Penentuan Kebijakan Persediaan Spare Parts pada Perusahaan Migas dengan Pendekatan Simulasi Monte Carlo
|
|
- Herman Tedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Penentuan Kebijakan Persediaan Spare Parts pada Perusahaan Migas dengan Pendekatan Simulasi Monte Carlo Sayyidan Fatchur Rochman, Yadrifil Teknik Industri Fakultas Teknik Abstrak Material MRO merupakan material yang diperlukan untuk menunjang kegiatan pemeliharaan, perbaikan, dan operasi dalam kegiatan operasional sebuah Perusahaan Migas. Pengelolaan persediaan MRO pada Perusahaan Migas dimaksudkan untuk dapat memenuhi kebutuhan material MRO agar kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan lancar. Tantangan dalam Manajemen Persediaan adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan dengan maksimal dan dalam waktu yang sama berusaha untuk meminimalkan biaya yang dikeluarkan dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Jumlah permintaan terhadap material MRO yang tidak menentu pada Perusahaan Migas menjadi tantangan yang harus dihadapi. Metode yang dapat digunakan untuk menentukan kebijakan persedian material MRO adalah Continuous Review System dan Periodic Review System. Metode ini digunakan untuk mendapatkan parameterparameter kebijakan seperti jumlah pemesanan (Q), ROP, dan biaya total persediaan. Simulasi Monte Carlo digunakan untuk memperoleh range dari biaya total persediaan. Hasil yang diperoleh adalah model kebijakan Continuous Review dapat memberikan biaya total persediaan yang lebih rendah dari Periodic Review dengan selisih biaya total persediaan mencapai $ ,00. Kata Kunci: Continuous Review System; Kebijakan Persediaan; MRO; Periodic Review System, Simulasi Monte Carlo Abstract MRO is neccessary material to support maintenance, repair, and operation in Oil and Gas Company operational activity. The purpose of MRO inventory management ini Oil and Gas Company is to fulfill the MRO demand so the operational activity of the company can run smoothly. The challange in inventory management is to fulfill the need for MRO material and at the same time keep the cost associated at minimum. The fluctuation in MRO demand in Oil and Gas Company is one of the challenge the company have to face. Methods that can be used to calculate the inventory policy of MRO are Continuous Review System and Periodic Review System. These methods are used to calculate the parameters of the policy such as order quantity(q), ROP, and total inventory cost. Monte Carlo Simulation is used to get the range of the total inventory cost for both of the model. The result from this research is that the Continuous Review System result in smaller total inventory cost than the Periodic Review System with margins as much as $76, Keywords: Continuous Review System; Inventory Policy; Monte Carlo Simulation; MRO; Periodic Review System 1. Pendahuluan Industri minyak dan gas bumi adalah sebuah industri bernilai milyaran dolar yang mampu menopang perekonomian sebuah negara. Di Indonesia, salah satu pelaku bisnis dalam industri minyak dan gas bumi adalah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Kontraktor
2 Kontrak Kerja Sama (KKKS) adalah Badan Usaha yang telah ditetapkan untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi pada suatu wilayah kerja berdasarkan kontrak kerja sama dengan Badan Pelaksana (PP Nomor 79 Tahun 2010). Dalam sebuah usaha biaya pemeliharaan sering kali menjadi sebuah hidden cost yang jika tidak segera disadari dapat menurunkan keuntungan perusahaan. Contoh kejadian dimana biaya pemeliharaan menjadi hidden cost adalah saat penjualan sebuah perusahaan naik dengan pesat tetapi keuntungan atau revenue yang diperoleh tidak ikut naik dengan signifikan karena ternyata terdapat peningkatan pula pada biaya pemeliharaannya. Salah satu komponen vital dari biaya pemeliharaan adalah biaya persediaan material MRO (maintenance, repair, operation). Pengendalian material persediaan MRO (maintenance, repair, operations) menjadi bagian yang penting terhadap perusahaan, karena jika terdapat barang yang berlebihan dapat menyebabkan tingginya biaya penyimpanan (holding cost) sedangkan jika tidak terdapat persediaan atau stock out dapat memiliki dampak yang besar terhadap kinerja operasional perusahaan (Porras, Eric, Dekker, Rommert, 2007). Pada penelitian ini yang menjadi permasalahan adalah belum adanya sebuah kebijakan persediaan untuk mengontrol tingkat persediaan spare parts pada perusahaan yang menjadi objek penelitian. Hal ini menyebabkan perusahaan kurang dapat menangani ketidakpastian dalam permintaan spare parts. Kondisi ini menyebabkan biaya persediaan spare parts yang harus dikeluarkan menjadi tinggi dan tingkat perputaran atau turnover material menjadi rendah. Untuk menjawab permasalahan ini tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kebijakan persediaan spare parts yang memberikan biaya total persediaan yang rendah. Pada penelitian ini dibandingkan dua sistem kebijakan persediaan yaitu continuous review system dan periodic review system. Simulasi Monte Carlo kemudian dilakukan untuk melihat sistem kebijakan mana yang memberikan biaya total persediaan yang lebih rendah. 2. Dasar Teori Sistem pengelolaan material persediaan merupakan suatu set kebijakan dan kontrol yang memantau tingkat persediaan dan menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga, berapa besar pesanan yang harus dibuat, dan kapan seharusnya stok ditambah kembali ( Chase, et.al, 2004).
3 Manajemen persediaan merupakan aspek yang paling penting dibandingkan dengan aspek lain dalam manajemen operasi, karena persediaan memerlukan biaya yang besar dan berpengaruh terhadap layanan terhadap pelanggan (Schroeder, 2003). Manajemen persediaan berhubungan dengan pengambilan keputusan dalam bidang pembelian, distribusi, dan logistik. Berkaitan dengan manajemen persediaan, terdapat biaya yang diinvestasikan perusahaan untuk menjaga tingkat persediaan dimana nilainya berkisar antara 30% sampai 50% dari nilai aset keseluruhan. Untuk memperoleh kebijakan persediaan terdapat dua metode yaitu continuous review system dan periodic review system. 2.1 Continuous Review System Metode ini melakukan pengontrolan material secara terus menerus sehingga memiliki kelebihan sedikitnya jumlah safety stock. Namun, biaya pengamatan akan lebih tinggi dibandingkan dengan sistem periodik serta jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sewaktuwaktu dapat berubah karena tergantung dengan kebutuhan material. Pemesanan dilakukan ketika persediaan telah mencapai titik ROP (reorder point). Karena terdapat lead time dalam proses pemesanan suatu barang, maka terdapat safety stock yang dipersiapkan untuk mengantisipasi adanya perbedaan antara peramalan dan permintaan aktual, antara lead time yang diharapkan dan lead time aktualnya. Safety stock hanya digunakan untuk mengatasi ketidak pastian dari lead time sehingga model ini memberikan tingkat persediaan yang lebih rendah (Ballou, 1992). Gambar 1. Continuous Review System Model
4 2.2 Periodic Review System Metode persediaan ini mengamati tingkat persediaan pada waktu-waktu tertentu yang telah ditetapkan, misalnya satu bulan sekali. Keuntungan dari metode ini adalah konsistensi baik dalam segi pemasok, waktu, harga, sehingga menimbulkan koordinasi yang baik. Kekurangan dari metode ini adalah tingkat persediaan yang lebih tinggi untuk mengantisipasi permintaan sampai periode pengamatan selanjutnya. Pada model ini aspek kebijakannya antara lain adalah interval pengamatan, tingkat persediaan maksimal. Pada saat dilakukan review pemesanan dilakukan dengan jumlah pesanan sebanyak selisih antara level persediaan maksimum dengan jumlah persediaan yang dimiliki pada waktu review. Gambar 2. Periodic Review System Model 2.3 Simulasi Monte Carlo Monte Carlo merupakan bagian dari metode yang menggunakan bilangan acak dan distribusi probalitas dalam analisnya. Simulasi Monte Carlo merupakan keadaan dengan menggunakan angka bilangan acak yang disesuaikan dengan bentuk probabilitas dari data historis yang telah diperoleh sebelumnya (Lawrence and Pasterneck, 2001). Hal yang paling dasar dalam simulasi ini adalah mendapatkan nilai bilangan acak yang sesuai dengan pola distribusi data historis yang telah dimiliki. Hasil yang dapat diperoleh dari simulasi ini yaitu distribusi data terhadap perubahan beberapa variabel yang nilainya terdistribusi dengan pola tertentu.
