BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan April 2012 diawali dengan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan April 2012 diawali dengan"

Transkripsi

1 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Observasi Awal Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan April 2012 diawali dengan dialog awal antara peneliti, kepala sekolah dan guru Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah. Dialog awal dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 4 April 2012 pukul WIB diruang kepala sekolah. Peneliti datang dengan membawa surat ijin penelitian. Pertemuan tersebut sekaligus mengutarakan maksud dan tujuan dari penelitian yang akan dilaksanakan sekaligus mengetahui keadaan awal pembelajaran sebelum diadakan tindakan. Dialog awal kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 5 April 2012 pukul WIB di ruang guru. Berdasarkan pengalaman guru kelas V SDN 1 Biluhu Tengah dan hasil observasi pendahuluan yang dilakukan peneliti disepakati bahwa masalah yang perlu untuk segera diatasi dalam penelitian ini adalah rendahnya tingkat kemampuan berbicara siswa, keberanian siswa dalam menjawab dan mengajukan pertanyaan belum ada, keaktifan siswa dalam pembelajaran masih kurang, kemampuan menguasai materi belum optimal. Ketika siswa diminta untuk membaca sebuah bacaan. Selanjutnya, mereka diminta untuk mengungkapkan isi bacaan itu secara lisan di depan kelas, mereka tidak dapat menceritakan isi bacaan tersebut dengan lancar, terstruktur, terurut, dan jelas. Siswa berbicara tersendat-sendat. Di samping itu, pada saat guru bertanya

2 53 kepada seluruh siswa tentang makna yang terkandung dari isi bacaan yang telah dibacanya tersebut, umumnya siswa lama sekali untuk menjawab pertanyaan guru, karena takut jawabannya itu salah. Apalagi untuk tampil berbicara di depan kelas, para siswa belum menunjukkan keberanian. Hal itu adalah akibat dari belum efektifnya pembelajaran berbicara yang dilaksanakan di kelas Perencanaan Tindakan Siswa yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah berjumlah 28 siswa. Karakter siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah sendiri pada umumnya berdasarkan hasil angket observasi awal dalam pembelajaran bahasa Indonesia yaitu siswa memiliki rasa kurang berminat terhadap pelajaran bahasa Indonesia, alasannya pelajaran ini membosankan sehingga cenderung pasif dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil serangkaian kegiatan pada observasi awal, terlihat bahwa pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pada keterampilan berbicara siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah belum dapat dilaksanakan dengan baik sehingga hasil belajar yang dicapai siswa pada aspek ini belum optimal. Berdasarkan kesepakatan dengan guru mitra yang menjadi kolaborasi tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah yaitu dengan menerapkan metode sosiodrama dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada pokok bahasan Memerankan Tokoh dengan materi pokok Teks Drama. Sebelum dilaksanakan tindakan peneliti terlebih dahulu menyusun silabus yang digunakan sebagai pedoman dalam pembelajaran. Sedangkan rencana

3 54 pelaksanaan pembelajaran (RPP) disusun saat perencanaan tindakan pada masingmasing siklus (lampiran) Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pembelajaran pada siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah berpedoman pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan perencanaan tindakan yang telah disusun sebelumnya (lampiran). Model pembelajaran yang dilakukan adalah dengan penerapan metode sosiodrama dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada pokok bahasan Memerankan Tokoh dengan materi pokok Teks Drama. Sebelum pembelajaran berbicara dengan metode sosiodrama dan dilaksanakan, terlebih dahulu dilaksanakan kegiatan awal, yaitu tes awal untuk mengetahui keterampilan siswa dalam berbicara, dan observasi untuk mengetahui perilaku siswa selama mengikuti pembelajaran berbicara. Pembelajaran yang dilaksanakan dalam observasi awal ini belum menggunakan metode sosiodrama. Tes awal dilakukan dengan memberikan sebuah teks drama untuk diperankan oleh siswa. Teks drama ini digunakan untuk mengetahui sejauhmana keterampilan siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah dalam berbicara. Keterampilan berbicara siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah sebelum dilakukan tindakan (observasi awal) dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

4 55 Tabel 2 Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah Observasi Awal No Indikator 1 Menghayati katakata yang disampaikan 2 Menghubungkan kalimat sesuai pesan 3 Pengucapan dengan intonasi yang tepat 4 Keruntutan dan keberanian dalam Hasil Capaian Sangat Sangat Baik Cukup Kurang Baik Kurang Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % , , , , , , , , , , , berbicara Rata-Rata , , , Persentase Rata-Rata 0% 7,14% 42,86% 50% 0% Sumber Data: Olahan Data Primer, 2012 Data pada tabel 2 di atas menunjukkan bahwa keterampilan berbicara siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah sebelum dilaksanakan tindakan (observasi awal) untuk kategori kurang terdapat 14 siswa atau dengan persentase 50%. Kategori cukup terdapat 12 siswa atau dengan persentase 42,86%. Untuk kategori baik terdapat terdapat 2 siswa atau dengan persentase 7,14%. Untuk kategori sangat kurang tidak ada. Begitu juga kategori sangat baik belum ada yang mencapainya. Hasil tersebut juga dapat dilihat pada grafik 1 berikut ini.

5 Prosentase (%) Sangat Baik 7.14 Baik 0 Cukup Kurang Sangat Kurang Kategori Grafik 1. Keterampilan Berbicara Siswa Observasi Awal Grafik 1 di atas terlihat batang untuk kategori kurang adalah yang paling tinggi, yaitu pada angka 50%. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam berbicara sebagian besar berada pada kategori kurang, dan sisanya berada pada kategori baik, yaitu 7,14%, kategori cukup yaitu 42,86%. Sedangkan untuk kategori sangat baik dan sangat kurang tidak ada atau 0%. Kegiatan dilanjutkan dengan pre test. Berdasarkan hasil pre test siswa sebelum penelitian dilakukan masih banyak siswa yang tidak tuntas dalam belajar sesuai dengan kriteria ketuntasan yang ditetapkan. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran Bahasa Indonesia ditetapkan 85%, sebagai ukuran ketuntasan individual. Suatu pokok bahasan atau sub pokok bahasan dianggap tuntas secara individual, jika siswa tersebut memperoleh nilai 80. Sedangkan kelas dapat dikatakan tuntas belajarnya pada pokok bahasan atau sub pokok bahasan jika mencapai 85% siswa yang telah tuntas belajarnya.

6 57 Hasil pre test yang dilakukan guru pada siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah tanggal 6 April 2012, diperoleh data bahwa dari 28 siswa terdapat hanya 6 orang siswa yang tuntas, sementara selebihnya masih terdapat 22 orang siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut ini nilai pre test yang diberikan guru pada siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah Mata Pelajaran Bahasa Indonesia tahun pelajaran 2011/2012 sebelum pelaksanaan tindakan dalam tabel berikut ini. Tabel 3 Nilai Pre Test Siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sebelum Pelaksanaan Tindakan (Observasi Awal) No Nama Siswa Nilai Kriteria Nilai No Nama Siswa Nilai Kriteria Nilai T TT T TT 1 Abas Akoli Mukrain Ain 82-2 Rizal Abdul Hariyanti Bano 82-3 Raski Apadu Mislan Rahmawati 65-4 Fitran Ahmad Helmilia Ahmad 62-5 Samsul Jinaba Apriyunita Saleh 61-6 Rahim Laji Anggun Fitra M Rahman Laji Ardeani J. Popa 62-8 Aldo Parera Kasmin Yones 65-9 Marlina Apadu Nerci Ayuba Wisda R. Moha Merlin Dunggio Uyan P. Natsir Herlin Parera Sri Yolanda Supriani Nalia Hijrah Dumbela Elis Dunggio Nindrawati J Sri Apriyani I Jumlah Jumlah Jumlah nilai : 1848 Jumlah nilai maksimal ideal : 2800 Rata-rata nilai tercapai : 66,0 Sumber Data: Olahan Data Primer, 2012 Berdasarkan data pada tabel 3 tentang nilai pre test siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah Mata Pelajaran Bahasa Indonesia sebelum pelaksanaan tindakan,

7 58 dapat dijelaskan bahwa pembelajaran yang telah dilakukan guru di Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah pada mata pelajaran Bahasa Indonesia sebelum pelaksanaan tindakan diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 66,0 dan ketuntasan belajar mencapai 21,43 atau hanya ada 6 siswa dari 28 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai 80 hanya sebesar 21,43%. Berikut ini dapat dilihat rekapitulasi hasil pre test keterampilan berbicara siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah sebelum pelaksanaan tindakan (observasi awal) dalam tabel berikut ini. Tabel 4 Rekapitulasi Nilai Pre Test Siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah Observasi Awal No Kategori Rentang Nilai Frekuensi Persentase % 1 Sangat Baik Baik ,43 3 Cukup ,86 4 Kurang ,71 5 Sangat Kurang Rata-Rata Nilai Jumlah ,0 Sumber Data: Olahan Data Primer dari Kegiatan Siswa, 2012 Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa nilai pre test siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah pada mata pelajaran Bahasa Indonesia sebelum pelaksanaan tindakan berada pada kategori cukup sejumlah 19 siswa atau 67,86%, berada pada kategori baik sejumlah 6 siswa atau 21,43%, berada pada kategori kurang sejumlah 3 siswa atau 10,71%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai pre test siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah pada mata pelajaran Bahasa Indonesia sebelum pelaksanaan tindakan berada pada kategori cukup.

