Perencanaan Arsitektur Teknologi pada PT.X

dokumen-dokumen yang mirip
Perencanaan Arsitektur Teknologi pada PT.X

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. cara langsung menemui bagian PPQC (Production Planning and Quality Control)

Arsitektur Data Pada PT. X

Konsep Sistem Informasi Manajemen

Modul MM (Material Management)

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Fortuna Badja Inti, menemukan permasalahan seperti pencatatan permintaan dari

BAB 3. Gambaran Umum Sistem Informasi Yang Sedang Berjalan

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. tersebut, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut. di harapkan akan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada.

BAB 4. ANALISIS dan PEMBAHASAN

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. pesanan barang oleh distributor. Saat ini, kegiatan pemesanan barang dimulai dari

BAB III TEORI PENUNJANG

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak CV. Bintang Anggara Jaya

Keywords: Information System, Enterprise Architecture, Enterprise Architecture Planning.

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. agar pekerjaan jauh lebih efisien serta meminimalisir terjadinya human eror. Untuk

Perancangan Sistem Informasi Enterprise Architecture di PT. ABC

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. aplikasi penjualan perangkat komputer pada CV. Data Baru. Berdasarkan tahaptahap

Pemodelan Arsitektur Teknologi pada Perusahaan Palet PT.X menggunakan Enterprise Architecture Planning

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

SISTEM INFORMASI LAUNDRY (F-POS LAUNDRY)

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap usaha yang didirikan dengan orientasi laba (keuntungan) mempunyai

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. sistem yang ada saat ini pada CV. Rahayu Sentosa. Hasil yang ditemukan dalam

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Khusus untuk Agen Binaan dari Koordinator Pengembangan Usaha Mitra / Agen Pospay:

A. IDENTITAS B. DESKRIPSI MATAKULIAH C. TUJUAN MATAKULIAH

BAB 6. Physical Database Design

SISTEM INFORMASI BENGKEL (F-POS BENGKEL) KOMPUTER KASIR. Your POS Product & System Solution

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. menginginkan adanya pelaporan yang dapat dilakukan secara berkala tiap periode.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini akan dibahas tentang tahapan-tahapan yang dilakukan dalam

MEMBANGUN E-GOVERNMENT

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kerja praktek di CV. Sinergi Design adalah melakukan pengenalan terhadap

SISTEM INFORMASI RESTORAN (F-POS RESTORAN DESKTOP VERSION)

Terima kasih atas perhatian dan kepercayaan yang Bapak/Ibu berikan kepada kami Mitra Solusi Asia. Kami sangat menghargai.

PENDAHULUAN. Data dan Informasi. Sistem Informasi. Komponen sistem informasi. Basis data

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja dan perfomansinya agar dapat unggul

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Kerja praktik yang kami laksanakan di PT. Indoberka Investama pada

Perencanaan Arsitektur Data dan Aplikasi pada Divisi Marketing Perusahaan Ekspedisi dan Distribusi X

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

DATA & INFORMASI DALAM SISTEM INFORMASI BISNIS ASIH ROHMANI,M.KOM

Panduan Pemasok untuk menerbitkan faktur kepada Accenture

ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Kom

Analisis Model Enterprise Architecture Pada Sebuah Stasiun Televisi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Identifikasi permasalahan merupakan langkah awal yang harus dilakukan

Perencanaan Enterprise Architecture pada Perusahaan Manufaktur Plastik PT. X dengan Metode Enterprise Architecture Planning

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN BANK SAMPAH MALANG

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI MONITORING BANDWIDTH INTRANET DI PUSPIPTEK-BPPT

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu: Audit Subject, Audit Objective, Preaudit Planning, Audit Procedure &

DESIGN OF INFORMATION SYSTEMS FOR FINANCIAL REPORTS AT PT. BANGUN ARTA HUTAMA BASED ON WEB

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem aplikasi penjualan dan pembelian pada UD. Tirta Samudra ini

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

JSIKA Vol. 5, No. 8, Tahun 2016 ISSN X

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

7). ERP Implementation in PT Indofood


RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 KOMPUTERISASI AKUNTANSI FAKULTAS ILMU TERAPAN TELKOM UNIVERSITY

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. informasi agar dapat terorganisir dengan baik dan jelas.

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI BERBASIS TOGAF ADM PADA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA YOGYAKARTA

E-journal Teknik Informatika, Volume 5, No. 1 (2015), ISSN :

BAB III ANALISIS_DAN_PERANCANGAN_SISTEM. berjalan pada CV. Azaria Abadi Permai saat ini, meliputi proses penjualan

JSIKA Vol. 5, No. 9, Tahun 2016 ISSN X

system) yang elemennya terdiri dari hardware, software dan brainware. Ketiga

Bohal K. Simorangkir UTSU Agustus 2013

Rancangan Sistem Informasi Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Job Order Costing

SILABUS. Sifat: Pendukung

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. praktek ini, baik di dalam memperoleh data, menyelesaikan, dan memecahkan

BAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab IV. Deskripsi Kerja Praktek. UPADAYA PT.PLN (Persero) Surabaya, maka didapatkan proses-proses yang terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sering disebut sebagai faktor-faktor produksi, yang terdiri dari material, mesin,

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengelolaan Kas Fakultas Teknik Universitas 45 Surabaya memiliki

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

Konsep Basisdata Bab 1

Enterprise Architecture Planning Untuk Proses Pengelolaan Manajemen Aset Dengan Zachman Framework

