BAB 1 PENDAHULAUAN A. Latar belakang

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 11, No 1. Februari 2015 GAMBARAN PEMAKAIAN DAN KEPATUHAN JADWAL PENYUNTIKAN ULANG KONTRASEPSI SUNTIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN ANTARA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DENGAN TEKANAN DARAH PADA AKSEPTOR KB SUNTIK DI PUSKESMAS DELANGGU KLATEN

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF AKSEPTOR AKTIF HORMONAL SUNTIK 1 BULAN PADA Ny E DENGAN PENINGKATAN BB DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN 2015

PERBEDAAN PENGARUH KB SUNTIK 1 BULAN DAN KB SUNTIK 3 BULAN TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN DI BPS BIDAN S KECAMATAN TAWANGSARI KOTA TASIKMALAYA

AKSEPTOR KB SUNTIK DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN DI KELURAHAN KARAMAT WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANG TENGAH KOTA SUKABUMI

Upaya meningkatkan pelayanan KB diusahakan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Paradigma baru program keluarga berencana nasional mempunyai visi

BAB I PENDAHULUAN. untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas tahun 2015 dan misi sangat

HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI BIDAN PRAKTEK SWASTA FITRI HANDAYANI CEMANI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan "Keluarga Berkualitas 2015" adalah keluarga yang bertaqwa

UMUR DAN LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEJADIAN AMENORRHOE

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN SIKLUS HAID

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan salah satu masalah kependudukan Indonesia sehingga memerlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur dan

BAB I PENDAHULUAN. (International Conference on Population and Development) tanggal 5 sampai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. satunya yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Reproduksi dilaksanakan untuk memenuhi hak-hak reproduksi

GAMBARAN UMUR DAN PARITAS AKSEPTOR KB TERHADAP PEMILIHAN KONTRASEPSI SUNTIK

KONTRASEPSI INJEKSI ( INJECTION CONTRACEPTIVE)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti

BAB II TINJUAN PUSTAKA. Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti mencegah atau. melawan, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur

PENGARUH PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI KOMBINASI PROGESTERON ESTROGEN TERHADAP KEJADIAN KANKER LEHER RAHIM DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) dengan. variabel yang mempengaruhi fertilitas (Wiknjosastro, 2009).

Mitha Destyowati ABSTRAK

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut World Population Data Sheet (2013) Indonesia merupakan urutan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada Zaman sekarang ini perempuan sering mengalami banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. dari mewujudkan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) menjadi visi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemampuan untuk mengatur fertilitas mempunyai pengaruh yang bermakna

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga Berencana Nasional (Murdiyanti, 2007). mempunyai visi Keluarga Berkualitas tahun Keluarga berkualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. umumnya dan penduduk Indonesia khususnya. Dengan semakin

HUBUNGAN POLA AKTIVITAS SEKSUAL DENGAN KETERATURAN KONSUMSI PIL KB PADA AKSEPTOR KB PIL. Andri Tri Kusumaningrum ABSTRAK

PENGARUH EDUKASI SUPORTIF TERSTRUKTUR TERHADAP PEMILIHAN KONTRASEPSI PADA IBU MENYUSUI 0-6 BULAN

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG AKDR DI PUSKESMAS CIKOLE PANDEGLANG 2012 JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. Visi Keluarga Berencana Nasional adalah Keluarga Berkualitas. Keluarga yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut World Population Data Sheet 2013, Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kehamilan. Alat kontrasepsi non hormonal artinya tidak mengandung

Jl. Ki Ageng Selo no. 15 Pati ABSTRAK

MEDICA MAJAPAHIT. Vol 5. No. 2 Oktober 2013

PENGARUH KONTRASEPSI SUNTIK TERHADAP PENGELUARAN ASI EKSKLUSIF DI BPS TRIPARYATI KEMALANG KEMALANG KABUPATEN KLATEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut World Health Organisation (WHO) Keluarga Berencana (KB)

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kontrasepsi (Sulistyawati, 2012). 1) Metode kontrasepsi sederhana. 2) Metode kontrasepsi hormonal

HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KB SUNTIK 1 BULAN DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN AKSEPTOR KB DI BPS NY. YULIANA KABUPETEN LAMONGAN.

