Simulasi Komputer untuk Analisis Karakteristik Model Sistem Pegas- Peredam Kejut- Massa

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBENTUKAN MODEL : AYUNAN (OSILASI) BEBAS. Husna Arifah,M.Sc

Analisis Perpindahan (displacement) dan Kecepatan Sudut (angular velocity) Mekanisme Empat Batang Secara Analitik Dengan Bantuan Komputer

Husna Arifah,M.Sc :Ayunan (osilasi) dipakai.resonansi

ANALISIS SHOCK ABSORBER RODA DEPAN KENDARAAN RODA EMPAT JENIS SUZUKI CARRY 1000

PEMBENTUKAN MODEL RANGKAIAN LISTRIK

Hendra Gunawan. 25 April 2014

Simulasi Komputer Untuk Memprediksi Besarnya Daya Pemotongan Pada Proses Cylindrical Turning Berdasarkan Parameter Undeformed Chip Thickness

Ardi Noerpamoengkas Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Simulasi Peredaman Getaran Bangunan dengan Model Empat Tumpuan

Referensi : Hirose, A Introduction to Wave Phenomena. John Wiley and Sons

ANALISIS KESTABILAN SISTEM GERAK PESAWAT TERBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE NILAI EIGEN DAN ROUTH - HURWITZ (*) ABSTRAK

Analisa Variable Moment of Inertia (VMI) Flywheel pada Hydro-Shock Absorber Kendaraan

DECIDING THE OPTIMUM SPOKE ANGLE OF MOTORCYCLE CAST WHEEL USING FINITE ELEMENT APLICATION AND PUGH S CONCEPT SELECTION METHOD

BUKU RANCANGAN PENGAJARAN MATA AJAR GETARAN MEKANIS. oleh. Tim Dosen Mata Kuliah Getaran Mekanis. Fakultas Teknik Universitas Indonesia Februari 2016

ANALISIS SIMULASI GEJALA CHAOS PADA GERAK PENDULUM NONLINIER. Oleh: Supardi. Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta

BAB 3 DINAMIKA STRUKTUR

BAB III SIMPLE VIBRATION APPARATUS

Analisa Aplikasi Peredam Getaran Dinamik Pada Model Setengah Mobil Empat Derajat Kebebasan Berbasis Respon Amplitudo

ANALISA STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH (RETAINING WALL) AKIBAT BEBAN DINAMIS DENGAN SIMULASI NUMERIK ABSTRAK

PENCARIAN AKAR-AKAR PERSAMAAN NONLINIER SATU VARIABEL DENGAN METODE ITERASI BARU HASIL DARI EKSPANSI TAYLOR

Getaran sistem pegas berbeban dengan massa yang berubah terhadap waktu

EFEK REDAMAN PADA SIMULASI KONVERVI ENERGI GELOMBANG LAUT MENJADI ENERGI LISTRIK DENGAN PRINSIP RESONANASI. Oleh

FISIKA I. OSILASI Bagian-2 MODUL PERKULIAHAN. Modul ini menjelaskan osilasi pada partikel yang bergerak secara harmonik sederhana

Getaran osilasi teredam pada pendulum dengan magnet dan batang aluminium

Mata Kuliah GELOMBANG OPTIK TOPIK I OSILASI. andhysetiawan

GERAK HARMONIK. Pembahasan Persamaan Gerak. untuk Osilator Harmonik Sederhana

Bab 7 Persamaan Differensial Non-homogen

SIFAT-SIFAT DINAMIK DARI MODEL INTERAKSI CINTA DENGAN MEMPERHATIKAN DAYA TARIK PASANGAN

MODEL MATEMATIKA SEDERHANA REDAMAN GETARAN PADA SAYAP PESAWAT TERBANG

SUSTAINABLE PRODUCT DEVELOPMENT FOR SHIP DESIGN USING FINITE ELEMENT APLICATION AND PUGH S CONCEPT SELECTION METHOD

GERAK HARMONIK SEDERHANA

DINAMIKA PROSES PENGUKURAN TEMPERATUR (Siti Diyar Kholisoh)

