Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016
|
|
- Yandi Lie
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENENTUAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN PENCEGAHAN PADA PERALATAN DI MEDIUM PRESSURE GAS COMPRESSION AREA (MPGCA) DI PT TEXI DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO Arief Witjaksono 1) dan Bobby Oedy P. Soepangkat 2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Cokroaminoto 12A, Surabaya, 60264, Indonesia 2) Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember ABSTRAK PT TEXI adalah perusahaan penghasil minyak dan gas di Indonesia. MPGCA adalah fasilitas produksi gas yang dihasilkan dari sumur lepas pantai Peciko yang dimiliki oleh PT TEXI di Kalimantan Timur. PT TEXI akan mengalami kerugian besar jika salah satu peralatan produksi gas di MPGCA mengalami kegagalan, terutama di medium pressure compressor (MPC), sehingga menyebabkan pengiriman gas terhenti. Dengan melakukan perawatan pencegahan, PT TEXI ingin peralatan penunjang proses produksinya dapat beroperasi dengan lancar, agar target produksi terpenuhi. Sejauh ini, ada beberapa metode penentuan interval waktu perawatan pencegahan (T p ) yang diketahui dan diimplementasikan. Salah satu metode yang sering digunakan adalah simulasi Monte Carlo. Simulasi Monte Carlo menggunakan random number generator yang terdapat pada perangkat lunak Microsoft Excel, dan sebagai input adalah parameter distribusi waktu kegagalan dan waktu perbaikan yang dihasilkan oleh perangkat lunak Weibull++6. Pelaksanaan simulasi Monte Carlo untuk sistem maupun sub sistem dilakukan secara serentak, sehingga pengaruh perubahan keandalan maupun biaya perawatan sub sistem terhadap sistem pada T p tertentu dapat diketahui. T p optimum sub sistem MPC adalah 40 hari, dengan rentang fleksibilitas mulai hari ke-39 sampai dengan hari ke-42. Laju biaya perawatan pencegahan pada T p optimum 98,6% lebih rendah daripada sebelum simulasi. Keandalan sistem 17,5% lebih tinggi daripada keandalan yang dipersyaratkan. Kata kunci: Perawatan, Kegagalan, Keandalan, Interval Waktu Perawatan Pencegahan. 1. PENDAHULUAN PT TEXI adalah salah satu perusahaan penghasil minyak dan gas di Indonesia. MPGCA adalah fasilitas produksi yang memproses gas yang dihasilkan dari sumur lepas pantai Peciko yang dimiliki oleh PT TEXI di Kalimantan Timur. Fluida dari sumur lepas pantai dialirkan melalui pipa bawah laut menuju kedarat dan diterima di fasillitas penerimaan pertama, yaitu slug catcher. Di fasilitas ini, fluida dipisahkan menjadi fluida gas dan fluida cair (kondensat dan air). Fluida cair dialirkan ke separator untuk memisahkan minyak dari air. Selanjutnya minyak dialirkan menuju ke tangki penampungan minyak. Fluida gas dialirkan ke unit pendinginan pre-air cooler sebelum dimasukan ke medium pressure compressor (MPC) untuk dinaikkan tekanannya dari 19 bar ke 61 bar. Gas kemudian didinginkan di discharge air cooler dan selanjutnya dikirim ke Bontang LNG. 1
2 Gambar 1. Sub Sistem dan Sub Sub Sistem Penunjang Proses Produksi Gas di MPGCA Proses produksi gas di MPGCA dapat dianggap sebagai suatu sistem seri yang memiliki empat sub sistem. Gambar 1 menunjukkan sub sistem dan sub sub sistem penunjang proses produksi gas di MPGCA. Sub sistem yang paling kritikal di MPGCA adalah sub sistem MPC dan memiliki 3 sub sub sistem, yaitu turbin gas, kompresor gas dan fire and gas detection system. Masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program perawatan adalah adanya ketidaksesuaian antara jadwal dan pelaksanaan perawatan di lapangan, sehingga sering dalam pelaksanaan perawatan, dimajukan atau dimundurkan dari jadwal yang telah ditetapkan. Oleh karena itu penjadwalan yang memiliki rentang waktu namun masih dapat memenuhi keandalan yang ditetapkan perusahaan sangat dibutuhkan. PT TEXI merasa perlu untuk memastikan bahwa peralatan penunjang proses produksinya dapat beroperasi dengan lancar, agar target produksi gas yang sudah ditetapkan dapat dipenuhi. Proses produksi gas di PT TEXI bersifat kontinyu sehingga diperlukan penanganan terhadap fasilitas produksi yang lebih rumit dibandingkan dengan proses produksi yang terputus-putus. Salah satu faktor yang menyebabkan proses produksi kontinyu tidak dapat beroperasi adalah dikarenakan adanya penurunan keandalan peralatan yang dioperasikan secara terus menerus. Kegagalan peralatan dikarenakan penurunan keandalan dapat dicegah dengan melakukan perawatan pencegahan yang efektif. Penentuan interval waktu perawatan pencegahan (T p ) dengan laju biaya yang mínimum dapat ditentukan dengan beberapa metode. Ada beberapa metode yang sudah diketahui dan diimplementasikan selama ini untuk menentukan interval waktu perawatan pencegahan. Salah satu metode yang sering digunakan adalah simulasi Monte Carlo. Labeau dan Zio (2002) menyatakan bahwa simulasi Monte Carlo merupakan metode yang tidak membutuhkan pembatasan asumsi-asumsi yang banyak dan sangat fleksibel, sehingga dapat diperoleh hasil simulasi yang realistik. Dari beberapa optimasi keandalan sistem yang menggunakan simulasi Monte Carlo, banyak yang menunjukkan hasil yang menjanjikan dari sisi teknik maupun ekonomi. Marquez dkk. (2006) mengembangkan suatu model simulasi untuk menentukan strategi pemeliharaan pencegahan terbaik di pabrik semikonduktor. Penjadwalan perawatan pencegahan pada sistem produksi yang kontinyu pada pabrik penyulingan minyak ( oil refinery) dilakukan oleh Nguyen dkk. (2008) dengan menggunakan simulasi Monte Carlo. Menurut Rakhmad (2011) peningkatan keandalan suatu sistem dan penghematan biaya suatu sistem peralatan dapat dilakukan dengan menggunakan simulasi Monte Carlo. Prakoso (2012) menerapkan simulasi Monte Carlo dalam rangkaian perbaikan kebijakan perawatan pencegahan di perusahaan produksi continuous soap making, dengan harapan hasil dari optimasi yang dilakukan mampu meningkatkan ketersediaan dan penghematan biaya perawatan. 2