8 59 Setelah melihat nilai pre test yang diperoleh siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi guru di atas, maka masalah-masalah tersebut perlu dipecahkan melalui penelitian tindakan kelas. Untuk itu peneliti melakukan diskusi untuk memecahkan permasalahan tersebut. Hasil kerja kolaborasi antara guru Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah, kepala sekolah dan peneliti disepakati bahwa asumsi penyebab masalah yaitu: berbagai kemungkinan penyebab masalah yang dijelaskan di atas kemudian dianalisis melalui kerja kolaborasi. Melalui hasil kolaborasi tersebut peneliti dan guru Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah sepakat bahwa penyebab masalah yang paling dominan adalah pembelajaran yang cenderung satu arah sehingga berpusat pada guru dalam proses pembelajaran. Berdasarkan pada penyebab masalah yang telah disepakati oleh rekan kolaborasi, kegiatan dilanjutkan dengan dialog untuk membahas perencanaan solusi masalah ini dilakukan dalam satu rangkaian dialog awal. Tindakan solusi masalah yang ditawarkan dalam penelitian ini yaitu melalui penerapan metode sosiodrama dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas. Tindakan pembelajaran melalui metode sosiodrama akan diterapkan pada siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah yang akan dikembangkan pada setiap siklus tindakan melalui perencanaan yang terevisi. Dengan penerapan metode sosiodrama dalam pembelajaran bahasa Indonesia diharapkan dapat mengubah pembelajaran yang semula siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah hanya pasif

9 60 menjadi lebih aktif dalam berbicara, sehingga dapat meningkatkan keterampilan berbicaranya Hasil Penelitian Siklus 1 Pelaksanaan tindakan siklus I dilakukan melalui 4 (empat) tahap yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pemantauan dan evaluasi, dan tahap analisis dan refleksi yaitu sebagai berikut Tahap Perencanaan Siklus Pada tahap perencanaan dilakukan persiapan pembelajaran. Langkah awal yang dilakukan yaitu menyusun rencana pembelajaran yang merupakan program kerja guru dalam melaksanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan. Sebelum dilaksanakan tindakan terlebih dahulu menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Pembelajaran yang akan dilaksanakan berpedoman pada RPP yang telah disusun yaitu selama 2 jam pelajaran (2x35 menit) dengan materi ajar yaitu Teks Drama Terjaring Operasi. Pada tahap ini selain menyusun rencana pembelajaran juga membuat instrumen lembar observasi kegiatan guru dan kegiatan siswa. Selain menyiapkan instrumen lembar observasi juga menyiapkan perangkat soal tertulis untuk mengevaluasi pemahaman siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah dalam pembelajaran aspek berbicara Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus 1 Tindakan merupakan pelaksanaan rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan. Tindakan yang akan dilakukan secara garis besar adalah pembelajaran pada aspek berbicara dengan metode sosiodrama.

10 61 Pelaksanaan tindakan siklus 1 dilaksanakan dua kali pertemuan yaitu untuk pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Senin tanggal 9 April 2012 yaitu dimulai pukul WIB. Jumlah siswa yang hadir sebanyak 28 siswa. Selain melaksanakan tindakan peneliti juga mengadakan observasi selama pembelajaran berlangsung. Pada tahap ini, dilakukan tiga tahap proses belajar mengajar, yaitu apersepsi, proses pembelajaran, dan evaluasi. Pada tahap apersepsi, siswa dikondisikan untuk siap mengikuti proses pembelajaran. Guru memberikan penjelasan kepada siswa mengenai tujuan pembelajaran serta manfaat yang akan diperoleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut. Setelah siswa siap mengikuti kegiatan pembelajaran, selanjutnya proses pembelajaran berbicara dengan menggunakan metode sosiodrama dilaksanakan. Siswa berkelompok, kemudian mendramatisasikan sebuah masalah sosial yang telah mereka tentukan sebelumnya dengan cara membuat dialog yang berjudul Terjaring Operasi, kemudian memerankannya di depan kelas. Kelompok lain menyimak penampilan siswa sambil menunggu saat tampil. Setelah satu kelompok selesai tampil kelompok lain menanggapi dan mengkritisi. Guru mengamati dan menilai kemampuan siswa dalam berbicara pada beberapa kelompok yang sudah tampil. Kepada setiap kelompok yang sudah tampil, guru mengevaluasi penampilan mereka dan memberikan masukan kepada siswa jika ada yang kurang dari penampilan mereka khususnya dalam menghayati kata-kata yang disampaikan, menghubungkan kalimat sesuai dengan pesan yang ada dalam teks drama, pengucapan dengan intonasi yang tepat, keruntutan dan keberanian siswa dalam memerankan tokoh yang ada dalam teks drama.

11 62 Kegiatan pembelajaran pada pertemuan 1 ini diakhiri dengan kegiatan penutup yaitu guru melakukan evaluasi tertulis kepada siswa. Setelah evaluasi selesai guru mengadakan tanya jawab kepada siswa bagaimana perasaan yang dialaminya tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukannya. Setelah tanya jawab guru kembali mengorganisasi siswa agar duduk diam untuk menutup kegiatan pembelajaran. Selanjutnya pada pelaksanaan proses kegiatan pembelajaran siklus I pada pertemuan 2 yang dilaksanakan pada hari Senin tanggal 16 April 2012, juga diawali dengan mengucapkan salam dan berdoa. Kemudian guru mengecek kehadiran siswa, setelah semua siswa lengkap, guru melakukan apersepsi. Guru memberikan penjelasan kepada siswa mengenai kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan aalah lanjutan dari kegiatan pembelajaran minggu kemarin yaitu memerankan tokoh yang ada dalam naskah drama. Kepada kelompok yang belum tampil diminta untuk maju di depan kelas memerankan tokoh yang ada dalam naskah drama. Kelompok lain menyimak penampilan siswa sambil menunggu saat tampil. Setelah satu kelompok selesai tampil kelompok lain menanggapi dan mengkritisi. Guru mengamati dan menilai kemampuan siswa dalam berbicara pada kelompok yang sudah tampil. Setelah semua kelompok yang sudah tampil, guru mengevaluasi penampilan mereka dan memberikan masukan kepada siswa jika ada yang kurang dari penampilan mereka khususnya dalam menghayati katakata yang disampaikan, menghubungkan kalimat sesuai dengan pesan yang ada dalam teks drama, pengucapan dengan intonasi yang tepat, keruntutan dan keberanian siswa dalam memerankan tokoh yang ada dalam teks drama.

