MINIMARKET GURU UNTUK BELAJAR PENGURANGAN. Sri Rejeki

dokumen-dokumen yang mirip
MINIMARKET GURU UNTUK BELAJAR PENGURANGAN Oleh:

RUMAH BILANGAN DAN KANTONG KACANG MERAH DALAM MENENTUKAN NILAI TEMPAT. Ambarsari Kusuma Wardani

BELAJAR NILAI TEMPAT DENGAN RUMAH BILANGAN

PENUKARAN UANG DI KOPERASI SEKOLAH Oleh:

Menemukan Rumus Luas Lingkaran dengan Konteks Bundaran Air Mancur Palembang. Novita Sari

MENEMUKAN RUMUS LUAS LAYANG - LAYANG MELALUI KONTEKS PERMAINAN LAYANG - LAYANG Oleh:

MENEMUKAN KONSEP LUAS TRAPESIUM DENGAN PENDEKATAN PERSEGI PANJANG DAN SEGITIGA Oleh:

Belajar Pengukuran Sudut Sambil Bermain Jam Analog. Novita Sari

AYO MENABUNG!! Oleh: Sylvana Novilia S. A. Pendahuluan

30 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Matematika Kelas IV

LAPORAN OBSERVASI KELIMA SD NEGERI 117 PALEMBANG

MENGHITUNG KELIPATAN SAMBIL MENABUNG. (Laporan Observasi Pertama)

PMRI DI SDN 179 PALEMBANG (4) Oleh: Sylvana Novilia Sumarto

BELAJAR KONSEP PEMBAGIAN MELALUI PERMAINAN MEMBAGI PERMEN DENGAN DADU

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) OLEH : ULFAH KHUMAYASARI

UNIVERSITAS SRIWIJAYA PALEMBANG

LAPORAN OBSERVASI KELAS PENGGUNAAN KONTEKS DAN MEDIA PADA PEMBELAJARAN OPERASI PENJUMLAHAN BILANGAN CACAH SAMPAI DENGAN 500.

KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DESAIN PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN BILANGAN 1-29 BERBASIS PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) DI SD NEGERI 117 PALEMBANG

BELAJAR SUDUT LEWAT GERAKAN TANGAN. (Laporan Observasi Ke-2)

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. pelaksanaan pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD,

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS 1 TEMA : KEBERSIHAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2009/2010, berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yaitu pada bulan Februari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

5 th Observation Report of Classroom Observation

KONTEKS MEMBAGI ROTI DALAM MEMPELAJARI LUAS SEGITIGA. Navel O. Mangelep.

Gambar 1. Siswa Sedang Mendengarkan Konteks Pembelajaran yang Diberikan

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. Pada BAB V ini, peneliti akan membahas hasil penelitian dan diskusi hasil

DESAIN KE-4 PEMBELAJARAN PMRI: Belajar Mengurangkan Tiga Bilangan Berturut-turut melalui Aktivitas Bermain Tepuk Bergambar/Ambulan

LAPORAN OBSERVASI KELAS PENGGUNAAN KONTEKS DAN MEDIA PADA PEMBELAJARAN OPERASI PENGURANGAN BILANGAN CACAH SAMPAI DENGAN 500

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN. Pada bab V bagian ini mencakup uraian tentang: (1) simpulan, (2) implikasi, dan (3) saran. A.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENILITIAN. Untuk mencapai tujuan penelitian, peneliti membuat suatu desain

BAB I BILANGAN. Skema Bilangan. I. Pengertian. Bilangan Kompleks. Bilangan Genap Bilangan Ganjil Bilangan Prima Bilangan Komposit

LAPORAN OBSERVASI SEKOLAH 5 SD XAVERIUS 1 PALEMBANG Sabtu, 8 Oktober 2011

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh :

Operasi Hitung Bilangan 1

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS I - SEMESTER 1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Pardomuan N.J.M. Sinambela Afrodita Munthe. Kata Kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika, Pembelajaran Matematika Realistik.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini merupakan salah satu makhluk yang selalu tumbuh dan

CONTOH SILABUS BERDIVERSIFIKASI DAN PENILAIAN BERBASIS KELAS

MANAKAH YANG LEBIH BERAT? (Laporaan Observasi Ke-5)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I. aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