3 Hasil dari penelitian penelitian yang telah dijelaskan, akan digunakan sebagai acuan pada penelitian tentang penentuan interval waktu perawatan pencegahan. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan interval waktu perawatan pencegahan dengan laju biaya yang minimum, serta meningkatkan nilai keandalan dan ketersediaan peralatan di MPGCA. 2. METODE Ada tiga langkah utama yang diperlukan dalam proses penentuan T p yang optimum dan fleksibel. Langkah-langkah tersebut adalah: 1. Menentukan sub sub sistem kritikal dari sub sistem MPC serta jenis distribusi waktu kegagalan dan waktu perbaikan. Perangkat lunak Weibull ++6 digunakan untuk memperoleh parameter distribusi waktu kegagalan dan parameter distribusi waktu perbaikan. 2. Melakukan simulasi keandalan dan perawatan/perbaikan secara serentak pada beberapa nilai T p menggunakan simulasi Monte Carlo untuk mendapatkan nilai keandalan, ketersediaan, dan laju biaya perawatan pencegahan. T p optimum adalah T p yang menghasilkan laju biaya perawatan pencegahan minimum. 3. Menentukan rentang T p berdasarkan laju biaya perawatan pencegahan minimum pada T p optimum, yang memenuhi ketentuan keandalan dan ketersediaan dari sub sistem MPC Penentuan Distribusi Waktu Kegagalan dan Waktu Perawatan Serta Parameter Distribusi Waktu Kegagalan dan Waktu Perawatan pada Sub Sistem MPC Langkah pertama adalah memperoleh data waktu kegagalan dan waktu perawatan/perbaikan pada sub sistem MPC. Distribusi waktu kegagalan dan waktu perbaikan yang diperoleh adalah distribusi Weibull 3 parameter. Menurut Ebeling, (1997), distribusi waktu kegagalan dan waktu perbaikan dimodelkan sebagai berikut: Fungsi padat peluang (pdf) dari distribusi Weibull 3 parameter adalah (1) Fungsi distribusi kumulatif (cdf) waktu perbaikan (maintainability) adalah: (2) Fungsi keandalannya adalah: (3) Dari persamaan di atas diperoleh persamaan untuk waktu operasi dan waktu perawatan/perbaikan sebagai berikut: (4) (5) 3
4 2.2. Simulasi Monte Carlo Langkah kedua adalah melakukan simulasi Monte Carlo dengan menggunakan random number generator yang terdapat pada perangkat lunak Microsoft Excel. Parameter distribusi waktu kegagalan dan waktu perbaikan yang telah dihasilkan oleh perangkat lunak Weibull++6 dari langkah pertama digunakan sebagai input pada simulasi Monte Carlo. Gambar 2 menunjukkan diagram alir simulasi Monte Carlo untuk sub sistem. Simulasi dilakukan sebanyak N x T p periode simulasi dan dilakukan secara berulang pada setiap T p. Simulasi Monte Carlo untuk sub sistem maupun sub sub sistem dilakukan secara serentak, sehingga dapat diketahui pengaruh perubahan keandalan sub sub sistem yang diwakili oleh random number terhadap keandalan sub sistem maupun biaya perawatan pada T p tertentu. Dari hasil simulasi Monte Carlo pada sub sub sistem didapatkan T p,i optimum untuk masingmasing sub sub sistem. Hasil T p optimum digunakan untuk menentukan kelompok sub sub sistem ( X i ) yang mempunyai perbandingan T pi /T pmin,i. Hasil dari perbandingan tersebut, dibulatkan ke bilangan bulat terdekat. Laggoune dkk. (2009) menyatakan bahwa kondisi bersyarat yang diberlakukan pada simulasi Monte Carlo untuk sub sistem adalah: 1. Jika T i < T p x X i, maka sistem gagal beroperasi dan hanya beroperasi selama T fi serta harus dilakukan perbaikan selama T cmi. 2. Jika T i > T p x X i, maka sistem sukses beroperasi selama X i x T p dan harus dilakukan perawatan pencegahan selama T pmi. T cmi dan T pmi dihitung dengan persamaan Jika harus dilakukan perawatan pencegahan, sedangkan T jam berada diantara P x T p dan (P+1) x T p, maka T jam dibulatkan pada P x T p, atau perawatan pencegahan dilakukan pada jadwal P x T p. Model dari simulasi Monte Carlo yang terdapat pada gambar 2 dengan konfigurasi seri dijabarkan sebagai berikut: (6) (7) (8) (9) (10) (11) Modifikasi terhadap persamaan laju biaya perawatan pencegahan seperti ditunjukkan pada persamaan 13 dibawah dan dengan mengeluarkan biaya opportunity loss dari C f dan menjadi fungsi waktu kegagalan sistem akan didapatkan perumusan laju biaya. Hasil modifikasi tersebut adalah sebagai berikut: (12) (13) 4
5 MULAI Parameter distribusi waktu kegagalan dan waktu perbaikan sub sistem. PDF dan CDF distribusi waktu kegagalan dan waktu perbaikan. Penentuan T P, X i, N Perhitungan T i Apakah T i > T p X i? YA TIDAK Perhitungan T cmi dan T f Perhitungan T pmi dan T s Perhitungan T opr dan T jam Perhitungan: Keandalan R(T P ), Ketersediaan A(T P ) Biaya perawatan untuk semua T P Penentuan rentang T P berdasarkan R(T P ), A(T P ), dan limit biaya Apakah Perlu Dilakukan Untuk T P Lain? YA TIDAK SELESAI Gambar 2. Diagram Alir Simulasi Monte Carlo Untuk Sub Sistem 5
6 Dengan: = 1; Jika t i,r < X i x T p T mi = Lama waktu perawatan sub sistem = 0; Jika t i,r > X i x T p T cmi = Lama waktu perbaikan = 1; Jika t i,r > X i x T p T pmi = Lama waktu perawatan pencegahan = 0; Jika t i,r < X i x T p C s(s) = Biaya sistem seri C = Jumlah komponen T opr = Lama waktu operasi N = Jumlah siklus periode T jam = T opr + Total (T cm + T pm ) S = Subskrip (s) untuk sistem R s (T p ) = Keandalan sistem pada T p T i,r = Waktu operasi (i) pada run ke (r) A s (T p ) = Ketersediaan sistem pada T p = Biaya opportunity loss P = Periode kelipatan T p 2.3. Penentuan Rentang Fleksibilitasi T p Langkah ketiga atau terakhir adalah menentukan rentang T p berdasarkan laju biaya minimum pada T p optimum. Berdasarkan hasil simulasi berulang pada setiap T p, diperoleh T p optimum dengan laju biaya minimum pada selang kepercayaan 95%. Nilai tersebut digunakan sebagai batasan laju biaya dalam menentukan rentang fleksibilitas T p. Menurut (Prakoso, 2012), batasan laju biaya, batasan keandalan dan ketersediaan minimum dari sub sub sistem maupun sub sistem digunakan untuk penentuan rentang fleksibilitas. 