BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan model think pair share sebagai upaya meningkatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia dikelas III SDN 1 Tolinggula Ulu Kabupaten Gorontalo Utara. Sebelum

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik (Kusuma, 2009:141).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Mei 2012.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan menggunakan model picture and

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penerapan model Think Pair Share melalui peningkatan menuli isi cerita.

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sangat strategis dan mudah dijangkau untuk melaksanakan penelitian, subjek

INSTRUMEN PENILAIAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN 25 Limboto

BAB III. METODE PENELITIAN. A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilanjutkan dengan tindakan siklus I dan siklus II. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan

INSTRUMEN SUPERVISI GURU MENGAJAR

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini ditujukan terutama terhadap efektifitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango. Adapun tujuan didirikan sekolah ini adalah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

KELAS MICRO TEACHING

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MTs. Ubudiyah Kec. Bati-

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. ulang atau siklus model yang dikemukakan oleh Wardani (2006 : 2.16). Beliau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai guru,sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Adapun rancangan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan daur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau disebut

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas.

BAB III METODE PENELITIAN. siklus dapat dihentikan meskipun masih ada siklus kedua. Hubungan keempat

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. (planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi proses

Plan. Reflective. Action/ Observation. Reflective. Action/ Observation. Reflective. Action/ Observation

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Pada penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Gorontalo Utara. dengan jumlah siswa sebanyak 16 orang. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif artinya metode yang dilakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan (action research) yang

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I

perbaikan pada siklus kedua, berdasarkan hasil diskusi, kemudian RPP yang telah

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mata pelajaran IPS Kelas IV SDN 57 Dumbo Raya Kota Gorontalo. Siklus I

BAB III METODE PENELITIAN. dan bukan pada input kelas, seperti silabus dan materi.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran berlangsung 2 x 35 menit, selama 2 x pertemuan yang diikuti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kesulitan tindakan kelas. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di SDN 4 Bone Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunkan dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara langsung dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis siswa dalam

BAB III Metode Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. indikator indikator penelitian yang telah ditetapkan sebagaimana dikemukakan pada bahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

FORMAT KESEDIAAN SEBAGAI TEMAN SEJAWAT DALAM PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang memungkinkan untuk mengungkap realita dan mendeskripsikan

Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Penelitian deskritif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas I SDN 03 Tolangohula

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Lion Kecamatan

PEDOMAN DOKUMENTASI. 1. Mengamati langsung keadaan sarana dan prasarana

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tajau Landung I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Deskripsi penelitian tindakan kelas tentang

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap

ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN CALON GURU (APKCG) PPL MAHASISWA PPG SM-3T UNDIKSHA

FORMAT SILABUS KTSP. Nama Sekolah :... Mata Pelajaran :... Kelas/ Program :... Standar Kompetensi :... Indikator Penilaian Waktu Sumber Belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Negeri 2 Teupah Barat Kabupaten Simeulue Tahun Pelajaran 2014/2015. Oleh: PARIOTO, S.Pd 1 ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Inpres Mootilango yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas II yang berjumlah 26 orang yang terdiri dari 10 orang laki-laki dan 16 orang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah merosotnya moral siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini telah berlangsung dalam dua siklus

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Pohuwato Kecamatan Marisa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Uwie, Kecamatan

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN SAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung tahun

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan, kondisi, atau hal lain-lain yang telah disebutkan, yang hasilnya

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA MANIPULATIF DI SDN ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ENI SOFYATI NIM F

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melaksanakan tindakan telah melakukan observasi awal sebagai langkah awal dalam