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. meninjau SMA Wahid Hasyim Krian, didapatkan informasi bahwa proses

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

1.1 Latar Belakang Masalah

Tugas e-learning 1 Komputer Masyarakat

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER

Desain Software. Arna Fariza PENS. Rekayasa Perangkat Lunak. Materi. Apakah desain software itu? Apakah modularisasi itu? Model

ANALISIS DAN PERANCANGAN WEB SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI PADA IKAPEMTA BATIK. Naskah Publikasi. diajukan oleh. Jeprianto

BAB III PROFIL RESPONDEN DAN LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas

ANALISA PERANCANGAN SISTEM INVENTORY GUNA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA. Antoni Yohanes Dosen Fakultas Teknik Universitas Stikubank Semarang

DESAIN SISTEM INFORMASI PRODUKSI DI PT INDOSIPA BETON

BAB I PENDAHULUAN 1.1 REVOLUSI KOMUNIKASI KOMPUTER

Software Requirement (Persyaratan PL)

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

Menggunakan P-Chart dan Diagram Ishikawa pada PT. Ungaran Multi. Engineering, Ungaran". Penelitian tersebut dilakukan di PT.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

SKEMA SERTIFIKASI BAJA LEMBARAN, PELAT DAN GULUNGAN CANAI PANAS NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN

1.1 Latar Belakang Masalah

PEMODELAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) PERGURUAN TINGGI POLITEKNIK

BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini, menunjukkan bahwa industri ini memiliki potensi yang menjanjikan. Hal ini dapat dilihat

Transkripsi:

Perencanaan Arsitektur Teknlgi pada PT.X Kristin Tulasi 1, Adi Wibw 2, Lily Puspa Dewi 3 Prgram Studi Teknik Infrmatika Fakultas Teknlgi Industri Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankert 121 131 Surabaya 60236 Telp. (031) 2983455, Fax. (031) - 8417658 E-mail: kristintulasi@gmail.cm 1, adiw@petra.ac.id 2, lily@petra.ac.id 3 ABSTRAK PT. X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang prduksi pipa besi, yang memiliki beberapa divisi untuk menjalankan kegiatan perasinal perusahaan. Saat ini perusahaan telah memiliki sistem infrmasi untuk mendukung beberapa prses bisnis. Sistem infrmasi yang ada saat ini masih memiliki banyak kekurangan karena masih belum terintegrasi dengan baik. Sistem infrmasi tersebut hanya untuk mendukung prses akuntansi dan prses jual beli dalam perusahaan. Prses bisnis yang lain masih menggunakan pencatatan menggunakan aplikasi Micrsft Excel. Oleh karena itu, dalam skripsi ini akan dilakukan analisis dan pembuatan desain enterprise architecure untuk PT. X. Kerangka kerja yang digunakan adalah Enterprise Architecture Planning. Prses analisa dan pembuatan desain akan diawali dengan pemahaman mdel dan strategi bisnis perusahaan. Setelah itu, akan dilanjutkan dengan perbandingan kndisi infrmatin technlgy dengan permasalahan dan kebutuhan infrmatin technlgy masa depan di perusahaan. Kemudian akan dilakukan pembuatan desain arsitektur data, arsitektur aplikasi, dan arsitektur teknlgi yang sesuai dengan tujuan, strategi, dan prses bisnis perusahaan. Desain arsitektur data akan menghasilkan beberapa sub sistem perusahaan, seperti Sub Sistem Pembelian, Sub Sistem Keuangan dan Akuntansi, Sub Sistem Penjualan, Sub Sistem Gudang, Sub Sistem Prduksi, dan Sub Sistem Persnalia. Desain arsitektur aplikasi menghasilkan beberapa aplikasi yang mendukung sub sistem yang telah dihasilkan pada desain arsitektur data. utama yang dihasilkan, antara lain Sistem Infrmasi Pembelian, Sistem Infrmasi Keuangan dan Akuntansi, Sistem Infrmasi Penjualan, Sistem Infrmasi Gudang, Sistem Infrmasi Prduksi, dan Sistem Infrmasi Persnalia. -aplikasi tersebut akan didukung leh aplikasi tambahan, seperti data prvider yang berfungsi sebagai alat kmunikasi dalam prses pertukaran data antar aplikasi menggunakan client/server architecture pattern. Kata Kunci: Sistem Infrmasi, Enterprise Architecture, Enterprise Architecture Planning. ABSTRACT PT. X is a cmpany that specializes in the prductin f irn pipe, which has several divisins t run the peratins f the cmpany. Currently the cmpany have an infrmatin system t supprt multiple business prcesses. That existing infrmatin systems still has many shrtcmings because it is still nt well integrated. The infrmatin system is nly t supprt the accunting prcess and buying and selling prcess. Other business prcesses still using the recrding using the Micrsft Excel applicatin. Therefre, analysis and design f enterprise architecure fr PT. X will be carried ut in this paper. That prcess use Enterprise Architecture Planning framewrk. Analysis and designing prcess begins with understanding the cmpany's business mdel and strategy. After that, it will cntinue with the cmparisn cnditin infrmatin technlgy t the prblems and needs f the future infrmatin technlgy in the cmpany. Then it will cntinue with data architecture, applicatin architecture, and technlgy architecture design that is cnsistent with the bjectives, strategies, and business prcesses. The design f data architecture will deliver several cmpany s sub-systems, such as Purchasing Sub System, Finance and Accunting Sub System, Sales Sub System, Warehuse Sub System, Prductin Sub Systems, and Persnnel Sub System. The design f applicatins architecture will deliver several applicatins that supprt subsystems that have delivered in data architecture design. The main applicatin is Purchasing Infrmatin Systems, Finance and Accunting Infrmatin Systems, Sales Infrmatin Systems, Warehuse Infrmatin Systems, Prductin Infrmatin Systems, and Persnnel Infrmatin Systems. These applicatins will be supprted by additinal applicatins, such as data prvider that serves as a cmmunicatin tl in the prcess f exchanging data between applicatins using a client/server architecture pattern. Keywrds: Infrmatin System, Enterprise Architecture, Enterprise Architecture Planning. 1. PENDAHULUAN Prses bisnis yang berjalan dengan lancar merupakan salah satu kunci utama dalam mempertahankan sebuah perusahaan. Prses bisnis yang dimiliki sebuah perusahaan tentu bukan dalam jumlah yang sedikit. Banyaknya prses bisnis itulah yang menjadi masalah dalam perasinal sehari-hari. Prses-prses bisnis tersebut tidak bisa diselesaikan dengan cara manual secara terus menerus leh manusia. Penyelesaian dengan cara manual tidak selalu benar dan selesai tepat pada waktunya. Untuk menemukan penyelesaian masalah prses bisnis itu dibutuhkan analisa kebutuhan serta prses dan strategi bisnis perusahan. Hasil analisa tersebut dilakukan dalam sebuah rancangan arsitektur perusahaan yang akan menghasilkan sebuah prtfli sistem infrmasi. Tujuan dari sistem infrmasi itu sendiri adalah untuk menjawab semua kebutuhan perusahaan dan dapat menyelesaikan masalahmasalah perasinal sehari-hari. Cnth masalah perasinal yang paling umum terjadi adalah kesulitan pencatatan, penglahan, dan penyimpanan data perusahaan. Masalah-masalah tersebut juga terjadi di pabrik pipa besi PT. X. Pabrik ini merupakan salah satu prdusen pipa besi di Surabaya yang sudah berdiri sejak tahun 1972. PT. X memprduksi pipa besi dan band yzer dengan hasil prduksi mencapai 15-20 tn per hari. Pipa besi yang diprduksi mempunyai banyak variasi jenis dan ukuran. Begitu juga dengan band yzer. Band yzer merupakan plat baja berbentuk pita yang biasanya digunakan sebagai pengikat dalam pengepakan barang-barang berat atau barang yang berukuran besar, seperti ktak pengangkut barang, gulungan cil, dan barang-barang lain yang diekspedisikan. Band yzer biasanya diprduksi dengan ukuran sesuai permintaan custmer. Pabrik ini

