ANALISIS MISKONSEPSI GERAK MELINGKAR PADA BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) FISIKA SMA KELAS X SEMESTER I



dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS MISKONSEPSI USAHA DAN ENERGI PADA BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) FISIKA SMA KELAS XI SEMESTER I

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) FISIKA UNTUK SMA/MA KELAS X POKOK BAHASAN GERAK LURUS

ANALISIS MISKONSEPSI DINAMIKA ROTASI BENDA TEGAR PADA BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) FISIKA UNTUK SMA/MA KELAS X PADA MATERI POKOK DINAMIKA PARTIKEL

PERBANDINGAN KUALITAS BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) DENGAN BUKU CETAK FISIKA SMP KELAS VIII PADA MATERI GAYA DAN TEKANAN

ANALISIS MISKONSEPSI BUKU AJAR BILINGUAL FISIKA SMA KELAS XI PADA MATERI TEORI KINETIK GAS

ANALISIS MISKONSEPSI BESARAN DAN SATUAN PADA BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS X

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS MISKONSEPSI DINAMIKA PARTIKEL PADA BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS X

ANALISIS MISKONSEPSI DINAMIKA PARTIKEL PADA BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS X

ANALISIS MISKONSEPSI MATERI FLUIDA PADA BUKU AJAR FISIKA SMA. Skripsi. Oleh: Nirmala Respatiningrum K

ANALISIS MISKONSEPSI GERAK MELINGKAR PADA BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) FISIKA SMA KELAS X SEMESTER I

ANALISIS MISKONSEPSI DAN TINGKAT KETERBACAAN BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XII PADA MATERI LISTRIK STATIS

ANALISIS MISKONSEPSI TERMODINAMIKA PADA BUKU AJAR FISIKA SMA

BAB I PENDAHULUAN. buku ajar ini mewajibkan guru untuk berfikir kritis dan selektif dalam memilih

METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN PENDEKATAN BRIDGING ANALOGY SEBAGAI UPAYA MEREDUKSI MISKONSEPSI FISIKA SEKOLAH MENENGAH

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS X PADA POKOK BAHASAN KINEMATIKA GERAK LURUS

PENYUSUNAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK FISIKA SMA PADA POKOK BAHASAN TERMODINAMIKA. Skripsi Oleh : Siti Nurrohmah K

BAB II LANDASAN TEORI

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI DALAM BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GASAL. Abstrak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan variabel-variabel yang ditinjau, penelitian dibedakan atas

ANALISIS MATERI AJAR IPA KIMIA SMP/MTs BERDASARKAN KURIKULUM 2013

ANALISIS MISKONSEPSI BUKU PHYSICS FOR SENIOR HIGH SCHOOL YEAR X (BILINGUAL) KARANGAN PURWOKO DAN FENDI PADA MATERI SEMESTER I

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA

Pengembangan Buku Sekolah Elektronik (BSE) Dilengkapi Media Evaluasi Mandiri Siswa Berbasis Protable Document Format

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING

ANALISIS BUKU SISWA MATEMATIKA KURIKULUM 2013 UNTUK KELAS X BERDASARKAN RUMUSAN KURIKULUM 2013

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENGERJAKAN SOAL MATERI POKOK FLUIDA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/ 2013

JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 3 NOMOR 2 TAHUN 2017 (p-issn: ; e-issn: ) (Halaman )

KREATIVITAS GURU IPA KELAS VII DAN VIII DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK DI SMP NEGERI 1 PECANGAAN JEPARA SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI PROBLEM SOLVING DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI SMA

PENYUSUNAN INSTRUMEN TES FISIKA TENGAH SEMESTER GASAL UNTUK SISWA SMA KELAS XI

(THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS RESULT OF LEARNING PROCESS USE GUIDED INQUIRY MODEL AND FREE INQUIRY ON THE ENVIROMENTAL CHANGES)

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA FISIKA BERBASIS MODEL EMPIRICAL INDUCTIVE LEARNING CYCLE DI SMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CLASS-WIDE PEER TUTORING (CWPT)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL PBL MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA SUHU DAN KALOR KELAS X-5 SMAN GONDANGREJO