3. Pembahasan Hasil Terdapat tiga sub sub sistem yang dikaji pada sub sistem MPC. Sub sub sistem tersebut adalah turbin gas, kompresor gas dan fire & gas detection system. Jenis distribusi terbaik dan parameter distribusi waktu kegagalan dan waktu perbaikan didapatkan dengan menggunakan perangkat lunak Weibull++6. Hasil penentuan jenis distribusi terbaik dan parameter distribusi waktu kegagalan dan waktu perbaikan sub sub sistem di sub sistem MPC disajikan pada Tabel 1 dan Tabel 2. Selanjutnya parameter-parameter tersebut dimasukkkan pada persamaan ( 4) dan persamaan (5 ) untuk selanjutnya digunakan pada simulasi Monte Carlo. Tabel 1: Parameter Distribusi Waktu Kegagalan Sub Sistem MPC Sub Sistem Sub Sub Sistem Jenis Dist η β γ Turbin Gas Weibull 3 713,382 1, ,460 MPC Kompresor Gas Weibull 3 974,551 1, ,595 Fire & Gas Detection System Weibull ,430 2, ,970 Sumber: hasil pengolahan data dengan perangkat lunak Weibull++6 Tabel 2: Parameter Distribusi Waktu Perbaikan (Maintainability) Sub Sistem MPC Sub Sistem Sub Sub Sistem Jenis Dist η β γ Turbin Gas Weibull 3 20,575 1,195 1,592 MPC Kompresor Gas Weibull 3 11,408 1,265 0,585 Fire & Gas Detection System Weibull 3 6,801 1,363 2,462 Sumber: hasil pengolahan data dengan perangkat lunak Weibull++6 6
7 T p optimum masing-masing sub sub sistem di sub sistem MPC didapatkan dengan melakukan simulasi Monte Carlo. Hasil optimasi T p dengan simulasi Monte Carlo pada sub sistem MPC disajikan pada Tabel 3. Nilai X i pada Tabel 3 merupakan hasil perbandingan dari T p optimum pada masing-masing sub sub sistem dengan T p optimum terkecil dari seluruh sub sub sistem di sub sistem MPC. Nilai X i selanjutnya digunakan sebagai pengali T p pada simulasi sub sistem. Tabel 3: Hasil Simulasi Monte Carlo Pada Sub Sub Sistem di MPC Sub Sub Sistem C min,i (USD/jam) T p,i (hari) T p /T p min X i Turbin Gas 86, Kompresor Gas 14, Fire & Gas Detection System 41, Sumber: hasil pengolahan data dengan perangkat lunak Microsoft Excel Hasil perhitungan T p dengan simulasi Monte Carlo pada sub sistem MPC disajikan pada Gambar 3. Pada Gambar 3 dapat ditunjukkan bahwa T p optimum dari sub sistem MPC berada pada 40 hari dengan laju biaya sebesar USD. 17,90/jam dan nilai keandalan sebesar 97,5%. Pada Gambar 3 juga ditunjukkan rentang T p pada sub sistem MPC yaitu pada hari ke- 39 sampai dengan hari ke-43. Batasan tersebut memenuhi kriteria biaya maksimum yang mungkin pada selang kepercayaan 95% pada T p optimum dan ketersediaan minimum sebesar 99%. Optimasi ini berhasil meningkatkan keandalan sistem dari 80% menjadi 97,5% dan penurunan biaya sebesar 98,6% dari USD ,24/jam. Gambar 3. Hasil Simulasi Monte Carlo Dengan Berbagai Nilai T p Terhadap Keandalan dan Laju Biaya Perawatan Serta Rentang fleksibilitas T p pada Sub Sistem MPC 4. Kesimpulan Dari hasil simulasi Monte Carlo untuk sub sub sistem di sub sistem MPC, diperoleh T p optimum sub sistem MPC adalah 40 hari dengan rentang di hari ke-39 sampai dengan hari ke- 42, dengan laju biaya optimum sebesar USD /jam dan ketersediaan 99%. Optimasi ini berhasil meningkatkan keandalan sistem dari 80% menjadi 97,5% dan penurunan biaya sebesar 98,6% dari USD ,24/jam. 7
8 5. Saran Agar penjadwalan perawatan pencegahan dapat dilakukan lebih efektif dan akurat, maka disarankan untuk melakukan pencatatan secara kontinyu dan lengkap terhadap setiap kegagalan yang terjadi pada masing masing peralatan. Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan untuk penelitian penentuan interval waktu perawatan pencegahan selanjutnya. 6. Penghargaan Ucapan terima kasih khusus penulis berikan kepada pihak bagian maintenance method service, terutama TADM mechanical team, Maintenance Department PT TEXI yang telah banyak membantu dalam pengumpulan data dalam rangka penyelesaian penelitian ini. 7. Daftar Pustaka Ebeling, C. E., (1997), Reliability and Maintainability Engineering, International Edition, McGraw-Hill, New York. Labeau, P. E., and Zio, E., (2002), Procedures of Monte Carlo Tra nsport Simulation for Applications in System Engineering, Reliability Engineering and System Safety, Vol. 77, hal Laggoune, R., Chateauneuf, A., and Aissani, D., (2009), Opportunistic Policy for Optimal Preventive Maintenance of Multi-Component System in Continues Operating Units, Computer and Chemical Engineering, Vol. 33, hal Marquez, A.C., Gupta, J.N.D., Ignizio, J.P., (2006) Improving preventive maintenance scheduling in semiconductor fabrication facilities, Production Planning and Control, v 17, n 7, October 2006, p Nguyen, D. Q., Brammer, C., and Bagajewicz, M., (2008), New Tool for the Evaluation of the Scheduling of Preventive Maintenance for Chemical Process Plants, Ind. Eng. Chem. Res., Vol. 49, hal Prakoso, Y. S., (2012), Penentuan Interval Waktu Perawatan Pencegahan pada Proses Continuous Soap Making (CSM) Pembuatan Sabun Mandi Batang dengan Menggunakan Simulasi Monte Carlo, Tesis yang tidak dipublikasikan, Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS, Surabaya. Rakhmad, M. B., (2011), Optimasi Interval Waktu Perawatan Pencegahan Pada Sistem Pemasok Bahan Bakar Turbin Gas dengan Menggunakan Simulasi Monte Carlo, Tesis yang tidak dipublikasikan, Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS, Surabaya. 8
PENENTUAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN PENCEGAHAN PADA PERALATAN SUB UNIT SINTESA UNIT UREA DI PT X MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO
PENENTUAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN PENCEGAHAN PADA PERALATAN SUB UNIT SINTESA UNIT UREA DI PT X MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO Winy Febrianti 1) dan Bobby Oedy P. Soepangkat 2) Program Studi Magister
Lebih terperinciBAB V ANALISA DATA. 5.1 Analisis Pengaruh Interval Waktu Perawatan Efektif (TP) Terhadap Keandalan Pada Komponen Pentagon Knife
Laju Keandalan 120 BAB V ANALISA DATA 5.1 Analisis Pengaruh Interval Waktu Perawatan Efektif (TP) Terhadap Keandalan Pada Komponen Pentagon Knife 1 0,9 0,8 0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0 Komponen Pentagon
Lebih terperinciPerencanaan Jadwal Perawatan Pencegahaan untuk Mengurangi Laju Biaya Pemeliharaan Komponen Bearing C3