tidak memiliki divisi IT dan hanya mempunyai serang prgrammer yang bekerja tiap dua minggu sekali di perusahaan. Prgrammer tersebut bertugas untuk maintenance sftware perusahaan yang ada. Dalam perasinal sehari-hari, pabrik ini menggunakan sftware sistem aplikasi akuntansi (SAA). Sftware tersebut lebih bertujuan untuk menjalankan prses-prses akuntasi, seperti pembuatan lapran, pembuatan general ledger, perhitungan harga pkk prduksi, dan prses akuntansi lainnya. Tetapi tidak semua prses bisnis bisa ditangani leh sftware tersebut. Beberapa prses bisnis masih dilakukan secara manual sehingga sering terjadi kesalahan dalam penyelesaiannya. Beberapa masalah yang terjadi di PT. X adalah pencatatan stk dan hasil prduksi yang masih manual, kesulitan pencckan stk antar tiap divisi terkait, kesulitan penjadwalan prduksi dengan jumlah mesin yang terbatas, dan pencatatan penjualan yang harus dilakukan dua kali leh divisi tata usaha dikarenakan usia sftware yang sudah cukup lama. Dari permasalahan tersebut, PT. X membutuhkan sebuah rancangan enterprise architecture (EA) yang dapat menjawab semua kebutuhan perusahaan. Rancangan tersebut akan dianalisa terlebih dahulu menggunakan metde enterprise architecture planning (EAP). Hasil dari analisa ini diharapkan dapat memberikan infrmasi-infrmasi terkait strategi bisnis maupun sistem infrmasi dalam bentuk blueprint yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Blueprint tersebut akan menghasilkan prtfli aplikasi yang berisi alternatif pilihan sistem infrmasi yang diurutkan sesuai priritas kebutuhan perusahaan. 2. ENTERPRISE ARCHITECTURE FRAMEWORK Enterprise Architecture (EA) adalah prinsip-prinsip, metde, dan mdel yang digunakan dalam perancangan dan realisasi dari sebuah struktur rganisasi perusahaan, prses bisnis, sistem infrmasi, dan infrastruktur [7]. Enterprise architecture menciptakan kemampuan untuk mengerti dan menentukan kebutuhan integrasi, kesetaraan, perubahan, dan ketanggapan sebuah bisnis terhadap teknlgi dan marketplace [4]. Munculnya EA diawali dari dua hal [8], yaitu : 1. Sistem yang rumit, dimana rganisasi harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk merancang atau mengembangkan sistem yang dimiliki. 2. Keselarasan bisnis dengan teknlgi, dimana banyaknya rganisasi yang mengalami kesulitan dalam menyelaraskan kebutuhan bisnis dengan teknlgi. Untuk mengembangkan EA dengan menggunakan sebuah framewrk, perlu dipertimbangkan beberapa kriteria sebagai berikut [1]. 1. Taxnmy cmpleteness, mengacu pada seberapa baik sebuah framewrk mengklasifikasikan arsitektur aplikasi. 2. Prcess cmpleteness, mengacu pada bagaimana sebuah framewrk memberikan panduan dalam bentuk prses (langkah-demi-langkah) untuk menciptakan suatu EA. 3. Practice guidance, mengacu pada seberapa banyak sebuah framewrk membantu mindset pengguna (easy using) di dalam rganisasi untuk memahami pengembangan EA. 4. Maturity mdel, mengacu pada seberapa banyak sebuah framewrk memberikan panduan dalam memberi penilaian atau evaluasi terhadap rganisasi yang menggunakan EA. 5. Gvernance guidance, mengacu pada sejauh mana sebuah framewrk membantu memberikan pemahaman serta membuat mdel tata kella yang efektif untuk EA. 6. Partining guidance, mengacu pada seberapa baik sebuah framewrk akan membimbing partisi tnmi yang efektif pada perusahaan sehingga menjadi sebuah pendekatan penting untuk mengella kmpleksitas. 7. Vendr neutrality, mengacu pada seberapa besar kemungkinan EA untuk bergantung pada sebuah rganisasi knsultasi khusus ketika menggunakan framewrk tersebut. 8. Infrmatin availability, mengacu pada seberapa besar sebuah framewrk dalam menghasilkan kuantitas dan kualitas infrmasi. 9. Time is value, mengacu pada seberapa lama sebuah framewrk memerlukan waktu yang digunakan untuk membangun slusi yang memberikan nilai bisnis. 3. ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING Enterprise Architecture Planning adalah prses mendefinisikan arsitektur untuk penggunaan infrmasi dalam mendukung bisnis dan rencana untuk mengimplementasikan arsitektur tersebut [5]. EAP mendefinisikan bisnis dan beberapa arsitektur, yaitu data, aplikasi, dan teknlgi yang dibutuhkan untuk mendukung bisnis. Kmpnen EAP dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Kmpnen Enterprise Architecture Planning Sumber : Enterprise Architecture Planning leh Spewak, S.H., 1997. Tahapan EAP melibatkan enam sel yang masing-masing dibangun melalui empat tahap, yaitu tahap untuk memulai, tahap untuk memahami kndisi saat ini, tahap pendefinisian visi masa depan, dan tahap untuk menyusun rencana visi masa depan [2]. Tahapantahapan pada EAP adalah sebagai berikut: 1. Inisiasi Perencanaan Hal-hal yang dilakukan dalam tahap ini adalah mendefinisikan lingkup dan sasaran perencanaan, penilaian faktr-faktr pendukung dan penghambat untuk perubahan melalui sistem infrmasi, dan pendefinisian visi dari fungsi sistem infrmasi. 2. Pemdelan Bisnis Hal-hal yang dilakukan dalam tahap ini adalah identifikasi sasaran perusahaan dan strategi pencapaiannya, identifikasi unit-unit rganisasi dan tujuan bisnis setiap unit, identifikasi prgram atau rencana bisnis, dan pembuatan functinal decmpsitin sampai tingkat yang memenuhi kebutuhan dan membuat relasi antara fungsi-fungsi terhadap unit-unit rganisasi. 3. Sistem dan Teknlgi Saat ini Hal-hal yang dilakukan pada tahap ini adalah melakukan assessment terhadap sistem dan teknlgi saat ini. Assessment dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh sistem dan teknlgi yang diterapkan telah memberikan kntribusi bagi prses bisnis pada saat ini dan masa depan.