5 3. Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan melakukan Klasifikasi ABC untuk memilih barang yang akan dihitung kebijakan persediaannya. Setelah dilakukan klasifikasi ABC dilakukan peramalan permintaan atau konsumsi dari item-item yang terpilih sebagai input untuk perhitungan kebijakan persediaan. Perhitungan kebijakan persediaan dengan dua model dilakukan untuk memperoleh parameter-parameter kebijakan dengan menggunakan hasil peramalan permintaan. Setelah itu dilakukan simulasi Monte Carlo untuk melihat model kebijakan persediaan yang memberikan biaya total persediaan yang lebih rendah. 3.1 Pengumpulan Data Data-data yang dikumpulkan untuk penelitian ini antara lain adalah: a. Laporan Inventory Balance tiap bulan pada tahun b. Data historis permintaan kebutuhan spare parts tahun c. Data penunjang perhitungan seperti harga parts, lead time, dan service level. d. Data biaya pemesanan. e. Data biaya penyimpanan. 3.2 Klasifikasi ABC Jenis-jenis item yang bervariasi tentunya memerlukan pengawasan yang cukup ketat terhadap barang-barang tersebut, terlebih item dengan katergori MRO, karena tipe dan jenisnya yang bermacam-macam dengan jumlah yang sangat banyak. Item yang jumlahnya sangat banyak tersebut perlu dikelompokkan berdasarkan tingkat kepentingan. Pengelompokkan ini dilakukan dengan melihat nilai penggunaan atau konsumsi material dari Januari 2012 sampai Desember 2012 yang diperoleh dari data Inventory Balance. Item tersebut dikelompokkan menggunakan klasifikasi ABC dengan prinsip hukum Pareto. Item tersebut diurutkan berdasarkan total nilai dollar value-nya selam setahun dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah. Tahapan pengelompokkan berdasarkan penggunaan material dengan klasifikasi ABC adalah: Mengurutkan item-item bedasarkan dollar value-nya selama setahun dari yang terbesar hingga yang terkecil Hitung presentase kumulatif dari dollar value penggunaan material Menentukan item sesuai dengan dengan klasifikasi ABC
6 Untuk membuat penelitian ini menjadi lebih fokus maka dipisahkan terlebih dahulu antara material kapital dan material non-kapital. Penelitian ini akan difokuskan pada material kapital yang merupakan item yang sangat penting dalam kegiatan operasional perusahaan dan nilai penggunaannya juga tinggi. Berikut adalah klasifikasi ABC untuk material kapital tersebut. Tabel 1. Klasifikasi ABC Material Kapital Mat. Number Values Issued Cum Value Cum % Class , , A , ,601, A , ,241, A , ,741, A ,543 3,023, A , ,260, A , ,484, A ,440 3,696, A , ,844, B ,295 3,961, B , ,064, B ,298 4,153, B , ,242, B ,197 4,328, C ,999 4,399, C , ,465, C , ,522, C ,823 4,578, C , ,594, C ,308 4,608, C , ,619, C , ,628, C ,629, C ,630, C ,630, C Dari klasifikasi di atas dipilih enam item kelas A yang menjadi sampel dalam penelitian. 3.3 Peramalan Permintaan Data permintaan atau konsumsi spare part digunakan untuk melakukan peramalan untuk permintaan di masa yang akan datang. Peramalan terhadap masing-masing item dilakukan dengan metode single exponential smoothing, double exponential smoothing, dan metode croston. Peramalan permintaan dengan error yang paling kecil dipilih untuk menjadi dasar dalam perhitungan parameter kebijakan pengendalian persediaan.
7 Tabel 2. Perbandingan Nilai Kesalahan Peramalan Untuk Enam Material Sampel Hasil peramalan permintaan untuk enam material dengan metode yang terpilih ditampilkan pada tabel di bawah ini. Tabel 3. Hasil Peramalan Permintaan Enam Material Sampel 3.4 Perhitungan Kebijakan Persediaan dengan Model Continuous Review Persamaan-persamaan yang digunakan untuk menghitung parameter kebijakan pada Continuous Review Model yaitu jumlah pemesanan (Q), titik pemesanan kembali (ROP), dan safety stock ditunjukkan pada persamaan dibawah ini. 1. Jumlah Pemesanan! = 2. ROP!!!!!!!"# =!!" +!! (2) 3. Safety Stock Mat. Number Latest Demand Forecast Demand (1)!!! =! (!!") (3)
8 Untuk menghitung parameter-parameter kebijakan tersebut diperlukan beberapa variabel pendukung seperti lead time dan harga spare parts. Tabel 4. Variabel Pendukung Perhitungan Kebijakan Persediaan Mat. Number Material Description Price (USD) Lead Time (months) CASING:9-5/8";L- 80;BTC;43.50PPF;R- 3;SMLS 1, CASING:7IN;R3;SMLS;BTC;26PPF;L TUBING:4-1/2IN;EUE- 8RD;12.60PPF;L TUBING:2-7/8IN;EUE- 8RD;6.50PPF;L TUBING:2-7/8IN;EUE- 8RD;6.50PPF;L TUBING:3-1/2IN;EUE- 8RD;9.30PPF;L80/N Setelah dilakukan perhitungan dengan persamaan di atas diperoleh hasil yang ditunjukkan pada Tabel 5 berikut. Tabel 5. Perhitungan Kebijakan Persediaan Model Continuous Review Mat. Number Material Description Holding Cost (USD) Procure ment Cost (USD) Stockout Cost (USD) CASING:9-5/8";L- 80;BTC;43.50PPF;R- 3;SMLS , CASING:7IN;R3;SMLS;BTC;26PPF;L , TUBING:4-1/2IN;EUE- 8RD;12.60PPF;L , TUBING:2-7/8IN;EUE- 8RD;6.50PPF;L , TUBING:2-7/8IN;EUE- 8RD;6.50PPF;L , TUBING:3-1/2IN;EUE- 8RD;9.30PPF;L80/N , Tabel 5. Perhitungan Kebijakan Persediaan Model Continuous Review (lanjutan) Mat. Number Forecast Demand (unit) sd (unit) Q (unit) SS (unit) ROP (unit) TC (USD) , , , , , , Dari Tabel 5 dapat kita lihat jumlah pemesanan (Q), safety stock, titik pemesanan kembali (ROP), dan biaya total persediaan untuk keenam jenis spare part yang dijadikan sampel pada penelitian ini. Perhitungan dengan model continuous review ini menghasilkan kebijakan persediaan dengan total biaya untuk keenam material sebesar $ ,16.
