SINTESIS KERAMIK Al 2 TiO 5 DENSITAS TINGGI DENGAN ADITIF MgO

dokumen-dokumen yang mirip
LOGO. STUDI EKSPANSI TERMAL KERAMIK PADAT Al 2(1-x) Mg x Ti 1+x O 5 PRESENTASI TESIS. Djunaidi Dwi Pudji Abdullah NRP

Sintesis Keramik Al 2 TiO 5 dengan Aditif MgO Menggunakan Metode Solid Reaction

Sintesis Bahan Ubahan Gradual Aluminum Titanat/Korundum dari Alumina Transisi dengan Penambahan MgO

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengujian Densitas Abu Vulkanik Milling 2 jam. Sampel Milling 2 Jam. Suhu C

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB IV ANALISIS & HASIL PERCOBAAN

PEMBUATAN ALUMINIUM BUSA MELALUI PROSES SINTER DAN PELARUTAN SKRIPSI

SINTESIS BAHAN UBAHAN GRADUAL ALUMINUM TITANAT/KORUNDUM DARI ALUMINA TRANSISI DENGAN PENAMBAHAN MgO

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode eksperimen.

PEMBUATAN KERAMIK BETA ALUMINA (Na 2 O - Al 2 O 3 ) DENGAN ADITIF MgO DAN KARAKTERISASI SIFAT FISIS SERTA STRUKTUR KRISTALNYA.

I PENDAHULUAN. Cordierite adalah material zat padat dengan formula 2MgO.2Al 2 O 3.5SiO 2 yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu pemanfaatan tenaga nuklir dalam bidang energi adalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SINTESIS SERBUK MgTiO 3 DENGAN ADITIF Ca DARI BATU KAPUR ALAM DENGAN METODE PENCAMPURAN LARUTAN

STUDI PENAMBAHAN MgO SAMPAI 2 % MOL TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK KERAMIK KOMPOSIT Al 2 O 3 ZrO 2

BAB IV PROSES PERLAKUAN PANAS PADA ALUMINIUM

HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan kamera yang dihubungkan dengan komputer.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Al yang terbentuk dari 2 (dua) komponen utama yakni silika ( SiO ) dan

METALURGI SERBUK. By : Nurun Nayiroh

STUDI MIKROSTRUKTUR SERBUK LARUTAN PADAT MxMg1-xTiO3 (M=Zn & Ni) HASIL PENCAMPURAN BASAH

12/03/2015. Nurun Nayiroh, M.Si

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilakukan pembuatan keramik komposit CSZ-Ni dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Suhu Sinter Terhadap Struktur Kristal

PENGARUH KOMPOSISI KAOLIN TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN BENDING PADA KOMPOSIT FLY ASH- KAOLIN

PENGARUH VARIABEL KOMPAKSI TERHADAP MODULUS ELASTISITAS KOMPOSIT Al/SiC p DENGAN PERMUKAAN PARTIKEL SiC TERLAPISI ZnO

PENGARUH PENAMBAHAN Al 2 TiO 5 PADA PEMBUATAN KERAMIK Al 2 O 3 TERHADAP SIFAT FISIS DAN MIKROSTRUKTURNYA TESIS. Oleh : AHMAD FAISAL / FIS

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG BAB I

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman sekarang, manusia sangat bergantung pada kebutuhan listrik

Efek Aditif 3Al 2 O 3.2SiO 2 dan Suhu Sintering terhadap Karakteristik Keramik α-al 2 O 3

4 Hasil dan pembahasan

I. PENDAHULUAN. rumah tangga dan bahan bangunan, yang selanjutnya keramik tersebut dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan energi di dunia akan terus meningkat. Hal ini berarti bahwa

I. PENDAHULUAN. dan kebutuhan bahan baku juga semakin memadai. Kemajuan tersebut memberikan

BAB III KETIDAKSEMPURNAAN BAHAN PADAT

Pengaruh Suhu Sintering terhadap Morfologi dan Sifat Mekanik Membran Rapat Asimetris CaTiO 3

BAB I PENDAHULUAN. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) telah banyak dibangun di beberapa negara di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