STUDI EFEKTIFITAS PENGGUNAAN TUNED MASS DAMPER UNTUK MENGURANGI PENGARUH BEBAN GEMPA PADA STRUKTUR BANGUNAN TINGGI DENGAN LAYOUT BANGUNAN BERBENTUK U

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

PEMODELAN dan SIMULASI SISTEM SUSPENSI MOBIL ABSTRAK

MINGGUKE KE-5. Learning Outcome:


BAB V KESIMPULAN 5.1 Ringkasan

Simulasi Kestabilan Model Predator Prey Tipe Holling II dengan Faktor Pemanenan

Pengembangan Prototipe Hybrid Shock Absorber : Kombinasi Viscous dan Regenerative Shock Absorber

Simulasi Peredam Getaran TDVA dan DDVA Tersusun Seri terhadap Respon Getaran Translasi Sistem Utama. Aini Lostari 1,a*

Studi Komputasi Gerak Bouncing Ball pada Vibrasi Permukaan Pantul

JAWABAN ANALITIK SEBAGAI VALIDASI JAWABAN NUMERIK PADA MATA KULIAH FISIKA KOMPUTASI ABSTRAK

PERANCANGAN DYNAMIC ABSORBER SEBAGAI KONTROL VIBRASI PADA GEDUNG AKIBAT PENGARUH GETARAN BAWAH TANAH. Oleh. Endah Retnoningtyas

Catatan Kuliah FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #8: Osilasi

SIMULASI DAN PERHITUNGAN SPIN ROKET FOLDED FIN BERDIAMETER 200 mm

SIMULASI PEREDAMAN GETARAN MEKANIS MESIN SENTRIFUGAL DENGAN SISTEM DUAL DYNAMIC VIBRATION ABSORBER (DUAL DVA)

TINJAUAN KASUS PERSAMAAN GELOMBANG DIMENSI SATU DENGAN BERBAGAI NILAI AWAL DAN SYARAT BATAS

PEMODELAN MATEMATIKA PADA SISTEM REDAMAN MERIAM

Karakteristik Gerak Harmonik Sederhana

SASARAN PEMBELAJARAN

PEMANFAATAN SOFTWARE MATLAB DALAM PEMBELAJARAN METODE NUMERIK POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR SIMULTAN

KARAKTERISTIK GERAK HARMONIK SEDERHANA

Osilasi Harmonis Sederhana: Beban Massa pada Pegas

Pengembangan Alat Ukur Berbasis Loadcell Untuk Pengujian Tahanan Model Kendaraan Tempur Amphibi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Studi Numerik dan Eksperimental Karakteristik Dinamik Model Sistim Suspensi

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH FREKUENSI DAN AMPLITUDO GETARAN PADA MATERIAL MULTILAYER PIEZOELECTRIC TERHADAP ENERGI YANG DIBANGKITKAN

KOMPUTASI NUMERIK GERAK PROYEKTIL DUA DIMENSI MEMPERHITUNGKAN GAYA HAMBATAN UDARA DENGAN METODE RUNGE-KUTTA4 DAN DIVISUALISASIKAN DI GUI MATLAB

GETARAN DAN GELOMBANG STAF PENGAJAR FISIKA DEP. FISIKA IPB

SIMULASI PERSAMAAN GERAK PADA SISTEM SUSPENSI DENGAN KOEFISIEN REDAM GETAR BERUPA FUNGSI KECEPATAN DAN PERUBAHAN MASSA BEBAN

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), ( Print)

Metode Numerik - Interpolasi WILLY KRISWARDHANA

FUNGSI GELOMBANG DAN RAPAT PROBABILITAS PARTIKEL BEBAS 1D DENGAN MENGGUNAKAN METODE CRANK-NICOLSON

menganalisis suatu gerak periodik tertentu

PENENTUAN GAYA HAMBAT UDARA PADA PELUNCURAN ROKET DENGAN SUDUT ELEVASI 65º

Husna Arifah,M.Sc : Persamaan Bessel: Fungsi-fungsi Besel jenis Pertama

PENGARUH INERSIA COUPLE PADA PROPELLER TERHADAP GETARAN SISTEM PROPULSI KAPAL. Debby Raynold Lekatompessy * Abstract