Kategori Frekuensi Persentase (%) 1. < 65 Tidak Tuntas 6 23, Tuntas 20 76,92 Jumlah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak 1 x pertemuan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dibanding dengan hasil nilai evaluasi mata pelajaran yang lain. Anggapan tersebut

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMPN 1 Cileunyi

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan mata pelajaran yang dipelajari di setiap jenjang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

Oleh: Ahmad Wachidul Kohar 1) Fanni Fatoni 2) Wisnu Siwi Satiti 3) I. Pendahuluan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Perencanaan dilakukan setelah observasi ke SD Islam Al-Amanah,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Tujuan dari proses pembelajaran dengan pendekatan PMRI dan menggunakan media jam kertas yaitu:

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI BILANGAN BULAT UNTUK SISWA KELAS IV SD MELALUI KOOPERATIF TIPE STAD

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. matematika diantaranya: (1) Siswa dapat memahami konsep matematika,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MELALUI TUTUP KALENG BERBENTUK LINGKARAN Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. siswa apabila siswa telah terlihat aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

Menghitung Kelipatan Sambil Menabung. (Observasi Pada Kelas IV A SD Negeri 21 Palembang)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 Peta Lokasi Desa Terangmas

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Desain Pembelajaran PMRI 4: "Jika Kamu Penjahit yang Pintar, Berapa cm Panjang Lingkar. Pinggang Pemesan Baju itu?"

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maka pada bab ini peneliti akan mendeskripsikan hasil penelitian yang

MELALUI TUTUP KALENG BERBENTUK LINGKARAN Oleh : Nikmatul Husna

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAPORAN OBSERVASI SEKOLAH 6 SD IGM PLUS PALEMBANG Selasa, 25 Oktober 2011

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

Research Design: Pengurangan Bilangan Bulat MINIMARKET GURU UNTUK BELAJAR PENGURANGAN Sri Rejeki A. Pendahuluan Dalam pembelajaran matematika, operasi penjumlahan dan pengurangan merupakan salah satu materi yang sangat penting untuk dikuasai siswa karena berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, ketika siswa membeli sebuah buku dengan harga Rp. 5.400, 00 dan membayar dengan uang sebesar Rp. 10.000,00, maka siswa harus bisa menentukan besarnya uang kembalian yang akan diterima. Di samping itu, pengusaan operasi penjumlahan dan pengurangan merupakan kemampuan dasar untuk mempelajari operasi perkalian, pengurangan dan materi-materi lain pada tingkat yang lebih tinggi. Akan tetapi pada kenyataannya, tidak semua siswa dapat memahami materi ini dengan mudah. Siswa tidak mengalami kesulitan pada soal-soal yang hanya melibatkan sedikit angka karena sudah dipelajari di kelas sebelumnya. Akan tetapi, semakin banyak angka pada bilangan yang dioperasikan siswa menjadi kesulitan khususnya pada operasi penjumlahan dan pengurangan yang melibatkan peminjaman. Siswa cenderung hanya menunggu instruksi dari guru tentang langkah apa yang harus dilakukan. Hal ini menyebabkan penguasaan yang tidak menyeluruh dan ingatan yang pendek karena ketika diberikan lagi soal yang berbeda siswa tetap mengalami kesulitan. Salah satu hal yang menyebabkan permasalahan ini adalah kegiatan pembelajaran yang kurang inovatif. Pengurangan dan penjumlahan hanya melibatkan bilanganbilangan yang tidak bermakna bagi siswa dan penggunaan konteks hanya terdapat pada kompetensi dasar terakhir yaitu memecahkan masalah yang berkaitan dengan uang. Pembelajaran diberikan dengan memberikan contoh soal, dilanjutkan dengan memberikan soal-soal yang sejenis dengan asumsi siswa dapat mengerjakan berdasarkan contoh yang telah diberikan oleh guru. Terbatasnya dana, sarana dan pengetahuan tentang bagaimana mendesain pembelajaran yang 1