12 63 Kegiatan pembelajaran pada pertemuan 2 juga diakhiri dengan kegiatan penutup dengan terlebih dahulu diadakan post test untuk mengetahui hasil belajar siswa (lampiran). Hampir semua siswa merasa kaget dan tidak siap jika diadakan post test. Tetapi akhirnya post test berjalan dengan baik walaupun ada beberapa siswa yang masih bingung mengerjakannya. Setelah post test berakhir peneliti memberikan tugas pada siswa untuk mempelajari materi berikutnya yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya Tahap Pemantauan dan Evaluasi Siklus 1 Pemantauan adalah mengamati kegiatan dan tingkah laku siswa selama penelitian berlangsung. Dalam melakukan pengamatan peneliti dibantu oleh guru mitra yang menjadi kolaborator yaitu kepala sekolah dan guru Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah. Sasaran yang diamati adalah penampilan siswa ketika memerankan tokoh sebuah dialog dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar yang meliputi: menghayati kata-kata yang disampaikan, menghubungkan kalimat sesuai dengan pesan yang ada dalam teks drama, pengucapan dengan intonasi yang tepat, keruntutan dan keberanian siswa dalam memerankan tokoh yang ada dalam teks drama. Pada siklus I ini ada beberapa perilaku yang terdeskripsi berdasarkan hasil observasi. Pada awal pembelajaran sebelum masuk materi, siswa terlihat senang mengikuti pembelajaran. Hal ini disebabkan karena guru dalam menyampaikan apersepsi disertai dengan humor. Begitu guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan materi apa yang akan diajarkan, siswa banyak yang mengeluh. Mereka merasa

13 64 malas untuk belajar berbicara. Terlihat hanya 40% siswa yang masih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Setelah guru menjelaskan metode pembelajaran apa yang akan digunakan dan meminta beberapa siswa untuk maju ke depan dan memerankan sebuah dialog drama seperti yang mereka lihat di sinetron-sinetron yang ada di telivisi, sebagian siswa yang sebelumnya kelihatan malas kelihatan lebih bersemangat, meskipun mereka masih kelihatan bingung dengan pola pembelajaran guru yang merupakan hal baru bagi mereka. Pada siklus I ini, keaktifan siswa masih sangat kurang. Tidak ada siswa yang bertanya maupun menanggapi penjelasan yang disampaikan guru. Kegiatan berdiskusi, kerjasama antar siswa dalam kelompok masing-masing sudah kelihatan terjalin baik. Kemudian ketika siswa diminta untuk memerankan dialog sesuai dengan naskah drama, masih banyak perilaku negatif yang diperlihatkan siswa. Terlihat dalam berbicara yang diungkapkan melalui tokoh dalam peran masing-masing masih banyak pilihan kata yang tidak sesuai, penghayatan yang kurang sesuai, pelafalan dan intonasi salah, serta tidak runtut. Beberapa siswa masih terlihat menghafalkan dialognya dan cenderung kurang lancar dalam berbicara, karena kurang berani dalam berbicara. Ketika teman lain maju ke depan untuk memerankan dialognya, banyak siswa yang kurang memperhatikan. Beberapa siswa masih asyik mengobrol sendiri dengan temannya, dan ada juga yang sibuk menghapalkan dialognya sendiri. Setelah akhir pembelajaran, dan siswa diminta untuk memberikan tanggapan pada penampilan temannya, hanya beberapa siswa yang memberikan

14 65 tanggapan. Pada siklus I ini, kelas masih terlihat kurang hidup. Hanya sebagian siswa yang aktif dalam pembelajaran. Komunikasi antara guru dengan siswa belum terjadi dengan baik, terlihat siswa yang masih cenderung pasif dan kurang bersemangat. Hasil tindakan pada siklus I ini dapat diketahui bahwa siswa kurang berminat dengan pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya pembelajaran berbicara. Minat belajar berbicara yang kurang pada siswa disebabkan karena menurut mereka berbicara dengan bahasa Indonesia sangat sulit. Setelah mengikuti pembelajaran berbicara dengan menggunakan metode sosiodrama, sebagian besar siswa mengaku senang mengikutinya. Menurut mereka dalam pembelajaran berbicara dengan menggunakan metode sosiodrama, mereka mendapatkan kebebasan belajar dan berekspresi. Sambil belajar berbicara, siswa juga berlatih menguasai naskah drama dan bagaimana cara memerankannya. Menurut mereka pembelajaran berbicara dengan menggunakan metode sosiodrama cukup menyenangkan dan tidak membuat mereka cepat jenuh. Meskipun mereka merasa senang dengan pembelajaran berbicara dengan menggunakan metode sosiodrama, tetapi mereka masih mengalami beberapa kesulitan dalam berbicara. Kesulitan yang dialami antara lain, penguasaan kosakata yang kurang sehingga menyebabkan mereka kesulitan dalam menyampaikan gagasan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang tepat. Kesulitan lain yang dialami siswa adalah mengenai pelafalan kosakata yang benar sehingga mempengarui kelancaran mereka dalam berbicara.

15 66 Kesulitan yang dialami siswa seperti yang telah diungkapkan di atas merupakan hal yang patut dimaklumi, meskipun mereka telah mengikuti pembelajaran berbicara dengan menggunakan metode sosiodrama. Mengingat latar belakang mereka yang sebagian besar barada pada lingkungan yang kesehariannya dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Gorontalo dan dialek Manado. Daya serap siswa terhadap materi yang diajarkan berbeda-beda, sehingga tingkat penguasaan siswa terhadap materi berbeda-beda pula. Hal-hal yang ingin disampaikan siswa dalam pembelajaran berbicara dengan menggunakan metode sosiodrama adalah guru harus lebih banyak memberikan contoh kosakata dalam bentuk ragam bahasa yang baik dan benar, sehingga dengan banyak menguasai kosakata siswa dapat menghubungkan kosakata yang diketahuinya menjadi kalimat-kalimat yang runtut. Yang kedua guru juga harus memberikan contoh pelafalan kosakata dengan intonasi yang tepat. Selama observasi dan pemantauan berlangsung guru mitra memberikan penilaian terhadap keterampilan berbicara siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah dan kemampuan guru dalam menerapkan metode sosiodrama. Data pemantauan dan evaluasi terkait dengan kegiatan pembelajaran pada siklus I ini dapat dilihat pada aspek hasil penelitian berikut. 1. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Kegiatan guru diamati dengan menggunakan lembar pengamatan yang berpedoman pada format penilaian yang tersedia meliputi 12 (dua belas)

16 67 kriteria penilaian, sebagaimana terlampir. Berdasarkan penilaian pengamat diperoleh data sebagaimana nampak pada tabel berikut ini. Tabel 5 Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I No. Rentang Kategori Persentase Jumlah Nilai Penilaian (%) Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik 0 0 Jumlah Total Sumber Data: Olahan Data Primer, 2012 Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan terhadap kegiatan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah melalui metode demonstrasi, diperoleh hasil pengamatannya bahwa semua aspek pembelajaran tersebut di atas dilaksanakan oleh guru dengan baik. Hal ini dapat dijelaskan dari 12 (dua belas) kriteria kegiatan guru yang dinilai terdapat 10 aspek (83.34%) yang mendapat penilaian dengan kategori baik dalam hal: menarik perhatian siswa dan membangkitkan motivasi belajarnya, penampilan guru, kesesuaian penggunaan metode sosiodrama dengan pokok bahasan, kejelasan dalam menerangkan materi, kemampuan menggunakan media, keterampilan dan ketepatan menggunakan metode sesuai dengan prosedur, melakukan evaluasi. Ada 1 aspek (8.33%) berada pada kategori sangat baik dalam kejelasan suara menjelaskan materi. Meskipun masih ada 1 aspek (8.33%) berada pada kategori cukup baik dalam hal: menutup kegiatan pembelajaran dengan

17 68 memberikan tugas kepada siswa. Sehingga diharapkan pada tindakan siklus berikutnya aspek ini dapat diperbaiki oleh guru dan meningkat ke arah yang lebih baik. 2. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Data hasil pengamatan kegiatan siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah terkait dengan peningkatan keterampilan berbicaranya melalui metode sosiodrama, diperoleh dengan menggunakan lembar pengamatan kegiatan siswa berdasarkan 4 (empat) aspek yang diamati yaitu: menghayati kata-kata yang disampaikan, menghubungkan kalimat sesuai pesan dengan lancar, pengucapan dengan intonasi yang tepat, dan keruntutan dan keberanian dalam berbicara yang hasilnya dapat dilihat pada lampiran. Pengamatan ini menggunakan checklist ( ), dengan tujuan untuk mengetahui keterampilan siswa dalam berbicara saat pembelajaran pada masing-masing aspek yang dinilai. Lembar pengamatan kegiatan siswa diberikan kepada guru mitra dan harus diisi semua tanpa terkecuali. Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan siklus I dengan menggunakan lembar pengamatan kegiatan siswa pada masing-masing aspek yang diamati diperoleh hasil sebagai berikut. a. Menghayati kata-kata yang disampaikan Pada aspek menghayati kata-kata yang disampaikan ini penilaian dipusatkan pada tepat atau tidaknya atau kesesuaian kata siswa yang disampaikan dengan ekspresi, mimik karakter tokoh dalam bermain drama. Hasil tindakan siklus 1 pada aspek menghayati kata-kata yang disampaikan

