Information Technology (IT) dewasa ini telah berkembang dengan pesat dan memegang peranan penting dalam aktivitas bisnis. Berbagai macam aktivitas berusaha
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR: P-08/BC/2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN EKSPOR BARANG TERKENA PUNGUTAN
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
11 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jawa Barat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) merupakan organisasi vertikal di bawah Kementerian
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : P- 06/BC/2006
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : P- 06/BC/2006 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
No. SOP: 8/TMPB/2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN B Standar Operasional Prosedur Pelayanan Penerusan
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1. PENDAHULUAN Pada bab ini terdapat subbab seperti latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber data dan sistematika penyajian. Bab ini menjelaskan mengenai
Lebih terperinciTanggal Penetapan: 28 Juli 2016 Tanggal Revisi Revisi ke-
No. SOP: 008/SOP- WBC.10/KPP.MP.01/ 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI KANTOR WILAYAH JAWA TIMUR I KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 139/PMK.04/2007 TENTANG PEMERIKSAAN PABEAN DI BIDANG IMPOR MENTERI KEUANGAN,
SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 139/PMK.04/2007 TENTANG PEMERIKSAAN PABEAN DI BIDANG IMPOR MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 200/PMK.04/2011 TENTANG AUDIT KEPABEANAN DAN AUDIT CUKAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 200/PMK.04/2011 TENTANG AUDIT KEPABEANAN DAN AUDIT CUKAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN
Lebih terperinciFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN - JAKARTA Knowledge, Piety, Integrity. Dibuat Oleh : PPJM Diperiksa Oleh: WM Halaman 1 dari 9
: PK-FEB-10 PROSEDUR PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM Tanggal Terbit : 01/08/11 SATUAN ACARA PERKULIAHAN 1. Mata Kuliah : EDP Auditing (saran nama MK : Informasi) 2. Bobot : 3 SKS 3. Semester : 6
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi. Program Studi Komputerisasi Akuntansi. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Ganjil tahun 2006/2007
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 EVALUASI SISTEM INFORMASI TRANSAKSI KAS DENGAN MENGGUNAKAN
Lebih terperinciDIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
TATA CARA PEMBERIAN KERINGANAN BEA MASUK ATAS IMPOR MESIN, BARANG DAN BAHAN OLEH INDUSTRI/INDUSTRI JASA YANG MELAKUKAN PEMBANGUNAN/ PENGEMBANGAN BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NO. 135/KMK.05/2000
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 168/PMK.01/2012 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 168/PMK.01/2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI DENGAN
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi mengalami kemajuan yang begitu pesat pada saat ini. Kemajuan teknologi informasi ini menjadikan setiap penggunanya dapat mengakses
Lebih terperinciPER - 10/BC/2011 PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR KEP-63/BC/1997
PER - 10/BC/2011 PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR KEP-63/BC/1997 Contributed by Administrator Thursday, 10 March 2011 Pusat Peraturan Pajak Online PERATURAN DIREKTUR
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 200/PMK.04/2011 TENTANG AUDIT KEPABEANAN DAN AUDIT CUKAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 200/PMK.04/2011 TENTANG AUDIT KEPABEANAN DAN AUDIT CUKAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN
Lebih terperinci