menarik dan bermakna bagi siswa menjadi penyebab dari masih diterapkannya pembelajaran konvensional di sekolah. Dibutuhkan lebih dari kemampuan mengajar untuk membuat pembelajaran lebih bermakna bagi siswa dan dengan pengetahuan tentang berbagai macam strategi pembelajaran, guru dapat merencanakan pembelajaran sesuai dengan karakter materi yang akan diajarkan dengan memanfaatkan media pembelajaran yang murah dan bisa diperoleh dengan mudah. Berdasarkan uraian di atas, siswa membutuhkan pengalaman belajar yang menggunakan konteks dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Pembelajaran yang inovatif didukung penggunaan media diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa pada penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Oleh karena itu, dalam pembelajaran ini, designer mencoba mengemukakan salah satu bentuk pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan ntuk materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat kelas V di SD Negeri 98 Palembang. Dalam penyampaian pembelajaran ini desainer dan guru menggunakan konteks minimarket menggunakan kardus-kardus dan botol-botol bekas yang telah diberi label harga. Desain pembelajaran ini bertujuan agar siswa mampu meningkatkan keterampilan memahami konsep pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan konteks dalam kehidupan sehari-hari menggunakan barang-barang bekas yang murah dan mudah diperoleh serta memberikan pengetahuan tambahan bagi guru tentang pembelajaran menggunakan pendekatan PMRI (Pendidikan Matematika Realistik Indonesia) sehingga menambah wawasan guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika di kelas. B. Research Design 1. Preliminary Design Kegiatan diawali dengan melakukan observasi pembelajaran seperti yang telah dilaporkan pada laporan pra-observasi. Berdasarkan observasi tersebut, siswa cukup tertib dalam pembelajaran. Akan tetapi mereka cenderung pasif dan selalu 2

menungggu instruksi dari guru untuk melakukan langkah-langkah perhitungan. Selain itu, siswa kesulitan untuk mengerjakan soal cerita dan pengurangan yang melibatkan peminjaman. Oleh karena itu, desainer bekerjasama dengan guru kelas mencoba merancang desain pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi serta kemampuan matematika siswa. Berdasarkan hasil diskusi dengan guru, maka ditetapkan bahwa pembelajaran yang akan diajarkan selanjutnya adalah materi pengurangan bilangan bulat di kelas III, agar lebih merangsang minat siswa untuk belajar maka desainer ingin menggunakan konteks minimarket guru dengan bantuan kardus-kardus dan botolbotol bekas yang telah ditempeli label harga. Saat berkonsultasi dengan guru, desainer menganggap bahwa sebagian besar siswa tentunya sudah mengenal harga dan tidak asing dengan aktivitas berbelanja, sehingga pengetahuan yang dimiliki siswa tersebut tentunya akan mempermudah dalam pemahaman siswa nantinya. Untuk media pembelajaran, guru mengumpulkan kardus-kardus bekas dan botolbotol bekas dan menempelkan label harga. Selain itu, guru menggunakan uang mainan yang akan dibagikan pada setiap kelompok dengan nominal tertentu. Uang mainan tersebut harus digunakan untuk membeli barang-barang yang dijual oleh guru. Setiap kelompok harus menghitung besarnya belanjaan dan sisa uang kelompok mereka sebagaimana tertulis dalam Lembar Kerja Siswa. Dari hasil LKS akan terlihat berbagai macam cara atau strategi yang digunakan siswa untuk menghitung sisa uang mereka dan siswa yang belum benar-benar memahami konsep pengurangan. Berdasarkan desain pembelajaran tersebut, desainer memprediksi sebagian besar siswa akan menemui kesulitan dalam konsep pengurangan bilangan bulat ini khususnya pada pengurangan yang melibatkan peminjaman. Akan tetapi, dengan pembelajaran yang melibatkan benda-benda dan aktivitas yang nyata, diharapkan akan mempermudah pemahaman mereka. 3

2. Teaching Experiment Seperti telah disebutkan pada bagian pendahuluan, pembelajaran ini dilaksanakan di kelas III SD Negeri 98 Palembang selama satu kali pertemuan, tepatnya pada tanggal 30 September 2011 dengan guru pengajar Ibu Ratna, S.Pd. Siswa yang terlibat sebanyak 29 siswa. Adapun pelaksanaan pembelajaran ini dilaksanakn dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Guru menjelaskan pada siswa mengenai pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu tentang pengurangan bilangan bulat. 2) Guru memberikan apersepsi secara klasikal, memberikan contoh soal dengan konteks pedagang kambing menyesuaikan Idul Adha yang baru saja terjadi. 3) Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 3-4 siswa. 4) Guru memberikan Rp. 9.000,00 pada masing-masing kelompok untuk dibelanjakan pada minimarket guru yang telah disiapkan di depan kelas. 5) Siswa mengerjakan LKS dengan bimbingan guru. Gambar 1. Guru menyiapkan minimarket di depan kelas Guru membagikan uang sebesar Rp. 9.000,00 kepada masing-masing kelompok. Terdapat delapan kelompok di mana lima kelompok terdiri dari empat orang dan tiga kelompok terdiri dari tiga orang. Masing-masing kelompok secara bergiliran berbelanja di minimarket guru di depan kelas dengan catatan jumlah belanjaan kelompok tidak boleh melebihi uang yang mereka punya yaitu sebesar Rp. 9.000,00. 4

