BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. di SDN 3 Tapa Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango. Siswa yang dikenai

BAB III METODE PENELITIAN. di SDN 2 Tapa Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango. Siswa yang dikenai

BAB III METODE PENELITIAN Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN 5 Tibawa Kecamatan Tibawa

BAB III METODE PENELITIAN. Telaga. Alasan pemilihan tempat penelitian ini karena menurut peneliti bahwa lokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Sumber Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian. kecamatan Dungingi, dan merupakan sekolah terbesar yang ada di kelurahan

BAB III METODE PENELITIAN. Sekolah Dasar Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango. Sekolah ini terletak di

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini diadakan di SDN 48 Hulonthalangi Kota

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian. Sekolah Dasar negeri 11 Telaga Biru terletak di Desa Ulapato A

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV SDN 7 Bilato Kabupaten Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 18 Pulubala Kabupaten Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini rencananya akan dilaksanakan di kelas V SD Inpres Siduan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN Latar Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Latar Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu dari

BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan di SDN 71 Kota Timur Kota Gorontalo. Kelas yang dikenai tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Mei semester genap TA. 2011/2012 yang berlokasi di SDN No. 33 Kota Selatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SDN 1 Limboto Barat Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di VI SDN 2 Lawonu

BAB III. Penelitian ini dilaksanakan di TK Berlian Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. memilih lokasi ini karena sekolah ini adalah tempat peneliti mengajar dan sesuai

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hesti Pratiwi, 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan April 2012 diawali dengan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian, Karakteristik Subjek dan Objek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang selanjutnya akan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan suatu penelitian tindakan kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Latar Penelitian Dan Karakteristik Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar Penelitian Dan Karakteristik Subyek Penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan PTK ini dilakukan di kelas V SDN 72 Kota Timur Kota Gorontalo.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1.1 Latar Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo. Penelitian dilaksanakan karena kemampuan anak kelompok B belum

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Setting dan KarakteristikSubyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN. A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laki-laki dan 6 orang perempuan. Sedangkan menjadi objek dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V SDN 20 Limboto

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

pemahaman siswa kelas III terhadap materi pengaruh energi panas dalam kehidupan ditingkatkan melalui pembelajaran dengan menggunakan

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama sekolah : SD NEGERI CIPETE 1. Hari/Tanggal : Sabtu, 17 Mei 2014

BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan di TK Negeri Pembina Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 35 orang yang terdiri dari 18 orang siswa laki-laki dan

BAB III METODE PENELITIAN. 2011/2012. Waktu penelitian adalah bulan April 2012 sampai dengan. terdiri dari 12 Siswa Laki-Laki dan 17 Siswa Perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jumlah siswa Kelas 4 selaku Subyek penelitian berjumlah 25 orang yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan, observasi (sekaligus penilaian), dan refleksi. Siklus ini akan dilanjutkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Inggris Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Maka dalam melaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research),

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

BAB III METODE PENELITIAN. pada tahun ajaran Sekolah ini beralamatkan di Kecamatan Tapa. Sekolah

BAB III PROSEDUR TINDAKAN. Tempat penelitian adalah kelas X-6 SMA Negeri 6 Bandar Lampung, di

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA PACELATHON MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS X AP SMK MUHAMMADIYAH KROYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hal yang sangat penting dilakukan oleh peneliti. Untuk itu yang menjadi latar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan,

BAB III METODE PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berbicara dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas III SDN No 87 Kota

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran

Transkripsi:

42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Biluhu Tengah Kecamatan Biluhu Kabupaten Gorontalo. Yang di pimpin oleh Kepala Sekolah Ibu Sofyan Gasim dan di bantu oleh beberapa guru. SDN I Biluhu Tengah memiliki 8 orang guru dan 1 kepala sekolah, sebagian berstatus sebagai guru tetap (PNS) yaitu berjumlah 5 orang, tetapi sebagian juga berstatus sebagai guru tidak tetap (GTT) 3 orang. Adapun jumlah siswa di SDN I Biluhu Tengah dari kelas I-VI berjumlah 178 orang. Sekolah ini didirikan pada tahun 1952 dengan luas bangunan 7 x 8 m 2.Sekolah ini terletak di Biluhu Tengah Kecamatan Biluhu, Sebelah barat berbatasan dengan rumah penduduk dan sebalah timur berbatasan dengan rumah penduduk sebelah utara berbatasan dengan jalan dan sebelah selatan berbatasan dengan laut. Keberhasilan program pembelajaran di SDN 1 Biluhu Tengah dalam mencapai tujuannya ditentukan oleh sarana prasarana yang dimiliki. Oleh karenanya sarana dan prasarana merupakan salah satu wadah strategis dalam meningkatkan pengelolaan program pembelajaran di SDN 1 Biluhu Tengah. Dari segi sarana prasarana SDN 1 Biluhu Tengah memiliki 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, dan 6 ruang kelas. Ruang guru, ruang tamu, ruang kepala sekolah dan ruang TU berada dalam satu gedung tetapi pembagiannya sudah tertata dengan rapi yaitu telah ada sekat-sekat tembok untuk memisahkannya. 42