Tindakan yang dilakukan adalah survey untuk membentuk repsitry berbagai macam data, aplikasi, dan teknlgi yang telah dibangun dan melakukan validasi repsitry untuk mendapatkan knfirmasi atas temuan-temuan dan peluang yang dapat dilakukan terhadap sistem yang ada. 4. Arsitektur Data Hal-hal yang dilakukan pada tahap ini identifikasi business bject, definisi byek melalui review bahan-bahan pendukung, definisi relasi menggunakan ERD (Entity Relatinship Diagram), dan relasi byek terhadap fungsi untuk mendapatkan verifikasi relasi byek dalam bentuk matriks. Kegiatan tersebut ditujukan untuk menangkap kebutuhan data dalam skala enterprise sehingga pengembangan sistem pada sisi database dapat mengacu pada arsitektur data secara knsisten. 5. Arsitektur Dalam tahap ini dilakukan kegiatan identifikasi caln-caln aplikasi, membuat definisi aplikasi, tujuan, deskripsi, kemampuan, manfaat, kebutuhan perasinal, skema arsitektur, dan melakukan identifikasi tiap unit aplikasi pada aspek fungsi yang didukung, tipe aktivitas fungsi terhadap data (dalam CRUD matrix) dan relasi aplikasi terhadap unit rganisasi serta relasi terhadap sistem yang berlaku. 6. Arsitektur Teknlgi Hal-hal yang dilakukan pada tahap ini adalah identifikasi platfrm teknlgi melalui pengkajian kemajuan, tren, lapran dan pryeksi teknlgi, menentukan hubungan teknlgi alternatif terhadap baseline teknlgi yang digunakan, menentukan kriteria dan prses pemilihan teknlgi, membuat relasi antara teknlgi dengan arsitektur aplikasi, melakukan evaluasi terhadap knsep arsitektur teknlgi untuk menjamin kinerja dan knektivitas platfrm, justifikasi terhadap tahap-tahap migrasi sistem, serta melakukan review terhadap sistem yang ada dibandingkan dengan platfrm masa depan yang dituju. 7. Rencana Implementasi atau Migrasi Tahapan ini ditujukan untuk mendefinisikan langkahlangkah pembangunan aplikasi dan perkiraan sumber daya yang dibutuhkan. Hal-hal yang dilakukan pada tahap ini adalah penyusunan aplikasi terhadap entity, penentuan priritas pembangunan, perencanaan knversi sistem, pengelmpkan aplikasi dalam pryek-pryek, pentahapan pembangunan teknlgi, penjadwalan implementasi, pembuatan analisis pembangunan dan perasi, identifikasi faktr-faktr keberhasilan dan kegagalan pryek serta pembuatan rekmendasi untuk mengatasi kegagalan [1]. 4. KONDISI INFORMATION TECHNOLOGY 4.1 Prses Bisnis Prses bisnis merupakan serangkaian aktivitas bisnis yang disusun secara spesifik, bergantung pada aturan bisnis yang diterapkan leh setiap perusahaan. Prses bisnis sangat berguna untuk menganalisis suatu rganisasi, dalam hal ini mengatur setiap departemen dan aktivitas perasinal dengan pendekatan sistematik yang bertujuan untuk mencapai peningkatan kualitas yang diinginkan leh suatu perusahaan [3]. Perusahaan menyadari apabila prses bisnis pada pembelian diptimalkan maka akan berdampak pada penekanan biaya, kualitas barang yang baik serta akan mempercepat prses bisnis area lainnya [6]. Pada awal prses prduksi, PT. X akan membeli bahan baku terlebih dahulu. Pembelian bahan baku akan dilakukan leh divisi pembelian setelah ada lapran dari bagian gudang bahan baku. Bahan baku yang dibutuhkan berbeda-beda untuk masing-masing prduk dan akan diprses terlebih dahulu sebelum diprduksi menjadi pipa besi dan band yzer. Bahan baku dalam prses prduksi adalah cil yang berbentuk plat. Untuk memprduksi pipa besi dibutuhkan Cld Rled Steel (CRS) dan gavanil, sedangkan untuk band yzer dibutuhkan Ht Rled Cil (HRC). Selain bahan baku utama tersebut, dibutuhkan bahan baku penunjang seperti air, mineral, sda api, asam sulfat, nikel sulfat, nikel klrit, brit acid, asam klrida, timbal, pasir, nikel, dan bahan-bahan kimia lainnya. Plat cil akan diprses sebelum digunakan untuk memprduksi pipa besi dan band yzer. Adanya karbn pada bahan baku akan menyebabkan prduk lebih cepat berkarat. Oleh karena itu, untuk menghilangkan karbn, plat akan dicuci terlebih dahulu menggunakan cairan kimia asam klrida. Prses ini disebut dengan prses pickling. Setelah dicuci, plat akan diptng sesuai dengan ukuran prduk menggunakan slitter machine dan ditipiskan menggunakan rlling machine. Plat yang sudah diprses akan diprduksi melalui beberapa tahap. Plat akan dipanjangkan, ditekan hingga membentuk rabung, di-las, diukur sesuai ukuran, dan kemudian diptng. Tahap-tahap tersebut dikenal dengan nama lping, framing, welding, sizing, dan cutting. PT. X melakukan prses prduksi berdasarkan jadwal mesin, pesanan, dan stk. Pesanan yang mendesak dan dalam jumlah banyak akan didahulukan. Adanya penjadwalan prduksi ini dikarenakan keterbatasan mesin yang digunakan. Dalam memprduksi satu ukuran dibutuhkan cetakan yang berbeda-beda. Untuk mengganti satu cetakan ke cetakan lain dibutuhkan waktu hingga empat jam. Lamanya pergantian cetakan tersebut menjadi salah satu hal yang menjadi pertimbangan dalam penjadwalan prduksi. Jika tidak ada pesanan yang harus diprduksi dan stk menipis, maka prduksi akan berjalan sesuai jadwal penggunaan mesin yang sudah ditentukan. Setiap mesin akan dijadwalkan leh bagian prduksi untuk memprduksi besi dengan ukuran dan jumlah tertentu. Untuk memprduksi band yzer, plat akan diptng sesuai ukuran dan kemudian akan dimasukkan ke tungku pemanas yang mengandung nikel. Suhu dalam tungku pemanas tersebut adalah 500-600 derajat. Sebelum masuk ke tungku pemanas, plat tersebut ditumpuk dengan timbal dan pasir. Setelah keluar, plat akan dicuci dengan air dan kemudian akan digulung menggunakan mesin reciler. Selanjutnya, plat tersebut ditipiskan dengan rlling machine. Setelah melewati tahap prduksi, barang jadi akan melalui tahap Quality Cntrl (QC). Dalam tahap ini, hasil prduksi akan diperiksa dan dibedakan ke dalam beberapa glngan, yaitu nrmal, KW, dan aval. Hasil prduksi termasuk glngan nrmal jika tidak terdapat cacat pada permukaan besi. Jika terdapat sedikit cacat tetapi masih layak untuk digunakan, maka akan diglngkan dalam glngan KW. Glngan aval adalah hasil prduksi yang mempunyai banyak cacat dan tidak layak untuk digunakan. Semua glngan prduk tersebut akan dijual dengan harga yang berbeda-beda tiap glngan. Setelah melewati tahap QC, pipa akan diikat dan kemudian akan disimpan di gudang barang jadi. Untuk pemasaran, PT. X menerima pesanan melalui telepn dan menggunakan salesman. Pesanan akan langsung dicatat leh bagian penjualan dan kemudian akan dikeluarkan invice serta surat perintah pengeluaran barang untuk bagian gudang barang jadi. Bagian gudang akan mengecek barang yang akan keluar dan surat tersebut akan dibawa leh supir dan diberikan ke satpam sewaktu keluar. Surat tersebut akan dilaprkan ke bagian penjualan dan akan dilakukan pencckan stk dalam waktu-waktu tertentu. Semua pembayaran baik untuk penjualan dan pembelian akan ditangani leh bagian keuangan dan akan dilaprkan ke bagian tata usaha untuk dilakukan