18 69 dalam bermain drama oleh siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah diperoleh data bahwa keterampilan siswa berbicara pada aspek ini untuk kategori sangat baik belum ada siswa yang mencapainya atau 0%. Kategori baik dicapai 7 siswa atau 25%. Untuk kategori cukup dicapai 21 siswa atau 75%. Sedangkan siswa yang mendapatkan kategori kurang dan sangat kurang tidak ada lagi atau 0%. Jadi rata-rata nilai keterampilan siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah dalam berbicara pada aspek menghayati kata-kata yang disampaikan berada pada kategori cukup dengan persentase 75%. b. Menghubungkan kalimat sesuai pesan dengan lancar Pada aspek ini penilaian difokuskan pada kemampuan siswa menghubungkan kata-kata sesuai dengan kalimat yang ada dalam teks drama yang diperankan. Hasil tindakan siklus 1 pada aspek ini diperoleh data bahwa keterampilan siswa berbicara pada aspek ini untuk kategori sangat baik belum ada siswa yang mencapainya atau 0%. Kategori baik dicapai 1 siswa atau 3,57%. Untuk kategori cukup dicapai 27 siswa atau 96,43%. Sedangkan siswa yang mendapatkan kategori kurang dan sangat kurang tidak ada lagi atau 0%. Jadi rata-rata nilai keterampilan siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah dalam berbicara pada aspek ini berada pada kategori cukup dengan persentase 96,43%. c. Pengucapan dengan intonasi yang tepat Pada aspek ini penilaiannya difokuskan pada kesesuaian tinggi rendahnya nada kalimat yang diucapkan siswa dan penekanan siswa dalam mengucapkan tiap kata saat memerankan drama. Hasil tindakan siklus 1

19 70 pada aspek ini diperoleh data bahwa keterampilan siswa berbicara pada aspek ini untuk kategori sangat baik belum ada siswa yang mencapainya atau 0%. Kategori baik dicapai 4 siswa atau 14,29%. Untuk kategori cukup dicapai 24 siswa atau 85,71%. Sedangkan siswa yang mendapatkan kategori kurang dan sangat kurang tidak ada lagi atau 0%. Jadi rata-rata nilai keterampilan siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah dalam berbicara pada aspek ini berada pada kategori cukup dengan persentase 85,71%. d. Keruntutan dan keberanian dalam berbicara Pada aspek ini penilaian difokuskan pada kemampuan siswa berbicara dengan lancar, jelas dan runtut dengan ekspresi yang sesuai dengan karakter tokoh, tanpa ada kecemasan atau takut salah dalam berbicara. Hasil tindakan siklus 1 pada aspek ini diperoleh data bahwa keterampilan siswa berbicara pada aspek ini untuk kategori sangat baik belum ada siswa yang mencapainya atau 0%. Kategori baik dicapai 6 siswa atau 21,43%. Untuk kategori cukup dicapai 22 siswa atau 78,57%. Sedangkan siswa yang mendapatkan kategori kurang dan sangat kurang tidak ada lagi atau 0%. Jadi rata-rata nilai keterampilan siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah dalam berbicara pada aspek ini berada pada kategori cukup dengan persentase 78,57%. Adapun keterampilan berbicara siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah setelah dilakukan tindakan siklus 1 berdasarkan 4 (empat) aspek yang diamati yaitu: menghayati kata-kata yang disampaikan, menghubungkan kalimat sesuai

20 71 pesan dengan lancar, pengucapan dengan intonasi yang tepat, dan keruntutan dan keberanian dalam berbicara dapat dilihat pada tabel di bawah ini. No Tabel 6 Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah Siklus I Indikator 1 Menghayati kata-kata yang disampaikan 2 Menghubungkan kalimat sesuai pesan 3 Pengucapan dengan intonasi yang tepat 4 Keruntutan dan keberanian Hasil Capaian Sangat Sangat Baik Cukup Kurang Baik Kurang Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % , , , , , , , , dalam berbicara Rata-Rata , , Persentase Rata-Rata 0% 17,86% 82,14% 0% 0% Sumber Data: Olahan Data Primer, 2012 Data pada tabel 6 di atas menunjukkan bahwa keterampilan berbicara siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah setelah dilaksanakan tindakan siklus 1 untuk kategori baik terdapat 5 siswa atau dengan persentase 17,86%. Untuk kategori cukup terdapat terdapat 23 siswa atau dengan persentase 82,14%. Untuk kategori kurang dan sangat kurang tidak ada. Begitu juga kategori sangat baik belum ada yang mencapainya. Hasil tersebut juga dapat dilihat pada grafik 2 berikut ini.

21 Prosentase (%) Sangat Baik Baik 0 0 Cukup Kurang Sangat Kurang Kategori Grafik 2. Keterampilan Berbicara Siswa Siklus I Grafik 2 di atas terlihat batang untuk kategori cukup adalah yang paling tinggi, yaitu pada angka 82,14%. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam berbicara setelah diadakan tindakan siklus I sudah berada pada kategori cukup, dan selebihnya berada pada kategori baik, yaitu 17,86%. Sedangkan untuk kategori sangat baik, kategori kurang dan sangat kurang tidak ada atau 0%. Kegiatan dilanjutkan dengan pos test. Berdasarkan hasil pos test siswa setelah diadakan tindakan siklus I sudah hampir sebagian siswa tuntas dalam belajar sesuai dengan kriteria ketuntasan yang ditetapkan. Hasil pre test yang dilakukan guru pada siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah tanggal 16 April 2012, diperoleh data bahwa dari 28 siswa terdapat hanya 6 orang siswa yang tuntas, sementara selebihnya masih terdapat 22 orang siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut ini nilai pos test yang diberikan guru pada siswa Kelas V SDN 1

22 73 Biluhu Tengah Mata Pelajaran Bahasa Indonesia tahun pelajaran 2011/2012 setelah pelaksanaan tindakan siklus I dalam tabel berikut ini. Tabel 7 Nilai Pos Test Siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Setelah Pelaksanaan Tindakan Siklus I No Nama Siswa Nilai Kriteria Nilai No Nama Siswa Nilai Kriteria Nilai T TT T TT 1 Abas Akoli Mukrain Ain 85-2 Rizal Abdul Hariyanti Bano 85-3 Raski Apadu Mislan Rahmawati 82-4 Fitran Ahmad Helmilia Ahmad 80-5 Samsul Jinaba Apriyunita Saleh 70-6 Rahim Laji Anggun Fitra M Rahman Laji Ardeani J. Popa 72-8 Aldo Parera Kasmin Yones 75-9 Marlina Apadu Nerci Ayuba Wisda R. Moha Merlin Dunggio Uyan P. Natsir Herlin Parera Sri Yolanda Supriani Nalia Hijrah Dumbela Elis Dunggio Nindrawati J Sri Apriyani I. 82 Jumlah Jumlah Jumlah nilai : 2124 Jumlah nilai maksimal ideal : 2800 Rata-rata nilai tercapai : 75,86 Sumber Data: Olahan Data Primer, 2012 Berdasarkan data pada tabel 7 tentang nilai pos test siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah Mata Pelajaran Bahasa Indonesia setelah pelaksanaan tindakan siklus I, dapat dijelaskan bahwa pembelajaran aspek berbicara dengan menggunakan metode sosiodrama yang telah dilakukan guru di Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah pada mata pelajaran Bahasa Indonesia setelah pelaksanaan tindakan siklus I diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 75,86 dan ketuntasan belajar mencapai 46,43 atau sudah terdapat 13 siswa dari 28 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara klasikal siswa