Petunjuk Sitasi: Ginting, E., Tambunan, M., Sari, R. M., & Ginting, L. (2017). Perencanaan Jadwal Perawatan Pencegahaan untuk Mengurangi Laju Biaya Pemeliharaan Komponen Bearing 22208 C3. Prosiding SNTI
Lebih terperinciSISTEM MANAJEMEN PERAWATAN UNIT MMU PUMP DAN OIL SHIPPING PUMP
Yogyakarta 15 September 2012 SISTEM MANAJEMEN PERAWATAN UNIT MMU PUMP DAN OIL SHIPPING PUMP Eko Nursubiyantoro dan Triwiyanto Program studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN Veteran Yogyakarta
Lebih terperinciPENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA CONTINUES SOAP MAKING
PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA CONTINUES SOAP MAKING (CSM) (Studi Kasus: PT X Indonesia) Aji Mudho A., Bobby Oedy P. Soepangkat Program
Lebih terperinciPenentuan Interval Waktu Pemeliharaan Pencegahan pada Peralatan Sub-Unit RKC 3 di PTX Pabrik Tuban
Fesa Putra Kristianto & Bobby O.P. Soepangkat, Penentuan Interval Waktu Pemeliharaan Pencegahan pada Peralatan Sub-Unit RKC 3 di PTX Pabrik Tuban Penentuan Interval Waktu Pemeliharaan Pencegahan pada Peralatan
Lebih terperinciPENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA PERALATAN SEKSI PENGGILINGAN E
PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA PERALATAN SEKSI PENGGILINGAN E (Studi Kasus: PT ISM Bogasari Flour Mills Surabaya) Edi Suhandoko, Bobby
Lebih terperinciPENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN SUB-SUB SISTEM MESIN HEIDELBERG CD 102 DI PT. X
PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN SUB-SUB SISTEM MESIN HEIDELBERG CD 102 DI PT. X Trisian Hendra Putra dan Bobby Oedy P. Soepangkat Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT XYZ merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi dua jenis produk yaitu Upper dan Full Shoe.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT XYZ merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi dua jenis produk yaitu Upper dan Full Shoe. Produk Upper merupakan bagian atas sepatu, sedangkan full shoe
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) F-312
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (203) ISSN: 2337-3539 (230-927 Print) F-32 Evaluasi Reliability dan Safety pada Sistem Pengendalian Level Syn Gas 2ND Interstage Separator Di PT. Petrokimia Gresik Dewi
Lebih terperinciANALISA KEANDALAN PADA PERALATAN UNIT PENGGILINGAN AKHIR SEMEN UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS PT. SEMEN INDONESIA PERSERO TBK.
ANALISA KEANDALAN PADA PERALATAN UNIT PENGGILINGAN AKHIR SEMEN UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS PT. SEMEN INDONESIA PERSERO TBK.) I Gusti Ngr. Rai Usadha 1), Valeriana Lukitosari 2),
Lebih terperinciPERTEMUAN #1 PENGANTAR DAN PENGENALAN PEMELIHARAAN DAN REKAYASA KEANDALAN 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT316 PEMELIHARAAN DAN REKAYASA KEANDALAN
PENGANTAR DAN PENGENALAN PEMELIHARAAN DAN REKAYASA KEANDALAN PERTEMUAN #1 TKT316 PEMELIHARAAN DAN REKAYASA KEANDALAN 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU Paiton Unit 3)
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (215) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) F 155 Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU
Lebih terperinciOPTIMALISASI INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN MESIN PACKER TEPUNG TERIGU KEMASAN 25 KG DI PT X
OPTIMALISASI INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN MESIN PACKER TEPUNG TERIGU KEMASAN 25 KG DI PT X Sutanto 1) dan Abdullah Shahab 2) 1,2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciOPTIMASI PROGRAM PERAWATAN PENCEGAHAN PADA PUMPING UNIT AREA 12 NORTH PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA
OPTIMASI PROGRAM PERAWATAN PENCEGAHAN PADA PUMPING UNIT AREA 12 NORTH PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA PREVENTIVE MAINTENANCE PROGRAM OPTIMIZATION FOR PUMPING UNIT AREA 12 NORTH PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA
Lebih terperinciPENENTUAN INVESTASI SARANA TAMBATDI PELABUHAN X DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI DISKRIT DAN ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI
PENENTUAN INVESTASI SARANA TAMBATDI PELABUHAN X DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI DISKRIT DAN ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI Risa Rininta 1), Nurhadi Siswanto 2), dan Bobby O. P. Soepangkat 3) 1) Program
Lebih terperinciPERBAIKAN SETTING PARAMETER PERSEDIAAN SUKU CADANG DENGAN PENDEKATAN SIMULASI MONTE CARLO (Studi kasus di Chevron Indonesia Company)
Program tudi MMT-IT, urabaya 0 Juli 06 PERBAIKAN ETTING PARAMETER PEREDIAAN UKU CADANG DENGAN PENDEKATAN IMULAI MONTE CARLO (tudi kasus di Chevron Indonesia Company) Edi Triono ) dan I Nyoman Pujawan )
Lebih terperinciSKRIPSI PENENTUAN JADWAL PREVENTIVE MAINTENANCE DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS PT. XYZ) Disusun oleh: Ardhi Kuntum Mashruro ( )
SKRIPSI PENENTUAN JADWAL PREVENTIVE MAINTENANCE DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS PT. XYZ) Disusun oleh: Ardhi Kuntum Mashruro (5303012031) JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK
Lebih terperinciPEMILIHAN KEBIJAKAN SISTEM PENGGANTIAN SPARE PART PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOOD DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI
PEMILIHAN KEBIJAKAN SISTEM PENGGANTIAN SPARE PART PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOOD DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI Asep dan Abdulah Shahab Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi
Lebih terperinciDiagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan)
60 A Perhitungan Interval Waktu Kerusakan (TTF) dan Downtime (TTR) Perhitungan Index of Fit Data TTF dan TTR Pemilihan Distribusi Data TTF dan TTR Uji Kesesuaian Distribusi Data Kerusakan Tidak Distribusi
Lebih terperinciOPTIMASI PREVENTIVE MAINTENANCE
OPTIMASI PREVENTIVE MAINTENANCE PADA SHIPPING PUMP DENGAN GENETIC ALGORITHM DI JOINT OPERATING BODY PERTAMINA PETROCHINA EAST JAVA (JOB P-PEJ) SOKO TUBAN Ahmad Asrori NRP. 2410100004 Pembimbing I, Dr.