IDENTIFIKASI PELAKSANAAN PENILAIAN SIKAP PADA PEMBELAJARAN IPA KURIKULUM 2013 KELAS VIII SEMESTER GENAP DI SMP SWASTA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PROFIL MISKONSEPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 SURAKARTA KONSEP LISTRIK DINAMIS. Skripsi Oleh: Isdiana Kurniawati NIM K

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK KELAS XII SMA MELALUI PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI BIOTEKNOLOGI

KEMAMPUAN GURU BIOLOGI SMA DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK (AUTHENTIC ASSESMENT) SEBAGAI EVALUASI PEMBELAJARAN

SKRIPSI. Oleh: EVY NURYANI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI SUHU, KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR UNTUK SISWA SMA KELAS X

PENGEMBANGAN ANIMASI SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEREDUKSI MISKONSEPSI PADA KONSEP INDUKSI ELEKTROMAGNETIK TESIS

RAHMAT FAUZI NIM. K

MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN ANALISIS WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

ANALISIS SOAL ULANGAN HARIAN BUATAN GURU BIOLOGI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 DITINJAU DARI TINGKAT TAKSONOMI BLOOM

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KOTA SOLOK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANACTIVE KNOWLEDGE SHARINGUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGISISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAKTAHUN

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

LINDA ROSETA RISTIYANI K

ANALISIS SOAL ULANGAN HARIAN BUATAN GURU BIOLOGI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 DITINJAU DARI TINGKAT TAKSONOMI BLOOM

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS V SDN KEMETUL SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013

Kata kunci: perangkat pembelajaran, Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013, Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013

Jenny Oka Puspitasari, Subiki, Trapsilo Prihandono

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA SMA KELASXI PADA MATERI DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR TAHUN AJARAN 2013/2014

Daimul Hasanah. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

PENINGKATAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA SISWA KELAS IV SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN 2015/2016

PENGEMBANGAN BUKU FISIKA MULTI REPRESENTASI PADA MATERI GELOMBANG DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MASALAH

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN CONCEPT MAP UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Seminar Nasional Evaluasi Pendidikan Tahun 2014

PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN PENETAHUAN PENERAPAN KONSEP FISIKA PADA PESAWAT TERBANG KOMERSIAL UNTUK SISWA SMA

Diajukan Oleh: ARISKA DEVIE PRADISTA A

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TUTORIAL PADA MATA PELAJARAN SISTEM OPERASI KELAS X MULTIMEDIA SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN

THE DEVELOPMENT OF STUDENTS ACTIVITY PAPER BASED ON THE PROBLEM SOLVING AT SENIOR HIGH SCHOOL IN CHEMISTRY LESSON SUBJECT THERMOCHEMICAL

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE PREDICTION GUIDE DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI PADA KONSEP TERMODINAMIKA. Skripsi Oleh: Aprilia Dwinta Karlina NIM K

PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI PADA KONSEP TERMODINAMIKA Aprilia Dwinta Karlina, Drs.Trustho Raharjo,M.Pd., Drs. PujayantoM.

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GARIS SINGGUNG LINGKARAN BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN PADA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEC.

1) Prodi Pendidikan IPA, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia. FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia

ANALISIS INSTRUMEN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN IPA (FISIKA) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI KABUPATEN NGAWI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL)

: BERNADETA BEKA FITRI APRIANTI K

DEVELOPMENT OF PHYSICS-ORIENTED LEARNING DEVICE INQUIRY APPROACH ON THERMODYNAMIC MATERIALS OF CLASS XI SMA BASED ON CURRICULUM 2013

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIATY (SETS)

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL FISIKA MATERI POKOK GERAK LURUS PADA SISWA KELAS X SMA N 2 KEBUMEN

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING DIPADU READING ASSIGNMENT UNTUK MENINGKATKAN SCIENTIFIC WRITING SKILLS SISWA KELAS X MIA 4 SMA MUHAMMADIYAH 1 KARANGANYAR

Millathina Puji Utami et al., Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS)...