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN No. 30 Kota Selatan, kelas IV dengan jumlah 24 siswa. Peneliti adalah guru kelas dan menjadi mitra (supervisor) adalah guru dengan latar belakang S1. Pelaksanaan tindakan silkus I dilaksanakan pada hari rabu, 2 Mei 2012, sedangkan silklus II dilaksanakan pada hari selasa, 22 Mei 2012 dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2 x 35 Menit). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus satu kali pertemuan. Penelitian ini diawali dengan observasi awal terhadap subjek penelitian sebagai data awal dalam penelitian. Sebab peneliti melihat ada kurangnya kemampuan siswa kelas IV SDN No. 30 Kota Selatan terhadap materi menulis karangan deskripsi. Untuk jelasnya hasil penelitian tindakan kelas ini dapat dideskripsikan sebagai berikut: 4.1.1 Deskripsi Hasil Pelaksanaan Observasi Awal Dari kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan diperoleh data hasil observasi awal dari 24 orang siswa yang memiliki keterampilan menulis karangan deskripsi dalam mata pelajaran bahasa Indonesia dapat dipaparkan lewat tabel berikut ini:

NO NAMA SISWA Tabel 1 : Hasil Pengamatan Proses Pembelajara Menulis Karangan Deskripsi Pada Observasi Awal ASPEK YANG DIAMATI Isi karangan Penalaran/ kelogisan Ketepatan/keses uaian Ejaan Diksi M KM TM M KM TM M KM TM M KM TM M KM TM 1 Aldion Taib 2 Andi Moh. Taufik 3 Febrian Edoardo 4 Moh. Dafa Syarif 5 Reynaldi Agus 6 Riski Ramadani 7 Sulistiyo Nowani 8 Tristan Paputungan 9 Adelian Hudodo 10 Anisa.P. Djamalu 11 Dwi Citra Maku 12 Ela.S. Ahmad 13 Fadhila N. Niode 14 Fitria Alhasni 15 Hadjrah Gunawan 16 Marsela Lagarusu 17 Miranda Koemadji 18 Multia Male 19 Mutmainnah Nasir 20 Musdalifah Pakaya 21 Nadiva Amalia 22 Putri A. Syarifudin 23 Ria A. Habibi 24 Regina Parson Total 5 8 11 6 7 11 3 7 14 4 9 11 2 6 16 Prosentase (%) 21 33 46 25 29 46 13 29 58 17 38 45 8 25 67 Keterangan: M : Mampu KM : Kurang Mampu TM : Tidak Mampu Dari tabel tersebut dapat terlihat bahwa aspek isi karangan dari 24 siswa hanya terdapat 5 orang siswa atau 21% yang mampu, 8 orang siswa atau 33 % yang kurang mampu dan 11 orang siswa atau 46% yang tidak mampu.

Selanjutnya pada aspek penalaran/kelogisan dari 24 siswa terdapat 6 orang siswa atau 25% yang mampu, 7 orang siswa atau 29% yang kurang mampu dan 11 orang siswa atau 46% yang tidak mampu. Pada aspek ketepatan/kesesuaian dari 24 siswa terdapat 3 orang siswa atau 13% yang mampu, 7 orang siswa atau 29% yang kurang mampu dan 14 orang siswa atau 58% yang tidak mampu. Kemudian pada aspek ejaan dari 24 siswa, terdapat 4 orang siswa atau 12% yang mampu, 9 orang siswa atau 38% yang kurang mampu dan 11 orang siswa atau 45% yang tidak mampu. Berikutnya pada aspek diksi/pilihan kata dari 24 siswa, hanya terdapat 2 orang siswa atau 8% yang mampu, 6 orang siswa atau 25% yang kurang mampu dan 16 orang siswa atau 67% yang tidak mampu. Dengan berpedoman dari hasil data di atas, maka dilakukan tindakan penelitian, dengan pelaksanaannya dalam bentuk dua siklus, yang setiap siklusnya terdiri dari 4 tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap pemantauan, tahap analisis dan refleksi, yang dapat diuraikan sebagai berikut: 4.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I 4.2.1 Perencanaan Pada tahap ini, peneliti membuat persiapan / perangkat pembelajaran yang akan dilaksanakan pada proses pelaksanaan tindakan, diantaranya menetapkan waktu pelaksanaan, menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),