23 74 belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai 80 hanya sebesar 46,43%. Berikut ini dapat dilihat rekapitulasi hasil pos test keterampilan berbicara siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah setelah pelaksanaan tindakan siklus I dalam tabel berikut ini. Tabel 8 Rekapitulasi Nilai Pos Test Siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah Setelah Pelaksanaan Tindakan Siklus I No Kategori Rentang Persentase Frekuensi Nilai % 1 Sangat Baik Baik ,57 3 Cukup ,43 4 Kurang Sangat Kurang Rata-Rata Nilai Jumlah ,86 Sumber Data: Olahan Data Primer, 2012 Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa nilai pos test siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah pada mata pelajaran Bahasa Indonesia setelah pelaksanaan tindakan siklus I berada pada kategori cukup sejumlah 13 siswa atau 46,43%, berada pada kategori baik sejumlah 15 siswa atau 53,57%, berada pada kategori kurang tidak ada lagi atau 0%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai pos test siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah pada mata pelajaran Bahasa Indonesia setelah pelaksanaan tindakan siklus I berada pada kategori baik Tahap Analisis dan Refleksi Siklus 1 Refleksi tindakan kelas siklus I ini mendiskusikan hasil observasi tindakan kelas yang telah dilakukan. Dari kegiatan refleksi ini diperoleh beberapa hal yang

24 75 dapat dicatat sebagai masukan untuk perbaikan pada tindakan selanjutnya yaitu sebagai berikut; 1) Keadaan kelas masih gaduh pada saat pembelajaran berlangsung; 2) Kebanyakan siswa tidak berani mengajukan pertanyaan walaupun belum jelas; 3) Banyak siswa yang tidak memperhatikan pada saat kelompok yang maju memerankan tokoh yang dalam naskah drama; 4) Keberanian siswa untuk membuat kata-kata sendiri sesuai dengan naskah drama masih kurang; 5) Alokasi waktu yang digunakan masih belum sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP); 6) Keaktifan berbicara didominasi oleh siswa yang pandai; 7) Pembelajaran sosiodrama belum dapat diterapkan secara maksimal. Hasil analisis dan refleksi pada tindakan kelas siklus I dievaluasi bersama peneliti bersama guru kelas. Hasil analisis tersebut diharapkan dapat mengatasi kesalahan yang ada pada siklus I. Hasil analisis tersebut adalah sebagai berikut: 1) Perlu adanya komunikasi yang ramah, terbuka dan komunikatif untuk memberikan kesan bersahabat dan tidak menakutkan agar keberanian siswa untuk berbicara dapat tumbuh; 2) Guru harus membimbing siswa secara menyeluruh; 3) Guru sesering mungkin untuk meningkatkan dan memotivasi aktivitas belajar siswa; 4) Guru harus mampu mengendalikan kelas; 5) Alokasi waktu yang direncanakan harus dilaksanakan seefektif mungkin Hasil Penelitian Siklus II Pelaksanaan tindakan siklus II juga dilakukan melalui 4 (empat) tahap yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pemantauan dan evaluasi, dan tahap analisis dan refleksi yaitu sebagai berikut.

25 Tahap Perencanaan Siklus II Berdasarkan hasil dari tindakan kelas siklus I, maka rencana tindakan kelas siklus I perlu direvisi dan hasilnya akan digunakan sebagai acuan pelaksanaan tindakan kelas siklus II. Berbagai revisi yang disepakati bersama guru kelas yaitu: 1) Dalam setiap pertemuan guru perlu mengoptimalkan pemberian motivasi untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa; 2) Skenario pembelajaran diupayakan lebih menarik lagi agar minat dan semangat belajar siswa semakin meningkat; 3) Proses pembelajaran harus berpusat pada siswa; 4) Guru lebih meningkatkan bimbingan kepada siswa secara menyeluruh; 5) Pengefektifan alokasi waktu pembelajaran. Pembelajaran tindakan kelas siklus II dilaksanakan berdasarkan hasil revisi dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah dibuat yang dilaksanakan selama 2 jam pelajaran dengan materi ajar yaitu teks drama Jahil (lampiran). Pembelajaran juga menerapkan metode sosiodrama seperti pada tindakan kelas siklus I Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus II Tindakan pada siklus II adalah penyempurnaan tindakan pada siklus I. Tindakan siklus II juga dilaksanakan dua kali pertemuan yaitu pertemuan 1 pada hari jumat tanggal 20 April 2012 dan pertemuan 2 pada hari jumat tanggal 27 April Jumlah siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah yang hadir adalah sebanyak 28 siswa.

26 77 Tindakan siklus II pada pertemuan 1 yang dilaksanakan hari Jumat tanggal 20 April 2012 pembelajaran dimulai dengan memberikan motivasi pada siswa agar mempunyai semangat belajar sehingga dapat meningkatkan kemampuan berbicaranya. Kegiatan selanjutnya adalah peneliti mengulas inti materi pelajaran pertemuan sebelumnya. Sebagian siswa memperhatikan dan ada beberapa siswa yang bertanya dari materi sebelumnya. Untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi, peneliti memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa. Dari jawaban yang diberikan dapat diketahui bahwa sebagian siswa sudah siap untuk belajar. Materi sebelumnya jelas, kemudian peneliti mulai masuk ke sub pokok bahasan selanjutnya. Berdasarkan hasil pengamatan, siswa mulai tenang dan tidak ramai, kemudian peneliti meminta kelompok yang mendapat giliran maju ke depan untuk memerankan tokoh sesuai dengan naskah drama. Pada saat kelompok memainkan peran terlihat kelompok yang lain sudah mulai tenang dan memperhatikan kelompok yang maju. Kemudian dilanjutkan tanya jawab, pada pertemuan ini terlihat siswa sudah banyak yang berani mengajukan pertanyaan. Kelompok yang maju sudah dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dengan lancar. Kemudian peneliti memberikan penegasan terhadap meteri tersebut dan dilanjutkan siswa dibantu peneliti menyimpulkan tentang materi yang telah disampaikan. Kegiatan selanjutnya diadakan post test untukk mengetahui hasil belajar siswa. Siswa sudah tidak kaget lagi ketika diadakan post test karena mereka sudah tahu sebelumnya dan siswa mulai paham dengan apa maksud setiap akhir tindakan

27 78 dengan diberi post test. Setelah waktu yang diberikan habis, siswa mengumpulkan jawabannya. Selama observasi berlangsung guru kelas dan peneliti memberikan penilaian untuk aspek afektif dan kognnitif. Sebelumnya guru memberikan motivasi pada siswa untuk giat belajar sebelum pelajaran berakhir. Tindakan siklus II pada pertemuan 2 yang dilaksanakan hari Jumat tanggal 27 April 2012 kegiatan pembelajaran dimulai dengan memberi motivasi kepada siswa tentang pentingnya belajar bahasa Indonesia khususnya aspek kemampuan berbicara baik dalam bidang akademik maupun dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu peneliti juga memberikan pujian kepada siswa yang mendapat nilai baik dari hasil post test sebelumnya, dan bagi yang nilainya masih kurang peneliti memberi motivasi lagi agar lebih semangat belajar. Setelah itu peneliti memberikan gambaran secara umum tentang materi yang akan dipelajari. Kesiapan siswa dalam menghadapi pelajaran sudah lebih baik. Hal ini terbukti ketika peneliti memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengarah pada materi siswa antusias untuk menjawab. Siswa sudah berani menyampaikan ide atau gagasan dalam pembelajaran. Setelah itu peneliti meminta kelompok yang mendapat giliran maju ke depan untuk memerankan tokoh yang telah didapatkan. Pada saat kelompok memerankan tokoh drama terlihat kelompok lain sudah tenang dan memperhatikan kelompok yang maju. Kemudian dilanjutkan tanya jawab terlihat hampir seluruh siswa mengacungkan jari untuk bertanya kemudian kelompok yang maju menunjuk siswa-siswa yang ingin bertanya. Kelompok yang maju menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan selain itu kelompok yang tidak mendapat giliran maju mulai