9 3.5 Perhitungan Kebijakan Persediaan dengan Model Periodic Review Persamaan-persamaan yang digunakan untuk menghitung parameter kebijakan pada Periodic Review Model yaitu jumlah pemesanan (Q ), review interval (T), dan maximum inventory level (M) ditunjukkan pada persamaan dibawah ini. 1. Review Interval! =!! (4) 2. Maximum Inventory Level! =!! +!" +!(!!!) (5) 3. Jumlah pemesanan!! =!! (6) Setelah dilakukan perhitungan dengan persamaan di atas diperoleh hasil yang ditunjukkan pada Tabel 6 berikut. Tabel 6. Perhitungan Kebijakan Persediaan Model Periodic Review Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa total biaya untuk model periodic review relatif lebih tinggi dibandingkan dengan model perhitungan continuous review. Hal ini disebabkan karena jumlah persediaan yang disimpan pada model perhitngan periodic review lebih banyak dibandingkan pada model continuous review. Dari hasil perhitungan di atas diperoleh kebijakan persediaan dengan total biaya sebesar $ , Simulasi Monte Carlo Mat. Q T s'd M Number (unit) (unit) (unit) (unit) TC (USD) , , , , , , Simulasi monte carlo dilakukan untuk melihat perubahan biaya total yang dihasilkan oleh dua jenis model kebijakan yang telah diperoleh sebelumnya. Simulasi terhadap masingmasing item untuk setiap jenis kebijakan dilakukan sebanyak 100 kali. Hasil yang diperoleh dari simulasi ini adalah range dari total biaya yang diperoleh dari masing-masing item untuk kebijakan continuous review dan juga periodic review.
10 Dalam simulasi monte carlo ini menggunakan 8 skenario untuk melihat perubahan pada total biaya persediaan dari kebijakan persediaan yang telah dihitung. Delapan skenario tersebut yaitu: Skenario 1: variabel tidak pasti yaitu permintaan mengalami kenaikan sebesar 10% dan lead time mengalami keterlambatan selama 20% Skenario 2: variabel tidak pasti yaitu permintaan mengalami kenaikan sebesar 20% dan lead time mengalami keterlambatan selama 20% Skenario 3: variabel tidak pasti yaitu permintaan mengalami penurunan sebesar 10% dan lead time mengalami keterlambatan selama 20% Skenario 4: variabel tidak pasti yaitu permintaan mengalami penurunan sebesar 20% dan lead time mengalami keterlambatan selama 20% Skenario 5: variabel tidak pasti yaitu permintaan mengalami kenaikan sebesar 10% dan lead time lebih cepat selama 20% Skenario 6: variabel tidak pasti yaitu permintaan mengalami kenaikan sebesar 20% dan lead time lebih cepat selama 20% Skenario 7: variabel tidak pasti yaitu permintaan mengalami penurunan sebesar 10% dan lead time lebih cepat selama 20% Skenario 8: variabel tidak pasti yaitu permintaan mengalami penurunan sebesar 20% dan lead time lebih cepat selama 20% Hasil dari Simulasi Monte Carlo berupa perbandingan antara biaya total dari continuous review dan periodic review ditampilkan pada Tabel 7, Tabel 8, Tabel 9, dan Tabel 10. Tabel 7. Perbandingan Biaya Total Persediaan untuk Skenario 1 dan 2 Mat. Skenario 1 Skenario 2 Number Continuous Periodic Continuous Periodic $344, $880, $393, $955, $102, $142, $104, $148, $133, $272, $135, $281, $10, $18, $11, $20, $176, $329, $178, $341, $233, $474, $234, $480,292.90
11 Tabel 8. Perbandingan Biaya Total Persediaan untuk Skenario 3 dan 4 Mat. Skenario 3 Skenario 4 Number Continuous Periodic Continuous Periodic $296, $770, $272, $686, $101, $134, $98, $129, $130, $264, $125, $258, $10, $17, $9, $16, $175, $315, $172, $281, $233, $458, $231, $441, Tabel 9. Perbandingan Biaya Total Persediaan untuk Skenario 5 dan 6 Mat. Skenario 5 Skenario 6 Number Continuous Periodic Continuous Periodic $307, $760, $360, $832, $96, $123, $100, $126, $119, $206, $120, $223, $9, $16, $9, $17, $166, $265, $168, $284, $233, $435, $234, $445, Tabel 10. Perbandingan Biaya Total Persediaan untuk Skenario 7 dan 8 Mat. Number Dari tabel-tabel di atas dapat dilihat bahwa model persediaan continuous review memberikan biaya total persediaan yang lebih rendah untuk semua skenario. 4. Hasil dan Pembahasan 4.1 Analisis Penentuan Kebijakan Persediaan Skenario 7 Skenario 8 Continuous Periodic Continuous Periodic $279, $665, $261, $591, $95, $118, $94, $114, $117, $158, $115, $153, $9, $15, $8, $14, $164, $241, $162, $229, $230, $411, $228, $397, Pada bagian sebelumnya, telah ditampilkan perhitungan untuk menentukan kebijakan dalam pengendalian material persediaan MRO. Perhitungan tersebut dilakukan dengan menggunakan model continuous review dan model periodic review. Pada model continuous review yang ditentukan adalah jumlah pesanan (Q), titik pemesanan kembali (ROP), safety
12 stock, dan total biaya persediaan. Untuk model periodic review yang ditentukan adalah review interval (T), tingkat persediaan maksimum (M), dan total biaya persediaan. Material Pada material , nilai biaya penyimpanan adalah sebesar $265,4 dan biaya pemesanannya adalah $736,78. Dengan menggunakan rumus untuk model continuous review dan periodic review diperoleh output kebijakan untuk masing-masing model. Pada model continuous review diperoleh nilai jumlah pemesanan sebesar 95 unit, safety stock sebesar 285 unit, ROP sebesar unit, dan total biaya persediaan sebesar $ ,00. Pada model periodic review diperoleh review interval (T) yaitu 0,75 atau 1 periode, tingkat persediaan maksimum (M) sebesar 1269 unit, dan total biaya persediaan sebesar $ ,00. Untuk material model periodic review memberikan total biaya persediaan yang lebih rendah. Material Pada material , nilai biaya penyimpanan adalah sebesar $189,79 dan biaya pemesanannya adalah $736,78. Dengan menggunakan rumus untuk model continuous review dan periodic review diperoleh output kebijakan untuk masing-masing model. Pada model continuous review diperoleh nilai jumlah pemesana sebesar 67 unit, safety stock sebesar 32 unit, ROP sebesar 448 unit, dan total biaya persediaan sebesar $20.858,00. Pada model periodic review diperoleh review interval (T) yaitu 1,39 atau 2 periode, tingkat persediaan maksimum (M) sebesar 517 unit, dan total biaya persediaan sebesar $ ,00. Untuk material model continuous review memberikan total biaya persediaan yang lebih rendah. Material Pada material , nilai biaya penyimpanan adalah sebesar $101,2 dan biaya pemesanannya adalah $736,78. Dengan menggunakan rumus untuk model continuous review dan periodic review diperoleh output kebijakan untuk masing-masing model. Pada model continuous review diperoleh nilai jumlah pemesanan sebesar 53 unit, safety stock sebesar 9 unit, ROP sebesar 60 unit, dan total biaya persediaan sebesar $6.400,00. Pada model periodic review diperoleh review interval (T) yaitu 3,29 atau 4 periode, tingkat persediaan maksimum (M) sebesar 116 unit, dan total biaya persediaan sebesar $