HUBUNGAN PENGETAHUAN AKSEPTOR KB PIL ORAL KOMBINASI DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI KB PIL DI DESA KARANG KECAMATAN DELANGGU KLATEN

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN :

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pasangan suami istri untuk mendapatkan objektif-objektif tertentu, menghindari

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017

32 Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu Vol. 08 No. 01 Januari 2017

Pengguna Kontrasepsi Hormonal Suntikan dengan Kenaikan I. PENDAHULUAN. kontrasepsi yang populer di Indonesia. adalah kontrasepsi suntik.

JURNAL. Diajukan Untuk Memenuhi Ketentuan Melakukan Penyusunan Skripsi. Sebagai Persyaratan Menyelesaikan Program Study Diploma IV Kebidanan

KUESIONER PENELITIAN

SINOPSIS RENCANA TESIS

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI KONDOM DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KASOKANDEL KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN TEORI

STUDI KOMPARASI KENAIKAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR KB SUNTIK 1 BULAN DAN 3 BULAN DI KLINIK GRIYA HUSADA KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia karena masih dijumpainya penduduk yang sangat miskin, yang

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT AKSEPTOR KB DALAM MENENTUKAN PILIHAN TERHADAP PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN :

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG DI SIDOHARJO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kontrasepsi adalah suatu upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan (Sarwono,2002).

HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI CYCLOFEM TERHADAP SURAKARTA TAHUN Oleh. Siti Maesaroh 1) dan Nur Hayati 2) AKBID Mamba`ul `Ulum Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. pasangan suami istri untuk mendapatkan objektif-objektif tertentu,

BAB II PEMBAHASAN 2.1 DEFINISI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan berbagai

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU (usia, Pendidikan, Pekerjaan, Dan Paritas ) DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI SUNTIK DI PUSKESMAS SUKUDONO SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pada hakikatnya adalah upaya mewujudkan tujuan nasional

HUBUNGAN DISIPLIN WAKTU DALAM PEMAKAIAN PIL KB KOMBINASI DENGAN KEGAGALAN AKSEPTOR. Fitriana Ikhtiarinawati Fajrin* Lilis Oktaviani** ABSTRAK

HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI SUNTIK DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR SUNTIK DEPO MEDROKSI PROGESTERON ASETAT

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis/Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. Peran Keluarga Berencana dalam Kesehatan Reproduksi adalah. untuk menunjang tercapainya kesehatan ibu dan bayi, karena kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai permasalahan kependudukan.pemerintah Indonesia telah

BAB I PENDAHULUAN. utama yang dihadapi Indonesia. Dinamika laju pertumbuhan penduduk di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Konsep Dasar Kontrasepsi Suntik (DMPA) dengan memakai kontrasepsi (Mochtar, 1999).

The Spotting Risk in Using Depo Medroxy Progesterone Acetat (DMPA) Injection and Implan Contraception at Leyangan, Ungaran Timur, Semarang Regency

BAB I PENDAHULUAN. dimulai sejak tahun 1968 dengan mendirikan LKBN (Lembaga Keluarga Berencana

IDENTIFIKASI SIKAP IBU USIA SUBUR TENTANG ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM DI RT 04 RW 07 KELURAHAN BALEARJOSARI KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI BPS INSULAMI DESA NGUWOK KEC

23,3 50,0 26,7 100,0

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kependudukan di Indonesia merupakan salah satu masalah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksplanatori atau penelitian penjelasan yaitu suatu jenis penelitian

BAB I PENDAHULUAN. maka 10 tahun lagi Indonesia akan mengalami ledakan penduduk. wilayah terpadat ke dua se-diy setelah Sleman (BPS, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode

BAB I PENDAHULUAN. menunggu mendapatkan keturunan dan menunda kehamilan dapat dilakukan

A. Landasan Teori. 1. Pendidikan. a. Definisi Pendidikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Suparlan Suhartono dalam Tim Pengembangan

GAMBARAN KINERJA BIDAN DALAM PELAYANAN KB SUNTIK 3 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEKERNAN ILIR KABUPATEN MUARO JAMBI TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang dengan salah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (World Health Organization) (1970, dalam Suratun, 2008)

GAMBARAN PENGETAHUAN PUS TENTANG KB LENDIR SERVIKS DI DESA BALUNG TAWUN KECAMATAN SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sesuai dengan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang

Volume 2 / Nomor 2 / November 2015 ISSN :

