PEMILIHAN KEBIJAKAN SISTEM PENGGANTIAN SPARE PART PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOOD DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI

dokumen-dokumen yang mirip
Kata kunci: Analisis Pengendalian Persediaan, Metode Peramalan.

PENGENDALIAN PERSEDIAAN PRODUK DENGAN SIKLUS HIDUP PENDEK (Studi Kasus Produk Portable Computer)

PERANCANGAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PIPA PVC DI PT. DJABES SEJATI MENGGUNAKAN METODE JUST IN TIME (JIT) ABSTRAK

PERENCANAAN SISTEM PERSEDIAAN SUKU CADANG SEPEDA MOTOR UNTUK MENGURANGI BIAYA PERSEDIAAN PADA PT. UTOMO MOTOR DI SURABAYA

Detail Tugas Besar Mata Kuliah Pemodelan dan Simulasi

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

ANALISA KEANDALAN PADA PERALATAN UNIT PENGGILINGAN AKHIR SEMEN UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS PT. SEMEN INDONESIA PERSERO TBK.

OPTIMALISASI INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN MESIN PACKER TEPUNG TERIGU KEMASAN 25 KG DI PT X

ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN ATK REGULAR PADA PT. PLN (PERSERO) UDIKLAT JAKARTA PERIODE

Aplikasi Simulasi Persediaan Teri Crispy Prisma Menggunakan Metode Monte Carlo

Penentapan Perencanaan Produksi guna Menentukan Besaran Produksi yang Tepat pada PT Goodyear Indonesia Tbk

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

SIMULASI DISTRIBUSI PELUMAS PT.PERTAMINA UPms V

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN PENCEGAHAN PADA PERALATAN SUB UNIT SINTESA UNIT UREA DI PT X MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO

BAB 1 PENDAHULUAN. Hampir semua fenomena di dunia ini memiliki beberapa ketidakpastian,

PERTEMUAN #1 PENGANTAR DAN PENGENALAN PEMELIHARAAN DAN REKAYASA KEANDALAN 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT316 PEMELIHARAAN DAN REKAYASA KEANDALAN

OPTIMASI SUMBER DAYA LAYANAN SERVICE UNTUK MEMAKSIMALKAN PROFIT DI AUTO2000 SUNGKONO DENGAN METODE SIMULASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari beberapa item atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk

APLIKASI SISTEM MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KETIDAKPASTIAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU DI PT. LISA CONCRETE INDONESIA

Sistem Pengendalian Persediaan Dengan Permintaan Dan Pasokan Tidak Pasti (Studi Kasus Pada PT.XYZ)

#12 SIMULASI MONTE CARLO

SISTEM MANAJEMEN PERAWATAN UNIT MMU PUMP DAN OIL SHIPPING PUMP

BAB V ANALISA DAN INTERPRETASI

I. BAB I PENDAHULUAN

SIMULASI Kendalan (Reliability Simulation)*

BAB 2 LANDASAN TEORI

Sistem Pendukung Keputusan Perencanaan Produksi PT. XYZ dengan Pendekatan Simulasi. Oleh. Novita Ariyanti, S.Kom

Hasil Simulasi Monte Carlo Material di Kuadran II

Nelson Manurung 1* 1 Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan *

Monte Carlo. Prihantoosa Toosa

(Risk Analysis Simulator)

FORMAT LAPORAN MODUL V DISTRIBUSI SAMPLING

ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN DENGAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO PADA PT DELIJAYA GLOBAL PERKASA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Analisis Repair Policy dan Preventive Maintenance pada Mesin KDS 800 PT. Phapros

BAB I PENDAHULUAN. Kapal sebagai sebuah wahana teknis terdiri dari beberapa sistem permesinan yang

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA PERALATAN SEKSI PENGGILINGAN E

3 BAB III LANDASAN TEORI

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016

Simulasi Monte Carlo

RENCANA BIAYA PELAKSANAAN (RBP) YANG PALING MUNGKIN PADA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN BANTUAN

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Universitas Komputer Indonesia

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

BAB 4 PEMBAHASAN. PT. PLN (Persero) Udiklat Jakarta merupakan lembaga pendidikan yang

Studi Analisis Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Surabaya Menggunakan Metode Latin Hypercube Sampling

Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU Paiton Unit 3)

PERBAIKAN SETTING PARAMETER PERSEDIAAN SUKU CADANG DENGAN PENDEKATAN SIMULASI MONTE CARLO (Studi kasus di Chevron Indonesia Company)

SIMULASI: Deterministik dan Monte Carlo

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN SUB-SUB SISTEM MESIN HEIDELBERG CD 102 DI PT. X

PENERAPAN METODE RELIABILITYENGINEERING DALAM PERENCANAAN PERAWATAN MESIN DI PERUSAHAAN PRODUKSI AIR MINUM

Simulasi dan Pemodelan. Kuliah I Ricky Maulana Fajri, M.Sc

PENENTUAN WAKTU PERAWATAN UNTUK PENCEGAHANPADA KOMPONEN KRITIS CYCLONE FEED PUMP BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWN TIME

ekonomi, serta para pakar yang mendukung diagnosa medis dan sebagainya ( Heizer,

LABORATORIUM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DAN INTELIGENSIA BISNIS

PENENTUAN KEBIJAKAN ORDER PRODUK SKINCARE DAN PLASTER DENGAN PENDEKATAN VENDOR MANAGED INVENTORY (Studi Kasus: PT Beiersdorf Indonesia)

Pengendalian Persediaan Bahan Baku di PT. ABC Dengan Model Q Back Order Menggunakan Simulasi Monte Carlo

Dasar-dasar Simulasi

APLIKASI SIMULASI UNTUK PERAMALAN PERMINTAAN DAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN YANG BERSIFAT PROBABILISTIK

TENTANG UTS. Penentuan Cadangan, hal. 1

Analisa Keandalan Jaringan Distribusi Wilayah Surabaya Menggunakan Metode Monte Carlo Agung Arief Prabowo

Bab IV Simulasi Metode Monte Carlo Mengatasi Masalah dalam Distribusi Data

Model Inventory Perishable Material dengan Mempertimbangkan Faktor Kapasitas Gudang Penyimpanan Bahan Baku PT. So Good Food Manufacturing

INTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN SUKU CADANG BAGIAN DIESEL PADA LOKOMOTIF KERETA API PARAHYANGAN * (STUDI KASUS DI PT. KERETA API INDONESIA)

MODEL SIMULASI KEJADIAN DISKRIT UNTUK MENGEVALUASI KINERJA OPERASIONAL SISTEM PELAYANAN PADA SEBUAH KANTOR CABANG BANK X

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan manufaktur menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan berusaha

ANALISIS DATA SECARA RANDOM PADA APLIKASI MINITAB DENGAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI PELUANG

Improvement Sistem Pemenuhan dan Penyimpanan Seragam PT. XYZ

PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG FSAINTEK UNAIR

Seminar Nasional IENACO ISSN: USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT.

BAB III METODE PENELITIAN

TEKNIK SIMULASI MONTERCARLO STUDI KASUS DAN PENYELESAIAN. Prepared by Hanna Lestari, M.Eng

Penentuan Kebijakan Persediaan Spare Parts pada Perusahaan Migas dengan Pendekatan Simulasi Monte Carlo

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN TERHADAP PRODUK OBAT, VITAMIN, DAN VAKSIN PADA PT. ROMINDO PRIMAVETCOM

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

UTILITAS PINTU TOL MASUK DAN PEKERJA PINTU TOL MENGGUNAKAN SOFTWARE PROMODEL (STUDI KASUS : PINTU TOL BUAH BATU BANDUNG)

Seminar TUGAS AKHIR. Fariz Mus abil Hakim LOGO.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Menurut Open Darnius (2009, hal : 53) simulasi dapat diartikan sebagai suatu

PENJADWALAN PRODUKSI UNTUK PROSES PRODUKSI BUKU PAD DENGAN INTEGER PROGRAMMING

OPTIMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PT. SIANTAR TOP TBK ABSTRAK

PERUBAHAN PENEMPATAN BACKING PLATE UNTUK MENURUNKAN JARAK PERPINDAHAN PROSES PUT AWAY DAN PICKING (STUDI KASUS: PT.MK PRIMA INDONESIA)