13 35.000,00. Untuk material model continuous review memberikan total biaya persediaan yang jauh lebih rendah. Material Pada material , nilai biaya penyimpanan adalah sebesar $35,59dan biaya pemesanannya adalah $736,78. Dengan menggunakan rumus untuk model continuous review dan periodic review diperoleh output kebijakan untuk masing-masing model. Pada model continuous review diperoleh nilai jumlah pemesanan sebesar 388 unit, safety stock sebesar unit, ROP sebesar unit, dan total biaya persediaan sebesar $66.500,00. Pada model periodic review diperoleh review interval (T) yaitu 1,28 atau 2 periode, tingkat persediaan maksimum (M) sebesar 4173 unit, dan total biaya persediaan sebesar $ ,00. Untuk material model continuous review memberikan total biaya persediaan yang lebih rendah. Material Pada material , nilai biaya penyimpanan adalah sebesar $66,38 dan biaya pemesanannya adalah $736,78. Dengan menggunakan rumus untuk model continuous review dan periodic review diperoleh output kebijakan untuk masing-masing model. Pada model continuous review diperoleh nilai jumlah pemesanan sebesar 131 unit, safety stock sebesar 189 unit, ROP sebesar 924 unit, dan total biaya persediaan sebesar $24.200,00. Pada model periodic review diperoleh review interval (T) yaitu 2,04 atau 2 periode, tingkat persediaan maksimum (M) sebesar 1070 unit, dan total biaya persediaan sebesar $ ,00. Untuk material model continuous review memberikan total biaya persediaan yang lebih rendah. Material Pada material , nilai biaya penyimpanan adalah sebesar $42,53 dan biaya pemesanannya adalah $736,78. Dengan menggunakan rumus untuk model continuous review dan periodic review diperoleh output kebijakan untuk masing-masing model. Pada model continuous review diperoleh nilai jumlah pemesanan sebesar 335 unit, safety stock sebesar 1483 unit, ROP sebesar 4590 unit, dan total biaya persediaan sebesar $ ,00. Pada model periodic review diperoleh review interval (T) yaitu 1,24 atau 2 periode, tingkat persediaan maksimum (M) sebesar 5002 unit, dan total
14 biaya persediaan sebesar $ ,00. Untuk material model periodic review memberikan total biaya persediaan yang lebih rendah. Secara keseluruhan model pengendalian persediaan continuous review memberikan hasil total biaya persediaan yang lebih rendah. Hal ini disebabkan pada model ini level persediaan yang disimpan relatif lebih rendah dibandingkan pada model periodic review. Total biaya persediaan yang dihasilkan dengan menggunakan model continuous review adalah sebesar $ ,16. Untuk model biaya periodic review total biaya persediaannya adalah $ ,11. Dari perbandingan total biaya ini dapat dikatakan model continuous review adalah model kebijakan pengendalian yang lebih baik untuk penelitian ini dengan perbedaan biaya total persediaan mencapai $76.000, Analisis Simulasi Monte Carlo Dalam penelitian ini, Simulasi Monte Carlo yang dilakukan menggunakan delapan skenario seperti yang telah disebutkan sebelumnya, dengan masing-masing skenario memiliki hasil yang berbeda. Hasil dari simulasi ini memperlihatkan rata-rata total biaya persediaan setelah simulasi berjalan selama 100 periode untuk model kebijakan persediaan continuous review dan periodic review. Untuk melihat perbandingan biaya total persediaan dari dua model persediaan dipilih satu item yang akan dianalisis grafik perbandingan biaya totalnya. Grafik perbandingan biaya total untuk material ditampilkan pada gambar-gambar berikut ini. Gambar 3. Perbandingan Biaya Total untuk Skenario 1
15 Gambar 4. Perbandingan Biaya Total untuk Skenario 2 Gambar 5. Perbandingan Biaya Total untuk Skenario 3 Gambar 6. Perbandingan Biaya Total untuk Skenario 4
16 Dari grafik perbandingan biaya untuk skenario 1 sampai 4 dapat dilihat bahwa saat ada kenaikan permintaan terjadi kenaikan biaya pada model continuous review pada beberapa periode. Hal ini diakibatkan karena terjadinya stockout sehingga terjadi lonjakan biaya. Walaupun demikian, secara rata-rata total biaya yang diberikan masih lebih rendah dibandingkan dengan model periodic review. Saat permintaan menurun total biaya persediaan model continuous review secara konstan lebih rendah dibandingkan dengan total biaya model periodic review. Gambar 7. Perbandingan Biaya Total untuk Skenario 5 Gambar 8. Perbandingan Biaya Total untuk Skenario 6
17 Gambar 9. Perbandingan Biaya Total untuk Skenario 7 Gambar 10. Perbandingan Biaya Total untuk Skenario 8 Sama seperti hasil dari skenario satu sampai empat, saat terjadi kenaikan permintaan model persediaan continuous review mengalami kondisi stockout. Hal yang perlu diperhatikan dari hasil skenario lima sampai delapan adalah penurunan lead time mampu meningkatkan kemampuan model kebijakan persediaan untuk bertahan dari kondisi stockout, hal ini dapat dilihat dari hasil skenario lima dan enam yang kondisi stockout-nya terjadi lebih lambat daripada skenario satu dan dua. 5. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data untuk persediaan spare part pada salah satu perusahaan migas, untuk enam jenis spare part yang telah dipilih melalui klasifikasi ABC berdasarkan nilai penggunaan tertinggi, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
18 1. Berdasarkan hasil perhitungan, model perhitungan kebijakan pengendalian persediaan continuous review memberikan total biaya persediaan yang lebih rendah yaitu sebesar $ ,16 dibandingkan dengan model perhitungan kebijakan pengendalian persediaan periodic review yaitu sebesar $ , Model perhitungan continuous review memiliki kelebihan yaitu total biaya persediaan yang lebih rendah karena tingkat persediaan yang disimpan lebih sedikit, akan tetapi kelemahannya adalah masih ada peluang terjadinya stockout. Hal ini dapat dilihat dari hasil simulasi monte carlo. 3. Model perhitungan periodic review memiliki kemampuan untuk menjaga persediaan sehingga dapat mencegah terjadinya stockout, hal ini dapat dilihat pada asimulasi monte carlo dimana kejadian stock out tidak pernah terjadi pada kebijakan periodic review untuk semua jenis spare part yang diteliti. Kelebihan ini harus dibayar dengan total biaya yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kebijakan continuous review. 4. Dengan hasil total biaya persediaan yang lebih rendah berdasarkan hasil simulasi pada kedelapan skenario, model kebijakan continuous review lebih baik untuk diterapkan pada pengendalian persediaan spare part di perusahaan migas. 6. Saran Untuk tercapainya hasil penelitian yang lebih baik pada penelitian yang akan datang, maka penulis memberikan beberapa saran perbaikan penelitian. Saran tersebut antara lain adalah: 1. Skenario lain pada simulasi monte carlo dapat ditambahkan, contohnya adalah perubahan harga per unit dari material selain perubahan pada permintaan. 2. Kebijakan pengendalian dihitung dengan metode-metode lain yang mungkin bisa memberikan hasil yang lebih baik. 3. Metode peramalan permintaan dapat dicari yang lebih tepat untuk masing-masing jenis spare part karena salah satu variable penting dalam perhitungan kebijakan pengendalian persediaan adalah hasil peramalan permintaan berdasarkan data historis.