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULAUAN A. Latar belakang Di Indonesia semakin tinggi tingkat kelahiran dan kematian ibu, serta pertumbuhan penduduk yang setiap tahun selalu meningkat.hasil SDKI tahun 2012 menyebutkan AKI mencapai 359 per 100 ribu penduduk, meningkat sekitar 57% dibandingkan dengan kondisi pada tahun 2007 sebesar 228 per 100 ribu penduduk, selain itu pertumbuhan penduduk urban yang terus meningkat. Sedangkan untuk data Angka kematian bayi (AKB) di Indonesia walaupun masih jauh dari angka target yaitu AKB tahun 2015 sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup tetapi tercatat mengalami penurunan yaitu sebesar 34 per 1000 kelahiran hidup (SDKI 2007), dan terakhir menjadi 32 per 1000 kelahiran hidup (SDKI-2012). Kesehatan dijadikan sebagai bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya. Pembangunan kesehatan tersebut merupakan upaya seluruh potensi bangsa Indonesia, baik masyarakat, swasta maupun pemerintah (Depkes, 2004). Meningkatnya jumlah penduduk yang sangat besar dikaitkan dengan tingginya AKI dan AKB yang setiap tahun mengalami peningkatan pada tahun 2007 sebesar 228 per 100 ribu penduduk, tahun 2012 mencapai 359 per 100 ribu penduduk, sehingga dari tahun 2007-2012 mengalami peningkatan 57%. Dalam upaya untuk mencegah lajunya pertumbuhan penduduk dapat dilakukan melalui program KB. Paradigma baru program Keluarga Berencana Nasional telah diubah visinya dari mewujudkan NKKBS menjadi visi untuk mewujudkan keluarga berkualitas tahun 2015. Keluarga berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan ke depan, bertanggung jawab, harmonis dan bertaqwa. Dalam paradigma baru program Keluarga Berencana ini, misinya sangat 1

2 menekankan pentingnya upaya menghormati hak-hak reproduksi, sebagai upaya integral dalam meningkatkan kualitas keluarga (Saifuddin, 2008). Fakta yang perlu diperhatikan adalah pola kecenderungan pemakaian kontrasepsi di Indonesia. Pemakaian metode kontrasepsi suntik memperlihatkan kecenderungan peningkatan pada beberapa tahun waktu terakhir ini. Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kependudukan Indonesia (SDKI) pada tahun 2007, pola pemakaian kontrasepsi terbesar yaitu suntik sebesar 31,6 %. Hal ini menunjukkan adanya kenaikan pemakaian metode kontrasepsi suntik dari tahun 1991 sampai 2007. Pada tahun 1991 terdapat 11,7 %, 1994 menjadi 15,2 %, 1997 menjadi 21,1%, 2003 menjadi 27,8 % dan 2007 mencapai 31,6 %. Berdasarkan data Survei Demografi dan Kependudukan Indonesia padatahun 2005 terdapat 37.838 peserta aktif KB akseptor KB suntik (18.016). Banyak wanita diharuskan menentukan pilihan kontrasepsi karena kesulitan, tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode-metode tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi (Hartanto, 2010). Ada beberapa kemungkinan kurang berhasilnya program KB antaranya dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu dan faktor pendukung lainnya. Untuk mempunyai sikap yang positif tentang KB diperlukan pengetahuan yang baik, demikian sebaliknya bila pengetahuan kontrasepsi suntik kurang maka kepatuhan menjalani program KB berkurang (Notoatmodjo, 2010). Kontrasepsi suntik memiliki efektifitas yang tinggi bila penyuntikannya dilakukan secara teratur dan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Ketepatan waktu untuk suntik kembali merupakan kepatuhan akseptor karena bila tidak tepat dapat mengurangi efektifitas kontrasepsi tersebut. Kegagalan dari metode kontrasepsi suntik disebabkan karena keterlambatan akseptor untuk melakukan penyuntikan ulang (Saifuddin, 2008).