28 79 menanggapi dan membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab, disini terlihat diskusi yang sudah hidup. Kemudian peneliti memberikan penegasan terhadap materi tersebut dan dilanjutkan siswa dibantu peneliti menyimpulkan tenteng materi yang telah disampaikan. Kemudian guru membagikan soal post test untuk dikerjakan masingmasing siswa dan tidak diperbolehkan mengerjakan terlebih dahulu, siswapun diam menunggu teman lain mendapatkan soal. Setelah semua siswa mendapatkan soal siswa diberikan waktu selama 20 menit untuk mengerjakan, jawaban dikumpulkan oleh salah satu siswa dan memberikannya pada guru. Begitu pelajaran berakhir sebelumnya guru berpesan agar siswa senantiasa belajar berbicara agar dapat meningkatkan prestasinya Tahap Pemantauan dan Evaluasi Siklus II Pada siklus II masih dilakukan observasi untuk memperoleh data berupa perilaku siswa selama mengikuti pembelajaran berbicara dengan metode sosiodrama, serta untuk mengetahui apakah terjadi perubahan perilaku siswa dari siklus I. Observasi pada siklus II ini masih dilakukan peneliti dengan bantuan guru mitra. Sasaran observasi meliputi, 1) semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran, 2) keseriusan siswa dalam mengikuti pembelajaran, 3) keaktifan siswa dalam berdiskusi, 4) keaktifan siswa dalam bertanya, 5) kualitas pertanyaan siswa, 6) kekritisan siswa, 7) kekreativan siswa dalam praktik berbicara, 8) perhatian siswa terhadap penampilan temannya, 9) tanggapan siswa terhadap penampilan temannya, dan 10) keseriusan siswa saat tes berbicara.

29 80 Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran berbicara pada siklus II ini lebih baik dari pada siklus I. Terlihat seluruh siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran, siswa juga tampak serius mengikuti pembelajaran. Siswa sudah mulai aktif bertanya dan menanggapi penjelasan guru. Siswa yang aktif bertanya antara lain Rahman Laji, Ardeani Popa, Nerci Ayuba dan Elis Dunggio. Kualitas pertanyaan yang diajukan siswa sudah cukup baik, rata-rata mereka bertanya tentang bagaimana menghayati kata-kata yang disampaikan dalam berbicara, cara pelafalan, dan menghubungkan kalimat sesuai dengan pesan. Kekritisan siswa pada siklus II ini mencapai kategori baik, hal ini berdasarkan hasil pengamatan, beberapa siswa sering menanggapi penjelasan guru dan memberikan komentar terhadap penampilan temannya. Saat berdiskusi, terlihat semangat siswa dan kerja sama yang cukup baik di antara mereka. Ketika diminta maju memerankan tokoh sesuai dengan dialog yang ada pada naskah drama, siswa tampak antusias mengerjakannya. Dialogdialog siswa sudah cukup baik, hanya beberapa siswa yang pilihan katanya kurang tepat, tetapi sebagian besar sudah tepat. Siswa juga sudah mampu berbicara dengan intonasi dan pelafalan yang tepat. Begitu juga dengan sikap yang mereka tunjukkan saat berbicara sudah sesuai dengan penghayatan dan dikemukakan secara runtut. Mereka juga sangat ekspresif ketika memerankan tokoh. Siswa yang tidak maju terlihat memperhatikan penampilan temannya. Hampir semua siswa memberikan tanggapan terhadap penampilan temannya.

30 81 Pada siklus II ini kelas juga tampak lebih hidup, komunikasi antara guru dengan siswa maupun antar siswa cukup baik. Guru senantiasa melakukan tanya jawab dengan siswa peran guru di kelas sangat baik. Selama proses pembelajaran, guru mampu memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Pengelolaan kelas yang dilakukan guru semakin baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa tindakan yang telah dilakukan pada siklus II mampu menggeser perilaku negatif siswa menjadi perilaku positif. Berdasarkan hasil tindakan pada siklus II diketahui bahwa siswa sangat senang mengikuti pembelajaran berbicara dengan metode sosiodrama. Mereka mulai bisa menikmati pola pembelajaran yang diterapkan guru. Kebebasan yang diberikan guru saat pembelajaran membuat mereka leluasa dalam belajar dan berekspresi melalui kegiatan bermain peran. Jadi mereka mendapatkan pengalaman yang bermakna setelah mengikuti pembelajaran berbicara dengan metode sosiodrama. Ketika ditanya tentang perasaan mereka mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia, semuanya mengaku senang. Mereka mengaku senang dengan cara mengajar guru yang sering diselingi humor, juga terhibur dengan penampilan siswa lain saat memerankan tokoh. Mereka juga sangat termotivasi dalam berbicara, karena mereka akan merasa malu ketika melakukan kesalahan di depan teman-temannya. Ketika diminta berbicara di depan kelas, mereka tidak takut lagi, dua di antara ketiga siswa yang diwawancarai mengaku sudah percaya diri dalam berbicara di depan kelas.

31 82 Pada siklus II ini kesulitan-kesulitan yang dialami siswa sudah dapat diatasi. Perbendaharaan kata siswa semakin bertambah, mereka sudah bisa melafalkan bunyi-bunyi kata-kata dengan intonasi yang tepat, sehingga mereka sudah mampu berbicara dengan lancar. Tetapi mereka masih kesulitan menyusun kalimat yang baik dan benar. Selain itu, mereka masih bingung memilih kata yang sesuai dengan lawan bicara mereka. Siswa yang nilai tesnya rendah mengaku kesulitan dalam pelafalan dengan intonasi yang tepat. Meskipun sebagian besar siswa sudah meningkat keterampilan berbicara, mereka masih ingin menambah perbendaharaan kata bahasa Indonesia, agar lebih baik dalam berbicara. Data pemantauan dan evaluasi terkait dengan kegiatan pembelajaran pada siklus I ini dapat dilihat pada aspek hasil penelitian berikut. 1. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Kegiatan guru pada siklus II juga diamati dengan menggunakan lembar pengamatan yang berpedoman pada format penilaian yang tersedia meliputi 12 (dua belas) kriteria penilaian, sebagaimana terlampir. Berdasarkan penilaian pengamat diperoleh data sebagaimana nampak pada tabel berikut ini. Tabel 9 Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus II No. Rentang Kategori Persentase Jumlah Nilai Penilaian (%) Sangat Baik 6 50, Baik 6 50, Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik 0 0 Jumlah Total Sumber Data: Olahan Data Primer, 2012

32 83 Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan terhadap kegiatan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah melalui metode sosiodrama, diperoleh hasil pengamatannya bahwa semua aspek pembelajaran tersebut di atas dilaksanakan oleh guru dengan sangat baik. Hal ini dapat dijelaskan dari 12 (dua belas) kriteria kegiatan guru yang dinilai terdapat 6 aspek (50%) yang mendapat penilaian dengan kategori sangat baik dalam hal: menarik perhatian siswa dan membangkitkan motivasi belajarnya, menjelaskan prosedur pembelajaran yang akan dilaksanakan, kejelasan suara, kesesuaian penggunaan metode sosiodrama dengan pokok bahasan, Kejelasan dalam menerangkan materi dalam bermain drama serta kejelasan dalam memberikan contoh, dan meninjau kembali pembelajaran yang telah dilakukan dan memberikan kesempatan bertanya kepada siswa. Sementara kemampuan menggunakan media, keterampilan dan ketepatan menggunakan metode sesuai dengan prosedur, melakukan evaluasi, menutup kegiatan pembelajaran dengan memberikan tugas kepada siswa berada pada kategori baik. 2. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Data hasil pengamatan kegiatan siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah terkait dengan peningkatan keterampilan berbicaranya melalui metode sosiodrama pada siklus II, diperoleh dengan menggunakan lembar pengamatan kegiatan siswa berdasarkan 4 (empat) aspek yang diamati yaitu: menghayati kata-kata yang disampaikan, menghubungkan kalimat sesuai pesan dengan

33 84 lancar, pengucapan dengan intonasi yang tepat, dan keruntutan dan keberanian dalam berbicara yang hasilnya dapat dilihat pada lampiran. Pengamatan pada siklus II ini juga menggunakan checklist ( ), dengan tujuan untuk mengetahui keterampilan siswa dalam berbicara saat pembelajaran pada masing-masing aspek yang dinilai. Lembar pengamatan kegiatan siswa diberikan kepada guru mitra dan harus diisi semua tanpa terkecuali. Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan siklus I dengan menggunakan lembar pengamatan kegiatan siswa pada masing-masing aspek yang diamati diperoleh hasil sebagai berikut. a. Menghayati kata-kata yang disampaikan Hasil tindakan siklus II pada aspek menghayati kata-kata yang disampaikan dalam bermain drama oleh siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah diperoleh data bahwa keterampilan siswa berbicara pada aspek ini untuk kategori sangat baik belum ada siswa yang mencapainya atau 0%. Kategori baik dicapai 23 siswa atau 82,14%. Untuk kategori cukup 5 siswa atau 17,86%. Sedangkan siswa yang mendapatkan kategori kurang dan sangat kurang tidak ada lagi atau 0%. Dengan demikian rata-rata nilai keterampilan siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah dalam berbicara pada aspek menghayati kata-kata yang disampaikan berada pada kategori baik dengan persentase 82,14%.