43 Di samping ruang tersebut, SDN 1 Biluhu Tengah memiliki perpustakaan sederhana dan ruang UKS. Dengan demikian keadaan sarana prasarana di SDN 1 Biluhu Tengah, memiliki sarana prasarana yang cukup baik, walaupun masih terdapat berbagai kekurangan, tetapi sampai saat ini SDN 1 Biluhu Tengah masih tetap dapat melangsungkan proses pembelajaran dengan baik. Keberhasilan dalam menjalankan aktivitas pembelajaran di SDN 1 Biluhu Tengah, juga ditentukan oleh adanya kesuksesan dalam melengkapi administrasi dengan baik. Oleh karena itu dalam penyelenggaraan pembelajaran di SDN 1 Biluhu Tengah perlu ditunjang dengan adanya penyediaan administrasi yang baik dan teratur, seperti: administrasi program pengajaran, administrasi siswa, administrasi kepegawaian, perlengkapan, keuangan dan buku-buku yang diperlukan selain administrasi tersebut. Data tentang keadaan di SDN 1 Biluhu Tengah tahun pelajaran 2011/2012, cukup lengkap dan teratur dalam menunjang penyelenggaraan pembelajaran bagi siswa yang ada di SDN 1 Biluhu Tengah tersebut. 3.1.2 Karakeritik Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah Kecamatan Biluhu Kabupaten Gorontalo yang berjumlah 28 orang siswa yang terdiri dari laki-laki 8 orang dan perempuan 20 orang. Para siswa berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda dan peneliti berasumsi bahwa tingkat kemampuan siswa tersebut dalam belajar relatif dan beragam sehingga memudahkan peneliti memperoleh data secara valid.

44 3.2 Variabel Penelitian Variabel penelitian yang menjadi titik sasaran untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini adalah sebgai berikut. 3.2.1 Variabel input yaitu menyangkut perlakuan yang diberikan kepada siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah Kecamatan Biluhu Kabupaten Gorontalo terkait dengan peningkatan keterampilan berbicara melalui metode sosiodrama, sumber belajar yang digunakan, prosedur evaluasi dan alat-alat pendukung dan tempat yang akan diuraikan sebagai berikut. 1. Siswa yang menjadi subjek penelitian adalah siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah Kecamatan Biluhu Kabupaten Gorontalo. 2. Guru yang bertindak sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran di kelas dalam meningkatkan keterampilan berbicara melalui penggunaan metode sosiodrama adalah peneliti sendiri. 3. Bahan ajar yang digunakan adalah materi pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V Semester II dengan materi pokok Memerankan Tokoh Drama. 4. Sumber belajar adalah naskah drama yang terdapat pada buku Suyatno, dkk yang berjudul Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SD/MI Kelas V, penerbit Pusat Perbukuan Depdiknas, hal.106-107. 5. Prosedur evaluasi yang dilakukan adalah tes perbuatan berdasarkan aspek yang diamati untuk melihat keterampilan berbicara melalui penggunaan metode sosiodrama.