3 Dampak ketidakpatuhan mengunakan akseptor KB suntik memungkinkan akseptor mengalami kehamilan. Hal ini dikarenakan hormon yang terkandung dalam KB suntik tidak bisa bekerja dengan maksimal. Sehingga memungkinkan akseptor KB suntik mengalami kehamilan yang tidak diinginkan. Kondisi ini bisa membuat akseptor KB suntik panik sehingga melakukan tindakan pengguguran kandungan yang beresiko tinggi, seperti aborsi (Depkes, 2010). Hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan di Desa Jatiroto, Kec Buayan. Akseptor sebanyak 30 yang menggunakan suntik KB pada bulan Januari-Febuari 2014, yang melakukan kunjungan ulang untuk suntik KB sebanyak 19 akseptor, sedangkan 11 akseptor melakukan kunjungan ulang tidak sesuai pada jadwal yang telah ditentukan, dan penelitian ini dilakukan di desa ini karena dari beberapa kecamatan di Buayan hampir 90% akseptor KB melakukan Kepatuhan penyuntikan ulang sesuai jadwal yang telah ditentukan, dan 10% akseptor KB tidak sesuai jadwal yang telah ditentukan. Hasil wawancara terhadap 3 ibu akseptor KB suntik menunjukkan bahwa mereka memilih kontrasepsi suntik karena mendapatkan informasi dari teman, penjelasan konsultasi dari bidan, alasan penggunaan KB suntik untuk menunda kehamilan. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut peneliti ingin mengetahui Gambaran pemakaian dan kepatuhan jadwal penyuntikan ulang kontrasepsi suntik di Desa Jatiroto Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah penelitian adalah sebagai berikut Bagaimana Gambaran pemakaian dan kepatuhan jadwal penyuntikan ulang kontrasepsi suntik di Desa Jatiroto Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen?.

4 C. Tujuan penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui gambaran pemakaian dan kepatuhan jadwal penyuntikan ulang kontrasepsi suntik di Desa Jatiroto Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui jenis KB suntik yang digunakan pada akseptor KB suntik di Desa Jatiroto, Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen b. Mengetahui alasan menggunakan KB suntik pada akseptor KB suntik di Desa Jatiroto, Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen c. Mengetahui keluhan KB suntik pada akseptor KB suntik di Desa Jatiroto, Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen d. Mengetahui lama Penggunaan KB suntik pada akseptor KB suntik di Desa Jatiroto, Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen e. Mengetahui kepatuhan jadwal penyuntikan ulang kontrasepsi suntik di Desa Jatiroto Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Menambah wawasan tentang penggunaan dan penyuntikan ulang KB di wilayah seluruh indonesia khususnya di Desa Jatiroto. 2. Manfaat Aplikatif a. Bagi Profesi Kesehatan Sebagai masukan bagi profesi kesehatan untuk konseling kepada pasien yang menggunakan KB suntik. b. Bagi Masnyarakat Meningkatkan kesadaran masnyarakat khusunya pengguna KB suntik untuk melakukan jadwal penyuntikan ulang.

5 E. Keaslian penelitian 1. Penelitian ini dilakukan oleh Ninik Pujianti (2009) dengan judul Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang KB suntik dengan sikap dalam memilih KB suntik 3 bulanan di Desa Besole, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahun ibu tentang KB suntik dengan sikap dalam memilih KB suntik 3 bulanan. Jenis Penelitian ini adalah survei analitik. Pendekatan yang digunakanadalah cross sectional. Sampel yang digunakan 30 responden. Pengambilan data diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Untuk menganalisa hasil penelitian menggunakan korelasi Kendal Tau. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan ibu tentang KB suntik dengan sikap dalam memilih KB suntik 3 bulanan di Desa Besole, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo. Persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan sama-sama mengkaji tentang KB suntik. Perbedaannya pada waktu, jenis penelitian, tempat penelitian, dan subyek penelitian. 2. Penelitian ini dilakukan oleh Ida (2012) dengan judul Pengaruh Dukungan Suami Terhadap Kepatuhan Akseptor Melakukan KB Suntik di Bidan Praktek Swasta (BPS) Siti Aisyah Amd.Keb Kendangsari Surabaya. Tujuan penelitian guna mengetahui pengaruh dukungan suami terhadap kepatuhan akseptor melakukan KB suntik. Desain penelitian menggunakan analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 63 responden. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar suami mendukung terhadap kepatuhan akseptor. Keluarga Berencana (KB) suntik yaitu sebanyak 39 orang (61,9%). Sebagian besar responden patuh dalam melakukan kunjungan ulang Keluarga Berencana (KB) suntik sesuai jadwal yaitu sebanyak 39 responden (61,9%). Dukungan suami berpengaruh terhadap kepatuhan akseptor melakukan Keluarga Berencana (KB) suntik di Bidan Praktek Swasta (BPS) Siti

6 Aisyah Amd.Keb Kendangsari Surabaya. Persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan sama-sama mengkaji kepatuhan melakukan KB suntik. Perbedaannya pada waktu, jenis penelitian, tempat penelitian, dan subyek penelitian.