Lebih terperinciANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU
Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 14, Nomor 1, Januari - Juni 2016 ANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU Zulkifli A. Yusuf Dosen Program Studi Teknik Sistem
Lebih terperinciINTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN SUKU CADANG BAGIAN DIESEL PADA LOKOMOTIF KERETA API PARAHYANGAN * (STUDI KASUS DI PT. KERETA API INDONESIA)
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol.4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2016 INTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN SUKU CADANG BAGIAN DIESEL PADA LOKOMOTIF KERETA
Lebih terperinciUsulan Selang Waktu Perawatan dan Jumlah Komponen Cadangan Optimal dengan Biaya Minimum Menggunakan Metode Smith dan Dekker (Studi Kasus di PT.
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014 Usulan Selang Waktu Perawatan dan Jumlah Komponen Cadangan Optimal dengan Biaya
Lebih terperinciPENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN DAN JUMLAH TENAGA KERJA PADA PERALATAN SUB UNIT RKC 3 DI PT. X PABRIK TUBAN
TESIS PM-147501 PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN DAN JUMLAH TENAGA KERJA PADA PERALATAN SUB UNIT RKC 3 DI PT. X PABRIK TUBAN FESA PUTRA KRISTIANTO 9114201424 DOSEN PEMBIMBING Ir. Bobby
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2015 ISSN
JADWAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN GABUNGAN SUB KOMPONEN WATER COOLING PANEL DENGAN KRITERIA MINIMISASI EKSPEKTASI TOTAL BIAYA PERAWATAN DI PT. INTER WORLD STEEL MILLS INDONESIA Fifi Herni Mustofa 1*, Kusmaningrum
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO ISSN: USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT.
USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT.KDL Ratna Ekawati, ST., MT. 1, Evi Febianti, ST., M.Eng 2, Nuhman 3 Jurusan Teknik Industri,Fakultas Teknik Untirta Jl.Jend.Sudirman
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: produksi pada departemen plastik
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah Perancangan Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: a. Melakukan studi literatur sejumlah buku yang berkaitan dengan preventive maintenance.
Lebih terperinciUsulan Penjadwalan Perawatan Mesin Dengan Mempertimbangkan Reliability Block Diagram Pada Unit Stand CPL Di PT Krakatau Steel
Usulan Penjadwalan Perawatan Dengan Mempertimbangkan Reliability Block Diagram Pada Unit Stand CPL Di PT Krakatau Steel Aji Munaji 1, M. adha Ilhami 2, Bobby Kurniawan 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flowchart Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan) 62 63 3.2 Observasi Lapangan Observasi
Lebih terperinciPENJADWALAN PERAWATAN PREVENTIVE PADA MESIN SLOTTING DI CV. CAHAYA ABADI TEKNIK *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2015 PENJADWALAN PERAWATAN PREVENTIVE PADA MESIN SLOTTING DI CV. CAHAYA ABADI
Lebih terperinciOptimasi Preventive Maintenance pada Mesin Tuber. JurusanStatistika ITS
Optimasi Preventive Maintenance pada Mesin Tuber dan Bottomer dengan Metode Analisis Reliabilitas di PT Industri Kemasan Semen Gresik Oleh : Dosen Pembimbing : Drs. Haryono, MSIE Satria Hikmawan M.H (1309100070)
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Pada metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk dapat membantu menyelesaikan masalah dengan mudah, sehingga
Lebih terperinciPERANCANGAN PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR
PERANCANGAN PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR Yugowati Praharsi 1, Iphov Kumala Sriwana 2, Dewi Maya Sari 3 Abstract: PT. Artha Prima Sukses Makmur memiliki lima mesin
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH START Studi Pendahuluan Identifikasi Masalah Studi Pustaka Perumusan Masalah Pengumpulan Data Pengolahan Data A Taguchi Identifikasi faktorfaktor yang berpengaruh Penentuan
Lebih terperinciPROSES KERJA GAS COMPRESSOR DIDALAM PENGOLAHAN GAS ALAM DI PT. CNOOC SES Ltd.
PROSES KERJA GAS COMPRESSOR DIDALAM PENGOLAHAN GAS ALAM DI PT. CNOOC SES Ltd. Nama : Eirene Marten S. NPM : 22411340 Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : Ir. Arifuddin, MM. MSC Abstraksi Gas compressor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kapal sebagai sebuah wahana teknis terdiri dari beberapa sistem permesinan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kapal sebagai sebuah wahana teknis terdiri dari beberapa sistem permesinan yang bekerja sesuai fungsinya masing-masing. Pada setiap sistem dibangun oleh berbagai komponen
Lebih terperinci#12 SIMULASI MONTE CARLO
#12 SIMULASI MONTE CARLO 12.1. Konsep Simulasi Metode evaluasi secara analitis sangat dimungkinkan untuk sistem dengan konfigurasi yang sederhana. Untuk sistem yang kompleks, Bridges [1974] menyarankan
Lebih terperinciOPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN GAS UNTUK SUPPLY GAS INJEKSI SUMUR SUMUR GAS LIFT SECARA TERINTEGRASI
OPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN GAS UNTUK SUPPLY GAS INJEKSI SUMUR SUMUR GAS LIFT SECARA TERINTEGRASI oleh : Unggul Nugroho Edi, MT *) ABSTRAK Dalam penelitian ini digunakan metode simulasi model reservoir,
Lebih terperinciSTUDY DAN ANALISA SISTEM TENAGA LISTRIK DI LEX POWERHOUSETERMINAL SANTAN CHEVRON INDONESIA COMPANY
STUDY DAN ANALISA SISTEM TENAGA LISTRIK DI LEX POWERHOUSETERMINAL SANTAN CHEVRON INDONESIA COMPANY BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terminal Santan merupakan salah satu fasilitas produksi minyak bumi
Lebih terperinciJADWAL PERAWATAN PREVENTIVE PADA MESIN DYEING MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT DI PT. NOBEL INDUSTRIES*
Reka Integra ISSN: Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol.4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2016 JADWAL PERAWATAN PREVENTIVE PADA MESIN DYEING MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT DI PT.