PENGGUNAAN MEDIA BELAJAR AUDIO-VISUAL DAN REALITA

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGENALAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN TEBAK KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK CEMARA DUA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

Economic Education Analysis Journal

PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN FORMATIF FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GENAP KURIKULUM 2013

SKRIPSI. Oleh: Rian Ari Utomo K

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, menurut Subana (2005:17),

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING

KEMAMPUAN GURU BIOLOGI KELAS XI DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN PEKALONGAN SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS X DI SURAKARTA MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK EMPAT TAHAP DENGAN RADIO FREQUENCY COMPUTER BASED TEST

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Efi Irawati, 2015

REMEDIASI DENGAN METODE PEER TUTORING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SMP NEGERI 2 SUKOREJO KABUPATEN KENDAL. Tesis

Transkripsi:

ISSN: 2228 0691 Jurnal Pendidikan Fisika (2013) Vol.1 No.1 halaman 73 April 2013 ANALISIS MISKONSEPSI GERAK MELINGKAR PADA BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) FISIKA SMA KELAS X SEMESTER I 1) Nurul Fitrianingrum, 2) Widha Sunarno, 3) Dewanto Harjunowibowo Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami 36 A, Surakarta, email : nurulfitrianingrum@ymail.com ABSTRACT Nurul Fitrianingrum. THE ANALYSIS OF CIRCULAR MOTION MISCONCEPTION IN PHYSICS ELECTRONIC BOOKS OF SENIOR HIGH SCHOOL FIRST GRADE AT FIRST SEMESTER. Thesis, Teacher Training and Education Faculty Sebelas Maret University. January 2013. The research has purpose to investigate the books of physics, such as (1) the existance of misconseptions, (2) the percentage of misconceptions, and (3) other identification of aspects which has potential to cause misconception in circular motion particularly. These books are: (a) Tri Widodo, Fisika untuk SMA dan MA Kelas X, (b) Dudi Indrajit, Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, and (c) Setya Nurachmandani, Fisika 1 untuk SMA/MA Kelas X first edition 2009 published by Pusat Perbukuan Kemendikbud. The research is a descriptive qualitative research. The object of this research is the circular motion s concepts. The techniques of data collection in this research were done by literature and interview the expertise to get the true concept. The techniques of data validation was persistence or constancy of observation. Data analysis technique that is used in this research is a qualitative descriptive analysis consist of four stages; data collection, data reduction, data display, and conclusions drawing and verifying. Based on data analysis it can be concluded that: (1) there are no misconceptions, (2) the percentage of misconceptions are 0%, and (3) other descriptions identification are: correct concept, the concept does not exist, the picture correction, writing notation correction, writing unit corrections, writing formulation correction, writing result calculation correction, and correction for writing explanation formula in correction the concept of circular motion in the three electronic books. Keyword: misconception, physics elektronic books, circular motion.