7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Keluarga Berencana a. Pengertian Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan atau mengatur interval diantara kehamilan. (Hartanto, 2010). b. Tujuan Pemakaian Kontrasepsi Tujuan pemakaian kontrasepsi, yaitu: 1) Menunda kehamilan Pasangan dengan istri berusia dibawah 20 tahun dianjurkan menunda kehamilannya. Ciri-ciri kontrasepsi yang diperlukan: a) Reversibilitas yang tinggi karena akseptor (orang yang menjalani kontrasepsi) belum mempunyai anak. b) Efektivitas yang cukup tinggi, penting karena dapat menyebabkan kehamilan resiko tinggi. Jenis kontrasepsi yang sesuai adalah pil, alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) mini, cara sederhana (Notoatmodjo, 2010). 2) Menjarangkan kehamilan atau mengatur kesuburan Masa saat istri berusia 20-30 tahun adalah yang paling baik untuk melahirkan 2 anak dengan jarak kelahiran 3-4 tahun. Ciri-ciri kontrasepsi yang diperlukan: a) Reversibilitas cukup tinggi b) Efektivitas cukup tinggi karena akseptor masih mengharapkan mempunyai anak c) Dapat dipakai 3-4 tahun 7

8 d) Tidak menghambat produksi air susu ibu (ASI). Kontrasepsi yang sesuai adalah AKDR, pil, suntik, cara sederhana, susuk KB (Varney, 2006) 3) Mengakhiri kesuburan (tidak ingin hamil lagi) Saat usia istri diatas 30 tahun dianjurkan untuk mengakhiri kesuburansetelah memiliki 2 anak. Ciri-ciri kontrasepsi yang diperlukan: a) Efektivitas sangat tinngi karena kegagalan dapat menyebabkankehamilan dengan resiko tinggi bagi ibu dan anak. b) Reversibilitas rendah. c) Dapat dipakai untuk jangka panjang. d) Tidak menambah kelainan yang sudah ada.kontrasepsi yang sesuai adalah kontrasepsi mantap, susuk KB, AKDR,suntikan, pil, dan cara sederhana (Speroff, 2005). 2. Kontrasepsi suntik a. Pengertian Kontrasepsi suntik adalah suatu upaya untuk mencegah kehamilan dengan cara menyuntikan cairan hormon secara intramuskuler dalam didaerah gluteus maksimus atau deltoid (Mansjoer, 2007). Kontrasepsi suntik adalah suatu cara kontrasepsi dengan jalan penyuntikan sebagai usaha pencegahan kehamilan berupa hormon progesterone dan estrogen pada wanita usia subur.kontrasepsi suntik merupakan suatu tindakan invasif karena menembus pelindung kulit, penyuntikan harus dilakukan hati-hati dengan teknik aseptik untuk mencegah infeksi (Sarwono, 2005). b. Macam-Macam Suntikan KB Dua kontrasepsi suntikan berdaya - kerja lama yangsekarang banyak dipakai adalah:

9 1) Depo Medroxy Progesteron Acetat (DMPA) = Depo- Provera,DMPA adalah suatu sintesa progestin yang mempunyai efek progestin asli dari tubuh wanita dan merupakan suspensi steril medroxy progesteron acetat dalam air, yang mengandung medroxy progesteron acetat 150 mg (setiap 3 ml).(irmayanti, 2007) DMPA ini telah dipakai lebih dari 90 negara, telah digunakan selama kurang lebih 20 tahun dan sampai saat ini akseptornya berjumlah kira-kira 5 juta wanita.tersedia 2 jenis kontrasepsi suntikan yang hanya mengandung progestin yaitu : a) Depomedroxyprogesteron asetat (DMPA),mengandung 150 mg DMPA yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik IM (didaerah bokong), (Irmayanti, 2007) b) Depo noretisteron enantat (Depo Noristerat), yang mengandung 200 mg noretindron enantat, di berikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik IMNET-EN (Norethindrone enanthate). 2) Suntik kombinasi Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg depo medroksiprogesterone asetat dan 5 mg ekstradiol yang diberikan sipionat yang diberikan injeksi IM (intramuskuler) sebulan sekali (Cyclovem) dan 50 mg Noretindron enantat dan 5 mg estradiol valerat yangn diberikan injeksi IM sebulan sekali (Irmayanti, 2007). c. Kelebihan Suntikan KB Menurut Meria (2007) kelebihan suntikan KB diantaranya: 1) Sangat fektif sebagai alat kontrasepsi (0.1 0.4 kehamilan per 100 perempuan) selama tahun pertama penggunaan. Angka kegagalannya kurang dari 1%. 2) Dapat diberikan pada ibu yang sedang menyusui bayinya, karena tidak mrngurangi produksi asi. 3) Risiko terhadap kesehatan kecil. 4) Tidak berpengaruh terhadap hubungan suami istri. 5) Tidak diperlukan pemeriksaan dalam jangka panjang.