34 85 b. Menghubungkan kalimat sesuai pesan dengan lancar Hasil tindakan siklus II pada aspek ini diperoleh data bahwa keterampilan siswa berbicara untuk kategori sangat baik belum ada siswa yang mencapainya atau 0%. Kategori baik dicapai 25 siswa atau 89,29%. Untuk kategori cukup dicapai 3 siswa atau 10,71%. Sedangkan siswa yang mendapatkan kategori kurang dan sangat kurang tidak ada lagi atau 0%. Jadi rata-rata nilai keterampilan siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah dalam berbicara pada aspek ini berada pada kategori baik dengan persentase 89,29%. c. Pengucapan dengan intonasi yang tepat Hasil tindakan siklus II pada aspek ini diperoleh data bahwa keterampilan siswa berbicara untuk kategori sangat baik belum ada siswa yang mencapainya atau 0%. Kategori baik dicapai 25 siswa atau 89,29%. Untuk kategori cukup dicapai 3 siswa atau 10,71%. Sedangkan siswa yang mendapatkan kategori kurang dan sangat kurang tidak ada lagi atau 0%. Jadi rata-rata nilai keterampilan siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah dalam berbicara pada aspek ini berada pada kategori baik dengan persentase 89,29%. d. Keruntutan dan keberanian dalam berbicara Hasil tindakan siklus II pada aspek ini diperoleh data bahwa keterampilan siswa berbicara untuk kategori sangat baik belum ada siswa yang mencapainya atau 0%. Kategori baik dicapai 23 siswa atau 82,14%. Untuk kategori cukup dicapai 5 siswa atau 17,86%. Sedangkan siswa yang

35 86 mendapatkan kategori kurang dan sangat kurang tidak ada lagi atau 0%. Jadi rata-rata nilai keterampilan siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah dalam berbicara pada aspek ini berada pada kategori baik dengan persentase 82,14%. Untuk lebih jelasnya keterampilan berbicara siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah setelah dilakukan tindakan siklus II berdasarkan 4 (empat) aspek yang diamati yaitu: menghayati kata-kata yang disampaikan, menghubungkan kalimat sesuai pesan dengan lancar, pengucapan dengan intonasi yang tepat, dan keruntutan dan keberanian dalam berbicara dapat dilihat pada tabel di bawah ini. No Tabel 10 Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN 1 Biluhu Tengah Siklus II Indikator 1 Menghayati kata-kata yang disampaikan 2 Menghubungkan kalimat sesuai pesan 3 Pengucapan dengan intonasi yang tepat 4 Keruntutan dan keberanian Hasil Capaian Sangat Sangat Baik Cukup Kurang Baik Kurang Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % , , , , , , , , dalam berbicara Rata-Rata , , Persentase Rata-Rata 0% 85,71% 14,29% 0% 0% Sumber Data: Olahan Data Primer, 2012

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terletak di Jl. Kalikebo, Desa Wiro, Bayat, Klaten berdiri pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terletak di Jl. Kalikebo, Desa Wiro, Bayat, Klaten berdiri pada 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Profil Tempat Penelitian Sekolah yang menjadi tempat penelitian adalah SMP Negeri 3 Bayat yang terletak di Jl. Kalikebo, Desa Wiro, Bayat,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Subyek yang menjadi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Peneliti terlebih dahulu melakukan tahap pratindakan sebelum melaksanakan proses penelitian. Tujuannya adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Awal (Pra Siklus) Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti mencari data awal nilai keterampilan berbicara pada pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Siklus I pertemuan I Dalam rangka memperbaiki masalah Pembelajaran dikelas VI SD Negeri Pesantren pada mata pelajaran IPA, tentang Bumi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama sekolah : SD NEGERI CIPETE 1. Hari/Tanggal : Sabtu, 17 Mei 2014

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama sekolah : SD NEGERI CIPETE 1. Hari/Tanggal : Sabtu, 17 Mei 2014 69 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama sekolah : SD NEGERI CIPETE 1 Mata pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : V/2 Alokasi waktu : 2 x 35 Menit Pertemuan : 1 Hari/Tanggal : Sabtu, 17 Mei

Lebih terperinci

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pembelajaran yang diterapkan pada penelitian guna meningkatkan kreatifitas dan prestasi belajar dalam pemecahan masalah matematika adalah pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PTK. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PTK. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan peneliti sebagai observer dan berkolaborasi dengan guru sebagai pengajar dalam penelitian. Sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua masing masing siklus tiga kali pertemuan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Meningkatan hasil belajar bagi siswa yang kurang mampu dalam memahami mata pelajaran biologi merupakan penelitian tindakan kelas yang direncanakan pelaksanaannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Siklus 1 a. Perencanaan Dalam tahap perencanaan ini tercakup kegiatan sebagai berikut : 1) Refleksi awal, yaitu peneliti melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan penelitian 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), karena penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian, dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa 5.1.1 Rencanaan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pratindakan Peneliti melakukan observasi sebelum melaksanakan penelitian. Observasi bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Paparan Data a. Pra Tindakan Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengadakan observasi awal di MI Al-Hidayah 02 Betak Kalidawir

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil penelitian ini menggambarkan tentang pengamatan dan tindakan pembelajaran pra siklus, tindakan pada siklus I yang dilaksanakan pada hari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian 42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Biluhu Tengah Kecamatan Biluhu Kabupaten Gorontalo.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Batiombo 02 masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan peneliti yang juga sebagai guru mata pelajaran yang terlibat dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Kegiatan pra tindakan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengawali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum dilaksanakan proses pembelajaran siklus I, melalui pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum dilaksanakan proses pembelajaran siklus I, melalui pembelajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 1.Siklus I a. Perencanaan Tindakan Sebelum dilaksanakan proses pembelajaran siklus I, melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas VI Sekolah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 93 A. Hasil Penelitian 1. Refleksi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu. Subyek penelitian ini yaitu guru dan seluruh siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didik (siswa), materi, sumber belajar, media pembelajaran, metode dan lain

BAB I PENDAHULUAN. didik (siswa), materi, sumber belajar, media pembelajaran, metode dan lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran sebagai suatu proses merupakan suatu sistem yang melibatkan berbagai komponen antara lain komponen pendidik (guru), peserta didik (siswa), materi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas enam SD Negeri Simpar masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar di kelas. Dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar di kelas. Dalam BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus-siklus pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar di kelas. Dalam

Lebih terperinci

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Deskripsi Kondisi awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning Tipe STAD diketahui ketuntasan hasil belajar IPA semester I kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Rojoimo. SD Negeri 1 Rojoimo terletak di Desa Mirombo Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo. SD Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo Utara yang berjumlah 20 orang siswa, terhadap materi perubahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo Utara yang berjumlah 20 orang siswa, terhadap materi perubahan 4.1. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1. Pengamatan Observasi Awal Pelaksanaan observasi awal dilakukan untuk melihat sejauhmana hasil yang diperoleh siswa Kelas IV SDN 1 Kasia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI IPS2 SMA NEGERI 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI IPS2 SMA NEGERI 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI IPS2 SMA NEGERI 1 GROBOGAN semester II tahun ajaran 2013-2014 pada kompetensi dasar mengenal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah Penelitian yang dilakukan penulis meliputi tiga kegiatan, yaitu : 1) kegiatan orientasi dan identifikasi masalah, 2) tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD Negeri Kopeng 03 terletak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian SMP Negeri 3 Pakem berlokasi di Dusun Pojok, Desa Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan metode bermain peran dalam mengatasi masalah belajar siswa memerankan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VII F SMP N 2 Susukan semester 2 tahun ajaran 2013 / 2014 pada kompetensi dasar mendiskripsikan Potensi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil penelitian ini menggambarkan tentang pengamatan dan tindakan pembelajaran pra siklus, tindakan pada siklus I yang dilaksanakan pada hari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua, masing-masing siklus tiga kali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah yang diungkapkan pada Bab I akan disajikan dalam Bab IV ini. Pada bab ini diuraikan mengenai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kegiatan Persiklus 1. Siklus I a. Perencanaan Adapun tahap perencanaan yang dihasilkan dalam proses belajar mengajar sebagai berikut: 1) Dihasilkan rencana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VIII E SMP N 2 Susukan semester I tahun ajaran 2012 / 2013 pada kompetensi dasar mendiskripsikan hubungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini di awali dari orientasi lapangan untuk mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas 2.B

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pra Siklus Pelaksanaan pra siklus pada minggu ke-2 dan ke-3 bulan Oktober 2012 mata pelajaran IPA tentang tumbuhan hijau dengan hasil belajar yang sangat mengecewakan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Kondisi Prasiklus Dalam pelaksanaan pembelajaran diawali dengan guru memberi salam kepada siswa kemudian dilanjutkan dengan mengabsen siswa.