menyiapkan media gambar, menyusun skenario pembelajaran, membuat instrumen yang akan digunakan sebagai instrumen penelitian. 4.2.2 Tahap Pelaksanaan Pada tahap ini peneliti melaksankan tindakan sesuai skenario pembelajaran yang telah ditetapkan pada tahap perencanaan. Pelaksanaan pada siklus I diadakan selama 1 hari yakni tanggal 2 mei 2012. Pada pelaksanaan siklus ini peneliti terlebih dahulu menjelaskan materi. Kemudian peneliti memberikan penjelasan tentang langkah-langkah dalam menulis karangan deskripsi, setelah itu membagi siswa dalam 5 kelompok secara heterogen, dan memberikan tugas kepada setiap kelompok untuk menuliskan deskripsi dari masing-masing gambar. Kemudian masing-masing ketua kelompok membacakan hasil diskusinya di depan kelas dan kelompok yang lain memperhatikan dan memberikan komentar atas apa yang telah dideskripsikan. 4.2.3 Pemantauan dan Evaluasi Pada tahap ini akan disajikan hasil observasi guru terhadap kegiatan peneliti dalam proses pembelajaran. Kegiatan observasi ini dilakukan kolabolator yang waktu pelaksanaannya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan oleh peneliti. Dalam hal ini, observasi guru difokuskan kepada kegiatan peneliti pada waktu melakukan pembelajaran dengan menggunakan media gambar. 1) Kegiatan peneliti dalam menggunakan media gambar Format pengamatan kegiatan belajar mengajar mencakup 24 aspek, baik dari pra pembelajaran sampai dengan penutup pembelajaran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 2: Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Pada Proses Pembelajaran Siklus I NO ASPEK YANG DIAMATI Kualifikasi P1 P2 I PRA PEMBELAJARAN 1 Mempersiapkan siswa untuk belajar 2 Melakukan kegiatan apersepsi II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A. Penguasaan Materi Pembelajaran 3 Menunjukan penguasaan materi pembelajaran 4 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 5 Menyampaikan materi dengan jelas sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa 6 Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan B. Pendekatan / Strategi Pembelajaran 7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan karakteristik siswa 8 Melaksanakan pembelajaran secara runtut 9 Menguasai kelas 10 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 11 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif 12 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan C. Pemanfaatan Sumber Belajar 13 Menggunakan media secara efektif dan efisien 14 Menghasilkan pesan yang menarik 15 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media D. Pembelajaran yang Memicu dan Memelihara Keterlibatan Siswa 16 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 17 Menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa 18 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar E. Penilaian Proses dan Hasil Belajar 19 Memantau kemajuan belajar selama proses 20 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompotensi (tujuan) F. Penggunaan Bahasa 21 Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik dan benar 22 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai III. PENUTUP 23 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa 24 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan atau tugas sebagai bagian remedial/pengayaan Jumlah 16 18 Prosentase (%) 67% 75% Keterangan : P1 : Pengamat 1(peneliti) P2 : Pengamat 2(guru mitra) Pengamatan kegiatan peneliti dilakukan secara kolaborasi dengan seorang guru mitra sebagai partisipan. Dari 24 aspek yang diamati diperoleh untuk peneliti