TUJUAN PERCOBAAN II. DASAR TEORI

METODE TRANSFORMASI ELZAKI DALAM MENYELESAIKAN PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA LINEAR ORDE DUA DENGAN KOEFISIEN VARIABEL ABSTRACT

METODE ITERASI ORDE EMPAT DAN ORDE LIMA UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Imaddudin ABSTRACT

MAKALAH GETARAN BEBAS TAK TEREDAM DAN GETARAN BEBAS TEREDAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

FORMULA PENGGANTI METODE KOEFISIEN TAK TENTU ABSTRACT

REKAYASA GEMPA GETARAN BEBAS SDOF. Oleh Resmi Bestari Muin

BUKU RANCANGAN PENGAJARAN MATA AJAR METODE NUMERIK. oleh. Tim Dosen Mata Kuliah Metode Numerik

Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.1, Januari 2015 (1-7) ISSN:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penerapan Teknologi CAD/CAM akan meningkatkan : Kepuasan Bekerja Pekerja bagian Mold

Solusi Numerik Persamaan Gelombang Dua Dimensi Menggunakan Metode Alternating Direction Implicit

ANALISIS PENJUALAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) dari PT. PERTAMINA (PERSERO) UPms V SURABAYA dengan METODE ARIMA BOX JENKINS

METODE BENTUK NORMAL PADA PENYELESAIAN PERSAMAAN RAYLEIGH

Perpaduan Metode Newton-Raphson Dan Metode Euler Untuk Menyelesaikan Persamaan Gerak Pada Osilator Magnetik

Sistem Kontrol Digital Eksperimen 2 : Pemodelan Kereta Api dan Cruise Control

Redesign Sistem Peredam Sekunder dan Analisis Pengaruh Variasi Nilai Koefisien Redam Terhadap Respon Dinamis Kereta Api Penumpang Ekonomi (K3)

Dosen Pembimbing : Ir. J. Lubi BAHAIROTUL LU LU ( )

SIMULASI PENGENDALIAN PRIME MOVER KONVENSIONAL

PEMODELAN ARUS LALU LINTAS ROUNDABOUT

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) F 113

FAMILI BARU METODE ITERASI BERORDE TIGA UNTUK MENEMUKAN AKAR GANDA PERSAMAAN NONLINEAR. Nurul Khoiromi ABSTRACT

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA UNTUK APLIKASI BANK SOAL PADA BINUS SCHOOL SERPONG

Bab 7 Persamaan Differensial Orde-2 Non Homogen

Satuan Pendidikan. : XI (sebelas) Program Keahlian

Endang Mugia GS. Peneliti Bidang Teknologi Avionik, Lapan ABSTRACT

GERAK OSILASI. Penuntun Praktikum Fisika Dasar : Perc.3

HUBUNGAN ANTARA KEKERASAN DENGAN KEKUATAN TARIK PADA LOGAM ULET DAN GETAS

Slide : Tri Harsono Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS

PEMODELAN SISTEM MEKANIS. Pemodelan & Simulasi TM06

Penggunaan Pemrograman Dinamik dalam Menyelesaikan Masalah Distributed Generation Allocation

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

Kontrol PID Pada Miniatur Plant Crane

Transkripsi:

Simulasi Komputer untuk Analisis Larakteristik Model Sistem Pegas-Peredam Kejut-Massa (Oegik Soegihardjo) Simulasi Komputer untuk Analisis Karakteristik Model Sistem Pegas- Peredam Kejut- Massa Oegik Soegihardjo Dosen Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Mesin Universitas Kristen Petra Abstrak Simulasi komputer dalam suatu rekayasa teknik sangat membantu perancang untuk menggambarkan/memvisualisasikan karakteristik sistem yang akan dibuat. Dengan pemodelan sistem perancang bisa menganalisis karakteristik sistem pada berbagai kondisi operasi tanpa harus kehilangan banyak waktu dan biaya, karena semua proses bisa dilakukan dengan bantuan komputer. Untuk menjamin analisis yang tepat, model matemastis dari sistem yang akan dianalisis serta program komputer harus dibuat. Beberapa kasus yang diambil dari kondisi riil akan disimulasikan untuk dianalisis karakteristiknya. Kata kunci: pegas, peredam kejut, massa, gaya pegas, gaya peredam, model matematis. Abstract Computer simulation in engineering will help designer to visualize characteristics of the system being designed. By modeling of the system and implement it into the computer, designer will be able to analyze characteristics of the system on any operating condition with less cost and time. To ensure the correct analysis, mathematical model and computer programming of the system have to be developed. Data form real cases will be simulated to analyze their characteristics. Keywords: spring, damper, mass, spring force, damping force, mathematical model. 1. Pendahuluan Sistem pegas-peredam kejut-massa banyak digunakan dalam bidang otomotif, khususnya untuk sistem suspensi. Walaupun sistem suspensi sendiri cukup beragam, namun pemahaman yang baik tentang sistem pegasperedam kejut-massa, akan menjadi dasar untuk memahami berbagai variasi dalam sistem suspensi. Simulasi sistem dengan menggunakan komputer sudah menjadi bagian yang sangat penting dalam proses perancangan. Dengan simulasi berbagai kondisi riil bisa diimplementasikan ke dalam model untuk dianalisis. Dengan demikian gambaran secara umum dari karakteristik sistem sudah bisa diperoleh sebelum sistemnya sendiri dibuat Simulasi semacam ini sangat membantu dalam proses perancangan karena penghematan dari sisi waktu dan biaya. Catatan : Diskusi untuk makalah ini diterima sebelum tanggal 1 Juli 2001. Diskusi yang layak muat akan diterbitkan pada Jurnal Teknik Mesin Volume 3 Nomor 2 Oktober 2001. 2. Model Matematis Sistem Sistem pegas-peredam kejut-massa dapat digambarkan sebagaimana gambar 1 berikut. Gambar 1. Sistem Pegas-Peredam Kejut-Massa (diadopsi dari referensi 4 dan 5). Pada sistem sebagaimana gambar 1 di atas, untuk setiap saat, gaya bersih yang bekerja pada massa m adalah gaya pegas, Fs (spring force) dan gaya peredam, Fd (damping force). Gaya pegas besarnya sebanding dengan konstanta pegas (k) serta jarak perpin-dahan (vertikal) dari posisi keseimbangan (y), dan dirumuskan sebagai berikut: 29