pembuatan lapran keuangan. Untuk retur barang akan ditangani leh bagian penjualan. Retur akan diprses jika barang yang diterima tidak sesuai dengan yang dibicarakan sebelumnya. Setelah barang diterima, bagian penjualan akan mengeluarkan nta retur dan nta penjualan serta surat perintah pengeluaran barang yang baru. Berikut adalah penjelasan setiap prses bisnis PT. X. 4.2 Kndisi IT saat ini Saat ini, PT. X memiliki server database yang dapat diakses dengan menggunakan kabel LAN. Server di PT. X berupa CPU dengan spesifikasi cre 2 du 5400 mhz, 2 GB RAM, dan 500 MB HDD yang disimpan di dalam ruangan kerja prgrammer. Ruangan ini memiliki pendingin udara dan UPS yang hidup 24 jam. PT. X memiliki tujuh kmputer di beberapa divisi. Kmputer di PT. X memiliki spesifikasi CPU Pentium(R) Dual-Cre, 2GB RAM dengan OS Windws Vista. Kmputer-kmputer tersebut digunakan leh bagian keuangan, penjualan, pembelian, dan pembukuan. Jaringan internet di PT. X menggunakan layanan Telkm Speedy dengan kecepatan up t 3 Mbps. PT. X mempunyai satu buah ruter bermerek centre cm dengan 12 prt. Permasalahan yang paling sering terjadi di PT. X adalah semua pencatatan keluar masuk barang, baik bahan baku, bahan setengah jadi, maupun barang jadi masih dilakukan secara manual. Hal tersebut seringkali menyebabkan kesulitan untuk perhitungan stk. Sftware yang ada lebih digunakan untuk menangani masalah yang berkaitan dengan percetakan nta atau faktur dan prses-prses akuntasi. Dalam penggunaannya, user sering mengalami masalah seperti terjadi bug, data yang tidak terbaca, dan respn yang lama. Hal ini dikarenakan usia sftware yang sudah cukup lama. Sftware tidak dapat digunakan leh semua bagian sehingga data-datanya tidak dapat terintegrasi semua. Bagian gudang yang seharusnya mencatat hasil prduksi, tidak menggunakan sftware dikarenakan masalah tempat yang berbeda dengan kantr. Hasil prduksi akan dicatat secara manual leh bagian gudang untuk kemudian dilaprkan ke bagian penjualan. Bagian penjualan yang akan memasukkan data tersebut ke dalam sftware. Hal ini membutuhkan waktu yang lama karena bagian penjualan tidak hanya menjalankan tugasnya tetapi juga harus menjalankan tugas yang harusnya dilakukan leh bagian gudang. Setelah melihat dari strategi perusahaan dan juga prses bisnis yang ada di PT. X, maka dapat disimpulkan bahwa PT. X memerlukan kebutuhan Infrmasi dan Teknlgi yang lebih baik lagi. PT. X memerlukan sistem infrmasi yang lebih mdern, user friendly dan terintegrasi. 5. ARSITEKTUR TEKNOLOGI Tahapan dalam desain arsitektur teknlgi yang menjelaskan mengenai jaringan yang dibutuhkan perusahaan, diawali dengan hasil sub sistem infrmasi data desain arsitektur data dan daftar aplikasi dari desain arsitektur aplikasi perusahaan. Arsitektur data pada PT.X menghasilkan beberapa subsistem pada perusahaan, diantaranya adalah sub sistem pembelian, sub sistem keuangan dan akuntansi, sub sistem penjualan, sub sistem gudang, sub sistem prduksi, dan sub sistem persnalia. Dari hasil pembuatan sub sistem yang ada, maka diperlukan tampilan yang dapat diakses dan digunakan untuk mendukung prses bisnis perusahaan. Daftar aplikasi yang dibutuhkan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 merupakan aplikasi-aplikasi yang terdapat pada sub sistem yang ada. Tabel 1. Daftar per Sub Sistem Infrmasi Sub Sistem Infrmasi Pembelian Sistem Infrmasi Pembelian Data Prvider Pembelian Sub Sistem Infrmasi Keuangan dan Akuntansi Sistem Infrmasi Keuangan dan Akuntansi Data Prvider Keuangan dan Akuntansi Sub Sistem Infrmasi Penjualan Sistem Infrmasi Penjualan Data Prvider Penjualan Sub Sistem Infrmasi Gudang Sistem Infrmasi Gudang Data Prvider Gudang Sub Sistem Infrmasi Prduksi Sistem Infrmasi Prduksi Data Prvider Prduksi Sub Sistem Infrmasi Persnalia Sistem Infrmasi Persnalia Data Prvider Persnalia Setelah mengetahui seluruh aplikasi yang diperlukan untuk mendukung dan memaksimalkan prses bisnis perusahaan, maka dibutuhkan perencanaan pengadaan aplikasi-aplikasi tersebut yang disesuaikan dengan jaringan pada arsitektur teknlgi. 5.1 Architecture Pattern Desain architecture pattern yang akan digunakan PT. X adalah client/server. Client server architecture pattern digunakan untuk membantu kmunikasi data yang terjadi antara data prvider dan data requester perusahaan. Klien berfungsi mempersiapkan data yang dibutuhkan leh user dan mengirim data tersebut kepada server penyedia data yang dituju. Server akan menerima permintaan klien, untuk kemudian diprses dan hasil pemrsesan tersebut akan dikembalikan kepada klien. Klien akan menampilkan hasil pemrsesan tersebut kepada user. Desain architecture pattern PT. X dapat dilihat pada Gambar 2.