45 3.2.2 Variabel proses, yaitu menyangkut proses pelaksanaan pembelajaran. Seperti keterampilan bertanya guru, gaya bertanya guru, cara bertanya siswa, implementasi metode pembelajaran. - Keterampilan bertanya guru : memberikan stimulus kepada siswa untuk merespon pertanyaan-pertanyaan. - Gaya bertanya guru : memberikan pertanyaan-pertanyaan sesuai tingkat kesulitan siswa. Apabila siswa belum paham dengan pertanyaanpertanyaan yang diberikan, maka guru mengubah pertanyaan-pertanyaan tersebut dalam bentuk lebih sederhana atau mencari kesamaan arti yang mudah di pahami oleh siswa. - Cara bertanya siswa : pertanyaan siswa masih sangat sederhana. Guru harus meluruskan maksud dan tujuan siswa, sehingga siswa tersebut paham dengan maksud pertanyaannya. - Implementasi metode pembelajaran : Guru menjelaskan tentang metode pembelajaran sehingga siswa mengetahui metode pemnelajaran tersebut, dan proses pembelajaran dalam kelas tidak membosankan. 3.2.3 Variabel output, yaitu variabel yang menggambarkan keterampilan berbicara siswa di Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah Kecamatan Biluhu Kabupaten Gorontalo. Seperti rasa ingin tahu siswa, keterampilan siswa, hasil belajar. - Guru harus mampu menggali rasa ingin tahu siswa dalam mengikuti pelajaran. - Kemampuan siswa : dalam penelitian ini keterampilan berbicara siswa dengan pencapaian indikator yang dinilai mencakup: 1) menghayati

46 kata-kata yang disampaikan, 2) menghubungkan kalimat sesuai pesan, 3) pengucapan dengan intonasi yang tepat, dan 4) keruntutan dan keberanian dalam berbicara. - Motivasi : motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia khususnya keterampilan berbicara. - Hasil belajar : Keterampilan berbicara siswa sudah meningkat 3.3 Prosedur Penelitian 3.3.1 Tahap Persiapan Dalam rangka penelitian tindakan kelas ini dilakukan persiapan-persiapan sebagai berikut: 1. Menghubungi kepala SDN 1 Biluhu Tengah Kecamatan Biluhu dan guru yang akan jadi mitra untuk melaksanakan penelitian. 2. Mendiskusikan rencana kegiatan yang akan dilakukan bersama kepala sekolah dan guru mitra. 3. Melakukan observasi awal. 4. Menganalisis data hasil observasi. 5. Mengidentifikasi faktor penyebab serta langkah-langkah perbaikan. 6. Membuat persiapan pembelajaran untuk setiap siklus. 7. Menyiapkan alat bantu yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran serta lembar pengamatan. Setelah persiapan dilakukan, ditempuh langkah-langkah tahap perencanaan penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut:

47 1. Mengimplementasikan semua perangkat kegiatan proses pembelajaran yang sudah dibuat guru (peneliti) dalam setiap tatap muka dengan siswa. 2. Peneliti mengamati selama guru memberikan materi sampai siswa bekerja menyelesaikan soal yang diberikan sehubungan dengan materi yang diajarkan melalui kegiatan sebagai berikut: 1) mengadakan observasi dan pencatatan selama pelaksanaan tindakan untuk perencanaan selanjutnya.; 2) Sumber data penelitian ini dikelola dari hasil belajar yang dicapai siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah Kecamatan Biluhu; 3) Jenis data: jenis data diperoleh berupa data kualitatif dan data kuantitatif yang terkait dengan penilaian hasil belajar siswa atau hasil evaluasi setiap akhir siklus yang menjadi acuan untuk tindakan perbaikan proses pembelajaran siklus kedua. 3.3.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan Adapun prosedur pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan mengacu pada langkah-langkah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun. Adapun langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut. 1. Guru memilih sebuah masalah sosial kemudian membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil yaitu 7 kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa. 2. Masing-masing kelompok berdiskusi untuk membuat dan mendramatisasikan masalah tersebut, kemudian memerankannya di depan kelas. 3. Ketika memerankan dialog tersebut, guru mengamati kemampuan siswa dalam berbicara. Bagaimana siswa menghayati kata-kata yang disampaikan, menghubungkan kalimat sesuai pesan dengan lancar, pengucapan dengan