Jurnal Pendidikan Fisika (2013) Vol.1 No.1 halaman 74 PENDAHULUAN Buku ajar merupakan komponen pendidikan yang sangat penting di dalam proses pembelajaran. Tak dapat dipungkiri semua guru disetiap tingkat pendidikan menggunakan paling sedikit satu buku ajar dalam proses pembelajarannya. Kebanyakan guru menggunakan buku ajar untuk pembelajaran di kelas maupun untuk memberi tugas. Buku ajar digunakan untuk menyampaikan materi dan bahkan menentukan strategi pembelajarannya. Sedangkan siswa menggunakan buku ajar sebagai sumber informasi untuk mengerjakan tugas disekolah dan pekerjaan rumah. Salah satu upaya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan menyediakan buku ajar yang murah dan bermutu. Mulai tahun 2007 Kemendikbud telah membeli hak cipta buku ajar dan buku-buku tersebut disajikan dalam bentuk buku elektronik (ebook) dengan nama Buku Sekolah Elektronik (BSE). Masyarakat dapat memperoleh BSE tersebut melalui situs-situs penyedia seperti www.bse.kemendiknas.go.id. Penyediaan BSE yang bervariasi untuk setiap jenjang pendidikan oleh Kemendikbud disambut baik oleh pihak sekolah di seluruh Indonesia dengan menggunakan BSE sebagai referensi sumber belajar. Di samping mengupayakan keterjangkauan harga, Depdiknas juga mengupayakan standarisasi mutu. Diterima atau tidak isi buku teks, harus melalui kualifikasi bahwa buku teks tersebut dapat diterima dengan standar atau tingkat kualitasnya dan disesuaikan dengan pembelajar yang menggunakan (Litz, 2005:2). Melalui Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, khususnya dalam hal perbukuan, mensyaratkan bahwa buku-buku teks yang digunakan oleh siswa harus terlebih dahulu lolos standarisasi mutu oleh Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP). Sehingga diharapkan BSE dijadikan solusi untuk mengatasi masalah penyediaan buku yang murah dan bermutu. Buku yang lolos penilaian ternyata kualitasnya di bawah standar. Bahkan beberapa diantaranya ditemukan miskonsepsi seperti terdapat dalam penelitian oleh Prastiwi (2011: 33) terdapat miskonsepsi pada pokok bahasan Besaran dan Pengukuran sebesar 7,31%, Kinematika Gerak Lurus 8,82%, Gerak Melingkar 16,67%, dan Hukum Newton 15,38%. Dan terdapat kesalahan pada keterangan lainnya, meliputi : definisi tidak ada, salah gambar, salah keterangan gambar, contoh yang tidak lengkap, penulisan rumus, dan keterangan rumus. Miskonsepsi menunjuk pada suatu konsep yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang diterima oleh pakar dalam bidang itu (Suparno, 2005: 4). Miskonsepsi terdapat dalam semua bidang sains, seperti Fisika, Kimia, Biologi, dan Bumi Antariksa. Dalam bidang Fisika, semua sub bidang juga dapat mengalami miskonsepsi seperti Mekanika, Termodinamika, Bunyi dan Gelombang, Optik, Listrik dan Magnet dan Fisika Modern. Faktor penyebab miskonsepsi Fisika dibagi menjadi lima sebab utama, yaitu berasal dari siswa, pengajar, buku ajar, konteks, dan cara mengajar (Suparno, 2005: 8-29). Dari kelima penyebab miskonsepsi tersebut, Dikmanli & Cardak (2004) menyimpulkan bahwa miskonsepsi siswa SMA sebagian besar disebabkan oleh buku ajar (Cobanoglu & Sahin, 2009: 77). Berdasarkan fakta di atas mengidentifikasikan kemungkinan ada miskonsepsi pada BSE lain. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis miskonsepsi pada BSE Fisika yang lain. Penelitian ini akan menganalisis materi buku ajar dari segi kedalaman, keluasan dan kesesuaiannya dengan kurikulum yang berlaku. Melihat persentase Gerak Melingkar sebesar 16,67% lebih besar dari pokok bahasan yang lain dalam BSE Fisika yang sama. Materi yang dianalisis

Jurnal Pendidikan Fisika (2013) Vol.1 No.1 halaman 75 dalam penelitian ini adalah miskonsepsi Gerak Melingkar pada tiga BSE Fisika SMA kelas X semester I. Tujuan diadakannya penelitian pada tiga BSE Fisika untuk SMA/MA kelas X semester I cetakan pertama tahun 2009 yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Kemendikbud adalah untuk: 1. Mengetahui ada tidaknya miskonsepsi Gerak Melingkar pada buku-buku tersebut. 2. Mengetahui persentase miskonsepsi Gerak Melingkar pada buku-buku tersebut. 3. Mengetahui ada tidaknya identifikasi keterangan lain yang berpotensi menimbulkan miskonsepsi Gerak Melingkar pada buku-buku tersebut. METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data pada penelitian ini adalah konsep Gerak Melingkar yang terdapat dalam ketiga BSE yang diterbitkan oleh untuk SMA/MA kelas X semester I cetakan pertama tahun 2009 yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Kemendikbud, yaitu: 1. Fisika untuk SMA dan MA Kelas X Penulis Tri Widodo 2. Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Penulis Dudi Indrajit 3. Fisika 1 untuk SMA/MA Kelas X Penulis Setya Nurachmandani Sumber data penelitian ini adalah ketiga BSE tersebut yang diterbitkan oleh untuk SMA/MA kelas X semester I cetakan pertama tahun 2009 yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Kemendikbud. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka dan wawancara kepada tim ahli Fisika. Studi pustaka dalam penelitian ini dilakukan dengan cara survey terhadap data, menelusuri literatur yang ada serta menelaahnya secara tekun merupakan kerja kepustakaan yang sangat diperlukan. Teknik wawancara dilakukan secara langsung dengan mengungkapkan pertanyaan kepada responden. Responden dalam hal ini adalah narasumber. Narasumber dalam penelitian ini adalah tim ahli Fisika yang meliputi dosen-dosen Fisika. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif kualitatif. Teknik analisis data dilakukan melalui empat tahap. Berikut penjelasannya: Tahap Pengumpulan Data (Data Collection) Tahap pengumpulan data atau informasi dilaksanakan melalui dua cara, yaitu dengan studi pustaka dan wawancara tim ahli dari setiap konsep yang diteliti. Setelah diperoleh data yang dibutuhkan, tahap analisis data dilanjutkan pada tahap reduksi data. Tahap Reduksi Data (Data Reduction) Reduksi data pada penelitian ini berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Data penjabaran konsep buku ajar yang telah diperoleh kemudian dianalisis berdasarkan konsep yang benar hasil studi pustaka dan tim ahli. Hasil konsep yang benar hasil studi pustaka dan tim ahli digunakan untuk menentukan apakah konsep dalam buku ajar yang telah diteliti tergolong miskonsepsi atau tidak. Selain menganalisis miskonsepsi pada buku ajar, juga mengidentifikasi keterangan lainnya yaitu konsep benar, konsep tidak ada, perbaikan gambar, perbaikan penulisan notasi, perbaikan penulisan satuan, perbaikan