: PEMBUATAN KERAMlK BERPORI CORDIERITE (2MgO. 2Ah03' 5SiOz) SEBAGAI BAHAN FILTER GAS. Menyetujui Komisi Pembimbing :

PENGARUH PENAMBAHAN BORON TRIOXIDE (B 2 O 3 ) TERHADAP KARAKTERISTIK DIELEKTRIK KERAMIK CALCIA STABILIZED ZIRCONIA (CSZ)

I. PENDAHULUAN. komposit. Jenis material ini menjadi fokus perhatian karena pemaduan dua bahan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilakukan pembuatan keramik CSZ-NiO untuk elektrolit padat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan metode eksperimen murni.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilakukan pembuatan keramik Ni-CSZ dengan metode kompaksi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

SINTESIS SERBUK MgTiO 3 DENGAN METODE PENCAMPURAN DAN PENGGILINGAN SERBUK. Abstrak

I. PENDAHULUAN. Nanoteknologi merupakan teknologi masa depan, tanpa kita sadari dengan

SEMINAR NASIONAL BASIC SCIENCE II

Bab III Metodologi Penelitian

Karakterisasi Bentuk Partikel SiC yang Dilapisi dengan MgAl 2 O 4 Berdasarkan Variabel Konsentrasi Ion Logam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. hal ini memiliki nilai konduktifitas yang memadai sebagai komponen sensor gas

Gambar 10. Skema peralatan pada SEM III. METODE PENELITIAN. Untuk melaksanakan penelitian digunakan 2 jenis bahan yaitu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Juni 2013 di

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini mengungkapkan metode penelitian secara keseluruhan yang

III.METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan terhitung pada bulan Februari Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 7 KERAMIK Part 2

Sintesis Nanopartikel ZnO dengan Metode Kopresipitasi

I. PENDAHULUAN. kinerjanya adalah pemrosesan, modifikasi struktur dan sifat-sifat material.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Cordierite adalah material zat padat dengan formula 2MgO.2Al 2 O 3.5SiO 2 yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PASI NA R SI NO L SI IK LI A KA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4 Hasil dan Pembahasan

02 03 : CACAT KRISTAL LOGAM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh batako beton ringan sekam

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ketika mendengar kata keramik, umumnya orang menghubungkannya dengan

1 BAB I BAB I PENDAHULUAN

BAB II ALUMINIUM DAN PADUANNYA

SINTESIS FGM -Al 2 O 3 /Al 2 TiO 5 DISTABILISASI-MgO DENGAN METODE INFILTRASI BERULANG

Uji Kekerasan Sintesis Sintesis BCP HASIL DAN PEMBAHASAN Preparasi Bahan Dasar

DENSITAS DAN KEKUATAN BENDING PADA MATERIAL KOMPOSIT FLY ASH-MGO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KARAKTERISASI PADUAN AlFeNiMg HASIL PELEBURAN DENGAN ARC FURNACE TERHADAP KEKERASAN

BAB III KETIDAKSEMPURNAAN BAHAN PADAT

06 : TRANFORMASI FASA

BAB I PENDAHULUAN. Telah disadari bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi harus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di Kelompok Bidang Bahan Dasar PTNBR-

PENGARUH ADITIF SiO2 TERHADAP SIFAT FISIS DAN SIFAT MAGNET PADA PEMBUATAN MAGNET BaO.6Fe2O3

PENGUKURAN SIFAT TERMAL ALLOY ALUMINIUM FERO NIKEL MENGGUNAKAN ALAT DIFFERENTIAL THERMAL ANALYZER

BAHAN KERAMIK ALUMINIUM BORAT SEBAGAI PEMANDU BENANG MESIN TEKSTIL

pendinginan). Material Teknik Universitas Darma Persada - Jakarta

BAB II STUDI LITERATUR

PENGARUH PENAMBAHAN TEMBAGA (Cu) TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PADUAN ALUMINIUM-SILIKON (Al-Si) MELALUI PROSES PENGECORAN

Galuh Intan Permata Sari

PENGARUH SUHU SINTER TERHADAP KARAKTERISTIK DIELEKTRIK KERAMIK CALCIA STABILIZIED ZIRCONIA (CSZ) DENGAN PENAMBAHAN 0.5% BORON TRIOXIDE (B 2 O 3 )