10 6) Efek samping sangat kecil. 7) Klien tidak menyimpan obat suntik. 8) Mengurangi jumlah perdarahan. 9) Mengurangi nyeri pada saat haid. 10) Mencegah anemia d. Kerugian Suntikan KB Menurut Meria (2007) kerugian suntikan KB diantaranya: 1) Terjadi perubahan pada haid 2) Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan dan keluhan seperti hilang setelah suntikan kedua dan ketiga, Ketergantungan klienterhadap petugas kesehatan, Penambahan berat badan, Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelahpenghentian pemaka.ian (Meria,2007) e. Mekanisme Kerja Suntikan KB 1) Primer (mencegah ovulasi) Penggunaan kontrasepsi suntik mempengaruhi hipotalamus dan hipofisis yaitu menurunkankadar FSH dan LH sehingga perkembangan dankematangan folikel de Graaf tidak terjadi. 2) Sekunder Lendir servik menjadi kental dan sedikit, sehingga sulit ditembus spermatozoa.membuat endometrium menjadi kurang baik untuk implantasi dari ovum yang telah dibasahi. Menghambat transport ovum dalam tuba falopi (Everen, 2007). f. Indikasi Suntikan KB Menurut Everen (2007), indikasi suntikan KB yaitu 1) Tidak sedang hamil 2) Ibu yang setelah persalinan sampai 40 hari sebelum berkumpul dengan suami Ibu yang setelah keguguran, sampai 7 hari 3) Usia reproduksi 4) Setelah memiliki anak ataupun yang belum memiliki anak 5) Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektifitas tinggi

11 6) Mengyusui ASI pasca persalinan > 6 bulan. 7) Pasca persalinan dan tidak menyusui 8) Anemia 9) Nyeri haid hebat 10) Haid teratur 11) Riwayat kehamilan ektopik 12) Sering lelah menggunakan pil kontrasepsi 13) Tidak terdapat indikasi g. Kontraindikasi Suntikan KB Menurut Everen (2007), kontra indikasi suntikan KB yaitu 1) Hamil atau diduga hamil. 2) Menyusui di bawah 6 minggu pasca persalinan. 3) Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya. 4) Penyakit haid akut (virus hepatitis). 5) Usia > 35 tahun yang merokok. 6) Riwayat penyakit jantung, stroke atau dengan tekanan darah tinggi (> 180/110 mmhg). 7) Riwayat kelainan tromboemboli atau dengan kencing manis > 20 tahun. 8) Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau migraine. 9) Adanya tumor/keganasan (Everen, 2007).

12 B. Kerangka Teori Jenis KB Suntik Yang Digunakan Alasan Menggunakan KB Suntik Keluhan KB Suntik Lama Penggunaan KB Suntik Kepatuhan Jadwal Penyuntikan Ulang Akseptor KB Suntik Gambar 2.1 Kerangka Teori Sumber: Notoatmojo (2010), BKKBN, (2012) C. Kerangka Konsep Penelitian Akseptor (Ibu) Pemakaian dan kepatuhan jadwal penyuntikan ulang kontrasepsi suntik 1. Jenis KB Suntik Yang Digunakan 2. Alasan Menggunakan KB Suntik 3. Keluhan KB Suntik 4. Lama Penggunaan KB Suntik 5. Kepatuhan Jadwal Penyuntikan Ulang Gambaran Pemakaian kepatuhan jadwal penyuntikan ulang kontrasepsi suntik dan Keterangan : : yang diteliti : yang tidak diteliti

13 D. Pertanyaan Penelitian Bagaimanakah gambaran pemakaian dan kepatuhan jadwal penyuntikan ulang kontrasepsi suntik di Desa Jatiroto Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen?