Lebih terperinciOPTIMASI JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN PADA MESIN TENUN UNIT SATU DI PT KSM, YOGYAKARTA
OPTIMASI JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN PADA MESIN TENUN UNIT SATU DI PT KSM, YOGYAKARTA Fransiskus Tatas Dwi Atmaji Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University franstatas@telkomuniversity.ac.id
Lebih terperinciPEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING
PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING Akhmad Rusli 1, *), dan Udisubakti Ciptomulyono 2) 1, 2) Program
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Kontrol Level dan Pressure Steam Generator pada Simulator Mixing Process di Workshop Instrumentasi
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-153 Rancang Bangun Sistem Kontrol Level dan Pressure Steam Generator pada Simulator Mixing Process di Workshop Instrumentasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era ini, industri menggunakan mesin-mesin untuk melakukan proses produksi. Namun, setiap mesin memiliki umur masing-masing. Mesin-mesin tersebut tidak selamanya
Lebih terperinciOPTIMISASI WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN PADA LOKOMOTIF DE CC 201 SERI 99 MENGGUNAKAN METODA AGE REPLACEMENT DI PT. KERETA API INDONESIA *
]Reka Integra ISSN: 2338-5081 [ Teknik Industri Itenas No.04 Vol. 01] Jurnal Online Institut Teknologi Nasional [April 2014] OPTIMISASI WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN PADA LOKOMOTIF DE CC 201 SERI 99 MENGGUNAKAN
Lebih terperinciFULL DEVELOPMENT OF PIPELINE NETWORKING AT X FIELD
Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 1 ISSN (E) : 2540-7589 FULL DEVELOPMENT OF PIPELINE NETWORKING AT X FIELD Fazri Apip Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknik Kebumian
Lebih terperinciRELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN
Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 14, Nomor 1, Januari - Juni 2016 RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN M. Rusydi Alwi Dosen
Lebih terperinciNelson Manurung 1* 1 Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan *
OPTIMASI JADWAL PEMELIHARAAN SCREW PRESS PEMERAS DAGING BUAH KELAPA SAWIT DENGAN METODE TIME BASED MAINTENANCE (Studi Kasus di Pabrik Kelapa Sawit PTPN III Aek Nabara Selatan) Nelson Manurung 1* 1 Jurusan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Kerusakan dan Pemeliharaan Suatu barang atau produk dikatakan rusak ketika produk tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik lagi (Stephens, 2004). Hal yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I. 1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN I. 1 LATAR BELAKANG Pada lingkungan industri modern saat ini, kegagalan sistem (failure) akibat korosi adalah hal yang tidak ditolerir, terutama ketika hal tersebut melibatkan penghentian
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: OPTIMASI PRODUKSI PADA PAD G-76 DENGAN PROGRAM TERINTEGRASI SUMUR DAN JARINGAN PIPA PRODUKSI
OPTIMASI PRODUKSI PADA PAD G-76 DENGAN PROGRAM TERINTEGRASI SUMUR DAN JARINGAN PIPA PRODUKSI Abstrak Pradhita Audi Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi, Universitas Trisakti
Lebih terperinciIdentifikasi Bahaya dan Penentuan Kegiatan Perawatan Pada Tower Crane 50T Menggunakan Metode RCM II (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Kapal)
Identifikasi Bahaya dan Penentuan Kegiatan Perawatan Pada Tower Crane 50T Menggunakan Metode RCM II (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Kapal) Anggita Hardiastuty1 *, Galih Anindita 2, Mades D. Khairansyah
Lebih terperinciJurnal Teknologi Pertanian Vol. 12 No. 1 (April 211) 49-57
APLIKASI OPTIMAL PREVENTIVE REPLACEMENT AGE MODEL UNTUK MENENTUKAN JADWAL PENGGANTIAN KOMPONEN DUMPING GRATE PADA MESIN KETEL UAP (Studi Kasus di PG Rejo Agung Baru Madiun) Application of Optimal Preventive
Lebih terperinciOPTIMASI PENEMPATAN RECLOSER PADA JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK TDO BEKASAP PT CPI DENGAN PENDEKATAN PEMOGRAMAN NON LINEAR
OPTIMASI PENEMPATAN RECLOSER PADA JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK TDO BEKASAP PT CPI DENGAN PENDEKATAN PEMOGRAMAN NON LINEAR Multi Arif dan Sony Sunaryo Program Studi Magister Manajemen Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciOPTIMASI KUAT TEKAN DAN DAYA SERAP AIR DARI BATAKO YANG MENGGUNAKAN BOTTOM ASH DENGAN PENDEKATAN RESPON SERENTAK
OPTIMASI KUAT TEKAN DAN DAYA SERAP AIR DARI BATAKO YANG MENGGUNAKAN BOTTOM ASH DENGAN PENDEKATAN RESPON SERENTAK Ricky Afi Damaris (), Bobby O. P. Soepangkat () Mahasiswa MMT ITS, Staf Pengajar MMT ITS
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan minyak, maka berbagai cara dilakukan untuk dapat menaikkan produksi minyak, adapun beberapa cara yang dapat dilakukan
Lebih terperinciFida Faishal*, Budhi Handoko, Yeny Krista Franty. Departemen Statistika, FMIPA Universitas Padjdjaran *
Penjadwalan Preventive Maintenance Multi-Subsistem Mesin Cyril Bath menggunakan Mixed Integer Non Linear Programming (Studi Kasus di PT.Dirgantara Indonesia) Fida Faishal*, Budhi Handoko, Yeny Krista Franty
Lebih terperinciOPTIMALISASI POLA PERAWATAN DAN PERBAIKAN TERENCANA SISTEM PENDINGIN (COLD STORAGE) 70 TON BERDASARKAN ANALISA KEANDALAN
ARIKA, Vol. 06, No. Pebruari 202 ISSN: 978-5 OPTIMALISASI POLA PERAWATAN DAN PERBAIKAN TERENCANA SISTEM PENDINGIN (COLD STORAGE) 70 TON BERDASARKAN ANALISA KEANDALAN Abraham Manuhutu Politenik Negeri Ambon