terdapat 16 aspek atau 67% yang dilakukan sementara 8 aspek atau 33% tidak muncul saat pembelajaran. Untuk guru mitra dari 24 aspek yang diamatii terdapat 18 aspek atau 75% yang muncul dan 6 aspek atau 25% yang tidak dilakukan saat pembelajaran berlangsung. Kesemuanya adalah aspek yang berhubungan dengan kompetensi guru dalam kegiatan pembelajaran, sehingga kegiatan pembelajaran ini masih perlu dilanjutkan pada siklus 2. Aspek yang kurang dari peneliti sesuai penilaian guru mitra (P1) antara lain: (1) Menyampaikan materi dengan jelas sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa, (2) Melaksanakan pembelajaran secara runtut, (3) Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual, (4) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan, (5) Menghasilkan pesan yang menarik, (6) Menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa, (7) Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai. Aspek-aspek yang kurang pada guru mitra (P2) antara lain : (1) mengaitkan materi dengan realitas kehidupan, (2) Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual, (3), melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif, (4) melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan), (5) melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melib atkan siswa, (6) Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan atau tugas sebagai bagian remedial/pengayaan. 2) Hasil pengamatan terhadap kegiatan siswa Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini disamping kegiatan peneliti diamati kegiatan yang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran juga

diamati oleh peneliti dan guru mitra sebagai pengamat. Tekhnik pelaksanaannya sama seperti pada pengamatan kegiatan peneliti. Dari 10 aspek yang diamati pada kegiatan siswa dalam proses pembelajaran maka diperoleh hasil pengamatan yaitu 4 aspek dengan kriteria baik, 3 aspek kriteria cukup, dan 3 aspek kriteria kurang. Untuk lebih jelasnya dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3: Hasil pengamatan kegiatan siswa pada proses pembelajaran Siklus I Mata pelajaran : Bahasa Indonesia Materi : Menulis Karangan Deskripsi Hari/Tanggal : Rabu, 2 Mei 2012 Waktu : 2 x 35 menit No Komponen pembelajaran yang diamati Kriteria Penilaian B C K 1. Mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran. 2. Minat siswa untuk mempelajari materi 3. Memperhatikan dengan baik penjelasan-penjelasan guru mengenai pembelajaran yang akan dilakukan 4. Perhatian siswa pada materi yang dijelaskan guru 5. Bekerja sama dalam kelompok 6. Mampu mengungkapkan pendapat dalam antar kelompok 7. Meminta penjelasan kepada guru mengenai kesulitan-kesulitan yang ditemukan dalam mempelajari materi 8. Mampu mendeskripsikan karangan didepan kelas 9. Mampu menjawab pertanyaan dari guru 10. Dapat menarik kesimpulan Jumlah 4 3 3 Prosentase 40% 30% 30% 3) Hasil pengamatan Belajar Siswa pada Siklus I Disamping melakukan observasi, peneliti juga melakukan evaluasi untuk mengetahui efek pelaksanaan tindakan, dengan melihat proses pada saat pembelajaran berlangsung dalam hal ini proses menulis karangan deskripsi nampak seluruh siswa memiliki kemampuan yang berbeda dalam menuangkan

idenya baik dari aspek isi karangan, penalaran, ketepatan, maupun aspek ejaan dalam tulisannya, dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel dibawah ini : Tabel 4: Hasil pengamatan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi melalui media gambar pada siklus I NO Mata pelajaran : Bahasa Indonesia Materi : Menulis Karangan Deskripsi Hari/Tanggal : Rabu, 2 Mei 2012 Waktu : 2 x 35 menit NAMA SISWA Isi Karangan Penalaran/ke logisan ASPEK YANG DIAMATI Ketepatan/ke sesuaian Ejaan Diksi Keterangan: M : Mampu KM : Kurang Mampu TM : Tidak Mampu M KM TM M KM TM M KM TM M KM TM M KM TM 1 Aldion Taib 2 Andi Moh. Taufik 3 Febrian Edoardo 4 Moh. Dafa Syarif 5 Reynaldi Agus 6 Riski Ramadani 7 Sulistiyo Nowani 8 Tristan Paputungan 9 Adelian Hudodo 10 Anisa.P. Djamalu 11 Dwi Citra Maku 12 Ela.S. Ahmad 13 Fadhila N. Niode 14 Fitria Alhasni 15 Hadjrah Gunawan 16 Marsela Lagarusu 17 Miranda Koemadji 18 Multia Male 19 Mutmainnah Nasir 20 Musdalifah Pakaya 21 Nadiva Amalia 22 Putri A. Syarifudin 23 Ria A. Habibi 24 Regina Parson Jumlah 11 6 7 11 8 5 5 14 5 6 12 6 6 13 5 Prosentase (%) 46 25 29 46 33 21 21 58 21 25 50 25 25 54 21