14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Desain dalam penelitian ini adalah suatu metode penelitian deskriptif yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran suatu keadaan secara obyektif (Notoatmodjo, 2005). Pendekatan yang dilakukan dengan menggunakan metode survey artinya penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keteranganketerangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah (Nazir, 2005). B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah generasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Penelitian ini dilakukan di Desa Jatiroto, Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu yang menggunakan KB suntik di Desa Jatiroto pada 2013 sejumlah 100 akseptor. 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2002). Menurut Arikunto (2006), apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 akseptor yang diambil secara total sampling dengan sample berkriteria sebagai berikut: 14

15 a. Kriteria Inklusi Kriteria inklusi ini merupakan kriteria dimana subjek penelitian subjek peneliti mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel (Nursalam, 2008). Pada penelitian ini yang menjadi kriteria inklusi adalah dengan kriteria inklusi: 1) Akseptor KB suntik 2) Bisa membaca dan menulis b. Kriteria Eksklusi Kiteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian (Nursalam, 2008). Pada penelitian ini yang menjadi kriteria eksklusi adalah dengan kriteria eksklusi: 1) Ibu yang sakit saat penelitian 2) Tidak bersedia menjadi responden C. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005). Variabel penelitian adalah suatu variabel yang digunakan sebagai ciri atau sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep pengertian tertentu atau variabel penelitian (Notoatmodjo, 2005). Pada penelitian ini peneliti menggunakan variabel tunggal.

16 D. Definisi Operasional No Data Definisi Cara Hasil Ukur Skala Variabel Ukur 1. Jenis KB Jenis KB Suntik Angket a. KB suntik 1 bulanan Nominal Suntik Yang Digunakan b. KB suntik 3 bulanan Yang akseptor Digunaka 2 Alasan Alasan akseptor Angket a. Alat kontrasepsi Nominal Menggun menggunakan KB efektif akan KB suntik b. Resiko terhadap Suntik kesehatan kecil dan tidak diperlukan pemeriksaan jangka panjang. 3 Keluhan Keluhan yang dialami Angket a. Tidak terjadi keluhan Nominal KB akseptor setelah b. Terjadi keluhan Suntik menggunakan KB suntik 4 Lama Lama Penggunaan Angket a. < 1 tahun Nominal Pengguna KB Suntik dihitung b. 1 tahun an KB dari pertama kali Suntik akseptor menggunakan KB suntik sampai penelitian berlangsung

17 No Data Definisi Cara Hasil Ukur Skala Variabel Ukur 5 Kepatuha Perilaku akseptor Dengan a. Patuh jika akseptor Nominal n jadwal KB suntik dalam melihat melakukan penyuntik melakukan kartu KB penyuntikan ulang an ulang penyuntikan ulang suntik sesuai jadwal yang sesuai jadwal yang telah ditentukan telah ditentukan b. Tidak patuh jika akseptor melakukan penyuntikan ulang tidak sesuai jadwal yang telah ditentukan E. Teknik Pengumpulan Data 1. Jenis Data a. Data Primer Dalam penelitian ini, untuk variabel bebas menggunakan data primer yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner tentang pemakaian kontrasepsi suntik yang terdiri dari 6 pertanyaan dengan alternatif jawaban b. Data Sekunder Dalam penelitian ini, untuk variabel terikat menggunakan data sekunder yang diperoleh dengan Kartu akseptor KB guna mengetahui kepatuhan jadwal penyuntikan ulang kontrasepsi suntik dengan cara melihat tanggal kunjungan akseptor sesuai dengan waktu yang tertulis pada kartu akseptor KB. 2. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini alat ukur yang berupa Kartu akseptor KB guna mengetahui kepatuhan jadwal penyuntikan ulang kontrasepsi suntik dengan cara melihat tanggal kunjungan akseptor sesuai dengan waktu

18 yang tertulis pada kartu akseptor KB dan angket terstruktur yaitu angket dengan alternatif jawaban yang disediakan oleh peneliti. Responden memilih jawaban dengan tanda (X) pada alternatif jawaban yang telah disediakan. Pemakaian kontrasepsi suntik diukur menggunakan kuesioner yang terdiri dari 6 pertanyaan. Kisi-kisi instrumen untuk pemakaian kontrasepsi suntik terdiri dari : Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Untuk Pemakaian Kontrasepsi Suntik No Variabel Indikator No Item Pertanyaan 1 Pemakaian a. Jenis KB Suntik Yang 1 Kontrasepsi Digunakan Suntik b. Alasan Menggunakan KB 2 Suntik c. Keluhan KB suntik d. Lama Penggunaan KB suntik 3 4 F. Teknik Analisa Data Teknik analisis data yang digunakan berupa teknik statistik deskriptif kuantitatif dalam bentuk persentase, untuk menggambarkan kondisi variabel. Rumus persentase yang dipakai adalah sebagai berikut: F Persentase: X100 % N Keterangan: F : jumlah jawaban benar N: jumlah pertanyaan yang ditetarkan ( Budiarto, 2012) G. Etika Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, masalah etika dalam penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat penting mengingat keperawatan akan berhubungan langsung dengan manusia, maka peneliti menjamin hak