Jurnal Pendidikan Fisika (2013) Vol.1 No.1 halaman 76 penulisan perumusan, perbaikan penulisan hasil perhitungan, dan perbaikan keterangan perumusan. Tahap Penyajian Data (Data Display) Setelah mereduksi data, tahap analisis berikutnya yaitu penyajian data. Data yang didapat dari hasil pengumpulan data ditabulasikan dalam bentuk tabel hasil analisis miskonsepsi terhadap buku ajar selanjutnya dianalisis dengan cara deskriptif untuk diambil kesimpulan. Berikut penyajian dalam bentuk tabel hasil analisis miskonsepsi terhadap buku ajar yang diteliti. Tabel 3.1 Hasil Analisis Miskonsepsi Gerak Melingkar pada BSE Fisika untuk SMA/MA Cetakan Pertama Tahun 2009 Penerbit Pusat Perbukuan Kemendikbud Konsep Berdasarka n Silabus 1. 2. 3. dst. Penjabaran Konsep Buku Ajar yang diteliti Hal Keterangan Konsep yang Benar Berdasarkan Studi Pustaka dan Tim Ahli Keterangan: KB : Konsep Benar KTA: Konsep Tidak Ada PG : Perbaikan Gambar PPN : Perbaikan Penulisan Notasi PPS : Perbaikan Penulisan Satuan PPP : Perbaikan Penulisan Perumusan PHP : Perbaikan Hasil Perhitungan PKP : Perbaikan Keterangan Perumusan Tabel 3.1 juga digunakan untuk BSE lain yang diteliti. Karena dalam dalam penelitian ini digunakan 3 BSE untuk menganalalisis miskonsepsi Gerak Melingkar. Tabel 3.2 No. Persentase Miskonsepsi Gerak Melingkar pada BSE Fisika untuk SMA dan MA Cetakan Pertama Tahun 2009 Penerbit Pusat Perbukuan Kemendikbud Buku Sekolah Elektronik (BSE) 1. Fisika untuk SMA dan MA Kelas X Penulis Tri Widodo 2. Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X Sekolah Atas/Madrasah Menengah Aliyah Jumlah Konsep Dalam Silabus Miskonsepsi Buku Ajar Jumlah Persentase (%)