Teknik Simulasi Untuk Memprediksi Keandalan Lendutan Balok Statis Tertentu

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

OPTIMASI PREVENTIVE MAINTENANCE

KAJIAN DATA KETAHANAN HIDUP TERSENSOR TIPE I BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DAN SIX SIGMA. Victoria Dwi Murti 1, Sudarno 2, Suparti 3

ANALISIS ANTRIAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI MONTE CARLO. Fajar Etri Lianti ABSTRACT

TOOLS SIMULASI INVENTORI PADA SUPERMARKET

EVALUASI DAN PERBANDINGAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN PROBABILISTIK MENGGUNAKAN MODEL P DI PT. X ABSTRAK

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. merupakan mesin paling kritis dalam industri pengolahan minyak sawit. Pabrik

BAB 3 PEMBANGUNAN MODEL SIMULASI MONTE CARLO. Simulasi Monte Carlo merupakan salah satu metode simulasi sederhana yang

Metoda Simulasi Bagi Perhitungan Kebutuhan Jumlah Tempat Duduk Pada Fasilitas Reservasi Tiket

Evaluasi dan Perbandingan Kebijakan Persediaan Probabilistik Menggunakan Model P di PT. X ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENJADWALAN PRODUKSI DI PT. AA UNIT II UNTUK MEMINIMUMKAN MAKE SPAN

Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm

ANALISIS PENETAPAN DISKON DALAM DUAL CHANNEL SUPPLY CHAIN (Studi Kasus PT. INDOPROM INDONESIA Cabang Surabaya)

Simulasi Produksi dan Distribusi Pelayanan Permintaan Sarung Tenun (studi kasus di PT. ASEANTEX Mojokerto)

Transkripsi:

PEMILIHAN KEBIJAKAN SISTEM PENGGANTIAN SPARE PART PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOOD DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI Asep dan Abdulah Shahab Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email : Aseps47@gmail.com ABSTRAK Sistem penggantian spare part pada perusahaan consumer good merupakan salah satu hal penentu dalam penggunaan biaya perawatan mesin. Kegagalan pada suatu mesin akan menyebabkan terjadinya kerugian-kerugian yaitu tidak tercapainya rencana produksi, waste yang tinggi, persediaan bahan baku menjadi tinggi dan meningkatnya biaya kerusakan. Hal ini sering terjadi pada PT UPA sehingga variable cost meningkat dan mengurangi tingkat persaingan usaha dengan perusahaan-perusahaan consumer good sejenis. Kendala yang ada pada PT UPA adalah sistem penggantian spare part masih mengikuti umur rata-rata masing-masing part sehingga pada saat melakukan penggantian part akan dilakukan pembongkaran pada bagian part yang sama berkali-kali dan ini akan menambah waktu dan biaya juga. Untuk mengatasi kendala tersebut maka digunakan metode simulasi yang akan menganalisa kebijakan penggantian spare part yang ada serta membuat beberapa skenario kebijakan penggantian spare part baru dengan biaya dan waktu yang optimal tanpa mengabaikan waktu penggantian antar part (Mean Time Between Failure) berdasarkan distribusi yang terjadi. Dan metode simulasi yang digunakan adalah metode simulasi Monte Carlo (Monte Carlo Simulation Method). Dari hasil simulasi beberapa skenario kebijakan penggantian spare part maka didapatkan biaya yang lebih optimal sehingga dapat diterapkan pada kondisi nyata. Kata kunci : Kebijakan penggantian spare part, simulasi Monte Carlo (Monte Carlo Simulation Method), Mean time between failure PENDAHULUAN Perkembangan industri consumer good belakang ini dihadapkan dengan tinggi nya biaya operasional yang jika dicermati lebih lanjut salah satunya berkaitan dengan biaya variabel seperti biaya perawatan mesin produksi. Biaya perawatan mesin produksi sangat dipengaruhi oleh pemilihan kebijakan sistem penggantian spare part. Pemilihan kebijakan sistem penggantian spare part juga sangat mempengaruhi kemampuan bersaing dengan perusahaan consumer good yang lainnya. Sebuah kebijakan sistem penggatian spare part yang sedang diterapkan sebuah perusahaan akan membutuhkan waktu untuk membuktikan kebijakan tersebut sudah optimal atau belum optimal, tentu saja hal ini juga merupakan sebuah biaya tersendiri, baik itu biaya yang mesti dibayar jika kebijakan tersebut tidak optimal juga biaya kehilangan kesempatan untuk memproduksi barang (lost opportunity) Simulasi sistem sudah dikenal sejak lama, dan simulasi sistem ini dapat menjawab permasalahan diatas. Dengan menggunakan sistem simulasi paling tidak