Gambar 2. Siswa menentukan besar uang yang mereka terima Di luar perkiraan desainer, siswa tidak mengalami kesulitan untuk menentukan uang besarnya uang yang mereka terima meskipun guru memberikannya dalam pecahan satu lembar lima ribuan dan dua lembar dua ribuan. Hal ini kemungkinan disebabkan karena siswa sudah sangat akrab dengan nilai uang. Pada saat beerbelanja, beberapa kelompok berbelanja lebih dari Rp. 9.000,00 karena hanya menjumlahkan angka ribuan pada tiap label harga tanpa mempertimbangkan angka ratusan, puluhan dan satuannya. Akan tetapi, ketika mereka menyadari kesalahannya, siswa segera mengganti dengan membeli barang yang lain. Gambar 3. Siswa memilih barang yang akan dibeli 5

Namun sedikit berbeda ketika siswa diminta untuk menghitung sisa uang mereka karena siswa mengalami kesulitan untuk menentukan operasi pengurangan atau penjumlahan yang harus mereka terapkan untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Sebagian kelompok dapat menyelesaikan dengan benar dengan menjumlahkan terlebih dahulu semua belanjaan baru kemudian mengurangkannya dari besarnya uang mula-mula. Sebagian yang lain dapat menyelesaikan dengan benar dengan mengurangkan harga belanjaan satu per satu. Gambar 4. Siswa Menghitung besarnya belanja Masalah lain yang terjadi adalah ketika siswa kesulitan untuk mengurangkan pengurangan yang melibatkan peminjaman seperti 9000 4571. Guru kemudian menjelaskan kembali kepada kelompok-kelompok yang belum bisa menemukan jawaban yang benar. Guru memberikan bimbingan pada setiap kelompok untuk menemukan jawaban yang benar dengan tetap mendorong siswa untuk mengemukakan ide mereka terlebih dahulu. Dengan kata lain, guru hanya sebagai fasilitator dan motivator yang membimbing siswa untuk menemukan jawaban sendiri. 6

Setelah semua siswa menemukan sisa uang mereka, masing-masing wakil kelompok menuliskan sisa uang tersebuk di papan tulis. Secara sekilas, guru mengajak siswa membandingkan sisa uang pada tiap kelompok. Sebagai penguatan, guru memberikan beberapa contoh soal yang dikerjakan secara klasikal. Pembelajaran diakhiri dengan memberikan Pekerjaan Rumah. 3. Retrospective Analysis Dari hasil refleksi, desainer dan guru beranggapan bahwa: 1) Secara umum, siswa tidak kesulitan dalam menjumlahkan nilai uang. 2) Beberapa siswa mengalami kesulitan dalam menjumlahkan bilangan karena mengabaikan nilai angka ratusan, puluhan dan satuan. 3) Sebagian siswa masih kesulitan untuk menentukan operasi apa yang diterapkan untuk menyelesaikan soal. 4) Kesalahan yang dibuat siswa sebagian besar karena siswa kurang teliti pada pengurangan yang melibatkan peminjaman. C. Penutup Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang pembelajaran pada materi pengurangan bilangan bulat menggunakan pendekatan PMRI, dalam hal ini penggunaaan konteks minimarket guru, disimpukan sebagai berikut: Pertama, pembelajaran untuk materi pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan desain pembelajaran yang berdasarkan konteks sesuai dengan pengetahuan siswa dapat meningkatkan keaktifan, kreativitas dan minat belajar siswa meskipun masih terdapat siswa yang pasif dan selalu menunggu langkahlangkah dari guru. Kedua, desain pembelajaran memberi kesempatan kepada desainer dan guru agar dapat berperan secara optimal untuk menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna bagi siswa dan emberikan pengalaman langsung bagi siswa untuk memotivasi belajarnya. 7