19 Referensi Aisyati, Azizah, et.al.(2013). Determination Inventory Level for Aircraft Spare Parts Using Continuous Review Model. International Journal of Business Research and Management, 4. Aquilano, Chase, Jacobs. (2004). Operations & Supply Management. New York: McGraw- Hill/Irwin. Arnold, J. R., Tony, Chapman, Stephen, N. (2004). Introduction to Materials Management (5 th ed). New Jersey: Pearson Prentice Hall. Ballou, Ronald, H. (1992). Business Logistics Management (3 rd ed). Englewood Cliffs: Prentice Hall, Inc. Kocer, Umay, & Tamer, Sezin. (2011). Determining the Inventory Policy for Slow-Moving Items: A Case Study. Proceedings of the World Congress on Engineering 2011 Vol I. Mahadevan, B., et.al. (2003). Periodic review, push inventory policies for remanufacturing. European Journal of Operational Research, 151, Porras, Eric, & Dekker, Rommert. (2007). An Inventory control system for spare parts at a refinery : An empirical comparison of different re-order point methods. European Journal of Operational Research 184, Regaetteri, et. al. (2005). Managing lumpy demand for aircraft spare parts. Journal of Air Transport Management 11 (2005) Willemain, et al. (2004). A new approach to forecasting intermittent demand for service parts inventories. International Journal of Forecasting 20 (2004)
PENGENDALIAN PERSEDIAAN MRO DENGAN CONTINUOUS REVIEW SYSTEM MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO PADA KONTRAKTOR MIGAS
PENGENDALIAN PERSEDIAAN MRO DENGAN CONTINUOUS REVIEW SYSTEM MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO PADA KONTRAKTOR MIGAS Yadrifil, Wijana Nugraha Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik - Universitas Indonesia,
Lebih terperinciJAZILATUR RIZQIYAH DEVIABAHARI Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Suparno, MSIE., Ph.D PROPOSAL TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK INDUSTRI ITS SURABAYA
JAZILATUR RIZQIYAH DEVIABAHARI 2509100112 Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Suparno, MSIE., Ph.D PROPOSAL TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK INDUSTRI ITS SURABAYA Gambaran PT. X 5% bentuk pakan 30% tepung/kon sentrat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Persediaan Persediaan merupakan penyimpanan dari setiap item atau sumber daya yang digunakan dalam sebuah organisasi 1. Dalam pengertian lain bahwa inventory merupakan
Lebih terperinciPERBAIKAN SETTING PARAMETER PERSEDIAAN SUKU CADANG DENGAN PENDEKATAN SIMULASI MONTE CARLO (Studi kasus di Chevron Indonesia Company)
Program tudi MMT-IT, urabaya 0 Juli 06 PERBAIKAN ETTING PARAMETER PEREDIAAN UKU CADANG DENGAN PENDEKATAN IMULAI MONTE CARLO (tudi kasus di Chevron Indonesia Company) Edi Triono ) dan I Nyoman Pujawan )
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan adalah data yang didapat dari bulan Mei 2007 sampai bulan Juli 2007 yaitu berupa data-data yang berkaitan dengan perencanaan
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM PERSEDIAAN SUKU CADANG SEPEDA MOTOR UNTUK MENGURANGI BIAYA PERSEDIAAN PADA PT. UTOMO MOTOR DI SURABAYA
PERENCANAAN SISTEM PERSEDIAAN SUKU CADANG SEPEDA MOTOR UNTUK MENGURANGI BIAYA PERSEDIAAN PADA PT. UTOMO MOTOR DI SURABAYA Angela Utami Dewi Kristiana, Katjuk Astrowulan, Nurhadi Siswanto Program Studi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1. Diagram Alir Sistematika Pemecahan Masalah 30 31 3.1.Tahap Identifikasi dan Pendahuluan Tahap identifikasi dan pendahuluan dilakukan dengan cara melakukan studi
Lebih terperinciPenentuan Kebijakan Persediaan Spare Parts Dengan Pendekatan Croston (Studi Kasus PT. Samator Indonesia Wilayah Timur)
Penentuan Kebijakan Persediaan Spare Parts Dengan Pendekatan Croston (Studi Kasus PT. Samator Indonesia Wilayah Timur) Oleh: Setia Wardhana - 9107201405 Pembimbing: Prof. Ir. I Nyoman Pujawan M. Eng. PhD
Lebih terperinciRANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU KERTAS MENGGUNAKAN MODEL PERSEDIAAN STOKASTIK JOINT REPLENISHMENT DI PT KARYA KITA *
RANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU KERTAS MENGGUNAKAN MODEL PERSEDIAAN STOKASTIK JOINT REPLENISHMENT DI PT KARYA KITA * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Jurusan
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL PENGESAHAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL PENGESAHAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN
MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: 06Fakultas Ekonomi dan Bisnis Persediaan Pengaman (Safety Stock) Dr. Sawarni Hasibuan, M.T. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Akomodasi Ketidakpastian Asumsi Model
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE CROSTON DALAM FIXED TIME PERIOD WITH SAFETY STOCK
PENGGUNAAN METODE CROSTON DALAM FIXED TIME PERIOD WITH SAFETY STOCK Enny Widawati 1, Isti Surjandari 2, Amar Rachman 3 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia Kampus Baru UI
Lebih terperinciMata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Teori Inventori Inventory merupakan pengumpulan atau penyimpanan komoditas yang akan digunakan
Lebih terperinciManajemen Persediaan. Penentuan Jumlah Persediaan (Stochastics Model) Hesti Maheswari SE., M.Si. Manajemen. Modul ke: 05Fakultas Ekonomi & Bisnis
Modul ke: 05Fakultas Ekonomi & Bisnis Manajemen Persediaan Penentuan Jumlah Persediaan (Stochastics Model) Hesti Maheswari SE., M.Si Program Studi Manajemen Menghindari Kerusakan Menghindari Keterlambatan
Lebih terperinciHasil Simulasi Monte Carlo Material di Kuadran II
Hasil Simulasi Monte Carlo di Kuadran II Hasil Simulasi Monte Carlo di Kuadran II a. Alternatif 1 : Dengan nilai s = 92, S= 154 dan Total cost = Rp 145.641.597 b. Alternatif 2 : Dengan nilai s = 99 dan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan PT. Surya Wahana Fortuna.
47 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan PT. Surya Wahana Fortuna. Penelitian ini merupakan penelitian terapan (applied research). Penelitian terapan adalah
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN SUKU CADANG PESAWAT B737-NG DENGAN PENDEKATAN MODEL PERIODIC REVIEW DI PT. X
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN SUKU CADANG PESAWAT B77-NG DENGAN PENDEKATAN MODEL PERIODIC REVIEW DI PT. X Harwan Ahyadi, Siti Khodijah Program Studi Teknik Industri, Institut Sains dan Teknologi Nasional,
Lebih terperinciPerbaikan Sistem Pergudangan di PT. X
Perbaikan Sistem Pergudangan di PT. X Otto Pratama 1, I Gede Agus Widyadana 2 ABSTRACT: This paper anlayze PT X warehouse system since some problems that are faced by the company such as full capacity
Lebih terperinciManajemen Operasi Aulia Ishak, ST, MT
PENGENDALIAN PERSEDIAAN Oleh : 1 Introduction Definisi Persediaan Aliran dan Stock dari Persediaan 2 Proses Aliran Material Proses Produksi Work in process Work in process Work in process Work in process
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis semakin lama semakin tinggi dan sulit. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat memberikan
Lebih terperinciTugas Akhir. Perencanaan dan Penentuan Inventory Untuk Meningkatkan. Efisiensi dan Service Level Pada Perusahaan Industrial Distributor PT.