5.2 Data Interface Antar Sub Sistem Dari hasil architecture pattern yang ada maka terbentuk data interface yang menjelaskan atribut-atribut data untuk penyediaan data pada setiap aplikasi. Berikut ini merupakan data interface antar sub sistem perusahaan PT.X: Sub Sistem Pembelian Get Supplier (Kde Supplier) Return value: Nama Supplier, Alamat, Telepn, Fax, Key Persn, Lama Waktu Pelunasan, Keterangan. Get Barang (Kde Barang) Return value: Kde Barang, Nama Barang, Kde Jenis Barang, Satuan, Limit Minimum Barang, Jumlah Stk. Get Jenis Barang (Kde Jenis Barang) Return value: Kde Jenis Barang, Nama Jenis Barang, Kde Gudang, Keterangan. Get Purchase Order (Kde Purchase Order) Return value: Kde Purchase Order, Kde Supplier, Tanggal Purchase Order, Ttal Pajak Pembelian, Ttal Purchase Order, Kde Pegawai. Get Detail Purchase Order (Kde Detail Purchase Order) Return value: Kde Detail Purchase Order, Kde Purchase Order, Kde Barang, Jumlah Barang, Harga Beli, Diskn Barang, Sub Ttal. Get Mesin (Kde Mesin) Return value: Kde Mesin, Nama Mesin, Tanggal Pembelian, Lama Tahun Mesin, Keterangan. Get Inventaris (Kde Inventaris) Gambar 2. Architecture Pattern pada PT. X Return value: Kde Inventaris, Nama Inventaris, Tanggal Pembelian, Lama Tahun Inventaris, Keterangan. Get Invice Pembelian (Kde Invice Pembelian) Return value: Kde Invice Pembelian, Kde Penerimaan Barang, Tanggal Penerimaan Barang, Tanggal Invice Pembelian, Kde Supplier, Lama Waktu Pelunasan, Tanggal Jatuh Temp, Ttal Harga Barang, Ttal Pajak Pembelian, Ttal Invice Pembelian, Keterangan Get Detail Invice Pembelian (Kde Detail Invice Pembelian) Return value: Kde Detail Invice Pembelian, Kde Invice Pembelian, Kde Barang, Jumlah Barang, Harga Beli, Sub Ttal Harga Barang. Sub Sistem Keuangan dan Akuntansi Get Piutang (Kde Piutang) Return value: Kde Piutang, Kde Custmer, Kde Invice Penjualan, Tanggal Invice Penjualan, Tanggal Jatuh Temp, Ttal Invice Penjualan, Ttal Piutang, Ttal Sald Piutang. Sub Sistem Penjualan Get Barang (Kde Barang) Return value: Kde Barang, Nama Barang, Kde Jenis Barang, Satuan, Harga Pkk Pembelian, Harga Jual, Limit Minimum Barang, Jumlah Stk. Get Jenis Barang (Kde Jenis Barang) Return value: Kde Jenis Barang, Nama Jenis Barang, Kde Gudang, Keterangan.