perusahaan tidak melakukan sebuah trial and error dengan berbagai macam skenario kebijakan penggantian spare part yang berakibat pada biaya. Tujuan yang ingin dicapai adalah membuat model simulasi kebijakan penggantian spare part yang saat ini berjalan serta mengetahui jumlah biaya yang terjadi, dapat merumuskan model simulasi kebijakan penggantian spare part yang baru dengan biaya perawatan yang paling optimal, mengetahui distribusi pakai masing-masing spare part di mesin produksi dan dapat membandingkan antara kebijakan yang saat ini dipergunakan dengan kebijakan baru (studi perbandingan). Meskipun definisi simulasi dapat mempunyai bermacam arti tergantung pada pamakaiannya. Pada umumnya simulasi dapat didefinisikan sebagai menggunakan komputer untuk melakukan percobaan sebuah model terhadap sistem sebenarnya. (Chase, 2004). Sedangkan tujuan menggunakan simulasi antara lain adalah: dapat memahami perilaku sistem, dapat membuat teori-teori dan hipotesis tentang sistem yang diamati, dan dapat menggunakan teori-teori atau hipotesis tersebut untuk memperkirakan perilaku sistem yang akan datang yaitu hasil atau efek yang dihasilkan apabila terjadi perubahan-perubahan dalam sistem atau dalam teknik operasi sistem. Untuk kelebihan dari simulasi ini menurut Arman Hakim Nasution dan Imam Baihaqi (2007) adalah: Konsep random, model simulasi Komputer dapat dengan mudah memodelkan peristiwa random (acak) sehingga dapat memberikan gambaran kemungkinankemungkinan apa yang akan terjadi. Return on investment, dengan menggunakan simulasi komputer, faktor biaya akan dengan mudah ditutup karena simulasi kita dapat meningkatkan effisiensi, seperti penghematan operation cost, inventory, dan pengurangan jumlah orang. Antisipasi, dengan menggunakan simulasi maka resiko yang ada dapat dihindari. Meningkatkan komunikasi, simulasi juga dapat dilengkapi dengan animasi yang akan sangat membantu dalam mengkomunikasikan sistem. METODA Dalam melakukan pemilihan kebijakan sistem penggantian spare part ini menggunakan metode simulasi monte carlo. Metode simulasi monte carlo merupakan metode analisis numeric yang melibatkan pengambilan sample eksperimen bilangan acak atau bilangan acak (Djati, 2007). Sedangkan menurut Arman hakim nasution dan Imam Baihaqi (2007) simulasi monte carlo melibatkan keacakan (random) mulai dari input sampat outputnya. Secara manual metode simulasi monte carlo mempunyai langkah-langkah sebagai berikut (Nasution dan Baihaqi, 2007): Melakukan observasi terhadap parameter yang akan dimodelkan. Menghitung frekuensi dari tiap-tiap nilai parameter. Menghitung distribusi frekuensi kumulatif dan distribusi probabilitas kumulatif. Memasangkan nilai kelas dari tiap parameter dengan bilangan random yang mempunyai range antara 00 sampai dengan 99. Keluarkan suatu bilangan random (bilangan acak) dengan menggunakan table random. Dapatkan nilai parameter yang sesuai dengan memasangkan bilangan random (bilangan acak) yang dihasilkan. Untuk melakukan simulasi dengan metode monte carlo yang tidak terlalu besar dapat menggunakan software spreadsheet seperti Microsoft Excell (Alexander, 2003). A-35-2