Tugas Akhir Perencanaan dan Penentuan Inventory Untuk Meningkatkan Efisiensi dan Service Level Pada Perusahaan Industrial Distributor PT. XYZ Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar
Lebih terperinciANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN DENGAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO PADA PT DELIJAYA GLOBAL PERKASA
ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN DENGAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO PADA PT DELIJAYA GLOBAL PERKASA Eriani Lestari Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia ABSTRAK PT. Delijaya Global Perkasa
Lebih terperinciPERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI TIN 4113
PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI TIN 4113 Exponential Smoothing w/ Trend and Seasonality Pemulusan level/keseluruhan Pemulusan Trend Pemulusan Seasonal Peramalan periode t : Contoh: Data kuartal untuk
Lebih terperinciPERENCANAAN PERSEDIAAN BARANG MENGGUNAKAN METODE FORECASTING DAN EOQ PADA PT. COSMO MAKMUR INDONESIA
Strategi Bisnis, Jurnal Management Strategic, Aug 2015 PERENCANAAN PERSEDIAAN BARANG MENGGUNAKAN METODE FORECASTING DAN EOQ PADA PT. COSMO MAKMUR INDONESIA Ardiz Sebastian ardiz.sebastian@gmail.com Mulyono,
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN
Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Menentukan Jumlah Persediaan dengan Asumsi terdapat perubahan kebutuhan harga Fakultas EKONOMI DAN BISNIS M. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM Program Studi Manajemen MENENTUKAN
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN. Heizer & Rander
MANAJEMEN PERSEDIAAN Persediaan : stok dari elemen-elemen/item-item untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang atau bahan/barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Manajemen inventory merupakan suatu faktor yang penting dalam upaya untuk mencukupi ketersediaan stok suatu barang pada distribusi dan
Lebih terperinciANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN ATK REGULAR PADA PT. PLN (PERSERO) UDIKLAT JAKARTA PERIODE
ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN ATK REGULAR PADA PT. PLN (PERSERO) UDIKLAT JAKARTA PERIODE 2011-2012 Angeline Williany BINUS University Jl. Kebon Jeruk Raya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Persediaan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Persediaan Menurut Pardede (2005), persediaan (inventory) adalah sejumlah barang atau bahan yang tersedia untuk digunakan sewaktu-waktu di masa yang akan datang. Sediaan
Lebih terperinciPERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU FIBER UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PERSEDIAAN (STUDY KASUS PT. DJABES TUNAS UTAMA DI NGORO, MOJOKERTO)
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU FIBER UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PERSEDIAAN (STUDY KASUS PT. DJABES TUNAS UTAMA DI NGORO, MOJOKERTO) Denny Satrya Putra 1411406226 Program Studi Teknik Industri, Universitas
Lebih terperinciPENGENDALIAN PERSEDIAAN MATERIAL DENGAN PENDEKATAN CONTINUOUS REVIEW (s,s) (STUDI KASUS: PT PLN PERSERO APJ GRESIK)
Full Paper PENGENDALIAN PERSEDIAAN MATERIAL DENGAN PENDEKATAN CONTINUOUS REVIEW (s,s) (STUDI KASUS: PT PLN PERSERO APJ GRESIK) MATERIAL INVENTORY CONTROL APPROACH TO CONTINUOUS REVIEW (s,s) (CASE STUDY:
Lebih terperinciManajemen Operasi. Manajemen Persediaan.
Manajemen Operasi Manajemen Persediaan budi.harsanto@gmail.com PENTINGnya Persediaan Melibatkan dana/modal yg sangat besar Berpengaruh pd MO, MP, MK Darah The Material Flow Cycle Tujuan Menyediakan persediaan
Lebih terperinciInventory Management. Ir. Dicky Gumilang, MSc. Universitas Esa Unggul Juni 2017
Inventory Management Ir. Dicky Gumilang, MSc. Universitas Esa Unggul Juni 2017 Apa yang dimaksud inventory? Inventory adalah bahan baku. Suku cadang, barang setengah jadi, atau barang jadi yang disimpan
Lebih terperinciPENENTUAN SOLUSI OPTIMAL PERSEDIAAN PROBABILISTIK MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO. Dian Ratu Pritama ABSTRACT
PENENTUAN SOLUSI OPTIMAL PERSEDIAAN PROBABILISTIK MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO Dian Ratu Pritama Mahasiswa Program Studi S1 Matematika Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN & ANALISIS DATA
30 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN & ANALISIS DATA 4.1. Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat PT. Komatsu Reman Indonesia (KRI) merupakan salah satu perusahaan remanufacturing Komponen alat-alat berat
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Koperasi Niaga Abadi Ridhotullah (KNAR) adalah badan usaha yang bergerak dalam bidang distributor makanan dan minuman ringan (snack). Koperasi
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan usahanya, perusahaan sebagai suatu organisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk mencapai tujuan usahanya, perusahaan sebagai suatu organisasi memerlukan pengelolaan yang baik terhadap seluruh kegiatan atau fungsi yang kegiatannya ada dalam
Lebih terperinciPENGENDALIAN PERSEDIAAN KOMPONEN CIRCUIT BREAKER DENGAN KEBIJAKAN CAN- ORDER (STUDI KASUS : PT. E-T-A INDONESIA)
PENGENDALIAN PERSEDIAAN KOMPONEN CIRCUIT BREAKER DENGAN KEBIJAKAN CAN- ORDER (STUDI KASUS : PT. E-T-A INDONESIA) Linda Fransiska 2507.100.022 Prof. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng., Ph.D Latar Belakang (1)
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Inventory atau Persediaan Inventory adalah item atau material yang dipakai oleh suatu organisasi atau perusahaan untuk menjalankan bisnisnya[10]. Persediaan adalah
Lebih terperinciOPTIMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PT. SIANTAR TOP TBK ABSTRAK
OPTIMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PT. SIANTAR TOP TBK Robby Hidayat, Moses L.Singih, Mahasiswa MMT ITS Manajemen Industri Email : Robbie_First@Yahoo.Com ABSTRAK PT. Siantar Top Tbk adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah perusahaan manufaktur di Indonesia semakin bertambah. Pada tahun 2013 tercatat ada 349 perusahaan industri manufaktur baru yang terdaftar, sehingga totalnya
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Persediaan Persediaan merupakan komponen penting dalam suatu kegiatan produksi maupun distribusi suatu perusahaan. Persediaan digunakan sebagai cadangan atau simpanan pengaman
Lebih terperinciPENENTUAN KEBIJAKAN ORDER PRODUK SKINCARE DAN PLASTER DENGAN PENDEKATAN VENDOR MANAGED INVENTORY (Studi Kasus: PT Beiersdorf Indonesia)
PENENTUAN KEBIJAKAN ORDER PRODUK SKINCARE DAN PLASTER DENGAN PENDEKATAN VENDOR MANAGED INVENTORY (Studi Kasus: PT Beiersdorf Indonesia) DETERMINATION ORDER POLICY SKINCARE AND PLASTER PRODUCT VENDOR MANAGED
Lebih terperinciPENGENDALIAN PERSEDIAAN PRODUK DENGAN SIKLUS HIDUP PENDEK (Studi Kasus Produk Portable Computer)
PENGENDALIAN PERSEDIAAN PRODUK DENGAN SIKLUS HIDUP PENDEK (Studi Kasus Produk Portable Computer) Diana Safitri Yulianti, I Nyoman Pudjawan Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS Jl. Cokroaminoto
Lebih terperinciANALISIS PENENTUAN STOK SUKU CADANG PADA PT. KARS INTI AMANAH (KALLA KIA) CABANG MAKASSAR
ANALISIS PENENTUAN STOK SUKU CADANG PADA PT. KARS INTI AMANAH (KALLA KIA) CABANG MAKASSAR Bayum Pacsi Pataddungi, Andi Pawennari, Nurul Chairany Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. sarung tangan kain dan sarung tangan karet.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan Perusahaan PT. Delijaya Global Perkasa merupakan perusahaan bisnis keluarga yang bergerak dibidang industry sarung tangan. Perusahaan ini menghasilkan produk
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa setiap jenis
5.1 Kesimpulan BAB V PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa setiap jenis dan bahan baku kain memiliki permintaan yang berfluktuatif baik dari PE Setting 1, PE Setting 21, PE Setting
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. dari beberapa item atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Persediaan Menurut Jacob, Chase, Aquilo (2009: 547) persediaan merupakan stok dari beberapa item atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk produksi. Sedangkan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. untuk mengetahui penilaian kinerja persediaan produk Trigger Coil pada PT. ETB
46 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Jenis rancangan penelitian yang digunakan adalah observasi analitik yaitu untuk mengetahui penilaian kinerja persediaan produk Trigger Coil pada PT.