KB KTA PG PPN PPS PPP PHP PKP Jurnal Pendidikan Fisika (2013) Vol.1 No.1 halaman 77 Penulis Dudi Indrajit 3. Fisika 1 untuk SMA/MA Kelas X Penulis Setya Nurachmandani Tahap Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi (Conclusions Drawing/Verifying) Langkah terakhir dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Tahap penarikan kesimpulan dilakukan setelah analisis data. Kesimpulan yang ditarik berupa data yang mengungkapkan adanya miskonsepsi dan kesalahan lain serta besarnya miskonsepsi Gerak Melingkar yang terdapat dalam tiga buku ajar yang diteliti. Kesimpulan awal yang diberikan masih bersifat sementara, dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Objek penelitian ini adalah konsep Gerak Melingkar yang terdapat dalam Buku Sekolah Elektronik (BSE) Fisika. BSE Fisika yang dianalisis miskonsepsinya adalah: 1. Fisika untuk SMA dan MA Kelas X Penulis Tri Widodo (Buku A) 2. Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Penulis Dudi Indrajit (Buku B) 3. Fisika 1 untuk SMA/MA Kelas X Penulis Setya Nurachmandani (Buku C) Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional Tahun 2009. Berdasarkan analisis miskonsepsi buku ajar yang diteliti, dapat dihitung besarnya persentase miskonsepsi pada ketiga buku ajar Fisika yang diteliti pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. Persentase Miskonsepsi Gerak Melingkar Ketiga BSE Fisika untuk SMA dan MA Cetakan Pertama Tahun 2009 Penerbit Pusat Perbukuan Kemendiknas No Buku Sekolah Elektronik (BSE) Jumlah Konsep Dalam Silabus Miskonsepsi Buku Ajar Jumlah Persentase (%) 1. Buku A 24 0 0 2. Buku B 24 0 0 3. Buku C 24 0 0 Selain menganalisis miskonsepsi pada buku ajar, juga mengidentifikasi keterangan lainnya meliputi: konsep benar, konsep tidak ada, perbaikan gambar, perbaikan penulisan notasi, perbaikan penulisan satuan, perbaikan penulisan perumusan, perbaikan penulisan hasil perhitungan, dan perbaikan keterangan perumusan yang ditunjukan pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Perhitungan Identifikasi Keterangan lain Buku Ajar yang Diteliti No BSE Jumlah Konsep Jumlah 1 Buku A 24 16 8 7 3 2 3-2

Jurnal Pendidikan Fisika (2013) Vol.1 No.1 halaman 78 2 Buku B 24 20 4 6 - - 2 1-3 Buku C 24 17 7 6 3 1 1 2 - Jumlah 53 19 15 6 3 6 3 2 Keterangan: KB : Konsep Benar KTA : Konsep Tidak Ada PG : Perbaikan Gambar PPN : Perbaikan Penulisan Notasi PPS : Perbaikan Penulisan Satuan PPP : Perbaikan Penulisan Perumusan PHP : Perbaikan Hasil Perhitungan PKP : Perbaikan Keterangan Perumusan Konsep Benar Konsep benar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah konsep sesuai dengan hasil dari studi pustaka dan penilaian tim ahli Fisika. Jika konsep pada buku ajar yang diteliti sesuai dengan studi pustaka dan tim ahli Fisika, maka konsep dalam buku ajar dinyatakan benar. Konsep Tidak Ada Konsep tidak ada yang dimaksud dalam analisis buku ajar pada penelitian ini adalah tidak adanya konsep pada buku ajar yang diteliti berdasarkan silabus. Silabus yang digunakan sebagai acuan adalah Silabus Fisika Dasar 1A berlandaskan Peraturan Pemerintah Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan. Perbaikan Penulisan Notasi Perbaikan gambar yang dimaksud dalam analisis buku ajar pada penelitian ini adalah tidak ada keterangan gambar, keterangan gambar kurang lengkap sehingga perlu perbaikan untuk memperjelas konsep. Perbaikan Penulisan Satuan Perbaikan penulisan notasi yang dimaksud dalam analisis buku ajar pada penelitian ini adalah penulisan notasi atau sistem lambang (tanda) kurang tepat atau tidak sesuai. Hal tersebut didukung dengan hasil wawancara tim ahli Fisika sehingga perlu diperbaiki untuk memperjelas konsep. Perbaikan Penulisan Perumusan Perbaikan penulisan satuan yang dimaksud dalam analisis buku ajar pada penelitian ini adalah penulisan satuan kurang tepat atau tidak sesuai didukung dengan hasil wawancara tim ahli Fisika sehingga perlu diperbaiki untuk memperjelas konsep. Perbaikan Hasil Perhitungan Pada buku ajar ini juga menganalisis penulisan perumusan, apabila terdapat penulisan perumusan yang tidak tepat diperbaiki untuk menghindari miskonsepsi Fisika.