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September hingga Desember 2015 di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. berbeda menjadi material baru yag memiliki sifat yang lebih baik dari material

LAMPIRAN 1. Peralatan dan Bahan Penelitian

SINTESIS TITANIUM DIOKSIDA MENGGUNAKAN METODE LOGAM-TERLARUT ASAM

BAB 4 DATA DAN ANALISIS

Transkripsi:

SINTESIS KERAMIK Al 2 TiO 5 DENSITAS TINGGI DENGAN ADITIF MgO Disampaikan oleh: Kurmidi [1106 100 051] Dosen Pembimbing Drs. Suminar Pratapa, M.Sc.,Ph.D. Sidang Tugas Akhir (J 102)

Komponen Otomotif : filter gas, manifold, dan portliner (Muljadi, 1999). Aluminium Titanat

Batasan Masalah PENDAHULUAN a. Pembuatan keramik Al 2 TiO 5 dilakukan dengan menggunakan metode reaksi padatan dengan aditif 0, 2, dan 5% MgO. b. Suhu sinter terhadap paduan keramik ini adalah 1450 o C, 1500 o C dan 1550 o C. c. Karakterisasi yang dilakukan meliputi pengujian densitas, porositas, analisis fasa, analisis mikrostruktur, dan kekerasan.

Tujuan Mengetahui pengaruh variasi aditif MgO dan suhu sinter dalam pembentukan keramik AT terhadap sifat fisis dan mekanik (densitas, porositas, kekerasan, komposisi fasa & mikrostruktur) dengan menggunakan metode reaksi padatan.

Kajian Pustaka Sifat-sifat Aluminium Titanat α-al 2 O 3 +TiO 2 (rutile) β Al 2 TiO 5 (Kato dkk., 1980) Aluminium titanat merupakan material keramik yang koefisien ekspansi termalnya rendah, mempunyai titik leleh tinggi, ketahanan kejutan termalnya tinggi, konduktivitas termal rendah dan tahan rusak.

Sifat-sifat Al 2 O 3, TiO 2, dan AT murni (Tesi s Ahmad Faisal, 2007)

Solid Solution adalah pencampuran homogen yang terjadi antara dua atau lebih atom (logam) yang terjadi pada keadaan padat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solute, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solvent. Secara umum terdapat dua jenis solid solution yaitu substitutional solid solutions dan interstitial solid solutions (West, 1984).

Proses sinter suatu proses yang meliputi sinter (pemanasan suhu tinggi) yang secara global menurunkan energi bebas dan disertai perubahan dimensi. Dalam proses sinter gaya kohesi antar partikel-partikel penyusun meningkat dan terjadi pemadatan yang ditandai dengan berkurangnya porositas. Eliminasi porositas terjadi melalui difusi antar batas butir dan pertumbuhan butir (Suasmoro, 2000).

Karakterisasi Material Keramik Karakterisasi dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat dan kemampuan suatu bahan. Dalam hal ini yaitu keramik AT, maka perlu dilakukan suatu pengujian atau analisis. Beberapa jenis pengujian/analisis yang dibahas untuk keperluan ini antara lain, pengujian, densitas, porositas, kekerasan, analisis fasa, dan analisis mikrostruktur.

METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1. Karakterisasi Sifat Fisik

Terjadinya penyusutan diameter dan tebal pada sampel AT dengan variasi suhu sinter dan aditif MgO dikarenakan ada beberapa mekanisme difusi yang terjadi selama proses sinterberlangsung yaitu, difusi volum, difusi permukaan, difusi batas butir, dan difusi secara penguapan (Coblenz, 1991).

2. Pengujian Densitas dan Porositas

Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa, semakin meningkatnya suhu sinter akan menurunkan nilai porositas dan meningkatkan nilai densitas. Dengan adanya aditif MgO pada AT dapat memberikan pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan nilai bulk density pada sampel AT-MgO. Densitas paling tinggi diperoleh pada suhu sampel AT aditif 5% MgO pada sinter 1550 o C dengan nilai densitas 3,26 g/cm 3.