48 intonasi yang tepat ketika berbicara, keruntutan dan keberanian dalam berbicara. 4. Kelompok lain menyimak sambil menunggu giliran untuk tampil. 5. Setiap satu kelompok selesai tampil, kelompok yang lain menanggapi. 6. Setelah semua kelompok tampil, guru melakukan evaluasi terhadap penampilan masing-masing kelompok. Jika indikator kinerja telah tercapai pada pelaksanaan siklus kedua, maka penelitian tindakan tidak dilanjutkan, tetapi bila belum tercapai sasaran yang dimaksud maka dapat dilakukan penelitian tindakan kelas pada siklus berikutnya. 3.4.3 Tahap Pemantauan dan Evaluasi Pemantauan dan evaluasi berlangsung dalam setiap siklus dengan cara yang berbeda, jika pemantauan dilaksanakan dengan menggunakan lembar pengamatan kegiatan guru dan siswa. Hasil dari pemantauan dan evaluasi ini yang nantinya akan dibahas pada tahap analisis dan refleksi. 3.4.4 Tahap Analisis dan Refleksi Analisis data, ditekankan dengan langkah-langkah: a) memaknai data dari setiap tindakan yang dilakukan; b) pengorganisasian dilakukan melalui seleksi, mengfokuskan dan menyederhanakan data, serta disajikan dalam bentuk naratif berupa penjelasan-penjelasan; c) penyimpulan data dilakukan melalui tafsiran secara objektif, sahih dan handal terhadap data yang diperoleh. Data yang dianalisis adalah data yang diperoleh dari tahap pemantauan dan evaluasi. Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis tindakan dilakukan di setiap akhir sebuah siklus. Selanjutnya data hasil observasi kegiatan belajar

49 mengajar dan hasil belajar siswa diperoleh dan dianalis secara kuantitatif sesuai dengan skala penilaian yang dibuat. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui teknik pengumpulan data sebagai berikut. 3.4.1 Observasi adalah cara pengumpulan data melalui pengamatan langsung terhadap sikap, perilaku dan berbagai keterampilan berbicara yang ditunjukkan siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah Kecamatan Biluhu melalui metode sosiodrama berdasarkan indikator yang diamati. 3.4.2 Wawancara adalah merupakan tehnik utama dalam pengumpulan data dan informasi dari objek yang diteliti. Tehnik ini digunakan dengan cara mewawancarai secara langsung kepala sekolah dan guru SDN I Biluhu Tengah. 3.4.3 Tes dilakukan untuk mengetahui pemahaman siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah Kecamatan Biluhu tentang aspek berbicara dalam memerankan tokoh drama. 3.4.4 Dokumentasi adalah cara pengumpulan data terkait dengan dokumendokumen atau foto-foto pelaksanaan tindakan kelas yang dilakukan guru dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V SDN I Biluhu Tengah kecamatan Biluhu melalui metode sosiodrama. 3.5 Teknik Analisis Data Teknik analisis data dilakukan secara kuantitatif. Teknik ini dipakai untuk menganalisis data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes kemampuan berbicara

50 siswa pada setiap siklus. Penilaian dalam keterampilan berbicara siswa ini menggunakan rumus menurut Trianto (2009:241) sebagai berikut. Nilai = S Sn X 100 rumus : Untuk mencari nilai rata-rata kelas, dapat dicari dengan menggunakan Nilai rata-rata = N S X 100 Tiap-tiap aspek juga dijumlahkan dan dihitung nilai rata-rata kelasnya. Untuk menghitung ini digunakan rumus : Nilai rata-rata tiap aspek = S Sn X n X 100 Keterangan : S N Sn S : Jumlah skor : Jumlah nilai : Skor maksimal : Banyaknya siswa dalam satu kelas Hasil perhitungan tersebut dari masing-masinh siklus kemudian dibandingkan. Hasil ini akan memberikan gambaran mengenai persentase peningkatan kemampuan berbicara siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan metode sosiodrama serta membuktikkan keefektifan metode sosiodrama.

51 Untuk menilai kemampuan berbicara siswa dalam penelitian ini diawali dengan pelaksanaan tes awal atau pretest untuk mengetahui sampai sejauhmana kemampuan siswa dalam berbicara. Pada tes awal ini siswa diberi sebuah naskah dialog, kemudian mereka harus memerankan. Setelah proses pembelajaran, diadakan tes berbicara untuk mengetahui sejauhmana kemampuan siswa berbicara setelah mengikuti proses pembelajaran. Ada aspek pokok yang dijadikan criteria penilaian, yaitu menghayati kata-kata yang disampaikan, menghubungkan kalimat sesuai dengan pesan, pengucapan dengan intonasi yang tepat, keruntutan dan keberanian siswa. Tabel 1 Kriteia Penilaian No Kategori Rentang Nilai 1 Sangat Baik 90-100 2 Baik 75-89 3 Cukup 60-74 4 Kurang 40-59 5 Sangat Kurang 0-39