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pada aspek isi karangan dari jumlah siswa 24 orang terdapat 11 orang siswa atau 46% yang mampu, 6 orang siswa atau 25% yang kurang mampu dan 7 orang siswa atau 29% yang tidak mampu. Aspek penalaran/kelogisan dari 24 siswa terdapat 11 orang siswa atau 46% yang mampu, 8 orang siswa atau 33% yang kurang mampu dan 5 orang siswa atau 21% yang tidak mampu. Aspek ketepatan/kesesuaian dari 24 siswa terdapat 5 orang siswa atau 21% yang mampu, 14 orang siswa atau 58% yang kurang mampu dan 5 orang siswa atau 21% yang tidak mampu. Aspek ejaan dari 24 siswa, hanya terdapat 6 orang siswa atau 25% yang mampu, 12 orang siswa atau 50% yang kurang mampu dan 6 orang siswa atau 25% yang tidak mampu. Aspek diksi/pilihan kata dari 24 siswa, terdapat 6 orang siswa atau 25 yang mampu, 13 orang siswa atau 54% yang kurang mampu dan 5 orang siswa atau 21% yang tidak mampu. 4.2.4 Analisis dan Refleksi Berdasarkan hasil analisis dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus I, dapat dilihat bahwa keterampilan siswa dalam menulis karangan deskripsi belum mencapai indikator kinerja yang diharapkan. Dari kolaborasi yang dilakukan, untuk guru mitra terdapat 6 aspek dari 24 aspek kegiatan guru dalam proses pembelajaran yang belum dilaksanakan dengan prosentase 25% dan untuk peneliti terdapat 8 aspek yang belum dilaksanakan dengan prosentase 33%. Sedangkan untuk aspek kegiatan siswa ada 3 aspek berada dalam kriteria cukup dan 3 aspek dengan kriteria kurang.

Sementara itu hasil belajar siswa berupa keterampilan siswa menulis juga belum mencapai target yang diharapkan, hal ini disebabkan oleh adanya siswa yang belum menguasai beberapa aspek keterampilan menulis. Hal-hal yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada kegiatan pembelajaran menulis karangan deskripsi baik dalam kegiatan peneliti maupun kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran antara lain: 1. Pemberian latihan tentang cara-cara menulis karangan deskripsi masih perlu ditingkatkan. 2. Bimbingan guru terhadap siswa yang kurang mampu dalam hal mendeskripsikan sesuatu belum optimal 3. Kegiatan siswa dalam kelompok belum terfokus dengan baik. 4. Penggunaan waktu lebih dari yang diharapkan Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka dirasa perlu untuk melaksanakan siklus II. 4.3 Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pelaksanaan tindakan siklus II merupakan tindakan lanjutan dari kegiatan siklus I yang didasarkan pada hasil refleksi terhadap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan hasil belajar siswa. Dalam kegiatan siklus II ini, prosedur pelaksanaannya sama seperti pada siklus I, yakni: 4.3.1 Tahap perencanaan Pada tahap ini, peneliti menyusun rencana kegiatan untuk mengatasi kendala-kendala yang ditemui pada selama pembelajaran pada siklus 1. Adapun