JURNAL TEKNIK MESIN Vol. 3, No. 1, April 2001: 29 34 Fs = - ky (1) Tanda negatif menunjukkan bahwa gaya yang terjadi akan mengembalikan massa m ke posisi keseimbangan. Gaya peredam dari peredam kejut dinyatakan sebagai berikut: Fd = - c dy/dt (2) Di mana c adalah koefisien peredaman (damping coefficient) dan dy/dt adalah kecepatan massa m pada arah vertikal. Tanda negatif menunjukkan bahwa gaya peredam bekerja pada arah yang berlawanan dengan arah kecepatan massa m. Hukum Newton kedua untuk sistem pegasperedam kejut-massa dinyatakan dalam persamaan berikut (ref. 1): m d 2 y/dt 2 = -c dy/dt ky (3) atau m d 2 y/dt 2 + c dy/dt + ky = 0 (4) Persamaan (4) merupakan persamaan deferensial linier orde kedua. Persamaan tersebut dapat juga dinyatakan dalam bentuk persamaan karakteristik sebagai berikut (ref. 3): λ 2 + c/m λ + k/m = 0 (5) yang memiliki akar-akar sebagai berikut: λ1,2 = - (c/m) + (1/2m)(c 2-4mk) 0,5 (6) Untuk penyederhanaan, ditetapkan parameter-parameter sebagai berikut: α = c/2m β = (1/2m)(c 2-4mk) 0,5 (7) dengan demikian persamaan (6) dapat ditulis kembali dalam bentuk: λ 1 = - α + β λ 2 = - α - β (8) Bentuk penyelesaian persamaan (5) akan sangat tergantung pada koefisien peredaman, c (damping coefficient). Tiga kemungkinan yang akan terjadi berkenaan dengan harga koefisien peredaman, c adalah sebagai berikut: 1. c 2 > 4mk, ada dua akar riil yang berbeda, λ1 dan λ2 (overdamping) 2. c 2 = 4mk, ada dua akar riil yang sama, λ1 = λ2 (critical damping) 3. c 2 < 4mk, akar imajiner (underdamping). Sistem yang akan disimulasi dalam penulisan ini adalah kemungkinan yang ketiga (underdamping), karena kondisi seperti ini yang banyak ditemui dalam praktek rekayasa, khususnya untuk sistem suspensi otomotif. Penyelesaian (general solution) untuk kemungkinan yang ketiga tersebut adalah sebagai berikut: y(t) = e -αt (yo cos ωt + yo(α/ω)(sin ωt) (9) dengan ω = (k/m - c 2 /4m 2 ) 0,5 (harus > 0). Kurva dari persamaan (9), yang adalah penyelesaian (general solution) yang menggambarkan karakteristik sistem pegas-peredam kejut-massa, dapat dilihat pada gambar 2 berikut. Gambar 2. Kurva Sistem Pegas-Peredam Kejut-Massa (underdamping, diadopsi dari ref. 1 dan 4). 3. Pemrograman dan Data Masukan untuk Simulasi Program yang diperlukan untuk simulasi dibuat dengan software Fortran77. Bagan alir program simulasi dapat dilihat di lampiran 1, sedangkan program simulasinya (source program) dapat dilihat di lampiran 2. Data masukan yang akan disimulasi terdiri dari tiga kasus dan akan dianalisis setelah diperoleh hasil simulasinya. Data untuk ketiga kasus tersebut hanya berbeda pada harga koefisien peredamannya. Data masukan untuk simulasi dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini. Tabel 1. Data masukan untuk simulasi Kasus Parameter & satuan Nilai parameter I Massa, m, (kg) Konstanta pegas, k, (kg/det) Koefisien peredaman, c, (kg/det) Simpangan awal, yo, (m) Waktu, t, (det) Banyaknya nilai y(t) yg dihitung 1100 1200000 13000 0,2 3 60 II III Massa, m, (kg) Konstanta pegas, k, (kg/det) Koefisien peredaman, c, (kg/det) Simpangan awal, yo, (m) Waktu, t, (det) Banyaknya nilai y(t) yg dihitung Massa, m, (kg) Konstanta pegas, k, (kg/det) Koefisien peredaman, c, (kg/det) Simpangan awal, yo, (m) Waktu, t, (det) Banyaknya nilai y(t) yg dihitung 1100 1200000 14000 0,2 3 60 1100 1200000 15000 0,2 3 60 30