Dengan mengkombinasikan individual system untuk membentuk sistem yang besar dapat mensimulasikan seluruh plant yang ada. Ketika pertimbangan-pertimbangan ekonomis seperti lost profit dan biaya perbaikan dimasukan kedalam simulasi, maka metode simulasi Monte Carlo dapat menjadi sebuah alat optimasi yang baik untuk mengoptimalkan kebijakan maintenance (Alexander, 2003) contoh: Sebuah mesin produksi mempunyai 4 spare part utama yaitu: Holder Shaft (pemegang poros). Eccentric Shaft. Bearing KR 40 (Cam Follower). Bearing GE 25 GS. Tabel 1. Biaya Tenaga Kerja No Nama Part Waktu Penggantian Biaya Tenaga Kerja 1 Bearing KR 40 2 Jam 11,560.69 2 Bearing GE 25 ES 4 Jam 23,121.39 3 Eccentric Shaft 4.5 Jam 26,011.56 4 Holder Shaft 5 Jam 28,901.73 Tabel 2. Biaya BS dan Biaya Part No Nama Part BS yang Terjadi Biaya BS Biaya Part 1 Bearing KR 40 250 Kg 2,500,000.00 120,000.00 2 Bearing GE 25 ES 150 Kg 1,500,000.00 235,000.00 3 Eccentric Shaft 340 Kg 3,400,000.00 450,000.00 4 Holder Shaft 300 Kg 3,000,000.00 500,000.00 Untuk kebijakan sistem penggantian spare part yang saat ini digunakan adalah Penggantian part mengikuti distribusi umur masing-masing part seperti terlihat pada gambar 1, pada gambar ini menjelaskan pada saat mesin forming running dan memasuki keadaan mesin forming rusak, dan bagian yang rusak adalah bagian wobling disk maka jika Holder Shaft rusak maka dilakukan penggantian jika tidak maka akan turun ke Eccentric Shaft, jika rusak maka akan dilakukan penggantian jika tidak akan turun ke Bearing KR 40, jika rusak maka akan dilakukan penggantian jika tidak akan turun ke Bearing GE 25 ES, jika rusak maka akan dilakukan penggantian, setelah dilakukan penggantian maka hasil nya OK, jika OK maka mesin akan kembali running, jika tidak akan masuk pada kondisi wobling rusak. Untuk membuat perbaikan dari kebijakan sistem penggantian yang ada maka dibuatkan skenario kebijakan penggantian yang baru. Adapun skenario-skenario perbaikan yang diusulkan adalah sebagai berikut: Skenario 2 : Bearing GE diganti setiap 3 kali penggantian bearing KR 40, part yang lain diganti berdasarkan distribusi umurnya. Skenario 3 : Eccentric Shaft diganti setiap 10 kali penggantian bearing KR 40, part yang lain diganti berdasarkan distribusi umurnya. Skenario 4 : Holder shaft diganti setiap 11 kali penggantian bearing KR 40, part yang lain diganti berdasarkan distribusi umurnya. A-35-3

Skenario 5 : Bearing GE diganti setiap 3 kali penggantian bearing KR 40 dan Eccentric Shaft diganti setiap 10 kali penggantian bearing KR 40, part yang lain diganti berdasarkan distribusi umurnya. Skenario 6 : Bearing GE diganti setiap 3 kali penggantian bearing KR 40, Eccentric Shaft diganti setiap 10 kali penggantian bearing KR 40 dan Holder shaft diganti setiap 11 kali penggantian bearing KR 40. HASIL DAN DISKUSI Gambar 1. Model Simulasi Skenario 1 Simulasi monte carlo ini dilanjutkan dengan menggenerate bilangan random dengan distribusi uniform dengan nilai min 0 dan max 9999, menjalankan simulasi ini dengan menggunakan software Microsoft Excell 2003. Dan setiap angka random yang keluar akan dipasangkan dengan range bilangan random masing-masing part, juga tergantung pada kebijakan penggantian yang diterapkan dan dengan dilakukan iterasi sebanyak 500 kali. Maka hasil dari simulasi kebijakan sistem penggantian part didapatkan dan dapat dilihat pada Tabel 3 dibawah ini. Tabel 3. Hasil Simulasi Kebijakan Sistem Penggantian Spare Part A-35-4