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN
Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol. 13 --- No. 1 --- 2014 ISSN 1412-7350 PERANCANGAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN CORRUGATING dan MESIN FLEXO di PT. SURINDO TEGUH GEMILANG Sandy Dwiseputra Pandi, Hadi
Lebih terperinciOPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Agustus 27 OPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS (Studi Kasus di PT. Terminal Peti Kemas Surabaya) Agus
Lebih terperinciTIN315 - Pemeliharaan dan Rekayasa Keandalan Materi #1 Genap 2015/2016. TIN315 - Pemeliharaan dan Rekayasa Keandalan
Materi #1 TIN315 Pemeliharaan dan Rekayasa Keandalan Pokok Bahasan 2 1. Pengenalan Disiplin Ilmu Keandalan dan Aplikasinya 2. Probabilitas 3. Pemodelan Jaringan dan Evaluasi Sistem 4. Pengantar Analisa
Lebih terperinciPENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER CD DI PT. DHARMA ANUGERAH INDAH (DAI)
Mulyono: PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER D DI PT. DHARMA... 9 PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER D DI PT. DHARMA ANUGERAH INDAH (DAI) Julius Mulyono ), Dini Endah Setyo Rahaju
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL SIMULASI UNTUK MENENTUKAN OVERAL RELIABILITY DAN AVAILABILITY JARINGAN MESIN DALAM SISTEM PRODUKSI
PENGEMBANGAN MODEL SIMULASI UNTUK MENENTUKAN OVERAL RELIABILITY DAN AVAILABILITY JARINGAN MESIN DALAM SISTEM PRODUKSI Dody Hartanto 1,*) dan Yudha Andrian Saputra 2) 1) Jurusan Teknik Industri, Institut
Lebih terperinciOptimasi Operasi Pembangkit Termis Dengan Metode Pemrograman Dinamik di Sub-Regional Bali
Optimasi Operasi Pembangkit Termis Dengan Metode Pemrograman Dinamik di Sub-Regional Bali T Ar Rizqi Aulia 1, I Made Ardita Y 2 Departemen Teknik Elektro, Universitas Indonesia, Depok 16424 Tel: (021)
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Simulasi 2.1.1 Pengertian Simulasi Banyak para ahli yang memberikan definisi tentang simulasi. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut: Emshoff dan Simun (1970), simulasi didefinisikan
Lebih terperinciOPTIMASI PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN TUBER DAN BOTTOMER DENGAN METODE ANALISIS RELIABILITAS DI PT X
OPTIMASI PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN TUBER DAN BOTTOMER DENGAN METODE ANALISIS RELIABILITAS DI PT X Satria Hikmawan Masdarul Huda dan Drs Haryono, MSIE dan M. Sjahid Akbar, M.Si Jurusan a, Fakultas
Lebih terperinciBAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1. Lapangan Produksi Penelitian ini dilakukan di lapangan produksi minyak dan gas yang terletak di lepas pantai yang berada di perairan Kepulauan Natuna, dengan
Lebih terperinciDewi Widya Lestari
Dewi Widya Lestari 2411 106 011 WHB merupakan komponen yang sangat vital bagi berlangsungnya operasional untuk memenuhi pasokan listrik pabrik I PT Petrokimia Gresik. Dari tahun 90-an hingga kini WHB beroperasi
Lebih terperinciPrototipe Pembangkit Listrik Tenaga Air Memanfaatkan Teknologi Sistem Pipa Kapiler
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-99 Prototipe Pembangkit Listrik Tenaga Air Memanfaatkan Teknologi Sistem Pipa Kapiler Yogo Pratisto, Hari Prastowo, Soemartoyo
Lebih terperinci1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Korosi merupakan salah satu masalah utama dalam dunia industri. Tentunya karena korosi menyebabkan kegagalan pada material yang berujung pada kerusakan pada peralatan
Lebih terperinciANALISIS MESIN DAN KOMPONEN KRITIS SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN STRATEGI PEMELIHARAAN DI PABRIK KELAPA SAWIT KEBUN RAMBUTAN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA 3
ANALISIS MESIN DAN KOMPONEN KRITIS SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN STRATEGI PEMELIHARAAN DI PABRIK KELAPA SAWIT KEBUN RAMBUTAN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA 3 TESIS Oleh: YUHELSON 077015001/TM PROGRAM MAGISTER TEKNIK
Lebih terperinciIdentifikasi Pola Kerusakan Komponen Kritis pada Mesin EAF dengan Simulasi Monte Carlo
Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.4, Desember 2013, pp.316-321 ISSN 2302-495X Identifikasi Pola Kerusakan Komponen Kritis pada Mesin EAF dengan Simulasi Monte Carlo Ratri Wijayanti Anindita 1, Faula Arina
Lebih terperinciPenjadwalan Maintenance Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance II (RCM II) pada Mesin Pendingin Sabroe Di PT. SMART Tbk.
Penjadwalan Maintenance Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance II (RCM II) pada Mesin Pendingin Sabroe Di PT. SMART Tbk. Atrisita Diastari 1, Priyo Agus Setiawan 2, Aulia Nadia Rachmat 3 1
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan adalah data yang didapat dari bulan Mei 2007 sampai bulan Juli 2007 yaitu berupa data-data yang berkaitan dengan perencanaan
Lebih terperinciANALISA SIFAT-SIFAT ANTRIAN M/M/1 DENGAN WORKING VACATION
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2014) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 ANALISA SIFAT-SIFAT ANTRIAN M/M/1 DENGAN WORKING VACATION Desi Nur Faizah, Laksmi Prita Wardhani. Jurusan Matematika, Fakultas
Lebih terperinciOPTIMASI DESAIN ELBOW PIPE
OPTIMASI DESAIN ELBOW PIPE PADA JARINGAN PIPA TRANSPORTASI MIGAS MILIK JOINT OPERATING BODY PERTAMINA-PETROCHINA EAST JAVA (JOB P-PEJ) TUBAN DENGAN BERBASIS KEANDALAN S. M. Yusuf 1, D. M. Rosyid 2, H.