perencanaan yang dilakukan yakni berdasarkan hasil refleksi siklus I dengan menyempurnakan aspek-aspek kegiatan belajar mengajar yang belum terlaksana dengan baik. Adapun perencanaannya yaitu: 1. Guru berusaha memberikan latihan tentang tata cara dalam menulis karangan deskripsi dengan baik sesuai dengan aspek-aspek dalam menulis deskripsi 2. Mengoptimalkan bimbingan atau tutor kepada siswa 3. Mengoptimalkan pengelolaan waktu Pada tindakan siklus II peneliti melakukan penyempurnaan pada aspekaspek kegiatan belajar mengajar baik kegiatan guru maupun kegiatan siswa, berdasarkan hasil refleksi yang telah dikemukakan di atas. 4.3.2 Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini sama halnya dengan pelaksanaan tindakan pada siklus I, dengan kegiatan-kegiatan yang mengacu pada skenario pembelajaran yang telah ditetapkan. 4.3.3 Hasil pemantauan dan evaluasi Pemantauan terhadap kegiatan peneliti dalam proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan format yang sama seperti pada siklus I. 1) Hasil Pengamatan kegiatan peneliti dalam pembelajaran Pengamatan kegiatan peneliti dilakukan secara kolaborasi dengan seoranag guru mitra sebagai partisipan. Format kegiatan belajar mengajar mencakup 24 aspek dari tahap pra pembelajaran sampai pada penutup pembelajaran. Dari

hasil pengamatan kegiatan yang melakukan pembelajaran pada siklus II dapat dilihat dari tabel sebagai berikut. Tabel 5 : Hasil Pengamatan kegiatan peneliti dalam proses pembelajaran Pada siklus II NO ASPEK YANG DIAMATI Kualifikasi P1 P2 I PRA PEMBELAJARAN 1 Mempersiapkan siswa untuk belajar 2 Melakukan kegiatan apersepsi II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A. Penguasaan Materi Pembelajaran 3 Menunjukan penguasaan materi pembelajaran 4 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 5 Menyampaikan materi dengan jelas sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa 6 Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan B. Pendekatan / Strategi Pembelajaran 7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan karakteristik siswa 8 Melaksanakan pembelajaran secara runtut 9 Menguasai kelas 10 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 11 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif 12 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan C. Pemanfaatan Sumber Belajar 13 Menggunakan media secara efektif dan efisien 14 Menghasilkan pesan yang menarik 15 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media D. Pembelajaran yang Memicu dan Memelihara Keterlibatan Siswa 16 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 17 Menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa 18 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar E. Penilaian Proses dan Hasil Belajar 19 Memantau kemajuan belajar selama proses 20 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompotensi (tujuan) F. Penggunaan Bahasa 21 Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik dan benar 22 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai III. PENUTUP 23 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa 24 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan atau tugas sebagai bagian remedial/pengayaan Jumlah 21 22 Prosentase (%) 87% 91%

Pengamatan kegiatan peneliti dilakukan secara kolaborasi dengan seorang guru sebagai partisipan. Dari 24 aspek yang diamati diperoleh untuk peneliti terdapat 21 aspek atau 87% yang dilakukan, sementara 3 aspek atau 13% tidak muncul saat proses pembelajaran. Kemudian untuk guru mitra dari 24 aspek yang diamati diperoleh 22 aspek atau 91% yang muncul dan 2 aspek atau 9% yang tidak dilalkukan saat proses pembelajaran berlangsung. Kesemuanya adalah aspek yang berhubungan dengan kompetensi guru dalam kegiatan pembelajaran, sehingga kegiatan pembelajaran tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. 2) Hasil pengamatan kegiatan siswa dalam pembelajaran Untuk mempermudah pemantauan terhadapa kegiatan siswa, digunakan format yang telah disediakan oleh peneliti. Dari 10 aspek yang diamati pada kegiatan siswa, 9 aspek memperoleh kategori baik atau 90% dan 1 aspek memperoleh kategori cukup atau 10%. Dengan demikian dapat dilihat aktivitas siswa dalam pembelajaran telah mengalami peningkatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 6 : Hasil Pengamatan kegiatan siswa Pada proses pembelajran Siklus II No Komponen pembelajaran yang diamati Kriteria penilaian 1. Mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran. 2. Minat siswa untuk mempelajari materi B C K 3. Memperhatikan dengan baik penjelasan-penjelasan guru mengenai pembelajaran yang akan dilakukan 4. Perhatian siswa pada materi yang dijelaskan guru 5. Bekerja sama dalam kelompok 6. Mampu mengungkapkan pendapat dalam antar kelompok