Comparison of Histogram Frequency 250 200 150 100 50 Variable Policy1 Policy2 Policy3 Policy4 Policy5 Policy6 Mean StDev N 347389320 4952060 500 312642097 4968305 500 305229506 5114645 500 329842026 4603163 500 270482282 5132137 500 252934988 4813914 500 0 240000000 260000000 280000000 300000000 320000000 340000000 360000000 Biaya Gambar 2. Histogram Hasil Simulasi Monte Carlo Dari Gambar 2. diatas juga dapat dilihat bahwa skenario 1 (kebijakan awal) mempunyai rata-rata biaya sebesar Rp. 347,389,320.00, rata-rata biaya skenario 2 adalah sebesar Rp. 312,642,097.00, rata-rata biaya skenario 3 adalah sebesar Rp. 305,229,506.00, rata-rata biaya skenario 4 adalah sebesar Rp. 329,842,026.00, rata-rata biaya skenario 5 adalah sebesar Rp. 270,842,282.00, sedangkan skenario 6 yang mempunyai biaya terkecil yaitu sebesar Rp. 252,934,988.00 dibandingkan dengan skenario yang lainnya. Jika dilihat pada gambar 2 maka dapat dilihat ada perubahan rata-rata biaya antara setiap skenario (Policy), dan tidak semua kebijakan menghasilkan biaya sangat murah seperti terlihat pada skenario 4 yang biaya nya lebih besar yaitu sebesar Rp. 329,842,026.00 dibandingkan skenario-skenario perbaikan lainnya. Dapat dilihat pada gambar 2 pula bahwa semua skenario berdistribusi normal dengan standar deviasi (sebaran data) terkecil pada skenario 4 sebesar Rp. 4,603,163.00 dan standar deviasi terbesar adalah skenario 5 yaitu sebesar Rp. 5,132,137.00. Jika kita membandingkan skenario 2, 3, 4, 5, dan 6 dengan skenario 1 yang merupakan kebijakan awal maka didapatkan effisiensi biaya perawatan seperti terlihat pada Tabel 4 Tabel 4. Perbandingan Effisiensi Biaya Kebijakan Perbaikan Vs Kebijakan Awal Pada Tabel 4 dapat dilihat effisiensi biaya skenario 2 jika dibandingkan skenario 1 (kebijakan awal) maka didapatkan effisiensi biaya sebesar 10.00 %, untuk skenario 3 effisiensi biaya yang didapat adalah sebesar 12.14%, untuk skenario 4 effisiensi biaya yang didapat adalah sebesar 5.05%, untuk skenario 5 effisiensi biaya yang didapat A-35-5

adalah sebesar 22.14%, dan untuk skenario 6 effisiensi biaya yang didapat adalah sebesar 27.19%. Dan dari perbandingan effisiensi terlihat bahwa skenario 6 merupakan kebijakan penggantian spare part yang paling optimum dibandingkan dengan kebijakan penggantian yang lainnya, hal ini juga dapat dilihat pada Gambar 3 dibawah ini 27,50% 25,00% 22,50% 20,00% 17,50% 15,00% 12,50% 10,00% 7,50% 5,00% 2,50% 0,00% Effisiensi Biaya Skenario2 Skenario3 Skenario4 Skenario5 Kebijakan Skenario6 Gambar 3. Histogram Perbandingan Effisiensi Biaya KESIMPULAN Setelah dilakukan perbandingan dari hasil simulasi yang dapat didapatkan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa skenario 6 paling optimal dalam biaya dibanding dengan kebijakan atau skenario awal yang diterapkan saat ini maupun kebijakan perbaikan lainnya dengan effisiensi biaya rata-rata sebesar 27.19% untuk periode 20,000 jam. Dan Masih terbuka skenario-skenario perbaikan lain yang mungkin lebih optimal lagi yang dapat dikembangkan dengan menggunakan metoda simulasi Monte Carlo ini. DAFTAR PUSTAKA Alexander, Dennis. (2003), Application of Monte Carlo Simulations to System Reliability Analysis, Proceeding of 20 th International Pump Users Symposium, Exxon Mobil Chemical, Louisiana, USA page 91-94 Chase, Richard B. Jacobs, F. Robert. and Aquilano, Nicholas J. (2004), Operation Management for Competitive Advantage, 8 th Edition, Mc Graw-Hill Book Company, Inc., USA Nasution, Arman Hakim dan Baihaqi, Imam (2007), Simulasi Bisnis, Andi Offset, Yogyakarta A-35-6