3. ANALISIS DATA DIFRAKSI SINAR-X 3.1 Identifikasi Fasa

Hasil analisis data difraksi sinar-x di atas menunjukkan bahwa dengan penambahan MgO pada AT dengan komposisi berat 0 % MgO fase AT lebih dominan, sedangkan fasa korundum dan rutil menjadi minor. Pada sampel AT dengan aditif 2% MgO terbentuk fasa solid solution (Al 2(1-x) Mg x Ti 1+x O 5 ) dan korundum, sedangkan dengan aditif 5% MgO terbentuk fasa solid solution, korundum, dan spinel (MgAl 2 O 4 ).

4. Analisis Mikrostruktur dengan SEM-EDAX Gambar. Hasil foto SEM untuk sampel AT yang disinter pada suhu 1500 o C, AT 0% MgO

Gambar. Hasil foto SEM untuk sampel AT yang disinter pada suhu 1500 o C, AT 2% MgO

Gambar. Hasil foto SEM untuk sampel AT yang disinter pada suhu 1500 o C, AT 5% MgO

Hasil pengamatan dengan SEM pada gambar di atas menunjukkan adanya micro cracking yang nampak pada permukaan AT. Masih banyaknya pori yang terlihat pada permukaan AT aditif 0% MgO menyebabkan nilai bulk density AT belum sesuai dengan densitas teoritis. Berbeda halnya dengan sampel AT aditif 2% dan 5% MgO yang terlihat memiliki sedikit pori sehingga nilai densitas teoritis AT dapat tercapai.

Gambar. Foto SEM-EDAX (mapping) untuk sampel AT disinter pada suhu 1500 o C, (a) AT 0% MgO

Gambar. Foto SEM-EDAX (mapping) untuk sampel AT disinter pada suhu 1500 o C, (b) AT 2% MgO

Gambar. Foto SEM-EDAX (mapping) untuk sampel AT disinter pada suhu 1500 o C, (c) AT 5% MgO.

Gambar di atas menggambarkan pemetaan unsurunsur yang terdapat pada permukaan sampel AT aditif 0, 2, dan 5% MgO yang disinter pada suhu 1500 o C. Terlihat bahwa pada AT aditif 0% MgO terdapat butir-butir yang mengandung unsur Al, Ti, dan O, sedangkan untuk AT dengan aditif 2 dan 5% MgO terlihat adanya unsur Mg, hal tersebut ditunjukan dengan warna yang terdapat pada butirbutir tersebut. Sehingga hasil pemetaan komposisi unsur-unsur yang terkandung pada sampel AT sesuai dengan hasil yang diperoleh pada data difraksi sinar-x.

4. Pengujian Kekerasan

Hasil pengujian kekerasan sampel di atas menunjukkan bahwa, semakin meningkatnya suhu sinter dan adanya aditif MgO akan meningkatkan nilai kekerasan dari AT. Nilai kekerasan tertinggi diperoleh pada sampel dengan aditif 5% MgO dan suhu sinter 1550 o C yaitu 1469 kgf/mm 2.

5. Kesimpulan & Saran Semakin meningkatnya suhu sinter akan menurunkan nilai porositas dan meningkatkan nilai densitas dari sampel AT-MgO. Densitas paling tinggi diperoleh pada sampel AT aditif 5% MgO pada suhu sinter 1550 o C dengan nilai bulk density 3,26 gr/cm 3. Hasil analisis data difraksi sinar-x dan SEM-EDAX membuktikan bahwa dengan adanya aditif MgO pada AT pada komposisi berat 2 % dan 5% MgO terbentuk fase solid solution dan korundum. Pada AT dengan aditif 5%MgO terbentuk fase solid solution, korundum, dan spinel. Kondisi ini sesuai dengan hasil pengamatan SEM-EDAX dan analisis data difraksi sinar-x. Kenaikan suhu sinter dan penambahan MgO akan meningkatkan nilai kekerasan dari AT. Nilai kekerasan paling tinggi diperoleh pada sampel dengan penambahan 5% MgO pada suhu sinter 1550 o C yaitu 1469 kgf/mm 2.

Saran Untuk penelitian selanjutnya di dalam pembuatan dan karakterisasi keramik paduan aluminium titanat dengan aditif MgO dapat juga menggunakan bahan aditif lain misal, zirkonia, silika maupun mullit.