Lebih terperinciPratama Akbar Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS
Pratama Akbar 4206 100 001 Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS PT. Indonesia Power sebagai salah satu pembangkit listrik di Indonesia Rencana untuk membangun PLTD Tenaga Power Plant: MAN 3 x 18.900
Lebih terperinciPERHITUNGAN PLANT RELIABILITY DAN RISIKO DI PABRIK PHONSKA PT.PETROKIMIA GRESIK
PERHITUNGAN PLANT RELIABILITY DAN RISIKO DI PABRIK PHONSKA PT.PETROKIMIA GRESIK IGP Raka Arthama, Patdono Soewignjo, Nurhadi Siswanto, Stefanus Eko Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT COMMONALITY SILINDER CETAK TERHADAP SAFETY STOCK
ANALISIS TINGKAT COMMONALITY SILINDER CETAK TERHADAP SAFETY STOCK Mahdi Satwika 1) dan I Nyoman Pujawan 2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS Bidang Keahlian Manajemen Industri Jl. Cokroaminoto,
Lebih terperinciKAJIAN PERCEPATAN PENJADWALAN PEMBANGUNAN LANDING CRAFT UTILITY (LCU) DENGAN METODE SIMULASI MONTE CARLO
KAJIAN PERCEPATAN PENJADWALAN PEMBANGUNAN LANDING CRAFT UTILITY (LCU) DENGAN METODE SIMULASI MONTE CARLO Maulidya Octaviani Bustamin 1) dan Nadjadji Anwar 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi,
Lebih terperinciJADWAL PERAWATAN OVERHEAD CRANE DENGAN MENGGUNAKAN PROPORTIONAL HAZARDS MODEL DAN TOTAL TIME ON TEST PLOTTING DI PT. BUKAKA TEKNIK UTAMA *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No. 01 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014 JADWAL PERAWATAN OVERHEAD CRANE DENGAN MENGGUNAKAN PROPORTIONAL HAZARDS MODEL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu dengan mesin yaitu turbin gas, mesin pendingin dan macam lainnya.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan fluida yang mampu memampatkan gas atau udara. Dalam keseharian, kita sering memanfaatkan udara
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN INTERPRETASI
BAB V ANALISA DAN INTERPRETASI Tahap analisa dan interpretasi data ini merupakan langkah lebih lanjut dalam penelitian yang dilakukan. Pada bab ini akan dianalisa hasil-hasil yang didapatkan dari bab sebelumnya
Lebih terperinciStudi Analisis Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Surabaya Menggunakan Metode Latin Hypercube Sampling
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (0) -5 Studi Analisis Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Surabaya Menggunakan Metode Latin Hypercube Sampling Agung Yanuar Wirapraja, I Gusti Ngurah Satriyadi Hernanda,
Lebih terperinci3 BAB III LANDASAN TEORI
3 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pemeliharaan (Maintenance) 3.1.1 Pengertian Pemeliharaan Pemeliharaan (maintenance) adalah suatu kombinasi dari setiap tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam,
Lebih terperinciKARAKTERISASI UNJUK KERJA SISTEM DUAL FUEL GASIFIER DOWNDRAFT SERBUK KAYU DAN DIESEL ENGINE GENERATOR SET 3 KW
KARAKTERISASI UNJUK KERJA SISTEM DUAL FUEL GASIFIER DOWNDRAFT SERBUK KAYU DAN DIESEL ENGINE GENERATOR SET 3 KW Suliono 1) dan Bambang Sudarmanta 2) 1) Program Studi Magister Rekayasa Energi, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciWeling S. Galih Murti Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2011
Weling S. Galih Murti 2107100085 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2011 Pentingnya kompresor flash gas sebagai penyetabil reserkulasi flash gas kembali
Lebih terperinciHasil Simulasi Monte Carlo Material di Kuadran II
Hasil Simulasi Monte Carlo di Kuadran II Hasil Simulasi Monte Carlo di Kuadran II a. Alternatif 1 : Dengan nilai s = 92, S= 154 dan Total cost = Rp 145.641.597 b. Alternatif 2 : Dengan nilai s = 99 dan
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Tekanan Fluida Pemanas pada LPH terhadap Efisiensi dan Daya PLTU 1x660 MW dengan Simulasi Cycle Tempo
B107 Analisis Pengaruh Tekanan Fluida Pemanas pada LPH terhadap Efisiensi dan Daya PLTU 1x660 MW dengan Simulasi Cycle Tempo Muhammad Ismail Bagus Setyawan dan Prabowo Departemen Teknik Mesin, Fakultas
Lebih terperinciAnalisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-137 Analisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure Ryan Hidayat dan Bambang
Lebih terperinciANALISA SIFAT-SIFAT ANTRIAN M/M/1 DENGAN WORKING VACATION
ANALISA SIFAT-SIFAT ANTRIAN M/M/1 DENGAN WORKING VACATION Oleh: Desi Nur Faizah 1209 1000 17 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Lebih terperinciJurnal Telematika, vol. 10 no. 2, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN:
Jurnal Telematika, vol. 10 no. 2, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN: 1858-2516 Penentuan Jadwal Pemeliharaan Pencegahan dan Perhitungan Kebutuhan Komponen Kritis pada Mesin Tuber 645M dan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
19 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Persediaan meliputi semua barang dan bahan yang dimiliki oleh perusahaan dan dipergunakan dalam proses produksi atau dalam memberikan
Lebih terperinciGambar 3.1 Diagram Alir Sistematika Pemecahan Masalah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan metode berpikir untuk menghasilkan tahapan-tahapan yang harus ditetapkan oleh peneliti dalam proses penelitian. Berikut adalah tahapan-tahapan
Lebih terperinciUSULAN INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PENCETAK BOTOL (MOULD GEAR) BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWNTIME
USULAN INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PENCETAK BOTOL (MOULD GEAR) BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWNTIME Much. Djunaidi dan Mila Faila Sufa Laboratorium Sistem Produksi, Jurusan Teknik Industri
Lebih terperinciV. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan
V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian
Lebih terperinciPENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT AMW
PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT AMW Bahtiar S. Abbas 1 ; Edi Steven 2 ; Harry Christian 3 ; Tedy Sumanto 4 1,2,3,4 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara,
Lebih terperinciAnalisis Perbandingan Emisi Gas Buang Mesin Diesel Menggunakan Bahan Bakar Solar dan CNG Berbasis Pada Simulasi
JURNAL TEKNIK SISTEM PERKAPALAN Vol. 1, No. 1, (213) 1-5 1 Analisis Perbandingan Emisi Gas Buang Mesin Diesel Menggunakan Bahan Bakar dan Berbasis Pada Simulasi Yustinus Setiawan, Semin dan Tjoek Soeprejitno
Lebih terperinciPENENTUAN JUMLAH FORKLIFT PADA PROSES PEMUATAN DI GUDANG PT. CM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI DISKRIT
PENENTUAN JUMLAH FORKLIFT PADA PROSES PEMUATAN DI GUDANG PT. CM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI DISKRIT Yudo Haryo Kusumo 1), Nurhadi Siswanto 2), Bobby Oedy P. Soepangkat 3) 1) Manajemen Industri,
Lebih terperinci