Get Custmer (Kde Custmer) Return value: Kde Custmer, Nama Custmer, Alamat, Telepn, Fax, Key Persn, Lama Waktu Pelunasan, Nmr Akun Bank Pengirim Dana, Ttal Sald Piutang, Limit Piutang. Get Sales Order (Kde Sales Order) Return value: Kde Sales Order, Kde Slip Pemesanan Barang leh Custmer, Kde Custmer, Alamat Pengiriman, Tanggal Sales Order, Kde Pegawai, Ttal Pajak Penjualan, Ttal Sales Order, Limit Piutang, Ttal Sald Piutang. Get Detail Sales Order (Kde Detail Sales Order) Return value: Kde Detail Sales Order, Kde Sales Order, Kde Barang, Jumlah Barang, Harga Jual, Diskn Barang, Sub Ttal. Get Invice Penjualan (Kde Invice Penjualan) Return value: Kde Invice Penjualan, Kde Sales Order, Tanggal Invice Penjualan, Tanggal Sales Order, Kde Custmer, Alamat Penagihan Invice, Alamat Pengiriman, Lama Waktu Pelunasan, Tanggal Jatuh Temp, Ttal Harga Barang, Ttal Pajak Penjualan, Ttal Harga Barang Retur, Ttal Invice Penjualan. Get Detail Invice Penjualan (Kde Detail Invice Penjualan) Return value: Kde Detail Invice Penjualan, Kde Invice Penjualan, Kde Barang, Jumlah Barang, Harga Jual, Diskn Barang, Sub Ttal Harga Barang. Set Barang (Kde Barang) Return value: Kde Barang, Nama Barang, Kde Jenis Barang, Satuan, Harga Pkk Pembelian, Harga Jual, Limit Minimum Barang, Jumlah Stk. Sub Sistem Gudang Get Inventry Adjustment (Kde Inventry Adjustment) Return value: Kde Inventry Adjustment, Kde Barang, Kde Jenis Barang, Tanggal, Jumlah Stk Awal, Jumlah Barang Masuk, Jumlah Barang Keluar, Jumlah Stk Baru, Satuan, Kde Pegawai. Get Gudang (Kde Gudang) Return value: Kde Gudang, Nama Gudang, Kepala Gudang. Get Stk Opname (Kde Stk Opname) Return value: Kde Stk Opname, Tanggal Stk Opname, Kde Barang, Jumlah Barang, Limit Minimum Barang, Selisih Barang. Sub Sistem Prduksi Get Barang (Kde Barang) Return value: Kde Barang, Nama Barang, Kde Jenis Barang, Satuan, Limit Minimum Barang, Jumlah Stk. Get Jenis Barang (Kde Jenis Barang) Return value: Kde Jenis Barang, Nama Jenis Barang, Kde Gudang. Get Quality Cntrl (Kde Quality Cntrl) Return value: Kde Quality Cntrl, Kde Hasil Prduksi, Tanggal Prduksi, Kde Barang, Kde Jenis Barang, Jumlah Barang, Kualitas Barang. Get Hasil Prduksi (Kde Hasil Prduksi) Return value: Kde Hasil Prduksi, Kde Jadwal Prduksi, Kde Jenis Hasil Prduksi, Tanggal Prduksi, Kde Barang, Kde Jenis Barang, Satuan, Jumlah Pemakaian Bahan, Waktu Prduksi, Jumlah Barang Hasil Prduksi. Get Jenis Hasil Prduksi (Kde Jenis Hasil Prduksi) Return value: Kde Jenis Hasil Prduksi, Nama Hasil Prduksi. Sub Sistem Persnalia Get Pegawai (Kde Pegawai) Return value: Kde Pegawai, Nama Pegawai, Username, Passwrd. 5.3 Diagram Jaringan Diagram jaringan PT. X memiliki 1 buah mdem, 1 buah ruter, 1 buah switch, 1 buah server, dan 10 buah PC yang semuanya diletakkan di ruangan kantr PT. X. Penggunaan server database dimaksudkan agar penyimpanan data menjadi lebih aman. PT. X akan menggunakan database yang berbasis web, yaitu MySQL. Penggunaan 10 PC diberikan kepada masing-masing kepala bagian dan beberapa sub bagian yang membutuhkan. Dari desain arsitektur teknlgi yang ada maka spesifikasi kmputer server yang disarankan adalah Intel Xen E5-2603v3, HDD 1TB, RAM 8GB,OS Windws Server 2012. Diagram jaringan pada PT. X dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Diagram Jaringan PT. X 6. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisa dan desain sistem yang telah dirancang, maka dapat disimpulkan bahwa architecture pattern yang digunakan adalah client/server architecture pattern. Semua aplikasi menggunakan database yang independen untuk kemudahan pengembangan aplikasi. pendukung yang digunakan adalah data prvider yang terdapat pada masing-masing aplikasi yang digunakan sebagai penyedia data bagi data requester dari aplikasi lain Selain itu, layanan kmunikasi data menggunakan SOA (service riented architecture). 7. DAFTAR PUSTAKA [1] Christianti, M. & Try, F. D. (2009). Pemdelan Sistem Infrmasi Pada CV. Cihanjuang Inti Teknik Dengan Menggunakan Zachman Framewrk. Jurnal Sistem Infrmasi, 4(1).