7. Meminta penjelasan kepada guru mengenai kesulitan-kesulitan yang ditemukan dalam mempelajari materi 8. Mampu mendeskripsikan karangan didepan kelas 9. Mampu menjawab pertanyaan dari guru 10. Dapat menarik kesimpulan Jumlah 9 1 - Prosentase 90% 10% - 3) Hasil pengamatan belajar siswa pada siklus II NO Tabel 7: Hasil pengamatan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi melalui media gambar pada siklus II Mata pelajaran Materi Hari/Tanggal : Selasa, 22 Mei 2012 Waktu : 2 x 35 menit NAMA SISWA : Bahasa Indonesia : Menulis Karangan Deskripsi Isi karangan Penalaran/ kelogisan ASPEK YANG DIAMATI Ketepatan/ kesesuaian Ejaan Diksi M KM TM M KM TM M KM TM M KM TM M KM TM 1 Aldion Taib 2 Andi Moh. Taufik 3 Febrian Edoardo 4 Moh. Dafa Syarif 5 Reynaldi Agus 6 Riski Ramadani 7 Sulistiyo Nowani 8 Tristan Paputungan 9 Adelian Hudodo 10 Anisa.P. Djamalu 11 Dwi Citra Maku 12 Ela.S. Ahmad 13 Fadhila N. Niode 14 Fitria Alhasni 15 Hadjrah Gunawan 16 Marsela Lagarusu 17 Miranda Koemadji 18 Multia Male 19 Mutmainnah Nasir 20 Musdalifah Pakaya 21 Nadiva Amalia

22 Putri A. Syarifudin 23 Ria A. Habibi 24 Regina Parson Jumlah 23 1-21 3-20 4-18 6-18 6 - Prosentase (%) 96 4-88 12-83 17-75 25-75 25 - Dari tabel di atas dapat dilihat terjadi peningkatan terhadap kemampuan siswa dari siklus sebelumnya, baik dari aspek isi karangan dari jumlah siswa 24 orang terdapat 23 orang siswa atau 96% yang mampu, 1 orang siswa atau 4% yang kurang mampu dan untuk kategori tidak mampu sama sekali tidak ada atau 0%. Aspek penalaran/kelogisan dari 24 siswa terdapat 21 orang siswa atau 88% yang mampu, 3 orang siswa atau 12% yang kurang mampu dan untuk kategori tidak mampu sama sekali tidak ada atau 0%. Aspek ketepatan/kesesuaian dari 24 siswa terdapat 20 orang siswa atau 83% yang mampu, 4 orang siswa atau 17% yang kurang mampu dan yang tidak mampu sama sekali tidak ada atau 0%. Aspek ejaan dari 24 siswa, hanya terdapat 18 orang siswa atau 75% yang mampu, 6 orang siswa atau 25% yang kurang mampu dan yang tidak mampu sama sekali tidak ada atau 0%. Aspek diksi/pilihan kata dari 24 siswa, terdapat 18 orang siswa atau 75% yang mampu dan 6 orang siswa atau 25% yang kurang mampu, dan untuk kategori tidak mampu 0%. Artinya kemampuan siswa sudah mencapai target sesuai dengan indikator yang diharapkan sehingga tidak perlu diadakan penelitian tindakan lanjutan. 4.3.3 Analisis dan Refleksi Berdasarkan pada hasil tindakan siklus II, dapat diketahui hasil yang dicapai sudah memenuhi indikator kinerja sebesar 75%. Dengan demikian peneliti