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis data digunakan untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis data digunakan untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis data digunakan untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan dari kegiatan yang telah dilaksanakan. Analisis data bisa dilakukan jika data yang akan dianalisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan kooperatif tipe group investigation (GI) pada mata pelajaran IPS dengan materi Perjuangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tlogodalem. SD Negeri Tlogodalem terletak di Dusun Ngadisari, Desa Tlogodalem, Kecamatan Kertek, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Siklus I Dalam pelaksanaan siklus I mengacu pada rencana pembelajaran dengan menggunakan sosiodrama dengan pokok bahasan sikap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN Deskripsi mengenai hasil penelitian merupakan jawaban atas rumusan masalah yang diungkapkan pada Bab I akan disajikan dalam Bab IV ini. Sebelum hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Kelas yang di gunakan untuk penelitian adalah kelas IV yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan, dengan guru kelas yang bernama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Pra Siklus Peneliti terlebih dahulu melaksanakan observasi pembelajaran di kelas II MI Raudlatussibyan Sampang Karangtengah Demak pada hari Senin

Lebih terperinci

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Diskripsi Siklus 1 1) Perencanaan Tindakan Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil studi pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dirancang, maka pelaksanaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dirancang, maka pelaksanaan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dirancang, maka pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan melalui tahap dan proses yang terstruktur.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : V (lima)/ II (dua) : 1 (satu) / siklus I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : V (lima)/ II (dua) : 1 (satu) / siklus I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Namasekolah Mata pelajaran Kelas Waktu Pertemuan : SDN 3 Cibodas : Bahasa Indonesia : V (lima)/ II (dua) : 4x35 menit : 1 (satu) / siklus I A. Standar Kompetensi Berbicara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi kondisi awal (prasiklus), (2) Pelaksanaan tindakan (siklus I-II), (3) Hasil penelitian,

Lebih terperinci

Penelitian tindakan kelas ini diawali dengan wawancara dan observasi. awal, yaitu pembelajaran yang berlangsung secara alamiah, kemudian dilakukan

Penelitian tindakan kelas ini diawali dengan wawancara dan observasi. awal, yaitu pembelajaran yang berlangsung secara alamiah, kemudian dilakukan 71 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pra Penelitian Penelitian tindakan kelas ini diawali dengan wawancara dan observasi awal, yaitu pembelajaran yang berlangsung secara alamiah, kemudian dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03 SD Negeri Ampel 03 terletak di Dukuh Ngaduman Desa Kaligentong Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Sekolah ini didirikan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan melalui praktik pembelajaran di kelas 6 SD Negeri 2 Getas Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang dilakukan di kelas V SDN. Cisitu 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang dilakukan di kelas V SDN. Cisitu 2 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian yang dilakukan di kelas V SDN. Cisitu 2 dilatarbelakangi oleh adanya masalah dalam pembelajaran IPS terutama masalah hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Hasil observasi dan Kondisi Real Pembelajaran Matematika di SD Negeri 2 Metro Pusat.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Hasil observasi dan Kondisi Real Pembelajaran Matematika di SD Negeri 2 Metro Pusat. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian a. Hasil observasi dan Kondisi Real Pembelajaran Matematika di SD Negeri 2 Metro Pusat. 1. Deskripsi Awal Untuk memperoleh data awal sebelum melaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Lembaga pendidikan yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian yaitu SD Kumpulrejo 03 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. 4.2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Keprabon, Kecamatan Polanharjo. SD Negeri 1 Keprabon merupakan salah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Keprabon, Kecamatan Polanharjo. SD Negeri 1 Keprabon merupakan salah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah SDN 1 Keprabon Tempat penelitian yang dilakukan ini berada di kelas IV SD Negeri 1 Keprabon, Kecamatan Polanharjo. SD Negeri 1 Keprabon merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan ini, deskripsi yang akan diuraikan adalah: (1) kondisi awal, (2) siklus I, dan (3) siklus II. 4.1.1 Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di MI Al-Manar Alalak yang merupakan sebuah lembaga pendidikan formal yang berada dibawah naungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu cara untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan menggunakan model picture and

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan menggunakan model picture and BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitan Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan tindakan kelas melalui pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango. Adapun tujuan didirikan sekolah ini adalah sebagai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango. Adapun tujuan didirikan sekolah ini adalah sebagai 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di Kelas II SDN 3 Bulawa Kabupaten Bone Bolango. Adapun tujuan didirikan sekolah ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN Samban 02 Penelitian ini dilakukan di SDN Samban 02 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Dilihat dari letak geografisnya SDN Samban 02 terletak di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Penelitian Penelitian tindakan ini dilakukan di SMK Muhammadiyah 1 Klaten Utara. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data 1. Pra Siklus Hasil dokumentasi peneliti pada tahun pelajaran 2013/2014 menunjukkan bahwa proses pembelajaran pada mata pelajaran matematika di MI AN-NUR

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 49 4.1. Deskripsi Kondisi Awal BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan di kelas 4 Sekolah Dasar Negeri 02 Katong semester II Tahun Pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan ini mengenai deskripsi pra siklus, deskripsi siklus 1, dan deskripsi siklus 2. Deskripsi siklus 1 tentang perencanaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Darus Salam Kalipang yang berada di Jalan masjid dusun Krikilan desa Kalipang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Dukuh 03 Salatiga. Subjek penelitian siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Saptosari,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Saptosari, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Saptosari, yang terletak di jalan Wonosari-Panggang Km.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV ini akan disajikan uraian hasil penelitian. Hasil penelitian ini merupakan jawaban atas rumusan masalah yang terdapat pada bab I. Sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra siklus Pembelajaran pada kelas IV SD Negeri Rogomulyo 01 Kayen Pati pada kondisi awal sebelum diberi tindakan menggunakan metode pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Kegiatan pratindakan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan awal objek penelitian sebelum diberi tindakan. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Dialog awal Karakteristik siswa kelas VIIB SMP N 03 Polokarto yang menjadi subyek penelitian pada pelajaran IPS siswa cenderung mempunyai kemampuan belajar yang masih kurang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dipilih karena mempunyai beberapa keistimewaan yaitu mudah dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 69 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dipilih karena mempunyai beberapa keistimewaan yaitu mudah dilakukan

Lebih terperinci

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32)

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32) 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Subyek yang menjadi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Hasil Penelitian Pra Siklus Penelitian pra siklus ini dilakukan pada tanggal 17 Maret 2011 di

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Hasil Penelitian Pra Siklus Penelitian pra siklus ini dilakukan pada tanggal 17 Maret 2011 di BAB IV HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian Pra Siklus Penelitian pra siklus ini dilakukan pada tanggal 17 Maret 2011 di dasarkan pada hasil kuis dan observasi dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Penggambaran kondisi awal sebelum dilaksanakannya sebuah penelitian tindakan, diperlukan untuk mengetahui gambaran nyata kondisi kelas yang

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2013 2014 Sugiani Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dipaparkan hasil Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Peningkatan Pemahaman Materi Perjuangan Melawan Penjajah Jepang Melalui Metode Pembelajaran

Lebih terperinci