[2] Miftahuddin, Y., Ichwan, M. & Musrini, M. (2013). Penerapan metde EAP (enterprise architecture planning) pada pembuatan blueprint sistem akademik. Jurnal Infrmatika, 4(1). [3] Opit, P. (2012). Pemdelan prses bisnis pada divisi prcurement di perusahaan X. Jurnal Teknik Industri, 7(3). [4] O Rurke, C., Fishman, N. & Selkw, W. (2003). Enterprise architecture using the Zachman framewrk. Canada : Thmsn Curse Technlgy. [5] Spewak, S.H. & Hill, S.C. (1997). Enterprise architecture planning: develping a blueprint fr data, applicatins and technlgy. Inggris: Jhn Wiley and Sns, Inc. [6] Sulaiman, A. (2014). Analisis dan rekayasa ulang prses bisnis sistem pembelian pada PT. XYZ. Ultima Infsys, 5(1). [7] Utm, A.P. (2014). Pemdelan arsitektur enterprise sistem infrmasi akademik pada perguruan tinggi menggunakan enterprise architecture planning. Jurnal Simetris, 5(1). [8] Wartika & Supriana, I. (2011). Analisis Perbandingan Kmpnen dan Karakteristik Enterprise Architecture Framewrk. Knferensi Natinal Sistem dan Infrmatika.