berkesimpulan bahwa tidak perlu diadakan tindakan lanjutan dan penelitian tindakan kelas (PTK) ini dianggap selesai dan berhasil. 4.4 Pembahasan Pengajaran yang efektif dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas sekaligus dapat meningkatkan penguasaan siswa pada materi yang diajarkan. Makin baik kualitas belajar mengajar guru maka makin baik pula kualitas hasil belajar siswa. Yang menjadi indikator kinerja dalam penelitian ini adalah 75% dari 24 siswa sudah menunjukkan kemampuan dalam menulis karangan deskripsi dengan baik atau meningkat. Dari hasil pengamatan dan pelaksanaan evaluasi selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran di kelas, pada observasi awal yang memiliki kemampuan dalam menulis karangan deskripsi 4 orang atau 17%, siklus I mengalami peningkatan menjadi 8 orang atau 33%, dan siklus II menjadi 20 orang atau 83%. Demikian pula kegiatan siswa dari 10 aspek yang diamati, 4 aspek dengan kriteria baik, 3 aspek dengan kriteria cukup, dan 3 aspek dengan kriteria kurang. Dengan demikian secara keseluruhan baik kegiatan guru maupun kegiatan siswa belum sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Hal ini didukung pula oleh hasil evaluasi terhadap analisis keterampilan siswa dalam menulis karangan deskripsi, dimana perolehan siswa pada penelitian tindakan pada siklus I diperoleh 8 orang siswa atau 33% untuk kategori mampu dan 16 orang siswa atau 63% untuk kategori kurang mampu sehingga disimpulkan penelitian tindakan pada siklus I ini belum dikatakan berhasil.

Ketidakberhasilan siklus I telah dilakukan analisis terhadap data hasil pengamatan kegiatan guru dan siswa dan hasil belajar siswa belum menggambarkan hasil yang diharapkan. Berdasarkan hasil diskusi peneliti dengan guru mitra, ternyata ada beberapa aspek yang diamati belum terlaksana sesuai indikator-indikator yang dicantumkan pada format penilaian pengamatan baik pengamatan terhadap guru maupun pada siswa, kekurangan tersebut antara lain : (a) mengaitkan materi dengan pengetahuan yang relevan masih kurang, (b) penyampaian materi ajar belum sesuai dengan hirarki pembelajaran, (c) mengaitkan materi dengan realitas kehidupan masih kurang, (d) pelaksanaan pembelajaran secara runtut masih kurang, (e) pelaksanaan pembelajaran belum bersifat kontekstual, (f) kurang menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa, (g) belum mampu menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar, (h) pelaksanaan tindak lanjut dengan memberikan arahan masih kurang, (i) siswa kurang minat dalam materi pelajaran, (j) kurangnya siswa dalam mengungkapkan pendapat dalam antar kelompok, (k) kurang meminta penjelasan kepada guru terhadap kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam menulis karangan deskripsi. Berdasarkan temuan-temuan pada siklus I, maka dilakukan upaya-upaya perbaikan antara lain perbaikan pada komponen yang berhubungan dengan kompetensi guru, komponen-komponen yang dimaksud yaitu perlu memberikan motivasi bagi siswa untuk mengajukan hal-hal yang kurang dipahami dan memberikan kesempatan pada siswa untuk menuangkan gagasan pikirannya pada tulisan.

Selanjutnya setelah dilakukan upaya perbaikan-perbaikan, maka dilaksanakan kegiatan siklus II. Ternyata dari aspek-aspek kegiatan guru maupun kegiatan siswa semua telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Demikian pula kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi terjadi peningkatan baik dari aspek isi karangan, penalaran, ketepatan, ejaan dan diksi dengan kategori mampu sebanyak 20 orang siswa atau 83% dan untuk kategori tidak mampu hanya tersisa 4 orang siswa atau 17%. Hasil ini berarti hipotesis yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya yaitu: Jika guru menggunakan media gambar seri, maka keterampilan siswa menulis karangan deskripsi dapat meningkat.