19 asasi responden. Menurut Hidayat (2007), etika dalam penelitian keperawatan meliputi: 1. Informed Consent Tujuannya agar responden mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang diteliti selama pengumpulan data. Jika subyek bersedia menjadi responden, maka harus menandatangani lembar persetujuan menjadi responden. Jika subyek menolak menjadi responden maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya. 2. Anonimity Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak akan memberi nama responden kepada lembar pengumpulan data (kuesioner) yang diisi oleh responden. Lembar tersebut hanya diberi kode tertentu. 3. Confidentiality Peneliti menjamin kerahasiaan dari hasil penelitian baik informasi maupun masalah-masalah lainnya, semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti

20 GAMBARAN PEMAKAIAN DAN KEPATUHAN JADWAL PENYUNTIKAN ULANG KONTRASEPSI SUNTIK DI DESA JATIROTO KECAMATAN BUAYAN KABUPATEN KEBUMEN A. Identitas Responden Nama : Alamat : Kepatuhan jadwal penyuntikan ulang Patuh Tidak Patuh 1 Jenis KB Suntik Yang Digunakan a. KB suntik 1 bulanan b. KB suntik 3 bulanan 2 Alasan menggunakan KB suntik a. Alat kontrasepsi efektif b. Resiko terhadap kesehatan kecil dan tidak diperlukan pemeriksaan jangka panjang. 3 Keluhan a. Tidak terjadi keluhan b. Terjadi perubahan pada haid c. Mual d. sakit kepala e. nyeri payudara ringan f. Penambahan berat badan g. Jawaban lanin... 4 Lama Penggunaan Berapa lama ibu menggunakan KB suntik...bulan

21 DAFTAR PUSTAKA Hidayat, H. A.A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta Badan Pusat Statistik (BPS). (2012). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI). Jakarta: Badan Pusat Statistik. BKKBN, (2009). Paket Pelatihan Pendidikan Keluarga Berencana, BKKBN, Jakarta. Baekeland. (2004). Psikologi Kesehatan. Jakarta: Media Aesculapius. Carpenito L.J. (2005) Diagnosa Keperawatan: Aplikasi Pada Pasien Klinis. Jakarta : EGC Depkes RI. (2004). Pedoman Penaggulangan Efek Samping dan Komplikasi Kontrasepsi. Jakarta: Depkes RI. Depkes RI. (2010). Buku Panduan Praktis Kontrasepsi. Jakarta: Depkes RI. Dikson. (2005). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik AnalisaData. Jakarta: EGC Dimatteo.(2004). Perilaku Kesehatan. Jakarta: Media Aesculapius. Everen, S. (2007). Kontrasepsi dan Kesehatan Seksual Reproduktif. Jakarta: EGC. Hartanto, Hanafi. (2010). KB dan Kontrasepsi. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta. Hidayat, A. A. (2007). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan Buku 1, Jakarta: Salemba Medika.

22 Irmayanti. (2007). Kontrasepsi Suntik. Jakarta: Media Aesculapius. Kodyat, MPA (2009. Perilaku Kesehatan. Jakarta: Media Aesculapius. Manuaba, I.B.G.F. (2001). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Edisi 2. Jakarta: EGC Meichnbaum. (2007). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC. Meria, V. (2007. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Akseptor KB Suntik dengan Kepatuhan Penyuntikan Ulang di RB SehatKaranganyar Tahun 2007. Notoatmodjo, S. (2009). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoadmodjo, S. (2010). Kontrasepsi hormonal. Jakarta :Yayasan Bina Pustaka- Sarwono Prawirohardjo. Notoatmodjo, S. (2010). Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Penerbit ANDI, Yogyakarta. Notoatmodjo, S. (2007). Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Penerbit ANDI, Yogyakarta. Mansjoer. (2007).Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius. Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta : Salemba Medika. Power park C.E.2004.Faktor Kepatuhan KB.Jakarta : EGC. Handoko, R. (2006). Statistik kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendekia Press. Saifuddin, A. (2008). Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka-Sarwono Prawirohardjo. Prawirohardjo, S. (2005). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

23 Leon, S. (2005). Pedoman Klinis Kontrasepsi.Jakarta: EGC. Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Taharuddin (2012). Pedoman Praktis Safe Motherhood. Bandung: Alfabeta. Helen, V.(2006). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.