Lebih terperinciPERANCANGAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PIPA PVC DI PT. DJABES SEJATI MENGGUNAKAN METODE JUST IN TIME (JIT) ABSTRAK
PERANCANGAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PIPA PVC DI PT. DJABES SEJATI MENGGUNAKAN METODE JUST IN TIME (JIT) Oleh : Henny Wunas, I Nyoman Pujawan Wunas_henny@yahoo.com, pujawan@ie.its.ac.id ABSTRAK
Lebih terperinciANALISA PERENCANAAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU SOL SEPATU DAN PENERAPAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR TUGAS AKHIR
ANALISA PERENCANAAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU SOL SEPATU DAN PENERAPAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)
MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY) KONSEP DASAR Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting dalam operasional suatu perusahaan adalah pengendalian persediaan (inventory controll), karena kebijakan persediaan
Lebih terperinciPengendalian Persediaan Bahan Baku untuk Waste Water Treatment Plant (WWTP) dengan
Petunjuk Sitasi: Fatimah, Syukriah, & Nurul, A. (2017). Pengendalian Persediaan Bahan Baku untuk Waste Water Treatment Plant (WWTP) dengan. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. H137-142). Malang: Jurusan
Lebih terperinciKata kunci: Analisis Pengendalian Persediaan, Metode Peramalan.
PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. X Indra Dwiharto, Moses L. Singgih Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya ABSTRAK PT. X merupakan perusahaan yang bergerak
Lebih terperinciPENGARUH PENENTUAN JUMLAH PEMESANAN PADA BULLWHIP EFFECT
PENGARUH PENENTUAN JUMLAH PEMESANAN PADA BULLWHIP EFFECT Puji Lestari, Liong Irena, I Gede Agus Widyadana Program Studi Teknik Industri, Universitas Kristen Petra Siwalankerto, Surabaya, Indonesia (Received:
Lebih terperinciPenentuan Kebijakan Order dengan Pendekatan Vendor Managed Inventory untuk Single Supplier, Multi Product
Penentuan Kebijakan Order dengan Pendekatan Vendor Managed Inventory untuk Single Supplier, Multi Product dan Multi Retailer di PT. Petrokimia Gresik Oleh : Novita Purna Fachristy 2507100123 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN UNTUK MEMINIMASI BIAYA TOTAL PERSEDIAAN MENGGUNAKAN METODE OPTIONAL REPLENISHMENT PADA PT SANTOMIC MITRA BERSAMA
USULAN PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN UNTUK MEMINIMASI BIAYA TOTAL PERSEDIAAN MENGGUNAKAN METODE OPTIONAL REPLENISHMENT PADA PT SANTOMIC MITRA BERSAMA Farah Azaria Kirana *), Muhammad Mujiya Ulkhaq Jurusan
Lebih terperinciPENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU CRUDE COCONUT OIL (CCO) PADA PT PALKO SARI EKA
PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU CRUDE COCONUT OIL (CCO) PADA PT PALKO SARI EKA Siti Nur Fadlillah A. 1 ABSTRACT Inventory system is one of the essential managerial functions because most of companies
Lebih terperinciMETODE PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU CRUDE COCONUT OIL YANG OPTIMAL PADA PT. PSE
METODE PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU CRUDE COCONUT OIL YANG OPTIMAL PADA PT. PSE Siti Nur Fadlillah 1 ; Andreas 2 ; Zahedi 3 1, 2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara,
Lebih terperinciMANAJEMEN PRODUKSI- OPERASI
INVENTORY MANAGEMENT MANAJEMEN PRODUKSI- OPERASI Manajemen Persediaan Manajemen persediaan merupakan suatu cara untuk mengelola dan mengendalikan persediaan agar dapat melakukan pemesanan yang tepat sehingga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di Perusahaan Sammy Batik Pekalongan merupakan Applied
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan di Perusahaan Sammy Batik Pekalongan merupakan Applied Reseach atau penelitian terapan yang mempunyai alasan praktis, keinginan
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah sangat pesat. Pemanfaatan komputer sebagai alat bantu kerja manusia, khususnya sebagai media pengolah
Lebih terperinciPengelolaan Persediaan
Modul ke: Pengelolaan Persediaan Factor-faktor yang mempengaruhi besarnya persediaan. Biaya-biaya yang berhubungan dengan persediaan. Pengolahan persediaan dengan teknik ABC dan EOQ Fakultas EKONOMI Program
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Pengendalian persediaan, bahan baku, Model pengendalian persediaan probabilistik. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. Matoa Indonesia Digdaya bergerak di bidang manufaktur dengan produk yang dihasilkan berupa jam tangan kayu. Bahan baku utama yang digunakan merupakan kayu sisa yang sudah tidak terpakai. Guna
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dizaman industri semakin maju dan berkembang serta diiringi dengan tingkat persaingan yang semakin ketat saat berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015 menurut
Lebih terperinciPENENTUAN NILAI INVENTORY DENGAN INDEX INVENTORY TURN OVER (ITO) SEBAGAI STANDAR KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) DI PT.
PENENTUAN NILAI INVENTORY DENGAN INDEX INVENTORY TURN OVER (ITO) SEBAGAI STANDAR KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) DI PT. PETROKIMIA GRESIK Setiawan Budi Satoto, I Nyoman Pujawan Program Studi Magister Manajemen
Lebih terperinciAPLIKASI SIMULASI UNTUK PERAMALAN PERMINTAAN DAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN YANG BERSIFAT PROBABILISTIK
APLIKASI SIMULASI UNTUK PERAMALAN PERMINTAAN DAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN YANG BERSIFAT PROBABILISTIK Bambang Sugiharto 1 ABSTRACT One of the important aspect on plan and production control is the management
Lebih terperinciAnalisis Pengendalian Persediaan Spare Part Mesin Produksi di PT. Prima Sejati Sejahtera dengan Metode Continuous Review
Performa (2017) Vol. 16, o.2: 152-160 Analisis Pengendalian Persediaan Spare Part Mesin Produksi di PT. Prima Sejati Sejahtera dengan Metode Continuous Review Endah Budiningsih 1) dan Wakhid Ahmad Jauhari
Lebih terperinciSISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN DENGAN PERMINTAAN DAN PASOKAN TIDAK PASTI (Studi Kasus pada PT.XYZ) AYU TRI SEPTADIANTI
SISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN DENGAN PERMINTAAN DAN PASOKAN TIDAK PASTI (Studi Kasus pada PT.XYZ) AYU TRI SEPTADIANTI 1209100023 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan (inventory) adalah sumber daya ekonomi fisik yang perlu diadakan dan dipelihara untuk menunjang kelancaran produksi, meliputi bahan baku (raw
Lebih terperinciKEBIJAKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL CONTINUOUS REVIEW (S,S) WITH PROBABILISTIC DEMAND DI GUDANG BAHAN BAKU PT SMA
KEBIJAKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL CONTINUOUS REVIEW (S,S) WITH PROBABILISTIC DEMAND DI GUDANG BAHAN BAKU PT SMA 1 Danang Satria Mustari Nugroho, 2 Budi Sulistyo, 3 M Nashir
Lebih terperinciOleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom
Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Persediaan merupakan aset terbesar yang dimiliki supply chain. Banyak perusahaan yang memiliki nilai persediaanya melebihi 25% dari nilai keseluruhan aset. Manajemen persediaan
Lebih terperinciANALISIS PERAMALAN PERMINTAAN DAN PERENCANAAN PEMESANAN PUPUK SERTA PENERAPAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PT. INDONUSA AGROMULIA
ANALISIS PERAMALAN PERMINTAAN DAN PERENCANAAN PEMESANAN PUPUK SERTA PENERAPAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PT. INDONUSA AGROMULIA ABSTRAK Vendy Santoso Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bina
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: peramalan, single exponential smoothing, single moving average, Economic Order Quantity (EOQ). ABSTRACT