Jurnal Pendidikan Fisika (2013) Vol.1 No.1 halaman 79 Perbaikan Keterangan Perumusan Pada penelitian ini selain menganalisis konsep, juga menganalisis contoh soal pada buku ajar. Dalam perhitungan pada contoh soal terdapat kesalahan dalam perhitungan dan penulisan hasil perhitungan, sehingga perlu diperbaiki. Berdasarkan hasil analisis ketiga BSE yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Kemendiknas tidak ditemukan adanya miskonsepsi pada Gerak Melingkar. Sehingga ketiga buku tersebut aman digunakan dalam proses pembelajaran. Namun selain menganalisis adanya miskonsepsi pada penelitian ini juga mengidentifikasi keterangan lainnya, meliputi: konsep benar, konsep tidak ada, perbaikan gambar, perbaikan penulisan notasi, perbaikan penulisan satuan, perbaikan penulisan perumusan, perbaikan penulisan hasil perhitungan, dan perbaikan keterangan perumusan. Berdasarkan hasil identifikasi keterangan lain pada buku A ditemukan ada 16 konsep benar, 8 konsep tidak ada, 7 perbaikan gambar, 3 perbaikan penulisan notasi, 2 perbaikan penulisan satuan, 3 perbaikan penulisan perumusan dan 2 perbaikan keterangan perumusan. Sedangkan pada buku B ada 20 konsep benar, 4 konsep tidak ada, 6 perbaikan gambar, 2 perbaikan penulisan satuan, dan 1 perbaikan hasil perhitungan. Buku C ada 17 konsep benar, 6 konsep tidak ada, 3 perbaikan gambar, 1 perbaikan penulisan satuan, 1 perbaikan penulisan perumusan, dan 2 perbaikan hasil perhitungan. Terlihat bahwa buku B lebih memuat banyak konsep serta sedikit mengalami perbaikan dari pada kedua buku yang lain. Sehingga untuk proses pembelajaran Gerak Melingkar buku B dapat dijadikan sumber belajar siswa. Miskonsepsi dan identifikasi lainnya dalam penelitian ini perlu menjadi perhatian guru Fisika, terutama guru yang menggunakan ketiga buku tersebut sebagai sumber pembelajaran. Guru-guru Fisika harus teliti dalam memilih buku ajar Fisika yang bermutu untuk proses pembelajaran Fisika di SMA. Guru Fisika juga harus teliti dalam menilai setiap konsep yang terdapat dalam buku ajar Fisika yang digunakan. Guru perlu memberitahukan kepada siswa bila dalam buku ajar yang digunakan terdapat miskonsepsi dan kesalahan lain kemudian menjelaskan konsep yang benar, sehingga siswa tidak akan mempelajari konsep yang salah. KESIMPULAN Kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis miskonsepsi Gerak Melingkar pada ketiga buku sekolah elektronik (BSE) cetakan pertama tahun 2009 yang diterbitkan Pusat Perbukuan Kemendiknas adalah: 1. Tidak ada miskonsepsi Gerak Melingkar pada buku-buku tersebut 2. Besar persentase miskonsepsi pada buku-buku tersebut adalah 0% 3. Selain miskonsepsi, pada buku ajar juga diidentifikasi keterangan lainnya meliputi: konsep benar, konsep tidak ada, perbaikan gambar, perbaikan penulisan notasi, perbaikan penulisan satuan, perbaikan penulisan perumusan, perbaikan penulisan hasil perhitungan, dan perbaikan keterangan perumusan. DAFTAR PUSTAKA 1. Litz, D. R. A. (2005). Textbook Evaluation and ELT Management: A South Korean Case Study. Asian EFL Journal. South Korea: University Al Ain. 2. Prastiwi, F. (2011). Analisis Miskonsepsi Buku Sekolah Elektronik (BSE) Fisika SMA Kelas X Materi Semester I. Skripsi. FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Suparno, P. (2005). Miskonsepsi dan Konsep dalam Pendidikan Fisika. Jakarta: PT Gramedia Widyasara Indonesia (Grasindo).

Jurnal Pendidikan Fisika (2013) Vol.1 No.1 halaman 80 4. Cobanoglu, E. O., & Sahin, B. (2009). Underlining the Problem in Biology Textbook for 10th Grades in High School Education Using the Suggestions of Practicing Teachers. Journal of Turkish Science Education, 6 (2), 75-91.