Simulasi Komputer untuk Analisis Larakteristik Model Sistem Pegas-Peredam Kejut-Massa (Oegik Soegihardjo) 4. Hasil Simulasi dan Analisis Hasil simulasi komputer untuk kasus I, II dan III dengan data masukan sebagai-mana terdaftar pada tabel 1, dapat dilihat pada lampiran 3 (hasil simulasi untuk kasus I), lampiran 4 (hasil simulasi untuk kasus II) dan lampiran 5 (hasil simulasi untuk kasus III). Pada kasus I hasil simulasi menunjukkan bahwa setelah berosilasi dengan simpangan awal (yo) sebesar 0,2 m, sistem mencapai posisi kesetimbangan setelah 2,950 detik. Frekuensi osilasi sistem sebesar 5.42 Hz, dengan demikian mulai dari t = 0 detik sampai dengan t = 2,950 detik sistem berosilasi sebanyak kira-kira 15,7 kali. Pada kasus II hasil simulasi menunjukkan bahwa setelah berosilasi dengan simpangan awal (yo) sebesar 0,2 m, sistem mencapai posisi kesetimbangan setelah 2,750 detik. Frekuensi osilasi sistem sebesar 5,40 Hz. Mulai dari t = 0 detik sampai t = 2,750 detik sistem berosilasi sebanyak kira-kira 14,8 kali. Dibandingkan dengan kasus I, waktu yang yang diperlukan oleh kasus II untuk mencapai posisi kesetimbangan adalah 6,78 % lebih cepat. Pada kasus III hasil simulasi menunjukkan bahwa setelah berosilasi dengan simpangan awal (yo) sebesar 0,2 m, sistem mencapai posisi kesetimbangan setelah 2,5 detik. Frekuensi osilasi sistem sebesar 5,39 Hz. Mulai dari t = 0 detik sampai t = 2,5 detik, sistem berosilasi sebanyak kira-kira 13,5 kali. Dibandingkan dengan kasus I, waktu yang yang diperlukan oleh kasus III untuk mencapai posisi kesetimbangan adalah 15,25 % lebih cepat. Dari seluruh hasil simulasi bisa dilihat bahwa dengan meningkatnya koefisien peredaman c (dengan kondisi yang lainnya tetap sama), sistem lebih cepat mencapai posisi kesetimbangan. Dalam aplikasi praktis di bidang otomotif, diinginkan agar setelah kendaraan mengalami perubahan terhadap posisi kesetimbangan (misalnya saat roda kendaraan melewati lubang), kendaraan tidak terlalu lama berosilasi/berguncang dan bisa segera mencapai posisi kesetimbangan kembali. Dengan perubahan harga konstanta peredaman, simulasi memberikan informasi mengenai waktu untuk mencapai posisi kesetimbangan, yaitu 2,950 detik, 2,750 detik dan 2,5 detik, berturut-turut untuk kasus I, II dan III. Frekuansi osilasi dari setiap kasus juga bisa didapatkan dari simulasi. Daftar Pustaka 1. Chapra, S.C., and Canale, R.P., Metode Numerik, Jilid 1, edisi kedua. Penerbit Erlangga, Jakarta, 1986. 2. Koffman,E.B., and Friedman, F.L., Fortran With Engineering Application, 5 th edition, Addison-Wesley Publishing Company, New York, 1993. 3. Kreyzig, E., Advanced Engineering Mathematics, 7 th edition, John Wiley & Sons Inc, New York, 1993. 4. Seto, W.W., Theory and Problems of Mechanical Vibrations, McGraw-Hill Book Company, New York, 1964. 5. Woods, R.L., and Lawrence, K.L., Modeling and Simulation of Dynamic Systems, Prentice-Hall Inc., New Jersey, 1997. 5. Kesimpulan Dengan pemodelan serta pemrograman yang benar, simulasi dengan komputer bisa memberikan hasil dalam waktu yang singkat. Dari hasil simulasi sebagaimana ditunjukkan dalam tulisan ini, karakteristik dari sistem pegas-peredam kejut-massa dapat dilihat dan dianalisis dengan mudah. 31

JURNAL TEKNIK MESIN Vol. 3, No. 1, April 2001: 29 34 Lampiran 1. Bagan alir program simulasi sistem pegas-peredam kejutmassa Lampiran 2. Program Simulasi (source program) 32

Simulasi Komputer untuk Analisis Larakteristik Model Sistem Pegas-Peredam Kejut-Massa (Oegik Soegihardjo) Lampiran 3. Hasil Simulasi Kasus I Lampiran 4. Hasil Simulasi Kasus II 33

JURNAL TEKNIK MESIN Vol. 3, No. 1, April 2001: 29 34 Lampiran 5. Hasil Simulasi Kasus III 34