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN PRODUKSI DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TINTA MENGGUNAKAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) (Studi Kasus Di PT Inktech Indahmulya) *M. Arif Rahman, *Yeni Kustiyahningsih,
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4492
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4492 PERENCANAAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN UNTUK MENIGKATKAN SERVICE LEVEL LAYANAN PERBAIKAN PADA SUKU CADANG ENGINE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan adalah memperoleh keuntungan maksimum. memberikan pelayanan yang baik serta kepuasan kepada pelanggan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Munculnya era globalisasi menyebabkan terjadinya perkembangan di berbagai bidang, salah satunya pada bidang ekonomi. Seiring dengan perkembangan bidang ekonomi di Indonesia
Lebih terperinciKebijakan Persediaan Suku Cadang Pesawat Terbang untuk Mendukung Kegiatan Maintenance di PT GMF Aero Asia dengan Menggunakan Metode Continuous Review
Kebijakan Persediaan Suku Cadang Pesawat Terbang untuk Mendukung Kegiatan Maintenance di PT GMF Aero Asia dengan Menggunakan Metode Continuous Review Azizah Aisyati Jurusan Teknik Industri, Universitas
Lebih terperinciPEMILIHAN KEBIJAKAN SISTEM PENGGANTIAN SPARE PART PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOOD DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI
PEMILIHAN KEBIJAKAN SISTEM PENGGANTIAN SPARE PART PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOOD DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI Asep dan Abdulah Shahab Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
19 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Persediaan meliputi semua barang dan bahan yang dimiliki oleh perusahaan dan dipergunakan dalam proses produksi atau dalam memberikan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan atau Inventori Persediaan merupakan kumpulan beberapa jenis barang atau sumber daya yang digunakan dalam suatu organisasi. Sistem inventori mengatur kebijakan dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Pengertian persediaan menurut beberapa ahli antara lain dijelaskan sebagai berikut, menurut Assauri (2005) adalah suatu aktiva lancar yang meliputi barang-barang
Lebih terperinciANALISIS PENENTUAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE STOCKHASTIC PADA PT. LOMBOK GANDARIA
ANALISIS PENENTUAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE STOCKHASTIC PADA PT. LOMBOK GANDARIA Fahmi Yusniaji Erni Widajanti Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta
Lebih terperinciANALISIS PEMILIHAN METODE PENGENDALIAN PERSEDIAAN MATERIAL CONSUMABLE PESAWAT B737 BERDASARKAN KLASIFIKASI MATERIAL (Studi Kasus PT.
ANALISIS PEMILIHAN METODE PENGENDALIAN PERSEDIAAN MATERIAL CONSUMABLE PESAWAT B737 BERDASARKAN KLASIFIKASI MATERIAL (Studi Kasus PT. GMF Aero Asia) Wilda Kurniyah Rahmawati 2506 100 047 Alur Pengadaan
Lebih terperinciPenelitian TUGAS AKHIR
LOGO Penelitian TUGAS AKHIR PENGENDALIAN PERSEDIAAN SPARE PART DENGAN MENGGUNAKAN CAN-ORDERING POLICY STUDI KASUS : PT. PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK Irfan Ardiana Putra 2506100055 Dosen Pembimbing : Prof.
Lebih terperinciPERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN. Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2
PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENGENDALIAN SEDIAAN DENGAN MODEL EOQ PADA TOKO NASIONAL MAKASSAR
IMPLEMENTASI PENGENDALIAN SEDIAAN DENGAN MODEL EOQ PADA TOKO NASIONAL MAKASSAR Arif Tanuwijoyo Manajemen/Fakultas Bisnis dan Ekonomika arif_tanuwijoyo@hotmail.co.id Siti Rahayu, S.E., M.M. Manajemen/Fakultas
Lebih terperinciANALISA KEBUTUHAN BAHAN BAKU UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PERSEDIAAN DI UD. ANUGERAH BERSAUDARA
ANALISA KEBUTUHAN BAHAN BAKU UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PERSEDIAAN DI UD. ANUGERAH BERSAUDARA Aris Setiawan Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya 282A9294@gmail.com
Lebih terperinciKebijakan Persediaan Suku Cadang Pesawat Terbang untuk Mendukung Kegiatan Maintenance di PT GMF Aero Asia dengan Menggunakan Metode Continuous Review
Kebijakan Persediaan Suku Pesawat Terbang untuk Mendukung Kegiatan Maintenance di PT GMF Aero Asia dengan Menggunakan Metode Continuous Review Azizah Aisyati Lab. Sistem Produksi, Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang
1 BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang Perdagangan Internasional merupakan salah satu kegiatan perekonomian di lingkup Internasional. Transaksi perdagangan internasional merupakan proses perdagangan barang
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN
Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Menentukan Jumlah Persediaan dengan Asumsi Seluruh Data Tetap Fakultas EKONOMI DAN BISNIS M. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM Program Studi Manajemen SEKILAS MENGENAI PERSEDIAAN
Lebih terperinciEVALUASI MODEL INTERVAL PESANAN TETAP PADA PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PERUSAHAAN ANARKO COLLECTION Mila Nia Wikasa Jeanne Ellyawati
EVALUASI MODEL INTERVAL PESANAN TETAP PADA PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PERUSAHAAN ANARKO COLLECTION Mila Nia Wikasa Jeanne Ellyawati Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Sistem Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
Lebih terperinciStudi Perbandingan Ekpektasi Biaya Total Antara Kasus Bakcorder dan Lost Sales pada Model Persediaan Probabilistik
J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-65X Vol. 3, No. 2, Nov 26, 19 117 Studi Perbandingan Ekpektasi iaya Total Antara Kasus akcorder dan Lost Sales pada Model Persediaan Probabilistik Valeriana Lukitosari
Lebih terperinciBAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA
BAB IV PENGOLAHAN DAA DAN ANALISA Pada bagian ini dibahas pengolahan data dengan klasifikasi ABC untuk menentukan komponen yang diolah, juga lead time dan review time komponen serta perhitungan jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai macam produk, baik itu berupa barang ataupun jasa. Salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan dunia industri semakin maju, hal itu terbukti dengan banyaknya bermunculan industri-industri baru yang memproduksi berbagai macam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan berkembangnya teknologi yang semakin canggih banyak sekali perusahaan yang bergerak di bidang jasa maupun manufaktur yang menyebabkan persaingan yang
Lebih terperinciANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA PT. CENTRAL KARYA SENTOSA
ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA PT. CENTRAL KARYA SENTOSA Christianto¹ dan Harry Indra² Universitas Bina Nusantara, Jl. K.H Syahdan No 9, Kemanggisan-Jakarta Barat, 021-5345830
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian dan Tujuan Pengendalian Persediaan Setiap perusahaan, apakah perusahaan itu perusahaan perdagangan ataupun pabrik selalu memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaan,
Lebih terperinciManajemen Persediaan. Gambaran Umum Persediaan dan Strategi Manajemen Persediaan. Hesti Maheswari SE., M.Si. Modul ke: 01Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Modul ke: 01Fakultas Ekonomi dan Bisnis Manajemen Persediaan Gambaran Umum Persediaan dan Strategi Manajemen Persediaan Hesti Maheswari SE., M.Si Program Studi S1 Manajemen Definisi Barang persediaa adalah
Lebih terperinci